pengaruh rasio aktivitas terhadap rentabilitas

advertisement
BAB II
LANDASAN TEORITIS
A. Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan,
merupakan suatu ringkassan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi
selama tahun buku yang bersangkutan. Laporan keuangan ini dibuat oleh
manajemen dengan tujuan untuk mempertanggungjawabkan tugas-tugas yang
dibebankan kepadanya oleh para pemilik perusahaan. Disamping itu laporan
keuangan dapat juga digunakan untuk memenuhi tujuan-tujuan lain yaitu
sebagai laporan kepada pihak-pihak di luar perusahaan.
Laporan keuangan yang disusun oleh manajemen biasanya terdiri dari:
a) Neraca, yaitu laporan yang menunjukkan keadaan keuangan
suatu perusahaan pada tanggal tertentu.
b) Laporan rugi laba, yaitu laporan yang menunjukkan hasil usaha
dan biaya-biaya selama suatu periode akuntansi.
c) Laporan perubahan modal, yaitu laporan yang menunjukkan
sebab-sebab perubahan modal dari jumlah awal periode menjadi
jumlah modal pada akhir periode.
4
B. Pengertian Rasio Keuangan
Rasio keuangan merupakan suatu perhitungan rasio dengan
menggunakan laporan keuangan yang dapat berfungsi sebagai alat ukur
dalam menilai kinerja perusahaan.
Menurut Harahap (1999 : 297)
“Rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil
perbandingan dari satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang
mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan atau berarti”.
Rasio keuangan dapat digunakan untuk mengetahui apakah telah
terjadi
penyimpangan
dalam
melaksanakan
aktivitas
operasional
perusahaan.
Menurut Wild, Subramanyam, dan Halsey (2005 : 36)
“Rasio merupakan alat untuk menyediakan pandangan terhadap
kondisi yang mendasari. Rasio merupakan salah satu titik awal, bukan titik
akhir. Rasio yang diinterpretasikan dengan tepat mengindikasikan area
yang memerlukan investigasi lebih lanjut”.
Dari defenisi ini rasio dapat digunakan untuk mengetahui apakah
terdapat penyimpangan-penyimpangan dengan cara membandingkan rasio
keuangan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Rasio keuangan menunjukkan hubungan sistematis dalam bentuk
perbandingan
antara
perkiraan-perkiraan
laporan
keuangan.
Agar
hasilperhitungan rasio keuangan dapat diinterpretasikan, perkiraan 5
perkiraan yang dibandingkan harus mengarah pada hubungan ekonomis
yang penting.
Perbandingan
yang
tidak
dapat
diinterpretasikan
adalah
perbandingan antara beban perlengkapan dengan harga saham karena
beban perlengkapan tidak ada kaitannya dengan faktor-faktor yang
mempengaruhi
harga
saham
perusahaan
tersebut.
Untuk
dapat
menginterpretasikan hasil perhitungan rasio keuangan, maka diperlukan
adanya pembanding.
Ada dua metode pembandingan rasio keuangan perusahaan menurut
Syamsuddin (2000 : 39) yaitu:
a) Cross-sectional approach
Cross-sectional approach adalah suatu cara mengevaluasi dengan jalan
membandingkan rasio-rasio antara perusahaan yang satu dengan
perusahaan lainnya yang sejenis pada saat yang bersamaan.
b) Time series analysis
Time series analisis dilakukan dengan jalan membandingkan rasiorasio finansial perusahaan dari satu periode ke periode lainnya.
Rasio keuangan merupakan alat utama untuk melakukan analisis
keuangan dan memiliki beberapa kegunaan.
Menurut Keomn, Scott, Martin, dan Petty (2005 : 108)
6
“Rasio keuangan dapat digunakan untuk menjawab setidaknya 4
pertanyaan: bagaimana tingkat likuiditas perusahaan, apakah manajemen
efektif dalam menghasilkan laba operasi atas akt iva yang dimiliki
perusahaan, bagaimana perusahaan didanai, apakah pemegang saham biasa
mendapat tingkat pengembalian yang cukup.”
