PT Polaris Investama Tbk 2016 LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT Ikhtisar KEUANGAN Financial Highlights (dalam jutaan Rupiah) (in millions of Rupiah) 2016 2015 2014 LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Aset Consolidated Statements of Financial Position 353.502 342.173 362.992 Aset Lancar 170.584 158.741 176.738 Current Assets Aset Tidak Lancar 182.918 183.432 186.254 Non-Current Assets 145.867 115.752 127.037 141.764 111.381 123.043 Current Liabilities Long-Term Liabilities Liabilitas Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Panjang Ekuitas 4.103 4.371 3.994 207.635 226.421 235.955 2016 2015 2014 LAPORAN LABA (RUGI) KONSOLIDASIAN Assets Liabilities Equities Consolidated Statements of Profit or Loss Pendapatan 37.306 23.509 29.066 Revenue Laba Bruto 33.943 23.120 27.358 Gross Profit Laba (Rugi) Sebelum Pajak (19.028) (9.750) 6.067 Profit (Loss) Before Tax Laba (Rugi) Tahun Berjalan (19.430) (9.952) 5.941 Profit (Loss) For Current Year Pemilik Entitas Induk (16.233) (10.525) 1.882 Owners of Parent Entity Kepentingan Non Pengendali (3.197) 573 4.058 Non-Controlling Interests Laba (Rugi) Komprehensif Tahun Berjalan (19.474) (9.534) 5.871 (19.464) (9.593) 5.900 Owners of Parent Entity (10) 59 (29) Non-Controlling Interests (13,71) (8,89) 1,59 Net Profit (Loss) per Share (in full Rupiah) 2016 2015 2014 Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non Pengendali Laba (Rugi) Neto per Saham (Rupiah penuh) LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Arus Kas Dari (Untuk) Aktivitas Operasi Arus Kas Dari (Untuk) Aktivitas Investasi Arus Kas Untuk Aktivitas Pendanaan CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOW 18.418 708 (17.387) 6.376 2.493 (2.099) (5.359) (5.703) (2.270) 2016 2015 2014 RASIO KEUANGAN Rasio Laba (Rugi) Terhadap Aset (ROA) Rasio Laba (Rugi) Terhadap Ekuitas (ROE) Rasio Laba (Rugi) Terhadap Pendapatan Rasio Lancar Comprehensive Profit (Loss) of Current Year Cash Flows From (For) Operating Activities Cash Flows From (For) Investing Activities Cash Flows From (For) Financing Activities FINANCIAL RATIOS (5,50%) (2,91%) 1,64% Return on Assets (ROA) (9,36%) (4,40%) 2,52% Return on Equity (ROE) (52,08%) (42,33%) 20,44% Profit to Revenue Ratio 120,33% 142,52% 143,64% Current Ratio Rasio Liabilitas Terhadap Ekuitas 70,25% 51,12% 53,84% Liabilities to Equities Ratio Rasio Liabilitas Terhadap Aset 41,26% 33,83% 35,00% Liabilities to Assets Ratio 2016 Annual Report / PT POLARIS INVESTAMA Tbk 1 ASET ASSETS EKUITAS Equity (dalam jutaan Rupiah) (in millions of Rupiah) (dalam jutaan Rupiah) (in millions of Rupiah) 362.992 235.955 226.421 353.502 23.509 207.635 342.173 2014 2015 2016 2014 (dalam jutaan Rupiah) (in millions of Rupiah) 37.306 33.943 29.066 27.358 23.509 2014 2015 23.120 2016 2014 RASIO LANCAR current ratio 143,64% 2016 LABA BRUTO gross PROFIT PENDAPATAN Revenue (dalam jutaan Rupiah) (in millions of Rupiah) 2015 2015 2016 RASIO LIABILITAS TERHADAP EKUITAS Liabilities to equities ratio 142,52% 70,25% 53,84% 51,12% 2014 2015 120,33% 2014 2015 2016 RASIO LIABILITAS TERHADAP ASET Liabilities to assets ratio 41,26% 35,00% 33,83% 23.509 2014 2 PT POLARIS INVESTAMA Tbk / Laporan Tahunan 2016 2015 2016 2016 Daftar Isi Table of Contents 01 Ikhtisar Keuangan Financial HIGHLIGHTS 21 Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis 03 Daftar isi Table of contents 30 04 Laporan Manajemen Management Reports 04 07 09 10 Laporan Dewan Komisaris Report of the Board of Commissioners Laporan Direksi Report of the Board of Directors Profil Dewan Komisaris Profile of the Board of Commissioners Profil Direksi Profile of the Board of Directors tata kelola perusahaan corporate governance 11 tanggung jawab laporan tahunan Annual Report Responsibility 12 PROFIL PERUSAHAAN Company Profile 18 Informasi Bagi Pemodal Information for Investors 12 12 13 13 14 14 15 15 17 18 19 19 20 Identitas Perusahaan/Corporate Identity Riwayat Singkat/Brief History Bidang Usaha/Line of Business Visi dan Misi/Vision and Mission Struktur Organisasi/Organizational Structure Sumber Daya Manusia/Human Resources Struktur Korporasi/Corporate Structure Entitas Anak/Subsdiaries Lembaga Profesi Penunjang Pasar Modal Capital Market Supporting Institutions Ikhtisar Saham/Stock Highlights Komposisi Pemegang Saham Composition of Shareholders Kronologi Pencatatan Saham Chronology of Share Listing Program Kepemilikan Saham oleh Karyawan dan/atau Manajemen Shares Ownership Program for Employees and/or Management 20 Kebijakan Pembagian Dividen Dividend Policy and Distribution 21 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position 24 Laporan Laba (Rugi) Konsolidasian Consolidated Statements of Profit or Loss 25 Laporan Arus Kas Konsolidasian Consolidated Statements of Cash Flows 26 Rasio Keuangan Financial Ratios 26 Informasi Keuangan Lainnya Other Financial Information 31 Penerapan Tata Kelola Perusahaan Terbuka Corporate Governance Implementation 31 Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 32 Dewan Komisaris Board of Commissioners 33Direksi Board of Directors 34 Penilaian Kinerja Organ Perseroan Performance Appraisal for the Company’s Organ 35 Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi Remuneration for the Board of Commissioners and Directors 35 Komite Audit/Audit Committee 37 Sekretaris Perusahaan/Corporate Secretary 37 Audit Internal/Internal Audit 38 Sistem Pengendalian Internal Internal Control System 38 Sistem Manajemen Risiko Risk Management System 39 Perkara Penting dan Sanksi Administrasi Significant Cases and Administration Sanctions 39 Kode Etik dan Budaya Perusahaan Code of Ethics and Corporate Culture 39 Whistleblowing System Whistleblowing System 40 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility 2016 Annual Report / PT POLARIS INVESTAMA Tbk 3 LAPORAN MANAJEMEN Management Reports Laporan Dewan Komisaris Report of the Board of Commissioners 4 Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan yang Terhormat, Dear Distinguished Shareholders and Stakeholders, Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmatNya, maka PT Polaris Investama Tbk dapat melewati tahun 2016. Praise to God Almighty due to His blessings and mercy that PT Polaris Investama Tbk could go through 2016. Kondisi Ekonomi 2016 Economic Condition in 2016 Ekonomi Indonesia tahun 2016 tumbuh 5,02%, lebih tinggi dibanding capaian tahun 2015 yang sebesar 4,88%. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha Jasa Keuangan dan Asuransi sebesar 8,90%. Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non Profit yang melayani rumah tangga sebesar 6,62%. Indonesia’s economy in 2016 grew 5.02%, higher than the growth in 2015, which was 4.88%. Regarding production, the highest growth was in the business of Financial Services and Insurance sectors for 8.90%. Regarding expenditure, the highest growth was in the component of Consumption Expenditure of Non-Profit Institution serving household for 6.62%. Pertumbuhan ekonomi tersebut disertai dengan inflasi yang terkendali pada level yang rendah dan berada di batas bawah kisaran sasaran inflasi 4±1%. Inflasi tahun 2016 tercatat sebesar 3,02%. Kondisi sistem keuangan juga tetap stabil dengan ditopang oleh ketahanan industri perbankan yang terjaga. Pelonggaran kebijakan moneter dan makroprudensial telah dapat menurunkan suku bunga deposito 131 bps, suku bunga kredit modal kerja 94 bps, suku bunga kredit investasi 79 bps dan suku bunga kredit konsumsi 23 bps selama periode Januari – November 2016. The economic growth was accompanied by controlled inflation at a low level and was in the lower limit of the inflation target range of 4±1%. Inflation in 2016 was recorded at 3.02%. The financial system condition was also stable and supported by the maintained banking industry resilience. The easing of monetary and macro-prudential policy was able to reduce deposit interest rate for 131 bps, interest rate of working capital credit for 94 bps, interest rate of investment credit for 79 bps, and interest rate of consumer loan for 23 bps during the period from January to November 2016. Kinerja Perusahaan 2016 Company Performance in 2016 Baiknya kondisi ekonomi Indonesia turut mendukung kinerja Perseroan di 2016. Perseroan berhasil meningkatkan pendapatan sebesar 58,69% sehingga laba bruto meningkat 46,81%. Namun, besarnya beban biaya yang ditanggung menyebabkan rugi sebelum pajak menjadi lebih besar dari tahun sebelumnya. Rugi sebelum pajak meningkat 95,16% sehingga rugi tahun berjalan dan rugi neto per saham juga menjadi lebih besar. Good Indonesian economic condition also supported the Company’s performance in 2016. The Company successfully increased its revenue for 58.69% resulting in an increase of gross profit for 46.81%. However, the amount of cost and expense incurred caused the Loss Before Tax to be larger than that of the previous year. Loss Before Tax increased by 95.16% resulting in loss of current year and net loss per share to be higher as well. Penilaian Kinerja Organ Perusahaan Performance Evaluation of the Company’s Organ Meskipun pencapaian kinerja Perseroan di 2016 belum sesuai dengan harapan, namun Dewan Komisaris menilai bahwa Direksi telah berupaya secara maksimal untuk memberikan yang terbaik. Direksi telah melaksanakan arahan dan nasihat yang disampaikan Dewan Komisaris melalui rapat bersama yang sepanjang 2016 telah dilaksanakan sebanyak 5 kali. Even though the Company’s performance achievement in 2016 was not as expected, the Board of Commissioners assessed that the Directors had given their maximum effort to do the best. The Directors had implemented the directions and advice given by the Board of Commissioners through joint meeting that was held for 5 times during 2016. PT POLARIS INVESTAMA Tbk / Laporan Tahunan 2016 Dalam rapat tersebut, Dewan Komisaris telah menyampaikan hasil pengawasan terhadap implementasi strategi, pencapaian kinerja Perseroan, pengendalian internal dan manajemen risiko, serta kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku. Dewan Komisaris juga telah memantau tindak lanjut hasil arahan agar dapat meningkatkan kinerja Perseroan. In these meetings, the Board of Commissioners delivered its monitoring result on strategy implementation, performance achievement, internal control, and risk management, as well as compliance with the applicable regulations. The Board of Commissioners had also monitored the follow up on the monitoring result in order to improve the Company’s performance. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit. Komite Audit telah memberikan masukan yang diperlukan Dewan Komisaris dalam pengawasan dan pemberian nasihat, serta pengambilan keputusan yang terkait. Dewan Komisaris menilai bahwa Komite Audit telah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik dan bertanggung jawab. In implementing its duties, the Board of Commissioners is assisted by the Audit Committee. Audit Committee gave input required by the Board of Commissioners in monitoring and giving advice, and making relevant decision. The Board of Commissioners assessed that the Audit Committee has done its duties and responsibilities well and is accountable. Pandangan Terhadap Prospek Usaha Insights on Business Prospects Selain mengawasi kinerja Perseroan di 2016, Dewan Komisaris juga memantau penetapan prospek usaha 2017 yang dilakukan oleh Direksi. Dewan Komisaris menyambut baik prospek usaha tersebut dan memberikan dukungan penuh bagi Direksi agar dapat mencapai sasaran yang telah ditetapkan bagi kemajuan dan keberlanjutan usaha Perseroan. Aside from monitoring the Company’s performance in 2016, the Board of Commissioners also monitored the business prospect in 2017 that will be determined by the Directors. The Board of Commissioners welcomes the business prospect and gives full support to the Directors to achieve the set target for the advancement and business sustainability of the Company. Penerapan Tata Kelola Perusahaan Implementation of Corporate Governance Selama melakukan pengawasan terhadap jalannya Perseroan, Dewan Komisaris menilai bahwa penerapan tata kelola perusahaan sudah cukup baik. Baik Dewan Komisaris dan Direksi telah menjalankan tugas secara independen dan telah memiliki organ pendukung masing-masing. Hal ini berperan dalam penerapan sistem pengendalian internal agar dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Selain itu, penerapan manajemen risiko telah dilaksanakan dengan baik sehingga setiap pemilik risiko dapat mengidentifikasi dan memitigasi risiko yang timbul dari aktivitas usaha Perseroan. Throughout the monitoring duty of the course of the Company, the Board of Commissioners considers that the implementation of the corporate governance is sufficiently good. Both the Board of Commissioners and Board of Directors have done their duties independently and have their own supporting organs. This plays a role in implementing the internal control system so that it runs properly and is in accordance with the applicable regulations. Additionally, risk management implementation had been done well so that each risk owner could identify and mitigate the risks occurred from the Company’s business activities. Penerapan tata kelola perusahaan tersebut akan ditingkatkan di masa yang akan datang sehingga Perseroan dapat mencapai kinerja yang lebih baik. Hal tersebut juga merupakan wujud dari komitmen Perseroan untuk dapat meningkatkan nilai Pemegang Saham dan memenuhi harapan Pemangku Kepentingan. The corporate governance implementation will be improved in the future in order to achieve an even better performance by the Company. This is also a form of commitment of the Company to increase the Shareholders’ value and to meet the Stakeholders’ expectation. Komposisi Dewan Komisaris Composition of the Board of Commissioners Terkait komposisi Dewan Komisaris, selama tahun 2016, tidak terdapat perubahan komposisi. Dewan Komisaris tetap solid dalam menjalankan tugasnya secara independen dan bebas dari benturan kepentingan. Regarding the composition of the Board of Commissioners, throughout 2016 there was no changes in the composition. The Board of Commissioners is still solid in carrying out its duties independently and free from conflict of interest. 2016 Annual Report / PT POLARIS INVESTAMA Tbk 5 Apresiasi Appreciation Akhir kata, Dewan Komisaris mengucapkan terima kasih atas seluruh kepercayaan dan dukungan yang diberikan oleh Pemegang Saham, regulator, mitra usaha, pelanggan, dan masyarakat. Dewan Komisaris juga berterima kasih kepada Direksi, Komite Audit, serta seluruh karyawan Perseroan atas upaya yang diberikan di 2016. Semoga dengan dukungan dan kepercayaan tersebut, Perseroan dapat terus bertahan di tengah tantangan dan dapat meningkatkan pemenuhan harapan Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan. At the end, the Board of Commissioners expresses gratitude for all trust and support given by the Shareholders, regulators, partners, customers, and communities. The Board of Commissioners also thanks the Directors, Audit Committee, and all of the Company’s employees for the efforts given in 2016. We hope that with such support and trust, the Company can continue to survive in the midst of challenges and increase its fulfillment of the expectation of the Shareholders and Stakeholders. Atas nama Dewan Komisaris, On behalf of the Board of Commissioners, Tan Kiem Hok Komisaris Utama (Independen) President Commissioner (Independent) 6 PT POLARIS INVESTAMA Tbk / Laporan Tahunan 2016 Laporan Direksi Report of the Board of Directors Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan yang Terhormat, Dear Distinguished Shareholders and Stakeholders, Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas anugerahNya sehingga PT Polaris Investama Tbk dapat melewati tahun 2016 yang penuh dengan tantangan. Praise to God Almighty due to His blessings and mercy that PT Polaris Investama Tbk could go through 2016, which was full of challenges. Kondisi Ekonomi 2016 Economic Condition in 2016 Perekonomian Indonesia di 2016 masih sejalan dengan perkiraan. Di tengah realisasi belanja pemerintah yang lebih rendah dari perkiraan sebelumnya, pertumbuhan konsumsi dan investasi tetap kuat. Inflasi tetap terkendali sebesar 3,02% dan berada di batas bawah kisaran sasaran inflasi 4±1%. Kondisi sistem keuangan juga tetap stabil dengan rasio kecukupan modal, rasio likuiditas, dan rasio kredit bermasalah yang sesuai dengan standar kesehatan perbankan. Demikian juga dengan suku bunga kredit yang berhasil ditekan melalui pelonggaran kebijakan moneter dan makroprudensial. Penurunan suku bunga kredit modal kerja 94 bps, suku bunga kredit investasi 79 bps, dan suku bunga kredit konsumsi 23 bps selama periode Januari – November 2016. Indonesia’s economy in 2016 was still in line with the forecasts. In the middle of the realization of government spending which is lower than the previous forecast, consumption and investment growths were still strong. Inflation was still under control for 3.02% and was at the lower limit of inflation target range of 4±1%. The financial system condition was also stable of which the capital adequacy ratio, liquidity ratio, and non-performing loan ratio were in line with the banking health standard. Similarly, credit interest rate was also successfully held through the easing of monetary and macro-prudential policy. The decrease of working capital credit interest rate was 94 bps, interest rate of investment credit was 79 bps, and interest rate of consumer loan was 23 bps during the period from January to November 2016. Dengan kondisi tersebut, perekonomian Indonesia tumbuh 5,02%, lebih tinggi dibanding capaian tahun 2015 sebesar 4,88%. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha sektor Jasa Keuangan dan Asuransi sebesar 8,90%, diikuti sektor Informasi dan Komunikasi sebesar 8,87%, dan sektor Jasa Lainnya sebesar 7,80%. Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi berasal dari komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non Profit yang melayani rumah tangga sebesar 6,62%, diikuti Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga sebesar 5,01%, dan Pembentukan Modal Tetap Bruto sebesar 4,48%. With such condition, Indonesia’s economy grew 5.02%, higher than the growth in 2015, which was 4.88%. Regarding production, the highest growth was achieved by the Financial Services and Insurance business sector for 8.90%, followed by Information and Communication sector for 8.87%, and Other Services sector for 7.80%. Regarding expenditure, the highest growth was in the component of Consumption Expenditure of Non-Profit Institution serving household for 6.62%, followed by Household Consumption Expense for 5.01%, and Gross Fixed Capital Formation for 4.48%. Kinerja Perusahaan 2016 Company Performance in 2016 Baiknya kondisi ekonomi Indonesia di 2016 mendukung pertumbuhan pendapatan Perseroan sebesar 58,69%. Pertumbuhan pendapatan berasal dari pertumbuhan pendapatan atas usaha sekuritas sebesar 33,87% dan pendapatan atas usaha properti sebesar 509,26%. Pertumbuhan pendapatan ini mendorong pertumbuhan laba bruto sebesar 46,81%. Good Indonesia’s economic condition in 2016 supported the Company’s revenue growth for 58.69%. Revenue growth was from securities business for 33.87% and property business for 509.26%. Therefore, this revenue growth supports gross profit growth for 46.81%. Meskipun Perseroan mencatatkan pertumbuhan pendapatan signifikan, namun peningkatan beban yang ditanggung, khususnya beban terkait penjualan, menyebabkan Perseroan kembali mencatatkan rugi tahun berjalan dan rugi neto per saham yang lebih besar dari tahun sebelumnya. Even though the Company recorded significant revenue growth, however, the increase of expenses, particularly sales related expense, had caused the Company to recorded another loss of current year and net loss per share, which are higher that of the previous year. Prospek Usaha 2017 Business Prospect in 2017 Untuk meningkatkan pencapaian kinerja di 2017, Perseroan telah menganalisis kondisi ekonomi dan industri yang terkait dengan bisnis yang dijalankan guna mempersiapkan langkah-langkah strategis. Pertumbuhan ekonomi di 2016 diperkirakan akan semakin baik di 2017 dengan didukung To improve the performance achievement in 2017, the Company has analyzed the economic condition and industry that is related to the course of business in order to prepare strategic steps. The economic growth in 2016 was expected to be better in 2017 with the support of all business sectors, 2016 Annual Report / PT POLARIS INVESTAMA Tbk 7 pertumbuhan seluruh sektor lapangan usaha, termasuk jasa keuangan dan properti. Pertumbuhan properti residensial diperkirakan masih akan terus berlanjut di 2017 dengan didukung fasilitas kredit pemilikan rumah (KPR) oleh perbankan dan lembaga pembiayaan non bank. including financial and property services. The residential property growth is expected to continue in 2017 supported by the House Loan (KPR) by the banks and non-bank financing institutions. Baiknya prospek ekonomi di 2017, memberikan harapan bagi Perseroan untuk dapat meningkatkan usaha di 2017. Perseroan meyakini dapat meningkatkan kinerja Perseroan sejalan dengan tumbuhnya perekonomian Indonesia. Perseroan menyambut prospek usaha yang akan datang dengan mempersiapkan sejumlah strategi, termasuk meningkatkan permodalan. Good economy prospect in 2017 gives hope to the Company to increase the business in 2017. The Company believes to be able to increase the Company’s performance in line with the economic growth of Indonesia. The Company welcomes the future business prospect by preparing a number of strategies, including capital increase. Penerapan Tata Kelola Perusahaan Implementation of Corporate Governance Dalam mengelola dan menjalankan perusahaan, Perseroan menetapkan tata kelola perusahaan yang baik. Perseroan memiliki struktur GCG yang meliputi Rapat Umum Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi yang menjalankan tugas masing-masing secara independen dan tanpa intervensi dari atau ke pihak lainnya. Perseroan telah memiliki kebijakan dan peraturan dalam menerapkan GCG. Perseroan juga telah mengimplementasikan sistem pengendalian internal dan manajemen risiko secara hati-hati dan bertanggung jawab, serta sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, termasuk peraturan di bidang pasar modal. In managing and running the Company, it is necessary to establish good corporate governance. The Company has GCG structure covering General Meeting of Shareholders, Board of Commissioners, and Directors, which carries out duties independently and without intervention from or to other parties. The Company has had policies and regulations in implementing GCG. The Company has also implemented an internal control system and risk management in a prudential and responsible way, and in accordance with the applicable laws and regulations, including regulations in capital market sector. Komposisi Direksi Composition of the Directors Pada tahun 2016, Perseroan mengalami pergantian Direksi melalui mekanisme Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). RUPS mengangkat Bapak Ario Purboyo sebagai Direktur Utama menggantikan Bapak Taffy Tjahya Indra dan Bapak Wito sebagai Direktur (Independen) menggantikan Bapak Ario Purboyo. By 2016, the Company made Directors turnover through the mechanism of General Meeting of Shareholders (GMS). The GMS appointed Mr. Ario Purboyo as President Director, replacing Mr. Taffy Tjahya Indra, and Mr. Wito as Director (Independent), replacing Mr. Ario Purboyo. Apresiasi Appreciation Direksi mengucapkan terima kasih kepada Dewan Komisaris dan Komite Audit atas saran dan nasihat yang diberikan bagi kemajuan Perseroan. Terima kasih juga disampaikan kepada Pemegang Saham, regulator, mitra usaha, pelanggan, masyarakat, serta seluruh karyawan Perseroan atas dukungan dan kepercayaan terhadap Perseroan di 2016. Semoga Perseroan dapat semakin bertumbuh dan semakin kokoh di masa yang akan datang. The Directors would like to thank the Board of Commissioners and Audit Committee for the suggestions and advice given for the advancement of the Company. We also would like to thank the Shareholders, regulators, business partners, customers, communities, and all of the Company’s employees for the support and trust to the Company in 2016. We hope that the Company can keep growing and be even stronger in the future. Atas nama Direksi, On behalf of the Directors, Ario Purboyo Direktur Utama President Director 8 PT POLARIS INVESTAMA Tbk / Laporan Tahunan 2016 Profil Dewan Komisaris Profile of the Board of Commissioners TAN KIEM HOK TAN KIEM HOK Komisaris Utama (Independen) President Commissioner (Independent) Warga Negara Indonesia, usia 53 tahun. Lahir di Surakarta, Jawa Tengah. Menyelesaikan pendidikan di Akademi Perindustrian Yogyakarta pada tahun 1986. Menjabat sebagai Komisaris Utama (Independen) PT Polaris Investama Tbk sejak tahun 2008 berdasarkan Akta Notaris Karlita Rubianti, SH No. 1 tanggal 1 Desember 2008 yang telah mendapatkan persetujuan dari Departemen Hukum dan HAM Republik Indonesia berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. AHU-AH.02.10-24871 tanggal 5 Desember 2008 dan diangkat kembali berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 69 tanggal 14 Juli 2014 oleh Notaris Yulia, SH yang telah mendapatkan pengesahan dari Kementerian Hukum dan HAM RI melalui Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan PT Polaris Investama Tbk No. AHU-21773.40.22.2014 tanggal 23 Juli 2014. Saat ini, beliau juga menjabat sebagai Associate Director PT SJH Rent A Car sejak tahun 2004. Sebelumnya, pernah menjabat sebagai Marketing Manager PT Surindo pada tahun 1998-2003, Marketing Supervisor PT Aneka Spring pada tahun 1991-1998, dan Marketing Executive PT Neon Lite Jakarta pada tahun 1990-1991. Indonesian citizen, 53 years old. Born in Surakarta, Central Java. Finished his education at Akademi Perindustrian Yogyakarta in 1986. Has been the President Commissioner (Independent) of PT Polaris Investama Tbk since 2008 based on Notarial Deed, Karlita Rubianti, SH No. 1 dated December 1, 2008, which had been ratified by the Department of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia based on Acceptance Letter of Notification of Changes in Company’s Data No. AHU-AH.02.10-24871 dated December 5, 2008, and was re-appointed based on Deed of Meeting Resolution Statement No. 69 dated July 14, 2014, by Notary Yulia, SH, which had been ratified by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia through Acceptance of Notification of Company’s Data Changes of PT Polaris Investama Tbk No. AHU-21773.40.22.2014 dated July 23, 2014. Currently, he has held the position of the Associate Director of PT SJH Rent A Car since 2004. Previously, he was a Marketing Manager of PT Surindo in 1998-2003, Marketing Supervisor of PT Aneka Spring in 1991-1998, and Marketing Executive at PT Neon Lite Jakarta in 1990-1991. SUDJONO TANU HANDOKO SUDJONO TANU HANDOKO Komisaris Commissioner Warga Negara Indonesia, usia 58 tahun. Lahir di Tegal, Jawa Tengah. Menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi Pius pada tahun 1977. Menjabat sebagai Komisaris PT Polaris Investama Tbk sejak tahun 2008 berdasarkan Akta Notaris Karlita Rubianti, SH No. 1 tanggal 1 Desember 2008 yang telah mendapatkan persetujuan dari Departemen Hukum dan HAM Republik Indonesia berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. AHU-AH.02.10-24871 tanggal 5 Desember 2008 dan diangkat kembali berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 69 tanggal 14 Juli 2014 oleh Notaris Yulia, SH yang telah mendapatkan pengesahan dari Kementerian Hukum dan HAM RI melalui Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan PT Polaris Investama Tbk No. AHU-21773.40.22.2014 tanggal 23 Juli 2014. Sebelumnya, pernah menjabat sebagai Marketing Manager Perusahaan Kebun Organik Permata Hijau pada tahun 2004-2007, Kepala Bagian Umum dan Administrasi PT Central Korporindo Tbk pada tahun 1999-2003, Kepala Cabang CV Depok Motor pada tahun 1989-1999, dan Sales Supervisor PT Astra Motor pada tahun 1986-1989. Indonesian citizen, 58 years old. Born in Tegal, Central Java. Finished his education at Sekolah Tinggi Pius in 1977. Has been the Commissioner of PT Polaris Investama Tbk since 2008 based on Notarial Deed, Karlita Rubianti, SH No. 1 dated December 1, 2008, which had been ratified by the Department of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia based on Acceptance Letter of Notification of Changes in Company’s Data No. AHU-AH.02.10-24871 dated December 5, 2008, and was re-appointed based on Deed of Meeting Resolution Statement No. 69 dated July 14, 2014, by Notary Yulia, SH, which had been ratified by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia through Acceptance of Notification of Company’s Data Changes of PT Polaris Investama Tbk No. AHU-21773.40.22.2014 dated July 23, 2014. Previously, he was a Marketing Manager of Permata Hijau Organic Farming Company in 2004-2007, Head of General and Administration Sector of PT Central Korporindo Tbk in 1999-2003, Branch Head of CV Depok Motor in 1989-1999, and Sales Supervisor of PT Astra Motor in 1986-1989. 2016 Annual Report / PT POLARIS INVESTAMA Tbk 9 Profil Direksi Profile of the Board of Directors ARIO PURBOYO President Director Warga Negara Indonesia, berusia 52 tahun. Lahir di Manado, Sulawesi Utara. Memperoleh gelar Sarjana Ilmu Sosial dari Universitas Negeri (IKIP), Jakarta, pada tahun 1990. Menjabat sebagai Direktur Utama PT Polaris Investama Tbk sejak 2016 berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 192 tanggal 30 Juni 2016 oleh Notaris Yulia, SH. Sebelumnya, menjabat sebagai Direktur PT Polaris Investama Tbk pada tahun 2008-2016, General Manager PT Fortuna Karya tahun 2007-2008, Manager PT Dipasena Citra Darmaja pada tahun 2006-2007, Deputy Manager BPPN pada tahun 1998-2004, dan Vice Brand Manager PT Bank Modern pada tahun 1991-1998. Indonesian citizen, 52 years old. Born in Manado, North Sulawesi. Earned a Bachelor’s Degree in Social Science from State University (IKIP), Jakarta, in 1990. Has been the President Director of PT Polaris Investama Tbk since 2016 based on Deed of Minutes of Extraordinary General Meeting of Shareholders No. 192 dated June 30, 2016 by Notary Yulia, SH. Previously, he was the Director of PT Polaris Investama Tbk in 2008-2016, General Manager of PT Fortuna Karya in 2007-2008, Manager of PT Dipasena Citra Darmaja in 2006-2007, Deputy Manager of BPPN in 1998-2004, and Vice Brand Manager of PT Bank Modern in 1991-1998. WITO 10 ario purboyo Direktur Utama WITO Direktur (Independen) Director (Independent) Warga Negara Indonesia, usia 30 tahun. Lahir di Palembang, Sumatera Selatan. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Tarumanagara pada tahun 2010. Menjabat sebagai Direktur (Independen) PT Polaris Investama Tbk sejak tahun 2016 berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 192 tanggal 30 Juni 2016 oleh Notaris Yulia, SH. Sebelumnya, menjabat sebagai Asisten Manajer PT Nirvana Develompent Tbk pada tahun 2013–2016 dan Senior Auditor KAP Tanubrata Sutanto Fahmi & Rekan pada tahun 2010–2013. Indonesian citizen, 30 years old. Born in Palembang, South Sumatra. Earned a Bachelor’s Degree in Economics from Tarumanegara University in 2010. Has been the Director (Independent) of PT Polaris Investama Tbk since 2016 based on Deed of Minutes of Extraordinary General Meeting of Shareholders No. 192 dated June 30, 2016 by Notary Yulia, SH. Previously, he was an Assistant Manager of PT Nirvana Development Tbk in 2013-2016 and Senior Auditor of KAP Tanubrata Sutanto Fahmi & Rekan in 2010-2013. PT POLARIS INVESTAMA Tbk / Laporan Tahunan 2016 TANGGUNG JAWAB Laporan Tahunan Annual Report Responsibility SURAT PERNYATAAN ANGOTA DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN TAHUNAN 2016 PT POLARIS INVESTAMA Tbk STATEMENT OF MEMBERS OF THE BOARD OF DIRECTORS AND COMMISSIONERS ON RESPONSIBILITY to 2016 ANNUAL REPORT PT POLARIS INVESTAMA TBK Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT Polaris Investama Tbk tahun 2016 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan Perseroan. We, the undersigned, hereby declare that any information in the annual report of PT Polaris Investama Tbk for year 2016 has been fully contained and we shall be fully responsible to the correctness of contents in this annual report. