STRATEGI BAURAN PROMOSI PONDOK PESANTREN DARUL MUTTAQIEN SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Oleh M. AGUNG PRATAMA 1110018200074 PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015 LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Skripsi berjudul "Strategi Prornosi Pondok Pesantren Darul Muttaqien (Berdasarkan Prestasi Ekstrakurikuler)" di susrtn oleh M. Agung Pratama, NIM 1110018200074, Program Studi Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Taroiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta" Telah melalui proses birnbingan dan <iinyatakan sah sebagai karya ilmiah yang berhak untuk diujikan pada sidang munaqasah sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh fakultas. Jakarta, April2015 Yang menyatakan, Dosen Pembimbing Dra. Nurdelima \Yaruwu. M.Pd NIP: 19671020 2001 12 2 001 LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI Skripsi ini berjudul "strategi Bauran Promosi Pondok Pesantren Darul Muttaqien" diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) uIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan telah dinyatakan lulus Ujian Munaqosah pada tanggal 28 April 2015 dihadapan Dewan penguji. oleh karena itu, penulis memperoleh gelar S.Pd dalam bidang Manajemen pendidikan. Jakarta, 28 Panitia Ujian Muaqosah Prodi) Dr.Hasyim Asy'ari. M.Pd Ketua Panitia (ketua Nrp. 1966100e 19e303 I Penguji ot ._>../.-.4p.!.! tb I Dr. Fathi Ismail. MM NIP. 194910t2197803 Penguji 004 Tanggal 1 003 II Dr.Hasvim Asy'ari. M.Pd NrP. 19661009 199303 I 004 8l/6 *ti Mengetahui April2015 LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI Yang bertanda tangandibawah ini: Nama M. Agung Pratarrra Nim 11 Jurusan Manajemen Pendidikan Judul skripsi Strategi Bauran Promosi Pondok Pesantren Darul Muttaqien 10018200074 Dengan ini saya menyatakan bahwa: 1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang saya ajukan unuk memenuhi salah satu persayaratan memperoleh gelar 51 di UIN Syarif Hidayatullah Iakarta. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di J. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan karya asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku dari UIN Syarif Hidayatultah Jakarta Jakarta,20 April 2015 M. Aeung Pratama NrM. 1110018200074 ABSTRAK M. Agung Pratama 1110018200074. Strategi Bauran Promosi Pondok Pesantren Darul Muttaqien. Skripsi, Jakarta: Program Studi Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. April 2015 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Strategi Bauran Promosi Pondok Pesantren Darul Muttaqien Strategi merupakan suatu kesatuan rencana yang luas dan terintegrasi yang menghubungkan antara kekuatan internal organisasi dengan peluang dan ancaman lingkungan eksternalnya. Promosi adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran Jenis metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif, dengan menggunakan pendekatan analisis deskriptif, instrumen pengumpulan data penelitian menggunakan instrumen : observasi awal, dokumentasi serta wawancara kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang kesiswaan dan orang tua serta murid Pondok Pesantren Darul Muttaqien. Setelah mendapatkan data yang diperlukan penulis, data dideskripsikan lalu dianalisis. Hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis menunjukan bahwa promosi yang dilakukan oleh pesantren Darul Muttaqien telah terlaksana dengan baik. Strategi yang digunakan dalam promosi Pondok Pesantren Darul Muttaqien berdasarkan bauran promosi yang tersedia berjalan dengan baik meski tanpa ada perencanaan serta program khusus pada setiap kegiatan bauran promosi yang dilakukan. Kata Kunci : Strategi Promosi, Bauran Promosi i ABSTRACT M. Agung Pratama 1110018200074. Promotion Mix Strategy Pondok Pesantren Darul Muttaqien. Thesis, Jakarta: Program Management Studies Faculty of Education and Teaching Tarbiyah, Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta. April 2015 This study aims to determine the Promotion Mix Strategy Pondok Pesantren Darul Muttaqien Strategy is a comprehensive unified and integrated plan linking an organization's internal strengths with the opportunities and threats external environment. Promotion is the flow of information or persuasion in one direction are made to direct a person or organization to act that created the exchange in marketing This type of method is carried out in this study is a qualitative research, using descriptive analysis approach, using research data collection instruments instruments: initial observation, documentation and interview principals, vice principals field of student and parents as well as students Pondok Pesantren Darul Muttaqien. After getting the necessary data the authors, the data is described and analyzed. Results of research conducted by the authors showed that the campaign carried out by Darul Muttaqien schools have done well. The strategy used in the promotion of Pondok Pesantren Darul Muttaqien based promotion mix available goes well though without any planning and special programs on any activities undertaken promotional mix. Keywords: Strategy Promotion, Promotion Mix ii KATA PENGANTAR Alhamdulillah wa syukurillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT Dzat yang maha berilmu di atas mereka yang merasa diri berilmu, serta pencipta Maha Sempurna. Ungkapan sholawat serta salam tertuju kepada Rasulullah SAW Insan termulia yang telah menghabiskan waktu untuk menuntun umat pengikutnya ke arah keselamatan hidup. Adapun benar skripsi sulit dapat terwujud manakala penulis tidak dapat bimbingan dan motivasi dari berbagai pihak, baik berupa saran maupun kritik, serta bantuan yang bersifat moril maupun materiil. Karena itulah sepatutnya di ucapkan terima kasih yang tak terhingga, terutama penulis tujukan kepada yang terhormat : 1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Dr. Hasyim Asy’ari, M. Pd., Ketua program studi Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Dra. Nurdelima Waruwu, M. Pd., Dosen Pembimbing yang dengan penuh kesabaran dan penuh perhatian, ketelatenan, dalam memberikan bimbingan serta arahan dalam penulisan skripsi ini, dan terima kasih yang sebesarbesarnya atas waktu yang diluangkannya. Semoga Allah SWT memberikan kesehatan dan kebaikannya dibalas dengan berlipat ganda. 4. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, khususnya program studi Manajemen Pendidikan yang dengan ikhlas menyumbangkan ilmunya selama penulis mengikuti perkuliahan. Semoga ilmu yang diberikan dapat menjadi bekal bagi penulis. 5. Bapak Hendrizal Rasyid S.S, Kepala Sekolah MA beserta staff guru Pondok Pesantren Darul Muttaqien Kabupaten Bogor. yang telah bersedia memberikan izin, tempat dan informasi kepada penulis. 6. Bapak Abdullah Hudri S.S, Kepala Sekolah MTs beserta staff guru Pondok Pesantren Darul Muttaqien Kabupaten Bogor. yang telah bersedia memberikan izin, tempat dan informasi kepada penulis. 7. Keluargaku tercinta, Ayahanda (Eddy Supriadi, S. Pd) dan Ibunda (apipah) yang senantiasa mengiringi langkahku dengan doa. Hanya Allah-lah yang sanggup membalas semua pengorbanan kalian dengan surgaNya kelak. 8. Adikku tersayang terima kasih karena tak henti-hentinya memberikan dorongan baik materiil, moriil dan spirituil, serta doa dan kasih sayang yang tiada tara, dengan segenap cinta dan buktiku, kupersembahkan karya kecilku ini untuk kalian orang-orang tercinta. 9. Sahabat-sahabat terbaikku Ilham Firdaus, M. Rizky, Alfin Ramadhandy, yang senantiasa menemani penulis dalam susah maupun senang. Sukses untuk kita semua. Amiin 10. Teman-teman seperjuangan program studi Manajemen Pendidikan 2010, khususnya teman-teman terbaikku Yandri Firmansyah, M. Barry Febriandi, M. Ridwan, Rezky Fahman, Badrussalam, M. Aby Farhan, Alwan Nahrowi, Ramonda, Faiz Izzat muttaqien, Dhiza namira, Popy lukitawati, Ayunda. Terima kasih telah menemani penulis dalam suka maupun duka, terima kasih telah menjadi sahabat terbaik. Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu hingga skripsi ini terselesaikan. Semoga bantuan yang diberikan menjadi amal soleh yang memperberat timbangan kebaikan kita di akhirat kelak. Kritik, saran dan ide senantiasa penulis terima dengan suka cita. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amiin.. Sekian dan terima kasih. Wassalamualaikum Wr. Wb. DAFTAR ISI ABSTRAK...................................................................................................................i DAFTAR ISI............................................................................................................... iii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1 B. Identikasi Masalah ......................................................................................... 5 C. Pembatasan Masalah ...................................................................................... 6 D. Perumusan Masalah ...................................................................................... 6 E. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 6 F. Manfaat Penelitian ........................................................................................ 6 BAB II KAJIAN TEORI A. Definisi Strategi ............................................................................................... 7 B. Proses Perencanaan Strategi ............................................................................ 8 1. Penetuan Misi dan Tujuan .................................................................. 8 2. Pengembangan Profil ........................................................................... 9 3. Analisa Internal Sekolah ...................................................................... 9 4. Analisa Lingkungan Eksternal ............................................................. 9 5. Identifikasi Kesempatan dan Ancaman Strategi .................................. 9 6. Pembuatan Keputusan Strategi ............................................................ 9 7. Pengembangan Strategi Sekolah .......................................................... 10 8. Implementasi strategi ........................................................................... 10 9. Peninjauan Kembali dan Evaluasi ....................................................... 10 C. Pengertian Promosi .......................................................................................... 10 D. Bauran Promosi ................................................................................................ 12 1. Periklanan ...................................................................................... 12 a. Fungsi Periklanan..................................................................... 13 b. Media-media Periklanan .......................................................... 15 2. Personal Selling ............................................................................. 16 3. Promosi Penjualan(Sales Promotion) ........................................... 18 4. Publisitas/ Hubungan Masyarakat.................................................. 20 E. Langkah-langkah Startegi Promosi .................................................................. 21 iii 1. Mengidentifikasi Audiens Sasaran ................................................ 21 2. Menentukan Tujuan Promosi ......................................................... 22 3. Merancang Pesan ........................................................................... 22 4. Memilih Saluran Komunikasi ........................................................ 23 5. Menentukan Anggaran Promosi .................................................... 24 F. Hasil Penelitian Yang Relevan ........................................................................ 25 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian .......................................................................... 26 B. Metode Penelitian ............................................................................................ 26 C. Teknik Pengumpulan Data .............................................................................. 27 D. Teknik Analisa Data ........................................................................................ 28 E. Kisi-kisi Instrumen Penelitian.......................................................................... 29 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Pondok Pesantren Darul Muttaqien ................................... 31 1. Profil Pondok Pesantren Darul Muttaqien ........................................... 31 2. Sejarah Singkat Berdirinya Pondok Pesantren Darul Muttaqien ......... 32 3. Visi dan Misi Pondok Pesantren Darul Muttaqien .............................. 32 a. Visi Pondok Pesantren Darul Muttaqien.................................. 32 b. Misi Pondok Pesantren Darul Muttaqien ................................. 33 c. Program-Program Utama ......................................................... 33 4. Jumlah Santri dan Latar Belakang ....................................................... 34 5. Lingkungan Pesantren .......................................................................... 35 a. Budaya Masyrakat Jabon Mekar .............................................. 35 b. Hubungan Darul Muttaqien dengan Masyarakat ..................... 35 B. Deskripsi dan Analisa Data .............................................................................. 36 1. Periklanan ............................................................................................ 36 a. Brosur ....................................................................................... 36 b. Spanduk.................................................................................... 38 c. Media Elektronik ..................................................................... 40 2. Publisitas .............................................................................................. 42 a. Porseka (Pekan Olahraga Seni dan Pramuka ........................... 42 b. Pentas Seni (Panggung Gembira dan Venus) ......................... 44 iv c. Perlombaan dan Pementasan Kegiatan Ekstrakurikuler .......... 46 3. Personal Selling ................................................................................... 47 4. Sales Promotion ................................................................................... 49 5. Langkah-langkah Strategi Promosi ...................................................... 52 a. Mengidentifikasi Audiens Sasaran .......................................... 52 b. Menentukan Tujuan Promosi ................................................... 53 c. Merancang Pesan ..................................................................... 53 d. Memilih Saluran Komunikasi .................................................. 54 e. Menentukan Anggaran Promosi .............................................. 54 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ...................................................................................................... 55 B. Saran ................................................................................................................ 