semakin tinggi penderita kanker payudara di usia muda

advertisement
SEMAKIN TINGGI PENDERITA KANKER PAYUDARA DI
USIA MUDA
Selasa, 23 Mei 2006 WIB, Oleh: HumasUGM
Sedemikian penting mengetahui faktor prognosis kanker. Karena dengan mengetahui faktor ini lebih
sering memberi pengaruh besar pada hasil pengobatan. Namun begitu, sampai saat ini belum ada
faktor prognosis yang benar-benar baku untuk semua penderita kanker payudara. Beberapa faktor
prognosis seperti stadium, status kelenjar, besar tumor dan faktor-faktor lain akan selalu bertambah
seiring majunya ilmu pengetahuan dan teknologi.
Demikian pernyataan dr. Teguh Aryandono, Sp.B(K).Onk., staf pengajar Bagian Ilmu Bedah FK UGM
saat mempertahankan desertasi berjudul “Faktor Prognosis Kanker Payudara Operabel di
Yogyakarta” hari Selasa (23/5) di ruang seminar Sekolah Pascasarjana UGM.
“Karena itu penting diteliti faktor-faktor prognosis kanker payudara di kota Yogyakarta,
sekaligus menetapkan faktor paling bermakna yang berguna untuk penanganan penderita kanker
payudara operable jenis duktal invasiv di Yogyakarta”, ujar Teguh Aryandono.
Dari penelitian yang dilakukannya terhadap 245 penderita kanker payudara operabel jenis duktal
invasive di tiga rumah sakit di Yogyakarta (RS Sardjito, Panti Rapih dan Patmasuri) selama 10 tahun
(1993-2003), data menunjukkan bahwa sebagian besar penderita usia kurang dari 50 tahun (52,6%),
terbanyak di usia 40 – 49 tahun, datang sudah pada stadium IIA (klinis 47,2%, patologis 25,3%),
metastasis kelenjar limfe positif (62,4%), ukuran tumor lebih dari 2 cm (81,4%), derajat diferensiasi
buruk (52%), indeks mitosis tinggi (65,6%), reseptor estrogen positif (52,1%), reseptor progesterone
negative (51,5%), ekspresi onkoprotein c-erbB2 positif (64,2%), ekspresi gen supresor tumor p53
positif (55,4%(, dan aktivitas proliferasi MIB-1 positif (69,9%).
“Dari data tersebut terlihat bahwa populasi kanker payudara di Yogyakarta menunjukkan
tendensi prevalensi kearah umur yang lebih muda, dengan fenotipe dan genotype yang agresif”,
lanjut Kepala Bagian/ SMF Ilmu Bedah FKU UGM/ RS Sardjito.
Dalam pandangan Ketua Panitia kanker RS Sardjito 1998 – 2003, bahwa kanker payudara usia
muda memiliki gambaran lebih agresif dibanding usia tua yang ditunjukkan dengan lebih banyak
kelenjar positif, ukuran tumor lebih dari 2 cm, lebih banyak tumor dengan kecepatan tumbuh tinggi,
ekspresi onkoprotein c-erbB2 dan gen supresor tumor p53 yang tinggi pula.
Oleh karena itu, dibagian akhir Teguh Aryandono diantaranya memberi saran diperlukan
standarisasi teknik operasi, pemeriksaan patologi dan imunohistokimia, dan diperlukan evaluasi
secara menyeluruh terhadap kondisi dan dosis terapi untuk penderita kanker payudara yang akan
menerima terapi tambahan baik radiasi maupun khemoterapi.
“Karena sebagian besar kanker payudara masih dijumpai pada stadium lanjut lokal, maka
diperlukan upaya deteksi dini yang lebih baik pada masyarakat untuk menemukan kanker stadium
awal. Hasil pengobatan masih sangat tergantung pada stadium pada waktu tumor diketemukan.
Penyuluhan tentang kanker masih diperlukan secara menyeluruh dengan melibatkan pemerintah,
masyarakat maupun lembaga swadaya masyarakat bersama yayasan anti kanker Indonesia”,
tandas Promovendus menyarankan (Humas UGM).
Berita Terkait
●
●
●
●
●
Overekspresi mRNA SDF1 Berpengaruh Terhadap Kejadian Metastasis Kanker Payudara
Insidensi Kanker Payudara di Indonesia Terus Meningkat
Raih Doktor Usai Meneliti Sel Punca Kanker Payudara
Jumlah Pasien Terdiagnosis Kanker Payudara Terus Meningkat
Kegagalan Terapi Kanker Karena Resistensi Obat dan Toksisitas
Download