perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 32 BAB III METODE PENELIITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan hypothesis testing, dalam hal ini menguji hipotesis mengenai pengaruh corporate governance perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI terhadap nilai perusahaan tersebut, dengan karakteristik perusahaan sebagai variabel kontrol. Variabel independen diproksikan oleh kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, board size dan proporsi komisaris independen. Sedangkan karakteristik perusahaan sebagai diproksikan oleh size, leverage dan profitabilitas. B. Populasi, Sampel, danTeknik Sampling Populasi dapat dijelaskan sebagai kumpulan atau kelompok orang, peristiwa atau sesuatu yang menarik minat peneliti untuk melakukan penelitian (Sekaran, 2000). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) yang merupakan satu-satunya bursa efek di Indonesia. Oleh karena itu, diharapkan sampel yang diambil bisa merepresentasikan perusahaan-perusahaan manufaktur yang ada di Indonesia, karena menurut peraturan yang dikeluarkan oleh BAPEPAM-LK, setiap perusahaan yang telah go public diwajibkan mengeluarkan laporan tahunan. Perusahaan yang terdaftar di BEI per 2 Januari 2014 sebanyak 486 perusahaan (www.idx.co.id). commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 33 Sampel merupakan bagian dari populasi yang terdiri dari elemen– elemen yang diharapkan memiliki karakteristik yang sama dengan populasi atau dengan kata lain sampel dapat menggambarkan populasi tersebut (Sekaran, 2000). Agar diperoleh sampel yang representatif, maka teknik pengambilan sampel dilakukan secara random, dengan metode porpotional purposive sampling terhadap perusahaan manufaktur di Indonesia. Rosche dalam Sekaran (2000) menyatakan bahwa dalam analisis regresi berganda, ukuran sampel hendaknya minimal sepuluh kali variabel dalam penelitian. Maka penelitian ini mengambil 70 data perusahaan manufaktur yang diteliti dengan jangka waktu 4 tahun (2009-2012) sehingga total 280 sampel yang sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Kriteria yang digunakan untuk memilih sampel adalah sebagai berikut: 1. Agar diperoleh perusahaan manufaktur yang secara konsisten menerbitkan annual report, maka sampel yang dipilih harus memenuhi kriteria sebagai perusahaan yang telah terdaftar penuh (fully listed company) di Bursa Efek Indonesia (BEI), minimal 4 tahun berturut-turut. 2. Perusahaan mempublikasikan annual report secara lengkap untuk tahun financial 2009-2012. Dengan annual report yang lengkap, maka diharapkan akan mempermudah dalam memperoleh data-data yang mendukung penelitian. 3. Perusahaan melaporkan informasi yang bersifat moneter dalam satuan mata uang Rupiah. Kriteria ini dimaksudkan untuk mendapatkan data yang seragam dalam hal satuan moneter. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 34 C. Pengukuran Variabel Sekaran (2000) menyatakan bahwa variabel merupakan sesuatu yang mempunyai nilai yang dapat berbeda/berubah. Nilai ini dapat berbeda dalam waktu yang lain untuk objek/orang yang sama atau dapat juga berbeda pada waktu yang sama untuk orang/objek yang berbeda. Penelitian ini menggunakan dua variabel utama, yakni variabel independen dan, variabel dependen, ditambah dengan variabel kontrol. Berikut ini akan dijelaskan definisi dan pengukuran variabel yang dilakukan. 1. Variabel Independen Variabel independen menurut Sekaran (2000) merupakan salah satu variabel yang mempengaruhi variabel dependen, baik pengaruh itu secara positif maupun negatif. a. Kepemilikan Manajerial Kepemilikan manajerial merupakan jumlah proporsi saham biasa yang dimiliki oleh pihak manajemen yang secara aktif ikut terlibat dalam pengambilankeputusan perusahaan. Kepemilikan manajerial diukur berdasarkan persentase kepemilikan saham yang dimiliki oleh pihak manajemen yang terdiri dari dewan direksi. Menurut Theresia (2003) dalam Nur’aeni (2010), variabel ini digunakanuntuk mengetahui manfaat kepemilikan manajerial dalam mekanisme pengurang konflik agensi yang biasanya terjadi dalam sebuah perusahaan. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 35 b. Struktur Kepemilikan Institusional Kepemilikan institusional ditunjukkan dari jumlah persentase saham perusahaan yang dimiliki oleh pihak institusi.Yang dimaksud dengan pihak institusi dalam hal ini yaitu dapat berbentuk LSM, pemerintah maupun perusahaan swasta. Menurut Rosma (2007) dalam Nur’aeni (2010) dengan status kepemilikan instistusional ini, akan timbul anggapan bahwa pihak institusi pemilik akan memberikan perhatian lebih terhadap pengelolan perusahaan, dan hal ini akan berpengaruh positif bagi perusahaan tersebut, baik dari segi peningkatan kinerja usaha maupun peningkatan nilai perusahaan. b. Proporsi Komisaris Independen Komisaris independen merupakan anggota dewan komisaris yang tidak berasal dari pihak-pihak terafiliasi. Proporsi komisaris independen dapat diukur berdasarkan presentase jumlah komisaris indepeden dari seluruh anggota dewan komidsrid fslsm perusahaan. Indikator yang digunakan sesuai dengan penelitian Ujiyanto dan Pramuka (2007). Proporsi Komisaris Independen= ∑ ∑ x 100% c. Board size Dewan komisaris merupakan dewan yang bertanggungjawab dan berwenang mengawasi tindakan manajemen serta memberikan nasihat kepada manajemen jika dipandang hal tersebut memang perlu commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 36 dilakukan (KNKG, 2006). Ukuran dewan komisaris yang dimaksud dalam penelitian ini adalah jumlah seluruh anggota dewan komisaris dalam suatu perusahaan. Ukuran dewan komisaris dihitung dengan menghitung jumlah anggota dewan komisaris dalam suatu perusahaan (Dalton et al., 1999); (Beiner et al., 2003); (Nasution dan Setiawan, 2007) Variabel board size dalam penelitian ini diperoleh dari jumlah dewan komisaris dalam perusahaan (S. Beiner et al., 2003). Ukuran Dewan Komisaris = ∑ 2. Dewan Komisaris Variabel Dependen Variabel dependen dalam penelitian ini adalah nilai perusahaan perusahaan. Pengukuran nilai perusahaan menggunakan Tobin’s Q yang berasal dari James Tobin dari Yale University setelah dia memperoleh hadiah nobel. Tobin’s Q merupakan ukuran penilaian yang paling banyak digunakan dalam data keuangan perusahaan. Dengan menggunakan Tobin’s Q maka dapat diketahui market value perusahaan, yang secara tidak langsung dapat mencerminkan keuntungan masa depan perusahaan. (Mcconnel dan Servaes 1990) Tobin’s Q merupakan nilai perusahaan yang diukur dengan nilai kapitalisasi pasar dari ekuitas ditambah nilai buku hutang dibagi dengan nilai total asset (Suranta dan Machfoedz (2003). Berikut ini merupakan commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 37 persamaan yang digunakan untuk menghitung nilai perusahaan yang diproksikan dengan Tobin’s Q Tobin’s Q = MVE+DEBT TA Keterangan: MVE = closing price x q shares DEBT = total utang perusahaan TA = total aktiva 3. Variabel Kontrol Variabel kontrol yang digunakan dalam penelitian ini adalah karakteristik perusahaan yang dilihat dari ukuran, leverage dan profitabilitas. a. Ukuran (Size) Perusahaan Size atau ukuran perusahaan, merupakan variabel yang dapat diukur menggunakan total asset, penjualan atau modal dari perusahaan tersebut. Semakin besar nilai total asset, penjualan, total tenaga kerja, dan nilai kapitalisasi pasar maka semakin besar pula ukuran perusahaan (Haniffa dan Cooke, 2005). Penelitian ini menggunakan size sebagai variabel kontrol. Size diukur dengan menggunakan log natural dari total aset (Klapper dan Love, 2002). Size = Log (Total Aset) b. Profitabilitas Profitabilitas perusahaan dapat dilihat dari tingkat pengembalian atas asset dan tingkat pengembalian atas ekuitas. Profitabilitas (ROA) commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 38 merupakan hasil investasi yang kontinyu dari intellectual capital. Penelitian ini menggunakan dasar tingkat pengembalian atas asset (Return on Asset = ROA) sebagai proksi dari profitabilitas. ROA diukur dengan membandingkan antara laba bersih dengan total aktiva. ROA adalah rasio perbandingan antara laba sebelum pajak dengan total aktiva bank. Return on assets digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh laba secara keseluruhan dari total aktiva yang dimiliki (Dendawijaya, 2009). Semakin besar nilai ROA, maka semakin besar pula kinerja keuangan perusahaan karena return yang didapat perusahaan semakin besar. Rasio ini dirumuskan sebagai berikut (Brigham et. al, 2005); (Dendawijaya, 2009): ROA= c. Leverage ℎ x 100% Haniffa dan Cooke (2005) menggunakan proksi leverage sebagai rasio hutang terhadap total ekuitas. Rasio ini menunjukkan seberapa besar dari total keseluruhan asset perusahaan yang diperoleh atau didanai oleh hutang. D. Sumber Data dan Metode Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder yang diambil dari annual report perusahaan tahun finansial 2009-2012 yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia (BEI). Data berasal dari Indonesian commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 39 Capital Market Directory (ICMD), situs milik Indonesian Stock Exchange (IDX), dan situs resmi masing-masing perusahaan. Untuk variabel independen, menggunakan annual report masingmasing perusahaan sampel pada halaman yang mencatumkan informasi mengenai adanya board size, proporsi komisaris independen dan struktur kepemilikan. Sedangkan metode pengumpulan data untuk variabel kontrol yakni metode pengumpulan data dengan melihat informasi keuangan dan non keuangan yang dilaporkan di dalam annual report masing-masing perusahaan, untuk mengidentifikasi total asset, ROA dan leverage. 1. Metode Analisis Data Analisis data dalam penelitian ini meliputi: uji asumsi klasik yang dilakukan sebagai prasyarat untuk melakukan pengujian hipotesis; descriptive statistic; dan pengujian hipotesis menggunakan analisis multiple regression. Pengujian dilakukan dengan menggunakan bantuan software SPSS versi 16. a. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif merupakan perhitungan mean, median, standar deviasi, maksimum dan minimum. Analisis ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai distribusi dan perilaku data. (Ghozali, 2005) commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 40 b. Uji Asumsi Klasik Sebagai prasyarat pengujian regresi berganda dilakukan uji asumsi klasik untuk memastikan bahwa data penelitian valid, tidak bias, konsisten, dan penaksiran koefisien regresinya efisien (Gujarati, 2009). Ada empat macam uji klasik yang dipakai dalam penelitian ini. 1) Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengujiapakahdalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memilikidistribusi normal (Ghozali, 2005).Hasil pengujian data dilakukandenganuji Kolmogorov-Smirnov, untuk kriteria pengujiannya adalah: Jika p – value> 0,05 maka data berdistribusi normal. Jika p – value < 0,05 maka data tidakberdistribusi normal. Hal ini didukung pula dengan tampilan grafik histogram dan normal probability plot. 2) Uji Multikolinieritas Ghozali (2005) mengatakan bahwa apabila dalam model regresi terdapat adanya korelasi antara variabel independen maka hal tersebut dinamakan terdapat masalah multikolinieritas. Pada model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Deteksi multikolinieritas menggunakan besaran VIF (Variance Inflation Factor) danTolerance (nilai toleransi).Jika nilai VIF < 10 atau nilai tolerance > 0,1 maka variabel independen bebas dari multikolinieritas. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 41 3) Uji Autokorelasi Uji auto korelasi bertujuan untuk mengetahui apabila dalam model regresi linear terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1. Untuk mengetahui dan menguji ada tidaknya autokorelasi dalam model analisis regresi dapat digunakan pengujian statistik Durbin Watson (DW). Apabila nilai DW lebih besar dari batas (du) dan kurang dari 4-du, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat autokorelasi. 4) Uji Heterokedastisitas Uji heterokedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Ghozali, 2005). Heterokedastisitas dapat ditentukan dengan menggunakan grafik scatterplot, dalam grafik scatterplot yang terbentuk harus menyebar secara acak, baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Bila kondisi tersebut terpenuhi maka tidak terjadi heterokedastisitas (Ghozali, 2005). 2. Pengujian Hipotesis Untuk pengujian hipotesis, penelitian ini menggunakan analisis multiple regression dengan cara mengukur goodness of fit model regresi. Secara statistik, goodness of fit dapat diukur dari nilai koefisien determinasi ( 2 ), nilai statistik F dan nilai statistik t. Perhitungan statistik dikatakan commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 42 signifikan apabila nilai uji statistiknya berada di daerah kritis (daerah dimana daerah 0 ditolak) dan signifikan jika nilai uji statistiknya berada dalam 0 diterima (Ghozali, 2005). Untuk menilai ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual. Adapun persamaan multiple regression untuk pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah: Y :a + â1 MNJ+ â2 INST+ â3 IND + â4 Board Size + â5 ROA + â6 Lg TA +â7 Lev + e Dimana, Y = Nilai Perusahaan, diukur dengan Tobin’s Q a = Konstanta; MNJ = koefisien regresi dari kepemilikan manajerial; INST = koefisien regresi dari kepemilikan institusional; IND = Proporsi komisaris independen terhadap total dewan komisaris; Board Size = Jumlah dewan direktur; ROA = Return on assets (proxy for firm’s performance profitability) ; Lg TA = Log of total asset (proxy for firm’s size); LEV = Rasio hutang terhadap modal sendiri; dan e = error term commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 43 Analisis terhadap hasil regresi dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut: a. Koefisien Determinasi Koefisien determinasi (R²) untuk menentukan kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 (nol) dan 1 (satu). Nilai (R²) yang kecil berarti kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati 1 (satu) berarti variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2005) b. Uji F digunakan untuk menguji tingkat pengaruh independent variable terhadap dependent variable secara bersama-sama atau simultan. Kriteria pengujian ditetapkan berdasarkan nilai probabilitas. Apabila tingkat signifikan yang digunakan sebesar 5%, jika probabilitas > 0,05 maka dinyatakan tidak signifikan dan probabilitas <0,05 maka dinyatakan signifikan. c. Uji t digunakan untuk menguji tingkat signifikan pengaruh independent variable terhadap independent variable secara parsial. Kriteria pengujian ditetapkan berdasarkan nilai probabilitas. Apabila tingkat signifikan yang digunakan sebesar 5 %, dengan kata lain jika probabilitas > 0,05 maka dinyatakan tidak signifikan dan jika probabilitas < 0,05 maka dinyatakan signifikan. commit to user