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya. This statement is made properly. Jakarta, 24 Maret 2017 Jakarta, March 24, 2017 Direksi Board of Directors Dewan Komisaris Board of Commissioners Ario Purboyo Tan Kiem Hok Direktur Utama President Director Komisaris Utama (Independen) President Commissioner (Independent) Wito Sudjono Tanu Handoko Direktur Independen Independent Director Komisaris Commissioner 2016 Annual Report / PT POLARIS INVESTAMA Tbk PROFIL Perusahaan Company Profile Identitas Perusahaan Corporate Identity Nama Name Alamat Address Bidang Usaha Line of Business Tanggal Pendirian Date of Establishment Dasar Hukum Pendirian Legal Basis Modal Dasar Authorized Capital Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Subscribed and Fully Paid-Up Capital Kode Saham Share Code PT POLARIS INVESTAMA Tbk Mayapada Tower Lt. 11 Jl. Jend. Sudirman Kav. 28 Jakarta, 12920 Telepon/ Phone : (021) 5289 7418 Faksimili/ Fax : (021) 5289 7399 Website/ Website : www.polarisinvestama.co.id Investasi: Perdagangan, Pengembangan (Kontraktor), Jasa, Pengangkutan, Percetakan dan lain-lain Investment: Trading, Development (Contractor), Service, Transportation, Printing, etc 23 Juli 1992 July 23, 1992 Akta No. 92 pada tanggal 23 Juli 1992 oleh Notaris Ruth Karliena, SH dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-3428-HT.01.01.Th.1994 tanggal 24 Februari 1994 Deed No. 92 on July 23, 1992, by Notary Ruth Karliena, SH and had been ratified by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia with the Decree No. C2-3428-HT.01.01.Th.1994 dated February 24, 1994 Rp563.680.000.000,Rp140.920.000.000,PLAS PLAS Riwayat Singkat Brief History 12 PT Polaris Investama Tbk (yang selanjutnya disebut “Perseroan”) berdiri berdasarkan Akta Notaris Ruth Karliena, SH No. 92 tanggal 23 Juli 1992 dengan nama PT Daya Delta Intertama. Akta tersebut telah mendapatkan pengesahan Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C2-3428-HT.01.01.Th.1994 tanggal 24 Februari 1994 dan diumumkan dalam Berita Negara No. 61, Tambahan No. 4973 tanggal 2 Agustus 1994. PT Polaris Investama Tbk (hereinafter referred to as the “Company”) was established based on Notarial Deed of Ruth Karliena, SH No. 92 dated July 23, 1992, under the name PT Daya Delta Intertama. The deed had obtained ratification from the Minister of Justice of the Republic of Indonesia under the Decree No. C2-3428-HT.01.01.Th.1994 dated February 24, 1994, and has been announced in the State Journal No. 61, Additional No. 4973 dated August 2, 1994. Perseroan beberapa kali melakukan perubahan nama. Pertama, Perseroan berubah nama menjadi PT Palm Asia Corpora Tbk, yang dilakukan berdasarkan Akta Notaris Fathiah Helmi, SH No. 10 tanggal 5 Maret 2004 yang telah mendapatkan persetujuan Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C-05850 HT.01.04. TH.2004 tanggal 10 Maret 2004. Kemudian, Perseroan berubah nama menjadi PT Redland Asia Capital Tbk, yang dilakukan berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Palm Asia Corpora Tbk No. 17 tanggal 18 Juni 2007 oleh Notaris Muhammad Hanafi, SH yang telah mendapatkan The Company changed its name several times. First, the Company changed its name to PT Palm Asia Corpora Tbk, which was based on Notarial Deed of Fathiah Helmi, SH No. 10 dated March 5, 2004, which had obtained ratification from the Minister of Justice of the Republic of Indonesia under the Decree No. C-05850.HT.01.04.TH.2004 dated March 10, 2004. Then, the Company changed its name to PT Redland Asia Capital Tbk, which was based on Meeting Resolution Statement Deed of PT Palm Asia Corpora Tbk No. 17 dated June 18, 2007, by Notary Muhammad Hanafi, SH, which had been ratified by Minister of PT POLARIS INVESTAMA Tbk / Laporan Tahunan 2016 pengesahan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. W7-07616.HT.01.04-TH.2007 tanggal 9 Juli 2007. Law and Human Rights of the Republic of Indonesia No. W7-07616 HT.01.04-TH.2007 dated July 9, 2007. Perubahan nama kembali terjadi berdasarkan Akta Notaris Muhammad Hanafi, SH No. 17 tanggal 18 Juni 2007 menjadi PT Redland Asia Capital Tbk dan telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. W7-07616 HT.01.04-TH.2007 tanggal 9 Juli 2007. Terakhir, Perseroan mengubah nama menjadi PT Polaris Investama Tbk berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Redland Asia Capital Tbk No. 1 tanggal 1 Desember 2008 oleh Notaris Karlita Rubianti, SH yang telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat pengesahan No. AHU-93051.AH.01.02.Th 2008 tanggal 3 Desember 2008. Another change of name took place based on Notarial Deed of Muhammad Hanafi, SH No. 17 dated June 18, 2007, to be PT Redland Asia Capital Tbk, which had obtained ratification from the Minister of Justice of the Republic of Indonesia under the Decree No. W7-07616 HT.01.04-TH.2007 dated July 9, 2007. Finally, the Company changed its name to PT Polaris Investama Tbk based on Deed of Minutes of Extraordinary General Meeting of Shareholders of PT Redland Asia Capital Tbk No. 1 dated December 1, 2008, by Notary Karlita Rubianti, SH which had been ratified by Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia by the Decree No. AHU-93051.AH.01.02.Th.2008 dated December 3, 2008. Bidang Usaha Line of Business Ruang lingkup kegiatan utama PT Polaris Investama Tbk adalah berusaha dalam bidang investasi. Kegiatan investasi tersebut dilaksanakan melalui Entitas Anak yang bergerak dalam bidang sebagai berikut. a. PT Universal Broker Indonesia Bidang usaha perantara perdagangan efek dengan izin broker dealer dan underwriter, serta penjamin emisi efek. b. c. PT Binong Nuansa Permai Bidang usaha properti. PT Polaris Indo Energy Bidang usaha perdagangan. The main scope of work of PT Polaris Investama Tbk is investment business sector. The investment activities are done through Subsidiaries as follows. a. PT Universal Broker Indonesia Line of business is securities broker dealer and underwriter, with licenses in broker dealer and underwriter. b. PT Binong Nuansa Permai Property business sector. c. PT Polaris Indo Energy Trading business sector. Visi dan Misi Vision and Mission VISI VISION Menjadi Perusahaan Investasi yang Aktif dan Selektif Berinvestasi. To become an Investment Company that is Active and Selective in Investing. MISI MISSION • • To invest by always considering the business risk and good rate of return for the Company and Shareholders; • To increase the Company value continuously; • To improve assets and human resources continuously; • To preserve the environment where the Company’s businesses are; To work hard in order to improve the Company’s performance in giving contribution and active participation to the national economic development. Melakukan investasi dengan tetap mempertimbangkan risiko usaha dan tingkat pengambilan yang baik bagi Perseroan dan Shareholders; • Meningkatkan value Peseroan secara berkesinambungan; • Mengembangkan aset dan sumber daya manusia secara berkelanjutan; • Menjaga kelestarian lingkungan tempat usaha Perseroan; • Bekerja keras demi meningkatkan kinerja Perseroan dalam memberikan kontribusi dan partisipasi aktif terhadap pembangunan perekonomian nasional. • 2016 Annual Report / PT POLARIS INVESTAMA Tbk 13 Struktur Organisasi Organizational Structure RUPS / GMS DEWAN KOMISARIS Board of Commissioners Komite Audit Audit Committee DIREKSI Board of Directors Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary Umum & Personalia Unit Usaha Akuntansi & Keuangan General & Personnel Business Unit Accounting & Finance Sumber Daya Manusia Human Resources 14 Seiring dengan target Perseroan untuk meningkatkan pertumbuhan produktivitas, Perseroan membutuhkan dukungan sumber daya manusia yang handal dan berkualitas yang mampu bekerja dengan baik sehingga dapat memberikan hasil yang maksimal. Jumlah karyawan Perseroan (termasuk Entitas Anak) pada tahun 2016 sebesar 85 orang, lebih kecil dari tahun 2015 yang sebesar 86 orang. In line with the Company target to increase the productivity growth, the Company needs support from human resources who are reliable, qualified, and able to work well in order to give maximum result. The number of employees (including Subsidiaries) in 2016 was 85 people, which was less than that of 2015 of 86 people. Dalam mengelola sumber daya manusia, Perseroan dan Entitas Anak memperhatikan aspek kesejahteraan karyawan, antara lain melalui pemberian remunerasi yang layak dan penyediaan beberapa fasilitas dan program kesejahteraan bagi karyawan. Fasilitas dan program kesejahteraan tersebut diperuntukkan bagi seluruh karyawan yang meliputi fasilitas kesehatan, BPJS kesehatan dan ketenagakerjaan, tunjangan hari raya, dan lain-lain. In managing the human resources, the Company and its subsidiaries care for the employees’ welfare aspect, by among others giving proper remuneration and providing several facilities and health program for the employees. The facilities and health program for all employees cover health facilities, BPJS Health and Employment, festive allowances (THR), and others. Kompensasi, program kesejahteraan dan fasilitas-fasilitas yang diberikan oleh Perseroan dan Entitas Anak tersebut telah memenuhi ketentuan Upah Minimum Propinsi. Perseroan juga telah membuat dan menetapkan Peraturan Perusahaan, yang sesuai dengan peraturan dan ketentuan hukum yang berlaku di Indonesia sebagaimana diatur di dalam undang-undang, yang digunakan untuk mengatur hubungan kerja antara Perseroan dengan tenaga kerja Perseroan. Compensation, health program, and facilities given by the Companies and its Subsidiaries have meet the Provincial Minimum Wage regulations. The Company has also made and established the Company Regulation, which is in accordance with the applicable laws and regulations in Indonesia as regulated in legislations, which is used to govern the relationship between the Company and the Company’s workers. Sampai dengan Laporan Tahunan ini diterbitkan, Perseroan tidak mempekerjakan tenaga kerja asing dan tidak ada tenaga kerja asing yang menduduki jabatan tertentu Until this Annual Report is published, the Company does not hire foreign worker and there is no foreign worker holding certain position in the Company. The Company does not PT POLARIS INVESTAMA Tbk / Laporan Tahunan 2016 dalam Perseroan. Perseroan tidak melakukan pembatasan tenaga kerja asing untuk menduduki jabatan tertentu sesuai dengan undang-undang yang berlaku dalam bidang ketenagakerjaan. limit the foreign worker to hold certain position according to the applicable regulations regarding employment. Struktur Korporasi Corporate Structure Credit Suisse Securities (Europe) Masyarakat (di bawah 5%) Public (below 5 %) 7,20% 92,80% PT Polaris Investama Tbk PT Binong Nuansa Permai PT Polaris Indo Energy PT Universal Broker Indonesia 99,75% 99,99% 76,42% PT Polaris Indonesia PT Treasure Fund Indonesia 99,99% 98,00% Entitas Anak Subsdiaries PT UNIVERSAL BROKER INDONESIA PT UNIVERSAL BROKER INDONESIA Gedung Sona Topas Lt. 20 Jl. Jend. Sudirman Kav. 26 Karet, Setiabudi Jakarta, 12920 Telepon : 021 – 250 6658 Faksimili : 021 – 250 634 Gedung Sona Topas Lt. 20 Jl. Jend. Sudirman Kav. 26 Karet, Setiabudi Jakarta, 12920 Telephone : 021 – 250 6658 Facsimile : 021 – 250 634 Perusahaan didirikan berdasarkan Akta Notaris Soebagio Ronoatmodjo, SH No. 22 tanggal 8 September 1989 dengan nama PT Jasura Finance Corporation. Akta ini kemudian diubah dengan Akta No. 51 tanggal 16 Oktober 1989 dari notaris yang sama dan mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C210068.HT.01.01.TH tanggal 31 Oktober 1989. Perusahaan bergerak di bidang perantara perdagangan efek dan penjamin emisi efek dengan total aset Rp5.451.508.272,-. Kepemilikan saham Perseroan pada Perusahaan sebesar 76,42%. Perusahaan juga memiliki Entitas Anak, yaitu PT Treasure Fund Investama dengan kepemilikan saham Perusahaan sebesar 98,00%. Entitas Anak Perseroan tersebut memiliki izin usaha sebagai manajer investasi. The Company was established based on Notarial Deed of Soebagio Ronoatmodjo, SH, No. 22 dated September 8, 1989, under the name PT Jasura Finance Corporation. This Deed was then changed by Deed No. 51 dated October 16, 1989, from the same Notary and had obtained ratification from the Minister of Justice of the Republic of Indonesia under the Decree No. C210068.HT.01.01.TH dated October 31, 1989. The Company operates in securities broker dealer and underwriter with total asset of Rp5,451,508,272,-. The Company’s share ownership on this subsidiary is 76.42%. The Company also has a Subsidiary, which is PT Treasure Fund Investama, with share ownership of 98.00%. This subsidiary has a business license as investment manager. 2016 Annual Report / PT POLARIS INVESTAMA Tbk 15 Susunan pengurus Perusahaan sebagai berikut. Composition of the Company’s management is as follows. Direksi Direktur Utama Direktur Directors President Director Director : Lindawati Puspalita Halim : Rita Ningsih Djapri Board of Commissioners President Commissioner Commissioner : Drs. ECI Gede Raka Tantra : Patricius Sendjojo : Lindawati Puspalita Halim : Rita Ningsih Djapri Dewan Komisaris Komisaris Utama : Drs. ECI Gede Raka Tantra Komisaris : Patricius Sendjojo 16 PT BINONG NUANSA PERMAI PT BINONG NUANSA PERMAI Jl. Gunung Kerinci 15 Komplek Meruya Residence Meruya Ilir, Kembangan Jakarta, 11620 Telepon : 021 - 5890 2222 Faksimili : 021 - 5890 2288 Jl. Gunung Kerinci 15 Komplek Meruya Residence Meruya Ilir, Kembangan Jakarta, 11620 Telephone : (021) 5890 2222 Facsimile : (021) 5890 2288 Perusahaan didirikan berdasarkan Akta Notaris Sinta Susikto, SH No. 233 tanggal 29 Maret 1988. Akta pendirian tersebut mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C25721. HT.01.01.TH.88 tanggal 7 Juli 1988. Perusahaan bergerak di bidang properti dengan total aset Rp193.809.150.105,-. Kepemilikan saham Perseroan pada Perusahaan sebesar 99,75%. The Company was established based on Notarial Deed of Sinta Susikto, SH, No. 233 dated March 29, 1988. The establishment deed obtained validation from the Minister of Justice of the Republic of Indonesia through the Decree No. C25721.HT.01.01.TH.88 dated July 7, 1988. The Company operates in property sector with total asset of Rp193,809,150,105,-. The Company’s share ownership on this subsidiary is 99.75%. Susunan pengurus Perusahaan sebagai berikut. Composition of the Company’s management is as follows. Direktur : Ario Purboyo Komisaris : Sudjono Tanu Handoko Director : Ario Purboyo Commissioner: Sudjono Tanu Handoko PT POLARIS INDO ENERGY PT POLARIS INDO ENERGY Mayapada Tower Lt. 11 Jl. Jend. Sudirman Kav. 28 Karet, Setiabudi Jakarta, 12920 Telepon : 021 – 5289 7418 Faximili : 021 – 5289 7399 Mayapada Tower Lt. 11 Jl. Jend. Sudirman Kav. 28 Karet, Setiabudi Jakarta, 12920 Telephone : 021 – 5289 7418 Facsimile : 021 – 5289 7399 Perusahaan didirikan berdasarkan Akta Notaris Yulia, SH No. 22 tanggal 7 Juli 2009 dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui Surat Keputusan No. AHU-31609.AH.01.01. TH 2009 tanggal 10 Juli 2009. Perusahaan bergerak di bidang perdagangan dengan total aset Rp4.606.328.428,-. Kepemilikan saham Perseroan pada Perusahaan sebesar 99,99%. Perusahaan juga memiliki Entitas Anak, yaitu PT Polaris Indonesia, dengan kepemilikan saham Perusahaan sebesar 99,99%. Entitas Anak Perseroan tersebut bergerak dalam bidang usaha perdagangan. The Company was established based on Notarial Deed of Yulia, SH, No. 22 dated July 7, 2009, and obtained validation from the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia through the Decree No. AHU-31609.AH.01.01. TH 2009 dated July 10, 2009. The Company operates in trading with total asset of Rp 4,606,328,428,-. The Company’s share ownership on this subsidiary is 99.99%. The Company also has a Subsidiary, which is PT Polaris Indonesia, with share ownership of 99.99%. The subsidiary operates in trading business sector. Susunan pengurus Perusahaan sebagai berikut. Composition of the Company’s management is as follows. Direktur : Ario Purboyo Komisaris : Sudjono Tanu Handoko Director : Ario Purboyo Commissioner: Sudjono Tanu Handoko PT POLARIS INVESTAMA Tbk / Laporan Tahunan 2016 Lembaga Profesi Penunjang Pasar Modal Capital Market Supporting Instititutions AKUNTAN PUBLIK PUBLIC ACCOUNTANT Kantor Akuntan Publik Warnoyo dan Mennix GMT Building Lt. 4 Suite 406 Jl. Wijaya Timur Raya No. 1 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan Telepon : 021 – 7279 4920, 8838 2710 Public Accountant Office of Warnoyo and Mennix GMT Building Lt. 4 Suite 406 Jl. Wijaya Timur Raya No. 1 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan Telephone : 021 – 7279 4920, 8838 2710 BURSA PENCATATAN SAHAM CHRONOLOGY OF SHARE LISTING PT Bursa Efek Indonesia Indonesia Stock Exchange Building Tower I Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta, 12190 Telepon : 021 – 515 0515 Faksimili : 021 – 515 0330 Website : www.idx.co.id Email : [email protected] PT Bursa Efek Indonesia Indonesia Stock Exchange Building Tower I Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta, 12190 Telephone : 021 – 515 0515 Facsimile : 021 – 515 0330 Website : www.idx.co.id Email : [email protected] BIRO ADMINISTRASI EFEK SHARE REGISTRAR PT Sharestar Indonesia Berita Satu Plaza Lt. 7 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 35 – 36 Jakarta Selatan , 12950 Telepon : 021 – 527 7966 Faksimili : 021 – 527 7967 PT Sharestar Indonesia Berita Satu Plaza Lt. 7 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 35 – 36 Jakarta Selatan , 12950 Telephone : 021 – 527 7966 Facsimile : 021 – 527 7967 2016 Annual Report / PT POLARIS INVESTAMA Tbk 17 INFORMASI BAGI PEMODAL Information for Investors Ikhtisar Saham Stock Highlights PERIODE PERIOD TERTINGGI (Rp) HIGHEST (Rp) TERENDAH (Rp) LOWEST (Rp) PENUTUPAN (Rp) CLOSING (Rp) JUMLAH SAHAM BEREDAR NUMBER OF OUTSTANDING SHARES VOLUME PERDAGANGAN TRANSACTION VOLUME KAPITALISASI PASAR (Rp) MARKET CAPITALIZATION (Rp) 2016 Januari January Februari February Maret March April April Mei May Juni June Juli July Agustus August September September Oktober October November November Desember December 157 151,5 155 1.184.200.000 22.450.400 183.551.000.000 156,5 152,5 156 1.184.200.000 22.745.500 184.735.200.000 159 153 158 1.184.200.000 18.828.200 187.103.600.000 157,5 138 141 1.184.200.000 12.437.400 166.972.200.000 153,5 141 151 1.184.200.000 15.428.200 178.814.200.000 157 149 157 1.184.200.000 21.773.600 185.919.400.000 160,5 144 144 1.184.200.000 13.671.000 170.524.800.000 175 100,5 161 1.184.200.000 10.055.600 190.656.200.000 164 84 110 1.184.200.000 7.629.300 130.262.000.000 114,5 40,6 40,6 1.184.200.000 614.500 48.078.520.000 40,6 40,6 40,6 1.184.200.000 - 48.078.520.000 40,6 40,6 40,6 1.184.200.000 - 48.078.520.000 2015 Januari January Februari February Maret March April April Mei May Juni June Juli July Agustus August September September Oktober October November November Desember December 18 161 152 153 1.184.200.000 23.938.800 181.182.600.000 161 151 159 1.184.200.000 27.875.700 187.695.700.000 161 156 159 1.184.200.000 27.417.800 187.695.700.000 161 152 153 1.184.200.000 26.460.500 181.182.600.000 164 152 160 1.184.200.000 25.606.300 189.472.000.000 163 156 159 1.184.200.000 27.267.400 187.695.700.000 162 154 157 1.184.200.000 22.816.200 185.919.400.000 158 146 152 1.184.200.000 25.775.100 179.406.300.000 154 150 151 1.184.200.000 27.582.200 178.814.200.000 158 151 151 1.184.200.000 26.174.800 178.814.200.000 156 150 154 1.184.200.000 26.449.300 182.366.800.000 158 153 157 1.184.200.000 18.344.600 185.919.400.000 PT POLARIS INVESTAMA Tbk / Laporan Tahunan 2016 Komposisi Pemegang Saham Composition of Shareholders Jumlah Saham Number of Shares Jumlah Nominal (Rp) NOMINAL AMOUNT (Rp) Modal Dasar: 5.411.800.000 563.680.000.000 Saham Seri A 25.000.000 25.000.000.000 Saham Seri B 5.386.800.000 538.680.000.000 Keterangan Presentase Kepemilikan (%) PRECENTAGE OF OWNERSHIP (%) Status Kepemilikan ownerSHIP status Authorized Capital Series A Shares Series B Shares Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saham Seri A Masyarakat (masingmasing di bawah 5%) Saham Seri B Credit Suisse Securities (Europe) Masyarakat (masingmasing di bawah 5%) Description Subscribed and Fully Paid-Up Capital 25.000.000 25.000.000.000 2,11 25.000.000 25.000.000.000 2,11 1.159.200.000 115.920.000.000 97,89 85.205.500 8.520.550.000 Series A Shares Institusi dan Individu lokal Local Institution and Individual Public (each below 5%) Series B Shares 7,20 Institusi asing Foreign Institution Credit Suisse Securities (Europe) Institusi dan Individu lokal Local Institution and Individual Public (each below 5%) 1.073.994.500 107.399.450.000 90,69 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor penuh 1.184.200.000 140.920.000.000 100,00 Portepel 4.227.600.000 422.760.000.000 Number of Shares Issued and Fully Paid Portfolio Saham Seri A - - Series A Shares Saham Seri B 4.227.600.000 422.760.000.000 Series B Shares Kronologi Pencatatan Saham Chronology of Share Listing Perseroan menjadi perusahaan terbuka setelah memperoleh Surat Pemberitahuan Efektif Atas Penyertaan Pendaftaran Emisi Saham No. S290/PM/2001 tanggal 26 Februari 2001 dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal untuk melakukan Penawaran Umum Perdana kepada masyarakat sejumlah 100.000.000 saham dengan nilai nominal Rp100,- per saham yang ditawarkan dengan harga Rp200,- per saham dan sejumlah 35.000.000 waran seri I yang diberikan secara cuma-cuma yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru dengan nilai nominal Rp100,per saham. Atas hal tersebut, Perseroan telah mencatatkan seluruh sahamnya di Bursa Efek Jakarta pada tanggal 16 Maret 2001. The Company became a publicly listed company after receiving Notification Letter of Effective Participation of Registration of Share Issuance No. S290/PM/2001 dated February 26, 2001, from the Head of Capital Market Monitoring Agency to conduct Initial Public Offering to people for 100,000,000 shares with nominal value of Rp100,- per share, which was offered at Rp200,- per share and for 35,000,000 warrant series I that was given free of charge, entitling its holder to purchase one new share with a nominal value of Rp100, - per share. As per the above, the Company listed all its shares in Jakarta Stock Exchange on March 16, 2001. Pada tahun 2003 dan 2004, Perseroan berturut-turut melakukan Penawaran Umum Terbatas (PUT) dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek terlebih Dahulu (HMETD) I dan II kepada Pemegang Saham. Pelaksanaan PUT I dalam rangka penerbitan HMETD sejumlah 750.000.000 saham dengan nilai nominal Rp100,- per saham. Sedangkan, pelaksanaan PUT II dalam rangka penerbitan HMETD sejumlah 409.200.000 saham dengan nilai nominal Rp100,per saham. In 2003 and 2004, the Company successively conducted Limited Public Offering (PUT) in order to issue Pre-emptive Rights (HMETD) I and II to Shareholders. Implementation of PUT I on the issuance of pre-emptive rights (HMETD) for 750,000,000 shares with a nominal value of Rp100, - per share. Whereas, implementation of PUT II on the issuance of pre-emptive rights (HMETD) for 409,200,000 shares with a nominal value of Rp100, - per share. 2016 Annual Report / PT POLARIS INVESTAMA Tbk 19 Program Kepemilikan Saham Oleh Karyawan dan/atau Manajemen Share Ownership Program for Employees and/or Management Perseroan tidak melaksanakan program kepemilikan saham oleh karyawan dan/atau manajemen. The Company does not implement share ownership program for employees and/or management. Kebijakan dan Pembagian Dividen Dividend Policy and Distribution 20 Perseroan melaksanakan pembagian dividen berdasarkan ketentuan Anggaran Dasar tentang Penggunaan Laba. Kebijakan pembagian dividen tersebut disesuaikan dengan kondisi keuangan Perseroan pada tahun terkait dan ditentukan berdasarkan keputusan RUPS. The Company distributes dividend based on the regulation on the Articles of Association regarding Profit Utilization. The policy of dividend distribution is adjusted to the Company’s financial condition in the relevant year and is determined based on GMS resolution. Pada tahun 2015, Perseroan tidak melakukan pembagian dividen karena perolehan laba digunakan sebagai modal kerja di tahun berikutnya. Demikian pula, pada tahun 2016, Perseroan tidak melakukan pembagian dividen karena mengalami rugi bersih sebesar Rp10.524.935.185,-. In 2015, the Company did not distribute dividend because the profit was used for working capital of the subsequent year. Similarly, in 2016 the Company did not distribute dividend due to the net loss of Rp10,524,935,185,-. PT POLARIS INVESTAMA Tbk / Laporan Tahunan 2016 ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis Dasar penyajian Analisis dan Pembahasan Manajemen adalah Laporan Keuangan Konsolidasian yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Warnoyo dan Mennix berdasarkan Standar Akuntuansi Keuangan di Indonesia, yang disajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, untuk posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas konsolidasiannya untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. The basis of presenting the Management Discussion and Analysis is the Consolidated Financial Statements as per December 31, 2016 and 2015, which have been audited by Public Accountant Office Warnoyo and Mennix based on the Financial Accounting Standard in Indonesia, which is presented fairly in all material matters for financial positions, financial performance, and consolidated cash flow for the year ended on the said dates. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position (dalam jutaan Rupiah) (in millions of Rupiah) URAIAN 2016 2015 353.502 Aset Lancar Aset Tidak Lancar PERTUMBUHAN/ GROWTH DESCRIPTION Rp % 342.173 11.329 3,31 170.584 158.741 11.843 7,46 Current Assets 182.918 183.432 (514) (0,28) Non-Current Assets 145.867 115.752 30.115 26,02 Liabilitas Jangka Pendek 141.764 111.381 30.383 27,28 Current Liabilities Liabilitas Jangka Panjang 4.103 4.371 (268) (6,13) Long-Term Liabilities 207.635 226.421 (18.786) (8,30) 181.604 197.082 (15.478) (7,85) Equities Attributable to Owner of Parent Entity 26.031 29.338 (200.390) (88,50) Non-Controlling Interests Aset Liabilitas Ekuitas Ekuitas yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non Pengendali Assets Liabilities Equities CONSOLIDATED FINANCIAL POSITION Posisi keuangan konsolidasian (in millions of Rupiah) (dalam jutaan Rupiah) 342.173 353.502 226.421 115.752 2015 2016 ASET ASSETS 2015 207.635 145.867 2016 LIABILITAS LIABILITIES 2015 2016 EKUITAS Equity 2016 Annual Report / PT POLARIS INVESTAMA Tbk 21 Aset Assets (dalam jutaan Rupiah) URAIAN (in millions of Rupiah) 2016 PERTUMBUHAN/ GROWTH 2015 Rp % Aset Lancar Current Assets Kas dan Setara Kas 23.617 4.181 19.436 464,84 Portofolio Efek 26.282 44.965 (18.683) (41,55) Piutang Lembaga Kliring dan Penjamin 5.312 2.019 3.293 163,12 14.759 8 14.751 175.601,96 Piutang Perusahaan Efek Pihak Ketiga Piutang Nasabah Pihak Ketiga Piutang Reverse Repo Pajak Dibayar Dimuka Securities Portfolio Receivables of Clearing and Settlement Guarantee Institution Receivable of Securities Company Third Party 19.262 11.960 7.301 61,05 35.653 36.679 (1.026) (2,80) 5.452 11.771 (6.319) (53,69) Third Party Reverse Repo Receivables Trade Receivables Third Party 13 5 9 181,04 Prepaid Tax 29.544 33.083 (3.539) (10,70) Other Receivables Persediaan Aset Real Estate 8.422 11.784 (3.362) (28,53) Real Estate Asset Inventory Beban Dibayar Dimuka dan Uang Muka 2.268 2.286 (18) (0,79) Prepaid Expenses and Down Payment 170.584 158.741 11.843 7,46 Total Current Asset 178.362 178.133 229 0,13 Real Estate Asset Inventory 2.047 1.569 478 30,49 Deferred Tax Asset 135 135 - 0,00 Placement Piutang Lain-lain Jumlah Aset Lancar Aset Tidak Lancar Persediaan Aset Real Estate Aset Pajak Tangguhan Penyertaan Non-Current Assets Aset Tetap - Setelah dikurangi akumulasi penyusutan 1.196 2.440 (1.243) (50,96) Fixed Asset - After deducted by accumulation of depreciation Aset Lain-lain 1.178 1.156 22 1,92 Other Assets Jumlah Aset Tidak Lancar 182.918 183.432 (514) (0,28) Total Non-Current Assets Jumlah Aset 353.502 342.173 11.329 3,31 Total Asset Perseroan mencatat peningkatan total aset menjadi Rp353,50 miliar di 2016 dari Rp342,17 miliar di 2015. Peningkatan total aset tersebut mencapai Rp11,33 miliar atau sebesar 3,31%. Peningkatan terutama disebabkan oleh peningkatan aset lancar, yaitu peningkatan kas dan setara kas sebesar Rp19,44 miliar dan peningkatan piutang perusahaan efek sebesar Rp14,75 miliar. The Company recorded an increase of the total asset to be Rp353.50 billion in 2016 from Rp342.17 billion in 2015. The increase of the total asset reached Rp11.33 billion or 3.31%. The increase was mainly because of the increase of current assets, which are cash and cash equivalents for Rp19.44 billion and receivables of securities company for Rp14.75 billion. liabilitas liabilities (dalam jutaan Rupiah) URAIAN (in millions of Rupiah) 2016 2015 PERTUMBUHAN/ GROWTH Rp % Liabilitas Jangka Pendek Utang Nasabah Utang Lembaga Kliring dan Penjaminan DESCRIPTION Current Liabilities 25.769 4.859 20.909 430,29 Payables to Customer 3.898 5.713 (1.815) (31,76) Payables to Clearing and Settlement Guarantee Institution Utang Usaha 22 Cash and Cash Equivalents Customer Receivables Piutang Usaha Pihak Ketiga DESCRIPTION PT POLARIS INVESTAMA Tbk / Laporan Tahunan 2016 Trade Payables (dalam jutaan Rupiah) URAIAN Pihak Ketiga (in millions of Rupiah) 2016 2015 PERTUMBUHAN/ GROWTH Rp % DESCRIPTION 333 414 (81) (19,57) Utang Bank Jangka Pendek 50.000 50.000 - 0,00 Current Bank Payables Utang Pihak Ketiga Lain 34.500 35.000 500 (1,43) Other Third Party Payables 2.387 1.442 945 65,52 Utang Pajak Pihak Ketiga Utang Lain-lain Jumlah Liabilitas Jangka Pendek Tax Payables Securities Company Payables Utang Perusahaan Efek Beban yang Masih Harus Dibayar Third Party 10.587 15 10.572 68,351,55 1.189 8.492 (7.302) (86,00) Accrued Expenses 13.101 5.446 7.655 140,55 Other Payables 141.764 111.381 30.383 27,28 Total Current Liabilities Liabilitas Jangka Panjang Third Party Long-Term Liabilities Liabilitas Imbalan Kerja 4.103 4.371 (268) (6,13) Employee Benefit Liabilities Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 4.103 4.371 (268) (6,13) Total Long-Term Liabilities 145.867 115.752 30.115 26,02 Total Liabilities Jumlah Liabilitas Liabilitas Perseroan meningkat Rp30,12 miliar atau sebesar 26,02% dari Rp115,75 miliar di 2015 menjadi Rp145,87 miliar di 2016. Peningkatan total liabilitas terutama berasal dari peningkatan liabilitas jangka pendek, yaitu peningkatan utang nasabah sebesar Rp20,91 miliar dan peningkatan utang perusahaan efek sebesar Rp10,57 miliar. The Company’s Liabilities increased by Rp30.12 billion or 26.02% from Rp115.75 billion in 2015 to Rp145.87 billion in 2016. The increase of the total liabilities mainly due to the increase of current liabilities, which are increase of payables to customer for Rp20.91 billion and increase of payables to securities company for Rp10.57 billion. Ekuitas Equities (dalam jutaan Rupiah) URAIAN Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Tambahan Modal Disetor (in millions of Rupiah) PERTUMBUHAN/ GROWTH 2016 2015 140.920 140.920 - 0,00 Subscribed and Fully Paid-Up Capital 6.145 5.356 789 14,74 Additional Paid-Up Capital Rp % Saldo Laba Telah Ditentukan Penggunannya Belum Ditentukan Penggunaannya Ekuitas yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non Pengendali Jumlah Ekuitas DESCRIPTION Profit Balance The use has been determined The use has not been determined 6.350 6.350 - 0,00 28.189 44.457 (16.267) (36,59) 181.604 197.082 (15.478) (7,85) Equities attributable to Owner of Parent Entity 26.031 29.338 (3.308) (11,27) Non-Controlling Interests 207.635 226.421 (18.786) (8,30) Total Equity Ekuitas Perseroan menurun Rp18,79 miliar atau sebesar 8,30% dari Rp226,42 miliar di 2015 menjadi Rp207,63 miliar di 2016. Penurunan tersebut khususnya disebabkan penurunan saldo laba belum ditentukan penggunaannya sebesar Rp16,27 miliar. The Company’s Equities decreased by Rp18.79 billion or 8.30% from Rp226.42 billion in 2015 to Rp207.63 billion in 2016. The decrease was mainly because of the decrease in profit balance which its use has not been determined for Rp16.27 billion. 