56 DAFTAR PUSTAKA v BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pondok Pesantren Darul Muttaqien merupakan salah satu Pondok Pesantren yang terletak di daerah Jawa Barat lebih tepatnya di daerah Parung, Bogor. Sebagai sebuah langkah dalam mencapai tujuan tentunya pesantren harus memiliki sebuah objek atau dalam hal ini santri untuk menjalankan proses pembelajaran dan juga untuk mengembangkan sekolah dan untuk mendapatkan hal tersebut hal pertama yang harus dilakukan sekolah adalah promosi terhadap apa saja yang dimiliki oleh sekolah dan juga kelebihan yang dapat ditawarkan oleh sekolah jika orang tua menyekolahkan anaknya di sekolah tersebut. Promosi yang dilakukan pesantren dapat dilakukan melalui berbagai macam media atau berbagai macam cara hal ini dapat dengan mudah dilakukan akan tetapi yang menjadi persoalan adalah apa isi dari promosi tersebut apakah dapat membangkitkan minat siswa dan orang tua siswa untuk sekolah dan menyekolahkan anaknya di tempat tersebut atau malah sebaliknya. Biasanya promosi berisi hal-hal yang merupakan kelebihan pesantren dan juga keuntungan yang didapat jika menyekolahkan anaknya di pesantren tersebut. Dalam hal ini pesantren biasanya memberikan penjelasan mengenai berbagai macam prestasi yang dimiliki dan juga berbagai macam kegiatan baik yang memiliki hubungannya dengan kurikulum atau juga yang bersifat membina sifat kedewasaan dari peserta didik. Setiap hal yang dimiliki pesantren terutama yang berkaitan mengenai keunggulan pesantren dapat dijadikan sebagai bahan untuk promosi pesantren dalam memasarkan jasa pendidikan. Hal-hal tersebut pasti dapat menarik minat calon santri baru dan juga orang tua mereka ketika mencari sebuah pesantren yang cocok untuk perkembangan putra/putrinya. Dengan pandangan yang realistis dan juga minat serta bakat anak yang cukup 1 2 mumpuni maka pilihan akan pesantren tersebut merupakan pilihan yang sangat bijak karena nanti pada usia dewasa ketika siswa tersebut keluar dari sekolah siswa tersebut telah memiliki sebuah kompetensi yang cukup baik dan dapat dengan mudah menghadapi persaingan di masyarakat. Pesantren dalam hal promosi telah memanfaatkan banyak saluran di antaranya dengan memanfaatkan bauran promosi yang tersedia seperti pembuatan dan penyebaran brosur, periklanan melalui media elektronik, penempatan PSB secara khusus, pejualan secara pribadi, publisitas kepada masyarakat sekitar serta penjualan melalui sales promotion. Melalui bauranbauran promsi inilah pesantren berusaha berkomunikasi serta membujuk masyarakat luas untuk mempercayakan anaknya sekolah di pesantren ini. Promosi pesantren merupakan langkah nyata yang dilakukan oleh pesantren untuk memperkenalkan apa yang dimiliki oleh pesantren sehingga prestasi yang menjadi kebanggaan pesantren selama ini mampu dipublikasikan secara umum dan masyarakat secara luas mengetahui apa saja kelebihan yang dimiliki oleh pesantren tersebut. Jika dilihat dari bauran promosi yang meliputi periklanan, personal selling (penjualan pribadi), promosi penjualan serta publisitas atau hubungan masyrakat maka dapat di lihat bahwa promosi yang dilakukan oleh pesantren Darul Muttaqien dapat dikatakan masih belum maksimal seperti dalam hal publisitas atau hubungan masyrakat dalam hal ini pesantren hanya mampu melakukan promosi di wilayah sekitar pesantren saja, begitu juga dalam hal periklanan di media elektronik, website dan juga media sosial lainnya. Selama ini promosi yang dilakukan cukup banyak menarik calon santri baru, itu terlihat dari jumlah calon santri yang mendaftar selalu memenuhi kuota yang di sediakan bahkan terkadang melebihi kuota. Selain itu di lihat dari waktu pendaftaran calon santri baru yang biasanya di selenggarakan mulai dari bulan desember hingga juni target kuota itu sendiri sudah terpenuhi sejak bulan maret sehingga pendaftaran sudah harus di tutup karena 3 pihak pondok tidak mau kelebihan kuota terlalu banyak. Promosi yang dilakukan lebih banyak kepada pengenalan apa saja yang ditawarkan pesantren untuk santri yang belajar di pondok ini selain itu juga ada kelebihan pesantren seperti dari sarana dan prasarana yang di tawarkan, kualifikasi guru yang mengajar dan juga prestasi-prestasi yang telah didapat oleh pesantren. Semua hal itu hanyalah untuk menginformasikan kepada masyarakat dan juga calon santri baru bahwa pesantren memiliki keunggulan dalam beberapa bidang dan bisa menjadi pertimbangan untuk mendaftarkan putra-putrinya untuk sekolah di pesantren ini. Berbagai macam kelebihan yang di miliki oleh pesantren selalu menjadi bahan promosi yang menjanjikan karena menawarkan keunggulan serta menawarkan hal-hal yang memiliki nilai lebih untuk menjadi bahan pertimbangan calon santri baru beserta orang tuanya. Biasanya pesantren dalam membuat sebuah hal yang berkaitan dengan periklanan selalu menyertai beberapa hal seperti daftar prestasi yang dimiliki pesantren baik secara kegiatan akademik maupun kegiatan ekstrakurikuler, ketersediaan sarana dan prasaran pendukung kegiatan belajar maupun kegiatan keseharian santri, jadwal kegiatan keseharian santri, kegiatan santri selain kegiatan pelajaran rutin di sekolah seperti kegiatan ekstrakurikuler maupun kegiatan yang berkaitan dengan kegiatan keagamaan lainnya. Hal-hal tersebut menjadi sebuah senjata khusus bagi pesantren karena memang pendidikan pesantren berbeda dengan pendidikan diluar sehingga kelebihan-kelebihan ini dapat menjadi pertimbangan khusus ketika seorang calon santri baru mencari pondok yang tepat untuk tumbuh kembangnya. Setiap kegiatan bauran promosi yang dilakukan oleh pesantren tidak pernah ada perencanaan baik secara tertulis maupun perencanaan secara jangka pendek ataupun jangka panjang. Semua kegiatan promosi yang dilakukan hanya berdasarkan kegiatan rutinitas pondok dalam rangka penerimaan santri baru. Semua kegiatan bauran promosi yang dilakukan baik itu periklanan, personal selling, publisitas maupun sales promotion hanya 4 sekedar pemberitahuan kepada khalayak umum bahwa pesantren siap menerima santri baru untuk tahun ajaran selanjutnya. Kegiatan-kegiatan bauran promosi bisa dibilang hanya berjalan sesuai dengan kebutuhan yang ada pada saat itu tanpa ada strategi khusus ataupun rancangan khusus karena memang tidak ada agenda khusus mengenai kegiatan promosi ini. Contohnya saja kegiatan penyebaran brosur yang bisa dibilang hanya sekedar penyediaan di tempat PSB tanpa ada tujuan tempat khusus penyebaran serta tanpa ada kegiatan khusus dalam penyebarannya. Kegiatan-kegiatan bauran promosi mempunyai cara yang sama yaitu tidak ada strategi khusus dalam pelaksanaannya karena memang tidak ada kegiatan promosi khusus yang direncanakan maupun yang di di agendakan oleh pesantren, semua kegiatan-kegiatan yang bisa dibilang merupakan kegiatan promosi biasanya hanya dilakukan sebagaiman kegiatan itu pada umumnya. Seperti kegiatan apel tahunan sebagaimana pengamatan saya selama ini kegiatan ini merupakan salah satu ajang kegiatan promosi pesantren yang dapat meningkatkan citra pesantren maupun dapat meningkatkan nilai jual pesantren kepada masyarakat luas akan tetapi kegiatan ini hanya dilakukan sebagai kegiatan rutinitas tahunan pesantren tanpa dimasukan ataupun di rencanakan sebagai salah satu agenda kegiatan promosi. Kegiatan lainnya seperti kegiatan program ekstrakurikuler baik itu perlombaan maupun kegiatan pementasan kegiatan ekstrakurikuler setiap ada pelaksanaannya tidak ada sama sekali agenda promosi yang secara khusus dilakukan pesantren padahal jika ada agenda khusus dapat menjadi nilai tambah khusus bagi pesantren itu sendiri. Kegiatan PSB (Penerimaan Santri Baru) mungkin salah satu dari sekian kegiatan promosi yang dilakukan pesantren melalui bauran promosi. Kegiatan PSB ini berupa pendirian tempat khusus untuk penerimaan santri baru yang di dalam tempat tersebut tersedia berbagai macam informasi mengenai penerimaan santri baru mulai dari brosur, jadwal penerimaan santri baru hingga ada petugas khusus yang bertugas ketika ada calon santri baru yang 5 ingin mengetaui kondisi pesantren. Bisa di bilang kegiatan ini merupakan kegiatan dari bauran promosi yaitu sales promotion meskipun tidak ada promosi khusus dalam kegiatannya hanya sekedar penjelasan mengenai kegiatan pesantren maupun saran dan prasarana yang dimiliki pesantren. Pondok pesantren Darul Muttaqien sendiri merupakan kesatuan pendidikan dari MTs dan MA. Kesatuan dua jenjang pendidikan ini tidak memiliki bagian khusus yang menaungi masalah promosi pondok pesantren sehingga semua kegiatan promosi di limpahkan kepada wakil kepala sekolah bidang kesiswaan dan jabatan itu di emban oleh satu orang untuk dua jenjang pendidikan. Selain itu jabatan lain yang di emban oleh WaKepSek bidang kesiswaan tersebut adalah kepala PSB. Tidak adanya kekhususan orang yang bertanggung jawab untuk promosi ini mengakibatkan tidak fokusnya kegiatan promosi yang dilakukan. Faktor-faktor diatas merupakan bagian dari permasalah promosi yang dilakukan oleh pesantren, meskipun selama ini penerimaan santri selalu memenuhi kuota tidak ada salahnya jika pesantren mulai merancang rencana untuk kegiatan promosi yang lebih baik agar pesantren lebih berkembang dan menunjukan profesionalitas didalam penyelengaraan pendidikan. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis menyusun skripsi dengan judul “Strategi Bauran Promosi Pondok Pesantren Darul Muttaqien” B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat di identifikasikan berbagai masalah yaitu sebagai berikut : 1. Tidak ada strategi bauran promosi khusus dalam pelaksanaan promosi pesantren 2. Kurangnya pemanfaatan kegiatan-kegiatan khusus untuk promosi pesantren 3. Tidak adanya bagian khusus yang menjadi penanggung jawab promosi pesantren. 6 C. Pembatasan Masalah Dari identifikasi masalah di atas dan keterbatasan kemampuan penulis maka dalam skripsi ini perlu adanya pembatasan masalah hanya pada pembahasan tentang strategi promosi pesantren Darul Muttaqien berdasarkan prestasi ekstrakurikuler melalui periklanan, personal selling, sales promotion dan publisitas. D. Perumusan Masalah Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah di atas, maka penulis mengajukan perumusan masalah yaitu tentang Bagaimana strategi bauran promosi pondok pesantren Darul Muttaqien? E. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana strategi bauran promosi pondok pesantren Darul Muttaqien. F. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini antara lain : 1. Bagi dunia pendidikan : dapat memberikan penjelasan secara teoritis terhadap promosi sekolah. 2. Bagi pesantren : mampu memberikan informasi mengenai cara mempromosikan pesantren dengan kelebihan yang dimiliki. 3. Bagi penulis : sebagai sarana penambah khazanah keilmuan dan dapat mengetahui tata cara penelitian dan penulisan karya ilmiah yang baik dan benar. BAB II KAJIAN TEORI A. Definisi Strategi Menurut Buchari Alma “Strategi merupakan suatu kesatuan rencana yang luas dan terintegrasi yang menghubungkan antara kekuatan internal organisasi dengan peluang dan ancaman lingkungan eksternalnya”1 dengan kata lain strategi adalah peta kekuatan serta kelemahan sebuah organisasi yang digunakan untuk menepis ancaman dan menggunakan peluang yang tersedia bagi organisasi/ sekolah untuk perkembangan kedepannya. Selain itu strategi merupakan salah satu cara untuk mengembangkan rencana yang sudah di buat agar berjalan sesuai dengan tujuan sekolah dengan cara memperhatikan berbagai macam faktor baik dari internal sekolah maupun eksternal sekolah. Sedangkan menurut Chandler yang dikutip oleh Mudrajad Kuncoro. “ strategi adalah penentuan tujuan dan sasaran jangka panjang perusahaan, diterapkannya aksi dan alokasi sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.”2 Strategi dalam pengertian ini merupakan penetapan sasaran, rencana mencapai sasaran tersebut serta implementasi rencana pencapaian sasaran tersebut. Strategi yang telah dibuat oleh sekolah merupakan gambaran jangka panjang mengenai apa saja yang akan di capai oleh sekolah dalam jangka waktu tertentu, selain itu dalam strategi tersebut juga di tuliskan mengenai apa saja yang yang menjadi strategi umum dan juga strategi khusus (operasional) sehingga setiap kegiatan yang dilakukan oleh sekolah dapat terlaksana dengan baik dan dapat mencapai hasil yang maksimal dalam pencapaiannya. Strategi memang murninya adalah sebuah “seni” karena strategi membutuhkan berbagai macam kecerdasan dan juga keahlian khusus ketika 1 Prof. Dr. H. Buchari Alma, M.Pd. Manajemen Corporate & Strategi Pemasaran Jasa Pendidikan. Hlm : 64 2 Mudrajad Kuncoro, Strategi Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif, (Jakarta : Erlangga, 2007),h. 1 7 8 merencanakan/ memformulasikan serta mengimplementasikan strategi tersebut seperti halnya dalam dunia militer strategi perang yang baik adalah seni terindah untuk memenangkan perang. Strategi yang benar akan menghasilkan sebuah pencapaian tujuan yang sempurna maka dari pada itu formulasi strategi yang dirancang haruslah sesuai dengan keadaan organisasi serta sesuai dengan kondisi tujuan pemasaran organisasi agar strategi yang digunakan dapat berjalan maksimal. Berdasarkan dua pendapat diatas strategi adalah rencana yang luas untuk jangka panjang dan terintegrasi dengan semua sumber daya organisasi serta menghubungkan antara kekuatan organsisai dengan peluang organisasi di masyarakat serta meminimalisir kelemahan organisasi dari ancaman yang timbul dari dunia luar dan diterapkannya aksi dan alokasi sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Melalui perencanaan strategi yang benar akan menghasilkan sebuah program yang dapat mencapai tujuan sekolah secara maksimal dalam segi apapun strategi tersebut di gunakan. B. Proses Perencanaan Strategi Langkah-langkah proses penyusunan strategi adalah sebagai berikut: 1. Penentuan Misi dan Tujuan Perumusan misi dan tujuan merupakan tanggung jawab kunci bagi manajer puncak. Perumusan ini dipengaruhi nilai-nilai yang dibawa manajer. Nilai-nilai ini mencakup semua kondisi organisasi mulai dari masalah sosial dan etika hingga masalahmasalah umum seperti jasa dan pengoperasian organisasi atau sekolah. Pada tahap ini, misi dan tujuan berupa “ pernyataan yang menegaskan tujuan perusahaan dan apa yang ingin dicapai perusahaan dalam lingkungan yang lebih luas”3. 3 Philip Kotler dan Gary Amstrong, prinsip-prinsip pemasaran, (jakarta : erlangga, 2001) edisi delapan, h. 53 9 2. Pengembangan profil Langkah ini dilakukan dengan mengidentifikasi tujuan dan strategi yang ada sekarang. Profil sekolah adalah hasil analisa internal sekolah untuk mengidentifikasi tujuan dan strategi sekarang, serta merinci kualitas dan kuantitas sumber daya sekolah yang tersedia. 3. Analisa Internal Sekolah (Kekuatan dan Kelemahan) Langkah berikutnya yaitu menganalisa kekuatan dan kelemahan sekolah. Tujuan proses analisa internal adalah untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan sekolah yang penting bagi perumusan strategi sekolah. Secara konseptual tujuan ini, dapat dicapai melalui identifikasi faktor-faktor internal strategi seperti saluran promosi, teknologi dan struktur organisasi. Dengan memahami kekuatan dan kelemahan maka perumusan strategi diharapkan lebih efesien dan efektif. 4. Analisa Lingkungan Eksternal Selain menganalisai lingkungan internal sekolah juga perlu menganalisa lingkungan eksternal sekolah karena kegiatan ini untuk mengetahui perubahan apa saja yang terjadi di luar sekolah dan apa saja yang dibutuhkan oleh masyarakat diluar sekolah. 5. Identifikasi Kesempatan dan Ancaman Strategi Menganalisa kesempatan serta ancaman yang akan dihadapi akan memudahkan jalannya strategi karena sebelum menjalankannya terlebih dahulu pembuat strategi mengetahui apa yang akan dihadapinya nanti seperti perkembangan pola pikir masyrakat, kebutuhan akan pendidikan yang bermutu dan perkembangan teknologi yang semakin meningkat. 6. Pembuatan Keputusan Strategi Setelah mengidentifikasi semua lingkungan sekolah baik internal maupun eksternal maka langkah selanjutnya adalah 10 pembuat keputusan strategi sehingga sekolah memiliki kejelasan terhadap langkah-langkah selanjutnya yang akan dijalani. 7. Pengembangan Strategi Sekolah Setelah tujuan dan strategi telah dipilih dan ditetapkan maka sekolah perlu menjabarkannya dalam sasaran jangka panjang tentu saja dalam hal ini yaitu perekrutan murid baru dan juga strategi operasional harian. Tujuan dan strategi umum diterjemahkan dan diperinci menjadi berbagai strategi, kebijaksanaan dan taktik operasional pada masing-masing bidang fungsional organisasi. 8. Implementasi Strategi Implementasi berarti pelaksanaan strategi menjadi kegiatan. Impelementasi melibatkan semua atau sebagian strategi kepada SDM yang sesuai, diikuti dengan alokasi dana dan sumber daya yang dibutuhkan. Faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi strategi antara lain adalah tugas, orang, struktur, teknologi dan balas jasa. Keberhasilan sebuah strategi menunjukan sekolah mampu mengintegrasikan semua faktor dengan baik dan sempurna. 9. Peninjauan Kembali dan Evaluasi Proses ini merupakan strategi kontrol yaitu setelah strategi di implemetasikan, manajer senantiasa memonitor secara berkala atau pada tahap-tahap kritis implementasi strategi sehingga dapat mengetahui apakah strategi berjalan ke arah tujuan yang ditetapkan atau tidak. C. Pengertian Promosi Mengenai pengertian promosi penulis mengutip beberapa pengertian promosi dari para ahli, antara lain : 1. Menurut Basu Swastha DH, “ promosi adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan 11 seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran.”4 2. Menurut Philip Kotler, “promosi merupakan berbagai kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk mengkomunikasikan manfaat dari produknya dan untuk meyakinkan konsumen sasaran (target consumers) agar membelinya.”5 3. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, “Promosi (dagang) adalah kegiatan komunikasi untuk meningkatkan volume penjualan dengan pameran, periklanan, demonstrasi, dan usaha lain yang bersifat persuasif.”6 Berdasarkan tiga definisi diatas bahwa promosi merupakan kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan (sekolah) untuk memperkenalkan kepada publik (masyarakat) tentang produk yang mereka miliki yang merupakan bagian penting dari sebuah proses pemasaran jasa sebuah pendidikan. Selain memasarkan dagangan (jasa) yang dimiliki oleh sekolah yang menjalankan promosi fungsi lain dari kegiatan ini adalah mengedukasi masyarakat tentang apa saja yang di tawarkan oleh sekolah kepada masyarakat, kegiatan ini memang tidak berlangsung secara instan karena memang banyak aspek yang harus di laksanakan dalam penerapannya. Hal lain yang juga merupakan bagian dari kegiatan promosi ini adalah pemanfaatan berbagai macam bidang dan aspek yang dimiliki oleh sekolah entah hal tersebut berasal dari internal sekolah maupun ekstrenal sekolah agar dapat menjangkau semua kalangan masyarakat dalam setiap kegiatannya. Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran.Betapapun berkualitasnya suatu produk, bila konsumen belum pernah mendengarnya dan tidak yakin bahwa produk tersebut akan berguna untuk mereka, maka mereka tidak akan pernah membelinya. Dengan kata lain promosi adalah langkah awal bagi sekolah 4 Basu Swastha DH, Azas-azas Marketing, (yogyakarta : Liberty, 1984), edisi 3, h.237 Philip Kotler, Dasar-dasar Pemasaran, (Jakarta:Intermedia,1983), edisi kedua, h. 59 6 Pusat bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus besar Bahsa Indonesia, h. 898 5 12 untuk memperkenalkan kepada masyarakat tentang apa saja yang dimiliki oleh sekolah dan keuntungan apa saja yang akan didapat jika masyarakat mempercayakan untuk menyekolahkan anaknya di sekolah tersebut kegiatan promosi yang dilakukan bisa melalui berbagai macam media seperti tatap muka langsung atau dengan media lain seperti spanduk, pamflet brosur bahkan melalui pembicaraan yang disebar kepada kalangan masyarakat tertentu. D. Bauran Promosi Secara umum bentuk promosi memiliki fungsi yang sama, tetapi bentuk-bentuk dapat dibedakan berdasarkan tugas-tugas khususnya. Beberapa tugas khusus itu sering disebut bauran promosi. Bauran promosi sebagaimana disebutkan oleh Philip Kotler adalah” perpaduan khusus antara iklan, penjualan pribadi, promosi penjualan dan hubungan masyarakat yang digunakan perusahaan untuk meraih tujuan iklan dan pemasarannya.”7 Setiap bauran promosi memiliki tugas masing-masing dalam menjalankan tugasnya, hal tersebut berkaitan dengan bagaimana pihak yang menjalankan promosi menggunakan kegiatan promosi yang dilakukan, bisa saja mencampur antara satu bauran dengan bauran lainnya namun tetap memiliki tugas serta fungsi yang berbeda-beda dalam setiap pelaksanannya. Bauran promosi meliputi berbagai macam bentuk, berikut penjabaran mengenai bauran promosi : 1. Periklanan Menurut Willian G. Nickels, periklanan adalah “komunikasi nonindividu dengan sejumlah biaya melalui berbagai media yang dilakukan perusahaan, lembaga non-laba, serta individu-individu.”8 sedangkan menurut Monle Lee dan Carla Johnson periklanan adalah “komunikasi komersil dan nonpersonal mengenai sebuah organisasi dan produkproduknya yang ditransmisikan ke suatu khalayak target melalui media bersifat massal seperti televisi, radio, koran, majalah, direct mail 7 8 Philip Kotler dan Gary Amstrong, prinsip-prinsip pemasaran,.... h. 111 Basu Swastha DH, azas-azas,....h. 245 13 (pengeposan langsung), reklame luar ruang, atau kendaraan umum.”9 American Marketting Association (AMA) mendefinisikan iklan sebagai semua bentuk bayaran untuk mempresentasikan dan mempromosikan ide, barang, atau jasa secara non personal oleh sponsor yang jelas.10 Dari semua definisi itu maka dapat disimpulkan bahwa periklanan adalah kegiatan yang dilakukan untuk memperkenalkan kepada masyarakat luas tentang manfaat suatu barang yang diproduksi oleh perusahaan tersebut. Dalam hal ini periklanan dapat diartikan komunikasi yang dilakukan oleh pihak sekolah kepada masyarakat tentang kelebihan yang dimiliki oleh sekolah melalui berbagi media yang ada. Periklanan juga di maksudkan memberikan informasi kepada masyarakat mengenai manfaat serta kelebihan apa saja yang akan di dapat jika menggunakan ataupun membeli produk yang di tawarkan oleh pengiklan tersebut. a. Fungsi-fungsi periklanan “fungsi periklanan informing(memberi dibagi informasi), reminding(mengingatkan), adding menjadi lima yaitu persuading(membujuk), value(memberikan nilai tambah), dan assisting(mendampingi) upaya-upaya lain dari perusahaan.”11 Disamping itu, menurut Basu Swastha diktakan bahwa periklanan juga berfungsi “menciptakan kesan (image), memuaskan keinginan dan alat komunikasi.12 Berikut penjelasan mengenai fungsi periklanan : 1) Memberikan Informasi (informing) Iklan digunakan untuk memberikan informasi kepada konsumen tentang penyediaan produk tertentu, pada lokasi tertentu dan harga tertentu pula. Memberikan informasi pada iklan hanya ditunjukan untuk memberikan informasi saja tanpa 9 Monle lee dan Carla Johnson, Prinsip-prinsip Pokok Periklanan dalam Perspektif Global, (Jakarta; kencana, 2007), h. 3 10 Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, (Yogyakarta: Andi, 1998), h.226 11 Terence A, Shimp, Periklanan Promosi : Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu, (Jakarta : Erlangga, 2000), edisi ke-5, h. 357 12 Basu Swastha DH, Azaz-azas Marketing...,h. 247-248 14 ada tujuan untuk membujuk. Dengan adanya informasi memudahkan pembeli untuk mencari barang yang dia butuhkan dan memudahkan pembeli untuk menjual barang dagangannya. Jadi, memberikan keuntungan untuk kedua belah pihak. 2) Membujuk dan mempengaruhi (persuading) Disamping memberikan informasi, iklan pun dapat dijadikan sebagai media untuk membujuk dan mempengaruhi pembeli dengan pesan-pesan yang persuasif. Iklan yang efektif mampu membujuk pelanggan untuk membeli atau menggunakan jasa yang diiklankan tersebut. 3) Pengingat (reminding) Iklan yang diputar secara berulang-ulang bertujuan untuk mengingatkan konsumen akan suatu barang atau suatu jasa sehingga mereka akan tetap membeli produk atau menggunakan jasa tersebut tanpa memperdulikan yang lain. Fungsi ini juga menjaga agar merek perusahaan tetap dikenang dalam benak konsumen. 4) Memberikan nilai tambah (adding value) Iklan memberikan mempengaruhi nilai konsumen. tambah Iklan pada merek yang efektif dengan akan menyebabkan produk atau jasa yang diiklankan terlihat lebih menarik dan lebih unggul dari tawaran pesaing. 5) Mendampingi/upaya lain perusahaan (assisting) Iklan hanyalah salah satu anggota dari bauran komunikasi pemasaran. peran utama iklan adalah mendampingi upayaupaya lain dari perusahaan dalam proses komunikasi pemasaran. 6) Menciptakan kesan Iklan yang ditampilkan atau ditawarkan harus bisa memberikan kesan kepada konsumen bahwa produk tersebut berbeda dari produk-produk atau jasa-jasa yang lain. 15 7) Memuaskan keinginan Iklan yang efektif mampu memenuhi apa saja yang diharapkan oleh konsumen terhadap barang dan produk jasa tertentu sehingga memberikan sugesti untuk membeli produk tersebut. 8) Alat komunikasi Walaupun dalam prosesnya bersifat tidak langsung, iklan bisa dijadikan sebagai media komunikasi oleh penjual kepada pembeli begitu pula sebaliknya. 9) Menghibur (entertainment)13 Selain menginformasikan dan mempengaruhi, iklan pun menjadi media penghibur bagi khalayak dari apa yang ditampilkan dan disampaikan. Konsep iklan dan tokoh atau aktor yang memerankannya pun menjadi alasan masyarakat memilih produk tersebut. b. Media-media periklanan Adapun media yang digunakan untuk mendukung kegiatan periklanan, yaitu : 1) Media cetak Media cetak merupakan media yang statis dan mengutamakan pesan-pesan visual dalam melaksanakan fungsinya sebagai penyampai informasi. Media cetak dapat berupa majalah, surat kabar, katalog dan brosur. 2) Media elektronik Pesatnya perkembangan teknologi yang menghapuskan batas ruang dan waktu membuat perusahaan atau lembaga-lembaga menggunakan media periklanan elektronik. Sifatnya yang masif dan daya jangkau yang luas memungkinkan untuk menggapai market yang lebih besar. Media elektronok dapat berupa televisi, radio, internet dan lain-lain. 13 Fandy Tjiptono, Strategi..., h. 226 16 Informasi yang disajikan iklan harus menarik, singkat, jelas dan padat serta disampaikan secara berulang-ulang. Tujuannya adalah untuk menimbulkan minat dan mempengaruhi konsumen untuk membeli. 2. Personal Selling “Personal selling adalah komunikasi langsung (tatap muka) antara calon penjual dan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk kepada calon pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan terhadap produk sehingga mereka kemudian mencoba dan membelinya.”14 Personal selling merupakan kegiatan promosi yang berbeda dengan periklanan karena dalam pelaksanaannya menggunakan tenaga manusia. Penjualan tatap muka merupakan sebuah proses dimana para pelanggan diberi informasi dan mereka dibujuk secara personal untuk membeli atau menggunakan produk atau jasa yang ditawarkan. Personal selling merupakan presentasi lisan dalam suatu pembicaraan dengan satu atau beberapa pembeli potensial dengan tujuan untuk melakukan penjualan.15 Penjualan perseorangan adalah satu bentuk promosi melalui wiraniaga yang melakukan presentasi prosuk kepada para konsumen sehingga akan dapat menimbulkan komunikasi dua arah antara penjual dengan pembeli. Oleh karena sifatsifat tersebut metode ini memiliki kelebihan yaitu operasinya yang lebih fleksibel, penjual dapat mengamati perilaku pembeli secara langsung, penjual dapat menyesuaikan pendekatan yang digunakan dalam mempromosikan dagangannya, pelanggan dapat langsung memutuskan untuk berminat atau tidak dan pada akhirnya penjual dapat menjalin hubungan jangka panjang dengan pelangannya. Berdasarkan pengertian personal selling yang telah dikemukakan maka dapat di simpulkan bahwa kegiatan bauran promosi yang berupa 14 Fandy Tjiptono, Strategi...,h. 224 Philip Kotel dan Gary Armstrong, Dasar-dasar Pemasaran, (Jakarta; Prenhaalindo, 1996), h. 130 15 17 penjualan pribadi merupakan penjualan langsung antar personal dengan beberapa orang ataupun seorang pembeli dengan pengalokasian waktu secara khusus serta cara dan teknik khusus yang digunakan secara konstan dengan cara melihat situasi serta tanggapan dari calon pembeli tersebut agar dapat tercipta sebuah komunikasi yang baik dan dapat meminimalisir penolakan yang mungkin akan terjadi jika tetap melakukan rencana yang telah disediakan namun tidak sesuai dengan kondisi lapangan yang dihadapi serta dapat menjalin hubungan jangka panjang jika dapat membujuk pembeli tersebut. Menurut Fandi Tjiptono16 aktifitas penjualan pribadi memiliki beberapa fungsi yaitu: a. Prospecting, yaitu mencari pembeli dan menjalin hubungan dengan mereka b. Targeting, yaitu mengalokasikan kelangkaan waktu penjual demi pembeli c. Comunicating, yaitu memberi informasi produk kepada pelanggan d. Selling, yaitu mendekati, mempresentasikan dan mendemonstrasikan, mengatasi penolakan serta menjual produk kepada pelanggan e. Servicing, yaitu memberikan berbagai jasa dan pelayanan kepada pelanggan f. Information gathering, yaitu melakukan riset dan melakukan intelejen pasar g. Allocating, yaitu menentukan pelanggan yang dituju. 3. Promosi Penjualan ( Sales Promotion) Promosi penjualan merupakan kegiatan perusahaan untuk menjajakan produk yang dipasarkan sedemikian rupa sehingga mudah dilihat dan terlihat menarik dalam pandangan konsumen. Menurut 16 Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, (Yogyakarta: Andi, 2008) h. 224 18 John F. Luick dan William L. Ziegler sebagaimana dikutip Winardi dalam bukunya yang berjudul Promosi dan Reklame mendefinisikan promosi penjualan sebagai “sebuah aktifitas dan atau bahan yang bertindak sebagai perangsang langsung yang menawarkan nilai tambah atau insentif untuk produk tertentu kepada pihak yang menjualnya kembali.”17 Selanjutnya, Patrick Forsyth mendefinisikan promosi sebagai “insentif yang cepat atau lambat menggerakan orang untuk membeli dan mendapatkan, umumnya dalam jangka pendek, baik dalam bentuk uang maupun barang (produk dan jasa).”18 Adapun tujuan utama dilakukannya promosi penjualan adalah “untuk merangsang pembelian produk atau jasa diatas tingkat sasaran dengan cara meningkatkan nilai dalam pandangan pembeli atau pemakai.”19 Menurut fandy Tjiptono20 promosi penjualan adalah bentuk persuasi langsung melalui penggunaan berbagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk dengan segera dan atau menningkatkan jumlah barang yang akan dibeli pelanggan. Promosi penjualan merupakan salah satu bentuk kegiatan promosi yang memberikan dorongan atau stimulus tertentu kepada konsumen dengan tujuan agar konsumen tertarik membeli produk yang ditawarkan penjual. Promosi penjualan memiliki dua orientasi yaitu : a. Orientasi konsumen : ditujukan kepada pemakai akhir, bentuk promosi dapat berupa pemberian kupon, sampel produk, diskok, undian, kontes, dll. Orientasi untuk promosi bersifat jangka pendek. b. Orientasi perdagangan : ditujukan pada pihak perantara pemasaran, pengecer, pedagang besar an distributor. 17 18 337 19 20 Winardi, Promosi dan Reklame, (Bandung: Mandar Maju, 1992), h. 115 Patrick Forsyth, Manajemen Penjualan, (Jakarta : Elekmedia Komputindo, 1993), h. ibid, h. 338 Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, (Yogyakarta: Andi, 2008)h. 229 19 Bentuk promosi dapat berupa bantuan dana promosi, penyesuaian harga jual, kompetensi penjualan, pameran dan lain-lain. Bertujuan mempersiapkan stok dan mempromosikan produk bersangkutan. Dalam promosi penjualan, ada beberapa bagian atau alat dalam mempromosikan penjualan yaitu21 : a. Contoh produk adalah tawaran produk sejumlah tertentu untuk percobaan dalam pendidikan maka dapa dilihat dari hasil lulusan ataupun prestasi yang diraih oleh sekolah b. Diskon adalah pengurangan langsung terhadap harga atas pembelian selama satu periode tertentu dalam pendidikan dapat diberikan jika siswa tersebut berprestasi dan mendapatkan beasiswa. c. Imbalan kesetiaan hadiah dalam bentuk uang tunai atau dalam bentuk lain yang sebanding besarnya dengan kesetiaan pembeli dalam pendidikan misalnya ada pemotongan harga jika ada saudara atau adik dari siswa yang sekolah di tempat tersebut. d. Hadiah pelanggan adalah uang tunai atau hadiah lain atas penggunaan reguler produk atau jasa tertentu. 4. Publisitas/ Hubungan Masyarakat Apabila suatu perusahaan atau lembaga ingin memperkenalkan produk barunya, maka salah satu cara efektif untuk menjangkau masyarakat secara luas adalah dengan publisitas. Proses yang dijalankan yaitu dengan membina, menciptakan dan mempertahankan hubungan baik dengan berbagai kelompok masyarakat baik untuk mendukung, membangun citra baik perusahaan atau lembaga, menyangkal isu yang dapat merugikan perusahaan atau lembaga. 21 Philip Kotel dan Gary Armstrong, Dasar-dasar Pemasaran, (Jakarta; Prenhaalindo, 2004) h. 660 20 “Publisitas adalah suatu teknik untuk menjamin pengertian diantara individu-individu.”22 Sedangkan, Menurut Fandy Tjiptono “ publisitas adalah bentuk penyajian dan penyebaran ide, barang dan jasa secara non personal, yang mana orang atau organisasi yang diuntungkan tidak membayar untuk itu.”23 Tetapi, segera perlu diingatkan bahwa orang jangan menganggap publisitas sebagai komunikasi cuma-Cuma. 24 Publisitas merupakan pemanfaatan nilai-nilai berita yang terkandung dalam suatu produk untuk membentuk citra produk yang bersangkutan. Dibandingkan dengan iklan, publisitas memiliki kredibilitas yang lebih baik, karena pembenaran dilakukan baik langsung maupun tidak langsung oleh pihak lain selain pemilik iklan. Selain publisitas adapula hubungan masyarakat. Hubungan masyarakat menurut Philip Kotler dan Gary Armstrong adalah “Memupuk hubungan baik dengan berbagai masyarakat disekitar perusahaan dengan mendapatkan publisitas yang menguntungkan, memupuk citra perusahaan yang baik,menangani atau meredam rumor, cerita dan peristiwa yang merugikan.”25 Dalam melaksanakan tugasnya, hubungan masyarakat melaksanakan kegiatan-kegiatan sebagai berikut: a. Hubungan pers atau aktivitas pers; menciptakan dan menempatkan informasi bernilai berita dalam media untuk menarik perhatian orang, produk dan jasa. b. Publisitas produk; mempromosikan produk tertentu c. Kegiatan masyarakat; memupuk dan mempertahankan hubungan komunitas nasional dan lokal 22 H. Frazier Moore, Humas :Membangun Citra dengan Komunikasi, (Bandung ; Remaja Rosdakarya, 2005), h.5 23 Fandy Tjiptono, Strategi...h, 228 24 Winardi, Promosi...,h. 114 25 Philip Kotel dan Gary Armstrong, Dasar-dasar Pemasaran, (Jakarta; Prenhaalindo, 1996), h. 134 21 d. Melobi; membangun dan mempertahankan hubungan dengan anggota legislatif dan pejabat pemerintah untuk mempengaruhi peraturan dan undang-undang. e. Hubungan investor; mempertahankan hubungan dengan pemegang saham dan lain-lain dalam komunitas keuangan. f. Pengembangan; hubungan masyarakat dengan donor atau anggotaanggota organisasi nirlaba untuk memperoleh dukungan keuangan atau sukarela. 26 Kegiatan kegiatan diatas merupakan kegiatan yang harus dilakukan oleh seorang sales dalam memasarkan dagangan yang dia jual. Semua kegiatan tersebut berkesinambungan dan seharusnya dilakukan secara berurutan agar dapat menciptakan kesan yang baik kepada calon pelanggannya. Selain hal tersebut kegiatan-kegiatan tersebut bertujuan agar menciptakan kondisi penjualan kondusif dan tidak menutup kemungkinan untuk berlangganan dengan sales tersebut. E. Langkah-Langkah Strategi Promosi 1. Mengidentifikasi Audiens Sasaran Perencaan promosi diawali dengan mendidentifikasi audiens sasaran terlebih dahulu. Audiens sasaran diartikan sebagai khalayak pasar yang diingkan perusahaan, meliputi calon pembeli, pembeli saat ini, penentu keputusan, serta pihak-pihak yang dapat memberikan pengaruh dalam pengambilan keputusan pembelian termasuk orang-orang yang dekat dengan calon pembeli saat ini. Audiens sasaran ini dapat bersifat perseorangan, kelompok, masyarakat tertentu atau masyarakat umum. Mengidentifikasi sasaran berarti mentapkan khalayak pasar yang diinginkan. Hal ini dilakukan untuk memudahkan dalam pengambilan keputusan mengenai pesan yang akan disampaikan, waktu penyampaian, media dan cara pesan disampaikan kepada audiesn tersebut. 26 Philip Kotler dan Gery Armstrong, Dasar-dasar...,h. 134-135 22 2. Menentukan Tujuan Promosi a. Setelah audiens sasaran diidentifikasi, perusahaan harus menetapkan tujuan promosi yang ingin dicapai. Penetapan tujuan promosi akan memudahkan perusahaan memilih alat promosi. adapun tujuan promosi menurut Rossiter dan Percy 27, yaitu : b. Menumbuhkan persepsi pelanggan terhadap suatu kebutuhan(category need) c. Memperkenalkan dan memberikan pemahaman tentang suatu produk kepada konsumen(brad awareness) d. Mendorong pemilihan terhadap suatu produk(brand attitude) e. Membujuk pelanggan untuk membeli suatu produk(brand purchase intention) f. Mengimbangi kelemahan unsur bauran pemasaran lain(purchase facilitation), dan g. Menanamkan citra produk dan perusahaan ( positioning). 