BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisa Seperti langkah-langkah yang dilakukan salah satu model proses reksayas preangkat lunak yaitu model waterfall, maka pada bab ini akan dibahas tentang tahap-tahap dalam membangun perangkat lunak. Proses analisa merupakan salah satu tahapan yang harus dilalui rekayasa perangkat lunak karena memalui analisis definisi masalah menjadi lebih jelas kebutuhan sistem dapat dispesifikasi sehingga kriteria yang harus dipenuhi sistem dapat ditentukan agar yang dihasilkan nantinya menjadi silusi dari masalah tersebut. 3.2 Perancangan sistem Perancangan adalah salah satu bagian dari metodologi pengembangan pembangunan suatuu perangkat lunak yang dilakukan setelah tahapan untuk memberikan gambaran secara terperinci. Agar aplikasi ini mudah dipahami penulis membuat Pemodelan Diagram UseCasee untuk menunjukkan fungsionalitas suatu sistem.. pemodelan diagram UseCase untuk menggambarkan interaksi antar objek didalam dan disekitar sistem. Pemodelan Diagram Aktifitas untuk mengurutkan aktifitas dalam suatu proses. Pemodelan Kelas untuk memberiklan gambaran relasi antar kelas didalam sistem. 3.3 Analisa Sistem Berjalan Pengetahuan tentang gangguan-gangguan yang terjadi pada masa kehamilan sangat penting diperlukan terutama bagi ibu-ibu yang sedang hamil. Karena mereka merasakan secara langsung gangguan-gangguan kehamilan dari awal kehamilan sampai proses persalinan. Pengetahuan tentang gangguan kehamilan wajib diketahui oleh ibu-ibu hamil. Proses yang bejalan pada bidan yati untuk memeriksa keadaan seorang ibu hamil, jika pasien baru maka akan melalukan registrasi dengan mengisi data diri pada bagian pendaftaran dan diberikan kartu periksa, jika pasien lama hanya membawa kartu periksa dan melakukan pendaftaran saja bila sudah melakukan pendaftaran menunggu antrean unjtuk di panggil oleh dokter, pada saat nama pasien di panggil maka, pasien masuk untuk diperiksa, dan ditanyakan gelaja-gejala yang dirasa oleh pasien dan dokter 46 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 47 memberika hasil diagnosa pada ibu hamil, pasien mendapatkan hasil diagnosa dari dokter yang dicatat kartu periksa. 3.4 Representasi Pengetahuan Sistem pakar untuk mendiagnosa gangguan kehamilan membutuhkan basis represenasi pengetahuan dan mesin inferensi. Representasi pengetahuan dimaksudkan untuk menangkap sifat-sifat penting problem dan membuat informasi itu dapat diakses oleh prosedur pemecahan problema. Salah satu representasi pengetahuan yang terdapat dalam sistem pakar yaitu adalah Kaidah Produksi (Production Rule). Sedangkan mesin inferensi untuk mencari fakta sesuai dengan inputan yang ada dan mencari hubungan diantara keduanya, sehingga dapat menghasilkan keputusan. Basis pengetahuan merupakan sekumpulan pengetahuan dengan sejumlah permasalahan yang digunakan dalam sistem terdiri dari aturan gangguan, gejala, dan penyakit. Dari macam gangguan tersebut diperoleh macam-macam gejala, setiap gejala mempunyai penyakit yang berbeda-beda 1. Tabel ini menjelaskan tentang gejala-gejala yang terjadi pada mendiagnosa gangguan kehamilan Tabel 3.1 Gangguan Kode Gangguan Gangguan GA01 Sakit kepala berlebihan GA02 Bengkak pada muka dan tangan GA03 Mual muntah berlebihan GA04 Pendarahan pervaginam terjadi sebelum 20 minggu GA05 Pendarahan pada usia kehamilan 21 minggu GA06 Mual, muntah berlebih > 10 x perhari http://digilib.mercubuana.ac.id/ 48 2. Tabel ini menjelaskan gejala-gejala yang terjadi pada gangguan ibu kehamilan Tabel 3.2 Gejala Kode Gejala Gejala GJ01 Kenaikan berat badan yang berlebihan GJ02 Terdapat bengkak pada betis, perut, punggung, wajah atau tanggan GJ03 Tensi darah antara 140/90 atau 160/110 GJ04 Proteinuria GJ05 Gangguan penglihatan GJ06 kepala bagian depan yang berat GJ07 Muntah yang terus menerus GJ08 Ibu merasa lemah GJ09 Nyeri perut bagian atas GJ10 Lidah mengering dan kotor GJ11 Berat badan menurun GJ12 Mata mulai ikterik (kuning) GJ13 Susah buang air besar GJ14 Penurunan kesadaran GJ15 Penglihatan ganda GJ16 Suhu badan naik dan tensi turun GJ17 Nyeri perut bagian bawah GJ18 Mules-mules http://digilib.mercubuana.ac.id/ 49 GJ19 Nyeri perut terjadi sebelum ada pendarahan pervaginam GJ20 Nyeri bahu GJ21 Pendarahan biasanya berwarna coklat GJ22 Nyeri saat buang air besar GJ23 Teraba benjolan di bagain pinggul belakang GJ24 Darah berwarna merah segar GJ25 Tidak berasa sakit GJ26 Nyeri Perut masih ringan GJ27 Darah yang keluar masih sedikit GJ28 Nyeri Terus menerus GJ29 Pendarahan keluar lebih banyak GJ30 Kulit dingin dan keringetan GJ31 Darah berwarna kehitaman GJ32 Perut terasa agak sakit dan keram GJ33 Uterus tegang seperti papan GJ34 Syok atau tampa pendarahan GJ35 Tidak nafsu makan GJ36 Nadi kecil, cepat dan halus http://digilib.mercubuana.ac.id/ 50 3. Tabel ini menjelaskan