STRATEGI BAURAN PROMOSI PONDOK

advertisement
STRATEGI BAURAN PROMOSI
PONDOK PESANTREN DARUL MUTTAQIEN
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
M. AGUNG PRATAMA
1110018200074
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2015
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
Skripsi berjudul "Strategi Prornosi Pondok Pesantren Darul Muttaqien
(Berdasarkan Prestasi Ekstrakurikuler)" di susrtn oleh M. Agung Pratama,
NIM 1110018200074,
Program Studi Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu
Taroiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta"
Telah melalui proses birnbingan dan <iinyatakan sah sebagai karya ilmiah yang
berhak untuk diujikan pada sidang munaqasah sesuai ketentuan yang ditetapkan
oleh fakultas.
Jakarta, April2015
Yang menyatakan,
Dosen Pembimbing
Dra. Nurdelima \Yaruwu. M.Pd
NIP: 19671020 2001 12 2 001
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
Skripsi ini berjudul "strategi Bauran Promosi Pondok Pesantren Darul
Muttaqien" diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) uIN
Syarif Hidayatullah Jakarta, dan telah dinyatakan lulus Ujian Munaqosah pada
tanggal 28 April 2015 dihadapan Dewan penguji. oleh karena itu, penulis
memperoleh gelar S.Pd dalam bidang Manajemen pendidikan.
Jakarta, 28
Panitia Ujian Muaqosah
Prodi)
Dr.Hasyim Asy'ari. M.Pd
Ketua Panitia (ketua
Nrp. 1966100e 19e303 I
Penguji
ot
._>../.-.4p.!.!
tb
I
Dr. Fathi Ismail. MM
NIP. 194910t2197803
Penguji
004
Tanggal
1 003
II
Dr.Hasvim Asy'ari. M.Pd
NrP. 19661009 199303 I 004
8l/6 *ti
Mengetahui
April2015
LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI
Yang bertanda tangandibawah ini:
Nama
M. Agung Pratarrra
Nim
11
Jurusan
Manajemen Pendidikan
Judul skripsi
Strategi Bauran Promosi Pondok Pesantren Darul Muttaqien
10018200074
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang saya ajukan unuk memenuhi
salah satu persayaratan memperoleh gelar 51
di UIN Syarif
Hidayatullah
Iakarta.
Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di
J.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan karya asli saya atau
merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima
sanksi yang berlaku dari
UIN Syarif Hidayatultah Jakarta
Jakarta,20 April 2015
M. Aeung Pratama
NrM. 1110018200074
ABSTRAK
M. Agung Pratama 1110018200074. Strategi Bauran Promosi Pondok Pesantren
Darul Muttaqien. Skripsi, Jakarta: Program Studi Manajemen Pendidikan Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta. April 2015
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Strategi Bauran Promosi Pondok
Pesantren Darul Muttaqien Strategi merupakan suatu kesatuan rencana yang luas
dan terintegrasi yang menghubungkan antara kekuatan internal organisasi dengan
peluang dan ancaman lingkungan eksternalnya. Promosi adalah arus informasi
atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi
kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran
Jenis metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif,
dengan menggunakan pendekatan analisis deskriptif, instrumen pengumpulan data
penelitian menggunakan instrumen : observasi awal, dokumentasi serta
wawancara kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang kesiswaan dan orang tua
serta murid Pondok Pesantren Darul Muttaqien. Setelah mendapatkan data yang
diperlukan penulis, data dideskripsikan lalu dianalisis.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis menunjukan bahwa promosi yang
dilakukan oleh pesantren Darul Muttaqien telah terlaksana dengan baik. Strategi
yang digunakan dalam promosi Pondok Pesantren Darul Muttaqien berdasarkan
bauran promosi yang tersedia berjalan dengan baik meski tanpa ada perencanaan
serta program khusus pada setiap kegiatan bauran promosi yang dilakukan.
Kata Kunci : Strategi Promosi, Bauran Promosi
i
ABSTRACT
M. Agung Pratama 1110018200074. Promotion Mix Strategy Pondok Pesantren
Darul Muttaqien. Thesis, Jakarta: Program Management Studies Faculty of
Education and Teaching Tarbiyah, Syarif Hidayatullah State Islamic University
Jakarta. April 2015
This study aims to determine the Promotion Mix Strategy Pondok Pesantren
Darul Muttaqien Strategy is a comprehensive unified and integrated plan linking
an organization's internal strengths with the opportunities and threats external
environment. Promotion is the flow of information or persuasion in one direction
are made to direct a person or organization to act that created the exchange in
marketing
This type of method is carried out in this study is a qualitative research, using
descriptive analysis approach, using research data collection instruments
instruments: initial observation, documentation and interview principals, vice
principals field of student and parents as well as students Pondok Pesantren
Darul Muttaqien. After getting the necessary data the authors, the data is
described and analyzed.
Results of research conducted by the authors showed that the campaign carried
out by Darul Muttaqien schools have done well. The strategy used in the
promotion of Pondok Pesantren Darul Muttaqien based promotion mix available
goes well though without any planning and special programs on any activities
undertaken promotional mix.
Keywords: Strategy Promotion, Promotion Mix
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah wa syukurillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT Dzat
yang maha berilmu di atas mereka yang merasa diri berilmu, serta pencipta Maha
Sempurna. Ungkapan sholawat serta salam tertuju kepada Rasulullah SAW Insan
termulia yang telah menghabiskan waktu untuk menuntun umat pengikutnya ke
arah keselamatan hidup. Adapun benar skripsi sulit dapat terwujud manakala
penulis tidak dapat bimbingan dan motivasi dari berbagai pihak, baik berupa saran
maupun kritik, serta bantuan yang bersifat moril maupun materiil. Karena itulah
sepatutnya di ucapkan terima kasih yang tak terhingga, terutama penulis tujukan
kepada yang terhormat :
1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. Hasyim Asy’ari, M. Pd., Ketua program studi Manajemen Pendidikan
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Dra. Nurdelima Waruwu, M. Pd., Dosen Pembimbing yang dengan penuh
kesabaran dan penuh perhatian, ketelatenan, dalam memberikan bimbingan
serta arahan dalam penulisan skripsi ini, dan terima kasih yang sebesarbesarnya atas waktu yang diluangkannya. Semoga Allah SWT memberikan
kesehatan dan kebaikannya dibalas dengan berlipat ganda.
4. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, khususnya
program studi Manajemen Pendidikan yang dengan ikhlas menyumbangkan
ilmunya selama penulis mengikuti perkuliahan. Semoga ilmu yang diberikan
dapat menjadi bekal bagi penulis.
5. Bapak Hendrizal Rasyid S.S, Kepala Sekolah MA beserta staff guru Pondok
Pesantren Darul Muttaqien Kabupaten Bogor. yang telah bersedia memberikan
izin, tempat dan informasi kepada penulis.
6. Bapak Abdullah Hudri S.S, Kepala Sekolah MTs beserta staff guru Pondok
Pesantren Darul Muttaqien Kabupaten Bogor. yang telah bersedia memberikan
izin, tempat dan informasi kepada penulis.
7.
Keluargaku tercinta, Ayahanda (Eddy Supriadi, S. Pd) dan Ibunda (apipah)
yang senantiasa mengiringi langkahku dengan doa. Hanya Allah-lah yang
sanggup membalas semua pengorbanan kalian dengan surgaNya kelak.
8. Adikku tersayang terima kasih karena tak henti-hentinya memberikan
dorongan baik materiil, moriil dan spirituil, serta doa dan kasih sayang yang
tiada tara, dengan segenap cinta dan buktiku, kupersembahkan karya kecilku
ini untuk kalian orang-orang tercinta.
9. Sahabat-sahabat terbaikku Ilham Firdaus, M. Rizky, Alfin Ramadhandy, yang
senantiasa menemani penulis dalam susah maupun senang. Sukses untuk kita
semua. Amiin
10. Teman-teman seperjuangan program studi Manajemen Pendidikan 2010,
khususnya teman-teman terbaikku Yandri Firmansyah, M. Barry Febriandi,
M. Ridwan, Rezky Fahman, Badrussalam, M. Aby Farhan, Alwan Nahrowi,
Ramonda, Faiz Izzat muttaqien, Dhiza namira, Popy lukitawati, Ayunda.
Terima kasih telah menemani penulis dalam suka maupun duka, terima kasih
telah menjadi sahabat terbaik.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak yang tidak bisa disebutkan
satu persatu hingga skripsi ini terselesaikan. Semoga bantuan yang diberikan
menjadi amal soleh yang memperberat timbangan kebaikan kita di akhirat kelak.
Kritik, saran dan ide senantiasa penulis terima dengan suka cita. Semoga skripsi
ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amiin.. Sekian dan terima kasih.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
DAFTAR ISI
ABSTRAK...................................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................... iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1
B. Identikasi Masalah ......................................................................................... 5
C. Pembatasan Masalah ...................................................................................... 6
D. Perumusan Masalah ...................................................................................... 6
E. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 6
F. Manfaat Penelitian ........................................................................................ 6
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Definisi Strategi ............................................................................................... 7
B. Proses Perencanaan Strategi ............................................................................ 8
1. Penetuan Misi dan Tujuan .................................................................. 8
2. Pengembangan Profil ........................................................................... 9
3. Analisa Internal Sekolah ...................................................................... 9
4. Analisa Lingkungan Eksternal ............................................................. 9
5. Identifikasi Kesempatan dan Ancaman Strategi .................................. 9
6. Pembuatan Keputusan Strategi ............................................................ 9
7. Pengembangan Strategi Sekolah .......................................................... 10
8. Implementasi strategi ........................................................................... 10
9. Peninjauan Kembali dan Evaluasi ....................................................... 10
C. Pengertian Promosi .......................................................................................... 10
D. Bauran Promosi ................................................................................................ 12
1. Periklanan ...................................................................................... 12
a. Fungsi Periklanan..................................................................... 13
b. Media-media Periklanan .......................................................... 15
2. Personal Selling ............................................................................. 16
3. Promosi Penjualan(Sales Promotion) ........................................... 18
4. Publisitas/ Hubungan Masyarakat.................................................. 20
E. Langkah-langkah Startegi Promosi .................................................................. 21
iii
1. Mengidentifikasi Audiens Sasaran ................................................ 21
2. Menentukan Tujuan Promosi ......................................................... 22
3. Merancang Pesan ........................................................................... 22
4. Memilih Saluran Komunikasi ........................................................ 23
5. Menentukan Anggaran Promosi .................................................... 24
F. Hasil Penelitian Yang Relevan ........................................................................ 25
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian .......................................................................... 26
B. Metode Penelitian ............................................................................................ 26
C. Teknik Pengumpulan Data .............................................................................. 27
D. Teknik Analisa Data ........................................................................................ 28
E. Kisi-kisi Instrumen Penelitian.......................................................................... 29
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Pondok Pesantren Darul Muttaqien ................................... 31
1. Profil Pondok Pesantren Darul Muttaqien ........................................... 31
2. Sejarah Singkat Berdirinya Pondok Pesantren Darul Muttaqien ......... 32
3. Visi dan Misi Pondok Pesantren Darul Muttaqien .............................. 32
a. Visi Pondok Pesantren Darul Muttaqien.................................. 32
b. Misi Pondok Pesantren Darul Muttaqien ................................. 33
c. Program-Program Utama ......................................................... 33
4. Jumlah Santri dan Latar Belakang ....................................................... 34
5. Lingkungan Pesantren .......................................................................... 35
a. Budaya Masyrakat Jabon Mekar .............................................. 35
b. Hubungan Darul Muttaqien dengan Masyarakat ..................... 35
B. Deskripsi dan Analisa Data .............................................................................. 36
1. Periklanan ............................................................................................ 36
a. Brosur ....................................................................................... 36
b. Spanduk.................................................................................... 38
c. Media Elektronik ..................................................................... 40
2. Publisitas .............................................................................................. 42
a. Porseka (Pekan Olahraga Seni dan Pramuka ........................... 42
b. Pentas Seni (Panggung Gembira dan Venus) ......................... 44
iv
c. Perlombaan dan Pementasan Kegiatan Ekstrakurikuler .......... 46
3. Personal Selling ................................................................................... 47
4. Sales Promotion ................................................................................... 49
5. Langkah-langkah Strategi Promosi ...................................................... 52
a. Mengidentifikasi Audiens Sasaran .......................................... 52
b. Menentukan Tujuan Promosi ................................................... 53
c. Merancang Pesan ..................................................................... 53
d. Memilih Saluran Komunikasi .................................................. 54
e. Menentukan Anggaran Promosi .............................................. 54
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................................................... 55
B. Saran ................................................................................................................ 56
DAFTAR PUSTAKA
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pondok Pesantren Darul Muttaqien merupakan salah satu Pondok
Pesantren yang terletak di daerah Jawa Barat lebih tepatnya di daerah Parung,
Bogor. Sebagai sebuah langkah dalam mencapai tujuan tentunya pesantren
harus memiliki sebuah objek atau dalam hal ini santri untuk menjalankan
proses pembelajaran dan juga untuk mengembangkan sekolah dan untuk
mendapatkan hal tersebut hal pertama yang harus dilakukan sekolah adalah
promosi terhadap apa saja yang dimiliki oleh sekolah dan juga kelebihan
yang dapat ditawarkan oleh sekolah jika orang tua menyekolahkan anaknya di
sekolah tersebut.
Promosi yang dilakukan pesantren dapat dilakukan melalui berbagai
macam media atau berbagai macam cara hal ini dapat dengan mudah
dilakukan akan tetapi yang menjadi persoalan adalah apa isi dari promosi
tersebut apakah dapat membangkitkan minat siswa dan orang tua siswa untuk
sekolah dan menyekolahkan anaknya di tempat tersebut atau malah
sebaliknya. Biasanya promosi berisi hal-hal yang merupakan kelebihan
pesantren dan juga keuntungan yang didapat jika menyekolahkan anaknya di
pesantren tersebut. Dalam hal ini pesantren biasanya memberikan penjelasan
mengenai berbagai macam prestasi yang dimiliki dan juga berbagai macam
kegiatan baik yang memiliki hubungannya dengan kurikulum atau juga yang
bersifat membina sifat kedewasaan dari peserta didik.
Setiap hal yang dimiliki pesantren terutama yang berkaitan mengenai
keunggulan pesantren dapat dijadikan sebagai bahan untuk promosi pesantren
dalam memasarkan jasa pendidikan. Hal-hal tersebut pasti dapat menarik
minat calon santri baru dan juga orang tua mereka ketika mencari sebuah
pesantren
yang cocok untuk perkembangan putra/putrinya. Dengan
pandangan yang realistis dan juga minat serta bakat anak yang cukup
1
2
mumpuni maka pilihan akan pesantren tersebut merupakan pilihan yang
sangat bijak karena nanti pada usia dewasa ketika siswa tersebut keluar dari
sekolah siswa tersebut telah memiliki sebuah kompetensi yang cukup baik
dan dapat dengan mudah menghadapi persaingan di masyarakat.
Pesantren dalam hal promosi telah memanfaatkan banyak saluran di
antaranya dengan memanfaatkan bauran promosi yang tersedia seperti
pembuatan dan penyebaran brosur, periklanan melalui media elektronik,
penempatan PSB secara khusus, pejualan secara pribadi, publisitas kepada
masyarakat sekitar serta penjualan melalui sales promotion. Melalui bauranbauran promsi inilah pesantren berusaha berkomunikasi serta membujuk
masyarakat luas untuk mempercayakan anaknya sekolah di pesantren ini.
Promosi pesantren merupakan langkah nyata yang dilakukan oleh
pesantren untuk memperkenalkan apa yang dimiliki oleh pesantren sehingga
prestasi
yang
menjadi
kebanggaan
pesantren
selama
ini
mampu
dipublikasikan secara umum dan masyarakat secara luas mengetahui apa saja
kelebihan yang dimiliki oleh pesantren tersebut. Jika dilihat dari bauran
promosi yang meliputi periklanan, personal selling (penjualan pribadi),
promosi penjualan serta publisitas atau hubungan masyrakat maka dapat di
lihat bahwa promosi yang dilakukan oleh pesantren Darul Muttaqien dapat
dikatakan masih belum maksimal seperti dalam hal publisitas atau hubungan
masyrakat dalam hal ini pesantren hanya mampu melakukan promosi di
wilayah sekitar pesantren saja, begitu juga dalam hal periklanan di media
elektronik, website dan juga media sosial lainnya.
Selama ini promosi yang dilakukan cukup banyak menarik calon santri
baru, itu terlihat dari jumlah calon santri yang mendaftar selalu memenuhi
kuota yang di sediakan bahkan terkadang melebihi kuota. Selain itu di lihat
dari waktu pendaftaran calon santri baru yang biasanya di selenggarakan
mulai dari bulan desember hingga juni target kuota itu sendiri sudah
terpenuhi sejak bulan maret sehingga pendaftaran sudah harus di tutup karena
3
pihak pondok tidak mau kelebihan kuota terlalu banyak. Promosi yang
dilakukan lebih banyak kepada pengenalan apa saja yang ditawarkan
pesantren untuk santri yang belajar di pondok ini selain itu juga ada kelebihan
pesantren seperti dari sarana dan prasarana yang di tawarkan, kualifikasi guru
yang mengajar dan juga prestasi-prestasi yang telah didapat oleh pesantren.
Semua hal itu hanyalah untuk menginformasikan kepada masyarakat dan juga
calon santri baru bahwa pesantren memiliki keunggulan dalam beberapa
bidang dan bisa menjadi pertimbangan untuk mendaftarkan putra-putrinya
untuk sekolah di pesantren ini.
Berbagai macam kelebihan yang di miliki oleh pesantren selalu menjadi
bahan promosi yang menjanjikan karena menawarkan keunggulan serta
menawarkan hal-hal yang memiliki nilai lebih untuk menjadi bahan
pertimbangan calon santri baru beserta orang tuanya. Biasanya pesantren
dalam membuat sebuah hal yang berkaitan dengan periklanan selalu
menyertai beberapa hal seperti daftar prestasi yang dimiliki pesantren baik
secara kegiatan akademik maupun kegiatan ekstrakurikuler, ketersediaan
sarana dan prasaran pendukung kegiatan belajar maupun kegiatan keseharian
santri, jadwal kegiatan keseharian santri, kegiatan santri selain kegiatan
pelajaran rutin di sekolah seperti kegiatan ekstrakurikuler maupun kegiatan
yang berkaitan dengan kegiatan keagamaan lainnya. Hal-hal tersebut menjadi
sebuah senjata khusus bagi pesantren karena memang pendidikan pesantren
berbeda dengan pendidikan diluar sehingga kelebihan-kelebihan ini dapat
menjadi pertimbangan khusus ketika seorang calon santri baru mencari
pondok yang tepat untuk tumbuh kembangnya.
Setiap kegiatan bauran promosi yang dilakukan oleh pesantren tidak
pernah ada perencanaan baik secara tertulis maupun perencanaan secara
jangka pendek ataupun jangka panjang. Semua kegiatan promosi yang
dilakukan hanya berdasarkan kegiatan rutinitas pondok dalam rangka
penerimaan santri baru. Semua kegiatan bauran promosi yang dilakukan baik
itu periklanan, personal selling, publisitas maupun sales promotion hanya
4
sekedar pemberitahuan kepada khalayak umum bahwa pesantren siap
menerima santri baru untuk tahun ajaran selanjutnya. Kegiatan-kegiatan
bauran promosi bisa dibilang hanya berjalan sesuai dengan kebutuhan yang
ada pada saat itu tanpa ada strategi khusus ataupun rancangan khusus karena
memang tidak ada agenda khusus mengenai kegiatan promosi ini. Contohnya
saja kegiatan penyebaran brosur yang bisa dibilang hanya sekedar penyediaan
di tempat PSB tanpa ada tujuan tempat khusus penyebaran serta tanpa ada
kegiatan khusus dalam penyebarannya.
Kegiatan-kegiatan bauran promosi mempunyai cara yang sama yaitu tidak
ada strategi khusus dalam pelaksanaannya karena memang tidak ada kegiatan
promosi khusus yang direncanakan maupun yang di di agendakan oleh
pesantren, semua kegiatan-kegiatan yang bisa dibilang merupakan kegiatan
promosi biasanya hanya dilakukan sebagaiman kegiatan itu pada umumnya.