3. Merancang Pesan Philip Kotler berpendapat bahwa dalam merancang pesan, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu, “isi pesan, struktur pesan, format pesan dan sumber pesan.”28 a. Isi Pesan Dalam menentukan isi pesan yang ingin disampaikan, perusahaan perlu mencari dan membuat daya tarik, tema, dan ide yang mampu menarik perhatian audiens sasaran. Tema yang efektif akan menunjukan manfaat produk yang mampu memotivasi terjadinya pembelian. Ada tiga daya tarik yang perlu dipertimbangkan dalam merancang pesan, yaitu daya tarik rasional yang membangkitkan kepentingan diri audiens sasaran, daya tarik emosional yang coba membangkitkan emosi positif dan negatif 27 28 Fandy Tjiptono, Strategi...,h.222 Philip Kotler dan Gery Armstrong, Dasar-dasar...,h.137 23 audiens sasaran dan daya tarik moral yang mengarahkan pada perasaan audiens sasaran tentang apa yang benar dan tepat. b. Struktur Pesan Keefektifan pesan juga tergantung pada struktur pesan, yaitu penyusunan pesan, bagaimana pesan disampaikan secara logis. Selanjutnya harus ditentukan susunan penyajianny, apakah argumen yang kuat akan disampaikan diawal atau akhir pesan tersebut. c. Format Pesan Format pesan sangat dipengaruhi oleh media yang akan digunakan untuk penyampaian pesan. Jika media yang digunakan adalah media cetak, maka perusahaan harus memperhatikan judul iklan atau pesan yang akan disampaikan, ilustrasi gambar dan warna yang menarik akan mewakili maksud pesan tersebut. Apabila menggunakan media elektronik, maka perusahaan perlu memperhatikan pemilihan kata-kata, kualitas suara, dan vokalisasi pesan yang disiarkan. d. Sumber Pesan Sumber pesan yaitu orang yang akan menyampaikan pesan. Pesan yang disampaikan oleh sumber pesan yang menarik atau terkenal akan lebih mampu menarik audiens sasaran dan mudah diingat. 4. Memilih Saluran Komunikasi Saluran komunikasi dimaksudkan sebagai jalur komunikasi yang dilakukan untuk menyampaikan pesan dari komunikator ke komunikan. Saluran komunikasi dibagi dua, yaitu personal dan non personal. Salaruan komunikasi personal merupakan komunikasi yang dilakukan dua orang atau lebih secara langsung tanpa perantara pihak ketiga. Komuniukator dan komunikan dapat bertemu langsung disuatu tempat atau melalui alat komunikasi seperti surat dan telepon. Berbeda dengan saluran komunikasi personal, saluran komunikasi non personal menyampaikan pesan tanpa melakukan 24 kontak dan interaksi langsung dengan audiens sasaran, tetapi menggunakan media, atmosfer dan acara. 5. Menentukan Anggaran Promosi Keputusan tersulit yang dihadapi perusahaan adalah menetapkan berapa biaya atau anggaran yang harus dikeluarkan untuk melakukan promosi perusahaan, karena promosi memegang peranan yang penting dalam perusahaan. “ Anggaran ialah suatu renacana yang disusun secara sistemastis, yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan, yang dinyatakan dalam unit (kestuan) moneter dan berlaku untuk jangka waktu (periode) tertentu yang akan datang.”29 Ada empat metode dalam menyusun dan menetapkan anggran promosi, yaitu : a. Metode Sesuai Kemampuan Metode sesuai kemampuan yaitu metode yang menetapkan anggaran promosi pada tingkat yang mereka perkirakan dapat ditanggung oleh perusahaan b. Metode Presentasi Penjualan Metode penetapan anggran promosi yang berupa presentase tertentu dari penjualan saat ini atau yang diperkirakan dalam presentase harga penjualan. c. Metode Mengimbangi Pesaing Menetapkan anggaran promosi seimbang dengan yang dilakukan oleh pesaing d. Metode Sasaran dan Tugas Menetapkan metode didasarkan pada apa yang dicapai. Metode ini menyiratkan penetapan promosi secara spesifik, penetapan tugas 29 yang dilakukan untuk mencapai sasaran, dan M. Munandar, Budgeting; Perencanaan Kerja, Pengkoordinasian kerja, Pengawasan Kerja, (Yogyakarta; BPFE, 1998),h.1 25 memperkirakan biaya untuk melaksanakan tugas-tugas tersebut. 30 F. Hasil Penelitian Yang Relevan Untuk mendapatkan gambaran terhadap tujuan dan hasil penelitian ini maka peneliti melihat hasil penelitian terdahulu yang relevan, dan yang berhasil peneliti temukan adalah sebagai berikut : 1. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Ujang Syarif Hidayatullah (2010) pada skripsi yang berjudul strategi promosi SMP PGRI 12 Jakarta dalam meningkatkan jumlah siswa, pada penelitian tersebut memiliki tujuan yaitu untuk mengetahui strategi promosi SMP PGRI 12 Jakarta dalam Meningkatkan Jumlah siswa serta memiliki kesimpulan atau hasil penelitian yaitu Strategi promosi yang dilakukan SMP PGRI 12 Jakarta sudah mengikuti langkah-langkah promosi promosi yang dilakukan menggunakan media brosur karena dianggap paling efektif dan promosi yang telah dilakukan berdampak pada peningkatan jumlah siswa 30 Philip Kotler dan Gary Armstrong, Dasar-dasar Pemasaran, (Jakarta: Prenhallindo, 1998), Jilid II, h. 85-86 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Pondok Pesantren Darul Muttaqien Jln. raya Parung-bogor Km. 31 kecamatan parung kabupaten Bogor adapun penelitian dilaksanakan pada bulan desember 2014-maret 2015 Tabel 3.1 Rencana Penyusunan Skrispsi NO. KEGIATAN 1 Obervasi Pendahuluan 2 Penyerahan Izin Penelitian 3 Wawancara dengan Kepala Sekolah 4 BULAN 12 2 KET 3 Wawancara dengan staff Tata Usaha dan Pemasaran Sekolah 5 Wawancara dengan Wali murid dan siswa 6 Penyusunan Laporan Hasil Penelitian B. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, yaitu metode penelitian yang menggambarkan keadaan sebenarnya dari fenomena seputar strategi promosi pondok pesantren Darul Mutaqien berdasarkan prestasi ekstrakurikuler. Dalam menggunakan metode deskriptif ini penulis mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data, 26 27 observasi dan wawancara sebagaimana adanya. Melakukan serangkaian prosedur pemecahan masalah dengan memberikan gambaran atau uraian atas suatu kejelasan sejelas mungkin tanpa ada perlakuan terhadap objek yang diteliti C. Teknik Pengumpulan Data Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data untuk penelitian kali ini, antara lain: 1. Wawancara Wawancara atau yang sering disebut juga interview atau tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih secara langsung. Teknik wawancara ini digunakan untuk memperoleh data mengenai strategi promosi pondok pesantren terutama yang memanfaatkan prestasi ekstrakurikuler. Dalam hal ini peneliti melakukan wawancara dengan : a. Kepala Sekolah MTs dan MA b. Bagian Humas / Kesiswaan c. Orang tua santri d. Santri 2. Dokumentasi Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa “ catatan, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, ledger, agenda dan sebagainya.”1 Dokumentasi digunakan untuk mengetahui profil sekolah yang meliputi (sejarah berdirinya sekolah, visi, misi dan tujuan), keadaan sumber daya kependidikan yang meliputi (guru, murid, sarana dan prasarana dan 1 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Yogyakarta; Rineka Cipta, 2002), hal. 109 28 struktur organsisasi sekolah) dan catatan prestasi kegiatan ekstrakurikuler pondok pesantren. 3. Observasi Disamping wawancara, penelitian ini juga melakukan metode observasi. Dalam penelitian ini observasi dibutuhkan untuk dapat memahami proses terjadinya wawancara dan hasil wawancara dapat dipahami dalam konteksnya. Observasi yang akan dilakukan adalah observasi terhadap subjek, perilaku subjek selama wawancara, interaksi subjek dengan peneliti dan hal-hal yang dianggap relevan sehingga dapat memberikan data tambahan terhadap hasil wawancara. Tujuan observasi adalah mendeskripsikan setting yang dipelajari, aktivitas-aktivitas yang berlangsung, orang-orang yang terlibat dalam aktivitas, dan makna kejadian di lihat dari perpektif mereka yang terlihat dalam kejadian yang diamati tersebut. D. Teknik Analisa Data Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Data yang diperoleh dalam penelitian selanjutnya diolah dan dianalisa untuk mengungkapkan pokok masalah yang diteliti sehingga mendapat kesimpulan 2. Dalam menganalisa data penulis menggunakan teknik analisa deskriptif kualitatif, metode yang bertujuan menggambarkan sifat tertentu yang telah berlangsung pada saat penelitian dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu. Selanjutnya penulis berusaha menemukan hubungan antara faktor-faktor yang terkait satu sama lainnya, kemudian data tersebut diolah dan diedit yang selanjutnya akan dianalisa dan disimpulkan oleh penulis 29 E. Kisi-kisi Instrumen Penelitian Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Wawancara Bauran Promosi No 1 2 Dimensi Periklanan Publisitas Indikator Item Kepala Sekolah & Orang Tua & Guru Murid 1.1 Brosur 1,2,3,4,5 1,2,3, 1.2 Spanduk 6,7,8,9 1.3 Media eletronik 10,11 4 2.1 Porseka (pekan 11,12,13,14,15 5,6,7 olahraga, seni dan pramuka) 2.2 Perlombaan & 16,17 Pementasan Kegiatan Khusus Pesantren 3 4 Personal 3.1 Penjualan antar personal 18,19,20,21 8,9,10 Selling 3.2 Pengaruh internal SDM 22,23,25,26 11,12 Sales 4.1 Memperlihatkan 21,22 Promotion kegiatan keseharian santri dan juga sarana dan prasarana pesantren 4.2 Menginformasikan jadwal kegiatan rutinitas 23,24 13 30 serta kegiatan tambahan santri 4.3 Menjelaskan saranaprasarana penunjang kegiatan santri 25 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Pondok Pesantren Darul Muttaqien 1. Profil Pondok Pesantren Darul Muttaqien a. Nama Sekolah : Pondok Pesantren Darul Muttaqien b. Status Sekolah : Swasta c. Alamat Sekolah: Jalan Raya Jakarta Bogor KM 41 Po Box 25 Desa : Jabon Mekar Kecamatan : Parung Kabupaten : Bogor Provinsi : Jawa Barat Telepon : (0251) 8616212 d. Pimpinan : KH. Mad Rodja Sukarta e. Kep. Sek MTs : Abdullah Hudri,S.S f. Kep. Sek MA : Hendrizal Rasyid,S.S 2. Sejarah Singkat Berdirinya Pondok Pesantren Darul Muttaqien Pondok Pesantren Darul Muttaqien terletak di wilayah desa Jabon Mekar Kecamatan Parung Kabupaten Bogor Jawa Barat. Resmi berdiri sebagai lembaga pesantren pada tahun 1988 M, tepatnya tanggal 18 Juli 1988. Sejarah berdirinya Darul Muttaqien terkait erat dengan dengan pemberian tanah wakaf seluas 1,8 ha oleh pemiliknya H. Mohamad Nahar (alm.), seorang mantan wartawan senior Kantor Berita Antara kepada KH. Sholeh Iskandar (alm) ketua BKSPPI (Badan Kerjasama Pondok Pesantren se Indonesia) pada tahun 1987. Dan sampai sekarang luas lahan Pesantren Darul Muttaqien + 8 ha. Niat pemberian tanah wakaf sebagaimana pernah disampaikan Alm. H. Mohamad Nahar agar didirikan lembaga pendidikan 31 32 Islam (pondok pesantren) yang standar, baik dari segi kualitas pendidikannya, pelayanan maupun manajemen pengelolaannya. Niat ini muncul sebagai rasa keprihatinan dan keterpanggilan melihat kenyataan lulusan pesantren belum memiliki kualitas yang standar, masih jauh dari harapan. Dari rangkaian sejarah berdirinya, maka awalnya Darul Muttaqien berafiliasi pada Pondok Pesantren Darunnajah Jakarta. Namun berdasarkan pertimbangan dan kepentingan yang lebih luas, terkait dengan kemandirian dan efektifitas organisasi, maka didirikanlah Yayasan Darul Muttaqien pada tanggal 29 Januari 1992, dengan H. Mohamad Nahar sebagai ketua. Terkait dengan pengunduran diri H. Mohamad Nahar, maka berdasarkan rapat anggota yayasan M. Lutfi Nahar, SE resmi menjadi ketua yayasan yang baru menggantikan ketua lama terhitung sejak tanggal 27 Oktober 2002 sampai sekarang. Sejak berdirinya, dari tahun ke tahun Pondok Pesantren Darul Muttaqien telah mengalami kemajuan yang cukup signifikan baik dari segi kualitas maupun kualitas. Hingga saat ini kegiatan pendidikan yang dikembangkan Pesantren Darul Muttaqien meliputi : TK Islam, SD Islam Terpadu, Madrasah Tsanawiyah, Madrasah Aliyah, Pesantren Salafiyah serta TPA. Bahkan tahun ini (2006) sedang dirintis jenjang pendidikan SMPIT dan Diniyah Awaliyah. Semoga harapan wakif menjadi kenyataan, bahwa Darul Muttaqien menjadi lembaga pesantren yang berkhidmat kepada ummat dengan mendidik generasi bangsa. 3. Visi dan Misi Pondok Pesantren Darul Muttaqien 1. Visi Pondok Pesantren Darul Muttaqien “Dalam rangka menyiapkan generasi muslim yang berkualitas, Pondok Pesantren Darul Muttaqien menerapkan Pendidikan Islam Terpadu dengan pendekatan “learning process” serta berkomunikasi berbahasa Arab dan Inggris melalui manajemen terpadu dan peningkatan hubungan kemitraan.” 33 2. Misi Pondok Pesantren Darul Muttaqien Untuk mencapai Visi tersebut, maka Pondok Pesantren Darul Muttaqien mengambil langkah-langkah sebagai berikut : a. Menerapkan Manajemen terpadu b.Menerapkan Pendidikan Islam Terpadu c. Menggunakan Bahasa Arab dan Inggris dalam berkomunikasi d.Mengembangkan dan meningkatkan jaringan kerjasama e. Meningkatkan hubungan kekeluargaan f. Menerapkan “learning process” yang mendorong kreatifitas dan kemandirian g.Mengembangkan potensi-potensi yang dapat digunakan sebagai sumber dana 3. Program-Program Utama Menerapkan Manajemen Terpadu a. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia b. Menyempurnakan struktur organisasi c. Meningkatkan produktifitas kerja d. Membuat dan menerapkan sistem kerja yang mendorong pada terpenuhinya kepuasan pengguna e. Menata dan melengkapi sarana dan prasarana Menerapkan Pendidikan Islam Terpadu f. Menerapkan Kurikulum Terpadu g. Menciptakan suasana islami yang dapat mengembangkan keharmonisan aspek, intelektual, emosional dan ketrampilan Menggunakan Bahasa Arab Dan Inggris Dalam Komunikasi h. Meningkatkan kemampuan berbahasa Arab dan Inggris i. Menciptakan situasi yang mendorong penggunaan bahasa Arab dan Inggris 34 Mengembangkan Dan Meningkatkan Hubungan Kerjasama (Networking) Meningkatkan Hubungan Kekeluargaan j. Membangun iklim yang mendorong terciptanya suasana kekeluargaan Menerapkan Learning Process k. Menciptakan suasana yang memicu terjadinya Learning Process Mengembangkan Potensi-Potensi Yang Dapat Digunakan Sebagai Sumber Pendanaan l. Meningkatkan potensi penggalian dana baik internal maupun eksternal 4. Jumlah Santri dan Latar Belakang Seiring dengan perkembangannya, saat ini santri yang belajar di TMI Pondok Pesantren Darul Mutatqien + 517 santri. Mereka berasal dari Jabodetabek, Jawa Tengah, Jawa Barat, Sumatra, Kalimantan, Bali dan Nusa Tenggara (jelasnya lihat bagan). Santri yang belajar di Darul Muttaqien. Berasal dari orang tua dengan beragam pekerjaan dan latar belakang organisasi. Secaraa garis besar, wali santri adalah pengawai pemerintahan dan wiraswasta dengan afiliasi Nahdatul Ulama untuk organisasi keislaman. Tapi ada juga sebagaian yang berasal dari organisasi Muhammadiyah, PUI, DDII dll.1 Tabel 4.1 Statistik Penyebaran Santri Darul Muttaqien No Asal Daerah Jumlah (%) 1 JABODETABEK 30 % 2 Jawa Barat 10 % 1 Data Tata Usaha DM tahun 2011 Ket 35 3 Jawa Tengah, DIY 15 % 4 Jawa Timur 13 % 5 Bali, Nusa Tenggara 8% 6 Sumatera 19 % 5. L ingk unga 7 Kalimantan 2% 8 Sulawesi 3% n Pesa ntre Jumlah 100 % n a. udaya Masyarakat Jabon Mekar Transition Culture, mungkin itulah istilah yang pas untuk menggambarkan akar budaya masyarakat Jabon Mekar. Budaya Transisi, Daerah Transisi, wilayah Peralihan, atau daerah abu-abu banyak istilah yang bisa diberikan tapi dengan makna yang sama. Jabon Mekar adalah pertemuan budaya-culture Sunda, Betawi dan Jawa. Disparitas budaya tersebut membuat ketidakjelasan suku,budaya, seni dan bahasa yang digunakan. Hal ini terjadi karena sebagian besar penduduk yang saat ini tinggal di Jabon Mekar berasal dari 3 suku yang berbeda, Penduduk Sunda adalah mayoritas hampir sama dengan penduduk yang menganut adat Betawi sedangkan Penduduk Jawa adalah pendatang yang bekerja atau membuka usaha. Saat ini pendatang dari Padang dan Batak juga banyak yang bermukim di Jabon Mekar.2 b. Hubungan Darul Muttaqien dengan Masyarakat Pesantren adalah lembaga pengkaderan generasi pejuang. Keberadaan pesantren di masyarakat harus memberi nilai tambah dan nilai keberkahan pada penduduk. Darul Muttaqien sesuai visi 2 Data Tata Usaha DM tahun 2011 B 36 dan misinya adalah lembaga yang harus memberi nilai positif pada masyarakat. Saat ini sinergi yang terbangun antara Darul Muttaqien dengan masyarakat diantaranya keterlibatan masyarakat dalam proses pemeliharaan keamanan pesantren, pemeliharaan kebersihan lingkungan pesantren, pembangunan sarana pesantren, pencucian pakaian santri dan banyak lagi hal lain yang melibatkan masyarakat. Dari sinergi tersebut, keberadaan pesantren di tengahtengah masyarakat Jabon Mekar selalu berkeinginan memberi nilai tambah pada masyarakat. B. Deskripsi dan Analisa Data Sebagai sebuah lembaga yang bergerak dalam bidang pendidikan dan juga berhubungan langsung dengan masyarakat luas sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan bagi pondok pesantren Darul Muttaqien untuk mempromosikan diri dan juga memasarkan ponpes ini kepada masyarakat luas agar semua tahu apa saja yang ditawarkan oleh pondok pesantren Darul Muttaqien dan juga apa saja yang akan didapatkan jika menyekolahkan anaknya di Ponpes Darul Muttaqien. Promosi yang dilakukan pasti memerlukan sebuah strategi yang matang dan juga perencanaan yang mantap agar semua target dan tujuan awal dari promosi tercapai, namun apabila tidak ada strategi yang digunakan dan promosi hanya mengalir bagai air yang mengikuti arus maka bisa dikatakan ada faktor lain yang terlebih dahulu melampaui strategi yang akan digunakan dalam promosi. Berikut adalah hasil wawancara, observasi serta dokumetasi dari peneltian tentang strategi bauran promosi pondok pesantren Darul Muttaqien : 1. Periklanan a. Brosur Promosi biasa dilakukan menjelang awal tahun ajaran baru antara bulan desember sampai maret sesuai dengan kalender pendidikan yang 37 ditetapkan oleh sekolah namun hal itu sudah cukup lama tidak dilakukan oleh pondok pesantren Darul Muttaqien secara khusus dan terprogram dengan kata lain promosi yang selama ini berjalan hanya sekedar penempatan PSB (Penerimaan Santri Baru) secara khusus di lantai dasar perpustakaan. Penyebaran brosur tidak dilakukan secara khusus dan dengan alokasi dana khusus akan tetapi kebanyakan penyebebaran brosur hanya dilakukan jika hanya ada