Tinjauan Pasar Ikan Asin Teri

advertisement
Edisi : Ikan Asin Teri/September/2012
Tinjauan Pasar Ikan Asin Teri
Informasi Utama :

Rata-rata harga ikan asin teri di pasar dalam negeri pada bulan September 2012 mengalami kenaikan 0,16% dibandingkan bulan sebelumnya, serta mengalami kenaikan sebesar 12% jika
dibandingkan dengan bulan Sepetember 2011;

Harga ikan teri asin secara nasional relatif stabil dengan koefisien keragaman harga pada bulan
September 2011 sampai dengan bulan September 2012 yaitu sebesar 4%, pada tingkat harga yang
relatif stabil yaitu rata-rata mencapai Rp. 46.970/kg;

Disparitas harga ikan teri asin antar wilayah pada bulan Agustus 2012 cukup tinggi dengan
koefisien keragaman antar wilayah sebesar 28%;

Sebanyak 323 produk perikanan asal Indonesia telah mendapatkan sertifikasi Standar Nasional
Indonesia (SNI) yang merujuk pada standar Codex.
Gambar 1. Harga Rata-Rata Bulanan Ikan Teri Asin Setahun Terakhit
Tabel 1. Perkembangan Harga Rata-Rata Bulanan Ikan Teri Asin
di Beberapa Kota (Rp/kg)
49.000
47.000
45.000
Rp/Kg
43.000
41.000
39.000
37.000
Sumber
: PDN Kemendag 2012 (diolah)
Sep'12
Jul'12
Mei'12
Mar'12
Jan'12
Nov'11
Sep'11
Jul'11
Mei'11
Mar'11
Jan'11
35.000
Sumber : PDN 2011 dan 2012 (diolah)
Disusun oleh Tim Komoditi Analis
Perkembangan Harga
Harga Ikan teri pada bulan September 2012 mengalami kenaikan sebesar 0,16% dari bulan sebelumnya, dan
kenaikan sebesar 12% dari tahun sebelumnya (September 2011). Pada periode setahun terakhir variansi harga
berada pada kisaran 4% dengan rentang harga antara Rp 44.144 sampai dengan Rp 49.396 dan rata-rata pada
harga Rp 46.970.
Harga rata-rata ikan teri asin pada bulan September 2012 cukup stabil di berbagai daerah. Dibandingkan bulan
sebelumnya, terjadi kenaikan harga yang cukup tinggi di daerah Mamuju (14%), Samarinda (7%), Pontianak
(6%) dan Palangkaraya (4%). Adapun daerah-daerah yang mengalami penurunan harga yang tinggi terjadi di
daerah Maluku Utara (7%), Bangka Belitung, Makassar dan Banjarmasin dengan penurunan sebesar 4%.
Fluktuasi harga tertinggi pada periode September 2011–September 2012 terjadi di Kota Maluku Utara
dengan nilai koefisien variasi tahunan sebesar 27%, yang kemudian diikuti oleh Samarinda dan Bangka
Belitung dengan nilai koefisien variasi tahunan masing-masing adalah sebesar 21% dan 14%. Sedangkan
fluktuasi harga terendah masih sama seperti bulan sepelumnya yaitu di Kota Medan, Palembang, Bandar
Lampung, Denpasar, Kupang dan Ambon dengan nilai koefisien variasi tahunan sebesar 0%.
Tingkat perbedaan harga antar wilayah (disparitas) pada ikan teri asin relatif cukup tinggi dibandingkan
dengan komoditas pokok lainnya dengan rata-rata disparitas antar wilayah selama setahun (September 2011–
September 2012) sebesar 27% dan rata-rata sebulan (Agustus 2012) sebesar 28%. Harga Ikan teri asin
tertinggi terjadi di Kota Palangkaraya sebesar Rp 72.369, Medan sebesar Rp 70.000 dan Pekanbaru sebesar
Rp 68.049 per kg. Sedangkan harga ikan teri asin terrendah terjadi di Kota Palembang yaitu sebesar
Rp.25.000 per kg, Yogyakarta dan Kota Semarang yaitu sebesar Rp.28.409 dan Rp.31.134 per kg.
Gambar 2. Disparitas Harga Ikan Teri Asin Bulan Agustus 2012
Sumber
: PDN Kemendag 2012 (diolah)
Disusun oleh Tim Komoditi Analis
2
Tinjauan Pasar Domestik
Pada bulan September ini, harga ikan teri asin banyak mengalami penurunan di berbagai daerah.
Salahsatunya di daerah Medan, dimana harga turun akibat pasokan melimpah. Pasokan tersebut
berasal dari Belawan, Tanjung Balai, Asahan, hingga Sibolga. Untuk konsumen yang datang
berbelanja juga terdiri dari berbagai daerah, seperti dari Aceh, Karo, Pematang Siantar dan juga ada
Pekanbaru (analisadaily.com). Selain di Medan, penurunan juga terjadi di Pamekasan dimana harga
