BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

advertisement
BAB III
ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1 Analisa
Seperti langkah-langkah yang dilakukan salah satu model proses reksayas preangkat
lunak yaitu model waterfall, maka pada bab ini akan dibahas tentang tahap-tahap dalam
membangun perangkat lunak. Proses analisa merupakan salah satu tahapan yang harus
dilalui rekayasa perangkat lunak karena memalui analisis definisi masalah menjadi lebih
jelas kebutuhan sistem dapat dispesifikasi sehingga kriteria yang harus dipenuhi sistem
dapat ditentukan agar yang dihasilkan nantinya menjadi silusi dari masalah tersebut.
3.2 Perancangan sistem
Perancangan adalah salah satu bagian dari metodologi pengembangan pembangunan
suatuu perangkat lunak yang dilakukan setelah tahapan untuk memberikan gambaran
secara terperinci. Agar aplikasi ini mudah dipahami penulis membuat Pemodelan
Diagram UseCasee untuk menunjukkan fungsionalitas suatu sistem.. pemodelan diagram
UseCase untuk menggambarkan interaksi antar objek didalam dan disekitar sistem.
Pemodelan Diagram Aktifitas untuk mengurutkan aktifitas dalam suatu proses.
Pemodelan Kelas untuk memberiklan gambaran relasi antar kelas didalam sistem.
3.3 Analisa Sistem Berjalan
Pengetahuan tentang gangguan-gangguan yang terjadi pada masa kehamilan sangat
penting diperlukan terutama bagi ibu-ibu yang sedang hamil. Karena mereka merasakan
secara langsung gangguan-gangguan kehamilan dari awal kehamilan sampai proses
persalinan. Pengetahuan tentang gangguan kehamilan wajib diketahui oleh ibu-ibu hamil.
Proses yang bejalan pada bidan yati untuk memeriksa keadaan seorang ibu hamil, jika
pasien baru maka akan melalukan registrasi dengan mengisi data diri pada bagian
pendaftaran dan diberikan kartu periksa, jika pasien lama hanya membawa kartu periksa
dan melakukan pendaftaran saja bila sudah melakukan pendaftaran menunggu antrean
unjtuk di panggil oleh dokter, pada saat nama pasien di panggil maka, pasien masuk
untuk diperiksa, dan ditanyakan gelaja-gejala yang dirasa oleh pasien dan dokter
46
http://digilib.mercubuana.ac.id/
47
memberika hasil diagnosa pada ibu hamil, pasien mendapatkan hasil diagnosa dari dokter
yang dicatat kartu periksa.
3.4 Representasi Pengetahuan
Sistem pakar untuk mendiagnosa gangguan kehamilan membutuhkan basis represenasi
pengetahuan dan mesin inferensi. Representasi pengetahuan dimaksudkan untuk
menangkap sifat-sifat penting problem dan membuat informasi itu dapat diakses oleh
prosedur pemecahan problema. Salah satu representasi pengetahuan yang terdapat dalam
sistem pakar yaitu adalah Kaidah Produksi (Production Rule). Sedangkan mesin inferensi
untuk mencari fakta sesuai dengan inputan yang ada dan mencari hubungan diantara
keduanya, sehingga dapat menghasilkan keputusan.
Basis
pengetahuan
merupakan
sekumpulan
pengetahuan
dengan
sejumlah
permasalahan yang digunakan dalam sistem terdiri dari aturan gangguan, gejala, dan
penyakit. Dari macam gangguan tersebut diperoleh macam-macam gejala, setiap gejala
mempunyai penyakit yang berbeda-beda
1.
Tabel ini menjelaskan tentang gejala-gejala yang terjadi pada mendiagnosa gangguan
kehamilan
Tabel 3.1 Gangguan
Kode
Gangguan
Gangguan
GA01
Sakit kepala berlebihan
GA02
Bengkak pada muka dan tangan
GA03
Mual muntah berlebihan
GA04
Pendarahan pervaginam terjadi sebelum 20 minggu
GA05
Pendarahan pada usia kehamilan 21 minggu
GA06
Mual, muntah berlebih > 10 x perhari
http://digilib.mercubuana.ac.id/
48
2. Tabel ini menjelaskan gejala-gejala yang terjadi pada gangguan ibu kehamilan
Tabel 3.2 Gejala
Kode
Gejala
Gejala
GJ01
Kenaikan berat badan yang berlebihan
GJ02
Terdapat bengkak pada betis, perut, punggung, wajah atau tanggan
GJ03
Tensi darah antara 140/90 atau 160/110
GJ04
Proteinuria
GJ05
Gangguan penglihatan
GJ06
kepala bagian depan yang berat
GJ07
Muntah yang terus menerus
GJ08
Ibu merasa lemah
GJ09
Nyeri perut bagian atas
GJ10
Lidah mengering dan kotor
GJ11
Berat badan menurun
GJ12
Mata mulai ikterik (kuning)
GJ13
Susah buang air besar
GJ14
Penurunan kesadaran
GJ15
Penglihatan ganda
GJ16
Suhu badan naik dan tensi turun
GJ17
Nyeri perut bagian bawah
GJ18
Mules-mules
http://digilib.mercubuana.ac.id/
49
GJ19
Nyeri perut terjadi sebelum ada pendarahan pervaginam
GJ20
Nyeri bahu
GJ21
Pendarahan biasanya berwarna coklat
GJ22
Nyeri saat buang air besar
GJ23
Teraba benjolan di bagain pinggul belakang
GJ24
Darah berwarna merah segar
GJ25
Tidak berasa sakit
GJ26
Nyeri Perut masih ringan
GJ27
Darah yang keluar masih sedikit
GJ28
Nyeri Terus menerus
GJ29
Pendarahan keluar lebih banyak
GJ30
Kulit dingin dan keringetan
GJ31
Darah berwarna kehitaman
GJ32
Perut terasa agak sakit dan keram
GJ33
Uterus tegang seperti papan
GJ34
Syok atau tampa pendarahan
GJ35
Tidak nafsu makan
GJ36
Nadi kecil, cepat dan halus
http://digilib.mercubuana.ac.id/
50
3. Tabel ini menjelaskan penyakit yang terjadi pada gangguan ibu hamil
Tabel 3.3 Penyakit
Kode
Penyakit
KH01
Penyakit
Definisi
Pre Eklampsia Pengertian: Pre eklampsia ringan adalah tekanan
Ringan
darah tinggi, >=140/90 dan < 160/110 mm Hg yang
disertai denga proteinuria (protein dalam air kemih )
atau edema (penimbuhan cairan), yang terjadi pada
kehamilan 20 minggu sampai akhir minggu pertama
persalinan.
