PT ETERINDO WAHANATAMA T bk DAN ANAK

advertisement
Laporan Keuangan Konsolidasi
30 Juni 2003 (Tidak Diaudit)
Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit)
(Mata Uang Indonesia)
PT ETERINDO WAHANATAMA T bk
DAN ANAK PERUSAHAAN
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
30 Juni 2003 (Tidak Diaudit)
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit)
Daftar Isi
Hal
Neraca Konsolidasi …………………………………………………………………………………………
1-3
Laporan Laba Rugi Konsolidasi ……………………………………………………………………………
4
Laporan Perubahan Defisiensi Modal Konsolidasi ………………………………………………………
5
Laporan Arus Kas Konsolidasi …….……………………………………………………………………....
6-7
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi …….……………………………………………………… 8 - 68
**************************
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA KONSOLIDASI
30 Juni 2003 (Tidak Diaudit)
Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit)
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
AKTIVA
AKTIVA LANCAR
Kas dan setara kas
2c, 3
Piutang
Usaha
2d, 4, 13, 14, 17
Pihak ketiga - setelah dikurangi
penyisihan piutang ragu-ragu
sebesar Rp 4.165.837.003
pada 30 Juni 2002
Pihak yang mempunyai hubungan
istimewa
2e, 5
Lain-lain
Pihak ketiga
26
Pihak yang mempunyai hubungan
Istimewa
Persediaan
2f, 6, 9, 13, 14, 17
Uang muka kepada pemasok
Pajak dibayar di muka
7
Biaya dibayar di muka
2g
30 Juni 2003
30 Juni 2002
3.381.802.310
41.933.346.074
229.213.8 71.396
315.019.801.555
52.236.848.173
6.449.603.713
58.611.505.960
4.732.799.764
580.955.177
65.478.625.412
8.392.399.237
20.023.128.303
225.563.780
42.230.979
186.073.382.773
18.834.939.732
45.961.085.216
1.874.289.844
438.144.699.748
620.921.479.650
1.388.119.379
72.103.534.510
213.315.454.023
8.462.695.193
43.652.006.513
1.042.500.000
1.204.795.835.590
2.246.964.468.809
972.194.647
1.058.611.948
14.406.209.219
131.545.318.065
42.890.305.766
9.752.825.177
15.949.932.214
10.430.437.637
1.879.053.651
JUMLAH AKTIVA TIDAK LANCAR
1.532.684.104.739
2.487.925.397.582
JUMLAH AKTIVA
1.970.828.804.507
3.108.846.877.232
JUMLAH AKTIVA LANCAR
AKTIVA TIDAK LANCAR
Piutang pemegang saham dan
hubungan istimewa
2e, 5, 26
Aktiva pajak tangguhan - bersih
2p, 15
Penyertaan saham
2b, 2e, 5, 8
Aktiva tetap - setelah dikurangi akumulasi
penyusutan sebesar Rp 186.850.232.296
pada 30 Juni 2003 dan Rp 260.167.643.314
pada 30 Juni 2002
2e, 2h, 2i,
2j, 5, 9, 13
14, 18, 26
Selisih lebih biaya perolehan atas nilai
wajar perolehan aktiva bersih - bersih
2m, 12
Aktiva lain-lain
Aktiva yang tidak digunakan dalam
operasi
2h, 10
Beban ditangguhkan - bersih
2e, 2k, 26
Rugi ditangguhkan atas transaksi
penjualan dan penyewaan kembali - bersih
2i
Uang jaminan
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
1
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA KONSOLIDASI (lanjutan)
30 Juni 2003 (Tidak Diaudit)
Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit)
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
30 Juni 2003
30 Juni 2002
KEWAJIBAN DAN MODAL
KEWAJIBAN
KEWAJIBAN LANCAR
Pinjaman jangka pendek
Hutang usance letters of credit
Hutang
Usaha
Pihak ketiga
Pihak yang mempunyai hubungan
istimewa
Lain-lain
Pihak ketiga
Pihak yang mempunyai hubungan
istimewa
Hutang pajak
Biaya masih harus dibayar
Uang muka pelanggan
Bagian hutang jangka panjang yang jatuh
tempo dalam satu tahun
Pinjaman
Sewa guna usaha
Kontraktor dan pemasok
13, 14
13, 14, 17
45.567.500.000
-
685.007.790.439
414.915.391.583
14
26
255.058.482.690
160.209.607.834
2e, 5
-
53.736.637.000
26
15.810.633.270
43.714.652.519
2e, 5, 26
2p, 15
16, 26
40.770.129.159
29.419.938.059
37.013.642.031
3.745.880.517
3.112.026.928
19.030.501.264
497.288.868.935
873.562.762
32.185.283.162
15.700.641.294
868.902.574.500
122.228.974.726
-
475.272.130.182
2.869.020.588.490
5.393.840.222
10.108.305.167
17
2i
26g
JUMLAH KEWAJIBAN LANCAR
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR
Biaya pesangon, penghargaan dan ganti kerugian
karyawan yang masih harus dibayar
27
Hutang pihak yang mempunyai
hubungan istimewa
2e, 5, 26
Hutang jangka panjang - setelah dikurangi
bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun
17
Pinjaman
Sewa guna usaha
2i
Kontraktor dan pemasok
26g
1.925.072.250
176.195.037.564
1.172.468.480.708
83.576.881.410
7.390.907.842
39.509.962
23.810.995.385
JUMLAH KEWAJIBAN TIDAK LANCAR
1.270.755.182.432
210.153.848.078
JUMLAH KEWAJIBAN
1.746.027.312.614
3.079.174.436.568
1.346.374.706
42.853.649.634
HAK MINORITAS ATAS AKTIVA BERSIH
ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI
2b, 18
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
2
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA KONSOLIDASI (lanjutan)
30 Juni 2003 (Tidak Diaudit)
Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit)
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
MODAL
Modal saham - nilai nominal Rp 500 per saham
Modal dasar - 1.500.000.000 saham
Modal ditempatkan dan disetor penuh
- 968.297.000 saham
Tambahan modal disetor - bersih
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas
sepengendali
Defisit
MODAL - BERSIH
JUMLAH KEWAJIBAN DAN MODAL
30 Juni 2003
30 Juni 2002
19
2l, 20
484.148.500.000
648.065.602.537
484.148.500.000
172.250.193.050
2b, 21
9.964.436.449
(918.723.421.799 )
26.824.229.125
(696.404.131.145)
223.455.117.187
(13.181.208.970 )
1.977.099.608.810
3.108.846.877.232
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
3
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI
Tiga Bulan Yang Berakhir Pada 30 Juni 2003 (Tidak Diaudit)
Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit)
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyat akan lain)
Catatan
30 Juni 2003
30 Juni 2002
2e, 2n, 5, 22
338.916.254.836
680.966.865.519
2e, 2n, 5, 24, 27, 27
312.966.029.717
587.513.116.419
25.950.225.119
93.453.749.100
13.725.596.828
9.644.454.143
32.333.402.575
31.180.825.958
Jumlah Beban Usaha
23.370.050.971
63.514.228.533
LABA (RUGI) USAHA
2.580.174.148
29.939.520.567
PENDAPATAN BERSIH
BEBAN POKOK PENJUALAN
LABA KOTOR
BEBAN USAHA
Penjualan
Umum dan administrasi
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN
Laba (rugi) selisih kurs - bersih
Penghasilan bunga
Pendapatan ekuitas anak perusahaan
Beban bunga
Lain-lain - bersih
2n, 25, 27, 27
2e, 5
2j, 2o, 9
107.047.126.830
48.224.225
15.522.951.578
14.825.267.843 ) (
117.035.676
431.419.934.849
1.241.210.088
52.253.425.734)
1.138.929.222
Penghasilan (Beban) Lain-lain - Bersih
107.910.070.466
381.546.648.425
LABA SEBELUM PENGHASILAN (BEBAN)
PAJAK
110.490.244.614
411.486.168.992
2j, 9
2e, 5, 12, 26
PENGHASILAN (BEBAN) PAJAK
Pajak tangguhan
2p, 15
LABA (RUGI) SEBELUM HAK MINORITAS ATAS
RUGI (LABA) BERSIH ANAK PERUSAHAAN
YANG DIKONSOLIDASI
HAK MINORITAS ATAS RUGI (LABA) BERSIH
ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI
-
(
110.490.244.614
2b
LABA BERSIH
LABA (RUGI) PER SAHAM
Laba (rugi) usaha per saham
(
(1.346.374.706 ) (
75.381.380.365)
336.104.788.627
31.127.124.655)
109.143.869.908
304.977.663.972
3
31
114
315
2s
Laba (rugi) bersih per saham
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
4
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN PERUBAHAN DEFISIENSI MODAL KONSOLIDASI
Tiga Bulan Yang Berakhir Pada 30 Juni 2003 (Tidak Diaudit)
Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit)
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
Saldo 1 Januari 2002
Selisih transaksi perubahan
ekuitas Anak perusahaan
20
Laba (rugi) bersih
Saldo 31 Desember 2002
Selisih transaksi perubahan
ekuitas Anak perusahaan
Laba (rugi) bersih
Saldo 30 Juni 2003
20
Selisih Nilai
Transaksi
Restrukturisasi
Entitas
Sepengendali
Tambahan
Modal Disetor
- Bersih
Modal Saham
Defisiensi Modal
- Bersih
Defisit
484.148.500.000
172.250.193.050
26.824.229.125
-
5.000.000.000
-
-
-
-
(26.485.496.590 )
(26.485.496.590 )
484.148.500.000
177.250.193.050
26.824.229.125
(1.027.867.291.707 )
(339.644.369.532 )
-
470.815.409.487
-
-
-
484.148.500.000
648.065.602.537
9.964.436.449
(
16.859.792.676 )
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
5
(1.001.381.795.117 )
-
(318.158.872.942 )
5.000.000.000
-
453.955.616.811
109.143.869.908
109.143.869.908
(918.723.421.799 )
223.455.117.187
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI
Tiga Bulan Yang Berakhir Pada 30 Juni 2003 (Tidak Diaudit)
Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit)
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan kas dari pelanggan
Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan
Pembayaran kas untuk beban pabrikasi dan
beban usaha
Kas yang dihasilkan dari operasi
Pembayaran untuk:
Beban bunga
Pajak
Penerimaan dari:
Penghasilan bunga
Tagihan restitusi pajak
Lain-lain
30 Juni 2003
30 Juni 2002
163.492.939.245
(119.516.702.488 )
385.704.453.975
(299.308.359.920)
(26.234.412.430 )
(82.079.123.565 )
17.741.824.327
4.316.970.490
(15.713.781.528 )
(7.156.052.784 )
(7.108.273.525)
(19.393.491.595 )
8.234.868
1.070.974.211
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi
(4.048.800.906 )
1.104.575.161
1.398.799.831
(19.681.419.638 )
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Hasil penjualan aktiva tetap
Perolehan aktiva tetap dan pembayaran kas
kepada kontraktor
Penambahan beban ditangguhkan
(138.612.727 )
-
(42.701.356.558)
-
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi
(138.612.727 )
(42.701.356.558)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Hasil pinjaman jangka panjang
Hasil dari penerbitan saham
Pembayaran pinjaman bank jangka pendek
Pembayaran hutang sewa guna usaha
Pencairan deposito berjangka yang dijaminkan
3.043.146.393
(16.690.014 )
-
(22.338.000.000 )
(241.313.854)
-
Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk)
Aktivitas Pendanaa n
3.026.456.379
(22.579.313.854 )
-
-
Pengaruh kurs valuta asing kas dan setara kas
(1.257.274.561 )
(228.923.560)
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH
KAS DAN SETARA KAS
(2.418.231.815 )
(85.191.013.610 )
5.800.034.125
127.124.359.684
3.381.802.310
41.933.346.074
KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE
KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE
3
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
6
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI (lanjutan)
Tiga Bulan Yang Berakhir Pada 30 Juni 2003 (Tidak Diaudit)
Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit)
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
AKTIVITAS YANG TIDAK MEMPENGARUHI
ARUS KAS
Kapitalisasi beban bunga ke aktiva tetap
Kapitalisasi laba (rugi) selisih kurs ke aktiva tetap
Reklasifikasi mesin dan peralatan yang tidak
digunakan dalam operasi ke aktiva tetap
Perolehan aktiva sewa guna usaha melalui
hutang sewa guna usaha
30 Juni 2003
30 Juni 2002
-
13.362.441.770
1.862.050.058
-
-
-
-
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
7
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
30 Juni 2003 (Tidak Diaudit)
Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit)
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. U M U M
a.
Pendirian Perusahaan
PT Eterindo Wahanatama Tbk (“Perusahaan”) didirikan pada tanggal 6 Maret 1992 dalam rangka
Undang-undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 tahun 1968 (telah diubah dengan
Undang-undang No. 12 tahun 1970) berdasarkan akta notaris Annie Sri Rahmani
Hendrotomo, S.H. No. 3 , notaris pengganti Raden Santoso, S.H. Akta pendirian ini disahkan oleh
Menteri Kehakiman dalam surat keputusan No. C2-4561.HT.01.01.Th.93 tanggal 11 Juni 1993 dan
diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 62, Tambahan No. 6835 tanggal 2 Agustus 1996.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta
notaris Rachmat Santoso, S.H. No. 142 tanggal 17 Desem ber 1999 mengenai peningkatan modal
ditempatkan dan disetor penuh Perusahaan. Laporan perubahan terakhir ini telah diterima dan
dicatat oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (dahulu Menteri
Kehakiman) dengan No. C -1142 HT.01.04-TH.2001 tanggal 5 Februari 2001.
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah
bergerak dalam kegiatan perdagangan, pembangunan dan perindustrian. Perusahaan saat ini
bertindak sebagai induk perusahaan. Perusahaan dan Anak perusahaan didirikan dan melakukan
operasinya di Indonesia.
Perusahaan berkedudukan di Jakarta dan kantor pusatnya berlokasi di Menara BTN, Lantai 15,
Jl. Gajah Mada No. 1, Jakarta.
b. Penawaran Umum Efek Perusahaan
Perusahaan menyelesaikan penawaran umum perdana atas 170.000.000 saham-saham barunya
dengan nilai nominal Rp 500 per saham melalui bursa efek di Indonesia dengan harga penawaran
Rp 1.300 per saham yang dinyatakan efektif pada tanggal 16 April 1997. Perusahaan menerbitkan
saham dengan hak memesan efek terlebih dahulu sebesar 280.000.000 saham yang juga
dicatatkan pada bursa efek di Indonesia yang dinyatakan efektif pada tanggal 28 Juni 1999. Pada
tanggal 30 Juni 2003 dan 2002, seluruh saham ditempatkan dan disetor penuh Perusahaan telah
dicatatkan di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.
c.
Susunan Perusahaan dan Anak Perusahaan
Perusahaan didirikan sebagai induk perusahaan (holding company) untuk industri petrokimia dan
kimia khusus dari anggota Keluarga Sridjaja tertentu (“Pemegang Saham Kendali”). Dengan
pengecualian PT Petrowidada, Anak perusahaan dialihkan oleh Pemegang Saham Kendali
kepada Perusahaan melalui serangkaian akuisisi pada tahun 1996. Pada tanggal 30 Juni 2003,
susunan Perusahaan dan Anak perusahaan adalah sebagai berikut:
Anak perusahaan
Pemilikan langsung:
PT Anugerahinti
Gemanusa (“AG”) (1)
Kegiatan Pokok
Produsen Specialty Plastizicers
(“SP”)
PT Eternal Buana
Chemical
Produsen Plasticizers dan
Industries (“EBCI”)
Synthetic Resins
dan pemilikan 51%
Anak perusahaannya,
PT Eterindo Nusa
Graha (“ENG”) (2)
PT Petrowidada
(“PWD”) (3)
Produsen Phthalic Anhydride (“PA”)
dan Maleic Anhydride (“MA”)
Mulai
Persentase
Beroperasi Pemilikan
Kedudukan Komersial
(%) (4)
Tanggal Kendali
Diperoleh Perusahaan
dari Pemegang
Saham Kendali
Jumlah Aktiva
(dalam Jutaan)
30 Jun 2003
Gresik
2001
48,21
-
429.075
Tangerang
1982
35,362
-
1.069.163
Gresik
1989
75,72
19 September 1994
1.752.820
8
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
30 Juni 2003 (Tidak Diaudit)
Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit)
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. U M U M (lanjutan)
c.
Susunan Perusahaan dan Anak Perusahaan (lanjutan)
Anak perusahaan
Kegiatan Pokok
Pemilikan tidak langsung:
PT Eterindo Nusa Graha Produsen Plasticizers dan
(melalui EBCI) (2)
Synthetic Resins
Mulai
Persentase
Beroperasi Pemilikan
Kedudukan Komersial
(%) (4)
Gresik
1997
10,25
Tanggal Kendali
Diperoleh Perusahaan
dari Pemegang
Saham Kendali
22 Agustus 1996
Jumlah Aktiva
(dalam Jutaan)
30 Jun 2003
515.172
Pada tanggal 30 Juni 2002, susunan Perusahaan dan Anak perusahaan adalah sebagai berikut:
Anak perusahaan
Pemilikan langsung:
PT Anugerahinti
Gemanusa (“AG”) (1)
Kegiatan Pokok
Produsen Specialty Plastizicers
(“SP”)
PT Eternal Buana
Chemical
Produsen Plasticizers dan
Industries (“EBCI”)
Synthetic Resins
dan pemilikan 51%
Anak perusahaannya,
PT Eterindo Nusa
Graha (“ENG”) (2)
PT Petrowidada
(“PWD”) (3)
Produsen Phthalic Anhydride (“PA”)
dan Maleic Anhydride (“MA”)
Pemilikan tidak langsung:
PT Eterindo Nusa Graha Produsen Plasticizers dan
(melalui EBCI) (2)
Synthetic Resins
Mulai
Persentase
Beroperasi Pemilikan
Kedudukan Komersial
(%) (4)
Tanggal Kendali
Diperoleh Perusahaan
dari Pemegang
Saham Kendali
Jumlah Aktiva
(dalam Jutaan)
30 Jun 2002
Gresik
2001
99,15
16 Desember 1996
646.216
Tangerang
1982
97,49
29 Januari 1996
1.045.439
Gresik
1989
75,72
19 September 1994
1.543.840
Gresik
1997
49,72
22 Agustus 1996
662.890
Catatan: (1) AG didirikan pada bulan Agustus 1994. Pada tanggal 16 Desember 1996,
Perusahaan memperole h 98% pemilikan saham di AG. Pada bulan September
1999, Perusahaan meningkatkan pemilikan sahamnya di AG menjadi 99,15%
sehubungan dengan penerbitan 140.000 saham baru kepada Perusahaan.
AG memulai operasi komersialnya pada bulan Januari 2001.
Berdasarkan Resolusi Para Pemegang Saham yang dibuat dibawah tangan dan
telah diaktakan dengan akta Notaris Veronica Nataadmaja S.H. No 3 tanggal 5 Juni
2003 dan telah disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Indonesia No. C13806 HT.01.04.TH.2003 tanggal 17 Juni 2003 bahwa disetujui masuknya
pemegang saham baru yang berasal dari konversi hutang menjadi modal yaitu,
Norsk Royal Specialties Inc. Ltd., sehingga merubah struktur kepemilikan saham
Perusahaan menjadi 48,21%.
(2) EBCI didirikan pada bulan April 1979. Pada tanggal 29 Januari 1996, Perusahaan
memperoleh 90% pemilikan saham di EBCI. Pada bulan Juni 1997, Perusahaan
meningkatkan pemilikan sahamnya di EBCI menjadi 97,49% sehubungan dengan
penerbitan 1.310.000 saham baru kepada Perusahaan. Pada bulan April 2002,
pemilikan Perusahaan di EBCI berkurang menjadi 94,78% sehubungan dengan
penerbitan 50.000 saham baru kepada Well Focus Development Limited,
Singapura. Pada tanggal 21 Desember 1996, EBCI memperoleh 88% pemilikan
saham di ENG dari Perusahaan. ENG didirikan pada bulan Mei 1993. Pada bulan
Januari 1997, pemilikan saham EBCI di ENG berkurang menjadi 51% sehubungan
dengan penerbitan 18.900 saham baru kepada PT Intimutiara Gasindo (“IMG”)
(Perusahaan memiliki 5% pemilikan saham di IMG).
9
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
30 Juni 2003 (Tidak Diaudit)
Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit)
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. U M U M (lanjutan)
c.
Susunan Perusahaan dan Anak Perusahaan (lanjutan)
Berdasarkan Resolusi Para Pemegang Saham yang dibuat dibawah tangan dan
telah diaktakan dengan akta Notaris Veronica Nataadmaja S.H. No. 4 tanggal 13
Mei 2003 dan telah disetujui oleh Men teri Kehakiman dan Hak Asasi Indonesia No.
C-11205 HT.01.04.TH.2003 tanggal 21 Mei 2003 bahwa disetujui masuknya
pemegang saham baru yang berasal dari konversi hutang menjadi modal, yaitu
Wellington Capital Investment Corporation, Great Pacific Offshore Limited, Osville
Finance Limited, Absolute Grand Industries Limited sehingga merubah struktur
kepemilikan saham Perusahaan menjadi 35,36%.
(3) PWD didirikan pada bulan Juli 1985 sebagai hasil kerjasama (joint venture) antara
PT Petrokimia Gresik (“PKG”), Daewoo Corporation, Korea Selatan dan PT Wisma
Pintu Sembilan. Pada tanggal 19 September 1994, Perusahaan memperoleh 63%
pemilikan saham di PWD. Pada bulan Februari 1995 dan Februari 1997,
Perusahaan meningkatkan pemilikan sahamnya di PWD masing-masing menjadi
68% dan 75,72%.
(4) Hak minoritas di AG, EBCI dan ENG dipegang oleh pemegang saham afiliasi.
d. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan
Pada tanggal 30 Juni 2003 dan 2002, susunan anggota dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan
berdasarkan akta notaris Rachmat Santoso, S.H. No. 257 tanggal 28 Juni 2001, adalah sebagai
berikut:
Komisaris
Direksi
Presiden Komisaris
: Sudiharto Sridjaja
Komisaris
: Jasin Sridjaja
Komisaris (Independen) : Soedjono
Dirdjosisworo
Presiden Direktur
Direktur
:
:
Hadiran Sridjaja
Hadisan Sridjaja
Samsi
Immanuel Sutarto
Perusahaan dan Anak perusahaan mempunyai 335 dan 1.447 karyawan tetap masing-masing
pada tanggal 30 Juni 2003 dan 2002.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI
a.
Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi terlampir disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku
umum di Indonesia yang tercakup dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang
dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (“IAI”) dan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal
(BAPEPAM) mengenai pedoman penyajian laporan keuangan bagi perusahaan manufaktur.
Laporan keuangan konsolidasi disusun atas dasar akrual (accrual basis), kecuali laporan arus kas,
dengan menggunakan konsep biaya perolehan h
( istorical cost), kecuali untuk persediaan yang
dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih.
10
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
30 Juni 2003 (Tidak Diaudit)
Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit)
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
a.
Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi (lanjutan)
Laporan arus kas konsolidasi menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang
diklasifikasikan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Laporan arus kas konsolidasi
disajikan dengan metode langsung (direct method).
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah
Rupiah.
b. Prinsip-prinsip Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi meliputi akun-akun Perusahaan dan Anak perusahaan (lihat
Catatan 1). Seluruh akun dan transaksi signifikan antar perusahaan yang dikonsolidasi telah
dieliminasi.
Penyertaan saham lainnya kurang dari 20% disajikan sebesar biaya perolehan (cost method) ,
kecuali bila ada penurunan nilai permanen.
Perolehan AG, EBCI dan ENG (lihat Catatan 1) dianggap sebagai transaksi yang dilakukan
dengan entitas sepengendali dan, dengan demikian, dicatat dengan metode penyatuan
kepemilikan (pooling of interest). Dengan metode ini, penyajian laporan keuangan untuk tahun tahun sebelum perolehan disajikan ke mbali dengan dasar penggabungan untuk mencakup akunakun dan operasi EBCI dan ENG seolah -olah entitas tersebut telah dimiliki sejak awal berdirinya.
Hasil selisih lebih harga pembelian atas aktiva bersih anak perusahaan yang diperoleh dalam
entitas sepengendali dicatat sebagai “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”
dan disajikan dalam bagian Defisiensi Modal pada neraca konsolidasi.
Perolehan PWD pada tanggal 19 September 1994 (lihat Catatan 1) dicatat dengan metode
pembelian (purchase method) dan, dengan demikian, dikonsolidasi sejak tanggal perolehan.
Hak minoritas atas rugi bersih dan ekuitas anak perusahaan dinyatakan sebesar proporsi
pemegang saham minoritas atas rugi bersih dan ekuitas anak perusahaan tersebut kecuali untuk
EBCI dan Anak perusahaan dan PWD di mana selisih lebih bagian atas rugi bersih pemegang
saham minoritas atas biaya penyertaan sahamnya telah diserap sementara oleh Perusahaan
sebagai pemegang saham mayoritas.
c.
Setara Kas
Deposito berjangka dan inves tasi jangka pendek lainnya dengan jangka waktu tiga bulan atau
kurang sejak tanggal penempatan dan tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman
diklasifikasikan sebagai “Setara Kas”.
d. Penyisihan Piutang Ragu-ragu
Perusahaan dan Anak perusahaan membentuk penyisihan piutang ragu -ragu berdasarkan hasil
penelaahan terhadap keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun.
e.
