Laporan Keuangan Konsolidasi 30 Juni 2003 (Tidak Diaudit) Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit) (Mata Uang Indonesia) PT ETERINDO WAHANATAMA T bk DAN ANAK PERUSAHAAN PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 Juni 2003 (Tidak Diaudit) DENGAN ANGKA PERBANDINGAN 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit) Daftar Isi Hal Neraca Konsolidasi ………………………………………………………………………………………… 1-3 Laporan Laba Rugi Konsolidasi …………………………………………………………………………… 4 Laporan Perubahan Defisiensi Modal Konsolidasi ……………………………………………………… 5 Laporan Arus Kas Konsolidasi …….…………………………………………………………………….... 6-7 Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi …….……………………………………………………… 8 - 68 ************************** PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 30 Juni 2003 (Tidak Diaudit) Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2c, 3 Piutang Usaha 2d, 4, 13, 14, 17 Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 4.165.837.003 pada 30 Juni 2002 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 2e, 5 Lain-lain Pihak ketiga 26 Pihak yang mempunyai hubungan Istimewa Persediaan 2f, 6, 9, 13, 14, 17 Uang muka kepada pemasok Pajak dibayar di muka 7 Biaya dibayar di muka 2g 30 Juni 2003 30 Juni 2002 3.381.802.310 41.933.346.074 229.213.8 71.396 315.019.801.555 52.236.848.173 6.449.603.713 58.611.505.960 4.732.799.764 580.955.177 65.478.625.412 8.392.399.237 20.023.128.303 225.563.780 42.230.979 186.073.382.773 18.834.939.732 45.961.085.216 1.874.289.844 438.144.699.748 620.921.479.650 1.388.119.379 72.103.534.510 213.315.454.023 8.462.695.193 43.652.006.513 1.042.500.000 1.204.795.835.590 2.246.964.468.809 972.194.647 1.058.611.948 14.406.209.219 131.545.318.065 42.890.305.766 9.752.825.177 15.949.932.214 10.430.437.637 1.879.053.651 JUMLAH AKTIVA TIDAK LANCAR 1.532.684.104.739 2.487.925.397.582 JUMLAH AKTIVA 1.970.828.804.507 3.108.846.877.232 JUMLAH AKTIVA LANCAR AKTIVA TIDAK LANCAR Piutang pemegang saham dan hubungan istimewa 2e, 5, 26 Aktiva pajak tangguhan - bersih 2p, 15 Penyertaan saham 2b, 2e, 5, 8 Aktiva tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 186.850.232.296 pada 30 Juni 2003 dan Rp 260.167.643.314 pada 30 Juni 2002 2e, 2h, 2i, 2j, 5, 9, 13 14, 18, 26 Selisih lebih biaya perolehan atas nilai wajar perolehan aktiva bersih - bersih 2m, 12 Aktiva lain-lain Aktiva yang tidak digunakan dalam operasi 2h, 10 Beban ditangguhkan - bersih 2e, 2k, 26 Rugi ditangguhkan atas transaksi penjualan dan penyewaan kembali - bersih 2i Uang jaminan Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan. 1 PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (lanjutan) 30 Juni 2003 (Tidak Diaudit) Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan 30 Juni 2003 30 Juni 2002 KEWAJIBAN DAN MODAL KEWAJIBAN KEWAJIBAN LANCAR Pinjaman jangka pendek Hutang usance letters of credit Hutang Usaha Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Lain-lain Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Hutang pajak Biaya masih harus dibayar Uang muka pelanggan Bagian hutang jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun Pinjaman Sewa guna usaha Kontraktor dan pemasok 13, 14 13, 14, 17 45.567.500.000 - 685.007.790.439 414.915.391.583 14 26 255.058.482.690 160.209.607.834 2e, 5 - 53.736.637.000 26 15.810.633.270 43.714.652.519 2e, 5, 26 2p, 15 16, 26 40.770.129.159 29.419.938.059 37.013.642.031 3.745.880.517 3.112.026.928 19.030.501.264 497.288.868.935 873.562.762 32.185.283.162 15.700.641.294 868.902.574.500 122.228.974.726 - 475.272.130.182 2.869.020.588.490 5.393.840.222 10.108.305.167 17 2i 26g JUMLAH KEWAJIBAN LANCAR KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Biaya pesangon, penghargaan dan ganti kerugian karyawan yang masih harus dibayar 27 Hutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa 2e, 5, 26 Hutang jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun 17 Pinjaman Sewa guna usaha 2i Kontraktor dan pemasok 26g 1.925.072.250 176.195.037.564 1.172.468.480.708 83.576.881.410 7.390.907.842 39.509.962 23.810.995.385 JUMLAH KEWAJIBAN TIDAK LANCAR 1.270.755.182.432 210.153.848.078 JUMLAH KEWAJIBAN 1.746.027.312.614 3.079.174.436.568 1.346.374.706 42.853.649.634 HAK MINORITAS ATAS AKTIVA BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI 2b, 18 Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan. 2 PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (lanjutan) 30 Juni 2003 (Tidak Diaudit) Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan MODAL Modal saham - nilai nominal Rp 500 per saham Modal dasar - 1.500.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 968.297.000 saham Tambahan modal disetor - bersih Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Defisit MODAL - BERSIH JUMLAH KEWAJIBAN DAN MODAL 30 Juni 2003 30 Juni 2002 19 2l, 20 484.148.500.000 648.065.602.537 484.148.500.000 172.250.193.050 2b, 21 9.964.436.449 (918.723.421.799 ) 26.824.229.125 (696.404.131.145) 223.455.117.187 (13.181.208.970 ) 1.977.099.608.810 3.108.846.877.232 Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan. 3 PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI Tiga Bulan Yang Berakhir Pada 30 Juni 2003 (Tidak Diaudit) Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyat akan lain) Catatan 30 Juni 2003 30 Juni 2002 2e, 2n, 5, 22 338.916.254.836 680.966.865.519 2e, 2n, 5, 24, 27, 27 312.966.029.717 587.513.116.419 25.950.225.119 93.453.749.100 13.725.596.828 9.644.454.143 32.333.402.575 31.180.825.958 Jumlah Beban Usaha 23.370.050.971 63.514.228.533 LABA (RUGI) USAHA 2.580.174.148 29.939.520.567 PENDAPATAN BERSIH BEBAN POKOK PENJUALAN LABA KOTOR BEBAN USAHA Penjualan Umum dan administrasi PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Laba (rugi) selisih kurs - bersih Penghasilan bunga Pendapatan ekuitas anak perusahaan Beban bunga Lain-lain - bersih 2n, 25, 27, 27 2e, 5 2j, 2o, 9 107.047.126.830 48.224.225 15.522.951.578 14.825.267.843 ) ( 117.035.676 431.419.934.849 1.241.210.088 52.253.425.734) 1.138.929.222 Penghasilan (Beban) Lain-lain - Bersih 107.910.070.466 381.546.648.425 LABA SEBELUM PENGHASILAN (BEBAN) PAJAK 110.490.244.614 411.486.168.992 2j, 9 2e, 5, 12, 26 PENGHASILAN (BEBAN) PAJAK Pajak tangguhan 2p, 15 LABA (RUGI) SEBELUM HAK MINORITAS ATAS RUGI (LABA) BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI HAK MINORITAS ATAS RUGI (LABA) BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI - ( 110.490.244.614 2b LABA BERSIH LABA (RUGI) PER SAHAM Laba (rugi) usaha per saham ( (1.346.374.706 ) ( 75.381.380.365) 336.104.788.627 31.127.124.655) 109.143.869.908 304.977.663.972 3 31 114 315 2s Laba (rugi) bersih per saham Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan. 4 PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN DEFISIENSI MODAL KONSOLIDASI Tiga Bulan Yang Berakhir Pada 30 Juni 2003 (Tidak Diaudit) Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan Saldo 1 Januari 2002 Selisih transaksi perubahan ekuitas Anak perusahaan 20 Laba (rugi) bersih Saldo 31 Desember 2002 Selisih transaksi perubahan ekuitas Anak perusahaan Laba (rugi) bersih Saldo 30 Juni 2003 20 Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Tambahan Modal Disetor - Bersih Modal Saham Defisiensi Modal - Bersih Defisit 484.148.500.000 172.250.193.050 26.824.229.125 - 5.000.000.000 - - - - (26.485.496.590 ) (26.485.496.590 ) 484.148.500.000 177.250.193.050 26.824.229.125 (1.027.867.291.707 ) (339.644.369.532 ) - 470.815.409.487 - - - 484.148.500.000 648.065.602.537 9.964.436.449 ( 16.859.792.676 ) Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan. 5 (1.001.381.795.117 ) - (318.158.872.942 ) 5.000.000.000 - 453.955.616.811 109.143.869.908 109.143.869.908 (918.723.421.799 ) 223.455.117.187 PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI Tiga Bulan Yang Berakhir Pada 30 Juni 2003 (Tidak Diaudit) Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan Pembayaran kas untuk beban pabrikasi dan beban usaha Kas yang dihasilkan dari operasi Pembayaran untuk: Beban bunga Pajak Penerimaan dari: Penghasilan bunga Tagihan restitusi pajak Lain-lain 30 Juni 2003 30 Juni 2002 163.492.939.245 (119.516.702.488 ) 385.704.453.975 (299.308.359.920) (26.234.412.430 ) (82.079.123.565 ) 17.741.824.327 4.316.970.490 (15.713.781.528 ) (7.156.052.784 ) (7.108.273.525) (19.393.491.595 ) 8.234.868 1.070.974.211 Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi (4.048.800.906 ) 1.104.575.161 1.398.799.831 (19.681.419.638 ) ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Hasil penjualan aktiva tetap Perolehan aktiva tetap dan pembayaran kas kepada kontraktor Penambahan beban ditangguhkan (138.612.727 ) - (42.701.356.558) - Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (138.612.727 ) (42.701.356.558) ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Hasil pinjaman jangka panjang Hasil dari penerbitan saham Pembayaran pinjaman bank jangka pendek Pembayaran hutang sewa guna usaha Pencairan deposito berjangka yang dijaminkan 3.043.146.393 (16.690.014 ) - (22.338.000.000 ) (241.313.854) - Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaa n 3.026.456.379 (22.579.313.854 ) - - Pengaruh kurs valuta asing kas dan setara kas (1.257.274.561 ) (228.923.560) KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS (2.418.231.815 ) (85.191.013.610 ) 5.800.034.125 127.124.359.684 3.381.802.310 41.933.346.074 KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE 3 Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan. 6 PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI (lanjutan) Tiga Bulan Yang Berakhir Pada 30 Juni 2003 (Tidak Diaudit) Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan AKTIVITAS YANG TIDAK MEMPENGARUHI ARUS KAS Kapitalisasi beban bunga ke aktiva tetap Kapitalisasi laba (rugi) selisih kurs ke aktiva tetap Reklasifikasi mesin dan peralatan yang tidak digunakan dalam operasi ke aktiva tetap Perolehan aktiva sewa guna usaha melalui hutang sewa guna usaha 30 Juni 2003 30 Juni 2002 - 13.362.441.770 1.862.050.058 - - - - Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan. 7 PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 Juni 2003 (Tidak Diaudit) Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. U M U M a. Pendirian Perusahaan PT Eterindo Wahanatama Tbk (“Perusahaan”) didirikan pada tanggal 6 Maret 1992 dalam rangka Undang-undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 tahun 1968 (telah diubah dengan Undang-undang No. 12 tahun 1970) berdasarkan akta notaris Annie Sri Rahmani Hendrotomo, S.H. No. 3 , notaris pengganti Raden Santoso, S.H. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam surat keputusan No. C2-4561.HT.01.01.Th.93 tanggal 11 Juni 1993 dan diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 62, Tambahan No. 6835 tanggal 2 Agustus 1996. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta notaris Rachmat Santoso, S.H. No. 142 tanggal 17 Desem ber 1999 mengenai peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh Perusahaan. Laporan perubahan terakhir ini telah diterima dan dicatat oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (dahulu Menteri Kehakiman) dengan No. C -1142 HT.01.04-TH.2001 tanggal 5 Februari 2001. Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah bergerak dalam kegiatan perdagangan, pembangunan dan perindustrian. Perusahaan saat ini bertindak sebagai induk perusahaan. Perusahaan dan Anak perusahaan didirikan dan melakukan operasinya di Indonesia. Perusahaan berkedudukan di Jakarta dan kantor pusatnya berlokasi di Menara BTN, Lantai 15, Jl. Gajah Mada No. 1, Jakarta. b. Penawaran Umum Efek Perusahaan Perusahaan menyelesaikan penawaran umum perdana atas 170.000.000 saham-saham barunya dengan nilai nominal Rp 500 per saham melalui bursa efek di Indonesia dengan harga penawaran Rp 1.300 per saham yang dinyatakan efektif pada tanggal 16 April 1997. Perusahaan menerbitkan saham dengan hak memesan efek terlebih dahulu sebesar 280.000.000 saham yang juga dicatatkan pada bursa efek di Indonesia yang dinyatakan efektif pada tanggal 28 Juni 1999. Pada tanggal 30 Juni 2003 dan 2002, seluruh saham ditempatkan dan disetor penuh Perusahaan telah dicatatkan di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. c. Susunan Perusahaan dan Anak Perusahaan Perusahaan didirikan sebagai induk perusahaan (holding company) untuk industri petrokimia dan kimia khusus dari anggota Keluarga Sridjaja tertentu (“Pemegang Saham Kendali”). Dengan pengecualian PT Petrowidada, Anak perusahaan dialihkan oleh Pemegang Saham Kendali kepada Perusahaan melalui serangkaian akuisisi pada tahun 1996. Pada tanggal 30 Juni 2003, susunan Perusahaan dan Anak perusahaan adalah sebagai berikut: Anak perusahaan Pemilikan langsung: PT Anugerahinti Gemanusa (“AG”) (1) Kegiatan Pokok Produsen Specialty Plastizicers (“SP”) PT Eternal Buana Chemical Produsen Plasticizers dan Industries (“EBCI”) Synthetic Resins dan pemilikan 51% Anak perusahaannya, PT Eterindo Nusa Graha (“ENG”) (2) PT Petrowidada (“PWD”) (3) Produsen Phthalic Anhydride (“PA”) dan Maleic Anhydride (“MA”) Mulai Persentase Beroperasi Pemilikan Kedudukan Komersial (%) (4) Tanggal Kendali Diperoleh Perusahaan dari Pemegang Saham Kendali Jumlah Aktiva (dalam Jutaan) 30 Jun 2003 Gresik 2001 48,21 - 429.075 Tangerang 1982 35,362 - 1.069.163 Gresik 1989 75,72 19 September 1994 1.752.820 8 PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 Juni 2003 (Tidak Diaudit) Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. U M U M (lanjutan) c. Susunan Perusahaan dan Anak Perusahaan (lanjutan) Anak perusahaan Kegiatan Pokok Pemilikan tidak langsung: PT Eterindo Nusa Graha Produsen Plasticizers dan (melalui EBCI) (2) Synthetic Resins Mulai Persentase Beroperasi Pemilikan Kedudukan Komersial (%) (4) Gresik 1997 10,25 Tanggal Kendali Diperoleh Perusahaan dari Pemegang Saham Kendali 22 Agustus 1996 Jumlah Aktiva (dalam Jutaan) 30 Jun 2003 515.172 Pada tanggal 30 Juni 2002, susunan Perusahaan dan Anak perusahaan adalah sebagai berikut: Anak perusahaan Pemilikan langsung: PT Anugerahinti Gemanusa (“AG”) (1) Kegiatan Pokok Produsen Specialty Plastizicers (“SP”) PT Eternal Buana Chemical Produsen Plasticizers dan Industries (“EBCI”) Synthetic Resins dan pemilikan 51% Anak perusahaannya, PT Eterindo Nusa Graha (“ENG”) (2) PT Petrowidada (“PWD”) (3) Produsen Phthalic Anhydride (“PA”) dan Maleic Anhydride (“MA”) Pemilikan tidak langsung: PT Eterindo Nusa Graha Produsen Plasticizers dan (melalui EBCI) (2) Synthetic Resins Mulai Persentase Beroperasi Pemilikan Kedudukan Komersial (%) (4) Tanggal Kendali Diperoleh Perusahaan dari Pemegang Saham Kendali Jumlah Aktiva (dalam Jutaan) 30 Jun 2002 Gresik 2001 99,15 16 Desember 1996 646.216 Tangerang 1982 97,49 29 Januari 1996 1.045.439 Gresik 1989 75,72 19 September 1994 1.543.840 Gresik 1997 49,72 22 Agustus 1996 662.890 Catatan: (1) AG didirikan pada bulan Agustus 1994. Pada tanggal 16 Desember 1996, Perusahaan memperole h 98% pemilikan saham di AG. Pada bulan September 1999, Perusahaan meningkatkan pemilikan sahamnya di AG menjadi 99,15% sehubungan dengan penerbitan 140.000 saham baru kepada Perusahaan. AG memulai operasi komersialnya pada bulan Januari 2001. Berdasarkan Resolusi Para Pemegang Saham yang dibuat dibawah tangan dan telah diaktakan dengan akta Notaris Veronica Nataadmaja S.H. No 3 tanggal 5 Juni 2003 dan telah disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Indonesia No. C13806 HT.01.04.TH.2003 tanggal 17 Juni 2003 bahwa disetujui masuknya pemegang saham baru yang berasal dari konversi hutang menjadi modal yaitu, Norsk Royal Specialties Inc. Ltd., sehingga merubah struktur kepemilikan saham Perusahaan menjadi 48,21%. (2) EBCI didirikan pada bulan April 1979. Pada tanggal 29 Januari 1996, Perusahaan memperoleh 90% pemilikan saham di EBCI. Pada bulan Juni 1997, Perusahaan meningkatkan pemilikan sahamnya di EBCI menjadi 97,49% sehubungan dengan penerbitan 1.310.000 saham baru kepada Perusahaan. Pada bulan April 2002, pemilikan Perusahaan di EBCI berkurang menjadi 94,78% sehubungan dengan penerbitan 50.000 saham baru kepada Well Focus Development Limited, Singapura. Pada tanggal 21 Desember 1996, EBCI memperoleh 88% pemilikan saham di ENG dari Perusahaan. ENG didirikan pada bulan Mei 1993. Pada bulan Januari 1997, pemilikan saham EBCI di ENG berkurang menjadi 51% sehubungan dengan penerbitan 18.900 saham baru kepada PT Intimutiara Gasindo (“IMG”) (Perusahaan memiliki 5% pemilikan saham di IMG). 