KEBIJAKAN BESI ATAU BAJA DIREKTORAT IMPOR DIREKTORAT JENDERAL PERDAGANGAN LUAR NEGERI KEMENTERIAN PERDAGANGAN Jakarta, 21 Januari 2015 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BESI ATAU BAJA NILAI EKSPOR BESI ATAU BAJA (2009 S/D SEP 2014) NILAI (RIBU USD) NO TREND(%) HS 2009 2010 2011 2012 TOTAL BESI DAN BAJA 1.995.057,41 2.569.542,54 3.258.558,20 2.917.572,49 1 POS TARIF/HS 72 IRON AND STEEL 853.906,22 1.101.496,11 1.352.730,29 875.127,60 2 POS TARIF/HS 73 ARTICLES OF IRON OR STEEL 1.141.151,19 1.468.046,43 1.905.827,91 2.042.444,89 JAN-SEP 2014 2013 2.804.473,61 2.413.225,31 652.440,52 828.817,83 2.152.033,09 1.584.407,48 2009-2013 8,42 7,39 17,34 Sumber : BPS (diolah Pusdatin, Kementerian Perdagangan) NILAI IMPOR BESI ATAU BAJA (2009 S/D SEP 2014) NILAI (RIBU USD) NO TREND(%) HS JAN-SEP 2014 2009-2013 TOTAL BESI DAN BAJA 7.140.687,53 9.822.569,58 12.153.824,01 15.028.508,93 14.301.312,52 9.378.338,73 19,89 1 POS TARIF/HS 72 IRON 4.356.621,01 6.371.546,04 8.580.545,51 10.138.892,28 9.553.612,33 AND STEEL 6.163.261,92 22,57 2 POS TARIF/HS 73 ARTICLES OF IRON OR 2.784.066,52 3.451.023,54 3.573.278,50 STEEL 3.215.076,82 15,21 2009 2010 Sumber : BPS (diolah Pusdatin, Kementerian Perdagangan) 2011 2012 4.889.616,65 2013 4.747.700,19 2 VOLUME EKSPOR BESI ATAU BAJA (2009 S/D SEP 2014) VOLUME (TON) NO TREND(%) HS 2009 2010 2011 TOTAL BESI DAN BAJA 1.699.678,81 1.822.103,39 1.928.041,01 1 POS TARIF/HS 72 IRON AND STEEL 1.132.701,43 990.839,10 976.094,78 554.406,99 2 POS TARIF/HS 73 ARTICLES OF IRON OR STEEL 566.977,38 831.264,28 951.946,24 951.701,55 JAN-SEP 2014 2009-2013 1.631.217,24 (8,35) 459.754,20 945.296,06 21,21 749.070,86 685.921,18 7,17 2012 2013 1.506.108,54 1.208.825,06 Sumber : BPS (diolah Pusdatin, Kementerian Perdagangan) VOLUME IMPOR BESI ATAU BAJA (2009 S/D SEP 2014) VOLUME (TON) NO TREND(%) HS 2009 TOTAL BESI DAN BAJA 2010 2011 2012 2013 JAN-SEP 2014 8.129.010,28 10.115.720,88 11.630.502,52 15.395.575,29 16.044.157,63 10.177.010,89 2009-2013 19,48 1 POS TARIF/HS 72 IRON AND 6.957.516,49 STEEL 8.662.020,92 10.170.896,92 13.298.838,29 14.001.733,44 8.912.535,86 20,05 2 POS TARIF/HS 73 ARTICLES 1.171.493,79 OF IRON OR STEEL 1.453.699,97 1.459.605,60 15,93 2.096.737,00 2.042.424,19 1.264.475,03 Sumber : BPS (diolah Pusdatin, Kementerian Perdagangan) 3 PERKEMBANGAN EKSPOR BESI ATAU BAJA INDONESIA BERDASARKAN NILAI DAN VOLUME Perkembangan Nilai Ekspor Besi atau Baja Indonesia 3,500.0 40.00 3,000.0 30.00 2,000.0 1,500.0 (10.00) 1,000.0 Ribu Ton - 1,500.0 1,000.0 (20.00) 500.0 500.0 (30.00) 2009 TOTAL EKSPOR BESI 1,995.1 DAN BAJA PERTUMBUHAN (5.00) (10.00) (15.00) (20.00) (25.00) (30.00) (35.00) (40.00) (45.00) (50.00) 10.00 2,000.0 - 2,500.0 20.00 2,500.0 USD Juta Perkembangan Volume Ekspor Besi atau Baja Indonesia 2010 2011 2012 2013 2,569.5 3,258.6 2,917.6 2,804.5 28.99 22.81 (35.31) (25.45) (40.00) - 2009 2010 2011 2012 2013 TOTAL EKSPOR BESI