SEMINAR NASIONAL KIMIA DAN PENDIDIKAN KIMIA VIII “Peningkatan Profesionalisme Pendidik dan Periset Sains Kimia di Era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)” Program Studi Pendidikan FKIP UNS Surakarta, 14 Mei 2016 MAKALAH PENDAMPING PARALEL MP ISBN :978-602-73159-1-4 SINTESIS DAN ANALISIS PEMODELAN SENYAWA TURUNAN KALKON (4-hydroxy-3-(-3-phenylacryloly) benzoic acid) SEBAGAI BAHAN TABIR SURYA Salmahaminati 1,*, Mai Anugrahwati 2, Novita sari 3 dan Zafrullah Muslim 4 1,2,3,4 Program Studi Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, Indonesia *Keperluan korespondensi, telp: +62 81804297186, email: [email protected] ABSTRAK Sintesis senyawa turunan kalkon melalui senyawa asam salisilat dengan analisis pemodelan molekul telah dilakukan. Sintesis dilakukan dari bahan dasar asam salisilat melalui reaksi penataan ulang thermal rearrangement, reaksi asetilasi, penataan ulang Fries dan reaksi kondensasi aldol. Elusidasi struktur secara kualitatif dari setiap langkah sintesis dilakukan menggunakan spektrometer IR. Analisis pemodelan dilakukan dengan membuat model molekul senyawa turunan kalkon 4-hydroxy-3-(-3-phenylacryloly) benzoic acid yang dioptimasi geometri menggunakan metode semiempirik AM1 serta dilanjutkan optimasi analisis infrared spektroskopi dan spektra transisi elektronik dengan metode ZINDO/S. Reaksi asam salisilat dengan kalium karbonat menghasilkan asam 4-hidroksibenzoat. Reaksi asetilasi terkatalisis asam 4hidroksibenzoat dengan asetat anhidrida menghasilkan asam 4-asetoksibenzoat. Penataan ulang Fries asam 4-asetoksibenzoat menggunakan pelarut nitrobenzena menghasilkan 3-acetyl4-hydroxybenzoic acid. Selanjutnya, kondensasi aldol antara 4-acetyl-4-hydroxybenzoic acid dengan benzaldehid menghasilkan senyawa turunan kalkon 4-hydroxy-3-(-3-phenylacryloly) benzoic acid. Analisis spektra transisi elektronik dengan metode ZINDO/S pada senyawa 4hydroxy-3-(-3-phenylacryloly) benzoic acid menunjukkan ƛ max yaitu 317.04 nm. Hasil ini menunjukkan bahwa senyawa tersebut dapat dimanfaatkan sebagai bahan tabir surya UV-A. Kata kunci: asam salisilat, senyawa kalkon, penataan ulang fries, aldol kondensasi, tabir surya PENDAHULUAN untuk melindungi kulit dari radiasi sinar UV Akhir-akhir ini semakin marak tentang (λ:100-400 nm). Aplikasi dari penggunaan bertambah besarnya lubang ozon yang senyawa tabir surya ini sangat banyak, mengakibatkan sinar ultraungu (UV) dapat hampir lolos hingga mencapai permukaan bumi. menggunakan senyawa tabir surya dalam Oleh karena itu diperlukan bahan-bahan produknya seperti bedak, alas yang dapat digunakan sebagai penyerap lipstick, shampoo, dll. Menurut Finnen [1], sinar ultraviolet, sehingga dapat digunakan senyawa-senyawa Peningkatan Profesionalisme Pendidik dan Periset Sains Kimia di Era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) semua produsen tabir kosmetika surya bedak, organik 237 umumnya mempunyai inti benzena yang Selain itu, senyawa ini juga dikenal sebagai tersubstitusi pada posisi orto atau para yang agen terkonjugasi dengan gugus karbonil. mengangkat sel kulit mati), digunakan untuk Senyawa tabir surya umumnya didapat melalui sintesis yang sangat panjang dan dengan bahan yang relatif mahal [2]. Menanggapi masalah tersebut, kemudian dicari bahan alam asli Indonesia yang dapat