9 PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 Juni 2003 (Tidak Diaudit) Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. U M U M (lanjutan) c. Susunan Perusahaan dan Anak Perusahaan (lanjutan) Berdasarkan Resolusi Para Pemegang Saham yang dibuat dibawah tangan dan telah diaktakan dengan akta Notaris Veronica Nataadmaja S.H. No. 4 tanggal 13 Mei 2003 dan telah disetujui oleh Men teri Kehakiman dan Hak Asasi Indonesia No. C-11205 HT.01.04.TH.2003 tanggal 21 Mei 2003 bahwa disetujui masuknya pemegang saham baru yang berasal dari konversi hutang menjadi modal, yaitu Wellington Capital Investment Corporation, Great Pacific Offshore Limited, Osville Finance Limited, Absolute Grand Industries Limited sehingga merubah struktur kepemilikan saham Perusahaan menjadi 35,36%. (3) PWD didirikan pada bulan Juli 1985 sebagai hasil kerjasama (joint venture) antara PT Petrokimia Gresik (“PKG”), Daewoo Corporation, Korea Selatan dan PT Wisma Pintu Sembilan. Pada tanggal 19 September 1994, Perusahaan memperoleh 63% pemilikan saham di PWD. Pada bulan Februari 1995 dan Februari 1997, Perusahaan meningkatkan pemilikan sahamnya di PWD masing-masing menjadi 68% dan 75,72%. (4) Hak minoritas di AG, EBCI dan ENG dipegang oleh pemegang saham afiliasi. d. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan Pada tanggal 30 Juni 2003 dan 2002, susunan anggota dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan berdasarkan akta notaris Rachmat Santoso, S.H. No. 257 tanggal 28 Juni 2001, adalah sebagai berikut: Komisaris Direksi Presiden Komisaris : Sudiharto Sridjaja Komisaris : Jasin Sridjaja Komisaris (Independen) : Soedjono Dirdjosisworo Presiden Direktur Direktur : : Hadiran Sridjaja Hadisan Sridjaja Samsi Immanuel Sutarto Perusahaan dan Anak perusahaan mempunyai 335 dan 1.447 karyawan tetap masing-masing pada tanggal 30 Juni 2003 dan 2002. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi terlampir disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia yang tercakup dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (“IAI”) dan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) mengenai pedoman penyajian laporan keuangan bagi perusahaan manufaktur. Laporan keuangan konsolidasi disusun atas dasar akrual (accrual basis), kecuali laporan arus kas, dengan menggunakan konsep biaya perolehan h ( istorical cost), kecuali untuk persediaan yang dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih. 10 PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 Juni 2003 (Tidak Diaudit) Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi (lanjutan) Laporan arus kas konsolidasi menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Laporan arus kas konsolidasi disajikan dengan metode langsung (direct method). Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah Rupiah. b. Prinsip-prinsip Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi meliputi akun-akun Perusahaan dan Anak perusahaan (lihat Catatan 1). Seluruh akun dan transaksi signifikan antar perusahaan yang dikonsolidasi telah dieliminasi. Penyertaan saham lainnya kurang dari 20% disajikan sebesar biaya perolehan (cost method) , kecuali bila ada penurunan nilai permanen. Perolehan AG, EBCI dan ENG (lihat Catatan 1) dianggap sebagai transaksi yang dilakukan dengan entitas sepengendali dan, dengan demikian, dicatat dengan metode penyatuan kepemilikan (pooling of interest). Dengan metode ini, penyajian laporan keuangan untuk tahun tahun sebelum perolehan disajikan ke mbali dengan dasar penggabungan untuk mencakup akunakun dan operasi EBCI dan ENG seolah -olah entitas tersebut telah dimiliki sejak awal berdirinya. Hasil selisih lebih harga pembelian atas aktiva bersih anak perusahaan yang diperoleh dalam entitas sepengendali dicatat sebagai “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dan disajikan dalam bagian Defisiensi Modal pada neraca konsolidasi. Perolehan PWD pada tanggal 19 September 1994 (lihat Catatan 1) dicatat dengan metode pembelian (purchase method) dan, dengan demikian, dikonsolidasi sejak tanggal perolehan. Hak minoritas atas rugi bersih dan ekuitas anak perusahaan dinyatakan sebesar proporsi pemegang saham minoritas atas rugi bersih dan ekuitas anak perusahaan tersebut kecuali untuk EBCI dan Anak perusahaan dan PWD di mana selisih lebih bagian atas rugi bersih pemegang saham minoritas atas biaya penyertaan sahamnya telah diserap sementara oleh Perusahaan sebagai pemegang saham mayoritas. c. Setara Kas Deposito berjangka dan inves tasi jangka pendek lainnya dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman diklasifikasikan sebagai “Setara Kas”. d. Penyisihan Piutang Ragu-ragu Perusahaan dan Anak perusahaan membentuk penyisihan piutang ragu -ragu berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun. e. Transaksi dengan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Perusahaan dan Anak perusahaan mempunyai transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sesuai dengan PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”. 11 PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 Juni 2003 (Tidak Diaudit) Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) e. Transaksi dengan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa (lanjut an) Semua transaksi signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan tingkat harga dan kondisi normal sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasi. f. Persediaan Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value). Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata -rata tertimbang (weighted-average method). Penyisihan persediaan usang dan penurunan nilai persediaan ditentukan untuk menurunkan nilai tercatat persediaan menjadi nilai realisasi bersih. g. Biaya dibayar dimuka Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat mas ing-masing biaya. h. Aktiva tetap Aktiva tetap, kecuali hak atas tanah, dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan. Hak atas tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak diamortisasi. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) , kecuali untuk mesin, tangki dan peralatan pabrik tertentu, berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva tetap sebagai berikut: Tahun Pematangan tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan pabrik Peralatan kantor, perabot dan perlengkapan Alat pengangkutan 20 20 4 5 5 Anak perusahaan menerapkan metode penyusutan berdasarkan unit hasil produksi untuk mesin, tangki dan peralatan pabrik. Dengan metode tersebut, penyusutan dihitung berdasarkan taksiran unit hasil produksi mesin, tangki dan peralatan pabrik yang berkisar antara 1.000.000 metrik ton (MT) sampai 2.800.000 MT. Aktiva dalam penyelesaian merupakan akumulasi pengeluaran modal yang terjadi untuk aktiva tetap dalam pembangunan dan termasuk beban bunga dan selisih kurs atas pinjaman yang digunakan untuk membiayai pembangunan. Aktiva dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aktiva tetap. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing akun aktiva tetap yang bersangkutan pada saat pembangunan selesai dan aktiva tersebut siap digunakan. Aktiva tetap yang tidak atau belum digunakan dalam operasi disajikan sebagai bagian dari akun “Aktiva Lain-lain” pada neraca kons olidasi. 12 PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 Juni 2003 (Tidak Diaudit) Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) h. Aktiva Tetap (lanjutan) Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya; pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan dikapitalisasi. Aktiva tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, nilai tercatat serta akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi dibukukan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan. Sesuai dengan PSAK No. 47, “Akuntansi Tanah” yang berlaku efektif tanggal 1 Januari 1999, biaya perolehan tanah setelah tahun 1999 meliputi biaya-biaya yang dikeluarkan untuk pengembangan, pematangan dan persiapan tanah sampai siap untuk digunakan termasuk biaya komisi. Biaya perolehan hak atas tanah sebelum tahun 1999 termasuk biaya notaris dan legal, pajak serta biaya perpanjangan izin hak atas tanah. Setelah tahun 1999, biaya-biaya tersebut dilaporkan sebagai kategori terpisah di dalam “Beban Ditangguhkan - Hak atas Tanah”, daripada klasifikasi sebelumnya sebagai aktiva tetap pada neraca konsolidasi dan diamortisasi sepanjang periode hak atas tanah. Pada tanggal 19 Juni 1998, Ikatan Akuntan Indonesia menerbitkan PSAK No. 48, “Penurunan Nilai Aktiva” yang berlaku untuk pe nurunan nilai aktiva yang terjadi pada atau setelah tanggal 1 Januari 2000. PSAK No. 48 mensyaratkan penilaian kembali nilai aktiva untuk setiap penurunan nilai dan menurunkannya menjadi nilai wajar apabila terdapat peristiwa atau perubahan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aktiva tersebut tidak dapat dipulihkan kembali. Penurunan nilai aktiva tetap diakui sebagai beban pada usaha tahun berjalan pada saat terdapat kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penuru nan nilai aktiva. i. Sewa Guna Usaha Transaksi sewa guna usaha digolongkan sebagai sewa guna usaha yang dapat dikapitalisasi (capital lease) apabila memenuhi seluruh kriteria yang disyaratkan PSAK No. 30, “Akuntansi Sewa Guna Usaha”. Jika salah satu kriteria tidak terpenuhi, maka transaksi sewa guna usaha dikelompokkan sebagai transaksi sewa menyewa biasa (operating lease). Aktiva sewa guna usaha yang dikapitalisasi disajikan dalam neraca konsolidasi sebagai bagian dari aktiva tetap sebesar nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa guna usaha pada awal masa sewa guna usaha ditambah nilai sisa (harga opsi) yang harus dibayar pada akhir masa sewa guna usaha. Penyusutan dihitung dengan menggunakan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan yang diterapkan untuk aktiva tetap dengan pemilikan langsung. PWD menerapkan metode penyusutan berdasarkan unit hasil produksi untuk mesin, tangki dan peralatan pabrik sewa guna usaha dengan hak opsi. Laba atau rugi yang terjadi akibat transaksi penjualan dan penyewaan kembali (sale-andleaseback) ditangguhkan dan diamortisasi selama sisa masa manfaat ekonomis aktiva sewa guna usaha yang bersangkutan dengan metode unit hasil produksi. Hutang sewa guna usaha disajikan sebesar nilai tunai dari pembayaran sewa guna usaha. 13 PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 Juni 2003 (Tidak Diaudit) Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) j. Kapitalisasi Biaya Pinjaman dan Selisih Kurs Sesuai dengan PSAK No. 26 revisi, “Biaya Pinjaman”, beban bunga dan selisih kurs atas pinjaman dan biaya-biaya lain yang terjadi untuk membiayai pembangunan atau instalasi aktiva tetap, dikapitalisasi sebagai bagian dari biaya perolehan aktiva. Kapitalisasi biaya pinjaman berakhir pada saat pembangunan atau instalasi selesai dan aktiva tetap tersebut siap digunakan. k. Beban Ditangguhkan Beban ditangguhkan diamortisasi selama sisa masa manfaat ekonomis aktiva yang bersangkutan. l. Biaya Emisi Saham dan Obligasi Berdasarkan Surat Keputusan BAPEPAM No. Kep-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 tentang Perubahan Peraturan No. VIII.G.7, biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan penawaran saham Perusahaan (termasuk Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu) kepada masyarakat dan penerbitan obligasi wajib konversi yang kemudian dikonversi menjadi saham biasa, disajikan sebagai pengurang “Tambahan Modal Disetor” dalam bagian Defisiensi Modal pada neraca konsolidasi. m. Selisih Lebih Biaya Perolehan atas Nilai Wajar Perolehan Aktiva Bersih Selisih lebih yang tidak teridentifikasi dari harga pembelian atas nilai wajar aktiva bersih PWD dicatat sebagai “Selisih Lebih Biaya Perolehan atas Nilai Wajar Perolehan Aktiva Bersih” dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama dua puluh (20) tahun sesuai dengan masa manfaat ekonomisnya, maksimum dua puluh (20) tahun, dengan mempertimbangkan estimasi umur bisnis yang bersangkutan dimana PWD akan tetap melanjutkan usahanya sebagai entitas yang berkemampuan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. n. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan dari penjualan lokal diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan. Pendapatan dari penjualan ekspor diakui pada saat penyerahan barang di atas kapal di pelabuhan pengiriman sesuai dengan syarat penjualan. Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis). o. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut. Laba atau rugi selisih kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan, kecuali untuk selisih kurs atas pinjaman yang digunakan untuk membiayai pembangunan aktiva tetap yang dikapitalisasi ke biaya perolehan aktiva yang bersangkutan. Pada tanggal 30 Juni 2003 dan 2002, kurs yang digunakan masing-masing sebesar Rp 8.285 dan Rp 8.730 untuk AS$ 1, yang merupakan kurs rata-rata antara kurs beli dan kurs jual uang kertas dan/atau kurs transaksi yang terakhir diumumkan oleh Bank Indonesia masing-masing pada tanggal 30 Juni 2003 dan 2002. 14 PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 Juni 2003 (Tidak Diaudit) Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) p. Penghasilan (Beban) Pajak Perusahaan dan Anak perusahaan menerapkan PSAK No. 46, “Akuntansi Pajak Penghasilan” yang mensyaratkan pencatatan dampak pajak dari pemulihan aktiva dan penyelesaian kewajiban sebesar nilai tercatatnya, serta pengakuan dan pengukuran aktiva dan kewajiban pajak tangguhan bagi konsekuensi pajak pada masa mendatang untuk kejadian yang diakui dalam laporan keuangan, termasuk rugi fiskal yang dapat dikompensasikan. Penyisihan atas aktiva pajak tangguhan yang tidak terpulihkan dibentuk untuk mengurangi nilai tercatat aktiva pajak tangguhan menjadi nilai realisasi bersih. Untuk setiap perusahaan yang dikonsolidasi, pengaruh pajak atas perbedaan waktu dan akumulasi rugi fiskal, yang masing-masing dapat berupa aktiva atau kewajiban, disajikan dalam jumlah bersih. q. Restrukturisasi Pinjaman Anak perusahaan mencatat restrukturisasi pinjaman sesuai dengan PSAK No. 54, “Akuntansi Restrukturisasi Hutang Piutang Bermasalah” yang mengharuskan Anak perusahaan untuk mencatat restrukturisasi hutang piutang bermasalah sebagai berikut: 1. Untuk transaksi yang hanya meliputi modifikasi persyaratan hutang (yaitu tanpa adanya pengalihan aset atau pemberian saham), Anak perusahaan menghitung jumlah pembayaran kas masa depan yang ditetapkan dalam perjanjian restrukturisasi, termasuk bunga, selama periode pinjaman. Jika jumlah pembayaran kas masa depan melebihi nilai tercatat hutang (termasuk bunga masih harus dibayar), tidak ada keuntungan atas restrukturisasi yang diakui. Jika jumlah pembayaran kas masa depan lebih kecil daripada nilai tercatat hutang, selisihnya diakui sebagai keuntungan atas restrukturisasi pinjaman. 