teri ekspor turun dan juga di Makassar dimana harga ikan laut turun akibat cuaca yang cerah
(antaranews.com).
Gambar 3 Perkembangan Harga Ikan Teri Asin Periode 2010-2012 Skala rata-rata Nasional
50.000
48.000
46.000
Rp/Kg
44.000
42.000
40.000
38.000
36.000
34.000
32.000
30.000
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Agst
Sep
Okt
Nop
Des
2010 37.83 37.87 37.73 37.81 38.05 38.73 39.84 40.10 40.60 40.30 39.66 39.99
2011 40.12 40.63 41.05 41.45 42.61 43.15 43.21 44.04 44.14 44.38 44.45 45.19
2012 45.79 46.45 47.49 48.59 48.97 48.48 48.42 49.31 49.39
Sumber: Harga PDN Kemendag yang diolah
Rata-rata harga ikan teri asin nasional pada bulan ini masih mengalami peningkatan meskipun tidak
signifikan dibanding bulan sebelumnya. Kenaikan yang terjadi disebabkan oleh kenaikan harga di
beberapa wilayah yang disebabkan oleh adanya badai, kurangnya pasokan dari wilayah lain, dsb. Di
daerah Pekalongan, meskipun pasokan melimpah akibat cuaca yang cerah, harga ikan tetap naik karena dipicu tingginya permintaan dari pedagang terhadap kebutuhan ikan (antarajateng.com).
Meskipun memiliki potensi perikanan yang besar, tingkat konsumsi ikan di Indonesia masih rendah.
Oleh sebab itu Pemerintah mengupayakan program-program untuk meningkatkan konsumsi ikan
salahsatunya dengan mensosialisasikan kampanye Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan
(Gemarikan). Di Yogyakarta untuk meningkatkan konsumsi ikan selain melalui edukasi, seperti
kampanye gemar makan ikan, saat ini pemerintah juga melakukan kegiatan fisik, yakni berupa
infrastruktur untuk peningkatkan produksi. Salah satunya dengan membuat unit pengolahan ikan
(UPI). (sindonews.com)
Disusun oleh Tim Komoditi Analis
3
Tinjauan Pasar Internasional
Gambar 4. Perkembangan Harga Bulanan Ikan Domestik dan Internasional
Rp
50.000
%
159
158
157
156
155
154
153
152
151
150
149
48.000
46.000
44.000
42.000
40.000
38.000
Harga Domestik (ikan teri)
Sep-12
Jul-12
Agust-12
Jun-12
Mei-12
Apr-12
Mar-12
Jan-12
Feb-12
Des-11
Nop-11
Okt-11
Sep-11
Agust-11
Jul-11
Jun-11
Mei-11
Apr-11
36.000
Indeks harga ikan internasional
Sumber: FAO dan PDN kemendag
Ekspor produksi perikanan dalam negeri diproyeksikan tumbuh terutama untuk daerah Jawa Barat yang
diproyeksikan tumbuh dua kali lipat atau 100% dari realisasi nilai ekspor 2011 sebesar US$76,27 juta
(bisnis.com). Sementara itu terjadi kenaikan impor ikan Indonesia melebihi 230 persen dalam kurun waktu
2004-2011. Sebagian produk yang diimpor berupa ikan segar dan beku. Pada tahun 2004 impor ikan 136.000
ton dan pada tahun 2011 mencapai 450.000 ton. Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil
Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan Saut Hutagalung mengemukakan, sebagian impor ikan
dimanfaatkan untuk pengolahan, dan pihaknya berjanji menekan impor tahun ini (kompas.com).
Sebanyak 323 produk perikanan asal Indonesia telah mendapatkan sertifikasi Standar Nasional Indonesia
(SNI) yang merujuk pada standar Codex. Codex merupakan standar internasional dan menjadi referensi
pemerintah, konsumen, produsen dan perdagangan dunia internasional untuk menjamin bahwa seluruh
produk yang diperdagangkan di pasar bermutu baik dan aman. Indonesia mendukung sepenuhnya mandat
codex dalam upaya melindungi kesehatan dari para pembeli dan meyakinkan praktik secara adil dalam
perdagangan dunia (detik.com).
Isu terkait :
Sementara itu, ekspor produk perikanan Indonesia hingga Semester pertama tahun 2012 tercatat sebesar US$ 1,9 milyar
atau meningkat sebesar 17,92 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2011. Meningkatnya realisasi ekspor sebagai
upaya merealisasikan nilai ekspor yang telah dipatok KKP sebesar US$ 4,2 miliar pada tahun ini. (detik.com)
Disusun oleh Tim Komoditi Analis
4
Download