digunakan sebagai bahan dasar dalam pembuatan tabir surya. Dari metode analisis retrosintesis senyawa turunan kalkon, dapat diketahui bahwa untuk mensintesis senyawa turunan hidroksibenzoat diperlukan bahan awal dengan karakteristik senyawa fenol, yaitu senyawa yang memiliki gugus hidroksi eksfolian atau keratolitik (untuk merawat kulit yang keriput, mengurangi hiperpigmentasi dll, yang pada intinya adalah untuk memperbaiki keindahan kulit. Meskipun memiliki banyak kegunaan, pada beberapa individu, penggunaan kosmetik yang mengandung asam ini dapat menimbulkan iritasi dan kekeringan pada kulit [5]. Oleh sebab itu, pada penelitian ini dilakukan reaksi pembentukan turunan asam salisilat yang berpotensi sebagai senyawa aktif pada tabir surya. Senyawa 4-hydroxy-3-(3- terikat langsung pada cincin aromatik. Oleh phenylacryloly)benzoic acid (Gambar 1.) sebab itu, salah satu bahan yang dapat merupakan digunakan adalah minyak Gondopuro. memungkinkan tersubstitusi pada posisi orto Menurut Gresft’s Schetsen [3], minyak gandapura diperoleh dari distilasi daun tumbuhan Gaultheria procumbens, L. Di Amerika, minyak gandapura dikenal sebagai wintergreen. Berdasarkan hasil penelitian Power dan Kleber [3], komponen utama yang terkandung dalam wintergreen adalah metil salisilat yang mencapai kadar 96-99%. Metil salisilat dapat diisolasi dari minyak gandapura dengan distilasi pengurangan tekanan [4]. Hidrolisis dari metil salisilat ini dapat menghasilkan salah satu senyawa salisilat (asam kalkon yang atau para. Senyawa ini memiliki gugus karboksil yang ukurannya cukup kecil, sehingga memungkinkan untuk diinterkalasikan dengan senyawa tabir surya berpori yang lain. Selain itu senyawa ini cukup distabilkan oleh resonansi (delokalisasi elektron). Sedangkan senyawa tabir surya anorganik seperti ZnO, MgO, CaCO3 dan TiO tidak banyak digunakan secara luas karena selain memiliki resiko alergi yang tinggi dan berbahaya bagi kulit, serta umumnya dipakai dalam konsentrasi yang besar yaitu 10-100%. yang dikenal dengan asam salisilat. Asam turunan OH O orto- hidroksibenzoat) dapat ditemukan di kulit pohon willow, salix alba, dan juga dapar diproduksi salah satunya melalui hidrolisis metil salisilat. Asam ini secara OH luas digunakan pada perawatan kulit, yang paling umum adalah untuk mengatasi jerawat. 238 O Gambar 1. 4-hydroxy-3-(3- phenylacryloyl)benzoic acid Peningkatan Profesionalisme Pendidik dan Periset Sains Kimia di Era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) Kemampuan senyawa tabir surya dalam melindungi kulit dari paparan sinar UV (Electrothermal 9100), Spektrometer Inframerah (FTIR, Shimadzu-8201PC), identik dengan panjang gelombang serapan Peralatan kimia komputasi yang maksimum. Hal tersebut bergantung pada digunakan stuktur [6]. dengan spesifikasi: Prosesor Pentium 41,4 Senyawa berpotensi tabir surya sebagian GHz, memori SDRAM 256 MB, dan HD 20 besar merupakan senyawa organik yang GB, serta perangkat lunak kimia komputasi memiliki HyperChem versi 8.0 berbasis Windows. elektronik setiap gugus-gugus senyawa kromofor yang berupa satu unit komputer mampu menyerap sinar UV. Kemampuan ini disebabkan oleh transisi elektronik dalam Bahan molekul tabir surya dimana energi transisi Asam salisilat, kalium karbonat (K2CO3), tersebut setara dengan energi sinar UV. asam