2. Untuk transaksi yang meliputi penyelesaian sebagian dengan pemberian saham debitur kepada kreditur dan modifikasi persyaratan, Anak perusahaan mula-mula mengurangi nilai tercatat hutang dengan jumlah nilai wajar pemberian saham tersebut dan selanjutnya q. Restrukturisasi Pinjaman (lanjutan) menghitung jumlah pembayaran kas masa depan. Tidak ada keuntungan atas restrukturisasi yang diakui kecuali nilai tercatat hutang melebihi jumlah pembayaran kas masa depan, tanpa memperhitungkan nilai tunainya, ses uai dengan perjanjian restrukturisasi. r. Informasi Segmen Sesuai dengan PSAK No. 5 (Revisi 2000), “Pelaporan Segmen”, segmen usaha menyajikan informasi produk atau jasa yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen usaha lain. Segmen geografis menyajikan informasi produk atau jasa pada wilayah ekonomi tertentu yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada wilayah ekonomi lain. s. Laba (Rugi) Bersih Per Saham Sesuai dengan PSAK No. 56, “Laba Per Saham” (“LPS”), laba (rugi) usaha per saham dan rugi bersih per saham dihitung dengan membagi laba (rugi) usaha dan rugi bersih pada tahun yang bersangkutan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar selama tahun tersebut. Jumlah rata-rata tertimbang saham untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2002 dan 2001 sebesar 968.297.000 saham. 15 PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 Juni 2003 (Tidak Diaudit) Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. KAS DAN SETARA KAS Kas dan setara kas terdiri dari: 30 Juni 2003 30 Juni 2002 Kas Dolar AS Rupiah Dolar Sin Sub-jumlah Bank - Pihak ketiga PT Bank Central Asia Tbk Rekening Dolar AS Rekening Rupiah Rabobank Asia Limited Rekening Dolar AS BNP Paribas Inc. in France with Limited Liability Rekening Dolar AS PT Bank Lippo Tbk Rekening Dolar AS Rekening Rupiah PT Bank Permata Tbk - eks PT Prima Express Bank Rekening Dolar AS Rekening Rupiah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Rekening Dolar AS Rekening Rupiah PT Bank Permata Tbk - eks PT Bank Universal Tbk Rekening Dolar AS ING Barings (South East Asia) Limited Rekening Dolar AS PT Bank Global Internasional Tbk Rekening Rupiah PT Bank NISP Rekening Rupiah The Hon gkong and Shanghai Banking Corporation Limited Rekening Dolar AS Rekening Rupiah PT Bank Internasional Indonesia Tbk Rekening Dolar AS Rekening Rupiah PT Bank DBS Indonesia Rekening Dolar AS Rekening Rupiah PT Bank Mizuho Indonesia Rekening Dolar AS Rekening Rupiah Bank Commonwealth Rekening Rupiah Citibank, N.A. Rekening Dolar AS Rekening Rupiah 16 242.862.265 180.224.042 21.224.646 1.802.898.394 786.492.605 26.504.784 444.310.953 2.615.895.783 81.326.406 166.275.418 6.579.229.796 5.346.744.146 - 401.683.800 523.575.132 1.893.082.341 51.980.834 2.207.123.314 2.557.688.935 222.298.895 387.260.690 121.433.776 1.588.980.846 21.582.425 548.659.953 61.235.712 2.157.597.562 - 8.488.441 176.776.962 98.817.402 17.936.147 77.237.567 15.509.817 355.740.317 - 48.785.073 44.015.092 - 20.900.057 1.272.826 - 90.206.915 1.732.300.484 - 8.911.148 1.538.178 - 13.818.105.955 - 1.727.667 990.875 PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 Juni 2003 (Tidak Diaudit) Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 30 Juni 2003 Merryl Lynch Rekening Dolar AS PT Bank Mandiri (Persero) Rekening Dolar AS Rekening Rupiah 30 Juni 2002 - 295.860 346.508.526 82.766.911 - 2.642.458.116 39.224.134.085 Deposito Berjangka - Pihak ketiga BNP Paribas Inc. in France with Limited Liability Dolar AS PT Bank Global Internasional Tbk Rupiah 295.033.241 - - 93.316.206 Sub-jumlah 295.033.241 93.316.206 3.381.802.310 41.933.346.074 Sub-jumlah Jumlah 4. PIUTANG USAHA Piutang usaha terdiri dari: 30 Juni 2003 30 Juni 2002 Pihak ketiga Lokal Ekspor 14.396.687.131 214.817.184.265 160.637.212.119 158.548.426.439 Jumlah Dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu 229.213.871.396 - 319.185.638.558 (4.165.837.003) Bersih 229.213.871.396 315.019.801.555 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (lihat Catatan 5) PT Eternal Buana Chemical Industries PT Eterindo Nusa Graha PT Anugerahinti Gemanusa PT Intimutiara Kimindo 24.493.109.089 23.234.531.099 4.509.207.985 - 6.449.603.713 Jumlah 52.236.848.173 6.449.603.713 Berdasarkan hasil penelaahan keadaa n akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun, manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu -ragu adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha. 17 PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 Juni 2003 (Tidak Diaudit) Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4. PIUTANG USAHA (lanjutan) Ringkasan piutang usaha menurut jenis mata uang adalah sebagai berikut: 30 Juni 2003 30 Juni 2002 Pihak ketiga Dolar AS Rupiah 227.801.134.242 1.412.737.154 262.413.822.918 56.771.815.640 Sub-jumlah 229.213.871.3 96 319.185.638.558 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Dolar AS Rupiah 48.805.709.413 3.431.138.760 4.891.923.419 1.557.680.294 Sub-jumlah 52.236.848.173 6.449.603.713 281.450.719.569 325.635.242.271 Jumlah Piutang usaha digunakan sebagai jaminan untuk pinjaman jangka pendek, hutang usance letters of credit dan pinjaman jangka panjang (lihat Catatan 13, 14 dan 18). 5. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA Hubungan dan sifat saldo akun/transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut: Pihak- pihak yang mempunyai hubungan istimewa Hubungan Sifat Saldo Akun/Transaksi • PT Petrokimia Gresik (“PKG”) Pemegang saham Anak perusahaan Penjualan, sewa tanah dan pemakaian rute jaringan pipa PWD dan fasilitas pelabuhan untuk kegiatan bongkar/muat dan penyaluran bahan baku dan produk cair PWD (lihat Catatan 27c), bantuan personalia serta penggunaan utilitas dan fasilitas lainnya. • PT Justus Kimia Raya Pemegang saham Anak perusahaan Pembelian bahan baku. • PT Inti Mutiara Kimindo Mempunyai anggota manajemen kunci yang sama Penjualan, pembelian, penggunaan fasilitas EBCI dan uang muka antar perusahaan. • PT Petro Oxo Nusantara Mempunyai anggota manajemen kunci yang sama Pembelian dan uang muka antar perusahaan. • PT Mitsui Eterindo Chemicals Mempunyai anggota manajemen kunci yang sama Memberikan bantuan dalam bidang operasi dan personalia (lihat Catatan 27a), piutang yang timbul dari penjualan sebagian sistem “sea water intake” (lihat Catatan 27r) dan penggunaan fasilitas AG. • PT Pro -Intercontinental Mempunyai anggota manajemen kunci yang sama Menyewa fasilitas “sea water intake” “normal butane piping” (lihat Catatan 27b). Mempunyai anggota manajemen kunci yang sama Kontraktor Anak perusahaan. (“MEC”) Terminals Indonesia (“Prointal”) PT Rishindo Multipratama (“Rishindo”) 18 dan PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 Juni 2003 (Tidak Diaudit) Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) Pihak- pihak yang mempunyai hubungan istimewa Hubungan Sifat Saldo Akun/Transaksi • PT Nusa Buana Kimindo Mempunyai anggota manajemen kunci yang sama Uang muka antar perusahaan. • PT Intimutiara Gasindo Perusahaan asosiasi Penyertaan saham, menerima dan memberikan pinjaman yang tidak dikenakan bunga. • PT Eternal Buana Chemical Perusahaan asosiasi Penyertaan saham, penjualan dan pembelian bahan baku dan barang jadi. • PT Eterindo Nusa Graha Perusahaan asosiasi Penyertaan saham, penjualan dan pembelian bahan baku dan barang jadi. • PT Anugerahinti Gemanusa Perusahaan asosiasi Penyertaan saham, penjualan dan pembelian bahan baku dan barang jadi. • Karyawan Karyawan Pinjaman karyawan. • Jasin Sridjaja Pemegang saham Perusahaan Piutang yang tidak dikenakan bunga. (“IMG”) Industries (“EBCI”) (“ENG”) (“AG”) Rincian saldo dan transaksi signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut: Persentase dari Jumlah Aktiva/ Kewajiban/Pendapatan atau Beban yang Bersangkutan (%) Jumlah 30 Juni 2003 30 Juni 2002 30 Juni 2003 30 Juni 2002 Piutang Usaha PT Eternal Buana Chemical Industries PT Eterindo Nusa Graha PT Anugerahinti Gemanusa PT Inti Mutiara Kimindo 24.493.109.089 23.234.531.099 4.509.207.985 - 6.449.603.713 1,27 1,20 0,23 - 0,21 Jumlah 52.236.848.173 6.449.603.713 2,70 0,21 Piutang Lain-lain PT Eternal Buana Chemical Industries PT Eterindo Nusa Graha PT Mitsui Eterindo Chemicals 338.695.87 7 222.665.275 19.594.025 42.230.979 0,02 0,01 0,00 0,00 Jumlah 580.955.177 42.230.979 0,03 0,00 Piutang Pemegang Saham dan Hubungan Istimewa PT Eterindo Nusa Graha PT Nusa Buana Kimindo Karyawan PT Intimutiara Gasindo PT Mitsui Eterindo Chemicals 1.327.142.215 60.977.164 - 3.788.692.152 2.449.893.474 1.439.623.037 784.486.530 0,07 0,00 - 0,12 0,08 0,05 0,03 Jumlah 1.388.119.379 8.462.695.193 0,07 0,28 Penyertaan Saham PT Intimutiara Gasindo PT Anugerahinti Gemanusa PT Eternal Buana Chemical Industries 250.000.000 148.131.842.543 64.141.111.480 250.000.000 - 0,01 7,49 3,56 0,01 - Jumlah 212.522.954.023 250.000.000 11,06 0,01 19 PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 Juni 2003 (Tidak Diaudit) Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) Persentase dari Jumlah Aktiva/ Kewajiban/Pendapatan atau Beban yang Bersangkutan (%) Jumlah 30 Juni 2003 30 Juni 2002 30 Juni 2003 30 Juni 2002 Hutang Usaha PT Petro Oxo Nusantara PT Inti Mutiara Kimindo Lain-lain - 52.048.764.345 1.442.468.640 245.404.015 - 1,66 0,05 0,01 Jumlah - 53.736.637.000 - 1,72 Hutang Lain- lain PT Pro- Intercontinental Terminals Indonesia PT Inti Mutiara Kimindo PT Eterindo Nusa Graha Lain-lain 40.770.129.159 - 1.350.271.594 1.342.797.972 418.957.362 2,34 - 0,04 0,04 0,01 Jumlah 40. 770.129.159 3.112.026.928 2,34 0,09 Hutang Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa PT Intimutiara Gasindo PT Petrokimia Gresik 1.925.072.250 174.600.000.000 1.595.037.564 0,11 5.56 0,05 Jumlah 1.925.072.250 176.195.037.564 0,11 5,61 Penjualan PT Inti Mutiara Kimindo - 4.640.033.692 - 0,69 Jumlah - 4.640.033.692 - 0,69 Pembelian PT Petro Oxo Nusantara PT Inti Mutiara Kimindo PT Justus Kimia Raya - 109.274.106.294 4.236.866.849 7.618.791.904 - 21,68 0,84 1,51 Jumlah - 121.129.765.047 - 24,03 3.243.729.764 3.606.141.200 - 32.542.973 Pendapatan manajemen Pendapatan sewa 100,00 - 100,00 100,00 Dalam kegiatan usaha normal, Perusahaan dan Anak perusahaan melakukan transaksi dengan pihakpihak yang mempunyai hubungan istimewa yang dilaksanakan pada tingkat harga dan persyaratan yang sebanding untuk transaksi sejenis dengan pihak ketiga. Pinjaman, uang muka dan beban antar perusahaan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa tidak dibebani bunga, tanpa jaminan dan tidak ditentukan jatuh temponya, kecuali pinjaman dari IMG sebesar AS$ 20.000.000 yang akan jatuh tempo pada bulan Juni 2004. Pada tanggal 6 Januari 2003, pinjaman dari IMG telah dikonversikan menjadi saham di PT Eterindo Nusa Graha, anak perusahaan (lihat Catatan 30a). 20 PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 Juni 2003 (Tidak Diaudit) Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6. PERSEDIAAN Persediaan terdiri dari: 30 Juni 2003 30 Juni 2002 Barang jadi Barang dalam proses Bahan baku Bahan kimia dan pembantu Barang dalam perjalanan Barang dagangan 28.541.964.428 6.867.561.919 8.291.663.636 8.500.288.591 13.251.343.194 25.803.644 68.590.564.167 14.802.990.007 62.676.379.257 10.879.899.067 28.864.189.663 259.360.612 Jumlah 65.478.625.412 186.073.382.773 Persediaan digunakan sebagai jaminan untuk pinjaman jangka pendek, hutang usance letters of credit dan pinjaman jangka panjang (lihat Catatan 13, 14 dan 18). Persediaan bersama dengan aktiva tetap tertentu diasuransikan terhadap risiko kerugian akibat kebakaran dan risiko kerugian lainnya (lihat Catatan 9) yang menurut pendapat manajemen jumlahnya memadai untuk menutup risiko tersebut. Berdasarkan hasil penelaahan kondisi persediaan pada akhir tahun, manajemen berpendapat bahwa tidak ada penyisihan persediaan usang dan penurunan nilai persediaan yang perlu dibentuk. 7. PAJAK DIBAYAR DI MUKA Pajak dibayar di muka terdiri dari: 30 Juni 2003 Pajak penghasilan Pasal 21 Pasal 22 Pasal 23 Pasal 25 Pajak pertambahan nilai Taksiran tagihan restitusi pajak Pajak penghasilan Pasal 21 Pasal 22 Pasal 23 Pajak pertambahan nilai Jumlah 21 30 Juni 2002 194.789.744 2.526.529.705 729.110.479 16.522.067.611 7.452.079 941.226.450 398.957.966 41.024.908.182 26.353.609 24.277.155 - 26.353.609 3.537.909.775 24.277.155 - 20.023.128.303 45.961.085.216 PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 Juni 2003 (Tidak Diaudit) Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7. PAJAK DIBAYAR DI MUKA (lanjutan) Rincian ketetapan pajak atas pajak penghasilan dan pajak pertambahan nilai (“PPN”) adalah sebagai berikut: a. PWD Berdasarkan SKPLB tanggal 31 Januari 2002, Direktur Jenderal Pajak mengoreksi rugi fiskal PWD tahun pajak 2000 menjadi sebesar Rp 73.261.193.480 dan menyetujui tagihan restitusi pajak penghasilan pasal 22 tahun pajak 2000 sebesar Rp 1.366.268.872 ya ng telah dikembalikan pada bulan Maret 2002. Berdasarkan SKPKB Tambahan tanggal 20 Februari 2002, Direktur Jenderal Pajak menyetujui tagihan restitusi PPN tahun pajak 2000 sebesar Rp 19.969.900.767. PWD telah membayar kekurangan pembayaran PPN bulan Desember 2000 beserta dendanya dengan jumlah sebesar Rp 199.683.278 pada bulan Maret 2002, setelah dikompensasi dengan tagihan restitusi PPN dari periode pajak Januari 2000 sampai dengan November 2000 yang telah disetujui pada SKPLB sebelumnya dengan jumlah sebesar Rp 20.053.021.938. Berdasarkan SKPKB tanggal 20 Februari 2002, PWD ditetapkan kurang bayar pajak penghasilan pasal 4(2) final, 21 dan 23 tahun pajak 2000 beserta dendanya dengan jumlah sebesar Rp 28.490.205 yang telah dibayar pada bulan Maret 2002. Berdasarkan Surat Ketetapan Pajak (“SKP”) tanggal 20 Februari 2002, Direktur Jenderal Pajak menyetujui tidak ada kekurangan pembayaran pajak penghasilan pasal 26 tahun pajak 2000. b. ENG Berdasarkan SKPLB tanggal 4 Maret 2002, Direktur Jenderal Paj ak mengoreksi rugi fiskal ENG tahun pajak 2000 menjadi sebesar Rp 144.123.200.916 dan menyetujui tagihan restitusi pajak penghasilan pasal 22 tahun pajak 2000 sebesar Rp 301.171.853. Berdasarkan SKPKB tanggal 4 Maret 2002, ENG juga ditetapkan kurang bayar pajak penghasilan pasal 4(2) final, 21, 23 dan PPN tahun pajak 2000 beserta dendanya dengan jumlah sebesar Rp 267.567.252, dimana telah disetujui untuk dikompensasi dengan tagihan restitusi pajak penghasilan pasal 22 yang telah disetujui tersebut pada bulan Maret 2002. ENG telah menerima sisa tagihan restitusi pajak penghasilan pasal 22 yang telah disetujui tersebut pada bulan Agustus 2002. Berdasarkan SKP tanggal 4 Maret 2002, Direktur Jenderal Pajak menyetujui tidak ada kekurangan pembayaran pajak penghasilan pasal 26 tahun pajak 2000. Berdasarkan SKPLB tanggal 30 Desember 2002, Direktur Jenderal Pajak mengoreksi rugi fiskal ENG sebesar Rp 27.237.589.147 menjadi laba fiskal sebesar Rp 1.021.343.095 dan menyetujui tagihan restitusi pajak penghasilan pasal 22 tahun pajak 2001 sebesar Rp 248.487.805. Berdasarkan SKPKB tanggal 30 Desember 2002, ENG juga ditetapkan kurang bayar pajak penghasilan pasal 4(2) final, 21, 23, PPN dan BPHTB tahun pajak 2001 beserta dendanya dengan jumlah sebesar Rp 719.793.076 yang telah dibayar pada bulan Januari 2003 setelah dikurangi dengan restitusi pajak penghasilan pasal 22 yang disetujui tersebut. 