penyakit yang terjadi pada gangguan ibu hamil Tabel 3.3 Penyakit Kode Penyakit KH01 Penyakit Definisi Pre Eklampsia Pengertian: Pre eklampsia ringan adalah tekanan Ringan darah tinggi, >=140/90 dan < 160/110 mm Hg yang disertai denga proteinuria (protein dalam air kemih ) atau edema (penimbuhan cairan), yang terjadi pada kehamilan 20 minggu sampai akhir minggu pertama persalinan. Penyebab: Apa yang terjadi penyebab pre-eklampsia sampai sekarang belum diketahui telah banyak teori yang mencoba meneragkan sebab-muhasabab penyakit tersebut, akan tetapi tidak ada yang dapat memberi jawaban yang memuaskan. Pengobatan: Rawat jalan: ibu hamil dengan preeklampsia ringan dapat dirawat secara rawat jalan, dianjurkan ibu banyak istirahat (berbaring/tidur miring). Pada umur kehamilan diatas 20 minggu, tirah baring denagan posisi miring menghilangkan tekanan Rahim sehingga meningkatkan aliran darah. Rawat inap: bila tidak ada perbaikan: tekanan darah, kadar proteinuria selama 2 minggu, adanya satu atau lebih gejala dan tanda-tanda preeklampsia berat. Selama dirumah sakit dilakukan anamnesis (riwayat medis), pemeriksaan fisik dan laboratorik. Pemeriksaan kesehatan janin dan jumlah cairan amnion (cairan ketuban). http://digilib.mercubuana.ac.id/ 51 KH02 Pre Eklampsia Pengertian : Pre eklampsua berat adalah tekanan Berat darah tinggi (>=160/110) yang disertai dengan proteinuria (protein dalam air kemih) atau adema (penimbunan cairan),yang terjadi pada kehamilan 20 minggu dampai akhir minggu setelah persalinan Penyebab: Apa yang terjadi penyebab pre-eklampsia sampai sekarang belum siketahui telah banyak teori yang mencoba meneragkan sebab-muhasabab penyakit tersebut, akan tetapi tidak ada yang dapat memberi jawaban yang memuaskan. Pengobatan: Penderita pre-eklamsi berat dirawat dirumah sakit dan menjalani tirah baring. Cairan dan magnesium sulfat diberikan melalui infus. Dalam waktu 4-6 jam, biasanya tekanan darah kembali normal dan bayi dapat dilahirkan dengan selamat. Jika tekanan darah tetap tinggi, sebelum persalinan dimulai, diberiakan obat tambahan KH03 Hyperemesis Pengertian: Mual dan muntah berleihan sehingga Gravidarum pekerjaan sehari-hari terganggu dan keadaan umum tingkat 1 menjadi buruk. Mual dan muntah merupakan gangguan yang paling sering dijumpai pada kehamilan trismester 1. Penyebab: Belum diketahui pasti penyebab terjadinga hyperemesis gravidarum, namun beberapa factor prediposisi, yaitu primigravida, mola hidatidosa dan kehamilan ganda. Factor organic, yaitu alergi, masuknya vili khorialis dalam siklulasi (menempelnya plasenta pada rahim ibu) , perubahan metabolic karena kehamilan, dan kekuatan tubuh ibu yang menurun. Pengobatan: 1. Memberikan keyakinan bahwa mual muntah http://digilib.mercubuana.ac.id/ 52 merupakan gejala yang fisiologik pada kehamilan muda dan akan hilang setelah kehamilan berumur 4 bulan 2. Ibu dianjurkan untuk mengubah pola makan sehari-hari dengan makanan dalam jumlah kecil tapi sering 3. Waktu bangun tidur pagi jangan segera turun dari tempat tidur, tettapi dianjurkan untuk makan roti kering atau biscuit dengan the hangat 4. Hindari makanan yang berminyak dan berbau lemak 5. Makan makanan dan minuman yang disajikan jangan terlalu panas atau dingin KH04 Hiperemesis Pengertian : Mual dan muntah berleihan sehingga Gravidarum pekerjaan sehari-hari terganggu dan keadaan umum tingkat 2 menjadi buruk. Mual dan muntah merupakan gangguan yang paling sering dijumpai pada kehamilan trismester 1. Penyebab: Belum diketahui pasti penyebab terjadinga hyperemesis gravidarum, namun beberapa faktor prediposisi, yaitu primigravida, mola hidatidosa dan kehamilan ganda. Faktor organik, yaitu alergi, masuknya vili khorialis dalam siklulasi (menempelnya plasenta pada rahim ibu), perubahan metabolic karena kehamilan, dan kekuatan tubuh ibu yang menurun. Pengobatan : 1. Isolasi : Penderita disendirikan dalam kamar yang tenang, teapi cerah dan peredaran udara baik. Jangan terlalu banyak tamu, kalau hanya perawat http://digilib.mercubuana.ac.id/ 53 dan dokter saja yang boleh masuk. 2. Terapi psikologik : Berikan peringatan bahwa kehamilan adalah suatu hal yang wajar, normal dan fidiologik. Jadi tidak perlu takut dan khawatir 3. Terapi mental : Berikan cairan parenteral yang cukup elektrolot, kabohidrat dan protein dengan gulkosa 5%, dalam cairan fidiologis sebaya 2-3 liter sehari. Bila perlu dapat ditambah dengan kalium dan vitamin khususnya vitamin B kopleks dan vitamin C dan bila ada kekurangan protein dapdiberikan pula asam amino esensial secara intervena KH05 Abortus Pengertian: Abortus (aborsi) pengeluaran hasil konsepsi atau pembuahan sebelum janin dapat hidup di luar kandungan, dengan berat badan janin kurang dari 500 gram dan usia kandungan kurang dari 20 minggu Penyebab: Yang menyebab kan terjadinya