Asas Stratigrafl, Satuan Pengendapan, dan Karakter

advertisement
Asas Stratigrafl, Satuan Pengendapan, dan Karakter Perlapisan
Stratigrafi mempelajari susunan pengendapan lapisan sepanjang waktu
geologi. Stratigrafi ialah cara memerikan (description) urutan lapisan-lapisan
sedimen ke arah vertikal di suatu daerah tertentu dengan mempergunakan asas
Stratigrafi dan memperhubungkannya dengan waktu. Asas Stratigrafi berbunyi
sebagai berikut: "pada suatu urutan lapisan-lapisan batuan endapan, maka
lapisan-lapisan yang ada di bawah selalu lebih tua daripada yang ada di
atasnya". Urutan-urutan Stratigrafi di berbagai kerak bum! harus dibandingbandingkan, dan bagian-bagian yang terbentuk dalam waktu yang bersamaan
harus diketahui. Cara untuk membandingkan urutan Stratigrafi tersebut adalah
dengan mengkorelasikan atau menasabahkan (Gambar 36.).
Perlapisan Sedimen
Perwujudan sedimen yang tampak sebagai suatu benda yang pipih dan
berbentuk lempeng atau kanta, yang secara litologi homogen (bersusunan
sama). Stratum (=satuan sedimen) merupakan bagian pengendapan yang
terbentuk selama susunan fisika dan kimianya sama. Perlapisan dapat sejajar
maupun tidak sejajar. Contoh perlapisan dapat dilihat dalam Gambar 37.
Perlapisan dapat terjadi melaiui proses perlapisan pilihan (graded bedding),
yang menunjukkan adanya perubahan besar butir pada lapisan-lapisan. Apabila
sedimen lempungan berinteraksj dengan udara, maka akan dapat terjadi rekahkerut (lekang).
Sebab-sebab terjadinya periapfsan:
1.
Perubahan-perubahan keadaan iklim
2.
Perubahan-perubahan dalam daya angkut afr
3.
Perubahan-perubahan pada muka laut
4.
Pengaruh-pengaruh kimiawi
5.
Gerak naik di daerah-daerah yang mengalami erosi
6.
Perlapisan karena jasad-jasad
Karakter Perlapisan Batuan
A. Kemiringan perlapisan batuan (dip)
1. Dip sesungguhnya (true dip), adalah dip yang sesungguhnya dari suatu
batuan.
2. Dip semu (apparent dip), adalah dip hasil pengukuran lapangan .
Gambar 38. Sketsa Dip dan Strike serta Arahnya
Fungsi dip:
1. Analisis struktur geologi
2. Korelasi stratigrafi / asas stratigrafi
3. Prediksi arah aliran bawah tanah
4. Analisis kejadian gerak massa batruan
B. Tebal lapisan
1. Ketebalan sesungguhnya (true thickness)
2. Ketebalan vertikal (vertical thickness)
Ada kalanya tebal laptsan agak sulit ditentuka karena lapisan tersebut telah
terlipat (Gambar 39) Cara penentuan tebal lapisan secara sederhana dapat
dilihat pada Gambar 40.
Keselarasan dan Ketidakselarasan Batuan
Ketidakselarasan batuan (unconformity) merupakan indikasi adanya
perubahan sementara atau permanen dari kondisi-kondisi masa lampau.
Perubahan-perubahan kondisi tersebut menunjukkan adanya fase orogenik,
transgress! atau regressi, perubahan fasies, perubahan iklim, dan perubahan
faunal sepanjang waktu. Ketidakselarasan dapat digunakan untuk menentukan
batas-batas sistem stratigrafi atau sistem subdivisi.
Ketidakselarasan memiliki tiga aspek penting yang perlu diketahui. Ketiga
aspek penting tersebut adalah sebagai berikut.
1. Aspek waktu
Ketidakselarasan berkembang selama periode tertentu saat tidak ada
sedimen yang terendapkan waktu itu. Dengan kata lain, ketidakselarasan
mencerminkan waktu yang tidak tercatat.
2. Aspek pengendapan/deposisi
Pada ketidakselarasan terdapat interaksi proses pengendapan, yang meliputi
wilayah luas maupun sempit. Jumlah material yang diendapkan didominasi
oleh yang berada pada tingkat rendah.
