Hafiez Sofyani BAB 7 AKUNTANSI BELANJA DAN BEBAN DEFINISI BELANJA DAN BEBAN Belanja adalah semua pengeluaran oleh Bendahara Umum Negara/Bendahara Umum Daerah yang mengurangi Saldo Anggaran Lebih (SAL) dalam periode tahun anggaran bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah. Sedangkan beban adalah kewajiban pemerintah yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan bersih. Beban juga didefinisikan sebagai penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam periode pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa pengeluaran atau konsumsi aset atau timbulnya kewajiban. Istilah belanja digunakan untuk tujuan pembuatan Laporan Realisasi Anggaran (LRA). Oleh karenanya belanja menggunakan basis kas sebagai basis pencatatan akuntansinya. Sedangkan beban digunakan untuk tujuan pembuatan Laporan Operasional (LO) sehingga menggunakan basis akrual sebagai basis pencatatan akuntansinya. KLASIFIKASI BELANJA DAN BEBAN Belanja diklasifikasikan menurut klasifikasi ekonomi (jenis belanja), organisasi, dan fungsi. Klasifikasi ekonomi adalah pengelompokan belanja yang didasarkan pada jenis belanja untuk melaksanakan suatu aktivitas. Klasifikasi ekonomi untuk pemerintah daerah meliputi terdiri dari belanja pegawai, belanja barang, belanja modal, bunga, subsidi, hibah, bantuan sosial, dan belanja tak terduga. Klasifikasi ekonomi belanja tersebut dikelompokkan lagi menjadi tiga jenis belanja, yakni: 1 Akuntansi Keungan Pemerintah DaerahPanduan Teknis Bagi Praktisi 1) Belanja operasi, adalah pengeluaran anggaran untuk kegiatan sehari-hari pemerintah pusat/daerah yang memberi manfaat jangka pendek. Belanja operasi antara lain meliputi belanja pegawai, belanja barang, bunga, subsidi, hibah, bantuan sosial. 2) Belanja modal, adalah pengeluaran anggaran untuk perolehan aset tetap dan aset lainnya yang memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi. Belanja modal meliputi antara lain belanja modal untuk perolehan tanah, gedung dan bangunan, peralatan, dan aset tak berwujud. 3) Belanja lain-lain/tak terduga, adalah pengeluaran anggaran untuk kegiatan yang sifatnya tidak biasa dan tidak diharapkan berulang seperti penanggulangan bencana alam, bencana sosial, dan pengeluaran tidak terduga lainnya yang sangat diperlukan dalam rangka penyelenggaraan kewenangan pemerintah pusat/daerah. Format Cuplikan Laporan Realisasi Anggaran Untuk Belanja Pemda PENGAKUAN TRANSAKSI BELANJA DAN BEBAN Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari Rekening Kas Umum Negara/Daerah. Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuannya terjadi pada saat pertanggungjawaban atas Hafiez Sofyani pengeluaran tersebut disahkan oleh unit yang mempunyai fungsi perbendaharaan. Dalam hal badan layanan umum, belanja diakui dengan mengacu pada peraturan perundangan yang mengatur mengenai badan layanan umum. Beban diakui pada saat timbulnya kewajiban, terjadinya konsumsi aset, atau terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa. PENGUKURAN