Seperti kegiatan apel tahunan sebagaimana pengamatan saya selama ini
kegiatan ini merupakan salah satu ajang kegiatan promosi pesantren yang
dapat meningkatkan citra pesantren maupun dapat meningkatkan nilai jual
pesantren kepada masyarakat luas akan tetapi kegiatan ini hanya dilakukan
sebagai kegiatan rutinitas tahunan pesantren tanpa dimasukan ataupun di
rencanakan sebagai salah satu agenda kegiatan promosi. Kegiatan lainnya
seperti kegiatan program ekstrakurikuler baik itu perlombaan maupun
kegiatan pementasan kegiatan ekstrakurikuler setiap ada pelaksanaannya
tidak ada sama sekali agenda promosi yang secara khusus dilakukan
pesantren padahal jika ada agenda khusus dapat menjadi nilai tambah khusus
bagi pesantren itu sendiri.
Kegiatan PSB (Penerimaan Santri Baru) mungkin salah satu dari sekian
kegiatan promosi yang dilakukan pesantren melalui bauran promosi. Kegiatan
PSB ini berupa pendirian tempat khusus untuk penerimaan santri baru yang di
dalam tempat tersebut tersedia berbagai macam informasi mengenai
penerimaan santri baru mulai dari brosur, jadwal penerimaan santri baru
hingga ada petugas khusus yang bertugas ketika ada calon santri baru yang
5
ingin mengetaui kondisi pesantren. Bisa di bilang kegiatan ini merupakan
kegiatan dari bauran promosi yaitu sales promotion meskipun tidak ada
promosi khusus dalam kegiatannya hanya sekedar penjelasan mengenai
kegiatan pesantren maupun saran dan prasarana yang dimiliki pesantren.
Pondok
pesantren
Darul
Muttaqien
sendiri
merupakan
kesatuan
pendidikan dari MTs dan MA. Kesatuan dua jenjang pendidikan ini tidak
memiliki bagian khusus yang menaungi masalah promosi pondok pesantren
sehingga semua kegiatan promosi di limpahkan kepada wakil kepala sekolah
bidang kesiswaan dan jabatan itu di emban oleh satu orang untuk dua jenjang
pendidikan. Selain itu jabatan lain yang di emban oleh WaKepSek bidang
kesiswaan tersebut adalah kepala PSB. Tidak adanya kekhususan orang yang
bertanggung jawab untuk promosi ini mengakibatkan tidak fokusnya kegiatan
promosi yang dilakukan.
Faktor-faktor diatas merupakan bagian dari permasalah promosi yang
dilakukan oleh pesantren, meskipun selama ini penerimaan santri selalu
memenuhi kuota tidak ada salahnya jika pesantren mulai merancang rencana
untuk kegiatan promosi yang lebih baik agar pesantren lebih berkembang dan
menunjukan profesionalitas didalam penyelengaraan pendidikan.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis menyusun skripsi dengan judul
“Strategi Bauran Promosi Pondok Pesantren Darul Muttaqien”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya,
maka dapat di identifikasikan berbagai masalah yaitu sebagai berikut :
1. Tidak ada strategi bauran promosi khusus dalam pelaksanaan promosi
pesantren
2. Kurangnya pemanfaatan kegiatan-kegiatan khusus untuk promosi
pesantren
3. Tidak adanya bagian khusus yang menjadi penanggung jawab promosi
pesantren.
6
C. Pembatasan Masalah
Dari identifikasi masalah di atas dan keterbatasan kemampuan penulis
maka dalam skripsi ini perlu adanya pembatasan masalah hanya pada
pembahasan tentang strategi promosi pesantren Darul Muttaqien berdasarkan
prestasi ekstrakurikuler melalui periklanan, personal selling, sales promotion
dan publisitas.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah di atas, maka penulis
mengajukan perumusan masalah yaitu tentang Bagaimana strategi bauran
promosi pondok pesantren Darul Muttaqien?
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana strategi
bauran promosi pondok pesantren Darul Muttaqien.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini antara lain :
1. Bagi dunia pendidikan : dapat memberikan penjelasan secara teoritis
terhadap promosi sekolah.
2. Bagi pesantren : mampu memberikan informasi mengenai cara
mempromosikan pesantren dengan kelebihan yang dimiliki.
3. Bagi penulis : sebagai sarana penambah khazanah keilmuan dan dapat
mengetahui tata cara penelitian dan penulisan karya ilmiah yang baik
dan benar.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Definisi Strategi
Menurut Buchari Alma “Strategi merupakan suatu kesatuan rencana yang
luas dan terintegrasi yang menghubungkan antara kekuatan internal organisasi
dengan peluang dan ancaman lingkungan eksternalnya”1 dengan kata lain
strategi adalah peta kekuatan serta kelemahan sebuah organisasi yang
digunakan untuk menepis ancaman dan menggunakan peluang yang tersedia
bagi organisasi/ sekolah untuk perkembangan kedepannya. Selain itu strategi
merupakan salah satu cara untuk mengembangkan rencana yang sudah di buat
agar berjalan sesuai dengan tujuan sekolah dengan cara memperhatikan
berbagai macam faktor baik dari internal sekolah maupun eksternal sekolah.
Sedangkan menurut Chandler yang dikutip oleh Mudrajad Kuncoro. “
strategi adalah penentuan tujuan dan sasaran jangka panjang perusahaan,
diterapkannya aksi dan alokasi sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.”2 Strategi dalam pengertian ini merupakan
penetapan sasaran, rencana mencapai sasaran tersebut serta implementasi
rencana pencapaian sasaran tersebut. Strategi yang telah dibuat oleh sekolah
merupakan gambaran jangka panjang mengenai apa saja yang akan di capai
oleh sekolah dalam jangka waktu tertentu, selain itu dalam strategi tersebut
juga di tuliskan mengenai apa saja yang yang menjadi strategi umum dan juga
strategi khusus (operasional) sehingga setiap kegiatan yang dilakukan oleh
sekolah dapat terlaksana dengan baik dan dapat mencapai hasil yang maksimal
dalam pencapaiannya.
Strategi memang murninya adalah sebuah “seni” karena strategi
membutuhkan berbagai macam kecerdasan dan juga keahlian khusus ketika
1
Prof. Dr. H. Buchari Alma, M.Pd. Manajemen Corporate & Strategi Pemasaran Jasa
Pendidikan. Hlm : 64
2
Mudrajad Kuncoro, Strategi Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif, (Jakarta :
Erlangga, 2007),h. 1
7
8
merencanakan/ memformulasikan serta mengimplementasikan strategi
tersebut seperti halnya dalam dunia militer strategi perang yang baik adalah
seni terindah untuk memenangkan perang. Strategi yang benar akan
menghasilkan sebuah pencapaian tujuan yang sempurna maka dari pada itu
formulasi strategi yang dirancang haruslah sesuai dengan keadaan
organisasi serta sesuai dengan kondisi tujuan pemasaran organisasi agar
strategi yang digunakan dapat berjalan maksimal.
Berdasarkan dua pendapat diatas strategi adalah rencana yang luas
untuk jangka panjang dan terintegrasi dengan semua sumber daya organisasi
serta menghubungkan antara kekuatan organsisai dengan peluang organisasi
di masyarakat serta meminimalisir kelemahan organisasi dari ancaman yang
timbul dari dunia luar dan diterapkannya aksi dan alokasi sumber daya yang
dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Melalui
perencanaan strategi yang benar akan menghasilkan sebuah program yang
dapat mencapai tujuan sekolah secara maksimal dalam segi apapun strategi
tersebut di gunakan.
B. Proses Perencanaan Strategi
Langkah-langkah proses penyusunan strategi adalah sebagai
berikut:
1. Penentuan Misi dan Tujuan
Perumusan misi dan tujuan merupakan tanggung jawab kunci
bagi manajer puncak. Perumusan ini dipengaruhi nilai-nilai
yang dibawa manajer. Nilai-nilai ini mencakup semua kondisi
organisasi mulai dari masalah sosial dan etika hingga masalahmasalah umum seperti jasa dan pengoperasian organisasi atau
sekolah. Pada tahap ini, misi dan tujuan berupa “ pernyataan
yang menegaskan tujuan perusahaan dan apa yang ingin
dicapai perusahaan dalam lingkungan yang lebih luas”3.
3
Philip Kotler dan Gary Amstrong, prinsip-prinsip pemasaran, (jakarta : erlangga, 2001)
edisi delapan, h. 53
9
2. Pengembangan profil
Langkah ini dilakukan dengan mengidentifikasi tujuan dan
strategi yang ada sekarang. Profil sekolah adalah hasil analisa
internal sekolah untuk mengidentifikasi tujuan dan strategi
sekarang, serta merinci kualitas dan kuantitas sumber daya
sekolah yang tersedia.
3. Analisa Internal Sekolah (Kekuatan dan Kelemahan)
Langkah
berikutnya
yaitu
menganalisa
kekuatan
dan
kelemahan sekolah. Tujuan proses analisa internal adalah untuk
mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan sekolah yang
penting bagi perumusan strategi sekolah. Secara konseptual
tujuan ini, dapat dicapai melalui identifikasi faktor-faktor
internal strategi seperti saluran promosi, teknologi dan struktur
organisasi. Dengan memahami kekuatan dan kelemahan maka
perumusan strategi diharapkan lebih efesien dan efektif.
4. Analisa Lingkungan Eksternal
Selain menganalisai lingkungan internal sekolah juga perlu
menganalisa lingkungan eksternal sekolah karena kegiatan ini
untuk mengetahui perubahan apa saja yang terjadi di luar
sekolah dan apa saja yang dibutuhkan oleh masyarakat diluar
sekolah.
5. Identifikasi Kesempatan dan Ancaman Strategi
Menganalisa kesempatan serta ancaman yang akan dihadapi
akan
memudahkan
jalannya
strategi
karena
sebelum
menjalankannya terlebih dahulu pembuat strategi mengetahui
apa yang akan dihadapinya nanti seperti perkembangan pola
pikir masyrakat, kebutuhan akan pendidikan yang bermutu dan
perkembangan teknologi yang semakin meningkat.
6. Pembuatan Keputusan Strategi
Setelah mengidentifikasi semua lingkungan sekolah baik
internal maupun eksternal maka langkah selanjutnya adalah
10
pembuat keputusan strategi sehingga sekolah memiliki
kejelasan terhadap langkah-langkah selanjutnya yang akan
dijalani.
7. Pengembangan Strategi Sekolah
Setelah tujuan dan strategi telah dipilih dan ditetapkan maka
sekolah perlu menjabarkannya dalam sasaran jangka panjang
tentu saja dalam hal ini yaitu perekrutan murid baru dan juga
strategi operasional harian. Tujuan dan strategi umum
diterjemahkan
dan diperinci
menjadi
berbagai
strategi,
kebijaksanaan dan taktik operasional pada masing-masing
bidang fungsional organisasi.
8. Implementasi Strategi
Implementasi berarti pelaksanaan strategi menjadi kegiatan.
Impelementasi melibatkan semua atau sebagian strategi
kepada SDM yang sesuai, diikuti dengan alokasi dana dan
sumber
daya
yang
dibutuhkan.
Faktor-faktor
yang
mempengaruhi implementasi strategi antara lain adalah tugas,
orang, struktur, teknologi dan balas jasa. Keberhasilan sebuah
strategi menunjukan sekolah mampu mengintegrasikan semua
faktor dengan baik dan sempurna.
9. Peninjauan Kembali dan Evaluasi
Proses ini merupakan strategi kontrol yaitu setelah strategi di
implemetasikan, manajer senantiasa memonitor secara berkala
atau pada tahap-tahap kritis implementasi strategi sehingga
dapat mengetahui apakah strategi berjalan ke arah tujuan yang
ditetapkan atau tidak.
C. Pengertian Promosi
Mengenai pengertian promosi penulis mengutip beberapa pengertian
promosi dari para ahli, antara lain :
1. Menurut Basu Swastha DH, “ promosi adalah arus informasi
atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan
11
seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan
pertukaran dalam pemasaran.”4
2. Menurut Philip Kotler, “promosi merupakan berbagai kegiatan
yang dilakukan oleh perusahaan untuk mengkomunikasikan
manfaat dari produknya dan untuk meyakinkan konsumen
sasaran (target consumers) agar membelinya.”5
3. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, “Promosi (dagang)
adalah kegiatan komunikasi untuk meningkatkan volume
penjualan dengan pameran, periklanan, demonstrasi, dan usaha
lain yang bersifat persuasif.”6
Berdasarkan tiga definisi diatas bahwa promosi merupakan kegiatan
pemasaran
yang
dilakukan
oleh
perusahaan
(sekolah)
untuk
memperkenalkan kepada publik (masyarakat) tentang produk yang mereka
miliki yang merupakan bagian penting dari sebuah proses pemasaran jasa
sebuah pendidikan. Selain memasarkan dagangan (jasa) yang dimiliki oleh
sekolah yang menjalankan promosi fungsi lain dari kegiatan ini adalah
mengedukasi masyarakat tentang apa saja yang di tawarkan oleh sekolah
kepada masyarakat, kegiatan ini memang tidak berlangsung secara instan
karena memang banyak aspek yang harus di laksanakan dalam
penerapannya. Hal lain yang juga merupakan bagian dari kegiatan promosi
ini adalah pemanfaatan berbagai macam bidang dan aspek yang dimiliki
oleh sekolah entah hal tersebut berasal dari internal sekolah maupun
ekstrenal sekolah agar dapat menjangkau semua kalangan masyarakat
dalam setiap kegiatannya.
Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu
program
pemasaran.Betapapun
berkualitasnya
suatu
produk,
bila
konsumen belum pernah mendengarnya dan tidak yakin bahwa produk
tersebut akan berguna untuk mereka, maka mereka tidak akan pernah
membelinya. Dengan kata lain promosi adalah langkah awal bagi sekolah
4
Basu Swastha DH, Azas-azas Marketing, (yogyakarta : Liberty, 1984), edisi 3, h.237
Philip Kotler, Dasar-dasar Pemasaran, (Jakarta:Intermedia,1983), edisi kedua, h. 59
6
Pusat bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus besar Bahsa Indonesia, h. 898
5
12
untuk memperkenalkan kepada masyarakat tentang apa saja yang dimiliki
oleh sekolah dan keuntungan apa saja yang akan didapat jika masyarakat
mempercayakan untuk menyekolahkan anaknya di sekolah tersebut
kegiatan promosi yang dilakukan bisa melalui berbagai macam media
seperti tatap muka langsung atau dengan media lain seperti spanduk,
pamflet brosur bahkan melalui pembicaraan yang disebar kepada kalangan
masyarakat tertentu.
D. Bauran Promosi
Secara umum bentuk promosi memiliki fungsi yang sama, tetapi
bentuk-bentuk dapat dibedakan berdasarkan tugas-tugas khususnya.
Beberapa tugas khusus itu sering disebut bauran promosi. Bauran promosi
sebagaimana disebutkan oleh Philip Kotler adalah” perpaduan khusus antara
iklan, penjualan pribadi, promosi penjualan dan hubungan masyarakat yang
digunakan perusahaan untuk meraih tujuan iklan dan pemasarannya.”7
Setiap bauran promosi memiliki tugas masing-masing dalam menjalankan
tugasnya, hal tersebut berkaitan dengan bagaimana pihak yang menjalankan
promosi menggunakan kegiatan promosi yang dilakukan, bisa saja
mencampur antara satu bauran dengan bauran lainnya namun tetap memiliki
tugas serta fungsi yang berbeda-beda dalam setiap pelaksanannya.
Bauran
promosi
meliputi
berbagai
macam
bentuk,
berikut
penjabaran mengenai bauran promosi :
1. Periklanan
Menurut Willian G. Nickels, periklanan adalah “komunikasi nonindividu dengan sejumlah biaya melalui berbagai media yang dilakukan
perusahaan, lembaga non-laba, serta individu-individu.”8 sedangkan
menurut Monle Lee dan Carla Johnson periklanan adalah “komunikasi
komersil dan nonpersonal mengenai sebuah organisasi dan produkproduknya yang ditransmisikan ke suatu khalayak target melalui media
bersifat massal seperti televisi, radio, koran, majalah, direct mail
7
8
Philip Kotler dan Gary Amstrong, prinsip-prinsip pemasaran,.... h. 111
Basu Swastha DH, azas-azas,....h. 245
13
(pengeposan langsung), reklame luar ruang, atau kendaraan umum.”9
American Marketting Association (AMA) mendefinisikan iklan sebagai
semua bentuk bayaran untuk mempresentasikan dan mempromosikan ide,
barang, atau jasa secara non personal oleh sponsor yang jelas.10
Dari semua definisi itu maka dapat disimpulkan bahwa periklanan
adalah
kegiatan
yang
dilakukan
untuk
memperkenalkan
kepada
masyarakat luas tentang manfaat suatu barang yang diproduksi oleh
perusahaan tersebut. Dalam hal ini periklanan dapat diartikan komunikasi
yang dilakukan oleh pihak sekolah kepada masyarakat tentang kelebihan
yang dimiliki oleh sekolah melalui berbagi media yang ada. Periklanan
juga di maksudkan memberikan informasi kepada masyarakat mengenai
manfaat serta kelebihan apa saja yang akan di dapat jika menggunakan
ataupun membeli produk yang di tawarkan oleh pengiklan tersebut.
a. Fungsi-fungsi periklanan
“fungsi
periklanan
informing(memberi
dibagi
informasi),
reminding(mengingatkan),
adding
menjadi
lima
yaitu
persuading(membujuk),
value(memberikan
nilai
tambah), dan assisting(mendampingi) upaya-upaya lain dari
perusahaan.”11 Disamping itu, menurut Basu Swastha diktakan
bahwa periklanan juga berfungsi “menciptakan kesan (image),
memuaskan keinginan dan alat komunikasi.12 Berikut penjelasan
mengenai fungsi periklanan :
1) Memberikan Informasi (informing)
Iklan
digunakan
untuk
memberikan
informasi
kepada
konsumen tentang penyediaan produk tertentu, pada lokasi
tertentu dan harga tertentu pula. Memberikan informasi pada
iklan hanya ditunjukan untuk memberikan informasi saja tanpa
9
Monle lee dan Carla Johnson, Prinsip-prinsip Pokok Periklanan dalam Perspektif Global,
(Jakarta; kencana, 2007), h. 3
10
Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, (Yogyakarta: Andi, 1998), h.226
11
Terence A, Shimp, Periklanan Promosi : Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran
Terpadu, (Jakarta : Erlangga, 2000), edisi ke-5, h. 357
12
Basu Swastha DH, Azaz-azas Marketing...,h. 247-248
14
ada tujuan untuk membujuk. Dengan adanya informasi
memudahkan pembeli untuk mencari barang yang dia butuhkan
dan memudahkan pembeli untuk menjual barang dagangannya.
Jadi, memberikan keuntungan untuk kedua belah pihak.
2) Membujuk dan mempengaruhi (persuading)
Disamping memberikan informasi, iklan pun dapat dijadikan
sebagai media untuk membujuk dan mempengaruhi pembeli
dengan pesan-pesan yang persuasif. Iklan yang efektif mampu
membujuk pelanggan untuk membeli atau menggunakan jasa
yang diiklankan tersebut.
3) Pengingat (reminding)
Iklan yang diputar secara berulang-ulang bertujuan untuk
mengingatkan konsumen akan suatu barang atau suatu jasa
sehingga
mereka
akan
tetap
membeli
produk
atau
menggunakan jasa tersebut tanpa memperdulikan yang lain.
Fungsi ini juga menjaga agar merek perusahaan tetap dikenang
dalam benak konsumen.
4) Memberikan nilai tambah (adding value)
Iklan
memberikan
mempengaruhi
nilai
konsumen.
tambah
Iklan
pada
merek
yang
efektif
dengan
akan
menyebabkan produk atau jasa yang diiklankan terlihat lebih
menarik dan lebih unggul dari tawaran pesaing.