abortus antara lain: kelainan kromosom, terganggunya pemberian zat-zat makanan pada hasil konsepsi, radiasi, virus, obat-obatan, kelainan pada plasenta (ari-ari), penyakit ibu, kelainan traktus genitalis Pengobatan: Sebagai kemungkinan diagnosis ini harus dipikirkan kehamilan ektopik tergaggu, Mola hidatidosa. Kehamilan dengan kelainan pada serviks Kehamilan ektropik terganggu dengan hematokel retrouterina kadang-kadang agak susah dibedakan dari abortus dengan uterus dalam posisi retroversi (kondisi Rahim yang posisinya miring kebelakang), dalam keadaan tersebut ditemukan amenorea (keadaan tidak adanya haid untuk sedikitnya 3 bulan berturut-turut) disertai pendarahan pervaginam, rasa http://digilib.mercubuana.ac.id/ 54 nyeri dan perut bagian bawah, dan tumor belakang uterus. Tetapi, keluhan nyeri biasanya lebih hebat pada kehamilan ektopik. Apabila gejala-gejala menunjukan kehamilan ektopik terganggu, dapat dilakukan kuldosentesis (pemeriksaan apakah dalam kovum douglas ada darah) dan bila darah tua dapat dikeluarkan dengan tindakan ini, diagnosis kelainan dapat dipastikan. Pada mola hidatidosa uterus biasanya lebih besar daripada lamanya amenorea dan muntah lebih sering. Apabila ada kecurigaan terhadap mola hidatidosa perlu dilakukan pemeriksaan ultrasonografi (USG). KH06 Kehamilan Penegertian : Adalah kehamilan di luar kavum ektopik uteri. Sebagian besar kehamilan ektopik tidak dapat tergaggu berlangsung hingga sembilan bulan. Biasanya ibu akan mengalami beberapa gejala yang menyerupai kehamilan normal Penyebab: Normalnya, sel telur dibuahi di dalam tuba falopi dan tertaman dalam Rahim. Juga tuba tersebut (misalnya karena infeksi), maka sel telur akan bergerak secara lambat atau tertahan. Sel telur yang telah dibuahi tidak pernah sampai kerahim dan terjadilah kehamilan ektropik Pengobatab: Harus dilakukan pembedahan untuk mengeluarkan kehamilan ektropik. Pada kehamilan tuba, biasanya dibuat sayatan kedalam tuba dan janin serta plasenta (ari-ari) diangkat. Tuba dibiarkan terbuka agar penyembuhan terjadi tanpa pembentukan jaringan perut karena perut bisa menyebabkan sulit untuk hamil lagi. Prosedur ini kadang dilakukan melalui suatu laparoskopi (suatu teknik melihat kedalam perut tanpa melakukan pembedahan besar). Jika terjadi kerusakan berat pada http://digilib.mercubuana.ac.id/ 55 tuba dan tidak dapat diperbaiki, maka tuba harus diangkat. Jika tidak terdengar denyut jantung janin, KH07 Hematokel Pengertian: Yaitu terkumpulnya darah di kavum retrouterina douglasi (ruangan antara dinding belakang rahim dan saluran pelepasan) dimana darah tersebut kemudian diliputi oleh kapsul. Penyebab: Yang paling sering adalah abortus kehamilan tuba, terutam kehamilan pars ampularis. Darah pada abortus tuba keluar melalui ostium tuba ke rongga peritoneum (yaitu titik dimana saluran tuba memenuhi rongga peritoneum yaitu ruang di dalam perut bagian bawah tetapi diluar organ internal seperti usus, perut, dan hati) dan terkumpul dalam kavum douglasi Pengobatan: Hematokel retrouterina sebaiknya dievakuasi perabdominam drain (sungsang) melalui vagina tidak dianjurkan karena akan menyebabkan infeksi sekunder. Hematokel retouterina yang terinfeksi di drainasi melalui vagina KH08 Plasenta previa Pengertian: Plasenta previa adalah plasenta yang tertanam diatas atau dekat serviks (leher rahim), pada Rahim bagian bawah. Di dalam Rahim, plasenta bisa menutupi lubang serviks sesara keseluruhan atau hanya sebagian. Penyebab: Plasenta previa biasanya terjadi pada wanita yang telah hamil lebih dari 1 kali atau wanita yang pernah mengalami operasi rahim misalnya kuret akibat keguguran atau operasi untuk menghilangkan miom, wanita hamil dengan usia diatas 35 tahun dan wanita hamil yang merokok Pengobatan: Penanganan yang akan dilakukan http://digilib.mercubuana.ac.id/ 56 dokter adalah memberikan obat-obatan untuk mencegah kontraksi dan obat untuk mempercepat pematangan paru-paru janin untuk kemungkinan apabila janin harus segera dilahirkan. Karena tidak boleh sampai kontraksi, maka segera hubungi dokter jika anda merasakan kontraksi perut (perut terasa sangat keras) atau keluar bercak darah. KH09 Solusio Pengertian: Terdapat pelepasan sebagian kecil plasenta ringan plasenta yang tidak berdarah banyak. Apabila terjadi perdarahan pervaginam, warnanya akan kehitamhitaman dan sedikit sakit. Perut terasa agak sakit, atau terasa agak tegang yang sifatnya terus menerus. Walaupun demikian, bagian-bagian janin masih mudah diraba Penyebab: Solusio lebih sering ditemukan pada wanita yang menderita tekanan darah tinggi, penyakit jantung, diabetes atau penyakit rematik dan wanita pemakai kokain. Pengobatan ringan : Bila kehamilan kurang dari 35 tahun dan pendarahan berhenti, perut tidak sakit, uterus tidak tegang janin hidup, dengan tirah baring dan observasi