Haec Dies! - Paroki Sanmare

advertisement
JADWAL MISA
Misa Harian:
Senin s/d Jumat 06.00 wib
Hari Sabtu :
17.00 wib
Hari Minggu :
06.30 - 09.00 - 17.00 wib
Misa Jumat Pertama :
06.00 - 12.00 - 19.30 wib
Adorasi Ekaristi :
Setiap hari Senin
15.00 s/d 22.00 di Kapel
ditutup pukul 22.00 dengan
ibadat penutup (completorium)
PENYELIDIKAN KANONIK
(dengan perjanjian)
Hari Senin, 17.00 – 18.30 wib
Romo A.S. Gunawan, Pr.
Hari Kamis, 17.00 – 18.30 wib
Romo Anton Baur, Pr.
Website:
www.parokisanmare.or.id
Mailing-list:
[email protected]
Facebook Group: SanMaRe
Untuk kontribusi berita, artikel,
pengumuman atau iklan baris,
silakan email ke :
[email protected]
20 April 2014
Tahun V – No.16
Haec Dies!
haec est dies quam fecit Dominus
exultemus et laetemur in ea. Alleluia.
Suatu sore, ketika berkeliling
di sekitar Gereja SanMaRe,
terdengarlah lagu Haec Dies
yang dinyanyikan oleh suarasuara malaikat kecil yang
mengundang perhatian untuk
disimak walaupun saat itu
masih
masa
prapaskah.
Vokal dan intonasi dari anakanak pun terdengar jelas.
Lafalnya pun terdengar tegas
dan tiada kesan bahwa
mereka begitu asing dengan
lagu ini. Lalu, segera saja,
saya masuk ke ruangan itu
dan menyaksikan belasan
anak yang sedang berlatih
nyanyi lagu “Haec Dies”
untuk persiapan Perayaan
Ekaristi Paskah Anak.
Ketika mereka latihan, saya duduk dan mendengarkan mereka
bernyanyi. Seketika, terkesan bahwa ada anak yang duduk di depan
saya merasa ragu-ragu untuk bernyanyi (mungkin) karena “malu”. Ada
yang bernyanyi dengan penuh semangat. Kepalanya bergoyang ke kiri
dan ke kanan. Ada yang tidak melihat teks karena sudah hafal dengan
teksnya. Menyenangkan rasanya mendengarkan dan memperhatikan
adik-adik itu bernyanyi. Semangat dan keseriusan mereka menjadi
-1-
tanda pengharapan sesungguhnya dari permenungan selama masa prapaskah ini.
Haec Dies
Di balik perjumpaan dengan mereka dalam latihan paduan suara itu, saya memperhatikan teks lagu Haec
Dies dan mencoba merenungkan liriknya yang diambil dari Mazmur 118 ayat 24 tersebut. Secara harafiah
haec est dies quam fecit Dominus, berarti “inilah hari yang Tuhan jadikan”. Saya bertanya dalam hati, apa
maksudnya hari yang dijadikan oleh Tuhan. Apakah teks ini sebenarnya berbicara tentang penciptaan
manusia dan alam semesta? Apa yang dijadikan oleh Tuhan?
Menarik jika diperhatikan bersama ayat 24 dalam kesatuannya dengan Mazmur 118. Mazmur 118 ini
berbicara tentang Nyanyian Puji-Pujian kepada Allah. Mazmur ini berisi tentang madah syukur dan terima
kasih atas segala kebaikan Allah. Yang lebih menarik lagi adalah ketika memperhatikan bagaimana teks
Mazmur 118 ini digunakan oleh Gereja Katolik yang kudus sebagai mazmur tanggapan dalam bacaan
harian di hari Sabtu di Minggu Paskah Pertama. Mazmur 118 menjadi mazmur tanggapan yang didaraskan
setelah kita mendengarkan bacaan dari Kis 4:13-21 dan sebelum kita mendengarkan bacaan Injil dari Mrk
16:9-15. Dalam kedua bacaan ini, ada satu pengalaman yang senada, yakni pengalaman “takjub”.
Dalam Kis 4:13-21, pengalaman “takjub” itu ditunjukkan oleh para anggota Mahkamah Agama Yahudi yang
melihat keberanian Petrus dan Yohanes yang tidak terpelajar, namun dapat berkata-kata dan mengajar
dengan begitu baik serta membuat mukjizat dalam nama Yesus. Dalam Mrk 16:9-15, pengalaman senada
pun dialami oleh para murid yang menjadi tidak percaya dengan kesaksian dari Maria Magdalena tentang
Yesus yang bangkit.
