April 2001 - pt skybee tbk

advertisement
PT SKYBEE Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Laporan Keuangan Konsolidasian (tidak diaudit)
30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 dan
untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal–tanggal
30 Juni 2014 dan 2013
PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 DAN
UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2014 DAN 2013
DAFTAR ISI
Pernyataan Direksi
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
Exhiibit
A
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian
B
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian
C
Laporan Arus Kas Konsolidasian
D
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
E
Ekshibit A
PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2014 DAN 31 DESEMBER 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
A S E T
ASET LANCAR
Kas dan setara kas
Piutang usaha
Pihak ketiga - setelah dikurangi cadangan kerugian
penurunan nilai sejumlah Rp 6.891.039.036
pada tahun 2014 dan 2013
Pihak berelasi
Aset keuangan lancar lainnya
Persediaan, setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai
sejumlah Rp 1.600.267.161 pada 2014 dan 2013
Pajak dibayar di muka
Beban dibayar di muka dan uang muka
Aset lancar lainnya
Catatan
2014
5
17.684.185.847
25.496.495.477
6
6,26
7
154.760.362.583
162.116.184.138
69.928.890.449
192.253.018.645
253.376.912.198
56.740.635.182
8
15a
9
2.447.785.267
7.587.406.447
165.195.152.553
2.127.191.806
4.498.902.724
13.143.950.851
199.979.184.915
15.393.473.815
581.847.159.090
760.882.573.807
2.779.739.782
5.256.619.592
665.832.745
3.958.642.068
5.450.059.349
88.704.107.340
8.702.192.119
98.112.808.757
590.549.351.209
858.995.382.564
Total Aset Lancar
ASET TIDAK LANCAR
Aset tetap, setelah dikurangi akumulasi penyusutan sejumlah
Rp 7.018.911.488 pada tahun 2014, Rp 6.735.854.711 pada
tahun 2013
Aset pajak tangguhan
Aset tidak lancar lainnya
Total Aset Tidak Lancar
TOTAL
ASET
10
15e
11
2013
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian tak terpisahkan dari
Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan
Ekshibit A/2
PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2014 DAN 31 DESEMBER 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
2014
12
-
2013
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Utang bank jangka pendek
Utang usaha
Pihak ketiga
Beban yang masih harus dibayar
Uang muka penjualan
Utang pajak
Liabilitas keuangan lancar lainnya
Bagian pinjaman bank jangka panjang yang
jatuh tempo dalam satu tahun
Liabilitas lancar lainnya
13
14.819.416.907
334.870.171.758
12.231.356.712
48.344.328.466
6.161.017.499
21.140.826.227
491.753.752.216
11.391.247.560
1.730.788.307
8.460.464.706
19.800.964.535
1.251.943.738
73.134.000.000
866.100.925
423.999.644.400
621.956.735.156
3.558.580.094
-
4.050.921.867
19.446.412.687
3.558.580.094
23.497.334.554
427.558.224.494
645.454.069.710
58.500.000.000
61.046.441.861
19.315.303.927
58.500.000.000
61.046.441.861
46.417.375.408
138.861.745.788
165.963.817.269
24.129.380.927
47.577.495.585
Total Ekuitas
162.991.126.715
213.541.312.854
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
590.549.351.209
858.995.382.564
15b
14,26
12
Total Liabilitas Jangka Pendek
LIABILITAS JANGKA PANJANG
Liabilitas diestimasi imbalan kerja karyawan
Liabilitas tidak lancar lainnya
16
15e
Total Liabilitas Jangka Panjang
Total Liabilitas
EKUITAS
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk
Modal saham – nilai nominal Rp 100 per saham
Modal dasar – 1.400.000.000 saham
Modal ditempatkan dan disetor penuh – 585.000.000 saham
Agio saham, neto
Saldo laba - belum ditentukan penggunaanya
17
18
Total ekuitas yang dapat
diatribusikan kepada pemilik entitas induk
Kepentingan non-pengendali
19
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian tak terpisahkan dari
Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan
Ekshibit B
PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN
UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2014 DAN 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
2014
PENDAPATAN
20
407.806.942.818
694.876.147.340
BEBAN POKOK PENJUALAN
21
( 404.192.920.587 ) (
680.566.524.652 )
LABA BRUTO
Beban umum dan administrasi
Beban penjualan dan pemasaran
Beban keuangan
Pendapatan keuangan
Pendapatan operasi lain
Beban operasi lain
3.614.022.231
22
22
23
24
(RUGI) LABA SEBELUM BEBAN (MANFAAT) PAJAK PENGHASILAN
BEBAN PAJAK PENGHASILAN - NETO
2013
( 16.801.188.674 ) (
(
373.938.324 ) (
(
967.624.089 ) (
432.654.150
5.743.306.919
( 19.113.442.290 ) (
20.785.611.405 )
825.081.357 )
2.639.668.992 )
287.981.891
15.423.117.320
59.763.186 )
( 27.466.210.077 )
5.710.596.959
15c
(RUGI) LABA NETO TAHUN BERJALAN
14.309.622.688
-
-
( 27.466.210.077 )
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN
-
5.710.596.959
-
TOTAL PENDAPATAN KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
( 27.466.210.077 )
5.710.596.959
(Rugi) laba neto/total (rugi) pendapatan komprehensif yang
dapat diatribusikan kepada:
Pemilik entitas induk
Kepentingan non-pengendali
( 27.102.071.481 )
(
364.138.596 )
1.154.960.239
4.555.636.720
Total
( 27.466.210.077 )
5.710.596.959
LABA NETO PER SAHAM DASAR
25
(
46)
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian tak terpisahkan dari
Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan
2
Ekshibit C
PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2014 DAN 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Ekuitas yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk
Modal saham
Saldo laba Ditempatkan
Agio saham,
belum
dan disetor
bersih
ditentukan
penuh
Penggunaannya
Saldo 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012
Total pendapatan komprehensif tahun berjalan
58.500.000.000
-
61.046.441.861
-
Kepentingan
non-pengendali
Total ekuitas
56.998.702.801
52.413.349.922
228.958.494.523
1.154.960.239
4.555.636.720
5.710.596.959
Saldo 30 Juni 2013
58.500.000.000
61.046.441.861
58.153.663.040
56.968.986.579
234.669.091.482
Saldo 1 Januari 2014 / 31 Desember 2013
58.500.000.000
61.046.441.861
46.417.375.408
47.577.495.585
213.541.312.854
Kepentingan non-pengendali penjualan entitas anak
-
-
Total pendapatan komprehensif tahun berjalan
-
-
Saldo 30 Juni 2014
58.500.000.000
Catatan 17
61.046.441.861
Catatan 18
(
(
23.083.976.062) (
23.083.976.062)
27.102.071.481 ) (
364.138.596) (
27.466.210.077)
19.315.303.927
24.129.380.927
Catatan 19
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan
162.991.126.715
Ekshibit D
PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2014 DAN 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2014
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan dari pelanggan
Pembayaran kepada pemasok dan
karyawan
Pembayaran kas untuk operasi lainnya
Pembayaran pajak
583.173.867.099
(
(
(
Arus kas neto diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Penjualan entitas anak
Perolehan aset tetap
(
721.602.892.557
377.603.810.119) ( 772.051.191.057 )
127.257.695.622)
47.348.111.135
3.249.079.732)
423.220.941
75.063.281.626
Arus kas neto diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas investasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Pelunasan utang bank
Penurunan dana yang dibatasi penggunaannya
Penerimaan pinjaman bank dan hutang lain-lain jangka panjang
2013
(
2.676.966.424 )
5.140.485.800
62.660.149) (
148.764.127)
5.077.825.651
148.764.127 )
(
(
87.953.416.907) ( 50.860.999.400)
(
103.600.000 )
53.282.035.020
Arus kas neto digunakan untuk (diperoleh dari) aktivitas pendanaan
(
87.953.416.907)
PENURUNAN NETO DALAM KAS DAN SETARA KAS
(
7.812.309.630) (
2.317.435.620
508.294.931)
KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN
25.496.495.477
23.909.488.793
KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN
17.684.185.847
23.401.193.862
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian tak terpisahkan dari
Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan
Ekshibit E
PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2014 DAN 31 DESEMBER 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. U M U M
a. Pendirian Perusahaan
PT Skybee Tbk (“Perusahaan”) didirikan di Republik Indonesia dengan nama PT Kreatip Komunikacitra pada
tanggal 10 Juni 1995 berdasarkan akta Notaris Liliana I. Tanuwidjaja, S.H., No. 12. Akta pendirian Perusahaan
telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2 5662.HT.01.01.TH.96
tanggal 6 Maret 1996, dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 62 tanggal 2 Agustus
1996, Tambahan No. 6819. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir
berdasarkan akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 90 tanggal 25 Juni 2012, tentang perubahan susunan Dewan
Komisaris dan Direksi Perusahaan dan telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-0074534.AH.01.09 Tahun 2012 tanggal 14 Agustus 2012.
Sesuai dengan Pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama bergerak dalam
bidang perdagangan telpon selular dan produk penunjang operator selular. Perusahaan terletak di Jl. Kebon
Sirih No. 63, Jakarta. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1996.
b. Penawaran Umum Efek Perusahaan
Berdasarkan dengan Surat Pernyataan Efektif yang diterbitkan oleh Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan
Lembaga Keuangan (“BAPEPAM-LK”) No. S-5887/BL/20104 tanggal 29 Juni 2010, Perusahaan melakukan
penawaran umum perdana kepada masyarakat sebanyak 235.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per
saham melalui Bursa Efek Indonesia dengan harga penawaran sebesar Rp 375 per saham. Pada tanggal 7 Juli
2010, seluruh saham Perusahaan telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia.
c. Struktur Entitas Anak
Entitas beserta entitas-entitas anak selanjutnya disebut sebagai “Kelompok Usaha”.
Persentase kepemilikan Perusahaan, baik secara langsung maupun tidak langsung, dan total aset entitas anak
adalah sebagai berikut:
Nama entitas anak
Persentase
kepemilikan (%)
Total aset (dalam
jutaan Rupiah)
Mulai
beroperasi
secara
komersial
2014
2013
2014
Domisili
Jenis usaha
2013
PT Sinergitama
Komindo (STK)
Jakarta
Perdagangan
dan jasa
2000
55,00
55,00
100.684
117.518
PT Intouch Innovate
Indonesia (INO)
Jakarta
Perdagangan
dan jasa
2008
70,00
70,00
1.390
2.265
PT Kaswall Dinamika
Indonesia (KDI)
Jakarta
Manajemen
periklanan
2009
60,00
60,00
467.528
139.413
PT Skye Sab Indonesia
(SSI)
Jakarta
Keuangan non
bank sebagai
penyedia jasa
e-money
2007
-
51,00
Kepemilikan langsung:
-
3.559
Ekshibit E/2
PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2014 DAN 31 DESEMBER 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
c. Struktur Entitas Anak (Lanjutan)
Nama entitas anak
Domisili
Jenis usaha
Mulai
beroperasi
secara
komersial
Persentase
kepemilikan (%)
2014
2013
Total aset (dalam
jutaan Rupiah)
2014
2013
Kepemilikan tidak langsung:
Melalui KDI:
PT Media World
Indonesia (MWI)
Jakarta
Perdagangan
dan jasa
2007
59,40
59,40
56.808
102.364
PT Media One
Indonesia (MOI)
Jakarta
Perdagangan
dan jasa
2010
59,40
59,40
19.707
37.975
PT Iklania (IKL)
Jakarta
Jasa periklanan
dan lain-lain
2012
30,00
30,00
1.366
1.449
PT Optima Kaswall
(OK)
Jakarta
Perdagangan
dan jasa
2012
30,60
30,60
376.283
447.962
Pada tanggal 21 Desember 2010, Perusahaan menjual sebagian penyertaan sahamnya kepada PT Sinergitama
Mandiri (pihak ketiga), sejumlah 18.244 saham atau sebesar Rp 4.556.000.000. Dengan demikian pemilikan
saham Perusahaan pada PT Sinergitama Komindo (STK) menjadi sebesar 55%.
Berdasarkan akta Notaris No. 07 dari Notaris Leolin Jayayanti, S.H., tanggal 27 Januari 2010, Perusahaan
mengakuisisi 700 saham (dengan nilai nominal Rp 1.000.000 per saham), yang mewakili 70% kepemilikan di
PT Intouch Innovate Indonesia (INO) dengan biaya perolehan sebesar Rp 350.000.000.
Berdasarkan akta Notaris No. 55 dari Notaris Fathiah Helmi, S.H., tanggal 17 Juni 2011, Perusahaan mengakuisisi
3.000 saham (dengan nilai nominal Rp 100.000 per saham), yang mewakili 60% kepemilikan di PT Kaswall
Dinamika Indonesia (KDI) dari PT Mazeltov Putra Kaswall (pihak ketiga) dengan biaya perolehan sebesar Rp
7.000.000.000.
Berdasarkan akta Notaris No. 170 dari Notaris Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn tanggal 22 Oktober 2012,
Perusahaan mengakuisisi 1.071 saham (dengan nilai nominal Rp 1.000.000 per saham), yang mewakili 51%
kepemilikan di PT Skye Sab Indonesia (SSI) dari PT Prima Andalan Mulia (pihak ketiga) dengan biaya perolehan
sebesar Rp 12.000.000.000. Perusahaan mencatat transaksi tersebut menggunakan metode akuisisi (Catatan 4).