Terdapat dua hal penting yang harus diperhatikan ketika melakukan
perhitungan rasio keuangan agar diperoleh hasil perhitungan rasio lebih
tepat. Sebagaimana dikemukakan oleh Simamora (2000 : 523) untuk
beberapa pengecualian, tidak ada ketentuan-ketentuan baku dan cepat
untuk komputasi rasio. Kedua, dalam penghitungan banyak rasio, angkaangka laporan laba rugi dibandingkan dengan angka-angka neraca. Karena
laporan laba rugi mengacu pada suatu periode waktu dan neraca mengacu
pada suatu titik waktu, maka dalam penghitungan rasio-rasio adalah baik
untuk menghitung rata-rata untuk angka-angka neraca.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan rasio
keuangan sebagai alat analisis. Hal-hal tersebut akan membantu analis
dalam menginterpretasikan hasil perhitungan rasio keuangan sehingga
dihasilkan kesimpulan yang lebih tepat. Syamsuddin (2000 : 40)
mengemukakan beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan
rasio keuangan sebagai alat analisis.
a) Sebuah rasio saja tidak dapat digunakan untuk menilai keseluruhan
operasi yang telah dilaksanakan. Untuk menilai keadaan perusahaan
secara keseluruhan sejumlah rasio haruslah dinilai secara bersama-
7
sama. Kalau sekiranya hanya satu aspek saja yang ingin dinilai, maka
satu atau dua rasio saja sudah cukup digunakan.
b) Pembandingan yang dilakukan haruslah dari perusahaan yang sejenis
dan pada saat yang sama. Tidaklah tepat kita membandingkan rasio
finansial perusahaan A pada tahun 19X0 dengan rasio finansial
perusahaan B pada tahun 19X1.
c) Sebaiknya perhitungan rasio finansial didasarkan pada data laporan
keuangan yang telah diaudit (diperiksa). Laporan keuangan yang
belum diaudit masih diragukan kebenarannya, sehingga rasio-rasio
yang dihitung juga kurang akurat.
d) Adalah sangat penting untuk diperhatikan bahwa pelaporan atau
akuntansi yang digunakan haruslah sama.
1. Jenis-jenis Rasio Keuangan
Dengan menggunakan rasio keuangan sebagai alat ukur untuk
menilai
kinerja keuangan, banyak rasio yang dapat digunakan.
Menurut Harahap (1999 : 301), rasio keuangan yang sering
digunakan adalah:
a) Rasio Likuiditas
b) Rasio Solvabi litas
c) Rasio Profitabilitas / Rentabilitas
8
d) Rasio Leverage
e) Rasio Aktivitas
f) Rasio Pertumbuhan
g) Market Based (Penilaian Pasar)
h) Rasio Produktivitas.
Dari berbagai macam rasio keuangan diatas, yang menjadi objek
penelitian bagi peneliti adalah dengan menggunakan rasio profitabilitas
dan rasio penilaian pasar.
a. Rasio Profitabilitas / Rentabilitas
Rasio profitabilitas atau sering disebut rentabilitas adalah rasio
yang menggambarkan kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba
melalui semua kemampuan perusahaan dan sumber daya yang ada.
Seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang
yang dimiliki perusahaan ataupun anak perusahaan dan sebagainya. Rasio
yang menggambarkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba disebut
juga operating ratio.
Rasio profitabilitas (profitability ratio) menurut Van Horne dan
Wachowicz (2005 : 222) adalah “rasio yang menghubungkan laba dari
penjualan dan investasi”.
bagaimana
tingkat
menginginkan
Dari rasio profitabilitas dapat diketahui
profitabilitas
tingkat
perusahaan.
profitabilitas
9
yang
Setiap
tinggi.
perusahaan
Untuk
dapat
melangsungkan hidupnya, perusahaan Universitas Sumatera Utaraharus
berada dalam keadaan yang menguntungkan (profitable). Apabila
perusahaan berada dalam kondisi yang tidak menguntungkan, maka akan
sulit bagi perusahaan untuk memperoleh pinjaman dari kreditor maupun
investasi dari pihak luar. Fokus dari rasio profitabilitas dalam menganalisis
kinerja keuangan dengan pertumbuhan laba yang dilakukan peneliti adalah
dengan menggunakan margin laba bersih atau disebut juga Net Profit
Margin.
b. Penilaian Pasar (Market Based Ratio)
Rasio ini adalah rasio yang sering dipergunakan di pasar modal.