Transaksi dengan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa
Perusahaan dan Anak perusahaan mempunyai transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai
hubungan istimewa sesuai dengan PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai
Hubungan Istimewa”.
11
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
30 Juni 2003 (Tidak Diaudit)
Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit)
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
e.
Transaksi dengan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa (lanjut an)
Semua transaksi signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang
dilakukan dengan atau tidak dengan tingkat harga dan kondisi normal sebagaimana dilakukan
dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasi.
f.
Persediaan
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi
bersih (the lower of cost or net realizable value). Biaya perolehan ditentukan dengan
menggunakan metode rata -rata tertimbang (weighted-average method). Penyisihan persediaan
usang dan penurunan nilai persediaan ditentukan untuk menurunkan nilai tercatat persediaan
menjadi nilai realisasi bersih.
g. Biaya dibayar dimuka
Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat mas ing-masing biaya.
h. Aktiva tetap
Aktiva tetap, kecuali hak atas tanah, dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi
penyusutan. Hak atas tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak diamortisasi.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) , kecuali
untuk mesin, tangki dan peralatan pabrik tertentu, berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis
aktiva tetap sebagai berikut:
Tahun
Pematangan tanah
Bangunan dan prasarana
Mesin dan peralatan pabrik
Peralatan kantor, perabot dan perlengkapan
Alat pengangkutan
20
20
4
5
5
Anak perusahaan menerapkan metode penyusutan berdasarkan unit hasil produksi untuk mesin,
tangki dan peralatan pabrik. Dengan metode tersebut, penyusutan dihitung berdasarkan taksiran
unit hasil produksi mesin, tangki dan peralatan pabrik yang berkisar antara 1.000.000 metrik ton
(MT) sampai 2.800.000 MT.
Aktiva dalam penyelesaian merupakan akumulasi pengeluaran modal yang terjadi untuk aktiva
tetap dalam pembangunan dan termasuk beban bunga dan selisih kurs atas pinjaman yang
digunakan untuk membiayai pembangunan. Aktiva dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya
perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aktiva tetap. Akumulasi biaya perolehan akan
dipindahkan ke masing-masing akun aktiva tetap yang bersangkutan pada saat pembangunan
selesai dan aktiva tersebut siap digunakan.
Aktiva tetap yang tidak atau belum digunakan dalam operasi disajikan sebagai bagian dari akun
“Aktiva Lain-lain” pada neraca kons olidasi.
12
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
30 Juni 2003 (Tidak Diaudit)
Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit)
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
h.
Aktiva Tetap (lanjutan)
Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya;
pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan dikapitalisasi. Aktiva tetap yang sudah tidak
digunakan lagi atau yang dijual, nilai tercatat serta akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari
kelompok aktiva tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi dibukukan dalam laporan
laba rugi tahun yang bersangkutan.
Sesuai dengan PSAK No. 47, “Akuntansi Tanah” yang berlaku efektif tanggal 1 Januari 1999,
biaya perolehan tanah setelah tahun 1999 meliputi biaya-biaya yang dikeluarkan untuk
pengembangan, pematangan dan persiapan tanah sampai siap untuk digunakan termasuk biaya
komisi. Biaya perolehan hak atas tanah sebelum tahun 1999 termasuk biaya notaris dan legal,
pajak serta biaya perpanjangan izin hak atas tanah. Setelah tahun 1999, biaya-biaya tersebut
dilaporkan sebagai kategori terpisah di dalam “Beban Ditangguhkan - Hak atas Tanah”, daripada
klasifikasi sebelumnya sebagai aktiva tetap pada neraca konsolidasi dan diamortisasi sepanjang
periode hak atas tanah.
Pada tanggal 19 Juni 1998, Ikatan Akuntan Indonesia menerbitkan PSAK No. 48, “Penurunan Nilai
Aktiva” yang berlaku untuk pe nurunan nilai aktiva yang terjadi pada atau setelah tanggal 1 Januari
2000. PSAK No. 48 mensyaratkan penilaian kembali nilai aktiva untuk setiap penurunan nilai dan
menurunkannya menjadi nilai wajar apabila terdapat peristiwa atau perubahan yang
mengindikasikan bahwa nilai tercatat aktiva tersebut tidak dapat dipulihkan kembali.
Penurunan nilai aktiva tetap diakui sebagai beban pada usaha tahun berjalan pada saat terdapat
kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penuru nan
nilai aktiva.
i.
Sewa Guna Usaha
Transaksi sewa guna usaha digolongkan sebagai sewa guna usaha yang dapat dikapitalisasi
(capital lease) apabila memenuhi seluruh kriteria yang disyaratkan PSAK No. 30, “Akuntansi Sewa
Guna Usaha”. Jika salah satu kriteria tidak terpenuhi, maka transaksi sewa guna usaha
dikelompokkan sebagai transaksi sewa menyewa biasa (operating lease). Aktiva sewa guna
usaha yang dikapitalisasi disajikan dalam neraca konsolidasi sebagai bagian dari aktiva tetap
sebesar nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa guna usaha pada awal masa sewa guna usaha
ditambah nilai sisa (harga opsi) yang harus dibayar pada akhir masa sewa guna usaha.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan
yang diterapkan untuk aktiva tetap dengan pemilikan langsung.
PWD menerapkan metode penyusutan berdasarkan unit hasil produksi untuk mesin, tangki dan
peralatan pabrik sewa guna usaha dengan hak opsi.
Laba atau rugi yang terjadi akibat transaksi penjualan dan penyewaan kembali (sale-andleaseback) ditangguhkan dan diamortisasi selama sisa masa manfaat ekonomis aktiva sewa guna
usaha yang bersangkutan dengan metode unit hasil produksi.
Hutang sewa guna usaha disajikan sebesar nilai tunai dari pembayaran sewa guna usaha.
13
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
30 Juni 2003 (Tidak Diaudit)
Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit)
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
j.
Kapitalisasi Biaya Pinjaman dan Selisih Kurs
Sesuai dengan PSAK No. 26 revisi, “Biaya Pinjaman”, beban bunga dan selisih kurs atas pinjaman
dan biaya-biaya lain yang terjadi untuk membiayai pembangunan atau instalasi aktiva tetap,
dikapitalisasi sebagai bagian dari biaya perolehan aktiva. Kapitalisasi biaya pinjaman berakhir
pada saat pembangunan atau instalasi selesai dan aktiva tetap tersebut siap digunakan.
k.
Beban Ditangguhkan
Beban ditangguhkan diamortisasi selama sisa masa manfaat ekonomis aktiva yang bersangkutan.
l.
Biaya Emisi Saham dan Obligasi
Berdasarkan Surat Keputusan BAPEPAM No. Kep-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 tentang
Perubahan Peraturan No. VIII.G.7, biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan penawaran
saham Perusahaan (termasuk Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu) kepada
masyarakat dan penerbitan obligasi wajib konversi yang kemudian dikonversi menjadi saham
biasa, disajikan sebagai pengurang “Tambahan Modal Disetor” dalam bagian Defisiensi Modal
pada neraca konsolidasi.
m. Selisih Lebih Biaya Perolehan atas Nilai Wajar Perolehan Aktiva Bersih
Selisih lebih yang tidak teridentifikasi dari harga pembelian atas nilai wajar aktiva bersih PWD
dicatat sebagai “Selisih Lebih Biaya Perolehan atas Nilai Wajar Perolehan Aktiva Bersih” dan
diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama dua puluh (20) tahun sesuai
dengan masa manfaat ekonomisnya, maksimum dua puluh (20) tahun, dengan
mempertimbangkan estimasi umur bisnis yang bersangkutan dimana PWD akan tetap melanjutkan
usahanya sebagai entitas yang berkemampuan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya.
n. Pengakuan Pendapatan dan Beban
Pendapatan dari penjualan lokal diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan.
Pendapatan dari penjualan ekspor diakui pada saat penyerahan barang di atas kapal di pelabuhan
pengiriman sesuai dengan syarat penjualan. Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis).
o. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat
transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing
dijabarkan ke dalam Rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal
tersebut. Laba atau rugi selisih kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun
berjalan, kecuali untuk selisih kurs atas pinjaman yang digunakan untuk membiayai pembangunan
aktiva tetap yang dikapitalisasi ke biaya perolehan aktiva yang bersangkutan.
Pada tanggal 30 Juni 2003 dan 2002, kurs yang digunakan masing-masing sebesar Rp 8.285 dan
Rp 8.730 untuk AS$ 1, yang merupakan kurs rata-rata antara kurs beli dan kurs jual uang kertas
dan/atau kurs transaksi yang terakhir diumumkan oleh Bank Indonesia masing-masing pada
tanggal 30 Juni 2003 dan 2002.
14
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
30 Juni 2003 (Tidak Diaudit)
Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit)
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
p. Penghasilan (Beban) Pajak
Perusahaan dan Anak perusahaan menerapkan PSAK No. 46, “Akuntansi Pajak Penghasilan”
yang mensyaratkan pencatatan dampak pajak dari pemulihan aktiva dan penyelesaian kewajiban
sebesar nilai tercatatnya, serta pengakuan dan pengukuran aktiva dan kewajiban pajak tangguhan
bagi konsekuensi pajak pada masa mendatang untuk kejadian yang diakui dalam laporan
keuangan, termasuk rugi fiskal yang dapat dikompensasikan. Penyisihan atas aktiva pajak
tangguhan yang tidak terpulihkan dibentuk untuk mengurangi nilai tercatat aktiva pajak tangguhan
menjadi nilai realisasi bersih. Untuk setiap perusahaan yang dikonsolidasi, pengaruh pajak atas
perbedaan waktu dan akumulasi rugi fiskal, yang masing-masing dapat berupa aktiva atau
kewajiban, disajikan dalam jumlah bersih.
q. Restrukturisasi Pinjaman
Anak perusahaan mencatat restrukturisasi pinjaman sesuai dengan PSAK No. 54, “Akuntansi
Restrukturisasi Hutang Piutang Bermasalah” yang mengharuskan Anak perusahaan untuk
mencatat restrukturisasi hutang piutang bermasalah sebagai berikut:
1. Untuk transaksi yang hanya meliputi modifikasi persyaratan hutang (yaitu tanpa adanya
pengalihan aset atau pemberian saham), Anak perusahaan menghitung jumlah pembayaran
kas masa depan yang ditetapkan dalam perjanjian restrukturisasi, termasuk bunga, selama
periode pinjaman. Jika jumlah pembayaran kas masa depan melebihi nilai tercatat hutang
(termasuk bunga masih harus dibayar), tidak ada keuntungan atas restrukturisasi yang diakui.
Jika jumlah pembayaran kas masa depan lebih kecil daripada nilai tercatat hutang, selisihnya
diakui sebagai keuntungan atas restrukturisasi pinjaman.
2.
Untuk transaksi yang meliputi penyelesaian sebagian dengan pemberian saham debitur
kepada kreditur dan modifikasi persyaratan, Anak perusahaan mula-mula mengurangi nilai
tercatat hutang dengan jumlah nilai wajar pemberian saham tersebut dan selanjutnya
q. Restrukturisasi Pinjaman (lanjutan)
menghitung jumlah pembayaran kas masa depan. Tidak ada keuntungan atas restrukturisasi
yang diakui kecuali nilai tercatat hutang melebihi jumlah pembayaran kas masa depan, tanpa
memperhitungkan nilai tunainya, ses uai dengan perjanjian restrukturisasi.
r.
Informasi Segmen
Sesuai dengan PSAK No. 5 (Revisi 2000), “Pelaporan Segmen”, segmen usaha menyajikan
informasi produk atau jasa yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan
imbalan segmen usaha lain. Segmen geografis menyajikan informasi produk atau jasa pada
wilayah ekonomi tertentu yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan
imbalan pada komponen yang beroperasi pada wilayah ekonomi lain.
s. Laba (Rugi) Bersih Per Saham
Sesuai dengan PSAK No. 56, “Laba Per Saham” (“LPS”), laba (rugi) usaha per saham dan rugi
bersih per saham dihitung dengan membagi laba (rugi) usaha dan rugi bersih pada tahun yang
bersangkutan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar selama tahun tersebut.
Jumlah rata-rata tertimbang saham untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2002
dan 2001 sebesar 968.297.000 saham.
15
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
30 Juni 2003 (Tidak Diaudit)
Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit)
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3. KAS DAN SETARA KAS
Kas dan setara kas terdiri dari:
30 Juni 2003
30 Juni 2002
Kas
Dolar AS
Rupiah
Dolar Sin
Sub-jumlah
Bank - Pihak ketiga
PT Bank Central Asia Tbk
Rekening Dolar AS
Rekening Rupiah
Rabobank Asia Limited
Rekening Dolar AS
BNP Paribas Inc. in France with Limited Liability
Rekening Dolar AS
PT Bank Lippo Tbk
Rekening Dolar AS
Rekening Rupiah
PT Bank Permata Tbk - eks PT Prima Express Bank
Rekening Dolar AS
Rekening Rupiah
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Rekening Dolar AS
Rekening Rupiah
PT Bank Permata Tbk - eks PT Bank Universal Tbk
Rekening Dolar AS
ING Barings (South East Asia) Limited
Rekening Dolar AS
PT Bank Global Internasional Tbk
Rekening Rupiah
PT Bank NISP
Rekening Rupiah
The Hon gkong and Shanghai Banking
Corporation Limited
Rekening Dolar AS
Rekening Rupiah
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
Rekening Dolar AS
Rekening Rupiah
PT Bank DBS Indonesia
Rekening Dolar AS
Rekening Rupiah
PT Bank Mizuho Indonesia
Rekening Dolar AS
Rekening Rupiah
Bank Commonwealth
Rekening Rupiah
Citibank, N.A.
Rekening Dolar AS
Rekening Rupiah
16
242.862.265
180.224.042
21.224.646
1.802.898.394
786.492.605
26.504.784
444.310.953
2.615.895.783
81.326.406
166.275.418
6.579.229.796
5.346.744.146
-
401.683.800
523.575.132
1.893.082.341
51.980.834
2.207.123.314
2.557.688.935
222.298.895
387.260.690
121.433.776
1.588.980.846
21.582.425
548.659.953
61.235.712
2.157.597.562
-
8.488.441
176.776.962
98.817.402
17.936.147
77.237.567
15.509.817
355.740.317
-
48.785.073
44.015.092
-
20.900.057
1.272.826
-
90.206.915
1.732.300.484
-
8.911.148
1.538.178
-
13.818.105.955
-
1.727.667
990.875
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
30 Juni 2003 (Tidak Diaudit)
Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit)
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)
30 Juni 2003
Merryl Lynch
Rekening Dolar AS
PT Bank Mandiri (Persero)
Rekening Dolar AS
Rekening Rupiah
30 Juni 2002
-
295.860
346.508.526
82.766.911
-
2.642.458.116
39.224.134.085
Deposito Berjangka - Pihak ketiga
BNP Paribas Inc. in France with Limited Liability
Dolar AS
PT Bank Global Internasional Tbk
Rupiah
295.033.241
-
-
93.316.206
Sub-jumlah
295.033.241
93.316.206
3.381.802.310
41.933.346.074
Sub-jumlah
Jumlah
4. PIUTANG USAHA
Piutang usaha terdiri dari:
30 Juni 2003
30 Juni 2002
Pihak ketiga
Lokal
Ekspor
14.396.687.131
214.817.184.265
160.637.212.119
158.548.426.439
Jumlah
Dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu
229.213.871.396
-
319.185.638.558
(4.165.837.003)
Bersih
229.213.871.396
315.019.801.555
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (lihat Catatan 5)
PT Eternal Buana Chemical Industries
PT Eterindo Nusa Graha
PT Anugerahinti Gemanusa
PT Intimutiara Kimindo
24.493.109.089
23.234.531.099
4.509.207.985
-
6.449.603.713
Jumlah
52.236.848.173
6.449.603.713
Berdasarkan hasil penelaahan keadaa n akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun,
manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu -ragu adalah cukup untuk menutup
kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha.
17
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
30 Juni 2003 (Tidak Diaudit)
Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit)
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4. PIUTANG USAHA (lanjutan)
Ringkasan piutang usaha menurut jenis mata uang adalah sebagai berikut:
30 Juni 2003
30 Juni 2002
Pihak ketiga
Dolar AS
Rupiah
227.801.134.242
1.412.737.154
262.413.822.918
56.771.815.640
Sub-jumlah
229.213.871.3 96
319.185.638.558
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Dolar AS
Rupiah
48.805.709.413
3.431.138.760
4.891.923.419
1.557.680.294
Sub-jumlah
52.236.848.173
6.449.603.713
281.450.719.569
325.635.242.271
Jumlah
Piutang usaha digunakan sebagai jaminan untuk pinjaman jangka pendek, hutang usance letters of
credit dan pinjaman jangka panjang (lihat Catatan 13, 14 dan 18).
5. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
Hubungan dan sifat saldo akun/transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa
adalah sebagai berikut:
Pihak- pihak yang
mempunyai hubungan
istimewa
Hubungan
Sifat Saldo Akun/Transaksi
• PT Petrokimia Gresik (“PKG”)
Pemegang saham Anak
perusahaan
Penjualan, sewa tanah dan pemakaian rute
jaringan pipa PWD dan fasilitas pelabuhan untuk
kegiatan bongkar/muat dan penyaluran bahan
baku dan produk cair PWD (lihat Catatan 27c),
bantuan personalia serta penggunaan utilitas
dan fasilitas lainnya.
• PT Justus Kimia Raya
Pemegang saham Anak
perusahaan
Pembelian bahan baku.
• PT Inti Mutiara Kimindo
Mempunyai anggota manajemen
kunci yang sama
Penjualan, pembelian, penggunaan fasilitas
EBCI dan uang muka antar perusahaan.
• PT Petro Oxo Nusantara
Mempunyai anggota manajemen
kunci yang sama
Pembelian dan uang muka antar perusahaan.
• PT Mitsui Eterindo Chemicals
Mempunyai anggota manajemen
kunci yang sama
Memberikan bantuan dalam bidang operasi dan
personalia (lihat Catatan 27a), piutang yang
timbul dari penjualan sebagian sistem “sea
water intake” (lihat Catatan 27r) dan
penggunaan fasilitas AG.
• PT Pro -Intercontinental
Mempunyai anggota manajemen
kunci yang sama
Menyewa fasilitas “sea water intake”
“normal butane piping” (lihat Catatan 27b).
Mempunyai anggota manajemen
kunci yang sama
Kontraktor Anak perusahaan.
(“MEC”)
Terminals Indonesia
(“Prointal”)
PT Rishindo Multipratama
(“Rishindo”)
18
dan
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
30 Juni 2003 (Tidak Diaudit)
Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit)
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5.
TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
(lanjutan)
Pihak- pihak yang
mempunyai hubungan
istimewa
Hubungan
Sifat Saldo Akun/Transaksi
• PT Nusa Buana Kimindo
Mempunyai anggota manajemen
kunci yang sama
Uang muka antar perusahaan.
• PT Intimutiara Gasindo
Perusahaan asosiasi
Penyertaan saham, menerima dan memberikan
pinjaman yang tidak dikenakan bunga.
• PT Eternal Buana Chemical
Perusahaan asosiasi
Penyertaan saham, penjualan dan pembelian
bahan baku dan barang jadi.
• PT Eterindo Nusa Graha
Perusahaan asosiasi
Penyertaan saham, penjualan dan pembelian
bahan baku dan barang jadi.
• PT Anugerahinti Gemanusa
Perusahaan asosiasi
Penyertaan saham, penjualan dan pembelian
bahan baku dan barang jadi.
• Karyawan
Karyawan
Pinjaman karyawan.
• Jasin Sridjaja
Pemegang saham Perusahaan
Piutang yang tidak dikenakan bunga.
(“IMG”)
Industries (“EBCI”)
(“ENG”)
(“AG”)
Rincian saldo dan transaksi signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa
adalah sebagai berikut:
Persentase dari Jumlah Aktiva/
Kewajiban/Pendapatan atau
Beban yang Bersangkutan (%)
Jumlah
30 Juni 2003
30 Juni 2002
30 Juni 2003
30 Juni 2002
Piutang Usaha
PT Eternal Buana Chemical Industries
PT Eterindo Nusa Graha
PT Anugerahinti Gemanusa
PT Inti Mutiara Kimindo
24.493.109.089
23.234.531.099
4.509.207.985
-
6.449.603.713
1,27
1,20
0,23
-
0,21
Jumlah
52.236.848.173
6.449.603.713
2,70
0,21
Piutang Lain-lain
PT Eternal Buana Chemical Industries
PT Eterindo Nusa Graha
PT Mitsui Eterindo Chemicals
338.695.87 7
222.665.275
19.594.025
42.230.979
0,02
0,01
0,00
0,00
Jumlah
580.955.177
42.230.979
0,03
0,00
Piutang Pemegang Saham dan
Hubungan Istimewa
PT Eterindo Nusa Graha
PT Nusa Buana Kimindo
Karyawan
PT Intimutiara Gasindo
PT Mitsui Eterindo Chemicals
1.327.142.215
60.977.164
-
3.788.692.152
2.449.893.474
1.439.623.037
784.486.530
0,07
0,00
-
0,12
0,08
0,05
0,03
Jumlah
1.388.119.379
8.462.695.193
0,07
0,28
Penyertaan Saham
PT Intimutiara Gasindo
PT Anugerahinti Gemanusa
PT Eternal Buana Chemical Industries
250.000.000
148.131.842.543
64.141.111.480
250.000.000
-
0,01
7,49
3,56
0,01
-
Jumlah
212.522.954.023
250.000.000
11,06
0,01
19
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
30 Juni 2003 (Tidak Diaudit)
Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit)
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
(lanjutan)
Persentase dari Jumlah Aktiva/
Kewajiban/Pendapatan atau
Beban yang Bersangkutan (%)
Jumlah
30 Juni 2003
30 Juni 2002
30 Juni 2003
30 Juni 2002
Hutang Usaha
PT Petro Oxo Nusantara
PT Inti Mutiara Kimindo
Lain-lain
-
52.048.764.345
1.442.468.640
245.404.015
-
1,66
0,05
0,01
Jumlah
-
53.736.637.000
-
1,72
Hutang Lain- lain
PT Pro- Intercontinental Terminals
Indonesia
PT Inti Mutiara Kimindo
PT Eterindo Nusa Graha
Lain-lain
40.770.129.159
-
1.350.271.594
1.342.797.972
418.957.362
2,34
-
0,04
0,04
0,01
Jumlah
40. 770.129.159
3.112.026.928
2,34
0,09
Hutang Pihak yang Mempunyai
Hubungan Istimewa
PT Intimutiara Gasindo
PT Petrokimia Gresik
1.925.072.250
174.600.000.000
1.595.037.564
0,11
5.56
0,05
Jumlah
1.925.072.250
176.195.037.564
0,11
5,61
Penjualan
PT Inti Mutiara Kimindo
-
4.640.033.692
-
0,69
Jumlah
-
4.640.033.692
-
0,69
Pembelian
PT Petro Oxo Nusantara
PT Inti Mutiara Kimindo
PT Justus Kimia Raya
-
109.274.106.294
4.236.866.849
7.618.791.904
-
21,68
0,84
1,51
Jumlah
-
121.129.765.047
-
24,03
3.243.729.764
3.606.141.200
-
32.542.973
Pendapatan manajemen
Pendapatan sewa
100,00
-
100,00
100,00
Dalam kegiatan usaha normal, Perusahaan dan Anak perusahaan melakukan transaksi dengan pihakpihak yang mempunyai hubungan istimewa yang dilaksanakan pada tingkat harga dan persyaratan
yang sebanding untuk transaksi sejenis dengan pihak ketiga.
Pinjaman, uang muka dan beban antar perusahaan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan
istimewa tidak dibebani bunga, tanpa jaminan dan tidak ditentukan jatuh temponya, kecuali pinjaman
dari IMG sebesar AS$ 20.000.000 yang akan jatuh tempo pada bulan Juni 2004. Pada tanggal
6 Januari 2003, pinjaman dari IMG telah dikonversikan menjadi saham di PT Eterindo Nusa Graha,
anak perusahaan (lihat Catatan 30a).
20
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
30 Juni 2003 (Tidak Diaudit)
Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit)
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6. PERSEDIAAN
Persediaan terdiri dari:
30 Juni 2003
30 Juni 2002
Barang jadi
Barang dalam proses
Bahan baku
Bahan kimia dan pembantu
Barang dalam perjalanan
Barang dagangan
28.541.964.428
6.867.561.919
8.291.663.636
8.500.288.591
13.251.343.194
25.803.644
68.590.564.167
14.802.990.007
62.676.379.257
10.879.899.067
28.864.189.663
259.360.612
Jumlah
65.478.625.412
186.073.382.773
Persediaan digunakan sebagai jaminan untuk pinjaman jangka pendek, hutang usance letters of credit
dan pinjaman jangka panjang (lihat Catatan 13, 14 dan 18).
Persediaan bersama dengan aktiva tetap tertentu diasuransikan terhadap risiko kerugian akibat
kebakaran dan risiko kerugian lainnya (lihat Catatan 9) yang menurut pendapat manajemen jumlahnya
memadai untuk menutup risiko tersebut.
Berdasarkan hasil penelaahan kondisi persediaan pada akhir tahun, manajemen berpendapat bahwa
tidak ada penyisihan persediaan usang dan penurunan nilai persediaan yang perlu dibentuk.