5) Mendampingi/upaya lain perusahaan (assisting)
Iklan hanyalah salah satu anggota dari bauran komunikasi
pemasaran. peran utama iklan adalah mendampingi upayaupaya lain dari perusahaan dalam proses komunikasi
pemasaran.
6) Menciptakan kesan
Iklan yang ditampilkan atau ditawarkan harus bisa memberikan
kesan kepada konsumen bahwa produk tersebut berbeda dari
produk-produk atau jasa-jasa yang lain.
15
7) Memuaskan keinginan
Iklan yang efektif mampu memenuhi apa saja yang diharapkan
oleh konsumen terhadap barang dan produk jasa tertentu
sehingga memberikan sugesti untuk membeli produk tersebut.
8) Alat komunikasi
Walaupun dalam prosesnya bersifat tidak langsung, iklan bisa
dijadikan sebagai media komunikasi oleh penjual kepada
pembeli begitu pula sebaliknya.
9) Menghibur (entertainment)13
Selain menginformasikan dan mempengaruhi, iklan pun
menjadi media penghibur bagi khalayak dari apa yang
ditampilkan dan disampaikan. Konsep iklan dan tokoh atau
aktor yang memerankannya pun menjadi alasan masyarakat
memilih produk tersebut.
b. Media-media periklanan
Adapun media yang digunakan untuk mendukung kegiatan
periklanan, yaitu :
1) Media cetak
Media cetak merupakan media yang statis dan mengutamakan
pesan-pesan visual dalam melaksanakan fungsinya sebagai
penyampai informasi. Media cetak dapat berupa majalah, surat
kabar, katalog dan brosur.
2) Media elektronik
Pesatnya perkembangan teknologi yang menghapuskan batas
ruang dan waktu membuat perusahaan atau lembaga-lembaga
menggunakan media periklanan elektronik. Sifatnya yang
masif dan daya jangkau yang luas memungkinkan untuk
menggapai market yang lebih besar. Media elektronok dapat
berupa televisi, radio, internet dan lain-lain.
13
Fandy Tjiptono, Strategi..., h. 226
16
Informasi yang disajikan iklan harus menarik, singkat, jelas dan
padat serta disampaikan secara berulang-ulang. Tujuannya adalah
untuk menimbulkan minat dan mempengaruhi konsumen untuk
membeli.
2. Personal Selling
“Personal selling adalah komunikasi langsung (tatap muka) antara
calon penjual dan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu
produk kepada calon pelanggan dan membentuk pemahaman
pelanggan terhadap produk sehingga mereka kemudian mencoba dan
membelinya.”14 Personal selling merupakan kegiatan promosi yang
berbeda
dengan
periklanan
karena
dalam
pelaksanaannya
menggunakan tenaga manusia. Penjualan tatap muka merupakan
sebuah proses dimana para pelanggan diberi informasi dan mereka
dibujuk secara personal untuk membeli atau menggunakan produk atau
jasa yang ditawarkan.
Personal
selling
merupakan
presentasi
lisan
dalam
suatu
pembicaraan dengan satu atau beberapa pembeli potensial dengan
tujuan untuk melakukan penjualan.15 Penjualan perseorangan adalah
satu bentuk promosi melalui wiraniaga yang melakukan presentasi
prosuk kepada para konsumen sehingga akan dapat menimbulkan
komunikasi dua arah antara penjual dengan pembeli. Oleh karena sifatsifat tersebut metode ini memiliki kelebihan yaitu operasinya yang
lebih fleksibel, penjual dapat mengamati perilaku pembeli secara
langsung, penjual dapat menyesuaikan pendekatan yang digunakan
dalam mempromosikan dagangannya, pelanggan dapat langsung
memutuskan untuk berminat atau tidak dan pada akhirnya penjual
dapat menjalin hubungan jangka panjang dengan pelangannya.
Berdasarkan pengertian personal selling yang telah dikemukakan
maka dapat di simpulkan bahwa kegiatan bauran promosi yang berupa
14
Fandy Tjiptono, Strategi...,h. 224
Philip Kotel dan Gary Armstrong, Dasar-dasar Pemasaran, (Jakarta; Prenhaalindo,
1996), h. 130
15
17
penjualan pribadi merupakan penjualan langsung antar personal
dengan
beberapa
orang
ataupun
seorang
pembeli
dengan
pengalokasian waktu secara khusus serta cara dan teknik khusus yang
digunakan secara konstan dengan cara melihat situasi serta tanggapan
dari calon pembeli tersebut agar dapat tercipta sebuah komunikasi
yang baik dan dapat meminimalisir penolakan yang mungkin akan
terjadi jika tetap melakukan rencana yang telah disediakan namun
tidak sesuai dengan kondisi lapangan yang dihadapi serta dapat
menjalin hubungan jangka panjang jika dapat membujuk pembeli
tersebut.
Menurut Fandi Tjiptono16 aktifitas penjualan pribadi memiliki
beberapa fungsi yaitu:
a. Prospecting, yaitu mencari pembeli dan menjalin hubungan
dengan mereka
b. Targeting, yaitu mengalokasikan kelangkaan waktu penjual
demi pembeli
c. Comunicating, yaitu memberi informasi produk kepada
pelanggan
d. Selling,
yaitu
mendekati,
mempresentasikan
dan
mendemonstrasikan, mengatasi penolakan serta menjual
produk kepada pelanggan
e. Servicing, yaitu memberikan berbagai jasa dan pelayanan
kepada pelanggan
f. Information
gathering,
yaitu
melakukan
riset
dan
melakukan intelejen pasar
g. Allocating, yaitu menentukan pelanggan yang dituju.
3. Promosi Penjualan ( Sales Promotion)
Promosi penjualan merupakan kegiatan perusahaan untuk
menjajakan produk yang dipasarkan sedemikian rupa sehingga mudah
dilihat dan terlihat menarik dalam pandangan konsumen. Menurut
16
Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, (Yogyakarta: Andi, 2008) h. 224
18
John F. Luick dan William L. Ziegler sebagaimana dikutip Winardi
dalam bukunya yang berjudul Promosi dan Reklame mendefinisikan
promosi penjualan sebagai “sebuah aktifitas dan atau bahan yang
bertindak sebagai perangsang langsung yang menawarkan nilai tambah
atau insentif untuk produk tertentu kepada pihak yang menjualnya
kembali.”17 Selanjutnya, Patrick Forsyth mendefinisikan promosi
sebagai “insentif yang cepat atau lambat menggerakan orang untuk
membeli dan mendapatkan, umumnya dalam jangka pendek, baik
dalam bentuk uang maupun barang (produk dan jasa).”18 Adapun
tujuan utama dilakukannya promosi penjualan adalah “untuk
merangsang pembelian produk atau jasa diatas tingkat sasaran dengan
cara meningkatkan nilai dalam pandangan pembeli atau pemakai.”19
Menurut fandy Tjiptono20 promosi penjualan adalah bentuk
persuasi langsung melalui penggunaan berbagai insentif yang dapat
diatur untuk merangsang pembelian produk dengan segera dan atau
menningkatkan jumlah barang yang akan dibeli pelanggan. Promosi
penjualan merupakan salah satu bentuk kegiatan promosi yang
memberikan dorongan atau stimulus tertentu kepada konsumen dengan
tujuan agar konsumen tertarik membeli produk yang ditawarkan
penjual.
Promosi penjualan memiliki dua orientasi yaitu :
a. Orientasi konsumen : ditujukan kepada pemakai akhir,
bentuk promosi dapat berupa pemberian kupon, sampel
produk, diskok, undian, kontes, dll. Orientasi untuk
promosi bersifat jangka pendek.
b. Orientasi perdagangan : ditujukan pada pihak perantara
pemasaran, pengecer, pedagang besar an distributor.
17
18
337
19
20
Winardi, Promosi dan Reklame, (Bandung: Mandar Maju, 1992), h. 115
Patrick Forsyth, Manajemen Penjualan, (Jakarta : Elekmedia Komputindo, 1993), h.
ibid, h. 338
Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, (Yogyakarta: Andi, 2008)h. 229
19
Bentuk promosi dapat berupa bantuan dana promosi,
penyesuaian harga jual, kompetensi penjualan, pameran
dan lain-lain. Bertujuan mempersiapkan stok dan
mempromosikan produk bersangkutan.
Dalam promosi penjualan, ada beberapa bagian atau alat dalam
mempromosikan penjualan yaitu21 :
a. Contoh produk adalah tawaran produk sejumlah tertentu
untuk percobaan dalam pendidikan maka dapa dilihat
dari hasil lulusan ataupun prestasi yang diraih oleh
sekolah
b. Diskon adalah pengurangan langsung terhadap harga
atas pembelian selama satu periode tertentu dalam
pendidikan
dapat
diberikan
jika
siswa
tersebut
berprestasi dan mendapatkan beasiswa.
c. Imbalan kesetiaan hadiah dalam bentuk uang tunai atau
dalam bentuk lain yang sebanding besarnya dengan
kesetiaan pembeli dalam pendidikan misalnya ada
pemotongan harga jika ada saudara atau adik dari siswa
yang sekolah di tempat tersebut.
d. Hadiah pelanggan adalah uang tunai atau hadiah lain
atas penggunaan reguler produk atau jasa tertentu.
4. Publisitas/ Hubungan Masyarakat
Apabila suatu perusahaan atau lembaga ingin memperkenalkan
produk barunya, maka salah satu cara efektif untuk menjangkau
masyarakat secara luas adalah dengan publisitas. Proses yang
dijalankan yaitu dengan membina, menciptakan dan mempertahankan
hubungan baik dengan berbagai kelompok masyarakat baik untuk
mendukung, membangun citra baik perusahaan atau lembaga,
menyangkal isu yang dapat merugikan perusahaan atau lembaga.
21
Philip Kotel dan Gary Armstrong, Dasar-dasar Pemasaran, (Jakarta; Prenhaalindo,
2004) h. 660
20
“Publisitas adalah suatu teknik untuk menjamin pengertian
diantara individu-individu.”22 Sedangkan, Menurut Fandy Tjiptono “
publisitas adalah bentuk penyajian dan penyebaran ide, barang dan jasa
secara non personal, yang mana orang atau organisasi yang
diuntungkan tidak membayar untuk itu.”23 Tetapi, segera perlu
diingatkan bahwa orang jangan menganggap publisitas sebagai
komunikasi cuma-Cuma. 24
Publisitas merupakan pemanfaatan nilai-nilai berita yang
terkandung dalam suatu produk untuk membentuk citra produk yang
bersangkutan. Dibandingkan dengan iklan, publisitas memiliki
kredibilitas yang lebih baik, karena pembenaran dilakukan baik
langsung maupun tidak langsung oleh pihak lain selain pemilik iklan.
Selain publisitas adapula hubungan masyarakat. Hubungan
masyarakat menurut Philip Kotler dan Gary Armstrong adalah
“Memupuk hubungan baik dengan berbagai masyarakat disekitar
perusahaan dengan mendapatkan publisitas yang menguntungkan,
memupuk citra perusahaan yang baik,menangani atau meredam rumor,
cerita dan peristiwa yang merugikan.”25
Dalam
melaksanakan
tugasnya,
hubungan
masyarakat
melaksanakan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
a. Hubungan pers atau aktivitas pers; menciptakan dan menempatkan
informasi bernilai berita dalam media untuk menarik perhatian
orang, produk dan jasa.
b. Publisitas produk; mempromosikan produk tertentu
c. Kegiatan masyarakat; memupuk dan mempertahankan hubungan
komunitas nasional dan lokal
22
H. Frazier Moore, Humas :Membangun Citra dengan Komunikasi, (Bandung ; Remaja
Rosdakarya, 2005), h.5
23
Fandy Tjiptono, Strategi...h, 228
24
Winardi, Promosi...,h. 114
25
Philip Kotel dan Gary Armstrong, Dasar-dasar Pemasaran, (Jakarta; Prenhaalindo,
1996), h. 134
21
d. Melobi; membangun dan mempertahankan hubungan dengan
anggota legislatif dan pejabat pemerintah untuk mempengaruhi
peraturan dan undang-undang.
e. Hubungan investor; mempertahankan hubungan dengan pemegang
saham dan lain-lain dalam komunitas keuangan.
f. Pengembangan; hubungan masyarakat dengan donor atau anggotaanggota organisasi nirlaba untuk memperoleh dukungan keuangan
atau sukarela. 26
Kegiatan kegiatan diatas merupakan kegiatan yang harus dilakukan
oleh seorang sales dalam memasarkan dagangan yang dia jual. Semua
kegiatan tersebut berkesinambungan dan seharusnya dilakukan secara
berurutan agar dapat menciptakan kesan yang baik kepada calon
pelanggannya. Selain hal tersebut kegiatan-kegiatan tersebut bertujuan agar
menciptakan kondisi penjualan kondusif dan tidak menutup kemungkinan
untuk berlangganan dengan sales tersebut.
E. Langkah-Langkah Strategi Promosi
1. Mengidentifikasi Audiens Sasaran
Perencaan promosi diawali dengan mendidentifikasi audiens sasaran
terlebih dahulu. Audiens sasaran diartikan sebagai khalayak pasar yang
diingkan perusahaan, meliputi calon pembeli, pembeli saat ini, penentu
keputusan, serta pihak-pihak yang dapat memberikan pengaruh dalam
pengambilan keputusan pembelian termasuk orang-orang yang dekat
dengan calon pembeli saat ini. Audiens sasaran ini dapat bersifat
perseorangan, kelompok, masyarakat tertentu atau masyarakat umum.
Mengidentifikasi sasaran berarti mentapkan khalayak pasar yang
diinginkan. Hal ini dilakukan untuk memudahkan dalam pengambilan
keputusan mengenai pesan yang akan disampaikan, waktu penyampaian,
media dan cara pesan disampaikan kepada audiesn tersebut.
26
Philip Kotler dan Gery Armstrong, Dasar-dasar...,h. 134-135
22
2. Menentukan Tujuan Promosi
a. Setelah
audiens
sasaran
diidentifikasi,
perusahaan
harus
menetapkan tujuan promosi yang ingin dicapai. Penetapan tujuan
promosi akan memudahkan perusahaan memilih alat promosi.
adapun tujuan promosi menurut Rossiter dan Percy 27, yaitu :
b. Menumbuhkan
persepsi
pelanggan
terhadap
suatu
kebutuhan(category need)
c. Memperkenalkan dan memberikan pemahaman tentang suatu
produk kepada konsumen(brad awareness)
d. Mendorong pemilihan terhadap suatu produk(brand attitude)
e. Membujuk pelanggan untuk membeli suatu produk(brand
purchase intention)
f. Mengimbangi kelemahan unsur bauran pemasaran lain(purchase
facilitation), dan
g. Menanamkan citra produk dan perusahaan ( positioning).
3. Merancang Pesan
Philip Kotler berpendapat bahwa dalam merancang pesan,
terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu, “isi pesan,
struktur pesan, format pesan dan sumber pesan.”28
a. Isi Pesan
Dalam menentukan isi pesan yang ingin disampaikan,
perusahaan perlu mencari dan membuat daya tarik, tema, dan ide
yang mampu menarik perhatian audiens sasaran. Tema yang efektif
akan menunjukan manfaat produk yang mampu memotivasi
terjadinya
pembelian.
Ada
tiga
daya
tarik
yang
perlu
dipertimbangkan dalam merancang pesan, yaitu daya tarik rasional
yang membangkitkan kepentingan diri audiens sasaran, daya tarik
emosional yang coba membangkitkan emosi positif dan negatif
27
28
Fandy Tjiptono, Strategi...,h.222
Philip Kotler dan Gery Armstrong, Dasar-dasar...,h.137
23
audiens sasaran dan daya tarik moral yang mengarahkan pada
perasaan audiens sasaran tentang apa yang benar dan tepat.
b. Struktur Pesan
Keefektifan pesan juga tergantung pada struktur pesan,
yaitu penyusunan pesan, bagaimana pesan disampaikan secara
logis. Selanjutnya harus ditentukan susunan penyajianny, apakah
argumen yang kuat akan disampaikan diawal atau akhir pesan
tersebut.
c. Format Pesan
Format pesan sangat dipengaruhi oleh media yang akan
digunakan untuk penyampaian pesan. Jika media yang digunakan
adalah media cetak, maka perusahaan harus memperhatikan judul
iklan atau pesan yang akan disampaikan, ilustrasi gambar dan
warna yang menarik akan mewakili maksud pesan tersebut.
Apabila menggunakan media elektronik, maka perusahaan perlu
memperhatikan pemilihan kata-kata, kualitas suara, dan vokalisasi
pesan yang disiarkan.
d. Sumber Pesan
Sumber pesan yaitu orang yang akan menyampaikan pesan. Pesan
yang disampaikan oleh sumber pesan yang menarik atau terkenal
akan lebih mampu menarik audiens sasaran dan mudah diingat.
4. Memilih Saluran Komunikasi
Saluran komunikasi dimaksudkan sebagai jalur komunikasi
yang dilakukan untuk menyampaikan pesan dari komunikator ke
komunikan. Saluran komunikasi dibagi dua, yaitu personal dan non
personal. Salaruan komunikasi personal merupakan komunikasi
yang dilakukan dua orang atau lebih secara langsung tanpa perantara
pihak ketiga. Komuniukator dan komunikan dapat bertemu langsung
disuatu tempat atau melalui alat komunikasi seperti surat dan
telepon. Berbeda dengan saluran komunikasi personal, saluran
komunikasi non personal menyampaikan pesan tanpa melakukan
24
kontak dan interaksi langsung dengan audiens sasaran, tetapi
menggunakan media, atmosfer dan acara.
5. Menentukan Anggaran Promosi
Keputusan
tersulit
yang
dihadapi
perusahaan
adalah
menetapkan berapa biaya atau anggaran yang harus dikeluarkan
untuk melakukan promosi perusahaan, karena promosi memegang
peranan yang penting dalam perusahaan. “ Anggaran ialah suatu
renacana yang disusun secara sistemastis, yang meliputi seluruh
kegiatan perusahaan, yang dinyatakan dalam unit (kestuan) moneter
dan berlaku untuk jangka waktu (periode) tertentu yang akan
datang.”29 Ada empat metode dalam menyusun dan menetapkan
anggran promosi, yaitu :
a. Metode Sesuai Kemampuan
Metode sesuai kemampuan yaitu metode yang menetapkan
anggaran promosi pada tingkat yang mereka perkirakan dapat
ditanggung oleh perusahaan
b. Metode Presentasi Penjualan
Metode penetapan anggran promosi yang berupa presentase
tertentu dari penjualan saat ini atau yang diperkirakan dalam
presentase harga penjualan.
c. Metode Mengimbangi Pesaing
Menetapkan anggaran promosi seimbang dengan yang dilakukan
oleh pesaing
d. Metode Sasaran dan Tugas
Menetapkan metode didasarkan pada apa yang dicapai. Metode
ini menyiratkan penetapan promosi secara spesifik, penetapan
tugas
29
yang
dilakukan
untuk
mencapai
sasaran,
dan
M. Munandar, Budgeting; Perencanaan Kerja, Pengkoordinasian kerja, Pengawasan
Kerja, (Yogyakarta; BPFE, 1998),h.1
25
memperkirakan biaya untuk melaksanakan tugas-tugas tersebut.
30
F. Hasil Penelitian Yang Relevan
Untuk mendapatkan gambaran terhadap tujuan dan hasil penelitian ini
maka peneliti melihat hasil penelitian terdahulu yang relevan, dan yang
berhasil peneliti temukan adalah sebagai berikut :
1. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Ujang Syarif Hidayatullah
(2010) pada skripsi yang berjudul strategi promosi SMP PGRI 12 Jakarta
dalam meningkatkan jumlah siswa, pada penelitian tersebut memiliki
tujuan yaitu untuk mengetahui strategi promosi SMP PGRI 12 Jakarta
dalam Meningkatkan Jumlah siswa serta memiliki kesimpulan atau hasil
penelitian yaitu Strategi promosi yang dilakukan SMP PGRI 12 Jakarta
sudah mengikuti langkah-langkah promosi promosi yang dilakukan
menggunakan media brosur karena dianggap paling efektif dan promosi
yang telah dilakukan berdampak pada peningkatan jumlah siswa
30
Philip Kotler dan Gary Armstrong, Dasar-dasar Pemasaran, (Jakarta: Prenhallindo,
1998), Jilid II, h. 85-86
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Pondok Pesantren Darul Muttaqien Jln. raya
Parung-bogor Km. 31 kecamatan parung kabupaten Bogor adapun
penelitian dilaksanakan pada bulan desember 2014-maret 2015
Tabel 3.1
Rencana Penyusunan Skrispsi
NO.