BELANJA DAN BEBAN Belanja diukur berdasarkan besaran kas yang dikeluarkan di rekening Kas Umum Daerah yang digunakan untuk keperluan belanja. Beban diukur senilai (1) besaran terjadinya konsumsi suatu aset (barang/jasa); (2) besaran timbulnya kewajiban; dan (3) taksiran yang handal atas penurunan manfaat ekonomi dari suatu aset atau potensi jasa. PENCATATAN AKUNTANSI BELANJA DAN BEBAN Mengacu pada persamaan akuntansi yang dibahas pada bab sebelumnya, dijelaskan bahwa Beban dan Belanja, baik basis kas maupun akrual, memiliki saldo normal di sebelah “Debit”. Itu artinya: Jika terjadi transaksi yang berdampak pada munculnya dan/atau bertambahnya beban atau belanja pemda, maka transaksi ini akan dicatat disebelah “Debit”. Sebaliknya, jika terjadi transaksi yang berdampak pada berkurangnya beban atau belanja pemda, maka transaksi ini akan dicatat disebelah “Kredit”. Pencatatan akuntansi untuk belanja dan beban dilakukan dua kali karena transaksi ini akan dilaporkan di Laporan Realisasi Anggaran (LRA) dan Laporan Operasional (LO). Tgl Utk Laporan Operasional (Basis Akrual) Keterangan Debit Kredit Beban ............... Rp xxx Kas-LO Rp xxx Tgl Untuk LO menggunakan istilah “Beban”, dan untuk LRA menggunakan istilah “Belanja” Utk Laporan Realisasi Anggaran (Basis Kas) Keterangan Debit Kredit Belanja ............... Rp xxx Kas-LRA Rp xxx 3 Akuntansi Keungan Pemerintah DaerahPanduan Teknis Bagi Praktisi Beban terjadi sebagai akibat dari (1) terjadinya konsumsi suatu aset (barang/jasa); (2) timbulnya kewajiban; dan (3) penurunan manfaat ekonomi dari suatu aset atau potensi jasa. Perbedaan kondisi ini memberikan konsekuensi perbedaan jurnal yang harus dicatat. (1) Jurnal terjadinya konsumsi suatu aset (barang/jasa) Tgl Keterangan Beban .................. (Nama Aset) Debit Rp xxx Kredit Rp xxx (2) Jurnal timbulnya kewajiban Tgl Keterangan Beban .................. Utang ....................... Debit Rp xxx Kredit Rp xxx (3) Jurnal penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa. Tgl Keterangan Beban ............... Akumulasi Depresiasi (Nama Aset Tetap) Debit Rp xxx Kredit Rp xxx Akuntansi Belanja Pegawai Pada 31 Juli 2015 Bendahara pengeluaran Dinas Kepegawaian Kabupaten ABC mengajukan SPM-LS kepada PPKD senilai Rp 250.000.000,- untuk membayar gaji dan tunjangan para PNS dinas kepegawaian. Atas pengajuan SPM-LS tersebut, PPKD mengirim SP2D-LS kepada dinas kepegawaian yang dapat dicairkan menjadi uang di Bank yang ditunjuk sebagai penyimpan rekening kas daerah (biasanya bank pembangunan daerah atau BPD). Pada 2 Agustus Dinas kepegawaian menggunakan uang tersebut untuk membayar gaji para PNS di dinas kepegawaian. Hafiez Sofyani Pencatatan yang harus dibuat oleh PPKD ketika menerbitkan SP2D-LS kepada Dinas Kepegawaian Kabupaten ABC adalah: Tgl 31 Jul 2015 Utk Laporan Operasional (Basis Akrual) Keterangan Debit Kredit 250.000.000 R/K D. Kepeg. Kas BUD-LO 250.000.000 Tgl 31 Jul 2015 Utk Laporan Realisasi Anggaran (Basis Kas) Keterangan Debit Kredit 250.000.000 R/K D. Kepeg. 