BAB I PENDAHULUAN 1.5 Latar Belakang

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.5 Latar Belakang Penelitian
Tata kelola perusahaan yang baik adalah prinsip yang memandu dan
mengendalikan perusahaan untuk mencapai keseimbangan antara kekuatan
perusahaan dan otoritas dalam pelaporan kepada pemegang saham dan
stakeholder. Perusahaan yang telah menerapkan tata kelola perusahaan dan
memiliki kualitas pengungkapan yang lebih baik, akan lebih dapat dipercaya
untuk kreditur dan investor dan karena akan lebih liquid dan harga saham akan
meningkat. Secara keseluruhan, kinerja pasar akan lebih baik. (Ridwan, 2008)
Sebagaimana tertuang dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.
8/4/PBI/2006 tentang Good Corporate Governance (GCG) yang dirubah dengan
PBI No. 8/14/GCG/2006 Bank wajib melaksanakan prinsip-prinsip dalam setiap
kegiatan usahanya pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi.
Untuk dapat melaksanakan GCG, maka harus dipenuhi prinsip-prinsip
dasarnya. Berdasarkan Keputusan Menteri BUMN Nomor Kep-117/ MMBL72002 pasal 3 terdapat lima prinsip GCG, yaitu sebagai berikut:
1. Transparansi, yaitu keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan
keputusan dan keterbukaan dalam mengemukakan informasi materiil dan
relevan mengenai perusahaan.
2. Kemandirian, yaitu suatu keadaan dimana perusahaan dikelola secara
profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh maupun tekanan dari
pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat.
3. Akuntabilitas, yaitu kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggungjawaban
organisasi, sehingga pengelolaan perusahaan terlaksana secara efektif.
4. Pertanggungjawaban, yaitu kesesuaian di dalam pengelolaan perusahaan
terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip
korporasi yang sehat.
5. Kewajaran (fairness), yaitu keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak-hak
stakeholder, lainnya yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Menurut Organization for Economic Co-operation and Development
(OECD) yang dikutip oleh Iman dan Amin (2002;1), definisi Good Corporate
Governance yaitu sebagai sekumpulan hubungan antara pihak manajemen
perusahaan, board dan pemegang saham, dan pihak lain yang mempunyai
kepentingan dengan perusahaan. Lebih jelasnya sebagai berikut:
"Corporate governance is the system by which business corporations are
directed and controlled. The corporate governance structure specifies
the distribution of rights and responsibilities among different
participants in the corporation, such as, the board managers,
shareholders and other stakeholders, and spells put the rules and
procedures for making decisions on corporate affairs. By doing this, it
also provides the structure through which the company objectives are
set, and the means of attaining those objectives and monitoring
performance."
Bukti empiris yang diperoleh dari hasil riset Zhuang pada tahun 2000
menunjukkan masih lemahnya perusahaan-perusahaan publik di Indonesia dalam
mengelola perusahaan dibanding negara-negara Asia Tenggara, hal ini
ditunjukkan oleh masih lemahnya standar-standar akuntansi dan regulasi,
pertanggungjawaban
terhadap
para
pemegang
saham,
standar-standar
pengungkapan dan transparansi serta proses-proses kepengurusan perusahaan. Hal
ini secara tidak langsung menunjukkan masih lemahnya perusahaan-perusahaan
publik di Indonesia dalam menjalankan manajemen yang baik dalam memuaskan
stakeholder perusahaan.
Pemerintah dalam hal ini memiliki peranan yang penting, untuk itu
pemerintah memberlakukan peraturan yang memadai. Namun manajemen
perusahaan memegang peran yang paling dominan dalam jalannya sebuah usaha
untuk itu manjemen memegang tanggung jawab utama untuk melaksanakan
sistem Corporate Governance yang baik di dalam perusahaan.
Penerapan
good
corporate
governance
tersebut
diharapkan:
(1)
perusahaan mampu meningkatkan kinerjanya melalui terciptanya proses
pengambilan keputusan yang lebih baik, meningkatkan efisiensi operasional
perusahaan, serta mampu meningkatkan pelayanannya kepada stakeholder, (2)
perusahaan lebih mudah memperoleh dana pembiayaan yang lebih murah
sehingga dapat meningkatkan corporate value, (3) mampu meningkatkan
kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia dan (4)
pemegang saham akan merasa puas dengan kinerja perusahaan sekaligus akan
meningkatkan shareholders value dan dividen.