DAN 1,699.7 1,822.1 1,928.0 1,506.1 1,208.8 BAJA PERTUMBUHAN (12.52) (1.49) (43.20) (17.07) Sumber: BPS (diolah) • • Selama tahun 2009-2013, nilai ekspor besi atau baja Indonesia mengalami pertumbuhan positif rata-rata per tahun sebesar 8,42% Volume ekspor besi atau baja Indonesia selama tahun 2009-2013 mengalami pertumbuhan negatif sebesar 8,35% 4 PERKEMBANGAN EKSPOR BESI ATAU BAJA INDONESIA Berdasarkan Negara Tujuan Tahun 2013 KOREA SELATAN 4.37% LAINNYA 24.37% AMERIKA SERIKAT 4.51% BELANDA 5.33% SINGAPURA 15.27% MALAYSIA 10.02% INDIA 2.41% THAILAND 3.93% JEPANG 7.52% TAIWAN 1.64% AUSTRALIA 20.63% Sumber: BPS (diolah) Pangsa pasar ekspor utama besi atau baja adalah Australia (20,63%), Singapura (15,27%), Malaysia (10,02%), Jepang (7,52%), dan Belanda (5,33%) 5 PERKEMBANGAN IMPOR BESI ATAU BAJA INDONESIA BERDASARKAN NILAI DAN VOLUME Perkembangan Nilai Impor Besi atau Baja Indonesia 16,000.0 Perkembangan Volume Impor Besi atau Baja Indonesia 50.00 14,000.0 40.00 Juta USD 20.00 6,000.0 10.00 4,000.0 - 2,000.0 - 2009 2010 2011 2012 2013 TOTAL IMPOR BESI DAN 7,140.7 9,822.6 12,153.8 15,028.5 14,301.3 BAJA PERTUMBUHAN 46.25 34.67 18.16 (5.77) (10.00) Ribu Ton 30.00 8,000.0 35.00 16,000.0 30.00 14,000.0 12,000.0 10,000.0 18,000.0 25.00 12,000.0 10,000.0 20.00 8,000.0 15.00 6,000.0 10.00 4,000.0 5.00 2,000.0 - 2009 2010 2011 2012 2013 TOTAL IMPOR BESI DAN 8,129.0 10,115.7 11,630.5 15,395.6 16,044.2 BAJA PERTUMBUHAN 24.50 17.42 30.75 5.29 Sumber: BPS (diolah) • • • Selama tahun 2009-2013, nilai impor produk besi atau baja Indonesia mengalami pertumbuhan positif rata-rata per tahun sebesar 19,89% Perkembangan volume impor besi atau baja Indonesia selama tahun 2009-2013 mengalami pertumbuhan positif sebesar 19,48% Sektor industri pengguna besi atau baja sebagai bahan baku adalah Industri Otomotif, Elektronika, Galangan Kapal, Alat-alat Berat, dan Logam (Paku dan Mur) 6 - PERKEMBANGAN IMPOR BESI ATAU BAJA INDONESIA Berdasarkan Negara Asal Tahun 2013 MALAYSIA 3.82% VIETNAM 2.52% INDIA 1.57% LAINNYA 10.88% JEPANG 23.80% UKRAINA 3.46% REP.RAKYAT CINA 20.60% SINGAPURA 7.53% TAIWAN 5.47% KOREA SELATAN 12.55% RUSIA 7.79% Sumber: BPS (diolah) Negara utama asal impor besi atau baja adalah Jepang (23,80%), China (20,60%), Korea Selatan (12,55%), Rusia (7,79%), dan Singapura (7,53%) 7 KONDISI PASAR BAJA GLOBAL DAN KOSUMSI BAJA NASIONAL KONDISI PASAR BAJA GLOBAL: Persaingan Sangat Ketat Global Steel Demand Kondisi Harga Baja Dunia (HRC – CFR East Asia, USD/ton) 800 1,700 84% 750 1,600 700 80% 1,500 650 78% 1,400 600 82% 76% 1,300 74% 550 1,200 72% Source: WSD (2014), Morgan Stanley (2013), McKinsey (2014) China’s Oversupply Year 2011 2012 2013 2014f Production 683 702 775 802 Consumption 650 663 729 751 Oversupply 33 39 46 51 Source: EY (2013, 2014) 7/14 4/14 1/14 10/13 7/13 4/13 1/13 7/12 4/12 10/12 Source: SBB, 2014 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 1/12 1,100 