Rasio ini menggambarkan kondisi atau keadaan prestasi perusahaan di
pasar modal. Indikator ini biasanya dipakai investor untuk mengukur
tingkat ketertarikan terhadap harga saham tertentu. Rasio ini menunjukan
perbandingan harga saham dipasar dengan nilai buku saham tersebut yang
di gambarkan di Neraca. Semakin tinggi rasio yang didapat, maka semakin
tinggi pula minat investor untuk membeli saham tersebut. Nilai buku
(book value) per lembar saham menunjukan aktiva bersih (net assets) per
lembar saham yang dimiliki oleh pemegang saham. Nilai buku per lembar
saham (book value per share) tidak menunjukan ukuran kinerja saham
yang penting, tetapi nilai buku perlembar saham dapat mencerminkan
berapa
10
Besar jaminan yang akan diperoleh oleh pemegang saham apabila
perusahaan penerbit saham (emiten) dilikuidasi. Sedangkan nilai pasar
(market value) berbeda dengan nilai buku. Jika nilai buku merupakan nilai
yang dicatat pada saat saham dijual oleh perusahaan, maka nilai pasar
bursa pada saat tertentu ditentukan oleh pelaku pasar. Nilai pasar
ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham bersangkutan di pasar
bursa.
Dengan mengetahui nilai buku dan nilai pasar, pertumbuhan
perusahaan dapat diketahui.
Pertumbuhan menunjukan
investment
opportunity set, atau set kesempatan investasi dimasa yang akan datang.
Dengan semakin besarnya rasio yang diperoleh, artinya pasar percaya
bahwa nilai pasar perusahaan bersangkutan lebih besar dari nilai bukunya.
Dan pilihan keputusan investor untuk berinvestasi akan semakin besar.
2. Analisis Rasio Keuangan
a. Pengertian Analisis Rasio Keuangan
Analisis rasio keuangan merupakan bagian dari analisis keuangan.
Analisis rasio keuangan adalah analisis yang dilakukan dengan
menghubungkan berbagai perkiraan yang terdapat pada laporan keuangan
dalam bentuk rasio keuangan. Menurut Wild, Subramanyam, dan Halsey
(2005 : 36) “analisis rasio (ratio analysis) dapat mengungkapkan hubungan
penting dan menjadi dasar perbandingan dalam menemukan kondisi dan
11
tren yang sulit untuk dideteksi dengan mempelajari masing-masing
komponen yang membentuk rasio”.
b. Kegunaan Analisis Rasio Keuangan
Rasio keuangan dapat digunakan untuk mengevaluasi kondisi
keuangan perusahaan dan kinerjanya. Dengan membandingkan rasio
keuangan perusahaan dari tahun ke tahun dapat dipelajari komposisi
perubahan dan dapat ditentukan apakah terdapat kenaikan atau penurunan
kondisi dan kinerja perusahaan selama waktu tersebut. Selain itu, dengan
membandingkan rasio keuangan terhadap perusahaan lainnya yang sejenis
atau terhadap rata-rata industri dapat membantu mengidentifikasi adanya
penyimpangan.
Analisis rasio keuangan pada umumnya digunakan oleh tiga
kelompok utama pemakai laporan keuangan yaitu manajer perusahaan,
analis kredit, dan analis saham. Kegunaan rasio keuangan bagi ketiga
kelompok utama tersebut menurut Brigham dan Houston (2006 : 119)
adalah sebagai berikut:
1) Manajer, yang menerapkan rasio untuk membantu menganalisis,
mengendalikan, dan kemudian meningkatkan operasi perusahaan,
2) Analis kredit, termasuk petugas pinjaman bank dan analis peringkat
obligasi, yang menganalisis rasio-rasio untuk membantu memutuskan
kemampuan perusahaan untuk membayar utang-utangnya, dan
12
3)
Analis saham, yang tertarik pada efisiensi, risiko, dan prospek
pertumbuhan perusahaan.
c. Keunggulan dan Keterbatasan Analisis Rasio Keuangan
Analisis rasio keuangan merupakan analisis yang paling sering
dilakukan untuk menilai kondisi keuangan dan kinerja perusahaan
dibandingkan alat analisis keuangan lainnya. Analisis rasio keuangan
memiliki beberapa keunggulan sebagai alat analisis sebagaimana yang
dikemukakan oleh Harahap (2006 : 298).
a) Rasio merupakan angka-angka atau ikhtisar statistik yang lebih mudah
dibaca dan ditafsirkan.