acara-acara besar seperti Porseka, Apel Tahunan ataupun ada acara dari luar yang meminjam tempat di Pondok ini sehingga jika ditanya apakah ada strategi khusus dalam penyebaran brosur maka jawabannya adalah tidak ada 3. Brosur memang selalu tersedia sepanjang tahun pelajaran akan tetapi brosur tersebut tidak pernah secara khusus disebar ataupun dibagikan kepada masyrakat umum, melainkan brosur tersebut dapat diperoleh dengan mengambil langsung ke pondok dan langsung menemui bagian PSB dimana brosur tersebut tersedia.4 Brosur memang sebagai salah satu sarana promosi kami namun selama ini tidak ada penyebaran ataupun pembagia khusus karena memang kami menganggap dengan pendirian PSB saja sudah cukup, biar infomasi tersebar secara alami saja dan biar orang mencari tahu sendiri mengenai pondok pesantren darul muttaqien agar dapat secara langsung menyaksikan tanpa ada kekurangan yang ditutupi.5 Beberapa tahun belakangan memang tidak ada penyebaran brosur secara khusus kepada masyrakat luas karena 4 tahun belakangan ini pondok selalu kelebihan kuota dalam menampung santri baru bahkan baru sampai bulan maret saja kuota pondok yang menampung hingga 400 calon santri baru sudah penuh sehingga pendaftaran terpaksa ditutup dan tidak ada lagi penerimaan santri baru. Penyebaran brosur hanya dilakukan secara “nimbrung” dalam artian jika ada suatu acara di pondok maka pihak 3 Wawancara dengan Ust. Hendrizal Rasyid, selaku KepSek MA Darul Muttaqien pada tanggal 12 maret 2015 pukul 09.00 4 Hasil Observasi peneliti bulan desember 2014-maret 2015 5 Wawancara dengan Ust. Abdullah Hudri, selaku KepSek MTs Darul Mutaqien pada selasa 5 April 205 Pukul 09.30 38 PSB menyediakan brosur serta berbagai macam informasi mengenai promosi pesantren termasuk dengan semua kegiatan ekstrakurikuler serta semua prestasi yang telah diraih oleh setiap ekstrakurikuler tersebut. Pihak Pondok dengan sangat bangga dan antusias ketika ada calon santri baru menanyakan mengenai kegiatan lain selain kegiatan rutinitas keseharian karena pihak pondok berpikir bahwa kegiatan ekskul selain dapat mengasah dan keterampilan dan bakat siswa juga mampu mengusir rasa tidak betah selama tinggal di pondok pesantren terlebih lagi jika menghasilkan sebuah prestasi itu merupakan sebuah nilai lebih baik bagi santri maupun pondok itu sendiri.6 Brosur berisi berbagai macam kegiatan keseharian santri, visi dan misi pondok, sarana dan prasarana yang ditawarkan serta beberapa prestasi baik akademik maupun prestasi dalam kegiatan ekstrakurikuler.7 Brosur yang tidak disebar secara khusus itu ternyata mampu menarik minat masyrakat luar untuk memasukan anaknya guna mengenyam pendidikan di pondok pesantren Darul Muttaqien. Penyebaran brosur yang hanya pada acara tertentu pondok mampu sampai kepada calon orang tua santri. Dalam hal ini biasanya calon orang tua santri meminta kepada orang tua yang anaknya sudah sekolah di Pondok untuk dibawakan brosur hanya untuk sekedar melihat apa saja yang ditawarkan pondok untuk calon santri baru dan ternyata cukup menarik perhatian karena pada dasarnya kabar yang beredar melalui mulut ke mulut terbukti dari brosur tersebut mulai dari kebersihan pondok hingga termasuk kepada prestasi eksktarkurikuler yang dimiliki oleh santri di pondok ini.8 b. Spanduk 6 Wawancara dengan Ust. Samudji, selaku WaKepSek Bid kesiswaan MA Darul Muttaqien pada tanggal 12 maret 2015 pukul 10.30 7 Hasil Dokumentasi peneliti selama bulan desember 2014-maret 2015 8 Wawancara dengan Bpk. H.Udin Selaku Orang Tua Santri Pada Tanggal 13 Maret 2015 Pukul 14.00 39 Selama beberapa tahun belakangan ini pihak pondok sudah tidak lagi melakukan pemasangan spanduk secara masal kepada setiap daerah yang dapat dijangkau oleh promosi pesantren. Spanduk yang dipasang hanya sebatas spaduk besar didepan pesantren yang berisikan informasi mengenai penerimaan santri baru itu semua dilakukan karena memang tidak ada lagi program khusus mengenai pemasangan spanduk ini dalam hal promosi pesantren.9 Spanduk besar yang berada tepat di depan pondok memang hanya berisi pengumuman penerimaan santri baru yang memiliki muatan seperti tanggal penerimaan santri. Selain itu tidak ada informasi lain yang diberikan dalam spanduk tersebut.10 Sekitar 5 tahun yang lalu pondok memang sering melakukan pemasangan spanduk untuk wilayah sekitar jabodetabek hal itu di maksudkan untuk menginfokan kepada khalayak ramai bahwa pondok telah membuka pendaftaran santri baru dan siap untuk menerima santri baru yang ingin belajar disini. Namun seiring berjalannya waktu dan kebijakan serta pesan dari bapak kyai yang menyatakan bahwa promosi terbaik adalah alumni yang berkualitas serta pelayanan terbaik maka tidak ada lagi pemasangan spanduk secara masal kecuali satu spanduk besar yang ada di depan pondok pesantren. 11 Pondok memang tidak secara khusus melakukan pemasangan spanduk yang disebar ke daerah-daerah tertentu karena memang tidak ada rencana maupun rancangan khusus mengenai kegiatan tersebut sehingga pemasangan spanduk mengenai penerimaan santri baru hanya di pasang di depan area pondok saja.12 Pemasangan spanduk penerimaan santri baru memang hanya dilakukan di depan pondok itu juga hanya semacam pemberitahuan bahwa pondok siap menerima santri baru dalam tahun ajaran ini sehingga 9 Wawancara dengan Ust. Hendrizal Rasyid, selaku KepSek MA Darul Muttaqien pada tanggal 12 maret 2015 pukul 09.00 10 Hasil Observasi peneliti pada bulan Februari 2015 11 Wawancara dengan Ust. Samudji, selaku WaKepSek Bid kesiswaan MA Darul Muttaqien pada tanggal 12 maret 2015 pukul 10.30 12 Hasil observasi dan dokumentasi peneliti 40 masyarakt dapat mendaftarkan anaknya untuk bersekolah disini. Hal lain yang menjadi penting adalah pondok ini untuk jenjang MTs dan MA sehingga banyak orang tua santri terutama santri MTs yang membutuhkan informasi tersebut. Maka dengan adanya pemasangan spanduk tersebut dapat menolong mereka mendapatkan informasi lebih mengenai kegiatan pesantren ini.13 c. Media Elektronik Pondok Pesantren Darul Muttaqien telah memiliki halaman website tersendiri yang dikelola secara mandiri oleh SDM yang dimiliki oleh pesantren pada alamat www.darul-muttaqien.com dalam website tersebut telah dimuat banyak informasi dan juga promosi yang dilakukan kepada khalayak ramai mulai dari kegiatan sehari-hari santri, info mengenai program-program baru di pondok, profile pondok, foto-foto dokumentasi kegiatan santri hingga info mengenai penerimaan santri baru. Halaman web ini memang sengaja dibuat sebagai jembatan penghubung antara pondok dengan dunia luar sehingga jika sewaktu-waktu ada kebutuhan informasi mengenai pondok ini maka dapat diakses dari mana saja. Selain laman web tersebut pondok kami secara resmi juga memiliki beberapa akun dalam media sosial seperti halaman fan page facebook, akun di kanal youtube hingga yang terakhir kami memiliki akun pada social media instagram dan itu semua dikelola secara bergantian oleh PSB yang ada di pondok ini sehingga kami dapat secara langsung menginformasikan semua kegiatan kami kepada masyarakat luas dan juga semua kebutuhan informasi mengenai kami dapat diakses dengan mudah kapanpun dan dimanapun. Isi dari semua halaman dan akun dalam media sosial tersebut beragam salah satu yang menjadi isinya memang kegiatan ekstrakurikuler santri karena dari kegiatan tersebut banyak sekali bermunculan berbagai macam prestasi baik dari tingkat kabupaten sampai 13 Wawancara dengan Ust. Abdullah Hudri, selaku KepSek MTs Darul Mutaqien pada selasa 5 April 205 Pukul 09.30 41 nasional sehingga tidak salah jika kami memasukan beberapa informasi kegiatan tersebut sebagai bahan pertimbangan jikalau ada calon orang tua santri baru yang ingin mendaftarkan anaknya di pondok ini.14 Pada zaman era teknologi ini memang sudah seharusnya sebuah lembaga pendidikan memiliki jembatan penghubung digital antara lembaga dengan dunia luar sehingga ketika suatu saat seseorang membutuhkan informasi maka dengan mudah dapat diakses dan jangkau oleh semua kalangan. Informasi mengenai pondok ini sudah selayaknya didapat dengan mudah. Selama ini informasi yang didapat oleh orang tua murid mampu memenuhi kebutuhan mereka akan semua kegiatan yang dilakukan di pondok sehingga ketika ada kebutuhan informasi dengan sangat mudah tinggal mengakses internet dan dengan sangat cepat informasi didapat dan diraih oleh orang tua murid. Ketika pondok sudah memfasilitasi semua kegiatan tersebut maka dengan sangat cepat informasi dapat tersebar dan juga promosi menjadi lebih efeisien sehingga tidak lagi memerlukan banyak waktu dan tenaga. Konten serta isi yang ditawarkan juga sangat bervariasi sehingga kami para orang tua merasa nyaman dan percaya terhadap pondok ini karena kami yakin telah menyekolahkan anak kami di tempat yang tepat. Terlebih lagi mengenai prestasi ekstrakurikuler yang dimiliki ini menjadi sebuah nilai lebih karena selain kegiatan keseharian yang cukup padat ternyata para santri di pondok ini masih tetap bisa berprestasi dalam bidang non akademik dan kami para orang tua rasa itu merupakan hal yang sangat membanggakan.15 Jika pada orang tua dampak penggunanaan teknologi adalah untuk mempermudah komunikasi dan informasi mengenai pondok maka lain halnya dengan santri yang ada di pondok ini. Akun media sosial yang dimiliki oleh pesantren sering kali dijadikan ajang untuk bersilaturahmi 14 Wawancara dengan Ust. Hendrizal Rasyid, selaku KepSek MA Darul Muttaqien pada tanggal 12 maret 2015 pukul 09.00 15 Wawancara dengan Bpk. H.Udin Selaku Orang Tua Santri Pada Tanggal 13 maret Pukul 14.00 42 kepada kakak kelas alumni yang telah lulus dan telah menyelesaikan pendidikannya di pesantren ini. Dengan adanya media sosial ini secara tidak langsung juga merupakan sarana promosi karena terkadang terdapat beberapa share pengalaman mengenai hidup di pesantren, kegiatankegiatan menyenangkan selama tinggal di pesantren hingga kepada diskusi mengenai kondisi dan keadaan pesantren sekarang ini. Namun dalam hal laman web menurut santri tidak terlalu diminati karena memang lebih menarik berinteraksi di media sosial yang lebih komunikatif dibandingkan dengan harus menatap layar komputer untuk informasi mengenai pondok pesantren Darul Muttaqien. 16 2. PUBLISITAS a. Porseka (Pekan Olahraga Seni dan Pramuka) Porseka merupakan kegiatan tahunan yang selalu diadakan oleh pondok di setiap awal tahun ajaran baru.Kegiatan ini merupakan masa orientasi siswa baru sebagai bahan perkenalan terahadap dunia pondok serta semua rutinitas keseharian yang akan dilakukan oleh santri17. Selama kegiatan porseka ini banyak perlombaan serta kegiatan yang melibatkan beragam kegiatan esktrakurikuler dengan maksud dan tujuan agar santri dapat mengenenali ekskul yang terdapat di pondok ini dan dapat menentukan dimana minat dan bakatnya dalam kegiatan tersebut. Dalam sebuah kegiatan porseka sering kali didapati banyak santri yang berminat dalam sebuah ekskul tertentu terlebih lagi jika sudah memasuki kegiatan apel tahunan dimana ketika acara tersebut setiap ekskul resmi yang ada di pondok pesantren menampilkan sebuah pertunjukan dan atraksi yang berkaitan dengan ekskulnya, mulai dari bela diri, pramuka hingga keputrian semua ini ditujukan khusus untuk memperkenalkan dan juga memperlihatkan kepada santri dan juga wali santri baru bahwa selama anak mereka belajar di pondok ini selain kegiatan belajar mengajar dan 16 17 Wawancara dengan Ezy dan qoni santri kelas 3 MA pada tanggal 13 maret pukul 16.00 Hasil dokumentasi peneliti dari data yang tersedia di pondok pesantren 43 juga kegiatan mengaji ada juga kegiatan ektrakurikuler yang mengasah minat dan bakat para santri. Selama penampilan esktrakurikuler tersebut juga dibacakan beragai macam prestasi yang telah draih oleh ekskul tersebut dan juga semua riwayat berdirinya sehingga para santri dan orang tua santri mengetahui semua hal mengenai ekskul tersebut.18 Kegiatan porseka ini selain bertujuan untuk memperkenalkan pondok kepada santri baru juga memiliki tujuan sebagai sarana promosi pesantren karena dalam kegiatan apel tahunan tersebut pesantren mengundang banyak pihak luar untuk datang dan menyaksikan semua pertunjukan yang dibuat oleh santri sehingga hasil dari pertunjukan tersebut nantinya dapat menjadi pembicaraan untuk calon santri baru dan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam menyekolahkan anaknya karena selama ini pesantren hanya dikenal sebagai tempat mengaji dan dengan adanya acara ini maka pihak kami berharap dapat adanya perubahan pemikiran ke arah yang lain bahwa pesantren juga merupakan tempat perkembangan kreatifitas dan juga minat bakat santri.19 Apel tahunan merupakan ajang yang sangat baik untuk perkenalan pondok kepada orang tua santri maupun calon orang tua santri baru karena tidak sedikit orang tua yang pernah datang ke acara ini dan berniat menyekolahkan anaknya disini karena memang acara tersebut sangat bagus dan sangat menggambarkan sisi lain dari pesantren. Biasanya calon orang tua tersebut memiliki keluarga yang anaknya lebih dulu bersekolah disini sehingga mengetahui semua kegiatan pondok ini. Setelah melihat dan menyaksikan sendiri semua kegiatan tersebut secara langsung banyak 18 Wawancara dengan Ust. Hendrizal Rasyid, selaku KepSek MA Darul Muttaqien pada tanggal 12 maret 2015 pukul 09.00 19 Wawancara dengan Ust. Samudji, selaku WaKepSek Bid kesiswaan MA Darul Muttaqien pada tanggal 12 maret 2015 pukul 10.30 44 orang tua yang mulai mempertimbangkan pondok ini untuk jenjang pendidikan anak selanjutnya20 Selama masa porseka para santri disibukkan dengan kegiatan yang berkaitan dengan pelombaan dan juga persiapan apel tahunan. Selama masa-masa ini biasanya banyak dari santri baru yang mulai menunjukan minat mereka dalam suatu kegiatan ekstrakurikuler. Ini bisa dilihat dari cara mereka memperhatikan kakak kelas yang sedang latihan untuk penampilan pada acara apel tahunan. Dengan antusias mereka mengikuti setiap perkembangan informasi mengenai pendaftaran anggota baru dalam sebuah ekstrakurikuler. Bagi para santri kegiatan ini merupakan ajang menunjukan kebolehan dari kegiatan ekskul yang selama ini mereka geluti. Selain itu juga ini merupakan ajang pembuktian kepada orang tua mereka bahwa selain belajar dan mengaji kitab ada kegiatan lain yang mereka lakukan dan juga bermanfaat bagi kesehatan fikiran dan jasmani para santri21 b. Pentas Seni (Panggung Gembira dan Venus) Bagi setiap santri penyaluran bakat dan minat merupakan salah satu cara mereka mengusir kejenuhan dari setiap rutinitas yang ada di pesantren ini. Terlebih lagi di pondok ini tidak ada istilah libur hari besar nasional karena setiap libur hari besar nasional terutama hari besar islam pelajaran d sekolah memang ditiadakan namun digani dengan perlombaan yang melibatkan para santri. Maka dari pada itu acara-acara pentas seni merupakan salah satu cara pesantren menyalurkan bakat dan minat para santri ini karena dalam acara-acara pentas seni ini semua yang ditampilkan adalah 100% karya santri dan juga jerih payah mereka sendiri. Dalam pentas seni ini memang tidak semua ekskul terlibat akan tetapi pentas seni ini menjadi sebuah gambaran bahwa santri juga dapat berkarya dan 20 Wawancara dengan Bpk. H. Udin Selaku Orang Tua Santri Pada Tanggal 13 Maret 2015 Pukul 14.00 21 Wawancara dengan Ezy dan qoni santri kelas 3 MA pada tanggal 14 Maret 2015 Pukul 16.00 45 berkreas seperti siswa pada umumnya dan juga ini bisa menjadi tolok ukur bahwa pendidikan di pesantren tidak hanya mengenai agama saja namun ada juga pendidikan seni dan juga pendidikan minat dan bakat seperti ini. Acara-acara pertunujukan ini memang dikhususkan untuk santri saja tanpa mengundang orang tua akan tetapi biasanya acara-acara ini menjadi perbincangan para santri ketika mereka sudah mampu menampilkan karya terbaik mereka. Pentas seni yang diadakan setiap tahun berbeda-beda untuk setiap kelas. Kuhus untuk siswa kelas 3 MA mereka akan membuat PG (panggung gembira) ini merupakan persembahan terakhir mereka sebelum akhirnya lulus dari pondok ini. Dan untuk santri kelas 1 MTs sampai dengan kelas 2 MA itu ada venus dimana ini dikelola oleh OPDM (Organisasi Pelajar Darul Mutaqien) yang diikuti oleh perwakilan setiap kelas dalam penampilan. Seperti yang dikatakan oleh pak kyai tadi bahwa promosi yang paling baik adalah alumni yang dapat berguna di masyarakat kelak dan ini merupakan salah satu cara pondok pesantren dalam membina dan mendidik seorang santri agar menjadi tangguh dan dapat diandalkan dalam masyrakat.22 Pentas seni yang diadakan mampu membuat para santri bersaing dalam hal peningkatan kualitas diri. Semua ini dapat dilihat dari antusias santri ketika berlatih untuk penampilan dalam setiap kegiatan. Karena nanti biasanya akan ada cerita-cerita menarik yang akan diceritakan kepada adik kelas mereka atau bahkan keluarga mereka tentang penampilannya dalam sebuah acara seni pertunjukan yang pada akhirnya nanti bisa saja sampai ke telinga orang luar yang tanpa di sengaja menjadi pemicu ketertarikan mereka terhadap pondok pesantren. Setiap kegiatan yang dilakukan santri semuanya sudah dalam pengawasan pembimbing kakak OPDM dibawah naungan pengasuhan putra/putri karena pada 22 Wawancara dengan Ust. Hendrizal Rasyid, selaku KepSek MA Darul Muttaqien pada tanggal 12 maret 2015 pukul 09.00 46 dasarnya kegiatan ini diluar kegiatan sekolah sehigga menjadi tanggung jawab pengasuhan dalam hal pengawasan dan juga pembimbingan. 23 c. Perlombaan dan Pementasan Kegiatan Ekstrakurikuler Pondok pesantren Darul Muttaqien mempunyai letak yang sangat strategis dalam yaitu di daerah yang tidak jauh dari perkotaan namun memiliki tempat yang sejuk dan juga tempat yang luas sehingga sering kali tempat ini dijadikan untuk tempat perlombaan tingkat kabupaten hingga provinsi baik dari jenjang RA hingga kepada jenjang TMI. Selama kegiatan tersebut tentu sangat banyak orang luar yang keluar masuk untuk menghadiri undangan atau menjadi peserta perlombaan. Kegiatan tersebut juga tidak selalu dimanfaatkan oleh pihak pesantren untuk kegiatan promosi karena seperti perkataan pak kyai tadi bahwa promosi terbaik adalah pelayanan terbaik. Maka dari pada itu semua tamu yang datang dilayani dengan sebaik-baiknya mulai dari penediaan tempat bahkan kadang pihak pesantren diminta untuk menampilkan beberapa penampilan dari kegiatan ekskul yang ada untuk memeriahkan acara tersebut maka dengan senang hati pihak pesantren akan menyanggupinya karena berbekal filosofi penghormatan tamu seperti seperti yang diajarkan Rasul. Dari sini terkadang banyak tamu yang terkesan dengan lingkungan pondok yang bersih dan asri dan juga adab penghormatan ini tidak jarang banyak yang meminta brosur dengan sendirinya tanpa harus di sebar. Padahal pihak dari kegiatan dengan senang hati mengizinkan kegiatan promosi tersebut. Akan tetapi dengan segala macam kebijakan yang ada maka tidak ada pengkhususan dalam hal promosi baik secara langsung maupun tidak hanya melayani jika dimintai informasi mengenai pondok ini24 23 Wawancara dengan Ust. Samudji, selaku WaKepSek Bid kesiswaan MA Darul Muttaqien pada tanggal 12 maret 2015 pukul 10.30 24 Wawancara dengan Ust. Hendrizal Rasyid, selaku KepSek MA Darul Muttaqien pada tanggal 12 maret 2015 pukul 09.00 47 Selain kegiatan yang meninjam tempat di pondok ini ternyata pondok juga sering mengadakan perlombaan dan juga acara-acara yang banyak mengundang orang luar. Seperti kegiatan perlombaan Pramuka (GAGAK) dan juga sering ada kegiatan-kegiatan seperti belum lama ini ada syuting sinetron khusus bulan puasa. Dalam acara-acara tersebut pihak pondok juga tidak melakukan kegiatan promosi sama sekali karena memang tidak ada rancangan khusus untu promosi dan juga tidak ada dana khusus dalam untuk kegiatan tersebut. Pihak pondok hanya bersedia menjelaskan dan memberikan informasi jika ada yang meminta dan itu semua dapat diperoleh di tempat PSB yang mana setiap harinya ada petugas yang berjaga disitu.25 3. Personal Selling Pak kyai Mad Rodja Sukarta dalam setiap kesempatan selalu mengatakan bahwa promosi terbaik adalah alumni yang berkualitas dan dapat berguna di masyarakat serta pelayanan terbaik yang dapat diberikan kepada setiap tamu yang datang. Dari pesan pak kyai inilah maka setiap langkah ustadz dan juga semua pihak yang terlibat dalam pendidikan dalam pondok ini selalu berusaha memberikan pengajaran yang terbaik kepada santri-santri disini. Pihak pondok percaya bahwa tanpa harus ada pengenalan secara khusus kepada pihak luar tanpa harus ada strategi khusus kepada pihak luar hanya dengan alumni yang berprestasi dan juga berguna di masayarakat itu sudah lebih dari cukup dalam hal promosi pesantren. Karena setiap alumni yang memiliki prestasi di masayarakat dan juga berguna bagi masayarakat banyak itu secara otomatis akan memperkenalkan pesantren kepada dunia luar. Terlebih lagi jika alumni itu dapat dikenal sebagai panutan umat, seperti Ust. Zaki Mirza yang mana beliau merupakan salah satu alumni pondok ini yang sekarang menapaki karir dalam bidang dakwah. Hal ini merupakan angin segar bagi pondok 25 Wawancara dengan Ust. Samudji, selaku WaKepSek Bid kesiswaan MA Darul Muttaqien pada tanggal 12 maret 2015 pukul 10.30 48 karena secara tidak langsung dengan adanya figur tersebut telah memperkenalkan kepada dunia luar bahwa pondok pesantren Darul Muttaqien itu bagus dalam hal pendidikan seorang figur panutan umat dimasa depan. Hal lain yang mungkin menjadi perbincangan orang diluar sana adalah mengenai kondisi lingkungan pesantren yang dikenal terbersih dan pernah mendapatkan penghargaan secara langsung se-jawa barat sebagai pondok pesantren terbersih. Hal ini menjadi nilai ebih karena seperti yang kita ketahui banyak diluar sana pondok yang diisukan kurang bersih bahkan banyak mengakibatkan santrinya sakit. Hal kebersihan dan keindahan lingkungan pesantren ini menjadi daya magnet tersendiri bagi dunia luar ini tersebukti dengan sering diadakannya syuting beberapa sinetron ramadhan maupun iklan menjelang ramadhan yang menggunakan tempat di pondok ini hal ini juga menjadi sangat penting untuk promosi pesantren ke depannya karena secara tidak langsung masyrakat akan mengenal pondok ini tanpa harus ada promosi yang dilakukan secara sengaja hal ini juga membuktikan bahwa pelayanan terbaik merupakan salah satu promosi yang efektif untuk perkembangan pesantren.26 Dalam kesempatan lain pak kyai juga pernah berpesan agar semua guru yang mempunyai anak agar menyekolahkan anaknya di pondok ini karena logikanya jika seorang guru mampu mendidik seorang anak menjadi panutan dalam masyarakat maka guru tersebut layak mendapatkan pendidikan yang bagi anaknya sebagai bekal dimasa depan. Bahkan pak kyai pernah berpesan bahwa jika ada guru yang tidak mampu menyekolahkan anaknya di pondok ini karena masalah biaya sesungguhnya pondok ini telah dzolim terhadap guru tersebut. Begitu besar perhatian pak kyai terhadap semua pihak yang terlibat dalam pendidikan di pondok ini, semua hanya bertujuan untuk memberikan layanan yang terbaik dan tidak memberatkan pihak manapun agar semua pihak mendapatkan hak yang sama dalam hal pendidikan di pondok ini. 26 Wawancara dengan Ust. Hendrizal Rasyid, selaku KepSek MA Darul Muttaqien pada tanggal 12 maret 2015 pukul 09.00 49 Tawaran lain yang diberikan oleh pondok bisa berupa pengurangan beban biaya pendidikan jika ada 2 orang atau lebih dari satu keluarga yang bersekolah didalam pondok ini. Itu semua dapat dibicarakan dengan pihak keuangan dan menjadi kebijakan tersendiri bagi pihak keuangan.27 Ketika seorang santri menjadi bagian dari pondok pesantren maka secara tidak langsung santri tersebut merupakan salah satu alat promosi terbaik yang dimiliki pesantren karena ketika santri itu pulang ke rumah dan juga membawa berbagai macam informasi mengenai pesantren termasuk seluruh kegiatan yang ada di pesantren sering kali ketika pulang ke rumah para santri ditanyai mengenai bagaimana kondisi belajar di pesantren, keadaan pesantren, hingga kepada keadaan lingkungan pesantren, dan hal ini bisa saja menjadi sarana promosi yang cukup efektif karena memang santri tersebut mengalaminya secara sendiri dan juga dapat menceritakannya secara jelas kepada orang yang membutuhkan informasi tersebut. Hal lain yang mungkin dapat dibagi santri adalah adab atau kebiasaan mereka ketika di rumah hal ini menjadi cerminan bagaimana pesantren mendidik santri dan dapat dengan benar memperbaiki akhlak serta perilaku santri tersebut.28 4. Sales Promotion Penempatan PSB di gedung perpustakaan merupakan salah satu cara promosi pondok untuk mempermudah akses bagi setiap calon santri dan wali santri baru yang datang dan ingin mengetahui lebih jauh mengenai pondok pesantren Darul Muttaqien. Di dalam PSB itu sendiri sudah tersedia berbagai macam informasi mengenai semua kegiatan, fasilitas pesantren. Biasanya di dalam PSB tersebut ada dua orang guru piket yang bertugas menjaga jika ada calon santri baru atau walinya yang datang dan ingin memperoleh informasi lebih mengenai pondok pesantren. 27 Wawancara dengan Ust. Samudji, selaku WaKepSek Bid kesiswaan MA Darul Muttaqien pada tanggal 12 maret 2015 pukul 10.30 28 Wawancara dengan Bpk. H. Udin Selaku Orang Tua Santri Pada Tanggal 13 Maret 2015 Pukul 14.00 50 Pondok sendiri telah menyiapkan brosur serta sebuah buku yang berisi materi orientasi wali santri di mana isi buku tersebut menjelaskan kepada calon santri baru dan walinya mengenai semua peraturan, prestasi, jadwal kegiatan serta program program yang ditawarkan oleh pesantren Darul Muttaqien. Hal lain yang dapat dilakukan oleh pihak PSB adalah mendampingi calon santri baru dan walinya jika ingin berkeliling sekitar pondok untuk melihat suasana serta kegiatan santri sehari-hari. Hal ini semua dapat diminta dan dengan senang hati akan dilakukan oleh pihak pesantren sesuai dengan keinginan calon santri baru dan walinya. Biasanya hal-hal yang akan diperlihatkan oleh panitia PSB itu sendiri adalah gedung-gedung yang menjadi tempat tinggal dn belajar santri, saranasarana penunjang lain seperti lapangan, kamar mandi, masjid aula serta tempat makan santri. Hal lain yang dapat ditunjukan adalah kegiatan keseharian santri mulai dari kegiatan belajar mengajar di kelas hingga kepada kegiatan ekskul jika memang saat itu sedang berlangsung. Ruangan PSB itu sendiri sudah di desain secara khusus telah menampilkan berbagai macam prestasi santri serta dokumen-dokumen lain yang berhubungan dengan promosi pesantren. Hal ini memang disengajakan agar calon peserta didik baru tersebut dapat melihat kelebihan yang dimiliki oleh pesantren Darul Muttaqien.29 Sebagai ketua PSB Pondok Tahun ajaran 2015-2016 Ust. Samudji selalu memantau serta mengawasi kegiatan yang ada dalam lingkup PSB tersebut. Dan hal yang menggembirakan adalah bahwa setiap tahun dari awal pondok ini didirikan hingga sekarang selalu terdapat peningkatan jumlah santri yang mendaftar dan kuota selalu terpenuhi sebelum bulan juni bahkan lebih sering kuota itu terpenuhi pada bulan maret berikut tabel penerimaan santri baru awal tahun berdiri hingga tahun 2014 : 29 Wawancara dengan Ust. Hendrizal Rasyid, selaku KepSek MA Darul Muttaqien pada tanggal 12 maret 2015 pukul 09.00 51 Tabel 4.2 DATA SANTRI TMI PONDOK PESANTREN DARUL MUTTAQIEN30 NO TAHUN AWAL AKHIR 1 1988-1989 21 21 2 1989-1990 217 195 3 1990-1991 331 318 4 1991-1992 343 336 5 1992-1993 429 418 6 1993-1994 395 395 7 1994-1995 427 401 8 1995-1996 399 369 9 1996-1997 353 333 10 1997-1998 331 313 11 1998-1999 262 251 12 1999-2000 270 259 13 2000-2001 324 283 14 2001-2002 414 362 15 2002-2003 387 362 16 2003-2004 383 356 17 2004-2005 309 271 18 2005-2006 293 265 19 2006-2007 283 254 20 2007-2008 315 290 21 2008-2009 304 273 30 Data Tata Usaha Darul Muttaqien Tahun 2014 KETERANGAN 52 22 2009-2010 295 273 23 2010-2011 301 285 24 2011-2012 435 229 25 2012-2013 289 277 26 2013-2014 362 346 27 2014-2015 353 317 8825 8052 JUMLAH 36 Ketika kuota penerimaan santri telah terpenuhi maka pada saat itu juga dilakukan penyaringan terhadap santri baru. Penyaringan disini bukanlah mengenai kelayakan ataupun ketidaklayakan akan tetapi kesiapan mengenai santri itu sendiri dalam menerima pelajaran nanti yang akan diberikan di dalam pondok ini. Contohnya seperti harus bisa baca tulis Al-Qur’an hal ini dimaksudkan agar santri nanti tidak kaget ketika menerima pelajaran di sekolah. Namun apabila calon santri baru tersebut tidak dapat membaca tulis Al-Qur’an maka akan ada program tambahan yang akan diberikan kepada calon santri tersebut.31 5. Langkah-langkah Strategi Promosi a. Mengidentifikasi Audiens sasaran Langkah awal perencanaan strategi untuk promosi pondok yang menggunakan bauran promosi adalah dengan menentukan sasaran calon pembeli (santri). Penentuan ini dapat dilakukan dengan memperhatikan skema penyebaran santri yang dimiliki oleh pesantren melalui skema tersebut dapat dilihat daerah mana saja yang memiliki peluang lebih besar menghasilkan santri baru. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah kelompok masyarakat tertentu yang dapat dijadikan bahan untuk program promosi ini, karena dengan memperhatikan hal tersebut ajaran yang diajarkan di pondok dapat selaras dengan pemikiran masyakat tersebut dan dapat diterima dengan baik tentunya oleh kalangan masyarakat tersebut. 31 Wawancara dengan Ust. Samudji, selaku WaKepSek Bid kesiswaan MA Darul Muttaqien pada tanggal 12 maret 2015 pukul 10.30 53 Menentukan sasaran promosi ini sangat membantu untuk langkah selanjutnya karena dari sinilah semua kegiatan promosi dapat dirancang mulai dari pesan isi promosi, kegiatan promosi hingga kebutuhan dana yang dibutuhkan untuk kegiatan promosi. Hal lain adalah mengenai bauran promosi yang akan digunakan karena setiap kalangan masyarakat mempunyai cara yang berbeda dalam menerima informasi dari luar sehingga dengan penetapan sasaran ini dapat ditentukan bauran promosi apa yang akan digunakan oleh pondok dalam memasarkan jasa pendidikannya. b. Menentukan Tujuan Promosi Penetapan tujuan promosi ini merupakan gambaran mengenai sasaran yang akan dicapai dalam kegiatan promosi ini. Pondok pesantren perlu membuat sebuah tujuan yang sesuai dengan keadaan sasaran promosi. Sesuai dengan misi pesantren yang ingin menjalin hubungan kekeluargaan misalnya maka pesantren dapat membuat sebuah kegiatan promosi yang bersifat berkelanjutan contohnya setiap tahun diadakan kegiatan bakti sosial pada suatu daerah tertentu selain maksudnya untuk membantu kegiatan tersebut dapat dijadikan pula sebagai ajang promosi pesantren sehingga pasar yang dituju akan secara terus menerus memberikan respon positif dan tidak menutup kemungkinn akan menghasilkan suatu produk baru, semisal cabang pesantren pendidikan pesantren di tempat tersebut. Maka dari pada itu pondok harus membuat tujuan promosi yang jelas dan sesuai dengan kondisi dan juga hubungan dengan sasaran yang akan dituju sehingga bauran promosinya pun dapat disesuaikan dengan jelas. c. Merancang Pesan Setelah menetapkan tujuan promosi maka pesantren mulai merancang pesan apa saja yang akan disampaikan dalam kegiatan promosi tersebut mulai dari isi pesan, struktur, format hingga sumber pesan. Contohnya ketika pesantren baru pertama kali melakukan kegiatan promosi pada suatu daerah maka dapat di mulai dengan pembagian brosur ataupun perlengkapan lain 54 yang dapat memperkenalkan pesantren secara baik. Lain lagi semisalnya jika promosi dilakukan dalam daerah yang sudah tau pesantren secara umumnya saja, maka promosi dapat dengan berupa kegiatan sosial atau pementasan kegiatan tertentu sebagai langkah publisitas pesantren terhadap kegiatankegiatan yang dilakukan selama anak bersekolah di pondok. Pesan-pesan tersebut dibedakan karena daya minat masyarakat berbedabeda dalam setiap daerah maka dari pada itu ada baiknya pesantren mempelajari secara baik semua isi pesan yang akan disampaikan serta memiliki sumber yang jelas sehingga tidak ada keraguan yang akan timbul dalam diri masyarakat mengenai pesantren tersebut. d. Memilih Saluran Komunikasi Saluran komunikasi merupakan alat yang akan dipergunakan selama kegiatan promosi berlangsung apakah kegiatan promosi akan bersifat antar personal ataupun promosi akan bersifat interpersonal sehingga dalam pemilihannya pesantren memerlukan berbagai macam informasi mengenai audiens sasaran yang akan dituju karena setiap kelompok masyarakat memiliki cara tersendiri dalam menerima infromasi yang akan mereka percayai sehingga perlu adanya informasi mengenai keadaan masyarakat tersebut terlebih dahulu. Berbagai macam saluran komunikasi dalam bauran promosi yang dapat digunakan seperti periklanan yaitu brosur, dalam kegiatan publisitas seperti pementasan atau kegiatan sosial yang bersifat membantu masayrakat sekitar, lalu dalam sales promotion bisa seperti pendekatan pribadi sebagai upaya pemberian pemahaman terhadap kelebihan pondok dan juga apa saja yang ditawarkan oleh pondok tersebut. e. Menentukan Anggaran Promosi Kegiatan ini merupakan kegiatan penunjang dalam pelaksanaan promosi sehingga nanti dalam pelaksanaannya promosi dapat berjalan sesuai dengan tujuan awal yang telah ditetapkan. Kegiatan ini harus melibatkan pihak-pihak 55 yang berkepentingan di dalam lingkungan pesantren sehingga dapat membantu memutuskan dana-dana apa saja yang dibutuhkan dan juga peralatan apa saja yang seharusnya digunakan dalam kegiatan promosi nanti. Dalam hal ini pesantren yang selama ini tidak menganggarkan dana dalam kegiatan promosi harus mulai menyediakan dana khusus untuk kegiatan ini agar kegiatan promosi dapat berjalan dengan lancar dan dapat menghasilkan sesuatu yang baru bagi pesantren. BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Setelah melakukan penelitian melalui wawancara, analisa data yang tersedia dan juga pengamatan secara langsung maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Promosi melalui periklanan telah berjalan cukup baik meskipun tidak ada program atau rancangan khusus mengenai periklanan tersebut. Hal itu dapat lihat dari kegiatan yang dijalankan seperti penyediaan brosur, iklan melalui media elektronik dan juga pemasangan spanduk. 2. Promosi melalui personal selling telah berjalan cukup baik. Hal tersebut dapat dilihat dari hubungan pesantren dengan orang tua santri dan komunitas masyarakat diluar pesantren. 3. Promosi melalui publisitas belum secara maksimal terlaksana disebabkan strategi ini hanya dilakukan sebagai langkah orientasi saja tanpa ada tujuan lain yang khusus ke arah promosi. 4. Promosi melalui sales promotion sudah berjalan cukup baik meskipun kegiatan ini belum digunakan secara maksimal hal tersebut disebabkan oleh tidak adanya kegiatan khusus dalam strategi ini. 5. Tidak ada sama sekali rancangan startegi khusus dalam hal kegiatan promosi. Semua kegiatan promosi hanya berjalan sebagai formalitas menjelang penerimaan santri baru tanpa ada kegiatan maupun tujuan serta pengalokasian dana khusus. 