Berdasarkan akta No. 14 dari Notaris Mochamad Nova Faisal, S.H., M.Kn., tanggal 6 Mei 2011, KDI mengakuisisi 99
saham (dengan nilai nominal Rp 1.000.000 per saham) yang mewakili 99% kepemilikan PT Media World Indonesia
(MWI) dari Apink Widyasmoko dan Nadia Natalia (pihak ketiga) dengan biaya perolehan sebesar Rp 99.000.000.
Berdasarkan akta Notaris Mochamad Nova Faisal, S.H., M.Kn. No. 1 tanggal 1 Desember 2010, KDI mendirikan
PT Media One Indonesia (MOI) dengan jumlah 75 saham (dengan nilai nominal Rp 1.000.000 per saham) atau
sejumlah Rp 75.000.000, yang mewakili 75% kepemilikan.
Berdasarkan akta Notaris Mochamad Nova Faisal, S.H., M.Kn. No. 11 tanggal 6 Mei 2011, KDI meningkatkan
kepemilikan saham di MOI sebesar Rp 24.000.000 sehingga pemilikan saham di MOI sebesar 99%.
Berdasarkan akta Notaris No. 9 dari Notaris Nana Zaenah, S.H., tanggal 25 Pebruari 2011, KDI mendirikan
PT Iklania (IKL) dengan jumlah modal disetor sebesar Rp 500.000.000. Jumlah penyertaan modal KDI pada IKL
adalah sebesar Rp 250.000.000 yang mewakili 50% kepemilikan.
Berdasarkan akta Notaris No. 26 dari Notaris Edwar S.H., tanggal 27 November 2011, KDI mendirikan PT Optima
Kaswall (OK) dengan jumlah modal disetor sebesar Rp 300.000.000. Jumlah penyertaan modal KDI pada OK adalah
sebesar Rp 153.000.000 yang mewakili 51% kepemilikan.
Ekshibit E/3
PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2014 DAN 31 DESEMBER 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
c. Struktur Entitas Anak (Lanjutan)
Pada tanggal 21 Mei 2014, Perusahaan menjual 1.071 lembar saham, yang mewakili 51% kepemilikan di SSI
kepada PT Saberro Skye Mandiri (pihak ketiga) dengan harga jual sebesar Rp 5.140.485.800.
d. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Karyawan
Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah
sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama
Komisaris Independen
Direksi
Direktur Utama
Direktur
Direktur Independen
2014
2013
:
:
Hindrata Lengkey
Novica Mulia Komala
Hendra Kendro
Novica Mulia Komala
:
:
:
Sugiono Wiyono Sugialam
Juliana Julianti Samudro
Meiliana Widjaja
Pontus Sonnerstedt
Meiliana Widjaja
Januarius Gunawan
Susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
Ketua
Anggota
Anggota
:
:
:
Novica Mulia Komala
Silvyanna Nagasastra
Dody Setiabudi
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 65/SB/ DIR/VII/11 tentang pengangkatan sekretaris Perusahaan tanggal
6 Juli 2011, Perusahaan menetapkan Saudari Meiliana Widjaja sebagai Sekretaris Perusahaan terhitung sejak
tanggal tersebut.
Jumlah beban kompensasi bruto bagi manajemen kunci (termasuk anggota Dewan Komisaris dan Direksi)
Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing adalah
sejumlah Rp 1.823.825.000 dan Rp 3.649.850.000.
Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, Kelompok Usaha mempunyai pegawai tetap masing-masing
sejumlah 101 dan 125 orang (tidak diaudit).
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING
a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian
Laporan keuangan konsolidasian telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”),
yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan
Akuntan Indonesia serta peraturan-peraturan serta Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan
yang diterbitkan oleh BAPEPAM-LK.
Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep akrual (accrual basis), kecuali laporan arus kas
konsolidasian, dengan menggunakan konsep biaya historis (historical cost concept), dengan pengecualian seperti
yang disebutkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang relevan.
Mata uang pelaporan yang digunakan pada laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah, yang merupakan
mata uang fungsional Kelompok Usaha.
Perubahan Kebijakan Akuntansi
Kebijakan akuntansi yang diterapkan konsisten dengan tahun keuangan sebelumnya, kecuali untuk penerapan
PSAK dan ISAK baru dan revisi yang berlaku efektif pada atau setelah tanggal 1 Januari 2013. Perubahan
kebijakan akuntansi Kelompok Usaha telah dibuat sesuai kebutuhan, sesuai dengan ketentuan transisi yang
relevan dalam PSAK dan ISAK masing-masing.
Ekshibit E/4
PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2014 DAN 31 DESEMBER 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian (Lanjutan)
Perubahan Kebijakan Akuntansi (Lanjutan)
Berikut ini adalah PSAK revisi dan baru yang berlaku efektif pada tahun 2013 yang tidak relevan dengan
Kelompok Usaha:
•
PSAK No. 38 (Revisi 2012), “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali”.
PSAK-PSAK Revisian dan PSAK-PSAK Baru dan ISAK-ISAK baru yang Telah Diterbitkan namum Belum Berlaku
Efektif
Kelompok Usaha belum mengadopsi PSAK revisian berikut yang telah diterbitkan namun dan akan berlaku efektif
untuk periode tahunan yang dimulai 1 Januari 2014 ataupun periode setelahnya, yang terdiri dari:


ISAK No. 27 “Pengalihan Aset dari Pelanggan”;
ISAK No. 28 “Pengakhiran Liabilias Keuangan dengan Instrumen Ekuitas”.
Kelompok Usaha sedang dalam proses penentuan dampak PSAK revisian ini yang telah diterbitkan namun belum
berlaku efektif terhadap laporan keuangan konsolidasian.
b. Prinsip-prinsip Konsolidasian
Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Kelompok Usaha yang dimiliki oleh Perusahaan
(secara langsung atau tidak langsung) dengan kepemilikan saham lebih dari 50%.
Seluruh transaksi dan saldo akun antar perusahaan yang signifikan (termasuk laba atau rugi yang belum
direalisasi) telah dieliminasi.
Entitas anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Kelompok Usaha memperoleh
pengendalian, sampai dengan tanggal entitas induk kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika
Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui entitas anak, lebih dari setengah kekuasaan
suara entitas.
Rugi entitas anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada kepentingan non-pengendali (“KNP”)
bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit.
Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Perusahaan:







menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas entitas anak;
menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP;
menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada;
mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima;
mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya;
mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi; dan
mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif ke
laporan laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba.
KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari entitas anak yang tidak dapat diatribusikan
secara langsung maupun tidak langsung oleh Perusahaan, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian
yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.
Ekshibit E/5
PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2014 DAN 31 DESEMBER 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
c. Kombinasi Bisnis
Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi (acquisition method). Biaya perolehan dari sebuah
akuisisi diukur pada nilai agregat imbalan yang dialihkan, diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan
jumlah setiap KNP pada pihak yang diakuisisi. Untuk setiap kombinasi bisnis, pihak pengakuisisi mengukur KNP
pada entitas yang diakuisisi baik pada nilai wajar ataupun pada proporsi kepemilikan KNP atas aset neto yang
teridentifikasi dari entitas yang diakuisisi. Biaya-biaya akuisisi yang timbul dibebankan langsung dan disertakan
dalam beban-beban administrasi.
Ketika melakukan akuisisi atas sebuah bisnis, Perusahaan mengklasifikasikan dan menentukan aset keuangan
yang diperoleh dan liabilitas keuangan yang diambil alih berdasarkan pada persyaratan kontraktual, kondisi
ekonomi, dan kondisi terkait lain yang ada pada tanggal akuisisi. Hal ini termasuk pengelompokan derivatif
melekat dalam kontrak utama oleh pihak yang diakuisisi.
Dalam suatu kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap, pihak pengakuisisi mengukur kembali kepentingan
ekuitas yang dimiliki sebelumnya pada pihak yang diakuisisi pada nilai wajar tanggal akuisisi dan mengakui
keuntungan atau kerugian yang dihasilkan dalam laporan laba rugi.
Imbalan kontinjensi yang dialihkan oleh pihak pengakuisisi diakui pada nilai wajar tanggal akuisisi. Perubahan
nilai wajar atas imbalan kontinjensi setelah tanggal akuisisi yang diklasifikasi sebagai aset atau liabilitas, akan
diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian atau pendapatan komprehensif lain sesuai dengan
PSAK No. 55 (Revisi 2011). Jika diklasifikasikan sebagai ekuitas, imbalan kontinjensi tidak diukur kembali dan
penyelesaian selanjutnya diperhitungkan dalam ekuitas.
Pada tanggal akuisisi, goodwill awalnya diukur pada biaya perolehan yang merupakan selisih lebih nilai agregat
dari imbalan yang dialihkan dan jumlah setiap KNP atas selisih jumlah dari aset teridentifikasi yang diperoleh
dan liabilitas yang diambil alih. Jika imbalan tersebut kurang dari nilai wajar aset neto entitas anak yang
diakuisisi, selisih tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Setelah pengakuan awal, goodwill diukur pada jumlah tercatat dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai.
Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dari suatu kombinasi bisnis, sejak tanggal akuisisi
dialokasikan kepada setiap Unit Penghasil Kas (“UPK”) dari Kelompok Usaha yang diharapkan akan bermanfaat
dari sinergi kombinasi tersebut, terlepas dari apakah aset atau liabilitas lain dari pihak yang diakuisisi
ditetapkan atas UPK tersebut.
Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu UPK dan operasi tertentu atas UPK tersebut dihentikan, maka
goodwill yang diasosiasikan dengan operasi yang dihentikan tersebut termasuk dalam jumlah tercatat operasi
tersebut ketika menentukan keuntungan atau kerugian dari pelepasan. Goodwill yang dilepaskan tersebut
diukur berdasarkan nilai relatif operasi yang dihentikan dan porsi UPK yang ditahan.
d. Aset dan Liabilitas Keuangan
1. Aset dan Liabilitas Keuangan
a. Aset Keuangan
Pengakuan awal
Aset keuangan dalam lingkup PSAK
No. 55 (Revisi 2011) diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan
laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan
tersedia untuk dijual, atau sebagai derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam
lindung nilai yang efektif.
Aset keuangan Kelompok Usaha terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha, aset keuangan lancar
lainnya dan aset tidak lancar lainnya.
Ekshibit E/6
PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2014 DAN 31 DESEMBER 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
d. Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan)
1. Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan)
a. Aset Keuangan (Lanjutan)
Pengakuan awal (Lanjutan)
Aset keuangan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi terdiri dari aset keuangan yang diklasifikasikan
ke dalam kelompok untuk diperdagangkan dan aset keuangan pada saat pengakuan awal ditetapkan pada
nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk diperdagangkan jika diperoleh untuk tujuan dijual
atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Aset derivatif juga diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk
diperdagangkan kecuali ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif. Aset keuangan yang
diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dicatat di laporan posisi keuangan konsolidasian pada
nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Kelompok Usaha tidak memiliki aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan diukur melalui
laporan laba rugi.
i. Pinjaman yang Diberikan dan Piutang
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap
atau telah ditentukan yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif dan Kelompok Usaha tidak berniat
untuk menjualnya segera atau dalam waktu dekat.
Kelompok Usaha pinjaman dan piutang terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang
lain-lain.
ii. Dimiliki hingga Jatuh Tempo
Dimiliki hingga jatuh tempo (held-to-maturity) adalah aset keuangan non-derivatif dengan
pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan dimana Kelompok
Usaha mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga
jatuh tempo, dan tidak ditetapkan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi atau tersedia untuk
dijual.
Kelompok Usaha tidak memiliki aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan dimiliki
hingga jatuh tempo.
iii. Tersedia untuk Dijual Aset Keuangan
Kategori tersedia untuk dijual (available-for-sale) adalah aset keuangan non-derivatif yang
ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan ke dalam salah satu kategori
aset keuangan lainnya.
Kelompok Usaha tidak memiliki aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan tersedia
untuk dijual aset keuangan
Ekshibit E/7
PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2014 DAN 31 DESEMBER 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
d. Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan)
1. Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan)
b. Liabilitas Keuangan
Liabilitas keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2011) diklasifikasikan sebagai liabilitas
keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan liabilitas keuangan yang diukur
dengan biaya perolehan diamortisasi. Kelompok Usaha menentukan klasifikasi liabilitas keuangan pada
saat pengakuan awal.
Liabilitas keuangan Kelompok Usaha terdiri atas utang usaha, liabilitas keuangan lancar lainnya, beban
masih harus dibayar dan utang bank
i. Liabilitas keuangan diukur melalui laporan laba rugi
Liabilitas keuangan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi terdiri dari liabilitas keuangan yang
diklasifikasikan ke dalam kelompok untuk diperdagangkan dan liabilitas keuangan pada saat
pengakuan awal ditetapkan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk diperdagangkan jika diperoleh untuk
tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Liabilitas derivatif juga diklasifikasikan sebagai
dimiliki untuk diperdagangkan kecuali ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif.
Liabilitas keuangan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dicatat di laporan posisi keuangan
konsolidasian pada nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian diakui dalam laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian.