10/11 70% 7/11 500 4/11 86% 1,800 Demand (million ton) Capacity Utilization Rate 1/11 88% Konsumsi baja dunia diperkirakan akan terus meningkat pada 2009 – 2018. Utilisasi kapasitas pabrik diperkirakan akan mengalami peningkatan mulai tahun 2015. Pada 2011 – 2014, terjadi kelebihan pasokan baja yang cukup signifikan khususnya dari China yang mencapai 51 juta ton pada 2014. Harga HRC mengalami penurunan yang cukup tajam dari USD 705 pada 2011 menjadi hanya USD 536 pada Q3 2014. KONSUMSI BAJA NASIONAL: Dominasi Impor Konsumsi baja per kapita (kg) Konsumsi Baja Per Kapita Kekurangan Baja Domestik % dari impor 46% 55% 61% 64% 66% GDP per kapita (USD) Sumber: World Steel Association 2013 (1), IMF (2) • • • Konsumsi baja per kapita Indonesia relatif rendah (<100 kg/kapita) jika dibandingkan dengan negara lainnya di Asia. Konsumsi baja akan meningkat seiring dengan peningkatan GDP di masa mendatang. Konsumsi baja domestik meningkat dengan rata-rata tingkat pertumbuhan tertimbang per tahun (CAGR) 14,4% pada periode 2009 – 2013). Pada tahun 2013 kebutuhan baja nasional sebesar 12,7 juta ton, dimana 8,4 juta ton atau 66% dipenuhi oleh baja impor, karena longgarnya proteksi impor, serta tidak ada peningkatan kapasitas yang signifikan oleh produsen baja dalam negeri. KETENTUAN IMPOR BESI ATAU BAJA MEKANISME IMPOR BESI ATAU BAJA DAN BAJA PADUAN Dasar Hukum: 1. Peraturan Menteri Perdagangan No. 54/M-DAG/PER/12/2010 jo. No. 08/M-DAG/PER/02/2012 tentang Ketentuan Impor Besi Atau Baja 2. Peraturan Menteri Perdagangan No. 28/M-DAG/PER/6/2014 tentang Ketentuan Impor Baja Paduan JENIS BESI ATAU BAJA BAJA PADUAN PERUNTUKKAN Pelaku impor: a. Produsen melalui pengakuan sebagai Importir Produsen (IP) b. Trading melalui penetapan sebagai Importir Terdaftar (IT) untuk disalurkan ke industri pengguna Sebagai bahan baku untuk Industri Tertentu: a. Industri Otomotif b. Industri Elektronika c. Industri Galangan Kapal d. Industri Alat Berat e. Industri Logam (Paku dan Mur) IJIN IMPOR Importir Produsen (IP) Rekomendasi Kementerian Perindustrian Importir Terdaftar (IT) Rekomendasi Kementerian Perindustrian Importir Terdaftar (IT) Rekomendasi Kementerian Perindustrian Importir Produsen (IP) Persetujuan Impor DIKECUALIKAN VERIFIKASI 1. Industri otomotif, elektronik, galangan kapal, dan perusahaan atau kontraktor Migas 2. Mendapat fasilitas Bea Masuk Ditanggung Pemerintah 3. Industri Pengguna yang memiliki Surat Keterangan Verifikasi Industri (SKVI) melalui fasilitas User Specific Duty Free Schemes atau fasilitas skema lainnya yang ditetapkan Menteri Keuangan 4. untuk keperluan Industri di kawasan perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas serta Kawasan Berikat (Khusus Besi atau Baja) Keterangan : Setiap pelaksanaan impor besi atau baja dan baja paduan wajib dilakukan verifikasi di pelabuhan muat oleh Surveyor 8 TERIMA KASIH The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia