BAB I PENDAHULUAN A. Latar Balakang Masalah Sistem dinamik merupakan sistem yang mengalami perubahan keadaan. Perubahan keadaan tersebut dapat diturunkan sebagai fungsi dari waktu. Sistem dinamik banyak terdapat di kehidupan sehari-hari, misalnya pada sistem mangsapemangsa. Pada sistem ini, banyaknya mangsa dan banyaknya pemangsa bergantung pada waktu. Masalah yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dapat dimodelkan dalam bentuk model matematika. Sebagian besar model matematika yang muncul berbentuk non linear. Untuk mendapatkan solusi masalah yang berbentuk sistem non linear tidaklah mudah. Namun demikian, hal ini tidak menjadi masalah karena bentuk model matematika khususnya yang berbentuk sistem persamaan diferensial non linear dapat dilihat perilaku solusinya melalui sistem persamaan diferensial linear, yaitu dengan linearisasi. Linearisasi dilakukan untuk mendapatkan sistem linear dari sistem non linear. Solusi dari persamaan diferensial mempunyai sifat khusus, yaitu stabil atau tidak stabil. Berdasar sifat kestabilan, dapat diketahui apa yang akan terjadi pada sistem untuk masa-masa berikutnya. Oleh karena itu, dalam mempelajari sistem dinamik, masalah kestabilan merupakan hal mendasar yang perlu diketahui. Sifat kestabilan dari suatu sistem dinamik 𝑥 = 𝑓(𝑥, 𝜇), dengan 𝑥 ∈ ℝ𝑛 dan 𝜇 ∈ ℝ𝑚 , dapat ditentukan berdasarkan nilai eigen dari matriks Jacobiannya. 1 2 Matriks Jacobian pada prinsipnya adalah matriks yang entri-entrinya adalah turunan parsial pertama dari fungsi f yang dieksekusi pada titik ekuilibrium dari sistem 𝑥 = 𝑓(𝑥, 𝜇). Jika semua nilai eigen dari matriks Jacobian mempunyai bagian real bernilai negatif, maka titik ekuilibrium dari sistem dikatakan stabil. Namun jika ada nilai eigen dari matriks Jacobian yang mempunyai bagian real bernilai positif, maka titik ekuilibrium dikatakan tidak stabil. (Olsder, 2004:58). Teorema tersebut tentulah memunculkan pertanyaan “Bagaimana kondisi titik ekuilibrium apabila mempunyai nilai eigen nol pada bagian realnya?”. Pada kenyataannya nilai eigen nol merupakan kondisi yang rentan terhadap gangguan, apabila sedikit saja sistem terganggu, maka nilai eigen dapat berubah ke daerah positif yang artinya titik ekuilibrium tidak stabil atau nilai eigen dapat berubah ke daerah negatif yang artinya titik ekuilibrium stabil. Rentannya nilai eigen nol memungkinkan terjadinya bifurkasi. Bifurkasi adalah perbedaan keadaan dinamik seiring dengan perubahan parameter. Jenis bifurkasi yang terjadi pada sistem dinamik adalah bifurkasi hopf, bifurkasi saddle-node, bifurkasi pitchfork, dan bifurkasi transkritikal. Terjadinya bifurkasi hopf ditandai dengan munculnya limit cycle pada solusi sistem dinamik. Limit cycle adalah suatu solusi yang bersifat periodik, sedangkan pada bifurkasi saddle-node dan pitchfork, terjadinya bifurkasi ditandai dengan bertambahnya dua titik ekuilibrium (Perko, 1991). Secara khusus, pada skripsi ini akan dibahas mengenai bifurkasi transkritikal. Sifat-sifat bifurkasi ini akan diselidiki dari suatu sistem yang mengalami bifurkasi transkritikal. Selanjutnya, syarat-syarat terjadinya bifurkasi 3 transkritikal juga akan diberikan dalam suatu teorema. Bifurkasi transkritikal hanya dibatasi pada sistem dinamik dengan satu parameter. Dengan kata lain, parameter 𝜇 pada sistem 𝑥 = 𝑓(𝑥, 𝜇) adalah parameter dimensi satu (𝜇 ∈ ℝ). Bentuk sistem dinamik yang mengalami bifurkasi transkritikal dapat diterapkan dalam kehidupan nyata. Contohnya, pada masalah konsumen-produsen ketika konsumsi sebanding dengan sumber daya. Selain itu dalam bidang kesehatan, yaitu untuk mengetahui penyebaran penyakit menular maupun tidak menular. Beberapa penyakit seperti AIDS, H1N1, dan TBC mempunyai periode laten, artinya ada selang waktu dimana suatu individu terinfeksi sampai munculnya penyakit. Berdasarkan hal tersebut, penulis tertarik mengambil judul ini. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka rumusan masalahnya: 1. Apakah pengaruh perubahan parameter terhadap keadaan sistem dinamik yang menyebabkan bifurkasi transkritikal. 2. Bagaimanakah bentuk sistem yang dapat mengalami bifurkasi transkritikal. C. Tujuan Penulisan Memperhatikan rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk memahami pengaruh perubahan parameter terhadap keadaan sistem dinamik yang menyebabkan bifurkasi transkritikal. 4 2. Untuk memahami bentuk sistem yang dapat mengalami bifurkasi transkritikal. D. Manfaat Penulisan Manfaat dari penulisan ini adalah: 1. Mampu memahami perluasan persamaan diferensial khususnya dalam teori bifurkasi pada sistem dinamik. 2. Memperkaya pengetahuan tentang persamaan diferensial.