b) Rasio merupakan pengganti yang sederhana dari informasi yang
disajikan laporan keuangan yang sangat rinci dan rumit.
c) Rasio mengetahui posisi perusahaan di tengah industri lain.
d) Rasio sangat bermanfaat untuk bahan dalam mengisi model-model
pengambilan keputusan dan model prediksi (z-score).
e) Rasio menstandarisir size perusahaan.
f) Dengan rasio lebih mudah memperbandingkan perusahaan dengan
perusahaan lain atau melihat perkembangan perusahaan secara
periodik atau time series.
g) Dengan rasio lebih mudah melihat tren perusahaan serta melakukan
prediksi di masa yang akan datang.
13
Sebagai alat analisis keuangan, analisis rasio keuangan juga memiliki
keterbatasan atau kelemahan. Menurut Syahyunan (2004 : 82-83) ada
beberapa keterbatasan atau kelemahan analisis rasio keuangan.
a) Kesulitan dalam mengidentifikasi kategori industri dari perusahaan
yang dianalisis apabila perusahaan tersebut bergerak di beberapa
bidang usaha.
b) Perbedaan metode akuntansi akan menghasilkan perhitungan yang
berbeda, misalnya perbedaan metode penyusutan atau metode
penilaian persediaan.
c) Rasio keuangan disusun dari data akuntansi dan data tersebut
dipengaruhi oleh cara penafsiran yang berbeda bahkan bisa merupakan
hasil manipulasi.
d) Informasi rata-rata industri adalah data umum dan hanya merupakan
hasil manipulasi.
Keterbatasan utama dalam analisis rasio keuangan adalah sulit
membandingkan hasil perhitungan rasio keuangan suatu perusahaan
dengan rata-rata industri. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Kieso,
Weygandt, dan Warfield (2002 : 495)
Kritik terbesar atas analisis rasio adalah sulitnya mencapai komparabi
litas (comparability) yang tinggi di antara perusahaan-perusahaan dalam
industri tertentu. Untuk mencapai komparabilitas di antara perusahaan-
14
perusahaan mengharuskan analis untuk (1) mengidentifikasi perbedaan
mendasar yang terdapat dalam prinsip dan prosedur akuntansi yang
digunakan dan (2) menyesuaikan saldo untuk mencapai komparabilitas.
Rasio keuangan merupakan suatu perhitungan rasio dengan menggunakan
laporan keuangan yang dapat berfungsi sebagai alat ukur dalam menilai
kinerja
perusahaan. Menurut Harahap (1999 : 297) “rasio keuangan
adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari satu pos laporan
keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan
dan signifikan atau berarti”.
Rasio keuangan dapat digunakan untuk mengetahui apakah telah
terjadi
penyimpangan
dalam
melaksanakan
aktivitas
operasional
perusahaan. Menurut Wild, Subramanyam, dan Halsey (2005 : 36) “Rasio
merupakan alat untuk menyediakan pandangan terhadap kondisi yang
mendasari.
Rasio merupakan salah satu titik awal, bukan titik akhir.
Rasio yang diinterpretasikan dengan tepat mengindikasikan area yang
memerlukan investigasi lebih lanjut”.
digunakan
untuk
mengetahui
Dari defenisi ini rasio dapat
apakah
terdapat
penyimpangan-
penyimpangan dengan cara membandingkan rasio keuangan dengan tahuntahun sebelumnya.
Rasio keuangan menunjukkan hubungan sistematis dalam bentuk
perbandingan antara perkiraan-perkiraan laporan keuangan. Agar hasil
perhitungan rasio keuangan dapat diinterpretasikan, perkiraan-perkiraan
15
yang dibandingkan harus mengarah pada hubungan ekonomis yang
penting.
Perbandingan yang tidak dapat diinterpretasikan adalah perbandingan
antara
beban
perlengkapan
perlengkapan
tidak
ada
dengan
kaitannya
harga
saham
dengan
karena
beban
faktor-faktor
yang
mempengaruhi harga saham perusahaan tersebut.