Kelompok Usaha tidak memiliki liabilitas keuangan diukur melalui laporan laba rugi.
ii. Pinjaman dan utang
Pinjaman adalah liabilitas keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan
yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif dan Kelompok Usaha tidak berniat untuk menjualnya
segera atau dalam waktu dekat.
c. Pengakuan
Pada saat pengakuan awal, aset atau liabilitas keuangan diukur
liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan
dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung
penerbitan liabilitas keuangan. Pengukuran aset dan liabilitas
tergantung pada klasifikasi aset dan liabilitas keuangan tersebut.
pada nilai wajar, kecuali aset dan
laba rugi, ditambah atau dikurangi
atas perolehan aset keuangan atau
keuangan setelah pengakuan awal
2. Pengukuran Nilai Wajar
Nilai wajar adalah nilai di mana suatu aset dapat dipertukarkan, atau suatu liabilitas diselesaikan antara
pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melaksanakan transaksi wajar (arm’s length transaction)
pada tanggal pengukuran.
Jika tersedia, Kelompok Usaha mengukur nilai wajar instrumen keuangan dengan menggunakan harga
kuotasi di pasar aktif untuk instrumen tersebut. Suatu pasar dianggap aktif jika harga kuotasi sewaktu waktu
dan secara berkala tersedia dan mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan teratur dalam suatu
transaksi yang wajar.
Ekshibit E/8
PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2014 DAN 31 DESEMBER 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
d.
Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan)
2. Pengukuran Nilai Wajar (Lanjutan)
Jika pasar suatu instrumen keuangan tidak aktif, Kelompok Usaha menentukan nilai wajar dengan
menggunakan teknik penilaian mencakup penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar
oleh pihak-pihak yang memahami, berkeinginan, dan jika tersedia, referensi atas nilai wajar terkini dari
instrumen lain yang secara substansial sama, penggunaan analisa arus kas yang didiskonto dan penggunaan
model penetapan harga opsi (option pricing model).
Jika tersedia, Kelompok Usaha mengukur nilai wajar instrumen keuangan dengan menggunakan harga
kuotasi di pasar aktif untuk instrumen tersebut. Suatu pasar dianggap aktif jika harga kuotasi sewaktu
waktu dan secara berkala tersedia dan mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan teratur dalam suatu
transaksi yang wajar.
3. Hirarki Nilai Wajar
PSAK No. 60 mensyaratkan pengungkapan tertentu yang mensyaratkan klasifikasi aset keuangan dan
liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar dengan menggunakan hirarki nilai wajar yang mencerminkan
signifikansi input yang digunakan di dalam melakukan pengukuran nilai wajar. Hirarki nilai wajar memiliki
tingkatan sebagai berikut:
Tingkat 1: Kuotasi pasar (belum disesuaikan) di dalam pasar aktif bagi aset maupun liabilitas yang dapat
diidentifikasi.
Tingkat 2: Input selain kuotasi pasar yang termasuk di dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi bagi aset
atau liabilitas, baik langsung (misalnya, harga) maupun tidak langsung (misalnya, derivatif
harga).
Tingkat 3: Input bagi aset dan liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input
yang tidak dapat diobservasi).
4. Pengukuran Biaya Perolehan Diamortisasi
Biaya perolehan diamortisasi dari aset dan liabilitas keuangan adalah jumlah aset atau liabilitas keuangan
yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan
amortisasi kumulatif dengan menggunakan metode suku bunga efektif (effective interest rate method) yang
dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi penyisihan kerugian
penurunan nilai.
5. Penurunan Nilai dari Aset Keuangan
Kebijakan akuntansi atas penurunan nilai aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi
adalah sebagai berikut:
Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, Kelompok Usaha mengevaluasi apakah terdapat
bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset
keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi
hanya jika terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau
lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa
yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok
aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
Kelompok Usaha pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif penurunan nilai secara individual
atas aset keuangan yang signifikan secara individual, dan secara individual atau kolektif untuk aset
keuangan yang tidak signifikan secara individual.
Ekshibit E/9
PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2014 DAN 31 DESEMBER 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
d. Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan)
5. Penurunan Nilai dari Aset Keuangan (Lanjutan)
Jika Kelompok Usaha menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai aset keuangan
yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka Perusahaan
memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang
serupa dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai
secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam
penilaian penurunan nilai secara kolektif.
Jumlah kerugian penurunan nilai atas aset keuangan yang penurunan nilainya dievaluasi secara individual
diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa
datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Nilai
tercatat aset tersebut dikurangi melalui akun cadangan kerugian penurunan nilai dan beban kerugian diakui
pada laporan laba rugi komprehensif.
Arus kas masa datang dari kelompok aset keuangan yang penurunan nilainya dievaluasi secara kolektif,
diestimasi berdasarkan arus kas kontraktual atas aset-aset di dalam kelompok tersebut dan kerugian historis
yang pernah dialami atas aset-aset yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dengan karakteristik
risiko kredit kelompok tersebut. Kerugian historis yang pernah dialami kemudian disesuaikan berdasarkan
data terkini yang dapat diobservasi untuk mencerminkan kondisi saat ini yang tidak berpengaruh pada
periode terjadinya kerugian historis tersebut, dan untuk menghilangkan pengaruh kondisi yang ada pada
periode historis namun sudah tidak ada lagi pada saat ini.
6. Penghentian Pengakuan
Kelompok Usaha menghentikan pengakuan aset keuangan pada saat hak kontraktual atas arus kas yang
berasal dari aset keuangan tersebut kadaluarsa atau Kelompok Usaha mentransfer seluruh hak untuk
menerima arus kas kontraktual dari aset keuangan dalam transaksi di mana Kelompok Usaha secara
substansial telah mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan yang ditransfer.
Setiap hak atau liabilitas atas aset keuangan yang ditransfer yang timbul atau yang masih dimiliki oleh
Kelompok Usaha diakui sebagai aset atau liabilitas secara terpisah.
Kelompok Usaha menghentikan pengakuan liabilitas keuangan pada saat kewajiban yang ditetapkan dalam
kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluarsa.
Dalam transaksi di mana Kelompok Usaha secara subtansial tidak memiliki atau tidak mentransfer seluruh
risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan, Kelompok Usaha menghentikan pengakuan aset
tersebut jika Perusahaan tidak lagi memiliki pengendalian atas aset tersebut. Hak dan kewajiban yang
timbul atau yang masih dimiliki dalam transfer tersebut diakui secara terpisah sebagai aset atau liabilitas.
Dalam transfer di mana pengendalian atas aset masih dimiliki, Kelompok Usaha tetap mengakui aset yang
ditransfer tersebut sebesar keterlibatan yang berkelanjutan, di mana tingkat keberlanjutan Perusahaan
dalam aset yang ditransfer adalah sebesar perubahan nilai aset yang ditransfer.
7. Saling hapus
Aset dan liabilitas keuangan saling hapus (set-off) dan nilai neto yang dilaporkan dalam laporan posisi
keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, Kelompok Usaha ada hak hukum saat ini dilaksanakan untuk
mengimbangi jumlah yang diakui dan ada niat untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan
aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.
e. Kas dan Setara Kas
Kas dan setara kas terdiri dari saldo kas dan bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu 3 (tiga)
bulan atau kurang dari tanggal penempatannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.
f. Dana yang dibatasi Pengunaannya
Bank yang dijaminkan untuk fasilitas pinjaman disajikan sebagai “Dana yang dibatasi pengunaannya”.
Ekshibit E/10
PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2014 DAN 31 DESEMBER 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
g. Transaksi dengan Pihak-pihak yang Berelasi
Suatu pihak dianggap berelasi dengan Kelompok Usaha jika:
langsung, atau tidak langsung yang melalui satu atau lebih perantara, suatu pihak (i) mengendalikan, atau
dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama,dengan Kelompok Usaha; atau (ii) memiliki
kepentingan dalam Kelompok Usaha yang memberikan pengaruh signifikan atas Kelompok Usaha; atau (iii)
memiliki pengendalian bersama atas Kelompok Usaha;
b. suatu pihak yang berelasi dengan Kelompok Usaha;
c. suatu pihak adalah ventura bersama di mana Kelompok Usaha sebagai ventura;
d. suatu pihak adalah anggota dari personil manajemen kunci Kelompok Usaha atau induk;
e. suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dari individu yang diuraikan dalam butir (a) atau (d);
f. suatu pihak adalah entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan oleh atau
untuk di mana hak suara signifikan pada beberapa entitas, langsung maupun tidak langsung, individu seperti
diuraikan dalam butir (d) atau (e); atau
g. suatu pihak adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari Kelompok Usaha atau
entitas yang terkait dengan Kelompok Usaha.
a.
Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan
keuangan konsolidasian yang relevan.
h. Persediaan
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower
of cost or net realizable value). Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang
(weighted-average method). Penyisihan untuk persediaan usang, jika diperlukan, ditentukan berdasarkan hasil
penelaahan terhadap keadaan fisik persediaan pada akhir tahun.
i. Beban Dibayar Di Muka
Beban dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode
garis lurus (straight-line method).
j. Aset Tak Berwujud
Aset tak berwujud terdiri dari hak operasional yang berasal dari akuisisi entitas anak dan pembelian program
komputer dan biaya penerapannya dan disajikan di laporan posisi keuangan konsolidasian. Aset tak berwujud
diakui jika Kelompok Usaha kemungkinan besar akan memperoleh manfaat ekonomis masa depan dari aset tak
berwujud tersebut dan biaya aset tersebut dapat diukur dengan andal.
Hak operasional berasal dari kombinasi bisnis dicatat pada nilai wajar pada tanggal akuisisi. Hak operasional
mempunyai umur manfaat yang tidak terbatas dan dicatat pada nilai perolehan dikurangi dengan cadangan
penurunan nilai, jika ada. Program komputer dicatat pada harga perolehan dikurangi dengan akumulasi
amortisasi dan penurunan nilai, jika ada. Program komputer diamortisasi berdasarkan estimasi umur manfaat.
Kelompok Usaha harus mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tak berwujud. Apabila nilai
tercatat aset tak berwujud melebihi estimasi nilai yang dapat diperoleh kembali, maka nilai tercatat aset
tersebut diturunkan kembali menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali.
k. Aset Tetap
Pada pengakuan awal, aset tetap dinilai sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan aset meliputi harga
pembelian dan semua biaya yang dapat diatribusikan langsung untuk membawa aset tersebut ke suatu kondisi
kerja dan kondisi lokasi bagi tujuan penggunaannya.
Kelompok Usaha menerapkan model biaya di dalam pengakuan selanjutnya bagi aset tetap. Aset tetap selain
tanah, diakui sebesar biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian
penurunan nilai, jika ada.
Ekshibit E/11
PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2014 DAN 31 DESEMBER 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
k. Aset Tetap (Lanjutan)
Kecuali disebutkan pada paragraf di bawah, penyusutan pada umumnya dihitung dengan menggunakan metode
garis lurus (straight-line method), berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap yang bersangkutan,
dengan rincian sebagai berikut:
Tahun
Bangunan
Kendaraan
Peralatan dan perabotan kantor
Sarana dan prasarana
20
8
4
4
Beban perbaikan dan pemeliharaan rutin dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada
saat terjadinya beban pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan. Aset tetap yang sudah tidak
dipergunakan lagi atau yang dijual, nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aset
tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian pada tahun berjalan.
Berdasarkan PSAK No. 48, “Penurunan Nilai Aset”, nilai aset ditelaah kembali atas kemungkinan penurunan pada
nilai wajarnya yang disebabkan oleh peristiwa dan/atau perubahan keadaan yang menyebabkan nilai tercatatnya
mungkin tidak dapat dipulihkan.
Pada saat akhir tahun buku, nilai sisa aset, umur manfaat dan metode penyusutan ditelaah, dan disesuaikan
secara prospektif, jika diperlukan, sesuai dengan keadaan.
Aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat pelepasan atau ketika aset tetap tersebut tidak digunakan lagi
secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa depan yang dapat diharapkan pada saat
pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian atau pelepasan aset tetap diakui dalam laporan
laba rugi komprehensif konsolidasian dalam tahun terjadinya penghentian atau pelepasan tersebut.
l. Pengakuan Pendapatan dan Beban
Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Kelompok Usaha dan
jumlahnya dapat diukur secara andal. Pendapatan diukur pada nilai wajar pembayaran yang diterima, tidak
termasuk diskon, rabat dan Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”). Kriteria pengakuan berikut khusus juga harus
dipenuhi sebelum pendapatan diakui.
Penjualan Barang
Pendapatan dari penjualan yang timbul dari pengiriman produk-produk Kelompok Usaha diakui bila risiko dan
manfaat yang signifikan telah dipindahkan kepada pembeli, bersamaan waktunya dengan pengiriman dan
penerimaannya.
Penjualan Jasa
Pendapatan jasa diakui pada saat jasa diberikan sesuai kontrak dimana jumlah tersebut dapat diukur dengan
andal.
Pendapatan Bunga
Untuk semua instrumen keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, pendapatan atau biaya bunga
dicatat dengan menggunakan metode suku bunga efektif, yaitu suku bunga yang secara tepat mendiskontokan
estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari instrument keuangan,
atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat, untuk nilai tercatat bersih dari aset keuangan atau
liabilitas keuangan.
Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis).
Ekshibit E/12
PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2014 DAN 31 DESEMBER 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
m. S e w a
Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial
seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa
operasi jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan
kepemilikan aset.
