BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Tingkat mobilitas manusia dari suatu tempat ke tempat lain meningkat dari tahun ke tahun. Adapun tujuan permintaan konsumen antara lain adalah perjalanan dinas, perjalanan wisata, perjalanan ziarah ataupun kepentingan lainnya. Hal ini akan berdampak kepada permintaan akan sarana transportasi laut, darat maupun udara. Menteri perhubungan menegaskan (kapanlagi.com), Indonesia merupakan salah satu dari tiga negara di kawasan Asia Pasifik yang mengalami pertumbuhan sektor transportasi udara tercepat. Pertumbuhan jasa angkutan udara di tanah air berkisar 20-25 persen per tahun dan kondisi tersebut masih sangat berpeluang semakin baik di masa-masa mendatang. Penumpang angkutan udara setelah krisis hanya sekitar 6 juta orang pertahun. Pada tahun 2004 penumpang angkutan udara sudah tercatat 24 juta orang dan meningkat lagi menjadi 29 juta orang pada tahun 2005, dan masih meningkat hingga tahun ini. Melihat tingkat permintaan yang cukup tinggi ini, perusahaan perjalanan wisata atau biasa disebut juga dengan agen travel kian menjamur untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Agen travel menyediakan jasanya dengan bekerjasama terhadap instansi penyedia alat transportasi pesawat terbang domestik maupun internasional, tempat wisata (agen wisata) hingga tempat penginapan (hotel, hostel, motel, dsb). Dengan banyaknya pesaing dalam usaha bisnis travel ini, masing-masing perusahaan yang berkecimpung dalam dunia bisnis ini harus memiliki langkah strategik guna meningkatkan daya saing usaha. Karena disadari dengan situasi persaingan yang ketat, sulit untuk meningkatkan jumlah pelanggan. Perilaku konsumen oleh karenanya menjadi perhatian bagi perumus strategi pemasaran dalam setiap pembuatan sistem pelayanan produk maupun jasanya. Salah satu kunci sukses bersaing dalam situasi penuh persaingan ini ialah kemampuan perusahaan dalam meningkatkan kepuasan pelanggan dan meraih loyalitas pelanggan. Kesetiaan pelanggan akan menjadi kunci sukses, tidak hanya dalam jangka pendek tetapi keunggulan bersaing yang berkelanjutan. Kepuasan adalah perasaan seseorang yang dapat berupa senang atau tidak senang sebagai hasil perbandingan kinerja atau kegunaan suatu produk atau jasa yang dihubungkan dengan pengharapanya. Kepuasan ini sangat penting sekali karena rasa puas dapat meningkatkan sikap dan memperkuat perilaku pembelian ulang. Penelitian yang dilakukan seperti yang dikutip Jones dan Sasser (1995:97) menunjukkan adanya hubungan yang kuat antara kepuasan pelanggan dengan loyalitas pelanggan. Dalam usaha meningkatan daya saing guna meraih loyalitas pelanggan, perusahaan dapat meninjau dari bauran pemasaran (Price, Place, Product, Promotion. Sering disebut 4p) dan manajemen hubungan pelanggan / CRM (Customer Relationship Management). Perilaku pembelian konsumen dapat dipengaruhi dengan menggunakan strategi bauran pemasaran. Menurut Philip Kottler, bauran pemasaran diarahkan untuk memenuhi dan memuaskan kebutuhan konsumen. Melalui konsep bauran pemasaran, dapat dipikirkan bagaimana produk atau jasa tersebut dikemas, diberikan merek, memiliki karakteristik, berapa tingkat harga ditawarkan, berapa tingkat diskon yang diberikan, bagaimana produk atau jasa didistribusikan dan yang terakhir, melalui media apa produk atau jasa tersebut akan dikenal. Konsep ini lebih dikenal dengan 4P’s (the four P’s) yaitu product, price, place, dan promotion, melalui konsep inilah suatu produk atau jasa akan masuk kedalam suatu pasar. Pada perkembangannya, konsep tersebut mangacu pada loyalitas konsumennya. Penelitian menunjukan bahwa biaya yang dibutuhkan untuk mendapatkan pelanggan baru 6 kali lebih besar dari biaya untuk mempertahankan pelanggan. Oleh kerena itu, alternatif yang lebih baik adalah melakukan berbagai upaya mempertahankan pasar atau pelanggan yang sudah ada. Salah satu konsep yang menunjang