Untuk dapat menginterpretasikan hasil perhitungan rasio keuangan,
maka diperlukan adanya pembanding. Ada dua metode pembandingan
rasio keuangan perusahaan menurut Syamsuddin (2000 : 39) yaitu:
a. Cross-sectional approach
Cross-sectional approach adalah suatu cara mengevaluasi
dengan jalan membandingkan rasio-rasio antara perusahaan yang
satu dengan perusahaan lainnya yang sejenis pada saat yang
bersamaan.
b. Time series analysis
Time
series
analysis
dilakukan
dengan
jalan
membandingkan rasio-rasio finansial perusahaan dari satu periode
ke periode lainnya.
16
Rasio keuangan merupakan alat utama untuk melakukan analisis
keuangan dan memiliki beberapa kegunaan.
Menurut Keomn, Scott,
Martin, dan Petty (2005 : 108)
Rasio keuangan dapat digunakan untuk menjawab setidaknya 4
pertanyaan:
Bagaimana tingkat likuiditas perusahaan, apakah manajemen efektif
dalam menghasilkan laba operasi atas aktiva yang dimiliki perusahaan,
bagaimana perusahaan didanai, apakah pemegang saham biasa mendapat
tingkat pengembalian yang cukup.
Terdapat dua hal penting yang harus diperhatikan ketika melakukan
perhitungan rasio keuangan agar diperoleh hasil perhitungan rasio lebih
tepat. Sebagaimana dikemukakan oleh Simamora (2000 : 523)
Pertama, untuk beberapa pengecualian, tidak ada ketentuan-ketentuan
baku dan cepat untuk komputasi rasio. Kedua, dalam
penghitungan
banyak rasio, angka-angka laporan laba rugi dibandingkan dengan angkaangka neraca.
Karena laporan laba rugi mengacu pada suatu periode waktu dan
neraca mengacu pada suatu titik waktu, maka dalam penghitungan rasiorasio adalah baik untuk menghitung rata-rata untuk angka-angka neraca.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan rasio
keuangan sebagai alat analisis.
Hal-hal tersebut akan membantu analis
17
dalam menginterpretasikan hasil perhitungan rasio keuangan sehingga
dihasilkan kesimpulan yang lebih tepat.
Syamsuddin (2000 : 40)
mengemukakan beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan
rasio keuangan sebagai alat analisis.
a. Sebuah rasio saja tidak dapat digunakan untuk menilai keseluruhan
operasi
yang
telah
dilaksanakan.
Untuk
menilai
keadaan
perusahaan secara keseluruhan sejumlah rasio haruslah dinilai
secara bersama-sama. Kalau sekiranya hanya satu aspek saja yang
ingin dinilai, maka satu atau dua rasio saja sudah cukup digunakan.
b. Pembandingan yang dilakukan haruslah dari perusahaan yang
sejenis
dan
pada
saat
yang
sama.
Tidaklah
tepat
kita
membandingkan rasio finansial perusahaan A pada tahun 19X0
dengan rasio finansial perusahaan B pada tahun 19X1.
c. Sebaiknya perhitungan rasio finansial didasarkan pada data laporan
keuangan yang telah diaudit (diperiksa). Laporan keuangan yang
belum diaudit masih diragukan kebenarannya, sehingga rasio-rasio
yang dihitung juga kurang akurat.
d. Adalah sangat penting untuk diperhatikan bahwa pelaporan atau
akuntansi yang digunakan haruslah sama.
18
C. Pengertian Rasio Aktivitas dan Rentabilitas ekonomi
1. Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas (Sugiyarso dan Winarni, 2005) menunjukkan
bagaimana sumber daya telah dimanfaatkan secara optimal dengan cara
membandingkan rasio aktivitas dengan standar industri dapat diketahui
tingkat efisiensi perusahaan dalam industri. Menurut Rangkuti (2004), rasio
aktivitas bertujuan untuk mengukur sampai seberapa jauh aktivitas
perusahaan dalam menggunakan dana-dananya secara efektif dan efesien.
Rasio ini dapat mengukur efesiensi kegiatan operasional suatu
perusahaan karena rasio ini didasarkan pada perbandingan antara
pendapatan dengan pengeluaran pada periode tertentu.
2. Jenis-jenis Rasio Aktivitas
Menrut Hunger dan Wheelen (2003), rasio aktivitas terdiri dari:
Tabel 2.1
Rasio Aktivitas
Inventory
Turnover
Days of
Inventory
Dalam
Bentuk
Rumus
Artinya
Mengukur berapa kali ratarata persediaan barang jadi
Desimal berputar atau terjual selama
periode waktu, biasanya
setahun.