2016 Annual Report / PT POLARIS INVESTAMA Tbk 23 Laporan Laba (Rugi) Konsolidasian Consolidated Statements of Profit or Loss (dalam jutaan Rupiah) (in millions of Rupiah) URAIAN Pendapatan Laba Bruto 2016 2015 37.306 23.509 PERTUMBUHAN/ GROWTH Rp DESCRIPTION % 13.797 58,69 Revenue 33.943 23.120 10.823 46,81 Gross Profit Laba (Rugi) Sebelum Pajak (19.028) (9.750) (9.278) (95,16) Profit (Loss) Before Tax Laba (Rugi) Komprehensif Tahun Berjalan (19.474) (9.534) (9.940) (104,26) Comprehensive Profit (Loss) of Current Year Laba (rugi) konsolidasian Consolidated profit or loss (dalam jutaan Rupiah) (in millions of Rupiah) 37.306 23.120 33.943 2015 2016 23.509 2015 2016 2016 (19.028) PENDAPATAN REVENUE 24 LABA BRUTO GROSS PROFIT 2015 2016 (9.750) (19.474) LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK Profit (Loss) Before Tax 2015 (9.534) LABA (RUGI) KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN Comprehensive Profit (Loss) of Current Year PENDAPATAN REVENUE Perseroan berhasil membukukan pendapatan yang mencapai Rp37,31 miliar di 2016, meningkat Rp13,80 miliar atau sebesar 58,69% dari 2015 yang sebesar Rp23,51 miliar. Peningkatan tersebut berasal dari peningkatan pendapatan atas usaha sekuritas dan usaha properti. Pendapatan atas usaha sekuritas naik Rp7,55 miliar atau sebesar 33,87% yang khususnya disebabkan peningkatan pendapatan kegiatan manajer investasi sebesar Rp7,67 miliar. Sedangkan, pendapatan atas usaha properti naik Rp6,25 miliar atau sebesar 509,26% yang disebabkan peningkatan penjualan tanah dan rumah. The Company successfully recorded revenue of Rp37.31 billion in 2016, an increase of Rp13.80 billion or 58.69% from that of 2015 for Rp23.51 billion. The increase was due to the revenue increase on securities business and property business. Revenue on securities business increased by Rp7.55 billion or 33.87%, particularly due to the increase in revenue on investment management activity for Rp7.67 billion. Whereas, revenue on property business increased by Rp6.25 billion or 509.26% which was due to an increase on land and house sales. LABA BRUTO GROSS PROFIT Laba bruto di 2016 mencapai Rp33,94 miliar, meningkat Rp10,82 miliar atau sebesar 46,81% dari 2015 yang sebesar Rp23,12 miliar. Hal ini sejalan dengan kenaikan pendapatan. Gross profit in 2016 was achieved at Rp33.94 billion, an increase of Rp10.82 billion or 46.81% from that of 2015 for Rp23.12 billion. This is in line with the revenue increase. LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK PROFIT (LOSS) BEFORE TAX Pada 2016, Perseroan mencatat rugi sebelum pajak sebesar Rp19,03 miliar. Rugi tersebut mengalami peningkatan Rp9,28 miliar atau sebesar 95,16% dari rugi di tahun 2015 yang sebesar Rp9,75 miliar. Peningkatan rugi sebelum pajak disebabkan peningkatan beban-beban yang ditanggung Perseroan di tahun 2016. In 2016, the Company recorded Loss Before Tax for Rp19.03 billion. Such Loss increased by Rp9.28 billion or for 95.16% from the Loss in 2015, which was Rp9.75 billion. The increase of Loss Before Tax was due to the increase in expenses borne by the Company in 2016. PT POLARIS INVESTAMA Tbk / Laporan Tahunan 2016 LABA (RUGI) KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN COMPREHENSIVE PROFIT (LOSS) OF THE CURRENT YEAR Sejalan dengan rugi sebelum pajak, Perseroan juga mencatatkan rugi komprehensif tahun berjalan sebesar Rp19,47 miliar. Rugi komprehensif tahun berjalan tersebut terdiri dari rugi komprehensif yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp19,46 miliar dan kepentingan non pengendali sebesar Rp0,10 miliar. In line with the Loss Before Tax, the Company also recorded Comprehensive Loss of the current year for Rp19.47 billion. The comprehensive loss of the current year consists of comprehensive loss attributable to owner of parent entity for Rp19.46 billion and non-controlling interest for Rp0.10 billion. LABA (RUGI) NETO PER SAHAM NET PROFIT (LOSS) PER SHARE Sejalan dengan rugi komprehensif tahun berjalan laba, maka Perseroan juga mencatat rugi neto per saham sebesar Rp13,71,-, mengalami peningkatan Rp4,82,- atau sebesar 54,22% dari rugi neto per saham di 2015 sebesar Rp8,89,-. In line with the comprehensive loss of the current year, the Company also recorded net loss per share of Rp13.71,-, an increase of Rp4.82,- or for 54.22% from net loss per share in 2015 for Rp8.89,-. Laporan Arus Kas Konsolidasian Consolidated Statements of Cash Flows (dalam jutaan Rupiah) URAIAN Arus Kas Dari Aktivitas Operasi Arus Kas Dari Aktivitas Investasi Arus Kas Untuk Aktivitas Pendanaan Kenaikan (Penurunan) Kas dan Setara Kas (in millions of Rupiah) 2016 2015 PERTUMBUHAN/ GROWTH Rp % 18.148 708 17.710 2.501,05 6.376 2.493 3.883 155,78 (5.359) (5.703) (344) (6,04) 19.436 (2.502) 21.938 876,80 DESCRIPTION Cash Flows From Operating Activities Cash Flows From Investing Activities Cash Flows For Financing Activities Increase (Decrease) of Cash and Cash Equivalents Kenaikan kas dan setara kas Perseroan di 2016 tercatat sebesar Rp19,44 miliar. Pencapaian ini lebih baik dibandingkan 2015 yang mencatatkan penurunan kas dan setara kas sebesar Rp2,50 miliar. Increase of cash and cash equivalents of the Company in 2016 was recorded at Rp19.44 billion. This achievement is better than that of 2015, which recorded a decrease of cash and cash equivalents for Rp2.50 billion. ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Arus kas dari aktivitas operasi di 2016 sebesar Rp18,42 miliar, mengalami peningkatan dibandingkan 2015 yang sebesar Rp0,71 miliar. Peningkatan arus kas dari aktivitas operasi ini disebabkan peningkatan yang siginifikan pada penerimaan dari pelanggan sebesar Rp32,61 miliar. Cash flow from operating activities in 2016 was Rp18.42 billion, an increase if compared to that of 2015, which was Rp0.71 billion. The increase of cash flow from operating activities was due to the significant increase on revenue from customers for Rp32.61 billion. ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Arus kas dari aktivitas investasi di 2016 mencapai Rp6,38 miliar, mengalami peningkatan dibandingkan 2015 yang sebesar Rp2,49 miliar. Peningkatan arus kas dari aktivitas investasi ini khususnya berasal dari hasil penjualan aset tetap sebesar Rp3,40 miliar dan peningkatan persediaan aset real estate sebesar Rp1,77 miliar. Cash flow from investing activities in 2016 was Rp6.38 billion, an increase if compared to that of 2015, which was Rp2.49 billion. The increase of cash flow from investing activities was particularly due to sales of fixed assets for Rp3.40 billion and an increase of real estate asset inventory for Rp1.77 billion. ARUS KAS UNTUK AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOWS FOR FINANCING ACTIVITIES Arus kas untuk aktivitas pendanaan di 2016 sebesar Rp5,36 miliar, mengalami penurunan dibandingkan 2015 yang sebesar Rp5,70 miliar. Penurunan arus kas dari aktivitas pendanaan tersebut khususnya disebabkan peningkatan penerimaan dari pihak yang berelasi sebesar Rp0,85 miliar. Cash flow for financing activities in 2016 was Rp5.36 billion, a decrease if compared to that of 2015, which was Rp5.70 billion. The decrease of cash flow from financing activities was particularly due to the increase of revenue from related party for Rp0.85 billion. 2016 Annual Report / PT POLARIS INVESTAMA Tbk 25 Rasio Keuangan Financial Ratios KEMAMPUAN MEMBAYAR UTANG ABILITY TO PAY DEBTS Kemampuan Perseroan dalam membayar utang sepanjang tahun 2016 dapat dilihat dari beberapa rasio keuangan, seperti rasio lancar, rasio liabilitas terhadap ekuitas, dan rasio liabilitas terhadap aset. The Company’s ability in paying debts throughout 2016 can be seen from several financial ratios, such as current ratio, liabilities to equities ratio, and liabilities to assets ratio. URAIAN Rasio Lancar 2016 2015 DESCRIPTION 120,33% 142,52% Current Ratio Rasio Liabilitas Terhadap Ekuitas 70,25% 51,12% Liabilities to Equities Ratio Rasio Liabilitas Terhadap Aset 41,26% 33,83% Liabilities to Assets Ratio Berdasarkan perolehan nilai rasio keuangan, kemampuan Perseroan dalam membayar kewajibannya, baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang, mengalami sedikit penurunan. Hal ini dapat dilihat dari nilai rasio lancar yang menjadi 120,33% dari 142,52%, rasio liabilitas terhadap ekuitas yang menjadi 70,25% dari 51,12%, dan rasio liabilitas terhadap aset yang menjadi 41,26% dari 33,83%. Meskipun demikian, kemampuan Perseroan dalam membayar utang masih cukup baik. Based on the achieved value of financial ratios, the Company’s ability in paying its liabilities, either for shortterm or long-term, experienced a bit decrease. This can be seen from the value of current ratio, which is 120.33% from 142.52%, liabilities to equities ratio, which is 70.25% from 51.12%, and liabilities to assets ratio, which is 41.26% from 33.83%. Nevertheless, the Company’s ability in paying its debts is still relatively good. TINGKAT KOLEKTIBILITAS PIUTANG RECEIVABLES COLLECTIBLE RATE Perseroan mengelola kolektibilitas piutang dengan sebaikbaiknya sehingga dapat menunjukkan peningkatan dari tahun sebelumnya. Hal tersebut antara lain dilakukan melalui pembatasan piutang usaha pada pihak-pihak yang kredibel. Perseroan berpendapat bahwa seluruh piutang usaha dapat ditagih sehingga tidak diadakan penyisihan penurunan nilai. The Company manages its payable collection very well in order to show improvement from the previous year. This is, among others, done by limiting business receivables to credible parties. The Company assumes that all business receivables can be collected and therefore, there is no reserve for impairment. Informasi Keuangan Lainnya Other Financial Information STRUKTUR PERMODALAN CAPITAL STRUCTURE Manajemen permodalan Perseroan bertujuan untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat guna mendukung usaha Perseroan dan Entitas Anak, serta memaksimalkan keuntungan bagi Pemegang Saham. Perseroan mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian, berdasarkan perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, Perseroan dapat menyesuaikan pembayaran dividen kepada Pemegang Saham atau menerbitkan saham baru. The Company manages its capital with the main objective to ensure the maintenance of a healthy capital ratio in order to support the business of the Company and its Subsidiaries, as well as to maximize benefits for the Shareholders. The Company manages the capital structure and makes adjustments based on changes in economic condition. To maintain and adjust the capital structure, the Company can adjust the dividend payment to the Shareholders or issue new shares. Struktur permodalan Perseroan adalah sebagai berikut. The Company’s capital structure is as follows. (in millions of Rupiah) (dalam jutaan Rupiah) 2016 2015 Utang Bersih URAIAN 115.760 105.758 Ekuitas 207.635 226.421 Equities 0,56% 0,47% Leverage Ratio Rasio Pengungkit 26 PT POLARIS INVESTAMA Tbk / Laporan Tahunan 2016 DESCRIPTION Net Payables IKATAN MATERIAL UNTUK INVESTASI BARANG MODAL MATERIAL COMMITMENT FOR CAPITAL GOODS INVESTMENT Perseroan memiliki ikatan material untuk investasi barang modal terkait fasilitas modal kerja dari PT Bank Victoria International Tbk. Berdasarkan Surat Persetujuan Pemberian Fasilitas Baru No. 096/OL/CCD-VIC/XII/2014 tertanggal 22 Desember 2014, Perseroan memperoleh fasilitas kredit berupa fasilitas modal kerja dari Bank Victoria. Jumlah plafond atas fasilitas kredit tersebut sebesar Rp50.000.000.000,- dan berjangka waktu 12 bulan dengan tingkat bunga sebesar 16% per tahun. Fasilitas kredit tersebut dijamin dengan 21 bidang tanah atas nama Perseroan yang terletak di Perumahan Meruya Residence Jakarta Barat. Perjanjian fasilitas kredit tersebut telah diperpanjang melalui perjanjian dengan jangka waktu satu tahun sampai dengan jatuh tempo pada tanggal 23 Desember 2017. The Company has material commitment for capital goods investment related to working capital facility of PT Bank Victoria International Tbk. Based on the Approval Letter of New Facility Provision No. 096/OL/CCD-VIC/XII/2014 dated December 22, 2014, the Company received credit facility in the form of working capital facility from Bank Victoria. The limit amount of this credit facility is Rp50,000,000,000,with 12-month tenure and interest rate of 16% per year. This credit facility is secured by 21 plots of land on behalf of the Company located in Meruya Housing Residence, West Jakarta. This credit facility agreement had been extended through a one-year agreement until it is due on December 23, 2017. Dalam persetujuan kredit tersebut terdapat beberapa batasan yang diberikan oleh pihak bank selaku pemberi kredit kepada Perseroan sebagai debitur (negative covenants), diantaranya adalah Perseroan tidak diperbolehkan untuk menggunakan fasilitas kredit tersebut di luar yang telah diperjanjikan, melakukan merger, akuisisi dan penjualan atau pemindahtanganan atau melepaskan hak atas harta kekayaan Perseroan, melakukan perubahan Anggaran Dasar, mengikatkan diri sebagai penjamin (guarantor) kepada pihak lain, dan batasan-batasan lainnya. In the credit agreement, there are several limitations given by the bank as credit provider to the Company as the debtor (negative covenants), such as the Company is not allowed to use the credit facility beyond what is agreed on, conduct merger, acquisition, and sale or transfer or release of rights of the Company’s assets, make amendments of the Articles of Association, bind itself as a guarantor to other parties, and other limitations. INVESTASI BARANG MODAL CAPITAL GOODS INVESTMENT Pada 2016, Perseroan telah melakukan investasi barang modal yang ditujukan untuk kegiatan operasional Perseroan dengan jumlah biaya perolehan mencapai Rp0,13 miliar. Investasi barang modal tersebut terdiri atas kendaraan sebesar Rp0,02 miliar, inventaris kantor sebesar Rp0,03 miliar, dan kendaraan sebesar Rp0,08 miliar. In 2016, the Company made capital goods investment aimed for operational activities of the Company with acquisition cost amounting to Rp0.13 billion. The capital goods investment consists of vehicle for Rp0.02 billion, office inventory for Rp0.03 billion, and another vehicle for Rp0.08 billion. INVESTASI, PENGGABUNGAN/PELEBURAN USAHA, AKUISISI, RESTRUKTURISASI UTANG/ MODAL INVESTMENT, BUSINESS MERGER/ CONSOLIDATION, ACQUISITION, DEBT/CAPITAL RESTRUCTURING Pada 2016, Perseroan tidak memiliki informasi yang material mengenai investasi, penggabungan/peleburan usaha, akuisisi dan restrukturisasi utang/modal. In 2016, the Company did not have other material information related to investment, business merger/consolidation, acquisition, and debt/capital restructuring. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI TRANSACTION WITH RELATED PARTY Pada 2016, Perseroan dan Entitas Anak, dalam kegiatan usaha normalnya, melakukan beberapa transaksi dengan pihak berelasi yang dilakukan dengan harga dan syarat yang sama dengan pihak ketiga. Perseroan dan Entitas Anak berkeyakinan bahwa tidak terdapat benturan kepentingan atas transaksi-transaksi dengan pihak berelasi sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam dan LK No. IX.E.I tentang Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu, sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian ini diselesaikan. In 2016, the Company and its Subsidiaries, in running its normal course of business, made several transactions with related parties, in which the transactions were made with the same price and requirement as it is with third party. The Company and its Subsidiaries believes that there is no conflict of interest on the transactions with related parties as stated in Bapepam-LK Regulation No. IX.E.I regarding Conflict of Interest of Certain Transactions, until the date this consolidated financial report is completed. PROSPEK USAHA BUSINESS PROSPECTS Pada tahun 2016, perekonomian Indonesia mengalami pertumbuhan 5,02%, lebih tinggi dibanding capaian tahun 2015 sebesar 4,88%. Dari sisi produksi, pertumbuhan In 2016, Indonesia’s economy grew 5.02%, higher than the growth in 2015, which was 4.88%. Regarding production, the highest growth was in the business of Financial Services 2016 Annual Report / PT POLARIS INVESTAMA Tbk 27 28 tertinggi dicapai oleh lapangan usaha Jasa Keuangan dan Asuransi sebesar 8,90%. Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non Profit yang melayani rumah tangga sebesar 6,62%. Pertumbuhan ekonomi Indonesia tersebut disertai pertumbuhan permintaan properti residensial pada semua tipe rumah. Pertumbuhan permintaan properti disebabkan fasilitas kredit yang diberikan perbankan dan lembaga pembiayaan non bank dengan suku bunga yang menarik. and Insurance sectors for 8.90%. Regarding expenditure, the highest growth was in the component of Consumption Expenditure of Non-Profit Institution serving household for 6.62%. Indonesia’s economy growth is accompanied by growth in residential property demand of all housing types. The growth in property demand was due to the credit facility given by the banks and non-bank financing institutions offers attractive interest rate. Pertumbuhan ekonomi di 2016 tersebut diperkirakan akan semakin baik di 2017 dengan didukung pertumbuhan seluruh sektor lapangan usaha. Demikian juga pertumbuhan properti residensial diperkirakan masih akan terus berlanjut di 2017 dengan didukung fasilitas kredit pemilikan rumah (KPR) oleh perbankan dan lembaga pembiayaan non bank. The economic growth in 2016 was expected to be better in 2017 with the support of growth in all business sectors. Furthermore, the residential property growth is expected to continue in 2017 supported by the House Loan (KPR) facility by the banks and non-bank financing institutions. Baiknya prospek ekonomi di 2017, memberikan harapan bagi Perseroan untuk dapat meningkatkan usaha di 2017. Perseroan meyakini dapat meningkatkan kinerja Perseroan sejalan dengan tumbuhnya perekonomian Indonesia. Perseroan menyambut prospek usaha yang akan datang dengan mempersiapkan sejumlah strategi, termasuk meningkatkan permodalan. Good economy prospect in 2017 gives hope to the Company to increase the business in 2017. The Company believes to be able to increase the Company’s performance in line with the economic growth of Indonesia. The Company welcomes the future business prospect by preparing a number of strategies, including capital increase. PENCAPAIAN TARGET 2016 TARGET ACHIEVEMENT IN 2016 Pencapaian Perseroan pada tahun 2016 telah memenuhi sebagian dari target yang ditetapkan. Beberapa pencapaian tersebut adalah Perseroan telah berhasil meningkatkan perlolehan aset. Selain itu, keberhasilan juga ditunjukkan melalui peningkatan pendapatan usaha sehingga perolehan laba bruto juga meningkat. Namun, besarnya beban yang ditanggung menyebabkan Perseroan belum dapat memenuhi target laba tahun berjalan dan laba komprehensif tahun berjalan. The Company’s achievement in 2016 had met some of the set target. Some of the achievement is the success in increasing asset acquisition. Furthermore, the success is also shown through the business revenue increase so that the gross profit also increase. However, the amount of expense borne had made the Company unable to meet the target of current year profit and current year comprehensive profit. TARGET 2017 TARGET IN 2017 Untuk periode tahun 2017, Perseroan telah menetapkan target pertumbuhan usaha, antara lain terkait pendapatan, laba usaha, laba tahun berjalan, dan laba neto per saham. Selain itu, Perseroan telah menargetkan peningkatan aset dan permodalan. For the period of 2017, the Company has set its business growth target, among others, related to revenue, business profit, current year profit, and net profit per share. In addition, the Company has targeted an increase in asset and capital. ASPEK PEMASARAN MARKETING ASPECT Perseroan melaksanakan pemasaran terhadap produk dan jasa yang dimiliki melalui strategi peningkatan kualitas produk dan layanan yang dimiliki. Perseroan menjalin kerja sama yang baik dengan mitra usaha dan pelanggan untuk menjaga keberlangsungan usaha dalam jangka panjang. In conducting marketing of the products and services, the Company’s strategy is to increase the product quality and services. The Company has good cooperation with business partners and customers to maintain the business sustainability in the long-term. Kegiatan yang dilakukan Perseroan tersebut dilakukan di wilayah Pulau Jawa. Dengan demikian, Perseroan menghadapi persaingan secara langsung dengan perusahaan sejenis yang melakukan kegiatan usaha di wilayah Pulau Jawa. Activities done by the Company is within Java Island. Therefore, the Company faces the competition directly with similar companies that run business in Java Island. INFORMASI MATERIAL SETELAH TANGGAL LAPORAN AKUNTAN MATERIAL INFORMATION AFTER THE ACCOUNTANT’S REPORTING DATE Perseroan tidak memiliki informasi material setelah tanggal laporan akuntan sampai dengan tanggal Laporan Tahunan ini diterbitkan. The Company does not have material information after the accountant’s reporting date until the date this Annual Report is published. PT POLARIS INVESTAMA Tbk / Laporan Tahunan 2016 PERUBAHAN PERATURAN PERUNDANGUNDANGAN CHANGES IN THE LAWS AND REGULATIONS Pada tahun 2016, tidak terdapat perubahan peraturan perundang-undangan yang berdampak signifikan terhadap Perseroan. In 2016, there were no changes in the laws and regulations that significantly affected the Company. PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI CHANGES IN ACCOUNTING POLICIES Kebijakan akuntansi yang diterapkan oleh Perseroan dan Entitas Anak konsisten dengan tahun-tahun sebelumnya, kecuali untuk perlakuan akuntansi yang terkait dengan pengampunan pajak sebagaimana diatur di dalam UndangUndang No. 11 Tahun 2016 tentang “Pengampunan Pajak”. Perseroan dan Entitas Anak telah memilih untuk menerapkan opsi kebijakan akuntansi atas pengakuan awal yang diperkenankan dalam PSAK No. 70 tentang “Akuntansi Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak”, yang berlaku efektif per 1 Juli 2016, secara prospektif dan konsisten terhadap seluruh aset dan liabilitas pengampunan pajak yang diakui. Kebijakan akuntansi terhadap aset dan liabilitas pengampunan pajak diuraikan lebih lanjut pada akun yang terkait. The accounting policies applied by the Company and its Subsidiaries are consistent with the previous years, except for accounting treatment related to tax amnesty as stipulated in Law No. 11 of 2016 concerning “Tax Amnesty”. The Company and its Subsidiaries have chosen to apply the option of accounting policies on the initial recognition allowed in PSAK No. 70 concerning “Asset and Liability Accounting of Tax Amnesty”, that was effective as per July 1, 2016, prospectively and consistently to all recognized asset and liability of tax amnesty. The accounting policies on asset and liability of tax amnesty are described further in the related account. Adapun amandemen, penyesuaian tahunan dan SAK baru yang berlaku efektif 1 Januari 2016 dan relevan bagi Perseroan namun tidak memiliki dampak yang substansial terhadap pelaporan kinerja ataupun posisi keuangan secara keseluruhan adalah sebagai berikut. Amendment, annual adjustment, and new SAK that are effective as per January 1, 2016, and relevant to the Company but has no substantial impact to the performance reporting or financial position overall are as follows. • • • ISAK No. 30: Pungutan; PSAK No. 5 (Penyesuaian 2015): Segmen Operasi; PSAK No. 7 (Penyesuaian 2015): Pengungkapan Pihakpihak Berelasi; PSAK No. 13 (Penyesuaian 2015): Properti Investasi; PSAK No. 16 (Penyesuaian 2015): Aset Tetap; PSAK No. 19 (Penyesuaian 2015): Aset Takberwujud; PSAK No. 22 (Penyesuaian 2015): Kombinasi Bisnis; PSAK No. 25 (Penyesuaian 2015): Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan; PSAK No. 53 (Penyesuaian 2015): Pembayaran Berbasis Saham; PSAK No. 68 (Penyesuaian 2015): Pengukuran Nilai Wajar; Amandemen PSAK No. 4: Laporan Keuangan Tersendiri tentang Metode Ekuitas dalam Laporan Keuangan Tersendiri; Amandemen PSAK No. 15: Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi; Amandemen PSAK No. 24: Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja; Amandemen PSAK No. 65: Laporan Keuangan Konsolidasian tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi; Amandemen PSAK No. 67: Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi; Amandemen PSAK No. 16: Aset Tetap tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi; • • • Amandemen PSAK No. 19: Aset Tak Berwujud tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi; Amandemen PSAK No. 66: Pengaturan Bersama tentang Akuntansi Akuisisi Kepentingan dalam Operasi Bersama. • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • ISAK No. 30: Levies; PSAK No. 5 (Adjustment of 2015): Operations Segment; PSAK No. 7 (Adjustment of 2015): Related Party Disclosures; PSAK No. 13 (Adjustment of 2015): Investments Property; PSAK No. 16 (Adjustment of 2015): Fixed Asset; PSAK No. 19 (Adjustment of 2015): Intangible Assets; PSAK No. 22 (Adjustment of 2015): Business Combination; PSAK No. 25 (Adjustment of 2015): Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors; PSAK No. 53 (Adjustment of 2015): Share-based Payments; PSAK No. 68 (Adjustment of 2015): Fair Value Measurements; Amendment of PSAK No. 4: Separate Financial Statements about Equity Method in Separate Financial Statements; Amendment of PSAK No. 15: Investment in Associate Entities and Joint Venture about Investment Entities: Applying the Consolidation Exception; Amendment of PSAK No. 24: Employee Benefits about Defined Benefit Plans; Employee Contributions; Amendment of PSAK No. 65: Consolidation Financial Statements about Investment Entities: Applying the Consolidation Exception; Amendment of PSAK No. 67: Disclosures of Interest in Other Entities about Investment Entities: Applying the Consolidation Exception; Amendment of PSAK No. 16: Fixed Asset on the Clarification of Acceptable Methods for Depreciation and Amortization; Amendment of PSAK No. 19: Intangible Asset on the Clarification of Acceptable Methods for Depreciation and Amortization; Amendment of PSAK No. 66: Joint Arrangements on the Accounting for Acquisitions of Interests in Joint Operation. 2016 Annual Report / PT POLARIS INVESTAMA Tbk 29 TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance 30 Penerapan tata kelola perusahaan yang baik atau good corporate governance (GCG) di dalam lingkungan Perseroan adalah sebuah komitmen yang akan terus dilaksanakan secara berkesinambungan. Praktik GCG dijalankan secara konsisten di setiap aspek pengelolaan bisnis yang ada dalam Perseroan, selaras dengan asas-asas GCG dan peraturan yang berlaku dengan mengedepankan transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi dan kesetaraan. Implementation of Good Corporate Governance (GCG) in the Company is a on an ongoing commitment. The practice of Corporate Governance shall be implemented consistently in every aspect of business management in the Company, in accordance with the principles of Good Corporate Governance and applicable regulations by promoting transparency, accountability, responsibility, independence, and equality. Transparansi Dalam menjaga obyektivitas saat menjalankan bisnis, Perseroan menyediakan informasi yang material dan relevan dengan cara yang mudah diakses dan dipahami oleh pemangku kepentingan. Perseroan mengambil inisiatif untuk mengungkapkan tidak hanya masalah yang disyaratkan oleh peraturan perundang-undangan, tetapi juga hal yang penting untuk pengambilan keputusan oleh Pemegang Saham, kreditur dan pemangku kepentingan lainnya. Transparency To maintain the objectivity in running the business, the Company provides relevant data and information in a way that is easily accessible and understood by its Stakeholders. The Company takes on initiative to express not only issues required by laws and regulations, but also issues that are important to Shareholders, creditors and other Stakeholders for making decisions. Akuntabilitas Perseroan harus dapat mempertanggungjawabkan kinerjanya secara transparan dan wajar. Oleh karena itu, Perseroan dikelola secara benar, terukur dan sesuai dengan kepentingan Perseroan dengan tetap memperhatikan kepentingan Pemegang Saham dan pemangku kepentingan lain. Accountability The Company is accountable for its performance in a manner that is transparent and fair. Therefore, the Company shall be managed properly, measurably, and in accordance with Company’s interests with due regard to the interests of its Shareholders and other Stakeholders. Responsibilitas Perseroan mematuhi peraturan perundang-undangan serta melaksanakan tanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungan sehingga dapat terpelihara kesinambungan usaha dalam jangka panjang. Responsibility The Company adheres to laws and regulations and implements responsibilities towards the society and environment so that it can maintain sustainability of the business for the long run. Independensi Perseroan dikelola secara independen sehingga masingmasing Organ Perseroan tidak saling mendominasi dan tidak dapat diintervensi oleh pihak lain. Independency The Company shall be managed independently, so that each Company Organ does not dominate one another and cannot be intervened by other parties. Kewajaran dan Kesetaraan Dalam melaksanakan kegiatannya, Perseroan senantiasa memperhatikan kepentingan Pemegang Saham dan pemangku kepentingan lainnya berdasarkan asas kewajaran dan kesetaraan. Fairness and Equality In conducting its activities, the Company always considers the interests of its Shareholders and other Stakeholders, based on the principles of fairness and equality. Implementasi GCG di Perseroan sebagai perusahaan publik terus ditingkatkan sejalan dengan perkembangan dan tuntutan bisnis yang ada, serta keinginan untuk mencapai kinerja tinggi dan meningkatkan nilai tambah. Implementation of GCG within the Company as a public company is to be improved in line with the development and demand of existing business, as well as the desire to achieve high performance and to increase value added. PT POLARIS INVESTAMA Tbk / Laporan Tahunan 2016 Penerapan Tata Kelola Perusahaan Terbuka Corporate Governance Implementation Selain penerapan asas-asas GCG di dalam seluruh aspek pengelolaan usaha, Perseron juga harus menerapkan 8 prinsip pedoman tata kelola perusahaan terbuka sesuai dengan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. 32/SEOJK.04/2015, yaitu: 6. Peningkatan kualitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi; 7. Peningkatan aspek tata kelola perusahaan melalui partisipasi pemangku kepentingan; dan 8. Peningkatan pelaksanaan keterbukaan informasi. In addition to the application of principles of Good Corporate Governance in all aspects of business management, the Company also has to apply the eight principles of Good Corporate Governance guidelines of public company in accordance with Circular Letter of Financial Services Authority (FSA) No. 32/SEOJK.04/2015, namely: 1. Increasing the value of GMS implementation; 2. Increasing the quality of Public Company Communication with its Shareholders or Investors; 3. Strengthening the Membership and Composition of the Board of Commissioners; 4. Improving the Implementation Quality of Duties and Responsibilities of the Board of Commissioners; 5. Strengthening the Membership and Composition of the Board of Directors; 6. Improving the Implementation Quality of Duties and Responsibilities of Directors; 7. Improving the aspects of Corporate Governance through Stakeholder Participation; and 8. Improving the implementation of Information Disclosure. Sebagai perusahaan terbuka, Perseroan telah menerapkan kedelapan prinsip dan rekomendasi yang dihasilkan dari pedoman tata kelola perusahaan terbuka tersebut. As a public company, the Company has adopted all eight principles and recommendations from the Corporate Governance guidelines for public company. 