terciptanya loyalitas pelanggan adalah melakukan hubungan pelanggan atau sering disebut dengan CRM (Customer Relationship Management). Dalam menjaga hubungan baik perusahaan dengan pelanggan, sangat penting apabila perusahaan tersebut memenuhi kebutuhan konsumen dengan baik (cepat dan tepat). Melalui CRM yang memiliki pemahaman strategi bisnis dalam menyeleksi dan mengelola pelanggan untuk mengoptimalkan nilai jangka panjang, maka meraih loyalitas pun dapat tercapai melalui konsep atau strategi tersebut. Loyalitas konsumen yang dapat diraih oleh seorang pemasar atau perusahaan merupakan bagian terpenting dalam konteks pemasaran suatu produk ataupun jasa. Hubungan antar variabel maupun pengukuran variabel terhadap indikator sendiri dalam ilmu sosial menjadi sungguh rumit dan memerlukan alat yang memadai untuk memecahkannya. Analisis jalur (Path Analysis) dengan menggunakan software SPSS versi 17 dianggap sebagai suatu alat statistik yang sangat berguna bagi para penulis. Penulis melakukan observasi kepada PT. Serafim Tours and Travel yang bertempat di JL. Raya Melati Mas Blok A14 BSD, Tangerang sebagai objek penelitian. Mengingat banyaknya pesaing yang berkecimpung pada dunia bisnis travel, PT. Serafim Tours and Travel ingin meningkatkan daya saing usaha dengan menambah jumlah konsumen serta mempertahankannya melalui strategi bauran pemasaran dan manajemen hubungan pelanggan / CRM. Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik melakukan penelitian untuk mendapatkan kesimpulan meraih loyalitas konsumen berdasarkan variabel bauran pemasaran dan manajemen hubungan pelanggan, serta memberikan masukan seberapa penting variabel bauran pemasaran dan manajemen hubungan pelanggan terhadap loyalitas serta implementasi yang baik sesuai dengan teori yang ada. Untuk itu penulis melakukan penelitian dengan judul : “Analisa Pengaruh Bauran Pemasaran dan Manajemen Hubungan Pelanggan Terhadap Loyalitas Konsumen (Studi Kasus PT. Serafim Tours and Travel – Jakarta)” 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan, maka penulis merumuskan beberapa masalah yang akan di teliti sebagai berikut : 1. Apakah bauran pemasaran yang dilakukan PT. Serafim Tours and Travel berpengaruh terhadap loyalitas konsumen ? 2. Apakah manajemen hubungan pelanggan / CRM yang dilakukan PT. Serafim Tours and Travel berpengaruh terhadap loyalitas konsumen ? 3. Seberapa besar bauran pemasaran dan manajemen hubungan pelanggan / CRM berpengaruh terhadap loyalitas konsumen PT. Serafim Tours and Travel ? 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitan ini adalah : 1. Mengetahui pengaruh bauran pemasaran yang dilakukan PT. Serafim Tours and Travel terhadap loyalitas konsumen. 2. Mengetahui pengaruh manajemen hubungan pelanggan / CRM yang dilakukan PT. Serafim Tours and Travel terhadap loyalitas konsumen. 3. Mengetahui secara simultan pengaruh bauran pemasaran dan manajemen hubungan pelanggan / CRM terhadap loyalitas konsumen PT. Serafim Tours and Travel. 1.4 Manfaat Penelitian 1. Bagi penulis Memperluas wawasan penulis terhadap fenomena yang terjadi dalam bidang pemasaran. Merupakan latihan bagi penulis untuk mendefinisikan masalah, menganalisa situasi serta mengadakan penyelidikan dan penelitian yang bersifat formal. 2. Bagi perusahaan Sebagai sumbangan informasi untuk menyusun strategi perusahaan (Bauran pemasaran dan manajemen hubungan pelanggan / CRM) Sebagai bahan pertimbangan dalam mengantisipasi perkembangan permasalahan perusahaan khususnya pada kepuasan dan loyalitas pelanggan yang dilihat dari sisi bautan pemasaran dan manajemen hubungan pelanggan / CRM. 3. Bagi pihak lain Diharapkan hasil penelitian ini dapat bermanfaat dalam menambah pengetahuan bgi pihak-pihak yang tertarik dengan bidang ini Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi dan referensi yang nantinya akan bermanfaat bagi penelitian-penelitian selanjutnya.