Kelompok Usaha mengakui aset berupa piutang sewa pembiayaan di laporan posisi keuangan konsolidasian
sebesar jumlah yang sama dengan investasi sewa bersih. Penerimaan piutang sewa diperlakukan sebagai
pembayaran pokok dan penghasilan sewa pembiayaan. Pengakuan penghasilan sewa pembiayaan didasarkan
pada suatu pola yang mencerminkan suatu tingkat pengembalian periodik yang konstan atas investasi bersih
Kelompok Usaha sebagai lessor dalam sewa pembiayaan.
n. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
Pembukuan Kelompok Usaha diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama periode
berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal
laporan posisi keuangan konsolidasian, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan
berdasarkan kurs tengah yang dipublikasikan Bank Indonesia pada hari terakhir transaksi pada bulan dan periode
tersebut, laba atau rugi kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian tahun berjalan.
Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, nilai tukar kurs yang digunakan masing-masing adalah
Rp 11.969 dan Rp 12.189 per USD 1.
o. Beban (Manfaat) Pajak Penghasilan
Pajak Kini
Aset dan atau liabilitas pajak kini terdiri dari liabilitas kepada, atau klaim dari Kantor Pelayanan Pajak terkait
dengan periode kini dan periode sebelumnya pelaporan, yang belum dibayar pada tanggal laporan posisi
keuangan konsolidasian. Pendapatan aset dan atau liabilitas pajak dihitung sesuai dengan tarif pajak dan
ketentuan perpajakan yang berlaku pada periode fiskal yang terkait, berdasarkan laba kena pajak periode
berjalan. Semua perubahan aset atau liabilitas pajak kini diakui sebagai komponen beban pajak penghasilan di
dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Pajak Tangguhan
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui bagi perbedaan temporer antara basis komersial dan basis fiskal aset
dan liabilitas pada setiap tanggal pelaporan. Aset pajak tangguhan diakui bagi seluruh perbedaan temporer yang
dapat dikurangkan yang memiliki kemungkinan tersedianya laba kena pajak di masa depan terhadap perbedaan
temporer yang dapat dikurangkan yang dapat diutilisasi. Liabilitas pajak tangguhan diakui bagi seluruh
perbedaan kena pajak temporer. Manfaat pajak di masa depan, seperti saldo rugi fiskal yang belum digunakan
juga diakui apabila besar kemungkinan manfaat pajak tersebut dapat direalisasi.
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah pada setiap tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian dan
diturunkan apabila laba fiskal mungkin tidak memadai untuk mengkompensasi sebagian atau semua aset pajak
tangguhan. Aset pajak tangguhan yang belum diakui dinilai ulang pada setiap tanggal laporan posisi keuangan
konsolidasian dan diakui sejauh yang telah menjadi kemungkinan penghasilan kena pajak di masa depan bahwa
akan memungkinkan aset pajak tangguhan untuk dipulihkan.
Jumlah aset atau liabilitas yang ditentukan dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara
substansial berlaku pada tanggal pelaporan dan diharapkan berlaku pada saat liabilitas pajak tangguhan/ (aset)
yang telah diselesaikan/ (dipulihkan).
Aset dan liabilitas pajak tangguhan disaling hapus apabila Kelompok Usaha memiliki
dipaksakan untuk men-saling hapus aset dan liabilitas pajak kini.
hak legal yang dapat
Ekshibit E/13
PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2014 DAN 31 DESEMBER 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
o. Beban (Manfaat) Pajak Penghasilan (Lanjutan)
Perpajakan Lainnya
Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui saat Surat Ketetapan Pajak diterima atau jika mengajukan
keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.
p. Provisi
Provisi diakui jika Kelompok Usaha memiliki liabilitas kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif)
yang akibat peristiwa masa lalu, besar kemungkinannya besar penyelesaian liabilitas tersebut mengakibatkan
arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan estimasi yang andal mengenai jumlah
liabilitas tersebut dapat dibuat.
Provisi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik yang
paling kini. Jika arus keluar sumber daya untuk menyelesaikan liabilitas kemungkinan besar tidak terjadi, maka
provisi dibatalkan.
q. Imbalan Kerja Karyawan
Imbalan kerja jangka pendek diakui dengan metode akrual, sedangkan imbalan pasca-kerja dan pesangon
pemutusan hubungan kerja dihitung dengan menggunakan metode actuarial, berdasarkan jasa yang diberikan
oleh karyawan sampai dengan tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian sesuai dengan UndangUndang Ketenagakerjaan No. 13/2003 (Undang-Undang Tenaga Kerja) dan telah sesuai dengan standar
tersebut di atas. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Kelompok Usaha sehubungan dengan imbalan
pasca-kerja ini.
Perhitungan imbalan pasca-kerja menggunakan Metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan
kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti diakui
dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para pekerja dalam program
tersebut. Beban jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested dan
sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan
tersebut menjadi vested.
Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan pasti di laporan posisi keuangan konsolidasian merupakan nilai kini
liabilitas imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, dan beban jasa
lalu yang belum diakui
Kelompok Usaha mengakui laba atau rugi dari kurtailmen atas program pensiun manfaat pasti pada saat
kurtailmen terjadi (apabila terdapat komitmen untuk melakukan pengurangan material terhadap jumlah
karyawan yang mengikuti program pensiun atau apabila terdapat perubahan terhadap ketentuan-ketentuan
program pensiun manfaat pasti dimana bagian yang material untuk jasa yang diberikan oleh karyawan aktif pada
masa depan tidak lagi memenuhi ketentuan dari program pensiun, atau akan memenuhi ketentuan untuk
manfaat yang lebih rendah). Laba atau rugi dari kurtailmen terdiri dari perubahan yang terjadi dalam nilai
wajar aset dana pensiun, perubahan yang terjadi dalam nilai kini kewajiban pensiun manfaat pasti dan
keuntungan atau kerugian aktuarial dan beban jasa lalu yang belum diakui sebelumnya.
r. Laba Bersih Per Saham Dasar
Laba per saham dihitung dengan membagi laba neto yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk
dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar selama tahun setelah mempertimbangkan efek
pemecahan saham.
Laba per saham dilusi dihitung dengan membagi laba neto yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas
induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar selama periode/tahun setelah
mempertimbangkan efek pemecahan saham ditambah jumlah saham rata-rata tertimbang yang akan
dikeluarkan pada saat obligasi konversi dikonversi menjadi saham biasa.
Ekshibit E/14
PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2014 DAN 31 DESEMBER 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
s. Informasi Segmen
Segmen adalah bagian khusus dari Kelompok Usaha yang terlibat baik dalam menyediakan produk dan jasa
(segmen usaha), maupun dalam menyediakan produk dan jasa dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen
geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya.
Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan langsung
kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai kepada segmen tersebut.
Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar Kelompok Usaha, dieliminasi sebagai bagian dari proses
konsolidasi.
t. Kontinjensi
Liabilitas kontinjensi tidak diakui di dalam laporan keuangan konsolidasian. Liabilitas kontinjensi diungkapkan di
dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian kecuali kemungkinan arus keluar sumber daya ekonomi
adalah kecil.
Aset kontinjensi tidak diakui di dalam laporan keuangan konsolidasian, namun diungkapkan di dalam catatan
atas laporan keuangan konsolidasian jika terdapat kemungkinan suatu arus masuk manfaat ekonomis mengalir
ke dalam entitas.
u. Peristiwa Setelah Periode Pelaporan
Peristiwa setelah periode pelaporan menyajikan bukti kondisi yang terjadi pada akhir periode pelaporan
(peristiwa penyesuai) yang dicerminkan di dalam laporan keuangan konsolidasian.
Peristiwa setelah periode pelaporan yang bukan merupakan peristiwa penyesuai, diungkapkan di dalam catatan
atas laporan keuangan konsolidasian bila material.
3. PERTIMBANGAN ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI SIGNIFIKAN
Pertimbangan
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan
asumsi mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas
liabilitas kontijensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat
mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan
berikutnya.
Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha
yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:
Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan
Kelompok Usaha menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas
keuangan dengan pertimbangan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2011) terpenuhi. Dengan demikian,
aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha seperti
diungkapkan pada Catatan 2d.
Alokasi Harga Beli dan Penurunan Goodwill
Akuntansi akuisisi mensyaratkan penggunaan estimasi akuntansi secara ektensif dalam mengalokasikan harga beli
kepada nilai pasar wajar aset dan liabilitas yang diakuisisi, termasuk aset tak berwujud. Akuisisi bisnis tertentu oleh
perusahaan menimbulkan goodwill. Sesuai PSAK No. 22 (Revisi 2009), ”Kombinasi Bisnis”, goodwill tidak
diamortisasi dan diuji bagi penurunan nilai setiap tahunnya.
Uji penurunan nilai dilakukan apabila terdapat indikasi penurunan nilai. Dalam hal ini, goodwill diuji untuk
penurunan nilai setiap tahunnya dan jika terdapat indikasi penurunan nilai. Manajemen harus menggunakan
pertimbangan dalam mengestimasi nilai terpulihkan dan menentukan adanya indikasi penurunan nilai.
Ekshibit E/15
PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2014 DAN 31 DESEMBER 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3. PERTIMBANGAN ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan)
Pertimbangan (Lanjutan)
Penentuan mata uang fungsional
Kelompok Usaha mengukur transaksi mata uang asing di dalam mata uang fungsional masing-masing Entitas dan
Entitas Anak. Di dalam menentukan mata uang fungsional Entitas Kelompok Usaha, pertimbangan diperlukan untuk
menentukan mata uang yang paling mempengaruhi harga jual barang dan jasa dan negara di mana kekuatan
persaingan dan regulasi paling menentukan harga jual barang dan jasa. Mata uang fungsional entitas di dalam
Kelompok Usaha ditentukan berdasarkan penilaian manajemen terhadap lingkungan ekonomi di mana Entitas
beroperasi dan proses entitas di dalam menentukan harga jual.
Penyisihan atas Penurunan Nilai Piutang
Kelompok Usaha mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak
dapat memenuhi liabilitas keuangannya. Dalam hal tersebut, Kelompok Usaha mempertimbangkan, berdasarkan
fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak berbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan
dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga dan faktor pasar yang telah diketahui,
untuk mencatat provisi spesifik atas jumlah piutang pelanggan guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan
dapat diterima oleh Kelompok Usaha. Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi
yang diterima mempengaruhi jumlah penyisihan untuk piutang ragu-ragu.
Kelompok Usaha mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak
dapat memenuhi liabilitas keuangannya. Dalam hal tersebut, Kelompok Usaha mempertimbangkan, berdasarkan
fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak berbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan
dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga dan faktor pasar yang telah diketahui,
untuk mencatat provisi spesifik atas jumlah piutang pelanggan guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan
dapat diterima oleh Kelompok Usaha. Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi
yang diterima mempengaruhi jumlah penyisihan untuk piutang ragu-ragu. Nilai tercatat dari piutang usaha dan
piutang lain-lain Kelompok Usaha sebelum penyisihan untuk penurunan nilai pada tanggal 30 Juni 2014 adalah
sebesar Rp 323.767.585.757 dan Rp 69.928.890.449 (31 Desember 2013 adalah Rp 452.520.969.879 dan
Rp 51.865.035.182). Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 6 dan 7.
Pajak Penghasilan
Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan
perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Kelompok
Usaha mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak
penghasilan badan.
Estimasi dan Asumsi
Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki
risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun berikutnya
diungkapkan di bawah ini. Kelompok Usaha mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada
saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin
berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Kelompok Usaha. Perubahan tersebut dicerminkan
dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
Pensiun dan Imbalan Kerja
Penentuan liabilitas dan biaya pensiun dan liabilitas imbalan kerja Kelompok Usaha bergantung pada pemilihan
asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut
termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan,
tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan
Kelompok Usaha langsung diakui dalam laba atau rugi pada saat terjadinya. Sementara Kelompok Usaha
berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau
perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Kelompok Usaha dapat mempengaruhi secara material liabilitas
diestimasi atas pensiun dan imbalan kerja dan beban imbalan kerja bersih. Nilai tercatat atas liabilitas diestimasi
imbalan kerja Kelompok Usaha pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing adalah sebesar
Rp 3.558.580.094 dan Rp 4.050.921.867. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 16.
Ekshibit E/16
PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2014 DAN 31 DESEMBER 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3. PERTIMBANGAN ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan)
Estimasi dan Asumsi (Lanjutan)
Penyusutan Aset Tetap
Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat
ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 4 sampai dengan 20 tahun.
Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai
sisa aset, dan biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. Nilai tercatat bersih atas aset tetap Kelompok Usaha
pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 adalah masing-masing sebesar Rp 2.779.739.782 dan
Rp 3.958.642.068. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 10.
Instrumen Keuangan
Kelompok Usaha mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajar, yang mengharuskan penggunaan
estimasi akuntansi. Sementara komponen signifikan atas pengukuran nilai wajar ditentukan menggunakan bukti
objektif yang dapat diverifikasi, jumlah perubahan nilai wajar dapat berbeda bila Kelompok Usaha menggunakan
metodologi penilaian yang berbeda. Perubahan nilai wajar aset dan liabilitas keuangan tersebut dapat
mempengaruhi secara langsung laba atau rugi komprehensif Kelompok Usaha.