KEGIATAN
1
Obervasi Pendahuluan
2
Penyerahan Izin Penelitian
3
Wawancara dengan Kepala Sekolah
4
BULAN
12
2
KET
3
Wawancara dengan staff Tata Usaha dan
Pemasaran Sekolah
5
Wawancara dengan Wali murid dan siswa
6
Penyusunan Laporan Hasil Penelitian
B. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
deskriptif kualitatif, yaitu metode penelitian yang menggambarkan
keadaan sebenarnya dari fenomena seputar strategi promosi pondok
pesantren Darul Mutaqien berdasarkan prestasi ekstrakurikuler.
Dalam menggunakan metode deskriptif ini penulis mendeskripsikan
atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data,
26
27
observasi dan wawancara sebagaimana adanya. Melakukan serangkaian
prosedur pemecahan masalah dengan memberikan gambaran atau uraian
atas suatu kejelasan sejelas mungkin tanpa ada perlakuan terhadap objek
yang diteliti
C. Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data untuk penelitian kali
ini, antara lain:
1. Wawancara
Wawancara atau yang sering disebut juga interview atau tanya
jawab lisan antara dua orang atau lebih secara langsung. Teknik
wawancara ini digunakan untuk memperoleh data mengenai
strategi promosi pondok pesantren terutama yang memanfaatkan
prestasi ekstrakurikuler. Dalam hal ini peneliti melakukan
wawancara dengan :
a. Kepala Sekolah MTs dan MA
b. Bagian Humas / Kesiswaan
c. Orang tua santri
d. Santri
2. Dokumentasi
Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau
variabel yang berupa “ catatan, buku, surat kabar, majalah, prasasti,
notulen rapat, ledger, agenda dan sebagainya.”1 Dokumentasi
digunakan untuk mengetahui profil sekolah yang meliputi (sejarah
berdirinya sekolah, visi, misi dan tujuan), keadaan sumber daya
kependidikan yang meliputi (guru, murid, sarana dan prasarana dan
1
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Yogyakarta;
Rineka Cipta, 2002), hal. 109
28
struktur
organsisasi
sekolah)
dan
catatan
prestasi
kegiatan
ekstrakurikuler pondok pesantren.
3. Observasi
Disamping wawancara, penelitian ini juga melakukan metode
observasi. Dalam penelitian ini observasi dibutuhkan untuk dapat
memahami proses terjadinya wawancara dan hasil wawancara dapat
dipahami dalam konteksnya. Observasi yang akan dilakukan adalah
observasi terhadap subjek, perilaku subjek selama wawancara,
interaksi subjek dengan peneliti dan hal-hal yang dianggap relevan
sehingga dapat memberikan data tambahan terhadap hasil wawancara.
Tujuan observasi adalah mendeskripsikan setting yang dipelajari,
aktivitas-aktivitas yang berlangsung, orang-orang yang terlibat dalam
aktivitas, dan makna kejadian di lihat dari perpektif mereka yang
terlihat dalam kejadian yang diamati tersebut.
D. Teknik Analisa Data
Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Data yang diperoleh dalam penelitian selanjutnya diolah dan dianalisa
untuk mengungkapkan pokok masalah yang diteliti sehingga mendapat
kesimpulan
2. Dalam menganalisa data penulis menggunakan teknik analisa
deskriptif kualitatif, metode yang bertujuan menggambarkan sifat
tertentu yang telah berlangsung pada saat penelitian dan memeriksa
sebab-sebab dari suatu gejala tertentu. Selanjutnya penulis berusaha
menemukan hubungan antara faktor-faktor yang terkait satu sama
lainnya, kemudian data tersebut diolah dan diedit yang selanjutnya
akan dianalisa dan disimpulkan oleh penulis
29
E. Kisi-kisi Instrumen Penelitian
Tabel 3.2
Kisi-kisi Instrumen Wawancara
Bauran Promosi
No
1
2
Dimensi
Periklanan
Publisitas
Indikator
Item
Kepala Sekolah &
Orang Tua &
Guru
Murid
1.1 Brosur
1,2,3,4,5
1,2,3,
1.2 Spanduk
6,7,8,9
1.3 Media eletronik
10,11
4
2.1 Porseka (pekan
11,12,13,14,15
5,6,7
olahraga, seni dan pramuka)
2.2 Perlombaan &
16,17
Pementasan Kegiatan
Khusus Pesantren
3
4
Personal
3.1 Penjualan antar personal
18,19,20,21
8,9,10
Selling
3.2 Pengaruh internal SDM
22,23,25,26
11,12
Sales
4.1 Memperlihatkan
21,22
Promotion
kegiatan keseharian santri
dan juga sarana dan
prasarana pesantren
4.2 Menginformasikan
jadwal kegiatan rutinitas
23,24
13
30
serta kegiatan tambahan
santri
4.3 Menjelaskan saranaprasarana penunjang
kegiatan santri
25
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Pondok Pesantren Darul Muttaqien
1. Profil Pondok Pesantren Darul Muttaqien
a. Nama Sekolah : Pondok Pesantren Darul Muttaqien
b. Status Sekolah : Swasta
c. Alamat Sekolah: Jalan Raya Jakarta Bogor KM 41 Po Box 25
Desa
: Jabon Mekar
Kecamatan
: Parung
Kabupaten
: Bogor
Provinsi
: Jawa Barat
Telepon
: (0251) 8616212
d. Pimpinan
: KH. Mad Rodja Sukarta
e. Kep. Sek MTs : Abdullah Hudri,S.S
f. Kep. Sek MA : Hendrizal Rasyid,S.S
2. Sejarah Singkat Berdirinya Pondok Pesantren Darul Muttaqien
Pondok Pesantren Darul Muttaqien terletak di wilayah desa Jabon
Mekar Kecamatan Parung Kabupaten Bogor Jawa Barat. Resmi berdiri
sebagai lembaga pesantren pada tahun 1988 M, tepatnya tanggal 18 Juli
1988. Sejarah berdirinya Darul Muttaqien terkait erat dengan dengan
pemberian tanah wakaf seluas 1,8 ha oleh pemiliknya H. Mohamad Nahar
(alm.), seorang mantan wartawan senior Kantor Berita Antara kepada KH.
Sholeh Iskandar (alm) ketua BKSPPI (Badan Kerjasama Pondok Pesantren
se Indonesia) pada tahun 1987. Dan sampai sekarang luas lahan Pesantren
Darul Muttaqien + 8 ha. Niat pemberian tanah wakaf sebagaimana pernah
disampaikan Alm. H. Mohamad Nahar agar didirikan lembaga pendidikan
31
32
Islam (pondok pesantren) yang standar, baik dari segi kualitas
pendidikannya, pelayanan maupun manajemen pengelolaannya. Niat ini
muncul sebagai rasa keprihatinan dan keterpanggilan melihat kenyataan
lulusan pesantren belum memiliki kualitas yang standar, masih jauh dari
harapan. Dari rangkaian sejarah berdirinya, maka awalnya Darul
Muttaqien berafiliasi pada Pondok Pesantren Darunnajah Jakarta. Namun
berdasarkan pertimbangan dan kepentingan yang lebih luas, terkait dengan
kemandirian dan efektifitas organisasi, maka didirikanlah Yayasan Darul
Muttaqien pada tanggal 29 Januari 1992, dengan H. Mohamad Nahar
sebagai ketua. Terkait dengan pengunduran diri H. Mohamad Nahar, maka
berdasarkan rapat anggota yayasan M. Lutfi Nahar, SE resmi menjadi
ketua yayasan yang baru menggantikan ketua lama terhitung sejak tanggal
27 Oktober 2002 sampai sekarang. Sejak berdirinya, dari tahun ke tahun
Pondok Pesantren Darul Muttaqien telah mengalami kemajuan yang cukup
signifikan baik dari segi kualitas maupun kualitas. Hingga saat ini kegiatan
pendidikan yang dikembangkan Pesantren Darul Muttaqien meliputi : TK
Islam, SD Islam Terpadu, Madrasah Tsanawiyah, Madrasah Aliyah,
Pesantren Salafiyah serta TPA. Bahkan tahun ini (2006) sedang dirintis
jenjang pendidikan SMPIT dan Diniyah Awaliyah. Semoga harapan wakif
menjadi kenyataan, bahwa Darul Muttaqien menjadi lembaga pesantren
yang berkhidmat kepada ummat dengan mendidik generasi bangsa.
3. Visi dan Misi Pondok Pesantren Darul Muttaqien
1. Visi Pondok Pesantren Darul Muttaqien
“Dalam rangka menyiapkan generasi muslim yang berkualitas,
Pondok Pesantren Darul Muttaqien menerapkan Pendidikan Islam Terpadu
dengan pendekatan “learning process” serta berkomunikasi berbahasa
Arab dan Inggris melalui manajemen terpadu dan peningkatan hubungan
kemitraan.”
33
2. Misi Pondok Pesantren Darul Muttaqien
Untuk mencapai Visi tersebut, maka Pondok Pesantren Darul
Muttaqien mengambil langkah-langkah sebagai berikut :
a. Menerapkan Manajemen terpadu
b.Menerapkan Pendidikan Islam Terpadu
c. Menggunakan
Bahasa
Arab
dan
Inggris
dalam
berkomunikasi
d.Mengembangkan dan meningkatkan jaringan kerjasama
e. Meningkatkan hubungan kekeluargaan
f. Menerapkan
“learning
process”
yang
mendorong
kreatifitas dan kemandirian
g.Mengembangkan potensi-potensi yang dapat digunakan
sebagai sumber dana
3. Program-Program Utama
Menerapkan Manajemen Terpadu
a. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia
b. Menyempurnakan struktur organisasi
c. Meningkatkan produktifitas kerja
d. Membuat dan menerapkan sistem kerja yang mendorong
pada terpenuhinya kepuasan pengguna
e. Menata dan melengkapi sarana dan prasarana
Menerapkan Pendidikan Islam Terpadu
f. Menerapkan Kurikulum Terpadu
g. Menciptakan suasana islami yang dapat mengembangkan
keharmonisan
aspek,
intelektual,
emosional
dan
ketrampilan
Menggunakan Bahasa Arab Dan Inggris Dalam Komunikasi
h. Meningkatkan kemampuan berbahasa Arab dan Inggris
i. Menciptakan situasi yang mendorong penggunaan bahasa
Arab dan Inggris
34
Mengembangkan
Dan
Meningkatkan
Hubungan
Kerjasama
(Networking)
Meningkatkan Hubungan Kekeluargaan
j. Membangun iklim yang mendorong terciptanya suasana
kekeluargaan
Menerapkan Learning Process
k. Menciptakan suasana yang memicu terjadinya Learning
Process
Mengembangkan Potensi-Potensi Yang Dapat Digunakan Sebagai
Sumber Pendanaan
l. Meningkatkan potensi penggalian dana baik internal
maupun eksternal
4. Jumlah Santri dan Latar Belakang
Seiring dengan perkembangannya, saat ini santri yang belajar di
TMI Pondok Pesantren Darul Mutatqien + 517 santri. Mereka berasal
dari Jabodetabek, Jawa Tengah, Jawa Barat, Sumatra, Kalimantan,
Bali dan Nusa Tenggara (jelasnya lihat bagan). Santri yang belajar di
Darul Muttaqien. Berasal dari orang tua dengan beragam pekerjaan
dan latar belakang organisasi. Secaraa garis besar, wali santri adalah
pengawai pemerintahan dan wiraswasta dengan afiliasi Nahdatul
Ulama untuk organisasi keislaman. Tapi ada juga sebagaian yang
berasal dari organisasi Muhammadiyah, PUI, DDII dll.1
Tabel 4.1
Statistik Penyebaran Santri Darul Muttaqien
No
Asal Daerah
Jumlah (%)
1
JABODETABEK
30 %
2
Jawa Barat
10 %
1
Data Tata Usaha DM tahun 2011
Ket
35
3
Jawa Tengah, DIY
15 %
4
Jawa Timur
13 %
5
Bali, Nusa Tenggara
8%
6
Sumatera
19 %
5.
L
ingk
unga
7
Kalimantan
2%
8
Sulawesi
3%
n
Pesa
ntre
Jumlah
100 %
n
a.
udaya Masyarakat Jabon Mekar
Transition Culture, mungkin itulah istilah yang pas untuk
menggambarkan akar budaya masyarakat Jabon Mekar. Budaya
Transisi, Daerah Transisi, wilayah Peralihan, atau daerah abu-abu
banyak istilah yang bisa diberikan tapi dengan makna yang sama.
Jabon Mekar adalah pertemuan budaya-culture Sunda, Betawi dan
Jawa.
Disparitas
budaya
tersebut
membuat
ketidakjelasan
suku,budaya, seni dan bahasa yang digunakan. Hal ini terjadi
karena sebagian besar penduduk yang saat ini tinggal di Jabon
Mekar berasal dari 3 suku yang berbeda, Penduduk Sunda adalah
mayoritas hampir sama dengan penduduk yang menganut adat
Betawi sedangkan Penduduk Jawa adalah pendatang yang bekerja
atau membuka usaha. Saat ini pendatang dari Padang dan Batak
juga banyak yang bermukim di Jabon Mekar.2
b. Hubungan Darul Muttaqien dengan Masyarakat
Pesantren adalah lembaga pengkaderan generasi pejuang.
Keberadaan pesantren di masyarakat harus memberi nilai tambah
dan nilai keberkahan pada penduduk. Darul Muttaqien sesuai visi
2
Data Tata Usaha DM tahun 2011
B
36
dan misinya adalah lembaga yang harus memberi nilai positif pada
masyarakat. Saat ini sinergi yang terbangun antara Darul
Muttaqien dengan masyarakat diantaranya keterlibatan masyarakat
dalam proses pemeliharaan keamanan pesantren, pemeliharaan
kebersihan lingkungan pesantren, pembangunan sarana pesantren,
pencucian pakaian santri dan banyak lagi hal lain yang melibatkan
masyarakat. Dari sinergi tersebut, keberadaan pesantren di tengahtengah masyarakat Jabon Mekar selalu berkeinginan memberi nilai
tambah pada masyarakat.
B. Deskripsi dan Analisa Data
Sebagai sebuah lembaga yang bergerak dalam bidang pendidikan dan
juga berhubungan langsung dengan masyarakat luas sudah menjadi bagian
yang tidak terpisahkan bagi pondok pesantren Darul Muttaqien untuk
mempromosikan diri dan juga memasarkan ponpes ini kepada masyarakat
luas agar semua tahu apa saja yang ditawarkan oleh pondok pesantren
Darul Muttaqien dan juga apa saja yang akan didapatkan jika
menyekolahkan anaknya di Ponpes Darul Muttaqien. Promosi yang
dilakukan pasti memerlukan sebuah strategi yang matang dan juga
perencanaan yang mantap agar semua target dan tujuan awal dari promosi
tercapai, namun apabila tidak ada strategi yang digunakan dan promosi
hanya mengalir bagai air yang mengikuti arus maka bisa dikatakan ada
faktor lain yang terlebih dahulu melampaui strategi yang akan digunakan
dalam promosi.
Berikut adalah hasil wawancara, observasi serta dokumetasi dari
peneltian tentang strategi bauran promosi pondok pesantren Darul Muttaqien :
1. Periklanan
a. Brosur
Promosi biasa dilakukan menjelang awal tahun ajaran baru antara
bulan desember sampai maret sesuai dengan kalender pendidikan yang
37
ditetapkan oleh sekolah namun hal itu sudah cukup lama tidak dilakukan
oleh pondok pesantren Darul Muttaqien secara khusus dan terprogram
dengan kata lain promosi yang selama ini berjalan hanya sekedar
penempatan PSB (Penerimaan Santri Baru) secara khusus di lantai dasar
perpustakaan. Penyebaran brosur tidak dilakukan secara khusus dan
dengan alokasi dana khusus akan tetapi kebanyakan penyebebaran brosur
hanya dilakukan jika hanya ada acara-acara besar seperti Porseka, Apel
Tahunan ataupun ada acara dari luar yang meminjam tempat di Pondok ini
sehingga jika ditanya apakah ada strategi khusus dalam penyebaran brosur
maka jawabannya adalah tidak ada 3. Brosur memang selalu tersedia
sepanjang tahun pelajaran akan tetapi brosur tersebut tidak pernah secara
khusus disebar ataupun dibagikan kepada masyrakat umum, melainkan
brosur tersebut dapat diperoleh dengan mengambil langsung ke pondok
dan langsung menemui bagian PSB dimana brosur tersebut tersedia.4
Brosur memang sebagai salah satu sarana promosi kami namun
selama ini tidak ada penyebaran ataupun pembagia khusus karena memang
kami menganggap dengan pendirian PSB saja sudah cukup, biar infomasi
tersebar secara alami saja dan biar orang mencari tahu sendiri mengenai
pondok
pesantren
darul
muttaqien
agar
dapat
secara
langsung
menyaksikan tanpa ada kekurangan yang ditutupi.5
Beberapa tahun belakangan memang tidak ada penyebaran brosur
secara khusus kepada masyrakat luas karena 4 tahun belakangan ini
pondok selalu kelebihan kuota dalam menampung santri baru bahkan baru
sampai bulan maret saja kuota pondok yang menampung hingga 400 calon
santri baru sudah penuh sehingga pendaftaran terpaksa ditutup dan tidak
ada lagi penerimaan santri baru. Penyebaran brosur hanya dilakukan
secara “nimbrung” dalam artian jika ada suatu acara di pondok maka pihak
3
Wawancara dengan Ust. Hendrizal Rasyid, selaku KepSek MA Darul Muttaqien pada
tanggal 12 maret 2015 pukul 09.00
4
Hasil Observasi peneliti bulan desember 2014-maret 2015
5
Wawancara dengan Ust. Abdullah Hudri, selaku KepSek MTs Darul Mutaqien pada
selasa 5 April 205 Pukul 09.30
38
PSB menyediakan brosur serta berbagai macam informasi mengenai
promosi pesantren termasuk dengan semua kegiatan ekstrakurikuler serta
semua prestasi yang telah diraih oleh setiap ekstrakurikuler tersebut. Pihak
Pondok dengan sangat bangga dan antusias ketika ada calon santri baru
menanyakan mengenai kegiatan lain selain kegiatan rutinitas keseharian
karena pihak pondok berpikir bahwa kegiatan ekskul selain dapat
mengasah dan keterampilan dan bakat siswa juga mampu mengusir rasa
tidak betah selama tinggal di pondok pesantren terlebih lagi jika
menghasilkan sebuah prestasi itu merupakan sebuah nilai lebih baik bagi
santri maupun pondok itu sendiri.6 Brosur berisi berbagai macam kegiatan
keseharian santri, visi dan misi pondok, sarana dan prasarana yang
ditawarkan serta beberapa prestasi baik akademik maupun prestasi dalam
kegiatan ekstrakurikuler.7
Brosur yang tidak disebar secara khusus itu ternyata mampu
menarik minat masyrakat luar untuk memasukan anaknya guna
mengenyam pendidikan di pondok pesantren Darul Muttaqien. Penyebaran
brosur yang hanya pada acara tertentu pondok mampu sampai kepada
calon orang tua santri. Dalam hal ini biasanya calon orang tua santri
meminta kepada orang tua yang anaknya sudah sekolah di Pondok untuk
dibawakan brosur hanya untuk sekedar melihat apa saja yang ditawarkan
pondok untuk calon santri baru dan ternyata cukup menarik perhatian
karena pada dasarnya kabar yang beredar melalui mulut ke mulut terbukti
dari brosur tersebut mulai dari kebersihan pondok hingga termasuk kepada
prestasi eksktarkurikuler yang dimiliki oleh santri di pondok ini.8
b. Spanduk
6
Wawancara dengan Ust. Samudji, selaku WaKepSek Bid kesiswaan MA Darul Muttaqien
pada tanggal 12 maret 2015 pukul 10.30
7
Hasil Dokumentasi peneliti selama bulan desember 2014-maret 2015
8
Wawancara dengan Bpk. H.Udin Selaku Orang Tua Santri Pada Tanggal 13 Maret 2015
Pukul 14.00
39
Selama beberapa tahun belakangan ini pihak pondok sudah tidak
lagi melakukan pemasangan spanduk secara masal kepada setiap daerah
yang dapat dijangkau oleh promosi pesantren. Spanduk yang dipasang
hanya sebatas spaduk besar didepan pesantren yang berisikan informasi
mengenai penerimaan santri baru itu semua dilakukan karena memang
tidak ada lagi program khusus mengenai pemasangan spanduk ini dalam
hal promosi pesantren.9 Spanduk besar yang berada tepat di depan pondok
memang hanya berisi pengumuman penerimaan santri baru yang memiliki
muatan seperti tanggal penerimaan santri. Selain itu tidak ada informasi
lain yang diberikan dalam spanduk tersebut.10
Sekitar 5 tahun yang lalu pondok memang sering melakukan
pemasangan spanduk untuk wilayah sekitar jabodetabek hal itu di
maksudkan untuk menginfokan kepada khalayak ramai bahwa pondok
telah membuka pendaftaran santri baru dan siap untuk menerima santri
baru yang ingin belajar disini. Namun seiring berjalannya waktu dan
kebijakan serta pesan dari bapak kyai yang menyatakan bahwa promosi
terbaik adalah alumni yang berkualitas serta pelayanan terbaik maka tidak
ada lagi pemasangan spanduk secara masal kecuali satu spanduk besar
yang ada di depan pondok pesantren.