ketat, kemudian tunggu persalinan. Bila perdarahan berlangsung terus, gejala solusio plasenta makin jelas, pada pemantauan dengan USG daerah solusio plasenta bertambah luas, maka kehamilan harus segera diakhiri. Pengobatan: Jika perdarahannya ringan dan persalinannya masih lama, bisanya dianjurkan untuk menjalani tirah baring KH10 Solusio Pengertian : Plasenta plasenta seperempatnya, tetapi belum sampai dua pertiga luas http://digilib.mercubuana.ac.id/ terlepas lebih dari 57 sedang permukaannya. Tanda dan gejala dapat timbuk perlaha-lahan seperti solutio plasenta ringan, atau mendadak dengan gejala sakit perut terus-menerus, yang tidak lama kemudian disusul dengan pendarahan peravagiam yang berasal dari sisi tempat menempelnya plasenta (ari-ari), tetapi jika darah terperangkap di belakang plasenta, maka terjadi pendarahan tersembunyi. Penyebab : Sosulio lebih sering ditemukan pada wanita yang menderita tekanan darah tinggi, penyakit jantung, diabetes atau penyakit rematik dan wanita pemakai kokain. Pengobatan ringan : Apabila kehamilan kurang dari 36 minggu dan pendarahan kemudian berhenti, perutnya tidak sakit uterusnya tidak tegang penderita dapat di rawat di rumah sakit dengan pengawasan. Apabila pendarahan berlangsung terus dan dalam pemantauan usg daerah solution plasenta bertambah luas maka dilakukan pengakhiran kehamilan. Pengobatan sedang: Penderitaa perlu dirawat inap dirumah sakit melakukan persalinan secepatnya dan transfusi darah dapat mencegah kelainan pembekuan darah. Persalinan diharapkan terjadi dalam 6 jam sejak berlangsungnya solusio plasenta. Tetapi jika tidak memungkinkan, walaupun sudah dilakukan amniotomi (pemecahan selaput ketuban dilakukan bila selaput ketuban masih utuh) dan infus oksitosin, maka satu-satunya cara melakukan persalinan adalah seksio sesaria KH11 Solusio Pengertian: Plasenta telah terlepas lebih dari 2/3 plasenta berat permukaannnya. Terjadi sangat tiba-tiba. Biasanya ibu telah jatuh dalam keadaan syok dan janinnya telah meninggal. Uterus sangat tegang seperti papan http://digilib.mercubuana.ac.id/ 58 dan sangat nyeri. Perdarahan pervaginam tampak tidak sesuai dengan keadaan syok ibu, Pada keadaan-keadaan di atas besar kemungkinan telah terjadi kelainan pada pembekuan darah dan kelainan/gangguan fungsi ginjal. Penyebab: Sosulio lebih sering ditemukan pada wanita yang menderita tekanan darah tinggi, penyakit jantung, diabetes atau penyakit rematik dan wanita pemakai kokain. Pengobatan ringan: apabila kehamilan kurang dari 36 minggu dan pendarahan kemudian berhenti, perutnya tidak sakit uterusnya tidak tegang penderita dapat di rawat di rumah sakit dengan pengawasan. Apabila pendarahan berlangsung terus dan dalam pemantauan usg daerah solution plasenta bertambah luas maka dilakukan pengakhiran kehamilan. Pengobatan sedang: Penderitaa perlu dirawat inap dirumah sakit melakukan persalinan secepatnya dan transfusi darah dapat mencegah kelainan pembekuan darah. Persalinan diharapkan terjadi dalam 6 jam sejak berlangsungnya solusio plasenta. Tetapi jika tidak memungkinkan, walaupun sudah dilakukan amniotomi (pemecahan selaput ketuban dilakukan bila selaput ketuban masih utuh) dan infus oksitosin, maka satusatunya cara melakukan persalinan adalah seksio sesarea (persalinan secara sesar) http://digilib.mercubuana.ac.id/ 59 3.4.1 Rule atau Aturan pada Gangguan dan Gejala Aturan yang digunakan adalah dengan menggunakan kaidah produksi. Perlu diketahui bahwa aturan ini nantinya akan digunakan untuk menentukan proses pencarian atau menentukan kesimpulan. Tabel 3.4 Rule atau aturan pada gangguan dan gejala Kode Kode Relasi Gangguan KJ01 GA01 Gangguan Sakit Kode Gejala Kaepala GJ01, Berlebihan Kode Penyakit Penyakit GJ02, KH01 GJ03, GJ04, Pre Eklampsia Ringan KJ02 GA01 Sakit kepala GJ05, GJ06 KH02 berlebihan Pre Eklampsia Berat KJ03 GA02 Bengkak pada GJ01, muka dan tangan GJ02 KH01 GJ03, GJ04 Pre Eklampsia Ringan KJ04 GA02 Bengkak pada GJ05, GJ06 KH02 muka dan tangan Pre Eklampsia Berat KJ05 GA03 Mual, muntah GJ07, berlebih GJ09, GJ08, KH03 Hiperemisis GJ10, graviadrum GJ11 KJ06 GA03 Mual, muntah GJ12, berlebihan GJ14, tingkat 1 GJ13, KH04 Hiperemisis GJ15, graviadrum GJ16, KJ07 GA04 Pendarahan GJ17, GJ18 pervagianam terjadi sebelum 20 minggu http://digilib.mercubuana.ac.id/ tingkat 2 KH05 Abortus 60 KJ08 GA04 pendarahan GJ19, GJ20, KH06 pervaginam terjadi GJ21 sebelum Kehamilan ektopik 20 minggu KJ09 GA04 perdarahan GJ22, GJ23 KH07 pervaginam terjadi sebelumn Hematokel retrouterina 20 minggu KJ10 GA05 pendarahan pada GJ24, GJ25 KH08 usia kehamilan 21 KJ11 KJ12 KJ13 GA05 GA05 GA05 pendarahan Plasenta previa pada GJ26, GJ27 KH09 Solution usia kehamilan 21 plasenta minggu ringan pendarahan pada GJ28, GJ29, KH10 Solution usia kehamilan 21 GJ30 plasenta minggu sedang pendarahan pada