Modul Sosiologi Komunikasi [TM9]

advertisement
MODUL PERKULIAHAN
Sosiologi
Komunikasi
Komunikasi dan
Perubahan Sosial
Fakultas
Program Studi
Fakultas Ilmu
Komunikasi
Publik Relations
Tatap Muka
08
Kode MK
Disusun Oleh
Kode MK
Dr. Heri Budianto, M.Si
Abstract
Kompetensi
Pokok bahasan komunikasi dan
perubahan sosial menjelaskan
mengenai pengertian perubahasan
sosial, modernisasi sebagai proses
perubahan sosial, dan
perkembangan komunikasi dan
teknologi komunikasi.
Setelah mengikuti mata kuliah ini
mahasiswa diharapkan dapat
memahami dan mampu
menjelaskan mengenai pengertian
perubahasan sosial, modernisasi
sebagai proses perubahan sosial,
dan perkembangan komunikasi dan
teknologi komunikasi.
Pembahasan
Setiap masyarakat manusia selama hidupnya pasti mengalami perubahanperubahan. Perubahan tersebut dapat berupa perubahan yang tidak menarik dalam arti
kurang mencolok. Adapula perubahan-perubahan yang pengaruhnya terbatas maupun yang
luas, serta ada pula perubahan-perubahan yang lambat sekali , ada pula perubahan yang
cepat sekali.
Perubahan - perubahan masyarakat dapat mengenai nilai-nilai, norma-norma sosial, polapola perilaku organisasi, susunan lembaga kemasyarakatan, lapisan-lapisan dalam
masyarakat, kekuasaan dan wewenang, interaksi sosial dan lain sabagainya. Karena
luasnya bidang dimana mungkin terjadi perubahan-perubahan tersebut maka bilamana
seseorang hendak membuat penelitian perlulah terlebih dahulu ditentukan secara tegas,
perubahan apa yang dimaksudkannya.
Perubahan dalam masyarakat memang telah ada sejak zaman dahulu. Namun
dewasa ini perubahan-perubahan tersebut berjalan dengan sangat cepat, sehingga
membingungkan manusia yang menghadapinya. Perubahan-perubahan mana sering
berjalan secara konstan. Ia memang terikat waktu dan tempat. Namun karena sifatnya yang
berantai, maka perubahan-perubahan akan terlihat terus, walaupun diselingi reorganisasi
unsur-unsur struktur masyarakat yang terkena perubahan.
Pengertian Perubahan Sosial
Gillin dan Gillin mengungkapkan bahwa perubahan sosial sebagai suatu variasi dari
cara-cara hidup yang telah diterima, baik karena perubahan-perubahan kondisi geografis,
kebudayaan material, komposisi penduduk, ideologi maupun
adanya difusi ataupun
penemuan-penemuan baru (inovasi) dalam masyarakat.
Samuel Koenig mengemukakan bahwa perubahan sosial menunjuk pada
modifikasi-modifikasi yang terjadi dalam pola-pola kehidupan manusia. Modifikasi-modifikasi
terjadi karena sebab-sebab intern maupun sebab-sebab ekstern.
2016
2
Sosiologi Komunikasi
Dr. Heri Budianto, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Selo Soemardjan mengungkapkan bahwa perubahan sosial segala- perubahanperubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat, yang
mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap dan pola perilaku di
antara kelompok-kelompok dalam masyarakat. Tekanan pada definisi tersebut terletak pada
lembaga kemasyarakatan sebagai himpunan pokok manusia, perubahan-perubahan mana
kemudian mempengaruhi segi struktur masyarakat lainnya.
Perubahan sosial adalah proses sosial yang dialami oleh anggota masyarakat serta
semua unsur – unsur budaya dan sistem – sistem sosial, dimana semua tingkat kehidupan
masyarakat secara sukarela atau dipengaruhi oleh unsur – unsur eksternal meninggalkan
pola –pola kehidupan, budaya, dan sistem sosial lama kemudian menyesuaikan diri atau
menggunakan pola – pola kehidupan, budaya dan sistem sosial yang baru.
Perubahan sosial terjadi ketika ada kesediaan anggota masyarakat untuk
meninggalkan unsur – unsur budaya dan sistem sosial lama dan beralih menggunakan
unsur – unsur budaya dan sistem sosial yang baru. Perubahan sosial dipandang sebagai
konsep yang serba mencakup seluruh kehidupan masyarakat baik pada tingkat individual,
kelompok, negara dan dunia yang mengalami perubahan.
