PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian (tidak diaudit) 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 dan untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal–tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2014 DAN 2013 DAFTAR ISI Pernyataan Direksi Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Exhiibit A Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian B Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian C Laporan Arus Kas Konsolidasian D Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian E Ekshibit A PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) A S E T ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha Pihak ketiga - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sejumlah Rp 6.891.039.036 pada tahun 2014 dan 2013 Pihak berelasi Aset keuangan lancar lainnya Persediaan, setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai sejumlah Rp 1.600.267.161 pada 2014 dan 2013 Pajak dibayar di muka Beban dibayar di muka dan uang muka Aset lancar lainnya Catatan 2014 5 17.684.185.847 25.496.495.477 6 6,26 7 154.760.362.583 162.116.184.138 69.928.890.449 192.253.018.645 253.376.912.198 56.740.635.182 8 15a 9 2.447.785.267 7.587.406.447 165.195.152.553 2.127.191.806 4.498.902.724 13.143.950.851 199.979.184.915 15.393.473.815 581.847.159.090 760.882.573.807 2.779.739.782 5.256.619.592 665.832.745 3.958.642.068 5.450.059.349 88.704.107.340 8.702.192.119 98.112.808.757 590.549.351.209 858.995.382.564 Total Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Aset tetap, setelah dikurangi akumulasi penyusutan sejumlah Rp 7.018.911.488 pada tahun 2014, Rp 6.735.854.711 pada tahun 2013 Aset pajak tangguhan Aset tidak lancar lainnya Total Aset Tidak Lancar TOTAL ASET 10 15e 11 2013 Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan Ekshibit A/2 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan 2014 12 - 2013 LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang bank jangka pendek Utang usaha Pihak ketiga Beban yang masih harus dibayar Uang muka penjualan Utang pajak Liabilitas keuangan lancar lainnya Bagian pinjaman bank jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun Liabilitas lancar lainnya 13 14.819.416.907 334.870.171.758 12.231.356.712 48.344.328.466 6.161.017.499 21.140.826.227 491.753.752.216 11.391.247.560 1.730.788.307 8.460.464.706 19.800.964.535 1.251.943.738 73.134.000.000 866.100.925 423.999.644.400 621.956.735.156 3.558.580.094 - 4.050.921.867 19.446.412.687 3.558.580.094 23.497.334.554 427.558.224.494 645.454.069.710 58.500.000.000 61.046.441.861 19.315.303.927 58.500.000.000 61.046.441.861 46.417.375.408 138.861.745.788 165.963.817.269 24.129.380.927 47.577.495.585 Total Ekuitas 162.991.126.715 213.541.312.854 TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 590.549.351.209 858.995.382.564 15b 14,26 12 Total Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Liabilitas diestimasi imbalan kerja karyawan Liabilitas tidak lancar lainnya 16 15e Total Liabilitas Jangka Panjang Total Liabilitas EKUITAS Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Modal saham – nilai nominal Rp 100 per saham Modal dasar – 1.400.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh – 585.000.000 saham Agio saham, neto Saldo laba - belum ditentukan penggunaanya 17 18 Total ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali 19 Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan Ekshibit B PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2014 DAN 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan 2014 PENDAPATAN 20 407.806.942.818 694.876.147.340 BEBAN POKOK PENJUALAN 21 ( 404.192.920.587 ) ( 680.566.524.652 ) LABA BRUTO Beban umum dan administrasi Beban penjualan dan pemasaran Beban keuangan Pendapatan keuangan Pendapatan operasi lain Beban operasi lain 3.614.022.231 22 22 23 24 (RUGI) LABA SEBELUM BEBAN (MANFAAT) PAJAK PENGHASILAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN - NETO 2013 ( 16.801.188.674 ) ( ( 373.938.324 ) ( ( 967.624.089 ) ( 432.654.150 5.743.306.919 ( 19.113.442.290 ) ( 20.785.611.405 ) 825.081.357 ) 2.639.668.992 ) 287.981.891 15.423.117.320 59.763.186 ) ( 27.466.210.077 ) 5.710.596.959 15c (RUGI) LABA NETO TAHUN BERJALAN 14.309.622.688 - - ( 27.466.210.077 ) PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN - 5.710.596.959 - TOTAL PENDAPATAN KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN ( 27.466.210.077 ) 5.710.596.959 (Rugi) laba neto/total (rugi) pendapatan komprehensif yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali ( 27.102.071.481 ) ( 364.138.596 ) 1.154.960.239 4.555.636.720 Total ( 27.466.210.077 ) 5.710.596.959 LABA NETO PER SAHAM DASAR 25 ( 46) Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan 2 Ekshibit C PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2014 DAN 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Ekuitas yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk Modal saham Saldo laba Ditempatkan Agio saham, belum dan disetor bersih ditentukan penuh Penggunaannya Saldo 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012 Total pendapatan komprehensif tahun berjalan 58.500.000.000 - 61.046.441.861 - Kepentingan non-pengendali Total ekuitas 56.998.702.801 52.413.349.922 228.958.494.523 1.154.960.239 4.555.636.720 5.710.596.959 Saldo 30 Juni 2013 58.500.000.000 61.046.441.861 58.153.663.040 56.968.986.579 234.669.091.482 Saldo 1 Januari 2014 / 31 Desember 2013 58.500.000.000 61.046.441.861 46.417.375.408 47.577.495.585 213.541.312.854 Kepentingan non-pengendali penjualan entitas anak - - Total pendapatan komprehensif tahun berjalan - - Saldo 30 Juni 2014 58.500.000.000 Catatan 17 61.046.441.861 Catatan 18 ( ( 23.083.976.062) ( 23.083.976.062) 27.102.071.481 ) ( 364.138.596) ( 27.466.210.077) 19.315.303.927 24.129.380.927 Catatan 19 Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan 162.991.126.715 Ekshibit D PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2014 DAN 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2014 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan Pembayaran kepada pemasok dan karyawan Pembayaran kas untuk operasi lainnya Pembayaran pajak 583.173.867.099 ( ( ( Arus kas neto diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penjualan entitas anak Perolehan aset tetap ( 721.602.892.557 377.603.810.119) ( 772.051.191.057 ) 127.257.695.622) 47.348.111.135 3.249.079.732) 423.220.941 75.063.281.626 Arus kas neto diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pelunasan utang bank Penurunan dana yang dibatasi penggunaannya Penerimaan pinjaman bank dan hutang lain-lain jangka panjang 2013 ( 2.676.966.424 ) 5.140.485.800 62.660.149) ( 148.764.127) 5.077.825.651 148.764.127 ) ( ( 87.953.416.907) ( 50.860.999.400) ( 103.600.000 ) 53.282.035.020 Arus kas neto digunakan untuk (diperoleh dari) aktivitas pendanaan ( 87.953.416.907) PENURUNAN NETO DALAM KAS DAN SETARA KAS ( 7.812.309.630) ( 2.317.435.620 508.294.931) KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN 25.496.495.477 23.909.488.793 KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN 17.684.185.847 23.401.193.862 Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan Ekshibit E PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. U M U M a. Pendirian Perusahaan PT Skybee Tbk (“Perusahaan”) didirikan di Republik Indonesia dengan nama PT Kreatip Komunikacitra pada tanggal 10 Juni 1995 berdasarkan akta Notaris Liliana I. Tanuwidjaja, S.H., No. 12. Akta pendirian Perusahaan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2 5662.HT.01.01.TH.96 tanggal 6 Maret 1996, dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 62 tanggal 2 Agustus 1996, Tambahan No. 6819. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 90 tanggal 25 Juni 2012, tentang perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan dan telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-0074534.AH.01.09 Tahun 2012 tanggal 14 Agustus 2012. Sesuai dengan Pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama bergerak dalam bidang perdagangan telpon selular dan produk penunjang operator selular. Perusahaan terletak di Jl. Kebon Sirih No. 63, Jakarta. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1996. b. Penawaran Umum Efek Perusahaan Berdasarkan dengan Surat Pernyataan Efektif yang diterbitkan oleh Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“BAPEPAM-LK”) No. S-5887/BL/20104 tanggal 29 Juni 2010, Perusahaan melakukan penawaran umum perdana kepada masyarakat sebanyak 235.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham melalui Bursa Efek Indonesia dengan harga penawaran sebesar Rp 375 per saham. Pada tanggal 7 Juli 2010, seluruh saham Perusahaan telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia. c. Struktur Entitas Anak Entitas beserta entitas-entitas anak selanjutnya disebut sebagai “Kelompok Usaha”. Persentase kepemilikan Perusahaan, baik secara langsung maupun tidak langsung, dan total aset entitas anak adalah sebagai berikut: Nama entitas anak Persentase kepemilikan (%) Total aset (dalam jutaan Rupiah) Mulai beroperasi secara komersial 2014 2013 2014 Domisili Jenis usaha 2013 PT Sinergitama Komindo (STK) Jakarta Perdagangan dan jasa 2000 55,00 55,00 100.684 117.518 PT Intouch Innovate Indonesia (INO) Jakarta Perdagangan dan jasa 2008 70,00 70,00 1.390 2.265 PT Kaswall Dinamika Indonesia (KDI) Jakarta Manajemen periklanan 2009 60,00 60,00 467.528 139.413 PT Skye Sab Indonesia (SSI) Jakarta Keuangan non bank sebagai penyedia jasa e-money 2007 - 51,00 Kepemilikan langsung: - 3.559 Ekshibit E/2 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) c. Struktur Entitas Anak (Lanjutan) Nama entitas anak Domisili Jenis usaha Mulai beroperasi secara komersial Persentase kepemilikan (%) 2014 2013 Total aset (dalam jutaan Rupiah) 2014 2013 Kepemilikan tidak langsung: Melalui KDI: PT Media World Indonesia (MWI) Jakarta Perdagangan dan jasa 2007 59,40 59,40 56.808 102.364 PT Media One Indonesia (MOI) Jakarta Perdagangan dan jasa 2010 59,40 59,40 19.707 37.975 PT Iklania (IKL) Jakarta Jasa periklanan dan lain-lain 2012 30,00 30,00 1.366 1.449 PT Optima Kaswall (OK) Jakarta Perdagangan dan jasa 2012 30,60 30,60 376.283 447.962 Pada tanggal 21 Desember 2010, Perusahaan menjual sebagian penyertaan sahamnya kepada PT Sinergitama Mandiri (pihak ketiga), sejumlah 18.244 saham atau sebesar Rp 4.556.000.000. Dengan demikian pemilikan saham Perusahaan pada PT Sinergitama Komindo (STK) menjadi sebesar 55%. Berdasarkan akta Notaris No. 07 dari Notaris Leolin Jayayanti, S.H., tanggal 27 Januari 2010, Perusahaan mengakuisisi 700 saham (dengan nilai nominal Rp 1.000.000 per saham), yang mewakili 70% kepemilikan di PT Intouch Innovate Indonesia (INO) dengan biaya perolehan sebesar Rp 350.000.000. Berdasarkan akta Notaris No. 55 dari Notaris Fathiah Helmi, S.H., tanggal 17 Juni 2011, Perusahaan mengakuisisi 3.000 saham (dengan nilai nominal Rp 100.000 per saham), yang mewakili 60% kepemilikan di PT Kaswall Dinamika Indonesia (KDI) dari PT Mazeltov Putra Kaswall (pihak ketiga) dengan biaya perolehan sebesar Rp 7.000.000.000. Berdasarkan akta Notaris No. 170 dari Notaris Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn tanggal 22 Oktober 2012, Perusahaan mengakuisisi 1.071 saham (dengan nilai nominal Rp 1.000.000 per saham), yang mewakili 51% kepemilikan di PT Skye Sab Indonesia (SSI) dari PT Prima Andalan Mulia (pihak ketiga) dengan biaya perolehan sebesar Rp 12.000.000.000. Perusahaan mencatat transaksi tersebut menggunakan metode akuisisi (Catatan 4). Berdasarkan akta No. 14 dari Notaris Mochamad Nova Faisal, S.H., M.Kn., tanggal 6 Mei 2011, KDI mengakuisisi 99 saham (dengan nilai nominal Rp 1.000.000 per saham) yang mewakili 99% kepemilikan PT Media World Indonesia (MWI) dari Apink Widyasmoko dan Nadia Natalia (pihak ketiga) dengan biaya perolehan sebesar Rp 99.000.000. Berdasarkan akta Notaris Mochamad Nova Faisal, S.H., M.Kn. No. 1 tanggal 1 Desember 2010, KDI mendirikan PT Media One Indonesia (MOI) dengan jumlah 75 saham (dengan nilai nominal Rp 1.000.000 per saham) atau sejumlah Rp 75.000.000, yang mewakili 75% kepemilikan. Berdasarkan akta Notaris Mochamad Nova Faisal, S.H., M.Kn. No. 11 tanggal 6 Mei 2011, KDI meningkatkan kepemilikan saham di MOI sebesar Rp 24.000.000 sehingga pemilikan saham di MOI sebesar 99%. Berdasarkan akta Notaris No. 9 dari Notaris Nana Zaenah, S.H., tanggal 25 Pebruari 2011, KDI mendirikan PT Iklania (IKL) dengan jumlah modal disetor sebesar Rp 500.000.000. Jumlah penyertaan modal KDI pada IKL adalah sebesar Rp 250.000.000 yang mewakili 50% kepemilikan. Berdasarkan akta Notaris No. 26 dari Notaris Edwar S.H., tanggal 27 November 2011, KDI mendirikan PT Optima Kaswall (OK) dengan jumlah modal disetor sebesar Rp 300.000.000. Jumlah penyertaan modal KDI pada OK adalah sebesar Rp 153.000.000 yang mewakili 51% kepemilikan. Ekshibit E/3 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) c. Struktur Entitas Anak (Lanjutan) Pada tanggal 21 Mei 2014, Perusahaan menjual 1.071 lembar saham, yang mewakili 51% kepemilikan di SSI kepada PT Saberro Skye Mandiri (pihak ketiga) dengan harga jual sebesar Rp 5.140.485.800. d. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Karyawan Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Independen Direksi Direktur Utama Direktur Direktur Independen 2014 2013 : : Hindrata Lengkey Novica Mulia Komala Hendra Kendro Novica Mulia Komala : : : Sugiono Wiyono Sugialam Juliana Julianti Samudro Meiliana Widjaja Pontus Sonnerstedt Meiliana Widjaja Januarius Gunawan Susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut: Ketua Anggota Anggota : : : Novica Mulia Komala Silvyanna Nagasastra Dody Setiabudi Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 65/SB/ DIR/VII/11 tentang pengangkatan sekretaris Perusahaan tanggal 6 Juli 2011, Perusahaan menetapkan Saudari Meiliana Widjaja sebagai Sekretaris Perusahaan terhitung sejak tanggal tersebut. Jumlah beban kompensasi bruto bagi manajemen kunci (termasuk anggota Dewan Komisaris dan Direksi) Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing adalah sejumlah Rp 1.823.825.000 dan Rp 3.649.850.000. Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, Kelompok Usaha mempunyai pegawai tetap masing-masing sejumlah 101 dan 125 orang (tidak diaudit). 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”), yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia serta peraturan-peraturan serta Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh BAPEPAM-LK. Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep akrual (accrual basis), kecuali laporan arus kas konsolidasian, dengan menggunakan konsep biaya historis (historical cost concept), dengan pengecualian seperti yang disebutkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang relevan. Mata uang pelaporan yang digunakan pada laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Kelompok Usaha. Perubahan Kebijakan Akuntansi Kebijakan akuntansi yang diterapkan konsisten dengan tahun keuangan sebelumnya, kecuali untuk penerapan PSAK dan ISAK baru dan revisi yang berlaku efektif pada atau setelah tanggal 1 Januari 2013. Perubahan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha telah dibuat sesuai kebutuhan, sesuai dengan ketentuan transisi yang relevan dalam PSAK dan ISAK masing-masing. Ekshibit E/4 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian (Lanjutan) Perubahan Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) Berikut ini adalah PSAK revisi dan baru yang berlaku efektif pada tahun 2013 yang tidak relevan dengan Kelompok Usaha: • PSAK No. 38 (Revisi 2012), “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali”. PSAK-PSAK Revisian dan PSAK-PSAK Baru dan ISAK-ISAK baru yang Telah Diterbitkan namum Belum Berlaku Efektif Kelompok Usaha belum mengadopsi PSAK revisian berikut yang telah diterbitkan namun dan akan berlaku efektif untuk periode tahunan yang dimulai 1 Januari 2014 ataupun periode setelahnya, yang terdiri dari: ISAK No. 27 “Pengalihan Aset dari Pelanggan”; ISAK No. 28 “Pengakhiran Liabilias Keuangan dengan Instrumen Ekuitas”. Kelompok Usaha sedang dalam proses penentuan dampak PSAK revisian ini yang telah diterbitkan namun belum berlaku efektif terhadap laporan keuangan konsolidasian. b. Prinsip-prinsip Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Kelompok Usaha yang dimiliki oleh Perusahaan (secara langsung atau tidak langsung) dengan kepemilikan saham lebih dari 50%. Seluruh transaksi dan saldo akun antar perusahaan yang signifikan (termasuk laba atau rugi yang belum direalisasi) telah dieliminasi. Entitas anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Kelompok Usaha memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal entitas induk kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui entitas anak, lebih dari setengah kekuasaan suara entitas. Rugi entitas anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada kepentingan non-pengendali (“KNP”) bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit. Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Perusahaan: menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas entitas anak; menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP; menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada; mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima; mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya; mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi; dan mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif ke laporan laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba. KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari entitas anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung oleh Perusahaan, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk. Ekshibit E/5 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) c. Kombinasi Bisnis Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi (acquisition method). Biaya perolehan dari sebuah akuisisi diukur pada nilai agregat imbalan yang dialihkan, diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan jumlah setiap KNP pada pihak yang diakuisisi. Untuk setiap kombinasi bisnis, pihak pengakuisisi mengukur KNP pada entitas yang diakuisisi baik pada nilai wajar ataupun pada proporsi kepemilikan KNP atas aset neto yang teridentifikasi dari entitas yang diakuisisi. Biaya-biaya akuisisi yang timbul dibebankan langsung dan disertakan dalam beban-beban administrasi. Ketika melakukan akuisisi atas sebuah bisnis, Perusahaan mengklasifikasikan dan menentukan aset keuangan yang diperoleh dan liabilitas keuangan yang diambil alih berdasarkan pada persyaratan kontraktual, kondisi ekonomi, dan kondisi terkait lain yang ada pada tanggal akuisisi. Hal ini termasuk pengelompokan derivatif melekat dalam kontrak utama oleh pihak yang diakuisisi. Dalam suatu kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap, pihak pengakuisisi mengukur kembali kepentingan ekuitas yang dimiliki sebelumnya pada pihak yang diakuisisi pada nilai wajar tanggal akuisisi dan mengakui keuntungan atau kerugian yang dihasilkan dalam laporan laba rugi. Imbalan kontinjensi yang dialihkan oleh pihak pengakuisisi diakui pada nilai wajar tanggal akuisisi. Perubahan nilai wajar atas imbalan kontinjensi setelah tanggal akuisisi yang diklasifikasi sebagai aset atau liabilitas, akan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian atau pendapatan komprehensif lain sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2011). Jika diklasifikasikan sebagai ekuitas, imbalan kontinjensi tidak diukur kembali dan penyelesaian selanjutnya diperhitungkan dalam ekuitas. Pada tanggal akuisisi, goodwill awalnya diukur pada biaya perolehan yang merupakan selisih lebih nilai agregat dari imbalan yang dialihkan dan jumlah setiap KNP atas selisih jumlah dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Jika imbalan tersebut kurang dari nilai wajar aset neto entitas anak yang diakuisisi, selisih tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Setelah pengakuan awal, goodwill diukur pada jumlah tercatat dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai. Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dari suatu kombinasi bisnis, sejak tanggal akuisisi dialokasikan kepada setiap Unit Penghasil Kas (“UPK”) dari Kelompok Usaha yang diharapkan akan bermanfaat dari sinergi kombinasi tersebut, terlepas dari apakah aset atau liabilitas lain dari pihak yang diakuisisi ditetapkan atas UPK tersebut. Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu UPK dan operasi tertentu atas UPK tersebut dihentikan, maka goodwill yang diasosiasikan dengan operasi yang dihentikan tersebut termasuk dalam jumlah tercatat operasi tersebut ketika menentukan keuntungan atau kerugian dari pelepasan. Goodwill yang dilepaskan tersebut diukur berdasarkan nilai relatif operasi yang dihentikan dan porsi UPK yang ditahan. d. Aset dan Liabilitas Keuangan 1. Aset dan Liabilitas Keuangan a. Aset Keuangan Pengakuan awal Aset keuangan dalam lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2011) diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan tersedia untuk dijual, atau sebagai derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif. Aset keuangan Kelompok Usaha terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha, aset keuangan lancar lainnya dan aset tidak lancar lainnya. Ekshibit E/6 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) d. Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan) 1. Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan) a. Aset Keuangan (Lanjutan) Pengakuan awal (Lanjutan) Aset keuangan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi terdiri dari aset keuangan yang diklasifikasikan ke dalam kelompok untuk diperdagangkan dan aset keuangan pada saat pengakuan awal ditetapkan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk diperdagangkan jika diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Aset derivatif juga diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk diperdagangkan kecuali ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dicatat di laporan posisi keuangan konsolidasian pada nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Kelompok Usaha tidak memiliki aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan diukur melalui laporan laba rugi. i. Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif dan Kelompok Usaha tidak berniat untuk menjualnya segera atau dalam waktu dekat. Kelompok Usaha pinjaman dan piutang terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lain-lain. ii. Dimiliki hingga Jatuh Tempo Dimiliki hingga jatuh tempo (held-to-maturity) adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan dimana Kelompok Usaha mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, dan tidak ditetapkan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi atau tersedia untuk dijual. Kelompok Usaha tidak memiliki aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo. iii. Tersedia untuk Dijual Aset Keuangan Kategori tersedia untuk dijual (available-for-sale) adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan ke dalam salah satu kategori aset keuangan lainnya. Kelompok Usaha tidak memiliki aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual aset keuangan Ekshibit E/7 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) d. Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan) 1. Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan) b. Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2011) diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Kelompok Usaha menentukan klasifikasi liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal. Liabilitas keuangan Kelompok Usaha terdiri atas utang usaha, liabilitas keuangan lancar lainnya, beban masih harus dibayar dan utang bank i. Liabilitas keuangan diukur melalui laporan laba rugi Liabilitas keuangan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi terdiri dari liabilitas keuangan yang diklasifikasikan ke dalam kelompok untuk diperdagangkan dan liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal ditetapkan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk diperdagangkan jika diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Liabilitas derivatif juga diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk diperdagangkan kecuali ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif. Liabilitas keuangan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dicatat di laporan posisi keuangan konsolidasian pada nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Kelompok Usaha tidak memiliki liabilitas keuangan diukur melalui laporan laba rugi. ii. Pinjaman dan utang Pinjaman adalah liabilitas keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif dan Kelompok Usaha tidak berniat untuk menjualnya segera atau dalam waktu dekat. c. Pengakuan Pada saat pengakuan awal, aset atau liabilitas keuangan diukur liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung penerbitan liabilitas keuangan. Pengukuran aset dan liabilitas tergantung pada klasifikasi aset dan liabilitas keuangan tersebut. pada nilai wajar, kecuali aset dan laba rugi, ditambah atau dikurangi atas perolehan aset keuangan atau keuangan setelah pengakuan awal 2. Pengukuran Nilai Wajar Nilai wajar adalah nilai di mana suatu aset dapat dipertukarkan, atau suatu liabilitas diselesaikan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melaksanakan transaksi wajar (arm’s length transaction) pada tanggal pengukuran. Jika tersedia, Kelompok Usaha mengukur nilai wajar instrumen keuangan dengan menggunakan harga kuotasi di pasar aktif untuk instrumen tersebut. Suatu pasar dianggap aktif jika harga kuotasi sewaktu waktu dan secara berkala tersedia dan mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan teratur dalam suatu transaksi yang wajar. Ekshibit E/8 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) d. Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan) 2. Pengukuran Nilai Wajar (Lanjutan) Jika pasar suatu instrumen keuangan tidak aktif, Kelompok Usaha menentukan nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian mencakup penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak-pihak yang memahami, berkeinginan, dan jika tersedia, referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama, penggunaan analisa arus kas yang didiskonto dan penggunaan model penetapan harga opsi (option pricing model). Jika tersedia, Kelompok Usaha mengukur nilai wajar instrumen keuangan dengan menggunakan harga kuotasi di pasar aktif untuk instrumen tersebut. Suatu pasar dianggap aktif jika harga kuotasi sewaktu waktu dan secara berkala tersedia dan mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan teratur dalam suatu transaksi yang wajar. 3. Hirarki Nilai Wajar PSAK No. 60 mensyaratkan pengungkapan tertentu yang mensyaratkan klasifikasi aset keuangan dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar dengan menggunakan hirarki nilai wajar yang mencerminkan signifikansi input yang digunakan di dalam melakukan pengukuran nilai wajar. Hirarki nilai wajar memiliki tingkatan sebagai berikut: Tingkat 1: Kuotasi pasar (belum disesuaikan) di dalam pasar aktif bagi aset maupun liabilitas yang dapat diidentifikasi. Tingkat 2: Input selain kuotasi pasar yang termasuk di dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi bagi aset atau liabilitas, baik langsung (misalnya, harga) maupun tidak langsung (misalnya, derivatif harga). Tingkat 3: Input bagi aset dan liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi). 4. Pengukuran Biaya Perolehan Diamortisasi Biaya perolehan diamortisasi dari aset dan liabilitas keuangan adalah jumlah aset atau liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif dengan menggunakan metode suku bunga efektif (effective interest rate method) yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai. 5. Penurunan Nilai dari Aset Keuangan Kebijakan akuntansi atas penurunan nilai aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi adalah sebagai berikut: Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, Kelompok Usaha mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi hanya jika terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. Kelompok Usaha pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, dan secara individual atau kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Ekshibit E/9 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) d. Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan) 5. Penurunan Nilai dari Aset Keuangan (Lanjutan) Jika Kelompok Usaha menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka Perusahaan memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif. Jumlah kerugian penurunan nilai atas aset keuangan yang penurunan nilainya dievaluasi secara individual diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Nilai tercatat aset tersebut dikurangi melalui akun cadangan kerugian penurunan nilai dan beban kerugian diakui pada laporan laba rugi komprehensif. Arus kas masa datang dari kelompok aset keuangan yang penurunan nilainya dievaluasi secara kolektif, diestimasi berdasarkan arus kas kontraktual atas aset-aset di dalam kelompok tersebut dan kerugian historis yang pernah dialami atas aset-aset yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dengan karakteristik risiko kredit kelompok tersebut. Kerugian historis yang pernah dialami kemudian disesuaikan berdasarkan data terkini yang dapat diobservasi untuk mencerminkan kondisi saat ini yang tidak berpengaruh pada periode terjadinya kerugian historis tersebut, dan untuk menghilangkan pengaruh kondisi yang ada pada periode historis namun sudah tidak ada lagi pada saat ini. 6. Penghentian Pengakuan Kelompok Usaha menghentikan pengakuan aset keuangan pada saat hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut kadaluarsa atau Kelompok Usaha mentransfer seluruh hak untuk menerima arus kas kontraktual dari aset keuangan dalam transaksi di mana Kelompok Usaha secara substansial telah mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan yang ditransfer. Setiap hak atau liabilitas atas aset keuangan yang ditransfer yang timbul atau yang masih dimiliki oleh Kelompok Usaha diakui sebagai aset atau liabilitas secara terpisah. Kelompok Usaha menghentikan pengakuan liabilitas keuangan pada saat kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluarsa. Dalam transaksi di mana Kelompok Usaha secara subtansial tidak memiliki atau tidak mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan, Kelompok Usaha menghentikan pengakuan aset tersebut jika Perusahaan tidak lagi memiliki pengendalian atas aset tersebut. Hak dan kewajiban yang timbul atau yang masih dimiliki dalam transfer tersebut diakui secara terpisah sebagai aset atau liabilitas. Dalam transfer di mana pengendalian atas aset masih dimiliki, Kelompok Usaha tetap mengakui aset yang ditransfer tersebut sebesar keterlibatan yang berkelanjutan, di mana tingkat keberlanjutan Perusahaan dalam aset yang ditransfer adalah sebesar perubahan nilai aset yang ditransfer. 7. Saling hapus Aset dan liabilitas keuangan saling hapus (set-off) dan nilai neto yang dilaporkan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, Kelompok Usaha ada hak hukum saat ini dilaksanakan untuk mengimbangi jumlah yang diakui dan ada niat untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan. e. Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas terdiri dari saldo kas dan bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu 3 (tiga) bulan atau kurang dari tanggal penempatannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya. f. Dana yang dibatasi Pengunaannya Bank yang dijaminkan untuk fasilitas pinjaman disajikan sebagai “Dana yang dibatasi pengunaannya”. Ekshibit E/10 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) g. Transaksi dengan Pihak-pihak yang Berelasi Suatu pihak dianggap berelasi dengan Kelompok Usaha jika: langsung, atau tidak langsung yang melalui satu atau lebih perantara, suatu pihak (i) mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama,dengan Kelompok Usaha; atau (ii) memiliki kepentingan dalam Kelompok Usaha yang memberikan pengaruh signifikan atas Kelompok Usaha; atau (iii) memiliki pengendalian bersama atas Kelompok Usaha; b. suatu pihak yang berelasi dengan Kelompok Usaha; c. suatu pihak adalah ventura bersama di mana Kelompok Usaha sebagai ventura; d. suatu pihak adalah anggota dari personil manajemen kunci Kelompok Usaha atau induk; e. suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dari individu yang diuraikan dalam butir (a) atau (d); f. suatu pihak adalah entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan oleh atau untuk di mana hak suara signifikan pada beberapa entitas, langsung maupun tidak langsung, individu seperti diuraikan dalam butir (d) atau (e); atau g. suatu pihak adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari Kelompok Usaha atau entitas yang terkait dengan Kelompok Usaha. a. Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang relevan. h. Persediaan Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value). Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang (weighted-average method). Penyisihan untuk persediaan usang, jika diperlukan, ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan fisik persediaan pada akhir tahun. i. Beban Dibayar Di Muka Beban dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method). j. Aset Tak Berwujud Aset tak berwujud terdiri dari hak operasional yang berasal dari akuisisi entitas anak dan pembelian program komputer dan biaya penerapannya dan disajikan di laporan posisi keuangan konsolidasian. Aset tak berwujud diakui jika Kelompok Usaha kemungkinan besar akan memperoleh manfaat ekonomis masa depan dari aset tak berwujud tersebut dan biaya aset tersebut dapat diukur dengan andal. Hak operasional berasal dari kombinasi bisnis dicatat pada nilai wajar pada tanggal akuisisi. Hak operasional mempunyai umur manfaat yang tidak terbatas dan dicatat pada nilai perolehan dikurangi dengan cadangan penurunan nilai, jika ada. Program komputer dicatat pada harga perolehan dikurangi dengan akumulasi amortisasi dan penurunan nilai, jika ada. Program komputer diamortisasi berdasarkan estimasi umur manfaat. Kelompok Usaha harus mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tak berwujud. Apabila nilai tercatat aset tak berwujud melebihi estimasi nilai yang dapat diperoleh kembali, maka nilai tercatat aset tersebut diturunkan kembali menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali. k. Aset Tetap Pada pengakuan awal, aset tetap dinilai sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan aset meliputi harga pembelian dan semua biaya yang dapat diatribusikan langsung untuk membawa aset tersebut ke suatu kondisi kerja dan kondisi lokasi bagi tujuan penggunaannya. Kelompok Usaha menerapkan model biaya di dalam pengakuan selanjutnya bagi aset tetap. Aset tetap selain tanah, diakui sebesar biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai, jika ada. Ekshibit E/11 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) k. Aset Tetap (Lanjutan) Kecuali disebutkan pada paragraf di bawah, penyusutan pada umumnya dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method), berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap yang bersangkutan, dengan rincian sebagai berikut: Tahun Bangunan Kendaraan Peralatan dan perabotan kantor Sarana dan prasarana 20 8 4 4 Beban perbaikan dan pemeliharaan rutin dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat terjadinya beban pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan. Aset tetap yang sudah tidak dipergunakan lagi atau yang dijual, nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada tahun berjalan. Berdasarkan PSAK No. 48, “Penurunan Nilai Aset”, nilai aset ditelaah kembali atas kemungkinan penurunan pada nilai wajarnya yang disebabkan oleh peristiwa dan/atau perubahan keadaan yang menyebabkan nilai tercatatnya mungkin tidak dapat dipulihkan. Pada saat akhir tahun buku, nilai sisa aset, umur manfaat dan metode penyusutan ditelaah, dan disesuaikan secara prospektif, jika diperlukan, sesuai dengan keadaan. Aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat pelepasan atau ketika aset tetap tersebut tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa depan yang dapat diharapkan pada saat pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian atau pelepasan aset tetap diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dalam tahun terjadinya penghentian atau pelepasan tersebut. l. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Kelompok Usaha dan jumlahnya dapat diukur secara andal. Pendapatan diukur pada nilai wajar pembayaran yang diterima, tidak termasuk diskon, rabat dan Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”). Kriteria pengakuan berikut khusus juga harus dipenuhi sebelum pendapatan diakui. Penjualan Barang Pendapatan dari penjualan yang timbul dari pengiriman produk-produk Kelompok Usaha diakui bila risiko dan manfaat yang signifikan telah dipindahkan kepada pembeli, bersamaan waktunya dengan pengiriman dan penerimaannya. Penjualan Jasa Pendapatan jasa diakui pada saat jasa diberikan sesuai kontrak dimana jumlah tersebut dapat diukur dengan andal. Pendapatan Bunga Untuk semua instrumen keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, pendapatan atau biaya bunga dicatat dengan menggunakan metode suku bunga efektif, yaitu suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari instrument keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat, untuk nilai tercatat bersih dari aset keuangan atau liabilitas keuangan. Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis). Ekshibit E/12 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) m. S e w a Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Kelompok Usaha mengakui aset berupa piutang sewa pembiayaan di laporan posisi keuangan konsolidasian sebesar jumlah yang sama dengan investasi sewa bersih. Penerimaan piutang sewa diperlakukan sebagai pembayaran pokok dan penghasilan sewa pembiayaan. Pengakuan penghasilan sewa pembiayaan didasarkan pada suatu pola yang mencerminkan suatu tingkat pengembalian periodik yang konstan atas investasi bersih Kelompok Usaha sebagai lessor dalam sewa pembiayaan. n. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Pembukuan Kelompok Usaha diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama periode berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan berdasarkan kurs tengah yang dipublikasikan Bank Indonesia pada hari terakhir transaksi pada bulan dan periode tersebut, laba atau rugi kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan. Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, nilai tukar kurs yang digunakan masing-masing adalah Rp 11.969 dan Rp 12.189 per USD 1. o. Beban (Manfaat) Pajak Penghasilan Pajak Kini Aset dan atau liabilitas pajak kini terdiri dari liabilitas kepada, atau klaim dari Kantor Pelayanan Pajak terkait dengan periode kini dan periode sebelumnya pelaporan, yang belum dibayar pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Pendapatan aset dan atau liabilitas pajak dihitung sesuai dengan tarif pajak dan ketentuan perpajakan yang berlaku pada periode fiskal yang terkait, berdasarkan laba kena pajak periode berjalan. Semua perubahan aset atau liabilitas pajak kini diakui sebagai komponen beban pajak penghasilan di dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Pajak Tangguhan Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui bagi perbedaan temporer antara basis komersial dan basis fiskal aset dan liabilitas pada setiap tanggal pelaporan. Aset pajak tangguhan diakui bagi seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan yang memiliki kemungkinan tersedianya laba kena pajak di masa depan terhadap perbedaan temporer yang dapat dikurangkan yang dapat diutilisasi. Liabilitas pajak tangguhan diakui bagi seluruh perbedaan kena pajak temporer. Manfaat pajak di masa depan, seperti saldo rugi fiskal yang belum digunakan juga diakui apabila besar kemungkinan manfaat pajak tersebut dapat direalisasi. Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah pada setiap tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian dan diturunkan apabila laba fiskal mungkin tidak memadai untuk mengkompensasi sebagian atau semua aset pajak tangguhan. Aset pajak tangguhan yang belum diakui dinilai ulang pada setiap tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian dan diakui sejauh yang telah menjadi kemungkinan penghasilan kena pajak di masa depan bahwa akan memungkinkan aset pajak tangguhan untuk dipulihkan. Jumlah aset atau liabilitas yang ditentukan dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial berlaku pada tanggal pelaporan dan diharapkan berlaku pada saat liabilitas pajak tangguhan/ (aset) yang telah diselesaikan/ (dipulihkan). Aset dan liabilitas pajak tangguhan disaling hapus apabila Kelompok Usaha memiliki dipaksakan untuk men-saling hapus aset dan liabilitas pajak kini. hak legal yang dapat Ekshibit E/13 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) o. Beban (Manfaat) Pajak Penghasilan (Lanjutan) Perpajakan Lainnya Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui saat Surat Ketetapan Pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan. p. Provisi Provisi diakui jika Kelompok Usaha memiliki liabilitas kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) yang akibat peristiwa masa lalu, besar kemungkinannya besar penyelesaian liabilitas tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan estimasi yang andal mengenai jumlah liabilitas tersebut dapat dibuat. Provisi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik yang paling kini. Jika arus keluar sumber daya untuk menyelesaikan liabilitas kemungkinan besar tidak terjadi, maka provisi dibatalkan. q. Imbalan Kerja Karyawan Imbalan kerja jangka pendek diakui dengan metode akrual, sedangkan imbalan pasca-kerja dan pesangon pemutusan hubungan kerja dihitung dengan menggunakan metode actuarial, berdasarkan jasa yang diberikan oleh karyawan sampai dengan tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian sesuai dengan UndangUndang Ketenagakerjaan No. 13/2003 (Undang-Undang Tenaga Kerja) dan telah sesuai dengan standar tersebut di atas. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Kelompok Usaha sehubungan dengan imbalan pasca-kerja ini. Perhitungan imbalan pasca-kerja menggunakan Metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Beban jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested. Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan pasti di laporan posisi keuangan konsolidasian merupakan nilai kini liabilitas imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, dan beban jasa lalu yang belum diakui Kelompok Usaha mengakui laba atau rugi dari kurtailmen atas program pensiun manfaat pasti pada saat kurtailmen terjadi (apabila terdapat komitmen untuk melakukan pengurangan material terhadap jumlah karyawan yang mengikuti program pensiun atau apabila terdapat perubahan terhadap ketentuan-ketentuan program pensiun manfaat pasti dimana bagian yang material untuk jasa yang diberikan oleh karyawan aktif pada masa depan tidak lagi memenuhi ketentuan dari program pensiun, atau akan memenuhi ketentuan untuk manfaat yang lebih rendah). Laba atau rugi dari kurtailmen terdiri dari perubahan yang terjadi dalam nilai wajar aset dana pensiun, perubahan yang terjadi dalam nilai kini kewajiban pensiun manfaat pasti dan keuntungan atau kerugian aktuarial dan beban jasa lalu yang belum diakui sebelumnya. r. Laba Bersih Per Saham Dasar Laba per saham dihitung dengan membagi laba neto yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar selama tahun setelah mempertimbangkan efek pemecahan saham. Laba per saham dilusi dihitung dengan membagi laba neto yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar selama periode/tahun setelah mempertimbangkan efek pemecahan saham ditambah jumlah saham rata-rata tertimbang yang akan dikeluarkan pada saat obligasi konversi dikonversi menjadi saham biasa. Ekshibit E/14 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) s. Informasi Segmen Segmen adalah bagian khusus dari Kelompok Usaha yang terlibat baik dalam menyediakan produk dan jasa (segmen usaha), maupun dalam menyediakan produk dan jasa dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya. Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai kepada segmen tersebut. Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar Kelompok Usaha, dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasi. t. Kontinjensi Liabilitas kontinjensi tidak diakui di dalam laporan keuangan konsolidasian. Liabilitas kontinjensi diungkapkan di dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian kecuali kemungkinan arus keluar sumber daya ekonomi adalah kecil. Aset kontinjensi tidak diakui di dalam laporan keuangan konsolidasian, namun diungkapkan di dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian jika terdapat kemungkinan suatu arus masuk manfaat ekonomis mengalir ke dalam entitas. u. Peristiwa Setelah Periode Pelaporan Peristiwa setelah periode pelaporan menyajikan bukti kondisi yang terjadi pada akhir periode pelaporan (peristiwa penyesuai) yang dicerminkan di dalam laporan keuangan konsolidasian. Peristiwa setelah periode pelaporan yang bukan merupakan peristiwa penyesuai, diungkapkan di dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian bila material. 3. PERTIMBANGAN ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI SIGNIFIKAN Pertimbangan Penyusunan laporan keuangan konsolidasian mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontijensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya. Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian: Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan Kelompok Usaha menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan pertimbangan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2011) terpenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha seperti diungkapkan pada Catatan 2d. Alokasi Harga Beli dan Penurunan Goodwill Akuntansi akuisisi mensyaratkan penggunaan estimasi akuntansi secara ektensif dalam mengalokasikan harga beli kepada nilai pasar wajar aset dan liabilitas yang diakuisisi, termasuk aset tak berwujud. Akuisisi bisnis tertentu oleh perusahaan menimbulkan goodwill. Sesuai PSAK No. 22 (Revisi 2009), ”Kombinasi Bisnis”, goodwill tidak diamortisasi dan diuji bagi penurunan nilai setiap tahunnya. Uji penurunan nilai dilakukan apabila terdapat indikasi penurunan nilai. Dalam hal ini, goodwill diuji untuk penurunan nilai setiap tahunnya dan jika terdapat indikasi penurunan nilai. Manajemen harus menggunakan pertimbangan dalam mengestimasi nilai terpulihkan dan menentukan adanya indikasi penurunan nilai. Ekshibit E/15 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PERTIMBANGAN ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) Pertimbangan (Lanjutan) Penentuan mata uang fungsional Kelompok Usaha mengukur transaksi mata uang asing di dalam mata uang fungsional masing-masing Entitas dan Entitas Anak. Di dalam menentukan mata uang fungsional Entitas Kelompok Usaha, pertimbangan diperlukan untuk menentukan mata uang yang paling mempengaruhi harga jual barang dan jasa dan negara di mana kekuatan persaingan dan regulasi paling menentukan harga jual barang dan jasa. Mata uang fungsional entitas di dalam Kelompok Usaha ditentukan berdasarkan penilaian manajemen terhadap lingkungan ekonomi di mana Entitas beroperasi dan proses entitas di dalam menentukan harga jual. Penyisihan atas Penurunan Nilai Piutang Kelompok Usaha mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak dapat memenuhi liabilitas keuangannya. Dalam hal tersebut, Kelompok Usaha mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak berbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi spesifik atas jumlah piutang pelanggan guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Kelompok Usaha. Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah penyisihan untuk piutang ragu-ragu. Kelompok Usaha mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak dapat memenuhi liabilitas keuangannya. Dalam hal tersebut, Kelompok Usaha mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak berbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi spesifik atas jumlah piutang pelanggan guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Kelompok Usaha. Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah penyisihan untuk piutang ragu-ragu. Nilai tercatat dari piutang usaha dan piutang lain-lain Kelompok Usaha sebelum penyisihan untuk penurunan nilai pada tanggal 30 Juni 2014 adalah sebesar Rp 323.767.585.757 dan Rp 69.928.890.449 (31 Desember 2013 adalah Rp 452.520.969.879 dan Rp 51.865.035.182). Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 6 dan 7. Pajak Penghasilan Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Kelompok Usaha mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan. Estimasi dan Asumsi Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini. Kelompok Usaha mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Kelompok Usaha. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya. Pensiun dan Imbalan Kerja Penentuan liabilitas dan biaya pensiun dan liabilitas imbalan kerja Kelompok Usaha bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Kelompok Usaha langsung diakui dalam laba atau rugi pada saat terjadinya. Sementara Kelompok Usaha berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Kelompok Usaha dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas pensiun dan imbalan kerja dan beban imbalan kerja bersih. Nilai tercatat atas liabilitas diestimasi imbalan kerja Kelompok Usaha pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing adalah sebesar Rp 3.558.580.094 dan Rp 4.050.921.867. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 16. Ekshibit E/16 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PERTIMBANGAN ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) Estimasi dan Asumsi (Lanjutan) Penyusutan Aset Tetap Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 4 sampai dengan 20 tahun. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. Nilai tercatat bersih atas aset tetap Kelompok Usaha pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 adalah masing-masing sebesar Rp 2.779.739.782 dan Rp 3.958.642.068. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 10. Instrumen Keuangan Kelompok Usaha mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajar, yang mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi. Sementara komponen signifikan atas pengukuran nilai wajar ditentukan menggunakan bukti objektif yang dapat diverifikasi, jumlah perubahan nilai wajar dapat berbeda bila Kelompok Usaha menggunakan metodologi penilaian yang berbeda. Perubahan nilai wajar aset dan liabilitas keuangan tersebut dapat mempengaruhi secara langsung laba atau rugi komprehensif Kelompok Usaha. Aset Pajak Tangguhan Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh rugi fiskal yang belum digunakan sepanjang besar kemungkinannya bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia sehingga rugi fiskal tersebut dapat digunakan. Estimasi signifikan oleh manajemen diisyaratkan dalam menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan dan tingkat laba kena pajak dan strategi perencanaan pajak masa depan. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan Penurunan nilai muncul saat nilai tercatat aset atau UPK melebihi nilai terpulihkannya, yang lebih besar antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakainya. Nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual didasarkan pada ketersediaan data dari perjanjian penjualan yang mengikat yang dibuat dalam transaksi normal atas aset serupa atau harga pasar yang dapat diamati dikurangi dengan biaya tambahan yang dapat diatribusikan dengan pelepasan aset. Perhitungan nilai pakai didasarkan pada model arus kas yang didiskontokan. Arus kas diproyeksikan untuk sepuluh tahun ke depan dan tidak termasuk aktivitas restrukturisasi yang belum ada perikatannya atau investasi signifikan di masa depan yang akan meningkatkannya kinerja dari UPK yang diuji. Nilai terpulihkan paling sensitif terhadap tingkat diskonto yang digunakan untuk model arus kas yang didiskontokan seperti halnya dengan arus kas masuk masa depan yang diharapkan dan tingkat pertumbuhan yang digunakan untuk tujuan ekstrapolasi. Ekshibit E/17 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4. AKUISISI Berdasarkan akta Notaris No. 170 dari Notaris Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn pada tanggal 22 Oktober 2012, Perusahaan mengakuisisi 1.071 saham (dengan nilai nominal Rp 1.000.000 per saham), yang mewakili 51% kepemilikan di SSI dari PT Prima Andalan Mulia (pihak ketiga) dengan biaya perolehan sebesar Rp 12.000.000.000 (Catatan 1c). Perusahaan mengakui goodwill negatif yang termasuk dalam perhitungan laporan laba rugi komprehensif konsolidasian seperti yang dirinci dibawah ini: Biaya perolehan 12.000.000.000 Alokasi harga perolehan: Aset lancar Aset tetap Aset tidak lancar lainnya Aset tidak berwujud Liabilitas jangka pendek Liabilitas jangka panjang Kewajiban pajak tangguhan Kepentingan non-pengendali 488.456.000 1.143.658.000 77.830.000 78.067.068.000 2.147.519.000) 252.336.000) 19.516.767.000) 28.351.590.000) ( ( ( ( Sub-total 29.508.800.000 Negative goodwill ( 17.508.800.000) 5. KAS DAN SETARA KAS Juni 2014 Kas Bank, Pihak ketiga Dalam Rupiah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia Syariah PT Bank Muamalat Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Mutiara Tbk PT Bank Negara Indonesia Syariah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd. Dalam Dolar AS PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mutiara Tbk Sub-total Deposito berjangka, Pihak ketiga Dalam Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Total Desember 2013 67.098.511 69.098.511 9.291.148.541 3.134.757.081 759.091.875 196.219.235 188.937.060 162.898.938 5.311.932 1.911.075 951.143 947.776 - 18.094.574.989 1.883.876.266 481.416.907 453.335.071 2.815.341.766 162.898.938 8.425.507 35.448.187 1.094.325 13.865.165 489.699.102 35.731.774 29.696.190 9.484.716 36.791.521 31.311.371 104.317.851 13.817.087.336 24.612.396.966 3.000.000.000 800.000.000 15.000.000 800.000.000 3.800.000.000 815.000.000 17.684.185.847 25.496.495.477 Ekshibit E/18 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5. KAS DAN SETARA KAS (Lanjutan) Tingkat bunga deposito berjangka per tahun adalah sebagai berikut: PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Juni 2014 Desember 2013 8,5% 4,25% 7,5% 5,75% Kelompok usaha tidak mempunyai saldo kas dan setara kas kepada pihak berelasi pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013. 6. PIUTANG USAHA Juni 2014 Pihak ketiga Dalam Rupiah PT Adriwara Krida PT MPG Indonesia PT Lenovo Indonesia PT Kompas Media Nusantara PT Bakrie Telecom Tbk PT Trigema Bangun Insani PT Hartono Istana Teknologi PT Perusahaan Dagang dan Industri Tresno PT Pertamina Lubricants PT Pertamina Indonesia PT Torabika Eka Semesta PT Holcim Indonesia Tbk PT Tirta Fresindo Jaya PT Bumi Sumber Sentosa PT Triwara Natatirta Satu PT Nojorono Tobacco International Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 5 miliar) Total Cadangan kerugian penurunan nilai 16.727.789.114 11.952.839.103 11.926.061.166 6.719.481.823 4.734.344.700 4.312.135.008 4.090.886.118 101.187.864.587 ( Desember 2013 16.727.789.114 10.651.146.794 6.350.949.198 6.719.481.823 7.060.197.014 749.525.104 39.642.365.805 18.932.755.101 14.708.413.166 8.697.748.565 6.419.774.327 5.940.935.357 5.014.006.076 2.562.475.405 708.536.991 48.257.957.841 161.651.401.619 199.144.057.681 6.891.039.036) ( 6.891.039.036) Pihak ketiga - Neto 154.760.362.583 192.253.018.645 Pihak yang berelasi, Dalam Rupiah (Catatan 26) 162.116.184.138 253.376.912.198 Total 316.876.546.721 445.629.930.843 Juni 2014 Desember 2013 Analisa umur piutang adalah sebagai berikut: Belum jatuh tempo Lewat jatuh tempo 1 – 30 hari 31 – 60 hari 61 – 90 hari Lebih dari 90 hari 65.012.860.992 162.563.441.025 34.131.044.691 13.429.909.164 19.272.887.438 185.029.844.436 51.902.913.224 32.736.852.433 47.502.979.726 150.923.744.435 Total 316.876.546.721 445.629.930.843 Ekshibit E/19 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6. PIUTANG USAHA (Lanjutan) Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut: Juni 2014 Desember 2013 Saldo awal tahun Perubahan selama tahun berjalan 6.891.039.036 - 6.891.039.036 - Saldo akhir tahun 6.891.039.036 6.891.039.036 Pada tanggal 31 Desember 2013, sebagian piutang usaha dari Perusahaan digunakan sebagai agunan atas pinjaman bank tertentu (Catatan 12). Berdasarkan hasil penelaahan keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun, manajemen berkeyakinan bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai tersebut di atas cukup untuk menutup kerugian atas tidak tertagihnya piutang. 7. ASET KEUANGAN LANCAR LAINNYA Juni 2014 Desember 2013 Piutang lain-lain Dana yang dibatasi penggunaannya 69.928.890.449 - 51.865.035.182 4.875.600.000 Total 69.928.890.449 56.740.635.182 a. Piutang lain-lain Juni 2014 Pihak ketiga Dalam Rupiah Karyawan PT Saberro Skye Mandiri Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar) Total Desember 2013 4.686.235.852 65.242.654.597 12.028.947.629 1.135.719.832 38.700.367.721 69.928.890.449 51.865.035.182 Berdasarkan hasil penelaahan keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun, manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat kerugian penurunan nilai atas piutang tersebut. b. Dana yang dibatasi penggunaannya Juni 2014 Desember 2013 Dalam Dolar AS PT Bank Mutiara Tbk (USD 400.000) - 4.875.600.000 Total - 4.875.600.000 Dana di bank yang dibatasi penggunaannya adalah jaminan atas fasilitas kredit yang diperoleh Perusahaan. Ekshibit E/20 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8. PERSEDIAAN Juni 2014 Desember 2013 Telepon selular Kartu perdana dan voucher isi ulang Lain-lain 2.422.799.353 1.161.897.863 463.355.212 4.430.436.893 1.161.897.863 506.835.129 Total 4.048.052.428 6.099.169.885 1.600.267.161 )( 1.600.267.161) 2.447.785.267 4.498.902.724 Penyisihan atas penurunan nilai persediaan Bersih ( Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai persediaan adalah sebagai berikut: Juni 2014 Desember 2013 Saldo awal tahun Kerugian penurunan nilai tahun berjalan (Catatan 24) Penurunan 1.600.267.161 - 1.105.220.183 495.046.978 - Bersih 1.600.267.161 1.600.267.161 Pada tanggal 31 Desember 2013, sebagian persediaan dari Perusahaan digunakan sebagai agunan atas pinjaman bank tertentu (Catatan 12). Manajemen Kelompok Usaha berkeyakinan bahwa penyisihan penurunan nilai persediaan telah mencukupi untuk menutupi kerugian yang timbul dari persediaan yang tidak lancar. Persediaan di atas diasuransikan terhadap risiko kerugian kebakaran, kebanjiran dan risiko kerugian lainnya (all risks), dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 118 miliar pada tanggal 31 Desember 2013, dimana manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas persediaan yang dipertanggungkan. 