klorida pekat (HCl 37%), asetat Besarnya panjang gelombang maksimum anhidrida, asam dapat ditentukan baik secara eksperimen alumunium korida (AlCl3) anhidrat, metanol maupun absolut, secara menentukan komputasional spektra senyawa. Hasil dilakukan oleh transisi dengan elektronik perbandingan Walters et yang al. [7] sulfat (H2SO4) natrium nitrobenzena, anhidrat, hidroksida natrium etanol benzaldehid. sulfat 20%, Semua pekat, (NaOH), (Na2SO4) kloroform, bahan tersebut menunjukkan adanya perbedaan antara memiliki kualitas analitik (p.a.) yang berasal panjang dari E. Merck. gelombang eksperimen dan panjang gelombang hasil prediksi secara kimia komputasi. Fenomena tersebut menunjukkan adanya perbedaan kondisi Sintesis turunan kalkon Sintesis asam p-hidroksibenzoat melalui thermal rearrangement antara eksperimen dengan pendekatan kimia komputasi yang dilakukan. mol) dan kalium karbonat (K2CO3) sebanyak Pada penelitian ini telah disintesis senyawa Asam salisilat sebanyak 50 g (0,36 30 g (0,22 mol) dicampur dalam cawan 4-hydroxy-3-(3- penguap porselen, dilarutkan dengan 75 mL phenylacryloly)benzoic acid dan dianalisis akuades sedikit demi sedikit sambil diaduk transisi sampai elektronik melalui pemodelan gelembung-gelembung molekul menggunakan metode semiempirik dihasilkan ZINDO/s. diuapkan dengan penangas uap sampai berbentuk hilang. pasta Larutan yang (±3,5 kemudian jam). Pasta dikeringkan dalam oven suhu 105-110 ˚C METODE PENELITIAN selama 1 malam. Peralatan Pasta yang sudah kering diambil dari oven, Seperangkat alat refluks, alat-alat gelas laboratorium, penyaring Buchner, alat timbang listrik (Libror EB-330 Shimadzu), evaporator Buchii, penentu Peningkatan Profesionalisme Pendidik dan Periset Sains Kimia di Era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) titik lebur digerus, kemudian didistilasi menggunakan pendingin udara dengan suhu 240˚C selama 2 jam. Setelah 2 jam, distilasi dihentikan. Residu dilarutkan dalam 50 mL akuades 239 panas, ditambah 37,5 mL HCl pekat sedikit Selanjutnya ditambahkan 3 g (22 mmol) demi sampai AlCl3 larutan campuran diaduk dan dipanaskan pada ditambahkan 1,5 g karbon aktif kemudian suhu 130 ˚C selama 5 jam. Campuran hasil disaring menggunakan penyaring Buchner reaksi didinginkan pada suhu kamar. AlCl3 dalam keadaan panas. Filtrat dipindahkan didestruksi dengan HCl ke dalam gelas beker, ditunggu sampai kemudian ditambah 15 dingin, kemudian disimpan dalam lemari es Senyawa hasil diekstrak dengan kloroform selama 1 malam dan kristal yang dihasilkan 3x5 mL, dicuci dengan 2 x 5 mL NaOH 5% direkristalisasi dengan akuades panas dan (b/v) karbon aktif. Senyawa hasil ditentukan titik Selanjutnya leburnya dengan HCl 5% (v/v) sampai pH 2-3. Pada sedikit gelembung sambil hilang. dan Ke diaduk dalam dianalisis dengan sedikit demi sehingga sedikit kemudian pekat mL mL, akuades. dihasilkan garam 3 garamnya. tersebut diasamkan spektrometer IR. proses ini, senyawa hasil terbentuk kembali Sintesis asam 4-asetoksibenzoat melalui dan diekstrak dengan 3 x 5 mL kloroform. reaksi asetilasi Hasil ekstrak dikeringkan dengan Na2SO4 Ke dalam labu leher tiga 100 mL anhidrat kemudian kloroform dievaporasi. dimasukkan 3 g (22 mmol) asam 4- Senyawa hidroksibenzoat dan 6 mL (64 mmol) asetat spektrometer IR anhidrida. Campuran selanjutnya H2SO4 