Hal – hal Penting dalam perubahan sosial menyangkut aspek – aspek sebagai
berikut, yaitu : perubahan pola piker masyarakat, perubahan perilaku masyarakat &
perubahan budaya materi.
Pertama, perubahan pola pikir dan sikap masyarakat menyangkut persoalan sikap
masyarakat terhadap berbagai persoalan sosial dan budaya disekitarnya yang berakibat
terhadap pemetaraan pola – pola pikir baru yang dianut oleh masyarakat sebagai sebuah
sikap yang modern. Contohnya, Sikap terhadap pekerjaan bahwa konsep dan pola pikir
lama tentang pekerjaan adalah sektor formal (menjadi pegawai negeri), sehingga konsep
pekerjaan dibagi menjadi dua, yaitu sektor formal dan informal.
Kedua, perubahan perilaku masyarakat menyangkut persoalan perubahan sistem –
sistem sosial, dimana masyarakat meninggalkan sistem sosial lama dan menjalankan sistem
sosial baru, seperti perubahan perilaku pengukuran kinerja suatu lembaga atau instansi.
Apabila pada sistem lama, ukuran – ukuran kinerja hanya dilihat dari aspek output dan
proses tanpa harus mengukur sampai dimana output dan prose situ dicapai, maka pada
sistem sosial yang baru sebuah lembaga atau instansi diukur sampai pada tingkat kinerja
output dan prose situ, yaitu dengan menggunakan standar sertifikasi seperti BAN-PT pada
perguruan tinggi dan sertifikat ISO pada lembaga – lembaga umum.
2016
3
Sosiologi Komunikasi
Dr. Heri Budianto, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Ketiga, perubahan budaya materi menyangkut perubahan artefak budaya yang
digunakan oleh masyarakat, seperti model pakaian, karya fotografi, karya film, teknologi dan
sebagainya yang terus berubah dari waktu ke waktu menyesuaikan kebutuhan masyarakat.
Masyarakat memulai kehidupan mereka pada suatu fase yang disebut primitif
dimana manusia hidup secara terisolir dan berpindah – pindah disesuaikan dengan
lingkungan alam dan sumber makanan yang tersedia. Manusia saat ini hidup dalam
kelompok – kelompok kecil (band) dan terpisah dengan kelompok manusia lainnya.
Fase berikutnya adalah fase agrokultural, ketika lingkungan alam mulai tidak lagi
mampu member dukungan terhadap manusia, termasuk juga karena populasi manusia
mulai banyak, maka pilihan budayanya adalah bercocok tanam di suatu tempat dan
memanen hasil pertanian itu serta berburu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Pada
fase ini budaya berpindah – pindah masih tetap digunakan walaupun pada skala waktu yang
relatif lebih lama.
Fase tradisional dijalani oleh masyarakat dengn hidup secara menetap di suatu
tempat yang dianggap strategis untuk penyediaan berbagai kebutuhan hidup masyarakat,
seperti di pinggir sungai, di pantai, di lereng bukit, di dataran tinggi, di dataran rendah yang
datar, dan sebagainya. Pada fase ini kita mulai mengenal kata ‘desa’ dimana beberapa band
(kelompok kecil masyarakat) memilih menetap dan saling berinteraksi satu dan lainnya
sehingga menjadi kelompok besar dan menjadi komunitas desa, mengembangkan budaya
dan tradisi internal serta membina hubungan dengan masyarakat di sekitarnya.
Pada fase transisi, kehidupan desa sudah sangat maju, isolasi kehidupan hampir
tidak ditemukan lagi dalam skala luas, transportasi sudah lancar walaupun untuk
masyarakat desa tertentu masih menjadi masalah. Penggunaan media informasi sudah
hampir merata. Namun secara geografis, masyarakat transisi berada di pinggiran kota serta
hidup mereka masih secara tradisional, termasuk pola pikir dan sistem sosial lama masih
silih berganti digunakan dan mengalami penyesuaian dengan hal – hal yang baru dan
inovatif. Dengan demikian maka umumnya masyarakat transisi bersifat mendua atau ambigu
terhadap sikap, pandangan dan perilaku mereka sehari – hari. Pola pikir masyarakat masih
tradisional dan masih memelihara kekerabatan namun perilaku masyarakat sudah terlihat
individualis. Sesuatu yang masih dominan dalam kehidupan masyarakat ini adalah proses
asimilasi budaya dan sosial yang belum tuntas dan terlihat masih canggung di semua level
masyarakat.
