1 PENDAHULUAN Latar Belakang ADHD

advertisement
PENDAHULUAN
Latar Belakang
ADHD
(Attention-Deficit/Hyperactivity
Disorder) merupakan gangguan prilaku yang
ditandai gangguan pemusatan perhatian dan
gangguan konsentrasi (Barkley 2006).
Pada beberapa kasus di Amerika Serikat,
ADHD ditemukan pada 4-12% di antara anak
sekolah, dan lebih sering ditemukan pada anak
laki-laki. Sekitar 30-80% kasus menunjukkan
ADHD menetap sampai masa remaja bahkan
sampai dewasa. Oleh karena itu perlu diketahui
sejak dini gejala ADHD pada anak, agar dapat
dilakukan penanganan dan terapi oleh para
orang tua di rumah (Wood 2007).
Gejala ADHD ini harus terlihat di berbagai
tempat berbeda. Misalnya di rumah, di sekolah,
di tempat rekreasi, sehingga di dalam
pendiagnosisan diperlukan kecermatan dan
ketelitian dari pakar/ahli (dalam hal ini psikolog
anak) terhadap sikap dan tingkah laku anak
pada tempat yang berbeda. Bahkan bukan tidak
mungkin gejala ADHD ini mirip dengan gejala
autis, sehingga menyebabkan terjadinya
perbedaan hasil diagnosis gangguan pada anak.
Para orang tua biasanya melakukan
konsultasi kepada dokter atau psikiater, namun
observasi sesaat oleh psikiater atau psikolog
saja ada peluang gagal untuk menentukan
apakah anak mengalami ADHD atau tidak.
Oleh karena itu untuk mengetahui gejala ADHD
ini harus mengandalkan informasi dari guru di
sekolah atau orang tua di rumah, sehingga perlu
dikembangkan Sistem Pakar Diagnosis ADHD
pada Anak Usia Sekolah (SPDAPA) yang dapat
membantu para orang tua dalam mendeteksi
lebih dini ADHD pada anak.
Sistem Pakar Diagnosis ADHD Pada Anak
Usia Sekolah (SPDAPA) merupakan suatu
sistem komputer yang dikembangkan untuk
mendiagnosis ADHD pada anak berdasarkan
gejala-gejala berupa sikap dan tingkah laku
anak ketika di rumah. Sistem ini dikembangkan
dengan berbasiskan pengetahuan (knowledge)
yang didapatkan dari pakar/ahli melalui proses
akuisisi pengetahuan ke dalam sistem.
Pengetahuan (knowledge) kemudian diolah oleh
sistem untuk menghasilkan output sebagai hasil
diagnosisnya.
Pengembangan Sistem Pakar Diagnosis
ADHD Pada Anak Usia Sekolah (SPDAPA) ini
melibatkan pakar dari Departemen Ilmu
Keluarga dan Konsumen Fakultas Ekologi
Manusia IPB sebagai kepakarannya. Dengan
demikian proses
dilakukan.
evaluasi
sistem
dapat
Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah merumuskan
fakta
dan
basis
pengetahuan
untuk
mendiagnosis
ADHD
(AttentionDeficit/Hyperactivity
Disorder)
dan
mengembangkan Sistem Pakar Diagnosis
ADHD pada Anak Usia Sekolah berbasis
website.
Manfaat
Sistem Pakar Diagnosis ADHD Pada Anak
Usia Sekolah (SPDAPA) ini diharapkan dapat
membantu memberikan informasi dalam
mendiagnosis ADHD pada anak. Adapun
pengguna sistem ini adalah para orang tua.
Sistem ini juga dapat digunakan sebagai media
pembelajaran mahasiswa.
Ruang Lingkup
Ruang lingkup penelitian ini difokuskan
pada
gangguan
pemusatan
perhatian
(inattentiveness), impulsif (impulsivity) dan
hiperaktif (overactivity).
Sistem pakar ini mendiagnosis anak dengan
usia antara 6-12 tahun dan setting diagnosisnya
adalah di rumah, serta orang tua sebagai
pengguna. Gejala yang dialami oleh anak,
minimal harus terlihat atau menetap selama
enam bulan atau lebih.
Masukan dari sistem ini berupa gejala-gejala
yang terjadi pada anak saat berada di
lingkungan rumah dan dianalisis oleh sistem
untuk kemudian dihasilkan keluaran berupa
kesimpulan nilai Certainty Factor.
Sistem ini berbasis web dan dikembangkan
dengan menggunakan metode Certainty Factor
(CF).
Metode
Certainty
Factor
ini
membutuhkan informasi ukuran kepercayaan
(MB) dan ukuran ketidakpercayaan (MD) dari
suatu parameter yang nantinya akan dijadikan
variabel dalam melakukan perhitungan untuk
didapatkan nilai akhir yang tidak lain adalah
nilai
Certainty
Factor.
Sistem
ini
dikembangkan berbasis web agar pengguna
dalam hal ini orang tua dapat dengan mudah
mengakses serta menggunakannya.
TINJAUAN PUSTAKA
Sistem Pakar
Menurut Kusumadewi (2003), sistem pakar
(expert system) adalah sistem yang berusaha
1
Download