Aset Pajak Tangguhan
Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh rugi fiskal yang belum digunakan sepanjang besar kemungkinannya bahwa
penghasilan kena pajak akan tersedia sehingga rugi fiskal tersebut dapat digunakan. Estimasi signifikan oleh
manajemen diisyaratkan dalam menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat
penggunaan dan tingkat laba kena pajak dan strategi perencanaan pajak masa depan.
Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan
Penurunan nilai muncul saat nilai tercatat aset atau UPK melebihi nilai terpulihkannya, yang lebih besar antara nilai
wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakainya. Nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual didasarkan pada
ketersediaan data dari perjanjian penjualan yang mengikat yang dibuat dalam transaksi normal atas aset serupa
atau harga pasar yang dapat diamati dikurangi dengan biaya tambahan yang dapat diatribusikan dengan pelepasan
aset.
Perhitungan nilai pakai didasarkan pada model arus kas yang didiskontokan. Arus kas diproyeksikan untuk sepuluh
tahun ke depan dan tidak termasuk aktivitas restrukturisasi yang belum ada perikatannya atau investasi signifikan
di masa depan yang akan meningkatkannya kinerja dari UPK yang diuji. Nilai terpulihkan paling sensitif terhadap
tingkat diskonto yang digunakan untuk model arus kas yang didiskontokan seperti halnya dengan arus kas masuk
masa depan yang diharapkan dan tingkat pertumbuhan yang digunakan untuk tujuan ekstrapolasi.
Ekshibit E/17
PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2014 DAN 31 DESEMBER 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4. AKUISISI
Berdasarkan akta Notaris No. 170 dari Notaris Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn pada tanggal 22 Oktober 2012,
Perusahaan mengakuisisi 1.071 saham (dengan nilai nominal Rp 1.000.000 per saham), yang mewakili 51%
kepemilikan di SSI dari PT Prima Andalan Mulia (pihak ketiga) dengan biaya perolehan sebesar Rp 12.000.000.000
(Catatan 1c). Perusahaan mengakui goodwill negatif yang termasuk dalam perhitungan laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian seperti yang dirinci dibawah ini:
Biaya perolehan
12.000.000.000
Alokasi harga perolehan:
Aset lancar
Aset tetap
Aset tidak lancar lainnya
Aset tidak berwujud
Liabilitas jangka pendek
Liabilitas jangka panjang
Kewajiban pajak tangguhan
Kepentingan non-pengendali
488.456.000
1.143.658.000
77.830.000
78.067.068.000
2.147.519.000)
252.336.000)
19.516.767.000)
28.351.590.000)
(
(
(
(
Sub-total
29.508.800.000
Negative goodwill
(
17.508.800.000)
5. KAS DAN SETARA KAS
Juni 2014
Kas
Bank, Pihak ketiga
Dalam Rupiah
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Mega Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia Syariah
PT Bank Muamalat Tbk
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
PT Bank Mutiara Tbk
PT Bank Negara Indonesia Syariah
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd.
Dalam Dolar AS
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Mutiara Tbk
Sub-total
Deposito berjangka, Pihak ketiga
Dalam Rupiah
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Total
Desember 2013
67.098.511
69.098.511
9.291.148.541
3.134.757.081
759.091.875
196.219.235
188.937.060
162.898.938
5.311.932
1.911.075
951.143
947.776
-
18.094.574.989
1.883.876.266
481.416.907
453.335.071
2.815.341.766
162.898.938
8.425.507
35.448.187
1.094.325
13.865.165
489.699.102
35.731.774
29.696.190
9.484.716
36.791.521
31.311.371
104.317.851
13.817.087.336
24.612.396.966
3.000.000.000
800.000.000
15.000.000
800.000.000
3.800.000.000
815.000.000
17.684.185.847
25.496.495.477
Ekshibit E/18
PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2014 DAN 31 DESEMBER 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5. KAS DAN SETARA KAS (Lanjutan)
Tingkat bunga deposito berjangka per tahun adalah sebagai berikut:
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Juni 2014
Desember 2013
8,5%
4,25%
7,5%
5,75%
Kelompok usaha tidak mempunyai saldo kas dan setara kas kepada pihak berelasi pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31
Desember 2013.
6. PIUTANG USAHA
Juni 2014
Pihak ketiga
Dalam Rupiah
PT Adriwara Krida
PT MPG Indonesia
PT Lenovo Indonesia
PT Kompas Media Nusantara
PT Bakrie Telecom Tbk
PT Trigema Bangun Insani
PT Hartono Istana Teknologi
PT Perusahaan Dagang dan Industri Tresno
PT Pertamina Lubricants
PT Pertamina Indonesia
PT Torabika Eka Semesta
PT Holcim Indonesia Tbk
PT Tirta Fresindo Jaya
PT Bumi Sumber Sentosa
PT Triwara Natatirta Satu
PT Nojorono Tobacco International
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 5 miliar)
Total
Cadangan kerugian penurunan nilai
16.727.789.114
11.952.839.103
11.926.061.166
6.719.481.823
4.734.344.700
4.312.135.008
4.090.886.118
101.187.864.587
(
Desember 2013
16.727.789.114
10.651.146.794
6.350.949.198
6.719.481.823
7.060.197.014
749.525.104
39.642.365.805
18.932.755.101
14.708.413.166
8.697.748.565
6.419.774.327
5.940.935.357
5.014.006.076
2.562.475.405
708.536.991
48.257.957.841
161.651.401.619
199.144.057.681
6.891.039.036) ( 6.891.039.036)
Pihak ketiga - Neto
154.760.362.583
192.253.018.645
Pihak yang berelasi, Dalam Rupiah (Catatan 26)
162.116.184.138
253.376.912.198
Total
316.876.546.721
445.629.930.843
Juni 2014
Desember 2013
Analisa umur piutang adalah sebagai berikut:
Belum jatuh tempo
Lewat jatuh tempo
1 – 30 hari
31 – 60 hari
61 – 90 hari
Lebih dari 90 hari
65.012.860.992
162.563.441.025
34.131.044.691
13.429.909.164
19.272.887.438
185.029.844.436
51.902.913.224
32.736.852.433
47.502.979.726
150.923.744.435
Total
316.876.546.721
445.629.930.843
Ekshibit E/19
PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2014 DAN 31 DESEMBER 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6. PIUTANG USAHA (Lanjutan)
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:
Juni 2014
Desember 2013
Saldo awal tahun
Perubahan selama tahun berjalan
6.891.039.036
-
6.891.039.036
-
Saldo akhir tahun
6.891.039.036
6.891.039.036
Pada tanggal 31 Desember 2013, sebagian piutang usaha dari Perusahaan digunakan sebagai agunan atas
pinjaman bank tertentu (Catatan 12).
Berdasarkan hasil penelaahan keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun, manajemen
berkeyakinan bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai tersebut di atas cukup untuk menutup
kerugian atas tidak tertagihnya piutang.
7. ASET KEUANGAN LANCAR LAINNYA
Juni 2014
Desember 2013
Piutang lain-lain
Dana yang dibatasi penggunaannya
69.928.890.449
-
51.865.035.182
4.875.600.000
Total
69.928.890.449
56.740.635.182
a.
Piutang lain-lain
Juni 2014
Pihak ketiga
Dalam Rupiah
Karyawan
PT Saberro Skye Mandiri
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar)
Total
Desember 2013
4.686.235.852
65.242.654.597
12.028.947.629
1.135.719.832
38.700.367.721
69.928.890.449
51.865.035.182
Berdasarkan hasil penelaahan keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun,
manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat kerugian penurunan nilai atas piutang tersebut.
b. Dana yang dibatasi penggunaannya
Juni 2014
Desember 2013
Dalam Dolar AS
PT Bank Mutiara Tbk (USD 400.000)
-
4.875.600.000
Total
-
4.875.600.000
Dana di bank yang dibatasi penggunaannya adalah jaminan atas fasilitas kredit yang diperoleh
Perusahaan.
Ekshibit E/20
PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2014 DAN 31 DESEMBER 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8. PERSEDIAAN
Juni 2014
Desember 2013
Telepon selular
Kartu perdana dan voucher isi ulang
Lain-lain
2.422.799.353
1.161.897.863
463.355.212
4.430.436.893
1.161.897.863
506.835.129
Total
4.048.052.428
6.099.169.885
1.600.267.161 )(
1.600.267.161)
2.447.785.267
4.498.902.724
Penyisihan atas penurunan nilai persediaan
Bersih
(
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai persediaan adalah sebagai berikut:
Juni 2014
Desember 2013
Saldo awal tahun
Kerugian penurunan nilai tahun berjalan (Catatan 24)
Penurunan
1.600.267.161
-
1.105.220.183
495.046.978
-
Bersih
1.600.267.161
1.600.267.161
Pada tanggal 31 Desember 2013, sebagian persediaan dari Perusahaan digunakan sebagai agunan atas
pinjaman bank tertentu (Catatan 12).
Manajemen Kelompok Usaha berkeyakinan bahwa penyisihan penurunan nilai persediaan telah mencukupi
untuk menutupi kerugian yang timbul dari persediaan yang tidak lancar.
Persediaan di atas diasuransikan terhadap risiko kerugian kebakaran, kebanjiran dan risiko kerugian lainnya
(all risks), dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 118 miliar pada tanggal 31 Desember 2013, dimana
manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian
atas persediaan yang dipertanggungkan.
9. BEBAN DIBAYAR DI MUKA DAN UANG MUKA
Juni 2014
Beban dibayar di muka
Uang muka
Brightpoint Singapore Pte Ltd
PT Kompas Media Nusantara
PT Duta Visual Nusantara Tivi 7
PT Televisi Transformasi Indonesia
PT Asia Media Network
PT Rajawali Citra Televisi
PT Nusantara Sejahtera Raya
PT Media Nusantara Informasi
PT Gramedia Media Nusantara
New Chabridge Electronics (HK) Ltd
TSD ShenZhen XMT Technology Co. Ltd
Shenzen Fadar Telecom Eq
Dynamax Development Co. Ltd
Lain–lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar)
194.261.509
Desember 2013
318.372.235
80.764.438.944 130.847.939.880
33.671.894.183
9.304.859.948
4.534.472.294
8.371.120.541
4.571.115.494
3.784.114.884
2.125.406.379
568.296.000
1.037.291.320
1.199.439.360
14.478.416.070
12.403.453.288
7.715.490.732
3.314.258.793
2.611.639.765
24.742.325.485 18.615.730.364
Total Uang Muka
165.000.891.044 199.660.812.680
Total
165.195.152.553 199.979.184.915
Ekshibit E/21
PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2014 DAN 31 DESEMBER 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
10. ASET TETAP
Juni 2014
Biaya perolehan
Pemilikan langsung
Bangunan
Kendaraan
Peralatan dan perabotan
kantor
Sarana dan prasarana
Total Nilai Tercatat
Saldo awal
980.148.000
2.018.783.336
Penambahan
Pengurangan
Reklasifikasi
Divestasi*
-
-
-
-
Saldo akhir
980.148.000
2.018.783.336
5.380.123.948
2.315.441.495
29.957.220
-
-
-
(
925.802.729)
-
4.484.278.439
2.315.441.495
10.694.496.779
29.957.220
-
-
(
925.802.729)
9.798.651.270
Akumulasi penyusutan
Pemilikan langsung
Bangunan
Kendaraan
Peralatan dan perabotan
kantor
Sarana dan prasarana
400.227.100
843.189.606
24.503.700
113.158.901
-
-
3.562.617.205
1.929.820.800
506.172.454
262.697.304
-
-
(
623.475.582)
-
3.445.314.077
2.192.518.104
Total akumulasi
penyusutan
6.735.854.711
906.532.359
-
-
(
623.475.582)
7.018.911.488
Nilai Buku
3.958.642.068
Desember 2013
Biaya perolehan
Pemilikan langsung
Bangunan
Kendaraan
Peralatan dan perabotan
kantor
Sarana dan prasarana
Total Nilai Tercatat
Saldo awal
980.148.000
2.018.783.336
-
424.730.800
956.348.507
2.779.739.782
Penambahan
Pengurangan
Reklasifikasi
Divestasi
Saldo akhir
-
-
-
-
980.148.000
2.018.783.336
5.120.326.365
2.315.441.495
275.622.583
-
15.825.000
-
-
-
5.380.123.948
2.315.441.495
10.434.699.196
275.622.583
15.825.000
-
-
10.694.496.779
-
-
400.227.100
843.189.606
-
3.562.617.205
1.929.820.800
Akumulasi Penyusutan
Pemilikan langsung
Bangunan
Kendaraan
Peralatan dan perabotan
kantor
Sarana dan prasarana
351.219.700
712.927.849
49.007.400
130.261.757
2.374.959.405
1.189.207.243
1.196.952.066
740.613.557
9.294.266
-
-
Total akumulasi
penyusutan
4.628.314.197
2.116.834.780
9.294.266
-
Nilai Buku
5.806.384.999
-
-
6.735.854.711
3.958.642.068
* Merupakan pelepasan aset tetap anak perusahaan PT SSI.
Jumlah beban penyusutan aset tetap untuk tahun yang berakhir pada 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013
masing-masing adalah sejumlah Rp 906.532.359 dan Rp 2.116.834.780, dibebankan ke beban operasi (Catatan
22).
Aset tetap di atas diasuransikan terhadap risiko kerugian kebakaran, kebanjiran dan risiko kerugian lainnya (all
risks), dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 1,67 miliar pada tanggal 31 Desember 2013, dimana manajemen
berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset tetap
yang dipertanggungkan.