Pengalaman “takjub” inilah yang mengantar kita masuk dalam misteri Paskah Kristus sendiri. Sebuah
pengalaman iman yang hebat dan dahsyat inilah yang memampukan kita untuk melihat betapa besarnya
kasih Allah kepada kita dalam misteri Paskah ini. Para murid yang tadinya tidak percaya akan Yesus yang
bangkit, namun karena menyaksikan sendiri Yesus yang menampakkan diri-Nya kepada mereka, menjadi
begitu mantap untuk beriman dan bersaksi tentang-Nya. Tidak ada keraguan dalam diri mereka.
Exultemus et Laetemur
Pengalaman “takjub” ini mengantar para murid sampai pada sebuah pengalaman iman. Buahnya adalah
“bersorak-sorak dan bergembira” (exultemus et laetemur). Para rasul yang tadinya berhenti pada
pengalaman “takjub” karena Yesus bisa menggandakan roti, menyembuhkan orang buta, dan
membangkitkan orang mati, mengalami perubahan besar dalam diri mereka. Awalnya, mereka terguncang
karena ketajuban mereka runtuh dengan kenyataan bahwa Kristus wafat di kayu salib. Akan tetapi,
perubahan besar terjadi ketika mereka mengalami perjumpaan dengan Yesus yang bangkit.
Perubahan besar inilah tampak dalam kemampuan para rasul untuk memahami bagaimana cara Allah
mencintai dan menyelamatkan manusia yang secara manusiawi terkesan tidak masuk akal. Allah
mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal kepada kita karena begitu besar kasih-Nya kepada kita (Yoh 3:16).
Bahkan, Anak-nya yang tunggal itu rela mengosongkan diri dan menjadi manusia. Ia telah merendahkan
diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan mati di kayu salib demi menebus dosa kita semua (Flp 2:7-8).
Yesus Kristus menebus dosa-dosa kita itu tidak dengan cara meninggikan diri dan berlaku otoriter. Tetapi,
Kristus merendahkan diri agar warta keselamatan itu bisa dipahami oleh semua manusia. Inilah yang
menjadi kunci utama iman kita sebagai orang Kristiani. Iman itu semakin dimantapkan dengan
kebangkitan-Nya dari alam maut. Inilah kegembiraan dan sorak-sorai yang kita lambungkan kepada-Nya.
-2-
Inilah rasa syukur yang kita haturkan kepada-Nya karena kita menjadi bagian dari anak-anak yang
menerima rahmat keselamatan.
Pengalaman iman para rasul inilah yang dibagikan kepada kita semua pada hari ini (haec dies), pada Hari
Raya Paskah. Kita diajak untuk turut masuk dalam pengalaman iman ini dan tidak semata berhenti pada
rasa kagum pada Yesus, Juruselamat kita yang rela berkorban habis-habisan untuk kita. Akan tetapi, soraksorai dan kegembiraan kita ini bermuara pada kata alleluia.
Alleluia
Sebenarnya, jika diperhatikan, dalam teks Mzm 118:24, tidak ada kata alleluia. Saya menduga bahwa kata
ini merupakan pengalaman iman si pengarang lagu yang sungguh merasakan kebangkitan Kristus di dalam
dirinya. Kebangkitan Kristus itu tidak sekedar bermuara pada sorak-sorai dan kegembiraan, tetapi
bermuara pada pujian kepada Allah. Kata alleluia yang kerap ditulis juga hallelujah bisa dipahami sebagai
ungkapan pujian syukur kepada Allah. Jika kita perhatikan teks Kitab Suci terjemahan Bahasa Inggris, King
James Version misalnya, kita akan jumpai frase “Praise The Lord” untuk menerjemahkan kata alleluia.
Dan, memang sudah sepatutnya, kita yang “takjub” dan bersyukur atas pengurbanan diri Yesus Kristus ini
menghaturkan pujian setinggi-tingginya kepada-Nya yang telah menyelamatkan kita. Akan tetapi,
ajakannya bahwa pujian ini tidak berhenti pada ungkapan saja, tetapi juga bermuara pada permohonan
tiada henti untuk selalu dimampukan mengenali tanda-tanda kebangkitan-Nya dalam kehidupan kita
sehari-hari. Lebih dari itu, kita juga diajak untuk mewujudkan pujian kepada-Nya itu dalam segala
perbuatan kita setiap harinya.
