Gambar: Litografi Letusan Krakatau 1883.wikimedia.org Wikipedia.org Sumber gambar: ROCKVISION - April 2015 “Jiwa Muda, Semangat Merdeka” Indonesia yang berada pada titik pertemuan tiga lempeng tektonik (tectonic plate) yaitu lempeng Eurasia, Lempeng Indo Australia dan Lempeng Pasifik, membuat Negara Indonesia berada di zona antarlempeng yang pada akhirnya membuatnya menjadi rangkaian gunung api aktif (rangkaian Gunung Api Indonesia). Akibat tumbukan ketiga lempeng tersebut, membuat retaknya beberapa bagian pada kerak bumi, selain menimbulkan panas, juga memproduksi batuan cair (magma). Melalui retakan-retakan tersebut yang bisa dikatakan sebagai zona lemah, magma cair tersebut terdorong naik ke 2 permukaan bumi dan membentuk kerucut-kerucut gunung api. Zona tumbukan (zona subduksi) yang terbentuk sangatlah luas, dimulai dari sisi selatan barat Pulau Sumatera hingga sisi selatan Pulau Jawa. Zona tersebut berlanjut hingga ke Nusa Tenggara yang memanjang dari barat ke timur. Lalu di bagian timur Nusantara jalurnya memutar, dimulai dari Laut Banda di Maluku. Zona tumbukan (zona subduksi) inilah yang membuat Indonesia kaya akan gunung api dan dikenal sebagai Ring of Fire. Sehingga Indonesia memiliki tingkat kerentanan terhadap bencana geologi berupa Gunung meletus. Gunung meletus, terjadi akibat akumulasi magma di dalam perut bumi yang didorong keluar oleh gas yang bertekanan tinggi. Dari letusan-letusan seperti inilah gunung berapi terbentuk. Letusannya yang membawa abu dan batu menyembur dengan keras sejauh radius 18 km atau lebih, sedang lavanya bisa membanjiri daerah sejauh radius 90 km. Letusan gunung berapi bisa menimbulkan korban jiwa Ilustrasi zona subduksi, ilustrasi diatas menggambarakan apa yang terjadi di sepanjang pantai barat Sumatera, Pandan harta benda yang besar sampai ribuan kilometai Selatan Jawa—Nusa Tenggara dan bebberapa wilayah di Indonesia timur. ter jauhnya dan bahkan bias mempengaruhi putaran iklim di bumi ini. Hasil letusan (dalam keilmuan geologi retakan-retakan di bumi gunung berapi berupa: gas vulkanTrivia di sebut dengan istilah „sesar’ atau „patahan‟ atau ik, lava dan aliran pasir serta batu „fault‟ jika retakan tersebut telah mengalami pergeseran, sedangkan panas, lahar, abu letusan, awan bila retakan di bumi tersebut hanya merekah tanpa ada bidang yang panas (piroklastik). bergeser maka terdapat istilah ’kekar’ atau secara umum bisa juga Gas vulkanik adalah gasdisebut sebagai ‟fracture‟.) gas yang dikeluarkan saat terjadi ROCKVISION - April 2015 “Jiwa Muda, Semangat Merdeka” letusan gunung berapi yang dikeluarkan antara lain Karbon monoksida (CO), Karbondioksida (Co2), Hidrogen sulfida (H2S), Sulfur dioksida (SO2 ) dan nitrogen (NO2 ) yang membahayakan manusia. Lava adalah cairan magma yang bersuhu tinggi yang mengalir ke permukaan melalui kawah gunung berapi. Lava encer mampu mengalir jauh dari sumbernya mengikuti sungai atau lembah yang ada sedangkan lava kental mengalir tidak jauh dari sumbernya. Lahar adalah merupakan salah satu bahaya bagi masyarakat yang tinggal di lereng gunung berapi. Lahar adalah banjir Bandang di lereng gunung yang terdiri dari campuran bahan vulkanik berukuran lempung sampai bongkah. Dikenal sebagai lahar letusan dan lahar hujan. Lahar letusan terjadi apabila gunung berapi yang memiliki danau kawah meletus, sehingga air danau yang panas bercampur dengan material letusan, sedangkan lahar hujan terjadi karena percampuran material letusan dengan air hujan di sekitar puncaknya. Sekedar info: kata „Lahar‟ ini berasal dari bahasa Jawa dan telah dipakai secara internasional! Jadi jangan salah sebut lagi ya antara Lahar dan Lava. Abu letusan gunung berapi adalah