GJ31, GJ32, KH11 usia kehamilan 21 GJ33, GJ34 Solution plasenta berat minggu KJ14 GA06 Mual, berlebih muntah (>10x perhari) KJ15 GA06 GJ07, GJ08, KH03 Hiperemisis GJ09, graviadrum GJ10 GJ35 tingkat 1 Mual, muntah GJ12, GJ13, KH04 Hiperemisis yang berlebih GJ14, GJ16, graviadrum (>10x perhari) GJ36 http://digilib.mercubuana.ac.id/ tingkat 2 61 3.5 Pohon Diagram 3.5.1 Pohon Diagram Depth First Search GA03 GA01 GJ07 GJ01 GJ05 GJ02 GJ06 GJ12 GJ08 GJ13 GJ09 GJ14 GJ10 GJ15 GJ03 GJ11 GJ16 GJ04 KH04 KH03 KH01 KH02 Gambar 3.3 Pohon Daigram Mual muntah berlebihan Gambar 3.1 Pohon Diagram Sakit Kepala berlebihan GA04 GA02 GJ17 GJ01 GJ18 GJ02 GJ19 GJ22 GJ20 GJ23 GJ05 GJ06 GJ21 GJ03 GJ04 KH05 KH01 KH06 KH07 KH02 Gambar 3.4 Pohon Diagram Gambaru 3.2 Pohon Diagram Sakit Pendarahan pervaginam terjadi bengkak muka dan tangan sebelum 20 mingu http://digilib.mercubuana.ac.id/ 62 GA06 GA05 GJ24 GJ25 GJ26 GJ28 GJ27 GJ29 GJ30 GJ31 GJ32 GJ33 GJ07 GJ12 GJ08 GJ13 GJ09 GJ14 GA10 GJ16 GJ34 GA35 GJ36 KH08 KH08 KH10 KH11 KH03 Gambar 3.5 Pohon Diagram Pendarahan pada usia kehamilan 21 minggu KH04 Gambar 3.6 Pohon Daigram Mual, muntah berlebihan > 10 kali perhar http://digilib.mercubuana.ac.id/ 63 3.6 Use Case Berjalan SISTEM BERJALAN Register Diperiksa Oleh Bidan Pasien Hasil diagnosa Menerima data pasien Memeriksa pasien Memberikan hasil diagnosa Bidan Gambar 3.7 Use Case Berjalan Tabel 3.5 Deskripsi Use Case Diagram Register Nama Use Case Register Aktor Pasien Deskripsi Sebelum mulai di periksa oleh bidan, terlebih dahulu mengisi form register agar dapat terdata. Tabel 3.6 Deskripsi Use Case Diagram Diperiksa Oleh Bidan Nama Use Case Diperiksa Oleh Bidan Aktor Pasien Deskripsi Pasien di priksa bidan untuk mengetahui gejala yang dialami http://digilib.mercubuana.ac.id/ 64 Tabel 3.7 Deskripsi Use Case Diagram Hasil diagnosa Nama Use Case Hasil diagnose Aktor Pasien Setelah di prtiksa oleh bidan pasien mendapatkan hasil diagnosa dari Deskripsi bidan Tabel 3.8 Deskripsi Use Case Diagram Menerima data pasien Nama Use Case Menerima data pasien Aktor Bidan Deskripsi Bidan akan mengetahui identitas dari pasien tersebut Tabel 3.9 Deskripsi Use Case Diagram Memeriksa Pasien Nama Use Case Memeriksa pasien Aktor Bidan Deskripsi Bidan akan memeriksa pasien sesuai dengan data pasien Tabel 3.10 Deskripsi Use Case Diagram Memberikan Hasil Diagnose Nama Use Case Memberikan hasil diagnose Aktor Bidan Deskripsi Setelah pasien di periksa oleh bidan lalu bidan memberikan hasil diagnosa, sesuai gejala yang dialami oleh pasien http://digilib.mercubuana.ac.id/ 65 3.7 Perancangan Sistem Usulan 3.7.1 Usecase Usulan SISTEM USULAN Melihat Bantuan Entry Data User user (pengunjung) Entry Gejala Lihat Hasil Diagnosa << ex ten ds >> Isi Data Gangguan lu c in >> << de Isi Data Penyakit << in clu de ex ten ds >> Menampilkan Tabel Gangguan << <<include>> Login << ex << ten in c lu de ds >> >> Isi Data Gejala Menampilkan Tabel Penyakit >> Pakar (Bidan) Melihat Laporan User (Pengunjung) Menampilkan Tabel Gejala Gambar 3.8 Use Case Berjalan Tabel 3.11 Deskripsi Use Case Diagram Melihat Bantuan Nama Use case Melihat Bantuan Aktor User (Pengunjung) Deskripsi Pre-Kondisi Tindakan Sebelum masuk halaman diagnosa terlebih dahulu untuk mengetahui tahapan-tahapan pada aplikasi diagnosa. Sebelum memulai diagnosa harus melihat terlebih dahulu tahapantahapan pada aplikasi User mengikuti tahapan-tahapan pada aplikasi http://digilib.mercubuana.ac.id/ 66 Jika sudah mengetahui tahapan-tahapan pada aplikasi maka boleh Post-Kondisi mencoba untuk mendiagnosa. Tabel 3.12 Deskripsi Use Case Diagram Entry Data User Nama Use case Entry Data User Aktor User (Pengunjung) Sebelum masuk ke menu halaman diagnosa, user di wajibkan untuk Deskripsi mengisi data diri terlebih dahulu Pre-Kondisi Seluruh user(pengunjung) di wajibkan mengisi data diri terlebih dahulu Tindakan User mengisi Nama, Umur, Alamat Post-Kondisi Jika selesai maka dapat masuk ke halaman selanjutnya Tabel 3.13 Deskripsi Use Case Diagram Entry Gejala Nama Use case Entry Gejala Aktor User (Pengunjung) User mulai memilih gejala yang ada pada sistem, gangguan pada Deskripsi kehamilan Telah melakukan entry data user, lalu masuk ke halaman entry Pre-Kondisi gejala 1. User telah mengisi entri data user Tindakan 2. Sistem akan menampilkan entry gejala yang berisi, tentang gangguan dan gejala Post-Kondisi Jika berhasil maka akan tampil menu-menu gangguan dan gejala Tabel 3.14 Deskripsi Use Case Diagram Lihat Hasil Diagnosa Nama Use case Lihat Hasil diagnose Aktor User (Pengunjung) Deskripsi Pre-Kondisi Setelah user telah memilih mendiagnosa gangguan dan gejala, maka user dapat hasil diagnose pada gangguan kehamilan. Telah memilih gangguan, gejala, maka mengeluarkan hasil diagnose http://digilib.mercubuana.ac.id/ 67 1. User telah enty gejala Tindakan 