Beberapa bukti empiris yang menunjukkan bahwa pelaksanaan good
corporate governance dapat memperbaiki kinerja perusahaan antara lain: (1)
Penelitian yang dilakukan oleh Ashbaugh, et al. (2004) terhadap 1500 perusahaan
di
Amerika
Serikat,
menunjukkan
bahwa
perusahaan-perusahaan
yang
melaksanakan good corporate governance mengalami peningkatan peringkat
kredit (firm credit rating) yang signifikan, (2) Penelitian yang dilakukan oleh
Alexakis et al. (2006) terhadap perusahaan-perusahaan yang listing di pasar
modal Yunani menunjukkan bahwa, perusahaan-perusahaan yang melaksanakan
corporate governance secara baik mengalami peningkatan rata-rata return saham,
dan mengalami penurunan risiko yang signifikan, (3) Penelitian yang dilakukan
Drobetz, et al. (2003) terhadap perusahaan-perusahaan yang listing di pasar modal
Jerman menunjukkan bahwa, perusahaan-perusahaan yang melaksanakan good
corporate governance mengalami peningkatan expected stock return yang
signifikan, (4) Penelitian yang dilakukan oleh Firth et al (2005). Demikian pula
dengan penelitian yang dilakukan oleh Brown dan Caylor (2004) di Georgia, juga
menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan yang melaksanakan good corporate
governance mengalami peningkatan kinerja perusahaan (corporate performance)
yang signifikan. Penelitian yang dilakukan oleh Eka Hardikasari (2006) tentang
pengaruh penerapan GCG terhadap kinerja keuangan pada industri perbankan di
BEI menunjukkan Dewan Direksi tidak berpengaruh positif terhadap jalannya
kinerja keuangan. Sugiarto (2006) melakukan penelitian tentang mampukah GCG
meningkatkan kinerja perusahaan, yang menghasilkan bahwa GCG tidak
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja operasional perusahaan
(ROA,ROE).
Berdasarkan fenomena yang menunjukkan masih lemahnya GCG yang ada
di Indonesia masalah pro kontra hasil peneliti sebelumnya mendorong penulis
untuk mengangkat isu ini menjadi suatu penelitian yang berjudul ”Pengaruh
Penerapan
Prinsip
Good
Corporate
Governance
Terhadap
Kinerja
Keuangan”.
1.6 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka penulis
mencoba mengidentifikasikan permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimana penerapan prinsip Good Corporate Governance di
perusahaan PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk.
2. Bagaimana kinerja keuangan perusahaan PT Bank Rakyat Indonesia,
Tbk.
3. Bagaimana pengaruh penerapan prinsip Good Coreporate Governance
terhadap kinerja keuangan PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk.
1.7 Maksud dan Tujuan Penelitian
1.7.1 Maksud penelitian
Maksud penelitian ini adalah untuk mengumpulkan data dan
informasi yang diperlukan mengenai prinsip-prinsip Good Corporate
Governance dan kinerja keuangan, sehingga dapat diketahui pengaruh
penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance terhadap
kinerja keuangan PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk.
1.7.2 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui penerapan prinsip-prinsip Good Corporate
Governance dalam perusahaan PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk.
2. Untuk mengetahui kinerja keuangan PT Bank Rakyat Indonesia,
Tbk.
3. Untuk mengetahui pengaruh penerapan dari prinsip Good
Corporate Governance bepengaruh terhadap kinerja keuangan PT
Bank Rakyat Indonesia, Tbk.
1.4 Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat:
1. Bagi penulis
Menambah wawasan serta pengetahuan penulis mengenai pengaruh
penerapan prinsip-prinsip GCG terhadap kinerja keuangan perusahaan.
2. Bagi perusahaan
Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan
sumbangan pemikiran yang bermanfaat dalam meningkatkan kinerja
keuangan dengan cara menerapkan prinsip-prinsip GCG.
3. Bagi masyarakat, khususnya di Lingkungan Perguruan Tinggi
Melalui karya ilmiah ini dapat menambah pengetahuan pembaca dan
dapat dijadikan referensi bagi peneliti lain dalam mengadakan penelitian
lebih lanjut tentang masalah yang sama.
Download