material yang sangat halus. Karena hembusan angin dampaknya bisa dirasakan ratusan kilometer jauhnya. Dampak abu letusan permasalahan pernafasan, kesulitan penglihatan, pencemaran sumber air 3 bersih, menyebabkan badai listrik, mengganggu kerja mesin dan kendaraan bermotor, merusak atap, merusak ladang, merusak infrastruktur tubuh. Awan panas bisa berupa awan panas aliran, awan panas hembusan dan awan panas jatuhan. Awan panas aliran adalah awan dari material letusan besar yang panas, mengalir turun dan akhirnya mengendap di dalam dan disekitar sungai dari lembah. Awan panas hembusan adalah awan dari material letusan kecil yang panas, dihembuskan angin dengan kecepatan mencapai 90 km/ jam. Awan panas jatuhan adalah awan dari material letusan panas besar dan kecil yang dilontarkan ke atas oleh kekuatan letusan yang besar. Material berukuran besar akan jatuh di sekitar puncak sedangkan yang halus akan jatuh mencapai puluhan, ratusan bahkan ribuan km dari puncak karena pengaruh hembusan angin. Awan panas bisa mengakibatkan luka bakar pada bagian tubuh yang terbuka seperti kepala, lengan, leher atau kaki dan juga menyebabkan sesak sampai tidak bernafas. Itu sebabnya mengapa Indonesia harus memiliki tingkat kewaspadaan tinggi terhadap gunung meletus. Gunung meletus tidak dapat dicegah, sehingga masyarakat sekitar gunung berapi harus selalu waspada dan peka terhadap tandatanda yang ditunjukan oleh alam. [Firza Syarifa Zahra | sumber pustaka: alampenuhbencana.blogspot.com ; wikipedia.org] ROCKVISION - April 2015 “Jiwa Muda, Semangat Merdeka” 4 PELAJARAN DIBALIK GEMPA NEPAL Gempa berkekuatan 7,8 SR yang menggun- bahan dan kerumitan pengerjaan, sehingga tidak cang Nepal, Sabtu (25/4), sejauh ini tercatat me- gampang diimplementasikan. makan korban lebih dari 10.000 jiwa baik yang ke- Beberapa negara yang memiliki setting tektonik yang cukup rentan akan gempa termasuk Jepang, tidak hilangan nyawa maupun luka-luka. Gempa ini tergolong kuat dengan episentrum lagi menggunakan batu bata. Mereka memilih kongempa yang hanya 16 km di bawah permukaan tanah struksi kayu dan baja dengan dinding dari papan tergolong dangkal. Ditambah kondisi pondasi tanah kayu, serat fiber, atau beton. Menurut sejumlah penelitian, bangunan tradiyang lunak, yang terbentuk di atas bekas danau sional Nepal yang kebanyakan dari kayu dengan benpurba, memperbesar kekuatan guncangan gempa. Berada pada zona tumbukan lempeng sub- tuk simetris dan bukaan kecil, relatif tahan gempa benua India ke Eurasia, Nepal memang rentan ter- (Dixit, dkk 2004). Fenomena yang sama terjadi di dampak gempa. Tahun 1934, di kawasan ini pernah Indonesia dengan bangunan tradisional yang ratadiguncang gempa berkekuatan 8,1SR dan tahun 1905 rata dari kayu, relatif tahan gempa. dilanda gempa berkekuatan 7,5 SR, yang menunjukkan bahwa gempa kali ini adalah perulangan sejarah Namun, selain faktor geologi yang tak bisa dimodifikasi, ada hal lain yang memicu jatuhnya banyak korban. Faktor dominan itu adalah respons budaya, selain juga situasi struktur ekonomi-politik. Laporan media menunjukkan, korban tewas di Nepal rata-rata tertimbun reTumbukan lempeng tektonik di Nepal memiliki runtuhan bangunan batu bata. Batu Trivia perbedaan dengan tumbukan lempeng di Indonebata memang bukan material yang cocok untuk daerah rentan gempa sia. Jika di Indonesia adalah tumbukan lempeng samudera vs benua seperti Nepal maupun Indonesia. dan dikenal sebagai „subduction‟ atau „subduksi‟, di Nepal yang terjadi Sekalipun batu bata bisa “diperkuat” adalah tumbukan lempeng benua vs benua dan bisa disebut sebagai „continental collision‟ atau hanya „collision‟ atau „kolisi‟. tulangan baja, dibutuhkan biaya tam- ROCKVISION - April 2015 “Jiwa Muda, Semangat Merdeka” Sekalipun gempa bumi merupakan peristiwa alam, respons NEPAL menghadapinya merupakan proses kebudayaan (Greg Bankoff, 2003). Proses budaya inilah yang menyebabkan kerentanan terhadap bencana bersifat relatif. Gempa berkekuatan setara di Nepal, pekan Gambar diatas adalah letak episenter gempa bumi di dunia dari tahun 1963 hingga 1998. lalu, barangkali tidak akan menimbulkan korban sebanyak itu jika terjadi di Jepang, yang masyarakatnya sudah lebih siap. Anthony Oliver-Smith (2003) menyebut, kerentanan terhadap bencana lebih banyak dipengaruhi ketimpangan struktur sosial-ekonomi dibandingkan faktor alam. Kebijakan politik terkait pengelolaan lingkungan misalnya, akan sangat dalam pola perilaku masyarakat menghadapi bencana. Dalam ranah politik, kerentanan bisa meningkat jika pemerintahannya tidak bertanggung jawab atas keselamatan warganya. Dalam kasus Nepal, sekalipun tergolong rentan gempa, Nepal hanya memiliki satu stasiun seismik yang dibangun Perancis tahun 1978. Dari aspek ekonomi, semakin miskin suatu negara, tingkat kerentanan masyarakatnya terhadap bencana semakin tinggi. Daripada menampilkan drama ilustrasi bencana yang berdarahdarah, lebih baik menampilkan keindahan alam Nepal agar [Nicholas Bastian | sumber pustaka dan semua gammenginspirasi untuk tetap semangat memulihkan keadaan baik bagi Nepal ataupun bagi Indonesia khususnya!:) bar di artikel ini: wikimedia.org] 5 ROCKVISION - April 2015 “Jiwa Muda, Semangat Merdeka” 6 Paper ini disusun oleh Joko Suprayetno, Ammar Baskara, serta Masdar Rohman yang tergabung dalam GRC (Georesearch Magmadipa) yaitu salah satu organisasi di Teknik Geologi Universitas Diponegoro yang menaungi kegiatan-kegiatan penelitian tentang geologi. Paper ini telah dipresentasikan sebagai presentasi poster pada PIT IAGI (Pertemuan Ilmiah Tahunan Ikatan Ahli Geologi Indonesia) tahun 2014 di Jakarta. Indonesia merupakan negara yang terletak pada pertemuan tiga lempeng tektonik yaitu lempeng IndoAustralia, Eurasia dan Pasifik. Oleh karena itu, negara ini memiliki berbagai potensi bencana alam yang sangat besar disamping potensi kekayaan sumber daya alamnya. Melihat perkembangan teknologi dan juga pentingnya usaha mitigasi bencana, maka diusulkan suatu metode mitigasi bencana yang berbasis open source software. Beberapa contoh perangkat lunak jenis open source yang bisa digunakan dalam mitigasi bencana yaitu OSM (Open Street Map), Qgis, dan juga InaSAFE. Ketiga software tersebut adalah software jenis kode sumber terbuka (open source). Software - software jenis ini memiliki berbagai keunggulan, salah satu keunggulan utamanya adalah ini gratis dan bisa didistribusikan secara bebas. Selain itu, software ini juga mudah diakses karena koneksi internet di Indonesia sudah cukup luas, dan tentunya setiap orang baik ahli maupun awam dapat berkontribusi dalam membantu pemetaan bangunan ataupun infrastruktur lainnya yang ada di sekitar tempat tinggalnya karena penggunaan software tersebut relatif mudah dan memiliki antarmuka grafis (GUI) yang bersahabat bagi orang awam. Data-data tersebut kemudian dapat dianalisis dengan parameter-parameter tertentu dan sangat akan membantu dalam proses mitigasi maupun penanggulangan bencana jika suatu waktu terjadi bencana alam. Melihat potensi pengembangan mitigasi bencana yang dapat melibatkan banyak orang ini, maka diperlukan suatu gerakan sosialisasi penggunaan software open source dalam mitigasi bencana agar dampak negatif dari bencana alam dapat diminimalisasi. Dari hasil olah data menggunakan software OSM, Qgis dan InaSAFE akan diperoleh suatu data simulasi mengenai dampak dari suatu bencana terhadap