2. Sistem menampilkan hasil diagnose Post-Kondisi Jika berhasil maka akan menampilkan hasil diagnosa. Tabel 3.15 Deskripsi Use Case Diagram Login Nama Use case Login Aktor Pakar Sebelum masuk ke menu pakar, semua pakar (bidan) akan Deskripsi menggunakan sistem wajib melakukan login terlebih dahulu Pre-Kondisi Sebelum masuk ke menu pakar, semua pakar (bidan) akan menggunakan sistem wajib melakukan login terlebih dahulu Tindakan Pakar mengisi username dan password Post-Kondisi Jika berhasil maka akan masuk ke halaman utama Tabel 3.16 Deskripsi Use Case Diagram Mengisi Data Gangguan Nama Use case Mengengisi data gangguan Aktor Pakar Pakar mengisi data gangguan yang isinya nama-nama gangguan Deskripsi pada ibu hamil Pre-Kondisi Telah melakukan proses login, lalu pilih menu gangguan Tindakan Pakar mengelola data gangguan Post-Kondisi Jika berhasil, maka akan tersimpan dalam database Tabel 3.17 Deskripsi Use Case Diagram Mengisi Data Penyakit Nama Use case Mengisi data penyakit Aktor Pakar Deskripsi Pakar mengisi data penyakit yang isinya nama-nama penyakit, pengertian, penyebab, pengobatan Pre-Kondisi Telah melakukan proses login, lalu pilih menu penyakit Tindakan Pakar mengelola data penyakit Post-Kondisi Jika berhasil, maka akan tersimpan dalam database http://digilib.mercubuana.ac.id/ 68 Tabel 3.18 Deskripsi Use Case Diagram Mengisi Data Gejala Nama Use case Mengisi data gejala Aktor Pakar Deskripsi Pakar mengisi data gejala yang isinya nama-nama gejala pada ibu hamil. Pre-Kondisi Telah melakukan proses login, lalu pilih menu gejala Tindakan Pakar mengelola data gejala Post-Kondisi Jika berhasil, maka akan tersimpan dalam database Tabel 3.19 Deskripsi Use Case Diagram Melihat Laporan User (Pengunjung) Nama Use case Melihat Laporan Pakar Aktor Pakar Deskripsi Pre-Kondisi Menampilkan laporan user (pengunjung) dari seluruh tindakan yang telah ditentukan. Telah melakukan proses login, memilih laporan user `(pengunjung) 1. Pakar memilih laporan user (pengunjung). Tindakan 2. Sistem menampilkan laporan user, kemudian pakar melihat laporan dari setiap user (pengunjung). Post-Kondisi Menampilkan laporan Tabel 3.20 Deskripsi Use Case Diagram Menampilkan Tabel Gangguan Nama Use case Menampilkan Tabel Gangguan Aktor Pakar (Bidan) Deskripsi Pakar memilih menu Gangguan Pre-Kondisi Telah melakukan proses login, pilih menu gangguan lalu pilih lihat gangguan 1. Pakar memilih menu gangguan Tindakan 2. Lalu pengguna memilih lihat gangguan 3. Sistem menampilkan tabel data gangguan Post-Kondisi Menampilkan tebel data gangguan http://digilib.mercubuana.ac.id/ 69 Tabel 3.21 Deskripsi Use Case Diagram Menampilkan Tabel Penyakit Nama Use case Menampilkan Tabel Penyakit Aktor Pakar (Bidan) Deskripsi Pakar memilih menu penyakit Pre-Kondisi Telah melakukan proses login, pilih menu penyakit lalu pilih lihat penyakit 1. Pakar memilih menu penyakit Tindakan 2. Lalu pengguna memilih lihat penyakit 3. Sistem menampilkan tabel data penyakit Post-Kondisi Menampilkan tabel data penyakit Tabel 3.22 Deskripsi Use Case Diagram Menampilkan Tabel Gejala Nama Use case Menampilkan Tabel Gejala Aktor Pakar (Bidan) Deskripsi Pakar memilih menu gejala Pre-Kondisi Telah melakukan proses login, pilih menu gejala lalu pilih lihat gejala 1. Pakar memilih menu gejala Tindakan 2. Lalu pengguna memilih lihat gejala 3. Sistem menampilkan tabel data gejala Post-Kondisi Menampilkan tabel data gejala http://digilib.mercubuana.ac.id/ 70 3.7.2 Activity Diagram Melihat Bantuan User (Pengunjung) Pilih menu Bantuan Sistem Tampil Data Bantuan Melihat bantuan aplikasi Gambar 3.9 Activity Diagram Melihat Bantuan 3.7.3 Activity Diagram Entry Data User User (Pengunjung) Pilih menu diagnosa Sistem Tampil Form Entry Data User Entry Data User Daftar Gambar 3.10 Activity Diagram Register http://digilib.mercubuana.ac.id/ 71 3.7.4 Activity Diagram Entry Data Gejala User (Pengunjung) Pilih menu diagnosa Sistem Tampil Form Entry Data User Entry Data User Daftar Pilih menu gangguan, gejala Menampilkan Halaman Entry Gejala Proses Gambar 3.11 Activity Diagram Entry Data Gejala 3.7.5 Activity Diagram Lihat Hasil Diagnosa User (Pengunjung) Pilih menu diagnosa Sistem Tampil Form Entry Data User Entry Data User Daftar Pilih menu gangguan, gejala Menampilkan halaman Entry Gejala Memproses Menampilkan hasil diagnosa Melihat Hasil Diagnosa Gambar 3.12 Activity Diagram Hasil Diagnosa http://digilib.mercubuana.ac.id/ 72 3.7.6 Activity Diagram Login Pakar Sistem Login Menampilkan Menu Login Masukkan Username dan Password Cek Username dan Password Gagal Berhasil Masuk Menu Aplikasi Gambar 3.13 Activity Diagram Login 3.7.7 Activity Diagram Mengisi Data Gangguan Pakar (bidan) Sistem Login Menu Utama Pilih Menu Gangguan Tampilkan Menu gangguan Mengisi Data Gangguan Simpan Gambar 3.14 Activity