11
Pondok memang tidak secara
khusus melakukan pemasangan spanduk yang disebar ke daerah-daerah
tertentu karena memang tidak ada rencana maupun rancangan khusus
mengenai kegiatan tersebut sehingga pemasangan spanduk mengenai
penerimaan santri baru hanya di pasang di depan area pondok saja.12
Pemasangan spanduk penerimaan santri baru memang hanya
dilakukan di depan pondok itu juga hanya semacam pemberitahuan bahwa
pondok siap menerima santri baru dalam tahun ajaran ini sehingga
9
Wawancara dengan Ust. Hendrizal Rasyid, selaku KepSek MA Darul Muttaqien pada
tanggal 12 maret 2015 pukul 09.00
10
Hasil Observasi peneliti pada bulan Februari 2015
11
Wawancara dengan Ust. Samudji, selaku WaKepSek Bid kesiswaan MA Darul
Muttaqien pada tanggal 12 maret 2015 pukul 10.30
12
Hasil observasi dan dokumentasi peneliti
40
masyarakt dapat mendaftarkan anaknya untuk bersekolah disini. Hal lain
yang menjadi penting adalah pondok ini untuk jenjang MTs dan MA
sehingga banyak orang tua santri terutama santri MTs yang membutuhkan
informasi tersebut. Maka dengan adanya pemasangan spanduk tersebut
dapat menolong mereka mendapatkan informasi lebih mengenai kegiatan
pesantren ini.13
c. Media Elektronik
Pondok Pesantren Darul Muttaqien telah memiliki halaman
website tersendiri yang dikelola secara mandiri oleh SDM yang dimiliki
oleh pesantren pada alamat www.darul-muttaqien.com dalam website
tersebut telah dimuat banyak informasi dan juga promosi yang dilakukan
kepada khalayak ramai mulai dari kegiatan sehari-hari santri, info
mengenai program-program baru di pondok, profile pondok, foto-foto
dokumentasi kegiatan santri hingga info mengenai penerimaan santri baru.
Halaman web ini memang sengaja dibuat sebagai jembatan penghubung
antara pondok dengan dunia luar sehingga jika sewaktu-waktu ada
kebutuhan informasi mengenai pondok ini maka dapat diakses dari mana
saja. Selain laman web tersebut pondok kami secara resmi juga memiliki
beberapa akun dalam media sosial seperti halaman fan page facebook,
akun di kanal youtube hingga yang terakhir kami memiliki akun pada
social media instagram dan itu semua dikelola secara bergantian oleh PSB
yang ada di pondok ini sehingga kami dapat secara langsung
menginformasikan semua kegiatan kami kepada masyarakat luas dan juga
semua kebutuhan informasi mengenai kami dapat diakses dengan mudah
kapanpun dan dimanapun. Isi dari semua halaman dan akun dalam media
sosial tersebut beragam salah satu yang menjadi isinya memang kegiatan
ekstrakurikuler santri karena dari kegiatan tersebut banyak sekali
bermunculan berbagai macam prestasi baik dari tingkat kabupaten sampai
13
Wawancara dengan Ust. Abdullah Hudri, selaku KepSek MTs Darul Mutaqien pada
selasa 5 April 205 Pukul 09.30
41
nasional sehingga tidak salah jika kami memasukan beberapa informasi
kegiatan tersebut sebagai bahan pertimbangan jikalau ada calon orang tua
santri baru yang ingin mendaftarkan anaknya di pondok ini.14
Pada zaman era teknologi ini memang sudah seharusnya sebuah
lembaga pendidikan memiliki jembatan penghubung digital antara
lembaga dengan dunia luar sehingga ketika suatu saat seseorang
membutuhkan informasi maka dengan mudah dapat diakses dan jangkau
oleh semua kalangan. Informasi mengenai pondok ini sudah selayaknya
didapat dengan mudah. Selama ini informasi yang didapat oleh orang tua
murid mampu memenuhi kebutuhan mereka akan semua kegiatan yang
dilakukan di pondok sehingga ketika ada kebutuhan informasi dengan
sangat mudah tinggal mengakses internet dan dengan sangat cepat
informasi didapat dan diraih oleh orang tua murid. Ketika pondok sudah
memfasilitasi semua kegiatan tersebut maka dengan sangat cepat informasi
dapat tersebar dan juga promosi menjadi lebih efeisien sehingga tidak lagi
memerlukan banyak waktu dan tenaga. Konten serta isi yang ditawarkan
juga sangat bervariasi sehingga kami para orang tua merasa nyaman dan
percaya terhadap pondok ini karena kami yakin telah menyekolahkan anak
kami di tempat yang tepat. Terlebih lagi mengenai prestasi ekstrakurikuler
yang dimiliki ini menjadi sebuah nilai lebih karena selain kegiatan
keseharian yang cukup padat ternyata para santri di pondok ini masih tetap
bisa berprestasi dalam bidang non akademik dan kami para orang tua rasa
itu merupakan hal yang sangat membanggakan.15
Jika pada orang tua dampak penggunanaan teknologi adalah untuk
mempermudah komunikasi dan informasi mengenai pondok maka lain
halnya dengan santri yang ada di pondok ini. Akun media sosial yang
dimiliki oleh pesantren sering kali dijadikan ajang untuk bersilaturahmi
14
Wawancara dengan Ust. Hendrizal Rasyid, selaku KepSek MA Darul Muttaqien pada
tanggal 12 maret 2015 pukul 09.00
15
Wawancara dengan Bpk. H.Udin Selaku Orang Tua Santri Pada Tanggal 13 maret
Pukul 14.00
42
kepada kakak kelas alumni yang telah lulus dan telah menyelesaikan
pendidikannya di pesantren ini. Dengan adanya media sosial ini secara
tidak langsung juga merupakan sarana promosi karena terkadang terdapat
beberapa share pengalaman mengenai hidup di pesantren, kegiatankegiatan menyenangkan selama tinggal di pesantren hingga kepada diskusi
mengenai kondisi dan keadaan pesantren sekarang ini. Namun dalam hal
laman web menurut santri tidak terlalu diminati karena memang lebih
menarik berinteraksi di media sosial yang lebih komunikatif dibandingkan
dengan harus menatap layar komputer untuk informasi mengenai pondok
pesantren Darul Muttaqien. 16
2. PUBLISITAS
a. Porseka (Pekan Olahraga Seni dan Pramuka)
Porseka merupakan kegiatan tahunan yang selalu diadakan oleh
pondok di setiap awal tahun ajaran baru.Kegiatan ini merupakan masa
orientasi siswa baru sebagai bahan perkenalan terahadap dunia pondok
serta semua rutinitas keseharian yang akan dilakukan oleh santri17. Selama
kegiatan porseka ini banyak perlombaan serta kegiatan yang melibatkan
beragam kegiatan esktrakurikuler dengan maksud dan tujuan agar santri
dapat mengenenali ekskul yang terdapat di pondok ini dan dapat
menentukan dimana minat dan bakatnya dalam kegiatan tersebut. Dalam
sebuah kegiatan porseka sering kali didapati banyak santri yang berminat
dalam sebuah ekskul tertentu terlebih lagi jika sudah memasuki kegiatan
apel tahunan dimana ketika acara tersebut setiap ekskul resmi yang ada di
pondok pesantren menampilkan sebuah pertunjukan dan atraksi yang
berkaitan dengan ekskulnya, mulai dari bela diri, pramuka hingga
keputrian semua ini ditujukan khusus untuk memperkenalkan dan juga
memperlihatkan kepada santri dan juga wali santri baru bahwa selama
anak mereka belajar di pondok ini selain kegiatan belajar mengajar dan
16
17
Wawancara dengan Ezy dan qoni santri kelas 3 MA pada tanggal 13 maret pukul 16.00
Hasil dokumentasi peneliti dari data yang tersedia di pondok pesantren
43
juga kegiatan mengaji ada juga kegiatan ektrakurikuler yang mengasah
minat dan bakat para santri. Selama penampilan esktrakurikuler tersebut
juga dibacakan beragai macam prestasi yang telah draih oleh ekskul
tersebut dan juga semua riwayat berdirinya sehingga para santri dan orang
tua santri mengetahui semua hal mengenai ekskul tersebut.18
Kegiatan porseka ini selain bertujuan untuk memperkenalkan
pondok kepada santri baru juga memiliki tujuan sebagai sarana promosi
pesantren karena dalam kegiatan apel tahunan tersebut pesantren
mengundang banyak pihak luar untuk datang dan menyaksikan semua
pertunjukan yang dibuat oleh santri sehingga hasil dari pertunjukan
tersebut nantinya dapat menjadi pembicaraan untuk calon santri baru dan
dapat menjadi bahan pertimbangan dalam menyekolahkan anaknya karena
selama ini pesantren hanya dikenal sebagai tempat mengaji dan dengan
adanya acara ini maka pihak kami berharap dapat adanya perubahan
pemikiran ke arah yang lain bahwa pesantren juga merupakan tempat
perkembangan kreatifitas dan juga minat bakat santri.19
Apel tahunan merupakan ajang yang sangat baik untuk perkenalan
pondok kepada orang tua santri maupun calon orang tua santri baru karena
tidak sedikit orang tua yang pernah datang ke acara ini dan berniat
menyekolahkan anaknya disini karena memang acara tersebut sangat
bagus dan sangat menggambarkan sisi lain dari pesantren. Biasanya calon
orang tua tersebut memiliki keluarga yang anaknya lebih dulu bersekolah
disini sehingga mengetahui semua kegiatan pondok ini. Setelah melihat
dan menyaksikan sendiri semua kegiatan tersebut secara langsung banyak
18
Wawancara dengan Ust. Hendrizal Rasyid, selaku KepSek MA Darul Muttaqien pada
tanggal 12 maret 2015 pukul 09.00
19
Wawancara dengan Ust. Samudji, selaku WaKepSek Bid kesiswaan MA Darul
Muttaqien pada tanggal 12 maret 2015 pukul 10.30
44
orang tua yang mulai mempertimbangkan pondok ini untuk jenjang
pendidikan anak selanjutnya20
Selama masa porseka para santri disibukkan dengan kegiatan yang
berkaitan dengan pelombaan dan juga persiapan apel tahunan. Selama
masa-masa ini biasanya banyak dari santri baru yang mulai menunjukan
minat mereka dalam suatu kegiatan ekstrakurikuler. Ini bisa dilihat dari
cara mereka memperhatikan kakak kelas yang sedang latihan untuk
penampilan pada acara apel tahunan. Dengan antusias mereka mengikuti
setiap perkembangan informasi mengenai pendaftaran anggota baru dalam
sebuah ekstrakurikuler. Bagi para santri kegiatan ini merupakan ajang
menunjukan kebolehan dari kegiatan ekskul yang selama ini mereka
geluti. Selain itu juga ini merupakan ajang pembuktian kepada orang tua
mereka bahwa selain belajar dan mengaji kitab ada kegiatan lain yang
mereka lakukan dan juga bermanfaat bagi kesehatan fikiran dan jasmani
para santri21
b. Pentas Seni (Panggung Gembira dan Venus)
Bagi setiap santri penyaluran bakat dan minat merupakan salah
satu cara mereka mengusir kejenuhan dari setiap rutinitas yang ada di
pesantren ini. Terlebih lagi di pondok ini tidak ada istilah libur hari besar
nasional karena setiap libur hari besar nasional terutama hari besar islam
pelajaran d sekolah memang ditiadakan namun digani dengan perlombaan
yang melibatkan para santri. Maka dari pada itu acara-acara pentas seni
merupakan salah satu cara pesantren menyalurkan bakat dan minat para
santri ini karena dalam acara-acara pentas seni ini semua yang ditampilkan
adalah 100% karya santri dan juga jerih payah mereka sendiri. Dalam
pentas seni ini memang tidak semua ekskul terlibat akan tetapi pentas seni
ini menjadi sebuah gambaran bahwa santri juga dapat berkarya dan
20
Wawancara dengan Bpk. H. Udin Selaku Orang Tua Santri Pada Tanggal 13 Maret 2015
Pukul 14.00
21
Wawancara dengan Ezy dan qoni santri kelas 3 MA pada tanggal 14 Maret 2015 Pukul
16.00
45
berkreas seperti siswa pada umumnya dan juga ini bisa menjadi tolok ukur
bahwa pendidikan di pesantren tidak hanya mengenai agama saja namun
ada juga pendidikan seni dan juga pendidikan minat dan bakat seperti ini.
Acara-acara pertunujukan ini memang dikhususkan untuk santri saja tanpa
mengundang orang tua akan tetapi biasanya acara-acara ini menjadi
perbincangan para santri ketika mereka sudah mampu menampilkan karya
terbaik mereka. Pentas seni yang diadakan setiap tahun berbeda-beda
untuk setiap kelas. Kuhus untuk siswa kelas 3 MA mereka akan membuat
PG (panggung gembira) ini merupakan persembahan terakhir mereka
sebelum akhirnya lulus dari pondok ini. Dan untuk santri kelas 1 MTs
sampai dengan kelas 2 MA itu ada venus dimana ini dikelola oleh OPDM
(Organisasi Pelajar Darul Mutaqien) yang diikuti oleh perwakilan setiap
kelas dalam penampilan. Seperti yang dikatakan oleh pak kyai tadi bahwa
promosi yang paling baik adalah alumni yang dapat berguna di masyarakat
kelak dan ini merupakan salah satu cara pondok pesantren dalam membina
dan mendidik seorang santri agar menjadi tangguh dan dapat diandalkan
dalam masyrakat.22
Pentas seni yang diadakan mampu membuat para santri bersaing
dalam hal peningkatan kualitas diri. Semua ini dapat dilihat dari antusias
santri ketika berlatih untuk penampilan dalam setiap kegiatan. Karena
nanti biasanya akan ada cerita-cerita menarik yang akan diceritakan
kepada adik kelas mereka atau bahkan keluarga mereka tentang
penampilannya dalam sebuah acara seni pertunjukan yang pada akhirnya
nanti bisa saja sampai ke telinga orang luar yang tanpa di sengaja menjadi
pemicu ketertarikan mereka terhadap pondok pesantren. Setiap kegiatan
yang dilakukan santri semuanya sudah dalam pengawasan pembimbing
kakak OPDM dibawah naungan pengasuhan putra/putri karena pada
22
Wawancara dengan Ust. Hendrizal Rasyid, selaku KepSek MA Darul Muttaqien pada
tanggal 12 maret 2015 pukul 09.00
46
dasarnya kegiatan ini diluar kegiatan sekolah sehigga menjadi tanggung
jawab pengasuhan dalam hal pengawasan dan juga pembimbingan. 23
c. Perlombaan dan Pementasan Kegiatan Ekstrakurikuler
Pondok pesantren Darul Muttaqien mempunyai letak yang sangat
strategis dalam yaitu di daerah yang tidak jauh dari perkotaan namun
memiliki tempat yang sejuk dan juga tempat yang luas sehingga sering
kali tempat ini dijadikan untuk tempat perlombaan tingkat kabupaten
hingga provinsi baik dari jenjang RA hingga kepada jenjang TMI. Selama
kegiatan tersebut tentu sangat banyak orang luar yang keluar masuk untuk
menghadiri undangan atau menjadi peserta perlombaan. Kegiatan tersebut
juga tidak selalu dimanfaatkan oleh pihak pesantren untuk kegiatan
promosi karena seperti perkataan pak kyai tadi bahwa promosi terbaik
adalah pelayanan terbaik. Maka dari pada itu semua tamu yang datang
dilayani dengan sebaik-baiknya mulai dari penediaan tempat bahkan
kadang pihak pesantren diminta untuk menampilkan beberapa penampilan
dari kegiatan ekskul yang ada untuk memeriahkan acara tersebut maka
dengan senang hati pihak pesantren akan menyanggupinya karena
berbekal filosofi penghormatan tamu seperti seperti yang diajarkan Rasul.