56 57 B. Saran Berdasarkan kepada penelitian yang dilakukan maka penulis memberikan saran yaitu : 1. Pesantren hendaknya membuat rancangan perencanaan khusus mengenai kegiatan promosi yang akan dilakukan yang tertuang dalam strategi khusus bauran promosi 2. Pesantren hedaknya dapat memanfaatkan strategi bauran promosi agar dapat memperoleh hasil yang maksimal dalam penerimaan santri baru maupun citra pesantren di mata masyarakat luas. 3. Pesantren hendaknya dapat menjalankan promosi lebih baik lagi sebagai bentuk profesionalitas dalam menjalankan pendidikan. DAFTAR PUSTAKA Alma, Buchhari. Manajemen Corporate & Strategi Pemasaran Jasa Pendidikan. Bandung: Alfabeta, 2003. Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Yogyakarta; Rineka Cipta, 2002. Departemen Pendidikan Nasional RI.Undang-undang RI No. 20 tahun 2003. Jakarta : Depdiknas, 2003. Forsyth, Patrick. Manajemen Penjualan. Jakarta : Elekmedia Komputindo, 1993. Kotler, Philip & Gary Amstrong. prinsip-prinsip pemasaran. edisi kedelapan. jakarta : Erlangga, 2001. Kotler, Philip. Dasar-dasar Pemasaran, edisi kedua . Jakarta:Intermedia, 1983. Kotler, Philip & Gary Armstrong. Dasar-dasar Pemasaran. Jakarta; Prenhaalindo, 1996. Kuncoro, Mudrajad. Strategi Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif. Jakarta : Erlangga, 2007. Lee,Monle & Carla Johnson. Prinsip-prinsip Pokok Periklanan dalam Perspektif Global, Jakarta; kencana, 2007. Moore, H. Frazier Moore. Humas :Membangun Citra dengan Komunikasi. Bandung ; Remaja Rosdakarya, 2005. Munandar,M. Budgeting; Perencanaan Kerja, Pengkoordinasian kerja, Pengawasan Kerja. Yogyakarta; BPFE, 1998. Pusat bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus besar Bahasa Indonesia Shimp,Terence A. Periklanan Promosi : Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta : Erlangga, 2000. Swastha DH, Basu. Azas-azas Marketing, edisi 3. yogyakarta : Liberty, 1984. Tjptono, Fandy. Strategi Pemasaran, Yogyakarta: Andi, 1998. Tjptono, Fandy. Strategi Pemasaran, Yogyakarta: Andi, 2008 Winardi. Promosi dan Reklame. Bandung: Mandar Maju, 1992. LEMBAR UJI REFERENSI Nama : NIM :11100182A0074 Jurusan : Manajemen Pendidikan M. Agung Pratama Judul Skripsi :Strategi Promosi Pondok Pesantren Darul Muttaqien (Berdasarkan Prestasi Ekstrakurikuler) Pembimbing :Dra. Nurdelima Waruwu, M.Pd. BAB I I Nomor Paraf Footnote Halaman Skripsi I 1 2 J 1 Undang-Undang Nonror 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 I 8 B. Suryo Subroto, Proses Belajar mengajar di Sekolah (Jakarta; Rineka Cipta, 2009\, ed. Rev., h.287 2 8 B. Suryo Subroto, Proses Belajar mengajar di Sekolah (Jakarla; Rineka Cipta, 2009), ed. Rev., h. 288 Kuriktrlum Tingkat Satuan Pendidikan untr.tk Sekolah Menengah Pertama dan M ad r as a h Ts a n aw iy a h (J akarta: PT. Binatama Raya, 2007),h. a J 9 A 10 Referensi Undang-Undang Nomor 20 ta-hun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 I + Pembimbing 848 KttrihLlum Tingkat Satuan P endi dikan untuk S e ko I ah Menengah Pertama don M adr as ah Ts anav;iy a h (Jakarla: PT. Binatarna Raya, 2007), h. l/ /'-' //r" \// )// /// 1849 5 10 Prof. Dr. H. Buchari Alma, M.Pd. Manajemen Corporate & Strategi Pemasaran Jasa Pendidikan. Hlm: 64 6 10 Mudrajad Kuncoro, Strategi B agaimana Meraih Keunggulan Komp etitif, (Jakarta : Erlangga, 2007),h.1 7 11 8 t4 9 t4 Philip Kotler dan Gary Amstrong, prinsip-prinsip pemasaran, (akarta : erlangga, 2001) edisi delapan, h. 53 Basu Swastha DH, Azas-azas Marketing, (yogyakarta : Liberty, 1984), edisi 3, h.237 Philip Kotler, Dasar-dasar l0 t4 11 15 t2 l5 l3 15 t4 l5 15 16 Pemasaran, (Jakarta: Intermedia, 1 983 ), edisi kedua, h. 59 Pusat bahasa Departemen Pendidikan Nasicnal, Kamus besar Bahsa Indonesia. h. 898 Philip Kotler dan Gary Amstrong, prins ip-prins ip pemasaran (akarta : erlangga, 2001) edisi delapan, h. I 1 1 Basu Swastha DH, Azas-azas Marketing, (yogyakarta : Liberty, 1984), edisi 3, h.245 Monle lee dan Carla Johnson, Prinsip-prinsip Pokok P erikl anan da lam P e rs p e ktif Global, (Jakarta; kencana, 2A07), h.3 Fandy ljiptono, Strategi Pemas aran, (Yogyakarta: Andi, 1998), h.226 Terence A, Shimp, Periklaman Promosi : Aspek Tambahan Komunikasi Pemaserun Terpadtt, (Jakarta : Erlangga, 2000), edisi ke-5, h.357 \il /r \/J // 7-7T-l / //.- //r)/ 16 16 Basu Swastha DH, Azas-azas Marketing, (yogyakarta : Liberty, 1984), edisi 3, h.247248 tl 18 Fandy Tjiptono, Strategi P emas aran, (Yogyakarta: Andi, 1998), h.226 18 T9 Fandy ljiptono, Strategi aran, (Yogyakarta: Andi, 1998), h.224 r/r-l/ Pemas 19 t9 20 19 21 t9 22 20 23 20 24 20 25 20 26 2l 27 22 28 24 Winardi, Promosi dan Reklame, (Bandung: Mandar Maju, 1992), h. 115 Patrick Forsyth, Manaj emen Penjualan, (Jakarta : Elekmedia Komputindo, 1993), h. 337 Patrick Forsyth, Manaj emen Penj ualan, (iakarta : Elekmedra Komputindo, i993), h. 338 H. Frazier Moore, Huma,c : lvlembangun Citra dengan. Komitnikasi, (Bandung ; Remaja Rosdakarya, 2005), h.5 Fandy ljiptono, Strategi Pemas aran, (Yogyakarta: Andi, 1998), h.228 Winardi, Promosi dan Reklame, (Bandung: Mandar Maju, 1992), h.114 Philip Kotel dan Gary Armstrong, Dasar-dasar Pemasaran, (Jakarta; Prenhaalindo, 1996), h. 134 Philip Kotler, Dasar-dasar Pemasaran, (Jakarta: Intermedia, 1 983 ), edisi kedua, h. 134-135 Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, (Yogyakarta: Andi, 1998), h.222 M. Munand ar, Budgeting ; Perencanaan Kerja, Pengkoordinasian kerj a, Pengawasan Keria. )/ / // )// I /tr-\// ry*- )/ III 29 25 I 26 (Yogyakarta; BPFE, 1 99S),h. 1 Philip Kotler dan Gary Armstrong, D as ar- das ar Pemasaran, (Jakarta: Prenhallindo, 1998), Jilid II, h. 8s-86 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan P r akt ek, (Yo gyakarta; Rineka Cipta,2002'),hal. 109 /- LEMBAR OBSERVASI MENGAMATI KEGIATAN PROMOSI PONDOK PESANTREN DARUL MUTTAQIEN NO. 1. 2. 3. 4 ASPEK YANG DIAMATI Periklanan a. Ketersediaan Brosur b. Penyebaran Brosur c. Pemasangan Spanduk d. Penyebaran Spanduk e. Memiliki Website Khusus f. Memiliki Jejaring Sosial ( Facebook, Twitter DLL) g. Pemanfaatan Website Untuk Promosi h. Pemanfaatan Jejaring Sosial Untuk Promosi Humas a. Kegiatan Ekskul Saat Porseka b. Penampilan Kegiatan Ekskul saat Apel Tahunan c. Kegiatan Promosi lain Saat Apel Tahunan ( Penyebaran Brosur, Pemasangan Spanduk) d. Kegiatan Ekskul saat Malam Pertunjukan ( PG dan Venus) e. Kegiatan Perlombaan Ekskul di Pesantren f. Prestasi Pesantren dalam Setiap Perlombaan g. Dukungan Pemerintahan Setempat dalam Setiap Perlombaan h. Kegiatan Promosi Ketika Ada Acara Perlombaan atau Festival lainnya di Pesantren Personal Selling a. Kegiatan Promosi Personal ( Ustadz, Santri dan Alumni) b. Bantuan Ikatan Alumni dalam Promosi c. Penyebaran Informasi dari Mulut ke Mulut d. Penggunaaan Pesantren Sebagai Tempat Syuting e. Promosi Khusus dari Pesantren Untuk Santri yang Mempunyai Keluarga di Pesantren f. Jumlah santri yang mempunyai hubungan keluarga dalam satu pondok g. Pemberian Penghargaan terhadap santri berprestasi yang didokumentasikan Sales Promotion a. Ketersediaan Tempat PSB b. Petugas Piket Penjaga PSB c. Display PSB Pesantren d. Tempat Khusus Display Prestasi Ekskul Santri e. Pendampingan Ketika ada Calon Wali Santri Datang f. Penjelasan Mengenai Kondisi dan Kegiatan Pesantren g. Penjelasan Mengenai Prestasi Ekskul Santri RATING 5 4 3 2 1 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Keterangan Rating : 5 4 3 2 1 Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang KUISIONER WAWANCARA Tabel 1.1 No 1 Kepala Sekolah Humas atau TU Apakah brosur salah satu alat untuk Apakah brosur salah satu alat untuk promosi pesantren? promosi pesantren? 2 Apa saja konten dalam brosur tersebut? Apa saja konten dalam brosur tersebut? 3 Apakah terdapat rubrik khusus mengenai Apakah terdapat rubrik khusus mengenai prestasi ekstrakurikuler? prestasi ekstrakurikuler? Apa saja isi dari rubrik khusus mengenai Apa saja isi dari rubrik khusus mengenai prestasi ektrakurikuler tersebut? prestasi ektrakurikuler tersebut? Bagaimana cara penyebaran brosur Bagaimana cara penyebaran brosur tersebut? tersebut? Siapa saja yang menjadi sasaran Siapa saja yang menjadi sasaran penyebaran brosur? penyebaran brosur? Apakah terdapat pemasangan spanduk Apakah terdapat pemasangan spanduk promosi pesantren? promosi pesantren? Bagaimana bentuk pesan dalam spanduk Bagaimana bentuk pesan dalam spanduk tersebut? tersebut? Bagaimana cara penyebaran spanduk Bagaimana cara penyebaran spanduk tersebut? tersebut? Apakah terdapat tempat khusus untuk Apakah terdapat tempat khusus untuk prestasi ekstrakurikuler dalam spanduk? prestasi ekstrakurikuler dalam spanduk? Apa bentuk pesan/tampilan mengenai Apa bentuk pesan/tampilan mengenai prestasi ekstrakurikuler tersebut? prestasi ekstrakurikuler tersebut? Apakah promosi melalui media Apakah promosi melalui media elektronik memuat tentang prestasi elektronik memuat tentang prestasi ektrakurikuler santri? ektrakurikuler santri? Prestasi apa saja yang di muat dalam Prestasi apa saja yang di muat dalam iklan tersebut? iklan tersebut? Apa saja kegiatan dalam rangka porseka Apa saja kegiatan dalam rangka porseka pesantren? pesantren? Apakah kegiatan porseka menampilkan Apakah kegiatan porseka menampilkan 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 kegiatan ekstrakurikuler santri? kegiatan ekstrakurikuler santri? Apakah acara porseka dikhususkan untuk Apakah acara porseka dikhususkan untuk menampilkan semua kegiatan menampilkan semua kegiatan ekstrakurikuler santri beserta prestasinya? ekstrakurikuler santri beserta prestasinya? 17 Apa saja kegiatan ekstrakurikuler yang Apa saja kegiatan ekstrakurikuler yang ditampilkan dalam kegiatan panggung ditampilkan dalam kegiatan panggung gembira? gembira? Apakah pesantren pernah mengadakan Apakah pesantren pernah mengadakan lomba yang berkaitan dengan kegiatan lomba yang berkaitan dengan kegiatan ekstrakurikuler? ekstrakurikuler? Bagaimana pesantren membangun Bagaimana pesantren membangun komunikasi dengan pemerintahan komunikasi dengan pemerintahan setempat untuk mendukung perlombaan setempat untuk mendukung perlombaan itu? itu? Apakah pesantren mengadakan Apakah pesantren mengadakan perlombaan yang di dukung oleh perlombaan yang di dukung oleh pemerintahan setempat? pemerintahan setempat? Apakah Pesantren Mengadakan Promosi Apakah Pesantren Mengadakan Promosi Personal? Personal? 22 Bagaimana Promosi Tersebut Dilakukan? Bagaimana Promosi Tersebut Dilakukan? 23 Apakah ada program tertentu mengenai Apakah ada program tertentu mengenai promosi personal tersebut? promosi personal tersebut? apakah terdapat lonjakan calon santri apakah terdapat lonjakan calon santri yang mendaftar? yang mendaftar? Bagaimana Pondok Mengetahui bahwa Bagaimana Pondok Mengetahui bahwa promosi personal itu strategi yang promosi personal itu strategi yang menjanjikan? menjanjikan? apakah ada datanya pak? apakah ada datanya pak? 18 19 20 21 24 25 26 27 apakah ada tawaran khusus untuk apakah ada tawaran khusus untuk keluarga yang menyekolahkan anaknya keluarga yang menyekolahkan anaknya lebih dari satu di pondok ini? lebih dari satu di pondok ini? Apakah terdapat tempat khusus memajang hasil prestasi ekstrakurikuler santri ? Bagaimana cara menjelaskan prestasi yang dimiliki oleh santri? Apakah ada semacam kegiatan keliling pesantren dalam rangka promosi kepada calon santri baru? Apa saja yang dijelaskan kepada orang tua maupun calon santri baru terhadap kegiatan ekstrakurikuler yang ada? Apa saja fasilitas dalam menunjang kegaiatan promosi tersebut? Tabel 1.2 No 1 2 3 Orang Tua Siswa Apakah bapak/ibu pernah mendapatkan Apakah kamu Pernah mendapatkan brosur brosur mengenai pesantren ini? mengenai pesantren ini? Apakah bapak/ibu tertarik dengan prestasi Apakah kamu tertarik dengan prestasi ekstrakurikuler yang di raih pesantren ini? ekstrakurikuler yang di raih pesantren ini? Apakah prestasi ekstrakurikuler tersebut Apakah prestasi ekstrakurikuler tersebut menjadi salah satu pertimbangan bapak/ibu menjadi salah satu pertimbangan kamu dalam menyekolahkan putra/putri bapak/ibu sekolah disini? disini? 4 Apakah informasi mengenai prestasi Apakah kamu Pernah mengakses informasi ekstrakurikuler tersebut memiliki nilai mengenai pesantren ini melalui media 5 6 7 8 tambah untuk pesantren? elektronik? Apakah bapak/ibu pernah melihat promosi Media informasi apa yang kamu gunakan pondok pesantren ini melalui media untuk mencari informasi mengenai elektronik? pesantren ini? Apakah bapak/ibu pernah mendatangi Apakah dalam iklan tersebut terdapat kegiatan porseka? prestasi ekstrakurikuler yang di raih santri? Apakah kegiatan tersebut menarik perhatian Apakah kamu Pernah mengikuti atau bapak/ibu terhadap pondok pesantren? terlibat dalam kegiatan porseka? apakah bapak pernah mempromosikan Apakah kegiatan tersebut mempengaruhi pondok ini pada keluarga atau orang sekitar? niat kamu untuk belajar disini? 9 10 11 berapa anak bapak yg pernah sekolah disini Apakah kegiatan tersebut mempengaruhi ? niat kamu untuk belajar disini? Apakah bapak/ibu pernah mengunjungi Bagaimana cara kamu mempromosikan pesantren ini sebelum akhirnya mendaftar pesantren ini kepada keluarga atau kenalan disini? kamu? Apakah prestasi ekstrakurikuler menjadi salah satu alat kamu mempromosikan pesantren? 12 Apakah prestasi ekstrakurikuler menjadi salah satu alat kamu mempromosikan pesantren? 13 Apakah sarana dan prasarana yang di sediakan pesantren telah cukup untuk mendukung kegiatan ekstrakurikuler tersebut? Transkip Wawancara Peneliti : M. Agung Pratama Nara Sumber : Ust. Hendrizal Rasyid, SS (Kepala Sekolah MA) Tempat : Gedung Penerimaan Santri Baru Ponpes Darul Muttaqien Waktu : Kamis, 12 Maret 2015 Pukul O8.30 P : Peneliti N : Nara Sumber P : Apakah brosur salah satu alat untuk promosi pesantren? N : Ya, brosur merupakan salah satu alat kami untuk mengenalkan pesantren kepada masyarakat Luas P: Apa saja konten dalam brosur tersebut? N : Konten yang ditawarkan pada brosur tersebut sangat beragam mulai dari sejarah singkat pesantren, fasilitas yang ada di pesantren, tanggal pembukaan penerimaan santri baru dan yang terakhir ada lampiran prestasi yang diraih oleh pesantren itu sendiri. P : Apakah terdapat rubrik khusus mengenai prestasi ekstrakurikuler? N : Seperti yang katakan sebelumnya memang ada rubrik khusus mengenai itu namun hanya macam-macam kegiatan ekskul dan juga beberapa prestasinya P : Bagaimana cara penyebaran brosur tersebut? N : sejauh ini kami tidak pernah melakukan penyebaran brousr secara khusus kepada masyrakat luas kami hanya menyediakan dan silahkan jika masyarakat mau untuk mengambilnya di tempat kami. P : Siapa saja yang menjadi sasaran penyebaran brosur? N : mengenai sasaran kami tidak memiliki sasaran khusus ketika membuat brosur tersebut akan tetapi biasanya brosur ini dimanfaatkan oleh para wali santri yang anaknya sekolah disini untuk diberikan kepada sanak keluarganya, maka dari pada itu biasanya santri yang sekolah disini banyak yang berasal dari satu keluarga, bahkan juga ada alumni yang mana adiknya meneruskan sekolah disini. P : Apakah terdapat pemasangan spanduk promosi pesantren? N : Ya. Ada pemasangan spanduk besar di depan pondok saja. P : Bagaimana bentuk pesan dalam spanduk tersebut? N : Pesan yang tertulis hanya pengumuman mengenai penerimaan santri baru tidak ada pesan khusus atau pun jargon khusus dalam pesan tersebut P : Bagaimana cara penyebaran spanduk tersebut? N : seperti yang saya katakan tadi bahwa spanduk tidak disebar kepada masyarakat melainkan hanya satu terpasang di depan pondok P : Apakah terdapat tempat khusus untuk prestasi ekstrakurikuler dalam spanduk? N : Tempat khusus mungkin tidak ada namun mungkin ada beberapa gambar ketika pemberian piala kepad santri yang berprestasi dan juga ada beberapa gambar mengenai kegiatan ekskul itu sendiri. P : Apakah promosi melalui media elektronik memuat tentang prestasi ektrakurikuler santri? N : mengenai Promosi melalui media elektronik kami memang melakukannya dengan membuka website khusus untuk pondok, dan memang didalam website tersebut salah satu konten yang ditawarkan adalah prestasi yang dimiliki oleh pesantren yang kebanyakan memang dari bidang ekskul baik yang wajib maupun yg pilihan P: Prestasi apa saja yang di muat dalam iklan tersebut? N : Itu semua dapat dilihat di website www.darul-muttaqien.com P : Apa saja kegiatan dalam rangka porseka pesantren? N : kegiatan porseka yang biasa dilakukan pada awal tahun ajaran baru biasanya melakukan kegiatan seperti perlombaan dan juga persiapan apel tahunan untuk masa orientasi santri baru dan juga bisa sebagai ajang untuk menunjukan kegiatan santri selain belajar dan mengaji P : Apakah kegiatan porseka menampilkan kegiatan ekstrakurikuler santri? N : Ya, dalam kegiatan tersebut diakhirnya ditampilkan kegiatan ekstrakurikuler santri sebagai ajang unjuk kebolehan serta ajang untuk pengenalan kepada santri baru. P : Apakah acara porseka dikhususkan untuk menampilkan semua kegiatan ekstrakurikuler santri beserta prestasinya? N : pada dasarnya ini adalah acara rutin tahunan pondok sebagai ajang orientasi santri baru, tapi jika dibilang dikuhuskan maka tidak benar namun kegiatan ekskul merupakan salah satu bagian pentingnya. P : apakah ada kegiatan promosi ketika Apel tahunan itu berlangsung? N : jika dibilang promosi secara khusus tidak akan tetapi kami hanya menyajikan pelayanan terbaik karena pada suatu pertemuan pak kyai pernah berkata “promosi terbaik adalah pelayanan yang terbaik dan juga alumni yang berprestasi P : Apakah pesantren pernah mengadakan lomba yang berkaitan dengan kegiatan ekstrakurikuler? N : Ya kami sering mengadakan lomba mengenai kegiatan ekskul baik yang kami laksanakan sendiri maupun pihak lain yang menumpang di tempat kami. P : Bagaimana pesantren membangun komunikasi dengan pemerintahan