22 PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 Juni 2003 (Tidak Diaudit) Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7. PAJAK DIBAYAR DI MUKA (lanjutan) c. EBCI Berdasarkan SKPLB tanggal 15 April 2002, Direktur Jenderal Pajak mengoreksi rugi fiskal EBCI tahun pajak 2000 sebesar Rp 171.400.739.483 menjadi laba fiskal sebesar Rp 4.611.531.851 dan menyetujui tagihan restitusi pajak penghasilan pasal 22 tahun pajak 2000 sebesar Rp 57.775.631. Berdasarkan SKPKB tanggal 15 April 2002, EBCI juga ditetapkan kurang bayar pajak penghasilan pasal 21, 23, 26 dan PPN tahun pajak 2000 beserta dendanya dengan jumlah sebesar Rp 1.023.884.442, yang telah dibayar pada bulan Mei 2002 setelah dikurangi dengan restitusi pajak penghasilan pasal 22 yang disetujui tersebut. Pada tanggal 11 Juli 2002, EBCI mengajukan surat keberatan kepada kantor pajak sebesar Rp 94.669.257.335, sehingga jika surat keberatan ini diterima oleh kantor pajak, rugi fiskal EBCI akan menjadi Rp 90.057.725.484 Berdasarkan SKP tanggal 15 April 2002, Direktur Jenderal Pajak menyetujui tidak ada kekurangan pembayaran pajak penghasilan pasal 4(2) final tahun pajak 2000. 8. PENYERTAAN SAHAM Akun ini merupakan penyertaan saham Perusahaan pada: a. IMG dengan persentase pemilikan sebesar 5% dengan biaya perolehan sebesar Rp 250.000.000 pada tanggal 30 Juni 2003 dan 2002. b. ChemCross.Com, Inc. (“ChemCross”) dengan persentase pemilikan sebesar 0,64% dengan biaya perolehan sebesar Rp 792.500.000 pada tanggal 30 Juni 2003 dan 2002. ChemCross adalah sebuah perusahaan di bawah hukum negara bagian Delaware, Amerika Serikat. c. PT Anugerahinti Gemanusa dengan persentase kepemilikan sebesar 48,21% dengan nilai tercatat sebesar Rp 148.131.842.543 pada tanggal 30 Juni 2003. Karena jumlah kepemilikan saham kurang dari 50% maka Perusahaan tidak melakukan konsolidasi. Perusahaan mencatat investasi dengan menggunakan metode ekuitas dalam perhitungan investasinya dengan mengalikan kepemilikan saham (48,21%) dari nilai aktiva bersih anak perusahaan setelah konversi. d. PT Eternal Buana Chemical Industries dengan dengan persentase kepemilikan sebesar 35,36% dengan nilai tercatat sebesar Rp 64.141.111.480 pada tanggal 30 Juni 2003. Karena jumlah kepemilikan saham kurang dari 50% maka Perusahaan tidak melakukan konsolidasi. Perusahaan mencatat investasi dengan menggunakan metode ekuitas dalam perhitungan investasinya dengan mengalikan kepemilikan saham (35,36%) dari nilai aktiva bersih anak perusahaan setelah konversi. 23 PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 Juni 2003 (Tidak Diaudit) Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9. AKTIVA TETAP Aktiva tetap terdiri dari: 30 Juni 2003 Nilai Tercatat Pemilikan Langsung Hak atas tanah Pematangan tanah Bangunan dan prasarana Mesin, tangki dan peralatan pabrik Peralatan kantor Alat pengangkutan Rp Jumlah 596.472.500 2.566.710.775 8.371.205.373 1.199.759.502.044 3.882.884.753 4.663.145.930 30 Juni 2002 Rp 31.290.626.868 3.837.104.275 94.498.983.746 2.101.299.400.476 25.760.951.165 15.815.996.868 1.219.839.921.375 2.272.503.063.398 Sewa Guna Usaha Mesin, tangki dan peralatan pabrik Alat pengangkutan 170.427.522.296 - 157.572.858.745 1.592.135.578 Jumlah 170.427.522.296 159.164.994.323 1.378.624.215 75.464.054.402 1.391.646.067.886 2.507.132.112.123 Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Pematangan tanah Bangunan dan prasarana Mesin, tangki dan peralatan pabrik Peralatan kantor Alat pengangkutan 446.623.221 4.135.305.159 120.222.107.780 2.970.818.455 3.809.853.436 698.846.099 22.978.404.185 159.245.726.596 17.824.176.755 13.893.545.621 Jumlah 131.587.708.051 214.640.699.256 Sewa Guna Usaha Mesin, tangki dan peralatan pabrik Alat pengangkutan 55.262.524.245 - 45.089.799.009 437.145.049 Jumlah 55.26 2.524.245 45.526.944.058 186.850.232.296 260.167.643.314 Rp 1.204.795.835.590 Rp 2.246.964.468.809 Aktiva dalam Penyelesaian Jumlah Nilai Tercatat Jumlah Akumulasi Penyusutan Nilai Buku 24 PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 Juni 2003 (Tidak Diaudit) Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9. AKTIVA TETAP (lanjutan) Pada 30 Juni 2003 dan 2 002, penyusutan dibebankan pada akun-akun berikut: 30 Juni 2003 30 Juni 2002 Beban pokok penjualan Beban penjualan Beban umum dan administrasi 32.167.764.469 66.225 393.112.348 39.472.721.715 121.444.309 2.281.368.201 Jumlah 32.560.943.042 41.875.534.225 Aktiva tetap dan persediaan diasuransikan terhadap risiko kerugian akibat kebakaran dan risiko kerugian lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar AS$ 262.932.080. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aktiva tetap dan persediaan yang dipertanggungkan terhadap risiko kebakaran dan risiko kerugian lainnya. Anak perusahaan telah memperoleh sertifikat Hak Guna Bangunan (“HGB”) dan Hak Milik (“HM”) atas tanah yang dimiliki sebagai berikut: Nomor HGB dan HM Tanggal berakhir PWD HGB No. 4/Gresik, Jawa Timur HGB No. 9/Gresik, Jawa Timur HGB No. 16/Gresik, Jawa Timur HGB No. 1832/Surabaya, Jawa Timur 12 Maret 2005 13 Maret 2005 12 Januari 2007 25 Juli 2021 AG HGB No. 53/Serang, Jawa Barat HGB No. 54/Serang, Jawa Barat 24 September 2027 24 September 2027 EBCI HGB No. 4/Tangerang, Jawa Barat HM No. 87/Tangerang, Jawa Barat HM No. 89/Tangerang, Jawa Barat HM No. 99/Tangerang, Jawa Barat HM No. 103/Tangerang, Jawa Barat HM No. 107/Tangerang, Jawa Barat HM No. 126 -128/Tangerang, Jawa Barat HM No. 192 -198/Tangerang, Jawa Barat HM No. 220/Tangerang, Jawa Barat HM No. 222/Tangerang, Jawa Barat HM No. 224/Tangerang, Jawa Barat HM No. 311/Tangerang, Jawa Barat HM No. 382 -410/Tangerang, Jawa Barat HM No. 461/Tangerang, Jawa Barat HM No. 462/Tangerang, Jawa Barat 2 September 2015 - 25 PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 Juni 2003 (Tidak Diaudit) Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9. AKTIVA TETAP (lanjutan) Nomor HGB dan HM Tanggal berakhir ENG HGB No. 2/Gresik, Jawa Timur HGB No. 3/Gresik, Jawa Timur HGB No. 4/Gresik, Jawa Timur HGB No. 73/Gresik, Jawa Timur HGB N o. 74/Gresik, Jawa Timur HGB No. 78/Gresik, Jawa Timur HGB No. 80/Gresik, Jawa Timur HGB No. 82/Gresik, Jawa Timur HGB No. 131/Gresik, Jawa Timur HGB No. 132/Gresik, Jawa Timur 24 September 2024 24 September 2024 24 September 2024 13 Maret 2005 12 Januari 2007 13 Maret 2005 12 Januari 2007 13 April 2024 13 Maret 2005 12 Januari 2007 Manajemen berkeyakinan bahwa sertifikat HGB di atas dapat diperpanjang pada saat masa berlakunya berakhir. HM No. 87, 89, 99, 103, 107, 126 - 128, 192 - 198, 220, 222, 224, 311, 382 - 410, 2 461, 462 seluas 137.105,88 m di Tangerang masih atas nama Jasin Sridjaja dan Sudiharto Sridjaja dan sedang dalam proses balik nama ke dalam nama Anak perusahaan. Aktiva tetap tertentu digunakan sebagai jaminan untuk pinjaman jangka pendek, hutang usance letters of credit dan pinjaman jangka panjang (lihat Catatan 13, 14 dan 18). Mulai bulan Juni 2001, EBCI menghentikan produksi Plasticizers dan sedang dalam proses konversi dan modifikasi mesin dan peralatan pabrik yang akan digunakan untuk memproduksi bahan Kimia Khusus (Solution Acrylic, Phenolic Resin dan Amino Resin) (lihat Catatan 27l). Pada tanggal 31 Mei 2002, proyek sistem informasi EBCI telah diakhiri dengan persetujuan bersama dengan pihak kontraktor (lihat Catatan 26k). Manajemen Perusahaan dan Anak perusahaan berpendapat bahwa tidak terdapat kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aktiva tetap tidak dapat dipulihkan. 26 PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 Juni 2003 (Tidak Diaudit) Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 10. AKTIVA YANG TIDAK DIGUNAKAN DALAM OPERASI Aktiva yang tidak digunakan dalam operasi terdiri dari: 30 Juni 2003 30 Juni 2002 Pembangunan Pabrik PVA/AA milik AG Lain-lain - 131.187.320.765 357.997.300 Jumlah - 131.545.318.065 Pembangunan pabrik Polyv inyl Alcohol/Acetic Acid ( “PVA/AA”) AG Pada tanggal 16 Desember 1996, AG mengadakan kontrak dengan pemasok asing untuk penyediaan dan pengadaan peralatan dan bahan-bahan yang diperlukan untuk pembangunan Pabrik PVA dan AA di Merak, Jawa Barat dan dengan kontraktor lokal untuk melaksanakan pemancangan, pemasangan, pembangunan, uji coba dan jasa start-up Pabrik PVA dan AA di Merak, Jawa Barat, dengan biaya kontrak masing -masing sebesar AS$ 75.200.000 dan AS$ 24.800.000. Pada tanggal 6 Agustus 1998, kontrak dengan pemasok asing dan kontraktor lokal diakhiri dengan persetujuan bersama. Pada tanggal berakhirnya kontrak, jumlah yang telah dibayar sebesar AS$ 36.500.000. Dalam perjanjian penghentian tersebut, AG dan pemasok asing setuju bahwa jumlah pekerjaan yang dilakukan berdasarkan kontrak adalah sebesar AS$ 38.080.000. Jumlah sebesar AS$ 1.580.000 telah dibayar pada tahun 2000 dan disajikan sebagai bagian dari akun “Aktiva Lain-lain - Aktiva yang Tidak Digunakan dalam Operasi” pada neraca konsolidasi. Pada tanggal 25 September 1998, AG mengadakan kontrak dengan pemasok asing lainnya, untuk penyediaan dan pengadaan mesin, peralatan dan bahan-bahan untuk Pabrik PVA/AA dan dengan kontraktor lokal lainnya untuk jasa konsultasi dan manajemen proyek, pembangunan, pemancangan dan pekerjaan pemasangan untuk Pabrik PVA/AA, tangki dan utilitas, pengawasan untuk pembangunan, pemancangan, uji coba dan jasa start-up Pabrik dengan jumlah biaya kontrak masingmasing sebesar AS$ 78.700.000 dan AS$ 24.800.000, sesuai dengan j adwal pembayaran kontrak. Kontrak dengan pemasok asing ini akan menggantikan kontrak dengan pemasok asing sebelumnya seperti yang telah dijelaskan pada paragraf pertama di atas. Dari jumlah biaya kontrak sebesar AS$ 78.700.000, AG telah membayar sebesar AS$ 36.500.000 kepada pemasok asing sebelumnya. Dengan demikian, AG hanya membayar sisa saldo kontrak sebesar AS$ 42.200.000. Tidak ada pekerjaan yang dilaksanakan atas kontrak tersebut. Pada tanggal 31 Desember 2001, jumlah yang telah dibayar atas kontrak tersebut, setelah dikurangi dengan pengalihan sebagian mesin dan peralatan sebesar AS$ 10.965.000 ke Proyek Specialty Plasticizers (“SP”) AG, sebesar AS$ 25,535,000 yang disajikan sebagai bagian dari akun “Aktiva Lain -lain - Aktiva yang Tidak Digunakan dalam Operasi” pada neraca konsolidasi. Pada tanggal 28 November 2002, AG mengadakan Perjanjian Penghentian dan Penyelesaian dengan kontraktor lokal untuk kontrak jasa konsultasi dan manajemen proyek, pembangunan, pemancangan dan pemasangan. Dalam perjanjian ini, AG dan kontraktor lokal sepakat dengan persetujuan bersama untuk menghentikan proyek dan menyelesaikan hak dan kewajiban di dalam kontrak karena proyek telah tertunda lebih dari empat tahun dan uang muka kontrak belum dibayarkan oleh AG kepada kontraktor lokal. 27 PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 Juni 2003 (Tidak Diaudit) Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 10. AKTIVA YANG TIDAK DIGUNAKAN DALAM OPERASI (Lanjutan) Pada tanggal 28 November 2002, AG mengadakan Perjanjian Penghentian dan Penyelesaian dengan pemasok asing untuk kontrak penyediaan dan pengadaan. AG dan pemasok asing, dengan persetujuan bersama sepakat untuk menghentikan proyek dan menyelesaikan hak dan kewajiban di dalam kontrak karena proyek telah tertunda lebih dari empat tahun dan letter of credit untuk pembayaran kontrak tidak dapat dikeluarkan oleh bank pemberi dana AG dan pemasok asing tidak dapat melanjutkan dan melaksanakan pembangunan proyek. Jumlah pembayaran atas kontrak ini sebesar AS$ 36.500.000 dimana AS$ 10.965.000 (merupakan biaya perolehan mesin dan peralatan tertentu) dialihkan ke Proyek SP AG pada tahun 2000. Sisa sebesar AS$ 25.535.000 (setara dengan Rp 131.187.320.765), yang merupakan uang muka untuk pembelian peralatan dan rancang bangun dihapus dan dicatat sebagai bagian “Pendapatan (Beban) Lain-lain” dalam laporan laba rugi konsolidasi. Lebih lanjut, setelah pekerjaan modifikasi dan analisa proses produksi, AG memutuskan bahwa mesin dan peralatan yang dahulu dialihkan dari Proyek PVA/AA kepada Proyek SP tidak dapat digunakan di dalam Proyek SP karena mesin dan peralatan tersebut tidak dapat memaksimalisasi produksi. Dengan demikian, jumlah biaya perolehan sebesar AS$ 13.152.629,80 (setara dengan Rp 78.734.724.466) dan biaya pinjaman yang telah dikapitalisasi sebelumnya sebesar Rp 19.458.091.790, dihapus dan dicatat sebagai bagian “Pendapatan (Beban) Lain-lain” dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun 2002. Penghapusan aktiva tersebut di atas telah mendapat persetujuan pemegang saham AG berdasarkan keputusan rapat pemegang saham tanggal 16 Desember 2002. 11. SELISIH LEBIH BIAYA PEROLEHAN ATAS NILAI WAJAR PEROLEHAN AKTIVA BERSIH Akun “Selisih Lebih Biaya Perolehan atas Nilai Wajar Perolehan Aktiva Bersih” berasal dari perolehan 63% pemilikan saham di PWD pada tanggal 19 September 1994. Beban amortisasi sebesar Rp 21.604.326 pada 30 Juni 2003 dan 2002 dica tat sebagai bagian dari akun “Penghasilan (Beban) Lain-lain” pada laporan laba rugi konsolidasi. Perubahan selisih lebih biaya perolehan atas nilai wajar perolehan aktiva bersih adalah sebagai berikut: 30 Juni 2003 Jumlah bruto 30 Juni 2002 1.728.346.039 1.728.346.039 Akumulasi amortisasi Saldo awal tahun Amortisasi selama tahun berjalan 712.942.741 43.208.651 626.525.440 43.208.651 Saldo akhir tahun 756.151.392 669.734.091 Nilai Buku 972.194.647 1.058.611.948 Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat kejadian -kejadian atau perubahan -perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat selisih lebih biaya perolehan atas nilai wajar perolehan aktiva bersih tidak dapat dipulihkan. 28 PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 Juni 2003 (Tidak Diaudit) Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 12. PINJAMAN JANGKA PENDEK Rincian akun ini adalah sebagai berikut: 30 Juni 2003 Kreditur Club-deal Buxton Developments Limited (AS$ 1.650.000 pada tanggal 30 Juni 2003 dan AS$ 4.575.000 pada tanggal 30 Juni 2002) Cross Asset Group Limited (AS$ 1.650.000 pada tanggal 30 Juni 2003 dan AS$ 4.575.000 pada tanggal 30 Juni 2002) Asset World Resources Limited (AS$ 1.100.000 pada tanggal 30 Juni 2003 dan AS$ 3.050.000 pada tanggal 30 Juni 2002) Medilink Resources Limited (AS$ 550.000 pada tanggal 30 Juni 2003 dan AS$ 1.525.000 pada 30 Juni 2002) Costpro Investments Limited (AS$ 550.000 pada tanggal 30 Juni 2003 dan AS$ 1.525.000 pada tanggal 30 Juni 2002) Badan Penyehatan Perbankan Nasional - eks pinjaman dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (AS$ 35.406.562 dan Rp 20.000.000.000 pada 30 Juni 2002) Standard Chartered Bank Cerukan (AS$ 3.608.024pada 30 Juni 2002) PT Bank DBS Indonesia Pinjaman revolving (AS$ 5.000.000 pada 30 Juni 2002) The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd. Pinjaman revolving (AS$ 611.800 pada 30 Juni 2002) Cerukan (AS$ 113.321 pada 30 Juni 2002) Absolute Grand Industries Ltd. (ex. PT Bank Mizuho Ind.) Pinjaman revolving (AS$ 700.000 pada 30 Juni 2002) Jumlah a. 30 Juni 2002 13.670.250.000 39.939.750.000 13.670.250.000 39.939.750.000 9.113.500.000 26.626.500.000 4.556.750.000 13.313.250.000 4.556.750.000 13.313.250.000 - 329.099.282.525 - 31.498.046.814 - 43.650.000.000 - 5.341.014.000 989.294.425 - 6.111.000.000 45.567.500.000 685.007.790.439 PT Bank Mandiri (Persero) (“BM”) Pinjaman ini merupakan fasilitas modal kerja yang diperoleh dari BM (lihat Catatan 18b). 