Penyebab: Apa yang terjadi penyebab pre-eklampsia
sampai sekarang belum diketahui telah banyak teori
yang
mencoba
meneragkan
sebab-muhasabab
penyakit tersebut, akan tetapi tidak ada yang dapat
memberi jawaban yang memuaskan.
Pengobatan:
Rawat jalan: ibu hamil
dengan
preeklampsia ringan dapat dirawat secara rawat jalan,
dianjurkan ibu banyak istirahat (berbaring/tidur
miring). Pada umur kehamilan diatas 20 minggu,
tirah baring denagan posisi miring menghilangkan
tekanan Rahim sehingga meningkatkan aliran darah.
Rawat inap: bila tidak ada perbaikan: tekanan darah,
kadar proteinuria selama 2 minggu, adanya satu atau
lebih gejala dan tanda-tanda preeklampsia berat.
Selama dirumah sakit dilakukan anamnesis (riwayat
medis),
pemeriksaan
fisik
dan
laboratorik.
Pemeriksaan kesehatan janin dan jumlah cairan
amnion (cairan ketuban).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
51
KH02
Pre Eklampsia Pengertian : Pre eklampsua berat adalah tekanan
Berat
darah tinggi (>=160/110) yang disertai dengan
proteinuria (protein dalam air kemih) atau adema
(penimbunan cairan),yang terjadi pada kehamilan 20
minggu dampai akhir minggu setelah persalinan
Penyebab: Apa yang terjadi penyebab pre-eklampsia
sampai sekarang belum siketahui telah banyak teori
yang
mencoba
meneragkan
sebab-muhasabab
penyakit tersebut, akan tetapi tidak ada yang dapat
memberi jawaban yang memuaskan.
Pengobatan:
Penderita pre-eklamsi berat dirawat
dirumah sakit dan menjalani tirah baring. Cairan dan
magnesium sulfat diberikan melalui infus. Dalam
waktu 4-6 jam, biasanya tekanan darah kembali
normal dan bayi dapat dilahirkan dengan selamat.
Jika tekanan darah tetap tinggi, sebelum persalinan
dimulai, diberiakan obat tambahan
KH03
Hyperemesis
Pengertian: Mual dan muntah berleihan sehingga
Gravidarum
pekerjaan sehari-hari terganggu dan keadaan umum
tingkat 1
menjadi buruk. Mual dan muntah merupakan
gangguan
yang
paling
sering
dijumpai
pada
kehamilan trismester 1.
Penyebab:
Belum
diketahui
pasti
penyebab
terjadinga hyperemesis gravidarum, namun beberapa
factor
prediposisi,
yaitu
primigravida,
mola
hidatidosa dan kehamilan ganda. Factor organic,
yaitu alergi, masuknya vili khorialis dalam siklulasi
(menempelnya plasenta pada rahim ibu) , perubahan
metabolic karena kehamilan, dan kekuatan tubuh ibu
yang menurun.
Pengobatan:
1. Memberikan keyakinan bahwa mual muntah
http://digilib.mercubuana.ac.id/
52
merupakan gejala yang fisiologik pada kehamilan
muda dan akan hilang setelah kehamilan berumur
4 bulan
2. Ibu dianjurkan untuk mengubah pola makan
sehari-hari dengan makanan dalam jumlah kecil
tapi sering
3. Waktu bangun tidur pagi jangan segera turun dari
tempat tidur, tettapi dianjurkan untuk makan roti
kering atau biscuit dengan the hangat
4. Hindari makanan yang berminyak dan berbau
lemak
5. Makan makanan dan minuman yang disajikan
jangan terlalu panas atau dingin
KH04
Hiperemesis
Pengertian : Mual dan muntah berleihan sehingga
Gravidarum
pekerjaan sehari-hari terganggu dan keadaan umum
tingkat 2
menjadi buruk. Mual dan muntah merupakan
gangguan
yang
paling
sering
dijumpai
pada
kehamilan trismester 1.
Penyebab:
Belum
diketahui
pasti
penyebab
terjadinga hyperemesis gravidarum, namun beberapa
faktor
prediposisi,
yaitu
primigravida,
mola
hidatidosa dan kehamilan ganda. Faktor organik,
yaitu alergi, masuknya vili khorialis dalam siklulasi
(menempelnya plasenta pada rahim ibu), perubahan
metabolic karena kehamilan, dan kekuatan tubuh ibu
yang menurun.
Pengobatan :
1. Isolasi : Penderita disendirikan dalam kamar yang
tenang, teapi cerah dan peredaran udara baik.
Jangan terlalu banyak tamu, kalau hanya perawat
http://digilib.mercubuana.ac.id/
53
dan dokter saja yang boleh masuk.
2. Terapi psikologik : Berikan peringatan bahwa
kehamilan adalah suatu hal yang wajar, normal
dan fidiologik. Jadi tidak perlu takut dan khawatir
3. Terapi mental : Berikan cairan parenteral yang
cukup elektrolot, kabohidrat dan protein dengan
gulkosa 5%, dalam cairan fidiologis sebaya 2-3
liter sehari. Bila perlu dapat ditambah dengan
kalium dan vitamin khususnya vitamin B kopleks
dan vitamin C dan bila ada kekurangan protein
dapdiberikan pula asam amino esensial secara
intervena
KH05
Abortus
Pengertian: Abortus (aborsi)
pengeluaran hasil
konsepsi atau pembuahan sebelum janin dapat hidup
di luar kandungan, dengan berat badan janin kurang
dari 500 gram dan usia kandungan kurang dari 20
minggu
Penyebab: Yang menyebab kan terjadinya abortus
antara lain: kelainan kromosom, terganggunya
pemberian zat-zat makanan pada hasil konsepsi,
radiasi, virus, obat-obatan, kelainan pada plasenta
(ari-ari), penyakit ibu, kelainan traktus genitalis
Pengobatan:
Sebagai kemungkinan diagnosis ini
harus dipikirkan kehamilan ektopik tergaggu, Mola
hidatidosa. Kehamilan dengan kelainan pada serviks
Kehamilan ektropik terganggu dengan hematokel
retrouterina kadang-kadang agak susah dibedakan
dari abortus dengan uterus dalam posisi retroversi
(kondisi Rahim yang posisinya miring kebelakang),
dalam
keadaan
tersebut
ditemukan
amenorea
(keadaan tidak adanya haid untuk sedikitnya 3 bulan
berturut-turut) disertai pendarahan pervaginam, rasa
http://digilib.mercubuana.ac.id/
54
nyeri dan perut bagian bawah, dan tumor belakang
uterus. Tetapi, keluhan nyeri biasanya lebih hebat
pada
kehamilan ektopik. Apabila gejala-gejala
menunjukan kehamilan ektopik terganggu, dapat
dilakukan kuldosentesis (pemeriksaan apakah dalam
kovum douglas ada darah) dan bila darah tua dapat
dikeluarkan dengan tindakan ini, diagnosis kelainan
dapat dipastikan. Pada mola hidatidosa uterus
biasanya lebih besar daripada lamanya amenorea dan
muntah lebih sering. Apabila ada kecurigaan
terhadap
mola
hidatidosa
perlu
dilakukan
pemeriksaan ultrasonografi (USG).