pekat diaduk hasil dianalisis dengan dan ditambahkan secara bertetes-tetes sebanyak 10 tetes. Campuran diaduk dan dipanaskan sampai Kondensasi hydroxybenzoic pecahan es batu sambil diaduk sampai terbentuk endapan putih. Endapan disaring dan dikeringkan, kemudian direkristalisasi dengan 20 mL etanol. Senyawa hasil ditentukan titik leburnya dan dianalisis antara 3-acetyl-4- acid dengan benzaldehide Sebanyak 2,25 mL (0,025 mol) suhu 65˚C selama 2 jam, hasil reaksi didinginkan pada suhu kamar dan ditambah aldol benzaldehida di dalam Erlenmeyer dan selanjutnya ditambahkan 20 mL etanol 20% dan 5 mL larutan NaOH 20%. Dengan menggunakan pipet ditambahkan 6,7 gram asam 3-asetil-4-hidroksibenzoat. Erlenmeyer ditutup dengan cepat dan campuran dikocok. Pengocokan dilakukan dengan spektrometer IR berulang kali selama 15 menit dan hingga Penataan ulang Fries asam 4- asetoksibenzoat menggunakan pelarut nitrobenzena Sebanyak 2 g (11 mmol) asam 4asetoksibenzoat dan 10 mL nitrobenzena dimasukkan ke dalam labu leher tiga 100 mL terbentuk tersebut gumpalan kemudian padatan. Padatan dipisahkan dengan penyaringan dan dicuci dengan @ 50 mL air. Kemudian dilakukan rekristalisasi dengan pelarut etanol dan dianalisis spektrometer IR. yang dilengkapi dengan sistem penangkap gas dan campuran diaduk sampai larut. 240 Peningkatan Profesionalisme Pendidik dan Periset Sains Kimia di Era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) dengan Prosedur Pemodelan molekul (1) Reaksi Penataan Ulang(thermal rearrgement) Analisis dilakukan dengan mencari struktur energi total melalui Reaksi penataan ulang merupakan optimasi geometri menggunakan metode reaksi yang melibatkan perubahan struktur semiempirik penentuan molekul. Penataan ulang pada suhu tinggi polarisabilitas. Analisis transisi elektronik (thermal rearrangement) terhadap garam dilakukan dengan cara mempelajari panjang kalium gelombang melalui metode ZINDO/s. hidroksibenzoat yaitu pada suhu 240 °C AM1 terendah dan salisilat atau kalium o- menghasilkan asam p-hidroksibenzoat [8]. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada awal reaksi, terjadi pelepasan atom Sintesis senyawa turunan kalkon 4hydroxy-3-(-3-phenylacryloly) benzoic acid sebagai bahan tabir surya diperoleh melalui 4 langkah, yaitu; (1) Reaksi asam salisilat dengan kalium karbonat menghasilkan asam 4-hidroksibenzoat. (2) Reaksi asetilasi terkatalisis asam 4-hidroksibenzoat dengan asetat anhidrida menghasilkan asam 4asetoksibenzoat. (3) Penataan ulang Fries asam 4-asetoksibenzoat menggunakan pelarut nitrobenzena menghasilkan 3-acetyl4-hydroxybenzoic acid. (4) Selanjutnya, kondensasi aldol antara 4-acetyl-4- hydroxybenzoic acid dengan benzaldehid menghasilkan senyawa turunan kalkon 4hydroxy-3-(-3-phenylacryloly) benzoic acid. hidrogen dari asam salisilat yang kemudian digantikan oleh kation kalium dari garam kalium karbonat. Reaksinya ditunjukkan pada Gambar.3 Struktur kimia dari asam salisilat adalah fenol tersubstitusi gugus karboksilat pada posisi orto. Reaksi penataan ulang terhadap asam salisilat merubah posisi gugus karboksil dari posisi orto ke posisi para sehingga diperoleh senyawa asam p-hidroksibenzoat. Senyawa ini mempunyai rumus molekul C6H7O3 dengan berat molekul 138,12 g/mol. Asam p-hidroksibenzoat yang diperoleh adalah padatan kristal