7. PAJAK DIBAYAR DI MUKA
Pajak dibayar di muka terdiri dari:
30 Juni 2003
Pajak penghasilan
Pasal 21
Pasal 22
Pasal 23
Pasal 25
Pajak pertambahan nilai
Taksiran tagihan restitusi pajak
Pajak penghasilan
Pasal 21
Pasal 22
Pasal 23
Pajak pertambahan nilai
Jumlah
21
30 Juni 2002
194.789.744
2.526.529.705
729.110.479
16.522.067.611
7.452.079
941.226.450
398.957.966
41.024.908.182
26.353.609
24.277.155
-
26.353.609
3.537.909.775
24.277.155
-
20.023.128.303
45.961.085.216
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
30 Juni 2003 (Tidak Diaudit)
Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit)
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7. PAJAK DIBAYAR DI MUKA (lanjutan)
Rincian ketetapan pajak atas pajak penghasilan dan pajak pertambahan nilai (“PPN”) adalah sebagai
berikut:
a.
PWD
Berdasarkan SKPLB tanggal 31 Januari 2002, Direktur Jenderal Pajak mengoreksi rugi fiskal PWD
tahun pajak 2000 menjadi sebesar Rp 73.261.193.480 dan menyetujui tagihan restitusi pajak
penghasilan pasal 22 tahun pajak 2000 sebesar Rp 1.366.268.872 ya ng telah dikembalikan pada
bulan Maret 2002.
Berdasarkan SKPKB Tambahan tanggal 20 Februari 2002, Direktur Jenderal Pajak menyetujui
tagihan restitusi PPN tahun pajak 2000 sebesar Rp 19.969.900.767. PWD telah membayar
kekurangan pembayaran PPN bulan Desember 2000 beserta dendanya dengan jumlah sebesar
Rp 199.683.278 pada bulan Maret 2002, setelah dikompensasi dengan tagihan restitusi PPN dari
periode pajak Januari 2000 sampai dengan November 2000 yang telah disetujui pada SKPLB
sebelumnya dengan jumlah sebesar Rp 20.053.021.938.
Berdasarkan SKPKB tanggal 20 Februari 2002, PWD ditetapkan kurang bayar pajak penghasilan
pasal 4(2) final, 21 dan 23 tahun pajak 2000 beserta dendanya dengan jumlah sebesar
Rp 28.490.205 yang telah dibayar pada bulan Maret 2002.
Berdasarkan Surat Ketetapan Pajak (“SKP”) tanggal 20 Februari 2002, Direktur Jenderal Pajak
menyetujui tidak ada kekurangan pembayaran pajak penghasilan pasal 26 tahun pajak 2000.
b.
ENG
Berdasarkan SKPLB tanggal 4 Maret 2002, Direktur Jenderal Paj ak mengoreksi rugi fiskal ENG
tahun pajak 2000 menjadi sebesar Rp 144.123.200.916 dan menyetujui tagihan restitusi pajak
penghasilan pasal 22 tahun pajak 2000 sebesar Rp 301.171.853. Berdasarkan SKPKB tanggal
4 Maret 2002, ENG juga ditetapkan kurang bayar pajak penghasilan pasal 4(2) final, 21, 23 dan
PPN tahun pajak 2000 beserta dendanya dengan jumlah sebesar Rp 267.567.252, dimana telah
disetujui untuk dikompensasi dengan tagihan restitusi pajak penghasilan pasal 22 yang telah
disetujui tersebut pada bulan Maret 2002. ENG telah menerima sisa tagihan restitusi pajak
penghasilan pasal 22 yang telah disetujui tersebut pada bulan Agustus 2002.
Berdasarkan SKP tanggal 4 Maret 2002, Direktur Jenderal Pajak menyetujui tidak ada kekurangan
pembayaran pajak penghasilan pasal 26 tahun pajak 2000.
Berdasarkan SKPLB tanggal 30 Desember 2002, Direktur Jenderal Pajak mengoreksi rugi fiskal
ENG sebesar Rp 27.237.589.147 menjadi laba fiskal sebesar Rp 1.021.343.095 dan menyetujui
tagihan restitusi pajak penghasilan pasal 22 tahun pajak 2001 sebesar Rp 248.487.805.
Berdasarkan SKPKB tanggal 30 Desember 2002, ENG juga ditetapkan kurang bayar pajak
penghasilan pasal 4(2) final, 21, 23, PPN dan BPHTB tahun pajak 2001 beserta dendanya dengan
jumlah sebesar Rp 719.793.076 yang telah dibayar pada bulan Januari 2003 setelah dikurangi
dengan restitusi pajak penghasilan pasal 22 yang disetujui tersebut.
22
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
30 Juni 2003 (Tidak Diaudit)
Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit)
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7. PAJAK DIBAYAR DI MUKA (lanjutan)
c.
EBCI
Berdasarkan SKPLB tanggal 15 April 2002, Direktur Jenderal Pajak mengoreksi rugi fiskal EBCI
tahun pajak 2000 sebesar Rp 171.400.739.483 menjadi laba fiskal sebesar Rp 4.611.531.851 dan
menyetujui tagihan restitusi pajak penghasilan pasal 22 tahun pajak 2000 sebesar Rp 57.775.631.
Berdasarkan SKPKB tanggal 15 April 2002, EBCI juga ditetapkan kurang bayar pajak penghasilan
pasal 21, 23, 26 dan PPN tahun pajak 2000 beserta dendanya dengan jumlah sebesar
Rp 1.023.884.442, yang telah dibayar pada bulan Mei 2002 setelah dikurangi dengan restitusi
pajak penghasilan pasal 22 yang disetujui tersebut. Pada tanggal 11 Juli 2002, EBCI mengajukan
surat keberatan kepada kantor pajak sebesar Rp 94.669.257.335, sehingga jika surat keberatan
ini diterima oleh kantor pajak, rugi fiskal EBCI akan menjadi Rp 90.057.725.484
Berdasarkan SKP tanggal 15 April 2002, Direktur Jenderal Pajak menyetujui tidak ada kekurangan
pembayaran pajak penghasilan pasal 4(2) final tahun pajak 2000.
8. PENYERTAAN SAHAM
Akun ini merupakan penyertaan saham Perusahaan pada:
a.
IMG dengan persentase pemilikan sebesar 5% dengan biaya perolehan sebesar Rp 250.000.000
pada tanggal 30 Juni 2003 dan 2002.
b.
ChemCross.Com, Inc. (“ChemCross”) dengan persentase pemilikan sebesar 0,64% dengan biaya
perolehan sebesar Rp 792.500.000 pada tanggal 30 Juni 2003 dan 2002. ChemCross adalah
sebuah perusahaan di bawah hukum negara bagian Delaware, Amerika Serikat.
c.
PT Anugerahinti Gemanusa dengan persentase kepemilikan sebesar 48,21% dengan nilai tercatat
sebesar Rp 148.131.842.543 pada tanggal 30 Juni 2003. Karena jumlah kepemilikan saham
kurang dari 50% maka Perusahaan tidak melakukan konsolidasi. Perusahaan mencatat investasi
dengan menggunakan metode ekuitas dalam perhitungan investasinya dengan mengalikan
kepemilikan saham (48,21%) dari nilai aktiva bersih anak perusahaan setelah konversi.
d.
PT Eternal Buana Chemical Industries dengan dengan persentase kepemilikan sebesar 35,36%
dengan nilai tercatat sebesar Rp 64.141.111.480 pada tanggal 30 Juni 2003. Karena jumlah
kepemilikan saham kurang dari 50% maka Perusahaan tidak melakukan konsolidasi. Perusahaan
mencatat investasi dengan menggunakan metode ekuitas dalam perhitungan investasinya dengan
mengalikan kepemilikan saham (35,36%) dari nilai aktiva bersih anak perusahaan setelah
konversi.
23
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
30 Juni 2003 (Tidak Diaudit)
Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit)
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9. AKTIVA TETAP
Aktiva tetap terdiri dari:
30 Juni 2003
Nilai Tercatat
Pemilikan Langsung
Hak atas tanah
Pematangan tanah
Bangunan dan prasarana
Mesin, tangki dan peralatan pabrik
Peralatan kantor
Alat pengangkutan
Rp
Jumlah
596.472.500
2.566.710.775
8.371.205.373
1.199.759.502.044
3.882.884.753
4.663.145.930
30 Juni 2002
Rp
31.290.626.868
3.837.104.275
94.498.983.746
2.101.299.400.476
25.760.951.165
15.815.996.868
1.219.839.921.375
2.272.503.063.398
Sewa Guna Usaha
Mesin, tangki dan peralatan pabrik
Alat pengangkutan
170.427.522.296
-
157.572.858.745
1.592.135.578
Jumlah
170.427.522.296
159.164.994.323
1.378.624.215
75.464.054.402
1.391.646.067.886
2.507.132.112.123
Akumulasi Penyusutan
Pemilikan Langsung
Pematangan tanah
Bangunan dan prasarana
Mesin, tangki dan peralatan pabrik
Peralatan kantor
Alat pengangkutan
446.623.221
4.135.305.159
120.222.107.780
2.970.818.455
3.809.853.436
698.846.099
22.978.404.185
159.245.726.596
17.824.176.755
13.893.545.621
Jumlah
131.587.708.051
214.640.699.256
Sewa Guna Usaha
Mesin, tangki dan peralatan pabrik
Alat pengangkutan
55.262.524.245
-
45.089.799.009
437.145.049
Jumlah
55.26 2.524.245
45.526.944.058
186.850.232.296
260.167.643.314
Rp 1.204.795.835.590
Rp 2.246.964.468.809
Aktiva dalam Penyelesaian
Jumlah Nilai Tercatat
Jumlah Akumulasi Penyusutan
Nilai Buku
24
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
30 Juni 2003 (Tidak Diaudit)
Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit)
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9. AKTIVA TETAP (lanjutan)
Pada 30 Juni 2003 dan 2 002, penyusutan dibebankan pada akun-akun berikut:
30 Juni 2003
30 Juni 2002
Beban pokok penjualan
Beban penjualan
Beban umum dan administrasi
32.167.764.469
66.225
393.112.348
39.472.721.715
121.444.309
2.281.368.201
Jumlah
32.560.943.042
41.875.534.225
Aktiva tetap dan persediaan diasuransikan terhadap risiko kerugian akibat kebakaran dan risiko
kerugian lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar
AS$ 262.932.080. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup
kemungkinan kerugian atas aktiva tetap dan persediaan yang dipertanggungkan terhadap risiko
kebakaran dan risiko kerugian lainnya.
Anak perusahaan telah memperoleh sertifikat Hak Guna Bangunan (“HGB”) dan Hak Milik (“HM”) atas
tanah yang dimiliki sebagai berikut:
Nomor HGB dan HM
Tanggal berakhir
PWD
HGB No. 4/Gresik, Jawa Timur
HGB No. 9/Gresik, Jawa Timur
HGB No. 16/Gresik, Jawa Timur
HGB No. 1832/Surabaya, Jawa Timur
12 Maret 2005
13 Maret 2005
12 Januari 2007
25 Juli 2021
AG
HGB No. 53/Serang, Jawa Barat
HGB No. 54/Serang, Jawa Barat
24 September 2027
24 September 2027
EBCI
HGB No. 4/Tangerang, Jawa Barat
HM No. 87/Tangerang, Jawa Barat
HM No. 89/Tangerang, Jawa Barat
HM No. 99/Tangerang, Jawa Barat
HM No. 103/Tangerang, Jawa Barat
HM No. 107/Tangerang, Jawa Barat
HM No. 126 -128/Tangerang, Jawa Barat
HM No. 192 -198/Tangerang, Jawa Barat
HM No. 220/Tangerang, Jawa Barat
HM No. 222/Tangerang, Jawa Barat
HM No. 224/Tangerang, Jawa Barat
HM No. 311/Tangerang, Jawa Barat
HM No. 382 -410/Tangerang, Jawa Barat
HM No. 461/Tangerang, Jawa Barat
HM No. 462/Tangerang, Jawa Barat
2 September 2015
-
25
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
30 Juni 2003 (Tidak Diaudit)
Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit)
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9. AKTIVA TETAP (lanjutan)
Nomor HGB dan HM
Tanggal berakhir
ENG
HGB No. 2/Gresik, Jawa Timur
HGB No. 3/Gresik, Jawa Timur
HGB No. 4/Gresik, Jawa Timur
HGB No. 73/Gresik, Jawa Timur
HGB N o. 74/Gresik, Jawa Timur
HGB No. 78/Gresik, Jawa Timur
HGB No. 80/Gresik, Jawa Timur
HGB No. 82/Gresik, Jawa Timur
HGB No. 131/Gresik, Jawa Timur
HGB No. 132/Gresik, Jawa Timur
24 September 2024
24 September 2024
24 September 2024
13 Maret 2005
12 Januari 2007
13 Maret 2005
12 Januari 2007
13 April 2024
13 Maret 2005
12 Januari 2007
Manajemen berkeyakinan bahwa sertifikat HGB di atas dapat diperpanjang pada saat masa
berlakunya berakhir. HM No. 87, 89, 99, 103, 107, 126 - 128, 192 - 198, 220, 222, 224, 311, 382 - 410,
2
461, 462 seluas 137.105,88 m di Tangerang masih atas nama Jasin Sridjaja dan Sudiharto Sridjaja
dan sedang dalam proses balik nama ke dalam nama Anak perusahaan.
Aktiva tetap tertentu digunakan sebagai jaminan untuk pinjaman jangka pendek, hutang usance letters
of credit dan pinjaman jangka panjang (lihat Catatan 13, 14 dan 18).
Mulai bulan Juni 2001, EBCI menghentikan produksi Plasticizers dan sedang dalam proses konversi
dan modifikasi mesin dan peralatan pabrik yang akan digunakan untuk memproduksi bahan Kimia
Khusus (Solution Acrylic, Phenolic Resin dan Amino Resin) (lihat Catatan 27l).
Pada tanggal 31 Mei 2002, proyek sistem informasi EBCI telah diakhiri dengan persetujuan bersama
dengan pihak kontraktor (lihat Catatan 26k).
Manajemen Perusahaan dan Anak perusahaan berpendapat bahwa tidak terdapat kejadian-kejadian
atau perubahan-perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aktiva tetap tidak
dapat dipulihkan.
26
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
30 Juni 2003 (Tidak Diaudit)
Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit)
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
10. AKTIVA YANG TIDAK DIGUNAKAN DALAM OPERASI
Aktiva yang tidak digunakan dalam operasi terdiri dari:
30 Juni 2003
30 Juni 2002
Pembangunan Pabrik PVA/AA milik AG
Lain-lain
-
131.187.320.765
357.997.300
Jumlah
-
131.545.318.065
Pembangunan pabrik Polyv inyl Alcohol/Acetic Acid ( “PVA/AA”) AG
Pada tanggal 16 Desember 1996, AG mengadakan kontrak dengan pemasok asing untuk penyediaan
dan pengadaan peralatan dan bahan-bahan yang diperlukan untuk pembangunan Pabrik PVA dan AA
di Merak, Jawa Barat dan dengan kontraktor lokal untuk melaksanakan pemancangan, pemasangan,
pembangunan, uji coba dan jasa start-up Pabrik PVA dan AA di Merak, Jawa Barat, dengan biaya
kontrak masing -masing sebesar AS$ 75.200.000 dan AS$ 24.800.000. Pada tanggal 6 Agustus 1998,
kontrak dengan pemasok asing dan kontraktor lokal diakhiri dengan persetujuan bersama. Pada
tanggal berakhirnya kontrak, jumlah yang telah dibayar sebesar AS$ 36.500.000. Dalam perjanjian
penghentian tersebut, AG dan pemasok asing setuju bahwa jumlah pekerjaan yang dilakukan
berdasarkan kontrak adalah sebesar AS$ 38.080.000. Jumlah sebesar AS$ 1.580.000 telah dibayar
pada tahun 2000 dan disajikan sebagai bagian dari akun “Aktiva Lain-lain - Aktiva yang Tidak
Digunakan dalam Operasi” pada neraca konsolidasi.
Pada tanggal 25 September 1998, AG mengadakan kontrak dengan pemasok asing lainnya, untuk
penyediaan dan pengadaan mesin, peralatan dan bahan-bahan untuk Pabrik PVA/AA dan dengan
kontraktor lokal lainnya untuk jasa konsultasi dan manajemen proyek, pembangunan, pemancangan
dan pekerjaan pemasangan untuk Pabrik PVA/AA, tangki dan utilitas, pengawasan untuk
pembangunan, pemancangan, uji coba dan jasa start-up Pabrik dengan jumlah biaya kontrak masingmasing sebesar AS$ 78.700.000 dan AS$ 24.800.000, sesuai dengan j adwal pembayaran kontrak.
Kontrak dengan pemasok asing ini akan menggantikan kontrak dengan pemasok asing sebelumnya
seperti yang telah dijelaskan pada paragraf pertama di atas. Dari jumlah biaya kontrak sebesar
AS$ 78.700.000, AG telah membayar sebesar AS$ 36.500.000 kepada pemasok asing sebelumnya.
Dengan demikian, AG hanya membayar sisa saldo kontrak sebesar AS$ 42.200.000. Tidak ada
pekerjaan yang dilaksanakan atas kontrak tersebut. Pada tanggal 31 Desember 2001, jumlah yang
telah dibayar atas kontrak tersebut, setelah dikurangi dengan pengalihan sebagian mesin dan
peralatan sebesar AS$ 10.965.000 ke Proyek Specialty Plasticizers (“SP”) AG, sebesar
AS$ 25,535,000 yang disajikan sebagai bagian dari akun “Aktiva Lain -lain - Aktiva yang Tidak
Digunakan dalam Operasi” pada neraca konsolidasi.
Pada tanggal 28 November 2002, AG mengadakan Perjanjian Penghentian dan Penyelesaian dengan
kontraktor lokal untuk kontrak jasa konsultasi dan manajemen proyek, pembangunan, pemancangan
dan pemasangan. Dalam perjanjian ini, AG dan kontraktor lokal sepakat dengan persetujuan bersama
untuk menghentikan proyek dan menyelesaikan hak dan kewajiban di dalam kontrak karena proyek
telah tertunda lebih dari empat tahun dan uang muka kontrak belum dibayarkan oleh AG kepada
kontraktor lokal.
27
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
30 Juni 2003 (Tidak Diaudit)
Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit)
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
10. AKTIVA YANG TIDAK DIGUNAKAN DALAM OPERASI (Lanjutan)
Pada tanggal 28 November 2002, AG mengadakan Perjanjian Penghentian dan Penyelesaian dengan
pemasok asing untuk kontrak penyediaan dan pengadaan. AG dan pemasok asing, dengan
persetujuan bersama sepakat untuk menghentikan proyek dan menyelesaikan hak dan kewajiban di
dalam kontrak karena proyek telah tertunda lebih dari empat tahun dan letter of credit untuk
pembayaran kontrak tidak dapat dikeluarkan oleh bank pemberi dana AG dan pemasok asing tidak
dapat melanjutkan dan melaksanakan pembangunan proyek. Jumlah pembayaran atas kontrak ini
sebesar AS$ 36.500.000 dimana AS$ 10.965.000 (merupakan biaya perolehan mesin dan peralatan
tertentu) dialihkan ke Proyek SP AG pada tahun 2000. Sisa sebesar AS$ 25.535.000 (setara dengan
Rp 131.187.320.765), yang merupakan uang muka untuk pembelian peralatan dan rancang bangun
dihapus dan dicatat sebagai bagian “Pendapatan (Beban) Lain-lain” dalam laporan laba rugi
konsolidasi.
Lebih lanjut, setelah pekerjaan modifikasi dan analisa proses produksi, AG memutuskan bahwa mesin
dan peralatan yang dahulu dialihkan dari Proyek PVA/AA kepada Proyek SP tidak dapat digunakan di
dalam Proyek SP karena mesin dan peralatan tersebut tidak dapat memaksimalisasi produksi. Dengan
demikian, jumlah biaya perolehan sebesar AS$ 13.152.629,80 (setara dengan Rp 78.734.724.466)
dan biaya pinjaman yang telah dikapitalisasi sebelumnya sebesar Rp 19.458.091.790, dihapus dan
dicatat sebagai bagian “Pendapatan (Beban) Lain-lain” dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun
2002.
Penghapusan aktiva tersebut di atas telah mendapat persetujuan pemegang saham AG berdasarkan
keputusan rapat pemegang saham tanggal 16 Desember 2002.
11. SELISIH LEBIH BIAYA PEROLEHAN ATAS NILAI WAJAR PEROLEHAN AKTIVA BERSIH
Akun “Selisih Lebih Biaya Perolehan atas Nilai Wajar Perolehan Aktiva Bersih” berasal dari perolehan
63% pemilikan saham di PWD pada tanggal 19 September 1994. Beban amortisasi sebesar
Rp 21.604.326 pada 30 Juni 2003 dan 2002 dica tat sebagai bagian dari akun “Penghasilan (Beban)
Lain-lain” pada laporan laba rugi konsolidasi.
Perubahan selisih lebih biaya perolehan atas nilai wajar perolehan aktiva bersih adalah sebagai
berikut:
30 Juni 2003
Jumlah bruto
30 Juni 2002
1.728.346.039
1.728.346.039
Akumulasi amortisasi
Saldo awal tahun
Amortisasi selama tahun berjalan
712.942.741
43.208.651
626.525.440
43.208.651
Saldo akhir tahun
756.151.392
669.734.091
Nilai Buku
972.194.647
1.058.611.948
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat kejadian -kejadian atau perubahan -perubahan keadaan
yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat selisih lebih biaya perolehan atas nilai wajar perolehan
aktiva bersih tidak dapat dipulihkan.
28
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
30 Juni 2003 (Tidak Diaudit)
Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit)
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12. PINJAMAN JANGKA PENDEK
Rincian akun ini adalah sebagai berikut:
30 Juni 2003
Kreditur Club-deal
Buxton Developments Limited (AS$ 1.650.000 pada
tanggal 30 Juni 2003 dan AS$ 4.575.000
pada tanggal 30 Juni 2002)
Cross Asset Group Limited (AS$ 1.650.000 pada
tanggal 30 Juni 2003 dan AS$ 4.575.000
pada tanggal 30 Juni 2002)
Asset World Resources Limited (AS$ 1.100.000 pada
tanggal 30 Juni 2003 dan AS$ 3.050.000
pada tanggal 30 Juni 2002)
Medilink Resources Limited (AS$ 550.000 pada
tanggal 30 Juni 2003 dan AS$ 1.525.000
pada 30 Juni 2002)
Costpro Investments Limited (AS$ 550.000 pada
tanggal 30 Juni 2003 dan AS$ 1.525.000
pada tanggal 30 Juni 2002)
Badan Penyehatan Perbankan Nasional - eks pinjaman
dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
(AS$ 35.406.562 dan Rp 20.000.000.000 pada
30 Juni 2002)
Standard Chartered Bank
Cerukan (AS$ 3.608.024pada 30 Juni 2002)
PT Bank DBS Indonesia
Pinjaman revolving (AS$ 5.000.000 pada 30 Juni 2002)
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd.
Pinjaman revolving (AS$ 611.800 pada 30 Juni 2002)
Cerukan (AS$ 113.321 pada 30 Juni 2002)
Absolute Grand Industries Ltd. (ex. PT Bank Mizuho Ind.)
Pinjaman revolving (AS$ 700.000 pada 30 Juni 2002)
Jumlah
a.
30 Juni 2002
13.670.250.000
39.939.750.000
13.670.250.000
39.939.750.000
9.113.500.000
26.626.500.000
4.556.750.000
13.313.250.000
4.556.750.000
13.313.250.000
-
329.099.282.525
-
31.498.046.814
-
43.650.000.000
-
5.341.014.000
989.294.425
-
6.111.000.000
45.567.500.000
685.007.790.439
PT Bank Mandiri (Persero) (“BM”)
Pinjaman ini merupakan fasilitas modal kerja yang diperoleh dari BM (lihat Catatan 18b).
29
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
30 Juni 2003 (Tidak Diaudit)
Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit)
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan)
b.
Badan Penyehatan Perbankan Nasional - eks pinjaman dari PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
Pada tahun 2001, ini merupakan saldo fasilitas usance letters of credit yang diperoleh PWD (untuk
mengimpor bahan baku) dan ENG (untuk mengimpor mesin dan peralatan pabrik serta bahan
baku) dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Jakarta (“BNI”). Pada bulan Maret 2000, BN I
telah mengalihkan seluruh pinjaman bank jangka pendek PWD dan ENG yang diperoleh dari BNI
kepada Badan Penyehatan Perbankan Nasional (“BPPN”). Dengan demikian, seluruh proses
restrukturisasi pinjaman yang sedang berjalan diatur selanjutnya dengan BPPN. Tingkat suku
bunga yang digunakan oleh PWD dan ENG untuk menghitung beban bunga selama proses
restrukturisasi dengan BPPN (sejak bulan Maret 2000) adalah sebesar 10% dan 18% per tahun
masing-masing untuk pinjaman dalam mata uang Dolar AS dan mata uang Rupiah. Tingkat suku
bunga yang digunakan didasarkan pada Keputusan Komite Kebijakan Sektor Keuangan
No. Kep.02/K.KKSK/12/2000 tanggal 12 Desember 2000 mengenai “Kebijakan Penyehatan
Perbankan dan Restrukturisasi Utang Perusahaan Berdasarkan Hasil Rapat Komite Kebijakan
Sektor Keuangan tanggal 12 Desember 2000”, dimana perhitungan kembali bunga dihitung
dengan menggunakan tingkat suku bunga sebesar 10% dan 18% per tahun, masing-masing untuk
pinjaman dalam mata uang Dolar AS dan mata uang Rupiah, sejak tanggal menunggak sampai
tanggal penandatanganan Memorandum of Understanding atau Perjanjian Kredit.
Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan aktiva bergerak dan tidak bergerak termasuk proyek yang
dibiayai dengan fasilitas kredit, hak atas tanah termasuk bangunan, mesin dan peralatan pabrik,
piutang, persediaan dan jaminan perusahaan dari EBCI dan IMG, jaminan pribadi dari Sudiharto
Sridjaja, Hadiran Sridjaja dan Jasin Sridjaja dan hasil klaim asuransi serta jaminan yang sama
dengan jaminan fasilitas kredit investasi PWD (lihat Catatan 18b).
Pada tanggal 14 November 2002, BPPN telah mengalihkan seluruh piutangnya (pinjaman jangka
pendek, hutang usance letters of credit dan pinjaman jangka panjang) pada PWD dan ENG
kepada suatu konsorsium yang terdiri dari PT Bank Mandiri (Persero) dan PT Batavia Prosperindo
Sekuritas (lihat Catatan 14a dan 18b).
c.
Standard Chartered Bank / Korea Asean Investment Group Co. Ltd. / Wellington Capital
Investment Corporation
Pinjaman ini merupakan kombinasi fasilitas impor, “bills dis counting”, pinjaman “equivalent risk”,
fasilitas “treasury” dan cerukan PWD yang telah diperbaharui yang telah telah berakhir pada
tanggal 8 April 1999 dan tidak diperbaharui oleh PWD dengan Standard Chartered Bank (“SCB”).
Fasilitas ini dijamin dengan piu tang, persediaan yang dibiayai oleh fasilitas pinjaman, jaminan
perusahaan dari PT Eterindo Inti Utama dan ENG, jaminan pribadi dari Sudiharto Sridjaja, Hadiran
Sridjaja, Hadisan Sridjaja dan Jasin Sridjaja serta hasil klaim asuransi.
SCB telah mengalihkan sebagian pinjaman ini kepada PT Sucorinvest Central Gani yang
kemudian dialihkan kepada Korea Asean Investment Group Co. Ltd. (“KAI”), sebuah perusahaan
yang didirikan di British Virgin Islands pada tanggal 28 Mei 2002. Saldo pokok pinjaman dan
bunga masih harus dibayar masing-masing sebesar Rp 83.140.732.868 (AS$ 9.389.129) dan
Rp 59.186.951.231 (AS$ 6.684.015) pada tanggal pengalihan kepada KAI.
30
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
30 Juni 2003 (Tidak Diaudit)
Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit)
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan)
c.
Standard Chartered Bank / Korea Asean Investment Group Co. Ltd. / Wellington Capital
Investment Corporation (lanjutan)
Berdasarkan Surat Konfirmasi dari KAI kepada PWD tanggal 8 November 2002, KAI
mengkonfirmasikan bahwa saldo pinjaman sebesar AS$ 15.485.298,07 pada tanggal 28 Mei 2002
dan akan diselesaikan sejumlah AS$ 3.455.353,40 paling lambat tanggal 30 Juni 2003 dan
sisanya akan dikonversikan menjadi saham pada PWD paling lambat tanggal 31 Desember 2003.
Pinjaman ini diklasifikasikan sebagai pinjaman jangka panjang di dalam neraca konsolidasi tahun
2002 karena pi njaman ini akan dilunasi melalui pinjaman jangka panjang (pinjaman BM, lihat
Catatan 18b) dan ekuitas (lihat Catatan 18b). Pinjaman ini tidak dikenakan bunga.
SCB telah mengalihkan sebagian lain pinjaman ini kepada Bank of America N.A. yang kemudian
dialihkan kepada PT Batavia Prosperindo Sekuritas and lebih lanjut kepada Wellington Capital
Investment Corporation (“WCI”), sebuah perusahaan yang didirikan di British Virgin Island pada
tanggal 20 Desember 2002. Saldo pokok pinjaman dan bunga masih harus dibayar masingmasing sebesar Rp 17.754.000.000 (AS$ 2.000.000) dan Rp 2.584.834.243 (AS$ 291.183) pada
tanggal pengalihan kepada WCI.
Berdasarkan Surat Konfirmasi dari WCI kepada PWD tanggal 23 Desember 2002, WCI
mengkonfirmasikan bahwa saldo pinjaman sebesar AS$ 2.094.516,64 pada tanggal 20 Desember
2002 akan diselesaikan sejumlah AS$ 793.765,21 paling lambat tanggal 30 Juni 2003 dan sisanya
akan dikonversikan menjadi saham pada PWD paling lambat tanggal 31 Desember 2003.
Pinjaman ini diklasifikasikan sebagai pinjaman jangka panjang di dalam neraca konsolidasi tahun
2002 karena pinjaman ini akan dilunasi melalui pinjaman jangka panjang (pinjaman BM, lihat
Catatan 18b) dan ekuitas (lihat Catatan 18b). Pinjaman ini tidak dikenakan bunga.
Pinjaman ini dikenakan bunga tahunan berkisar antara 10,00% sampai dengan 17,61% pada
tahun 2001 dan sampai tanggal pengalihannya.
Pada tanggal 25 November 2002, PWD telah menyelesaikan AS$ 4.249.118,61 dari pinjaman
(jatuh tempo pada bulan Maret 2003) dengan menggunakan dana fasilitas Tranche - C dari BM
(lihat Catatan 18b).
d.
Kreditur Club-deal
Pada tanggal 24 April 2001, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman secara bersama (clubdeal loan facility) sebesar AS$ 17,5 juta dari lima (5) kreditur (Kreditur “Club-deal” yang terdiri dari
Asset World Resources Limited, Cross Asset Group Limited, Buxton Developments Limited,
Medilink Resources Limited dan Costpro Investments Limited), yang didirikan di British Virgin
Islands. Fasilitas pinjaman tersebut terdiri dari lima (5) Perjanjian Fasilitas yang terpisah, dimana
Asset World Resources Limited bertindak sebagai agen penanggung jawab (security agent). Dana
dari fasilitas tersebut sebesar AS$ 12,5 juta akan digunakan untuk membiayai penyelesaian
Pabrik PA III PWD di Gresik, Jawa Timur dan sisanya sebesar AS$ 5 juta akan digunakan untuk
membiayai pengembangan usaha EBCI, khususnya untuk memodernisasi peralatan produksi
yang digunakan untuk menghasilkan bahan Kimia Khusus (Specialty Chemicals). Penyaluran
jumlah fasilitas kepada PWD dan EBCI tersebut dilakukan berdasarkan Perjanjian Pinjaman Antar
Perusahaan secara terpisah pada tanggal yang sama dengan tanggal Perjanjian Fasilitas.
Fasilitas pinjaman ini dikenakan suku bunga sebesar 3% di atas SIBOR per tahun. Seluruh saldo
pinjaman tersebut akan jatuh tempo pada tanggal 24 April 2003, dan dapat diperpanjang kembali
untuk dua belas (12) bulan kemudian dengan persetujuan tertulis dari para kreditur.
31
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
30 Juni 2003 (Tidak Diaudit)
Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit)
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan)
d.
Kreditur Club-deal (lanjutan)
Fasilitas pinjaman tersebut dijamin oleh saham PWD dan saham EBCI yang dimiliki Perusahaan,
saham ENG yang dimiliki EBCI dan IMG, saham AG yang dimiliki Perusahaan, Hadiran Sridjaja,
Jasin Sridjaja dan Hadisan Sridjaja, saham PT Eterindo Anugerah Prakars a yang dimiliki Hadiran
Sridjaja, Hadisan Sridjaja dan Sudiharto Sridjaja, kuasa hukum yang tidak dapat dibatalkan atas
hak suara antara para kreditur dan Perusahaan, EBCI, IMG, Hadiran Sridjaja, Hadisan Sridjaja,
Jasin Sridjaja dan Sudiharto Sridjaja, pengakuan hutang antara para kreditur dan Perusahaan,
kuasa hukum untuk melakukan perubahan atas pengakuan hutang antara para kreditur dan
Perusahaan, jaminan pribadi dari Hadiran Sridjaja, Hadisan Sridjaja, Jasin Sridjaja, Sudiharto
Sridjaja dan Ny. Mulyana Srijaya Tjan, jaminan perusahaan dari PT Eterindo Intiutama (“EIU”) dan
perjanjian pembagian jaminan antara para kreditur dan Perusahaan.
Setelah perjanjian tersebut dilaksanakan, Perusahaan setuju antara lain, untuk segera
menginformasikannya kepada BAP EPAM dan masyarakat melalui Bursa Efek Jakarta dan Bursa
Efek Surabaya serta memperoleh persetujuan dari kreditur PWD, EBCI, ENG, AG, EIU dan
pemegang obligasi mayoritas IMG. Perusahaan telah menginformasikan perjanjian tersebut
kepada BAPEPAM, Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Akan tetapi pada tanggal
25 April 2003, Perusahaan belum memperoleh persetujuan dari seluruh kreditur tersebut.
Berdasarkan Perjanjian Fasilitas tersebut, hal ini merupakan suatu pelanggaran perjanjian (event
of default) yang akan memberikan hak kepada para kreditur untuk menyatakan seluruh jumlah
saldo hutang tersebut jatuh tempo dan dilunasi dengan segera, mengeksekusi dokumen jaminan
atau mengkonversi jumlah fasilitas pinjaman menjadi saham baru Perusahaan.
Pada tanggal 24 April 2003, Perusahaan telah memperpanjang fasilitas pinjaman secara bersama
yang akan jatuh tempo pada tanggal 24 April 2004.
Pada tanggal 6 Maret 2002, Perusahaan, PWD, EBCI dan Kreditur Club-deal mengadakan
Perjanjian Tambahan atas lima (5) Perj anjian Fasilitas yang terpisah untuk perubahan
pembayaran bunga. Berdasarkan Perjanjian Tambahan ini, Kreditur Club-deal menyetujui PWD
dan EBCI untuk melakukan pembayaran bunga langsung kepada mereka. Perjanjian Tambahan
ini merupakan bagian yang integral dan tidak terpisahkan dari Perjanjian Fasilitas dan Perjanjian
Pinjaman Antar Perusahaan. Bunga yang jatuh tempo tersebut telah dibayar PWD dan EBCI pada
bulan Maret 2002.
32
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
30 Juni 2003 (Tidak Diaudit)
Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit)
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan)
e.
PT Bank DBS Indonesia / WCI
Pada tahun 2001, pinjaman ini merupakan saldo fasilitas pinjaman revolving jangka pendek PWD
dari PT Bank DBS Indonesia, Jakarta (“DBS”). Fasilitas tersebut telah berakhir pada tanggal
20 November 2000 dan dijamin dengan mesin dan peralatan pabrik PWD.
DBS telah mengalihkan pinjaman ini kepada WCI pada tanggal 26 November 2002. Saldo pokok
pinjaman dan bunga masih harus dibayar masing-masing sebesar Rp 44.865.000.000
(AS$ 5.000.000) dan Rp 17.490.342.984 (AS$ 1.949.219) pada tanggal pengalihan kepada WCI.
Berdasarkan Surat Konfirmasi dari WCI kepada PWD tanggal 13 Desember 2002, WCI
mengkonfirmasikan bahwa saldo pinjaman sebesar AS$ 5.000.000 pada tanggal 26 November
2002 akan diselesaikan sejumlah AS$ 1.437.350,90 paling lambat tanggal 30 Juni 2003 dan
sisanya akan dikonversikan menjadi saham pada PWD paling lambat tanggal 31 Desember 2003.
Pinjaman ini diklasifikasikan sebagai pinjaman jangka panjang di dalam neraca konsolidasi tahun
2002 karena pinjaman ini akan dilunasi melalui pinjaman jangka panjang (pinjaman BM, lihat
Catatan 18b) dan ekuitas (lihat Catatan 18b). Pinjaman ini tidak dikenakan bunga.
Pinjaman ini dikenakan bunga tahunan sebesar 15% pada tahun 2001 dan sampai tanggal
pengalihannya.
Pada tanggal 13 Desember 2002, PWD telah menyelesaikan AS$ 1.437.350,90 dari pinjaman
(jatuh tempo pada bulan Maret 2003) menggunakan dana dari fasilitas Tranche - C dari BM (lihat
Catatan 18b).
f.
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited / Great Pacific Offshore Limited
Pinjaman ini merupakan fasilitas pinjaman yang telah direstrukturisasi PWD dengan The
Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Jakarta (“HSBC”), yang telah jatuh tempo
pada tahun 2001 dan tidak diperpanjang oleh PWD dengan HSBC. Fasilitas ini dijamin dengan
jaminan perusahaan dari Perusahaan, jaminan pribadi dari Sudiharto Sridjaja, Hadiran Sridjaja
dan Hadisan Sridjaja, “letter of undertaking” dari PWD bahwa PWD akan membuka kredit
dokumen dengan jumlah minimum sebesar AS$ 7.000.000 per tahun melalui HSBC Surabaya dan
deposito EBCI sebesar AS$ 4.000.000.
HSBC telah mengalihkan pinjaman ini (jangka pendek dan hutang usance letters of credit) kepada
Great Pacific Offshore Limited (“GPO”), sebuah perusahaan yang didirikan di British Virgin Islands
pada tanggal 15 November 2002. Saldo pokok pinjaman dan bunga masih harus dibayar masingmasing sebesar Rp 80.980.188.808 (AS$ 8.965.920) dan Rp 8.453.938.904 (AS$ 935.999) pada
tanggal pengalihan kepada GPO.
Berdasarkan Surat Konfirmasi dari GPO kepada PWD tanggal 3 Desember 2002, GPO
mengkonfirmasikan bahwa saldo pinjaman sebesar AS$ 10.640.724,62 pada tanggal
15 November 2002 akan diselesaikan sejumlah AS$ 2.289.907,91 paling lambat tanggal 30 Juni
2003 dan sisanya akan dikonversikan menjadi saham pada PWD paling lambat tanggal
31 Desember 2003. Pinjaman ini diklasifikasikan sebagai pinjaman jangka panjang di dalam
neraca konsolidasi tahun 2002 karena pinjaman ini akan dilunasi melalui pinjaman jangka panjang
(pinjaman BM, lihat Catatan 18b) dan ekuitas (lihat Catatan 18b). Pinjaman ini tidak dikenakan
bunga.
33
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
30 Juni 2003 (Tidak Diaudit)
Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit)
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan)
f.
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited / Great Pacific Offshore Limited
(lanjutan)
Pinjaman ini dikenakan bunga tahunan berkisar antara 12,75% sampai dengan 13,25% pada
tahun 2001 dan sampai tanggal pengalihannya.
Pada tanggal 3 Desember 2002, PWD telah menyelesaikan AS$ 2.289.907,91 dari pinjaman
(jatuh tempo pada bulan Maret 2003) menggunakan dana dari fasilitas Tranche - C dari BM (lihat
Catatan 18b).
g.
Absolute Grand Industries Limited / PT Bank Mizuho Indonesia
Pada tahun 2001, pinjaman ini merupakan saldo fasilitas pinjaman revolving jangka pendek PWD
dengan PT Bank Mizuho Indonesia, Jakarta (“Mizuho”). Fasilitas ini telah berakhir pada tanggal 23
Desember 1998 dan dijamin dengan jaminan perusahaan dari Perusahaan.
Mizuho telah mengalihkan pinjaman ini kepada PT Sucorinvest Central Gani yang kemudian
dialihkan kepada Absolute Grand Industries Limited (“AGI”), sebuah perusahaan yang didirikan di
British Virgin Islands pada tanggal 10 Januari 2002. Saldo pokok pinjaman dan bunga masih harus
dibayar masing-masing sebesar Rp 7.297.500.000 (AS$ 700.000) dan Rp 1.469.309.612
(AS$ 140.941) pada tanggal pengalihan kepada AGI.
Berdasarkan Surat Konfirmasi dari AGI kepada PWD tanggal 8 November 2002, AGI
mengkonfirmasikan bahwa saldo pinjaman sebesar AS$ 700.000 pada tanggal 10 Januari 2002
akan diselesaikan sejumlah AS$ 193.083,29 paling lambat tanggal 30 Juni 2003 dan sisanya akan
dikonversikan menjadi saham pada PWD paling lambat tanggal 31 Desember 2003. Pinjaman ini
diklasifikasikan sebagai pinjaman jangka panjang di dalam neraca konsolidasi tahun 2002 karena
pinjaman ini akan dilunasi melalui pinjaman jangka panjang (pinjaman BM, lihat Catatan 18b) dan
ekuitas (lihat Catatan 18b). Pinjaman ini tidak dikenakan bunga.
Pinjaman ini dikenakan bunga tahunan berkisar antara 10,00% sampai dengan 10,98% pada
tahun 2001 dan sampai tanggal pengalihannya.
Pada tanggal 25 November 2002, PWD telah menyelesaikan AS$ 193.083,29 dari pinjaman (jatuh
tempo pada bulan Maret 2003) menggunakan dana dari fasilitas Tranche - C dari BM (lihat
Catatan 18b).
Perjanjian pinjaman pada umumnya memuat beberapa pembatasan tertentu yang mewajibkan
Perusahaan, PWD dan ENG, antara lain, untuk memperoleh persetujuan tertulis dari para pemberi
pinjaman sebelum melakukan penggabungan usaha, konsolidasi, memperoleh dan memberi
pinjaman, menjual aktiva, melakukan investasi, membayar dividen, menjadi penjamin atau memberi
jaminan, mengubah anggaran dasar, mengubah sifat usaha secara material, mengubah susunan
pemegang saham, komisaris dan direksi, melunasi hutang kepada para pemegang saham, serta
memberi jaminan perusahaan.
Pada umumnya, Perjanjian Pinjaman tersebut juga mewajibkan Perusahaan dan/atau PWD untuk
mempertahankan beberapa rasio keuangan. PWD juga diwajibkan untuk memelihara kekayaan bersih
setara atau lebih besar dari Rp 50 miliar dan pemilikan Perusahaan sekurang-kurangnya 51% dari
modal ditempatkan PWD.
34
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
30 Juni 2003 (Tidak Diaudit)
Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit)
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan)
Perusahaan, PWD dan ENG telah melanggar beberapa pembatasan tertentu dalam perjanjian
pinjaman, antara lain, tidak memenuhi persyaratan rasio keuangan serta tidak dapat membayar pokok
pinjaman dan bunga yang telah jatuh tempo kepada par a kreditur. Pada tanggal 31 Desember 2001,
kekayaan bersih PWD juga kurang dari Rp 50 miliar.
Pada tahun 2002, seluruh pinjaman, kecuali pinjaman Perusahaan, telah dialihkan kepada kreditur lain
dengan syarat pembayaran yang baru.
13. HUTANG USANCE LET TERS OF CREDIT
Akun ini merupakan saldo hutang usance letters of credit yang diperoleh PWD dan EBCI dari:
30 Juni 2003
Badan Penyehatan Perbankan Nasional - eks pinjaman
dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd.
(AS$ 17.374.233 pada tanggal 30 Juni 2002)
PT Bank DBS Indonesia
(AS$ 4.699.937 pada tanggal 30 Juni 2002)
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
(AS$ 2.686.353 pada tanggal 30 Juni 2002)
Jumlah
a.
30 Juni 2002
-
198.756.020.643
-
151.677.057.931
-
41.030.453.327
-
23.451.859.682
-
414.915.391.583
Badan Penyehatan Perbankan Nasional - eks pinjaman dari PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
Pada tahun 2001, ini merupakan saldo fasilitas usance letters of credit yang diperoleh PWD untuk
mengimpor mesin Pabrik PA III dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Jakarta (“BNI”).
Pada bulan Maret 2000, BNI telah mengalihkan pinjaman ini kepada Badan Penyehatan
Perbankan Nasional (“BPPN”). Dengan demikian, seluruh proses restrukturisasi pinjaman yang
sedang berjalan diatur selanjutnya dengan BPPN. Tingkat suku bunga yang digunakan oleh PWD
untuk menghitung beban bunga selama proses restrukturisasi dengan BPPN (sejak bulan Maret
2000) adalah sebesar 18% per tahun untuk pinjaman dalam mata uang Rupiah (lihat
Catatan 13b).
Pada tanggal 14 November 2002, BPPN telah mengalihkan seluruh piutangnya (pinjaman jangka
pendek, hutang usance letters of credit dan pinjaman jangka panjang) pada PWD dan ENG
kepada suatu konsorsium yang terdiri dari PT Bank Mandiri (Persero) dan PT Batavia Prosperindo
Sekuritas (lihat Catatan 18b).
35
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
30 Juni 2003 (Tidak Diaudit)
Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit)
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
13. HUTANG USANCE LETTERS OF CREDIT (lanjutan)
b.
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited / Great Pacific Offshore Limited
Rincian hutang usance letters of credit dengan HSBC adalah sebagai berikut:
30 Juni 2003
PT Eternal Buana Chemical Industries
(AS$ 9.123.007 pada tanggal 30 Juni 2002)
PT Petrowidada
(AS$ 8.251.227 pada tanggal 30 Juni 2002)
Jumlah
30 Juni 2002
-
79.643.847.356
-
72.033.210.575
-
151.677.057.931
Pinjaman PWD merupakan fasilitas pinjaman yang telah direstrukturisasi dengan HSBC Jakarta,
yang telah jatuh tempo pada tahun 2001 dan tidak diperpanjang oleh PWD dengan HSBC. Pada
tanggal 15 November 2002, HSBC telah mengalihkan pinjaman ini kepada Great Pacific Offshore
Limited (“GPO”), sebuah perusahaan yang didirikan di British Virgin Islands (lihat Catatan 13f).
Pinjaman EBCI merupakan fasilitas pinjaman yang telah direstrukturisasi dengan HSBC Jakarta,
yang telah jatuh tempo pada tahun 2001 dan tidak diperpanjang oleh EBCI dengan HSBC.
Pinjaman ini dijamin dengan piutang, persediaan, aktiva tetap, deposito berjangka dan jaminan
pribadi dari Sudiharto Sridjaja, Jasin Sridjaja dan Mulyana Sridjaja.
Pada tanggal 15 November 2002, HSBC telah mengalihkan pinjaman ini dan bagiannya dalam
pinjaman sindikasi jangka panjang (sebesar AS$ 15.942.000) kepada GPO. Saldo pokok pinjaman
dan bunga masih harus dibayar masing-masing sebesar AS$ 25.065.007 dan AS$ 3.852.406 pada
tanggal pengalihan.
Berdasarkan Surat Konfirmasi dari GPO kepada EBCI tanggal 3 Desember 2002, GPO
mengkonfirmasikan bahwa saldo pinjaman sebesar AS$ 28.456.429 (“Jumlah yang Dialihkan”)
pada tanggal 15 November 2002. Kira-kira 20% sampai 30% dari Jumlah yang Dialihkan akan
diselesaikan paling lambat tanggal 30 Juni 2003 dan sisanya akan dikonversikan menjadi saham
EBCI paling lambat tanggal 31 Desember 2003. Pinjaman ini tidak dikenakan bunga.
Pinjaman ini dikenakan bunga berkisar antara 4,88% sampai dengan 11,00% pada tahun 2001
dan sampai tanggal pengalihannya.
Pada tanggal 25 April 2003, EBCI belum menyelesaikan bagian 20% sampai 30% dari pinjaman
kepada GPO.
Selisih lebih nilai tercatat pinjaman HSBC atas jumlah yang terhutang kepada GPO sebesar
AS$ 460.983 (setara dengan Rp 4.238.742.655) diakui sebagai laba pada tahun 2002 dan
disajikan sebagai bagian pos luar biasa pada laporan laba rugi konsolidasi tahun 2002.
Pinjaman ini diklasifikasikan sebagai pinjaman jangka panjang pada neraca konsolidasi tahun
2002 karena pinjaman ini akan dilunasi melalui pinjaman jangka panjang (pinjaman BM, lihat
Catatan 30d) dan ekuitas.
36
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
30 Juni 2003 (Tidak Diaudit)
Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit)
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
13. HUTANG USANCE LETTERS OF CREDIT (lanjutan)
c.
PT Bank DBS Indonesia / Wellington Capital Investment Corporation
Pada tahun 2001, ini merupakan saldo fasilitas impor EBCI dengan DBS Jakarta yang telah
berakhir pada tanggal 17 Mei 2001. Fasilitas ini dijamin dengan persediaan dan piutang.
Pada tanggal 23 Oktober 2002, saldo fasilitas impor EBCI sebesar AS$ 4.699.937 dan bagian
pinjaman sindikasi sebesar AS$ 2.625.000 dengan DBS (lihat Catatan 17a) beserta bunga masih
harus dibayar sebesar AS$ 947.732 telah dialihkan kepada WCI sebesar AS$ 7.323.668 (“Jumlah
yang Dialihkan”). Selanjutnya berdasarkan Surat Konfirmasi dari WCI kepada EBCI tanggal 13
Desember 2002, WCI setuju bahwa kira -kira 20% sampai 30% dari Jumlah yang Dialihkan akan
diselesaikan paling lambat tanggal 30 Juni 2003 dan sisanya akan dikonversikan menjadi saham
EBCI paling lambat tanggal 31 Desember 2003. Pinjaman ini tidak dikenakan bunga.
Selisih lebih nilai tercatat pinjaman (jangka pendek dan jangka panjang) DBS atas jumlah yang
terhutang kepada WCI sebesar AS$ 949.001 (setara dengan Rp 8.692.857.783) diakui sebagai
laba pada tahun 2002 dan disajikan sebagai bagian pos luar biasa pada laporan laba rugi
konsolidasi tahun 2002.