Berdasarkan evaluasi manajemen, aset tetap Kelompok Usaha tidak terdapat penurunan nilai pada tanggal 30
Juni 2014 dan 31 Desember 2013.
Ekshibit E/22
PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2014 DAN 31 DESEMBER 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
11.
ASET TIDAK LANCAR LAINNYA
Juni 2014
Desember 2013
Aktiva tidak berwujud – Neto
Taksiran klaim pajak penghasilan
Lain–lain
84.190.111
37.363.859
544.278.775
79.709.028.289
8.577.496.730
417.582.321
Total
665.832.745
88.704.107.340
Rincian dari aset tidak berwujud adalah sebagai berikut:
Juni 2014
Biaya perolehan
Hak operasional (e-money)
Hak penggunaan nama (Catatan 28a)
Perangkat lunak
Total
Akumulasi amortisasi
Saldo awal tahun
Divestasi entitas anak
Amortisasi tahun berjalan (Catatan 22)
Saldo akhir tahun
Neto
(
Desember 2013
5.000.000.000
1.512.536.427
78.067.068.000
5.000.000.000
2.857.536.427
6.512.536.427
85.924.604.427
4.326.595.676)
(
6.215.576.138)(
585.593.750
798.363.928)(
(
6.428.346.316)(
6.215.576.138)
84.190.111
1.888.980.462)
79.709.028.289
Berdasarkan evaluasi manajemen, aset tidak berwujud Kelompok Usaha tidak terdapat penurunan nilai pada
tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013.
12. UTANG BANK
Jangka pendek
PT Bank Central Asia Tbk
Juni 2014
Desember 2013
-
14.819.416.907
Jangka panjang
Bagian pinjaman jangka panjang yang telah jatuh tempo dalam satu
tahun
PT Bank Mutiara Tbk (USD 6.000.000 pada 31 Desember 2013)
-
73.134.000.000
Total
-
87.953.416.907
a. PT Bank Central Asia Tbk
Pada tanggal 12 Maret 2010, Perusahaan menandatangani perjanjian kredit dengan PT Bank Central Asia Tbk
untuk fasilitas kredit modal kerja dengan nilai maksimum pinjaman sejumlah Rp 30 miliar dengan suku bunga
tetap tahunan dan suku bunga efektif sebesar 11% per tahun. Fasilitas ini dijamin dengan piutang usaha dan
persediaan Perusahaan (Catatan 6 dan 8). Pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 12 Maret 2013 dan
diperpanjang sampai dengan 12 Maret 2014.
Pinjaman ini telah dilunasi pada tanggal 12 Maret 2014.
Ekshibit E/23
PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2014 DAN 31 DESEMBER 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12. UTANG BANK (Lanjutan)
b. PT Bank Mutiara Tbk
Fasilitas Cash Loan
Berdasarkan akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No . 21 tanggal 23 Februari 2011, Perusahaan memperoleh
fasilitas dari PT Bank Mutiara Tbk berupa fasilitas kredit angsuran berjangka dengan limit sebesar USD
6.000.000 dengan suku bunga tetap sebesar 6% per tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 25 Februari
2014. Fasilitas ini dijamin dengan persediaan Perusahaan (Catatan 8).
Pinjaman ini telah dilunasi pada tanggal 25 Februari 2014.
Fasilitas Non-cash Loan
Berdasarkan akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 22 tanggal 23 Februari 2011, Perusahaan memperoleh
fasilitas dari PT Bank Mutiara Tbk berupa fasilitas Non-Cash Loan dalam bentuk Letter of Credit Line
Switchable SKBDN (Sight/Usance) dengan limit USD 4.000.000. Pinjaman akan berakhir pada 23 Februari 2012
dan telah diperpanjang kembali sampai dengan 22 Februari 2013. Fasilitas ini dijamin dengan piutang usaha
dan persediaan Perusahaan, serta 10% margin deposit (Catatan 6 dan 8).
Pinjaman ini telah dilunasi pada tanggal 31 Agustus 2012.
13. UTANG USAHA
Juni 2014
Pihak ketiga
Dalam Rupiah
PT Rajawali Citra Televisi Indonesia
PT Televisi Transformasi Indonesia
PT Kompas Media Nusantara
PT Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh
PT Cipta Televisi Pendidikan Indonesia
PT Surya Citra Televisi
PT Asia Global Media
PT Global Informasi Bermutu
PT Metro TV
PT Link Net
PT Indosiar Visual Mandiri Tbk
PT Suara Merdeka Pers
PT Indovision
PT Lativi Mediakarya
PT Media Televisi Indonesia
PT OZFM
PT Media Network Indonesia
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 5 miliar)
Total
Desember 2013
50.629.683.078
43.651.532.415
35.883.049.657
30.386.678.104
29.059.329.808
28.280.306.170
17.312.980.282
10.967.610.035
7.188.104.943
5.858.145.916
5.814.855.313
5.408.536.780
4.956.590.867
2.983.589.697
56.489.178.693
59.174.959.438
100.637.183.746
5.910.456.703
3.247.229.978
37.942.393.660
44.787.708.334
24.844.924.093
17.956.052.971
4.658.222.718
8.815.351.660
5.905.927.267
7.151.245.168
11.045.567.902
7.450.664.873
1.821.373.878
150.404.489.827
334.870.171.758
491.753.752.216
Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, analisa umur utang usaha di atas adalah sebagai berikut:
Juni 2014
Desember 2013
Belum jatuh tempo
Lewat jatuh tempo:
1 – 30 hari
31 – 60 hari
61 – 90 hari
Lebih dari 90 hari
36.632.063.360
98.601.243.397
38.220.506.570
35.904.946.408
29.699.594.509
194.413.060.911
59.750.952.589
69.823.605.034
64.782.466.835
198.795.484.361
Total
334.870.171.758
491.753.752.216
Ekshibit E/24
PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2014 DAN 31 DESEMBER 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
14. LIABILITAS KEUANGAN LANCAR LAINNYA
Juni 2014
Desember 2013
Pihak ketiga
Dividen
PT Trisatindo
PT Emma Group Indonesia
Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 1 miliar)
11.473.859.243
2.662.227.626
3.150.000.000
1.177.966.775
5.535.004.230
Sub–total
16.082.840.820
12.525.198.631
5.057.985.407
7.275.765.904
21.140.826.227
19.800.964.535
Pihak berelasi (Catatan 26)
Total
2.662.227.626
1.946.753.951
15. PERPAJAKAN
a. Pajak dibayar di muka
Pajak Penghasilan :
Pasal 4 ayat 2
Pasal 21
Pasal 23
Pasal 25
Pajak Pertambahan Nilai
Total
b. Utang Pajak
Pajak Penghasilan :
Pasal 4 ayat 2
Pasal 21
Pasal 23
Pasal 25
Pasal 29
- 2013
- 2012
Pajak Pertambahan Nilai
Total
Juni 2014
Desember 2013
9.111.993
166.261.782
309.323.035
879.895.468
6.222.814.169
13.143.950.851
7.587.406.447
13.143.950.851
Juni 2014
Desember 2013
32.200.806
506.983.040
5.620.008.542
-
31.950.154
347.336.447
4.359.187.969
96.580.825
1.825.111
1.235.698.536
1.916.800.371
472.910.404
6.161.017.499
8.460.464.706
c. Pajak Kini
Pajak kini
Pajak tangguhan
Total
Juni 2014
-
Desember 2013
2.831.693.000
(
10.486.332)
2.821.206.668
Ekshibit E/25
PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2014 DAN 31 DESEMBER 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
15. PERPAJAKAN (Lanjutan)
c. Pajak Kini (Lanjutan)
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan konsolidasian dan hasil perhitungan teoritis laba sebelum pajak
penghasilan konsolidasian adalah sebagai berikut:
Juni 2014
Desember 2013
(Rugi) laba sebelum pajak penghasilan konsolidasi
-
(
9.933.747.375 )
Pajak dihitung pada tarif pajak yang berlaku
-
(
2.483.436.844 )
Beda tetap dihitung pada tarif pajak yang berlaku
-
Beban pajak penghasilan konsolidasian
-
5.304.643.512
(
2.821.206.668 )
d. Beban Pajak
Rekonsiliasi antara (rugi) laba sebelum beban pajak penghasilan sebagaimana yang disajikan dalam
laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan taksiran penghasilan kena pajak untuk periode
yang berakhir pada 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
Juni 2014
Desember 2013
(Rugi) sebelum beban pajak penghasilan menurut
laporan laba rugi komprehensif konsolidasian
( 27.466.210.077 ) (
9.933.747.375 )
(Rugi) laba neto entitas anak sebelum
beban pajak penghasilan
Eliminasi
( 2.155.044.103 )
( 12.166.887.794 ) (
7.466.464.164
2.179.076.753 )
Rugi sebelum beban pajak penghasilan Perusahaan
( 13.144.278.180 ) (
4.646.359.964 )
Beda temporer:
Beban penyisihan imbalan kerja karyawan
Beda tetap:
Promosi
Tunjangan kesehatan
Entertain
Jamsostek
Sumbangan
Biaya depresiasi
Penghasilan bunga yang telah dikenakan pajak bersifat final
Beban pajak penghasilan
Lain – lain
Total beda tetap
Taksiran rugi fiskal - Perusahaan
-
(
3.912.880
1.802.233
3.348.317
1.000.000
10.937.500
10.799.488 ) (
8.562.210
282.500
19.046.152
( 13.125.232.028 ) (
38.130.250
53.375.000
63.235.942
6.074.122
25.228.182
27.412.500
21.875.000
3.934.140 )
52.844.900
7.767.121
253.878.627
4.354.351.087 )
Taksiran rugi fiskal untuk tahun yang berakhir pada 30 Juni 2014 didasarkan atas perhitungan
sementara, dikarenakan Perusahaan belum menyampaikan surat pemberitahunan Pajak Penghasilan
Badan. Taksiran rugi fiskal untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2012 sesuai dengan surat
pemberitahunan Pajak Penghasilan Badan yang dilaporkan pada Kantor Pajak.
Ekshibit E/26
PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2014 DAN 31 DESEMBER 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
15. PERPAJAKAN (Lanjutan)
d. Beban Pajak (Lanjutan)
Perhitungan beban pajak penghasilan tahun berjalan dan taksiran hutang (tagihan restitusi) pajak
penghasilan adalah sebagai berikut:
Juni 2014
Taksiran penghasilan kena pajak
- Perusahaan (dibulatkan)
- Entitas anak
Desember 2013
-
11.326.772.000
-
11.326.772.000
-
2.831.693.000
-
2.831.693.000
Dikurangi pajak penghasilan dibayar di muka:
Perusahaan
Entitas anak
-
1.595.994.464
Total pajak penghasilan dibayar di muka
-
1.595.994.464
Taksiran hutang pajak penghasilan - Pasal 29
Perusahaan
Entitas anak
-
1.235.698.536
Total
-
1.235.698.536
Total
Beban pajak penghasilan – tahun berjalan Perusahaan
Entitas anak
Beban pajak penghasilan menurut laporan
laba rugi konsolidasian – tahun berjalan
Menurut Undang-Undang Perpajakan di Indonesia, Kelompok Usaha menghitung, menetapkan dan
membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terutang. Direktorat Jenderal Pajak dapat menetapkan
atau mengubah liabilitas pajak tersebut dalam jangka waktu lima (5) tahun (untuk tahun fiskal 2008),
dalam jangka waktu sepuluh (10) tahun atau paling lambat tahun 2013 (untuk tahun fiskal sebelum 2008)
sejak tanggal terutangnya pajak. Koreksi liabilitas pajak dicatat pada saat Surat Ketetapan Pajak
diterima, atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan Perusahaan tersebut
telah ditetapkan.
Ekshibit E/27
PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2014 DAN 31 DESEMBER 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
15. PERPAJAKAN (Lanjutan)
e. Pajak Tangguhan
Pajak tangguhan dihitung berdasarkan pengaruh dari perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan
liabilitas pada laporan keuangan konsolidasian dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Rincian dari
aset dan liabilitas pajak tangguhan adalah sebagai berikut:
Desember
2013
Aset pajak tangguhan :
Imbalan kerja karyawan
Penyisihan persediaan
Cadangan kerugian fiskal
Cadangan kerugian
penurunan nilai atas piutang
Aset Pajak Tangguhan
Liabilitas pajak tangguhan
Selisih atas revaluasi aset tak berwujud
Aset Pajak Tangguhan
Liabilitas pajak tangguhan
Selisih atas revaluasi aset tak berwujud
Divestasi
entitas anak
Juni
2014
1.012.730.467
400.066.857
2.314.502.266
-
1.722.759.759
-
5.450.059.349
-
(
19.446.412.687
-
( 19.446.412.687 )
-
Dibebankan
ke laporan
laba rugi
Komprehensif
konsolidasian
Divestasi
entitas anak
Desember
2013
Desember
2012
Aset pajak tangguhan :
Imbalan kerja karyawan
Penyisihan persediaan
Cadangan kerugian fiskal
Cadangan kerugian
penurunan nilai atas piutang
Dibebankan
ke laporan
laba rugi
Komprehensif
konsolidasian
625.536.473
276.305.112
2.814.971.673 (
1.722.759.759
5.439.573.017
(
193.439.757)
-
10.486.332
-
-
19.446.412.687
-
1.722.759.759
193.439.757)
387.193.994
123.761.745
500.469.407)
-
-
1.012.730.467
400.066.857
2.121.062.509
5.256.619.592
-
1.012.730.467
400.066.857
2.314.502.266
-
1.722.759.759
-
5.450.059.349
-
19.446.412.687
Manajemen berpendapat bahwa aset pajak tangguhan tersebut dapat dipulihkan kembali melalui penghasilan
kena pajak di masa yang akan datang.