250.000.000 Kas BUD-LRA Pencatatan yang harus dibuat oleh Dinas Kepegawaian Kabupaten ABC adalah: (1) jurnal untuk mencatat pencairan SP2D-LS di Bank BPD Tgl 31 Jul 2015 Utk Laporan Operasional (Basis Akrual) Keterangan Debit Kredit 250.000.000 Kas Bendahara Pengeluaran-LO 250.000.000 R/K PPKD Tgl 31 Jul 2015 Utk Laporan Realisasi Anggaran (Basis Kas) Keterangan Debit Kredit 250.000.000 Kas Bendahara Pengeluaran-LRA 250.000.000 R/K PPKD (2) jurnal untuk mencatat pembayaran uang tersebut kepada PNS di dinas kepegawaian Tgl 2 Agu 2015 Utk Laporan Operasional (Basis Akrual) Keterangan Debit Kredit 250.000.000 Beban Gaji PNS 250.000.000 Kas Bendahara Pengeluaran-LO Tgl 2 Agu 2015 Utk Laporan Realisasi Anggaran (Basis Kas) Keterangan Debit Kredit 250.000.000 Belanja Gaji PNS 250.000.000 Kas Bendahara Pengeluaran-LRA Akuntansi Belanja Barang Dan Jasa Pencatatan untuk belanja barang dan jasa di lakukan untuk LO dan LRA. Akun untuk menunjukkan belanja barang dan jasa di LO digunakan istilah “Persediaan”, dan untuk LRA digunakan istilah “Bahan Pakai Habis”. Jika suatu SKPD membeli barang dan jasa dan SKPD tersebut memiliki tugas sebagai pemungut pajak dari penjual, maka pajak yang dipungut diakui sebagai “Utang Pajak”. Pada akhir periode, nilai persediaan akan dikurangi sebesar nilai persediaan yang habis dipakai. Dengan demikian maka perlu dibuat jurnal penyesuaian untuk mengurangi persediaan tersebut. Persediaan yang 5 Akuntansi Keungan Pemerintah DaerahPanduan Teknis Bagi Praktisi berkurang dicatat sebelah Kredit, dan beban persediaan dicatat di sebelah “Debit” sebesar nilai yang habis terpakai. Contoh belanja barang: Pada 5 Agustus 2015 Dinas Pendapatan Kabupaten ABC. membeli alat-alat tulis dan bahan pakai habis lainnya untuk keperluan kantor senilai Rp 5000.000,ditambah PPN 10%, sehingga nilai transaksi adalah Rp 5.500.000,-. Maka jurnal akuntansi yang harus dibuat dinas Pendapatan Kab. ABC adalah sebagai berikut: Jurnal saat terjadi pembelian alat-alat tulis dan bahan pakai habis lainnya untuk keperluan kantor: Tgl 5 Agu 2015 Utk Laporan Operasional (Basis Akrual) Keterangan Debit Kredit Persediaan 5.500.000 Kas Bendahara 5.500.000 Pengeluaran-LO Utk Laporan Realisasi Anggaran (Basis Kas) Tgl Keterangan Debit Kredit 5 Agu Belanja Bahan 5.500.000 2015 Pakai Habis Kas Bendahara 5.500.000 Pengeluaran-LRA Jurnal saat Dinas Pendapatan (SKPD) memungut pajak dari penjual: Tgl 5 Agu 2015 Utk Laporan Operasional (Basis Akrual) Keterangan Debit Kredit Kas Bendahara 500.000 Pengeluaran-LO 500.000 Utang PPN Utk Laporan Realisasi Anggaran (Basis Kas) Tgl Keterangan Debit Kredit 5 Agu Tidak ada jurnal 2015 karena bukan transaksi yang berhubungan dengan anggaran Jurnal saat Dinas Pendapatan (SKPD) menyetorkan pajak yang dipungut dari penjual: Tgl 5 Agu 2015 Utk Laporan Operasional (Basis Akrual) Keterangan Debit Kredit Utang PPN 500.000 Kas Bendahara 500.000 Pengeluaran-LO Utk Laporan Realisasi Anggaran (Basis