penerapan model pembelajaran brainstorming untuk meningkatkan

advertisement
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BRAINSTORMING UNTUK
MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR
PADA MATERI GARIS DAN SUDUT SISWA KELAS VII
SMPN 1 UTAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014
Dina Safitri, Masjudin, Eliska Juliangkary
Pendidikan Matematika, FPMIPA IKIP Mataram
Email [email protected]
Abstrak: Pelaksanaan pembelajaran matematika di kelas VII-1 SMPN 1 Utan tahun pelajaran
2013/2014 ditemui beberapa permasalahan yaitu ketika guru menerangkan materi di kelas banyak
siswa yang berbicara sendiri, tidak memperhatikan, bermain sendiri, mengantuk, bahkan ada
yang melamun, mereka merasa tidak bisa menerima materi dengan baik sehingga mereka merasa
malas untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar, siswa hanya mendapatkan ceramah tentang
materi dan mereka hanya sebagai pendengar saja serta mereka sulit mengungkapkan apa yang
dimaksudkan karena tidak diberi kesempatan untuk mengungkapkan pendapat. Hal inilah yang
menyebabkan aktivitas dan prestasi belajar siswa rendah. Oleh karena itu penelitian tindakan ini
bertujuan untuk mengatasi masalah tersebut dengan menerapkan model pembelajaran
brainstorming. Brainstorming adalah suatu teknik atau cara mengajar guru yang dilaksanakan
oleh guru di dalam kelas. Penelitian ini penelitian tindakan kelas yang dilakukan dalam 2 siklus
setiap siklus terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, evaluasi serta refleksi dengan
jumlah siswa 34 orang. Data tentang prestasi belajar siswa dikumpulkan melalui tes evaluasi
belajar yang diberikan setiap akhir siklus serta data tentang aktivitas belajar siswa dan guru
dikumpulkan melalui lembar observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat
peningkatan aktivitas dan prestasi belajar siswa dari siklus ke siklus. Rata-rata nilai prestasi
belajar siswa untuk siklus I yaitu 53,12, dan siklus II yaitu 85,48. Pada siklus I persentase
ketuntasan belajar belum tercapai yaitu 68,75%, dan pada siklus ke II persentase ketuntasan
belajar telah mencapai yaitu sebesar 87,09%. Untuk rata-rata aktivitas belajar siswa pada siklus I
sebesar 13,37 yang termasuk kategori cukup aktif, sedangkan siklus II sebesar 15,37 dengan
kategori tinggi. Dengan melihat hasil yang diperoleh dari siklus ke siklus, maka dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran brainstorming dapat
meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar pada materi garis dan sudut siswa kelas VII SMPN
1 Utan tahun pelajaran 2013/2014.
Kata kunci : Model Pembelajaran Brainstorming, Aktivitas Belajar, Prestasi Belajar, Garis
dan Sudut.
Abstract: The learning of mathematic subject at the class VII-1 of SMPN 1 Utan in the academic
year 2013/2014 was found some problems, i.e., students often talked when the teacher was
teaching, did not give their attention, played, and felt asleep. They felt that they could not get the
materials taught that they were lazy to follow the learning activity. The students tent to be
listeners when the teacher explained the learning materials. Also, they did have chances to voice
their difficulties or opinions. This situation had affected on the students’ low learning activity and
learning achievement. Therefore, this study aimed at overcoming those problems stated by
applying Brainstorming learning model. Brainstorming is a teaching technique used by a teacher
in the class. This study was a Classroom Action Research and applied two cycles consisting of
planning, acting, observing, and reflecting. Subjects of the study were 34 students of class VII-1.
Data of the students’ learning achievement were obtained through evaluation test which were
given in the end of the cycles, while data of the students and the teacher’s learning activity were
gathered from obaervation sheets. The result of the analysis showed that there were found an
improvement of students’ learning activity and learning achievement in the each cycle. The
students’ learning achievement averages in the first cycle were 53.12 and were 85.48 in the
second cycle. The students’ completeness percentages in the first cycle were not reached yet, that
was 68.75%. In the second cycle, the students’ completeness percentages were 87.09%. Students’
learning activity average scores in the first cycle were 13.37 which were categorized fair, while
student learning activity average scores in the second cycle were 15.37 which were categorized
high. Thus, it can be concluded that the application of Brainstorming learning model can improve
students’ learning activity and learning achievement with the learning cores of lines and angles of
the class VII-1 at SMPN 1 Utan in the academic year 2013/2014.
Key Words: Brainstorming learning model, learning activity, learning achievement, Lines and
Angles.