Dari sini terkadang banyak tamu yang terkesan dengan lingkungan pondok
yang bersih dan asri dan juga adab penghormatan ini tidak jarang banyak
yang meminta brosur dengan sendirinya tanpa harus di sebar. Padahal
pihak dari kegiatan dengan senang hati mengizinkan kegiatan promosi
tersebut. Akan tetapi dengan segala macam kebijakan yang ada maka tidak
ada pengkhususan dalam hal promosi baik secara langsung maupun tidak
hanya melayani jika dimintai informasi mengenai pondok ini24
23
Wawancara dengan Ust. Samudji, selaku WaKepSek Bid kesiswaan MA Darul
Muttaqien pada tanggal 12 maret 2015 pukul 10.30
24
Wawancara dengan Ust. Hendrizal Rasyid, selaku KepSek MA Darul Muttaqien pada
tanggal 12 maret 2015 pukul 09.00
47
Selain kegiatan yang meninjam tempat di pondok ini ternyata
pondok juga sering mengadakan perlombaan dan juga acara-acara yang
banyak mengundang orang luar. Seperti kegiatan perlombaan Pramuka
(GAGAK) dan juga sering ada kegiatan-kegiatan seperti belum lama ini
ada syuting sinetron khusus bulan puasa. Dalam acara-acara tersebut pihak
pondok juga tidak melakukan kegiatan promosi sama sekali karena
memang tidak ada rancangan khusus untu promosi dan juga tidak ada dana
khusus dalam untuk kegiatan tersebut. Pihak pondok hanya bersedia
menjelaskan dan memberikan informasi jika ada yang meminta dan itu
semua dapat diperoleh di tempat PSB yang mana setiap harinya ada
petugas yang berjaga disitu.25
3. Personal Selling
Pak kyai Mad Rodja Sukarta dalam setiap kesempatan selalu
mengatakan bahwa promosi terbaik adalah alumni yang berkualitas dan
dapat berguna di masyarakat serta pelayanan terbaik yang dapat diberikan
kepada setiap tamu yang datang. Dari pesan pak kyai inilah maka setiap
langkah ustadz dan juga semua pihak yang terlibat dalam pendidikan
dalam pondok ini selalu berusaha memberikan pengajaran yang terbaik
kepada santri-santri disini. Pihak pondok percaya bahwa tanpa harus ada
pengenalan secara khusus kepada pihak luar tanpa harus ada strategi
khusus kepada pihak luar hanya dengan alumni yang berprestasi dan juga
berguna di masayarakat itu sudah lebih dari cukup dalam hal promosi
pesantren. Karena setiap alumni yang memiliki prestasi di masayarakat
dan juga berguna bagi masayarakat banyak itu secara otomatis akan
memperkenalkan pesantren kepada dunia luar. Terlebih lagi jika alumni itu
dapat dikenal sebagai panutan umat, seperti Ust. Zaki Mirza yang mana
beliau merupakan salah satu alumni pondok ini yang sekarang menapaki
karir dalam bidang dakwah. Hal ini merupakan angin segar bagi pondok
25
Wawancara dengan Ust. Samudji, selaku WaKepSek Bid kesiswaan MA Darul
Muttaqien pada tanggal 12 maret 2015 pukul 10.30
48
karena secara tidak langsung dengan adanya figur tersebut telah
memperkenalkan kepada dunia luar bahwa pondok pesantren Darul
Muttaqien itu bagus dalam hal pendidikan seorang figur panutan umat
dimasa depan. Hal lain yang mungkin menjadi perbincangan orang diluar
sana adalah mengenai kondisi lingkungan pesantren yang dikenal terbersih
dan pernah mendapatkan penghargaan secara langsung se-jawa barat
sebagai pondok pesantren terbersih. Hal ini menjadi nilai ebih karena
seperti yang kita ketahui banyak diluar sana pondok yang diisukan kurang
bersih bahkan banyak mengakibatkan santrinya sakit. Hal kebersihan dan
keindahan lingkungan pesantren ini menjadi daya magnet tersendiri bagi
dunia luar ini tersebukti dengan sering diadakannya syuting beberapa
sinetron ramadhan maupun iklan menjelang ramadhan yang menggunakan
tempat di pondok ini hal ini juga menjadi sangat penting untuk promosi
pesantren ke depannya karena secara tidak langsung masyrakat akan
mengenal pondok ini tanpa harus ada promosi yang dilakukan secara
sengaja hal ini juga membuktikan bahwa pelayanan terbaik merupakan
salah satu promosi yang efektif untuk perkembangan pesantren.26
Dalam kesempatan lain pak kyai juga pernah berpesan agar semua
guru yang mempunyai anak agar menyekolahkan anaknya di pondok ini
karena logikanya jika seorang guru mampu mendidik seorang anak
menjadi panutan dalam masyarakat maka guru tersebut layak mendapatkan
pendidikan yang bagi anaknya sebagai bekal dimasa depan. Bahkan pak
kyai pernah berpesan bahwa jika ada guru yang tidak mampu
menyekolahkan
anaknya
di
pondok
ini
karena
masalah
biaya
sesungguhnya pondok ini telah dzolim terhadap guru tersebut. Begitu
besar perhatian pak kyai terhadap semua pihak yang terlibat dalam
pendidikan di pondok ini, semua hanya bertujuan untuk memberikan
layanan yang terbaik dan tidak memberatkan pihak manapun agar semua
pihak mendapatkan hak yang sama dalam hal pendidikan di pondok ini.
26
Wawancara dengan Ust. Hendrizal Rasyid, selaku KepSek MA Darul Muttaqien pada
tanggal 12 maret 2015 pukul 09.00
49
Tawaran lain yang diberikan oleh pondok bisa berupa pengurangan beban
biaya pendidikan jika ada 2 orang atau lebih dari satu keluarga yang
bersekolah didalam pondok ini. Itu semua dapat dibicarakan dengan pihak
keuangan dan menjadi kebijakan tersendiri bagi pihak keuangan.27
Ketika seorang santri menjadi bagian dari pondok pesantren maka
secara tidak langsung santri tersebut merupakan salah satu alat promosi
terbaik yang dimiliki pesantren karena ketika santri itu pulang ke rumah
dan juga membawa berbagai macam informasi mengenai pesantren
termasuk seluruh kegiatan yang ada di pesantren sering kali ketika pulang
ke rumah para santri ditanyai mengenai bagaimana kondisi belajar di
pesantren, keadaan pesantren, hingga kepada keadaan lingkungan
pesantren, dan hal ini bisa saja menjadi sarana promosi yang cukup efektif
karena memang santri tersebut mengalaminya secara sendiri dan juga
dapat menceritakannya secara jelas kepada orang yang membutuhkan
informasi tersebut. Hal lain yang mungkin dapat dibagi santri adalah adab
atau kebiasaan mereka ketika di rumah hal ini menjadi cerminan
bagaimana
pesantren
mendidik
santri
dan
dapat
dengan
benar
memperbaiki akhlak serta perilaku santri tersebut.28
4. Sales Promotion
Penempatan PSB di gedung perpustakaan merupakan salah satu
cara promosi pondok untuk mempermudah akses bagi setiap calon santri
dan wali santri baru yang datang dan ingin mengetahui lebih jauh
mengenai pondok pesantren Darul Muttaqien. Di dalam PSB itu sendiri
sudah tersedia berbagai macam informasi mengenai semua kegiatan,
fasilitas pesantren. Biasanya di dalam PSB tersebut ada dua orang guru
piket yang bertugas menjaga jika ada calon santri baru atau walinya yang
datang dan ingin memperoleh informasi lebih mengenai pondok pesantren.
27
Wawancara dengan Ust. Samudji, selaku WaKepSek Bid kesiswaan MA Darul
Muttaqien pada tanggal 12 maret 2015 pukul 10.30
28
Wawancara dengan Bpk. H. Udin Selaku Orang Tua Santri Pada Tanggal 13 Maret 2015
Pukul 14.00
50
Pondok sendiri telah menyiapkan brosur serta sebuah buku yang berisi
materi orientasi wali santri di mana isi buku tersebut menjelaskan kepada
calon santri baru dan walinya mengenai semua peraturan, prestasi, jadwal
kegiatan serta program program yang ditawarkan oleh pesantren Darul
Muttaqien. Hal lain yang dapat dilakukan oleh pihak PSB adalah
mendampingi calon santri baru dan walinya jika ingin berkeliling sekitar
pondok untuk melihat suasana serta kegiatan santri sehari-hari. Hal ini
semua dapat diminta dan dengan senang hati akan dilakukan oleh pihak
pesantren sesuai dengan keinginan calon santri baru dan walinya. Biasanya
hal-hal yang akan diperlihatkan oleh panitia PSB itu sendiri adalah
gedung-gedung yang menjadi tempat tinggal dn belajar santri, saranasarana penunjang lain seperti lapangan, kamar mandi, masjid aula serta
tempat makan santri. Hal lain yang dapat ditunjukan adalah kegiatan
keseharian santri mulai dari kegiatan belajar mengajar di kelas hingga
kepada kegiatan ekskul jika memang saat itu sedang berlangsung.
Ruangan PSB itu sendiri sudah di desain secara khusus telah menampilkan
berbagai macam prestasi santri serta dokumen-dokumen lain yang
berhubungan dengan promosi pesantren. Hal ini memang disengajakan
agar calon peserta didik baru tersebut dapat melihat kelebihan yang
dimiliki oleh pesantren Darul Muttaqien.29
Sebagai ketua PSB Pondok Tahun ajaran 2015-2016 Ust. Samudji
selalu memantau serta mengawasi kegiatan yang ada dalam lingkup PSB
tersebut. Dan hal yang menggembirakan adalah bahwa setiap tahun dari
awal pondok ini didirikan hingga sekarang selalu terdapat peningkatan
jumlah santri yang mendaftar dan kuota selalu terpenuhi sebelum bulan
juni bahkan lebih sering kuota itu terpenuhi pada bulan maret berikut tabel
penerimaan santri baru awal tahun berdiri hingga tahun 2014 :
29
Wawancara dengan Ust. Hendrizal Rasyid, selaku KepSek MA Darul Muttaqien pada
tanggal 12 maret 2015 pukul 09.00
51
Tabel 4.2
DATA SANTRI TMI
PONDOK PESANTREN DARUL MUTTAQIEN30
NO
TAHUN
AWAL
AKHIR
1
1988-1989
21
21
2
1989-1990
217
195
3
1990-1991
331
318
4
1991-1992
343
336
5
1992-1993
429
418
6
1993-1994
395
395
7
1994-1995
427
401
8
1995-1996
399
369
9
1996-1997
353
333
10
1997-1998
331
313
11
1998-1999
262
251
12
1999-2000
270
259
13
2000-2001
324
283
14
2001-2002
414
362
15
2002-2003
387
362
16
2003-2004
383
356
17
2004-2005
309
271
18
2005-2006
293
265
19
2006-2007
283
254
20
2007-2008
315
290
21
2008-2009
304
273
30
Data Tata Usaha Darul Muttaqien Tahun 2014
KETERANGAN
52
22
2009-2010
295
273
23
2010-2011
301
285
24
2011-2012
435
229
25
2012-2013
289
277
26
2013-2014
362
346
27
2014-2015
353
317
8825
8052
JUMLAH
36
Ketika kuota penerimaan santri telah terpenuhi maka pada saat itu juga
dilakukan penyaringan terhadap santri baru. Penyaringan disini bukanlah
mengenai kelayakan ataupun ketidaklayakan akan tetapi kesiapan mengenai santri
itu sendiri dalam menerima pelajaran nanti yang akan diberikan di dalam pondok
ini. Contohnya seperti harus bisa baca tulis Al-Qur’an hal ini dimaksudkan agar
santri nanti tidak kaget ketika menerima pelajaran di sekolah. Namun apabila
calon santri baru tersebut tidak dapat membaca tulis Al-Qur’an maka akan ada
program tambahan yang akan diberikan kepada calon santri tersebut.31
5. Langkah-langkah Strategi Promosi
a. Mengidentifikasi Audiens sasaran
Langkah awal perencanaan strategi untuk promosi pondok yang
menggunakan bauran promosi adalah dengan menentukan sasaran calon
pembeli (santri). Penentuan ini dapat dilakukan dengan memperhatikan
skema penyebaran santri yang dimiliki oleh pesantren melalui skema tersebut
dapat dilihat daerah mana saja yang memiliki peluang lebih besar
menghasilkan santri baru. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah kelompok
masyarakat tertentu yang dapat dijadikan bahan untuk program promosi ini,
karena dengan memperhatikan hal tersebut ajaran yang diajarkan di pondok
dapat selaras dengan pemikiran masyakat tersebut dan dapat diterima dengan
baik tentunya oleh kalangan masyarakat tersebut.
31
Wawancara dengan Ust. Samudji, selaku WaKepSek Bid kesiswaan MA Darul
Muttaqien pada tanggal 12 maret 2015 pukul 10.30
53
Menentukan sasaran promosi ini sangat membantu untuk langkah
selanjutnya karena dari sinilah semua kegiatan promosi dapat dirancang
mulai dari pesan isi promosi, kegiatan promosi hingga kebutuhan dana yang
dibutuhkan untuk kegiatan promosi. Hal lain adalah mengenai bauran
promosi yang akan digunakan karena setiap kalangan masyarakat mempunyai
cara yang berbeda dalam menerima informasi dari luar sehingga dengan
penetapan sasaran ini dapat ditentukan bauran promosi apa yang akan
digunakan oleh pondok dalam memasarkan jasa pendidikannya.
b. Menentukan Tujuan Promosi
Penetapan tujuan promosi ini merupakan gambaran mengenai sasaran
yang akan dicapai dalam kegiatan promosi ini. Pondok pesantren perlu
membuat sebuah tujuan yang sesuai dengan keadaan sasaran promosi. Sesuai
dengan misi pesantren yang ingin menjalin hubungan kekeluargaan misalnya
maka pesantren dapat membuat sebuah kegiatan promosi yang bersifat
berkelanjutan contohnya setiap tahun diadakan kegiatan bakti sosial pada
suatu daerah tertentu selain maksudnya untuk membantu kegiatan tersebut
dapat dijadikan pula sebagai ajang promosi pesantren sehingga pasar yang
dituju akan secara terus menerus memberikan respon positif dan tidak
menutup kemungkinn akan menghasilkan suatu produk baru, semisal cabang
pesantren pendidikan pesantren di tempat tersebut. Maka dari pada itu
pondok harus membuat tujuan promosi yang jelas dan sesuai dengan kondisi
dan juga hubungan dengan sasaran yang akan dituju sehingga bauran
promosinya pun dapat disesuaikan dengan jelas.
c. Merancang Pesan
Setelah menetapkan tujuan promosi maka pesantren mulai merancang
pesan apa saja yang akan disampaikan dalam kegiatan promosi tersebut mulai
dari isi pesan, struktur, format hingga sumber pesan. Contohnya ketika
pesantren baru pertama kali melakukan kegiatan promosi pada suatu daerah
maka dapat di mulai dengan pembagian brosur ataupun perlengkapan lain
54
yang dapat memperkenalkan pesantren secara baik. Lain lagi semisalnya jika
promosi dilakukan dalam daerah yang sudah tau pesantren secara umumnya
saja, maka promosi dapat dengan berupa kegiatan sosial atau pementasan
kegiatan tertentu sebagai langkah publisitas pesantren terhadap kegiatankegiatan yang dilakukan selama anak bersekolah di pondok.
Pesan-pesan tersebut dibedakan karena daya minat masyarakat berbedabeda dalam setiap daerah maka dari pada itu ada baiknya pesantren
mempelajari secara baik semua isi pesan yang akan disampaikan serta
memiliki sumber yang jelas sehingga tidak ada keraguan yang akan timbul
dalam diri masyarakat mengenai pesantren tersebut.
d. Memilih Saluran Komunikasi
Saluran komunikasi merupakan alat yang akan dipergunakan selama
kegiatan promosi berlangsung apakah kegiatan promosi akan bersifat antar
personal ataupun promosi akan bersifat interpersonal sehingga dalam
pemilihannya pesantren memerlukan berbagai macam informasi mengenai
audiens sasaran yang akan dituju karena setiap kelompok masyarakat
memiliki cara tersendiri dalam menerima infromasi yang akan mereka
percayai sehingga perlu adanya informasi mengenai keadaan masyarakat
tersebut terlebih dahulu.
Berbagai macam saluran komunikasi dalam bauran promosi yang dapat
digunakan seperti periklanan yaitu brosur, dalam kegiatan publisitas seperti
pementasan atau kegiatan sosial yang bersifat membantu masayrakat sekitar,
lalu dalam sales promotion bisa seperti pendekatan pribadi sebagai upaya
pemberian pemahaman terhadap kelebihan pondok dan juga apa saja yang
ditawarkan oleh pondok tersebut.
e. Menentukan Anggaran Promosi
Kegiatan ini merupakan kegiatan penunjang dalam pelaksanaan promosi
sehingga nanti dalam pelaksanaannya promosi dapat berjalan sesuai dengan
tujuan awal yang telah ditetapkan. Kegiatan ini harus melibatkan pihak-pihak
55
yang berkepentingan di dalam lingkungan pesantren sehingga dapat
membantu memutuskan dana-dana apa saja yang dibutuhkan dan juga
peralatan apa saja yang seharusnya digunakan dalam kegiatan promosi nanti.
Dalam hal ini pesantren yang selama ini tidak menganggarkan dana dalam
kegiatan promosi harus mulai menyediakan dana khusus untuk kegiatan ini
agar kegiatan promosi dapat berjalan dengan lancar dan dapat menghasilkan
sesuatu yang baru bagi pesantren.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian melalui wawancara, analisa data yang
tersedia dan juga pengamatan secara langsung maka dapat disimpulkan
bahwa :
1. Promosi melalui periklanan telah berjalan cukup baik meskipun
tidak ada program atau rancangan khusus mengenai periklanan
tersebut. Hal itu dapat lihat dari kegiatan yang dijalankan
seperti penyediaan brosur, iklan melalui media elektronik dan
juga pemasangan spanduk.
2. Promosi melalui personal selling telah berjalan cukup baik. Hal
tersebut dapat dilihat dari hubungan pesantren dengan orang
tua santri dan komunitas masyarakat diluar pesantren.
3. Promosi melalui publisitas belum secara maksimal terlaksana
disebabkan strategi ini hanya dilakukan sebagai langkah
orientasi saja tanpa ada tujuan lain yang khusus ke arah
promosi.
4. Promosi melalui sales promotion sudah berjalan cukup baik
meskipun kegiatan ini belum digunakan secara maksimal hal
tersebut disebabkan oleh tidak adanya kegiatan khusus dalam
strategi ini.
5. Tidak ada sama sekali rancangan startegi khusus dalam hal
kegiatan promosi. Semua kegiatan promosi hanya berjalan
sebagai formalitas menjelang penerimaan santri baru tanpa ada
kegiatan maupun tujuan serta pengalokasian dana khusus.
56
57
B. Saran
Berdasarkan kepada penelitian yang dilakukan maka penulis
memberikan saran yaitu :
1. Pesantren hendaknya membuat rancangan perencanaan khusus
mengenai kegiatan promosi yang akan dilakukan yang tertuang
dalam strategi khusus bauran promosi
2. Pesantren hedaknya dapat memanfaatkan strategi bauran promosi
agar dapat memperoleh hasil yang maksimal dalam penerimaan
santri baru maupun citra pesantren di mata masyarakat luas.
3. Pesantren hendaknya dapat menjalankan promosi lebih baik lagi
sebagai bentuk profesionalitas dalam menjalankan pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
Alma, Buchhari. Manajemen Corporate & Strategi Pemasaran Jasa Pendidikan.
Bandung: Alfabeta, 2003.
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Yogyakarta;
Rineka Cipta, 2002.
Departemen Pendidikan Nasional RI.Undang-undang RI No. 20 tahun 2003. Jakarta :
Depdiknas, 2003.
Forsyth, Patrick. Manajemen Penjualan. Jakarta : Elekmedia Komputindo, 1993.
Kotler, Philip & Gary Amstrong. prinsip-prinsip pemasaran. edisi kedelapan. jakarta :
Erlangga, 2001.
Kotler, Philip. Dasar-dasar Pemasaran, edisi kedua . Jakarta:Intermedia, 1983.
Kotler, Philip & Gary Armstrong. Dasar-dasar Pemasaran. Jakarta; Prenhaalindo, 1996.
Kuncoro, Mudrajad. Strategi Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif. Jakarta :
Erlangga, 2007.
Lee,Monle & Carla Johnson. Prinsip-prinsip Pokok Periklanan dalam Perspektif
Global, Jakarta; kencana, 2007.
Moore, H. Frazier Moore. Humas :Membangun Citra dengan Komunikasi. Bandung ;
Remaja Rosdakarya, 2005.
Munandar,M. Budgeting; Perencanaan Kerja, Pengkoordinasian kerja, Pengawasan
Kerja. Yogyakarta; BPFE, 1998.
Pusat bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus besar Bahasa Indonesia
Shimp,Terence A. Periklanan Promosi : Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran
Terpadu. Jakarta : Erlangga, 2000.
Swastha DH, Basu. Azas-azas Marketing, edisi 3. yogyakarta : Liberty, 1984.
Tjptono, Fandy. Strategi Pemasaran, Yogyakarta: Andi, 1998.
Tjptono, Fandy. Strategi Pemasaran, Yogyakarta: Andi, 2008
Winardi. Promosi dan Reklame. Bandung: Mandar Maju, 1992.
LEMBAR UJI REFERENSI
Nama
:
NIM
:11100182A0074
Jurusan
: Manajemen Pendidikan
M. Agung Pratama
Judul Skripsi :Strategi Promosi Pondok Pesantren Darul Muttaqien (Berdasarkan
Prestasi Ekstrakurikuler)
Pembimbing :Dra. Nurdelima Waruwu, M.Pd.