KH06
Kehamilan
Penegertian :
Adalah kehamilan di luar kavum
ektopik
uteri. Sebagian besar kehamilan ektopik tidak dapat
tergaggu
berlangsung hingga sembilan bulan. Biasanya ibu
akan mengalami beberapa gejala yang menyerupai
kehamilan normal
Penyebab: Normalnya, sel telur dibuahi di dalam
tuba falopi dan tertaman dalam Rahim. Juga tuba
tersebut (misalnya karena infeksi), maka sel telur
akan bergerak secara lambat atau tertahan. Sel telur
yang telah dibuahi tidak pernah sampai kerahim dan
terjadilah kehamilan ektropik
Pengobatab: Harus dilakukan pembedahan untuk
mengeluarkan kehamilan ektropik. Pada kehamilan
tuba, biasanya dibuat sayatan kedalam tuba dan janin
serta plasenta (ari-ari) diangkat. Tuba dibiarkan
terbuka
agar
penyembuhan
terjadi
tanpa
pembentukan jaringan perut karena perut bisa
menyebabkan sulit untuk hamil lagi. Prosedur ini
kadang dilakukan melalui suatu laparoskopi (suatu
teknik melihat kedalam perut tanpa melakukan
pembedahan besar). Jika terjadi kerusakan berat pada
http://digilib.mercubuana.ac.id/
55
tuba dan tidak dapat diperbaiki, maka tuba harus
diangkat. Jika tidak terdengar denyut jantung janin,
KH07
Hematokel
Pengertian: Yaitu terkumpulnya darah di kavum
retrouterina
douglasi (ruangan antara dinding belakang rahim dan
saluran pelepasan) dimana darah tersebut kemudian
diliputi oleh kapsul.
Penyebab: Yang paling sering adalah abortus
kehamilan tuba, terutam kehamilan pars ampularis.
Darah pada abortus tuba keluar melalui ostium tuba
ke rongga peritoneum (yaitu titik dimana saluran
tuba memenuhi rongga peritoneum yaitu ruang di
dalam perut bagian bawah tetapi diluar organ internal
seperti usus, perut, dan hati) dan terkumpul dalam
kavum douglasi
Pengobatan:
Hematokel
retrouterina
sebaiknya
dievakuasi perabdominam drain (sungsang) melalui
vagina tidak dianjurkan karena akan menyebabkan
infeksi
sekunder.
Hematokel
retouterina
yang
terinfeksi di drainasi melalui vagina
KH08
Plasenta previa Pengertian: Plasenta previa adalah plasenta yang
tertanam diatas atau dekat serviks (leher rahim), pada
Rahim bagian bawah. Di dalam Rahim, plasenta bisa
menutupi lubang serviks sesara keseluruhan atau
hanya sebagian.
Penyebab: Plasenta previa biasanya terjadi pada
wanita yang telah hamil lebih dari 1 kali atau wanita
yang pernah mengalami operasi rahim misalnya kuret
akibat keguguran atau operasi untuk menghilangkan
miom, wanita hamil dengan usia diatas 35 tahun dan
wanita hamil yang merokok
Pengobatan:
Penanganan yang akan dilakukan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
56
dokter
adalah
memberikan
obat-obatan
untuk
mencegah kontraksi dan obat untuk mempercepat
pematangan paru-paru janin untuk kemungkinan
apabila janin harus segera dilahirkan.
Karena tidak boleh sampai kontraksi, maka segera
hubungi dokter jika anda merasakan kontraksi perut
(perut terasa sangat keras) atau keluar bercak darah.
KH09
Solusio
Pengertian: Terdapat pelepasan sebagian kecil
plasenta ringan plasenta yang tidak berdarah banyak. Apabila terjadi
perdarahan pervaginam, warnanya akan kehitamhitaman dan sedikit sakit. Perut terasa agak sakit,
atau terasa agak tegang yang sifatnya terus menerus.
Walaupun demikian, bagian-bagian janin masih
mudah diraba
Penyebab:
Solusio lebih sering ditemukan pada
wanita yang menderita tekanan darah tinggi, penyakit
jantung, diabetes atau penyakit rematik dan wanita
pemakai kokain.
Pengobatan ringan : Bila kehamilan kurang dari 35
tahun dan pendarahan berhenti, perut tidak sakit,
uterus tidak tegang janin hidup, dengan tirah baring
dan observasi ketat, kemudian tunggu persalinan.
Bila perdarahan berlangsung terus, gejala solusio
plasenta makin jelas, pada pemantauan dengan USG
daerah solusio plasenta bertambah luas, maka
kehamilan harus segera diakhiri.
Pengobatan:
Jika
perdarahannya
ringan
dan
persalinannya masih lama, bisanya dianjurkan untuk
menjalani tirah baring
KH10
Solusio
Pengertian
:
Plasenta
plasenta
seperempatnya, tetapi belum sampai dua pertiga luas
http://digilib.mercubuana.ac.id/
terlepas
lebih
dari
57
sedang
permukaannya. Tanda dan gejala dapat timbuk
perlaha-lahan seperti solutio plasenta ringan, atau
mendadak dengan gejala sakit perut terus-menerus,
yang
tidak
lama
kemudian
disusul
dengan
pendarahan peravagiam yang berasal dari sisi tempat
menempelnya plasenta (ari-ari), tetapi jika darah
terperangkap di belakang plasenta, maka terjadi
pendarahan tersembunyi.
Penyebab : Sosulio lebih sering ditemukan pada
wanita yang menderita tekanan darah tinggi, penyakit
jantung, diabetes atau penyakit rematik dan wanita
pemakai kokain.
Pengobatan ringan : Apabila kehamilan kurang dari
36 minggu dan pendarahan kemudian berhenti,
perutnya tidak sakit uterusnya tidak tegang penderita
dapat di rawat di rumah sakit dengan pengawasan.
Apabila pendarahan berlangsung terus dan dalam
pemantauan usg daerah solution plasenta bertambah
luas maka dilakukan pengakhiran kehamilan.