2016
4
Sosiologi Komunikasi
Dr. Heri Budianto, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Fase modern ditandai dengan peningkatan kualitas perubahan sosial yang lebih jelas
meninggalkan fase transisi. Kehidupan masyarakat sudah kosmopolitan dengan kehidupan
individual
yang sangat menonjol, profesionalisme di segala bidang dan penghargaan
terhadap profesi menjadi kunci hubungan – hubungan sosial diantara elemen masyarakat.
Masyarakat modern umumnya berpendidikan relatif lebih tinggi dari masyarakat transisi
sehingga memiliki tingkat pengetahuan yang lebih luas dan pola pikir yang lebih rasional dari
semua tahapan kehidupan masyarakat sebelumnya. Secara demografis, masyarakat
modern menempati lingkungan perkotaan yang cenderung gersang dan jauh dari situasi
yang sejuk dan rindang, ditambah lagi karena kehidupan mereka yang serba mekanik
sepanjang minggu sehingga masyarakat kota memiliki kepedulian yang tinggi terhadap
kebutuhan rekreasi di akhir minggu untuk rileks dan melepaskan kepenatan.
Fase postmodern adalah sebuah fase perkembangan masyarakat yang secara
financial, pengetahuan, relasi dan semua prasyarat sebagai masyarakat modern sudah
dilampauinya. Walaupun terkadang ada satu dua masyarakat modern yang terlihat memiliki
cirri postmodern walaupun belum memiliki kemampuan tersebut, namun hal itu bersifat
temporer dan meniru – niru kelompok lain yang lebih mapan.
Jadi, masyarakat postmodern adalah masyarakat modern dangan kelebihan –
kelebihan tertentu dimana kelebihan – kelebihan itu menciptakan pola sikap dan perilaku
serta pandangan – pandangan mereka terhadap diri dan lingkungan sosial yang berbeda
dengan masyarakat modern atau masyarakat sebelum itu.
Sifat – sifat yang menonjol dari masyarakat postmodern adalah :
a. Memiliki pola hidup nomaden, artinya kehidupan mereka yang terus bergerak dari
satu tempat ke tempat lain menyebabkan orang sulit menemukan mereka secara
ajeg termasuk dapat mendeteksi di mana tempat tinggal menetapnya. Hal ini
disebabkan karena kesibukan mereka dengan berbagai usaha dan bisnis, akhirnya
mereka bisa saja memiliki rimaha dimana – mana di dunia ini.
b. Secara sosiologis mereka berada pada titik nadir, antara struktur dan agen, yaitu
pada kondisi tertentu orang postmodern patuh pada strukturnya, namun pada sisi
lain ia mengekspresikan dirinya sebagai agen yang memproduksi struktur atau paling
tidak agen yang terlepas dari strukturnya.
c. Manusia postmodern lebih suka menghargai privasi, dan kegemaran mereka
melebihi apa yang mereka anggap berharga dalam hdup mereka, dengan demikian
kegemaran spesifik mereka menjadi aneh – aneh dan unik.
2016
5
Sosiologi Komunikasi
Dr. Heri Budianto, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
d. Kehidupan pribadi yang bebas menyebabkan orang – orang postmodern menjadi
sangat sekuler, memiliki pemahaman nilai –nilai sosial yang subjektif dan liberal
sehingga cenderung terlihat sangat mobile pada seluruh komunitas masyarakat dan
agama serta berbagai pandangan politik sekalipun.
e. Pemahaman orang postmodern yang bebas pula menyebabkan mereka cenderung
melakukan gerakan back yo nature, back to village, back to tradisional atau bahkan
back to religi, namun karena pemahaman mereka yang luas tentang persoalan
kehidupan, maka”gerakan kembali” itu memiliki perspektif yang berbeda dengan
orang lain yang selama ini sudah dan sedang ada diwilayah tersebut.