9. BEBAN DIBAYAR DI MUKA DAN UANG MUKA Juni 2014 Beban dibayar di muka Uang muka Brightpoint Singapore Pte Ltd PT Kompas Media Nusantara PT Duta Visual Nusantara Tivi 7 PT Televisi Transformasi Indonesia PT Asia Media Network PT Rajawali Citra Televisi PT Nusantara Sejahtera Raya PT Media Nusantara Informasi PT Gramedia Media Nusantara New Chabridge Electronics (HK) Ltd TSD ShenZhen XMT Technology Co. Ltd Shenzen Fadar Telecom Eq Dynamax Development Co. Ltd Lain–lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar) 194.261.509 Desember 2013 318.372.235 80.764.438.944 130.847.939.880 33.671.894.183 9.304.859.948 4.534.472.294 8.371.120.541 4.571.115.494 3.784.114.884 2.125.406.379 568.296.000 1.037.291.320 1.199.439.360 14.478.416.070 12.403.453.288 7.715.490.732 3.314.258.793 2.611.639.765 24.742.325.485 18.615.730.364 Total Uang Muka 165.000.891.044 199.660.812.680 Total 165.195.152.553 199.979.184.915 Ekshibit E/21 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 10. ASET TETAP Juni 2014 Biaya perolehan Pemilikan langsung Bangunan Kendaraan Peralatan dan perabotan kantor Sarana dan prasarana Total Nilai Tercatat Saldo awal 980.148.000 2.018.783.336 Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Divestasi* - - - - Saldo akhir 980.148.000 2.018.783.336 5.380.123.948 2.315.441.495 29.957.220 - - - ( 925.802.729) - 4.484.278.439 2.315.441.495 10.694.496.779 29.957.220 - - ( 925.802.729) 9.798.651.270 Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Bangunan Kendaraan Peralatan dan perabotan kantor Sarana dan prasarana 400.227.100 843.189.606 24.503.700 113.158.901 - - 3.562.617.205 1.929.820.800 506.172.454 262.697.304 - - ( 623.475.582) - 3.445.314.077 2.192.518.104 Total akumulasi penyusutan 6.735.854.711 906.532.359 - - ( 623.475.582) 7.018.911.488 Nilai Buku 3.958.642.068 Desember 2013 Biaya perolehan Pemilikan langsung Bangunan Kendaraan Peralatan dan perabotan kantor Sarana dan prasarana Total Nilai Tercatat Saldo awal 980.148.000 2.018.783.336 - 424.730.800 956.348.507 2.779.739.782 Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Divestasi Saldo akhir - - - - 980.148.000 2.018.783.336 5.120.326.365 2.315.441.495 275.622.583 - 15.825.000 - - - 5.380.123.948 2.315.441.495 10.434.699.196 275.622.583 15.825.000 - - 10.694.496.779 - - 400.227.100 843.189.606 - 3.562.617.205 1.929.820.800 Akumulasi Penyusutan Pemilikan langsung Bangunan Kendaraan Peralatan dan perabotan kantor Sarana dan prasarana 351.219.700 712.927.849 49.007.400 130.261.757 2.374.959.405 1.189.207.243 1.196.952.066 740.613.557 9.294.266 - - Total akumulasi penyusutan 4.628.314.197 2.116.834.780 9.294.266 - Nilai Buku 5.806.384.999 - - 6.735.854.711 3.958.642.068 * Merupakan pelepasan aset tetap anak perusahaan PT SSI. Jumlah beban penyusutan aset tetap untuk tahun yang berakhir pada 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing adalah sejumlah Rp 906.532.359 dan Rp 2.116.834.780, dibebankan ke beban operasi (Catatan 22). Aset tetap di atas diasuransikan terhadap risiko kerugian kebakaran, kebanjiran dan risiko kerugian lainnya (all risks), dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 1,67 miliar pada tanggal 31 Desember 2013, dimana manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset tetap yang dipertanggungkan. Berdasarkan evaluasi manajemen, aset tetap Kelompok Usaha tidak terdapat penurunan nilai pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013. Ekshibit E/22 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 11. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA Juni 2014 Desember 2013 Aktiva tidak berwujud – Neto Taksiran klaim pajak penghasilan Lain–lain 84.190.111 37.363.859 544.278.775 79.709.028.289 8.577.496.730 417.582.321 Total 665.832.745 88.704.107.340 Rincian dari aset tidak berwujud adalah sebagai berikut: Juni 2014 Biaya perolehan Hak operasional (e-money) Hak penggunaan nama (Catatan 28a) Perangkat lunak Total Akumulasi amortisasi Saldo awal tahun Divestasi entitas anak Amortisasi tahun berjalan (Catatan 22) Saldo akhir tahun Neto ( Desember 2013 5.000.000.000 1.512.536.427 78.067.068.000 5.000.000.000 2.857.536.427 6.512.536.427 85.924.604.427 4.326.595.676) ( 6.215.576.138)( 585.593.750 798.363.928)( ( 6.428.346.316)( 6.215.576.138) 84.190.111 1.888.980.462) 79.709.028.289 Berdasarkan evaluasi manajemen, aset tidak berwujud Kelompok Usaha tidak terdapat penurunan nilai pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013. 12. UTANG BANK Jangka pendek PT Bank Central Asia Tbk Juni 2014 Desember 2013 - 14.819.416.907 Jangka panjang Bagian pinjaman jangka panjang yang telah jatuh tempo dalam satu tahun PT Bank Mutiara Tbk (USD 6.000.000 pada 31 Desember 2013) - 73.134.000.000 Total - 87.953.416.907 a. PT Bank Central Asia Tbk Pada tanggal 12 Maret 2010, Perusahaan menandatangani perjanjian kredit dengan PT Bank Central Asia Tbk untuk fasilitas kredit modal kerja dengan nilai maksimum pinjaman sejumlah Rp 30 miliar dengan suku bunga tetap tahunan dan suku bunga efektif sebesar 11% per tahun. Fasilitas ini dijamin dengan piutang usaha dan persediaan Perusahaan (Catatan 6 dan 8). Pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 12 Maret 2013 dan diperpanjang sampai dengan 12 Maret 2014. Pinjaman ini telah dilunasi pada tanggal 12 Maret 2014. Ekshibit E/23 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 12. UTANG BANK (Lanjutan) b. PT Bank Mutiara Tbk Fasilitas Cash Loan Berdasarkan akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No . 21 tanggal 23 Februari 2011, Perusahaan memperoleh fasilitas dari PT Bank Mutiara Tbk berupa fasilitas kredit angsuran berjangka dengan limit sebesar USD 6.000.000 dengan suku bunga tetap sebesar 6% per tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 25 Februari 2014. Fasilitas ini dijamin dengan persediaan Perusahaan (Catatan 8). Pinjaman ini telah dilunasi pada tanggal 25 Februari 2014. Fasilitas Non-cash Loan Berdasarkan akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 22 tanggal 23 Februari 2011, Perusahaan memperoleh fasilitas dari PT Bank Mutiara Tbk berupa fasilitas Non-Cash Loan dalam bentuk Letter of Credit Line Switchable SKBDN (Sight/Usance) dengan limit USD 4.000.000. Pinjaman akan berakhir pada 23 Februari 2012 dan telah diperpanjang kembali sampai dengan 22 Februari 2013. Fasilitas ini dijamin dengan piutang usaha dan persediaan Perusahaan, serta 10% margin deposit (Catatan 6 dan 8). Pinjaman ini telah dilunasi pada tanggal 31 Agustus 2012. 13. UTANG USAHA Juni 2014 Pihak ketiga Dalam Rupiah PT Rajawali Citra Televisi Indonesia PT Televisi Transformasi Indonesia PT Kompas Media Nusantara PT Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh PT Cipta Televisi Pendidikan Indonesia PT Surya Citra Televisi PT Asia Global Media PT Global Informasi Bermutu PT Metro TV PT Link Net PT Indosiar Visual Mandiri Tbk PT Suara Merdeka Pers PT Indovision PT Lativi Mediakarya PT Media Televisi Indonesia PT OZFM PT Media Network Indonesia Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 5 miliar) Total Desember 2013 50.629.683.078 43.651.532.415 35.883.049.657 30.386.678.104 29.059.329.808 28.280.306.170 17.312.980.282 10.967.610.035 7.188.104.943 5.858.145.916 5.814.855.313 5.408.536.780 4.956.590.867 2.983.589.697 56.489.178.693 59.174.959.438 100.637.183.746 5.910.456.703 3.247.229.978 37.942.393.660 44.787.708.334 24.844.924.093 17.956.052.971 4.658.222.718 8.815.351.660 5.905.927.267 7.151.245.168 11.045.567.902 7.450.664.873 1.821.373.878 150.404.489.827 334.870.171.758 491.753.752.216 Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, analisa umur utang usaha di atas adalah sebagai berikut: Juni 2014 Desember 2013 Belum jatuh tempo Lewat jatuh tempo: 1 – 30 hari 31 – 60 hari 61 – 90 hari Lebih dari 90 hari 36.632.063.360 98.601.243.397 38.220.506.570 35.904.946.408 29.699.594.509 194.413.060.911 59.750.952.589 69.823.605.034 64.782.466.835 198.795.484.361 Total 334.870.171.758 491.753.752.216 Ekshibit E/24 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 14. LIABILITAS KEUANGAN LANCAR LAINNYA Juni 2014 Desember 2013 Pihak ketiga Dividen PT Trisatindo PT Emma Group Indonesia Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 1 miliar) 11.473.859.243 2.662.227.626 3.150.000.000 1.177.966.775 5.535.004.230 Sub–total 16.082.840.820 12.525.198.631 5.057.985.407 7.275.765.904 21.140.826.227 19.800.964.535 Pihak berelasi (Catatan 26) Total 2.662.227.626 1.946.753.951 15. PERPAJAKAN a. Pajak dibayar di muka Pajak Penghasilan : Pasal 4 ayat 2 Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pajak Pertambahan Nilai Total b. Utang Pajak Pajak Penghasilan : Pasal 4 ayat 2 Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 29 - 2013 - 2012 Pajak Pertambahan Nilai Total Juni 2014 Desember 2013 9.111.993 166.261.782 309.323.035 879.895.468 6.222.814.169 13.143.950.851 7.587.406.447 13.143.950.851 Juni 2014 Desember 2013 32.200.806 506.983.040 5.620.008.542 - 31.950.154 347.336.447 4.359.187.969 96.580.825 1.825.111 1.235.698.536 1.916.800.371 472.910.404 6.161.017.499 8.460.464.706 c. Pajak Kini Pajak kini Pajak tangguhan Total Juni 2014 - Desember 2013 2.831.693.000 ( 10.486.332) 2.821.206.668 Ekshibit E/25 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 15. PERPAJAKAN (Lanjutan) c. Pajak Kini (Lanjutan) Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan konsolidasian dan hasil perhitungan teoritis laba sebelum pajak penghasilan konsolidasian adalah sebagai berikut: Juni 2014 Desember 2013 (Rugi) laba sebelum pajak penghasilan konsolidasi - ( 9.933.747.375 ) Pajak dihitung pada tarif pajak yang berlaku - ( 2.483.436.844 ) Beda tetap dihitung pada tarif pajak yang berlaku - Beban pajak penghasilan konsolidasian - 5.304.643.512 ( 2.821.206.668 ) d. Beban Pajak Rekonsiliasi antara (rugi) laba sebelum beban pajak penghasilan sebagaimana yang disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan taksiran penghasilan kena pajak untuk periode yang berakhir pada 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut: Juni 2014 Desember 2013 (Rugi) sebelum beban pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian ( 27.466.210.077 ) ( 9.933.747.375 ) (Rugi) laba neto entitas anak sebelum beban pajak penghasilan Eliminasi ( 2.155.044.103 ) ( 12.166.887.794 ) ( 7.466.464.164 2.179.076.753 ) Rugi sebelum beban pajak penghasilan Perusahaan ( 13.144.278.180 ) ( 4.646.359.964 ) Beda temporer: Beban penyisihan imbalan kerja karyawan Beda tetap: Promosi Tunjangan kesehatan Entertain Jamsostek Sumbangan Biaya depresiasi Penghasilan bunga yang telah dikenakan pajak bersifat final Beban pajak penghasilan Lain – lain Total beda tetap Taksiran rugi fiskal - Perusahaan - ( 3.912.880 1.802.233 3.348.317 1.000.000 10.937.500 10.799.488 ) ( 8.562.210 282.500 19.046.152 ( 13.125.232.028 ) ( 38.130.250 53.375.000 63.235.942 6.074.122 25.228.182 27.412.500 21.875.000 3.934.140 ) 52.844.900 7.767.121 253.878.627 4.354.351.087 ) Taksiran rugi fiskal untuk tahun yang berakhir pada 30 Juni 2014 didasarkan atas perhitungan sementara, dikarenakan Perusahaan belum menyampaikan surat pemberitahunan Pajak Penghasilan Badan. Taksiran rugi fiskal untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2012 sesuai dengan surat pemberitahunan Pajak Penghasilan Badan yang dilaporkan pada Kantor Pajak. Ekshibit E/26 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 15. PERPAJAKAN (Lanjutan) d. Beban Pajak (Lanjutan) Perhitungan beban pajak penghasilan tahun berjalan dan taksiran hutang (tagihan restitusi) pajak penghasilan adalah sebagai berikut: Juni 2014 Taksiran penghasilan kena pajak - Perusahaan (dibulatkan) - Entitas anak Desember 2013 - 11.326.772.000 - 11.326.772.000 - 2.831.693.000 - 2.831.693.000 Dikurangi pajak penghasilan dibayar di muka: Perusahaan Entitas anak - 1.595.994.464 Total pajak penghasilan dibayar di muka - 1.595.994.464 Taksiran hutang pajak penghasilan - Pasal 29 Perusahaan Entitas anak - 1.235.698.536 Total - 1.235.698.536 Total Beban pajak penghasilan – tahun berjalan Perusahaan Entitas anak