3. Aspek struktur
Ketidakselarasan
dapat
terjadi
dalam
bentuk
struktur
planar
yang
memisahkan lapisan tua dan muda. Bidang ketidakselarasan dapat berupa
bidang
yang
lapuk,
erosi/denudasi
(suatu
permukaan
yang
non-
deposisional). Struktur ketidakselarasan dapat sejajar dengan lapisan teratas
dapat pula tidak teratur (irregular). Apabila terjadi gerakan bumi yang lebih
lanjut dapat menghasilkan lipatan atau patahan.
Tipe-tipe ketidakselarasan
1. Angular unconformity
Lapisan terbawah adalah lapisan yang tua, memiliki dip yang berbeda
terhadap lapisan di atasnya. Tipe ini mencakup hal-hal yang tidak terkait
dengan adanya proses pelipatan.
2. Paralel unconformity
Lapisan terbawah dan lapisan teratas memiliki dip yang hampir sama dan
arahnya sama.
3. Non-depositionat unconformity
Tipe ini merupakan tipe yang sulit ditemui atau sedikit ditemukan di
lapangan. Periode pembentukan tipe ini relatif pendek, bersifat lokaf, dan
tidak terjadi proses deposisi dalam satu waktu. Pada tipe ini juga tidak
ditemui adanya gejala-gejala endogen
4. Heterolithic unconformity
Tipe ini terbentuk apabila sedimen menumpang di atas batuan beku intrusi
atau menumpang di atas batuan metamorf.
Sketsa tipe-tipe ketidakselarasan dapat dilihat pada Gambar 41.
Peta Geologi
Peta geologi memberikan petunjuk tentang susunan lapisan batuan dan
pada umumnya memberikan informasi tentang formasi apa saja yang ada di
daerah yang dipetakan. Dasar untuk peta geologi biasanya adalah peta
topografi.
Jenis-jenis peta geologi dan peta-peta yang berkaitan dengan peta geologi
adalah sebagai berikut.
1. Peta geologi permukaan (surface geological map), yaitu peta yang
memberikan berbagai formasi geologi yang langsung terietak di bawah
permukaan. Skala peta ini bervariasi antara 1 : 50.000 dan lebih besar,
berguna untuk menentukan lokasi bahan bangunan, drainase, pencarian
air, pembuatan lapangan terbang, maupun pembuatan jalan.
2. Peta singkapan (outcrop map), yaitu peta yang umumnya berskala besar,
mencantumkan
lokasi
ditemukannya
batuan
padat,
yang
dapat
memberikan sejumlah keterangan dari pemboran beserta sifat batuan
dan kondisi str-ukturalnya, Peta ini digunakan untuk menentukan lokasi,
misalnya material yang berupa pecahan batu, dapat ditemukan langsung
di bawah permukaan.
3. Peta ikhtisar qeoloqis. yaitu peta yang memberikan informasi langsung
berupa formasi-formasi yang telah tersingkap, mapun ekstrapolasi
terhadap beberapa lokasi yang formasinya masih tertutup oleh lapisan
Holosen. Peta ini kadang agak skematis, umumnya berskala sedang atau
kecil, dengan skala 1 :100.000 atau lebih kecil.
4. Peta
struktur.
yaitu
peta
dengan
garis-garis
kedalaman
yang
dikonstruksikan pada permukaan sebuah lapisan tertentu yang berada di
bawah permukaan. Peta ini memiliki skala sedang hingga besar.
5. Peta isopach. yaitu peta yang menggambarkan garis-garis yang
menghubungkan titik-titik suatu formasi atau lapisan dengan ketebalan
yang sama. Dalam peta ini tidak ditemukan konfigurasi struktural. Peta ini
berskala sedang hingga besar.
6. Peta fotogeologi. yaitu peta yang dibuat berdasarkan interpretasi foto
udara. Peta fotogeologi harus selalu disesuaikan dengan keadaan yang
sesungguhnya di lapangan.
7. Peta hidrogeologi, yaitu peta yang menunjukkan kondisi air tanah pada
daerah yang dipetakan. Pada peta ini umumnya ditunjukkan formasi yang
permeable dan impermeable
Contoh peta geologi dan beberapa symbol yang digunakan dapat dilihat
pada Gambar 42., dan Gambar 44.
Download