Secara hierarkis perubahan sosial memiliki tingkatan yang sederhana di tingkat individu
sampai pada perubahan sosial yang rumit di tingkat dunia. Laurier (2001:6) membuat
sistematika perubahan sebagai berikut :
TINGKAT
WAKIL
WAKIL
ANALISIS
KAWASAN STUDI
UNIT – UNIT STUDI
Global
Organisasi Internasional;
GNP; Data Perdagangan
Ketimpangan Internasional
Peradaban
Lingkungan
Hidup Inovasi
Ilmiah,
Kesenian
Peradaban atau Pola – pola dan Inovasi Lain – lain,
Perubahan
Lain; Institusi Sosial
Evolusioner, Dialektika
Kebudayaan
Masyarakat
Kebudayaan Materiil;
Teknologi; Ideologi; Nilai –
Non - Materiil
nilai
Sistem Stratifikasi; Struktur; Pendapatan,
Demografi, Masalah Sosial
Kekuasaan
dan Gengsi, Peran; Tingkat
Migrasi,
Tingkat
Pembunuhan
dan
sebagainya
Komunikasi
Sistem Stratifikasi; Struktur; Pendapatan,
Demografi, Masalah Sosial
dan
Gengsi,
Pertumbuhan
Kekuasaan
Peran;
Penduduk,
Tingkat Pembunuhan dan
sebagainya
Institusi
Ekonomi,
Agama,
2016
6
Sosiologi Komunikasi
Dr. Heri Budianto, M.Si
Pemerintahan; Pendapatan Keluarga, Pola
Perkawinan
dan Pemilihan Umum; Jamaah
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Keluarga; Pendidikan
Gereja dan masjid; Tingkat
Perceraian;
Penduduk
Proporsi
Di
Perguruan
Tinggi
Organisasi
Struktur,
Pola
Struktur
Interaksi, Peranan;
Klik
Kekuasaan; Persahabatan;
Produktivitas
Administrasi;
Tingkat
Produksi,
Output
Perpekerja
PEMAHAMAN MODERNISASI
Proses modernisasi mencakup proses yang sangat luas. Kadang-kadang batasnya
tak dapat ditetapkan secara mutlak. Mungkin di suatu daerah tertentu, modernisasi
mencakup pemberantasan buta huruf, di lain tempat proses tadi mencakup usaha-usaha
penyemprotan rawa-rawa dengan DDT untuk mengurangi sumber-sumber penyakit malaria
mungkin diartikan sebagai usaha membangun pusat-pusat tenaga listrik.
Pada dasarnya pengertian modernisasi mencakup suatu transformasi mencakup
suatu transformasi total kehidupan bersama yang tradisional atau pra modern dalam arti
teknologi serta organisasi sosial, ke arah pola-pola ekonomis dan politis yang menjadi ciri
negara-negara barat yang stabil.
Karakteristik umum modernisisasi yang menyangkut aspek-aspek sosio-demografis
digambarkan dengan istilah gerak sosial. (social mobility). Artinya suatu proses unsur-unsur
sosial ekonomis dan psikologis mulai menunjukan peluang-peluang ke arah pola-pola baru
melalui sosialisasi dan pola-pola perilaku. Perwujudannya adalah aspek-aspek kehidupan
modern seperti misalnya mekanisasi , mass media yang teratur, urbanisasi, peningkatan
pendapatan perkapita dan sebagainya.
Aspek-aspek struktural organisasi sosial diartikan sebagai unsur-unsur dan normanorma kemasyarakatan yang terwujud apabila manusia mengadakan hubungan dengan
sesamanya di dalam kehidupan bermasyarakat.
2016
7
Sosiologi Komunikasi
Dr. Heri Budianto, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Modernisasi adalah suatu bentuk perubahan sosial. Biasanya merupakan
perubahan yang terarah (directed change) yang didasarkan pada perencanaan yang biasa
dinamakan social planning. Modernisasi merupakan suatu persoalan yang harus dihadapi
masyarakat yang bersangkutan, oleh karena prosesnya meliputi bidang-bidang yang sangat
luas, menyangkut proses disorganisasi, problema-problema sosial, konflik antar kelompok,
hambatan-hambatan terhadap perubahan dan sebagainya.
SYARAT-SYARAT MODERNISASI
Syarat-syarat modernisasi yaitu:
1. Cara berfikir yang ilmiah (scientific thinking) yang melembaga dalam kelas penguasa
maupun masyarakat. Hal ini menghendaki suatu sistem pendidikan dan pengajaran yang
terencana dan baik.
2. Sistem administrasi negara yang baik, yang benar-benar mewujudkan birokrasi.
3. Adanya sistem pengumpulan data yang baik dan teratur dan terpusat. Hal ini
memerlukan penelitian agar data tidak tertinggal.
4. Penciptaan iklim yang favourable dari masyarakat terhadap modernisasi dengan cara
penggunaan alat-alat komunikasi massa.
5. Tingkat organisasi yang tinggi, disatu fihak berarti disiplin, difihak lain berarti
pengurangan kemerdekaan.