Kas) Tgl Keterangan Debit Kredit 5 Agu Tidak ada jurnal 2015 karena bukan transaksi yang berhubungan dengan anggaran Hafiez Sofyani Jika pada akhir tahun nilai persediaan tersisa adalah Rp 1.000.000,-, maka jurnal penyesuaian yang harus dibuat adalah: Tgl 5 Agu 2015 Utk Laporan Operasional (Basis Akrual) Keterangan Debit Kredit Beban Persediaan 4.500.000* Persediaan 4.500.000 Utk Laporan Realisasi Anggaran (Basis Kas) Tgl Keterangan Debit Kredit 5 Agu Tidak ada jurnal 2015 karena bukan transaksi yang berhubungan dengan anggaran Ket: *nilai awal persediaan Rp 5.500.000,- dikurangi nilai akhir persediaan Rp 1.000.000,-, maka yang sudah menjadi beban adalah Rp 4.000.000,-. Contoh belanja jasa: Belanja jasa biasanya terkait pemeliharaan aset milik daerah, kendaraan dinas, dan lain sebagainya. Dimislakan pada 1 Maret 2015 Dinas Pendidikan menyervis mobil dinas ke bengkel dengan nilai transaksi Rp 700.000,-. Maka jurnal yang harus dibuat oleh Dinas Pendidikan adalah: Tgl 5 Mar 2015 Utk Laporan Operasional (Basis Akrual) Keterangan Debit Kredit Beban Pemeliharaan 700.000 Kas Bendahara 700.000 Pengeluaran-LO Utk Laporan Realisasi Anggaran (Basis Kas) Tgl Keterangan Debit Kredit 5 Mar Belanja pemeliharaan 700.000 2015 Kas Bendahara 700.000 Pengeluaran-LRA Akuntansi Belanja Modal Pada 1 Juli 2015 Dinas Tata Kota mengajukan SPM-LS kepada PPKD dalam rangka membeli mesin pompa air untuk menyirami taman-taman kota yang pengelolaannya menjadi tanggungjawab pemda. Diketahui nilai mesin pompa air tersebut Rp 200.000.000,-. Pada 3 Juli 2015 Dinas Tata Kota menerima SP2D –LS dan langsung mencairkannya di bank BPD. Pada 5 Juli 2015 Dinas Tata Kota membayarkan uang sejumlah Rp 200.000.000,untuk pembelian mesin pompa air kepada PT. Maju Makmur selaku penjual. 7 Akuntansi Keungan Pemerintah DaerahPanduan Teknis Bagi Praktisi Jurnal yang dibuat SKPKD pada saat SKPKD menerbitkan SP2D-LS kepada Dinas Tata Kota Tgl 1 Jul 2015 Utk Laporan Operasional (Basis Akrual) Keterangan Debit Kredit 200.000.000 R/K D. Tata Kota 200.000.000 Kas BUD-LO Tgl 1 Jul 2015 Utk Laporan Realisasi Anggaran (Basis Kas) Keterangan Debit Kredit 200.000.000 R/K D. Tata Kota 200.000.000 Kas BUD-LO Jurnal yang dibuat Dinas Tata Kota saat pencairan SP2D-LS di bank BPD Tgl 3 Jul 2015 Utk Laporan Operasional (Basis Akrual) Keterangan Debit Kredit 200.000.000 Kas Bendahara Pengeluaran-LO 200.000.000 R/K PPKD Tgl 3 Jul 2015 Utk Laporan Realisasi Anggaran (Basis Kas) Keterangan Debit Kredit 200.000.000 Kas Bendahara Pengeluaran-LRA 200.000.000 R/K PPKD Jurnal yang dibuat Dinas Tata Kota saat mencatat belanja modal Tgl 5 Jul 2015 Utk Laporan Operasional (Basis Akrual) Keterangan Debit Kredit Peralatan Pompa air 200.000.000 200.000.000 Kas Bendahara Pengeluaran-LO Tgl 5 Jul 2015 Utk Laporan Realisasi Anggaran (Basis Kas) Keterangan Debit Kredit Belanja modal-pompa 200.000.000 air 200.000.000 Kas Bendahara Pengeluaran-LRA Akuntansi Belanja Lain-lain/Tak terduga Belanja tak terduga ini contohnya adalah