1. Peningkatan nilai penyelenggaraan RUPS; 2. Peningkatan kualitas komunikasi perusahaan terbuka dengan Pemegang Saham atau investor; 3.Penguatan keanggotaan dan komposisi Dewan Komisaris; 4. Peningkatan kualitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris; 5. Penguatan keanggotaan dan komposisi Direksi; Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) menjadi organ tertinggi dalam struktur tata kelola perusahaan yang baik. RUPS Perseroan terdiri dari RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa. RUPS memiliki wewenang untuk mengangkat dan memberhentikan anggota Dewan Komisaris dan Direksi, mengevaluasi kinerja Dewan Komisaris dan Direksi, mengesahkan perubahan Anggaran Dasar, memberikan persetujuan atas laporan tahunan, menetapkan alokasi penggunaan laba dan menunjuk akuntan publik, serta menetapkan kompensasi Dewan Komisaris dan Direksi. The General Meeting of Shareholders (GMS) is the highest organ within the structure of Good Corporate Governance. The Company GMS consists of Annual GMS and Extraordinary GMS. The Privileges of GMS are: to appoint and dismiss the Board of Commissioners and Directors, to evaluate the performance of the Board of Commissioners and Directors, to ratify the amendments of Articles of Association, to approve the Annual Report, to establish the use allocations of profit, and to appoint Public Accountant(s), as well as to set the compensation for the Board of Commissioners and Directors. RUPS TAHUN 2016 GMS 2016 Sepanjang tahun 2016, Perseroan melaksanakan 1 kali RUPS Tahunan dan 1 kali RUPS Luar Biasa pada hari Kamis, 30 Juni 2016 di Jakarta. Throughout 2016, the Company has conducted one Annual GMS and one Extraordinary and one Extraordinary GMS on June 30, 2016 in Jakarta. Keputusan RUPS Tahunan sebagai berikut. 1.Menyetujui dan mengesahkan Laporan Tahunan, Laporan Keuangan, dan Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, serta menyutujui dan mengesahkan untuk memberikan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (acquit et de charge) kepada Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan atas tindakan pengawasan dan pengurusan yang mereka lakukan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015. The resolutions of Annual GMS are as follows. 1. To approve the Annual Report, Financial Statements, and Supervisory Report of the Board of Commissioners for fiscal year ended on December 31, 2015, and to approve and ratify to release of full responsibility (Acquit et De Charge) to the Board of Commissioners and Directors in conducting supervision and management for the fiscal year ended on December 31, 2015. 2016 Annual Report / PT POLARIS INVESTAMA Tbk 31 2. Menyetujui tidak ada pembagian dividen dan dana yang dicadangkan karena Perseroan pada tahun ini mengalami rugi bersih sebesar Rp10.524.935.185,-. 3. Memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan untuk menetapkan kantor akuntan publik yang terdaftar di OJK yang akan mengaudit Laporan Keuangan Perseroan tahun buku 2016 beserta honorarium yang diberikan. 4.Memberikan kuasa dan melimpahkan wewenang kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menentukan besarnya gaji atau honorarium dan tunjangan lainnya bagi anggota Dewan Komisaris Perseroan, serta menentukan besarnya gaji atau honorarium dan tunjangan lainnya bagi seluruh anggota Direksi Perseroan untuk tahun buku 2016. 2. To approve that there shall no distribution of reserved dividend and funds for the year, as the Company suffered a net loss of Rp10,524,935,185, -. 3. To authorize the Directors to appoint Public Accounting Firm(s) registered in the FSA to conduct audit on Company’s financial statements for fiscal year 2016 along with the honorarium given. 4. To give authorization and to delegate authority to the Board of Commissioners to determine the amount of salary or honorarium and other benefits for members of the Board of Commissioners, as well as to determine the amount of salary or honorarium and allowances for the members of the Board of Directors for the 2016 financial year. Keputusan RUPS Luar Biasa sebagai berikut. 1. Memberikan persetujuan kepada Direksi Perseroan untuk mengalihkan, melepaskan hak atau menjadikan jaminan utang atas kekayaan Perseroan, baik sebagian maupun seluruhnya dalam satu transaksi atau beberapa transaksi yang berdiri sendiri ataupun yang berkaitan satu sama lain, untuk jangka waktu sampai dengan diselenggarakannya RUPS Tahunan selanjutnya, yaitu tahun 2017, dalam rangka fasilitas keuangan yang diterima oleh Perseroan dan/atau Anak Perusahaan Perseroan, ataupun perpanjangan maupun refinancing (berikut seluruh penambahan dan/atau perubahannya). 2. Mengangkat Ario Purboyo menjadi Direktur Utama Perseroan dan Wito menjadi Direktur Independen Perseroan dengan masa jabatan mengikuti sisa masa jabatan Komisaris, sehingga untuk selanjutnya, sejak ditutupnya Rapat tersebut, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan menjadi sebagai berikut. Resolutions of Extraordinary GMS are as follows. 1. Giving the Board of Directors the approval to transfer, relinquish rights or render debt guarantees on Company’s assets, either in part or in whole within one or several transactions that stand alone or are related to one another, for a period until the next Annual General Meeting of Shareholders, i.e. 2017, in the context of financial facilities received by the Company and/or its Subsidiaries or the extension as well as refinancing (along with all additions and/or amendments). DIREKSI Direktur Utama Direktur Independen DEWAN KOMISARIS Komisaris Utama (Independen) Komisaris : Ario Purboyo : Wito : Tan Kiem Hok : Sudjono Tanu Handoko 2. Appointing Ario Purboyo as the President Director of the Company and Wito as an Independent Director of the Company with term of office following the remaining term of the Commissioner, so that henceforth, from the closing of the Meeting, the Board of Commissioners and Directors are as follows. DIRECTORS President Director Independent Director : Ario Purboyo : Wito THE BOARD OF COMMISSIONERS President Commissioner (Independent) : Tan Kiem Hok Commissioner : Sudjono Tanu Handoko RUPS TAHUN 2015 GMS 2015 Selama tahun 2015, Perseroan telah menyelenggarakan RUPS Tahunan 1 kali dan RUPS Luar Biasa 1 kali pada tanggal 28 Mei 2015. Hasil keputusan RUPS pada tahun 2015 telah sepenuhnya dilaksanakan oleh manajemen Perseroan. Throughout 2015, the Company has conducted one Annual GMS and one Extraordinary GMS on May 28, 2015. Resolutions of GMS in 2015 have been fully implemented by the Company Management. Dewan Komisaris Board of Commissioners Dewan Komisaris merupakan Organ Perseroan yang bertanggung jawab atas pengawasan, serta berwenang untuk memberikan arahan kepada Direksi dalam melaksanakan pengelolaan Perseroan. Dewan Komisaris juga berfungsi untuk memastikan bahwa Perseroan telah melaksanakan praktik GCG pada seluruh tingkatan maupun jenjang organisasi. 32 PT POLARIS INVESTAMA Tbk / Laporan Tahunan 2016 The Board of Commissioners is a Company organ that is responsible to conduct supervision, and has the authority to give directions to Directors in managing the Company. The Board of Commissioners also serves to ensure that the Company has implemented GCG practices at all levels and units of the organization. KOMPOSISI DAN INDEPENDENSI COMPOSITION AND INDEPENDENCY Komposisi Dewan Komisaris Perseroan sebagai berikut. Composition of the Board of Commissioners is as follows. Nama Name Tan Kiem Hok Sudjono Tanu Handoko Jabatan Title Komisaris Utama/Komisaris Independen President Commissioner / Independent Commissioner Komisaris Commissioner Dasar Pengangkatan Basis of Appointment Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 69 tanggal 14 Juli 2014. Deed of Resolutions No. 69 dated July 14, 2014. Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 69 tanggal 14 Juli 2014. Deed of Resolutions No. 69 dated July 14, 2014. Dewan Komisaris tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan dan hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, Direksi dan/ atau Pemegang Saham Pengendali serta hubungan dengan Perseroan yang dapat mempengaruhi untuk bertindak independen. Seluruh anggota Dewan Komisaris tidak melakukan rangkap jabatan yang tidak sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. The Board of Commissioners has no financial, management, ownership nor family relationships with other members of the Board of Commissioners, Directors and/or controlling Shareholders, or any relationships with the Company that could affect its ability to act independently. No member of the Board of Commissioners has concurrent titles/positions which are not in accordance with the applicable laws and regulations. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DUTIES AND RESPONSIBILITIES Dewan Komisaris memiliki tugas dan tanggung jawab sesuai Pedoman Dewan Komisaris, yaitu pengawasan atas jalannya usaha Perseroan dan memberikan nasehat kepada Direksi. Pengawasan Dewan Komisaris dilaksanakan dalam bentuk pemberian pendapat, saran, dan juga tindakan, tanpa melakukan intervensi terhadap kegiatan operasional Perseroan yang menjadi tanggung jawab Direksi. Setiap anggota Dewan Komisaris wajib menunjukkan itikad baik, berhati-hati dan bertanggung jawab dalam menjalankan tugas pengawasan dan pemberian nasihat kepada Direksi. Hal ini harus dilakukan dengan mendahulukan kepentingan Perseroan dan bukan kepentingan pihak atau golongan lain tertentu. The Board of Commissioners has the duties and responsibilities according to Guidelines of the Board of Commissioners, namely to oversee Company’s business and to give advice to the Directors. The Board of Commissioners executes its supervisory duty by suggesting opinion, advice, and action, without any interventions to Company’s operational activities which is the responsibility of the Directors. Each member of the Board of Commissioners must show good faith, prudence and responsibility in carrying out its supervisory duty and providing advice to the Directors. This should be carried out by putting the interests of the Company ahead and not the interests of any particular parties or other groups. Pada tahun 2016, Dewan Komisaris telah melaksanakan tugas dan tanggung jawab tersebut dan telah melaksanakan rapat sesuai ketentuan, paling kurang 2 kali dalam 1 bulan atau sewaktu-waktu bila dinyatakan perlu. Pelaksanaan rapat tersebut terdiri atas pelaksanaan rapat internal Dewan Komisaris sebanyak 3 kali dan rapat dengan Direksi sebanyak 5 kali. Tingkat kehadiran Dewan Komisaris dalam rapat tersebut adalah 100%. In 2016, the Board of Commissioners has executed it duties and responsibilities and conducted meetings in accordance with the rules, at least 2 times in 1 month or at any time if it deemed necessary. Implementation of the meetings consisted of implementation 3 internal meeting of the Board of Commissioners and 5 joint meetings with the Directors The above meeting attendance of the Board of Commissioners is 100%. Direksi Board of Directors Direksi adalah Organ Perseroan yang bertugas dan bertanggung jawab penuh untuk mengurus Perseroan sesuai dengan kepentingan dan tujuan Perseroan sebagaimana tercantum dalam Anggaran Dasar dan Pedoman Direksi. Direksi adalah pihak yang dapat mewakili Perseroan, baik di dalam maupun di luar pengadilan. Directors are a Company organ who has the duties and is fully responsible in managing the Company, in accordance with the interests and objectives of the Company as set forth in Articles of Association and the Director Guideline. Directors are those who represent the Company, both in and out of court. 2016 Annual Report / PT POLARIS INVESTAMA Tbk 33 KOMPOSISI DAN INDEPENDENSI COMPOSITION AND INDEPENDENCY Komposisi Direksi Perseroan sebagai berikut. Composition of the Company Directors is as follows: Nama Name Jabatan Title Ario Purboyo Direktur Utama President Director Wito Direktur Independen Independent Director Dasar Pengangkatan Basis of Appointment Akta Berita Acara RUPS Luar Biasa No. 192 tanggal 30 Juni 2016. Deed of Minutes of Extraordinary General Meeting No. 192 dated June 30, 2016. Akta Berita Acara RUPS Luar Biasa No. 192 tanggal 30 Juni 2016 Deed of Minutes of Extraordinary General Meeting No. 192 dated June 30, 2016. Direksi tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan dan hubungan keluarga dengan anggota Direksi lainnya, Dewan Komisaris dan/atau Pemegang Saham Pengendali serta hubungan dengan Perseroan yang dapat mempengaruhi untuk bertindak independen. Seluruh anggota Direksi juga tidak melakukan rangkap jabatan yang tidak sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Directors have no financial, management, ownership nor family relationships with other members of Directors, the Board of Commissioners and/or controlling Shareholders, or any relationships with the Company that could affect their ability to act independently. No member of the Directors has concurrent titles/positions which are not in accordance with the applicable laws and regulations. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DUTIES AND RESPONSIBILITIES Direksi bertanggung jawab dalam memimpin, mengurus dan mengendalikan kegiatan bisnis Perseroan agar sesuai dengan tujuan Perseroan, serta senantiasa berusaha meningkatkan efisiensi dan efektivitas Perseroan. Direksi bertanggung jawab menunjukkan itikad baik untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan, serta memastikan agar Perseroan melaksanakan tanggung jawab sosial dan tata kelola perusahaan yang baik sesuai dengan undang-undang yang berlaku. The Directors are responsible for leading, managing and controlling business activities of the Company to comply with Company’s objectives, and constantly trying to improve the efficiency and effectiveness of the Company. Directors are also responsible to show good faith in the interests of the Company and in accordance with the goals and objectives of the Company, and to ensure that the Company implements its social responsibility and Good Corporate Governance in accordance with the applicable laws. Pada tahun 2016, Direksi telah melaksanakan tugas dan tanggung jawab terkait penyusunan dan pengimplementasian strategi bisnis dan rencana operasional tahunan, mengangkat Sekretaris Perusahaan, menyiapkan Laporan Keuangan dan Laporan Tahunan Perseroan, serta melaksanakan tata kelola perusahaan, pengendalian internal, dan manajemen risiko. Direksi juga telah melaksanakan rapat sesuai ketentuan, paling kurang 1 kali dalam 1 bulan atau sewaktu-waktu bila dinyatakan perlu. Pelaksanaan rapat tersebut terdiri atas pelaksanaan rapat internal Direksi sebanyak 6 kali dan rapat dengan Dewan Komisaris sebanyak 5 kali. Tingkat kehadiran Dewan Komisaris dalam rapat tersebut adalah 100%. In 2016, the Directors have executed their duties and responsibilities related to the preparation and implementation of business strategies and annual operating plan, appointed a Corporate Secretary, prepared financial statements and Annual Report, as well as executed Corporate Governance, internal control, and risk management. The Directors have also conducted meetings in accordance with the rules, of at least once a month or at any time it deemed necessary. Implementation of the said meetings consisted of implementation 6 internal Director meetings and 5 joint meetings with the Board of Commissioners. The above meeting attendance of the Board of Commissioners is 100%. Penilaian Kinerja Organ Perseroan Performance Appraisal for Company’s Organ Dalam rangka meningkatkan pencapaian kinerja, Perseroan melaksanakan kebijakan penilaian sendiri (self assessment) untuk menilai kinerja Dewan Komisaris dan Direksi, serta organ pendukung di bawahnya. Penilaian kinerja tersebut dilaksanakan secara mandiri oleh Dewan Komisaris dan Direksi sesuai mekanisme masing-masing. Kriteria yang digunakan dalam penilaian kinerja, khususnya pencapaian 34 PT POLARIS INVESTAMA Tbk / Laporan Tahunan 2016 In order to improve performance achievement, the Company implements self-appraisal policy to evaluate the performance of the Board of Commissioners and Directors, as well as supporting organ underneath. This performance appraisal shall be carried out independently by the Board of Commissioners and Directors in accordance with respective mechanisms. The criteria used in the performance appraisal, kinerja masing-masing organ. Adapun penilaian kinerja tersebut dilakukan melalui pembahasan dalam rapat-rapat Dewan Komisaris dan Direksi, serta rapat bersama organ pendukung masing-masing. Selain itu, penilaian kinerja Dewan Komisaris dan Direksi juga dinilai oleh Pemegang Saham melalui RUPS. in particular the performance achievement of every organ. The performance appraisal is conducted through discussions in meetings of the Board of Commissioners and Directors, as well as joint meetings with each supporting organ. In addition to the above, the assessment of the Board of Commissioners and Directors performance is also appraised by Shareholders through GMS. Pada tahun 2016, Dewan Komisaris dan Direksi beserta organ pendukung masing-masing telah melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan baik guna mendukung pertumbuhan usaha Perseroan. In 2016, the Board of Commissioners and Directors along with their supporting organs have executed their duties and responsibilities in good manner, in order to support Company’s business improvement. Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi Remuneration for the Board of Commissioners and Directors Gaji dan tunjangan yang dibayarkan kepada Dewan Komisaris dan Direksi ditentukan oleh RUPS atau melalui pelimpahan wewenang kepada Dewan Komisaris. Remunerasi yang diterima Dewan Komisaris dan Direksi didasarkan pada hasil penilaian kinerja dan rekomendasi Dewan Komisaris yang menjalankan fungsi Nominasi dan Remunerasi. Salaries and benefits for the Board of Commissioners and Directors are determined by GMS or through delegation of authority to the Board of Commissioners. The remuneration received by the Board of Commissioners and Directors is based on performance evaluation results and recommendations from the Board of Commissioners that executes their nomination and remuneration function. Remunerasi yang diterima Dewan Komisaris dan Direksi berupa gaji pokok, tunjangan kesehatan, tunjangan kendaraan, dan tunjangan jabatan. Adapun remunerasi yang dibayarkan pada tahun 2016 kepada Dewan Komisaris sebesar Rp180.000.000,- dan Direksi Rp480.000.000,-. The remuneration received by the Board of Commissioners and Directors are basic salary, health benefits, vehicle allowances, and positional allowances. The remuneration for the Board of Commissioners in 2016 was Rp180,000,000.and the Directors Rp480,000,000,-. Komite Audit Audit Committee Komite Audit dibentuk oleh dan bertanggung jawab langsung kepada Dewan Komisaris. Sesuai Piagam Komite Audit, Komite Audit bertugas membantu Dewan Komisaris mengawasi kinerja Direksi dalam mengelola Perseroan, memastikan agar setiap langkah pengelolaan yang ditempuh sesuai dengan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik. The Audit Committee is established by and directly responsible to the Board of Commissioners. In correspond to the Charter of Audit Committee, the Audit Committee has the duty to assist the Board of Commissioners overseeing the performance of Directors in managing the Company, ensuring that every step taken by management is in accordance with the principles of Good Corporate Governance. KOMPOSISI DAN INDEPENDENSI COMPOSITION AND INDEPENDENCY Komposisi Komite Audit Perseroan sebagai berikut. Composition of the Audit Committee is as follows. Sudjono Tanu Handoko Sudjono Tanu Handoko Ketua Komite Audit Profil dapat dilihat pada profil Dewan Komisaris. Head of Audit Committee His profile is available under profile of the Board of Commissioners. Sudjono was appointed as Head of the Audit Committee based on the Decree of the Board of Commissioners outside Company meeting No. 065/PI/XII/2013 dated December 9, 2013 with tenure no longer than that of the Board of Commissioners. Diangkat sebagai Ketua Komite Audit berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris di Luar Rapat Perseroan No. 065/PI/XII/2013 tanggal 9 Desember 2013 dengan masa jabatan tidak lebih dari masa jabatan Dewan Komisaris. 2016 Annual Report / PT POLARIS INVESTAMA Tbk 35 Retnowati Retnowati Anggota Komite Audit Warga Negara Indonesia, usia 47 tahun. Lahir di Tapanuli Utara pada tahun 1969. Memperoleh gelar Sarjana Sosial dari Universitas Sumatera Utara pada tahun 1995 Diangkat sebagai anggota Komite Audit berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris di Luar Rapat Perseroan No. 065/PI/XII/2013 tanggal 9 Desember 2013 dengan masa jabatan tidak lebih masa jabatan Dewan Komisaris. Saat ini juga menjabat sebagai Tax Officer PT Binong Nuansa Permai sejak 2007. Sebelumnya, berkarir sebagai General Administration Kantor Akuntan Publik Purbalaud & Rekan (1997–2004), Accounting and Tax Officer PT Inti Steel Oriental (2004–2007). Member of Audit Committee Indonesian citizen, 47 years old. Born in North Tapanuli in 1969. She received her Bachelor of Social Studies from University of North Sumatra in 1995. She was appointed as member of the Audit Committee based on the Decree of the Board of Commissioners outside Company meeting No. 065/PI/XII/2013 dated December 9, 2013 with the tenure no longer than that of the Board of Commissioners. Renowati currently also serves as Tax Officer of PT Binong Nuansa Permai since 2007. Previously, she worked as General Administration Public Accounting Firms Purbalaud & Partners (1997–2004), and as Accounting and Tax Officer PT Inti Steel Oriental (2004–2007). Akbar Akbar Anggota Komite Audit Warga Negara Indonesia, usia 45 tahun. Lahir di Jombang pada tahun 1971. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari STMIK Budi Luhur Jakarta pada tahun 1995 Diangkat sebagai anggota Komite Audit berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris di Luar Rapat Perseroan No. 065/PI/XII/2013 tanggal 9 Desember 2013 dengan masa jabatan tidak lebih dari masa jabatan Dewan Komisaris. Saat ini juga berkarir sebagai Corporate Secretary PT Inti Agri Resources Tbk sejak 2011. Sebelumnya, berkarir sebagai Operation PT Danareksa Fund Management (1996), Pengelola Data Transaksi PT Danareksa Sekuritas (19961999), Head Settlement System PT Sarijaya Permana Sekuritas (1999–2000), Business Development PT Sarijaya Sekuritas (2000), Head Operation Settlement PT United Capital Indonesia Tbk (2001–2003), Compliance, Corporate Finance & Corporate Secretary PT United Capital Indonesia Tbk (2003–2005), Corporate Secretary PT Palm Asia Corpora Tbk (2005–2008), dan Financial Advisory PT Treasure Fund Investama (20082010). Member of Audit Committee Indonesian citizen, 45 years old. Born in Jombang, in 1971. He received his Bachelor of Economics from STMIK Budi Luhur Jakarta in 1995. He was appointed as member of the Audit Committee based on the Decree of the Board of Commissioners outside Company meeting No. 065/PI/XII/2013 dated December 9, 2013 with the tenure of no longer than that of the Board of Commissioners. Akbar also currently serves as Corporate Secretary PT Inti Agri Resources Tbk since 2011. Previously, he worked as Operation PT Danareksa Fund Management (1996), Transaction Data Manager PT Danareksa Sekuritas (1996-1999), Head Settlement System PT Sarijaya Permana Sekuritas (1999–2000), Business Development PT Sarijaya Sekuritas (2000), Head Operation Settlement PT United Capital Indonesia Tbk (2001–2003), Compliance, Corporate Finance &Corporate Secretary PT United Capital Indonesia Tbk (2003–2005), Corporate Secretary PT Palm Asia Corpora Tbk (2005–2008), and Financial Advisory PT Treasure Fund Investama (2008–2010). Anggota Komite Audit terbebas dari hubungan keuangan, manajerial, kepemilikan dan/atau hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi dan/ atau Pemegang Saham utama dan/atau dengan pengendali utama. Komite Audit terdiri dari para profesional di bidangnya, yang mengawasi dan memberi saran kepada Dewan Komisaris. Komite Audit yang berasal dari luar Perseroan tidak memiliki kepentingan/keterkaitan pribadi yang dapat menimbulkan dampak negatif dan benturan kepentingan dengan Perseroan. Members of Audit Committee have no financial, management, ownership nor family relationships with members of the Board of Commissioners, Directors, and/ or controlling Shareholders. The Audit Committee consists of professionals in their field, which oversee and give advice to the Board of Commissioners. Audit Committee Member(s) of outside the Company do not have any interest/personal relationships that may cause adverse impact against and conflicts of interest with the Company. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DUTIES AND RESPONSIBILITIES Pembentukan Komite Audit dimaksudkan untuk membantu pelaksanaan fungsi Dewan Komisaris dalam mengawasi operasi kinerja Perseroan. Tugas dan tanggung jawab Komite Audit antara lain: The objective of Audit Committee establishment is to support the implementation of the Board of Commissioners function in supervising Company’s performance operation. Duties and responsibilities of the Audit Committee are, among others: a. Conduct review on Company compliance towards laws and regulation within capital market and other laws and regulation related to Company’s business activity; a.Melakukan penelaahan atas ketaatan Perseroan terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal dan peraturan perundang-undangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan usaha Perseroan; b. Melakukan penelaahan terhadap informasi keuangan yang akan dikeluarkan Perseroan, seperti laporan keuangan, proyeksi, dan informasi keuangan lainnya; 36 PT POLARIS INVESTAMA Tbk / Laporan Tahunan 2016 b. Conduct review on financial information which will be issued by the Company, such as financial statement, projection, and other financial information; c. Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh auditor internal; d. Melaporkan kepada Dewan Komisaris berbagai risiko yang dihadapi Perseroan dan pelaksanaan manajemen risiko oleh Direksi Perseroan; e. Melakukan penelaahan dan melaporkan kepada Dewan Komisaris atas pengaduan yang berkaitan dengan Perseroan; f. Menjaga kerahasiaan dokumen, data, dan informasi Perseroan. c. Conduct review on audit implementation by Internal Auditor; d. Report to the Board of Commissioners on various risks faced by the Company and the risk management implementation by the Directors; e.Conduct review and report to the Board of Commissioners on complaints related to the Company; Sepanjang tahun 2016, Komite Audit telah melaksanakan seluruh tugas dan tanggung jawab tersebut. Komite Audit juga telah mengadakan rapat sebanyak 2 kali dengan tingkat kehadiran 100%. In 2016, the Audit Committee has implemented the above mentioned duties and responsibilities. The Audit Committee has also conducted two meetings with the attendance rate of 100%. f. Maintain the confidentiality of Company’s documents, data, and information. Sekretaris Perusahaan Corporate Sercretary Sekretaris Perusahaan diangkat dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama. Sekretaris Perusahaan memiliki tugas dan tanggung jawab antara lain terkait keterbukaan informasi kepada seluruh pemangku kepentingan; memastikan penerapan tata kelola perusahaan dan pemenuhan peraturan perundang-undangan, khususnya di bidang pasar modal; menatausahakan dokumen Perseroan; serta menjaga corporate image. Corporate Secretary is appointed and directly responsible to the President Director. Duties and responsibilities of Corporate Secretary are, among others, related to information transparency to all stakeholders; to ensure the implementation of Corporate Governance and compliance to laws and regulations, especially within capital market; to administer Company’s document; and to maintain Corporate Image. Pada tahun 2016, Perseroan mengangkat Ario Purboyo selaku Direktur Utama untuk merangkap sebagai Sekretaris Perusahaan berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT Polaris Investama Tbk No. 001/SK-DIR/PI/VII/2016. Adapun Sekretaris Perusahaan telah melaksanakan seluruh tugas dan tanggung jawab tersebut secara bertanggung jawab. In 2016, the Company appointed Ario Purboyo as President Director to also occupy the position of Corporate Secretary in accordance with Director’s Decree PT Polaris Investama Tbk No. 001/SK-DIR/PI/VII/2016. Corporate Secretary has implemented all its duties and responsibilities in a responsible manner. Audit Internal Internal Audit Perseroan membentuk Audit Internal untuk memastikan seluruh kegiatan operasional Perseroan telah dijalankan secara benar sesuai peraturan dan ketentuan yang berlaku. Audit Internal tersebut diangkat dan diberhentikan, serta bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama. Audit Internal memiliki Piagam Audit Internal yang mengatur tugas, tanggung jawab, dan wewenang Audit Internal. Tugas dan tanggung jawab Audit Internal antara lain menyusun dan melaksanakan audit internal tahunan; menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian internal dan sistem manajemen risiko; serta melakukan pemeriksaan dan efektivitas di bidang keuangan, akuntansi, operasional, sumber daya manusia, pemasaran, teknologi informasi, dan kegiatan lainnya. Dalam melakukan tugas dan tanggung jawab tersebut, Audit Internal bekerja sama dengan Komite Audit. The Company established Internal Audit to ensure that all Company’s operational activities are properly implemented in accordance with applicable laws and regulations. The specified Internal Audit is appointed and dismissed, and also directly responsible to the President Director. Internal Audit has an Internal Audit Charter which regulates duties, responsibilities and authorities of Internal Audit. Duties and responsibilities of Internal Audit are, among others, compose and implement annual internal audit; analyze and evaluate the implementation of internal control and risk management system; also conduct audit and effectiveness in finance, marketing, information technology and other activities. In implementing the specified duties and responsibilities, Internal Audit cooperates with Audit Committee. Sepanjang tahun 2016, Audit Internal telah melaksanakan tugas dan tanggung jawab tersebut dengan baik dan telah melaporkannya kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris, melalui Komite Audit. Throughout 2016, Internal Audit has implemented the specified duties and responsibility well and has reported to the President Director and Board of Commissioners through Audit Committee. 