Pengobatan sedang: Penderitaa perlu dirawat inap
dirumah sakit melakukan persalinan secepatnya dan
transfusi darah dapat mencegah kelainan pembekuan
darah. Persalinan diharapkan terjadi dalam 6 jam sejak
berlangsungnya solusio plasenta. Tetapi jika tidak
memungkinkan,
walaupun
sudah
dilakukan
amniotomi (pemecahan selaput ketuban dilakukan bila
selaput ketuban masih utuh) dan infus oksitosin, maka
satu-satunya cara melakukan persalinan adalah seksio
sesaria
KH11
Solusio
Pengertian: Plasenta telah terlepas lebih dari 2/3
plasenta berat
permukaannnya. Terjadi sangat tiba-tiba. Biasanya
ibu telah jatuh dalam keadaan syok dan janinnya
telah meninggal. Uterus sangat tegang seperti papan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
58
dan sangat nyeri. Perdarahan pervaginam tampak
tidak sesuai dengan keadaan syok ibu,
Pada
keadaan-keadaan di atas besar kemungkinan telah
terjadi
kelainan
pada
pembekuan
darah
dan
kelainan/gangguan fungsi ginjal.
Penyebab: Sosulio lebih sering ditemukan pada
wanita yang menderita tekanan darah tinggi, penyakit
jantung, diabetes atau penyakit rematik dan wanita
pemakai kokain.
Pengobatan ringan: apabila kehamilan kurang dari
36 minggu dan pendarahan kemudian berhenti,
perutnya tidak sakit uterusnya tidak tegang penderita
dapat di rawat di rumah sakit dengan pengawasan.
Apabila pendarahan berlangsung terus dan dalam
pemantauan usg daerah solution plasenta bertambah
luas maka dilakukan pengakhiran kehamilan.
Pengobatan sedang: Penderitaa perlu dirawat inap
dirumah sakit melakukan persalinan secepatnya dan
transfusi darah dapat mencegah kelainan pembekuan
darah. Persalinan diharapkan terjadi dalam 6 jam sejak
berlangsungnya solusio plasenta. Tetapi jika tidak
memungkinkan, walaupun sudah dilakukan amniotomi
(pemecahan selaput ketuban dilakukan bila selaput
ketuban masih utuh) dan infus oksitosin, maka satusatunya cara melakukan persalinan adalah seksio
sesarea (persalinan secara sesar)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
59
3.4.1 Rule atau Aturan pada Gangguan dan Gejala
Aturan yang digunakan adalah dengan menggunakan kaidah produksi. Perlu
diketahui bahwa aturan ini nantinya akan digunakan untuk menentukan proses pencarian
atau menentukan kesimpulan.
Tabel 3.4 Rule atau aturan pada gangguan dan gejala
Kode
Kode
Relasi Gangguan
KJ01
GA01
Gangguan
Sakit
Kode Gejala
Kaepala GJ01,
Berlebihan
Kode
Penyakit
Penyakit
GJ02, KH01
GJ03, GJ04,
Pre
Eklampsia
Ringan
KJ02
GA01
Sakit
kepala GJ05, GJ06
KH02
berlebihan
Pre
Eklampsia
Berat
KJ03
GA02
Bengkak
pada GJ01,
muka dan tangan
GJ02 KH01
GJ03, GJ04
Pre
Eklampsia
Ringan
KJ04
GA02
Bengkak
pada GJ05, GJ06
KH02
muka dan tangan
Pre
Eklampsia
Berat
KJ05
GA03
Mual,
muntah GJ07,
berlebih
GJ09,
GJ08, KH03
Hiperemisis
GJ10,
graviadrum
GJ11
KJ06
GA03
Mual,
muntah GJ12,
berlebihan
GJ14,
tingkat 1
GJ13, KH04
Hiperemisis
GJ15,
graviadrum
GJ16,
KJ07
GA04
Pendarahan
GJ17, GJ18
pervagianam
terjadi sebelum 20
minggu
http://digilib.mercubuana.ac.id/
tingkat 2
KH05
Abortus
60
KJ08
GA04
pendarahan
GJ19,
GJ20, KH06
pervaginam terjadi GJ21
sebelum
Kehamilan
ektopik
20
minggu
KJ09
GA04
perdarahan
GJ22, GJ23
KH07
pervaginam terjadi
sebelumn
Hematokel
retrouterina
20
minggu
KJ10
GA05
pendarahan
pada GJ24, GJ25
KH08
usia kehamilan 21
KJ11
KJ12
KJ13
GA05
GA05
GA05
pendarahan
Plasenta
previa
pada GJ26, GJ27
KH09
Solution
usia kehamilan 21
plasenta
minggu
ringan
pendarahan
pada GJ28,
GJ29, KH10
Solution
usia kehamilan 21 GJ30
plasenta
minggu
sedang
pendarahan
pada GJ31,
GJ32, KH11
usia kehamilan 21 GJ33, GJ34
Solution
plasenta berat
minggu
KJ14
GA06
Mual,
berlebih
muntah
(>10x
perhari)
KJ15
GA06
GJ07, GJ08, KH03
Hiperemisis
GJ09,
graviadrum
GJ10
GJ35
tingkat 1
Mual,
muntah GJ12,
GJ13, KH04
Hiperemisis
yang
berlebih GJ14,
GJ16,
graviadrum
(>10x perhari)
GJ36
http://digilib.mercubuana.ac.id/
tingkat 2
61
3.5 Pohon Diagram
3.5.1 Pohon Diagram Depth First Search
GA03
GA01
GJ07
GJ01
GJ05
GJ02
GJ06
GJ12
GJ08
GJ13
GJ09
GJ14
GJ10
GJ15
GJ03
GJ11
GJ16
GJ04
KH04
KH03
KH01
KH02
Gambar 3.3 Pohon Daigram Mual
muntah berlebihan
Gambar 3.1 Pohon Diagram Sakit
Kepala berlebihan
GA04
GA02
GJ17
GJ01
GJ18
GJ02
GJ19
GJ22
GJ20
GJ23
GJ05
GJ06
GJ21
GJ03
GJ04
KH05
KH01
KH06
KH07
KH02
Gambar 3.4 Pohon Diagram
Gambaru 3.2 Pohon Diagram Sakit
Pendarahan pervaginam terjadi
bengkak muka dan tangan
sebelum 20 mingu
http://digilib.mercubuana.ac.id/
62
GA06
GA05
GJ24
GJ25
GJ26
GJ28
GJ27
GJ29
GJ30
GJ31
GJ32
GJ33
GJ07
GJ12
GJ08
GJ13
GJ09
GJ14
GA10
GJ16
GJ34
GA35
GJ36
KH08
KH08
KH10
KH11
KH03
Gambar 3.5 Pohon Diagram
Pendarahan pada usia kehamilan 21
minggu
KH04
Gambar 3.6 Pohon Daigram Mual,
muntah berlebihan > 10 kali perhar
http://digilib.mercubuana.ac.id/
63
3.6
Use Case Berjalan
SISTEM BERJALAN
Register
Diperiksa Oleh
Bidan
Pasien
Hasil diagnosa
Menerima data
pasien
Memeriksa pasien
Memberikan hasil
diagnosa
Bidan
Gambar 3.7 Use Case Berjalan
Tabel 3.5 Deskripsi Use Case Diagram Register
Nama Use Case
Register
Aktor
Pasien
Deskripsi
Sebelum mulai di periksa oleh bidan, terlebih dahulu mengisi form
register agar dapat terdata.