Pinjaman ini dikenakan bunga tahunan berkisar antara 4,88% sampai dengan 11,00% pada tahun
2001 dan sampai tanggal pengalihannya.
Pada tanggal 25 April 2003, EBCI belum menyelesaikan bagian 20% sampai 30% dari pinjaman
kepada WCI.
Pinjaman ini diklasifikasikan sebagai pinjaman jangka panjang pada neraca konsolidasi tahun
2002 karena pinjaman ini akan dilunasi melalui pinjaman jangka panjang (pinjaman BM, lihat
Catatan 30d) dan ekuitas.
d.
PT Bank Internasional Indonesia Tbk / Pacific Business Services Ltd.
Pada tahun 2001, pinjaman ini merupakan saldo fasilitas kredit impor EBCI dengan PT Bank
Internasional Indonesia Tbk (“BII”), Jakarta. Fasilitas tersebut telah berakhir pada tanggal 15 Juni
2001 dan dijamin dengan persedian dan piutang.
Selanjutnya, saldo fasilitas ini sebesar AS$ 2.382.181 dan bagian pinjaman sindikasi sebesar
AS$ 11.125.000 dengan BII (lihat Catatan 18a) beserta bunga masih harus dibayar sebesar
AS$ 2.384.450 telah dialihkan kepada Pacific Business Services Ltd. (“PBS”), sebuah perusahaan
yang didirikan di Labuan, Malaysia sebesar AS$ 13.264.003 (“Jumlah yang Dialihkan”). Pinjaman
ini tidak dikenakan bunga.
Selisih lebih nilai tercatat pinjaman (jangka pendek dan jangka panjang) BII atas jumlah yang
terhutang kepada PBS sebesar AS$ 2.627.628 (setara dengan Rp 23.359.610.770) diakui sebagai
laba pada tahun 2002 dan disajikan sebagai bagian pos luar biasa pada laporan laba rugi
konsolidasi tahun 2002.
Pada tanggal 13 Maret 2003, PBS telah mengalihkan pinjaman ini kepada Osville Finance Limited
(“OFL”) (lihat Catatan 30f).
Pinjaman ini dikenakan bunga berkisar antara 4,88% sampai dengan 11,00% pada tahun 2001
dan sampai tanggal pengalihannya.
37
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
30 Juni 2003 (Tidak Diaudit)
Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit)
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
13. HUTANG USANCE LETTERS OF CREDIT (lanjutan)
d.
PT Bank Internasional Indonesia Tbk / Pacific Business Services Ltd. (lanjutan)
Pada tanggal 25 April 2003, EBCI belum menyelesaikan bagian 20% sampai 30% dari pinjaman
kepada OFL.
Pinjaman ini diklasifikasikan sebagai pinjaman jangka panjang pada neraca konsolidasi tahun
2002 karena pinjaman ini akan dilunasi melalui pinjaman jangka panjang (pinjaman BM, lihat
Catatan 30d) dan ekuitas.
e.
Absolute Grand Industries Limited
Pinjaman ini merupakan bagian pinjaman sindikasi EBCI dengan Mizuho (lihat Catatan 18a) yang
telah dialihkan kepada PT Sucorinvest Central Gani yang kemudian dialihkan kepada AGI sebesar
Rp AS$ 2.683.000 (“Jumlah yang Dialihkan”) pada tanggal 10 Januari 2002. Pada tanggal
pengalihan, saldo pinjaman sebesar AS$ 2.683.000 dan bunga yang masih harus dibayar sebesar
AS$ 244.224.
e.
Absolute Grand Industries Limited (Lanjutan)
Berdasarkan Surat Konfirmasi dari AGI kepada EBCI tanggal 8 November 2002, AGI setuju bahwa
kira-kira 20% sampai 30% dari Jumlah yang Dialihkan akan diselesaikan paling lambat tanggal 30
Juni 2003 dan sisanya akan dikonversikan menjadi saham EBCI paling lambat tanggal 31
Desember 2003. Pinjaman ini tidak dikenakan bunga.
Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 3% di atas SIBOR pada tahun 2001 dan sampai tanggal
pengalihannya.
Pada tanggal 25 April 2003, EBCI belum menyelesaikan bagian 20% sampai 30% dari pinjaman
kepada AGI.
Selisih lebih nilai tercatat pinjaman Mizuho atas jumlah yang terhutang kepada AGI sebesar
AS$ 244.224 (setara dengan Rp 2.527.718.147) diakui sebagai laba pada tahun 2002 dan
disajikan sebagai bagian pos luar bi asa pada laporan laba rugi konsolidasi tahun 2002.
Pinjaman ini diklasifikasikan sebagai pinjaman jangka panjang di dalam neraca konsolidasi tahun
2002 karena pinjaman ini akan dilunasi melalui pinjaman jangka panjang (pinjaman BM, lihat
Catatan 30d) dan ekuitas.
Perjanjian pinjaman pada umumnya memuat beberapa pembatasan tertentu yang mewajibkan PWD
dan EBCI, antara lain, untuk memperoleh persetujuan tertulis dari para pemberi pinjaman sebelum
melakukan penggabungan usaha, memperoleh dan memberi pinjam an, memperoleh dan menjual
aktiva, membayar dividen, memberi jaminan, mengubah anggaran dasar, serta mengubah susunan
pemegang saham, komisaris dan direksi. EBCI juga diwajibkan untuk mempertahankan beberapa
rasio keuangan, ekuitas setara atau lebih besar dari Rp 100 miliar serta pemilikan Perusahaan dan
Keluarga Sridjaja, baik secara langsung atau tidak langsung, masing-masing sekurang-kurangnya
75% dari modal ditempatkan EBCI dan sekurang-kurangnya 51% dari modal ditempatkan
Perusahaan. PWD juga diwajibkan untuk mempertahankan beberapa rasio keuangan dan kekayaan
bersih setara atau lebih besar dari Rp 50 miliar.
Pada tanggal 31 Desember 2001, PWD dan EBCI telah melanggar beberapa pembatasan tertentu
dalam perjanjian pinjaman, antara lain, tidak memenuhi persyaratan rasio keuangan serta tidak dapat
membayar pokok pinjaman dan bunga yang telah jatuh tempo kepada para kreditur. EBCI juga tidak
38
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
30 Juni 2003 (Tidak Diaudit)
Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit)
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
13. HUTANG USANCE LETTERS OF CREDIT (lanjutan)
memenuhi ekuitas yang disyaratkan serta pemilikan Keluarga Sridjaja, baik secara langsung atau tidak
langsung, hanya sebesar 38,8% dari modal ditempatkan Perusahaan. Pada tanggal 31 Desember
2001, kekayaan bersih PWD juga kurang dari Rp 50 miliar.
Pada tahun 2002, seluruh pinjaman, telah dialihkan kepada kreditur lain dengan syarat pembayaran
yang baru.
14. HUTANG USAHA
Akun ini merupakan hutang kepada pemasok lokal dan asing untuk pembelian bahan baku dan bahan
pembantu, dengan rincian sebagai berikut:
30 Juni 2003
Pih ak ketiga
Continental Chemical Corpoation Pte. Ltd., Singapura
(dahulu Continental Pacific (Singapore) Pte. Ltd.),
PT Petronika
PT Indochemical Citra Kimia
PT Mitsui Indo nesia
PT Nippon Shokubai Indonesia
PT Salim Oil Grains
PT Baharana
PT Cognis Indonesia
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 500.000.000)
30 Juni 2002
-
71.084.800.224
20.004.098.609
1.488.957.639
2.710.777.403
1.552.588.708
2.700.155.249
586.367.461
1.562.122.381
58.519.740.160
255.058.482.690
160.209.607.834
Pihak -pihak yang mempunyai hubungan
istimewa (lihat Catatan 5)
PT Petro Oxo Nusantara
PT Inti Mutiara Kimindo
PT J ustus Kimia Raya
-
52.048.764.345
1.442.468.640
245.404.015
Jumlah
-
53.736.637.000
Jumlah
255.058.482.690
-
Ringkasan hutang usaha menurut jenis mata uang adalah sebagai berikut:
30 Juni 2003
30 Juni 2002
Pihak ketiga
Dolar AS
Rupiah
255.058.482.690
-
147.599.936.802
12.609.671.032
Jumlah
255.058.482.690
160.209.607.834
Pihak -pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Dolar AS
Rupiah
-
50.931.393.212
2.805.243.788
Jumlah
-
53.736.637.000
39
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
30 Juni 2003 (Tidak Diaudit)
Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit)
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
15. HUTANG PAJAK
Hutang pajak terdiri dari:
30 Juni 2003
30 Juni 2002
Pajak penghasilan
Pasal 21
Pasal 22
Pasal 23
Pasal 26
Pasal 4(2) - final
Pajak pertambahan nilai
Lain-lain
904.998.887
227.701.378
4.386.162
28.282.851.632
-
465.551.823
240.943.657
18.202.719.319
121.286.465
Jumlah
29.419.938.059
19.030.501.264
Tidak ada taksiran beban pajak untuk pajak penghasilan badan yang dicadangkan oleh Perusahaan
dan Anak perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2002 dan 2001
karena masih mengalami rugi fiskal.
Penghasilan (beban) pajak tangguhan atas perbedaan waktu untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 30 Juni 2003 dan 2002, dengan tarif pajak maksimum sebesar 30%, adalah sebagai berikut:
30 Juni 2003
Perusahaan
Penyisihan beban karyawan
Rugi fiskal
Penyisihan atas aktiva pajak tangguhan
yang tidak terpulihkan - rugi fiskal
Aktiva tetap
Transaksi sewa guna usaha
Anak perusahaan
Bunga atas pinjaman yang diragukan
Laba (rugi) fiskal
Penyisihan beban karyawan
Beban ditangguhkan
Penyisihan atas aktiva pajak tangguhan
yang tidak terpulihkan:
Bunga atas pinjaman yang diragukan
Rugi fiskal
Penyisihan piutang ragu-ragu
Aktiva tetap
Transaksi sewa guna usaha
Jumlah
40
30 Juni 2002
-
( 135.149.510)
63.211.712
-
( 2.064.655)
-
-
81.522.764.722
(276.564.855)
-
( 14.792.529.121)
9.001.712.072
-
75.381.380.365
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
30 Juni 2003 (Tidak Diaudit)
Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit)
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
15. HUTANG PAJAK (Lanjutan)
Pengaruh pajak atas beda waktu antara pelaporan komersial dan pajak adalah sebagai berikut:
30 Juni 2003
Aktiva Pajak Tangguhan
Perusahaan
Aktiva pajak tangguhan
Rugi fiskal
Penyisihan beban karyawan
Penyisihan atas aktiva pajak tangguhan
yang tidak terpulihkan - rugi fiskal
Kewajiban pajak tangguhan
Aktiva teta p
Bersih
Anak perusahaan
Aktiva pajak tangguhan
Rugi fiskal
Bunga atas pinjaman yang diragukan
Transaksi sewa guna usaha
Penyisihan beban karyawan
Penyisihan piutang ragu-ragu
Penyisihan atas aktiva pajak tangguhan
yang tidak terpulihkan:
Rugi fiskal
Bunga atas pinjaman yang diragukan
Kewajiban pajak tangguhan
Aktiva tetap
Beban ditangguhkan
Transaksi sewa guna usaha
Bersih
Aktiva Pajak Tangguhan - bersih
30 Juni 2002
40.640.750.51 7
272.525.494
52.251.715.321
308.859.790
( 40.640.750.517 )
(52.314.927.033 )
( 13.357.103 )
(1.634.423)
259.168.391
244.013.655
104.916.757.563
32.476.131.715
9.315.408.109
1.345.626.572
-
227.142.426.958
39.654.646.732
4.611.802.480
3.649.255.575
8.626.346.966
( 32.476.131.715 )
(88.503.540.040 )
(47.031.242.596 )
( 41.920.000.316 )
( 1.813.425.809 )
-
(101.474.344.024)
(3.251.369.718)
(15.989.475)
71.844.366.119
43.407.992.858
72.103.534.510
43.652.006.513
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan atas aktiva pajak tangguhan yang tidak terpulihkan cukup
untuk mengurangi nilai tercatat aktiva pajak tangguhan menjadi nilai realisasi bersih.
16. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR
Biaya masih harus dibayar terdiri dari:
30 Juni 2003
30 Juni 2002
Beban bunga
Produksi
Pemasaran
Umum dan administrasi
26.691.880.275
233.290.725
9.982.020.522
106.450.509
480.236.877.242
4.067.313.015
9.040.068.708
3.944.609.970
Jumlah
37.013.642.031
497.288.868.935
41
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
30 Juni 2003 (Tidak Diaudit)
Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit)
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17. HUTANG JANGKA PANJANG
Rincian akun ini adalah sebagai berikut:
30 Juni 2003
Pinjaman
Norsk Royal Specialities Inc. Limited
(AS$ 84.312.945,22 pada 30 Juni 2003)
PT Bank Mandiri (Persero)
Term Loan - Tranche A
(AS$ 21.512.871,17 pada 30 Juni 2003)
Term Loan - Tranche C
(AS$ 9.940.118,67 pada 30 Juni 2003)
Great Pacific Offshore Limited
(AS$ 8.350.817 pada 30 Juni 2003)
(lihat Catatan 13f dan 14b)
Wellington Capital Investment Corporation
(AS$ 4.863.400 pada 30 Juni 2003)
(lihat Catatan 13e dan 14c)
Korea Asean Investment Group Co. Ltd.
(AS$ 12.029.947 pada 30 Juni 2003)
(lihat Catatan 13c)
Absolute Grand Industries
(AS$ 506.917 pada 30 Juni 2003)
(lihat Catatan 13g)
Pinjaman sindikasi (AS$ 37.625.000 pada 30 Juni 2002)
Badan Penyehatan Perbankan Nasional – eks pinjaman
dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
(AS$ 61.905.650 pada 30 Juni 2002)
Sub-jumlah
Hutang sewa guna usaha
(AS$ 13.972.500 pada 30 Juni 2003 dan
AS$ 13.972.500 dan Rp 288.559.689
pada 30 Juni 2002)
Kontraktor dan pemasok (lihat Catatan 28h)
(AS$ 79.000 dan € 2.367.777 pada 30 Juni 2003 dan
AS$ 106.000, DM 4.438.016 dan € 408.750 pada
30 Juni 2002)
Jumlah
42
30 Juni 2002
698.532.751.147
-
178.234.137.643
-
82.353.883.182
-
69.186.516.442
-
40.293.273.392
-
99.668.113.960
-
4.199.804.942
-
328.466.250.000
-
540.436.324.500
1.172.468.480.708
868.902.574.500
115.762.164.572
122.268.484.688
23.091.549.136
23.810.995.385
1.311.322.194.416
1.014.982.054.573
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
30 Juni 2003 (Tidak Diaudit)
Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit)
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17. HUTANG JANGKA PANJANG (Lanjutan)
Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun:
Pinjaman bank
Hutang sewa guna usaha
Kontraktor dan pemasok
32.185.283.162
15.700.641.294
868.902.574.500
122.228.974.726
-
Jumlah bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun
47.885.924.456
991.131.549.226
Hutang jangka panjang - setelah dikurangi
bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun:
Pinjaman bank
Hutang sewa guna usaha
Kontraktor dan pemasok
1.172.468.480.708
83.576.881.410
7.390.907.842
39.509.962
23.810.995.385
Jumlah hutang jangka panjang
1.263.436.269.960
23.850.505.347
a.
Pinjaman Sindikasi
Pinjaman ini merupakan saldo fasilitas berjangka yang diperoleh EBCI dari sindikasi bank yang
dipimpin oleh HSBC Investment Bank Plc, cabang Singapura (agen fasilitas). Fasilitas ini akan
dilunasi dalam cicilan triwulanan mulai bulan Februari 2001 dan berakhir pada
bulan November 2005. Sebagai tambahan EBCI juga memperoleh fasilitas pembiayaan usaha
dengan jumlah keseluruhan sebesar AS$ 18.600.000. Fasilitas ini dijamin oleh, antara lain,
piutang, persediaan, aktiva bergerak, tanah, asuransi, escrow account serta jaminan pribadi dari
Sudiharto Sridjaja, Hadiran Sridjaja dan Hadisan Sridjaja, dan dikenakan suku bunga sebesar 3%
di atas SIBOR.
Perjanjian pinjaman ini mewajibkan EBCI untuk mempertahankan beberapa rasio keuangan,
ekuitas setara atau lebih besar dari Rp 100 miliar serta pemilikan Perusahaan dan Keluarga
Sridjaja, baik secara langsung atau tidak langsung, masing -masing sekurang-kurangnya 75% dari
modal ditempatkan EBCI dan sekurang-kurangnya 51% dari modal ditempatkan Perusahaan.
Pada tanggal 30 Juni 2002, EBCI tidak memenuhi rasio keuangan dan ekuitas yang disyaratkan,
serta pemilikan Keluarga Sridjaja, baik secara langsung atau tidak langsung, hanya sebesar
38,80% dari modal ditempatkan Perusahaan. Lebih lanjut, EBCI tidak dapat membayar cicilan
pokok pinjaman sesuai dengan perjanjian pinjaman yang ada dan bunga yang telah jatuh tempo
sejak tahun 2001. Kejadian tersebut merupakan pelanggaran perjanjian pinjaman, yang
memberikan hak kepada sindikasi bank untuk menyatakan seluruh jumlah hutang tersebut jatuh
tempo dan dilunasi dengan segera. Tidak ada pembebasan secara formal untuk melaksanakan
haknya (pada saat pelanggaran perjanjian pinjaman) telah diperoleh dari sindikasi bank. Dengan
demikian, pada tanggal 30 Juni 2002, saldo pinjaman bank jangka panjang tersebut
diklasifikasikan sebagai kewajiban lancar pada neraca konsolidasi 30 Juni 2002.
Pada tahun 2002, beberapa bank tertentu dalam sindikasi telah mengalihkan pinjaman mereka
kepada pihak lain dengan syarat pembayaran kembali yang baru.
43
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
30 Juni 2003 (Tidak Diaudit)
Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit)
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17. HUTANG JANGKA PANJANG (Lanjutan)
a.
Pinjaman Sindikasi (Lanjutan)
Pada tanggal 30 Juni 2003 dan 2002, rincian saldo pinjaman adalah sebagai berikut:
30 Juni 2003
N.V. De Indonesische Overzeese Bank
(AS$ 2.625.000 pada 30 Juni 2003 dan 2002)
AMMB International (L) Ltd.
(AS$ 2.625.000 pada 30 Juni 2003 dan 2002)
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation
(AS$ 15.942.000 pada 30 Juni 2002)
(lihat Catatan 14b)
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
(AS$ 11.125.000 pada 30 Juni 2002)
(lihat Catatan 14d)
PT Bank Mizuho Indonesia (AS$ 2.683.000 pada
30 Juni 2002) (lihat Catatan 14e)
PT Bank DBS Indonesia (AS$ 2.625.000 pada
30 Juni 2002) (lihat Catatan 14c)
Jumlah
b.
30 Juni 2002
-
22.916.250.000
-
22.916.250.000
-
139.173.660.000
-
97.121.250.000
-
23.422.590.000
-
22.916.250.000
-
328.466.250.000
Badan Penyehatan Perbankan Nasional (“BPPN”) - eks pinjaman dari PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk / PT Bank Mandiri (Persero) / Norsk Royal Specialities Inc. Limited
Pada tanggal 30 Juni 2002, ini merupakan saldo atas:
•
Fasilitas kredit investasi dan bunga selama penyelesaian pembangunan (“IDC”) yang
diperoleh AG dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Jakarta (“BNI”) untuk membiayai
pembangunan pabrik kimia PVA dan AA. Fasilitas ini dijamin dengan hipotek pertama atas
hak atas tanah, bangunan, mesin dan peralatan pabrik, kendaraan, jaminan perusahaan dari
Perusahaan serta hasil klaim asuransi.
•
Fasilitas kredit investasi yang diperoleh PWD dari BNI cabang Singapura. Fasilitas ini dijamin,
secara pari pasu, dengan persediaan, aktiva bergerak dan tidak bergerak termasuk hak atas
tanah termasuk bangunan, mesin dan peralatan pabrik serta hasil klaim asuransi.
•
Fasilitas kredit investasi dan IDC yang diperoleh ENG dari BNI untuk membiayai
pembangunan Pabrik Alkyd Resin, Synthetic Latex, Unsaturated Polyester Resin dan
Plasticizers (DOP). Fasilitas ini dijamin oleh aktiva bergerak dan tidak bergerak, hak atas
tanah, bangunan, alat pengangkutan, mesin dan peralatan pabrik, hasil klaim asuransi,
jaminan perusahaan dari EBCI dan IMG, serta jaminan pribadi dari Sudiharto Sridjaja, Jasin
Sridjaja dan Hadiran Sridjaja.
Pada bulan Maret 2000, BNI telah mengalihkan pinjaman-pinjaman tersebut kepada BPPN.
Dengan demikian, seluruh proses restrukturisasi pinjaman yang sedang berjalan diatur selanjutnya
dengan BPPN. Selama proses restrukturisasi dengan BPPN (sejak bulan Maret 2000) tingkat suku
bunga yang digunakan oleh PWD, ENG dan AG untuk menghitung beban bunga adalah sebesar
10% per tahun untuk pinjaman dalam mata uang Dolar AS (lihat Catatan 13b).
44
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
30 Juni 2003 (Tidak Diaudit)
Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit)
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17. HUTANG JANGKA PANJANG (Lanjutan)
b.
Badan Penyehatan Perbankan Nasional (“BPPN”) - eks pinjaman dari PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk / PT Bank Mandiri (Persero) / Norsk Royal Specialities Inc. Limited (lanjutan)
Pada tanggal 30 Juni 2002, saldo pinjaman adalah sebesar AS$ 61.905.650 (setara dengan Rp
540.436.324.500).
Pada tanggal 14 November 2002, melalui Program Penjualan Aset Kredit (“PPAK”), BPPN telah
mengalihkan seluruh piutangnya (jangka pendek, hutang usance letters of credit dan jangka
panjang) pada PWD, ENG dan AG (pinjaman eks - BNI) kepada suatu konsorsium yang terdiri dari
PT Bank Mandiri (Persero) (“BM”) dan PT Batavia Prosperindo Sekuritas (“BPS”) masing-masing
sebesar AS$ 37.316.745,82 dan Rp 6.088.678.080 yang merupakan “Sustainable Loan - ex
BPPN”, dan AS$ 142.392.684,57 dan Rp 23.198.223.990 yang merupakan “Unsustainable Loan ex BPPN”. Dengan demikian proses restrukturisasi diatur selanjutnya dengan BM untuk
Sustainable Loan - ex BPPN dan BPS untuk Unsustainable Loan - ex BPPN. Saldo pokok
pinjaman dan bunga masih harus dibayar (jangka pendek, hutang usance letters of credit dan
jangka panjang) masing-masing sebesar Rp 1.099.854.861.003 (AS$ 97.592.654 dan Rp
219.056.020.643) dan Rp 483.791.989.177 (AS$ 36.444.867 dan Rp 154.866.182.948) pada
tanggal pengalihan.
Sebagai bagian negosiasi PWD untuk merestrukturisasi pinjamannya, PWD setuju untuk
mengakui sebagai hutang rugi selisih kurs dan bunga masih harus dibayar sebesar
AS$ 43.284.694 sesuai dengan perjanjian kredit tanggal 30 Desember 1999 antara PWD dan BNI.
Jumlah tersebut sebelumnya tidak diakui karena penasehat hukum PWD (Julius Rizaldi & Rekan)
telah menyatakan dalam pendapat hukumnya tanggal 12 April 2000 bahwa rugi selisih kurs
sebesar Rp 167.433.905.025 dan tunggakan bunga sebesar Rp 136.641.064.277 yang dikonversi
ke dalam mata uang Dolar AS sebesar AS$ 43.284.694 tidak dapat dibenarkan menurut hukum
karena konversi saldo hutang usance letters of credit ke dalam mata uang Rupiah tidak sesuai
dengan persyaratan dalam perjanjian kredit, dan BNI dianggap ingkar janji (wanprestasi) dengan
tidak melaksanakan restrukturisasi tetapi mengalihkan saldo pinjaman tersebut kepada BPPN
pada bulan Maret 2000.
Selisih lebih jumlah yang terhutang kepada BPS dan BM atas nilai tercatat pinjaman (jangka
pendek, hutang usance letters of credit dan jangka panjang) BPPN masing-masing sebesar
AS$ 5.126.541,90
(setara
dengan
Rp
46.210.648.679)
dan
AS$
5.434.104,73
(Rp 48.757.888.441) diakui sebagai rugi pada tahun 2002 dan disajikan sebagai bagian pos luar
biasa pada laporan laba rugi konsolidasi tahun 2002.
1. Sustainable loan - ex BPPN
Pada tanggal 22 November 2002, PWD, ENG dan AG memperoleh fasilitas berjangka Term
Loan - Tranche A dengan BM untuk merestrukturisasi Sustainable Loan - ex BPPN sebesar
AS$ 37.316.745,82 dan Rp 6.088.678.080 (setara dengan AS$ 685.661,95). PWD juga
memperoleh fasilitas Term Loan lainnya - Tranche C dari BM untuk merestrukturisasi
sustainable loan - ex kreditur lain dengan jumlah
maksimum pinjaman sebesar
AS$ 10.200.000 (lihat Catatan 13c, 12e, 12f, 12g dan butir c di bawah).