Latar Belakang
Pendidikan matematika merupakan salah satu pokok pendidikan bagi ilmu yang lain
terutama sains dan teknologi. Pemahaman terhadap ilmu matematika sangat perlu untuk
dipahami dan dimengerti mengingat fungsinya sangat penting bagi dunia pendidikan. Dilihat
dari aktivitas siswa terhadap pelajaran matematika menunjukkan bahwa minat siswa dalam
mempelajari matematika tergolong masih rendah, bagi mereka matematika masih merupakan
suatu pelajaran yang menakutkan, meskipun sudah banyak upaya yang dilakukan guru untuk
menarik minat siswa akan tetapi tetap saja masih kurang bisa membantu. Pendidikan
matematika pada dasarnya yaitu menekankan pada pemahaman pembelajaran, hal ini akan
memudahkan siswa dalam memahami dan menganalisis setiap materi dan persoalan –
persoalan matematika yang dipelajari. Selain itu dengan pemahaman akan membuat pelajaran
matematika semakin menarik bagi siswa karena setiap anak memiliki tingkat kesukaan yang
berbeda dalam mempelajari matematika (Syahrir, 2010:8).
Dalam dunia pendidikan peran guru sangat penting yaitu sebagai motivator dan juga
sebagai fasilitator untuk membantu siswa dalam belajar. Dengan seperti itu akan
memudahkan bagi guru untuk menumbuhkan minat
belajar siswa untuk bisa mencapai
prestasi belajar yang lebih baik. Dengan minat tersebut siswa akan mengerti arah mereka
dalam belajar, hal ini akan menentukan keberhasilan siswa dalam mengembangkan potensi
yang ada dalam diri masing -masing siswa. Saat ini dalam kegiatan pembelajaran
membutuhkan model – model
pembelajaran yang teratur dan terpikir agar suatu
pembelajaran dapat mencapai tujuan pengajaran dan meningkatkan aktivitas pembelajaran
siswa dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa (Syahrir, 2010:27).
Ketika guru menerangkan materi di depan kelas kebanyakan dari siswa adalah
berbicara sendiri, tidak memperhatikan, bermain sendiri, mengantuk, bahkan ada yang
melamun. Mereka merasa tidak bisa menerima materi dengan baik sehingga mereka merasa
malas untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar. Hal yang kurang baik lagi yaitu ketika
siswa diberikan latihan, mereka tidak berusaha menjawab dengan pemikiran mereka sendiri
akan tetapi mereka lebih menggantungkan kepada jawaban siswa lain atau dengan istilah
mencontek kepada teman mereka padahal teman mereka itu pun belum tentu bisa
mengerjakan. Hal inilah yang menyebabkan prestasi belajar mereka masih rendah, yaitu nilai
rata-rata siswa sebesar 70,48.
Adapun penyebab dari rendahnya pengetahuan siswa tersebut antara lain kurang
tepatnya guru dalam memilih model pembelajaran yang sesuai dengan materi tersebut,
kurangnya media pembelajaran yang bisa membantu dalam pembelajaran, kurangnya
perhatian guru terhadap pemahaman siswa, guru lebih mementingkan tercapainya
penyelesaian materi bukan tercapainya penguasaan materi oleh siswa. Siswa hanya
mendapatkan ceramah tentang materi dan mereka hanya sebagai pendengar saja, mereka sulit
mengungkapkan apa yang dimaksudkan karena mereka tidak diberi kesempatan untuk
mengungkapkan pendapat yang mereka miliki. Pada dasarnya siswa–siswa tersebut
merupakan siswa yang aktif hanya saja pengelolaan kelas dalam pembelajaran yang kurang
tepat yang membuat rendahnya prestasi belajar mereka.
Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti akan berupaya untuk meningkatkan
aktivitas, dan rasa senang siswa terhadap pelajaran matematika sehingga akan mampu
meningkatkan prestasi belajar mereka. Untuk melakukan penelitian itu peneliti akan
menggunakan model pembelajaran Brainstorming, yaitu pembelajaran yang dilakukan oleh
guru di dalam kelas dengan fokus utama pada siswa. Dalam pembelajaran ini guru
memberikan sedikit permasalahan yang menyangkut materi pelajaran yang mampu untuk
merangsang pemikiran siswa sehingga siswa mampu menanggapi permasalahan yang
diberikan oleh guru. Model Brainstorming ini diharapkan akan mampu meningkatkan
aktivitas siswa dalam belajar dan melatih mereka dalam mengungkapkan pendapat sesuai
dengan materi pokok yang sedang dipelajari. Dengan model pembelajaran ini diharapkan bisa
untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.