Ekshibit E/28
PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2014 DAN 31 DESEMBER 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
16. IMBALAN KERJA KARYAWAN
Kelompok Usaha mencatat liabilitas diestimasi bersih untuk imbalan kerja karyawan pada tanggal
31 Desember 2013 adalah sebesar Rp 4.050.921.867, yang disajikan sebagai akun “Liabilitas Tidak Lancar Liabilitas Diestimasi Imbalan Kerja Karyawan” di laporan posisi keuangan konsolidasian. Rincian saldo dari
akun tersebut adalah sebagai berikut:
Juni 2014
Nilai kini kewajiban imbalan kerja karyawan
Divestasi entitas anak
(
Keuntungan aktuarial yang tidak diakui di laporan posisi keuangan,
neto
4.050.921.867
492.341.773)
Saldo akhir tahun
3.558.580.094
Desember 2013
3.174.120.067
-
-
876.801.800
4.050.921.867
Analisa atas mutasi saldo liabilitas diestimasi untuk imbalan kerja karyawan untuk tahun yang berakhir
pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
Juni 2014
Saldo awal tahun
Divestasi entitas anak
Penyisihan imbalan kerja selama tahun berjalan
Penyesuaian kurtailemen dan penyelesaian
(
Saldo akhir tahun
Desember 2013
4.050.921.867
492.341.773)
(
2.783.563.138
1.479.565.534
212.206.805)
3.558.580.094
4.050.921.867
Beban imbalan kerja karyawan yang dibebankan untuk tahun 2013 adalah sebesar Rp 1.479.565.534, yang
disajikan sebagai bagian dari akun “Beban Usaha” di dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian,
dengan rincian sebagai berikut:
Juni 2014
Beban jasa masa kini
Beban bunga
Amortisasi kerugian aktuaria
Dampak kurtailemen dan penyelesaian
-
Total
-
Desember 2013
(
(
1.520.241.907
129.124.840
22.773.894)
147.027.319)
1.479.565.534
Pada 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, penyisihan imbalan kerja tersebut di atas merupakan estimasi
manajemen berdasarkan perhitungan aktuaris PT Padma Radya Aktuaria, aktuaris independen, dengan
menggunakan metode “Projected-Unit-Credit”.
Asumsi dasar yang digunakan pada perhitungan aktuaris tersebut pada tahun 2014 dan tahun 2013 adalah
sebagai berikut, antara lain:
2014
Tingkat mortalita
Tingkat diskonto
Tingkat kenaikan gaji tahunan
Umur pensiun (Tahun)
:
:
:
:
TMI3
8,25%
7%
55
Ekshibit E/29
PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2014 DAN 31 DESEMBER 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17. MODAL SAHAM
Rincian pemilikan saham Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai
berikut:
Pemegang Saham
Ora Pro Nobis International Corp.
Creative One Ltd.
Credit Suisse AG Singapore Trust
Aspires Inc.
PT Syailendra Capital
Masyarakat (masing-masing dengan
pemilikan kurang dari 5%)
Total
Total saham
Persentase ditempatkan dan
pemilikan
disetor penuh
Total
23,93%
17,40%
14,25%
11,97%
7,74%
140.000.000
101.782.500
83.362.500
69.997.500
45.250.000
14.000.000.000
10.178.250.000
8.336.250.000
6.999.750.000
4.525.000.000
24,71%
144.607.500
14.460.750.000
100,00%
585.000.000
58.500.000.000
18. TAMBAHAN MODAL DISETOR
Saldo agio saham sejumlah Rp 61.046.441.861 pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013,
merupakan jumlah agio setelah dikurangi dengan biaya emisi sebesar Rp 3.578.558.139 dalam Penawaran
Umum Saham Perdana Perusahaan.
19. KEPENTINGAN NON-PENGENDALI
Kepentingan non-pengendali (KNP) atas aset neto Entitas anak merupakan bagian pemegang saham
minoritas atas aset neto entitas anak yang tidak seluruh sahamnya dimiliki oleh Kelompok Usaha tertentu
(Catatan 2b).
Juni 2014
PT
PT
PT
PT
Kaswall Dinamika Indonesia
Sinergitama Komindo
Intouch Innovate Indonesia
Skye Sab Indonesia
Total
(
Desember 2013
16.604.052.083
7.662.989.490
137.660.646)
-
16.563.877.954
6.915.427.446
160.350.890
23.937.839.295
24.129.380.927
47.577.495.585
20. PENDAPATAN NETO
Juni 2014
Juni 2013
Media Billing
Telepon selular
Kartu perdana dan voucher isi ulang
Lain-lain
405.851.911.215
576.090.909
1.378.940.694
653.306.063.571
36.991.967.684
2.134.195.455
2.443.920.630
Total
407.806.942.818
694.876.147.340
Ekshibit E/30
PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2014 DAN 31 DESEMBER 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
20. PENDAPATAN NETO (Lanjutan)
Rincian pelanggan dengan jumlah kumulatif melebihi 10% dari jumlah penjualan neto konsolidasian untuk tahun
yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut
Juni 2014
PT Advisindo
PT Optima Media Dinamika
PT Lenovo Indonesia
Total
69.353.371.773
66.632.476.733
47.500.603.157
Persentase Terhadap Total
Penjualan Konsolidasian (%)
Juni 2014
Juni 2013
Juni 2013
331.901.482.127
67.273.941.621
-
17,01
16,34
11,65
-
47,76
9,68
21. BEBAN POKOK PENJUALAN
Juni 2014
Juni 2013
Media
Telepon selular
Kartu perdana dan voucher isi ulang
Lain-lain
401.416.474.036
2.007.637.540
768.809.011
640.607.417.002
36.943.751.399
2.568.200.532
447.155.719
Total
404.192.920.587
680.566.524.652
Rincian pemasok dengan jumlah kumulatif melebihi 10% dari jumlah pembelian bersih konsolidasian untuk tahun
yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
Juni 2014
PT Rajawali Citra Televisi Indonesia
PT Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh
PT Surya Cipta Televisi
Total
53.704.771.731
-
Juni 2013
91.285.532.410
83.730.091.721
72.982.691.559
Persentase Terhadap Total Beban
Pokok Penjualan Konsolidasian (%)
Juni 2014
Juni 2013
-
13,29
13,41
12,30
10,72
22. BEBAN USAHA
Beban Umum dan administrasi
Gaji
Penyusutan dan amortisasi (Catatan 10 dan 11)
Sewa
Jasa profesional
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar)
Juni 2014
Juni 2013
10.121.928.625
1.704.896.287
856.835.661
639.456.170
3.478.071.931
10.248.226.843
2.004.938.740
1.677.776.036
62.201.823
6.792.467.963
Sub total
16.801.188.674
20.785.611.405
Beban Penjualan dan Pemasaran
Promosi dan iklan
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 100 juta)
226.865.979
147.072.345
343.319.200
481.762.157
Sub total
373.938.324
825.081.357
17.175.126.998
21.610.692.762
Total
Ekshibit E/31
PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2014 DAN 31 DESEMBER 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
23. PENDAPATAN OPERASI LAIN
Juni 2014
Juni 2013
Cash back
Keuntungan selisih kurs - Neto
Insentif penjualan
Lain-lain
3.634.313.693
1.935.165.578
173.827.648
806.016.124
2.195.248.791
7.135.324.903
5.286.527.502
Total
5.743.306.919
15.423.117.320
24. BEBAN OPERASI LAIN
Juni 2014
Juni 2013
Rugi penjualan entitas anak
Lain-lain
19.026.401.992
87.040.298
59.763.186
Total
19.113.442.290
59.763.186
25. LABA (RUGI) NETO PER SAHAM DASAR
Rincian dari perhitungan laba neto per saham dasar adalah sebagai berikut:
Laba (rugi) neto tahun berjalan yang dapat diatribusikan
kepada pemilik entitas induk
(
Total rata–rata tertimbang saham yang beredar
Juni 2014
Juni 2013
27.102.071.481 )
1.154.960.239
585.000.000
Laba (rugi) neto per saham dasar
(
585.000.000
46 )
26. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI
Dalam kegiatan usaha normal, Kelompok Usaha melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang berelasi. Piutang
atas transaksi usaha dengan pihak-pihak yang berelasi disajikan sebagai bagian dari akun “Piutang Usaha” (Catatan
6), sedangkan saldo atas transaksi di luar usaha disajikan di bawah ini sesuai dengan klasifikasi/ penyajian dalam
akunnya masing-masing pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
Rincian sifat hubungan dan jenis transaksi yang material dengan pihak yang berelasi adalah sebagai berikut:
Pihak yang berelasi
Sifat dari hubungan
Sifat dari transaksi
PT Optima Media Dinamia
Pemegang saham PT Optima Kaswall, anak
perusahaan tidak langsung
Piutang dan utang usaha
PT Mazeltov Putra Kaswall
Pemegang saham PT Mazeltov Putra Kaswall,
anak perusahaan tidak langsung
Piutang usaha
2
Ekshibit E/32
PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2014 DAN 31 DESEMBER 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
26. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (Lanjutan)
Total
Desember 2013
Juni 2014
Aset Lancar
Piutang usaha
PT Optima Media Dinamika
PT Mazeltov Putra Kaswall
162.116.184.138 249.216.104.876
4.160.807.322
T o t a l (Catatan 6)
162.116.184.138 253.376.912.198
Liabilitas Lancar
Liabilitas keuangan lancar lainnya
PT Optima Media Dinamika (Catatan 14)
5.057.985.407
7.275.765.904
Persentase terhadap total
aset/liabilitas
konsolidasian (%)
Juni 2014
Desember 2013
-
27,45
29,01
0,48
27,45
29,49
1,18
1,13
27. INFORMASI SEGMEN USAHA
a. Informasi Segmen Primer
Untuk kepentingan manajemen, kegiatan usaha Kelompok Usaha diklasifikasikan menjadi empat (4) segmen
usaha, yaitu kartu perdana dan voucher isi ulang, telepon selular, media dan jasa lainnya. Informasi mengenai
segmen usaha adalah sebagai berikut:
Juni 2014
Telepon Selular
Pendapatan ekstern
Beban pokok penjualan
Laba segmen
(
Media
Jasa Lainnya
Total
576.090.909
405.851.911.215
1.378.940.694
407.806.942.818
2.007.637.540
401.416.474.036
768.809.011
404.192.920.587
4.435.437.179
610.131.683
3.614.022.231
1.431.546.631)
Beban usaha yang tidak
dapat dialokasikan
(
17.175.126.998)
Beban pendanaan neto
yang tidak dapat
dialokasikan
(
534.969.939)
Beban operasi lain neto
yang tidak dapat
dialokasikan
(
13.370.135.371)
Beban pajak penghasilan
- neto
(
Laba bersih
tahun berjalan
(
-
)
27.466.210.077)
Ekshibit E/33
PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2014 DAN 31 DESEMBER 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
27. INFORMASI SEGMEN USAHA (Lanjutan)
a. Informasi Segmen Primer (Lanjutan)
Juni 2014
Telepon Selular
Aset segmen
4.647.246.304
Media
314.519.196.678
Jasa Lainnya
Total
187.175.497
319.353.618.479
Aset yang tidak dapat
dialokasikan
271.195.732.730
Total aset
590.549.351.209
Liabilitas segmen
11.177.802.557
333.194.823.362
1.351.301.572
345.723.927.491
Liabilitas yang tidak
dapat dialokasikan
81.834.297.003
Total liabilitas
427.558.224.494
Depresiasi dan amortisasi
Juni 2013
1.262.310.459
Kartu Perdana
dan Voucher Isi
Ulang
Telepon Selular
278.688.989
Media
163.896.839
1.704.896.287
Jasa Lainnya
Total
Pendapatan ekstern
36.991.967.684
2.134.195.455
653.306.063.571
2.443.920.630
694.876.147.340
Beban pokok penjualan
36.943.751.399
2.568.200.532
640.607.417.002
447.155.719
680.566.524.652
12.698.646.569
1.996.764.911
14.309.622.688
Laba segmen
48.216.285(
434.005.077)
Beban usaha yang tidak
dapat dialokasikan
(
21.610.692.762)
Beban pendanaan neto
yang tidak dapat
dialokasikan
(
2.351.687.101)
Pendapatan operasi lain
neto yang tidak dapat
dialokasikan
Beban pajak penghasilan
- neto
Laba bersih
tahun berjalan
15.363.354.134
(
-
)
5.710.596.959
Ekshibit E/34
PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2014 DAN 31 DESEMBER 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
27. INFORMASI SEGMEN USAHA (Lanjutan)
a. Informasi Segmen Primer (Lanjutan)
Juni 2013
Telepon Selular
Aset segmen
17.776.012.244
Media
506.335.731.938
Jasa Lainnya
845.445.023
Total
524.957.189.205
Aset yang tidak dapat
dialokasikan
436.937.991.238
Total aset
961.895.180.443
Liabilitas segmen
1.293.571.080
525.728.054.441
252.027.003
527.273.652.524
Liabilitas yang tidak
dapat dialokasikan
199.952.436.438
Total liabilitas
727.226.088.962
Depresiasi dan amortisasi
1.443.374.902
322.898.179
238.665.659
2.004.938.740
b. Informasi Segmen Geografis
Informasi mengenai segmen usaha geografis Kelompok Usaha adalah sebagai berikut:
Juni 2014
Telepon selular
Media
Jasa lainnya
Total
PENDAPATAN
Jawa dan Bali
576.090.909
405.851.911.215
1.378.940.694
407.806.942.818
Total
576.090.909
405.851.911.215
1.378.940.694
407.806.942.818
Juni 2013
Kartu perdana
dan voucher
isi ulang
Telepon selular
Media
Jasa lainnya
Total
PENDAPATAN
Jawa dan Bali
36.991.967.684
2.134.195.455
653.306.063.571
2.443.920.630
694.876.147.340
Total
36.991.967.684
2.134.195.455
653.306.063.571
2.443.920.630
694.876.147.340
Ekshibit E/35
PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2014 DAN 31 DESEMBER 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
28. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING, IKATAN DAN KONTINJENSI
Pihak Ketiga
a.