Diagram Mengelola Data Gangguan http://digilib.mercubuana.ac.id/ 73 3.7.8 Activity Diagram Mengisi Data Penyakit Pakar (bidan) Sistem Login Menu Utama Pilih Menu Penyakit Tampilkan Menu Penyakit Mengisi Data Penyakit Simpan Gambar 3.15 Activity Diagram Mengisi Data Penyakit 3.7.9 Activity Diagram Mengisi Data Gejala Pakar (bidan) Sistem Login Menu Utama Pilih Menu Gejala Tampilkan Menu Gejala Mengisi Data Gejala Simpan Gambar 3.16 Activity Diagram Mengisi Data Gejala http://digilib.mercubuana.ac.id/ 74 3.7.10 Activity Diagram Melihat Tabel Gangguan Pakar (bidan) Sistem Menu Utama Login Pilih Menu Gangguan Tampilkan Menu gangguan Pilih Lihat Tabel Gangguan Menampilkan Tabel Gangguan Melihat Tabel Gangguan Gambar 3.17 Activity Diagram Melihat Tabel Gangguan 3.7.11 Activity Diagram Melihat Tabel Penyakit Pakar (bidan) Login Sistem Menu Utama Pilih Menu Penyakit Tampilkan Menu Penyakit Pilih Lihat Tabel Penyakit Menampilkan Tabel Penyakit Melihat Tabel Penyakit Gambar 3.18 Activity Diagram Melihat Tabel Penyakit http://digilib.mercubuana.ac.id/ 75 3.7.12 Activity Diagram Melihat Tabel Gejala Pakar (bidan) Login Sistem Menu Utama Pilih Menu Gejala Tampilkan Menu Gejala Pilih Lihat Tabel Gejala Menampilkan Tabel Gejala Melihat Tabel Gejala Gambar 3.19 Activity Diagram Melihat Tabel Gejala http://digilib.mercubuana.ac.id/ 76 3.8 Sequence Diagram Usulan 3.8.1 Sequence Diagram Login User Form Login Pakar Pakar (bidan) Isi username dan Password Username Password Data User Validasi Username Password Salah Pesan Username Password Salah Menampilkan Menu Utama Menampilkan Menu Utama Menu Utama Tampil Gambar 3.20 Sequence Diagram Login http://digilib.mercubuana.ac.id/ 77 3.8.2 Sequence Diagram Mengisi Data Gangguan Menu Utama Menu Gangguan Gangguan Data Gangguan Pakar (bidan) Login Login Gagal Validasi Pilih Buka Tambah Input Data Gangguan Kd_gangguan, Nm_gangguan Edit Edit Display Simpan Simpan Display Batal Keluar Gambar 3.21 Sequence Diagram Mengisi Data Gangguan http://digilib.mercubuana.ac.id/ 78 3.8.3 Sequence Diagram Mengisi Data Penyakit Menu Utama Menu Penyakit Penyakit Data Penyakit Pakar (bidan) Login Login Gagal Validasi Pilih Buka Tambah Input Data Penyakit Kd_penyakit,Nm_penyakit, Pengertian, Penyebab, Pengobatan Edit Edit Display Simpan Simpan Display Batal Keluar Gambar 3.22 Sequence Diagram Mengisi Data Penyakit http://digilib.mercubuana.ac.id/ 79 3.8.4 Sequence Diagram Mengisi Data Gejala Menu Utama Menu Gejala Gejala Data Gejala Pakar (bidan) Login Login Gagal Validasi Pilih Buka Tambah Input Data Gejala Kd_gejala, Nm_gejala Edit Edit Display Simpan Simpan Display Batal Keluar Gambar 3.23 Sequence Diagram Mengisi Data Gejala http://digilib.mercubuana.ac.id/ 80 3.8.5 Sequence Diagram Menampilkan Laporan User (Pengunjung) Menu Utama Menu Data Pengunjung Data Pengunjung Pakar (bidan) Login Validasi Login Gagal Pilih Buka Keluar Keluar Gambar 3.24 Sequence Diagram Menampilkan Laporan User (Pengunjung) 3.8.6 Sequence Diagram Menampilkan Tabel Gangguan Menu Utama Menu Gangguan Lihat Gangguan Pakar (bidan) Login Login Gagal Validasi Pilih Lihat Keluar Keluar Gambar 3.25 Sequence Diagram Menampilkan Tabel Gangguan http://digilib.mercubuana.ac.id/ 81 3.8.7 Sequence Diagram Menampilkan Tabel Penyakit Menu Utama Menu Penyakit Lihat Penyakit Pakar (bidan) Login Validasi Login Gagal Pilih Lihat Keluar Keluar Gambar 3.26 Sequence Diagram Menampilkan Tabel Penyakit 3.8.8 Sequence Diagram Menampilkan Tabel Gejala Menu Utama Menu Gejala Lihat Gejala Pakar (bidan) Login Login Gagal Validasi Pilih Lihat Keluar Keluar Gambar 3.27 Sequence Diagram Menampilkan Tabel Gejala http://digilib.mercubuana.ac.id/ 82 3.8.9 Sequence Diagram Melihat Bantuan Menu Utama Bantuan Menu Bantuan User (Pengunjung) Tampilan Menu Awal Pilih Buka Kembali Gambar 3.28 Sequence Diagram Melihat Bantuan 3.8.10 Sequence Diagram Entry Data User Entry Data User Menu Dignosa Menu Utama User (Pengunjung) Tampilan Menu Awal Pilih Buka Input Data Diri Kd_user, Nm_User, Umur, Alamat Daftar Daftar Display Batal Gambar 3.29 Sequence Diagram Entry Data User http://digilib.mercubuana.ac.id/ 83 3.8.11 Sequence Diagram Entry Gejala Menu Diagnosa Masuk Halaman Entry Gejala User (Pengunjung) Buka Masuk Halaman Gejala Pilih Gangguan dan Gejala Proses Batal Gambar 3.30 Sequence Diagram Mendiagnosa 3.8.12 Sequence Diagram Lihat Hasil Diagnosa Menu Diagnosa Masuk Halaman Entry Gejala Hasil Diagnosa User (Pengunjung) Buka Masuk Halaman Entry Diagnosa Pilih Gangguan dan Gejala Proses Tampil Hasil Diagnosa Nama Penyakit, Pengertian, Penyebab, Pengobatan Kembali Mendiagnosa Gambar 3.31 Sequence Diagram Lihat Hasil diagnose http://digilib.mercubuana.ac.id/ 84 3.9 Class Diagram Sistem Usulan Penyakit Pengunjung Gangguan -kd_user -tanggal -Nm_user -Umur -Alamat +Entry Gejala() Gejala -*Kd_gangguan -Nm_gangguan +tambah() +simpan() +edit() +hapus() 1 -*Kd_penyakit -Nm_penyakit -Pengertian -Penyebab -Pengobatan +tambah() +simpan() +edit() +hapus() -*Kd_gejala -Nm_gejala +tambah() +simpan() +edit() +hapus() 1..