2016 Annual Report / PT POLARIS INVESTAMA Tbk 37 Sistem Pengendalian Internal Internal Control System Sistem pengendalian internal merupakan suatu perencanaan yang meliputi struktur organisasi, metode dan sistem terintegrasi yang digunakan di dalam Perseroan. Tujuan sistem pengendalian internal antara lain untuk membantu Perseroan menjaga aset yang dimiliki, menjamin tersedianya pelaporan keuangan yang akurat, meningkatkan kepatuhan Perseroan terhadap peraturan yang berlaku, serta mengurangi risiko terjadinya kerugian, penyimpangan dan pelanggaran aspek kehati-hatian. Internal Control System is a planning which includes Organization Structure, Methods and integrated system used in the Company. The objectives of internal control are, among others, to support the Company in protecting its asset, to guarantee the availability of accurate financial reporting, to improve Company’s compliance towards applicable regulations, also to reduce the risk of losses, deviation and violation of prudent aspect. Pelaksanaan sistem pengendalian internal tersebut meliputi pengendalian terhadap komponen lingkungan pengendalian, penilaian risiko, kegiatan pengendalian, informasi dan komunikasi, serta kegiatan pemonitoran. Pelaksanaan tersebut berada di bawah tanggung jawab Direksi dan diaudit secara berkala oleh Audit Internal. Sedangkan, pengawasan terhadap pelaksanaannya menjadi tanggung jawab Dewan Komisaris. Pelaksanaan tersebut dievaluasi secara berkala dan dilaporkan kepada Direksi. Laporan juga disampaikan kepada Dewan Komisaris melalui Komite Audit Perseroan. Implementation of internal control system includes control towards components of environment, information and communication, also monitoring activity. The above implementation is the responsibility of the Board of Directors and is audited periodically by Internal Audit. Meanwhile, supervision towards its implementation is under the responsibility of the Board of Commissioners. The above mentioned implementation is evaluated periodically and reported to the Directors. The report is also submitted to the Board of Commissioners through Company’s Audit Committee. Sistem Manajemen Risiko Risk Management System 38 Perseroan menjalankan usaha di bidang perdagangan, pengembangan (kontraktor), jasa, pengangkutan, percetakan dan lain-lain melalui Entitas Anak. Dalam aktivitas bisnisnya, Perseroan menghadapi risiko internal dan eksternal. The Company conducts business in trade, property developer (contractor), transportation, service, publishing, etc. through Subsidiaries. In running its business, the Company encounters internal and external risks. Risiko internal timbul akibat kegiatan usaha Perseroan dijalankan sepenuhnya oleh Entitas Anak. Hal ini akan mempengaruhi perolehan laba Perseroan sebab Perseroan memberikan keleluasaan kepada masingmasing Entitas Anak untuk menentukan langkah dan strategi untuk kemajuan usaha. Untuk menangani risiko internal ini, Perseroan mendorong Entitas Anak untuk menetapkan langkah-langkah dalam menghadapi risiko usaha. Penanganan risiko oleh masing-masing Entitas Anak senantiasa dipantau oleh Perseroan. Internal risks arise due to Company’s business activities which are entirely conducted by the Subsidiaries. This will influence the Company’s profit/income since the Company provides freedom to every Subsidiary to determine their moves and strategies for improvement of the business. To manage this internal risk, the Company encourages its Subsidiaries to determine their measures in facing business risks. Risk management of each Subsidiary is monitored by the Company. Sedangkan, risiko eksternal timbul dari kondisi perekonomian nasional dan global yang mengalami fluktuasi. Selain itu, kondisi politik juga dapat mempengaruhi kebijakan yang secara langsung atau tidak langsung akan mempengaruhi operasional Perseroan dan persaingan usaha yang tinggi sehingga berdampak pada penerapan strategi bisnis yang dijalankan Perseroan. Untuk menangani risiko eksternal ini, Perseroan menyusun atau mengembangkan rencana dan strategi yang dapat mempengaruhi pendapatan dan laba. Pengembangan rencana dan strategi dilakukan dengan memperhatikan indikator ekonomi makro dan mikro, serta dengan memperhatikan kondisi Perseroan. Perseroan juga senantiasa melakukan evaluasi terhadap sistem manajemen risiko untuk meningkatkan efektivitas pelaksanaan manajemen risiko. While external risks arise due to national and global economic conditions which experience fluctuations. In addition to the said risk, political condition may also influence policies which directly or indirectly influence Company’s operation and fierce business competition, thus affecting business strategy implementation conducted by the Company. To manage this external risk, the Company constructs and develops plan and strategy which may affect its income and profit. The plan and strategy development is carried out by taking into account macro and micro economic indicators, and Company’s condition. The Company continuously evaluates its risk management system to improve the effectiveness of risk management implementation. PT POLARIS INVESTAMA Tbk / Laporan Tahunan 2016 Perkara Penting dan Sanksi Administratif Significant Cases and Administration Sanctions Pada tahun 2016, Perseroan, Entitas Anak, Dewan Komisaris serta Direksi tidak menghadapi kasus pelanggaran hukum dan tidak menerima sanksi dari pihak otorisas maupun regulator. In 2016, the Company, its Subsidiaries, the Board of Commissioners and Directors did not have any lawsuits or receive any administration sanction from any authorities or regulator. Kode Etik dan Budaya Perusahaan Code of Ethics and Corporate Culture Perseroan membina dan memberikan arahan kepada setiap insan Perseroan untuk bekerja sesuai peraturan yang berlaku guna mencapai Visi dan Misi. Perseroan membudayakan kepada seluruh insan Perseroan untuk saling menghormati, bertanggung jawab, dan senantiasa meningkatkan kerja sama tim agar lebih solid. The Company develops and directs its employees to work in accordance with the applicable regulation in order to achieve Company’s Vision and Mission. The Company engages all employees to accustom themselves in respecting each other, to be responsible and to continuously improve teamwork so as to be more solid. Whistleblowing System Whistleblowing System Sistem pelaporan pelanggaran di Perseroan melekat pada masing-masing Entitas Anak. Penyampaian terkait pelanggaran tersebut dapat disampaikan melalui telepon, email dan surat kepada unit-unit terkait ataupun dapat ditujukan langsung kepada Sekretaris Perusahaan. Adapun sepanjang tahun 2016, Perseroan dan Entitas Anak tidak menerima pelaporan terkait pelanggaran. Violation reporting system in the Company adheres with each Subsidiary. Reports related to violations may be submitted through phone, email and letters to related units or submitted directly to Corporate Secretary. Throughout 2016, the Company and its Subsidiaries did not receive any reports related to violation. 2016 Annual Report / PT POLARIS INVESTAMA Tbk 39 TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility 40 Perseroan (termasuk Entitas Anak) berkomitmen untuk meningkatkan nilai Pemegang Saham dengan tetap memperhatikan pemenuhan kepentingan seluruh pemangku kepentingan. Oleh karena itu, Perseroan melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility/CSR) terkait karyawan, lingkungan hidup dan sosial kemasyarakatan, serta konsumen. The Company (including its Subsidiaries) is committed to improve the value of Shareholders by constantly taking into account the interest fulfillment of all Stakeholders. Therefore, the Company executes Corporate Social Responsibility (CSR) related to employees, environment and societal, also consumer. Dalam menerapkan CSR terkait karyawan, Perseroan mengelola sumber daya manusia (SDM) secara adil dan bertanggung jawab. Perseroan memberikan kesempatan kerja yang kepada seluruh calon karyawan. Rekrutmen dilakukan tanpa membedakan jenis kelamin, suku, agama dan ras, namun dengan tetap memperhatikan kualifikasi yang diperlukan. Perseroan juga memberikan kesempatan yang sama kepada seluruh karyawan untuk mengikuti program pengembangan kompetensi. In implementing CSR related to its employees, the Company manages its human resources with fairness and responsibility. The Company provides working opportunities to all prospective employees. The Company carries out its recruitment without take into account gender, ethnic origin, religion, and race; however, the Company shall take into account the required qualifications. The Company also provides equal opportunities to all employees, to participate in the competency development program. Untuk menjamin keselamatan dan kesehatan kerja, Perseroan menyediakan sarana dan prasarana keselamatan kerja di seluruh wilayah operasional untuk meminimalkan tingkat kecelakaan kerja. Pada tahun 2016, Perseroan mencatatkan zero accident. Selain itu, Perseroan memberikan remunerasi yang layak dan sesuai dengan peraturan terkait ketenagakerjaan, serta menyediakan jalur komunikasi terkait masalah ketenagakerjaan. Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan kepuasan kerja karyawan. Peningkatan kepuasan kerja tersebut antara lain dibuktikan dengan rendahnya tingkat turnover karyawan. To guarantee occupational health and safety, the Company provides occupational safety infrastructure in all operational areas to minimize occupational accident. In 2016 the Company recorded zero accident. In addition, the Company provides appropriate remuneration in accordance with related employment regulations, also provides communication access related to employment issues. The above efforts are made to improve employee satisfaction. The improvement of the specified employment satisfaction is proven by the low level of turnover of employee. Dalam menerapkan CSR terkait lingkungan hidup dan sosial kemasyarakatan, Perseroan menjaga lingkungan kerja dan komunitas sosial di sekitar wilayah operasional. Perseroan menerapkan efisiensi energi dan menjaga agar kegiatan operasional, termasuk limbah yang dihasilkan, tidak mencemari lingkungan sekitar. Perseroan mengutamakan dialog dengan masyarakat dalam melaksanakan kegiatan usaha yang mempengaruhi lingkungan dan masyarakat sekitar. Perseroan juga melakukan aksi sosial, antara lain melalui pemberian bantuan untuk aktivitas keagamaan, pembangunan sarana dan fasilitas umum, serta perayaan ulang tahun Republik Indonesia. In implementing CSR related to societal and environment, the Company protects working environment and social community in the surrounding operational areas. The Company implements energy efficiency and protects operational activity, including the waste generated, so as not to pollute the surrounding environment. The Company prioritizes dialogue with the community in implementing its business activities which influence the environment and surrounding community. The Company also holds social activities, such as: contribution to religious activities, public facility development, also celebrating the Independence of the Republic of Indonesia. Dalam menerapkan CSR terkait pelanggan, Perseroan senantiasa berusaha untuk meningkatkan kepuasan pelanggan. Perseroan mengkomunikasikan produk dan layanan yang dihasilkan dan mengutamakan aspek keselamatan pelanggan. Perseroan juga menyediakan sarana pengaduan pelanggan melalui masing-masing Entitas Anak yang menjalankan kegiatan usaha. Pada tahun 2016, Perseroan tidak menerima pengaduan pelanggan. In implementing CSR related to its customers, the Company always strives to improve customer’s satisfaction. The Company communicates its products and services and prioritizes aspect of customer safety. The Company also provides customer complaint facilities through each Subsidiary which carries out business activities. In 2016, the Company did not receive any customer complaints. PT POLARIS INVESTAMA Tbk / Laporan Tahunan 2016 PT. POLARIS INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 Beserta Laporan Auditor Independen DAFTAR ISI Halaman I. Surat Pernyataan Direksi II. Laporan auditor independen III. Laporan posisi keuangan konsolidasian i - ii 1-2 IV. Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian 3 V. 4 Laporan perubahan ekuitas konsolidasian VI. Laporan arus kas konsolidasian VII. Catatan atas laporan keuangan konsolidasian 5 6 - 47 PT. POLARIS INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah) Catatan 2016 2015 ASET Aset Lancar Kas dan setara kas Portofolio efek Piutang lembaga kliring dan penjamin Piutang perusahaan efek - Pihak ketiga Piutang nasabah - Pihak ketiga Piutang reverse repo Piutang usaha - Pihak ketiga Pajak dibayar dimuka Piutang lain-lain Persediaan aset real estat Beban dibayar dimuka dan uang muka 3e,3g,3h,3k,5,40 3j,3k,6,40 3k,7a,40 23.617.049.991 26.281.653.027 5.312.453.288 4.181.223.478 44.964.904.512 2.019.050.259 3k,11,40 14.758.965.000 8.400.000 3k,3x8,40 3i,3k,10,40 19.261.888.547 35.653.194.445 11.960.435.677 36.678.750.000 3k,3u,9,40 13 3i,3k,14,40,42 3o,12 3n,16 5.451.508.272 13.330.153 29.543.805.488 8.421.768.216 2.268.044.973 11.770.547.113 4.743.083 33.082.755.054 11.784.128.668 2.286.002.619 170.583.661.400 158.740.940.464 178.361.500.166 2.047.232.402 135.000.000 178.132.515.450 1.568.920.594 135.000.000 1.196.438.889 1.177.757.682 2.439.870.358 1.155.609.682 Jumlah Aset Tidak Lancar 182.917.929.139 183.431.916.084 JUMLAH ASET 353.501.590.539 342.172.856.548 Jumlah Aset Lancar Aset Tidak Lancar Persediaan aset real estat Aset pajak tangguhan Penyertaan Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp. 7.818.716.357 dan Rp. 10.202.334.250 Masing-masing pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 Aset lain-lain 3o,12 3v,22 3y,36 3p,15 3k,17 Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan 1 PT. POLARIS INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN - LANJUTAN Per 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah) Catatan LIABILITAS DAN EKUITAS Liabilitas Jangka Pendek Utang nasabah Utang lembaga kliring dan penjaminan Utang usaha - Pihak ketiga Utang bank jangka pendek Utang pihak ketiga lain Utang pajak Utang perusahaan efek - Pihak ketiga Beban yang masih harus dibayar Utang lain-lain 2016 2015 3k,3x,18,40 3k,7b,40 25.768.668.003 3.898.425.200 4.859.394.936 5.712.949.100 3k,19,40 3k,20,40 3k,21,40 3v,22 332.811.501 50.000.000.000 34.500.000.000 2.387.195.204 413.802.248 50.000.000.000 35.000.000.000 1.442.197.949 3k,24,40 3k,30,23,40 3k,25,40 10.587.195.842 1.189.077.014 13.100.662.956 15.466.700 8.491.559.604 5.446.089.667 141.764.035.720 111.381.460.204 4.102.684.700 4.370.651.514 4.102.684.700 4.370.651.514 145.866.720.420 115.752.111.718 140.920.000.000 6.145.008.283 140.920.000.000 5.355.608.283 6.350.000.000 28.189.263.431 6.350.000.000 44.456.737.133 181.604.271.714 197.082.345.416 26.030.598.405 29.338.399.415 Jumlah Ekuitas 207.634.870.119 226.420.744.831 JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 353.501.590.539 342.172.856.548 Jumlah Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Panjang Liabilitas imbalan kerja 3r,39 Jumlah Liabilitas Jangka Panjang Jumlah Liabilitas EKUITAS Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Modal dasar 25.000.000 saham seri A 26 dan 5.386.800.000 saham seri B Nilai nominal Rp. 1.000 per saham seri A dan Rp. 100 per saham seri B Modal ditempatkan dan disetor penuh sebanyak 25.000.000 saham seri A dan 1.159.200.000 saham seri B Tambahan modal disetor Saldo laba Telah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Kepentingan non pengendali Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan 2 PT. POLARIS INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah) 2016 2015 PENDAPATAN 3u,29 37.305.768.834 23.508.883.197 BEBAN POKOK PENJUALAN 3u,30 3.362.360.452 388.703.535 33.943.408.382 23.120.179.662 (217.812.708) (32.388.265.042) 4.661.253.644 (25.026.517.589) (79.754.682) (27.164.191.357) 3.485.605.569 (9.111.914.339) (19.027.933.313) (9.750.075.147) (866.309.018) 463.750.711 (427.525.810) 226.014.929 (402.558.307) (201.510.880) (19.430.491.620) (9.951.586.028) (58.244.389) 14.561.097 557.064.676 (139.266.169) (43.683.292) 417.798.507 LABA BRUTO Beban penjualan Beban umum dan administrasi Pendapatan operasional lainnya Beban operasional lainnya 3u,31 3u,32 3u,33 3u,34 RUGI SEBELUM PAJAK Taksiran (Manfaat) Beban Pajak Penghasilan Pajak kini Pajak tangguhan 3v,22 Jumlah Taksiran Beban Pajak Penghasilan RUGI TAHUN BERJALAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi Pengukuran kembali liabilitas imbalan pasti Manfaat (beban) pajak penghasilan terkait PENGHASILAN (RUGI) KOMPREHENSIF LAIN TAHUN BERJALAN, SETELAH PAJAK TOTAL RUGI KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN (19.474.174.912) (9.533.787.521) RUGI YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non Pengendali (16.233.439.020) (3.197.052.600) (10.524.935.185) 573.349.157 (19.430.491.620) (9.951.586.028) (19.464.526.302) (9.648.610) (9.592.762.191) 58.974.670 (19.474.174.912) (9.533.787.521) (13,71) (8,89) TOTAL RUGI KOMPREHENSIF YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non Pengendali TOTAL RUGI NETO PER SAHAM 3w,37 Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan 3 PT. POLARIS INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah) Saldo laba Modal Ditempatkan Catatan dan Disetor Penuh Saldo per 31 Desember 2014 Tambahan modal disetor Telah Ditentukan penggunananya Ekuitas yang di atribusikan kepada pemilik entitas induk Belum Ditentukan Penggunaanya Jumlah Ekuitas 140.920.000.000 5.355.608.283 6.050.000.000 Cadangan Umum - - 300.000.000 Rugi tahun berjalan - - Jumlah penghasilan komprehensif lain, setelah pajak - - - 358.823.837 358.823.837 58.974.670 417.798.507 Saldo per 31 Desember 2015 140.920.000.000 5.355.608.283 6.350.000.000 44.456.737.133 197.082.345.416 29.338.399.415 226.420.744.831 Perubahan kepemilikan saham non pengendali - - - - - Dampak penyeusaian terkait pengampunan pajak sesuai dengan PSAK No. 70*) - 789.400.000 - 789.400.000 Rugi tahun berjalan - - - (16.233.439.020) (16.233.439.020) (3.197.052.600) (19.430.491.620) Jumlah penghasilan komprehensif lain, setelah pajak - - - (34.034.682) (34.034.682) (9.648.610) (43.683.292) 140.920.000.000 6.145.008.283 6.350.000.000 Saldo per 31 Desember 2016 54.922.848.481 Kepentingan non pengendali 207.248.456.764 28.706.075.587 235.954.532.351 - - - (300.000.000) (10.524.935.185) 28.189.263.431 (10.524.935.185) 181.604.271.714 *) Lihat catatan atas laporan keuangan konsoliodasian No. 5,15,22 dan 27 Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari keseluruhan laporan keuangan konsolidasian secara 4 573.349.157 (101.099.800) - 26.030.598.405 (9.951.586.028) (101.099.800) 789.400.000 207.634.870.119 PT. POLARIS INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah) Catatan 2016 2015 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan Pembayaran kepada pemasok Pembayaran beban usaha Pembayaran kepada karyawan Utang (pembayaran) pajak Penerimaan (pembayaran) portofolio efek Penerimaan dari (pembayaran kepada) nasabah Penerimaan dari piutang reverse repo Penerimaan (pembayaran kepada) lembaga kliring dan penjaminan Penerimaan dari (pembayaran kepada) perusahaan efek lain Penerimaan (pembayaran) dari kegiatan usaha lainnya Kas Bersih Yang Diperoleh Dari Aktivitas Operasi 54.770.262.221 (3.443.351.200) (29.150.871.228) (10.564.946.508) 70.101.165 2.849.276.839 13.607.820.198 1.025.555.555 (5.107.926.929) (4.178.835.858) (1.458.848.114) 18.418.236.141 22.159.757.869 (2.571.391.917) (13.047.104.034) (8.903.365.496) (371.567.888) (1.727.297.079) (9.324.360.099) 5.557.805.556 717.231.425 630.091.200 7.588.307.958 708.107.495 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penambahan aset tetap Hasil penjualan aset tetap Penambahan aset lain-lain Persediaan aset real estate Penyertaan saham 3p,15 (131.595.000) 3.396.457.665 (22.148.000) 3.133.375.736 - (1.318.830.000) (49.764.000) 1.361.415.409 2.500.000.000 6.376.090.401 2.492.821.409 3.530.000.000 (500.000.000) 789.400.000 77.388.367 (101.099.800) (9.154.188.597) 2.677.574.471 65.694.719 (8.446.249.848) Kas Bersih Yang digunakan Untuk Aktivitas Pendanaan (5.358.500.030) (5.702.980.657) KENAIKAN (PENURUNAN) KAS DAN SETARA KAS 19.435.826.513 (2.502.051.754) KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 4.181.223.478 6.683.275.232 KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 23.617.049.991 4.181.223.478 3k,17 3o,12 3y,36 Kas Bersih Yang Diperoleh Dari Aktivitas Investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan dari pihak yang berelasi Pembayaran utang pihak ketiga lain Tambahan modal disetor Pendapatan bunga Perubahan kepemilikan saham non pengendali Pembayaran bunga dan provisi 3k,21,40 3k,20,40 Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan 5 PT. POLARIS INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah) 1. UMUM a. Pendirian Perusahaan PT. Polaris Investama Tbk (selanjutnya disebut Perusahaan) didirikan pada tanggal 23 Juli 1992 berdasarkan Akta Notaris Ruth Karliena, SH., No. 92 dengan nama PT. Daya Delta Intertama dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-3428-HT.01.01. Th. 1994 tanggal 24 Februari 1994 dan telah diumumkan dalam Berita Negara No. 61 Tambahan No.4973 tanggal 2 Agustus 1994. Anggaran Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan diantaranya berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT. Palm Asia Corpora Tbk No. 17 tanggal 18 Juni 2007 oleh Muhammad Hanafi S.H., Notaris di Jakarta. Perubahan tersebut diantaranya mengenai perubahan nama Perusahaan yang semula bernama PT. Palm Asia Corpora Tbk menjadi PT. Redland Asia Capital Tbk. Akta perubahan anggaran dasar tersebut telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. W7-07616.HT.01.04-TH.2007 tanggal 9 Juli 2007. Anggaran Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan terakhir berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT. Redland Asia Capital Tbk No. 1 tanggal 1 Desember 2008 oleh Karlita Rubianti S.H., Notaris di Jakarta. Perubahan tersebut diantaranya perubahan nama Perusahaan menjadi PT. Polaris Investama Tbk. Akta perubahan tersebut telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat pengesahan No. AHU93051.AH.01.02.Tahun 2008 tertanggal 3 Desember 2008. Sesuai pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah berusaha dalam bidang investasi. Untuk menunjang kegiatan usaha tersebut Perusahaan menjalankan usaha di bidang perdagangan, pengembang (kontraktor), jasa, pengangkutan, percetakan dan lain-lain. Perusahaan berkedudukan di Mayapada Tower Lt. 11 Jalan Jendral Sudirman Kav. 28 Jakarta 12920. b. Penawaran Umum Efek Perusahaan Pada tanggal 26 Februari 2001, Perusahaan memperoleh Surat pemberitahuan Efektif atas Penyertaan Pendaftaran Emisi Saham No. S-290/PM/2001 dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal untuk mengadakan Penawaran Umum Perdana kepada masyarakat sejumlah 100.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 setiap saham dengan harga penawaran Rp 200 setiap saham dan 35.000.000 waran seri I yang diberikan secara cuma-cuma, yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 (satu) saham baru dengan nilai nominal Rp 100 setiap saham. Perusahaan telah mencatatkan seluruh sahamnya di Bursa Efek Jakarta pada tanggal 16 Maret 2001. Pada tahun 2003 dan 2004, Perusahaan berturut-turut melakukan Penawaran Umum Terbatas Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) I dan II kepada pemegang saham. Penawaran Umum Terbatas I Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) kepada pemegang saham sejumlah 750.000.000 saham dengan nilai nominal Rp. 100 per saham. Penawaran Umum Terbatas II kepada pemegang saham sejumlah 409.200.000 saham dengan nilai nominal Rp. 100 per saham. c. Susunan entitas anak Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Perusahaan mengkonsolidasikan Entitas Anak dengan kepemilikan langsung yang dikendalikan dengan kepemilikan mayoritas berikut ini: 31 Desember 2016 Entitas Anak Operasi komersial PT. Universal Broker Indonesia PT. Binong Nuansa Permai PT. Polaris Indo Energy 2004 2006 2009 Kegiatan Usaha Perdagangan efek Konstruksi Perdagangan Persentase kepemilikan 76,42% 99,75% 99,99998% Jumlah Aset 159.105.109.704 193.809.150.105 4.606.328.428 31 Desember 2015 Entitas Anak Operasi komersial PT. Universal Broker Indonesia PT. Binong Nuansa Permai PT. Polaris Indo Energy 2004 2006 2009 Kegiatan Usaha Perdagangan efek Konstruksi Perdagangan 6 Persentase kepemilikan 76,42% 99,75% 99,90% Jumlah Aset 148.190.617.547 193.737.891.719 4.196.930.682 PT. POLARIS INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah) 1. UMUM - LANJUTAN c. Susunan entitas anak-lanjutan PT. Universal Broker Indonesia PT. Universal Broker Indonesia (Entitas Anak) didirikan berdasarkan akta Notaris Soebagio Ronoatmodjo, S.H., No. 22 tanggal 8 September 1989 dengan nama PT. Jasura Finance Corporation. Akta ini telah diubah dengan akta No. 51 tanggal 16 Oktober 1989 dari notaris yang sama dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No.C2-10068.HT.01.01-TH tanggal 31 Oktober 1989. Anggaran dasar Entitas Anak mengalami perubahan terakhir melalui Akta Pernyataan Keputusan Rapat Secara Tertulis PT. Universal Broker Indonesia No. 8 tanggal 8 Agustus 2008 oleh B. Andy Widyanto, S.H., Notaris di Tangerang mengenai perubahan seluruh anggaran dasar Perusahaan untuk menyesuaikan dengan Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Akta perubahan tersebut telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU84702.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 12 November 2008. PT. Universal Broker Indonesia memiliki penyertaan saham pada PT. Treasure Fund Investama sebesar Rp. 24.500.000.000 atau sebesar 98% dari total saham. PT. Treasure Fund Investama didirikan di Jakarta berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas PT. Treasure Fund Investama No. 1 tanggal 1 Maret 2004 oleh B. Andy Widyanto, SH., Notaris di Tangerang dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C-06362HT.01.01.TH.2004 tanggal 15 Maret 2004. Perusahaan kemudian melaksanakan perubahan anggaran dasar berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT. Treasure Fund Investama No. 2 tanggal 1 April 2004 yang dibuat di hadapan notaris yang sama. Anggaran dasar PT. Treasure Fund Investama telah mengalami perubahan, terakhir berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT. Treasure Fund Investama No. 15 tanggal 21 Mei 2008 oleh B. Andy Widyanto S.H., Notaris di Tangerang, dimana para pemegang saham memutuskan beberapa hal, antara lain peningkatan modal dasar Perusahaan yang semula sebesar Rp. 40.000.000.000 (empat puluh miliar Rupiah) menjadi Rp. 100.000.000.000 (seratus miliar Rupiah). Akta perubahan anggaran dasar tersebut telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU3307.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 16 Juni 2008. PT. Binong Nuansa Permai PT. Binong Nuansa Permai didirikan berdasarkan akta Notaris Sinta Susikto S.H., No. 233 tanggal 29 Maret 1988. Akta pendirian tersebut telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C25721.HT.01.01.TH'88 tanggal 7 Juli 1988. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 25 tanggal 29 Juli 2008 oleh B. Andy Widyanto S.H., Notaris di Tangerang, dimana pemegang saham memutuskan untuk merubah seluruh anggaran dasar Perusahaan guna menyesuaikan dengan Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Akta perubahan anggaran dasar tersebut telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-60996.AH.01.02 .Tahun 2008 tanggal 10 September 2008. PT. Polaris Indo Energy PT. Polaris Indo Energy didirikan berdasarkan akta Notaris Yulia, S.H., Notaris di Jakarta No. 22 tanggal 7 Juli 2009 dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui Surat Keputusan No.AHU-31609.AH.01.01-Tahun 2009 tanggal 10 Juli 2009. PT. Polaris Indo Energy memiliki penyertaan saham pada PT. Polaris Indonesia sebesar Rp. 499.500.000 atau sebesar 98% dari total saham. PT. Polaris Indonesia didirikan berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas No. 35 tanggal 13 Juli 2009 oleh Yulia, SH., Notaris di Jakarta dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-32741.AH.01.01.Tahun 2009 tanggal 15 Juli 2009. d. Susunan Pengurus Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT. Polaris Investama Tbk No 35 tanggal 13 Juli 2016 oleh Yulia S.H., Notaris di Jakarta susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut: Komisaris Komisaris Utama Komisaris : Tan Sandhy Kiem Siswanto Hok : Sudjono Tanu Handoko Direksi Direktur Utama Direktur : Ario Purboyo : Wito 7 PT. POLARIS INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah) 1. UMUM - LANJUTAN d. Susunan pengurus-lanjutan Susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut: Komite Audit Ketua Anggota Anggota : Tan Kiem Hok : Akbar : Retnowati Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Perusahaan dan Entitas Anak mempekerjakan masing-masing sebanyak 85 karyawan dan 86 karyawan (tidak diaudit). 2. PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU Kebijakan Akuntansi terkait Amandemen, Penyesuaian Tahunan dan Penerbitan SAK Baru Kebijakan akuntansi yang diterapkan oleh Perusahaan dan Entitas Anak konsisten dengan tahun-tahun sebelumnya kecuali untuk perlakuan akuntansi yang terkait dengan pengampunan pajak sebagaimana diatur di dalam Undang- Undang No. 11 Tahun 2016 tentang “Pengampunan Pajak”. Perusahaan dan Entitas Anak telah memilih untuk menerapkan opsi kebijakan akuntansi atas pengakuan awal yang diperkenankan dalam PSAK No. 70 tentang “Akuntansi Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak”, yang berlaku efektif 1 Juli 2016, secara prospektif dan konsisten terhadap seluruh aset dan liabilitas pengampunan pajak yang diakui. Kebijakan akuntansi terhadap aset dan liabilitas pengampunan pajak diuraikan lebih lanjut pada akun yang terkait. Adapun amandemen, penyesuaian tahunan dan SAK baru yang berlaku efektif 1 Januari 2016 dan relevan bagi Perusahaan namun tidak memiliki dampak yang substansial terhadap pelaporan kinerja ataupun posisi keuangan secara keseluruhan adalah sebagai berikut: • ISAK No. 30: Pungutan • PSAK No. 5 (Penyesuaian 2015): Segmen Operasi. • PSAK No. 7 (Penyesuaian 2015): Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi. • PSAK No. 13 (Penyesuaian 2015): Properti Investasi. • PSAK No. 16 (Penyesuaian 2015): Aset Tetap. • PSAK No. 19 (Penyesuaian 2015): Aset Takberwujud. • PSAK No. 22 (Penyesuaian 2015): Kombinasi Bisnis. • PSAK No. 25 (Penyesuaian 2015): Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan. • PSAK No. 53 (Penyesuaian 2015): Pembayaran Berbasis Saham. • PSAK No. 68 (Penyesuaian 2015): Pengukuran Nilai Wajar. • Amandemen PSAK No. 4: Laporan Keuangan Tersendiri tentang Metode Ekuitas dalam Laporan Keuangan Tersendiri. • Amandemen PSAK No. 15: Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi. • Amandemen PSAK No. 24: Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja. • Amandemen PSAK No. 65: Laporan Keuangan Konsolidasian tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi. • • Amandemen PSAK No. 67: Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi. Amandemen PSAK No. 16: Aset Tetap tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi. • Amandemen PSAK No. 19: Aset Takberwujud tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi. • Amandemen PSAK No. 66: Pengaturan Bersama tentang Akuntansi Akuisisi Kepentingan dalam Operasi Bersama. 8 PT. POLARIS INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah) 2. PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU - LANJUTAN Kebijakan Akuntansi terkait Amandemen, Penyesuaian Tahunan dan Penerbitan SAK Baru - Lanjutan Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak Aset dan liabilitas pengampunan pajak diakui apabila memenuhi ketentuan mengenai pengakuan dalam SAK. Pada pengakuan awal, aset pengampunan pajak diukur sebesar nilai aset berdasarkan Surat Keterangan Pengampunan Pajak (SKPP) sedangkan liabilitas pengampunan pajak diukur sebesar kewajiban kontraktual untuk menyerahkan kas atau setara kas dalam rangka menyelesaikan kewajiban yang berkaitan langsung dengan perolehan aset pengampunan pajak. Pengukuran setelah pengakuan awal dan penghentian pengakuan aset dan liabilitas pengampunan pajak mengacu pada ketentuan SAK yang relevan untuk masingmasing aset dan liabilitas yang terkait. Selisih antara aset dan liabilitas pengampunan pajak diakui sebagai bagian dari akun “Tambahan Modal Disetor” pada bagian ekuitas. Selisih tersebut tidak dapat diakui sebagai laba rugi direalisasi atau direklasifikasi ke saldo laba. Saling hapus antara aset dan liabilitas pengampunan pajak tidak dapat dilakukan. Uang tebusan yang dibayarkan diakui dalam laba rugi pada periode SKPP diterbitkan dan disajikan sebagai bagian dari beban usaha. Seluruh saldo klaim atas kelebihan pembayaran pajak, aset pajak tangguhan atas akumulasi rugi pajak yang belum dikompensasi dan provisi pajak sebelum menerapkan PSAK No. 70, disesuaikan ke laba rugi pada periode SKPP diterbitkan. 3. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING a. Pernyataan kepatuhan Laporan keuangan Perusahaan telah disusun sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan – Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK – IAI) serta peraturan terkait yang diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk entitas yang berada di bawah pengawasannya dan ketentuan akuntansi lainnya yang lazim berlaku di Pasar Modal. Laporan keuangan Entitas Anak yang bergerak di bidang perantara pedagang efek telah disiapkan sesuai Peraturan No. VIII.G.17 Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM-LK No. KEP-689/BL/2011 tanggal 30 Desember 2011 yang terdapat di dalam Pedoman Akuntansi Perusahaan Efek yang diterbitkan oleh BAPEPAM-LK. b. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian Dasar pengukuran yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasian adalah biaya historis, kecuali untuk akun tertentu yang diukur berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun terkait. Laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian, disusun dengan dasar akrual. Laporan arus kas konsolidasian disusun berdasarkan metode langsung dengan mengelompokan arus kas ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang penyajian yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah yang juga sekaligus merupakan mata uang fungsional Perusahaan dan Entitas Anak. 9 PT. POLARIS INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah) 3. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING - LANJUTAN c. Prinsip Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan, selaku entitas induk, dan entitas anaknya, sebagai suatu entitas ekonomi tunggal. Entitas anak adalah entitas yang dikendalikan oleh Perusahaan dan pengendalian tersebut timbul ketika Perusahaan terekspos atau memiliki hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan entitas anak dan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi imbal hasil tersebut melalui kekuasaannya atas entitas anak. Entitas anak dikonsolidasikan sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal ketika Perusahaan memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal ketika Perusahaan kehilangan pengendalian atas entitas anak. Laporan keuangan konsolidasian interim disusun dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang sama untuk tiap transaksi dan peristiwa lain dalam keadaan yang serupa. Seluruh aset dan liabilitas, ekuitas, penghasilan, beban dan arus kas intra kelompok usaha terkait dengan transaksi antar entitas dalam kelompok usaha, termasuk laba atau rugi yang belum direalisasi dan diakui dalam aset dari transaksi intra kelompok usaha, dieliminasi secara penuh. Kepentingan Nonpengendali (KNP) adalah bagian dari ekuitas entitas anak yang tidak dapat diatribusikan baik secara langsung ataupun tidak langsung kepada Perusahaan. KNP disajikan pada bagian ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian interim, terpisah dari bagian ekuitas yang dapat diatribusikan kepada Perusahaan, selaku entitas induk. Seluruh laba rugi dan setiap komponen dari penghasilan komprehensif lain diatribusikan kepada Perusahaan dan KNP, bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP memiliki saldo defisit. Perubahan dalam bagian kepemilikan Perusahaan atas entitas anak namun tanpa kehilangan pengendalian adalah transaksi ekuitas. Jika Perusahaan kehilangan pengendalian atas entitas anak maka Perusahaan pada tanggal hilangnya pengendalian tersebut: • menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas entitas anak pada jumlah tercatatnya; • menghentikan pengakuan jumlah tercatat KNP; • mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima dan distribusi saham (jika ada); • mengakui setiap sisa investasi pada entitas anak pada nilai wajarnya; • mereklasifikasi bagian Perusahaan atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai penghasilan komprehensif lain ke laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba dan; • mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laba rugi yang diatribusikan kepada entitas induk. d. Kombinasi bisnis Akuisisi Entitas Anak dan bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Biaya akuisisi adalah nilai agregat nilai wajar ( pada tanggal pertukaran) dari aset yang diperoleh, liabilitas yang terjadi atau ditanggung dan instrumen ekuitas yang diterbitkan sebagai pertukaran atas pengendalian dari pihak diakuisisi. Biaya-biaya terkait akuisisi diakui dalam laba rugi pada saat terjadinya. Dalam penerapannya, imbalan untuk akuisis termasuk setiap aset atau liabilitas yang dihasilkan dari suatu kesepakatan imbalan kontijensi diukur terhadap nilai wajar pada tanggal akuisisi. Perubahan selanjutnya dalam nilai wajar disesuaikan dengan biaya akuisisi ketika memenuhi syarat sebagai penyesuaian pengukuran periode. Semua perubahan selanjutnya ddalam nilai wajar dari imbalan kontijensi diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas yang dihitung sesuai dengan standar akuntansi yang relevan. Perubahan dalam nilai wajar dari imbalan kontijensi yang di klasifikasikan sebagai ekuitas tidak dicatat. Jika akuntansi awal untuk kombinasi bisnis belum selesai pada akhir periode pelaporan saat kombinasi terjadi, Perusahaan dan Entitas Anak melaporkan jumlah sementara untuk pos-pos yang proses akuntasinya belum selesai dalam laporan keuanganya. Selama periode pengukuran, pihak pihak pengakuisisi menyesuaikan, aset atau liabilitas tambahan yang diakui, untuk mencerminkan informasi baru yang diperoleh tentang fakta dan keadaan yang ada pada tanggal akuisisi dan, jika diketahui, akan berdampak pada jumlah yang diakui pada tanggal tersebut. Periode pengukuran adalah periode dari tanggal akuisisi hingga tanggal Perusahaan dan Entitas Anak memperoleh informasi lengkap tentang fakta dan keadaan yang ada pada tanggal akuisisi dan periode pengukuran maksimum satu tahun dari tanggal akuisisi. 10 PT. POLARIS INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah) 3. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING - LANJUTAN e. Transaksi dalam mata uang asing Pembukuan Perusahaan dan Entitas Anak diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi dalam mata uang asing selama tahun berjalan dicatat sesuai dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan dengan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul, dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba-rugi komprehensif konsolidasian untuk tahun yang bersangkutan. Nilai tukar Kurs mata uang asing yang digunakan 31 Desember 2016 Dolar Amerika Serikat Rp 13.436 31 Desember 2015 Rp 13.795 f. Transaksi Dengan Pihak -Pihak Yang Berelasi Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas yang menyiapkan laporan keuangannya (dalam hal ini dirujuk sebagai "Entitas Pelapor") sebagai berikut : 1) 2) Orang atau keluarga terdekat yang mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut : i. Pengendalian atau pengendali bersama atas entitas pelapor; ii. Memiliki pengaruh signifikan atas pelapor atau entitas pelapor; atau iii. Personil manajamen kunci entitas atau entitas induk dari entitas pelapor. Suatu entitas berelasi denga entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut : Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan i. entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lainnya. ii. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya). iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. iv. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga. v. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor. vi. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam poin (1). vii. Orang yang diidentifikasi dalam poin 1 (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (suatu entitas induk dari entitas). Semua transaksi dengan pihak-pihak berelasi, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan tingkat bunga atau harga, persyaratan dan kondisi yang sama sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, telah diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian. g. Kas dan Setara Kas Untuk tujuan penyajian arus kas, kas dan setara kas terdiri dari kas, bank, dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya. h. Transaksi Repo dan Reverse Repo Transaksi repo bukan merupakan suatu penghentian pengakuan. Perusahaan mengakui liabilitas sebesar nilai pembelian kembali dikurangi beban bunga yang belum diamortisasi. Transaksi reverse repo dinyatakan dalam laporan keuangan sebesar nilai penjualan kembali dikurangi pendapatan bunga yang belum diamortisasi. Pendapatan (beban) bunga yang timbul atas perjanjian reverse repo (repo) ditangguhkan dan diamortisasi sepanjang periode kontrak dengan metode suku bunga efektif. 11 PT. POLARIS INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah) 3. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING - LANJUTAN i. Portofolio Efek Efek liabilitas dan ekuitas untuk diperdagangkan dinyatakan berdasarkan harga pasar. Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi akibat kenaikan (penurunan) harga pasar dilaporkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian periode berjalan. j. Aset Keuangan Seluruh aset keuangan Perusahaan dan Entitas Anak diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi konsolidasian, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar. Aset keuangan Perusahaan dan Entitas Anak diklasifikasikan sebagai berikut: - Nilai wajar melalui laporan laba rugi; Tersedia untuk dijual; Pinjaman yang diberikan dan piutang; dan Dimiliki hingga jatuh tempo. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL) FVTPL memiliki 2 (dua) sub kategori, yaitu: 1. Pada saat pengakuan awal, telah ditetapkan oleh Perusahaan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (Designated Upon Initial Recognition as at FVTPL) ; dan 2. Aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan (Held For Trading) . Aset keuangan dapat ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi sebagai FVTPL pada pengakuan awal, hanya bila memenuhi salah satu dari ketentuan berikut ini: - mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidak-konsistenan pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau - aset keuangan merupakan bagian dari kelompok aset keuangan atau liabilitas atau keduanya, yang dikelola dan kinerjanya berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan dokumentasi manajemen risiko atau strategi investasi Perusahaan, dan informasi tentang kelompok tersebut disediakan secara internal kepada manajemen kunci; atau - merupakan bagian dari kontrak yang mengandung satu atau lebih derivatif melekat, dan PSAK 55 (revisi 2006) memperbolehkan kontrak gabungan (aset atau liabilitas) ditetapkan sebagai FVTPL. Aset keuangan diklasifikasi sebagai kelompok diperdagangkan, jika: - diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat; atau - merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini; atau - merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL) - lanjutan Setelah pengakuan awal, aset keuangan tersebut diukur dan dicatat pada nilai wajar. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui pada laba rugi. Portofolio efek dengan tujuan diperdagangkan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan Untuk tujuan penyajian arus kas, kas dan setara kas terdiri dari kas, bank, dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya. 12 PT. POLARIS INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah) 3. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING - LANJUTAN j. Aset Keuangan - Lanjutan Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas dan setara kas, deposito berjangka, piutang reverse repo, piutang lembaga kliring dan penjaminan, piutang usaha, piutang nasabah, deposito pada lembaga kliring dan penjaminan, piutang lain-lain, biaya dibayar di muka dan uang muka (uang muka pembelian lahan) dan aset lain-lain dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasikan sebagai “pinjaman yang diberikan dan piutang”, yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai. Pendapatan bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali untuk piutang jangka pendek, ketika pengakuan pendapatan bunga tidak material. Transaksi efek yang dipinjamkan dilaporkan sebagai pembiayaan yang dijamin kecuali jika terdapat letters of credit atau jaminan lain yang diperlakukan sebagai jaminan. Sehubungan dengan efek yang dipinjamkan, Perusahaan menerima jaminan dalam bentuk uang tunai atau jaminan lainnya. Aset dan liabilitas keuangan dari transaksi efek saling hapus buku dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus buku atas jumlah yang telah diakui tersebut dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan. Dimiliki hingga jatuh tempo Aset keuangan diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo hanya jika investasi tersebut memiliki pembayaran yang tetap atau dapat ditentukan, jatuh temponya dapat ditentukan dan Perusahaan memiliki intensi dan kemampuan yang positif untuk memilikinya hingga jatuh tempo. Pada pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang berkaitan langsung. Selanjutnya, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur dengan biaya amortisasi menggunakanmetode suku bunga efektif dikurangi kerugian penurunan nilai, dengan pendapatan diakui pada tingkat pengembalian yang efektif dan disajikan dalam laporan keuangan sebesar biaya perolehan diamortisasi. Aset keuangan tersedia untuk dijual/Available For Sale (AFS) Aset keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo; diperdagangkan; diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi; atau pinjaman yang diberikan dan piutang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual. Pada pengakuan awal, aset keuangan yang tersedia untuk dijual diakui pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang berkaitan langsung. Setelah itu, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur dan dicatat pada nilai wajar. Kerugian penurunan nilai dan perbedaan nilai tukar sebagai hasil dari perhitungan ulang biaya amortisasi pada mata uang moneter aset keuangan tersedia untuk dijual diakui pada laporan laba rugi bersama dengan bunga yang dihitung menggunakan suku bunga efektif. Perubahan lainnya pada nilai wajar aset keuangan tersedia untuk dijual, dilaporkan pada pendapatan komprehensif lainnya, sampai pada saat aset keuangan tersebut dijual, sementara keuntungan dan kerugian kumulatif diakui pada laporan laba rugi. Portofolio Efek milik Perusahaan yang tercatat di bursa dan diperdagangkan pada pasar aktif diklasifikasikan sebagai AFS dan dinyatakan pada nilai wajar. Aset keuangan tersedia untuk dijual/Available For Sale (AFS) Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui pada ekuitas kecuali untuk kerugian penurunan nilai, bunga yang dihitung dengan metode suku bunga efektif dan laba rugi selisih kurs atas aset moneter yang diakui pada laporan laba rugi. Jika aset keuangan dilepas atau mengalami penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi yang sebelumnya diakui di ekuitas, direklas ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Dividen atas instrumen ekuitas AFS, jika ada, diakui pada laporan laba rugi pada saat hak Perusahaan untuk memperoleh pembayaran dividen ditetapkan. Metode suku bunga efektif Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal. Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain dari instrumen keuangan FVTPL. 13 PT. POLARIS INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah) 3. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING - LANJUTAN j. Aset Keuangan - lanjutan Penurunan nilai aset keuangan Pada setiap tanggal posisi laporan keuangan, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif penurunan nilai atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo, tersedia untuk dijual, atau pinjaman yang diberikan dan piutang. Suatu aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai dan kerugian penurunan nilai terjadi apabila terdapat bukti obyektif adanya peristiwa atau serangkaian kejadian, sejak pengakuan awal dari suatu aset, mempengaruhi jumlah atau waktu dari arus kas masa depan aset tersebut. Untuk investasi ekuitas AFS yang tercatat dan tidak tercatat di bursa, penurunan yang signifikan atau jangka panjang pada nilai wajar dari investasi ekuitas di bawah biaya perolehannya, dianggap sebagai bukti obyektif penurunan nilai. Untuk aset keuangan lainnya, bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut: - kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau - pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau - terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan. Aset keuangan diukur pada biaya amortisasi – apabila terdapat bukti obyektif bahwa penurunan nilai pada aset keuangan atau kelompok dari aset keuangan yang diklasifikasikan pada pinjaman yang diberikan dan piutang atau dimiliki hingga jatuh tempo, maka jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset atau kelompok aset dan nilai kini dari arus kas masa depan aset atau kelompok aset tersebut yang didiskonto dengan suku bunga efektif awal dari aset tersebut. Kerugian penurunan nilai dihitung secara individu untuk aset keuangan yang signifikan secara individu serta kolektif untuk aset yang secara individu tidak signifikan dan secara individu signifikan namun tidak terdapat bukti objektif penurunan nilai. Di dalam menentukan penurunan nilai kolektif, aset keuangan dikelompokkan pada kelompok aset keuangan berdasarkan karakteristik risiko kredit yang sejenis. Arus kas masa depan dari kelompok aset keuangan ini diestimasi berdasarkan arus kas kontraktual dan pengalaman kerugian historis untuk aset yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis. Pengalaman historis kerugian disesuaikan berdasarkan hasil pengamatan data pada masa kini, untuk merefleksikan efek dari kondisi masa kini yang tidak mempengaruhi periode dari pengalaman historis. Jika aset keuangan AFS dianggap mengalami penurunan nilai, maka keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam pendapatan komprehensif lainnya, direklasifikasi ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dalam periode yang bersangkutan. Pengecualian dari instrumen ekuitas AFS, jika, pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan dapat dikaitkan secara obyektif dengan sebuah peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan. Dalam hal efek ekuitas AFS, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui secara langsung ke ekuitas. Penghentian pengakuan aset keuangan Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Perusahaan mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Perusahaan tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Perusahaan mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Perusahaan memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Perusahaan masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima. 14 PT. POLARIS INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah) 3. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING - LANJUTAN k. Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan dan Entitas Anak diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas. Instrumen ekuitas Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Perusahaan dan Entitas Anak setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung. Perolehan kembali modal saham yang telah diterbitkan oleh Perusahaan dan Entitas Anak dicatat dengan menggunakan metode biaya. Saham yang dibeli kembali dicatat sesuai dengan harga perolehan kembali dan disajikan sebagai pengurang modal saham. Liabilitas keuangan Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada FVTPL atau liabilitas keuangan lainnya. Liabilitas dalam kelompok FVTPL dapat diklasifikasikan lebih lanjut sebagai diperdagangkan atau yang ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal. Liabilitas keuangan diklasifikasi dalam kelompok diperdagangkan jika: - diterbitkan terutama untuk tujuan dibeli kembali dalam waktu dekat; atau - merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama-sama dan atas bagian tersebut terdapat bukti adanya pola ambil untung jangka pendek terkini; atau - merupakan derivatif liabilitas yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai. Liabilitas keuangan selain dari liabilitas keuangan kelompok diperdagangkan dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal jika: - penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidak-konsistenan pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau - liabilitas keuangan merupakan bagian dari kelompok aset keuangan atau liabilitas atau keduanya, yang dikelola dan kinerjanya berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan dokumentasi manajemen risiko atau strategi investasi Perusahaan, dan informasi tentang kelompok tersebut disediakan secara internal kepada manajemen kunci; atau - merupakan bagian dari kontrak yang mengandung satu atau lebih derivatif melekat, dan PSAK 55 (revisi 2006) memperbolehkan kontrak gabungan (aset atau liabilitas) ditetapkan sebagai FVTPL. Liabilitas keuangan sebagai FVTPL diakui pada nilai wajar dengan biaya transaksi diakui pada laporan laba rugi. Setelah itu, diukur pada nilai wajar. Keuntungan dan kerugian yang timbul diakui pada laporan laba rugi. Keuntungan dan kerugian yang timbul pada liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diakui pada laba rugi. Utang efek posisi short diklasifikasikan dalam kategori ini. Liabilitas keuangan lainnya Surat utang jangka pendek, utang efek jual dengan janji dibeli kembali (repo), utang pada lembaga kliring dan penjaminan, utang nasabah, utang perusahaan efek lain, utang kegiatan penjaminan emisi efek, utang kegiatan manajer investasi, utang jangka panjang, utang subordinasi, utang obligasi, dan utang lain-lain pada awalnya diukur pada nilai wajar, setelah dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dengan beban bunga diakui berdasarkan tingkat pengembalian yang efektif. Selisih antara hasil emisi (setelah dikurangi biaya transaksi) dan penyelesaian atau pelunasan pinjaman diakui selama jangka waktu pinjaman. Penghentian pengakuan liabilitas keuangan Perusahaan dan Entitas Anak menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Perusahaan dan Entitas Anak telah dilepaskan, dibatalkan, atau kadaluarsa. 15 PT. POLARIS INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah) 3. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING - LANJUTAN l. Penyertaan pada Bursa Efek Penyertaan pada Bursa Efek, yang mewakili kepentingan kepemilikan di bursa dan memberikan hak pada Perusahaan untuk menjalankan usaha di bursa, dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penurunan nilai. Jika terdapat indikasi penurunan nilai, nilai tercatat keanggotaan di bursa dievaluasi dan diturunkan langsung ke jumlah terpulihkan. m. Beban Dibayar Dimuka Beban dibayar di muka diamortisasi berdasarkan taksiran masa manfaat dari masing-masing beban dengan menggunakan metode garis lurus (Straight Line Method). n. Persediaan Aset Real Estat Aset real estat terdiri dari bangunan yang siap dijual, tanah belum dikembangkan dan tanah yang sedang dikembangkan dinyatakan sebesar biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Tanah belum dikembangkan merupakan tanah mentah yang belum dikembangkan dan dinyatakan sebesar biaya perolehan atau nilai realisasi bersih mana yang lebih rendah. Biaya perolehan tanah yang belum dikembangkan meliputi biaya pra-perolehan dan perolehan tanah. Biaya perolehan akan dipindahkan ke tanah yang sedang dikembangkan pada saat pengembangan tanah akan dimulai atau dipindahkan ke bangunan yang sedang dikonstruksi pada saat tanah tersebut siap dibangun. Biaya perolehan tanah yang sedang dikembangkan meliputi biaya perolehan tanah yang belum dikembangkan ditambah dengan biaya pengembangan langsung dan tidak langsung yang dapat diatribusikan pada aset pengembangan real estat serta biaya pinjaman. Tanah yang sedang dikembangkan akan dipindahkan ke bangunan yang sedang dikonstruksi pada saat tanah tersebut selesai dikembangkan. Biaya aktivitas pengembangan real estat yang dikapitalisasi ke proyek pengembangan real estat adalah: Biaya praperolehan tanah; Biaya perolehan tanah; Biaya yang secara langsung berhubungan dengan proyek; dan Biaya yang dapat diatribusikan pada aktivitas pengembangan real estat. Biaya yang dialokasikan sebagai beban proyek adalah: Biaya praperolehan tanah atas tanah yang tidak berhasil diperoleh - Kelebihan biaya dari hasil yang diperoleh atas pembangunan sarana umum yang dikomersialkan, yang dijual atau dialihkan, sehubungan dengan penjualan unit. Biaya yang telah dikapitalisasi ke proyek pengembangan real estat dialokasikan ke setiap unit real estat dengan metode identifikasi khusus. Pengkajian atas estimasi dan alokasi biaya dilakukan pada setiap akhir periode pelaporan sampai proyek selesai secara substansial, jika terjadi perubahan mendasar Perusahaan dan entitas anak akan melakukan revisi dan realokasi biaya. Beban yang diakui pada saat terjadinya adalah biaya yang tidak berhubungan dengan proyek real estat. Aset real estat untuk tujuan diperdagangkan dan akan terealisasi dalam jangka waktu dua belas bulan setelah periode pelaporan disajikan sebagai aset lancar. 16 PT. POLARIS INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah) 3. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING - LANJUTAN o. Aset tetap PSAK No. 16 (Revisi 2011), Aset tetap, ini mengatur perlakuan akuntansi aset tetap sehingga pengguna laporan keuangan dapat memahami informasi mengenai investasi entitas pada aset tetap dan perubahan pada investasi tersebut. Penerapan PSAK ini tidak berdampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan Entitas Anak. Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam penyediaan jasa atau untuk tujuan administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut : Tahun Bangunan dan prasarana Kendaraan Inventaris kantor 20 4 4 Beban pemeliharaan dan perbaikan diakui sebagai beban pada saat terjadinya. Perbaikan yang menambah masa manfaat atau meningkatkan manfaat ekonomis aset tetap dikapitalisasi ke harga perolehan aset terkait dan disusutkan dengan tingkat penyusutan aset yang bersangkutan. Apabila aset tetap tidak digunakan lagi atau dijual, maka nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari laporan keuangan konsolidasian. Keuntungan atau kerugian dari pendapatan aset tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian periode berjalan. Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutanpada saat selesai dan siap digunakan. p. Penurunan Nilai Aset Non - Keuangan Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, Perusahaan menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Perusahaan mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset. Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara harga jual neto atau nilai pakai. Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi komprehensif konsolidasian. q. Imbalan Kerja Imbalan Pasca-kerja Perusahaan mencatat imbalan kerja berdasarkan Undang-undang No. 13 tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003 (”UU No. 13”). Liabilitas neto Perusahaan atas program imbalan pasti dihitung dari nilai kini liabilitas imbalan pascakerja pasti pada akhir periode pelaporan dikurangi nilai wajar aset program, jika ada. Perhitungan liabilitas imbalan pascakerja dilakukan dengan menggunakan metode Projected Unit Credit dalam perhitungan aktuaria yang dilakukan setiap akhir periode pelaporan. Pengukuran kembali liabilitas imbalan pascakerja, meliputi a) keuntungan dan kerugian aktuarial, b) imbal hasil atas aset program, tidak termasuk bunga, dan c) setiap perubahan dampak batas atas aset, tidak termasuk bunga, diakui di penghasilan komprehensif lain pada saat terjadinya. Pengukuran kembali tidak direklasifikasi ke laba rugi pada periode berikutnya. Ketika program imbalan berubah atau terdapat kurtailmen atas program, bagian imbalan yang berubah terkait biaya jasa lalu, atau keuntungan atau kerugian kurtailmen, diakui di laba rugi pada saat terdapat perubahan atau kurtailmen atas program. Perusahaan menentukan (penghasilan) beban bunga neto atas (aset) liabilitas imbalan pascakerja neto dengan menerapkan tingkat bunga diskonto pada awal periode pelaporan tahunan untuk mengukur liabilitas imbalan pascakerja selama periode berjalan. 17 PT. POLARIS INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah) 3. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING - LANJUTAN q. Imbalan Kerja - Lanjutan Perusahaan mengakui keuntungan dan kerugian atas penyelesaian liabilitas imbalan pascakerja pada saat penyelesaian terjadi. keuntungan atau kerugian atas penyelesaian merupakan selisih antara nilai kini liabilitas imbalan pascakerja yang ditetapkan pada tanggal penyelesaian dengan harga penyelesaian, termasuk setiap aset program yang dialihkan dan setiap pembayaran yang dilakukan secara langsung oleh Perusahaan sehubungan dengan penyelesaian tersebut. Perusahaan mengakui (1) biaya jasa, yang terdiri dari biaya jasa kini, biaya jasa lalu, dan setiap keuntungan atau kerugian atas penyelesaian, dan (2) penghasilan atau beban bunga neto di laba rugi pada saat terjadinya. r. Provisi Provisi diakui ketika Perusahaan dan entitas anak memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu dan besar kemungkinan Perusahaan dan entitas anak diharuskan menyelesaikan kewajiban dan estimasi andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dilakukan. Jumlah yang diakui sebagai provisi adalah hasil estimasi terbaik pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan Provisi pada akhir periode pelaporan, dengan memperhatikan unsur risiko dan ketidakpastian yang melekat pada kewajibanya. Apabila suatu provisi diukur menggunakan arus kas yang diperkirakan untuk menyelesaikan kewajiban kini, maka nilai tercatatnya adalah nilai kini sari arus kas. Ketika beberapa atau seluruh manfaat ekonomis untuk penyelesaian provisi yang diharapkan dapat dipulihkan dari pihak ketiga, piutang diakui sebagai aset apabila terdapat kepastian bahwa penggantian akan dapat diterima dan jumlah piutang dapat diukur secara andal. s. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan Transaksi efek berikut pendapatan komisi Perdagangan transaksi efek yang lazim dicatat pada tanggal perdagangan, seolah-olah transaksi efek telah diselesaikan. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari transaksi efek yang merupakan tanggungan dan risiko Perusahaan dicatat berdasarkan tanggal perdagangan. Transaksi efek pelanggan dilaporkan pada tanggal penyelesaian dan pendapatan komisi dan beban terkait dilaporkan pada tanggal perdagangan. Jumlah piutang dan utang dari transaksi efek yang belum mencapai tanggal penyelesaian kontraknya dicatat bersih pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Pencatatan utang dan piutang dana dengan Lembaga Kliring dan Penjaminan yang timbul karena Transaksi Bursa dilakukan secara netting yang penyelesaiannya jatuh tempo pada hari yang sama. Pencatatan utang dan piutang dana dengan nasabah yang timbul karena Transaksi Bursa di pasar reguler dilakukan secara netting untuk setiap nasabah yang penyelesaiannya jatuh tempo pada hari yang sama. Komisi dan biaya terkait kliring dicatat berdasarkan tanggal perdagangan saat terjadinya transaksi efek. Jasa penjaminan emisi dan penjualan efek Pendapatan dari jasa penjaminan emisi dan penjualan efek meliputi keuntungan, kerugian, dan jasa, setelah dikurangi biaya sindikasi, yang timbul dari penawaran efek dimana Perusahaan bertindak sebagai penjamin emisi atau agen. Pendapatan dari konsesi penjualan dicatat pada tanggal penyelesaian, dan jasa penjaminan emisi diakui pada saat aktivitas penjaminan emisi telah selesai dan jumlah pendapatan telah dapat ditentukan. Pendapatan manajer investasi Jasa pengelolaan investasi ditentukan sesuai dengan ketentuan kontrak dan diakui sebagai pendapatan pada saat jasa diberikan. Jasa penjualan dan/atau jasa pembelian kembali serta jasa agen penjualan diakui sebagai pendapatan pada saat terjadinya transaksi. 18 PT. POLARIS INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah) 3. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING - LANJUTAN s. Pengakuan Pendapatan dan Beban - lanjutan Pendapatan dividen dan bunga Pendapatan dividen dari investasi diakui pada saat hak pemegang saham untuk menerima pembayaran telah ditetapkan (dengan ketentuan bahwa besar kemungkinan manfaat ekonomi akan mengalir kepada Perusahaan dan Entitas Anak dan jumlah pendapatan dapat diukur secara andal). Pendapatan bunga diakui jika besar kemungkinan manfaat ekonomi akan mengalir kepada Perusahaan dan entitasa anak dan jumlah pendapatan dapat diukur secara handal. Pendapatan bunga diakui atas dasar waktu, dengan mengacu pada pokok dan suku bunga efektif yang berlaku, yang merupakan tingkat diskonto yang tepat untuk mengestimasi penerimaan kas masa depan selama perkiraan umur aset keuangan ke jumlah tercatat aset pada saat pengakuan awal. Pendapatan penjualan real estat 1. 