berwarna kuning pucat dengan titik lebur 205 °C dan rendemen 40%. Rute Reaksi ditunjukkan pada gambar 2. HO HO 1 HO 2 HO OH O O OAc O 3 HO O HO 4 OH OH O O O Gambar 2. Rute sintesis dari 4-hydroxy-3-(-3-phenylacryloly) benzoic acid Peningkatan Profesionalisme Pendidik dan Periset Sains Kimia di Era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 241 (2) Reaksi Asetilasi Reaksi asetilasi merupakan suatu reaksi esterifikasi, yaitu reaksi antara suatu asam karboksilat dan turunannya dengan alkohol atau fenol. Reaksi tersebut bersifat dapat balik, sehingga untuk memperoleh hasil ester yang banyak, kesetimbangan harus digeser ke arah kanan. Hal ini dapat dilakukan antara lain dengan cara menambahkan salah satu reaktan secara berlebih. Reaksi asetilasi dapat dilakukan dengan hanya mereaksikan alkohol dalam Gambar 3. Reaksi penataan ulang asam salisilat asetat IR dilakukan membuktikan bahwa Reaksi asetilasi pada gugus hidroksi (-OH) dari suatu alkohol untuk hasil [9]. merupakan penggantian atom hidrogen Analisis pada produk menggunakan spektrometer anhidrida atau fenol dengan gugus asetil produk (CH3CO-). Pada tahap ini telah disintesis asam 4- merupakan asam p-hidroksibenzoat. Hasil IR asetoksibenzoat melalui reaksi asetilasi dapat dibandingkan asam saisilat. Hasil antara asam 4-hidroksibenzoat dan asetat spektrum anhidrida analisis menggunakan spektrometer produk yang disajikan pada dengan katalis asam sulfat. Reaksi dilakukan pada suhu 65˚ C selama 2 Gambar 4. jam [11]. Reaksi ini menghasilkan asam 4Pada Gambar 4.b, Serapan melebar asetoksibenzoat dengan titik lebur 192 ˚C dengan intensitas sedang pada daerah 3449 cm−1 menunjukkan adanya dan rendemen yang diperoleh sebesar 37 vibrasi %. Persamaan reaksinya dapat dituliskan rentangan gugus hidroksil (−OH) asam seperti pada Gambar 5. karboksilat. Serapan yang dapat diamati untuk suatu alkohol dihasilkan dari vibrasi OH rentangan C−O yang dibuktikan dengan adanya pita di daerah 1203 cm−1. H2SO4 O Serapan tajam dengan intensitas kuat di daerah 1709 OAc C HO Ac2O O C HO cm−1 menunjukkan vibrasi gugus karbonil (−C=O) Serapan tajam dengan intensitas kuat di daerah 1608 cm−1 menunjukkan Gambar 5. Persamaan reaksi sintesis asam 4-asetoksibenzoat vibrasi gugus alkena (−C=C-) aromatis yang Analisis spektrum IR dapat dilihat diperkuat dengan serapan pada 789 cm−1 pada Gambar 6. Serapan melebar dengan yang merupakan vibrasi rentangan −C−H− aromatis. intensitas sedang pada daerah 3493 cm−1 menunjukkan adanya vibrasi rentangan gugus hidroksil (−OH) asam karboksilat. Serapan yang dapat diamati untuk suatu 242 Peningkatan Profesionalisme Pendidik dan Periset Sains Kimia di Era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) (a) (b) Gambar 4. Spektrum IR (a) Asam salisilat, (b) p-hidroksibenzoat Fri Mar 11 13:28:50 2016 (GMT+07:00) 3500 3000 2500 2000 916,70 862,26 1128,84 1104,14 1015,90 1044,76 1507,90 1430,23 1372,07 1318,31 1294,01 1500 1219,03 1199,70 1164,42 4000 1758,79 1681,99 1603,75 10 1932,20 2076,85 2557,43 3080,11 2992,73 20 2676,24 30 3493,59 %Transmittance 40 824,26 790,21 758,32 698,59 671,86 633,21 591,93 547,07 499,84 421,40 403,86 50 1000 500 Wavenumbers (cm-1) Collection time: Fri Mar 11 10:11:13 2016 (GMT+07:00) Fri Mar 11 13:28:48 2016 (GMT+07:00) FIND PEAKS: Spectrum: *4-asetoksi Region: 