Tabel 3.6 Deskripsi Use Case Diagram Diperiksa Oleh Bidan
Nama Use Case
Diperiksa Oleh Bidan
Aktor
Pasien
Deskripsi
Pasien di priksa bidan untuk mengetahui gejala yang dialami
http://digilib.mercubuana.ac.id/
64
Tabel 3.7 Deskripsi Use Case Diagram Hasil diagnosa
Nama Use Case
Hasil diagnose
Aktor
Pasien
Setelah di prtiksa oleh bidan pasien mendapatkan hasil diagnosa dari
Deskripsi
bidan
Tabel 3.8 Deskripsi Use Case Diagram Menerima data pasien
Nama Use Case
Menerima data pasien
Aktor
Bidan
Deskripsi
Bidan akan mengetahui identitas dari pasien tersebut
Tabel 3.9 Deskripsi Use Case Diagram Memeriksa Pasien
Nama Use Case
Memeriksa pasien
Aktor
Bidan
Deskripsi
Bidan akan memeriksa pasien sesuai dengan data pasien
Tabel 3.10 Deskripsi Use Case Diagram Memberikan Hasil Diagnose
Nama Use Case
Memberikan hasil diagnose
Aktor
Bidan
Deskripsi
Setelah pasien di periksa oleh bidan lalu bidan memberikan hasil
diagnosa, sesuai gejala yang dialami oleh pasien
http://digilib.mercubuana.ac.id/
65
3.7 Perancangan Sistem Usulan
3.7.1 Usecase Usulan
SISTEM USULAN
Melihat Bantuan
Entry Data User
user (pengunjung)
Entry Gejala
Lihat Hasil
Diagnosa
<<
ex
ten
ds
>>
Isi Data Gangguan
lu
c
in
>>
<<
de
Isi Data Penyakit
<<
in
clu
de
ex
ten
ds
>>
Menampilkan Tabel
Gangguan
<<
<<include>>
Login
<<
ex
<<
ten
in
c
lu
de
ds
>>
>>
Isi Data Gejala
Menampilkan Tabel
Penyakit
>>
Pakar (Bidan)
Melihat Laporan
User (Pengunjung)
Menampilkan Tabel
Gejala
Gambar 3.8 Use Case Berjalan
Tabel 3.11 Deskripsi Use Case Diagram Melihat Bantuan
Nama Use case
Melihat Bantuan
Aktor
User (Pengunjung)
Deskripsi
Pre-Kondisi
Tindakan
Sebelum masuk halaman diagnosa terlebih dahulu untuk
mengetahui tahapan-tahapan pada aplikasi diagnosa.
Sebelum memulai diagnosa harus melihat terlebih dahulu tahapantahapan pada aplikasi
User mengikuti tahapan-tahapan pada aplikasi
http://digilib.mercubuana.ac.id/
66
Jika sudah mengetahui tahapan-tahapan pada aplikasi maka boleh
Post-Kondisi
mencoba untuk mendiagnosa.
Tabel 3.12 Deskripsi Use Case Diagram Entry Data User
Nama Use case
Entry Data User
Aktor
User (Pengunjung)
Sebelum masuk ke menu halaman diagnosa, user di wajibkan untuk
Deskripsi
mengisi data diri terlebih dahulu
Pre-Kondisi
Seluruh user(pengunjung) di wajibkan mengisi data diri terlebih
dahulu
Tindakan
User mengisi Nama, Umur, Alamat
Post-Kondisi
Jika selesai maka dapat masuk ke halaman selanjutnya
Tabel 3.13 Deskripsi Use Case Diagram Entry Gejala
Nama Use case
Entry Gejala
Aktor
User (Pengunjung)
User mulai memilih gejala yang ada pada sistem, gangguan pada
Deskripsi
kehamilan
Telah melakukan entry data user, lalu masuk ke halaman entry
Pre-Kondisi
gejala
1. User telah mengisi entri data user
Tindakan
2. Sistem akan menampilkan entry gejala yang berisi, tentang
gangguan dan gejala
Post-Kondisi
Jika berhasil maka akan tampil menu-menu gangguan dan gejala
Tabel 3.14 Deskripsi Use Case Diagram Lihat Hasil Diagnosa
Nama Use case
Lihat Hasil diagnose
Aktor
User (Pengunjung)
Deskripsi
Pre-Kondisi
Setelah user telah memilih mendiagnosa gangguan dan gejala,
maka user dapat hasil diagnose pada gangguan kehamilan.
Telah memilih gangguan, gejala, maka mengeluarkan hasil
diagnose
http://digilib.mercubuana.ac.id/
67
1. User telah enty gejala
Tindakan
2. Sistem menampilkan hasil diagnose
Post-Kondisi
Jika berhasil maka akan menampilkan hasil diagnosa.
Tabel 3.15 Deskripsi Use Case Diagram Login
Nama Use case
Login
Aktor
Pakar
Sebelum masuk ke menu pakar, semua pakar (bidan) akan
Deskripsi
menggunakan sistem wajib melakukan login terlebih dahulu
Pre-Kondisi
Sebelum masuk ke menu pakar, semua pakar (bidan) akan
menggunakan sistem wajib melakukan login terlebih dahulu
Tindakan
Pakar mengisi username dan password
Post-Kondisi
Jika berhasil maka akan masuk ke halaman utama
Tabel 3.16 Deskripsi Use Case Diagram Mengisi Data Gangguan
Nama Use case
Mengengisi data gangguan
Aktor
Pakar
Pakar mengisi data gangguan yang isinya nama-nama gangguan
Deskripsi
pada ibu hamil
Pre-Kondisi
Telah melakukan proses login, lalu pilih menu gangguan
Tindakan
Pakar mengelola data gangguan
Post-Kondisi
Jika berhasil, maka akan tersimpan dalam database
Tabel 3.17 Deskripsi Use Case Diagram Mengisi Data Penyakit
Nama Use case
Mengisi data penyakit
Aktor
Pakar
Deskripsi
Pakar mengisi data penyakit yang isinya nama-nama penyakit,
pengertian, penyebab, pengobatan
Pre-Kondisi
Telah melakukan proses login, lalu pilih menu penyakit
Tindakan
Pakar mengelola data penyakit
Post-Kondisi
Jika berhasil, maka akan tersimpan dalam database
http://digilib.mercubuana.ac.id/
68
Tabel 3.18 Deskripsi Use Case Diagram Mengisi Data Gejala
Nama Use case
Mengisi data gejala
Aktor
Pakar
Deskripsi
Pakar mengisi data gejala yang isinya nama-nama gejala pada ibu
hamil.