6. Sentralisasi wewenang dalam pelaksanaan perencanaan sosial.
PERKEMBANGAN KOMUNIKASI DAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI
Everett M. Rogers (1986) dalam bukunya “Communication Tecnologi: The New Media and
Sociaty” antara lain menyebutkan bahwa sejarah komunikasi diperkirakan sejak sekitar
35.000 tahun sebelum masehi. Pada zaman ini disebut zaman Cro-Magnon, diperkirakan
bahasa sebagai alat komunikasi sudah dikenal. Tiga belas tahun kemudian ahli-ahli sejarah
menemukan lukisan-lukisan dalam gua-gua yang diperkirakan merupakan karya komunikasi
manusia zaman itu.
Menurut Roger sejarah perkembangan komunikasi dapat dibagi menjadi empat era
perubahan:
1.
Era komunikasi tulisan, yang diperkirakan dimulai sejak bangsa Sumeria mulai
mengenal kemampuan menulis dalam lembaran tanah liat sekitar 4000 tahun sebelum
masehi.
2016
8
Sosiologi Komunikasi
Dr. Heri Budianto, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
2.
Era komunikasi cetakan, yang ditandai sejak ditemukannya mesin cetak “Hand-Press”
oleh Guttenberg pada tahun 1456 di Jerman.
3.
Era telekomunikasi, yang ditandai dengan ditemukannya telegraf oleh Samuel Morse
pada tahun 1844, Penemuan Film bioskop tahun 1849, 1920 siaran raduio pertama
oleh KDKA di Pittsburgh, AS, dan 1933 RCA di AS mendemonstrasikan Televisi (TV)
pertama kalinya. Tahun 1941 siaran TV komersial pertama.
4.
Era komunikasi interaktif, mulai terjadinya pada abad ke 19. Tepatnya tahun 1946,
ditemukannya “mainframe computer” ENIAC oleh para ahli dari Universitas
Pennsylvania AS.
MODERNISASI DAN GLOBALISASI TEKNOLOGI KOMUNIKASI (MEDIA)
Dari paparan perkembangan teknologi tergambar bahwa modernisasi teknologi
komunikasi, terutama media sangat pesat. Pemekaran jenis-jenis media informasi berkat
kemajuan teknologi komunikasi tidak harus diartikan goyahnya komunikator. Media,
sebagaimana canggihnya, tetap sebagai saluran penyampaian pesan dalam komunikasi
antar manusia. Saluran-saluran komunikasi itu, betapapun hebatnya, betapapun banyak
jenisnya (Cybercommunication) atau multi media sistem, jaringan internet global tetap saja
sebagai saluran komunikasi manusia. Meskipun peradapan manusia sudah memasuki era
penyampaian pesan berupa informasi banyaknya dan begitu cepatnya.
Globalisasi media pasti mempunyai dampak tertentu terhadap jadi diri budaya
bangsa pada masing-masing negara. Perubahan yang terjadi pada struktur masyarakat
dipastikan ada akibat dari globalisasi media. Globalisasi media bisa diibaratkan dua sisi
mata uang bagi sebagaian bangsa. Satu sisi merugikan nilai-nilai budaya, termasuk nilainilai religius dan etika komunikasi sosial. Disebut merugikan (merusak) karena nilai-nilai
baru yang masuk melalui globalisasi media atau komunikasi dan informasi sudah mengubah
sejumlah ukuran-ukuran atau norma-norma moral, etika dan agama. Misalnya pergaulan
bebas perempuan dan laki-laki, memudarnya lembaga perkawinan menurut perintah agama,
meluasnya gaya hidup hedinisme, materialisme atau pola hidup mewah, dan cara
berpakaian perempuan yang “terbuka”. Semuanya dianggap sebagai mode atau fashion
yang meninggalkan norma-norma lama yang luhur (agama) karena dianggap kolot, archaic.
2016
9
Sosiologi Komunikasi
Dr. Heri Budianto, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
1. Sosiologi Komunikasi-Perspektif Teoritik, Sutaryo, ArtiBumi Intaran, Yogyakarta, 2005.
2.
Nasution, Zulkarimen, Sosiologi Komunikasi Massa, UT, Jakarta, 1993.
3. Sosiologi Suatu Pengantar, Soerjono Soekanto, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1990.
4. Burhan Bungin, H.M. Sosiologi Komunikasi, Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi
Komunikasi di Mayarakat. Kencana Prenada Media, Jakarta, 2006.
2016
10
Sosiologi Komunikasi
Dr. Heri Budianto, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Download