Fasilitas berjangka akan dilunasi melalui cicilan triwulanan mulai bulan Februari 2003 dan
berakhir masing -masing pada bulan November 2007 untuk Tranche A dan bulan
November 2009 untuk Tranche C dan dikenakan bunga sebesar 11% per tahun.
Jadwal pembayaran pokok pinjaman dan bunga untuk fasilitas Term Loan - Tranche A
berdasarkan perjanjian amandemen tanggal 27 Desember 2002 adalah sebagai berikut:
45
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
30 Juni 2003 (Tidak Diaudit)
Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit)
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17. HUTANG JANGKA PANJANG (Lanjutan)
b.
Badan Penyehatan Perbankan Nasional (“BPPN”) - eks pinjaman dari PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk / PT Bank Mandiri (Persero) / Norsk Royal Sp ecialities Inc. Limited (lanjutan)
1. Sustainable loan - ex BPPN (Lanjutan)
Tahun
Pokok
2003
2004
2005
2006
2007
AS$
2.400.000
5.200.000
7.200.000
9.200.000
14.002.408
Bunga
AS$
3.881.247
3.501.747
2.847.247
1.972.747
683.415
Jadwal pembayaran pokok pinjaman dan bunga untuk fasilitas Term Loan - Tranche C
berdasarkan perjanjian amandemen tanggal 27 Desember 2002 adalah sebagai berikut:
Tahun
Pokok
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
AS$
4.000.000
6.200.000
Bunga
AS$
1.122.000
1.122.000
1.122.000
1.122.000
1.122.000
957.000
434.500
Pada tanggal 22 November 2002, ENG dan AG juga memperoleh fasilitas modal kerja yang
berlaku selama 1 (satu) tahun dan dapat diperbaharui tergantung kinerja ENG dan AG.
Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 11% per tahun. Saldo fasilitas modal kerja pada
tanggal 31 Desember 2002 sebesar AS$ 2.600.000 dan disajikan sebagai pinjaman jangka
pendek.
Pinjaman ini dijamin oleh aktiva tetap milik PWD, ENG dan AG yang sebelumnya digunakan
sebagai jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari BPPN dan kreditur lain (kecuali untuk
mesin-mesin Pabrik PA II atas dasar pari pasu dengan PT ABN Amro Finance Indonesia),
aktiva tetap lainnya milik PWD, ENG dan AG yang tidak digunakan sebagai jaminan atas
pinjaman yang diperoleh dari BPPN dan kreditur lain, persediaan, piutang, jaminan
perusahaan secara silang antara PWD, ENG dan AG, dan gadai saham investor (pemegang
saham baru) yang akan masuk pada PWD, ENG dan AG.
Perjanjian pinjaman ini memuat beberapa pembatasan tertentu yang mewajibkan PWD, ENG
dan AG, antara lain, untuk memperoleh persetujuan tertulis dari pemberi pinjaman sebelum,
antara lain, mengubah susunan komisaris dan direksi, memindahkan barang jaminan,
membayar dividen, memperoleh fasilitas kredit atau pinjaman dari lembaga keuangan lainnya,
memberikan jaminan atau menjaminkan aktiva milik PWD, ENG dan AG kepada pihak lain.
2. Unsustainable loan - ex BPPN
Pada tanggal 27 Desember 2002, BPS telah mengalihkan Unsustainable Loan - ex BPPN
pada PWD, ENG dan AG kepada PT Dinamika Sejahtera Sejati (“DSS”) dan selanjutnya
dialihkan kepada Norsk Royal Specialities Inc. Limited (“NRS”) pada tanggal 28 Desember
2002.
46
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
30 Juni 2003 (Tidak Diaudit)
Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit)
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17. HUTANG JANGKA PANJANG (Lanjutan)
b.
Badan Penyehatan Perbankan Nasional (“BPPN”) - eks pinjaman dari PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk / PT Bank Mandiri (Persero) / Norsk Royal Specialities Inc. Limited (lanjutan)
2. Unsustainable loan - ex BPPN (Lanjutan)
Berdasarkan Surat Konfirmasi dari NRS kepada AG tanggal 15 Januari 2003, NRS
mengkonfirmasikan bahwa jumlah saldo pinjaman yang dialihkan kepada NRS sebesar
AS$ 28.669.014,20 pada tanggal 28 Desember 2002 akan dikonversikan menjadi ekuitas
pada AG paling lambat tanggal 31 Desember 2003. Pinjaman ini tidak dikenakan bunga.
Pada tanggal 27 Januari 2003, NRS telah mengalihkan piutangnya pada PWD dan ENG
kepada Royal Petrochemie Corporation Limited (“RPC) (lihat Catatan 30c).
c.
Konversi Hutang
AG
Berdasarkan Perjanjian Hutang yang dibuat dibawah tangan dan bermaterai cukup antara
Perusahaan dengan Norsk Royal Specialties Inc. Ltd. tanggal 3 Februari 2003 kemudian
diaktakan dengan akta Notaris Veronica Nataadmaja S.H. No. 3 tanggal 5 Juni 2003 dan telah
disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Indonesia No. C-13806.HT.04.TH.2003
tanggal 17 Juni 2003 menyetujui konversi hutang menjadi modal sebesar Rp
256.301.000.000.
EBCI
Berdasarkan Perjanjian Hutang yang dibuat dibawah tangan dan bermaterai cukup antara
Perusahaan dengan Osville Finance Limited, Wellington Capital Investment Corporation,
Great Pacific Offshore Limited, Absolute Grand Industries Limited tanggal 24 April 2003
kemudian diaktakan dengan akta Notaris Veronica Nataadmaja S.H. No. 4 tanggal 13 Mei
2003 dan telah disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Indonesia No. C-11205
HT.01.04.TH.2003 tanggal 21 Mei 2003 menyetujui konversi hutang menjadi modal sebesar
Rp 302.499.400.000, yang terdiri dari Osville Finance Limited Rp 73.802.000.000, Wellington
Capital Investment Corporation Rp 44.791.000.000, Great Pacific Offshore Limited Rp
169.252.700.000, Absolute Grand Industries Limited Rp 14.653.700.000.
47
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
30 Juni 2003 (Tidak Diaudit)
Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit)
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17. HUTANG J ANGKA PANJANG (Lanjutan)
d.
Hutang Sewa Guna Usaha
Pabrik PA II PWD
Pada tanggal 12 Desember 1996, berdasarkan perjanjian penjualan dan penyewaan kembali
(sale-and-leaseback), PWD menjual Pabrik PA II di Gresik kepada suatu sindikasi penyewa,
dengan PT ABN Amro Finance Indonesia (“ABN Amro”) sebagai agen, sebesar AS$ 37.600.000
dan menyewanya kembali dengan perjanjian sewa selama tiga tahun dengan pelunasan terakhir
pada bulan Juni 1999. Transaksi tersebut mengakibatkan kerugian sebesar AS$ 6.313.176 yang
ditangguhkan dan diamortisasi selama sisa taksiran masa manfaat aktiva sewa guna usaha yang
bersangkutan. PWD mempunyai hak opsi untuk membeli aktiva yang disewa tersebut pada akhir
periode sewa.
Perjanjian penjualan dan penyewaan kembali mewajibkan PWD, antara lain, untuk
mempertahankan “gearing ratio” tertentu dan pemilikan Perusahaan dan Keluarga Sridjaja, baik
secara langsung atau tidak langsung, masing-masing sekurang-kurangnya 70% dari modal
ditempatkan dan disetor penuh PWD dan sekurang-kurangnya 51% dari modal ditempatkan dan
disetor penuh Perusahaan, dan Keluarga Sridjaja memegang kendali pada PWD.
Pada tanggal 8 Februari 2000, PWD mencapai kesepakatan dengan ABN Amro untuk
merestrukturisasi saldo pinjamannya menjadi dilunasi dalam delapan (8) kali cicilan setengah
tahunan yang tidak sama besar mulai tanggal 18 Juni 2000 dan berakhir pada tanggal
18 Desember 2003.
Pada tanggal 30 Juni 2002, PWD tidak memenuhi persyaratan gearing rasio dan pemilikan
Keluarga Sridjaja, baik secara langsung atau tidak langsung, hanya sebesar 38,8% dari modal
ditempatkan dan disetor penuh Perusahaan. Lebih lanjut, PWD tidak dapat membayar cicilan
pokok pinjaman sebesar AS$ 9.082.125 yang telah jatuh tempo pada tahun 2002, 2001 dan 2000
sesuai dengan perjanjian pinjaman yang ada dan bunga yang telah jatuh tempo sejak tahun 1999.
Sebagai akibat dari tidak terpenuhinya persyaratan pinjaman tersebut, PWD menerima surat
somasi pertama dan kedua, masing-masing tanggal 22 Agustus 2000 dan 7 September 2000, dari
Otto Hasibuan & Associates, selaku kuasa hukum dari ABN Amro, yang menyatakan bahwa PWD
telah wanprestasi dan meminta PWD untuk melunasi seluruh pokok pinjaman dan bunga yang
jatuh tempo atas hutang sewa guna usaha beserta penghentian penggunaan mesin-mesin yang
disewa. Dengan demikian, pada tanggal 30 Juni 2002, hutang sewa guna usaha jangka panjang
tersebut diklasifikasikan sebagai kewajiban lancar pada neraca konsolidasi.
48
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
30 Juni 2003 (Tidak Diaudit)
Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit)
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17. HUTANG JANGKA PANJANG (Lanjutan)
d.
Hutang Sewa Guna Usaha (Lanjutan)
Pabrik PA II PWD (Lanjutan)
Tanggal 11 November 2002 dan 19 Desember 2002, kreditur -kreditur tertentu dari sindikasi sewa
guna usaha telah mengalihkan sebagian pinjaman ini kepada PT Mega Finadana (“MF”). Jumlah
saldo pokok pinjaman dan bunga masih harus dibayar masing-masing sebesar Rp 27.883.669.706
(AS$ 3.118.982) dan Rp 6.807.501.574 (AS$ 753.694) pada tanggal pengalihan.
Pada 30 Juni 2003 dan 2002, rincian saldo hutang sewa guna usaha PWD adalah:
30 Juni 2003
PT Mega Finadana (AS$ 3.884.765,37 pada
30 Juni 2003)
PT ABN Amro Bank (AS$ 3.671.719,03 pada
30 Juni 2003 dan 2002)
PT Summit Sinar Mas Finance
(AS$ 1.669.921,87 pada 30 Juni 2003 dan 2002)
PT Perjahl Leasing
(AS$ 1.318.359,37 pada 30 Juni 2003 dan 2002)
PT Jaya Fuji Leasing Pratama
(AS$ 1.318.359,37 pada 30 Juni 2003 dan 2002)
PT Exim SB Leasing
(AS$ 1.318.359,37 pada 30 Juni 2003 dan 2002)
PT Maharaja Arthastar Indonesia Finance
(AS$ 791.015,62 pada 30 Juni 2003 dan 2002)
PT Dai-ichi Kangyo Panin Leasing
(AS$ 1.318.359,37 pada 30 Juni 2002)
PT Garishindo Buana Finance Indonesia
(AS$ 878.906,25 pada 30 Juni 2002)
PT Harita Kencana Finance
(AS$ 1.687.499,75 pada 30 Juni 2002)
30 Juni 2002
34.605.492.143
-
32.707.673.118
32.054.107.132
14.875.664.018
14.578.417.925
11.743.945.268
11.509.277.300
11.743.945.268
11.509.277.300
11.743.945.268
11.509.277.300
7.046.367.144
6.905.566.363
-
11.509.277.300
-
7.672.851.563
-
14.731.872.817
124.467.032.227
121.979.925.000
Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun
27.783.892.280
121.979.925.000
Bagian jangka panjang
96.683.139.947
-
Jumlah
Peralatan pembuangan air limbah d an kendaraan Perusahaan, EBCI, ENG dan AG
EBCI menyewa peralatan pembuangan air limbah dari PT Jaya Fuji Leasing Pratama dan
kendaraan dengan sewa jangka panjang dari PT Bumiputera - BOT Finance. Perusahaan dan AG
mempunyai perjanjian sewa kendaraan jangka panjang masing-masing dengan PT ORIX
Indonesia Finance dan PT Bumiputera - BOT Finance. ENG dan AG juga menyewa peralatan
berat dari PT ORIX Indonesia Finance berdasarkan perjanjian sewa jangka panjang.
Perjanjian pinjaman pada umumnya memuat beberapa pembatasan tertentu yang mewajibkan Anak
perusahaan, antara lain, untuk mempertahankan beberapa rasio keuangan dan memperoleh
persetujuan tertulis dari para pemberi pinjaman sebelum, antara lain, melakukan penggabungan
usaha, konsolidasi, memperoleh dan memberi pinjaman, memperoleh dan menjual aktiva, melakukan
investasi, membayar dividen, menjadi penjamin atau memberi jaminan, mengubah anggaran dasar,
mengubah susunan komisaris dan direksi, serta melunasi hutang kepada para pemegang saham.
49
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
30 Juni 2003 (Tidak Diaudit)
Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit)
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
18. HAK MINORITAS ATAS AKTIVA BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI
Pada tanggal 30 Juni 2003 dan 2002, akun ini merupakan bagian pemegang saham minoritas atas
aktiva bersih Anak perusahaan dengan rincian sebagai berikut:
30 Juni 2003
30 Juni 2002
PT Anugerahinti Gemanusa
PT Petrowidada
1.346.374.706
1.824.355.759
41.029.293.875
Jumlah
1.346.374.706
42.853.649.634
Bagian pemegang saham minoritas atas defisiensi modal EBCI dan Anak perus ahaan pada tanggal 30
Juni 2002 telah melebihi penyertaan sahamnya. Dengan demikian, akumulasi kelebihan sebesar
Rp 9.052.683.122 pada tanggal 30 Juni 2002 telah diserap sementara oleh Perusahaan.
19. MODAL SAHAM
Para pemegang saham Perusahaan dan pemilikan sahamnya pada tanggal 30 Juni 2003 dan 2002
adalah sebagai berikut:
30 Juni 2003
Pemegang Saham
Jumlah Saham
Ditempatkan
dan Disetor Penuh
Persentase
Pemilikan
Jumlah
PT Eterindo Intiutama
PT Jali Utama Raya
Sudiharto Sridjaja
Salim Sridjaja
Jasin Sridjaja
Hadiran Sridjaja
Hadisan Sridjaja
Masyarakat
Watervale Worldwide Inc.
Credit Suisse Singapore Trust
ING Asia Private Bank Limited
Lain-lain (masing- masing dengan
pemilikan kurang dari 5%)
276.000.000
96.000.000
1.800.000
800.000
600.000
400.000
400.000
28,50 %
9,92
0,19
0,08
0,06
0,04
0,04
138.000.000.000
48.000.000.000
900.000.000
400.000.000
300.000.000
200.000.000
200.000.000
211.353.700
84.524.300
60.415.600
21,83
8,73
6,24
105.676.850.000
42.262.150.000
30.207.800.000
236.003.400
24,37
118.001.700.000
Jumlah
968.297.000
100,00 %
484.148.500.000
30 Juni 2002
Pemegang Saham
PT Eterindo Intiutama
PT Jali Utama Raya
Sudiharto Sridjaja
Salim Sridjaja
Jasin Sridjaja
Jumlah Saham
Ditempatkan
dan Disetor Penuh
276.000.000
96.000.000
1.800.000
800.000
600.000
50
Persentase
Pemilikan
28,50 %
9,92
0,19
0,08
0,06
Jumlah
138.000.000.000
48.000.000.000
900.000.000
400.000.000
300.000.000
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
30 Juni 2003 (Tidak Diaudit)
Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit)
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
19. MODAL SAHAM (Lanjutan)
30 Juni 2002
Pemegang Saham
Hadiran Sridjaja
Hadisan Sridjaja
Masyarakat
Watervale Worldwide Inc.
Goldman Sachs & Co
Lain-lain (masing- masing dengan
pemilikan kurang dari 5%)
Jumlah
Jumlah Saham
Ditempatkan
dan Disetor Penuh
Persentase
Pemilikan
Jumlah
400.000
400.000
0,04
0,04
200.000.000
200.000.000
211.353.700
84.524.300
21,83
8,73
105.676.850.000
42.262.150.000
296.419.000
30,61
148.209.500.000
968.297.000
100,00 %
484.148.500.000
Berdasarkan Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham yang diselenggarakan pada tanggal
20 Agustus 1999 dan diaktakan dengan akta notaris Rachmat Santoso, S.H. No. 151 pada tanggal
yang sama, para pemegang saham Perusahaan menyetujui rencana Perusahaan untuk memecah
nilai nominal saham (“Stock Split”). Selanjutnya, dalam Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang
Saham yang diselenggarakan pada tanggal 23 Juni 2000, dan diaktakan dengan akta notaris Rachmat
Santoso, S.H. No. 219 pada tanggal yang sama, para pemegang saham Perusahaan juga menyetujui,
antara lain, untuk mengeluarkan dan membagikan satu (1) saham bonus, dengan nilai nominal Rp 500
per saham, untuk setiap pemegang tiga (3) saham. Pada tanggal 25 April 2003, rencana stock split
dan saham bonu s tersebut belum direalisasi.
Seluruh saham Perusahaan yang dimiliki oleh EIU digunakan sebagai jaminan untuk pinjaman EIU
dari BII.
20. TAMBAHAN MODAL DISETOR
Rincian akun ini pada tanggal 30 Juni 2003 dan 2002 adalah sebagai berikut:
30 Juni 2003
30 Juni 2002
Tambahan modal disetor di atas nilai nominal
Dilusi ekuitas Anak perusahaan - bersih
Biaya emisi saham dan obligasi
220.591.500.000
444.698.294.625
(17.224.192.088 )
220.591.500.000
(31.117.114.862 )
(17.224.192.088 )
Bersih
648.065.602.537
172.250.193.050
Tambahan modal disetor di atas nilai nominal merupakan selisih lebih harga penerbitan saham
penawaran umum perdana dan harga penerbitan obligasi di atas nilai nominalnya.
Dilusi ekuitas Perusahaan pada Anak perusahaan yang dikonsolidasi (bersih) berasal dari penerbitan
tambahan saham Anak perusahaan kepada pihak ketiga.
Biaya emisi saham dan obligasi merupakan biaya emisi saham selama Penawaran Umum Perdana
dan Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu I, serta biaya emisi obligasi wajib konversi yang
dikonversi menjadi saham biasa pada tahun 1997.
51
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
30 Juni 2003 (Tidak Diaudit)
Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit)
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
21. SELISIH NILAI TRANSAKSI RESTRUKTURISASI ENTITAS SEPENGENDALI
Pada tanggal 30 Juni 2003, rincian akun ini adalah sebagai berikut:
Anak perusahaan
Harga Pembelian
Nilai Aktiva Bersih
Anak Perusahaan
yang Diperoleh dalam
Entitas Sepengendali
Selisih Nilai Transaksi
Restrukturisasi
Entitas Sepengendali
Tahun
Keterangan
PWD
22.529.753 .747
21.155.076.584
(1.374.677.163 )
1995
Perusahaan meningkatkan
pemilikan sahamnya di PWD dari
63% menjadi 68%.
PWD
59.244.382.520
70.583.496.132
11.339.113.612
1997
Perusahaan meningkatkan
pemilikan sahamnya di PWD dari
68% menjadi 75,72%.
Tahun
Keterangan
Jumlah
9.964.436.449
Pada tanggal 30 Juni 2002, rincian akun ini adalah sebagai berikut:
Anak perusahaan
Harga Pembelian
Nilai Aktiva Bersih
Anak Perusahaan
yang Diperoleh dalam
Entitas Sepengendali
Selisih Nilai Transaksi
Restrukturisasi
Entitas Sepengendali
PWD
22.529.753.747
21.155.076.584
(1.374.677.163 )
1995
Perusahaan meningkatkan
pemilikan sahamnya di PWD dari
63% menjadi 68%.
PWD
59. 244.382.520
70.583.496.132
11.339.113.612
1997
Perusahaan meningkatkan
pemilikan sahamnya di PWD dari
68% menjadi 75,72%.
EBCI dan Anak
perusahaan
40.050.000.000
31.681.395.352
(8.368.604.648 )
1996
Perusahaan memperoleh EBCI
sebesar 90%.
EBCI dan Anak
perusahaan
131.000.000.000
160.760.835.724
29.760.835.724
1997
Perusahaan meningkatkan
pemilikan sahamnya di EBCI dari
90% menjadi 97,49%.
AG
140.000.000.000
135.467.561.600
(4.532.438.400 )
1999
Perusahaan meningkatkan
pemilikan sahamnya di AG dari
98% menjadi 99,15%.
Jumlah
26.824.229.125
52
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
30 Juni 2003 (Tidak Diaudit)
Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit)
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
22. PENDAPATAN BERSIH
30 Juni 2003
30 Juni 2002
Penjualan Lokal
Penjualan Ekspor
Pendapatan Manajemen
121.457.955.860
214.214.569.212
3.243.729.764
420.822.518.658
260.144.346.861
-
Jumlah
338.916.254.836
680.966.865.519
Rincian pelanggan dengan nilai penjualan melebihi 10% dari jumlah penjualan bersih adalah sebagai
berikut:
Persentase dari Jumlah
Penjualan Bersih (%)
Jumlah
Continental Chemicals Corporation Pte. Ltd.
(dahulu Continental Pacific (Singapore)
Pte. Ltd.)
30 Juni 2003
30 Juni 2002
214.214.569.212
260.144.346.861
30 Juni 2003
63,82
30 Juni 2002
38.20
23. BEBAN POKOK PENJUALAN
Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut:
30 Juni 2003
30 Juni 2002
Pemakaian Bahan Baku
Upah Buruh Langsung
Beban Pabrikasi
247.077.769.081
1.948.188.269
56.325.036.187
392.742.042.357
4.387.719.695
97.869.609.304
Jumlah Beban Produksi
Persediaan Barang dalam Proses
Awal tahun
Akhir tahun
305.350.993.537
494.9 99.371.356
Beban Pokok Produksi
Persediaan Barang Jadi
Awal tah un
Pembelian
Akhir tahun
307.898.495.364
495.716.213.845
33.470.522.860
138.975.921
(28.541.964.428 )
61.793.954.055
98.721.183.246
(68.718.234.727 )
Beban Pokok Penjualan
312.966.029.717
587.513.116.419
9.415.063.746
(6.867.561.919 )
15.519.832.469
(14.802.989.980 )
Rincian pemasok dengan n ilai pembelian melebihi 10% dari jumlah pembelian adalah sebagai berikut:
Persentase dari
Jumlah Pembelian (%)
Jumlah
30 Juni 2003
30 Juni 2002
30 Juni 2003
30 Juni 2002
PT Petro Oxo Nusantara
Continental Chemicals Corporation Pte. Ltd.
(dahulu Continental Pacific (Singapore)
Pte. Ltd.)
-
109.274.106.294
-
29,71
231.989.449.892
357.479.469.635
100,00
69,11
Jumlah
231.989.449.892
466.753.575.929
100,00
90,24
53
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
30 Juni 2003 (Tidak Diaudit)
Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit)
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
24. BEBAN USAHA
Beban usaha terdiri dari:
30 Juni 2003
Penjualan
Pengangkutan
Beban ekspor dan penanganan barang (lihat Catatan 27)
Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan
Sewa
Asuransi
Lain-lain (masing-masing di bawah
Rp 500.000.000)
Sub-jumlah
30 Juni 2002
5.688.233.273
7.130.930.333
280.506.600
211.072.674
35.466.629
17.716.046.123
9.813.399.893
1.478.922.480
879.009.472
120.506.255
379.357.319
2.325.518.352
13.725.596.828
32.333.402.575
25. BEBAN USAHA (lanjutan)
30 Juni 2003
Umum dan Administrasi
Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan
Jamuan dan representasi
Penyusutan
Jasa tenaga ahli
Komunikasi
Pajak
Sewa
Perjalanan
Air dan listrik
Asuransi
Kendaraan
Perlengkapan kantor
Perbaikan dan pemeliharaan
Penyisihan piutang ragu-ragu
Lain-lain (masing-masing di bawah
Rp 500.000.000)
Sub-jumlah
Jumlah
54
30 Juni 2002
5.674.390.202
737.452.689
393.112.348
470.007.218
383.261.306
139.840.000
355.719.840
402.060.457
90.306.886
236.290.490
108.092.193
112.994.909
207.342.809
-
13.937.661.866
2.923.773.297
2.281.368.202
493.730.705
1.279.740.940
1.241.092.786
1.044.939.980
874.226.674
952.189.145
818.061.159
525.129.607
473.356.789
658.253.341
-
333.582.796
3.677.520.742
9.644.454.143
31.180.825.958
23.370.050.971
63.514.228.533
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
30 Juni 2003 (Tidak Diaudit)
Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit)
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
26. PERJANJIAN PENTING DAN IKATAN
Pada tanggal 30 Juni 2003 dan 2002, perjanjian dan ikatan Perusahaan dan Anak perusahaan yang
signifikan adalah sebagai berikut:
Perjanjian
Perusahaan
a.
Perusahaan mempunyai perjanjian dengan MEC, pihak yang mempunyai hubungan istimewa,
dimana Perusahaan setuju untuk memberikan bantuan dalam bidang operasi dan personalia.
Sebagai imbalan, MEC setuju untuk membayar jasa manajemen sebesar AS$ 27.950 per tahun.