4000,00 400,00 Absolute threshold: 53,224 Sensitivity: 65 Peak list: Position: 1681,99 Intensity: Position: 1199,70 Intensity: Position: 1758,79 Intensity: Position: 1164,42 Intensity: Position: 1219,03 Intensity: Position: 1294,01 Intensity: Position: 1430,23 Intensity: Position: 1318,31 Intensity: Position: 1603,75 Intensity: Position: 1015,90 Intensity: Position: 916,70 Intensity: Position: 1372,07 Intensity: Position: 1128,84 Intensity: Position: 862,26 Intensity: Position: 2992,73 Intensity: Position: 3080,11 Intensity: Position: 2557,43 Intensity: Position: 2676,24 Intensity: Position: 1104,14 Intensity: Position: 758,32 Intensity: Position: 698,59 Intensity: Position: 547,07 Intensity: Position: 1507,90 Intensity: Position: 499,84 Intensity: Position: 1044,76 Intensity: Position: 671,86 Intensity: Position: 3493,59 Intensity: Position: 824,26 Intensity: Position: 790,21 Intensity: Position: 1932,20 Intensity: Position: 591,93 Intensity: Position: 2076,85 Intensity: Position: 403,86 Intensity: Position: 421,40 Intensity: Position: 633,21 Intensity: Gambar 6. Spektrum IR Asam 4-asetoksibenzoat 8,189 8,398 9,267 9,577 9,774 11,670 13,690 14,017 13,963 16,543 17,013 17,727 18,699 19,707 20,267 21,118 21,259 21,293 22,042 22,318 24,745 25,246 25,854 27,408 27,728 27,682 29,683 31,885 34,026 36,459 36,610 37,956 41,194 41,533 42,973 Gambar 8. Spektrum IR 3-acetyl-4-hydroxybenzoic acid Peningkatan Profesionalisme Pendidik dan Periset Sains Kimia di Era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 243 alkohol dihasilkan dari vibrasi rentangan Serapan yang dapat diamati untuk suatu C−O yang dibuktikan dengan adanya pita di alkohol dihasilkan dari vibrasi rentangan daerah 1128 intensitas cm−1. kuat Serapan tajam dengan C−O yang dibuktikan dengan adanya pita di cm−1 daerah 1243 cm−1. Serapan tajam dengan di daerah 1758 menunjukkan vibrasi gugus karbonil (−C=O) intensitas Serapan tajam dengan intensitas kuat di menunjukkan vibrasi gugus karbonil (−C=O) daerah 1603 cm−1 menunjukkan vibrasi Serapan tajam dengan intensitas kuat di (−C=C-) daerah 1594 cm−1 menunjukkan vibrasi gugus alkena aromatis yang kuat di daerah (−C=C-) 1674 cm−1 diperkuat dengan serapan pada 758 cm−1 gugus yang merupakan vibrasi rentangan −C−H− diperkuat dengan serapan pada 769 cm−1 aromatis. yang merupakan vibrasi rentangan −C−H− alkena aromatis yang aromatis. (3) Reaksi penataan ulang Fries (4) Reaksi aldol kondensasi Senyawa aril ester dapat mengalami penataan ulang menjadi aril keton pada Suatu reagensia yang memiliki suatu suhu tinggi dengan adanya katalis Friedel- atom Crafts[10]. sebagai menyerang karbon yang positif parsial dari “Penataan ulang Fries”. Penataan ulang suatu gugus karbonil. Bila suatu aldehid Fries dapat menghasilkan produk orto dan diolah dengan basa seperti NaOH dalam air, para asil fenol. ion enolat yang terjadi dapat bereaksi pada Reaksi ini disebut Pada penelitian ini telah disintesis 3acetyl-4-hydroxybenzoic acid melalui penataan ulang Fries. Rendemen yang diperoleh sebesar 11%. Persamaan karbon nukleofilik dapat gugus karbonil dari molekul aldehida yang lain. Hasilnya adisi satu molekul aldehida ke molekul aldehida yang lain adalah suatu aldol. Pada penelitian ini telah disintesis 4- reaksinya dapat dituliskan seperti pada hydroxy-3-(3-phenylacryloly)benzoic