* 1 1 1 1 1..* 1..* Relasi Gangguan -*Kd_relasi -Kd_gangguan -Kd_gejala +tambah() +simpan() +edit() +hapus() 1..* 1..* Relasi Penyakit -*Kd_relasi -Kd_penyakit -Kd_gejala Gambar 3.32 Class Diagram 3.10 Peramcangan database secara konseptual ERD (Entity Relationship Diagram) 1 Pakar *Kd_pakar User_name Jenkel Alamat Password Mengelola *Kd_pakar *Kd_gangguan M Gangguan M ada *Kd_gangguan *Kd_gejala *Kd_gangguan 1 Nm_gangguan Kd_gangguan Kd_relasi M *Kd_gejala Nm_gejala 1 *Kd_relasi *Kd_gejala Memiliki2 M Gejala Ada 1 Ada M ada *Kd_gejala *Kd_penyakit M *Kd_relasipenyakit *Kd_gejala Memiliki1 1 1 Relasi Gangguan *Kd_relasi Kd_gangguan Kd_gejala 1 Relasi Penyakit *Kd_relasipenyakit Kd_penyakit Kd_gejala Gambar 3.33 Peramcangan database secara konseptual http://digilib.mercubuana.ac.id/ Penyakit 1 *Kd_penyakit Nm_penyakit Pengertian Penyebab Pengobatan *Kd_penyakit *Kd_relasipenyakit 85 3.11 Perancangan Struktur Tabel Berikut adalah tabel-tabel yang digunakan dalam perancangan sistem pakar mendiagnosa ganggguan kehamilan dengan menggunakan metode DFS : 1. Tabel Gejala Nama Field : Gejala Primary Key : Kd_gejala Jumlah Field :2 Tabel 3.23 Struktur Tabel Gejala No Nama Field Type Size Keterangan 1 Kd_gejala Varchar 5 Kode gejala 2 Nm_gejala Varchar 70 Nama gejala 2. Tabel Penyakit Nama Field : Penyakit Primary Key : Kd_penyakit Jumlah Field :5 Tabel 3.24 Struktur Tabel Penyakit No ama Field Type Size Keterangan 1 Kd_penyakit Varchar 5 Kode penyakit 2 Nm_penyakit Varchar 70 Nama penyakit 3 Pengertian Text - Pengertian penyakit 4 Penyebab Text - Penjelasan tentang penyakit 5 Pengobatan T ext - Pengobatan penyakit http://digilib.mercubuana.ac.id/ 86 3. Tabel Gangguan Nama Field : Gangguan Primary Key : Kd_gangguan Jumlah Field :2 Tabel 3.25 Struktur Tabel Gangguan No Nama Field Type Size Keterangan 1 Kd_gangguan Varchar 5 Kode gangguan 2 Nm_gangguan Varchar 70 Nama gangguan 4. Tabel Pengunjung Nama Field : Pengunjung Primary Key : kd_user Jumlah Field :5 Tabel 3.26 Struktur Tabel Pengunjung No Nama Field Type Size Keteangan 1 Kd_user Varchar 5 Kode pengunjung 2 Tanggal Datetime - Tanggal dan jam 3 Nm_user Varchar 30 Nama user 4 Umur Varchar 8 Umur 5 Alamat Varchar 40 Alamat http://digilib.mercubuana.ac.id/ 87 5. Tabel Pakar Nama Field : Pakar Primary Key : Kd_pakar Jumlah Field :6 Tabel 3.27 Struktur Tabel Pakar No Nama Field Type Size Keterangan 1 Kd_pakar Varchar 5 Kode pakar 2 User_name Varchar 30 User name pakar 3 Alamat Varchar 40 Alamat pakar 4 Jenkel Varchar 8 Jenis kelamin pakar 6 Password Varchar 10 Password pakar 6. Tabel Relasi Gangguan Nama Field : Gangguan Primary Key : Kd_relasi Jumlah Field :3 Tabel 3.28 Struktur Tabel Relasi Gangguan No Field Type Size Keterangan 1 Kd_relasi Varchar 5 Kode relasi gangguan 2 Kd_gangguan Varchar 5 Kode gangguan 3 Kd_ gejala Varchar 5 Kode gejala http://digilib.mercubuana.ac.id/ 88 7. Tabel Relasi Penyakit Nama Field : Relasi Penyakit Primary Key : Kd_relasipenyakit Jumlah Field :3 Tabel 3.29 Struktur Tabel Relasi Penyakit No Field Type Size Keterangan 1 Kd_relasipenyakit Varchar 5 Kode relasi penyakit 2 Kd_penyakit Varchar 5 Kode penyakit 3 Kd_gejala Varchar 5 Kode Gejala 3.12 Struktur Tampilan 3.12.1 Struktur Tampilan Menu Diagnosa Home Menu Utama bantuan Isi Data Pengunjung Diagnosa Diagnosa Hasil Diagnosa Pakar Gambar 3.34 Struktur Tampilan Menu Diagnosa http://digilib.mercubuana.ac.id/ 89 3.12.2 Struktur Tampilan Menu Pakar Gangguan Penyakit Menu Utama Gejala Relasi Penyakit Relasi Relasi Gangguan Data Pengunjung Pakar Gambar 3.35 Struktur Tampilan Menu Pakar 3.13 Rancangan Layar 3.13.1 Rancangan Layar Menu Utama Gambar 3.36 Rancangan Layar Menu Awal http://digilib.mercubuana.ac.id/ 90 3.13.2 Rancangan Layar Diagnosa Gambar 3.37 Rancangan Layar Diagnosa 3.13.3 Rancangan Layar Login Pakar Gambar 3.38 Rancangan Layar Login Pakar http://digilib.mercubuana.ac.id/ 91 3.13.4 Rancangan Layar Pakar ( Data Penyakit) Gambar 3.39 Rancangan Layar Pakar (Data Penyakit) 3.13.5 Rancangan Layar Pakar (Data Gangguan) Gambar 3.40 Rancangan Layar Pakar (Data Gangguan) http://digilib.mercubuana.ac.id/ 92 3.13.6 Rancangan Layar Pakar (Data Gejala) Gambar 3.41 Rancangan Layar Pakar (Data Gejala) 3.13.7 Rancangan Layar Pakar ( Data Relasi Penyakit) Gambar 3.42 Rancangan Layar Pakar (Data Relasi Penyakit) http://digilib.mercubuana.ac.id/ 93 3.13.8 Rancangan Layar Pakar (Data Relasi Gangguan) Gambar 3.43 Rancangan Layar Pakar (Data Relasi Gangguan) 3.13.9 Rancangan Layar Pakar (Data Pakar) Gambar 3.44 Rancangan Layar Pakar (Data Pakar) http://digilib.mercubuana.ac.id/