BAB
I
I
Nomor
Paraf
Footnote
Halaman
Skripsi
I
1
2
J
1
Undang-Undang Nonror 20
tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional Pasal 1
I
8
B. Suryo Subroto, Proses
Belajar mengajar di Sekolah
(Jakarta; Rineka Cipta, 2009\,
ed. Rev., h.287
2
8
B. Suryo Subroto, Proses
Belajar mengajar di Sekolah
(Jakarla; Rineka Cipta, 2009),
ed. Rev., h. 288
Kuriktrlum Tingkat Satuan
Pendidikan untr.tk Sekolah
Menengah Pertama dan
M ad r as a h Ts a n aw iy a h (J akarta:
PT. Binatama Raya, 2007),h.
a
J
9
A
10
Referensi
Undang-Undang Nomor 20
ta-hun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional Pasal 1
I
+
Pembimbing
848
KttrihLlum Tingkat Satuan
P endi dikan untuk S e ko I ah
Menengah Pertama don
M adr as ah Ts anav;iy a h (Jakarla:
PT. Binatarna Raya, 2007), h.
l/ /'-'
//r"
\//
)//
///
1849
5
10
Prof. Dr. H. Buchari Alma,
M.Pd. Manajemen Corporate &
Strategi Pemasaran Jasa
Pendidikan. Hlm: 64
6
10
Mudrajad Kuncoro, Strategi
B agaimana Meraih Keunggulan
Komp etitif, (Jakarta : Erlangga,
2007),h.1
7
11
8
t4
9
t4
Philip Kotler dan Gary
Amstrong, prinsip-prinsip
pemasaran, (akarta : erlangga,
2001) edisi delapan, h. 53
Basu Swastha DH, Azas-azas
Marketing, (yogyakarta :
Liberty, 1984), edisi 3, h.237
Philip Kotler, Dasar-dasar
l0
t4
11
15
t2
l5
l3
15
t4
l5
15
16
Pemasaran,
(Jakarta: Intermedia, 1 983 ), edisi
kedua, h. 59
Pusat bahasa Departemen
Pendidikan Nasicnal, Kamus
besar Bahsa Indonesia. h. 898
Philip Kotler dan Gary
Amstrong, prins ip-prins ip
pemasaran (akarta : erlangga,
2001) edisi delapan, h. I 1 1
Basu Swastha DH, Azas-azas
Marketing, (yogyakarta :
Liberty, 1984), edisi 3, h.245
Monle lee dan Carla Johnson,
Prinsip-prinsip Pokok
P erikl anan da lam P e rs p e ktif
Global, (Jakarta; kencana, 2A07),
h.3
Fandy ljiptono, Strategi
Pemas aran, (Yogyakarta: Andi,
1998), h.226
Terence A, Shimp, Periklaman
Promosi : Aspek Tambahan
Komunikasi Pemaserun
Terpadtt, (Jakarta : Erlangga,
2000), edisi ke-5, h.357
\il
/r
\/J
//
7-7T-l
/ //.-
//r)/
16
16
Basu Swastha DH, Azas-azas
Marketing, (yogyakarta :
Liberty, 1984), edisi 3, h.247248
tl
18
Fandy Tjiptono, Strategi
P emas aran, (Yogyakarta: Andi,
1998), h.226
18
T9
Fandy ljiptono, Strategi
aran, (Yogyakarta: Andi,
1998), h.224
r/r-l/
Pemas
19
t9
20
19
21
t9
22
20
23
20
24
20
25
20
26
2l
27
22
28
24
Winardi, Promosi dan Reklame,
(Bandung: Mandar Maju, 1992),
h. 115
Patrick Forsyth, Manaj emen
Penjualan, (Jakarta : Elekmedia
Komputindo, 1993), h. 337
Patrick Forsyth, Manaj emen
Penj ualan, (iakarta : Elekmedra
Komputindo, i993), h. 338
H. Frazier Moore, Huma,c
: lvlembangun Citra dengan.
Komitnikasi, (Bandung ; Remaja
Rosdakarya, 2005), h.5
Fandy ljiptono, Strategi
Pemas aran, (Yogyakarta: Andi,
1998), h.228
Winardi, Promosi dan Reklame,
(Bandung: Mandar Maju, 1992),
h.114
Philip Kotel dan Gary
Armstrong, Dasar-dasar
Pemasaran, (Jakarta;
Prenhaalindo, 1996), h. 134
Philip Kotler, Dasar-dasar
Pemasaran,
(Jakarta: Intermedia, 1 983 ), edisi
kedua, h. 134-135
Fandy Tjiptono, Strategi
Pemasaran, (Yogyakarta: Andi,
1998), h.222
M. Munand ar, Budgeting ;
Perencanaan Kerja,
Pengkoordinasian kerj a,
Pengawasan Keria.
)/
/ //
)//
I /tr-\//
ry*-
)/
III
29
25
I
26
(Yogyakarta; BPFE, 1 99S),h. 1
Philip Kotler dan Gary
Armstrong, D as ar- das ar
Pemasaran, (Jakarta:
Prenhallindo, 1998), Jilid II, h.
8s-86
Suharsimi Arikunto, Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan
P r akt ek, (Yo gyakarta; Rineka
Cipta,2002'),hal. 109
/-
LEMBAR OBSERVASI
MENGAMATI KEGIATAN PROMOSI
PONDOK PESANTREN DARUL MUTTAQIEN
NO.
1.
2.
3.
4
ASPEK YANG DIAMATI
Periklanan
a. Ketersediaan Brosur
b. Penyebaran Brosur
c. Pemasangan Spanduk
d. Penyebaran Spanduk
e. Memiliki Website Khusus
f. Memiliki Jejaring Sosial ( Facebook, Twitter DLL)
g. Pemanfaatan Website Untuk Promosi
h. Pemanfaatan Jejaring Sosial Untuk Promosi
Humas
a. Kegiatan Ekskul Saat Porseka
b. Penampilan Kegiatan Ekskul saat Apel Tahunan
c. Kegiatan Promosi lain Saat Apel Tahunan (
Penyebaran Brosur, Pemasangan Spanduk)
d. Kegiatan Ekskul saat Malam Pertunjukan ( PG dan
Venus)
e. Kegiatan Perlombaan Ekskul di Pesantren
f. Prestasi Pesantren dalam Setiap Perlombaan
g. Dukungan Pemerintahan Setempat dalam Setiap
Perlombaan
h. Kegiatan Promosi Ketika Ada Acara Perlombaan atau
Festival lainnya di Pesantren
Personal Selling
a. Kegiatan Promosi Personal ( Ustadz, Santri dan
Alumni)
b. Bantuan Ikatan Alumni dalam Promosi
c. Penyebaran Informasi dari Mulut ke Mulut
d. Penggunaaan Pesantren Sebagai Tempat Syuting
e. Promosi Khusus dari Pesantren Untuk Santri
yang Mempunyai Keluarga di Pesantren
f. Jumlah santri yang mempunyai hubungan keluarga
dalam satu pondok
g. Pemberian Penghargaan terhadap santri berprestasi
yang didokumentasikan
Sales Promotion
a. Ketersediaan Tempat PSB
b. Petugas Piket Penjaga PSB
c. Display PSB Pesantren
d. Tempat Khusus Display Prestasi Ekskul Santri
e. Pendampingan Ketika ada Calon Wali Santri Datang
f. Penjelasan Mengenai Kondisi dan Kegiatan
Pesantren
g. Penjelasan Mengenai Prestasi Ekskul Santri
RATING
5 4 3 2 1
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Keterangan Rating :
5
4
3
2
1
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
Sangat Kurang
KUISIONER WAWANCARA
Tabel 1.1
No
1
Kepala Sekolah
Humas atau TU
Apakah brosur salah satu alat untuk
Apakah brosur salah satu alat untuk
promosi pesantren?
promosi pesantren?
2
Apa saja konten dalam brosur tersebut?
Apa saja konten dalam brosur tersebut?
3
Apakah terdapat rubrik khusus mengenai
Apakah terdapat rubrik khusus mengenai
prestasi ekstrakurikuler?
prestasi ekstrakurikuler?
Apa saja isi dari rubrik khusus mengenai
Apa saja isi dari rubrik khusus mengenai
prestasi ektrakurikuler tersebut?
prestasi ektrakurikuler tersebut?
Bagaimana cara penyebaran brosur
Bagaimana cara penyebaran brosur
tersebut?
tersebut?
Siapa saja yang menjadi sasaran
Siapa saja yang menjadi sasaran
penyebaran brosur?
penyebaran brosur?
Apakah terdapat pemasangan spanduk
Apakah terdapat pemasangan spanduk
promosi pesantren?
promosi pesantren?
Bagaimana bentuk pesan dalam spanduk
Bagaimana bentuk pesan dalam spanduk
tersebut?
tersebut?
Bagaimana cara penyebaran spanduk
Bagaimana cara penyebaran spanduk
tersebut?
tersebut?
Apakah terdapat tempat khusus untuk
Apakah terdapat tempat khusus untuk
prestasi ekstrakurikuler dalam spanduk?
prestasi ekstrakurikuler dalam spanduk?
Apa bentuk pesan/tampilan mengenai
Apa bentuk pesan/tampilan mengenai
prestasi ekstrakurikuler tersebut?
prestasi ekstrakurikuler tersebut?
Apakah promosi melalui media
Apakah promosi melalui media
elektronik memuat tentang prestasi
elektronik memuat tentang prestasi
ektrakurikuler santri?
ektrakurikuler santri?
Prestasi apa saja yang di muat dalam
Prestasi apa saja yang di muat dalam
iklan tersebut?
iklan tersebut?
Apa saja kegiatan dalam rangka porseka
Apa saja kegiatan dalam rangka porseka
pesantren?
pesantren?
Apakah kegiatan porseka menampilkan
Apakah kegiatan porseka menampilkan
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
kegiatan ekstrakurikuler santri?
kegiatan ekstrakurikuler santri?
Apakah acara porseka dikhususkan untuk
Apakah acara porseka dikhususkan untuk
menampilkan semua kegiatan
menampilkan semua kegiatan
ekstrakurikuler santri beserta prestasinya? ekstrakurikuler santri beserta prestasinya?
17
Apa saja kegiatan ekstrakurikuler yang
Apa saja kegiatan ekstrakurikuler yang
ditampilkan dalam kegiatan panggung
ditampilkan dalam kegiatan panggung
gembira?
gembira?
Apakah pesantren pernah mengadakan
Apakah pesantren pernah mengadakan
lomba yang berkaitan dengan kegiatan
lomba yang berkaitan dengan kegiatan
ekstrakurikuler?
ekstrakurikuler?
Bagaimana pesantren membangun
Bagaimana pesantren membangun
komunikasi dengan pemerintahan
komunikasi dengan pemerintahan
setempat untuk mendukung perlombaan
setempat untuk mendukung perlombaan
itu?
itu?
Apakah pesantren mengadakan
Apakah pesantren mengadakan
perlombaan yang di dukung oleh
perlombaan yang di dukung oleh
pemerintahan setempat?
pemerintahan setempat?
Apakah Pesantren Mengadakan Promosi
Apakah Pesantren Mengadakan Promosi
Personal?
Personal?
22
Bagaimana Promosi Tersebut Dilakukan?
Bagaimana Promosi Tersebut Dilakukan?
23
Apakah ada program tertentu mengenai
Apakah ada program tertentu mengenai
promosi personal tersebut?
promosi personal tersebut?
apakah terdapat lonjakan calon santri
apakah terdapat lonjakan calon santri
yang mendaftar?
yang mendaftar?
Bagaimana Pondok Mengetahui bahwa
Bagaimana Pondok Mengetahui bahwa
promosi personal itu strategi yang
promosi personal itu strategi yang
menjanjikan?
menjanjikan?
apakah ada datanya pak?
apakah ada datanya pak?
18
19
20
21
24
25
26
27
apakah ada tawaran khusus untuk
apakah ada tawaran khusus untuk
keluarga yang menyekolahkan anaknya
keluarga yang menyekolahkan anaknya
lebih dari satu di pondok ini?
lebih dari satu di pondok ini?
Apakah terdapat tempat khusus
memajang hasil prestasi ekstrakurikuler
santri ?
Bagaimana cara menjelaskan prestasi
yang dimiliki oleh santri?
Apakah ada semacam kegiatan keliling
pesantren dalam rangka promosi kepada
calon santri baru?
Apa saja yang dijelaskan kepada orang
tua maupun calon santri baru terhadap
kegiatan ekstrakurikuler yang ada?
Apa saja fasilitas dalam menunjang
kegaiatan promosi tersebut?
Tabel 1.2
No
1
2
3
Orang Tua
Siswa
Apakah bapak/ibu pernah mendapatkan
Apakah kamu Pernah mendapatkan brosur
brosur mengenai pesantren ini?
mengenai pesantren ini?
Apakah bapak/ibu tertarik dengan prestasi
Apakah kamu tertarik dengan prestasi
ekstrakurikuler yang di raih pesantren ini?
ekstrakurikuler yang di raih pesantren ini?
Apakah prestasi ekstrakurikuler tersebut
Apakah prestasi ekstrakurikuler tersebut
menjadi salah satu pertimbangan bapak/ibu
menjadi salah satu pertimbangan kamu
dalam menyekolahkan putra/putri bapak/ibu
sekolah disini?
disini?
4
Apakah informasi mengenai prestasi
Apakah kamu Pernah mengakses informasi
ekstrakurikuler tersebut memiliki nilai
mengenai pesantren ini melalui media
5
6
7
8
tambah untuk pesantren?
elektronik?
Apakah bapak/ibu pernah melihat promosi
Media informasi apa yang kamu gunakan
pondok pesantren ini melalui media
untuk mencari informasi mengenai
elektronik?
pesantren ini?
Apakah bapak/ibu pernah mendatangi
Apakah dalam iklan tersebut terdapat
kegiatan porseka?
prestasi ekstrakurikuler yang di raih santri?
Apakah kegiatan tersebut menarik perhatian
Apakah kamu Pernah mengikuti atau
bapak/ibu terhadap pondok pesantren?
terlibat dalam kegiatan porseka?
apakah bapak pernah mempromosikan
Apakah kegiatan tersebut mempengaruhi
pondok ini pada keluarga atau orang sekitar? niat kamu untuk belajar disini?
9
10
11
berapa anak bapak yg pernah sekolah disini
Apakah kegiatan tersebut mempengaruhi
?
niat kamu untuk belajar disini?
Apakah bapak/ibu pernah mengunjungi
Bagaimana cara kamu mempromosikan
pesantren ini sebelum akhirnya mendaftar
pesantren ini kepada keluarga atau kenalan
disini?
kamu?
Apakah prestasi ekstrakurikuler menjadi
salah satu alat kamu mempromosikan
pesantren?
12
Apakah prestasi ekstrakurikuler menjadi
salah satu alat kamu mempromosikan
pesantren?
13
Apakah sarana dan prasarana yang di
sediakan pesantren telah cukup untuk
mendukung kegiatan ekstrakurikuler
tersebut?
Transkip Wawancara
Peneliti
: M. Agung Pratama
Nara Sumber : Ust. Hendrizal Rasyid, SS (Kepala Sekolah MA)
Tempat
: Gedung Penerimaan Santri Baru Ponpes Darul Muttaqien
Waktu
: Kamis, 12 Maret 2015 Pukul O8.30
P : Peneliti
N : Nara Sumber
P : Apakah brosur salah satu alat untuk promosi pesantren?
N : Ya, brosur merupakan salah satu alat kami untuk mengenalkan pesantren kepada
masyarakat Luas
P: Apa saja konten dalam brosur tersebut?
N : Konten yang ditawarkan pada brosur tersebut sangat beragam mulai dari sejarah
singkat pesantren, fasilitas yang ada di pesantren, tanggal pembukaan penerimaan
santri baru dan yang terakhir ada lampiran prestasi yang diraih oleh pesantren itu
sendiri.
P : Apakah terdapat rubrik khusus mengenai prestasi ekstrakurikuler?
N : Seperti yang katakan sebelumnya memang ada rubrik khusus mengenai itu namun
hanya macam-macam kegiatan ekskul dan juga beberapa prestasinya
P : Bagaimana cara penyebaran brosur tersebut?
N : sejauh ini kami tidak pernah melakukan penyebaran brousr secara khusus kepada
masyrakat luas kami hanya menyediakan dan silahkan jika masyarakat mau untuk
mengambilnya di tempat kami.
P : Siapa saja yang menjadi sasaran penyebaran brosur?
N : mengenai sasaran kami tidak memiliki sasaran khusus ketika membuat brosur
tersebut akan tetapi biasanya brosur ini dimanfaatkan oleh para wali santri yang
anaknya sekolah disini untuk diberikan kepada sanak keluarganya, maka dari pada
itu biasanya santri yang sekolah disini banyak yang berasal dari satu keluarga,
bahkan juga ada alumni yang mana adiknya meneruskan sekolah disini.
P : Apakah terdapat pemasangan spanduk promosi pesantren?
N : Ya. Ada pemasangan spanduk besar di depan pondok saja.
P : Bagaimana bentuk pesan dalam spanduk tersebut?
N : Pesan yang tertulis hanya pengumuman mengenai penerimaan santri baru tidak
ada pesan khusus atau pun jargon khusus dalam pesan tersebut
P : Bagaimana cara penyebaran spanduk tersebut?
N : seperti yang saya katakan tadi bahwa spanduk tidak disebar kepada masyarakat
melainkan hanya satu terpasang di depan pondok
P : Apakah terdapat tempat khusus untuk prestasi ekstrakurikuler dalam spanduk?
N : Tempat khusus mungkin tidak ada namun mungkin ada beberapa gambar ketika
pemberian piala kepad santri yang berprestasi dan juga ada beberapa gambar
mengenai kegiatan ekskul itu sendiri.
P : Apakah promosi melalui media elektronik memuat tentang prestasi ektrakurikuler santri?
N : mengenai Promosi melalui media elektronik kami memang melakukannya dengan
membuka website khusus untuk pondok, dan memang didalam website tersebut salah
satu konten yang ditawarkan adalah prestasi yang dimiliki oleh pesantren yang
kebanyakan memang dari bidang ekskul baik yang wajib maupun yg pilihan
P: Prestasi apa saja yang di muat dalam iklan tersebut?
N : Itu semua dapat dilihat di website www.darul-muttaqien.com
P : Apa saja kegiatan dalam rangka porseka pesantren?
N : kegiatan porseka yang biasa dilakukan pada awal tahun ajaran baru biasanya
melakukan kegiatan seperti perlombaan dan juga persiapan apel tahunan untuk masa
orientasi santri baru dan juga bisa sebagai ajang untuk menunjukan kegiatan santri
selain belajar dan mengaji
P : Apakah kegiatan porseka menampilkan kegiatan ekstrakurikuler santri?
N : Ya, dalam kegiatan tersebut diakhirnya ditampilkan kegiatan ekstrakurikuler
santri sebagai ajang unjuk kebolehan serta ajang untuk pengenalan kepada santri
baru.
P : Apakah acara porseka dikhususkan untuk menampilkan semua kegiatan ekstrakurikuler
santri beserta prestasinya?
N : pada dasarnya ini adalah acara rutin tahunan pondok sebagai ajang orientasi
santri baru, tapi jika dibilang dikuhuskan maka tidak benar namun kegiatan ekskul
merupakan salah satu bagian pentingnya.
P : apakah ada kegiatan promosi ketika Apel tahunan itu berlangsung?
N : jika dibilang promosi secara khusus tidak akan tetapi kami hanya menyajikan
pelayanan terbaik karena pada suatu pertemuan pak kyai pernah berkata “promosi
terbaik adalah pelayanan yang terbaik dan juga alumni yang berprestasi
P : Apakah pesantren pernah mengadakan lomba yang berkaitan dengan kegiatan
ekstrakurikuler?
N : Ya kami sering mengadakan lomba mengenai kegiatan ekskul baik yang kami
laksanakan sendiri maupun pihak lain yang menumpang di tempat kami.
P : Bagaimana pesantren membangun komunikasi dengan pemerintahan setempat untuk
mendukung perlombaan itu?
N : komunikasi amat baik dengan pemerintahan setempat itu bisa dilihat dari
dukungan pemerintah dalam setiap kegiatan yang kami adakan baik berupa
dukungan moril maupun terkadang dukungan materil
P : Apakah Pesantren Mengadakan Promosi Personal?
N : Bisa dibilang malahan Promosi ini merupakan Promosi yang paling sering kami
gunakan baik secara langsung maupun tidak langsung.
P : Bagaimana Promosi Tersebut Dilakukan?