Gambar 7. juga acid melalui reaksi aldol kondensasi. Rendemen OAc yang diperoleh sebesar 11%. Persamaan HO AlCl3 reaksinya dituliskan pada Gambar 9. OH HNO3 HO HO O O O HO O +Benzaldehid OH NaOH Gambar 7. Persamaan reaksi sintesis 3- O O OH acetyl-4-hydroxybenzoic acid O Gambar 9. Persamaan reaksi sintesis 4Analisis spektrum IR dapat dilihat pada Gambar 8. Serapan melebar dengan intensitas sedang pada daerah 3389 cm−1 menunjukkan adanya vibrasi rentangan gugus hidroksil (−OH) asam karboksilat. 244 hydroxy-3-(3-phenylacryloly)benzoic acid Analisis spektrum IR dapat dilihat pada Gambar 10. Serapan melebar dengan intensitas sedang pada daerah 3457 cm−1 Peningkatan Profesionalisme Pendidik dan Periset Sains Kimia di Era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) menunjukkan adanya vibrasi rentangan Dari analisis stuktur kimia senyawa gugus hidroksil (−OH) asam karboksilat. 4-hydroxy-3-(3-phenylacryloly)benzoic acid Serapan yang dapat diamati untuk suatu terlihat ketersediaan gugus-gugus kromofor alkohol dihasilkan dari vibrasi rentangan tak terkonjugasi sederhana disajikan pada C−O yang dibuktikan dengan adanya pita di gambar 1. Masing-masing memiliki jenis daerah 1271 cm−1. Serapan tajam dengan transisi elektron dan panjang gelombang intensitas sedang di daerah 1674 cm−1 serapan menunjukkan vibrasi gugus karbonil (−C=O) kromofor tak terkonjugasi tersebut adalah: Serapan tajam dengan intensitas kuat di alkena (−C=C-) aromatis berbeda-beda. Gugus 1. C=O transisi n ke π*, panjang daerah 1594 cm−1 menunjukkan vibrasi gugus yang gelombang 300 nm. yang 2. C=O transisi n ke σ*, panjang diperkuat dengan serapan pada 854 cm−1 gelombang 190 nm. yang merupakan vibrasi rentangan −C−H− 3. O aromatis. transisi n ke σ*, panjang gelombang 185 nm. (5) Analisis Spektra Transisi Elektronik Spektra Pemodelan senyawa 4-hydroxy-3-(3- transisi pengukuran elektronik senyawa hasil 4-hydroxy-3-(3- phenylacryloly)benzoic acid telah dilakukan phenylacryloly)benzoic dengan metode semiempirik AM1 (Austin semiempirik Model 1) menggunakan nilai batas gradien disajikan energi optimasi geometri sebesar 0,01 menggunakan kkal/(Å.mol). karena pendekatan RHF pada perhitungan CI- pertimbangan bahwa senyawa tabir surya single excited. Perhitungan yang diukur merupakan senyawa organik yang molekul- adalah masing-masing selisih energi dari molekulnya tersusun atas atom–atom yang tiap telah diparameterisasi baik oleh metode intensitasnya dihitung menggunakan suatu semiempirik AM1, selain itu dari penelitian persamaan semiempirik. Hal ini dilakukan sebelumnya mengenai perhitungan spektra elektronik menunjukkan metode AM1 telah memberikan optimasi geometri yang lebih baik [6]. Hal dengan pada keadaan ini acid secara metode ZINDO/s gambar metode transisi 11 dengan ZINDO/s yang menunjukkan dan kemudian data hasil perhitungannya bersifat insidensial pada tingkat energi tertentu. Nilai panjang gelombang yang dihasilkan adalah 317,04 Senyawa tabir surya memiliki nm atau terletak pada rentang UV-A. kemampuan menyerap sinar UV pada panjang gelombang tertentu sebagai akibat adanya gugus-gugus fungsional yang dapat menghasilkan transisi elektronik yang besar energinya sesuai dengan rentang energi sinar UV. Tiap transisi memiliki intensitas yang berbeda dalam menyerap sinar UV. Peningkatan Profesionalisme Pendidik dan Periset Sains Kimia di Era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 245 Tue May 03 10:45:17 2016 (GMT+07:00) 2286,93 50 45 854,81 597,51 25 1271,29 1206,85 1163,23 1072,34 30 1389,10 35 1606,58 %Transmittance 40 15 4000 3500 3457,52 20 3000 2500 2000 1500 1000 500 Wavenumbers (cm-1) Collection time: Tue May10. 