Perjanjian ini diperpanjang secara otomatis untuk setiap satu tahun, kecuali jika diakhiri oleh salah
satu pihak. Tidak terdapat saldo piutang atas transaksi ini pada tanggal 30 Juni 2003 dan 2002.
b.
Pada tanggal 20 September 1996, Perusahaan mengadakan perjanjian dengan Prointal, pihak
yang mempunyai hubungan istimewa, untuk menyewa fasilitas “sea water intake” dan “normal
butane piping” selama sepuluh (10) tahun. Fasilitas “sea water intake” dan “normal butane piping”
digunakan oleh AG dengan beban sewa masing-masing sebesar AS$ 8.250 dan AS$ 4.000 per
bulan. Sejak tahun 1997, sewa tersebut dibebankan kepada dan dibayar langsung oleh AG. Pada
tanggal 30 Juni 2002, saldo hutang kepada Prointal atas transaksi tersebut sebesar AS$ 145.213
dan Rp 82.566.469 (setara dengan Rp 1.350.271.594), yang disajikan sebagai bagian dari akun
“Hutang Lain-lain - Hubungan Istimewa” pada neraca konsolidasi.
PWD
c.
Pada tanggal 29 Juni 1994, PWD mengadakan perjanjian sewa dengan PKG, pemegang saham
PWD, dimana PWD menyewa tanah milik PKG seluas 21.261,25 m2 dari tanggal 1 Januari 1996
sampai tanggal 30 Juni 2014. Harga sewa sebesar AS$ 3 per meter persegi per tahun selama
lima (5) tahun pertama dan akan ditinjau kembali setiap lima (5) tahun. Jumlah sewa yang
dibebankan pada usaha sebesar Rp 284.475.525 pada 30 Juni 2003 dan Rp 329.124.150 pada 30
Juni 2002, yang disajikan sebagai bagian dari akun “Beban Pokok Penjualan” pada laporan laba
rugi konsolidasi.
Pada tanggal 9 Juli 1999, PWD mengadakan perjanjian lain dengan PKG sehubungan dengan
pemakaian rute jaringan pipa seluas 19.200 inch-meter dan pemakaian fasilitas pelabuhan PKG
untuk kegiatan bongkar/muat dan penyaluran bahan baku dan produk cair PWD maksimal
sebanyak 325.000 MT selama lima (5) tahun. Perjanjian ini berlaku surut sejak tanggal
22 Desember 1998 dan akan berakhir secara otomatis pada tanggal 21 Desember 2003 atau jika
kuantitas bongkar/muat dan penyaluran bahan baku dan produk cair PWD telah mencapai
325.000 MT, mana yang lebih dulu. Ten ggang waktu selama enam (6) bulan sejak tanggal
berakhirnya perjanjian diberikan jika jumlah kuantitas yang disepakati belum tercapai (lihat
Catatan 10).
d.
Pada tanggal 12 Desember 1994, PWD mengadakan perjanjian dengan Sumitomo Corporation
(“Sumitomo”) dan Nippon Shokubai Co. Ltd. (“NSCL”), Jepang, untuk penyediaan katalis NSCL
melalui Sumitomo, yang digunakan untuk produksi PA dan jasa bantuan teknik dalam penggunaan
katalis secara benar dengan harga yang ditetapkan pada saat penempatan pesanan.
Pada tanggal 27 Oktober 1997, PWD mengadakan perjanjian lain dengan Sumitomo dan NSCL
Jepang, untuk penyediaan katalis NSCL melalui Sumitomo, yang digunakan untuk produksi Pabrik
PA III dan jasa bantuan teknik dalam penggunaan katalis secara benar dengan harga yang
ditetapkan pada saat penempatan pesanan.
55
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
30 Juni 2003 (Tidak Diaudit)
Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit)
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
26. PERJANJIAN PENTING DAN IKATAN (lanjutan)
Perjanjian (lanjutan)
Perjanjian ini berlaku selama periode sepuluh (10) tahun setelah tanggal efektif perjanjian ini
masing-masing sampai tahun 2004 dan 2007. Kecuali jika diakhiri pada saat berakhirnya periode
tersebut, perjanjian ini akan berlanjut sampai diakhiri oleh salah satu pihak. Berdasarkan notulen
rapat yang diadakan pada tanggal 19 Januari 2000, PWD diwajibkan, antara lain, untuk membeli
katalis Pabrik PA III pada bulan April 2000 dan membuka L/C yang tidak dapat dibatalkan sebesar
25% dari jumlah harga pembelian katalis sekurang-kurangnya lima (5) bulan sebelum jadwal
pengiriman katalis atau paling lambat akhir bulan September 2000. Karena hal tersebut tidak
direalisasi, maka pada tanggal 24 Maret 2001, PWD menerima pemberitahuan penghentian
perjanjian penyediaan katalis tanggal 27 Oktober 1997. Sebagai akibat dari penghentian perjanjian
tersebut, PWD telah melanggar ketentuan Perjanjian Lisensi dengan Atofina (dahulu Elf Atochem)
dan meminta Atofina untuk mengubah ketentuan Perjanjian Lisensi tersebut (lihat Catatan 28g).
Pada 30 Juni 2003 dan 2002, tidak ada imbalan jasa bantuan teknik yang dibayar atas perjanjian
tersebut di atas.
e.
Pada tanggal 20 Januari 1997, PWD mengadakan Perjanjian Distribusi dengan Continental
Chemical Corporation Pte. Ltd. (“CCCPL”), (dahulu Continental Pacific (Singapore) Pte. Ltd.),
Singapura, dimana PWD memberikan CCCPL hak non eksklusif untuk memasarkan, menjual dan
mendistribusikan produk utamanya, PA, sesuai dengan ketentuan di dalam perjanjian.
Kompensasi sebesar persentase tertentu dari harga CNF terhutang kepada CCCPL pada saat
penyelesaian setiap transaksi. Sejak tahun 1999, jasa kompensasi yang harus dibayar oleh PWD
dikompensasi dengan pembayaran hutang usaha CCCPL. Pada tanggal 4 Januari 2002,
perjanjian ini telah diakhiri.
Selanjutnya, PWD mengadakan Perjanjian Distribusi lain dengan CCCPL, yang berlaku efektif
pada tanggal 4 Januari 2002 dan tetap berlaku sampai diakhiri oleh salah satu pihak, dimana
PWD memberikan CCCPL hak eksklusif untuk memasarkan, menjual dan mendistribusikan produk
PA untuk keperluan ekspor sesuai dengan ketentuan di dalam perjanjian. PWD akan membayar
seluruh beban impor (termasuk bea impor, beban penanganan dan pengangkutan) sehubungan
dengan penjualan dalam lokasi tertentu pada tarif tertentu atas produk yang dijual dan CCCPL
berhak mengurangi beban keuangan dan beban-beban lain sehubungan dengan penjualan
berdasarkan persentase tertentu dari nilai penjualan ekspor tersebut. PWD juga akan bertanggung
jawab sepenuhnya atas tidak tertagihnya piutang yang timbul dari penjualan produk PWD kepada
pelanggan CCCPL karena kegagalan pembayaran pelanggan CCCPL.
Penjualan sehubungan dengan perjanjian ini dicatat sebagai “Penjualan Ekspor” pada laporan
laba rugi konsolidasi (lihat Catatan 24). Piutang usaha sehubungan dengan penjualan masingmasing sebesar Rp 214.214.569.212 dan Rp 146.935.438.722 pada tanggal 30 Juni 2003 dan
2002 yang disajikan sebagai bagian akun “Piutang Usaha” pada neraca konsolidasi (lihat
Catatan 4).
Beban sehubungan dengan perjanjian ini dicatat sebagai “Beban ekspor dan penanganan barang”
dalam beban penjualan. Saldo hutang sebesar Rp 9.982.020.523 pada tanggal 30 Juni 2003
disajikan sebagai bagian akun “Beban Masih Harus Dibayar” pada neraca konsolidasi (lihat
Catatan 16).
56
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
30 Juni 2003 (Tidak Diaudit)
Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit)
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
26. PERJANJIAN PENTING DAN IKATAN (lanjutan)
Perjanjian (lanjutan)
f.
Pada tanggal 2 Juni 1997, PWD mengadakan Perjanjian Lisensi dengan Atofina (dahulu Elf
Atochem), Perancis, dimana Atofina akan memberikan PWD hak eksklusif dan tidak dapat
dipindahtangankan untuk menggunakan proses kombinasi milik Atofina dan NSCL, dengan
menggunakan katalis NSCL (lihat Catatan 28d) dalam memproduksi PA dan menyediakan
bantuan teknik, Paket Dasar Perekayasaan (dokumentasi dan informasi teknik sehubungan
dengan pemancangan, start-up, pengoperasian dan pemeliharaan Pabrik) dan jasa rekayasa
lainnya dalam pengoperasian Pabrik PA III.
Pada tanggal 12 November 1997, PWD mengadakan Perjanjian Lisensi lain dengan Atofina
(dahulu Elf Atochem), Perancis, dimana Atofina akan memberikan PWD hak eksklusif dan tidak
dapat dipindahtangankan untuk menggunakan proses milik Atofina dalam memproduksi Fumaric
Acid (“FA”) dan menyediakan bantuan teknik, Paket Dasar Perekayasaan dan jasa rekayasa
lainnya dalam pengoperasian Pabrik FA.
Sebagai imbalan atas penggunaan proses dan pelaksanaan Paket Dasar Perekayasaan, PWD
harus membayar jasa lisensi masing -masing sebesar Frf 8.000.000 dan Frf 2.000.000 untuk
Pabrik PA III, dan masing-masing sebesar Frf 2.000.000 dan Frf 1.750.000 untuk Pabrik FA,
sesuai dengan jadwal pembayaran kontrak. Kecuali jika diakhiri seperti yang ditetapkan dalam
perjanjian, perjanjian ini berlaku efektif selama sepuluh (10) tahun dari tanggal efektif perjanjian
(ditentukan dalam perjanjian sebagai tanggal dimana perjanjian telah ditandatangani oleh kedua
belah pihak, keputusan pendanaan telah disetujui dan cicilan pertama jasa lisensi telah dibayar).
Pada tanggal 22 Oktober 2001, PWD mengadakan Perubahan terhadap Perjanjian Lisensi tanggal
2 Juni 1997 dengan Atofina yang mengijinkan PWD untuk menggunakan Pabrik PA III yang masih
dalam tahap pembangunan (lihat juga Catatan 28d) dan untuk menjadwal ulang kembali
pembayaran hutang PWD. Berdasarkan Perjanjian Perubahan tersebut, saldo pembayaran
sebesar Frf 4.800.000 untuk sisa hutang jasa lisensi dijadwal ulang kembali yang akan dilunasi
dalam tiga (3) kali cicilan yang tidak sama besar, dimulai sejak tanggal 31 Oktober 2001 dan
berakhir pada tanggal 30 Juni 2002, serta dikenakan suku bunga sebesar 6% per tahun sejak
tanggal 1 April 2000 sampai dengan tanggal pembayaran.
Jumlah jasa lisensi yang terjadi atas perjanjian dengan Atofina untuk Pabrik PA III sebesar
Frf 10.000.000 dan untuk Pabrik FA sebesar Frf 837.500, yang disajikan sebagai bagian dari akun
“Aktiva Tetap” pada neraca konsolidasi. Tidak ada jasa lisensi yang dibayar untuk Pabrik FA sejak
tahun 1998. Pada tanggal 30 Juni 2003 dan 2002, saldo h utang kepada Atofina untuk Pabrik PA
III masing-masing sebesar € 526.864 (setara dengan Rp 4.992.582.330) dan Frf 3.840.000 (setara
dengan Rp 5.110.578.895), termasuk bunga yang berkaitan, yang disajikan sebagai bagian dari
akun “Hutang Lain-lain - Pihak Ketiga” pada neraca konsolidasi.
57
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
30 Juni 2003 (Tidak Diaudit)
Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit)
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
26. PERJANJIAN PENTING DAN IKATAN (lanjutan)
Perjanjian (lanjutan)
g.
Sehubungan dengan pembangunan Pabrik PA III, selama tahun 2001 dan 2000, PWD
mengadakan beberapa kontrak jangka pendek dan jangka panjang yang signifikan dengan
beberapa pemasok asing dan kontraktor lokal sebagai berikut:
•
Pada bulan Mei 2000, Juni 2000 dan Januari 2001, dengan beberapa pemasok asing untuk
penyediaan peralatan dan bahan-bahan dari luar dan dalam negeri untuk Pabrik PA III,
dengan keseluruhan harga kontrak tetap sebesar DM 6.093.380 dan AS$ 400.000 sesuai
dengan jadwal pembayaran kontrak. Jumlah biaya perolehan yang terjadi atas kontrak-kontrak
tersebut sebesar DM 6.093.380 dan AS$ 400.000, yang disajikan sebagai bagian dari akun
“Aktiva Tetap” pada neraca konsolidasi. Pada tanggal 30 Juni 2003, saldo hutang kepada
pemasok asing atas kontrak tersebut sebesar € 1.766.325 dan AS$ 79.000 (setara dengan Rp
17.392.153.446), yang disajikan sebagai bagian dari akun “Hutang Jangka Panjang” pada
neraca konsolidasi.
•
Pada bulan Juni 2000 sampai dengan bulan Februari 2001, dengan beberapa kontraktor lokal
untuk pekerjaan konstruksi dan peralatan, penyediaan dan pembelian bahan-bahan untuk
Pabrik PA III dan jasa delegasi personal, dengan keseluruhan harga kontrak sebesar
AS$ 2.042.500, DM 256.322 dan Rp 11.110.000.000 (tidak termasuk PPN) sesuai dengan
jadwal pembayaran kontrak. Jumlah biaya perolehan yang terjadi atas kontrak-kontrak
tersebut sebesar AS$ 2.042.500, DM 256.322 dan Rp 11.110.000.000 pada tanggal
31 Desember 2001, yang disajikan sebagai bagian dari akun “Aktiva dalam Penyelesaian”
pada neraca konsolidasi. Tam bahan biaya perolehan atas kontrak ini sebesar € 40.989 pada
tahun 2002.
Pada tanggal 30 Juni 2003, saldo hutang kepada kontraktor lokal dan akrual penyelesaian
Pabrik PA III atas kontrak-kontrak tersebut masing -masing sebesar AS$ 42.799 dan Rp
400.623.823 (setara dengan Rp 763.495.373) dan € 41.771 (setara dengan Rp 391.379.182)
disajikan sebagai bagian dari akun “Hutang Lain-lain - Pihak Ketiga” pada neraca konsolidasi.
Pada tanggal 30 Juni 2002, saldo hutang kepada kontraktor lokal dan akrual penyelesai an
Pabrik PA III atas kontrak-kontrak tersebut masing-masing sebesar AS$ 122.185 dan Rp
875.279.819 (setara dengan Rp 1.941.953.123), yang disajikan sebagai bagian dari akun
“Hutang Lain-lain - Pihak Ketiga”.
•
Pada bulan Juni 2001, dengan pemasok asing un tuk penyediaan penggantian katalis PA
untuk Pabrik PA III, dengan harga kontrak sebesar € 1.090.000, sesuai dengan jadwal
pembayaran kontrak dengan cicilan terakhir pada bulan Juni 2003 dan dikenakan suku bunga
sebesar 9% per tahun. Jumlah biaya perolehan yang terjadi atas kontrak tersebut disajikan
sebagai bagian dari akun “Beban Ditangguhkan” pada neraca konsolidasi, dengan saldo yang
belum diamortisasi sebesar Rp 5.560.253.588 pada tanggal 30 Juni 2003. Pada tanggal 30
Juni 2003, saldo hutang kepada pemasok asing atas kontrak tersebut sebesar € 327.000
(setara dengan Rp 3.098.642 .190), termasuk bunga yang berkaitan, yang disajikan sebagai
bagian dari akun “Hutang Jangka Panjang” pada neraca konsolidasi.
58
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
30 Juni 2003 (Tidak Diaudit)
Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit)
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
26. PERJANJIAN PENTING DAN IKATAN (lanjutan)
Perjanjian (lanjutan)
h.
Pada tanggal 5 Februari 2001, PWD mengadakan kontrak a
l in dengan Wacker Engineering
Limited (“Wacker”) untuk studi kelayakan untuk mengkonversi Pabrik PA I menjadi Pabrik MA dan
memperbaiki kuantitas produksi MA di Gresik, Jawa Timur, dengan harga kontrak tetap sebesar
AS$ 380.000 sesuai dengan jadwal pembayaran kontrak. Pada tanggal 31 Desember 2001,
jumlah yang telah dibayar kepada Wacker atas kontrak tersebut sebesar AS$ 380.000, yang
disajikan sebagai bagian dari akun “Aktiva dalam Penyelesaian” pada neraca konsolidasi.
Pada tahun 2002, manajemen mengetahui bahwa proyek ini tidak dapat diselesaikan karena
alasan-alasan berikut, antara lain, peralatan pabrik PA I yang ada sekarang mungkin tidak sesuai
dengan teknologi baru atau akan membutuhkan modifikasi keseluruhan, biaya modifikasi mungkin
akan lebih besar dan permintaan pasar yang lemah untuk produk MA. Dengan demikian,
manajemen memutuskan untuk menghentikan proyek ini dan jumlah biaya yang telah dibayar
sebesar AS$ 380.000 (setara dengan Rp 4.662.310.540) dihapus dan dicatat sebagai bagian
“Pendapatan (Beban) Lain-lain” pada laporan laba rugi konsolidasi 31 Desember 2002.
EBCI
i.
EBCI mengadakan Perjanjian Distribusi dengan CCCPL, dengan perpanjangan terakhir efektif
pada tanggal 4 Januari 2002 dan tetap berlaku sampai diakhiri oleh salah satu pihak, dimana
EBCI memberikan CCCPL hak eksklusif untuk memasarkan, menjual dan mendistribusikan produk
Plasticizers, Water Based dan Solvent Based untuk keperluan ekspor sesuai dengan ketentuan di
dalam perjanjian. EBCI akan membayar seluruh beban impor (term asuk bea impor, beban
penanganan dan pengangkutan) sehubungan dengan penjualan dalam lokasi tertentu pada tarif
tertentu atas produk yang dijual dan CCCPL berhak mengurangi beban keuangan dan bebanbeban lain sehubungan dengan penjualan berdasarkan persentase tertentu dari nilai penjualan
ekspor tersebut. EBCI juga akan bertanggung jawab sepenuhnya atas tidak tertagihnya piutang
yang timbul dari penjualan produk EBCI kepada pelanggan CCCPL karena kegagalan
pembayaran pelanggan CCCPL.
EBCI mengadakan Perjanjian Distribusi lain dengan Continental Pacific (Hong Kong) Pte. Ltd.
(“CPH”) (dahulu Longxing Chemical (HK) Ltd.), Hong Kong, dimana EBCI memberikan CPH hak
eksklusif untuk memasarkan, menjual dan mendistribusikan produk Plasticizers, Water Based dan
Sol vent Based untuk keperluan ekspor sesuai dengan ketentuan di dalam perjanjian. Berdasarkan
perjanjian tersebut, beban-beban impor yang berkaitan dengan pengiriman produk, seperti bea
impor, pengangkutan dan penanganan barang, dibebankan pada EBCI dan CPH berhak
mengurangi beban-beban lain sehubungan dengan pengiriman produk berdasarkan persentase
tertentu dari nilai penjualan ekspor tersebut. EBCI juga akan bertanggung jawab sepenuhnya atas
tidak tertagihnya piutang yang timbul dari penjualan produk EBCI kepada pelanggan Longxing
karena kondisi yang tidak terkendali. Perjanjian ini telah berakhir pada tanggal 9 Januari 2002 dan
tidak diperpanjang.
Penjualan sehubungan dengan perjanjian ini dicatat sebagai “Penjualan Ekspor” pada laporan
laba rugi konsolidasi (lihat Catatan 24). Piutang usaha sehubungan dengan penjualan ini sebesar
Rp 29.142.760.820 pada tanggal 30 Juni 2002 yang disajikan sebagai bagian akun “Piutang
Usaha” pada neraca konsolidasi (lihat Catatan 4).
59
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
30 Juni 2003 (Tidak Diaudit)
Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit)
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
26. PERJANJIAN PENTING DAN IKATAN (lanjutan)
Perjanjian (lanjutan)
Beban sehubungan dengan perjanjian ini dicatat sebagai “Beban ekspor dan penanganan barang”
dalam beban penjualan. Saldo hutang sebesar Rp 2,590,311,634 pada tanggal 30 Juni 2002
disajikan sebagai bagian akun “Beban Masih Harus Dibayar” pada neraca konsolidasi (lihat
Catatan 18).
j.
Pada tanggal 8 Januari 2001, EBCI mengadakan perjanjian proyek dengan PT Naver Indonesia
Dot Com (“Naver”) untuk penyediaan jasa konsultasi dalam perencanaan sistem informasi dan
penilaian kebutuhan pemakai sampai dengan pelaksanaannya, dengan biaya proyek sebesar
AS$ 3.500.000, sesuai dengan jadwal pembayaran perjanjian.
Pada tanggal 30 Juni 2002, jumlah biaya perolehan yang terjadi atas perjanjian dengan Naver
sebesar AS$ 2.800.000, yang disajikan sebagai bagian dari akun “Aktiva dalam Penyelesaian”
pada neraca konsolidasi, sedangkan saldo hutang kepada Naver atas perjanjian tersebut sebesar
AS$ 704.408,42 (setara dengan Rp 6.149.485.507) pada tanggal 30 Juni 2002, yang disajikan
sebagai bagian dari akun “Hutang Lain -lain - Pihak Ketiga” pada neraca konsolidasi.
Hutang EBCI yang timbul dari proyek ini dijamin oleh Perusahaan.
Pada tanggal 31 Mei 2002, EBCI mengadakan Perjanjian Penghentian dan Penyelesaian dengan
Naver. Kedua pihak sepakat dengan persetujuan bersama untuk menghentikan proyek dan
menyelesaikan hak dan kewajiban sesuai dengan perjanjian proyek. Sesuai dengan perjanjian ini,
kedua pihak sepakat bahwa dari jumlah biaya yang telah terjadi sebesar AS$ 2.800.000, nilai
pekerjaan yang sudah diselesaikan Naver adalah sebesar AS$ 1.050.000 (setara dengan Rp
12.020.000.000). Jumlah hutang kepada Naver telah diselesaikan oleh EBCI pada bulan Oktober
2002 dan saldo sebesar AS$ 1.750.000 (Rp 20.020.000.000) yang merupakan tagihan di muka
dis etujui sebagai denda penghentian EBCI. Jumlah sebesar AS$ 1.050.000 yang sebagian besar
merupakan perangkat keras dan perangkat lunak yang berhubungan direklasifikasi ke akun
“Peralatan Kantor, Perabot dan Perlengkapan” sedangkan dendanya dibebankan sebagai biaya
dan dicatat sebagai bagian akun “Pendapatan (Beban) Lain-lain” pada laporan laba rugi
konsolidasi 31 Desember 2002.
k.
Pada tanggal 27 Februari 2001, EBCI mengadakan kontrak dengan SembCorp Engineers and
Constructors Pte. Ltd. (“SembCorp”), Singapura untuk penyediaan dan pengadaan peralatan,
mesin dan bahan-bahan, uji coba dan jasa start-up untuk mengkonversi Pabrik Plasticizers (DOP)
menjadi Solution Acrylic (5.000 MT per tahun), Phenolic Resin (5.000 MT per tahun) dan Amino
Resin (5.000 MT per tahun) di pabrik yang ada di Cikupa, Tangerang, Jawa Barat (“Pabrik”) dan
dengan PT Sempec Indonesia (“Sempec”) untuk melaksanakan jasa manajemen proyek,
modifikasi peralatan, pembangunan, pemancangan dan pekerjaan pemasangan, pengawasan
pembangunan dan pemancangan, uji coba, jasa start -up dan jasa bantuan teknik untuk konversi
Pabrik yang sama. SembCorp dan Sempec juga menyediakan tim manajemen proyek untuk
Pabrik. Harga kontrak dengan SembCorp dan Sempec masing-masing sebesar AS$ 3.750.000
dan AS$ 1.965.000 .
60
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
30 Juni 2003 (Tidak Diaudit)
Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit)
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
26. PERJANJIAN PENTING DAN IKATAN (lanjutan)
Perjanjian (lanjutan)
ENG
l.
ENG mengadakan Perjanjian Distribusi dengan CCCPL, dengan perpanjangan terakhir efektif
pada tanggal 4 Januari 2002 dan tetap berlaku sampai diakhiri oleh salah satu pihak, dimana ENG
memberikan CCCPL hak eksklusif untuk memasarkan, menjual dan mendistribusikan produk
Plasticizers, Water Based dan Solvent Based untuk keperluan ekspor sesuai dengan ketentuan di
dalam perjanjian. ENG akan membayar seluruh beban impor (termasuk bea impor, beban
penanganan dan pengangkutan) sehubungan dengan penjualan dalam lokasi tertentu pada tarif
tertentu atas produk yang dijual dan CCCPL berhak mengurangi beban keuangan dan bebanbeban lain sehubungan dengan penjualan berdasarkan persentas e tertentu dari nilai penjualan
ekspor tersebut. ENG juga akan bertanggung jawab sepenuhnya atas tidak tertagihnya piutang
yang timbul dari penjualan produk ENG kepada pelanggan CCCPL karena kegagalan pembayaran
pelanggan CCCPL.