29 PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 Juni 2003 (Tidak Diaudit) Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 12. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan) b. Badan Penyehatan Perbankan Nasional - eks pinjaman dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Pada tahun 2001, ini merupakan saldo fasilitas usance letters of credit yang diperoleh PWD (untuk mengimpor bahan baku) dan ENG (untuk mengimpor mesin dan peralatan pabrik serta bahan baku) dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Jakarta (“BNI”). Pada bulan Maret 2000, BN I telah mengalihkan seluruh pinjaman bank jangka pendek PWD dan ENG yang diperoleh dari BNI kepada Badan Penyehatan Perbankan Nasional (“BPPN”). Dengan demikian, seluruh proses restrukturisasi pinjaman yang sedang berjalan diatur selanjutnya dengan BPPN. Tingkat suku bunga yang digunakan oleh PWD dan ENG untuk menghitung beban bunga selama proses restrukturisasi dengan BPPN (sejak bulan Maret 2000) adalah sebesar 10% dan 18% per tahun masing-masing untuk pinjaman dalam mata uang Dolar AS dan mata uang Rupiah. Tingkat suku bunga yang digunakan didasarkan pada Keputusan Komite Kebijakan Sektor Keuangan No. Kep.02/K.KKSK/12/2000 tanggal 12 Desember 2000 mengenai “Kebijakan Penyehatan Perbankan dan Restrukturisasi Utang Perusahaan Berdasarkan Hasil Rapat Komite Kebijakan Sektor Keuangan tanggal 12 Desember 2000”, dimana perhitungan kembali bunga dihitung dengan menggunakan tingkat suku bunga sebesar 10% dan 18% per tahun, masing-masing untuk pinjaman dalam mata uang Dolar AS dan mata uang Rupiah, sejak tanggal menunggak sampai tanggal penandatanganan Memorandum of Understanding atau Perjanjian Kredit. Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan aktiva bergerak dan tidak bergerak termasuk proyek yang dibiayai dengan fasilitas kredit, hak atas tanah termasuk bangunan, mesin dan peralatan pabrik, piutang, persediaan dan jaminan perusahaan dari EBCI dan IMG, jaminan pribadi dari Sudiharto Sridjaja, Hadiran Sridjaja dan Jasin Sridjaja dan hasil klaim asuransi serta jaminan yang sama dengan jaminan fasilitas kredit investasi PWD (lihat Catatan 18b). Pada tanggal 14 November 2002, BPPN telah mengalihkan seluruh piutangnya (pinjaman jangka pendek, hutang usance letters of credit dan pinjaman jangka panjang) pada PWD dan ENG kepada suatu konsorsium yang terdiri dari PT Bank Mandiri (Persero) dan PT Batavia Prosperindo Sekuritas (lihat Catatan 14a dan 18b). c. Standard Chartered Bank / Korea Asean Investment Group Co. Ltd. / Wellington Capital Investment Corporation Pinjaman ini merupakan kombinasi fasilitas impor, “bills dis counting”, pinjaman “equivalent risk”, fasilitas “treasury” dan cerukan PWD yang telah diperbaharui yang telah telah berakhir pada tanggal 8 April 1999 dan tidak diperbaharui oleh PWD dengan Standard Chartered Bank (“SCB”). Fasilitas ini dijamin dengan piu tang, persediaan yang dibiayai oleh fasilitas pinjaman, jaminan perusahaan dari PT Eterindo Inti Utama dan ENG, jaminan pribadi dari Sudiharto Sridjaja, Hadiran Sridjaja, Hadisan Sridjaja dan Jasin Sridjaja serta hasil klaim asuransi. SCB telah mengalihkan sebagian pinjaman ini kepada PT Sucorinvest Central Gani yang kemudian dialihkan kepada Korea Asean Investment Group Co. Ltd. (“KAI”), sebuah perusahaan yang didirikan di British Virgin Islands pada tanggal 28 Mei 2002. Saldo pokok pinjaman dan bunga masih harus dibayar masing-masing sebesar Rp 83.140.732.868 (AS$ 9.389.129) dan Rp 59.186.951.231 (AS$ 6.684.015) pada tanggal pengalihan kepada KAI. 30 PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 Juni 2003 (Tidak Diaudit) Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 12. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan) c. Standard Chartered Bank / Korea Asean Investment Group Co. Ltd. / Wellington Capital Investment Corporation (lanjutan) Berdasarkan Surat Konfirmasi dari KAI kepada PWD tanggal 8 November 2002, KAI mengkonfirmasikan bahwa saldo pinjaman sebesar AS$ 15.485.298,07 pada tanggal 28 Mei 2002 dan akan diselesaikan sejumlah AS$ 3.455.353,40 paling lambat tanggal 30 Juni 2003 dan sisanya akan dikonversikan menjadi saham pada PWD paling lambat tanggal 31 Desember 2003. Pinjaman ini diklasifikasikan sebagai pinjaman jangka panjang di dalam neraca konsolidasi tahun 2002 karena pi njaman ini akan dilunasi melalui pinjaman jangka panjang (pinjaman BM, lihat Catatan 18b) dan ekuitas (lihat Catatan 18b). Pinjaman ini tidak dikenakan bunga. SCB telah mengalihkan sebagian lain pinjaman ini kepada Bank of America N.A. yang kemudian dialihkan kepada PT Batavia Prosperindo Sekuritas and lebih lanjut kepada Wellington Capital Investment Corporation (“WCI”), sebuah perusahaan yang didirikan di British Virgin Island pada tanggal 20 Desember 2002. Saldo pokok pinjaman dan bunga masih harus dibayar masingmasing sebesar Rp 17.754.000.000 (AS$ 2.000.000) dan Rp 2.584.834.243 (AS$ 291.183) pada tanggal pengalihan kepada WCI. Berdasarkan Surat Konfirmasi dari WCI kepada PWD tanggal 23 Desember 2002, WCI mengkonfirmasikan bahwa saldo pinjaman sebesar AS$ 2.094.516,64 pada tanggal 20 Desember 2002 akan diselesaikan sejumlah AS$ 793.765,21 paling lambat tanggal 30 Juni 2003 dan sisanya akan dikonversikan menjadi saham pada PWD paling lambat tanggal 31 Desember 2003. Pinjaman ini diklasifikasikan sebagai pinjaman jangka panjang di dalam neraca konsolidasi tahun 2002 karena pinjaman ini akan dilunasi melalui pinjaman jangka panjang (pinjaman BM, lihat Catatan 18b) dan ekuitas (lihat Catatan 18b). Pinjaman ini tidak dikenakan bunga. Pinjaman ini dikenakan bunga tahunan berkisar antara 10,00% sampai dengan 17,61% pada tahun 2001 dan sampai tanggal pengalihannya. Pada tanggal 25 November 2002, PWD telah menyelesaikan AS$ 4.249.118,61 dari pinjaman (jatuh tempo pada bulan Maret 2003) dengan menggunakan dana fasilitas Tranche - C dari BM (lihat Catatan 18b). d. Kreditur Club-deal Pada tanggal 24 April 2001, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman secara bersama (clubdeal loan facility) sebesar AS$ 17,5 juta dari lima (5) kreditur (Kreditur “Club-deal” yang terdiri dari Asset World Resources Limited, Cross Asset Group Limited, Buxton Developments Limited, Medilink Resources Limited dan Costpro Investments Limited), yang didirikan di British Virgin Islands. Fasilitas pinjaman tersebut terdiri dari lima (5) Perjanjian Fasilitas yang terpisah, dimana Asset World Resources Limited bertindak sebagai agen penanggung jawab (security agent). Dana dari fasilitas tersebut sebesar AS$ 12,5 juta akan digunakan untuk membiayai penyelesaian Pabrik PA III PWD di Gresik, Jawa Timur dan sisanya sebesar AS$ 5 juta akan digunakan untuk membiayai pengembangan usaha EBCI, khususnya untuk memodernisasi peralatan produksi yang digunakan untuk menghasilkan bahan Kimia Khusus (Specialty Chemicals). Penyaluran jumlah fasilitas kepada PWD dan EBCI tersebut dilakukan berdasarkan Perjanjian Pinjaman Antar Perusahaan secara terpisah pada tanggal yang sama dengan tanggal Perjanjian Fasilitas. Fasilitas pinjaman ini dikenakan suku bunga sebesar 3% di atas SIBOR per tahun. Seluruh saldo pinjaman tersebut akan jatuh tempo pada tanggal 24 April 2003, dan dapat diperpanjang kembali untuk dua belas (12) bulan kemudian dengan persetujuan tertulis dari para kreditur. 31 PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 Juni 2003 (Tidak Diaudit) Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 12. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan) d. Kreditur Club-deal (lanjutan) Fasilitas pinjaman tersebut dijamin oleh saham PWD dan saham EBCI yang dimiliki Perusahaan, saham ENG yang dimiliki EBCI dan IMG, saham AG yang dimiliki Perusahaan, Hadiran Sridjaja, Jasin Sridjaja dan Hadisan Sridjaja, saham PT Eterindo Anugerah Prakars a yang dimiliki Hadiran Sridjaja, Hadisan Sridjaja dan Sudiharto Sridjaja, kuasa hukum yang tidak dapat dibatalkan atas hak suara antara para kreditur dan Perusahaan, EBCI, IMG, Hadiran Sridjaja, Hadisan Sridjaja, Jasin Sridjaja dan Sudiharto Sridjaja, pengakuan hutang antara para kreditur dan Perusahaan, kuasa hukum untuk melakukan perubahan atas pengakuan hutang antara para kreditur dan Perusahaan, jaminan pribadi dari Hadiran Sridjaja, Hadisan Sridjaja, Jasin Sridjaja, Sudiharto Sridjaja dan Ny. Mulyana Srijaya Tjan, jaminan perusahaan dari PT Eterindo Intiutama (“EIU”) dan perjanjian pembagian jaminan antara para kreditur dan Perusahaan. Setelah perjanjian tersebut dilaksanakan, Perusahaan setuju antara lain, untuk segera menginformasikannya kepada BAP EPAM dan masyarakat melalui Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya serta memperoleh persetujuan dari kreditur PWD, EBCI, ENG, AG, EIU dan pemegang obligasi mayoritas IMG. Perusahaan telah menginformasikan perjanjian tersebut kepada BAPEPAM, Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Akan tetapi pada tanggal 25 April 2003, Perusahaan belum memperoleh persetujuan dari seluruh kreditur tersebut. Berdasarkan Perjanjian Fasilitas tersebut, hal ini merupakan suatu pelanggaran perjanjian (event of default) yang akan memberikan hak kepada para kreditur untuk menyatakan seluruh jumlah saldo hutang tersebut jatuh tempo dan dilunasi dengan segera, mengeksekusi dokumen jaminan atau mengkonversi jumlah fasilitas pinjaman menjadi saham baru Perusahaan. Pada tanggal 24 April 2003, Perusahaan telah memperpanjang fasilitas pinjaman secara bersama yang akan jatuh tempo pada tanggal 24 April 2004. Pada tanggal 6 Maret 2002, Perusahaan, PWD, EBCI dan Kreditur Club-deal mengadakan Perjanjian Tambahan atas lima (5) Perj anjian Fasilitas yang terpisah untuk perubahan pembayaran bunga. Berdasarkan Perjanjian Tambahan ini, Kreditur Club-deal menyetujui PWD dan EBCI untuk melakukan pembayaran bunga langsung kepada mereka. Perjanjian Tambahan ini merupakan bagian yang integral dan tidak terpisahkan dari Perjanjian Fasilitas dan Perjanjian Pinjaman Antar Perusahaan. Bunga yang jatuh tempo tersebut telah dibayar PWD dan EBCI pada bulan Maret 2002. 32 PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 Juni 2003 (Tidak Diaudit) Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 12. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan) e. PT Bank DBS Indonesia / WCI Pada tahun 2001, pinjaman ini merupakan saldo fasilitas pinjaman revolving jangka pendek PWD dari PT Bank DBS Indonesia, Jakarta (“DBS”). Fasilitas tersebut telah berakhir pada tanggal 20 November 2000 dan dijamin dengan mesin dan peralatan pabrik PWD. DBS telah mengalihkan pinjaman ini kepada WCI pada tanggal 26 November 2002. Saldo pokok pinjaman dan bunga masih harus dibayar masing-masing sebesar Rp 44.865.000.000 (AS$ 5.000.000) dan Rp 17.490.342.984 (AS$ 1.949.219) pada tanggal pengalihan kepada WCI. Berdasarkan Surat Konfirmasi dari WCI kepada PWD tanggal 13 Desember 2002, WCI mengkonfirmasikan bahwa saldo pinjaman sebesar AS$ 5.000.000 pada tanggal 26 November 2002 akan diselesaikan sejumlah AS$ 1.437.350,90 paling lambat tanggal 30 Juni 2003 dan sisanya akan dikonversikan menjadi saham pada PWD paling lambat tanggal 31 Desember 2003. Pinjaman ini diklasifikasikan sebagai pinjaman jangka panjang di dalam neraca konsolidasi tahun 2002 karena pinjaman ini akan dilunasi melalui pinjaman jangka panjang (pinjaman BM, lihat Catatan 18b) dan ekuitas (lihat Catatan 18b). Pinjaman ini tidak dikenakan bunga. Pinjaman ini dikenakan bunga tahunan sebesar 15% pada tahun 2001 dan sampai tanggal pengalihannya. Pada tanggal 13 Desember 2002, PWD telah menyelesaikan AS$ 1.437.350,90 dari pinjaman (jatuh tempo pada bulan Maret 2003) menggunakan dana dari fasilitas Tranche - C dari BM (lihat Catatan 18b). f. The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited / Great Pacific Offshore Limited Pinjaman ini merupakan fasilitas pinjaman yang telah direstrukturisasi PWD dengan The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Jakarta (“HSBC”), yang telah jatuh tempo pada tahun 2001 dan tidak diperpanjang oleh PWD dengan HSBC. Fasilitas ini dijamin dengan jaminan perusahaan dari Perusahaan, jaminan pribadi dari Sudiharto Sridjaja, Hadiran Sridjaja dan Hadisan Sridjaja, “letter of undertaking” dari PWD bahwa PWD akan membuka kredit dokumen dengan jumlah minimum sebesar AS$ 7.000.000 per tahun melalui HSBC Surabaya dan deposito EBCI sebesar AS$ 4.000.000. HSBC telah mengalihkan pinjaman ini (jangka pendek dan hutang usance letters of credit) kepada Great Pacific Offshore Limited (“GPO”), sebuah perusahaan yang didirikan di British Virgin Islands pada tanggal 15 November 2002. Saldo pokok pinjaman dan bunga masih harus dibayar masingmasing sebesar Rp 80.980.188.808 (AS$ 8.965.920) dan Rp 8.453.938.904 (AS$ 935.999) pada tanggal pengalihan kepada GPO. Berdasarkan Surat Konfirmasi dari GPO kepada PWD tanggal 3 Desember 2002, GPO mengkonfirmasikan bahwa saldo pinjaman sebesar AS$ 10.640.724,62 pada tanggal 15 November 2002 akan diselesaikan sejumlah AS$ 2.289.907,91 paling lambat tanggal 30 Juni 2003 dan sisanya akan dikonversikan menjadi saham pada PWD paling lambat tanggal 31 Desember 2003. Pinjaman ini diklasifikasikan sebagai pinjaman jangka panjang di dalam neraca konsolidasi tahun 2002 karena pinjaman ini akan dilunasi melalui pinjaman jangka panjang (pinjaman BM, lihat Catatan 18b) dan ekuitas (lihat Catatan 18b). Pinjaman ini tidak dikenakan bunga. 33 PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 Juni 2003 (Tidak Diaudit) Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 12. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan) f. The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited / Great Pacific Offshore Limited (lanjutan) Pinjaman ini dikenakan bunga tahunan berkisar antara 12,75% sampai dengan 13,25% pada tahun 2001 dan sampai tanggal pengalihannya. Pada tanggal 3 Desember 2002, PWD telah menyelesaikan AS$ 2.289.907,91 dari pinjaman (jatuh tempo pada bulan Maret 2003) menggunakan dana dari fasilitas Tranche - C dari BM (lihat Catatan 18b). g. Absolute Grand Industries Limited / PT Bank Mizuho Indonesia Pada tahun 2001, pinjaman ini merupakan saldo fasilitas pinjaman revolving jangka pendek PWD dengan PT Bank Mizuho Indonesia, Jakarta (“Mizuho”). Fasilitas ini telah berakhir pada tanggal 23 Desember 1998 dan dijamin dengan jaminan perusahaan dari Perusahaan. Mizuho telah mengalihkan pinjaman ini kepada PT Sucorinvest Central Gani yang kemudian dialihkan kepada Absolute Grand Industries Limited (“AGI”), sebuah perusahaan yang didirikan di British Virgin Islands pada tanggal 10 Januari 2002. Saldo pokok pinjaman dan bunga masih harus dibayar masing-masing sebesar Rp 7.297.500.000 (AS$ 700.000) dan Rp 1.469.309.612 (AS$ 140.941) pada tanggal pengalihan kepada AGI. Berdasarkan Surat Konfirmasi dari AGI kepada PWD tanggal 8 November 2002, AGI mengkonfirmasikan bahwa saldo pinjaman sebesar AS$ 700.000 pada tanggal 10 Januari 2002 akan diselesaikan sejumlah AS$ 193.083,29 paling lambat tanggal 30 Juni 2003 dan sisanya akan dikonversikan menjadi saham pada PWD paling lambat tanggal 31 Desember 2003. Pinjaman ini diklasifikasikan sebagai pinjaman jangka panjang di dalam neraca konsolidasi tahun 2002 karena pinjaman ini akan dilunasi melalui pinjaman jangka panjang (pinjaman BM, lihat Catatan 18b) dan ekuitas (lihat Catatan 18b). Pinjaman ini tidak dikenakan bunga. Pinjaman ini dikenakan bunga tahunan berkisar antara 10,00% sampai dengan 10,98% pada tahun 2001 dan sampai tanggal pengalihannya. Pada tanggal 25 November 2002, PWD telah menyelesaikan AS$ 193.083,29 dari pinjaman (jatuh tempo pada bulan Maret 2003) menggunakan dana dari fasilitas Tranche - C dari BM (lihat Catatan 18b). Perjanjian pinjaman pada umumnya memuat beberapa pembatasan tertentu yang mewajibkan Perusahaan, PWD dan ENG, antara lain, untuk memperoleh persetujuan tertulis dari para pemberi pinjaman sebelum melakukan penggabungan usaha, konsolidasi, memperoleh dan memberi pinjaman, menjual aktiva, melakukan investasi, membayar dividen, menjadi penjamin atau memberi jaminan, mengubah anggaran dasar, mengubah sifat usaha secara material, mengubah susunan pemegang saham, komisaris dan direksi, melunasi hutang kepada para pemegang saham, serta memberi jaminan perusahaan. Pada umumnya, Perjanjian Pinjaman tersebut juga mewajibkan Perusahaan dan/atau PWD untuk mempertahankan beberapa rasio keuangan. PWD juga diwajibkan untuk memelihara kekayaan bersih setara atau lebih besar dari Rp 50 miliar dan pemilikan Perusahaan sekurang-kurangnya 51% dari modal ditempatkan PWD. 34 PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 Juni 2003 (Tidak Diaudit) Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 12. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan) Perusahaan, PWD dan ENG telah melanggar beberapa pembatasan tertentu dalam perjanjian pinjaman, antara lain, tidak memenuhi persyaratan rasio keuangan serta tidak dapat membayar pokok pinjaman dan bunga yang telah jatuh tempo kepada par a kreditur. Pada tanggal 31 Desember 2001, kekayaan bersih PWD juga kurang dari Rp 50 miliar. Pada tahun 2002, seluruh pinjaman, kecuali pinjaman Perusahaan, telah dialihkan kepada kreditur lain dengan syarat pembayaran yang baru. 13. HUTANG USANCE LET TERS OF CREDIT Akun ini merupakan saldo hutang usance letters of credit yang diperoleh PWD dan EBCI dari: 30 Juni 2003 Badan Penyehatan Perbankan Nasional - eks pinjaman dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd. (AS$ 17.374.233 pada tanggal 30 Juni 2002) PT Bank DBS Indonesia (AS$ 4.699.937 pada tanggal 30 Juni 2002) PT Bank Internasional Indonesia Tbk (AS$ 2.686.353 pada tanggal 30 Juni 2002) Jumlah a. 30 Juni 2002 - 198.756.020.643 - 151.677.057.931 - 41.030.453.327 - 23.451.859.682 - 414.915.391.583 Badan Penyehatan Perbankan Nasional - eks pinjaman dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Pada tahun 2001, ini merupakan saldo fasilitas usance letters of credit yang diperoleh PWD untuk mengimpor mesin Pabrik PA III dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Jakarta (“BNI”). Pada bulan Maret 2000, BNI telah mengalihkan pinjaman ini kepada Badan Penyehatan Perbankan Nasional (“BPPN”). Dengan demikian, seluruh proses restrukturisasi pinjaman yang sedang berjalan diatur selanjutnya dengan BPPN. Tingkat suku bunga yang digunakan oleh PWD untuk menghitung beban bunga selama proses restrukturisasi dengan BPPN (sejak bulan Maret 2000) adalah sebesar 18% per tahun untuk pinjaman dalam mata uang Rupiah (lihat Catatan 13b). Pada tanggal 14 November 2002, BPPN telah mengalihkan seluruh piutangnya (pinjaman jangka pendek, hutang usance letters of credit dan pinjaman jangka panjang) pada PWD dan ENG kepada suatu konsorsium yang terdiri dari PT Bank Mandiri (Persero) dan PT Batavia Prosperindo Sekuritas (lihat Catatan 18b). 35 PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 Juni 2003 (Tidak Diaudit) Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 13. HUTANG USANCE LETTERS OF CREDIT (lanjutan) b. The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited / Great Pacific Offshore Limited Rincian hutang usance letters of credit dengan HSBC adalah sebagai berikut: 30 Juni 2003 PT Eternal Buana Chemical Industries (AS$ 9.123.007 pada tanggal 30 Juni 2002) PT Petrowidada (AS$ 8.251.227 pada tanggal 30 Juni 2002) Jumlah 30 Juni 2002 - 79.643.847.356 - 72.033.210.575 - 151.677.057.931 Pinjaman PWD merupakan fasilitas pinjaman yang telah direstrukturisasi dengan HSBC Jakarta, yang telah jatuh tempo pada tahun 2001 dan tidak diperpanjang oleh PWD dengan HSBC. Pada tanggal 15 November 2002, HSBC telah mengalihkan pinjaman ini kepada Great Pacific Offshore Limited (“GPO”), sebuah perusahaan yang didirikan di British Virgin Islands (lihat Catatan 13f). Pinjaman EBCI merupakan fasilitas pinjaman yang telah direstrukturisasi dengan HSBC Jakarta, yang telah jatuh tempo pada tahun 2001 dan tidak diperpanjang oleh EBCI dengan HSBC. Pinjaman ini dijamin dengan piutang, persediaan, aktiva tetap, deposito berjangka dan jaminan pribadi dari Sudiharto Sridjaja, Jasin Sridjaja dan Mulyana Sridjaja. Pada tanggal 15 November 2002, HSBC telah mengalihkan pinjaman ini dan bagiannya dalam pinjaman sindikasi jangka panjang (sebesar AS$ 15.942.000) kepada GPO. Saldo pokok pinjaman dan bunga masih harus dibayar masing-masing sebesar AS$ 25.065.007 dan AS$ 3.852.406 pada tanggal pengalihan. Berdasarkan Surat Konfirmasi dari GPO kepada EBCI tanggal 3 Desember 2002, GPO mengkonfirmasikan bahwa saldo pinjaman sebesar AS$ 28.456.429 (“Jumlah yang Dialihkan”) pada tanggal 15 November 2002. Kira-kira 20% sampai 30% dari Jumlah yang Dialihkan akan diselesaikan paling lambat tanggal 30 Juni 2003 dan sisanya akan dikonversikan menjadi saham EBCI paling lambat tanggal 31 Desember 2003. Pinjaman ini tidak dikenakan bunga. Pinjaman ini dikenakan bunga berkisar antara 4,88% sampai dengan 11,00% pada tahun 2001 dan sampai tanggal pengalihannya. Pada tanggal 25 April 2003, EBCI belum menyelesaikan bagian 20% sampai 30% dari pinjaman kepada GPO. Selisih lebih nilai tercatat pinjaman HSBC atas jumlah yang terhutang kepada GPO sebesar AS$ 460.983 (setara dengan Rp 4.238.742.655) diakui sebagai laba pada tahun 2002 dan disajikan sebagai bagian pos luar biasa pada laporan laba rugi konsolidasi tahun 2002. Pinjaman ini diklasifikasikan sebagai pinjaman jangka panjang pada neraca konsolidasi tahun 2002 karena pinjaman ini akan dilunasi melalui pinjaman jangka panjang (pinjaman BM, lihat Catatan 30d) dan ekuitas. 36 PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 Juni 2003 (Tidak Diaudit) Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 13. HUTANG USANCE LETTERS OF CREDIT (lanjutan) c. PT Bank DBS Indonesia / Wellington Capital Investment Corporation Pada tahun 2001, ini merupakan saldo fasilitas impor EBCI dengan DBS Jakarta yang telah berakhir pada tanggal 17 Mei 2001. Fasilitas ini dijamin dengan persediaan dan piutang. Pada tanggal 23 Oktober 2002, saldo fasilitas impor EBCI sebesar AS$ 4.699.937 dan bagian pinjaman sindikasi sebesar AS$ 2.625.000 dengan DBS (lihat Catatan 17a) beserta bunga masih harus dibayar sebesar AS$ 947.732 telah dialihkan kepada WCI sebesar AS$ 7.323.668 (“Jumlah yang Dialihkan”). Selanjutnya berdasarkan Surat Konfirmasi dari WCI kepada EBCI tanggal 13 Desember 2002, WCI setuju bahwa kira -kira 20% sampai 30% dari Jumlah yang Dialihkan akan diselesaikan paling lambat tanggal 30 Juni 2003 dan sisanya akan dikonversikan menjadi saham EBCI paling lambat tanggal 31 Desember 2003. Pinjaman ini tidak dikenakan bunga. Selisih lebih nilai tercatat pinjaman (jangka pendek dan jangka panjang) DBS atas jumlah yang terhutang kepada WCI sebesar AS$ 949.001 (setara dengan Rp 8.692.857.783) diakui sebagai laba pada tahun 2002 dan disajikan sebagai bagian pos luar biasa pada laporan laba rugi konsolidasi tahun 2002. Pinjaman ini dikenakan bunga tahunan berkisar antara 4,88% sampai dengan 11,00% pada tahun 2001 dan sampai tanggal pengalihannya. Pada tanggal 25 April 2003, EBCI belum menyelesaikan bagian 20% sampai 30% dari pinjaman kepada WCI. Pinjaman ini diklasifikasikan sebagai pinjaman jangka panjang pada neraca konsolidasi tahun 2002 karena pinjaman ini akan dilunasi melalui pinjaman jangka panjang (pinjaman BM, lihat Catatan 30d) dan ekuitas. d. PT Bank Internasional Indonesia Tbk / Pacific Business Services Ltd. Pada tahun 2001, pinjaman ini merupakan saldo fasilitas kredit impor EBCI dengan PT Bank Internasional Indonesia Tbk (“BII”), Jakarta. Fasilitas tersebut telah berakhir pada tanggal 15 Juni 2001 dan dijamin dengan persedian dan piutang. Selanjutnya, saldo fasilitas ini sebesar AS$ 2.382.181 dan bagian pinjaman sindikasi sebesar AS$ 11.125.000 dengan BII (lihat Catatan 18a) beserta bunga masih harus dibayar sebesar AS$ 2.384.450 telah dialihkan kepada Pacific Business Services Ltd. (“PBS”), sebuah perusahaan yang didirikan di Labuan, Malaysia sebesar AS$ 13.264.003 (“Jumlah yang Dialihkan”). Pinjaman ini tidak dikenakan bunga. Selisih lebih nilai tercatat pinjaman (jangka pendek dan jangka panjang) BII atas jumlah yang terhutang kepada PBS sebesar AS$ 2.627.628 (setara dengan Rp 23.359.610.770) diakui sebagai laba pada tahun 2002 dan disajikan sebagai bagian pos luar biasa pada laporan laba rugi konsolidasi tahun 2002. Pada tanggal 13 Maret 2003, PBS telah mengalihkan pinjaman ini kepada Osville Finance Limited (“OFL”) (lihat Catatan 30f). Pinjaman ini dikenakan bunga berkisar antara 4,88% sampai dengan 11,00% pada tahun 2001 dan sampai tanggal pengalihannya. 37 PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 Juni 2003 (Tidak Diaudit) Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 13. HUTANG USANCE LETTERS OF CREDIT (lanjutan) d. PT Bank Internasional Indonesia Tbk / Pacific Business Services Ltd. (lanjutan) Pada tanggal 25 April 2003, EBCI belum menyelesaikan bagian 20% sampai 30% dari pinjaman kepada OFL. Pinjaman ini diklasifikasikan sebagai pinjaman jangka panjang pada neraca konsolidasi tahun 2002 karena pinjaman ini akan dilunasi melalui pinjaman jangka panjang (pinjaman BM, lihat Catatan 30d) dan ekuitas. e. Absolute Grand Industries Limited Pinjaman ini merupakan bagian pinjaman sindikasi EBCI dengan Mizuho (lihat Catatan 18a) yang telah dialihkan kepada PT Sucorinvest Central Gani yang kemudian dialihkan kepada AGI sebesar Rp AS$ 2.683.000 (“Jumlah yang Dialihkan”) pada tanggal 10 Januari 2002. Pada tanggal pengalihan, saldo pinjaman sebesar AS$ 2.683.000 dan bunga yang masih harus dibayar sebesar AS$ 244.224. e. Absolute Grand Industries Limited (Lanjutan) Berdasarkan Surat Konfirmasi dari AGI kepada EBCI tanggal 8 November 2002, AGI setuju bahwa kira-kira 20% sampai 30% dari Jumlah yang Dialihkan akan diselesaikan paling lambat tanggal 30 Juni 2003 dan sisanya akan dikonversikan menjadi saham EBCI paling lambat tanggal 31 Desember 2003. Pinjaman ini tidak dikenakan bunga. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 3% di atas SIBOR pada tahun 2001 dan sampai tanggal pengalihannya. Pada tanggal 25 April 2003, EBCI belum menyelesaikan bagian 20% sampai 30% dari pinjaman kepada AGI. Selisih lebih nilai tercatat pinjaman Mizuho atas jumlah yang terhutang kepada AGI sebesar AS$ 244.224 (setara dengan Rp 2.527.718.147) diakui sebagai laba pada tahun 2002 dan disajikan sebagai bagian pos luar bi asa pada laporan laba rugi konsolidasi tahun 2002. Pinjaman ini diklasifikasikan sebagai pinjaman jangka panjang di dalam neraca konsolidasi tahun 2002 karena pinjaman ini akan dilunasi melalui pinjaman jangka panjang (pinjaman BM, lihat Catatan 30d) dan ekuitas. Perjanjian pinjaman pada umumnya memuat beberapa pembatasan tertentu yang mewajibkan PWD dan EBCI, antara lain, untuk memperoleh persetujuan tertulis dari para pemberi pinjaman sebelum melakukan penggabungan usaha, memperoleh dan memberi pinjam an, memperoleh dan menjual aktiva, membayar dividen, memberi jaminan, mengubah anggaran dasar, serta mengubah susunan pemegang saham, komisaris dan direksi. EBCI juga diwajibkan untuk mempertahankan beberapa rasio keuangan, ekuitas setara atau lebih besar dari Rp 100 miliar serta pemilikan Perusahaan dan Keluarga Sridjaja, baik secara langsung atau tidak langsung, masing-masing sekurang-kurangnya 75% dari modal ditempatkan EBCI dan sekurang-kurangnya 51% dari modal ditempatkan Perusahaan. PWD juga diwajibkan untuk mempertahankan beberapa rasio keuangan dan kekayaan bersih setara atau lebih besar dari Rp 50 miliar. Pada tanggal 31 Desember 2001, PWD dan EBCI telah melanggar beberapa pembatasan tertentu dalam perjanjian pinjaman, antara lain, tidak memenuhi persyaratan rasio keuangan serta tidak dapat membayar pokok pinjaman dan bunga yang telah jatuh tempo kepada para kreditur. EBCI juga tidak 38 PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 Juni 2003 (Tidak Diaudit) Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 13. HUTANG USANCE LETTERS OF CREDIT (lanjutan) memenuhi ekuitas yang disyaratkan serta pemilikan Keluarga Sridjaja, baik secara langsung atau tidak langsung, hanya sebesar 38,8% dari modal ditempatkan Perusahaan. Pada tanggal 31 Desember 2001, kekayaan bersih PWD juga kurang dari Rp 50 miliar. Pada tahun 2002, seluruh pinjaman, telah dialihkan kepada kreditur lain dengan syarat pembayaran yang baru. 14. HUTANG USAHA Akun ini merupakan hutang kepada pemasok lokal dan asing untuk pembelian bahan baku dan bahan pembantu, dengan rincian sebagai berikut: 30 Juni 2003 Pih ak ketiga Continental Chemical Corpoation Pte. Ltd., Singapura (dahulu Continental Pacific (Singapore) Pte. Ltd.), PT Petronika PT Indochemical Citra Kimia PT Mitsui Indo nesia PT Nippon Shokubai Indonesia PT Salim Oil Grains PT Baharana PT Cognis Indonesia Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 500.000.000) 30 Juni 2002 - 71.084.800.224 20.004.098.609 1.488.957.639 2.710.777.403 1.552.588.708 2.700.155.249 586.367.461 1.562.122.381 58.519.740.160 255.058.482.690 160.209.607.834 Pihak -pihak yang mempunyai hubungan istimewa (lihat Catatan 5) PT Petro Oxo Nusantara PT Inti Mutiara Kimindo PT J ustus Kimia Raya - 52.048.764.345 1.442.468.640 245.404.015 Jumlah - 53.736.637.000 Jumlah 255.058.482.690 - Ringkasan hutang usaha menurut jenis mata uang adalah sebagai berikut: 30 Juni 2003 30 Juni 2002 Pihak ketiga Dolar AS Rupiah 255.058.482.690 - 147.599.936.802 12.609.671.032 Jumlah 255.058.482.690 160.209.607.834 Pihak -pihak yang mempunyai hubungan istimewa Dolar AS Rupiah - 50.931.393.212 2.805.243.788 Jumlah - 53.736.637.000 39 PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 Juni 2003 (Tidak Diaudit) Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 15. HUTANG PAJAK Hutang pajak terdiri dari: 30 Juni 2003 30 Juni 2002 Pajak penghasilan Pasal 21 Pasal 22 Pasal 23 Pasal 26 Pasal 4(2) - final Pajak pertambahan nilai Lain-lain 904.998.887 227.701.378 4.386.162 28.282.851.632 - 465.551.823 240.943.657 18.202.719.319 121.286.465 Jumlah 29.419.938.059 19.030.501.264 Tidak ada taksiran beban pajak untuk pajak penghasilan badan yang dicadangkan oleh Perusahaan dan Anak perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2002 dan 2001 karena masih mengalami rugi