Beban pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasian – tahun berjalan Menurut Undang-Undang Perpajakan di Indonesia, Kelompok Usaha menghitung, menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terutang. Direktorat Jenderal Pajak dapat menetapkan atau mengubah liabilitas pajak tersebut dalam jangka waktu lima (5) tahun (untuk tahun fiskal 2008), dalam jangka waktu sepuluh (10) tahun atau paling lambat tahun 2013 (untuk tahun fiskal sebelum 2008) sejak tanggal terutangnya pajak. Koreksi liabilitas pajak dicatat pada saat Surat Ketetapan Pajak diterima, atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan Perusahaan tersebut telah ditetapkan. Ekshibit E/27 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 15. PERPAJAKAN (Lanjutan) e. Pajak Tangguhan Pajak tangguhan dihitung berdasarkan pengaruh dari perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas pada laporan keuangan konsolidasian dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Rincian dari aset dan liabilitas pajak tangguhan adalah sebagai berikut: Desember 2013 Aset pajak tangguhan : Imbalan kerja karyawan Penyisihan persediaan Cadangan kerugian fiskal Cadangan kerugian penurunan nilai atas piutang Aset Pajak Tangguhan Liabilitas pajak tangguhan Selisih atas revaluasi aset tak berwujud Aset Pajak Tangguhan Liabilitas pajak tangguhan Selisih atas revaluasi aset tak berwujud Divestasi entitas anak Juni 2014 1.012.730.467 400.066.857 2.314.502.266 - 1.722.759.759 - 5.450.059.349 - ( 19.446.412.687 - ( 19.446.412.687 ) - Dibebankan ke laporan laba rugi Komprehensif konsolidasian Divestasi entitas anak Desember 2013 Desember 2012 Aset pajak tangguhan : Imbalan kerja karyawan Penyisihan persediaan Cadangan kerugian fiskal Cadangan kerugian penurunan nilai atas piutang Dibebankan ke laporan laba rugi Komprehensif konsolidasian 625.536.473 276.305.112 2.814.971.673 ( 1.722.759.759 5.439.573.017 ( 193.439.757) - 10.486.332 - - 19.446.412.687 - 1.722.759.759 193.439.757) 387.193.994 123.761.745 500.469.407) - - 1.012.730.467 400.066.857 2.121.062.509 5.256.619.592 - 1.012.730.467 400.066.857 2.314.502.266 - 1.722.759.759 - 5.450.059.349 - 19.446.412.687 Manajemen berpendapat bahwa aset pajak tangguhan tersebut dapat dipulihkan kembali melalui penghasilan kena pajak di masa yang akan datang. Ekshibit E/28 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 16. IMBALAN KERJA KARYAWAN Kelompok Usaha mencatat liabilitas diestimasi bersih untuk imbalan kerja karyawan pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp 4.050.921.867, yang disajikan sebagai akun “Liabilitas Tidak Lancar Liabilitas Diestimasi Imbalan Kerja Karyawan” di laporan posisi keuangan konsolidasian. Rincian saldo dari akun tersebut adalah sebagai berikut: Juni 2014 Nilai kini kewajiban imbalan kerja karyawan Divestasi entitas anak ( Keuntungan aktuarial yang tidak diakui di laporan posisi keuangan, neto 4.050.921.867 492.341.773) Saldo akhir tahun 3.558.580.094 Desember 2013 3.174.120.067 - - 876.801.800 4.050.921.867 Analisa atas mutasi saldo liabilitas diestimasi untuk imbalan kerja karyawan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut: Juni 2014 Saldo awal tahun Divestasi entitas anak Penyisihan imbalan kerja selama tahun berjalan Penyesuaian kurtailemen dan penyelesaian ( Saldo akhir tahun Desember 2013 4.050.921.867 492.341.773) ( 2.783.563.138 1.479.565.534 212.206.805) 3.558.580.094 4.050.921.867 Beban imbalan kerja karyawan yang dibebankan untuk tahun 2013 adalah sebesar Rp 1.479.565.534, yang disajikan sebagai bagian dari akun “Beban Usaha” di dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, dengan rincian sebagai berikut: Juni 2014 Beban jasa masa kini Beban bunga Amortisasi kerugian aktuaria Dampak kurtailemen dan penyelesaian - Total - Desember 2013 ( ( 1.520.241.907 129.124.840 22.773.894) 147.027.319) 1.479.565.534 Pada 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, penyisihan imbalan kerja tersebut di atas merupakan estimasi manajemen berdasarkan perhitungan aktuaris PT Padma Radya Aktuaria, aktuaris independen, dengan menggunakan metode “Projected-Unit-Credit”. Asumsi dasar yang digunakan pada perhitungan aktuaris tersebut pada tahun 2014 dan tahun 2013 adalah sebagai berikut, antara lain: 2014 Tingkat mortalita Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji tahunan Umur pensiun (Tahun) : : : : TMI3 8,25% 7% 55 Ekshibit E/29 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 17. MODAL SAHAM Rincian pemilikan saham Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut: Pemegang Saham Ora Pro Nobis International Corp. Creative One Ltd. Credit Suisse AG Singapore Trust Aspires Inc. PT Syailendra Capital Masyarakat (masing-masing dengan pemilikan kurang dari 5%) Total Total saham Persentase ditempatkan dan pemilikan disetor penuh Total 23,93% 17,40% 14,25% 11,97% 7,74% 140.000.000 101.782.500 83.362.500 69.997.500 45.250.000 14.000.000.000 10.178.250.000 8.336.250.000 6.999.750.000 4.525.000.000 24,71% 144.607.500 14.460.750.000 100,00% 585.000.000 58.500.000.000 18. TAMBAHAN MODAL DISETOR Saldo agio saham sejumlah Rp 61.046.441.861 pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, merupakan jumlah agio setelah dikurangi dengan biaya emisi sebesar Rp 3.578.558.139 dalam Penawaran Umum Saham Perdana Perusahaan. 19. KEPENTINGAN NON-PENGENDALI Kepentingan non-pengendali (KNP) atas aset neto Entitas anak merupakan bagian pemegang saham minoritas atas aset neto entitas anak yang tidak seluruh sahamnya dimiliki oleh Kelompok Usaha tertentu (Catatan 2b). Juni 2014 PT PT PT PT Kaswall Dinamika Indonesia Sinergitama Komindo Intouch Innovate Indonesia Skye Sab Indonesia Total ( Desember 2013 16.604.052.083 7.662.989.490 137.660.646) - 16.563.877.954 6.915.427.446 160.350.890 23.937.839.295 24.129.380.927 47.577.495.585 20. PENDAPATAN NETO Juni 2014 Juni 2013 Media Billing Telepon selular Kartu perdana dan voucher isi ulang Lain-lain 405.851.911.215 576.090.909 1.378.940.694 653.306.063.571 36.991.967.684 2.134.195.455 2.443.920.630 Total 407.806.942.818 694.876.147.340 Ekshibit E/30 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 20. PENDAPATAN NETO (Lanjutan) Rincian pelanggan dengan jumlah kumulatif melebihi 10% dari jumlah penjualan neto konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut Juni 2014 PT Advisindo PT Optima Media Dinamika PT Lenovo Indonesia Total 69.353.371.773 66.632.476.733 47.500.603.157 Persentase Terhadap Total Penjualan Konsolidasian (%) Juni 2014 Juni 2013 Juni 2013 331.901.482.127 67.273.941.621 - 17,01 16,34 11,65 - 47,76 9,68 21. BEBAN POKOK PENJUALAN Juni 2014 Juni 2013 Media Telepon selular Kartu perdana dan voucher isi ulang Lain-lain 401.416.474.036 2.007.637.540 768.809.011 640.607.417.002 36.943.751.399 2.568.200.532 447.155.719 Total 404.192.920.587 680.566.524.652 Rincian pemasok dengan jumlah kumulatif melebihi 10% dari jumlah pembelian bersih konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: Juni 2014 PT Rajawali Citra Televisi Indonesia PT Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh PT Surya Cipta Televisi Total 53.704.771.731 - Juni 2013 91.285.532.410 83.730.091.721 72.982.691.559 Persentase Terhadap Total Beban Pokok Penjualan Konsolidasian (%) Juni 2014 Juni 2013 - 13,29 13,41 12,30 10,72 22. BEBAN USAHA Beban Umum dan administrasi Gaji Penyusutan dan amortisasi (Catatan 10 dan 11) Sewa Jasa profesional Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar) Juni 2014 Juni 2013 10.121.928.625 1.704.896.287 856.835.661 639.456.170 3.478.071.931 10.248.226.843 2.004.938.740 1.677.776.036 62.201.823 6.792.467.963 Sub total 16.801.188.674 20.785.611.405 Beban Penjualan dan Pemasaran Promosi dan iklan Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 100 juta) 226.865.979 147.072.345 343.319.200 481.762.157 Sub total 373.938.324 825.081.357 17.175.126.998 21.610.692.762 Total Ekshibit E/31 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 23. PENDAPATAN OPERASI LAIN Juni 2014 Juni 2013 Cash back Keuntungan selisih kurs - Neto Insentif penjualan Lain-lain 3.634.313.693 1.935.165.578 173.827.648 806.016.124 2.195.248.791 7.135.324.903 5.286.527.502 Total 5.743.306.919 15.423.117.320 24. BEBAN OPERASI LAIN Juni 2014 Juni 2013 Rugi penjualan entitas anak Lain-lain 19.026.401.992 87.040.298 59.763.186 Total 19.113.442.290 59.763.186 25. LABA (RUGI) NETO PER SAHAM DASAR Rincian dari perhitungan laba neto per saham dasar adalah sebagai berikut: Laba (rugi) neto tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk ( Total rata–rata tertimbang saham yang beredar Juni 2014 Juni 2013 27.102.071.481 ) 1.154.960.239 585.000.000 Laba (rugi) neto per saham dasar ( 585.000.000 46 ) 26. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI Dalam kegiatan usaha normal, Kelompok Usaha melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang berelasi. Piutang atas transaksi usaha dengan pihak-pihak yang berelasi disajikan sebagai bagian dari akun “Piutang Usaha” (Catatan 6), sedangkan saldo atas transaksi di luar usaha disajikan di bawah ini sesuai dengan klasifikasi/ penyajian dalam akunnya masing-masing pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Rincian sifat hubungan dan jenis transaksi yang material dengan pihak yang berelasi adalah sebagai berikut: Pihak yang berelasi Sifat dari hubungan Sifat dari transaksi PT Optima Media Dinamia Pemegang saham PT Optima Kaswall, anak perusahaan tidak langsung Piutang dan utang usaha PT Mazeltov Putra Kaswall Pemegang saham PT Mazeltov Putra Kaswall, anak perusahaan tidak langsung Piutang usaha 2 Ekshibit E/32 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 26. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (Lanjutan) Total Desember 2013 Juni 2014 Aset Lancar Piutang usaha PT Optima Media Dinamika PT Mazeltov Putra Kaswall 162.116.184.138 249.216.104.876 4.160.807.322 T o t a l (Catatan 6) 162.116.184.138 253.376.912.198 Liabilitas Lancar Liabilitas keuangan lancar lainnya PT Optima Media Dinamika (Catatan 14) 5.057.985.407 7.275.765.904 Persentase terhadap total aset/liabilitas konsolidasian (%) Juni 2014 Desember 2013 - 27,45 29,01 0,48 27,45 29,49 1,18 1,13 27. INFORMASI SEGMEN USAHA a. Informasi Segmen Primer Untuk kepentingan manajemen, kegiatan usaha Kelompok Usaha diklasifikasikan menjadi empat (4) segmen usaha, yaitu kartu perdana dan voucher isi ulang, telepon selular, media dan jasa lainnya. Informasi mengenai segmen usaha adalah sebagai berikut: Juni 2014 Telepon Selular Pendapatan ekstern Beban pokok penjualan Laba segmen ( Media Jasa Lainnya Total 576.090.909 405.851.911.215 1.378.940.694 407.806.942.818 2.007.637.540 401.416.474.036 768.809.011 404.192.920.587 4.435.437.179 610.131.683 3.614.022.231 1.431.546.631) Beban usaha yang tidak dapat dialokasikan ( 17.175.126.998) Beban pendanaan neto yang tidak dapat dialokasikan ( 534.969.939) Beban operasi lain neto yang tidak dapat dialokasikan ( 13.370.135.371) Beban pajak penghasilan - neto ( Laba bersih tahun berjalan ( - ) 27.466.210.077) Ekshibit E/33 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 27. INFORMASI SEGMEN USAHA (Lanjutan) a. Informasi Segmen Primer (Lanjutan) Juni 2014 Telepon Selular Aset segmen 4.647.246.304 Media 314.519.196.678 Jasa Lainnya Total 187.175.497 319.353.618.479 Aset yang tidak dapat dialokasikan 271.195.732.730 Total aset 590.549.351.209 Liabilitas segmen 11.177.802.557 333.194.823.362 1.351.301.572 345.723.927.491 Liabilitas yang tidak dapat dialokasikan 81.834.297.003 Total liabilitas 427.558.224.494 Depresiasi dan amortisasi Juni 2013 1.262.310.459 Kartu Perdana dan Voucher Isi Ulang Telepon Selular 278.688.989 Media 163.896.839 1.704.896.287 Jasa Lainnya Total Pendapatan ekstern 36.991.967.684 2.134.195.455 653.306.063.571 2.443.920.630 694.876.147.340 Beban pokok penjualan 36.943.751.399 2.568.200.532 640.607.417.002 447.155.719 680.566.524.652 12.698.646.569 1.996.764.911 14.309.622.688 Laba segmen 48.216.285( 434.005.077) Beban usaha yang tidak dapat dialokasikan ( 21.610.692.762) Beban pendanaan neto yang tidak dapat dialokasikan ( 2.351.687.101) Pendapatan operasi lain neto yang tidak dapat dialokasikan Beban pajak penghasilan - neto Laba bersih tahun berjalan 15.363.354.134 ( - ) 5.710.596.959 Ekshibit E/34 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 27. INFORMASI SEGMEN USAHA (Lanjutan) a. Informasi Segmen Primer (Lanjutan) Juni 2013 Telepon Selular Aset segmen 17.776.012.244 Media 506.335.731.938 Jasa Lainnya 845.445.023 Total 524.957.189.205 Aset yang tidak dapat dialokasikan 436.937.991.238 Total aset 961.895.180.443 Liabilitas segmen 1.293.571.080 525.728.054.441 252.027.003 527.273.652.524 Liabilitas yang tidak dapat dialokasikan 199.952.436.438 Total liabilitas 727.226.088.962 Depresiasi dan amortisasi 1.443.374.902 322.898.179 238.665.659 2.004.938.740 b. Informasi Segmen Geografis Informasi mengenai segmen usaha geografis Kelompok Usaha adalah sebagai berikut: Juni 2014 Telepon selular Media Jasa lainnya Total PENDAPATAN Jawa dan Bali 576.090.909 405.851.911.215 1.378.940.694 407.806.942.818 Total 576.090.909 405.851.911.215 1.378.940.694 407.806.942.818 Juni 2013 Kartu perdana dan voucher isi ulang Telepon selular Media Jasa lainnya Total PENDAPATAN Jawa dan Bali 36.991.967.684 2.134.195.455 653.306.063.571 2.443.920.630 694.876.147.340 Total 36.991.967.684 2.134.195.455 653.306.063.571 2.443.920.630 694.876.147.340 Ekshibit E/35 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 28. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING, IKATAN DAN KONTINJENSI Pihak Ketiga a. Pada tanggal 15 Oktober 2009, Perusahaan menandatangani perjanjian sewa ruangan kantor yang berlokasi di Jalan Kebon Sirih No. 63, Jakarta Pusat dengan PT Mega Best Realty untuk jangka waktu satu tahun dengan harga sewa sejumlah Rp 90.000 per meter persegi per bulan. Pada tanggal 1 April 2010, Perusahaan menandatangani perubahan perjanjian sewa menyewa (addendum) dari perjanjian sewa menyewa tanggal 15 Oktober 2009 dengan PT Mega Best Realty sehubungan dengan adanya tambahan biaya Hak Penggunaan Nama Gedung sebesar Rp 5.000.000.000 (Catatan 11) yang akan dibayar dengan 2 (dua) kali angsuran dan perubahan masa sewa menjadi 5 (lima) tahun dari tanggal 15 Oktober 2009 sampai dengan 14 Oktober 2014. b. Perusahaan menyewakan outlet yang berlokasi di E-Center Karawaci, Tangerang, kepada PT Trikomsel Oke Tbk, untuk jangka waktu sewa dari tanggal 1 Maret 2014 sampai dengan 28 Februari 2015. c. Pada tanggal 21 Oktober 2013, Perusahaan dan Guvera Limited (Guvera) mengadakan perjanjian kerjasama komesil dimana Guvera menunjuk Perusahaan untuk menjadi distributor lokal untuk membantu meluncurkan dan mengoperasikan media jasa pengantar musik Guvera dan konten media lainnya kepada pelanggan dan bisnis di Indonesia. Pembagian keuntungan dari perjanjian kerjasama ini masing-masing ada lah 30% dan 70% untuk Perusahaan dan Guvera. Kedua belah pihak telah menyetujui perjanjian yang berlaku 3 (tiga) tahun yang dimulai pada 20 Juni 2013 sampai dengan 21 Oktober 2016. Sampai tanggal pelaporan dari laporan keuangan konsolidasian, proyek ini masih dalam tahap pengembangan dan tidak ada transaksi signifikan. 29. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING Juni 2014 Setara (IDR) Desember 2013 Valas Setara (IDR) USD Aset Valas Kas dan setara kas Uang muka Aset keuangan lancar lainnya 6.259 6.274.280 - 74.912.680 80.764.438.944 - 14.145 12.871.670 400.000 172.420.744 156.892.782.458 4.875.600.000 Total Aset 6.280.539 80.839.351.624 13.285.815 161.940.803.202 Liabilitas Bagian jangka pendek dari utang bank jangka panjang - - 6.000.000 73.134.000.000 Total Liabilitas - - 6.000.000 73.134.000.000 Aset - Neto - 7.285.815 88.806.803.202 80.839.351.624 Ekshibit E/36 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 30. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN Nilai wajar atas aset dan liabilitas keuangan adalah nilai dimana instrumen dapat dipertukarkan/ diselesaikan antar pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi secara wajar (arm's length transaction), yang bukan berasal dari penjualan yang dipaksakan atau likuidasi. Berikut ini adalah metode dan asumsi yang digunakan untuk memperkirakan nilai wajar setiap kelompok dari instrumen keuangan Kelompok Usaha: 1. Kas dan setara kas, piutang usaha, aset keuangan lancara lainnya, utang usaha, aset keuangan lancar lainnya dan beban masih harus dibayar mendekati nilai tercatatnya karena bersifat jangka pendek. 2. Nilai tercatat dari utang bank mendekati nilai wajarnya disebabkan oleh pemakaian suku bunga mengambang atas instrumen tersebut, dimana tingkat bunga tersebut selalu disesuaikan dengan pasar oleh masing-masing bank. Tabel berikut menyajikan nilai wajar, yang mendekati nilai tercatat, atas aset keuangan Kelompok Usaha: Juni 2014 Desember 2013 A S E T Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas dan setara kas Piutang usaha Aset keuangan lancar lainnya 17.684.185.847 25.496.495.477 316.876.546.721 445.629.930.843 69.928.890.449 56.740.635.182 Total 404.489.623.017 527.867.061.502 Juni 2014 Desember 2013 Liabilitas yang dicatat sebesar nilai wajar atau biaya perolehan yang diamortisasi Utang bank jangka pendek Utang usaha Beban masih harus dibayar Liabilitas keuangan lancar lainnya Bagian jangka pendek dari utang bank jangka panjang 14.819.416.907 334.870.171.758 491.753.752.216 12.231.356.712 11.391.247.560 21.140.826.227 19.800.964.535 73.134.000.000 Total 368.242.354.697 610.899.381.218 Seperti pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, Kelompok Usaha tidak memiliki instrumen keuangan yang dicatat pada nilai wajar. Tidak ada transfer antara Tingkat 1 dan Tingkat 2 pengukuran nilai wajar dan tidak ada transfer masuk dan keluar dari Tingkat 3. Ekshibit E/37 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN Kebijakan manajemen risiko keuangan Kelompok Usaha bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisa risikorisiko keuangan yang dihadapi Kelompok Usaha, menetapkan batasan risiko dan pengendalian yang sesuai serta untuk mengawasi kepatuhan terhadap batasan yang telah ditetapkan. Kebijakan manajemen risiko keuangan yang dijalankan oleh Kelompok Usaha dalam menghadapi risiko tersebut adalah sebagai berikut: a. Risiko Kredit Eksposur risiko kredit Kelompok Usaha terutama timbul dari pengelolaan piutang usaha. Kelompok Usaha melakukan pengawasan kolektibilitas piutang sehingga dapat diterima penagihannya secara tepat waktu dan juga melakukan penelaahan atas masing-masing piutang pelanggan secara berkala untuk menilai potensi timbulnya kegagalan penagihan. Aset b. Juni 2014 Eksposur Nilai tercatat maksimum Desember 2013 Eksposur Nilai tercatat maksimum Kas dan setara kas (tidak termasuk kas kecil) Piutang usaha Aset keuangan lancar lainnya 17.617.087.336 316.876.546.721 69.928.890.449 17.617.087.336 316.876.546.721 69.928.890.449 25.427.396.966 445.629.930.843 56.740.635.182 25.427.396.966 445.629.930.843 56.740.635.182 Total Aset 404.422.524.506 404.422.524.506 527.797.962.991 527.797.962.991 Risiko Tingkat Suku Bunga Eksposur risiko tingkat suku bunga Kelompok Usaha terutama adalah berasal dari utang bank yang diperoleh Kelompok Usaha dimana nilai wajar arus kas di masa depan akan berfluktuasi karena perubahan tingkat suku bunga pasar. Kelompok Usaha mengelola risiko tersebut dengan senantiasa memonitor pergerakan tingkat suku bunga pasar yang berlaku dan mengelola ketersediaan arus kas yang digunakan untuk melunasi pinjaman dan untuk modal kerja. c. Risiko Mata Uang Asing Risiko nilai tukar mata uang asing Kelompok Usaha yang signifikan berasal dari uang muka dan pinjaman yang diperoleh Perusahaan dalam mata uang asing (Catatan 29). Manajemen melakukan penelaahan dan monitoring terhadap pergerakan kurs mata uang asing tersebut. Tabel dibawah ini menunjukan sensitivitas yang memiliki kemungkinan terjadi perubahan di dalam mata uang dolar Amerika Serikat terhadap Rupiah Indonesia dengan asumsi semua variabel adalah tetap, terhadap laba (rugi) sebelum pajak dan ekuitas Kelompok Usaha pada tanggal 30 Juni 2014. Menguat 5% Laba sebelum pajak penghasilan Ekuitas Melemah 5% Laba sebelum pajak penghasilan Ekuitas Peningkatan (Penurunan) ( 4.041.967.581) ( 4.041.967.581) 4.041.967.581 4.041.967.581 Ekshibit E/38 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) d. Risiko Likuiditas Eksposur Kelompok Usaha terhadap risiko likuiditas timbul terutama dari penempatan dana dari kelebihan penerimaan kas setelah dikurangkan dari penggunaan kas untuk mendukung kegiatan usaha Kelompok Usaha. Kelompok Usaha mengelola risiko likuiditas dengan menjaga kecukupan arus kas dan fasilitas bank dengan terus memonitor proyeksi arus kas dan ketersediaan dana. Kelompok Usaha juga menerapkan manajemen risiko likuiditas yang berhati-hati dengan mempertahankan saldo kas yang cukup yang berasal dari penagihan hasil penjualan dan menempatkan kelebihan dana kas dalam instrumen keuangan dengan tingkat risiko yang rendah namun memberikan imbal hasil yang memadai serta memperhatikan reputasi dan kredibilitas lembaga keuangan. Tabel berikut ini merupakan ringkasan atas liabilitas keuangan berdasarkan Kelompok Usaha pada akhir periode pelaporan berdasarkan pembayaran kontraktual sebelum didiskontokan: Permintaan segera atau antara satu tahun Lebih dari satu tahun Total Aset Keuangan Kas dan setara kas Piutang usaha Aset keuangan lancar lainnya 17.684.185.847 316.876.546.721 69.928.890.449 - 17.684.185.847 316.876.546.721 69.928.890.449 Total 404.489.623.017 - 404.489.623.017 Liabilitas Keuangan Utang usaha Beban masih harus dibayar Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya 334.870.171.758 12.231.356.712 21.140.826.227 - 334.870.171.758 12.231.356.712 21.140.826.227 Total 368.242.354.697 - 368.242.354.697 e. Manajemen permodalan Kelompok Usaha melakukan pengelolaan modal untuk memastikan kelangsungan hidup Kelompok Usaha serta mencapai struktur permodalan yang optimal untuk memaksimalkan manfaat bagi pemegang saham. Manajemen Kelompok Usaha secara berkala melakukan penelaahan dan mengelola struktur permodalan dengan mempertimbangkan kebutuhan modal masa depan, biaya modal, tingkat profitabilitas, proyeksi arus kas dan proyeksi peluang investasi. Kelompok Usaha melakukan penelaahan struktur modal berdasarkan gearing ratio konsolidasian. Gearing ratio didapatkan dengan membagi utang neto dengan total ekuitas. Utang neto didapat dengan mengurangkan jumlah utang dengan kas dan setara kas serta aset keuangan tidak lancar lainnya. Ekshibit E/39 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) e. Manajemen permodalan (Lanjutan) Gearing ratio pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut: Juni 2014 Total Pinjaman - Desember 2013 87.953.416.907 Kas dan setara kas Aset keuangan tidak lancar lainnya – dana yang dibatasi pengunaannya ( 17.684.185.847) ( 25.496.495.477) ( 4.875.600.000 ) Pinjaman neto ( 17.684.185.847) 57.581.321.430 198.241.990.569 213.541.312.854 Ekuitas Rasio pinjaman bersih terhadap modal ( 8,92%) 26,96% 32. REKLASIFIKASI AKUN Akun tertentu pada laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal 30 Juni 2013 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, sebagai berikut: Deskripsi Sebelum reklasifikasi Reklasifikasi Sesudah reklasifikasi 30 Juni 2013 Peralatan dan perabotan kantor Sarana dan prasarana Akumulasi penyusutan kendaraan Akumulasi penyusutan peralatan dan perabotan kantor 5.120.326.365 2.315.441.495 ( 159.988.782 159.988.782) 5.280.315.147 2.155.452.713 712.927.845 ( 172.933.810) 539.994.035 2.374.959.405 172.933.810 2.547.893.215 33. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Manajemen Kelompok Usaha bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan ini yang selesai pada tanggal 25 Juli 2014.