Kajian Literatur
Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri
dalam interaksi dengan lingkungannya” (Slameto, 2010:2). Aktivitas merupakan prinsip yang
sangat penting di dalam interaksi belajar mengajar. Aktivitas dalam belajar dapat memberikan
nilai tambah (added value) bagi peserta didik. Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang
telah dikerjakan, diciptakan, baik secara individual maupun kelompok. Belajar adalah suatu
aktivitas yang dilakukan secara sadar untuk mendapatkan sejumlah kesan dari bahan yang
telah dipelajari (Djamarah, 2012:19). Metode brainstorming dapat diartikan sebagai teknik
mengajar yang dilaksanakan guru dengan cara melontarkan suatu masalah ke kelas oleh guru,
kemudian siswa menjawab, menyatakan pendapat, atau memberi komentar sehingga
memungkinkan masalah tersebut berkembang menjadi masalah baru. “Secara singkat dapat
diartikan sebagai satu cara untuk mendapatkan berbagai ide dari sekelompok manusia dalam
waktu yang singkat” (Roestiyah, 2012:73).
Metode Penelitian
Jenis penelitian yang dilaksanakan dalam penelitian ini adalah jenis Penelitian
Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini dilaksanakan dalam bentuk siklus. Setiap siklus terdiri
dari 4 tahapan yaitu: perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan evaluasi, serta refleksi.
Penelitian ini dilaksanakan pada semester II pada siswa kelas VII 1 semester II SMPN 1 Utan
pada materi garis dan sudut tahun pelajaran 2013/2014. Adapun instrumen yang digunakan
dalam penelitian ini adalah: RPP, Lembar Observasi, Tes Evaluasi, Lembar Kerja Siswa
(LKS), Pedoman Wawancara. Sedangkan Data yang yang diperoleh dari penelitian tindakan
kelas ini dianalisis dengan cara sebagai berikut: 1. Data Aktivitas Siswa diamati secara klsikal
menggunakan lembar observasi, 2. Data Aktivitas Guru dianalisis secara diskriptif kualitatif,
3. Data Prestasi Belajar dilihat dari meningkatnya nilai prestasi belajar masing-masing siswa,
rata-rata nilai prestasi belajar siswa dan ketuntasan belajar siswa secara klasikal.
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Peneliti melaksanakan penelitian dengan menggunakan model pembelajaran
brainstorming dengan langkah – langkah yang telah direncanakan yang terdiri dari 5 langkah
yaitu: 1. Pemberian Informasi dan Motivasi, 2. Identitas, 3. Klasifikasi, 4. Verifikasi, 5.
Konklusi.
Pelaksanaan tindakan pada penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus dan masing –
masing siklus terdiri dari 2 pertemuan. Pelaksanaan tindakan dari satu pertemuan ke pertemuan
selanjutnya mulai dari pelaksanaan tindakan siklus I, hingga siklus II telah mengalami peningkatan
atau semakin baik. Melalui adanya perbaikan pada proses pembelajaran dalam setiap siklus tentu
akan berimbas positif pada kualitas belajar siswa, khususnya pada prestasi belajar yang
memuaskan.
Berdasarkan analisis hasil observasi dan refleksi pada setiap siklus penelitian ini serta
perbaikan yang dilakukan pada siklus II diperoleh bahwa penerapan model pembelajaran
brainstorming dinyatakan berhasil dalam meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa
tentang materi garis dan sudut. Hal ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan setiap
siklusnya seperti: rata-rata nilai prestasi belajar siswa untuk siklus I yaitu 53,12, dan siklus II
yaitu 85,48. Pada siklus I persentase ketuntasan belajar belum tercapai yaitu 68,75%, dan pada
siklus ke II persentase ketuntasan belajar telah mencapai yaitu sebesar 87,09%. Untuk ratarata aktivitas belajar siswa pada siklus I sebesar 13,37 yang termasuk kategori cukup aktif,
sedangkan siklus II sebesar 15,37 dengan kategori tinggi.
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa:
Penerapan model pembelajaran brainstorming dapat meningkatkan aktivitas dan prestasi
belajar pada materi Garis dan Sudut siswa kelas VII SMPN 1 Utan tahun pelajaran 2013/2014,
, melalui langkah- langkah sebagai berikut : 1. Pemberian Informasi dan Motivasi, 2. Identitas,
3. Klasifikasi, 4. Verifikasi, 5. Konklusi.
Dari hasil penelitian di atas, peneliti memberikan saran yaitu Diharapkan kepada guru
matematika SMPN 1 Utan hendaknya menerapkan model pembelajaran brainstorming dalam
proses pembelajaran karena dapat meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa.
Selanjutnya diharapkan kepada pihak sekolah agar hasil penelitian ini dapat
memberikan sumbangan pemikiran sebagai bentuk inovasi pembelajaran yang mendukung
sistem pembelajaran yang telah ada.
Sedangkan bagi mahasiswa atau pihak-pihak yang ingin meneliti lebih lanjut tentang
model pembelajaran Brainstorming diharapkan mencoba strategi pembelajaran ini pada materi
yang lainnya.
Referensi
Djamarah, S. Bahri. 2012. Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya :
Usaha Nasional.
Roestiyah. 2012. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Syahrir. 2010. Metodologi Pembelajaran Pembelajaran Matematika.Yogyakarta : Naufan
Pustaka.
Download