Pre-Kondisi
Telah melakukan proses login, lalu pilih menu gejala
Tindakan
Pakar mengelola data gejala
Post-Kondisi
Jika berhasil, maka akan tersimpan dalam database
Tabel 3.19 Deskripsi Use Case Diagram Melihat Laporan User (Pengunjung)
Nama Use case
Melihat Laporan Pakar
Aktor
Pakar
Deskripsi
Pre-Kondisi
Menampilkan laporan user (pengunjung) dari seluruh tindakan
yang telah ditentukan.
Telah melakukan proses login, memilih laporan user `(pengunjung)
1. Pakar memilih laporan user (pengunjung).
Tindakan
2. Sistem menampilkan laporan user, kemudian pakar melihat
laporan dari setiap user (pengunjung).
Post-Kondisi
Menampilkan laporan
Tabel 3.20 Deskripsi Use Case Diagram Menampilkan Tabel Gangguan
Nama Use case
Menampilkan Tabel Gangguan
Aktor
Pakar (Bidan)
Deskripsi
Pakar memilih menu Gangguan
Pre-Kondisi
Telah melakukan proses login, pilih menu gangguan lalu pilih lihat
gangguan
1. Pakar memilih menu gangguan
Tindakan
2.
Lalu pengguna memilih lihat gangguan
3. Sistem menampilkan tabel data gangguan
Post-Kondisi
Menampilkan tebel data gangguan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
69
Tabel 3.21 Deskripsi Use Case Diagram Menampilkan Tabel Penyakit
Nama Use case
Menampilkan Tabel Penyakit
Aktor
Pakar (Bidan)
Deskripsi
Pakar memilih menu penyakit
Pre-Kondisi
Telah melakukan proses login, pilih menu penyakit lalu pilih lihat
penyakit
1. Pakar memilih menu penyakit
Tindakan
2. Lalu pengguna memilih lihat penyakit
3. Sistem menampilkan tabel data penyakit
Post-Kondisi
Menampilkan tabel data penyakit
Tabel 3.22 Deskripsi Use Case Diagram Menampilkan Tabel Gejala
Nama Use case
Menampilkan Tabel Gejala
Aktor
Pakar (Bidan)
Deskripsi
Pakar memilih menu gejala
Pre-Kondisi
Telah melakukan proses login, pilih menu gejala lalu pilih lihat
gejala
1. Pakar memilih menu gejala
Tindakan
2. Lalu pengguna memilih lihat gejala
3. Sistem menampilkan tabel data gejala
Post-Kondisi
Menampilkan tabel data gejala
http://digilib.mercubuana.ac.id/
70
3.7.2
Activity Diagram Melihat Bantuan
User (Pengunjung)
Pilih menu Bantuan
Sistem
Tampil Data Bantuan
Melihat bantuan aplikasi
Gambar 3.9 Activity Diagram Melihat Bantuan
3.7.3
Activity Diagram Entry Data User
User (Pengunjung)
Pilih menu diagnosa
Sistem
Tampil Form Entry Data User
Entry Data User
Daftar
Gambar 3.10 Activity Diagram Register
http://digilib.mercubuana.ac.id/
71
3.7.4
Activity Diagram Entry Data Gejala
User (Pengunjung)
Pilih menu diagnosa
Sistem
Tampil Form Entry Data User
Entry Data User
Daftar
Pilih menu gangguan, gejala
Menampilkan Halaman Entry Gejala
Proses
Gambar 3.11 Activity Diagram Entry Data Gejala
3.7.5
Activity Diagram Lihat Hasil Diagnosa
User (Pengunjung)
Pilih menu diagnosa
Sistem
Tampil Form Entry Data User
Entry Data User
Daftar
Pilih menu gangguan, gejala
Menampilkan halaman Entry Gejala
Memproses
Menampilkan hasil diagnosa
Melihat Hasil Diagnosa
Gambar 3.12 Activity Diagram Hasil Diagnosa
http://digilib.mercubuana.ac.id/
72
3.7.6
Activity Diagram Login
Pakar
Sistem
Login
Menampilkan Menu Login
Masukkan Username dan Password
Cek Username dan Password
Gagal
Berhasil
Masuk Menu Aplikasi
Gambar 3.13 Activity Diagram Login
3.7.7
Activity Diagram Mengisi Data Gangguan
Pakar (bidan)
Sistem
Login
Menu Utama
Pilih Menu Gangguan
Tampilkan Menu gangguan
Mengisi Data Gangguan
Simpan
Gambar 3.14 Activity Diagram Mengelola Data Gangguan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
73
3.7.8
Activity Diagram Mengisi Data Penyakit
Pakar (bidan)
Sistem
Login
Menu Utama
Pilih Menu Penyakit
Tampilkan Menu Penyakit
Mengisi Data Penyakit
Simpan
Gambar 3.15 Activity Diagram Mengisi Data Penyakit
3.7.9
Activity Diagram Mengisi Data Gejala
Pakar (bidan)
Sistem
Login
Menu Utama
Pilih Menu Gejala
Tampilkan Menu Gejala
Mengisi Data Gejala
Simpan
Gambar 3.16 Activity Diagram Mengisi Data Gejala
http://digilib.mercubuana.ac.id/
74
3.7.10 Activity Diagram Melihat Tabel Gangguan
Pakar (bidan)
Sistem
Menu Utama
Login
Pilih Menu Gangguan
Tampilkan Menu gangguan
Pilih Lihat Tabel Gangguan
Menampilkan Tabel Gangguan
Melihat Tabel Gangguan
Gambar 3.17 Activity Diagram Melihat Tabel Gangguan
3.7.11 Activity Diagram Melihat Tabel Penyakit
Pakar (bidan)
Login
Sistem
Menu Utama
Pilih Menu Penyakit
Tampilkan Menu Penyakit
Pilih Lihat Tabel Penyakit
Menampilkan Tabel Penyakit
Melihat Tabel Penyakit
Gambar 3.18 Activity Diagram Melihat Tabel Penyakit