Rasanya, kegembiraan dan keseriusan anak-anak yang bernyanyi dalam latihan koor BIA menjelang Paskah
Anak itu menjadi bukti nyata bahwa mereka sudah mengambil bagian dalam kegembiraan Paskah. Dan,
semoga kegembiraan Paskah, kegembiraan akan kebangkitan Kristus, dan kegembiraan atas penebusan
dosa-dosa kita ini, sungguh menjadi kegembiraan yang bisa kita bawa dan kita bagikan kepada semua
orang yang kita jumpai. Biarlah madah “alleluia” ini bergema dalam hati kita, keluarga kita, dan juga di
setiap setiap orang yang kita jumpai.
Selamat Paskah, Tuhan memberkati, dan alleluia.
Dipersembahkan oleh RD Anton Baur.
Romo Paroki bersama Pengurus Dewan Paroki mengucapkan
* SELAMAT HARI RAYA PASKAH 2014 *
kepada seluruh umat Paroki Santa Maria Regina - Bintaro Jaya.
“Kiranya sengsara, wafat dan bangkit Tuhan Yesus Kristus memberikan kekuatan,
kebahagiaan, kebersamaan dan kemampuan bagi kita untuk menjalani
kehidupan kristiani dan pelayanan kasih, baik di dalam keluarga,
komunitas sosial dan masyarakat dengan sebaik-baiknya".
Dewan Paroki Santa Maria Regina Bintaro Jaya,
Romo Alphonsus Setya Gunawan, Pr
Pastor Kepala/ Ketua Umum
-3-
umat bertanya
gembala menjawab
Diasuh oleh Romo Anton Baur, Pr
Pertanyaan silakan dikirimkan ke: [email protected]
Romo menjawab:
Terimakasih untuk pertanyaannya.
Novena Kerahiman Ilahi itu merupakan
doa yang berangkat dari pengalaman
iman Santa Faustina Kowalska, seorang
biarawati Polandia dari Kongregasi SusterSuster Santa Perawan Maria Berbelas
Kasih.
Kalau tidak salah, di Gereja
Katolik, ada kebiasaan doa
Novena Kerahiman Ilahi. Saya
pernah mengikutinya, tetapi
tidak paham benar. Setahu
saya doa ini dimulai seminggu
sebelum pekan suci? Apakah
itu benar, Romo? Bu Ina.
Pada tanggal 22 Februari 1931, Santa
Faustina menerima pengalaman iman
?
penampakan wajah Yesus. Yesus yang
menampakkan diri adalah Yesus yang
menunjukkan luka-luka-Nya. Dan, dari
hati-Nya yang tertusuk tombak itu,
mengalirlah dua sinar, merah dan biru
yang melambangkan darah dan air yang mengalir dari diri-Nya sebagai tanda cinta kasih dan pengorbananNya yang besar bagi umat manusia. Kata-kata kunci permenungan yang dimunculkan dalam pengalaman
penampakan Yesus ini adalah “Yesus, Engkau Andalanku”. Tekanan penting dalam doa ini adalah
permenungan tentang kerahiman Allah yang nyata dalam pengurbanan diri Yesus kepada manusia dalam
luka-luka yang diterima-Nya.
Ajakan penting dalam novena ini adalah selain merenungkan kerahiman dan kemurahan hati Allah, kita
pun diajak untuk senantiasa memohon terus menerus kerahiman dan kemurahan hati Allah itu sendiri.
Dalam permohonan itu, kita juga mohon rahmat agar kita pun dapat membagikan kerahiman dan
kemurahan hati Allah itu kepada sesama kita. Lebih dari itu, kita juga mohon rahmat percaya pada-Nya
agar iman kita semakin tumbuh dan berkembang dalam Allah yang maharahim.
Doa ini sebagai sebuah novena, biasanya, didoakan sebanyak sembilan kali. Doa ini dimulai pada hari
Jumat Agung dan didoakan setiap jam tiga sore. Doa ini diakhiri pada Minggu Paskah II. Dalam
perkembangan sejarah Gereja—semenjak tahun 2002—Paus Yohanes Paulus II mendedikasikan Minggu
Paskah II sebagai Pesta Kerahiman Ilahi. Setiap kita memasuki Minggu Paskah kedua, kita pun turut berdoa
dan bersyukur atas kerahiman Allah bagi kita semua.
Dalam praktek doa novena Kerahiman Ilahi sendiri, kita pun dipersilakan untuk mendokannya di luar
kesempatan antara Jumat Agung sampai dengan Minggu Paskah kedua. Doa yang dikenal juga dengan doa
koronka ini tetap dapat didoakan layaknya kita mendoakan doa Novena Tiga Salam Maria. Namun, yang
menjadi khas dalam doa ini adalah bahwa doa ini didoakan setiap jam tiga sore. Dan, terkait dengan
rumusan doa koronka ini, ada rumusan doa tersendiri. Baik juga rasanya jika kita tumbuhkan tradisi dan
kebiasaan doa koronka ini, baik secara pribadi ataupun dalam komunitas kita masing-masing. **
-4-
POJOK LITURGI
Liturgi Ekaristi sebagai Pedoman Iman
Perayaan Ekaristi yang kita ikuti tiap minggu atau mungkin tiap hari adalah peringatan syukur
untuk mengenangkan sekaligus menghadirkan kembali Yesus yang mempersembahkan diri-Nya
dalam kematian di salib demi keselamatan manusia. Ini secara khusus kita peringati dalam pekan
suci yang baru saja kita lewati. Ekaristi juga merupakan SUMBER dan PUNCAK kehidupan Gereja
dan iman kita. Penghayatan Ekaristi dalam arti ikut merayakannya secara sadar, aktif, dan penuh
makna akan menjadi pengalaman iman yang dipersatukan dengan Kristus dan sesama.
Godaan yang paling besar dalam berdoa
adalah memahami doa hanya sebagai sebagai
doa permohonan. Dalam Ekaristi akan terlihat
suatu bentuk doa yang kaya. Perhatikan
struktur liturgi Perayaan Ekaristi, ada
pembukaan, persiapan membuka hati kepada
Allah, mendengarkan Sabda Allah, penjelasan
maknanya, puncaknya, ungkapan syukurnya
serta berkat pengutusan. Dalam Ekaristi, orang
beriman akan masuk ke dalam situasi yang
didalamnya dia mengenang, merasakan serta
bersyukur atas tindakan Allah dalam hidupnya.
Liturgi memang harus indah, serasi dan membawa kepada situasi perayaan dan doa. Tapi jangan
mengharapkan liturgi sebagai penghiburan emosional, cenderung egoistis atau bahkan kita yang
menentukan cara main dalam berelasi dengan Allah.
Dalam Perayaan Ekaristi kita mendengarkan dan mengenangkan kisah tentang karya besar Allah
bagi manusia. Kita bersyukur atas tindakan-Nya dalam menerima manusia yang sebenarnya tidak
pantas karena dosa. Jadi, bila liturgi adalah perayaan iman kita kepada Allah maka biarlah Allah
yang menjadi pusat, Allah yang bertindak bagi kita dalam Yesus Kristus.
Dalam Perayaan Ekaristi kita hadir bukan sebagai partisipan yang mengimani apa yang kita
rayakan, tapi kita diingatkan siapa kita ini; kita adalah orang-orang yang dicintai Allah dan yang
mengimani tindakan-Nya dalam hidup kita. Sebagai umat beriman kita tidak berhenti hanya
sampai merayakan liturgi, pada bagian akhir kita mendapat berkat dan pengutusan untuk
memberi kesaksian di luar liturgi Perayaan Ekaristi. Dengan kata lain, bagaimana kita beriman,
begitulah kita hidup, begitulah kita bertindak.
Sumber: katolisitas.org
Majalah Liturgi, Volume 24 2014
-5-
SERBA SERBI
Di Balik Kisah Kelinci dan Telur Paskah
Dua simbol dari perayaan Paskah yang dirayakan oleh umat
Kristiani adalah Kelinci dan Telur Paskah. Menurut legenda,
menjelang Paskah tiba, Kelinci Paskah membawa keranjang
yang penuh berisi telur, permen, dan mainan yang bewarnawarni ke rumah anak-anak pada malam Paskah secara diamdiam. Keesokan paginya, para anak mencarinya.
Kisah Kelinci Paskah memiliki kemiripan dengan legenda Santa
Klaus atau Sinterklas. Apa perbedaannya? Santa Klaus akan
memberikan hadiah kepada anak-anak yang tidak nakal
dengan menempatkan hadiahnya di tempat yang mudah
terlihat, seperti di bawah pohon atau di dalam kaus kaki yang
digantung. Sedangkan Kelinci Paskah akan memberikan telur
dan permen ke semua anak di tempat yang tersembunyi.
Kedua legenda tersebut tentu saja tidaklah benar-benar
terjadi. Jadi, apa makna di balik symbol kelinci dan telur
Paskah?
Kenapa kelinci?
Kelinci dikenal sebagai hewan yang dapat melahirkan banyak anak. Pada zaman kuno, secara luas
orang-orang percaya bahwa kelinci adalah hewan hermaprodit, yaitu hewan yang memiliki alat
reproduksi ganda yaitu jantan dan betina, sehingga ia tidak melahirkan keturunan melalui hubungan
dengan hewan lainnya yang sejenis.
Selain itu, kelinci yang secara alami melahirkan kehidupan baru, yaitu melahirkan anak-anaknya di
lubang-lubang seperti gua, juga memiliki kemiripan yang sama dengan kisah Paskah saat Yesus
bangkit kembali dari kematiannya, seperti lahir kembali setelah ia disalib dan tubuhnya dikubur di
dalam gua.
Kenapa telur?
Telur secara umum merupakan simbol dari kesuburan, suatu bentuk awal dari sebuah kehidupan
baru, sehingga disandingkan dengan kebangkitan Yesus dari kematiannya. Bagi sebagian orang, telur
juga melambangkan kuburan Yesus yang kosong, meskipun bentuk telur lebih cenderung seperti batu
yang menutup gua dimana Yesus dikubur.
Dalam perayaan Paskah, kegiatan menghias cangkang telur sudah menjadi sebuah tradisi.
Bahkan, tradisi menghias cangkang telur sudah ada sebelum Yesus dilahirkan. Telur burung unta
dengan hiasan ukiran berusia 6.000 tahun telah ditemukan di Afrika. Telur-telur yang didekorasi
dengan warna emas dan perak atau bentuk perwakilan telur burung unta merupakan hal yang umum
yang diletakkan di kuburan bangsa Someria dan Mesir kuno pada sekitar 5.000 tahun yang lalu.
-6-
 JADWAL LITURGI 
MINGGU PASKAH II - 26 & 27 April
MINGGU PASKAH III - 03 & 04 Mei
Bacaan: Kis. 2:42-47; Mzm. 118:2-4,13-15,2224;Ul:1; 1Ptr. 1:3-9; Yoh. 20:19-31
Saran Nyanyian: PS 517, 519, (bait 6-10), 524,
525, 831, 955
Bacaan: Kis. 2:14,22-33; Mzm. 16:1-2a,5,7-8,910,11;Ul:11a; 1Ptr. 1:17-21; Luk. 24:13-35
Saran Nyanyian: PS 335, 528, 529, 530, 859,
Sabtu, 26 April, pukul 17.00
Koor dan Tatib: St. Thomas Rasul - VI
Sabtu, 03 Mei, pukul 17.00
Koor dan Tatib: Sta. Beatrix - V
Petugas Lektor : Elizabeth Lydia & Anastasia Tri Wulansari
Putra/i Altar: Melvin Pratama, Lilian Dharmahutama, Gabriela
Alexander Putri, Hieronimus Raturangga, Thomas Ginta
Tarigan, Carmelita Ome Leba, Alvin Kindy Setiawan, Peter
Bradley, Benedict Matthew Sukieche, Helena Keren Imanuela
Prodiakon: Aloysius Bambang, Deddy Kurniawan, F.A.
