modul 10 perekonomian dua sektor

advertisement
MODUL 10
PEREKONOMIAN DUA SEKTOR
Pengertian
Perekonomian 2 (dua) sektor adalah suatu perekonomian yang diasumsikan hanya terdiri
dari sektor rumah tangga (household) dan sektor perusahaan (business). Perekonomian
dua sektor juga disebut sebagai perekonomian sederhana tertutup. Dinamakan sederhana
karena perekonomian tersebut hanya terdiri dari sektor rumah tangga dan sektor
perusahaan. Tertutup karena didalam perekonomian tersebut tidak ada hubungan
ekonomi (perdagangan) dengan dunia internasional.
Perekonomian 2 (dua) sektor dalam arus melingkar dari aktivitas ekonomi (circular flow
of economic activities) mempunyai sifat sebagai berikut :
1. Sebagai balas jasa atas penggunaan faktor produksi dari sektor rumah tangga
oleh sektor perusahaan, maka sektor rumah tangga akan memperoleh pendapatan
(income payment) yang berupa : gaji dan upah, sewa, bunga dan laba.
2. Sebagai besar pendapatan (income payment) yang diterima oleh sektor rumah
tangga akan digunakan untuk pengeluaran konsumsi (consumption expenditure)
yaitu : untuk membeli barang dan jasa yang dihasilkan oleh sektor perusahaan.
3. Sisa pendapatan yang tidak digunakan untuk membiayai pengeluaran konsumsi,
oleh sektor rumah tangga akan ditabung dalam badan (lembaga) keuangan.
4. Sektor perusahaan (business sector) yang memerlukan modal untuk kegiatan
“investasi” meminjam tabungan yang dikumpulan oleh lembaga keuangan dari
sektor rumah tangga (household).
Dalam model makroekonomi yang sederhana ini diperoleh asumsi bahwa
pengeluaran agregat (aggregat expenditure, AE) terbagi menjadi 2 (dua), yaitu
pengeluaran
untuk
barang-barang
konsumsi
(consumption
expenditure)
pengeluaran untuk barang-barang modal (Investasi). Selain dari itu, juga diasumsikan
bahwa penerima (income) yang diterima oleh sektor rumah tangga, akan dikeluarkan
untuk barang-barang konsumsi dan sisanya untuk ditabung.
‘12
1
Ekonomika
Drs. Hasanuddin Pasiama, MS.
Selain itu suatu
Pusat Bahan Ajar dan Elearning
Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id
dan
Fungsi Konsumsi
Pengeluaran konsumsi yang dibahas oleh makroekonomi, adalah pengeluaran
konsumsi agregat, yaitu pengeluaran konsumsi yang dilakukan oleh seluruh rumah
tanggan (masyarakat) yang terdapat didalam suatu perekonomian. Pengeluaran konsumsi
rumah tangga (baik perorangan maupun secara keseluruhan) dipengaruhi oleh banyak
faktor. Beberapa faktor diantaranya adalah pendapatan, ekspektasi mengenai keadaan
dimana yang akan datang, tingkat harga, suku bunga, dan lain-lain. Dari beberapa faktor
tersebut yang paling berpengaruh adalah tingkat pendapatan yagn siap dibelanjakan
(disposibel income). Sedangkan yang dimaksud dengan pendapatan disposibel adalah
pendapatan yang secara aktual tersedia bagi rumah tangga untuk dibelanjakan. Jadi
pendapatan disposibel (Yd) adalah pendapatan perorangan dikurangi pajak.
Yd = Y – T (Tax) + Tr (Transfer Pemerintah). Karena tidak ada
pemerintahan, maka tidak ada pungutan pajak (T=0), sehingga Yd = Y – 0 atau Yd = Y.
(dan tidak ada transfer pemerintah (Tr=0).
Sifat hubungan antara pengeluaran konsumsi ( C ) dengan tingkat pendapatan
disposibel yang mempengaruhinya, dijelaskan oleh pernyataan
Keynes berikut
ini : ”As
John Maynrd
income increase consamption will increase, but
not by as much as th increase in income”.
Semakin tinggi pendapatan disposibel yang diterima oleh seseorang (rumah
tangga), makin besar pula pengeluaran konsumsi yang akan mereka lakukan. Tetapi
pertambahan konsumsi (C) yang terjadi adalah lebih kecil dari pertambaan pendapatan
(Y) yang berlaku. Berdasarkan sifat hubungan antara konsumsi dengan tingkat
pendapatan
disposibel
yang
dinyatakan
Keynes
oleh
konsumsinya dapat dinyatakan dengan persamaan berikut
tersebut,
maka
:
C = a + bYd
Dimana :
C = jumlah pengeluaran konsumsi
‘12
3
Ekonomika
Drs. Hasanuddin Pasiama, MS.
Pusat Bahan Ajar dan Elearning
Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id
fungsi
2. Hubungan antara pendapatan disposibel dengan pengeluaran konsumsi dapat
juga ditunjukan dengen menentukan perbandingan antara jumlah pengeluaran
konsumsi, dengan pendapatan disposibel tersebut :
Perbandingan tersebut dinamakan “
Average Propensity to Consume
(APC) atau kecondongan mengkonsumsi rata-rata.
C
APC =
Y
3. Apabila konsumsi (C) > pendapatan disposibel (Y), maka rumah tangga tersebut
akan mengorek tabungan dan APC>1. sebaliknya jika C<Y, maka rumah tangga
tersebut akan melakukan tabungan, dan APC<1.
Cara Menggambar Fungsi Konsumsi
Hubungan antara berbagai tingkat pendapatan dengan pengeluaran konsumsi
dapat juga disajikan dalam bentuk grafis. Untuk suatu fungsi konsumsi, misalnya
C=100+0,8Y,
maka gambar grafik (kurva) fungsi konsumsinya adalah seperti
gambar 1, dibawah ini :
Ga mb a r 1 . Fu n g s i Ko n s u ms i
C
Y=C
C=100+0,8Y
E
Y=C
100
0
Y
500
S=-100+0,2Y
0
‘12
5
Ekonomika
Drs. Hasanuddin Pasiama, MS.
Pusat Bahan Ajar dan Elearning
Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id
Download