fiskal. Penghasilan (beban) pajak tangguhan atas perbedaan waktu untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 30 Juni 2003 dan 2002, dengan tarif pajak maksimum sebesar 30%, adalah sebagai berikut: 30 Juni 2003 Perusahaan Penyisihan beban karyawan Rugi fiskal Penyisihan atas aktiva pajak tangguhan yang tidak terpulihkan - rugi fiskal Aktiva tetap Transaksi sewa guna usaha Anak perusahaan Bunga atas pinjaman yang diragukan Laba (rugi) fiskal Penyisihan beban karyawan Beban ditangguhkan Penyisihan atas aktiva pajak tangguhan yang tidak terpulihkan: Bunga atas pinjaman yang diragukan Rugi fiskal Penyisihan piutang ragu-ragu Aktiva tetap Transaksi sewa guna usaha Jumlah 40 30 Juni 2002 - ( 135.149.510) 63.211.712 - ( 2.064.655) - - 81.522.764.722 (276.564.855) - ( 14.792.529.121) 9.001.712.072 - 75.381.380.365 PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 Juni 2003 (Tidak Diaudit) Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 15. HUTANG PAJAK (Lanjutan) Pengaruh pajak atas beda waktu antara pelaporan komersial dan pajak adalah sebagai berikut: 30 Juni 2003 Aktiva Pajak Tangguhan Perusahaan Aktiva pajak tangguhan Rugi fiskal Penyisihan beban karyawan Penyisihan atas aktiva pajak tangguhan yang tidak terpulihkan - rugi fiskal Kewajiban pajak tangguhan Aktiva teta p Bersih Anak perusahaan Aktiva pajak tangguhan Rugi fiskal Bunga atas pinjaman yang diragukan Transaksi sewa guna usaha Penyisihan beban karyawan Penyisihan piutang ragu-ragu Penyisihan atas aktiva pajak tangguhan yang tidak terpulihkan: Rugi fiskal Bunga atas pinjaman yang diragukan Kewajiban pajak tangguhan Aktiva tetap Beban ditangguhkan Transaksi sewa guna usaha Bersih Aktiva Pajak Tangguhan - bersih 30 Juni 2002 40.640.750.51 7 272.525.494 52.251.715.321 308.859.790 ( 40.640.750.517 ) (52.314.927.033 ) ( 13.357.103 ) (1.634.423) 259.168.391 244.013.655 104.916.757.563 32.476.131.715 9.315.408.109 1.345.626.572 - 227.142.426.958 39.654.646.732 4.611.802.480 3.649.255.575 8.626.346.966 ( 32.476.131.715 ) (88.503.540.040 ) (47.031.242.596 ) ( 41.920.000.316 ) ( 1.813.425.809 ) - (101.474.344.024) (3.251.369.718) (15.989.475) 71.844.366.119 43.407.992.858 72.103.534.510 43.652.006.513 Manajemen berpendapat bahwa penyisihan atas aktiva pajak tangguhan yang tidak terpulihkan cukup untuk mengurangi nilai tercatat aktiva pajak tangguhan menjadi nilai realisasi bersih. 16. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR Biaya masih harus dibayar terdiri dari: 30 Juni 2003 30 Juni 2002 Beban bunga Produksi Pemasaran Umum dan administrasi 26.691.880.275 233.290.725 9.982.020.522 106.450.509 480.236.877.242 4.067.313.015 9.040.068.708 3.944.609.970 Jumlah 37.013.642.031 497.288.868.935 41 PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 Juni 2003 (Tidak Diaudit) Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 17. HUTANG JANGKA PANJANG Rincian akun ini adalah sebagai berikut: 30 Juni 2003 Pinjaman Norsk Royal Specialities Inc. Limited (AS$ 84.312.945,22 pada 30 Juni 2003) PT Bank Mandiri (Persero) Term Loan - Tranche A (AS$ 21.512.871,17 pada 30 Juni 2003) Term Loan - Tranche C (AS$ 9.940.118,67 pada 30 Juni 2003) Great Pacific Offshore Limited (AS$ 8.350.817 pada 30 Juni 2003) (lihat Catatan 13f dan 14b) Wellington Capital Investment Corporation (AS$ 4.863.400 pada 30 Juni 2003) (lihat Catatan 13e dan 14c) Korea Asean Investment Group Co. Ltd. (AS$ 12.029.947 pada 30 Juni 2003) (lihat Catatan 13c) Absolute Grand Industries (AS$ 506.917 pada 30 Juni 2003) (lihat Catatan 13g) Pinjaman sindikasi (AS$ 37.625.000 pada 30 Juni 2002) Badan Penyehatan Perbankan Nasional – eks pinjaman dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (AS$ 61.905.650 pada 30 Juni 2002) Sub-jumlah Hutang sewa guna usaha (AS$ 13.972.500 pada 30 Juni 2003 dan AS$ 13.972.500 dan Rp 288.559.689 pada 30 Juni 2002) Kontraktor dan pemasok (lihat Catatan 28h) (AS$ 79.000 dan € 2.367.777 pada 30 Juni 2003 dan AS$ 106.000, DM 4.438.016 dan € 408.750 pada 30 Juni 2002) Jumlah 42 30 Juni 2002 698.532.751.147 - 178.234.137.643 - 82.353.883.182 - 69.186.516.442 - 40.293.273.392 - 99.668.113.960 - 4.199.804.942 - 328.466.250.000 - 540.436.324.500 1.172.468.480.708 868.902.574.500 115.762.164.572 122.268.484.688 23.091.549.136 23.810.995.385 1.311.322.194.416 1.014.982.054.573 PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 Juni 2003 (Tidak Diaudit) Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 17. HUTANG JANGKA PANJANG (Lanjutan) Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun: Pinjaman bank Hutang sewa guna usaha Kontraktor dan pemasok 32.185.283.162 15.700.641.294 868.902.574.500 122.228.974.726 - Jumlah bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun 47.885.924.456 991.131.549.226 Hutang jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun: Pinjaman bank Hutang sewa guna usaha Kontraktor dan pemasok 1.172.468.480.708 83.576.881.410 7.390.907.842 39.509.962 23.810.995.385 Jumlah hutang jangka panjang 1.263.436.269.960 23.850.505.347 a. Pinjaman Sindikasi Pinjaman ini merupakan saldo fasilitas berjangka yang diperoleh EBCI dari sindikasi bank yang dipimpin oleh HSBC Investment Bank Plc, cabang Singapura (agen fasilitas). Fasilitas ini akan dilunasi dalam cicilan triwulanan mulai bulan Februari 2001 dan berakhir pada bulan November 2005. Sebagai tambahan EBCI juga memperoleh fasilitas pembiayaan usaha dengan jumlah keseluruhan sebesar AS$ 18.600.000. Fasilitas ini dijamin oleh, antara lain, piutang, persediaan, aktiva bergerak, tanah, asuransi, escrow account serta jaminan pribadi dari Sudiharto Sridjaja, Hadiran Sridjaja dan Hadisan Sridjaja, dan dikenakan suku bunga sebesar 3% di atas SIBOR. Perjanjian pinjaman ini mewajibkan EBCI untuk mempertahankan beberapa rasio keuangan, ekuitas setara atau lebih besar dari Rp 100 miliar serta pemilikan Perusahaan dan Keluarga Sridjaja, baik secara langsung atau tidak langsung, masing -masing sekurang-kurangnya 75% dari modal ditempatkan EBCI dan sekurang-kurangnya 51% dari modal ditempatkan Perusahaan. Pada tanggal 30 Juni 2002, EBCI tidak memenuhi rasio keuangan dan ekuitas yang disyaratkan, serta pemilikan Keluarga Sridjaja, baik secara langsung atau tidak langsung, hanya sebesar 38,80% dari modal ditempatkan Perusahaan. Lebih lanjut, EBCI tidak dapat membayar cicilan pokok pinjaman sesuai dengan perjanjian pinjaman yang ada dan bunga yang telah jatuh tempo sejak tahun 2001. Kejadian tersebut merupakan pelanggaran perjanjian pinjaman, yang memberikan hak kepada sindikasi bank untuk menyatakan seluruh jumlah hutang tersebut jatuh tempo dan dilunasi dengan segera. Tidak ada pembebasan secara formal untuk melaksanakan haknya (pada saat pelanggaran perjanjian pinjaman) telah diperoleh dari sindikasi bank. Dengan demikian, pada tanggal 30 Juni 2002, saldo pinjaman bank jangka panjang tersebut diklasifikasikan sebagai kewajiban lancar pada neraca konsolidasi 30 Juni 2002. Pada tahun 2002, beberapa bank tertentu dalam sindikasi telah mengalihkan pinjaman mereka kepada pihak lain dengan syarat pembayaran kembali yang baru. 43 PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 Juni 2003 (Tidak Diaudit) Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 17. HUTANG JANGKA PANJANG (Lanjutan) a. Pinjaman Sindikasi (Lanjutan) Pada tanggal 30 Juni 2003 dan 2002, rincian saldo pinjaman adalah sebagai berikut: 30 Juni 2003 N.V. De Indonesische Overzeese Bank (AS$ 2.625.000 pada 30 Juni 2003 dan 2002) AMMB International (L) Ltd. (AS$ 2.625.000 pada 30 Juni 2003 dan 2002) The Hongkong and Shanghai Banking Corporation (AS$ 15.942.000 pada 30 Juni 2002) (lihat Catatan 14b) PT Bank Internasional Indonesia Tbk (AS$ 11.125.000 pada 30 Juni 2002) (lihat Catatan 14d) PT Bank Mizuho Indonesia (AS$ 2.683.000 pada 30 Juni 2002) (lihat Catatan 14e) PT Bank DBS Indonesia (AS$ 2.625.000 pada 30 Juni 2002) (lihat Catatan 14c) Jumlah b. 30 Juni 2002 - 22.916.250.000 - 22.916.250.000 - 139.173.660.000 - 97.121.250.000 - 23.422.590.000 - 22.916.250.000 - 328.466.250.000 Badan Penyehatan Perbankan Nasional (“BPPN”) - eks pinjaman dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk / PT Bank Mandiri (Persero) / Norsk Royal Specialities Inc. Limited Pada tanggal 30 Juni 2002, ini merupakan saldo atas: • Fasilitas kredit investasi dan bunga selama penyelesaian pembangunan (“IDC”) yang diperoleh AG dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Jakarta (“BNI”) untuk membiayai pembangunan pabrik kimia PVA dan AA. Fasilitas ini dijamin dengan hipotek pertama atas hak atas tanah, bangunan, mesin dan peralatan pabrik, kendaraan, jaminan perusahaan dari Perusahaan serta hasil klaim asuransi. • Fasilitas kredit investasi yang diperoleh PWD dari BNI cabang Singapura. Fasilitas ini dijamin, secara pari pasu, dengan persediaan, aktiva bergerak dan tidak bergerak termasuk hak atas tanah termasuk bangunan, mesin dan peralatan pabrik serta hasil klaim asuransi. • Fasilitas kredit investasi dan IDC yang diperoleh ENG dari BNI untuk membiayai pembangunan Pabrik Alkyd Resin, Synthetic Latex, Unsaturated Polyester Resin dan Plasticizers (DOP). Fasilitas ini dijamin oleh aktiva bergerak dan tidak bergerak, hak atas tanah, bangunan, alat pengangkutan, mesin dan peralatan pabrik, hasil klaim asuransi, jaminan perusahaan dari EBCI dan IMG, serta jaminan pribadi dari Sudiharto Sridjaja, Jasin Sridjaja dan Hadiran Sridjaja. Pada bulan Maret 2000, BNI telah mengalihkan pinjaman-pinjaman tersebut kepada BPPN. Dengan demikian, seluruh proses restrukturisasi pinjaman yang sedang berjalan diatur selanjutnya dengan BPPN. Selama proses restrukturisasi dengan BPPN (sejak bulan Maret 2000) tingkat suku bunga yang digunakan oleh PWD, ENG dan AG untuk menghitung beban bunga adalah sebesar 10% per tahun untuk pinjaman dalam mata uang Dolar AS (lihat Catatan 13b). 44 PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 Juni 2003 (Tidak Diaudit) Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 17. HUTANG JANGKA PANJANG (Lanjutan) b. Badan Penyehatan Perbankan Nasional (“BPPN”) - eks pinjaman dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk / PT Bank Mandiri (Persero) / Norsk Royal Specialities Inc. Limited (lanjutan) Pada tanggal 30 Juni 2002, saldo pinjaman adalah sebesar AS$ 61.905.650 (setara dengan Rp 540.436.324.500). Pada tanggal 14 November 2002, melalui Program Penjualan Aset Kredit (“PPAK”), BPPN telah mengalihkan seluruh piutangnya (jangka pendek, hutang usance letters of credit dan jangka panjang) pada PWD, ENG dan AG (pinjaman eks - BNI) kepada suatu konsorsium yang terdiri dari PT Bank Mandiri (Persero) (“BM”) dan PT Batavia Prosperindo Sekuritas (“BPS”) masing-masing sebesar AS$ 37.316.745,82 dan Rp 6.088.678.080 yang merupakan “Sustainable Loan - ex BPPN”, dan AS$ 142.392.684,57 dan Rp 23.198.223.990 yang merupakan “Unsustainable Loan ex BPPN”. Dengan demikian proses restrukturisasi diatur selanjutnya dengan BM untuk Sustainable Loan - ex BPPN dan BPS untuk Unsustainable Loan - ex BPPN. Saldo pokok pinjaman dan bunga masih harus dibayar (jangka pendek, hutang usance letters of credit dan jangka panjang) masing-masing sebesar Rp 1.099.854.861.003 (AS$ 97.592.654 dan Rp 219.056.020.643) dan Rp 483.791.989.177 (AS$ 36.444.867 dan Rp 154.866.182.948) pada tanggal pengalihan. Sebagai bagian negosiasi PWD untuk merestrukturisasi pinjamannya, PWD setuju untuk mengakui sebagai hutang rugi selisih kurs dan bunga masih harus dibayar sebesar AS$ 43.284.694 sesuai dengan perjanjian kredit tanggal 30 Desember 1999 antara PWD dan BNI. Jumlah tersebut sebelumnya tidak diakui karena penasehat hukum PWD (Julius Rizaldi & Rekan) telah menyatakan dalam pendapat hukumnya tanggal 12 April 2000 bahwa rugi selisih kurs sebesar Rp 167.433.905.025 dan tunggakan bunga sebesar Rp 136.641.064.277 yang dikonversi ke dalam mata uang Dolar AS sebesar AS$ 43.284.694 tidak dapat dibenarkan menurut hukum karena konversi saldo hutang usance letters of credit ke dalam mata uang Rupiah tidak sesuai dengan persyaratan dalam perjanjian kredit, dan BNI dianggap ingkar janji (wanprestasi) dengan tidak melaksanakan restrukturisasi tetapi mengalihkan saldo pinjaman tersebut kepada BPPN pada bulan Maret 2000. Selisih lebih jumlah yang terhutang kepada BPS dan BM atas nilai tercatat pinjaman (jangka pendek, hutang usance letters of credit dan jangka panjang) BPPN masing-masing sebesar AS$ 5.126.541,90 (setara dengan Rp 46.210.648.679) dan AS$ 5.434.104,73 (Rp 48.757.888.441) diakui sebagai rugi pada tahun 2002 dan disajikan sebagai bagian pos luar biasa pada laporan laba rugi konsolidasi tahun 2002. 1. Sustainable loan - ex BPPN Pada tanggal 22 November 2002, PWD, ENG dan AG memperoleh fasilitas berjangka Term Loan - Tranche A dengan BM untuk merestrukturisasi Sustainable Loan - ex BPPN sebesar AS$ 37.316.745,82 dan Rp 6.088.678.080 (setara dengan AS$ 685.661,95). PWD juga memperoleh fasilitas Term Loan lainnya - Tranche C dari BM untuk merestrukturisasi sustainable loan - ex kreditur lain dengan jumlah maksimum pinjaman sebesar AS$ 10.200.000 (lihat Catatan 13c, 12e, 12f, 12g dan butir c di bawah). Fasilitas berjangka akan dilunasi melalui cicilan triwulanan mulai bulan Februari 2003 dan berakhir masing -masing pada bulan November 2007 untuk Tranche A dan bulan November 2009 untuk Tranche C dan dikenakan bunga sebesar 11% per tahun. Jadwal pembayaran pokok pinjaman dan bunga untuk fasilitas Term Loan - Tranche A berdasarkan perjanjian amandemen tanggal 27 Desember 2002 adalah sebagai berikut: 45 PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 Juni 2003 (Tidak Diaudit) Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 17. HUTANG JANGKA PANJANG (Lanjutan) b. Badan Penyehatan Perbankan Nasional (“BPPN”) - eks pinjaman dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk / PT Bank Mandiri (Persero) / Norsk Royal Sp ecialities Inc. Limited (lanjutan) 1. Sustainable loan - ex BPPN (Lanjutan) Tahun Pokok 2003 2004 2005 2006 2007 AS$ 2.400.000 5.200.000 7.200.000 9.200.000 14.002.408 Bunga AS$ 3.881.247 3.501.747 2.847.247 1.972.747 683.415 Jadwal pembayaran pokok pinjaman dan bunga untuk fasilitas Term Loan - Tranche C berdasarkan perjanjian amandemen tanggal 27 Desember 2002 adalah sebagai berikut: Tahun Pokok 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 AS$ 4.000.000 6.200.000 Bunga AS$ 1.122.000 1.122.000 1.122.000 1.122.000 1.122.000 957.000 434.500 Pada tanggal 22 November 2002, ENG dan AG juga memperoleh fasilitas modal kerja yang berlaku selama 1 (satu) tahun dan dapat diperbaharui tergantung kinerja ENG dan AG. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 11% per tahun. Saldo fasilitas modal kerja pada tanggal 31 Desember 2002 sebesar AS$ 2.600.000 dan disajikan sebagai pinjaman jangka pendek. Pinjaman ini dijamin oleh aktiva tetap milik PWD, ENG dan AG yang sebelumnya digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari BPPN dan kreditur lain (kecuali untuk mesin-mesin Pabrik PA II atas dasar pari pasu dengan PT ABN Amro Finance Indonesia), aktiva tetap lainnya milik PWD, ENG dan AG yang tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari BPPN dan kreditur lain, persediaan, piutang, jaminan perusahaan secara silang antara PWD, ENG dan AG, dan gadai saham investor (pemegang saham baru) yang akan masuk pada PWD, ENG dan AG. Perjanjian pinjaman ini memuat beberapa pembatasan tertentu yang mewajibkan PWD, ENG dan AG, antara lain, untuk memperoleh persetujuan tertulis dari pemberi pinjaman sebelum, antara lain, mengubah susunan komisaris dan direksi, memindahkan barang jaminan, membayar dividen, memperoleh fasilitas kredit atau pinjaman dari lembaga keuangan lainnya, memberikan jaminan atau menjaminkan aktiva milik PWD, ENG dan AG kepada pihak lain. 2. Unsustainable loan - ex BPPN Pada tanggal 27 Desember 2002, BPS telah mengalihkan Unsustainable Loan - ex BPPN pada PWD, ENG dan AG kepada PT Dinamika Sejahtera Sejati (“DSS”) dan selanjutnya dialihkan kepada Norsk Royal Specialities Inc. Limited (“NRS”) pada tanggal 28 Desember 2002. 