Soedjarno, Gunawan Gunarso, Heru Yuniriyanto, Irwan
Wijaya, Josz Juswanto
Petugas Lektor : E J. Atlanta & Yohanna Apsari Tantiana
Putra/i Altar: Oryza Emmanuella, Atlanta Andieani A.P.,
Ditto, Febriyanti Napitupulu, Timotius Raymond HL, Dianda
Mayreena, Judith Vannessa Rahmadi, Felicia Safira
Rahardjo, Ivana Permata Ariesta, Catarina Jennifer
Prodiakon: Agung Wahju, Dwi Respati, GD Noegroho TR,
Hendrawan Thiodorus, Ignatius Sudarmadi, Johanna
Kindangen, Maria Yoke Edna
Minggu, 27 April, pukul 06.30
Koor dan Tatib: St. Andreas - VII
Minggu, 04 Mei, pukul 06.30
Koor dan Tatib: St. Markus - I
Petugas Lektor : B. Diana Proditasari & F. Heru Setiawan
Putra/i Altar: Stevanus Winata, Gabriel Randall W,
Anggitasari Hartawan, Benedicto Siswoko, Hillary Stephina
Putri, William Filipe Rahardjo, Jason Bhaskara, Nathania
Sanchia, Christoporus Satrio B., Michelle Ivane
Prodiakon: Okky Sentana, Romualdus Ponidjan, Victor
Sudytio, Anna Retno H., Djoko Soetarno, F.X. Margiono
Petugas Lektor : Jacinta & Maria A. Tri Mardikowati
Putra/i Altar: Alleandra Luwina N., Xaverio Anggara N.,
Andreas Widiatmoko P., Ignatius Prayogo, Virgina Regina,
Gita Adinda Satyaningtyas, Kiara Anindita, Marie Yohana,
Jonathan Mark, Dias Riandari
Prodiakon: Probel Gultom, Tjhong Vincentius, Agustinus
Darmawan, Bayu Rajasa, Eko Prihadi, Georgino Godong
Minggu, 27 April, pukul 09.00
Koor dan Tatib: Sta. Ursula - II
Minggu, 04 Mei, pukul 09.00
Koor dan Tatib: St. Frans. Xaverius - V
Petugas Lektor : Adette & Dinda
Putra/i Altar : Aurelia Virenze, Septaviel Kenzie, Felicitas
Tania Elvina, Regina Retno Putri M., Shannon Wijaya,
Fransiska Yuka Julia, Benedictus Raymardi, Issabella Titta
Iswadi, Yohanes Purba Sangga, Cita Permata Kusuma,
Caroline Susan Mahadewi, Chelsea Novelia
Prodiakon: Gunawan Wibowo, Hexana Tri Sasongko,
Joachim Sulistyo, Kamilus Arifin , Paul August Liqui, Rudy
Trisnanta, Antonius Indarahardjo, Djonowardjoko, F.X.
Soehartono, Hadi Susanto, Joannes Suharno, Kristian Ong,
PGL Sarwanawadya, Susman Riyadi, Adrianus Nggala,
Antonius Nelwan
Petugas Lektor : FX. Wibowo & Maria Linda Sulistyo
Putra/i Altar : Grace Simon, Alexander Andi, Melody
Dennise Allegra, Villda Regina, Isabel Varella, Felix Harly
Kusnadi, Reynado Theofano Ryo, Anselmus Prayudi,
Antonius Rangga H.W., DeBritto Maurizt A.S., Florentina
Harly Kusnadi, Gabriella Putri
Prodiakon: Heribertus Darno, Indri Prijatmodjo, Johannes
Pudjiastoto, Martha Maria Elfian, Rinto Setiono, Tri
Darmawati, Albertus Bambang K.R., Benni Saptiyanto,
Engelbertha Dumatubun, Gregorius Utomo, Heru Santosa,
Joko Galungan, Mudjihardjo, RM. Soedjono Respati,Aloysius
Bambang, Deddy Kurniawan
Minggu, 27 April, pukul 17.00
Koor dan Tatib: Sta. Helena - III
Minggu, 04 Mei, pukul 17.00
Koor dan Tatib: Sta. Yosh. Bakhita - VI
Petugas Lektor : Vinsensia Arindita & Syane Lientungan
Putra/i Altar: Lukas Setya A.C.P, Rahardianto Patiung,
Graciella Antonius Putri, Reynaldo Antonius Putra, Gerwyn
Jovia, Miranda Theodorus, Theresia Natania, Joety J. Aaron
Bongku, Ajeng Cipta Wening, Kristina Irmadani
Prodiakon: Donanta Octaviardi, Frans Narendra, Haryono
Widarta, Ignatius Soeprapto, Johanes Sumardi, Prima Widii H.,
Temmy Royani
961
Petugas Lektor : Minche & Yena Hidayat
Putra/i Altar: Christofer Rizal, Maretha Prita Pradita,
Diandra Forceila, Christina Simamora, Gabriela Alexander
Putri, Hieronimus Raturangga, Thomas Ginta Tarigan,
Brigitta Stephanie, Estherania N, Yosilia Paskalovana
Prodiakon: Gunawan Gunarso, Heru Yuniriyanto, Irwan
Wijaya, Okky Sentana, Romualdus Ponidjan, Victor Sudytio,
Anna Retno H.