Pada tanggal 15 Oktober 2009, Perusahaan menandatangani perjanjian sewa ruangan kantor yang berlokasi di
Jalan Kebon Sirih No. 63, Jakarta Pusat dengan PT Mega Best Realty untuk jangka waktu satu tahun dengan
harga sewa sejumlah Rp 90.000 per meter persegi per bulan.
Pada tanggal 1 April 2010, Perusahaan menandatangani perubahan perjanjian sewa menyewa (addendum) dari
perjanjian sewa menyewa tanggal 15 Oktober 2009 dengan PT Mega Best Realty sehubungan dengan adanya
tambahan biaya Hak Penggunaan Nama Gedung sebesar Rp 5.000.000.000 (Catatan 11) yang akan dibayar
dengan 2 (dua) kali angsuran dan perubahan masa sewa menjadi 5 (lima) tahun dari tanggal 15 Oktober 2009
sampai dengan 14 Oktober 2014.
b. Perusahaan menyewakan outlet yang berlokasi di E-Center Karawaci, Tangerang, kepada PT Trikomsel Oke
Tbk, untuk jangka waktu sewa dari tanggal 1 Maret 2014 sampai dengan 28 Februari 2015.
c.
Pada tanggal 21 Oktober 2013, Perusahaan dan Guvera Limited (Guvera) mengadakan perjanjian kerjasama
komesil dimana Guvera menunjuk Perusahaan untuk menjadi distributor lokal untuk membantu meluncurkan
dan mengoperasikan media jasa pengantar musik Guvera dan konten media lainnya kepada pelanggan dan
bisnis di Indonesia. Pembagian keuntungan dari perjanjian kerjasama ini masing-masing ada lah 30% dan 70%
untuk Perusahaan dan Guvera.
Kedua belah pihak telah menyetujui perjanjian yang berlaku 3 (tiga) tahun yang dimulai pada 20 Juni 2013
sampai dengan 21 Oktober 2016.
Sampai tanggal pelaporan dari laporan keuangan konsolidasian, proyek ini masih dalam tahap pengembangan
dan tidak ada transaksi signifikan.
29. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING
Juni 2014
Setara (IDR)
Desember 2013
Valas
Setara (IDR)
USD
Aset
Valas
Kas dan setara kas
Uang muka
Aset keuangan lancar lainnya
6.259
6.274.280
-
74.912.680
80.764.438.944
-
14.145
12.871.670
400.000
172.420.744
156.892.782.458
4.875.600.000
Total Aset
6.280.539
80.839.351.624
13.285.815
161.940.803.202
Liabilitas
Bagian jangka pendek dari utang bank jangka
panjang
-
-
6.000.000
73.134.000.000
Total Liabilitas
-
-
6.000.000
73.134.000.000
Aset - Neto
-
7.285.815
88.806.803.202
80.839.351.624
Ekshibit E/36
PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2014 DAN 31 DESEMBER 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
30. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN
Nilai wajar atas aset dan liabilitas keuangan adalah nilai dimana instrumen dapat dipertukarkan/ diselesaikan
antar pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi secara wajar (arm's length transaction),
yang bukan berasal dari penjualan yang dipaksakan atau likuidasi.
Berikut ini adalah metode dan asumsi yang digunakan untuk memperkirakan nilai wajar setiap kelompok dari
instrumen keuangan Kelompok Usaha:
1.
Kas dan setara kas, piutang usaha, aset keuangan lancara lainnya, utang usaha, aset keuangan lancar lainnya
dan beban masih harus dibayar mendekati nilai tercatatnya karena bersifat jangka pendek.
2.
Nilai tercatat dari utang bank mendekati nilai wajarnya disebabkan oleh pemakaian suku bunga mengambang
atas instrumen tersebut, dimana tingkat bunga tersebut selalu disesuaikan dengan pasar oleh masing-masing
bank.
Tabel berikut menyajikan nilai wajar, yang mendekati nilai tercatat, atas aset keuangan Kelompok Usaha:
Juni 2014
Desember 2013
A S E T
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Kas dan setara kas
Piutang usaha
Aset keuangan lancar lainnya
17.684.185.847 25.496.495.477
316.876.546.721 445.629.930.843
69.928.890.449 56.740.635.182
Total
404.489.623.017 527.867.061.502
Juni 2014
Desember 2013
Liabilitas yang dicatat sebesar nilai wajar atau biaya perolehan yang
diamortisasi
Utang bank jangka pendek
Utang usaha
Beban masih harus dibayar
Liabilitas keuangan lancar lainnya
Bagian jangka pendek dari utang bank jangka panjang
14.819.416.907
334.870.171.758 491.753.752.216
12.231.356.712 11.391.247.560
21.140.826.227 19.800.964.535
73.134.000.000
Total
368.242.354.697 610.899.381.218
Seperti pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, Kelompok Usaha tidak memiliki instrumen keuangan
yang dicatat pada nilai wajar. Tidak ada transfer antara Tingkat 1 dan Tingkat 2 pengukuran nilai wajar dan tidak
ada transfer masuk dan keluar dari
Tingkat 3.
Ekshibit E/37
PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2014 DAN 31 DESEMBER 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
Kebijakan manajemen risiko keuangan Kelompok Usaha bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisa risikorisiko keuangan yang dihadapi Kelompok Usaha, menetapkan batasan risiko dan pengendalian yang sesuai serta
untuk mengawasi kepatuhan terhadap batasan yang telah ditetapkan.
Kebijakan manajemen risiko keuangan yang dijalankan oleh Kelompok Usaha dalam menghadapi risiko tersebut
adalah sebagai berikut:
a. Risiko Kredit
Eksposur risiko kredit Kelompok Usaha terutama timbul dari pengelolaan piutang usaha. Kelompok Usaha
melakukan pengawasan kolektibilitas piutang sehingga dapat diterima penagihannya secara tepat waktu dan
juga melakukan penelaahan atas masing-masing piutang pelanggan secara berkala untuk menilai potensi
timbulnya kegagalan penagihan.
Aset
b.
Juni 2014
Eksposur
Nilai tercatat
maksimum
Desember 2013
Eksposur
Nilai tercatat
maksimum
Kas dan setara kas (tidak
termasuk kas kecil)
Piutang usaha
Aset keuangan lancar lainnya
17.617.087.336
316.876.546.721
69.928.890.449
17.617.087.336
316.876.546.721
69.928.890.449
25.427.396.966
445.629.930.843
56.740.635.182
25.427.396.966
445.629.930.843
56.740.635.182
Total Aset
404.422.524.506
404.422.524.506
527.797.962.991
527.797.962.991
Risiko Tingkat Suku Bunga
Eksposur risiko tingkat suku bunga Kelompok Usaha terutama adalah berasal dari utang bank yang diperoleh
Kelompok Usaha dimana nilai wajar arus kas di masa depan akan berfluktuasi karena perubahan tingkat suku
bunga pasar.
Kelompok Usaha mengelola risiko tersebut dengan senantiasa memonitor pergerakan tingkat suku bunga pasar
yang berlaku dan mengelola ketersediaan arus kas yang digunakan untuk melunasi pinjaman dan untuk modal
kerja.
c.
Risiko Mata Uang Asing
Risiko nilai tukar mata uang asing Kelompok Usaha yang signifikan berasal dari uang muka dan pinjaman yang
diperoleh Perusahaan dalam mata uang asing (Catatan 29). Manajemen melakukan penelaahan dan monitoring
terhadap pergerakan kurs mata uang asing tersebut.
Tabel dibawah ini menunjukan sensitivitas yang memiliki kemungkinan terjadi perubahan di dalam mata
uang dolar Amerika Serikat terhadap Rupiah Indonesia dengan asumsi semua variabel adalah tetap,
terhadap laba (rugi) sebelum pajak dan ekuitas Kelompok Usaha pada tanggal 30 Juni 2014.
Menguat 5%
Laba sebelum pajak penghasilan
Ekuitas
Melemah 5%
Laba sebelum pajak penghasilan
Ekuitas
Peningkatan
(Penurunan)
( 4.041.967.581)
( 4.041.967.581)
4.041.967.581
4.041.967.581
Ekshibit E/38
PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2014 DAN 31 DESEMBER 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
d.
Risiko Likuiditas
Eksposur Kelompok Usaha terhadap risiko likuiditas timbul terutama dari penempatan dana dari
kelebihan penerimaan kas setelah dikurangkan dari penggunaan kas untuk mendukung kegiatan usaha
Kelompok Usaha. Kelompok Usaha mengelola risiko likuiditas dengan menjaga kecukupan arus kas dan
fasilitas bank dengan terus memonitor proyeksi arus kas dan ketersediaan dana. Kelompok Usaha juga
menerapkan manajemen risiko likuiditas yang berhati-hati dengan mempertahankan saldo kas yang
cukup yang berasal dari penagihan hasil penjualan dan menempatkan kelebihan dana kas dalam
instrumen keuangan dengan tingkat risiko yang rendah namun memberikan imbal hasil yang memadai
serta memperhatikan reputasi dan kredibilitas lembaga keuangan.
Tabel berikut ini merupakan ringkasan atas liabilitas keuangan berdasarkan Kelompok Usaha pada akhir
periode pelaporan berdasarkan pembayaran kontraktual sebelum didiskontokan:
Permintaan
segera atau
antara
satu tahun
Lebih dari
satu tahun
Total
Aset Keuangan
Kas dan setara kas
Piutang usaha
Aset keuangan lancar lainnya
17.684.185.847
316.876.546.721
69.928.890.449
-
17.684.185.847
316.876.546.721
69.928.890.449
Total
404.489.623.017
-
404.489.623.017
Liabilitas Keuangan
Utang usaha
Beban masih harus dibayar
Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya
334.870.171.758
12.231.356.712
21.140.826.227
-
334.870.171.758
12.231.356.712
21.140.826.227
Total
368.242.354.697
-
368.242.354.697
e.
Manajemen permodalan
Kelompok Usaha melakukan pengelolaan modal untuk memastikan kelangsungan hidup Kelompok Usaha
serta mencapai struktur permodalan yang optimal untuk memaksimalkan manfaat bagi pemegang
saham. Manajemen Kelompok Usaha secara berkala melakukan penelaahan dan mengelola struktur
permodalan dengan mempertimbangkan kebutuhan modal masa depan, biaya modal, tingkat
profitabilitas, proyeksi arus kas dan proyeksi peluang investasi.
Kelompok Usaha melakukan penelaahan struktur modal berdasarkan gearing ratio konsolidasian.
Gearing ratio didapatkan dengan membagi utang neto dengan total ekuitas. Utang neto didapat
dengan mengurangkan jumlah utang dengan kas dan setara kas serta aset keuangan tidak lancar
lainnya.
Ekshibit E/39
PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2014 DAN 31 DESEMBER 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
e.
Manajemen permodalan (Lanjutan)
Gearing ratio pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
Juni 2014
Total Pinjaman
-
Desember 2013
87.953.416.907
Kas dan setara kas
Aset keuangan tidak lancar lainnya – dana yang dibatasi
pengunaannya
( 17.684.185.847) ( 25.496.495.477)
(
4.875.600.000 )
Pinjaman neto
( 17.684.185.847)
57.581.321.430
198.241.990.569
213.541.312.854
Ekuitas
Rasio pinjaman bersih terhadap modal
(
8,92%)
26,96%
32. REKLASIFIKASI AKUN
Akun tertentu pada laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal 30 Juni 2013 telah direklasifikasi agar
sesuai dengan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2012, sebagai berikut:
Deskripsi
Sebelum
reklasifikasi
Reklasifikasi
Sesudah
reklasifikasi
30 Juni 2013
Peralatan dan perabotan kantor
Sarana dan prasarana
Akumulasi penyusutan kendaraan
Akumulasi penyusutan peralatan dan perabotan
kantor
5.120.326.365
2.315.441.495 (
159.988.782
159.988.782)
5.280.315.147
2.155.452.713
712.927.845 (
172.933.810)
539.994.035
2.374.959.405
172.933.810
2.547.893.215
33. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Manajemen Kelompok Usaha bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan ini yang selesai pada
tanggal 25 Juli 2014.
Download