N : Mungkin jika secara langsung dapat dilihat dari kegiatan penggunaan fasilitas
pesantren entah untuk keperluan syuting, acara perlombaan bahkan kadang ada tamu
internasional yang berkunjung untuk kegiatan kemanusiaan. Jika secara tidak
langsung dapat dilakukan oleh pihak-pihak yang berhubungan langsung dengan
pesantren entah itu santri, ustadz bahkan alumni sekalipun. Banyak pihak yang telah
berjasa mengiklankan pondok ini tanpa harus diminta oleh karena itu kami selalu
memberikan pelayanan yang terbaik untuk setiap tamu yang datang.
P : Apakah ada program tertentu mengenai promosi personal tersebut?
N : jika dibilang program tidak ada, namun kami hanya berusaha memfasilitasi
semua kegiatan tersebut. Misalnya jika ada wali santri yang membutuhkan brosur
atau kalender untuk dibawa pulang maka dengan senag hati akan kami berikan, lalu
jika ada yang meminta pendampingan dalam kunjungan pesantren maka kami akan
dengan senang hati mendampingi. Intinya kami hanya memberikan layanan terbaik
dan membiarkan semuanya mengalir begitu saja.
P : apakah terdapat lonjakan calon santri yang mendaftar?
N : dari tahun ke tahun selalu ada peningkatan jumlah calon santri, namun dengan
segala hormat dan berat hati kami hanya menerima sekitar 400 santri saja karena
memang itu kapasitas kami. Bisa dibilang ketika bulan maret saja kami sudah
menutup pendaftaran santri baru beberapa tahun terakhir.
P : Bagaimana Pondok Mengetahui bahwa promosi personal itu strategi yang menjanjikan?
N : bisa dilihat dari ikatan keluarga santri yang ada disini. Contohnya saja bisa ada
satu keluarga yang mempunyai tiga anak yang sekolah disini ataupun ada misalnya
satu keluarga besar yang mana memiliki beberapa keturunannya sekolah disini.
P : apakah ada datanya pak?
N : untuk data tertulis tidak ada. Itu hanya penglihatan dan pengamatan saya saja
selama ini.
P : apakah ada tawaran khusus untuk keluarga yang menyekolahkan anaknya lebih dari satu
di pondok ini?
N : untuk program tersendiri tidak ada, namun jika masalah keuangan setau saya ada
dan bisa menghubungi bagian keuangan. Hal lain yang mungkin lebih terlihat adalah
adanya rasa kekeluargaan karena jika ada kakak dan adiknya dalam satu pondok itu
mempermudah orang tua mereka dalam mengontrolnya.
Transkip Wawancara
Peneliti
: M. Agung Pratama
Nara Sumber : Ust. Samudji, S.Pd (WaKaSek Bid. Kesiswaan)
Tempat
: Kantor Kepala Sekolah MA Darul Muttaqien
Waktu
: Kamis, 12 Maret 2015 Pukul 10.00
P : Peneliti
N : Nara Sumber
P : Apakah brosur salah satu alat untuk promosi pesantren?
N : Ya, kami memang menggunakan itu sebagai salah satu alat penyebaran informasi
kepada masyarakat luas
P: Apa saja konten dalam brosur tersebut?
N : isi dari brosur tersebut diantaranya adalah sejarah singkat pondok ini,
kelengkapan sarana dan prasarana pondok ini, jadwal kegiatan pondok serta ada
beberapa lampiran prestasi yang diraih pondok ini
P : Apakah terdapat rubrik khusus mengenai prestasi ekstrakurikuler?
N : Ya, memang ada sebuah kolom kecil yang disediakan untuk rubrik tersebut
dimana yang dimuat dalam kolom tersebut adalah kegiatan ekskul yang terdapat
dalam pondok ini dan juga beberapa prestasi yang pernah diraih oleh pondok ini.
P : Bagaimana cara penyebaran brosur tersebut?
N : Mengenai penyebaran brosur kami tidak secara khusus melakuka penyebaran
karena memang tidak ada dalam program sekolah. Sejauh ini hanya ada calon orang
tua siswa yang datang sendiri kesini untuk mengambil brosur tersebut atau melalui
santri yang sedang belajar disini yang kemudian diberikan kepada keluarga dirumah
yang meminta.
P : Siapa saja yang menjadi sasaran penyebaran brosur?
N : Secara khusus kami tidak memiliki sasaran khusus karena memang tidak ada
program yang mengatur kegiatan tersebut. Akan tetapi selama ini biasanya yang
mendapatkan brosur adalah keluarga santri yang belajar disini dan kemudia
menyebar dari mulut ke mulut hingga akhirnya dengan sendirinya calon wali santri
mengunjungi pondok ini.
P : Apakah terdapat pemasangan spanduk promosi pesantren?
N : ada satu didepan pondok saja itu yang besar ada di depan pondok ini
P : Bagaimana bentuk pesan dalam spanduk tersebut?
N : tidak ada pesan khusus hanya sebuah pengumuman mengenai penerimaan calon
santri baru untuk tahun ajaran ini.
P : Bagaimana cara penyebaran spanduk tersebut?
N : untuk beberapa tahun terakhir tidak ada penyebaran brosur secara luas hanya
satu brosur besar di depan pondok saja. Akan tetapi tahun-tahun dahulu itu ada
spanduk yang disebar namun sekarang sudah tidak ada lagi.
P : Apakah terdapat tempat khusus untuk prestasi ekstrakurikuler dalam spanduk?
N : mungkin yang dimaskud tempat khusus itu seperti gambar foto kegiatan santri
yang sedang melakukan ekskul ataupun ada beberapa foto penyerahan penghargaan
kepada santri.
P : Apakah promosi melalui media elektronik memuat tentang prestasi ektrakurikuler santri?
N : promosi melalui media elektronik memang sudah dilakukan dan hal tersebut
sudah dipusatkan ke PSB yang dikelola oleh saya sendiri sebagai ketua PSB dan
dibantu oleh para ustadz dan ustadzah dalam penjagaannya.
P: Prestasi apa saja yang di muat dalam iklan tersebut?
N : mengenai prestasi yang diraih itu cukup banyak namun yang ditampilkan dalam
web hanya beberapa prestasi saja karena memang keterbatasan tempat, prestasi
tersebut seperti prestasi yang skala provinsi dan nasional
P : Apa saja kegiatan dalam rangka porseka pesantren?
N :kegiatan yang biasa dilakukan dalam rangka porseka itu seperti kegiatan
perlombaan dan juga kegiatan persiapan apel tahunan dan puncaknya ada pada
kegiatan panggung gembira santri.
P : Apakah kegiatan porseka menampilkan kegiatan ekstrakurikuler santri?
N : memang ada kegiatan ekskul yang ditampilkan dalam acara apel tahunan tersebut
kegiatan tersebut dikemas dalam penampilan semua ekskul sebagai apresiasi dalam
rangka eksistensi mereka selama ini.
P : Apakah acara porseka dikhususkan untuk menampilkan semua kegiatan ekstrakurikuler
santri beserta prestasinya?
N :tidak, sebenarnya kegiatan ini hanyalah sebagai ajang orientasi serta pengenalan
kepada santri baru tentang pondok ini, agar mereka dapat terbiasa dan juga dapat
mengikuti semua kegiatan secara baik.
P : apakah ada kegiatan promosi ketika Apel tahunan itu berlangsung?
N :sebenarnya tidak ada kegiatan khusus promosi dalam kegiatan ini, karena kami
hanya fokus pada orientasi santri, namum terkadang ada saja calon orang tua santri
yang tertarik dan mencari tahu seluk beluk pesantren kami. Bisa dibilang ini promosi
secara tidak langsung. Ini semua karena pak kyai pernah berpesan bahwa “promosi
terbaik adalah alumni yang berprestasi diluar”.
P : Apakah pesantren pernah mengadakan lomba yang berkaitan dengan kegiatan
ekstrakurikuler?
N :kami memang mempunyai agenda beberapa lomba yang diadakan tahunan, seperti
lomba pramuka GAGAK. Perlombaan lain biasanya dilakukan secara periodik dan
terkadanga ada juga yang menumpang tempat saja dan secara tidak langsung itu
juga promosi kepada dunia luar, itung-itung promosi gratis.
P : Bagaimana pesantren membangun komunikasi dengan pemerintahan setempat untuk
mendukung perlombaan itu?
N :untuk dukungan sangat mendukung bahkan setiap ada acara yang mengundang
lurah setempat pasti disempatkan hadir oleh ibu lurah, itu merupakan kebahagiaan
tersendiri bagi kami para ustadz disini.
P : Apakah Pesantren Mengadakan Promosi Personal?
N : ya ada, baik secara tersadar maupun tidak maksudnya secara disadari pesantren
atau tidak disadari bahwa ada promosi tersebut.
P : Bagaimana Promosi Tersebut Dilakukan?
N : Mungkin jika secara langsung dapat dilihat dari kegiatan penggunaan fasilitas
pesantren entah untuk keperluan syuting, acara perlombaan bahkan kadang ada tamu
internasional yang berkunjung untuk kegiatan kemanusiaan. Jika secara tidak
langsung dapat dilakukan oleh pihak-pihak yang berhubungan langsung dengan
pesantren entah itu santri, ustadz bahkan alumni sekalipun. Banyak pihak yang telah
berjasa mengiklankan pondok ini tanpa harus diminta oleh karena itu kami selalu
memberikan pelayanan yang terbaik untuk setiap tamu yang datang.
P : Apakah ada program tertentu mengenai promosi personal tersebut?
N : jika dibilang program tidak ada, namun kami hanya berusaha memfasilitasi
semua kegiatan tersebut. Misalnya jika ada wali santri yang membutuhkan brosur
atau kalender untuk dibawa pulang maka dengan senag hati akan kami berikan, lalu
jika ada yang meminta pendampingan dalam kunjungan pesantren maka kami akan
dengan senang hati mendampingi. Intinya kami hanya memberikan layanan terbaik
dan membiarkan semuanya mengalir begitu saja.
P : apakah terdapat lonjakan calon santri yang mendaftar?
N : dari tahun ke tahun selalu ada peningkatan jumlah calon santri, namun dengan
berat hati kami hanya menerima sekitar 400 santri saja karena memang itu kapasitas
kami. Bisa dibilang ketika bulan maret saja kami sudah menutup pendaftaran santri
baru beberapa tahun terakhir.
P : Bagaimana Pondok Mengetahui bahwa promosi personal itu strategi yang menjanjikan?
N : bisa dilihat dari ikatan keluarga santri yang ada disini. Contohnya saja bisa ada
satu keluarga yang mempunyai tiga anak yang sekolah disini ataupun ada misalnya
satu keluarga besar yang mana memiliki beberapa keturunannya sekolah disini.
P : apakah ada datanya pak?
N : tidak ada data secara tertulis, namum kamu dapat dicek secara langsung ke
asrma jika anda mau.
P : Apakah terdapat tempat khusus memajang hasil prestasi ekstrakurikuler santri ?
N : mengenai tempat khusus mungkin disediakan sebuah lemari dan itu tersebar
diseluruh penjuru pesantren tidak dikhususkan pada tempat tertentu. Ada di sekolah,
perpustakaan hingga kantor pengasuhan.
P : Apakah ada semacam kegiatan keliling pesantren dalam rangka promosi kepada calon
santri baru?
N : jika orang tua tersebut meminta maka kami akan dengan senang hati melakukan
hal tersebut.
P : Apa saja yang dijelaskan kepada orang tua maupun calon santri baru terhadap kegiatan
ekstrakurikuler yang ada?
N : biasanya kami menjelaskan mengenai fasilitas pesantren, kegiatan keseharian
dan juga kondisi santri. Hal-hal lain biasanya ditanyakan langsung oleh orang tua
yang bersangkutan.
P : Apa saja fasilitas dalam menunjang kegaiatan promosi tersebut?
N : fasilitas yang diberikan mulai dari gedung PSB, brosur dan hal-hal lain yang
dibutuhkan. Guru piket juga selalu siap sedia melayani para calon santri yang
datang.
Transkip Wawancara
Peneliti
: M. Agung Pratama
Nara Sumber : Bapak H. Udin ( wali santri dari ina santriwati MA Darul Muttaqien)
Tempat
: Gedung Cordoba (asrama santri putri)
Waktu
: Jumat, 13 Maret 2015 Pukul 14.00
P : Peneliti
N : Nara Sumber
P : Apakah bapak/ibu pernah mendapatkan brosur mengenai pesantren ini?
N : Pernah dulu sebelum memasukan anak saya kesini
P : Apakah bapak/ibu tertarik dengan prestasi ekstrakurikuler yang di raih pesantren ini?
N : sebenernya tidak terlalu ya, saya lebih ke suasana pondok yang asri namum lama
kelamaan setelah melihat anak saya disini ternyata hal tersebut penting karena hal
tersebut bisa menjadi pengusir jenuh para santri. Disamping prestasi yang mereka
raih.
P : Apakah prestasi ekstrakurikuler tersebut menjadi salah satu pertimbangan bapak/ibu
dalam menyekolahkan putra/putri bapak/ibu disini?
N : awalnya tidak karena memang saya melihat dari suasana dan lingkungan pondok
saja.
P : Apakah informasi mengenai prestasi ekstrakurikuler tersebut memiliki nilai tambah untuk
pesantren?
N : untuk saat ini ya memang hal tersebut menjadi nilai tambah karena memang itu
sebagai upaya penyaluran bakat santri.
P : Apakah bapak/ibu pernah melihat promosi pondok pesantren ini melalui media
elektronik?
N : tidak pernah. Saya hanya melihat dan mendengar dari kata-kata orang saja
sehingga langsung datang kesini.
P : Apakah bapak/ibu pernah mendatangi kegiatan porseka?
N : ya pernah beberapa kali tapi hanya apel tahunannya saja.
P : Apakah kegiatan tersebut menarik perhatian bapak/ibu terhadap pondok pesantren?
N : saya sangat tertarik dengan kegiatan penampilan santri diakhir, karena saya
tidak menyangka santri dapat melakukan hal itu, saya pikir hanya bisa ngaji saja dan
shalat
P : apakah bapak pernah mempromosikan pondok ini pada keluarga atau orang sekitar?
N : kalau promosi sih engga yah, Cuma terkadang ada yang nanya aja dan saya jawab apa
adanya mereka juga bisa lihat sendiri dari tingkah laku anak saya.
P : berapa anak bapak yg pernah sekolah disini ?
N : selama ini semua anak saya pasti sekolah disini. Yaa pertama memang pelayanannya baik
dan hal-hal lain banyak juga keunggulan dari pondok ini mulai dari prestasi ekskulnya
sampai kegiatannya yang beragam.
P : Apakah bapak/ibu pernah mengunjungi pesantren ini sebelum akhirnya mendaftar disini?
N : mungkin ketika saya mengunjungi saya pas mau daftar tes anak saya disini.
Transkip Wawancara
Peneliti
: M. Agung Pratama
Nara Sumber : Ezy Suhendar (Santri Kelas 3 MA Darul Muttaqien)
Qonitah Dharmawanti (Santri Kelas 3 MA Darul Muttaqien)
Tempat
: Aula Serbaguna
Waktu
: Jumat, 13 Maret 2015 Pukul 09.00
P : Peneliti
N : Nara Sumber
P : Apakah kamu Pernah mendapatkan brosur mengenai pesantren ini?
N : tidak pernah, saya hanya mengikuti kemauan orang tua masuk kesini mengikuti
kaka saya yang terlebih dahulu masuk sini.
P : Apakah kamu tertarik dengan prestasi ekstrakurikuler yang di raih pesantren ini?
N : Awalnya saya tertarik dengan fasilitas olahraga pesantren ini. Sehingga saya
mau masuk sini. Lama kelamaan prestasinya juga menjadi kebanggaan buat saya dan
menurut saya menjadi hal yang sangat menarik juga.
P : Apakah prestasi ekstrakurikuler tersebut menjadi salah satu pertimbangan kamu sekolah
disini?
N : awalnya jujur saja tidak, saya hanya mengikuti mau orang tua. Namun lama
kelamaan iya juga itu sebuah hal yang menyenangkan buat santri.
P : Apakah kamu Pernah mengakses informasi mengenai pesantren ini melalui media
elektronik?
N : tentu saja pernah, mulai dari website, fan page facebook, twitter dan yang barubaru ini instagram.
P : Apakah dalam iklan tersebut terdapat prestasi ekstrakurikuler yang di raih santri?
N : iya ada, bahkan ada beberapa foto penyerahan piala bagi santri yang berprestasi.
P : Apakah kamu Pernah mengikuti atau terlibat dalam kegiatan porseka?
N : pernah beberapa kali. Mulai dari peserta hingga panita pelaksana.
P : Apakah kegiatan tersebut mempengaruhi niat kamu untuk belajar disini?
N : yaa ada pengaruhnya pasti karena dari kegiatan tersebut dapat diperlihatkan
semua kelebihan santri selain belajar dan mengaji.
P: Apakah kamu pernah mempromosikan pesantren ini kepada sanak keluarga kamu?
N : kalau dibilang promosi mungkin tidak namun hanya saja suka ada yang bertanya
mengenai pondok dan saya akan dengan hati menjelaskan agar mereka tau dan
mungkin tertarik. Bahkan terkadang jika ada kalender atau apapun yang berkenaan
dengan pesantren saya coba perlihatkan.
P : Bagaimana cara kamu mempromosikan pesantren ini kepada keluarga atau kenalan kamu?
N : biasanya mereka nanya sendiri ke saya apa saja kegiatan saya dipesantren, lalu
apa saja keahlian yang saya dapat dipesantren. Dan saya menjelaskan semuanya
serta dengan senang hati menunjukan buktinya seperti foto atau piala dan piagam.
P : Apakah prestasi ekstrakurikuler menjadi salah satu alat kamu mempromosikan pesantren?
N : ya itu tadi dengan cara memperlihatkan semua yang saya dapat di pesantren.
Bahkan kadang saya berperilaku sopan agar tidak mencoreng nama pesantren.
P : Apakah kamu pernah mengunjungi pesantren ini sebelum akhirnya mendaftar disini?
N : ya pernah waktu menjenguk kakak saya. Kan saya masuk sini juga karena kakak
saya duluan yang masuk disini.
P : Apakah sarana dan prasarana yang di sediakan pesantren telah cukup untuk mendukung
kegiatan ekstrakurikuler?
N : sejauh ini saya rasa cukup, walau begitu harus tetep ada peningkatan.
r
e$*$l ;xkd*#l s,r4#-#6 rov
TARBIYATUL T\,1U,ALL{MIN WAI. &,TU'ALLTMAT AL ISTAMIYAH
PONDGK PESANTREN ilARUt h{IJ?TAQIEN
Jl. Rava Jakarta Boqor KM 4X Jabon Mekar Parunq Baqor 16330 Telp. {0251) E61552?
SURAT KETERANGAN
Nomor : TMI.DM/SK.1/ oq| lIIIlZ}tS
Yang bertanda tangan di bawah ini, Kepala TMI Darul Muttaqien Jabon
Parung Bogor Propinsi Jawa Barat menerangkan bahwa :
Nama
: M. Agung Prarama
Tempat, Tanggal Lahir : Tangerang,2S oktober 1992
NIM
:
Perguruan Tinggi
:UIN Syarif Hidayatullah lakarta
Fakultas
:Tarbiyah
Fakultas/ Jurusan
:KIMP
11
10018200074
Yang bersangkutan benar telah melakukan penelitian pada bulan Maret 2015 di TMI
Darul Muttaqien, guna penyusunan skripsi pada jenjang program Strata 1
denganjudul
( 51 )
:
" Strategi Promosi Pondok pesantren Darul Muttaqien
I
T-
( Eerciasurkun Prestasi
Eksirskurikuier
,,
)
Demikian surat ini dibuat dengan sebenarnya, agar dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya.
or,12 Maret 2015
ffi
a\*{sanur
$..
i\
/i'
j
SYID, S.S.
Lampiran Foto
Ruang PSB (Penerimaan Santri Baru)
Kegiatan Ekskul Santri yang Bersifat Keagamaan
Pemberian Penghargaan Pemenang Lomba Pidato Bahasa Arab dan Bahasa Inggris
Pemberian Penghargaan Pemenang Lomba Futsal
Kegiatan Apel Tahunan (Penampilan Kegiatan Ekstrakurikuler
Haul Baksos Alumni Untuk Warga Sekitar Pondok
Download