-7-
 PENGUMUMAN 
1. Akan saling menerimakan Sakramen Pernikahan sebagai Pengumuman ke II :
a. Ronaida Sitio dari Lingk. Khatarina dengan Sauduran Bosco Harianja dari Paroki St.
Arnoldus Jansen – Bekasi
b. Miranda Elisabeth Lucia Sebayang dari Lingk. Beata Teresa dengan Stefanus
Hendra Benanto Budiman dari Paroki Regina Caeli – Pantai Indah
Akan saling menerimakan Pemberkatan Pernikahan sebagai Pengumuman ke II :
a. Michael Sangga Wolung dari Lingk. Sta. Theresia dengan Novy Natalia dari Jakarta
Timur
Barangsiapa mengetahui adanya halangan perkawinan dimohon menghubungi pastor
paroki. Para Calon Pengantin yang mau menikah wajib menemui Pastor Paroki, minimal tiga
bulan sebelum pelaksanaan pernikahan.
2. Adorasi SanMaRe
PDKK SanMare mengadakan Adorasi Sanmare pada hari Kamis, 23 April 2014 pukul 19.30
yang dibawakan oleh P. Daniel OFM. Diundang seluruh Umat SanMare.
3. Ulang Tahun Perkawinan
Perayaan ekaristi ulang tahun perkawinan bulan April diadakan pada hari Sabtu, 26 April,
pukul 17:00 di Gereja SanMaRe. Bapak-ibu yang merayakan ulang tahun perkawinan bulan
April dimohon mendaftarkan diri di sekretariat paroki
"Siap Memasak? Petik sayur dari kebun sendiri, Organik dan Segar!!"
WKRI SanMaRe akan mengadakan acara Diary Wanita dan mengunjungi
Kebun Sayur Organik di Gadog,Bogor,
pada hari RABU, 23 April 2014, pukul 08:00 - 17:00
Biaya @ Rp. 100,000/per orang.
Pendaftaran ke Ibu Roswitha - 0811 960 760. Tempat terbatas!!
LOWONGAN KERJA: Dicari Driver dengan syarat sebagai
berikut: Usia max. 40 tahun. Memiliki SIM-A yang masih
berlaku. Katholik, paham jalan di Jakarta. Bisa tinggal di dalam.
Hubungi: Bapak Boyke Aveanto, ph. 0811 860 2171 01/01-IV/14
LOWONGAN KERJA: Dicari Driver dengan syarat : punya
SIM A yg masih berlaku, menguasai jalan-jalan di Jakarta dan
Tangerang, tinggal di Bintaro, jujur, sopan, sabar.
Hubungi: David 0812 9090 598 atau 021 9519 6681 02/01-IV/14
ZIARAH NAPAK TILAS TUHAN YESUS : Bethelem-NazarethYerusalem-S.-Yordan-Kana-D.Galilea-L.Mati-G.Sinai-MesirGn.Nebo-Jordania. Tgl 9-20 Mei : Joppy Taroreh & Romo.
21/05-01/06 Juni : Benyamin Ratu & Romo. 15-26 Juni : P.
Jordan OFM. 23/07-03/08: P. Endi Pr, & Yolanda Taroreh.
23/07-03/08 Lourdes, Roma, Vatican, Paris, Amsterdam,
Monaco: Jopppy Taroreh.
Pendaftaran & Informasi hub. 021 71133336/ 08158073796
BSM Contractor : Mengerjakan Pembangunan dan Renovasi
Rumah Tinggal. Ruko dll. Melayani pembangunan/Renovasi di
Jabodetabek, Luar kota, Luar Pulau, Sejak Th. 2000. Untuk
keterangan lebih lanjut hubungi : F.Bambang Suharso , HP :
0812 992 4065 / 0818 0796 8290 / pin BB : 32A86458 / email :
[email protected]
IKLAN BARIS – Wahana bagi umat yang ingin mengiklankan informasi lowongan pekerjaan, mencari pekerjaan atau
jasa usaha pribadi. Materi iklan diserahkan ke sekretariat paroki setiap hari kerja atau email ke:
[email protected]
-8-
Download