2. Pendapatan bangunan rumah, rumah dan toko (ruko) dan bangunan sejenis lainya beserta kavling tananhnya (metode full accrual) - Proses penjualan telah selesai - Harga Jual akan tertagih dan pembayaran telah mencapai 20% dari harga jual yang telah disepakati - Tagihan penjual tidak bersifat subordinasi dimasa yang akan datang; dan - Penjual telah mengalihkan risiko dan manfaat kepemilikan unit bangunan kepada pembeli melalui transaksi yang secara substansi adalah penjualan dan penjual tidak lagi berkewajiban atau terlibat secara signifikan dengan unit bangunan tersebut. Penjualan kavling tanah tanpa bangunan (full accrual) - Jumlah pembayaran yang diterima telah mencapai 20% dari harga jual yang telah disepakati dan jumlahnya tidak dapat dikembalikan kepada pembeli - Harga jual akan tertagih - Tagihan penjual tidak bersifat subordinasi dimasa yang akan datang; Penjual tidak mempunyai kewajiban yang signifikan lagi untuk menyelesaikan pematangan lahan yang dijual atau pembangunan fasililitas yang dijanjikan sesuai dengan perjanjian antara penjual dan pembeli; dan - Hanya kavling tanah saja yang dijual, tanpa diwajibkan keterlibatan penjual dalam pendirian bangunan atas kavling tersebut. Jika salah satu persayaratan di butir 1 dan 2 belum terpenuhi maka semua pembayaran yang diterima dari pelanggan disajikan sebagai uang muka pelanggan sampai semua persyaratan pengakuan pendapatan terpenuhi. Beban Beban yang timbul sehubungan dengan proses penjaminan emisi diakumulasikan dan dibebankan pada saat pendapatan penjaminan emisi diakui. Pada saat diketahui bahwa kegiatan penjaminan emisi tidak diselesaikan dan emisi efek dibatalkan, maka beban penjaminan emisi tersebut dibebankan pada laporan laba rugi. Beban lainnya diakui pada periode terjadinya. t. Pajak Penghasilan Efektif tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan dan entitas anak menerapkan PSAK No. 46 “Pajak Penghasilan” (Revisi 2010), yang mensyaratkan Perusahaan dan entitas anak untuk memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan mendatang dari pemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat aset (liabilitas) masa depan yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, dan transaksi dan kejadian lain dari periode kini yang diakui dalam laporan keuangan. PSAK revisi ini tidak berdampak secara signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian. 19 PT. POLARIS INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah) 3. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING - LANJUTAN t. Pajak Penghasilan - Lanjutan Pajak Penghasilan Final Penghasilan yang telah dikenakan pajak penghasilan final, beban pajaknya diakui proporsional dengan jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui pada periode berjalan.Selisih antara jumlah pajak penghasilan final yang terutang dengan jumlah yang dibebankan sebagai pajak kini pada perhitungan laba rugi komprehensif konsolidasian, diakui sebagai pajak dibayar dimuka atau utang pajak.Perbedaan nilai tercatat aset dan liabilitas yang berhubungan dengan pajak penghasilan final dengan dasar pengenaan pajaknya tidak diakui sebagai aset atau liabilitas pajak tangguhan. Pajak Penghasilan Tidak Final Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan konsolidasian dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas kecuali perbedaan yang berhubungan dengan pajak penghasilan final. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diekspektasikan berlaku dalam periode ketika liabilitas diselesaikan atau aset dipulihkan dengan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan. Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai dengan cara Perusahaan dan entitas anak ekspektasikan, pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tercatat aset dan liabilitasnya. Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji ulang pada akhir periode pelaporan dan dikurangi jumlah tercatatnya jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut. Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus ketika entitas memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan ketika aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama serta Perusahaan dan entitas anak yang berbeda yang bermaksud untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto. Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai beban atau penghasilan dalam laba atau rugi, kecuali sepanjang pajak penghasilan yang berasal dari transaksi atau kejadian yang diakui, diluar laba atau rugi (baik dalam pendapatan komprehensif lain maupun secara langsung di ekuitas), dalam hal tersebut pajak juga diakui di luar laba atau rugi. u. Laba per saham PSAK No. 56 (Revisi 2011), laba per saham, menetapkan prinsip penentuan dan penyajian laba per saham, sehingga meningkatkan daya banding kinerja antara entitas yang berbeda pada tahun pelaporan yang sama dan antara tahun pelaporan yang berbeda untuk entitas yang sama. Penerapan PSAK revisi ini tidak berdampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian. Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham beredar pada tahun yang bersangkutan. v. Rekening Efek Rekening Efek adalah rekening yang dimiliki oleh nasabah Perusahaan Efek dalam kaitannya dengan transaksi jual beli Efek oleh nasabah. Rekening Efek berisi catatan mengenai Efek dan dana yang dititipkan nasabah kepada Perusahaan Efek. Rekening Efek nasabah tidak memenuhi kriteria pengakuan aset keuangan oleh Perusahaan, sehingga tidak dapat dicatat dalam laporan posisi keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan, namun dicatat secara off balance sheet pada Buku Pembantu Dana dan Buku Pembantu Efek. 20 PT. POLARIS INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah) 3. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING - LANJUTAN w. Penyertaan Saham Penyertaan saham yang dimiliki kurang dari 20% dinyatakan sebesar biaya perolehan (metode biaya), sedangkan penyertaan saham dengan pemilikan 20% sampai dengan 50% baik langsung maupun tidak langsung, dinyatakan sebesar biaya perolehan ditambah atau dikurangi dengan bagian laba atau rugi sejak perolehan sesuai dengan persentase kepemilikan dan dikurangi dengan dividen yang diterima (metode ekuitas), kecuali penyertaan tersebut hanya bersifat sementara dinyatakan sebesar biaya perolehan. Penyertaan pada Bursa Efek, yang mewakili kepentingan kepemilikan di bursa dan memberikan hak pada Perusahaan untuk menjalankan usaha di bursa, dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penurunan nilai. Jika terdapat indikasi penurunan nilai, nilai tercatat keanggotaan di bursa dievaluasi dan diturunkan langsung ke jumlah terpulihkan. x. Informasi Segmen Segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal mengenai komponen dari Perusahaan dan Entitas Anak yang secara regular direview oleh “pengambil keputusan operasional” dalam rangka mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi. Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas: Yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama); - Hasil operasinya dikaji ulang secara regular oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan - Tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan. Informasi yang digunakan oleh pengambil keputusan operasional dalam rangka alokasi sumber daya dan penilaian kinerja mereka terfokus pada kategori dari setiap produk. 4. PENGGUNAAN PENILAIAN, ESTIMASI, DAN ASUMSI OLEH MANAJEMEN Penyusunan laporan keuangan Perusahaan dan Entitas Anak membutuhkan berbagai penilaian, estimasi, dan asumsi oleh Manajemen, yang memberikan dampak terhadap jumlah pendapatan, beban, aset, liabilitas, dan pengungkapan kontinjen liabilitas yang dilaporkan pada akhir periode pelaporan. Tetapi, ketidakpastian mengenai asumsi-asumsi dan estimasi-estimasi tersebut dapat menyebabkan penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset atau liabilitas yang akan terdampak di masa depan. a. Penilaian Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan dan Entitas Anak, Manajemen telah membuat penilaian-penilaian, yang terpisah dari estimasi-estimasi dan asumsi-asumsi yang dibuat, yang memberikan dampak yang paling signifikan terhadap jumlah yang disajikan dalam laporan keuangan: - Penentuan mata uang fungsional Mata uang fungsional dari masing-masing entitas dalam perusahaan adalah mata uang dari lingkungan ekonomi utama di mana entitas tersebut beroperasi. Mata uang tersebut adalah mata uang yang mempengaruhi pendapatan dan biaya dari masing- masing entitas masing-masing. - Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan Perusahaan menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan apakah definisi yang ditetapkan dalam PSAK No. 55 (Revisi 2014) telah dipenuhi. Aset dan liabilitas keuangan diakui dan dikelompokkan sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan seperti diungkapkan pada Catatan 3k atas laporan keuangan konsolidasian. - Pajak penghasilan Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan penyisihan atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti dalam kegiatan usaha normal. Perusahaan mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan. 21 PT. POLARIS INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah) 4. PENGGUNAAN PENILAIAN, ESTIMASI, DAN ASUMSI OLEH MANAJEMEN - LANJUTAN a. Penilaian - lanjutan - Pajak penghasilan - lanjutan Di mana hasil pajak yang dikeluarkan berbeda dengan jumlah yang awalnya diakui, perbedaan tersebut akan berdampak pada pendapatan pajak dan ketentuan pajak tangguhan pada periode di mana penentuan tersebut dilakukan. Jumlah tercatat hutang pajak penghasilan Perusahaan diungkapkan di dalam laporan keuangan konsolidasian. b. Estimasi dan Asumsi Estimasi dan asumsi yang mendasarinya direview secara berkelanjutan. Perubahan atas estimasi akuntansi diakui pada periode terjadinya perubahan estimasi, bila perubahan mempengaruhi hanya pada periode tersebut, atau pada periode perubahan dan periode masa datang bila perubahan mempengaruhi masa kini dan periode masa datang. 1. Pertimbangan yang dibuat dalam penerapan kebijakan akuntansi Berikut pertimbangan kritikal, selain yang berkaitan dengan estimasi (lihat 4b dibawah), yang dilakukan manajemen pada saat proses penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan dan entitas anak yang berpengaruh paling signifikan pada jumlah yang diakui di laporan keuangan konsolidasian. Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan Indonesia, Perusahaan dan entitas anak melaporkan pajak berdasarkan sistem selfassessment . Fiskus dapat menetapkan atau mengubah pajak-pajak tersebut dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan peraturan yang berlaku. Perusahaan dan entitas anak memiliki eksposur terhadap pajak penghasilan karena terkait pertimbangan yang signifikan dalam menetapkan provisi pajak penghasilan Perusahaan dan entitas anak. 2. Sumber ketidakpastian estimasi Informasi asumsi utama mengenai masa datang dan sumber utama dari estimasi lain pada akhir periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya dijelaskan dibawah ini. Rugi penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan piutang Perusahaan dan entitas anak membuat penyisihan piutang ragu-ragu berdasarkan analisa atas ketertagihan piutang marjin dan piutang nasabah. Penyisihan tersebut dibentuk apabila terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa saldo tersebut tidak akan tertagih. Identifikasi piutang marjin dan piutang nasabah tidak tertagih memerlukan pertimbangan dan estimasi. Apabila ekspektasi berbeda dari estimasi awal, maka perbedaan ini akan berdampak terhadap nilai tercatat piutang marjin dan piutang nasabah serta biaya piutang tak tertagih pada periode mana perubahan estimasi tersebut terjadi. Taksiran Masa Manfaat Ekonomis Aset Tetap Masa manfaat setiap aset tetap Perusahaan dan entitas anak ditentukan berdasarkan kegunaan yang diharapkan dari penggunaan aset tersebut. Estimasi ini ditentukan berdasarkan evaluasi teknis internal dan pengalaman Perusahaan dan entitas anak atas aset sejenis. Masa manfaat setiap aset direview secara periodik dan disesuaikan apabila prakiraan berbeda dengan estimasi sebelumnya karena keausan, keusangan teknis dan komersial, hukum atau keterbatasan lainnya atas pemakaian aset. Namun terdapat kemungkinan bahwa hasil operasi di masa mendatang dapat dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan atas jumlah serta periode pencatatan biaya yang diakibatkan karena perubahan faktor yang disebutkan diatas. Perubahan masa manfaat aset tetap dapat mempengaruhi jumlah penyusutan yang diakui dan nilai tercatat aset tetap. Nilai tercatat aset tetap diungkapkan dalam catatan No. 15. Manfaat karyawan Penentuan liabilitas imbalan pasca kerja tergantung pada pemilihan asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah liabilitas tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Realisasi yang berbeda dari asumsi entitas anak diakumulasi dan diamortisasi selama periode mendatang dan akibatnya akan berpengaruh terhadap jumlah biaya serta liabilitas yang diakui di masa mendatang. Walaupun asumsie entitas anak dianggap tetap dan wajar, namun perubahan signifikan pada kenyataannya atau perubahan signifikan terhadap liabilitas imbalan pasca kerja entitas anak. 22 PT. POLARIS INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah) 5. KAS DAN SETARA KAS 2016 Akun ini terdiri dari : 2015 Kas Rupiah Kas tunai - aset pengampunan pajak*) 203.489.788 707.360.000 70.346.400 - 1.171.953.364 350.910.341 582.477.616 3.334.080.776 3.390.969.540 1.645.885 856.775.015 1.794.000 2.892.756.358 348.516.880 555.378.308 145.256.388 53.619.581 101.167.062 - 15.593.666 14.182.502 13.000.000.000 - 23.617.049.991 4.181.223.478 Bank Rupiah PT. Bank CIMB Niaga Tbk PT. Bank Central Asia Tbk PT. Bank Capital Indonesia Tbk PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk PT. Bank Permata Tbk PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT. Bank Victoria International Tbk PT. KEB Hana Bank Dollar AS PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk (USD 1.160,59 dan USD 1.028,09 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015) Deposito Rupiah PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk JUMLAH Tingkat suku bunga deposito rata-rata sebesar 6% per tahun pada tahun 2016 *) Perusahaan dan Entitas Anak telah mengikuti program pengampunan pajak sebagaimana diatur di dalam Undang-Undang No. 11 Tahun 2016 tentang “Pengampunan Pajak” (UU) yang berlaku efektif 1 Juli 2016 dengan tambahan aset bersih berupa kas tunai sebesar Rp. 573.000.000 dan USD 10.000 atau setara dengan Rp. 134.360.000.000 (Lihat Catatan No.15,22.dan 27). 6. PORTOFOLIO EFEK Akun ini merupakan portofolio efek milik PT. Universal Broker Indonesia (Entitas Anak) berupa efek yang bersifat ekuitas dengan rincian sebagai berikut: 2016 2015 Portofolio efek untuk diperdagangkan Portofolio tersedia untuk dijual 26.281.653.027 44.964.904.512 - Jumlah 26.281.653.027 44.964.904.512 2106 Dijaminkan Dipinjamkan Tidak dijaminkan Total Reksa dana Pihak ketiga Pihak berelasi Saham - - 31.287.291.170 10.828.367.368 31.287.291.170 10.828.367.368 Ditambah (dikurangi): Kenaikan (penurunan) nilai - - (15.834.005.511) (15.834.005.511) Jumlah - - 26.281.653.027 26.281.653.027 23 PT. POLARIS INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah) 6. PORTOFOLIO EFEK - LANJUTAN 2015 Dijaminkan Dipinjamkan Tidak dijaminkan Total Reksa dana Pihak ketiga Pihak berelasi Saham - - 43.026.431.528 365.476.118 43.026.431.528 365.476.118 Ditambah (dikurangi): Kenaikan (penurunan) nilai - - 1.572.996.866 1.572.996.866 Jumlah - - 44.964.904.512 44.964.904.512 Nilai wajar portofolio efek bersifat ekuitas yang diperdagangkan di Bursa Efek ditetapkan berdasarkan nilai pasar yang dikeluarkan oleh BEI, sedangkan nilai wajar Reksa Dana ditetapkan berdasarkan nilai aset bersih pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. 7. PIUTANG LEMBAGA KLIRING DAN PENJAMIN Merupakan tagihan PT. Universal Broker Indonesia (Entitas Anak) kepada pihak PT. Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) sehubungan dengan transaksi jual efek yang dilakukan oleh Entitas Anak. Entitas Anak tidak membentuk cadangan piutang ragu-ragu karena pihak manajemen Entitas Anak berkeyakinan bahwa piutang tersebut dapat tertagih. a. Piutang Lembaga Kliring dan Penjaminan Akun ini merupakan tagihan Perusahaan PT. Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) terkait dengan transaksi jual efek dan deposit yang diserahkan Perusahaan dalam rangka transaksi efek, serta piutang komisi dari transaksi Pinjam-Meminjam Efek, sebagai berikut: 2016 2015 Piutang transaksi bursa Setoran jaminan 3.404.911.100 1.907.542.188 2.019.050.259 Jumlah 5.312.453.288 2.019.050.259 b. Utang pada Lembaga Kliring dan Penjaminan Akun ini merupakan liabilitas kepada KPEI dan transaksi efek di bursa yang penyelesaiannya dilakukan dengan KPEI, sebagai berikut: 2016 2015 Utang transaksi bursa 3.898.425.200 5.712.949.100 Jumlah 3.898.425.200 5.712.949.100 24 PT. POLARIS INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah) 8. REKENING NASABAH Akun ini merupakan piutang yang timbul dari transaksi perdagangan efek dengan nasabah yang dilakukan oleh PT. Universal Broker Indonesia (Entitas Anak), dengan rincian sebagai berikut: 2016 Akun ini terdiri dari : 2015 a. Berdasarkan hubungan Pihak berelasi Nasabah Pemilik Rekening Nasabah Kelembagaan - Sub Jumlah - - 15.530.148.162 3.731.740.385 7.898.681.349 4.061.754.328 19.261.888.547 11.960.435.677 - - 19.261.888.547 11.960.435.677 Nasabah Pemilik Rekening Transaksi Reguler Transaksi Marjin 19.261.888.547 - 11.960.435.677 - Sub Jumlah 19.261.888.547 11.960.435.677 - - 19.261.888.547 11.960.435.677 Pihak ketiga Saldo masing-masing lebih atau sama dengan 5% kurang dari 5% Sub Jumlah Dikurangi penyisihan piutang tak tertagih JUMLAH b. Berdasarkan pihak Dikurangi penyisihan piutang tak tertagih JUMLAH Entitas Anak tidak membentuk cadangan piutang ragu-ragu karena pihak manajemen berkeyakinan bahwa seluruh piutang tersebut dapat tertagih. 9. PIUTANG USAHA - PIHAK KETIGA 2016 2015 Pihak Ketiga : Rupiah Piutang kegiatan jasa manajer investasi 5.451.508.272 11.770.547.113 JUMLAH 5.451.508.272 11.770.547.113 Berdasarkan penelaahan atas masing-masing saldo piutang usaha pada akhir tahun, pihak manajemen Perusahaan dan Entitas tidak membentuk cadangan atas piutang usaha tersebut karena manajenen berkeyakinan bahwa piutang tersebut dapat tertagih. Analisis umur dari piutang usaha Perusahaan dan Entitas Anak adalah sebagai berikut : 2016 Umur piutang 2015 Belum jatuh tempo 1 - 30 hari 5.451.508.272 11.770.547.113 JUMLAH 5.451.508.272 11.770.547.113 25 PT. POLARIS INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah) 10. PIUTANG REVERSE REPO 2016 Efek Nominal Tanggal Transaksi Lokasi efek Jatuh tempo Nilai Beli Nilai Jual Kembali Pendapatan Bunga Piutang Revers Repo PT. Inti Agri Resources Tbk 4.500.000.000 05/12/2016 Jakarta 05/01/2017 4.500.000.000 4.538.750.000 32.500.000 4.532.500.000 PT. Hanson International Tbk 6.000.000.000 08/12/2016 Jakarta 09/01/2017 6.000.000.000 6.053.333.333 38.333.333 6.038.333.333 PT. Inti Agri Resources Tbk 4.500.000.000 13/12/2016 Jakarta 13/01/2017 4.500.000.000 4.538.750.000 22.500.000 4.522.500.000 PT. Hanson International Tbk 3.000.000.000 15/12/2016 Jakarta 16/01/2017 3.000.000.000 3.026.666.667 13.333.333 3.013.333.333 PT. Inti Agri Resources Tbk 5.000.000.000 19/12/2016 Jakarta 18/01/2017 5.000.000.000 5.041.666.667 16.666.667 5.016.666.667 PT. Hanson International Tbk 5.000.000.000 20/12/2016 Jakarta 20/01/2017 5.000.000.000 5.043.055.556 15.277.778 5.015.277.778 PT. Inti Agri Resources Tbk 2.500.000.000 22/12/2016 Jakarta 23/01/2017 2.500.000.000 2.522.222.222 6.250.000 2.506.250.000 PT. Hanson International Tbk 3.000.000.000 23/12/2016 Jakarta 25/01/2017 3.000.000.000 3.027.500.000 6.666.667 3.006.666.667 PT. Inti Agri Resources Tbk 2.000.000.000 28/12/2016 Jakarta 27/01/2017 2.000.000.000 2.016.666.667 1.666.667 2.001.666.667 35.500.000.000 35.808.611.111 153.194.445 35.653.194.445 Jumlah efek dibeli dengan janji dijual kembali 2015 Efek Nomor Seri PT. Hanson International Tbk PT. Inti Agri Resources Tbk PT. Hanson International Tbk PT. Catur Sentosa Adiprana Tbk PT. Inti Agri Resources Tbk PT. Indika Energy Tbk PT. Tempo Scan Pacific Tbk PT. Hexindo Adiperkasa Tbk PT. Astra Otoparts Tbk PT. Inti Agri Resources Tbk PT. Catur Sentosa Adiprana Tbk Nominal 6.000.000.000 5.000.000.000 5.000.000.000 5.000.000.000 2.500.000.000 23.300.000 2.976.700.000 748.438.000 3.751.562.000 2.000.000.000 3.500.000.000 Tanggal Transaksi 08/12/2015 11/12/2015 14/12/2015 14/12/2015 16/12/2015 17/12/2015 17/12/2015 28/12/2015 28/12/2015 28/12/2015 29/12/2015 Lokasi efek Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta jatuh tempo 08/01/2016 11/01/2016 13/01/2016 14/01/2016 15/01/2016 18/01/2016 18/01/2016 27/01/2016 27/01/2016 28/01/2016 29/01/2016 Jumlah efek dibeli dengan janji dijual kembali Nilai Beli Nilai Jual Kembali Pendapatan Bunga 6.000.000.000 5.000.000.000 5.000.000.000 5.000.000.000 2.500.000.000 23.300.000 2.976.700.000 748.438.000 3.751.562.000 2.000.000.000 3.500.000.000 6.062.000.000 5.047.361.111 5.050.000.000 5.051.666.667 2.522.916.667 23.548.533 3.008.451.467 755.298.682 3.785.951.318 2.018.944.444 3.536.166.667 48.000.000 32.083.333 30.000.000 30.000.000 12.222.222 116.500 14.883.500 914.758 4.585.242 2.444.444 3.500.000 6.048.000.000 5.032.083.333 5.030.000.000 5.030.000.000 2.512.222.222 23.416.500 2.991.583.500 749.352.758 3.756.147.242 2.002.444.444 3.503.500.000 36.500.000.000 36.862.305.556 178.750.000 36.678.750.000 Tingkat bunga piutang reverse repo adalah 10% sampai dengan 11% untuk tahun 2016 dan 10% sampai dengan 14% untuk tahun 2015. Perusahaan tidak membentuk cadangan piutang ragu-ragu atas piutang reserve Repo karena pihak manajemen berkeyakinan bahwa piutang tersebut dapat tertagih. 26 Piutang Revers Repo PT. POLARIS INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah) 11. PIUTANG PERUSAHAAN EFEK Akun ini merupakan piutang kepada perusahaan efek lain sehubungan dengan transaksi perdagangan efek 2016 2015 a. Berdasarkan hubungan Pihak berelasi - Jumlah - - 14.758.965.000 - 8.400.000 14.758.965.000 8.400.000 14.758.965.000 8.400.000 14.758.965.000 8.400.000 Pihak ketiga PT. Kresna Graha Sekurindo Tbk PT. Panin Sekuritas Tbk Jumlah b. Berdasarkan kegiatan Transaksi Beli Efek Jumlah 12. PERSEDIAAN ASET REAL ESTAT 2016 Persediaan terdiri dari : 2015 Aset lancar Persediaan bahan industri real estat Persediaan tanah Persediaan rumah jadi 8.421.768.216 - 8.421.768.216 3.362.360.452 JUMLAH 8.421.768.216 11.784.128.668 174.980.000.000 3.381.500.166 174.980.000.000 3.152.515.450 178.361.500.166 178.132.515.450 Aset tidak lancar Tanah belum dikembangkan Tanah dalam pengembangan JUMLAH Persediaan tanah atas nama PT. Binong Nuansa Permai (Entitas Anak) dijaminkan atas fasilitas kredit yang diperoleh dari PT. Bank Victorian International Tbk (Lihat Catatan No. 20). Tanah belum dikembangkan pada tahun 2015 dan 2014 tersebut merupakan tanah milik PT. Binong Nuansa Permai (Entitas Anak) dengan luas 346.774 meter persegi yang terletak di Desa Singasari, Kecamatan Jonggol - Jawa Barat dan tanah seluas 273.322 meter persegi yang terletak di Desa Cibodas, Kecamatan Jonggol - Jawa Barat dimana saldo pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masingmasing sebesar Rp. 174.980.000.000. 13. PAJAK DIBAYAR DI MUKA Akun ini merupakan pajak yang dibayar di muka atas Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dengan saldo sebesar Rp. 13.330.153 dan Rp.4.743.083 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015. 27 PT. POLARIS INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah) 14. PIUTANG LAIN-LAIN 2016 Akun ini terdiri dari Pihak berelasi PT. G-Com Teknologi Pihak ketiga Piutang karyawan Piutang pihak ketiga lain JUMLAH 2015 29.415.827.488 32.945.827.488 126.928.000 1.050.000 135.877.547 1.050.019 29.543.805.488 33.082.755.054 Piutang karyawan merupakan pinjaman karyawan yang pembayarannya dilakukan melalui pemotongan gaji bulanan. Atas piutang kepada karyawan tersebut tidak dikenakan bunga. Berdasarkan Perjanjian No. 136/DIR/UB/VIIII/2015 tanggal 12 Agustus 2015, PT. Universal Broker Indonesia (Entitas Anak) memberikan pinjaman tanpa bunga kepada PT. G-Com Teknologi (pihak yang berelasi) dengan nilai plafond pinjaman sebesar Rp.35.000.000.000. Pinjaman tersebut akan jatuh tempo pada tanggal 12 Agustus 2016. Berdasarkan Perubahan Perjanjian No. 129A/DIR/UB/VIII/2016 tanggal 12 Agustus 2016, atas pinjaman tersebut diperpanjang sampai dengan jatuh tempo pada tanggal 14 Agustus 2017. Saldo atas pinjaman tersebut adalah sebesar Rp. 29.415.817.488 dan Rp. 32.945.827.488 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015. 15. ASET TETAP 2016 Saldo Awal Harga perolehan : Kepemilikan langsung Tanah Bangunan Kendaraan Sarana dan prasarana Inventaris kantor Aset pengampunan pajak*) Kendaraan JUMLAH Akumulasi penyusutan : Kepemilikan langsung Bangunan Kendaraan Sarana dan prasarana Inventaris kantor Aset pengampunan pajak*) Kendaraan JUMLAH NILAI BUKU Penambahan Pengurangan Saldo Akhir 686.431.872 441.435.444 4.060.175.000 2.586.376.046 4.867.786.246 16.950.000 34.645.000 686.431.872 441.435.444 15.350.000 2.586.376.046 29.051.000 4.061.775.000 4.873.380.246 - 80.000.000 - 80.000.000 12.642.204.608 131.595.000 3.758.644.362 9.015.155.246 242.789.520 2.835.694.790 2.586.376.047 4.537.473.893 20.232.424 314.081.250 161.682.486 263.021.944 15.350.000 2.586.376.047 19.866.063 3.134.426.040 4.679.290.317 - 5.000.000 - 5.000.000 10.202.334.250 500.996.160 2.884.614.053 7.818.716.357 2.439.870.358 1.196.438.889 28 PT. POLARIS INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah) 15. ASET TETAP - LANJUTAN 2015 Saldo Awal Harga perolehan : Kepemilikan langsung Tanah Bangunan Kendaraan Sarana dan prasarana Inventaris kantor Penambahan Pengurangan Saldo Akhir 686.431.872 441.435.444 2.810.175.000 2.586.376.046 4.798.956.246 1.250.000.000 68.830.000 - 686.431.872 441.435.444 4.060.175.000 2.586.376.046 4.867.786.246 11.323.374.608 1.318.830.000 - 12.642.204.608 Akumulasi penyusutan : Kepemilikan langsung Bangunan Kendaraan Sarana dan prasarana Inventaris kantor 220.717.714 2.784.994.270 2.586.376.047 4.226.640.919 22.071.806 50.700.520 310.832.974 - 242.789.520 2.835.694.790 2.586.376.047 4.537.473.893 JUMLAH 9.818.728.950 383.605.300 - 10.202.334.250 NILAI BUKU 1.504.645.658 JUMLAH 2.439.870.358 Beban penyusutan aset tetap tahun untuk yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 dialokasikan ke beban umum dan administrasi masing-masing sebesar Rp. 500.996.160 dan Rp. 383.605.300 (Lihat Catatan No. 32). Pada tahun 2016 dan 2015, aset tetap diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan masingmasing sebesar Rp. Rp. 2.297.500.000 dan Rp. Rp. 2.326.000. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan. *) PT. Treasure Fund Investama (Entitas Anak dari PT. Universal Broker Indonesia) telah mengikuti program pengampunan pajak sebagaimana diatur di dalam Undang-Undang No. 11 Tahun 2016 tentang “Pengampunan Pajak” (UU) yang berlaku efektif 1 Juli 2016 dengan tambahan aset bersih berupa aset tetap - kendaraan sebesar Rp. 80.000.000 (Lihat Catatan No. 5,22, dan 27). 16. BEBAN DIBAYAR DI MUKA DAN UANG MUKA 2016 Akun ini terdiri dari : 2015 Uang muka pajak - SKP Asuransi dibayar di muka Iklan dan promosi Biaya dibayar di muka lain-lain 1.821.681.087 41.477.252 65.416.667 339.469.966 1.821.681.087 69.579.840 55.260.000 339.481.692 JUMLAH 2.268.044.973 2.286.002.619 Akun uang muka pajak merupakan jumlah angsuran yang dibayarkan oleh PT. Binong Nuansa Permai (Entitas Anak) sehubungan telah diterimanya Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) atas Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa yang dibayar sampai dengan tanggal 31 Desember 2016 dan 2015. 17. ASET LAIN-LAIN 2016 Akun ini terdiri dari : 2015 Uang jaminan 1.177.757.682 1.155.609.682 NILAI TERCATAT 1.177.757.682 1.155.609.682 29 PT. POLARIS INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah) 18. UTANG NASABAH Akun ini merupakan liabilitas yang timbul dari transaksi perdagangan efek yang dilakukan PT. Universal Broker Indonesia - Entitas Anak dengan nasabah, dengan rincian sebagai berikut: 2016 a. Berdasarkan hubungan Pihak berelasi Nasabah pemilik rekening Nasabah kelembagaan - - - - 18.478.881.287 7.289.786.716 3.211.361.513 1.648.033.423 25.768.668.003 4.859.394.936 JUMLAH b. Berdasarkan kegiatan Pihak ketiga Saldo masing-masing lebih atau sama dengan 5% kurang dari 5% JUMLAH 2015 19. UTANG USAHA - PIHAK KETIGA Akun ini terdiri dari: 2016 2015 PT. Binong Nuansa Permai Rupiah Utang konstruksi 332.811.501 413.802.248 JUMLAH 332.811.501 413.802.248 20. UTANG BANK JANGKA PENDEK PT. Bank Victoria International Tbk Berdasarkan Surat Persetujuan Pemberian Fasilitas Baru No. 096/OL/CCD-VIC/XII/2014 tertanggal 22 Desember 2014 Perusahaan memperoleh Fasilitas Kredit berupa fasilitas modal kerja dari PT. Bank Victoria International Tbk. Jumlah plafond atas fasilitas kredit tersebut sebesar Rp. 50.000.000.000 dan berjangka waktu 12 bulan dan dengan tingkat bunga sebesar 16% per tahun. Fasilitas kredit tersebut dijamin dengan 21 bidang tanah atas nama Perusahaan yang terletak di Perumahan Meruya Residence Jakarta Barat. Perjanjian Fasilitas Kredit dari PT. Bank Victoria International Tbk tersebut telah diperpanjang melalui Perjanjian dengan jangka waktu satu tahun sampai dengan jatuh tempo pada tanggal 23 Desember 2016 (Lihat Catatan No. 44) . Dalam persetujuan kredit tersebut terdapat beberapa batasan yang diberikan oleh pihak bank selaku pemberi kredit kepada Perusahaan sebagai debitur (negative covenants ) diantaranya adalah Perusahaan tidak diperbolehkan untuk menggunakan fasilitas kredit tersebut diluar yang telah diperjanjikan, melakukan merger, akuisisi dan penjualan atau pemindahtanganan atau melepaskan hak atas harta kekayaan Perusahaan, melakukan perubahan anggaran dasar, mengikatkan diri sebagai penjamin (guarantor) kepada pihak lain dan batasan-batasan lainnya. 30 PT. POLARIS INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah) 21. UTANG PIHAK KETIGA LAIN Berdasarkan Perjanjian Anjak Piutang No. 01666/TF/PAP/X/2013 tertanggal 16 Oktober 2013 Perusahaan memperoleh fasilitas Anjak Piutang dari PT. Transpacific Finance dengan plafond sebesar Rp. 40.000.000.000 dengan jangka waktu fasilitas selama tiga (3) bulan sejak tanggal 16 Oktober 2013 sampai dengan jatuh tempo pada tanggal 16 Januari 2014. Tingkat suku bunga atas fasilitas tersebut adalah sebesar 14% per tahun dan dengan biaya provisi sebesar 1%. Fasilitas tersebut telah diperpanjang dan akan jatuh tempo tanggal 25 Juli 2015. Pada tanggal 24 Juli.2015, perjanjian tersebut telah mengalami perubahan/addendum melalui Perjanjian No. 101/TF-PAP/VII/2015 menganai perubahan tingkat suku hunga menjadi 17% dan perpanjangan jangka waktu fasilitas sampai dengan jatuh tempo pada tanggal 24 Juli 2016. Pada tanggal 27 Oktober 2016, perjanjian tersebut telah diperpanjang dengan jangka waktu selama satu tahun samapi dengan jatuh tempo pada tanggal 24 Juli 2017. 22. PERPAJAKAN 2016 2015 a. Utang pajak Akun ini terdiri dari : Pajak Penghasilan pasal 4 ayat 2 Pajak Penghasilan pasal 21 Pajak Penghasilan pasal 23 Pajak Penghasilan pasal 25 Pajak Penghasilan Pasal 29 tahun lalu Pajak Penghasilan Pasal 29 Pajak penghasilan transaksi jual Pajak Pertambahan Nilai 28.801.669 62.188.572 364.051.628 10.315.356 16.059.637 174.447.396 1.731.330.946 66.770.334 122.484.760 492.414 33.245.917 12.870.708 41.774.983 143.312.653 1.021.246.179 JUMLAH 2.387.195.204 1.442.197.949 b. Beban pajak penghasilan Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan laba kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015. 2016 2015 Pajak kini Pajak tangguhan (866.309.018) 255.994.400 (427.525.810) 226.014.929 JUMLAH (610.314.618) (201.510.880) Manfaat (beban) pajak penghasilan c. Pajak kini Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan laba kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015. 