bantuan sosial, belanja hibah, belanja subsidi, dsb. Dicontohkan pada 1 Pebruari 2015 Dinas Sosial memberikan bantuan sosial kepada warga yang terkena banjir senilai Rp 30.000.000,-. Maka jurnal yang harus dibuat oleh Dinas Sosial adalah: Tgl 1 Peb 2015 Utk Laporan Operasional (Basis Akrual) Keterangan Debit Kredit Beban Bansos 30.000.000 Kas Bendahara 30.000.000 Pengeluaran-LO Tgl 1 Peb 2015 Utk Laporan Realisasi Anggaran (Basis Kas) Keterangan Debit Kredit Belanja Bansos 30.000.000 Kas Bendahara 30.000.000 Pengeluaran-LRA Hafiez Sofyani PENGUNGKAPAN BELANJA DAN BEBAN Belanja dan beban diklasifikasikan menurut klasifikasi ekonomi (jenis belanja dan jenis beban), organisasi, dan fungsi. Klasifikasi ekonomi adalah pengelompokan belanja dan beban yang didasarkan pada jenis belanja untuk melaksanakan suatu aktivitas. Khusus untuk belanja, analisis mengenai hal-hal yang menyebabkan terjadinya selisih antara anggaran dengan realisasinya sangat disarankan untuk diungkapkan pada Catatan atas Laporan Keuangan. Contoh Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran Belanja Rekening BELANJA Belanja Operasi Belanja Pegawai Belanja Barang Bantuan Sosial Jumlah Belanja Operasi Belanja Modal Belanja Tanah Belanja Perlatan dan Mesin Jumlah Belanja Modal Anggaran 2015 (Rp) Realisasi 2015 (Rp) Selisih (Rp) 500.000.000 300.000.000 200.000.000 1.000.000.000 500.000.000 280.000.000 200.000.000 980.000.000 (20.000.000) 450.000.000 300.000.000 750.000.000 450.000.000 290.000.000 740.000.000 (10.000.000) (10.000.000) Contoh Ringkasan Catatan Atas Laporan Keuangan Belanja 1. Terdapat selisih kurang (negatif) senilai Rp 20.000.000,- dari realisasi Belanja Barang. Hal ini dikarenakan efisiensi yang berasal dari penurunan harga barang dan jasa yang dibeli. Realisasi belanja barang lebih rendah dibandingkan asumsi yang dibuat pada saat penganggaran. 2. Terdapat selisih kurang (negatif) senilai Rp 10.000.000,- dari realisasi Belanja peralatan dan mesin. Lebih rendahnya realisasi belanja peralatan dan mesin dibandingkan asumsi yang dibuat pada saat penganggaran berarti menunjukkan efisiensi pengadaan peralatan danmesin. Hal ini dikarenakan proses pengadaan peralatan dan mesin dilakukan dengan negosiasi kepada pihak ketiga melalui proses lelang. 9 Akuntansi Keungan Pemerintah DaerahPanduan Teknis Bagi Praktisi Contoh Ringkasan Laporan Operasi Beban Rekening BEBAN BebanPegawai Beban persediaan Beban Perjalanan Dinas Tahun 2015 (Rp) Tahun 2014 (Rp) 450.000.000 50.000.000 150.000.000 500.000.000 45.000.000 130.000.000 Contoh Ringkasan Catatan Atas Laporan Keuangan Beban 1. Beban persediaan merupakan beban persediaan alat tulis kantor dan barang-barang habis pakai lainnya untuk periode 2015. 2. Beban perjalanan dinas merupakan beban akomodasi untuk pelaksanaan tugas pejabat-pejabat di lingkungan pemda untuk tahun 2015 yang meliputi: biaya transportasi, penginapan, konsumsi, dan uang saku. KASUS-KASUS AKUNTANSI BELANJA DAN BEBAN .....................................