http://digilib.mercubuana.ac.id/
75
3.7.12 Activity Diagram Melihat Tabel Gejala
Pakar (bidan)
Login
Sistem
Menu Utama
Pilih Menu Gejala
Tampilkan Menu Gejala
Pilih Lihat Tabel Gejala
Menampilkan Tabel Gejala
Melihat Tabel Gejala
Gambar 3.19 Activity Diagram Melihat Tabel Gejala
http://digilib.mercubuana.ac.id/
76
3.8 Sequence Diagram Usulan
3.8.1
Sequence Diagram Login
User
Form Login
Pakar
Pakar (bidan)
Isi username dan Password
Username Password
Data User
Validasi
Username Password Salah
Pesan Username Password Salah
Menampilkan Menu Utama
Menampilkan Menu Utama
Menu Utama Tampil
Gambar 3.20 Sequence Diagram Login
http://digilib.mercubuana.ac.id/
77
3.8.2
Sequence Diagram Mengisi Data Gangguan
Menu Utama
Menu Gangguan
Gangguan
Data Gangguan
Pakar (bidan)
Login
Login Gagal
Validasi
Pilih
Buka
Tambah
Input Data Gangguan
Kd_gangguan, Nm_gangguan
Edit
Edit
Display
Simpan
Simpan
Display
Batal
Keluar
Gambar 3.21 Sequence Diagram Mengisi Data Gangguan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
78
3.8.3
Sequence Diagram Mengisi Data Penyakit
Menu Utama
Menu Penyakit
Penyakit
Data Penyakit
Pakar (bidan)
Login
Login Gagal
Validasi
Pilih
Buka
Tambah
Input Data Penyakit
Kd_penyakit,Nm_penyakit, Pengertian, Penyebab, Pengobatan
Edit
Edit
Display
Simpan
Simpan
Display
Batal
Keluar
Gambar 3.22 Sequence Diagram Mengisi Data Penyakit
http://digilib.mercubuana.ac.id/
79
3.8.4
Sequence Diagram Mengisi Data Gejala
Menu Utama
Menu Gejala
Gejala
Data Gejala
Pakar (bidan)
Login
Login Gagal
Validasi
Pilih
Buka
Tambah
Input Data Gejala
Kd_gejala, Nm_gejala
Edit
Edit
Display
Simpan
Simpan
Display
Batal
Keluar
Gambar 3.23 Sequence Diagram Mengisi Data Gejala
http://digilib.mercubuana.ac.id/
80
3.8.5
Sequence Diagram Menampilkan Laporan User (Pengunjung)
Menu Utama
Menu Data Pengunjung
Data Pengunjung
Pakar (bidan)
Login
Validasi
Login Gagal
Pilih
Buka
Keluar
Keluar
Gambar 3.24 Sequence Diagram Menampilkan Laporan User (Pengunjung)
3.8.6
Sequence Diagram Menampilkan Tabel Gangguan
Menu Utama
Menu Gangguan
Lihat Gangguan
Pakar (bidan)
Login
Login Gagal
Validasi
Pilih
Lihat
Keluar
Keluar
Gambar 3.25 Sequence Diagram Menampilkan Tabel Gangguan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
81
3.8.7
Sequence Diagram Menampilkan Tabel Penyakit
Menu Utama
Menu Penyakit
Lihat Penyakit
Pakar (bidan)
Login
Validasi
Login Gagal
Pilih
Lihat
Keluar
Keluar
Gambar 3.26 Sequence Diagram Menampilkan Tabel Penyakit
3.8.8
Sequence Diagram Menampilkan Tabel Gejala
Menu Utama
Menu Gejala
Lihat Gejala
Pakar (bidan)
Login
Login Gagal
Validasi
Pilih
Lihat
Keluar
Keluar
Gambar 3.27 Sequence Diagram Menampilkan Tabel Gejala
http://digilib.mercubuana.ac.id/
82
3.8.9
Sequence Diagram Melihat Bantuan
Menu Utama
Bantuan
Menu Bantuan
User (Pengunjung)
Tampilan Menu Awal
Pilih
Buka
Kembali
Gambar 3.28 Sequence Diagram Melihat Bantuan
3.8.10 Sequence Diagram Entry Data User
Entry Data User
Menu Dignosa
Menu Utama
User (Pengunjung)
Tampilan Menu Awal
Pilih
Buka
Input Data Diri
Kd_user, Nm_User, Umur, Alamat
Daftar
Daftar
Display
Batal
Gambar 3.29 Sequence Diagram Entry Data User
http://digilib.mercubuana.ac.id/
83
3.8.11 Sequence Diagram Entry Gejala
Menu Diagnosa
Masuk Halaman Entry Gejala
User (Pengunjung)
Buka
Masuk Halaman Gejala
Pilih Gangguan dan Gejala
Proses
Batal
Gambar 3.30 Sequence Diagram Mendiagnosa
3.8.12 Sequence Diagram Lihat Hasil Diagnosa
Menu Diagnosa
Masuk Halaman Entry Gejala
Hasil Diagnosa
User (Pengunjung)
Buka
Masuk Halaman Entry Diagnosa
Pilih Gangguan dan Gejala
Proses
Tampil Hasil Diagnosa
Nama Penyakit, Pengertian, Penyebab, Pengobatan
Kembali Mendiagnosa
Gambar 3.31 Sequence Diagram Lihat Hasil diagnose
http://digilib.mercubuana.ac.id/
84
3.9
Class Diagram Sistem Usulan
Penyakit
Pengunjung
Gangguan
-kd_user
-tanggal
-Nm_user
-Umur
-Alamat
+Entry Gejala()
Gejala
-*Kd_gangguan
-Nm_gangguan
+tambah()
+simpan()
+edit()
+hapus()
1
-*Kd_penyakit
-Nm_penyakit
-Pengertian
-Penyebab
-Pengobatan
+tambah()
+simpan()
+edit()
+hapus()
-*Kd_gejala
-Nm_gejala
+tambah()
+simpan()
+edit()
+hapus()
1..*
1
1
1
1
1..*
1..*
Relasi Gangguan
-*Kd_relasi
-Kd_gangguan
-Kd_gejala
+tambah()
+simpan()
+edit()
+hapus()
1..*
1..*
Relasi Penyakit
-*Kd_relasi
-Kd_penyakit
-Kd_gejala
Gambar 3.32 Class Diagram
3.10 Peramcangan database secara konseptual
ERD (Entity Relationship Diagram)
1
Pakar
*Kd_pakar
User_name