03 10:37:13 2016 (GMT+07:00) Gambar Spektrum IR Tue May 03 10:44:50 2016 (GMT+07:00) FIND PEAKS: Spectrum: *Sampel IR Region: 4000,00 400,00 Absolute threshold: 51,348 Sensitivity: 50 Peak list: Position: 3457,52 Intensity: Position: 597,51 Intensity: Position: 1606,58 Intensity: Position: 1072,34 Intensity: Position: 1163,23 Intensity: Position: 1389,10 Intensity: Position: 854,81 Intensity: Position: 1271,29 Intensity: Position: 1206,85 Intensity: Position: 2286,93 Intensity: 4-hydroxy-3-(3-phenylacryloly)benzoic acid 16,780 24,893 29,491 32,458 33,751 34,997 35,566 36,022 38,230 47,938 Gambar 11. Spektra serapan 4-hydroxy-3-(3-phenylacryloly)benzoic acid dengan metode ZINDO/s UCAPAN TERIMA KASIH KESIMPULAN Senyawa turunan kalkon 4-hydroxy-3(3-phenylacryloly)benzoic acid adalah Penulis mengucapkan terimakasih kepada DPPM UII selaku pemberi dana penelitian. senyawa tabir surya yang menyerap sinar UV-A. Senyawa hasil produk turunan kalkon DAFTAR PUSTAKA ini telah disintesis melalui beberapa tahapan reaksi; reaksi thermal rearrgement; reaksi asetilasi; reaksi penaan ulang fries dan reaksi aldol kondensasi. [1] Finnen, M.J., 1987, J. Pharmacol. Skin., 1, 130-131 [2] Titik, T., Rusmini, dan Nurhayati, 2008, Pemilihan Pelarut dan Optimasi Suhu Pada Isolasi Metoksi 246 Senyawa Sinamat Etil Para (EPMS) dari Peningkatan Profesionalisme Pendidik dan Periset Sains Kimia di Era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) Rimpang Kencur Sebagai Bahan Tabir [11] March, J., 1974, Advance Organic Surya Chemistry : Reactions, Mechanisms, and Pada http://www. Industri Kosmetik, bincang-bincang kimia; artikel penelitian.com. Diakses pada Structure, edisi 4, John Wiley and Sons, New York. 30 juni 2009 [3] Guenther, E., 1990, The Essential Oils : Individual Essential Oils of The Plants Families, vol. 4, Van Nostrand Company, Inc., New York. [4] Maryanto, A.D., 1999, Sintesis 2’Metoksikalkon dari Metil Salisilat dan Asetofenon, Skripsi, FMIPA UGM, Jogjakarta. [5] Xi, K., Shin, S.B., dan Hu, H., 2015, Cosmetic Use Of Salicylic Acid Derivatives, US Patent [6] Rahmi dan Tahir ,L., 2005, Jurnal Farmasi Indonesia, 2, 1, 1-11 [7] Walters, C., Keeney, A., Wigal, C., dan Cornelius, R., 1997, J. Chem. Educ., 74, 99-102. [8] Furniss, B.S., Hannaford, A.J., Rogers, V., Smith, P.W.G., dan Tatchel, A.R., 1989, Vogel’s Textbook of Practical Organic Chemistry Including Qualitative Organic Analysis, edisi 4, Longman, Inc., New York. [9] Fessenden, R.J., dan Fessenden, J.S., 1990, Organic Chemistry, edisi 4, University of Montana, California. [10] Qi-Meng, R., Jia-You, S., 2004, FriesRearrangement: A synthesis New, practical of dihydroxybenzophenone 4,4’(I), 30 Oktober 2004. Peningkatan Profesionalisme Pendidik dan Periset Sains Kimia di Era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 247 248 Peningkatan Profesionalisme Pendidik dan Periset Sains Kimia di Era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)