2016 2015 Rugi sebelum taksiran pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian (19.027.933.313) (9.750.075.147) Rugi sebelum taksiran pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif Entitas Anak 12.386.467.846 3.951.405.883 Rugisebelum taksiran pajak penghasilan kena pajak Perusahaan (6.641.465.467) (5.798.669.264) 31 PT. POLARIS INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah) 22. PERPAJAKAN - LANJUTAN c. Pajak kini - lanjutan 2016 2015 Koreksi fiskal Beda tetap Beban yang tidak dapat dikurangkan menurut pajak Penghasilan yang telah dikenakan Pajak 2.000.000 (46.156) (100.545) Jumlah beda tetap 1.953.844 (100.545) Jumlah koreksi fiskal 1.953.844 (100.545) Rugi fiskal (6.639.511.623) (5.798.769.810) Taksiran penghasilan kena pajak - (rugi pajak) Entitas Anak - (1.604.108.171) Taksiran beban pajak tahun berjalan tahun berjalan Entitas Anak 866.309.018 427.525.810 866.309.018 427.525.810 Entitas Anak Pajak penghasilan pasal 25 Pajak penghasilan pasal 23 192.749.671 657.499.710 234.343.758 151.407.068 Jumlah pajak dibayar di muka 850.249.381 385.750.826 16.059.637 41.774.983 16.059.637 41.774.983 Jumlah taksiran beban pajak tahun berjalan Dikurangi : Pajak dibayar di muka Utang pajak penghasilan Entitas Anak Taksiran Utang Pajak Penghasilan d. Pajak tangguhan Rincian aset dan liabilitas pajak tangguhan Perusahaan dan Entitas Anak seperti yang disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut : 2016 2015 Entitas Anak Aset pajak tangguhan Mutasi penghasilan komprehensif lain Penghasilan (rugi) komprehensif lain Perubahan pajak tangguhan terhadap laba (rugi) tahun berjalan Penyusutan aset tetap Uang jasa dan pesangon karyawan Pemulihan pajak tangguhan 14.561.097 (139.266.169) 53.809.754 (7.379.117) 202.184.647 207.756.311 233.394.046 - Manfaat (beban) pajak tangguhan 463.750.711 226.014.929 Perbedaan temporer tahun sebelumnya 1.568.920.594 1.482.171.833 Saldo aset pajak tangguhan 2.047.232.402 1.568.920.594 32 PT. POLARIS INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah) 22. PERPAJAKAN - LANJUTAN Pengampunan pajak Perusahaan dan Entitas Anak telah mengikuti program pengampunan pajak sebagaimana diatur di dalam Undang-Undang No. 11 Tahun 2016 tentang “Pengampunan Pajak” (UU) yang berlaku efektif 1 Juli 2016. Pengampunan pajak adalah penghapusan pajak yang seharusnya terutang, tidak dikenai sanksi administrasi perpajakan dan sanksi pidana di bidang perpajakan, dengan cara mengungkap aset dan membayar uang tebusan sebagaimana diatur di dalam UU. Pengampunan pajak diberikan atas kewajiban perpajakan Perusahaan sampai dengan tahun pajak yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015. Sehubungan dengan program tersebut, Perusahaan dan Entitas Anak telah memperoleh SKPP masing-masing dengan rincian sebagai berikut (Lihat Catatan No. 5,15 dan 27) : Entitas No. SKPP Jenis Aset PT. Polaris Investama Tbk PT. Universal Broker Indoensia PT. Treasure Fund Investama PT. Binong Nuansa Permai PT. Polaris Indo Energy PT. Polaris Indonesia KET-576/PP/WPJ.07/2016 Uang Tunai Uang Tunai Kendaraan Uang Tunai Uang Tunai Uang Tunai KET-107/PP/WPJ.07/2017 KET-1132/PP/WPJ.07/2016 KET-32096/PP/WPJ.05/2016 KET-822/PP/WPJ.04/2016 KET-835/PP/WPJ.04/2016 Jumlah Aset Rp $ Rp Rp Rp Rp Jumlah Tebusan 100.000.000 10.000 80.000.000 180.000.000 168.000.000 125.000.000 Rp Rp Rp Rp Rp Rp 2.000.000 4.092.000 1.600.000 3.600.000 3.360.000 2.500.000 23. BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR Akun ini terdiri dari : 2016 Jangka pendek Beban transaksi Beban komisi Beban gaji dan tunjangan Beban jasa profesional Lain-lain 139.107.365 158.176.502 221.000.000 670.000.000 793.147 126.340.520 214.327.202 221.000.000 7.928.500.000 1.391.882 1.189.077.014 8.491.559.604 JUMLAH 2015 24. UTANG PERUSAHAAN EFEK Akun ini merupakan hutang kepada perusahaan efek lain sehubungan dengan transaksi perdagangan efek yang dilakukan oleh PT. Universal Broker Indonesia (Entitas Anak). a. Berdasarkan hubungan 2016 2015 Pihak berelasi - Jumlah - - 10.300.000 10.576.895.842 15.466.700 - 10.587.195.842 15.466.700 10.587.195.842 15.466.700 10.587.195.842 15.466.700 Pihak ketiga PT. Daewoo Securities Indonesia PT. Trimegah Sekuritas Tbk Jumlah b. Berdasarkan kegiatan Transaksi Beli Efek Jumlah 33 PT. POLARIS INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah) 25. UTANG LAIN-LAIN 2016 Akun ini terdiri dari : Uang muka penjualan Utang pembelian aset tetap Lain-lain - pihak ketiga JUMLAH 2015 11.500.000.000 1.600.662.956 354.545.455 828.326.341 4.263.217.872 13.100.662.956 5.446.089.667 Uang muka penjualan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 merupakan uang muka penjualan tanah dan bangunan pada PT. Binong Nuansa Permai (Entitas Anak). Transaksi tersebut belum diklasifikasikan ke dalam akun penjualan dikarenakan ketentuan atas pengakuan penjualan belum terpenuhi. 26. MODAL SAHAM 31 Desember 2016 (Nilai nominal Rp. 100 dan Rp. 1.000) Pemegang saham Jumlah saham Seri A Jumlah saham Seri B Prosentase Jumlah Credit Suisse Securities (Europe) Masyarakat - dengan kepemilikan kurang dari 5% - 85.205.500 7,20% 8.520.550.000 25.000.000 1.073.994.500 92,80% 132.399.450.000 JUMLAH 25.000.000 1.159.200.000 100,00% 140.920.000.000 31 Desember 2015 (Nilai nominal Rp. 100 dan Rp. 1.000) Pemegang saham Jumlah saham Seri A Jumlah saham Seri B Prosentase Jumlah Kore Goup Ltd Credit Suisse Securities (Europe) Masyarakat - dengan kepemilikan kurang dari 5% - 60.503.000 144.000.000 5,11% 12,16% 6.050.300.000 14.400.000.000 25.000.000 954.697.000 82,73% 120.469.700.000 JUMLAH 25.000.000 1.159.200.000 100,00% 140.920.000.000 27. TAMBAHAN MODAL DISETOR Rincian akun tambahan modal disetor pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut : Agio saham Biaya emisi saham Penawaran umum perdana Penawaran Umum Hak I HMETD Penawaran Umum Hak II HMETD Aset pengampunan pajak 10.000.000.000 (2.189.531.833) (1.350.000.000) (1.104.859.884) 789.400.000 Jumlah 6.145.008.283 Peningkatan tambahan modal disetor merupakan tambahan aset neto yang berasal dari aset neto pengampunan pajak Perusahaan dan Entitas Anak sesuai dengan Surat Keterangan Pengampunan Pajak (SKPP) dengan jumlah total aset pengampunan pajak sebesar Rp. 789.400.000 (Lihat Catatan No. 5,15 dan 22) . 34 PT. POLARIS INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah) 28. CADANGAN UMUM Pada Rapat Umum Pemegang Saham tahunan sebagai mana tercantum dalam Akta Notaris No. 71 tanggal 16 Juni 2014 dari Yulia, SH. Notaris di Jakarta, Pemegang saham menyetujui antara lain cadangan umum sebesar Rp. 1.000.000.000 dari laba bersih tahun 2013. Pada Rapat Umum Pemegang Saham tahunan sebagai mana tercantum dalam Akta Notaris No. 98 tanggal 28 Mei 2015 oleh Yulia, SH. Notaris di Jakarta, Pemegang saham menyetujui antara lain cadangan umum sebesar Rp. 300.000.000 dari laba bersih tahun 2014. 29. PENDAPATAN 2016 2015 Pendapatan atas usaha sekuritas Pendapatan Perantara Pedagang Efek Pendapatan Kegiatan Penjaminan Emisi Efek Pendapatan Kegiatan Manajer Investasi Pendapatan Dividen dan Bunga - Bersih 5.984.086.568 1.499.886 19.774.393.405 4.068.516.248 29.828.496.107 Sub Jumlah 5.536.848.796 12.109.845.006 4.634.916.667 22.281.610.469 Pendapatan atas usaha property Penjualan tanah dan rumah Berdasarkan tipe rumah - New Smart 7.477.272.727 Sub Jumlah JUMLAH 1.227.272.727 7.477.272.727 1.227.272.727 37.305.768.834 23.508.883.197 30. BEBAN POKOK PENJUALAN 2016 Akun ini terdiri dari : 2015 Beban pokok penjualan atas usaha property Beban pokok bangunan Beban pokok tanah JUMLAH 3.362.360.452 - 388.703.535 - 3.362.360.452 388.703.535 31. BEBAN PENJUALAN 2016 Akun ini terdiri dari : Beban promosi dan iklan Beban komisi Beban lain-lain JUMLAH 35 2015 962.500 170.909.091 45.941.117 7.187.220 24.545.455 48.022.007 217.812.708 79.754.682 PT. POLARIS INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah) 32. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 2016 Akun ini terdiri dari : Beban jasa profesional Beban gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Beban sewa Beban komisi Beban perlengkapan kantor Beban uang jasa dan pesangon karyawan (Lihat Catatan No. 39) Beban pos dan telekomunikasi Beban pemeliharaan Beban transaksi Beban penyusutan aset tetap (Lihat catatan No. 15) Beban perjalanan dinas dan transportasi Beban sumbangan dan jamuan Beban legal dan perijinan Beban pajak, denda dan iuran Beban listrik Beban asuransi Beban tebusan pengampunan pajak Beban pendidikan Beban lain-lain JUMLAH 2015 11.499.431.400 10.564.946.508 3.263.705.793 1.896.817.447 520.982.378 808.738.586 810.994.261 337.636.829 642.839.900 500.996.160 377.436.744 306.106.868 299.187.451 298.783.859 187.910.360 47.076.662 17.152.000 3.565.000 3.956.836 6.565.113.951 8.903.365.496 2.691.649.319 2.655.815.806 905.811.679 933.576.185 1.039.131.634 650.762.206 43.623.888 383.605.300 284.141.399 126.330.902 543.300.401 831.667.452 186.739.983 226.219.777 168.949.060 24.386.920 32.388.265.042 27.164.191.357 33. PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA 2016 Akun ini terdiri dari : Pendapatan bunga deposito dan jasa giro Selisih kurs Pendapatan investasi reksadana - bersih Laba penjualan aset Pendapatan lain-lain JUMLAH 2015 77.388.367 (295.077.848) 2.522.427.354 2.356.515.771 65.458.006 (4.707.437) 1.816.420.256 1.608.434.743 4.661.253.644 3.485.605.569 34. BEBAN OPERASIONAL LAINNYA 2016 Akun ini terdiri dari : Beban administrasi bank Rugi investasi reksadana - bersih Beban bunga bank dan provisi JUMLAH 2015 38.354.346 15.833.974.646 9.154.188.597 665.664.491 8.446.249.848 25.026.517.589 9.111.914.339 35. ASET DALAM MATA UANG ASING 2016 USD Aset Bank Investasi reksadana - TFI Xtra Ordinary I JUMLAH 2015 Rp USD Rp 1.160,59 15.593.666 1.028,09 14.182.502 - - 969.481,49 13.373.997.153 1.160,59 15.593.666 970.509,58 13.388.179.655 36 PT. POLARIS INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah) 36. PENYERTAAN 2016 2015 Nama penyertaan PT. Bursa Efek Indonesia 135.000.000 135.000.000 JUMLAH 135.000.000 135.000.000 Akun ini terdiri dari: Rincian penyertaan adalah sebagai berikut : 37. LABA PER SAHAM DASAR Berikut adalah rekonsiliasi perhitungan laba bersih per saham dasar untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 : 2016 Laba yang diatribusikan kepada pemegang saham Perusahaan Jumlah rata-rata tertimbang saham 2015 (16.233.439.020) (10.524.935.185) 1.184.200.000 1.184.200.000 Laba persaham dasar (13,71) (8,89) Pada setiap periode pelaporan, tidak terdapat efek berpotensi saham yang dapat menimbulkan pengaruh dilusi pada laba bersih per saham Perusahaan. 38. SEGMENTASI USAHA 2016 2015 PT. Universal Broker Indonesia Pendapatan Perantara Pedagang Efek Pendapatan Kegiatan Penjaminan Emisi Efek Pendapatan Kegiatan Manajer Investasi 5.984.086.568 1.499.886 19.774.393.405 5.536.848.796 12.109.845.006 Jumlah 25.759.979.859 17.646.693.802 PT. Binong Nuansa Permai Tipe rumah hunian - New Smart 7.477.272.727 1.227.272.727 Jumlah 7.477.272.727 1.227.272.727 33.237.252.586 18.873.966.529 JUMLAH PENJUALAN 39. LIABILITAS IMBALAN KERJA Entitas Anak Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Entitas Anak masing-masing PT. Universal Broker Indonesia dan PT. Binong Nuansa Permai serta PT.Treasure Fund Investama (Entitas Anak dari PT. Universal Broker Indonesia) mencatat akrual manfaat kesejahteraan karyawan berdasarkan perhitungan aktuaris independen yang dilakukan oleh PT. Dian Artha Tama dengan menggunakan metode “Projected Credit Unit” dan asumsi-asumsi sebagai berikut: Perhitungan beban imbalan pasca kerja Perusahaan adalah sebagai berikut: 2016 2015 Biaya jasa kini Biaya bunga (Keuntungan) dan kerugian aktuarial bersih 517.525.430 291.213.156 - 614.044.985 319.531.200 - Jumlah 808.738.586 933.576.185 37 PT. POLARIS INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah) 39. LIABILITAS IMBALAN KERJA - LANJUTAN 2016 Mutasi saldo eliminasi liabilitas imbalan kerja neto Liabilitas imbalan pasca-kerja, awal periode/tahun Beban (pemulihan) imbalan pasca-kerja pada periode/tahun berjalan Pembayaran imbalan pasca-kerja selama periode/tahun berjalan (Keuntungan) kerugian aktuarial yang diakui sebagai pendapatan komprehensif lain 3.235.701.725 808.738.586 58.244.389 Liabilitas imbalan pasca-kerja akhir periode/tahun Mutasi nilai kini liabilitas imbalan pasca-kerja: Saldo awal Biaya jasa kini Biaya bunga Imbalan yang dibayar Beban (manfaat) jasa lalu (Laba) rugi neto aktuaria Realisasi pembayaran pesangon karyawan 3.994.140.005 933.576.185 (557.064.676) 4.102.684.700 4.370.651.514 4.370.651.514 517.525.430 291.213.156 3.994.140.005 614.044.985 319.531.200 58.244.389 (1.134.949.789) Nilai kini liabilitas imbalan pasca kerja 2015 4.102.684.700 (557.064.676) 4.370.651.514 Mutasi kerugian (keuntungan aktuarial) yang diakui sebagai pendapatan komprehensif lain: Saldo awal (Keuntungan) kerugian aktuarial yang diakui sebagai pendapatan komprehensif lain (694.421.930) (137.357.254) 58.244.389 (557.064.676) Saldo akhir (636.177.541) (694.421.930) Perhitungan imbalan pasca kerja dihitung oleh PT Dian Artha Tama, aktuaris independen. Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuarial adalah sebagai berikut: 2016 2015 Tingkat diskonto Tingkat Cacat Tingkat kenaikan gaji Tingkat kematian 8% 0% 7% TMI - III (2011) Tingkat pengunduran diri usia 18-30 usia 30-40 usia 41-44 usia 45-42 usia 43-54 Usia pensiun normal 5% 4% 3% 1% 0% 55 tahun 38 9% 0,02% 5% Indonesia III (2011) 5% 4% 3% 1% 0% 55 tahun PT. POLARIS INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah) 40. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN a. Klasifikasi Instrumen Keuangan Perusahaan memiliki berbagai macam aset keuangan, diantaranya kas dan setara kas, deposito berjangka, piutang lembaga kliring dan penjaminan (termasuk jaminan), piutang nasabah, piutang usaha, piutang lain-lain, piutang reverse repo, biaya dibayar di muka dan uang muka (uang muka pembelian lahan) dan aset lain-lain yang timbul dari kegiatan operasi perusahaan. Sedangkan liabilitas keuangan diantaranya utang nasabah, utang bank jangka pendek, utang pihak ketiga lain, utang lembaga kliring dan penjaminan, utang usaha, utang perusahaan efek, biaya yang masih harus dibayar, utang lain-lain dan utang bank jangka panjang. Rincian kebijakan akuntansi penting dan metode yang diterapkan (termasuk kriteria untuk pengakuan, dasar pengukuran, dan dasar pengakuan pendapatan dan beban) untuk setiap klasifikasi aset keuangan, liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas diungkapkan dalam Catatan 3. Tabel berikut menyajikan aset keuangan dan liabilitas keuangan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015. 2016 Aset keuangan Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas dan setara kas Piutang lembaga kliring dan penjaminan Piutang nasabah Piutang usaha Piutang perusahaan efek Piutang lain-lain Piutang reverse repo Aset lain-lain Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Portofolio efek Tidak memiliki kuotasi harga dipasar aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukur dengan andal Penyertaan saham Jumlah Liabilitas keuangan Liabilitas keuangan lainnya Utang nasabah Utang bank jangka pendek Utang lembaga kliring dan penjaminan Utang usaha Utang pihak ketiga lain Utang perusahaan efek Utang lain-lain Beban yang masih harus dibayar Jumlah 39 2015 23.617.049.991 5.312.453.288 19.261.888.547 5.451.508.272 14.758.965.000 29.543.805.488 35.653.194.445 1.177.757.682 4.181.223.478 2.019.050.259 11.960.435.677 11.770.547.113 8.400.000 33.082.755.054 36.678.750.000 1.155.609.682 26.281.653.027 44.964.904.512 135.000.000 135.000.000 161.193.275.738 145.956.675.776 25.768.668.003 50.000.000.000 3.898.425.200 332.811.501 34.500.000.000 10.587.195.842 13.100.662.956 1.189.077.014 4.859.394.936 50.000.000.000 5.712.949.100 413.802.248 35.000.000.000 15.466.700 5.446.089.667 8.491.559.604 139.376.840.517 109.939.262.255 PT. POLARIS INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah) 40. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN - LANJUTAN Tabel berikut menunjukkan nilai tercatat dan taksiran nilai wajar instrumen keuangan Perusahaan, yang dicatat dalam laporan posisi keuangan konsolidasian tahun 2016 dan 2015: 2016 Nila Tercatat Aset keuangan Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas dan setara kas Piutang lembaga kliring dan penjaminan Piutang nasabah Piutang usaha Piutang perusahaan efek Piutang lain-lain Piutang reverse repo Aset lain-lain Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Portofolio efek Tidak memiliki kuotasi harga dipasar aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukur dengan andal Penyertaan saham Jumlah Liabilitas keuangan Liabilitas keuangan lainnya Utang nasabah Utang bank jangka pendek Utang lembaga kliring dan penjaminan Utang usaha Utang pihak ketiga lain Utang perusahaan efek Utang lain-lain Beban yang masih harus dibayar Jumlah 2015 Nilai Wajar Nila Tercatat Nilai Wajar 23.617.049.991 23.617.049.991 4.181.223.478 4.181.223.478 5.312.453.288 19.261.888.547 5.451.508.272 14.758.965.000 29.543.805.488 35.653.194.445 1.177.757.682 5.312.453.288 19.261.888.547 5.451.508.272 14.758.965.000 29.543.805.488 35.653.194.445 1.177.757.682 2.019.050.259 11.960.435.677 11.770.547.113 8.400.000 33.082.755.054 36.678.750.000 1.155.609.682 2.019.050.259 11.960.435.677 11.770.547.113 8.400.000 33.082.755.054 36.678.750.000 1.155.609.682 42.115.658.538 26.281.653.027 43.391.907.646 44.964.904.512 135.000.000 135.000.000 135.000.000 135.000.000 177.027.281.252 161.193.275.740 144.383.678.910 145.956.675.776 25.768.668.003 50.000.000.000 25.768.668.003 50.000.000.000 4.859.394.936 50.000.000.000 4.859.394.936 50.000.000.000 3.898.425.200 332.811.501 34.500.000.000 10.587.195.842 13.100.662.956 1.189.077.014 3.898.425.200 332.811.501 34.500.000.000 10.587.195.842 13.100.662.956 1.189.077.014 5.712.949.100 413.802.248 35.000.000.000 15.466.700 5.446.089.667 8.491.559.604 5.712.949.100 413.802.248 35.000.000.000 15.466.700 5.446.089.667 8.491.559.604 139.376.840.517 139.376.840.517 109.939.262.255 109.939.262.255 b. Nilai Wajar Instrumen Keuangan Nilai wajar aset keuangan pada saat pengakuan awal adalah sama dengan harga transaksinya. Nilai wajar Efek yang diperdagangkan di Bursa, adalah harga penutupan (closing price) pada tanggal perdagangan. Apabila pasar untuk suatu instrumen keuangan tidak aktif dan LPHE tidak menerbitkan harga pasar wajar untuk instrumen keuangan tersebut, Perusahaan menetapkan nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian. Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian dan asumsi sebagai berikut: * Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan syarat dan kondisi standar dan diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan mengacu pada harga kuotasi pasar, yaitu harga penutupan (closing price). * Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan lainnya ditentukan sesuai dengan model penentuan harga yang berlaku umum berdasarkan analisis arus kas yang didiskontokan dengan menggunakan harga transaksi pasar kini yang diobservasi dan kuotasi dealer untuk instrumen serupa. * Jika harga tersebut diatas tidak tersedia, analisis arus kas yang didiskontokan bisa dilakukan dengan menggunakan tingkat bunga pengembalian sesuai dengan durasi instrumen keuangan. 40 PT. POLARIS INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah) 41. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN a. MANAJEMEN MODAL Tujuan utama pengelolaan modal adalah untuk memaastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat guna mendukung usaha Perusahaan dan Entitas Anak dan memaksimalkan keuntungan bagi pemegang saham. Perusahaan mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian, berdasarkan perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, Perusahaan dapat menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegang saham, imbalan modal kepada pemegang saham atau menerbitkan saham baru. Perusahaan mengelola permodalan dengan menggunakan rasio pengungkit, yang dihitung melalui pembagian antara utang bersih dengan jumlah modal. Kebijakan Perusahaan adalah menjaga rasio pengungkit dalam kisaran yang umum dalam industri sejenis dengan tujuan untuk mengamankan pendanaan terhadap biaya yang rasional. Utang bersih meliputi seluruh pinjaman (utang bank jangka pendek, utang bank jangka panjang dan utang pihak ketiga lain) ditambah utang usaha - pihak ketiga, utang nasabah, utang lembaga kliring dan penjaminan, utang perusahaan efek dan utang lainlain serta beban masih harus dibayar dikurangi kas dan setara kas. Jumlah modal mencakup seluruh ekuitas sebagaimana yang disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. b. MANAJEMEN RISIKO Perusahaan dan Entitas Anak telah mendokumentasikan kebijakan manajemen risiko keuangannya. Kebijakan yang ditetapkan merupakan strategi bisnis secara menyeluruh dan filosofi manajemen risiko. Keseluruhan strategi manajemen risiko Perusahaan dan Entitas Anak ditujukan untuk meminimalkan pengaruh ketidakpastian yang dihadapi dalam pasar terhadap kinerja keuangan Perusahaan dan Entitas Anak. Dewan Direksi menentukan kebijakan tertulis manajemen risiko keuangan secara keseluruhan melalui masukan laporan komite-komite risiko yang dibentuk dalam divisi-divisi terkait. Perusahaan dan Entitas Anak beroperasi di dalam negeri dan menghadapi berbagai risiko keuangan, termasuk likuiditas, harga pasar, kredit, dan suku bunga. Dana Perusahaan dan Entitas Anak dan eksposur suku bunga dikelola oleh fungsi keuangan Perusahaan dan Entitas Anak sesuai dengan kerangka kebijakan yang disetujui oleh komite. Kerangka tersebut memaparkan risiko pada Perusahaan dan Entitas Anak dan langkah-langkah yang akan diambil untuk mengelola risiko. Komite risiko Perusahaan dan Entitas Anak menetapkan dan memantau kebijakan ini. Risiko Harga Pasar Eksposur Perusahaan dan Entitas Anak terhadap risiko harga pasar terutama muncul dari counterparty yang gagal memenuhi liabilitasnya atau melalui kesalahan perdagangan dan kesalahan lainnya. Dalam transaksi perdagangan di bursa, Perusahaan dan Entitas Anak bertindak sebagai prinsipal dan kemudian menovasi kontrak tersebut ke nasabah. Kegagalan nasabah menerima perdagangan akan menyebabkan Perusahaan dan Entitas Anak terkena risiko harga pasar. Perusahaan dan Entitas Anak juga menghadapi risiko harga pasar terkait investasi tersedia untuk dijual. Untuk mengelola risiko harga yang timbul dari investasi ini, Perusahaan dan Entitas Anak mendiversifikasi portofolionya. Diversifikasi portofolio dilakukan berdasarkan batasan yang ditentukan komite. Risiko Suku Bunga Risiko suku bunga arus kas adalah risiko arus kas di masa datang atas instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar. Nilai wajar risiko suku bunga adalah risiko nilai wajar instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar. Perusahaan dan Entitas Anak dihadapkan pada berbagai risiko terkait dengan fluktuasi suku bunga pasar. Aset dan liabilitas keuangan yang berpotensi terpengaruh risiko suku bunga terutama terdiri dari deposito berjangka, piutang dan utang marjin, perdagangan utang jatuh tempo, dan pinjaman dari lembaga keuangan dan non keuangan. Perusahaan dan Entitas Anak memonitor perubahan suku bunga pasar untuk memastikan suku bunga Perusahaan dan Entitas Anak sesuai dengan pasar. Risiko Kredit Risiko kredit adalah risiko kerugian yang akan dialami perusahaan, apabila nasabah atau pihak lawan, gagal untuk memenuhi liabilitas kontraktual. Perusahaan dan Entitas Anak tidak memiliki risiko konsentrasi kredit yang signifikan. Perusahaan dan Entitas Anak mengelola dan mengendalikan risiko kredit dengan menetapkan batasan jumlah risiko yang akan diterima, tingkat jaminannya, serta dengan memonitor eksposur yang berhubungan dengan batasan-batasan tersebut. 41 PT. POLARIS INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah) 41. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN - LANJUTAN Risiko Kredit - Lanjutan Eksposur risiko kredit Perusahaan dan Entitas Anak berkaitan dengan kegiatan broker saham terasosiasi pada posisi kontraktual nasabah yang muncul pada saat perdagangan. Dengan demikian, Perusahaan dan Entitas Anak memerlukan jaminan untuk mengurangi risiko tersebut. Jenis instrumen diterima Perusahaan dan Entitas Anak atas jaminan tersebut dapat berupa kas dan efek yang tercatat di bursa. Perusahaan dan Entitas Anak mempunyai eksposur terhadap pelanggan yang memiliki piutang yang telah jatuh tempo dan Perusahaan dan Entitas Anak telah menurunkan nilainya ke estimasi jumlah terpulihkan. Atas piutang tersebut, Perusahaan dan Entitas Anak telah menerima jaminan yang memadai. Risiko Likuiditas Manajemen telah membentuk kerangka kerja manajemen risiko likuiditas untuk pengelolaan dana jangka pendek, menengah dan jangka panjang dan persyaratan manajemen likuiditas. Perusahaan dan Entitas Anak mengelola risiko likuiditas dengan mempertahankan cadangan yang memadai, fasilitas perbankan dan fasilitas pinjaman, dengan terus memantau rencana dan realisasi arus kas dengan cara pencocokkan profil jatuh tempo aset keuangan dan liabilitas keuangan. 42. SIFAT TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI Sifat Pihak Berelasi Tn. Alexander Gee yang menjabat sebagai sebagai pemegang saham di PT. G-Com Teknologi memiliki hubungan keluarga dengan Ny. Lindawati Puspalita Halim yang menjabat sebagai Direktur Utama di Perusahaan. Transaksi dan Saldo Pihak Berelasi Perusahaan dan Entitas Anak, dalam kegiatan usaha normalnya, melakukan beberapa transaksi dengan pihak berelasi dimana transaksi tersebut dilakukan dengan harga dan syarat, yang sama dengan pihak ketiga. Perusahaan dan Entitas Anak berkeyakinan bahwa tidak terdapat benturan kepentingan atas transaksi-transaksi dengan pihak berelasi sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam dan LK No. IX.E.I tentang Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu, sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian ini diselesaikan. 43. AMANDEMEN DAN INTERPRETASI SAK BARU Amandemen standar dan interpretasi yang berlaku efektif untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal: 1 Januari 2017 1. Amandemen PSAK No. 1: Penyajian Laporan Keuangan tentang Prakarsa Pengungkapan *) 2. ISAK No. 31: Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK No. 13: Properti Investasi *) 3. PSAK No. 3 (Penyesuaian 2016): Laporan Keungan Interim *) 4. PSAK No. 24 (Penyesuaian 2016): Imbalan Kerja *) 5. PSAK No. 58 (Penyesuaian 2016): Aset Tidak Lancar yang Dimiliki Untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan *) 6. PSAK No. 60 (Penyesuaian 2016): Instrument keuangan: Pengungkapan *) 1 Januari 2018 1. Amandemen PSAK No. 2: Laporan Arus Kas tentang Prakarsa Pengungkapan *) 2. Amandemen PSAK No. 16: Aset Tetap tentang Agrikultur: Tanaman Produktif *) 3. Amandemen PSAK No. 46: Pajak Penghasilan tentang Pengakuan Aset Pajak Tangguhan untuk Rugi yang belum Direalisasi *) 4. PSAK No. 69: Agrikultur *) *) Penerapan dini diperkenankan Manajemen masih mengevaluasi amandemen dan interpretasi SAK di atas dan oleh karenanya belum dapat menentukan dampak yang mungkin timbul terkait dengan hal tersebut terhadap laporan keuangan secara keseluruhan. 42 PT. POLARIS INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah) 44. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN Pada tanggal 27 Januari 2017, Fasilitas Kredit yang diterima oleh Entitas Anak dari PT. Bank Victoria International Tbk telah diperpanjang dengan jangka waktu satu tahun sampai dengan jatuh tempo pada tanggal 23 Desember 2017 dan bungasebesar 14% per tahun (Lihat Catatan No. 20). 45. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang diselesaikan pada tanggal 22 Maret 2017. 43 PT. POLARIS INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah) LAMPIRAN - LAPORAN KEUANGAN ENTITAS INDUK PT. POLARIS INVESTAMA Tbk - ENTITAS INDUK LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah) 2016 2015 ASET Kas dan Setara Kas Piutang Kepada Pihak Berelasi Penyertaan Saham 222.984.336 105.433.361.934 111.059.883.712 397.154.936 115.662.562.922 120.651.257.364 216.716.229.982 236.710.975.222 LIABILITAS Utang Pihak Ketiga Lain Utang Kepada Pihak Berelasi Utang Lain-Lain 34.500.000.000 1.660.000.000 22.711.406 35.000.000.000 5.044.017.627 - JUMLAH LIABILITAS 36.182.711.406 40.044.017.627 140.920.000.000 5.455.608.283 140.920.000.000 5.355.608.283 6.350.000.000 27.807.910.293 6.350.000.000 44.041.349.312 JUMLAH EKUITAS 180.533.518.576 196.666.957.595 JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 216.716.229.982 236.710.975.222 JUMLAH ASET LIABILITAS DAN EKUITAS EKUITAS Modal dasar 25.000.000 saham seri A dan 5.386.800.000 Modal dasar -saham 200.000 serisaham B Nilai nominal Rp. 1.000 per saham seri A dan Rp. 100 per saham seri B Modal ditempatkan dan disetor penuh sebanyak 25.000.000 saham seri A dan 1.159.200.000 saham seri B Tambahan modal disetor Saldo Laba Ditentukan Penggunaannya Tidak Ditentukan Penggunaannya 44 PT. POLARIS INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah) LAMPIRAN - LAPORAN KEUANGAN ENTITAS INDUK - LANJUTAN PT. POLARIS INVESTAMA Tbk - ENTITAS INDUK LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah) 2016 PENDAPATAN USAHA 2015 - - 1.242.737.423 1.410.882.544 RUGI USAHA (1.242.737.423) (1.410.882.544) PENGHASILAN (BEBAN)LAIN-LAIN Beban Bunga dan Keuangan Pendapatan Jasa Giro Bagian Rugi Investasi (5.398.774.200) 46.156 (9.591.973.552) (4.387.887.266) 100.545 (4.694.115.424) BEBAN LAIN-LAIN - BERSIH (14.990.701.596) (9.081.902.144) RUGI SEBELUM PAJAK (16.233.439.019) (10.492.784.688) BEBAN USAHA MANFAAT (BEBAN) PAJAK - RUGI TAHUN BERJALAN (16.233.439.019) (10.492.784.688) PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAINNYA Pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi Pengukuran kembali liabilitas imbalan pasti Manfaat (beban) pajak penghasilan terkait TOTAL RUGI KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN - - - - (16.233.439.019) 45 (10.492.784.688) LAMPIRAN - LAPORAN KEUANGAN ENTITAS INDUK - LANJUTAN PT. POLARIS INVESTAMA Tbk - ENTITAS INDUK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah) Saldo laba Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saldo per 31 Desember 2014 Tambahan modal disetor Telah Ditentukan penggunananya 140.920.000.000 5.355.608.283 6.050.000.000 Cadangan Umum - - 300.000.000 Rugi tahun berjalan - - 140.920.000.000 5.355.608.283 Saldo per 31 Desember 2015 54.834.134.000 (300.000.000) 207.159.742.283 (10.492.784.688) 6.350.000.000 44.041.349.312 196.666.957.595 - 100.000.000 - 100.000.000 - Rugi tahun berjalan - - - 140.920.000.000 5.455.608.283 6.350.000.000 46 Jumlah Ekuitas (10.492.784.688) Dampak penyeusaian terkait pengampunan pajak sesuai dengan PSAK No. 70 Saldo per 31 Desember 2016 Belum Ditentukan Penggunaanya (16.233.439.019) (16.233.439.019) 27.807.910.293 180.533.518.576 PT. POLARIS INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah) LAMPIRAN - LAPORAN KEUANGAN ENTITAS INDUK - LANJUTAN PT. POLARIS INVESTAMA Tbk - ENTITAS INDUK LAPORAN ARUS KAS Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah) 2016 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Pembayaran Kepada Pemasok dan Karyawan Penerimaan Lainnya - bersih Kas Bersih Dihasilkan Dari (Digunakan Untuk) Aktivitas Operasi 2015 (1.242.737.423) 22.757.562 (1.410.882.544) - (1.219.979.861) (1.410.882.544) ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penambahan investasi di Entitas Anak (599.900) - Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Investasi (599.900) - ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pembayaran beban bunga Pembayaran utang pihak ketiga lain Penerimaan dari pihak berelasi Tambahan modal disetor Kas Bersih Dihasilkan Dari (Digunakan Untuk) Aktivitas Pendanaan PENURUNAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS (5.398.774.200) (500.000.000) 6.845.183.361 100.000.000 (4.387.887.266) 6.186.350.545 - 1.046.409.161 1.798.463.280 (174.170.600) 387.580.736 KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE 397.154.936 9.574.200 KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE 222.984.336 397.154.936 47 PT POLARIS INVESTAMA Tbk Mayapada Tower Lt. 11 Jl. Jend. Sudirman Kav. 28 Jakarta, 12920 Telp : 021 - 5289 7418 Fax : 021 - 5289 7399 Website :www.polarisinvestama.co.id