Penjualan bersih
Persediaan
Persediaan
HPP
Hari
19
Mengukur besar nilai dalam
persediaan yang tersedia di
suatu perusahaan pada
waktu tertentu.
Net working
capital
Penjualan bersih
Modal ker ja bersih
Mengukur seberapa besar
efektif modal kerja bersih
Desimal
yang
digunakan
untuk
menghasilkan penjualan.
Penjualan
Total aktiva
Mengukur penggunaan total
aktiva
perusahaan;
mengukur
berapa besar
Desimal
penjualan dihasilkan dari
tiap satuan moneter asset
yang dimiliki.
Penjualan
Aktiva tetap
Mengukur
penggunaan
aktiva tetap perusahaan;
mengukur berapa besar
Desimal
penjualan dihasilkan dari
tiap satuan moneter asset
yang dimiliki.
turnover
Asset
Turnover
Fixed asset
Turnover
Average
collection
Piu tan g dagang
Penjualan setahun : 360
Hari
period
Account
receivable
Penjualan kredit tahunan
Piu tan g dagang
Mengindikasikan
berapa
kali
piutang
dagang
Desimal
berputar
selama satu
periode (biasanya setahun).
Hu tan g dagang
Pembelian 1 tahun : 360
Hari
Mengindikasikan rata-rata
lama waktu dalam hari yang
dibutuhkan
perusahaan
untuk membayar pembelian
kreditnya.
Hari
Mengindikasikan lama hari
uang tunai yang tersedia
dan dimiliki pada tingkat
penjualan saat ini.
turnover
Account
payable
Mengindikasikan rata-rata
lama waktu dalam hari yang
dipakai perusahaan untuk
mengumpulkan
hasil
penjualan setelah menjual
produk
yang
dihasilkannnya;
dapat
dibandingkan dengan lama
waktu kredit yang diberikan
perusahaan kepada para
pelanggannya
period
Days of cash
Kas
Penjualan bersih tahunan : 360
Sumber : Hunger dan Wheelen (2003); Sugiyarso dan Winarni (2005) 20
3. Rentabilitas Ekonomi
Rentabilitas
untuk
memperoleh
(Munawir, 2001)
keuntungan.
adalah kemampuan perusahaan
Rentabilitas
ekonomi
mengukur
kemampuan aktiva perusahaan memperoleh laba dari operasi perusahaan,
karena hasil yang ingin diukur, maka dipergunakan laba sebelum bunga dan
pajak. Aktiva yang dipergunakan untuk mengukur kemampuan memperoleh
laba operasi adalah aktiva operasional.
Jika perusahaan memiliki aktiva non-operasional, aktiva ini perlu
dikeluarkan dari perhitungan (Husnan dan Pudjiastuti, 2004). Karena
keuntungan yang diperoleh dari operasi perusahaan mungkin diperoleh
sedikit demi sedikit sepanjang waktu (setiap hari atau setiap minggu), maka
pertambahan kekayaan perusahaan terjadi sedikit demi sedikit dari waktu ke
waktu. Karena itulah kemudian dipergunakan angka rata-rata selama
periode tersebut.
Adapun rumusan dari Rentabilitas Ekonomi:
Rentabilitas ekonomi =
Laba bersih
x 100%
Aktiva bersih
4. Hubungan antara Rasio Aktivitas terhadap Rentabilitas Ekonomis
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa rasio aktivitas
adalah rasio yang menggambarkan aktivitas yang dilakukan perusahaan
dalam menggunakan pengelolaannya aktiva atau modal suatu perusahaan.
21
Agar perusahaan dapat selalu terjaga rentabilitas ekonomisnya, maka
perusahaan harus meningkatkan rasio aktivitasnya. Semakin tinggi rasio
aktivitas, maka semakin baik bagi perusahaan karena rentabilitasnya juga
meningkat.
5. Hasil Penelitian Sebelumnya
Penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya menemukan
beberapa faktor yang dapat mempengaruhi keadaan modal perusahaan
seperti yang dilakukan oleh Ozkan (2001) dengan menggunakan sampel
sebanyak 390 perusahaan pada periode waktu 1984-1996. Ozkan
menemukan faktor yang mempengaruhi perusahaan antara lain adalah
likuiditas dan no debt tax.
22
Download