infrastruktur seperti rumah, fasilitas umum, gedung perkantoran dan sebagainya. ROCKVISION - April 2015 7 “Jiwa Muda, Semangat Merdeka” Salah satu contoh kasus yang dapat dianalisis adalah bencana banjir di Jakarta. Data peta dan Infrastruktur Jakarta bisa didapatkan dari OSM, kemudian bisa ditambahkan data populasi manusia serta kepadatan penduduk dari AsiaPop yang bisa diakses di worldpop.org.uk. Dari data-data yang tersedia, dapat diolah menggunakan InaSAFE agar dapat diketahui berbagai macam informasi yang diperlukan untuk kegiatan mitigasi ataupun untuk penanganan bencana. Informasi yang dapat diperoleh dari analisis InaSAFE yaitu luas wilayah terdampak, jumlah korban jiwa, jumlah bangunan yang terendam, serta informasi-informasi penting guna tanggap bencana seperti informasi perkiraan bahan makanan dan air bersih yang diperlukan bagi para korban. Melihat potensi pengembangan mitigasi bencana yang dapat melibatkan banyak orang ini, maka diperlukan suatu gerakan sosialisasi penggunaan software open source dalam mitigasi bencana agar dampak negatif dari bencana alam dapat diminimalisasi. [Joko Suprayetno] Husky-CNOOC Gerojok Gas 145 Juta Kaki Kubik untuk Jatim. Husky-CNOOC Madura Limited (HCML) menandatangani perjanjian jual beli gas (PJBG) sebesar 145 MMscfd (Million Standard Cubic Feet per Day) dengan tiga perusahaan di Jatim yakni PT Perusahaan Gas Negara (PGN), PT Inti Alasindo Energy dan PT Petrokimia Gresik (PKG). Akuisisi Berau Coal: Kantongi Dukungan Bank, Sinar Mas Siap 'Tanding' Dengan Rothschild. Setelah mengantongi dukungan dari pihak Raiffeisen Bank International AG melalui perjanjian yang menyatakan kesediaannya untuk menjual saham pada Asia Coal Energy Ventures Limited, Grup Sinar Mas optimistis seluruh saham Asia Resources Minerals bisa dikuasai. Smelter Nikel di Rembang Rampung Tahun Depan. Smelter ini bisa memproduksi 30.000 ton nickle pig iron/tahun. Smelter ini merupakan konsorsium antara PT Semen Indonesia Rembang dan PT Indoferro. SM-IAGI Universitas Diponegoro adalah salah satu organisasi mahasiswa di Program Studi Teknik Geologi Undip yang memiliki visi sebagai wadah generasi muda di kalangan mahasiswa kebumian untuk mengajukan, mengusahakan dan menjalankan perannya demi kedaulatan dan kesejahteraan Bangsadan Tanah Air Indonesia. Serta menjadi SDM yang memiliki kapabilitas untuk dapat bersaing di dunia global SM IAGI Undip Buletin SM-IAGI Universitas Diponegoro ini memiliki nama ROCKVISION. Penamaan ROCKVISION buletin ini terinspirasi oleh nama ketua IAGI saat ini yaitu bapak Rovicky. ROCKVISION ini merupakan kata yang diperoleh dari pemlesetan kata Rovicky. ROCKVISION secara harafiah terdiri dari dua kata yaitu Rock dan Vision. Rock memiliki arti batuan, yang merupakan objek studi utama dari ilmu geologi. Sedangkan kata Vision disini dapat diartikan sebagai impian ataupun bayangan tentang masa depan. Dari kata Vision ini maka diharapkan SM-IAGI Undip dapat memiliki masa depan yang cerah baik bagi organisasinya sendiri, maupun bagi para anggota-anggotanya. Image of The Month sebelum Earth Observatory—Image of The Month ini berisi citra satelit yang bersumber dari situs resmi NASA dan bisa diakses melalui alamat internet http:// sesudah earthobserva tory.nasa.gov/. Image of the month yang Rockvision pilih kali ini adalah citra Landsat dari daerah Nepal yang baru saja terkena gempa. Citra disamping memperlihatkan longsor yang mengubur desa kecil bernama Langtang dan menelan korban jiwa stidaknya 200 orang. Longsoran terjadi akibat guncangan hebat yang terjadi ketika gempa Nepal. Longsoran tersebut diprediksi akan membentuk bendungan alami. “Landslide in Langtang Valley” Jiwa Muda Semangat Merdeka