setempat untuk mendukung perlombaan itu? N : komunikasi amat baik dengan pemerintahan setempat itu bisa dilihat dari dukungan pemerintah dalam setiap kegiatan yang kami adakan baik berupa dukungan moril maupun terkadang dukungan materil P : Apakah Pesantren Mengadakan Promosi Personal? N : Bisa dibilang malahan Promosi ini merupakan Promosi yang paling sering kami gunakan baik secara langsung maupun tidak langsung. P : Bagaimana Promosi Tersebut Dilakukan? N : Mungkin jika secara langsung dapat dilihat dari kegiatan penggunaan fasilitas pesantren entah untuk keperluan syuting, acara perlombaan bahkan kadang ada tamu internasional yang berkunjung untuk kegiatan kemanusiaan. Jika secara tidak langsung dapat dilakukan oleh pihak-pihak yang berhubungan langsung dengan pesantren entah itu santri, ustadz bahkan alumni sekalipun. Banyak pihak yang telah berjasa mengiklankan pondok ini tanpa harus diminta oleh karena itu kami selalu memberikan pelayanan yang terbaik untuk setiap tamu yang datang. P : Apakah ada program tertentu mengenai promosi personal tersebut? N : jika dibilang program tidak ada, namun kami hanya berusaha memfasilitasi semua kegiatan tersebut. Misalnya jika ada wali santri yang membutuhkan brosur atau kalender untuk dibawa pulang maka dengan senag hati akan kami berikan, lalu jika ada yang meminta pendampingan dalam kunjungan pesantren maka kami akan dengan senang hati mendampingi. Intinya kami hanya memberikan layanan terbaik dan membiarkan semuanya mengalir begitu saja. P : apakah terdapat lonjakan calon santri yang mendaftar? N : dari tahun ke tahun selalu ada peningkatan jumlah calon santri, namun dengan segala hormat dan berat hati kami hanya menerima sekitar 400 santri saja karena memang itu kapasitas kami. Bisa dibilang ketika bulan maret saja kami sudah menutup pendaftaran santri baru beberapa tahun terakhir. P : Bagaimana Pondok Mengetahui bahwa promosi personal itu strategi yang menjanjikan? N : bisa dilihat dari ikatan keluarga santri yang ada disini. Contohnya saja bisa ada satu keluarga yang mempunyai tiga anak yang sekolah disini ataupun ada misalnya satu keluarga besar yang mana memiliki beberapa keturunannya sekolah disini. P : apakah ada datanya pak? N : untuk data tertulis tidak ada. Itu hanya penglihatan dan pengamatan saya saja selama ini. P : apakah ada tawaran khusus untuk keluarga yang menyekolahkan anaknya lebih dari satu di pondok ini? N : untuk program tersendiri tidak ada, namun jika masalah keuangan setau saya ada dan bisa menghubungi bagian keuangan. Hal lain yang mungkin lebih terlihat adalah adanya rasa kekeluargaan karena jika ada kakak dan adiknya dalam satu pondok itu mempermudah orang tua mereka dalam mengontrolnya. Transkip Wawancara Peneliti : M. Agung Pratama Nara Sumber : Ust. Samudji, S.Pd (WaKaSek Bid. Kesiswaan) Tempat : Kantor Kepala Sekolah MA Darul Muttaqien Waktu : Kamis, 12 Maret 2015 Pukul 10.00 P : Peneliti N : Nara Sumber P : Apakah brosur salah satu alat untuk promosi pesantren? N : Ya, kami memang menggunakan itu sebagai salah satu alat penyebaran informasi kepada masyarakat luas P: Apa saja konten dalam brosur tersebut? N : isi dari brosur tersebut diantaranya adalah sejarah singkat pondok ini, kelengkapan sarana dan prasarana pondok ini, jadwal kegiatan pondok serta ada beberapa lampiran prestasi yang diraih pondok ini P : Apakah terdapat rubrik khusus mengenai prestasi ekstrakurikuler? N : Ya, memang ada sebuah kolom kecil yang disediakan untuk rubrik tersebut dimana yang dimuat dalam kolom tersebut adalah kegiatan ekskul yang terdapat dalam pondok ini dan juga beberapa prestasi yang pernah diraih oleh pondok ini. P : Bagaimana cara penyebaran brosur tersebut? N : Mengenai penyebaran brosur kami tidak secara khusus melakuka penyebaran karena memang tidak ada dalam program sekolah. Sejauh ini hanya ada calon orang tua siswa yang datang sendiri kesini untuk mengambil brosur tersebut atau melalui santri yang sedang belajar disini yang kemudian diberikan kepada keluarga dirumah yang meminta. P : Siapa saja yang menjadi sasaran penyebaran brosur? N : Secara khusus kami tidak memiliki sasaran khusus karena memang tidak ada program yang mengatur kegiatan tersebut. Akan tetapi selama ini biasanya yang mendapatkan brosur adalah keluarga santri yang belajar disini dan kemudia menyebar dari mulut ke mulut hingga akhirnya dengan sendirinya calon wali santri mengunjungi pondok ini. P : Apakah terdapat pemasangan spanduk promosi pesantren? N : ada satu didepan pondok saja itu yang besar ada di depan pondok ini P : Bagaimana bentuk pesan dalam spanduk tersebut? N : tidak ada pesan khusus hanya sebuah pengumuman mengenai penerimaan calon santri baru untuk tahun ajaran ini. P : Bagaimana cara penyebaran spanduk tersebut? N : untuk beberapa tahun terakhir tidak ada penyebaran brosur secara luas hanya satu brosur besar di depan pondok saja. Akan tetapi tahun-tahun dahulu itu ada spanduk yang disebar namun sekarang sudah tidak ada lagi. P : Apakah terdapat tempat khusus untuk prestasi ekstrakurikuler dalam spanduk? N : mungkin yang dimaskud tempat khusus itu seperti gambar foto kegiatan santri yang sedang melakukan ekskul ataupun ada beberapa foto penyerahan penghargaan kepada santri. P : Apakah promosi melalui media elektronik memuat tentang prestasi ektrakurikuler santri? N : promosi melalui media elektronik memang sudah dilakukan dan hal tersebut sudah dipusatkan ke PSB yang dikelola oleh saya sendiri sebagai ketua PSB dan dibantu oleh para ustadz dan ustadzah dalam penjagaannya. P: Prestasi apa saja yang di muat dalam iklan tersebut? N : mengenai prestasi yang diraih itu cukup banyak namun yang ditampilkan dalam web hanya beberapa prestasi saja karena memang keterbatasan tempat, prestasi tersebut seperti prestasi yang skala provinsi dan nasional P : Apa saja kegiatan dalam rangka porseka pesantren? N :kegiatan yang biasa dilakukan dalam rangka porseka itu seperti kegiatan perlombaan dan juga kegiatan persiapan apel tahunan dan puncaknya ada pada kegiatan panggung gembira santri. P : Apakah kegiatan porseka menampilkan kegiatan ekstrakurikuler santri? N : memang ada kegiatan ekskul yang ditampilkan dalam acara apel tahunan tersebut kegiatan tersebut dikemas dalam penampilan semua ekskul sebagai apresiasi dalam rangka eksistensi mereka selama ini. P : Apakah acara porseka dikhususkan untuk menampilkan semua kegiatan ekstrakurikuler santri beserta prestasinya? N :tidak, sebenarnya kegiatan ini hanyalah sebagai ajang orientasi serta pengenalan kepada santri baru tentang pondok ini, agar mereka dapat terbiasa dan juga dapat mengikuti semua kegiatan secara baik. P : apakah ada kegiatan promosi ketika Apel tahunan itu berlangsung? N :sebenarnya tidak ada kegiatan khusus promosi dalam kegiatan ini, karena kami hanya fokus pada orientasi santri, namum terkadang ada saja calon orang tua santri yang tertarik dan mencari tahu seluk beluk pesantren kami. Bisa dibilang ini promosi secara tidak langsung. Ini semua karena pak kyai pernah berpesan bahwa “promosi terbaik adalah alumni yang berprestasi diluar”. P : Apakah pesantren pernah mengadakan lomba yang berkaitan dengan kegiatan ekstrakurikuler? N :kami memang mempunyai agenda beberapa lomba yang diadakan tahunan, seperti lomba pramuka GAGAK. Perlombaan lain biasanya dilakukan secara periodik dan terkadanga ada juga yang menumpang tempat saja dan secara tidak langsung itu juga promosi kepada dunia luar, itung-itung promosi gratis. P : Bagaimana pesantren membangun komunikasi dengan pemerintahan setempat untuk mendukung perlombaan itu? N :untuk dukungan sangat mendukung bahkan setiap ada acara yang mengundang lurah setempat pasti disempatkan hadir oleh ibu lurah, itu merupakan kebahagiaan tersendiri bagi kami para ustadz disini. P : Apakah Pesantren Mengadakan Promosi Personal? N : ya ada, baik secara tersadar maupun tidak maksudnya secara disadari pesantren atau tidak disadari bahwa ada promosi tersebut. P : Bagaimana Promosi Tersebut Dilakukan? N : Mungkin jika secara langsung dapat dilihat dari kegiatan penggunaan fasilitas pesantren entah untuk keperluan syuting, acara perlombaan bahkan kadang ada tamu internasional yang berkunjung untuk kegiatan kemanusiaan. Jika secara tidak langsung dapat dilakukan oleh pihak-pihak yang berhubungan langsung dengan pesantren entah itu santri, ustadz bahkan alumni sekalipun. Banyak pihak yang telah berjasa mengiklankan pondok ini tanpa harus diminta oleh karena itu kami selalu memberikan pelayanan yang terbaik untuk setiap tamu yang datang. P : Apakah ada program tertentu mengenai promosi personal tersebut? N : jika dibilang program tidak ada, namun kami hanya berusaha memfasilitasi semua kegiatan tersebut. Misalnya jika ada wali santri yang membutuhkan brosur atau kalender untuk dibawa pulang maka dengan senag hati akan kami berikan, lalu jika ada yang meminta pendampingan dalam kunjungan pesantren maka kami akan dengan senang hati mendampingi. Intinya kami hanya memberikan layanan terbaik dan membiarkan semuanya mengalir begitu saja. P : apakah terdapat lonjakan calon santri yang mendaftar? N : dari tahun ke tahun selalu ada peningkatan jumlah calon santri, namun dengan berat hati kami hanya menerima sekitar 400 santri saja karena memang itu kapasitas kami. Bisa dibilang ketika bulan maret saja kami sudah menutup pendaftaran santri baru beberapa tahun terakhir. P : Bagaimana Pondok Mengetahui bahwa promosi personal itu strategi yang menjanjikan? N : bisa dilihat dari ikatan keluarga santri yang ada disini. Contohnya saja bisa ada satu keluarga yang mempunyai tiga anak yang sekolah disini ataupun ada misalnya satu keluarga besar yang mana memiliki beberapa keturunannya sekolah disini. P : apakah ada datanya pak? N : tidak ada data secara tertulis, namum kamu dapat dicek secara langsung ke asrma jika anda mau. P : Apakah terdapat tempat khusus memajang hasil prestasi ekstrakurikuler santri ? N : mengenai tempat khusus mungkin disediakan sebuah lemari dan itu tersebar diseluruh penjuru pesantren tidak dikhususkan pada tempat tertentu. Ada di sekolah, perpustakaan hingga kantor pengasuhan. P : Apakah ada semacam kegiatan keliling pesantren dalam rangka promosi kepada calon santri baru? N : jika orang tua tersebut meminta maka kami akan dengan senang hati melakukan hal tersebut. P : Apa saja yang dijelaskan kepada orang tua maupun calon santri baru terhadap kegiatan ekstrakurikuler yang ada? N : biasanya kami menjelaskan mengenai fasilitas pesantren, kegiatan keseharian dan juga kondisi santri. Hal-hal lain biasanya ditanyakan langsung oleh orang tua yang bersangkutan. P : Apa saja fasilitas dalam menunjang kegaiatan promosi tersebut? N : fasilitas yang diberikan mulai dari gedung PSB, brosur dan hal-hal lain yang dibutuhkan. Guru piket juga selalu siap sedia melayani para calon santri yang datang. Transkip Wawancara Peneliti : M. Agung Pratama Nara Sumber : Bapak H. Udin ( wali santri dari ina santriwati MA Darul Muttaqien) Tempat : Gedung Cordoba (asrama santri putri) Waktu : Jumat, 13 Maret 2015 Pukul 14.00 P : Peneliti N : Nara Sumber P : Apakah bapak/ibu pernah mendapatkan brosur mengenai pesantren ini? N : Pernah dulu sebelum memasukan anak saya kesini P : Apakah bapak/ibu tertarik dengan prestasi ekstrakurikuler yang di raih pesantren ini? N : sebenernya tidak terlalu ya, saya lebih ke suasana pondok yang asri namum lama kelamaan setelah melihat anak saya disini ternyata hal tersebut penting karena hal tersebut bisa menjadi pengusir jenuh para santri. Disamping prestasi yang mereka raih. P : Apakah prestasi ekstrakurikuler tersebut menjadi salah satu pertimbangan bapak/ibu dalam menyekolahkan putra/putri bapak/ibu disini? N : awalnya tidak karena memang saya melihat dari suasana dan lingkungan pondok saja. P : Apakah informasi mengenai prestasi ekstrakurikuler tersebut memiliki nilai tambah untuk pesantren? N : untuk saat ini ya memang hal tersebut menjadi nilai tambah karena memang itu sebagai upaya penyaluran bakat santri. P : Apakah bapak/ibu pernah melihat promosi pondok pesantren ini melalui media elektronik? N : tidak pernah. Saya hanya melihat dan mendengar dari kata-kata orang saja sehingga langsung datang kesini. P : Apakah bapak/ibu pernah mendatangi kegiatan porseka? N : ya pernah beberapa kali tapi hanya apel tahunannya saja. P : Apakah kegiatan tersebut menarik perhatian bapak/ibu terhadap pondok pesantren? N : saya sangat tertarik dengan kegiatan penampilan santri diakhir, karena saya tidak menyangka santri dapat melakukan hal itu, saya pikir hanya bisa ngaji saja dan shalat P : apakah bapak pernah mempromosikan pondok ini pada keluarga atau orang sekitar? N : kalau promosi sih engga yah, Cuma terkadang ada yang nanya aja dan saya jawab apa adanya mereka juga bisa lihat sendiri dari tingkah laku anak saya. P : berapa anak bapak yg pernah sekolah disini ? N : selama ini semua anak saya pasti sekolah disini. Yaa pertama memang pelayanannya baik dan hal-hal lain banyak juga keunggulan dari pondok ini mulai dari prestasi ekskulnya sampai kegiatannya yang beragam. P : Apakah bapak/ibu pernah mengunjungi pesantren ini sebelum akhirnya mendaftar disini? N : mungkin ketika saya mengunjungi saya pas mau daftar tes anak saya disini. Transkip Wawancara Peneliti : M. Agung Pratama Nara Sumber : Ezy Suhendar (Santri Kelas 3 MA Darul Muttaqien) Qonitah Dharmawanti (Santri Kelas 3 MA Darul Muttaqien) Tempat : Aula Serbaguna Waktu : Jumat, 13 Maret 2015 Pukul 09.00 P : Peneliti N : Nara Sumber P : Apakah kamu Pernah mendapatkan brosur mengenai pesantren ini? N : tidak pernah, saya hanya mengikuti kemauan orang tua masuk kesini mengikuti kaka saya yang terlebih dahulu masuk sini. P : Apakah kamu tertarik dengan prestasi ekstrakurikuler yang di raih pesantren ini? N : Awalnya saya tertarik dengan fasilitas olahraga pesantren ini. Sehingga saya mau masuk sini. Lama kelamaan prestasinya juga menjadi kebanggaan buat saya dan menurut saya menjadi hal yang sangat menarik juga. P : Apakah prestasi ekstrakurikuler tersebut menjadi salah satu pertimbangan kamu sekolah disini? N : awalnya jujur saja tidak, saya hanya mengikuti mau orang tua. Namun lama kelamaan iya juga itu sebuah hal yang menyenangkan buat santri. P : Apakah kamu Pernah mengakses informasi mengenai pesantren ini melalui media elektronik? N : tentu saja pernah, mulai dari website, fan page facebook, twitter dan yang barubaru ini instagram. P : Apakah dalam iklan tersebut terdapat prestasi ekstrakurikuler yang di raih santri? N : iya ada, bahkan ada beberapa foto penyerahan piala bagi santri yang berprestasi. P : Apakah kamu Pernah mengikuti atau terlibat dalam kegiatan porseka? N : pernah beberapa kali. Mulai dari peserta hingga panita pelaksana. P : Apakah kegiatan tersebut mempengaruhi niat kamu untuk belajar disini? N : yaa ada pengaruhnya pasti karena dari kegiatan tersebut dapat diperlihatkan semua kelebihan santri selain belajar dan mengaji. P: Apakah kamu pernah mempromosikan pesantren ini kepada sanak keluarga kamu? N : kalau dibilang promosi mungkin tidak namun hanya saja suka ada yang bertanya mengenai pondok dan saya akan dengan hati menjelaskan agar mereka tau dan mungkin tertarik. Bahkan terkadang jika ada kalender atau apapun yang berkenaan dengan pesantren saya coba perlihatkan. P : Bagaimana cara kamu mempromosikan pesantren ini kepada keluarga atau kenalan kamu? N : biasanya mereka nanya sendiri ke saya apa saja kegiatan saya dipesantren, lalu apa saja keahlian yang saya dapat dipesantren. Dan saya menjelaskan semuanya serta dengan senang hati menunjukan buktinya seperti foto atau piala dan piagam. P : Apakah prestasi ekstrakurikuler menjadi salah satu alat kamu mempromosikan pesantren? N : ya itu tadi dengan cara memperlihatkan semua yang saya dapat di pesantren. Bahkan kadang saya berperilaku sopan agar tidak mencoreng nama pesantren. P : Apakah kamu pernah mengunjungi pesantren ini sebelum akhirnya mendaftar disini? N : ya pernah waktu menjenguk kakak saya. Kan saya masuk sini juga karena kakak saya duluan yang masuk disini. P : Apakah sarana dan prasarana yang di sediakan pesantren telah cukup untuk mendukung kegiatan ekstrakurikuler? N : sejauh ini saya rasa cukup, walau begitu harus tetep ada peningkatan. r e$*$l ;xkd*#l s,r4#-#6 rov TARBIYATUL T\,1U,ALL{MIN WAI. &,TU'ALLTMAT AL ISTAMIYAH PONDGK PESANTREN ilARUt h{IJ?TAQIEN Jl. Rava Jakarta Boqor KM 4X Jabon Mekar Parunq Baqor 16330 Telp. {0251) E61552? SURAT KETERANGAN Nomor : TMI.DM/SK.1/ oq| lIIIlZ}tS Yang bertanda tangan di bawah ini, Kepala TMI Darul Muttaqien Jabon Parung Bogor Propinsi Jawa Barat menerangkan bahwa : Nama : M. Agung Prarama Tempat, Tanggal Lahir : Tangerang,2S oktober 1992 NIM : Perguruan Tinggi :UIN Syarif Hidayatullah lakarta Fakultas :Tarbiyah Fakultas/ Jurusan :KIMP 11 10018200074 Yang bersangkutan benar telah melakukan penelitian pada bulan Maret 2015 di TMI Darul Muttaqien, guna penyusunan skripsi pada jenjang program Strata 1 denganjudul ( 51 ) : " Strategi Promosi Pondok pesantren Darul Muttaqien I T- ( Eerciasurkun Prestasi Eksirskurikuier ,, ) Demikian surat ini dibuat dengan sebenarnya, agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. or,12 Maret 2015 ffi a\*{sanur $.. i\ /i' j SYID, S.S. Lampiran Foto Ruang PSB (Penerimaan Santri Baru) Kegiatan Ekskul Santri yang Bersifat Keagamaan Pemberian Penghargaan Pemenang Lomba Pidato Bahasa Arab dan Bahasa Inggris Pemberian Penghargaan Pemenang Lomba Futsal Kegiatan Apel Tahunan (Penampilan Kegiatan Ekstrakurikuler Haul Baksos Alumni Untuk Warga Sekitar Pondok