Penjualan sehubungan dengan perjanjian ini dicatat sebagai “Penjualan Ekspor” pada laporan
laba rugi konsolidasi (lihat Catatan 24). Piutang usaha sehubungan dengan penjualan ini sebesar
Rp 35.982.759.121 pada tanggal 30 Juni 2003 dan 2002 yang disajikan sebagai bagian akun
“Piutang Usaha” pada neraca konsolidasi (lihat Catatan 4).
Beban sehubungan dengan perjanjian ini dicatat sebagai “Beban ekspor dan penanganan barang”
dalam beban penjualan. Saldo hutang masing -masing sebesar Rp 1.570.953.760 pada tanggal 30
Juni 2002 disajikan sebagai bagian akun “Beban Masih Harus Dibayar” pada neraca konsolidasi
(lihat Catatan 18).
m. Pada tanggal 30 Juli 2001, ENG mengadakan kontrak dengan Daelim Heavy Machinery Ltd.,
untuk rekayasa, penyediaan dan pengadaan peralatan dan bahan -bahan, pemb angunan,
pemancangan, pekerjaan pemasangan, pengawasan untuk pembangunan dan pemancangan, uji
coba, jasa start-up dan jasa bantuan teknik untuk Proyek Penggantian Reaktor DOP, dengan
harga kontrak tetap sebesar AS$ 936.000, sesuai dengan jadwal pembayaran kontrak.
Kewajiban ENG yang timbul atas kontrak ini dijamin oleh IMG, pemegang saham ENG.
Pada tanggal 28 Juni 2002, kedua pihak sepakat untuk menghentikan kontrak ini dan kewajiban
ENG yang timbul atas kontrak ini diambil alih oleh IMG sebagai penjamin atas kontrak ini.
n.
Pada tanggal 30 Juli 2001, ENG mengadakan kontrak dengan PT Meco Inoxprima untuk
penyediaan dan pengadaan perlengkapan dan bahan -bahan, penggantian isolasi pipa dan tangki
penampungan, penggantian peralatan instrumentasi dan pemasangan pipa distribusi dari tangki
penampungan PA di pabrik ENG, dengan harga kontrak tetap sebesar Rp 537.000.000, sesuai
dengan jadwal pembayaran kontrak.
Kewajiban ENG yang timbul atas kontrak ini dijamin oleh IMG, pemegang saham ENG.
61
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
30 Juni 2003 (Tidak Diaudit)
Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit)
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
26. PERJANJIA N PENTING DAN IKATAN (lanjutan)
Perjanjian (lanjutan)
Pada tanggal 28 Juni 2002, kedua pihak sepakat untuk menghentikan kontrak ini dan kewajiban
ENG yang timbul atas kontrak ini diambil alih oleh IMG sebagai penjamin atas kontrak ini.
o.
Pada tanggal 28 Agustus 2001, ENG mengadakan Perjanjian Penjualan dan Pembelian dengan
Royal Petrochemie Corporation Limited (“RPC”), untuk pembelian Vinyl Acetate Monomer
(“VAM”), bahan baku yang digunakan untuk memproduksi Water Based sesuai dengan ketentuan
dan kondisi dalam perjanjian. Berdasarkan perjanjian tersebut, ENG setuju untuk membeli dan
RPC setuju untuk menjual minimum 75.000 ton VAM sampai dengan bulan Agustus 2006,
berdasarkan harga “CIF CFR South East Asia’s spot”, yang dibagi menjadi enam (6) kali kuantitas
pembelian tahunan minimum yang tidak sama besar dengan kuantitas pembelian minimum pada
tahun 2001 sebesar 6.000 ton.
Kewajiban ENG yang timbul atas perjanjian ini dijamin oleh IMG, pemegang saham ENG.
Pada tanggal 28 Juni 2002, kedua pihak sepakat untuk menghentikan perjanjian penjualan dan
pembelian ini dan kewajiban ENG yang timbul atas kontrak ini diambil alih oleh IMG sebagai
penjamin atas kontrak ini.
AG
p.
Pada tanggal 30 Mei 1999, AG mengadakan perjanjian dengan MEC, pihak yang mempunyai
hubungan istimewa, untuk menjual 4,9% sistem “sea water intake” sebesar AS$ 195.705
(termasuk PPN). Pada tanggal 30 Juni 1999, AG mengadakan perjanjian lain dengan BS, dahulu
pihak yang mempunyai hubungan istimewa, untuk menjual 9,6% sistem “sea wa ter intake”
sebesar AS$ 329.356 (termasuk PPN). Kedua perjanjian tersebut akan dilunasi dalam sepuluh
(10) kali cicilan tahunan yang tidak sama besar sampai tahun 2007. Pada tanggal 30 Juni 2002,
saldo piutang dari MEC atas transaksi tersebut sebesar AS$ 89.861 (setara dengan
Rp 784.486.530), yang disajikan sebagai bagian dari akun “Piutang Pemegang Saham dan
Hubungan Istimewa” pada neraca konsolidasi, dan dari BS sebesar AS$ 185.759 (setara dengan
Rp 1.621.676.070), yang disajikan sebagai bagian dari akun “Piutang Lain -lain - Pihak Ketiga”
pada neraca konsolidasi
Ikatan
•
Perusahaan menjamin fasilitas pinjaman bank milik Anak perusahaan yang diperoleh dari BNI,
HSBC Jakarta dan PT Bank Mizuho Indonesia, Jakarta. EBCI menjamin fasilitas pinjaman bank
milik pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang diperoleh dari BNI, sedangkan ENG
menjamin fasilitas pinjaman bank milik pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang diperoleh
dari SCB.
•
Perusahaan menjaminkan seluruh sahamnya yang dimiliki di PWD, EBCI dan AG untuk menjamin
fasilitas pinjaman secara bersama yang diperoleh dari Kreditur Club-deal (lihat Catatan 13d).
•
Perusahaan menjamin hutang EBCI yang timbul dari proyek dengan Naver (lihat Catatan 27k).
62
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
30 Juni 2003 (Tidak Diaudit)
Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit)
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
27. BEBAN KARYAWAN
Perusahaan dan Anak perusahaan mencatat akrual untuk uang pesangon, uang penghargaan masa
kerja dan ganti kerugian sebesar Rp 5.393.840.222 dan Rp 10.108.305.167 masing-masing pada
tanggal 30 Juni 2003 dan 2002, sebagaimana yang ditentukan dalam Keputusan Menteri Tenaga
Kerja No. Kep -1 50/Men/2000 tanggal 20 Juni 2000 tentang Penyelesaian Pemutusan Hubungan Kerja
dan Penetapan Uang Pesangon, Uang Penghargaan Masa Kerja dan Ganti Kerugian di Perusahaan
dan disajikan sebagai bagian dari gaji, upah dan kesejahteraan karyawan pada laporan laba rugi
konsolidasi. Akrual atas kewajiban ini disajikan sebagai bagian dari akun “Biaya pesangon,
penghargaan dan ganti kerugian karyawan yang masih harus dibayar ” pada neraca konsolidasi.
Pada tanggal 25 Februari 2003, Undang Undang No. 13 Tahun 2003 (UU No. 13/2003) tentang
Ketenagakerjaan telah disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (RI) dan Presiden
RI. Pada tanggal 25 Maret 2003, Presiden RI telah menandatangani dan mengesahkan
UU No. 13/2003 tersebut yang selanjutnya diumumkan dal am Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2003 No. 39. Peraturan Pemerintah dan Keputusan Menteri Tenaga Kerja mengenai pedoman
pelaksanaan UU No. 13/2003 ini belum diterbitkan. Perusahaan berencana untuk mendiskusikan
dampak UU No. 13/2003 ini terhadap laporan keuangan konsolidasi dan akrual Kep-150 yang ada,
dengan pihak konsultan hokum dan aktuaris. Sampai dengan tanggal 30 Juni 2003, dampak UndangUndang tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasi, masih belum dapat ditentukan.
28. LITIGASI
EBCI, anak perusahaan, sebagai tergugat, menghadapi kasus tuntutan kepailitan yang diajukan oleh
SEC Singapura, melalui pengacaranya Bramm & Associates pada tanggal 28 November 2001 (lihat
juga Catatan 24t). Sebagai tanggapan, EBCI mengajukan Permohonan Penundaan Kewajiban
Pembayaran Utang (“PKPU”) pada tanggal 6 Desember 2001 yang dikabulkan oleh Pengadilan Niaga
pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada tanggal 10 Desember 2001. Lebih lanjut, Pengadilan
Niaga mengesahkan Rencana Perdamaian (Homologatie) EBCI pada tanggal 23 Januari 2002.
Pada tanggal 8 Maret 2002, SEC, melalui pengacaranya Asrial, S.H. & Rekan, mengajukan
Permohonan Peninjauan Kembali kepada Mahkamah Agung atas Putusan Homologatie tersebut.
Akan tetapi, pada tanggal 27 Maret 2002, Mahkamah Agung menolak Permohonan Peninjauan
Kembali yang diajukan SEC.
Pada tanggal 30 Januari 2002, PT Bank Internasional Indonesia Tbk (“BII”) mengajukan Permohonan
Kasasi kepada Mahkamah Agung melalui Pengadilan Niaga atas Putusan Homologatie tersebut. Akan
tetapi, Pengadilan Niaga memutuskan bahwa Permohonan Kasasi tersebut tidak dapat diproses
karena BII bukan merupakan pihak yang berhubungan dengan kasus PKPU ini. Pada tanggal 5 Juni
2002, Mahkamah Agung menolak Permohonan Kasasi BII.
29. PELAPORAN SEGMEN
a.
Penjualan Bersih dan Pendapatan Manajemen
30 Juni 2003
Phthalic Anhydride
Specialty
Plasticizers
Synthetic Resin
Lain-lain
Lokal
Ekspor
Pendapatan Manajemen
Antar Segmen
121.457.955.860
214.214.569.212
-
-
-
3.243.729.764
607.960.584
Jumlah
335.672.525.072
-
-
3.851.690.348
63
Eliminasi
Konsolidasi
(607.960.584 )
-
121.457.955.860
214.214.569.212
3.243.729.764
338.916.254.836
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
30 Juni 2003 (Tidak Diaudit)
Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit)
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
29. PELAPORAN SEGMEN (Lanjutan)
a.
Penjualan Bersih (Lanjutan)
30 Juni 2002
Specialty
Plasticizers
Phthalic Anhydride
Synthetic Resin
Lain-lain
Eliminasi
Konsolidasi
Lokal
Ekspor
Pendapatan Manajemen
Antar Segmen
62.759.351.327
146.935.438.722
91.980.301.096
5.290.246.099
21.127.358.772
5.386.004.742
352.772.921.232
92.081.549.367
98.443.214.952
3.606.141.200
(199.415.661.990)
420.822.518.658
260.144.346.861
-
Jumlah
301.675.091.145
31.803.609.613
543.297.685.551
3.606.141.200
(199.415.661.990)
680.966.865.519
b. Laba (Rugi) bersih
30 Juni 2003
Laba (rugi) usaha
Penghasilan bunga
Beban bunga
Bagian laba bersih
Anak perusahaan
Lain-lain
Penghasilan (beban)
pajak - bersih
Phthalic Anhydride
Specialty
Plasticizers
Synthetic Resin
Lain-lain
Eliminasi
Konsolidasi
2.045.796.046
39.989.357
(14.824.477.857)
-
-
534.378.102
8.234.868
(789.986)
107.322.008.056
-
-
111.452.641.886
(114.636.899 )
-
-
-
-
-
-
94.583.315.602
-
-
111.879.827.971
(95.972.898.959)
110.490.241.614
-
-
-
-
-
-
Laba (rugi) sebelum
hak minoritas
Hak minoritas
94.583.315.602
-
-
-
111.879.827.971
-
(95.972.898.959)
(1.346.374.706)
110.490.241.614
(1.346.374.706)
Laba (rugi) bersih
94.583.315.602
-
-
111.879.827.971
(17.817.017.979)
109.143.866.908
Laba (rugi) dari
aktivitas normal
Pos luar biasa
30 Juni 2002
Laba (rugi) usaha
Penghasilan bunga
Beban bunga
Bagian laba bersih
Anak perusahaan
Lain-lain
Penghasilan (beban)
pajak - bersih
Phthalic Anhydride
Specialty
Plasticizers
Synthetic Resin
Lain-lain
(95.929.690.308)
(43.208.651)
Eliminasi
2.580.174.148
48.224.225
(14.825.267.843)
15.522.951.578
107.164.162.506
Konsolidasi
3.745.325.409
762.423.388
25.411.503.501
20.268.269
-
29.939.520.567
128.032.676
(33.162.913.399)
68.800.314
(26.049.599)
929.719.014
(19.058.654.723)
114.658.084
(5.808.013)
-
1.241.210.088
(52.253.425.734)
65.218.103.961
211.813.107.266
305.090.617.301
(272.865.472 )
(21.016.325.974)
(54.509.949.287)
74.002.453
155.843.726.966
70.892.443
(305.090.617.301)
(43.208.650)
-
432.558.864.071
(75.381. 380.365)
Rugi dari
operasi normal
Pos luar biasa
126.625.064.095
-
45.006.952.090
-
164.585.725.771
-
305.020.872.622
-
(305.133.825.952)
-
336.104.788.627
-
Rugi sebelum
hak minoritas
126.625.064.095
45.006.952.090
164.585.725.771
305.020.872.622
(305.133.825.952)
336.104.788.627
-
-
-
-
(31.127.124.655)
(31.127.124.655)
126.625.064.095
45.006.952.090
164.585.725.771
305.020.872.622
(336.260.950.607)
304.977.663.972
Hak minoritas
Rugi bersih
64
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
30 Juni 2003 (Tidak Diaudit)
Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit)
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
29. PELAPORAN SEGMEN (Lanjutan)
c.
Informasi lainnya
Specialty
Plasticizers
30 Juni 2003
Phthalic Anhydride
Synthetic Resin
Aktiva segmen
Investasi pada
perusahaan
asosiasi dengan
metode ekuitas
Aktiva segmen
yang tidak dapat
dialokasikan
1.660.881.085.887
-
-
49.392.610.396
(44.823.531.792)
1.665.450.164.491
-
-
-
217.473.279.921
(4.157.825.898)
213.315.454.023
91.176.193.735
-
-
886.992.259
Aktiva
1.752.057.279.622
-
-
267.752.882.576
(48.981.357.690)
1.970.828.804.508
Kewajiban segmen
Kewajiban segmen
yang tidak dapat
dialokasikan
1.715.786.966.619
-
-
46.476.867.376
(45.656.459.440)
1.716.607.374.555
29.331.192.495
-
-
88.745.564
-
29.419.938.059
Kewajiban
1.745.118.159.114
-
-
46.565.612.940
(45.656.459.440)
1.746.027.312.614
Beban penyusutan
32.497.921.611
-
-
63.021.431
-
32.560.943.042
Pengeluaran modal
2.581.043.156
-
-
35.389.034
-
2.616.432.190
Specialty
Plasticizers
Lain-lain
Synthetic Resin
Konsolidasi
-
92.063.185.994
30 Juni 2002
Phthalic Anhydride
Aktiva segmen
Investasi pada
perusahaan
asosiasi dengan
metode ekuitas
Aktiva segmen
yang tidak dapat
dialokasikan
1.488.317.885.397
624.794.698.647
1.024.870.658.196
137.107.016.968
(253.310.433.167)
-
-
-
(12.708.054.006)
13.750.554.006
55.522.267.632
21.421.490.727
8.521.578.663
559.214.169
Aktiva
1.543.840.153.029
646.216.189.374
1.033.392.236.859
124.958.177.131
(77.379.091.661)
3.108.846.877.232
Kewajiban segmen
Kewajiban segmen
yang tidak dapat
dialokasikan
1.371.038.589.432
415.946.687.891
1.393.636.574.996
133.751.861.101
(254.229.778.115)
3.060.143.935.305
3.817.651.425
14.763.591.161
420.328.066
28.930.611
Kewajiban
1.374.856.240.857
430.710.279.052
1.394.056.903.062
133.780.791.712
Beban penyusutan
23.972.708.556
3.586.691.804
14.173.563.938
142.569.927
-
41.875.534.225
Pengeluaran modal
(7.876.527.100)
515.120.410
15.866.540.989
42.305.348
-
8.547.439.647
65
Lain-lain
Eliminasi
Eliminasi
Konsolidasi
-
(254.229.778.115)
3.021.779.826.041
1.042.500.000
86.024.551.191
19.030.501.263
3.079.174.436.568
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
30 Juni 2003 (Tidak Diaudit)
Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit)
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
30. AKTIVA DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING
Pada tanggal 30 Juni 2003, aktiva dan kewajiban moneter Perusahaan dan Anak perusahaan dalam
mata uang asing adalah sebagai berikut:
Setara dalam Rupiah
dengan menggunakan
Jumlah dalam
Kurs pada Tanggal
Mata Uang Asing
Neraca
Aktiva
Kas dan setara kas
Piutang usaha - bersih
Piutang lain-lain
Piutang pemegang saham dan hubungan
istimewa
Aktiva lain-lain
AS$
AS$
AS$
230.533
33.386.463
7.146.084
1.909.963.852
276.606.843.655
59.205.307.211
AS$
AS$
167.546
1.770.658
1.388.119.379
14.669.901.198
AS$
42.701.284
353.780.135.295
AS$
AS$
AS$
AS$
5.500.000
30.785.574
6.123.268
4.426.542
45.567.500.000
255.058.482.690
50.731.278.346
36.673.900.798
AS$
155.568.517
1.288.885.160.280
AS$
-
-
Jumlah Kewajiban
AS$
202.403.901
1.676.916.322.114
Aktiva (Kewajiban) Bersih
(AS$
159.702.617 )
(1.323.136.186.819 )
Jumlah Aktiva
Kewajiban
Pinjaman jangka pendek
Hutang usaha
Hutang lain -lain
Biaya masih harus dibayar
Hutang jangka panjang termasuk bagian
yang jatuh tempo dalam satu tahun
Hutang pihak yang mempunyai hubungan
istimewa
Pada tanggal 31 Juli 2003, kurs tengah uang kertas asing dan/atau kurs transaksi yang diumumkan
oleh Bank Indonesia adalah Rp 8.505 untuk AS$ 1. Jika posisi aktiva dan kewajiban bersih dalam
mata uang asing pada tanggal 30 Juni 2003 dikonversi dengan kurs tengah pada tanggal 31 Juli 2003,
jumlah kewajiban bersih akan naik sekitar Rp 35,13 miliar.
31. KONDISI EKONOMI
Indonesia mengalami dampak memburuknya kondisi ekonomi terutama karena depresiasi mata uang.
akibat utamanya adalah sangat langkanya likuiditas d an labilnya kurs mata uang, pengetatan
penyediaan kredit, kenaikan harga barang dan jasa secara umum serta menurunnya kegiatan
ekonomi. Kondisi ekonomi Indonesia masih akan dipengaruhi oleh ketidakpastian dalam bidang sosial
dan politik.
66
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
30 Juni 2003 (Tidak Diaudit)
Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit)
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31. KONDISI EKONOMI (Lanjutan)
Operasi Perusahaan dan Anak perusahaan telah terpengaruh secara signifikan. dan akan terus
terpengaruhi pada masa yang akan datang, oleh kondisi ekonomi negara. Perusahaan dan Anak
perusahaan mengalami rugi bersih yang signifikan pada tahu n 2002 dan 2001, masing-masing
sebesar Rp 26,69 miliar dan Rp 293,90 miliar . yang menyebabkan defisiensi modal bersih sebesar
Rp 339,84 miliar dan Rp 318,16 miliar masing-masing pada tanggal 31 Desember 2002 dan 2001.
Pada tanggal 31 Desember 2001, kewajiban lancar Perusahaan dan Anak perusahaan melebihi aktiva
lancarnya sebesar Rp 2.674,81 miliar.
Seperti dijelaskan pada Catatan 13, 14 dan 18, Perusahaan dan Anak perusahaan juga telah
melanggar beberapa pembatasan tertentu dalam perjanjian pinjaman termasuk tidak memenuhi rasio
keuangan yang disyaratkan dan tidak dapat membayar pokok pinjaman beserta bunganya pada saat
jatuh tempo. Jumlah saldo pinjaman beserta bunga yang masih harus dibayar masing-masing sebesar
Rp 2.455,41 miliar (terdiri dari AS$ 215,0 6 juta dan Rp 218,76 miliar) dan Rp 507,99 miliar (terdiri dari
AS$ 37,38 juta dan Rp 119,21 miliar) pada tanggal 31 Desember 2001. Sebagai akibatnya. para
pemberi pinjaman dapat menyatakan seluruh saldo hutang tersebut jatuh tempo dan dilunasi dengan
segera. Pada tahun 2002, sebagian besar pinjaman anak perusahaan telah dialihkan dari para
krediturnya kepada kreditur lainnya. Sebagai bagian dari ketentuan pembayaran kembali yang baru
dari pinjaman-pinjaman tertentu, Anak-anak perusahaan diharuskan untuk membayar sebagian
pinjamannya paling lambat pada tanggal 30 Juni 2003 dan sisa pinjaman akan dikonversikan menjadi
saham anak-anak perusahaan paling lambat tanggal 31 Desember 2003. Walaupun demikian, satu
anak perusahaan tidak dapat melakukan pembayaran pada tanggal 30 Juni 2003 karena masih dalam
proses untuk memperoleh pendanaan (pinjaman). Untuk pinjaman -pinjaman yang belum dialihkan
kepada kreditur lain sejumlah Rp 145.671.483.726 (pokok dan bunga) pada tanggal 31 Desember
2002, anak-anak perusahaan masih dalam proses negosiasi dengan para kreditunya untuk
merestrukturisasi pinjamannya masing-masing, dimana hasilnya tidak dapat ditentukan pada saat ini.
Sebagai tanggapan terhadap kondisi ekonomi tersebut, Perusahaan dan Anak perusahaan telah dan
akan terus melakukan hal-hal sebagai berikut:
a.
Melanjutkan negosiasi dengan para kreditur untuk mencapai kesepakatan dalam merestrukturisasi
pinjaman yang telah ada.
b.
Melanjutkan penggunaan teknik produksi yang paling efisien dan program pengurangan biaya
untuk memaksimalkan efisiensi operasi dan marjin laba.
c.
Mengintensifkan penelitian dan pengembangan untuk mengembangkan produk. pasar dan
pemasok baru.
d.
Melanjutkan negosiasi dengan para bankir atau investor lain untuk mendapatkan dana untuk
pembiayaan modal kerja Perusahaan dan Anak perusahaan.
e.
Melanjutkan penerapan kebijakan yang ketat sehubungan dengan pemberian kredit baru dan
mengelola persediaan. piutang dan arus kas secara efektif.
67
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
30 Juni 2003 (Tidak Diaudit)
Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit)
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31. KONDISI EKONOMI (Lanjutan)
Laporan keuangan konsolidasi disusun atas dasar prinsip berkesinambungan, yang memungkinkan
realisasi aktiva dan penyelesaian kewajiban dalam kondisi usaha normal. Kemampuan Perusahaan
dan Anak perusahaan untuk melanjutkan operasinya sebagai entitas yang berkemampuan untuk
mempertahankan kelangsungan hidupnya tergantung pada penyelesaian dari berbagai ketidakpastian
yang ada, termasuk keberhasilan proses restrukturisasi dengan para kreditur, dukungan berkelanjutan
dari para pemegang saham, pencapaian operasi Anak perusahaan pada tingkat yang memuaskan dan
pencapaian program pemulihan ekonomi secara menyeluruh oleh Pemerintah. Pemulihan kondisi
ekonomi tergantung pada kebijakan fiskal, moneter dan kebijakan lainnya yang telah dan akan diambil
oleh pemerintah Indonesia, suatu tindakan yang bera da di luar kendali Perusahaan dan Anak
perusahaan. Oleh karena itu, tidaklah mungkin untuk menentukan dampak masa depan kondisi
ekonomi terhadap likuiditas dan pendapatan Perusahaan dan Anak perusahaan, termasuk pengaruh
dari pemegang saham, pelanggan, pemasok dan kreditur. Laporan keuangan konsolidasi tidak
mencakup penyesuaian -penyesuaian yang mungkin timbul dari hasil ketidakpastian ini. Laporan
keuangan konsolidasi mencakup dampak kondisi ekonomi sepanjang hal itu dapat ditentukan dan
diperkirakan.
32 . REKLASIFIKASI AKUN
Beberapa akun dalam laporan keuangan konsolidasi tanggal 30 Juni 2002 telah direklasifikasi agar
sesuai dengan penyajian laporan keuangan konsolidasi tanggal 30 Juni 2003, dengan rincian sebagai
berikut:
No.
1.
2.
3.
4.
Keterangan
Jumlah
Alasan
Akun “Aktiva Tetap – Aktiva Dalam
Penyelesaian“ direklasifikasi ke akun “Aktiva
Yang Tidak Digunakan Dalam Operasi”
131.187.320.765
Untuk klasifikasi yang tepat
Akun “Piutang lain-lain – Pihak Hubungan
Istimewa“ direklas ifikasi ke akun “Piutang
Pemegang Saham dan Hubungan Istimewa”
5.228.315.189
Untuk klasifikasi yang tepat
Akun “Hutang Lain- lain – Pihak Ketiga” telah
direklasifikasi ke akun “Hutang Jangka
Panjang”
23.810.995.385
Untuk klasifikasi yang tepat
Akun “Biaya yang masih harus dibayar”
telah direklasifikasi ke akun “Biaya pesangon,
penghargaan, dan ganti kerugian karyawan
yang masih harus dibayar”
10.108.305.167
Untuk klasifikasi yang tepat
68
Download