BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Produk akhir kakao, terutama cokelat batang, mulai digemari oleh masyarakat Indonesia. Beragam cokelat batang dengan rasa yang variatif juga mulai dikembangkan oleh industri-industri skala rumah tangga di Daerah Istimewa Yogyakarta. Produksi kakao di Daerah Istimewa Yogyakarta pada tahun 2008 sebesar 1.184 ton, tahun 2009 sebesar 1.117 ton, tahun 2010 sebesar 1.334 ton, tahun 2011 sebesar 1.143 ton, tahun 2012 sebesar 1.367 ton, dan tahun 2013 sebesar 1.124 ton (BPS DIY, 2014). Berdasarkan potensi kakao selama enam tahun tersebut, maka ketersediaan bahan baku kakao dapat mencukupi kebutuhan industri cokelat di Daerah Istimewa Yogyakarta. Melihat konsumsi produk cokelat batang yang tinggi dan potensi kakao yang dihasilkan oleh perkebunan lokal di Daerah Istimewa Yogyakarta, maka peluang ini dapat dimanfaatkan oleh perkebunan lokal untuk bersaing dengan industri cokelat yang lain dalam memproduksi cokelat batang. Namun, kendala yang ditemui oleh perkebunan lokal dalam memproduksi cokelat batang adalah keterbatasan alat. Solusi yang dapat dilakukan untuk meminimalisasi biaya produksi cokelat batang adalah dengan menggunakan alat-alat sederhana pada tahap pemastaan. 1 Pada penelitian ini, akan dibuat cokelat batang dengan alat pemastaan berupa alat penggiling ulir dan ballmill. Pemilihan ini dilakukan karena alatalat tersebut merupakan alat-alat pemastaan sederhana yang dapat diaplikasikan pada industri skala rumah tangga. Pada tahap pemastaan, digunakan alat penggiling ulir dilanjutkan ballmill karena alat penggiling ulir masih menghasilkan partikel pasta cokelat yang kasar, sehingga perlu dilanjutkan dengan proses pemastaan menggunakan ballmill, sekaligus menambahkan bahan-bahan tambahan berupa lemak kakao, gula halus, dan lesitin, supaya dapat dihasilkan partikel pasta cokelat dan cokelat batang yang lebih halus. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi penggilingan menggunakan alat penggiling ulir dan variasi lama penggilingan menggunakan ballmill terhadap ukuran partikel pasta cokelat dan sifat sensoris cokelat batang yang dihasilkan. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan masalah yang dapat disusun adalah : Bagaimana pengaruh alat penggiling ulir dan ballmill terhadap ukuran partikel pasta cokelat dan sifat senosris cokelat batang yang dihasilkan? 2 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan penelitian 1. Mengetahui pengaruh frekuensi penggiilingan menggunakan alat penggiling ulir dan lama penggilingan menggunakan ballmill terhadap ukuran partikel pasta cokelat. 2. Mengetahui pengaruh frekuensi penggilingan menggunakan alat penggiling ulir dan lama penggilingan menggunakan ballmill terhadap sifat sensoris cokelat batang. 3. Mengetahui kondisi optimum proses penggilingan menggunakan alat penggiling ulir dan lama penggilingan menggunakan ballmill, untuk mendapatkan karakteristik cokelat batang yang paling baik. 1.3.2 Manfaat penelitian Bagi Penulis Meningkatkan pemahaman mengenai topik penelitian, yaitu pembuatan cokelat batang, baik secara teoritis maupun kemampuan dalam pelaksanaan pembuatan dan analisis cokelat batang. Meningkatkan kemampuan penulis dalam menyusun karya ilmiah, sehingga dapat meningkatkan kemampuan analisis masalah dan memberikan penyelesaiannya. 3 Bagi Masyarakat Umum Penelitian ini dapat memberikan informasi dan menjadi referensi dalam pembuatan cokelat batang secara sederhana. Harapan dari penelitian ini adalah masyarakat dapat mengaplikasikan ilmu tersebut untuk kebermanfaatan dan kesejahteraan masyarakat dan petani kakao. 4