Jenkel
Alamat
Password
Mengelola
*Kd_pakar
*Kd_gangguan
M
Gangguan
M
ada
*Kd_gangguan
*Kd_gejala
*Kd_gangguan 1
Nm_gangguan
Kd_gangguan
Kd_relasi
M
*Kd_gejala
Nm_gejala
1
*Kd_relasi
*Kd_gejala
Memiliki2
M
Gejala
Ada
1
Ada
M
ada
*Kd_gejala
*Kd_penyakit
M
*Kd_relasipenyakit
*Kd_gejala
Memiliki1
1
1
Relasi Gangguan
*Kd_relasi
Kd_gangguan
Kd_gejala
1
Relasi Penyakit
*Kd_relasipenyakit
Kd_penyakit
Kd_gejala
Gambar 3.33 Peramcangan database secara konseptual
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Penyakit
1
*Kd_penyakit
Nm_penyakit
Pengertian
Penyebab
Pengobatan
*Kd_penyakit
*Kd_relasipenyakit
85
3.11
Perancangan Struktur Tabel
Berikut adalah tabel-tabel yang digunakan dalam perancangan sistem pakar
mendiagnosa ganggguan kehamilan dengan menggunakan metode DFS :
1. Tabel Gejala
Nama Field
: Gejala
Primary Key
: Kd_gejala
Jumlah Field
:2
Tabel 3.23 Struktur Tabel Gejala
No
Nama Field
Type
Size
Keterangan
1
Kd_gejala
Varchar
5
Kode gejala
2
Nm_gejala
Varchar
70
Nama gejala
2. Tabel Penyakit
Nama Field
: Penyakit
Primary Key
: Kd_penyakit
Jumlah Field
:5
Tabel 3.24 Struktur Tabel Penyakit
No
ama Field
Type
Size
Keterangan
1
Kd_penyakit
Varchar
5
Kode penyakit
2
Nm_penyakit
Varchar
70
Nama penyakit
3
Pengertian
Text
-
Pengertian penyakit
4
Penyebab
Text
-
Penjelasan tentang penyakit
5
Pengobatan
T ext
-
Pengobatan penyakit
http://digilib.mercubuana.ac.id/
86
3. Tabel Gangguan
Nama Field
: Gangguan
Primary Key
: Kd_gangguan
Jumlah Field
:2
Tabel 3.25 Struktur Tabel Gangguan
No
Nama Field
Type
Size
Keterangan
1
Kd_gangguan
Varchar
5
Kode gangguan
2
Nm_gangguan
Varchar
70
Nama gangguan
4. Tabel Pengunjung
Nama Field
: Pengunjung
Primary Key
: kd_user
Jumlah Field
:5
Tabel 3.26 Struktur Tabel Pengunjung
No
Nama Field
Type
Size
Keteangan
1
Kd_user
Varchar
5
Kode pengunjung
2
Tanggal
Datetime
-
Tanggal dan jam
3
Nm_user
Varchar
30
Nama user
4
Umur
Varchar
8
Umur
5
Alamat
Varchar
40
Alamat
http://digilib.mercubuana.ac.id/
87
5. Tabel Pakar
Nama Field
: Pakar
Primary Key
: Kd_pakar
Jumlah Field
:6
Tabel 3.27 Struktur Tabel Pakar
No
Nama Field
Type
Size
Keterangan
1
Kd_pakar
Varchar
5
Kode pakar
2
User_name
Varchar
30
User name pakar
3
Alamat
Varchar
40
Alamat pakar
4
Jenkel
Varchar
8
Jenis kelamin pakar
6
Password
Varchar
10
Password pakar
6. Tabel Relasi Gangguan
Nama Field
: Gangguan
Primary Key
: Kd_relasi
Jumlah Field
:3
Tabel 3.28 Struktur Tabel Relasi Gangguan
No
Field
Type
Size
Keterangan
1
Kd_relasi
Varchar
5
Kode relasi gangguan
2
Kd_gangguan
Varchar
5
Kode gangguan
3
Kd_ gejala
Varchar
5
Kode gejala
http://digilib.mercubuana.ac.id/
88
7. Tabel Relasi Penyakit
Nama Field
: Relasi Penyakit
Primary Key
: Kd_relasipenyakit
Jumlah Field
:3
Tabel 3.29 Struktur Tabel Relasi Penyakit
No
Field
Type
Size
Keterangan
1
Kd_relasipenyakit Varchar
5
Kode relasi penyakit
2
Kd_penyakit
Varchar
5
Kode penyakit
3
Kd_gejala
Varchar
5
Kode Gejala
3.12 Struktur Tampilan
3.12.1 Struktur Tampilan Menu Diagnosa
Home
Menu Utama
bantuan
Isi Data
Pengunjung
Diagnosa
Diagnosa
Hasil Diagnosa
Pakar
Gambar 3.34 Struktur Tampilan Menu Diagnosa
http://digilib.mercubuana.ac.id/
89
3.12.2 Struktur Tampilan Menu Pakar
Gangguan
Penyakit
Menu Utama
Gejala
Relasi Penyakit
Relasi
Relasi Gangguan
Data Pengunjung
Pakar
Gambar 3.35 Struktur Tampilan Menu Pakar
3.13 Rancangan Layar
3.13.1 Rancangan Layar Menu Utama
Gambar 3.36 Rancangan Layar Menu Awal
http://digilib.mercubuana.ac.id/
90
3.13.2 Rancangan Layar Diagnosa
Gambar 3.37 Rancangan Layar Diagnosa
3.13.3 Rancangan Layar Login Pakar
Gambar 3.38 Rancangan Layar Login Pakar
http://digilib.mercubuana.ac.id/
91
3.13.4 Rancangan Layar Pakar ( Data Penyakit)
Gambar 3.39 Rancangan Layar Pakar (Data Penyakit)
3.13.5 Rancangan Layar Pakar (Data Gangguan)
Gambar 3.40 Rancangan Layar Pakar (Data Gangguan)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
92
3.13.6 Rancangan Layar Pakar (Data Gejala)
Gambar 3.41 Rancangan Layar Pakar (Data Gejala)
3.13.7 Rancangan Layar Pakar ( Data Relasi Penyakit)
Gambar 3.42 Rancangan Layar Pakar (Data Relasi Penyakit)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
93
3.13.8 Rancangan Layar Pakar (Data Relasi Gangguan)
Gambar 3.43 Rancangan Layar Pakar (Data Relasi Gangguan)
3.13.9 Rancangan Layar Pakar (Data Pakar)
Gambar 3.44 Rancangan Layar Pakar (Data Pakar)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Download