46 PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 Juni 2003 (Tidak Diaudit) Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 17. HUTANG JANGKA PANJANG (Lanjutan) b. Badan Penyehatan Perbankan Nasional (“BPPN”) - eks pinjaman dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk / PT Bank Mandiri (Persero) / Norsk Royal Specialities Inc. Limited (lanjutan) 2. Unsustainable loan - ex BPPN (Lanjutan) Berdasarkan Surat Konfirmasi dari NRS kepada AG tanggal 15 Januari 2003, NRS mengkonfirmasikan bahwa jumlah saldo pinjaman yang dialihkan kepada NRS sebesar AS$ 28.669.014,20 pada tanggal 28 Desember 2002 akan dikonversikan menjadi ekuitas pada AG paling lambat tanggal 31 Desember 2003. Pinjaman ini tidak dikenakan bunga. Pada tanggal 27 Januari 2003, NRS telah mengalihkan piutangnya pada PWD dan ENG kepada Royal Petrochemie Corporation Limited (“RPC) (lihat Catatan 30c). c. Konversi Hutang AG Berdasarkan Perjanjian Hutang yang dibuat dibawah tangan dan bermaterai cukup antara Perusahaan dengan Norsk Royal Specialties Inc. Ltd. tanggal 3 Februari 2003 kemudian diaktakan dengan akta Notaris Veronica Nataadmaja S.H. No. 3 tanggal 5 Juni 2003 dan telah disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Indonesia No. C-13806.HT.04.TH.2003 tanggal 17 Juni 2003 menyetujui konversi hutang menjadi modal sebesar Rp 256.301.000.000. EBCI Berdasarkan Perjanjian Hutang yang dibuat dibawah tangan dan bermaterai cukup antara Perusahaan dengan Osville Finance Limited, Wellington Capital Investment Corporation, Great Pacific Offshore Limited, Absolute Grand Industries Limited tanggal 24 April 2003 kemudian diaktakan dengan akta Notaris Veronica Nataadmaja S.H. No. 4 tanggal 13 Mei 2003 dan telah disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Indonesia No. C-11205 HT.01.04.TH.2003 tanggal 21 Mei 2003 menyetujui konversi hutang menjadi modal sebesar Rp 302.499.400.000, yang terdiri dari Osville Finance Limited Rp 73.802.000.000, Wellington Capital Investment Corporation Rp 44.791.000.000, Great Pacific Offshore Limited Rp 169.252.700.000, Absolute Grand Industries Limited Rp 14.653.700.000. 47 PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 Juni 2003 (Tidak Diaudit) Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 17. HUTANG J ANGKA PANJANG (Lanjutan) d. Hutang Sewa Guna Usaha Pabrik PA II PWD Pada tanggal 12 Desember 1996, berdasarkan perjanjian penjualan dan penyewaan kembali (sale-and-leaseback), PWD menjual Pabrik PA II di Gresik kepada suatu sindikasi penyewa, dengan PT ABN Amro Finance Indonesia (“ABN Amro”) sebagai agen, sebesar AS$ 37.600.000 dan menyewanya kembali dengan perjanjian sewa selama tiga tahun dengan pelunasan terakhir pada bulan Juni 1999. Transaksi tersebut mengakibatkan kerugian sebesar AS$ 6.313.176 yang ditangguhkan dan diamortisasi selama sisa taksiran masa manfaat aktiva sewa guna usaha yang bersangkutan. PWD mempunyai hak opsi untuk membeli aktiva yang disewa tersebut pada akhir periode sewa. Perjanjian penjualan dan penyewaan kembali mewajibkan PWD, antara lain, untuk mempertahankan “gearing ratio” tertentu dan pemilikan Perusahaan dan Keluarga Sridjaja, baik secara langsung atau tidak langsung, masing-masing sekurang-kurangnya 70% dari modal ditempatkan dan disetor penuh PWD dan sekurang-kurangnya 51% dari modal ditempatkan dan disetor penuh Perusahaan, dan Keluarga Sridjaja memegang kendali pada PWD. Pada tanggal 8 Februari 2000, PWD mencapai kesepakatan dengan ABN Amro untuk merestrukturisasi saldo pinjamannya menjadi dilunasi dalam delapan (8) kali cicilan setengah tahunan yang tidak sama besar mulai tanggal 18 Juni 2000 dan berakhir pada tanggal 18 Desember 2003. Pada tanggal 30 Juni 2002, PWD tidak memenuhi persyaratan gearing rasio dan pemilikan Keluarga Sridjaja, baik secara langsung atau tidak langsung, hanya sebesar 38,8% dari modal ditempatkan dan disetor penuh Perusahaan. Lebih lanjut, PWD tidak dapat membayar cicilan pokok pinjaman sebesar AS$ 9.082.125 yang telah jatuh tempo pada tahun 2002, 2001 dan 2000 sesuai dengan perjanjian pinjaman yang ada dan bunga yang telah jatuh tempo sejak tahun 1999. Sebagai akibat dari tidak terpenuhinya persyaratan pinjaman tersebut, PWD menerima surat somasi pertama dan kedua, masing-masing tanggal 22 Agustus 2000 dan 7 September 2000, dari Otto Hasibuan & Associates, selaku kuasa hukum dari ABN Amro, yang menyatakan bahwa PWD telah wanprestasi dan meminta PWD untuk melunasi seluruh pokok pinjaman dan bunga yang jatuh tempo atas hutang sewa guna usaha beserta penghentian penggunaan mesin-mesin yang disewa. Dengan demikian, pada tanggal 30 Juni 2002, hutang sewa guna usaha jangka panjang tersebut diklasifikasikan sebagai kewajiban lancar pada neraca konsolidasi. 48 PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 Juni 2003 (Tidak Diaudit) Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 17. HUTANG JANGKA PANJANG (Lanjutan) d. Hutang Sewa Guna Usaha (Lanjutan) Pabrik PA II PWD (Lanjutan) Tanggal 11 November 2002 dan 19 Desember 2002, kreditur -kreditur tertentu dari sindikasi sewa guna usaha telah mengalihkan sebagian pinjaman ini kepada PT Mega Finadana (“MF”). Jumlah saldo pokok pinjaman dan bunga masih harus dibayar masing-masing sebesar Rp 27.883.669.706 (AS$ 3.118.982) dan Rp 6.807.501.574 (AS$ 753.694) pada tanggal pengalihan. Pada 30 Juni 2003 dan 2002, rincian saldo hutang sewa guna usaha PWD adalah: 30 Juni 2003 PT Mega Finadana (AS$ 3.884.765,37 pada 30 Juni 2003) PT ABN Amro Bank (AS$ 3.671.719,03 pada 30 Juni 2003 dan 2002) PT Summit Sinar Mas Finance (AS$ 1.669.921,87 pada 30 Juni 2003 dan 2002) PT Perjahl Leasing (AS$ 1.318.359,37 pada 30 Juni 2003 dan 2002) PT Jaya Fuji Leasing Pratama (AS$ 1.318.359,37 pada 30 Juni 2003 dan 2002) PT Exim SB Leasing (AS$ 1.318.359,37 pada 30 Juni 2003 dan 2002) PT Maharaja Arthastar Indonesia Finance (AS$ 791.015,62 pada 30 Juni 2003 dan 2002) PT Dai-ichi Kangyo Panin Leasing (AS$ 1.318.359,37 pada 30 Juni 2002) PT Garishindo Buana Finance Indonesia (AS$ 878.906,25 pada 30 Juni 2002) PT Harita Kencana Finance (AS$ 1.687.499,75 pada 30 Juni 2002) 30 Juni 2002 34.605.492.143 - 32.707.673.118 32.054.107.132 14.875.664.018 14.578.417.925 11.743.945.268 11.509.277.300 11.743.945.268 11.509.277.300 11.743.945.268 11.509.277.300 7.046.367.144 6.905.566.363 - 11.509.277.300 - 7.672.851.563 - 14.731.872.817 124.467.032.227 121.979.925.000 Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun 27.783.892.280 121.979.925.000 Bagian jangka panjang 96.683.139.947 - Jumlah Peralatan pembuangan air limbah d an kendaraan Perusahaan, EBCI, ENG dan AG EBCI menyewa peralatan pembuangan air limbah dari PT Jaya Fuji Leasing Pratama dan kendaraan dengan sewa jangka panjang dari PT Bumiputera - BOT Finance. Perusahaan dan AG mempunyai perjanjian sewa kendaraan jangka panjang masing-masing dengan PT ORIX Indonesia Finance dan PT Bumiputera - BOT Finance. ENG dan AG juga menyewa peralatan berat dari PT ORIX Indonesia Finance berdasarkan perjanjian sewa jangka panjang. Perjanjian pinjaman pada umumnya memuat beberapa pembatasan tertentu yang mewajibkan Anak perusahaan, antara lain, untuk mempertahankan beberapa rasio keuangan dan memperoleh persetujuan tertulis dari para pemberi pinjaman sebelum, antara lain, melakukan penggabungan usaha, konsolidasi, memperoleh dan memberi pinjaman, memperoleh dan menjual aktiva, melakukan investasi, membayar dividen, menjadi penjamin atau memberi jaminan, mengubah anggaran dasar, mengubah susunan komisaris dan direksi, serta melunasi hutang kepada para pemegang saham. 49 PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 Juni 2003 (Tidak Diaudit) Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 18. HAK MINORITAS ATAS AKTIVA BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI Pada tanggal 30 Juni 2003 dan 2002, akun ini merupakan bagian pemegang saham minoritas atas aktiva bersih Anak perusahaan dengan rincian sebagai berikut: 30 Juni 2003 30 Juni 2002 PT Anugerahinti Gemanusa PT Petrowidada 1.346.374.706 1.824.355.759 41.029.293.875 Jumlah 1.346.374.706 42.853.649.634 Bagian pemegang saham minoritas atas defisiensi modal EBCI dan Anak perus ahaan pada tanggal 30 Juni 2002 telah melebihi penyertaan sahamnya. Dengan demikian, akumulasi kelebihan sebesar Rp 9.052.683.122 pada tanggal 30 Juni 2002 telah diserap sementara oleh Perusahaan. 19. MODAL SAHAM Para pemegang saham Perusahaan dan pemilikan sahamnya pada tanggal 30 Juni 2003 dan 2002 adalah sebagai berikut: 30 Juni 2003 Pemegang Saham Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh Persentase Pemilikan Jumlah PT Eterindo Intiutama PT Jali Utama Raya Sudiharto Sridjaja Salim Sridjaja Jasin Sridjaja Hadiran Sridjaja Hadisan Sridjaja Masyarakat Watervale Worldwide Inc. Credit Suisse Singapore Trust ING Asia Private Bank Limited Lain-lain (masing- masing dengan pemilikan kurang dari 5%) 276.000.000 96.000.000 1.800.000 800.000 600.000 400.000 400.000 28,50 % 9,92 0,19 0,08 0,06 0,04 0,04 138.000.000.000 48.000.000.000 900.000.000 400.000.000 300.000.000 200.000.000 200.000.000 211.353.700 84.524.300 60.415.600 21,83 8,73 6,24 105.676.850.000 42.262.150.000 30.207.800.000 236.003.400 24,37 118.001.700.000 Jumlah 968.297.000 100,00 % 484.148.500.000 30 Juni 2002 Pemegang Saham PT Eterindo Intiutama PT Jali Utama Raya Sudiharto Sridjaja Salim Sridjaja Jasin Sridjaja Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh 276.000.000 96.000.000 1.800.000 800.000 600.000 50 Persentase Pemilikan 28,50 % 9,92 0,19 0,08 0,06 Jumlah 138.000.000.000 48.000.000.000 900.000.000 400.000.000 300.000.000 PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 Juni 2003 (Tidak Diaudit) Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 19. MODAL SAHAM (Lanjutan) 30 Juni 2002 Pemegang Saham Hadiran Sridjaja Hadisan Sridjaja Masyarakat Watervale Worldwide Inc. Goldman Sachs & Co Lain-lain (masing- masing dengan pemilikan kurang dari 5%) Jumlah Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh Persentase Pemilikan Jumlah 400.000 400.000 0,04 0,04 200.000.000 200.000.000 211.353.700 84.524.300 21,83 8,73 105.676.850.000 42.262.150.000 296.419.000 30,61 148.209.500.000 968.297.000 100,00 % 484.148.500.000 Berdasarkan Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham yang diselenggarakan pada tanggal 20 Agustus 1999 dan diaktakan dengan akta notaris Rachmat Santoso, S.H. No. 151 pada tanggal yang sama, para pemegang saham Perusahaan menyetujui rencana Perusahaan untuk memecah nilai nominal saham (“Stock Split”). Selanjutnya, dalam Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham yang diselenggarakan pada tanggal 23 Juni 2000, dan diaktakan dengan akta notaris Rachmat Santoso, S.H. No. 219 pada tanggal yang sama, para pemegang saham Perusahaan juga menyetujui, antara lain, untuk mengeluarkan dan membagikan satu (1) saham bonus, dengan nilai nominal Rp 500 per saham, untuk setiap pemegang tiga (3) saham. Pada tanggal 25 April 2003, rencana stock split dan saham bonu s tersebut belum direalisasi. Seluruh saham Perusahaan yang dimiliki oleh EIU digunakan sebagai jaminan untuk pinjaman EIU dari BII. 20. TAMBAHAN MODAL DISETOR Rincian akun ini pada tanggal 30 Juni 2003 dan 2002 adalah sebagai berikut: 30 Juni 2003 30 Juni 2002 Tambahan modal disetor di atas nilai nominal Dilusi ekuitas Anak perusahaan - bersih Biaya emisi saham dan obligasi 220.591.500.000 444.698.294.625 (17.224.192.088 ) 220.591.500.000 (31.117.114.862 ) (17.224.192.088 ) Bersih 648.065.602.537 172.250.193.050 Tambahan modal disetor di atas nilai nominal merupakan selisih lebih harga penerbitan saham penawaran umum perdana dan harga penerbitan obligasi di atas nilai nominalnya. Dilusi ekuitas Perusahaan pada Anak perusahaan yang dikonsolidasi (bersih) berasal dari penerbitan tambahan saham Anak perusahaan kepada pihak ketiga. Biaya emisi saham dan obligasi merupakan biaya emisi saham selama Penawaran Umum Perdana dan Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu I, serta biaya emisi obligasi wajib konversi yang dikonversi menjadi saham biasa pada tahun 1997. 51 PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 Juni 2003 (Tidak Diaudit) Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 21. SELISIH NILAI TRANSAKSI RESTRUKTURISASI ENTITAS SEPENGENDALI Pada tanggal 30 Juni 2003, rincian akun ini adalah sebagai berikut: Anak perusahaan Harga Pembelian Nilai Aktiva Bersih Anak Perusahaan yang Diperoleh dalam Entitas Sepengendali Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Tahun Keterangan PWD 22.529.753 .747 21.155.076.584 (1.374.677.163 ) 1995 Perusahaan meningkatkan pemilikan sahamnya di PWD dari 63% menjadi 68%. PWD 59.244.382.520 70.583.496.132 11.339.113.612 1997 Perusahaan meningkatkan pemilikan sahamnya di PWD dari 68% menjadi 75,72%. Tahun Keterangan Jumlah 9.964.436.449 Pada tanggal 30 Juni 2002, rincian akun ini adalah sebagai berikut: Anak perusahaan Harga Pembelian Nilai Aktiva Bersih Anak Perusahaan yang Diperoleh dalam Entitas Sepengendali Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali PWD 22.529.753.747 21.155.076.584 (1.374.677.163 ) 1995 Perusahaan meningkatkan pemilikan sahamnya di PWD dari 63% menjadi 68%. PWD 59. 244.382.520 70.583.496.132 11.339.113.612 1997 Perusahaan meningkatkan pemilikan sahamnya di PWD dari 68% menjadi 75,72%. EBCI dan Anak perusahaan 40.050.000.000 31.681.395.352 (8.368.604.648 ) 1996 Perusahaan memperoleh EBCI sebesar 90%. EBCI dan Anak perusahaan 131.000.000.000 160.760.835.724 29.760.835.724 1997 Perusahaan meningkatkan pemilikan sahamnya di EBCI dari 90% menjadi 97,49%. AG 140.000.000.000 135.467.561.600 (4.532.438.400 ) 1999 Perusahaan meningkatkan pemilikan sahamnya di AG dari 98% menjadi 99,15%. Jumlah 26.824.229.125 52 PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 Juni 2003 (Tidak Diaudit) Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 22. PENDAPATAN BERSIH 30 Juni 2003 30 Juni 2002 Penjualan Lokal Penjualan Ekspor Pendapatan Manajemen 121.457.955.860 214.214.569.212 3.243.729.764 420.822.518.658 260.144.346.861 - Jumlah 338.916.254.836 680.966.865.519 Rincian pelanggan dengan nilai penjualan melebihi 10% dari jumlah penjualan bersih adalah sebagai berikut: Persentase dari Jumlah Penjualan Bersih (%) Jumlah Continental Chemicals Corporation Pte. Ltd. (dahulu Continental Pacific (Singapore) Pte. Ltd.) 30 Juni 2003 30 Juni 2002 214.214.569.212 260.144.346.861 30 Juni 2003 63,82 30 Juni 2002 38.20 23. BEBAN POKOK PENJUALAN Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut: 30 Juni 2003 30 Juni 2002 Pemakaian Bahan Baku Upah Buruh Langsung Beban Pabrikasi 247.077.769.081 1.948.188.269 56.325.036.187 392.742.042.357 4.387.719.695 97.869.609.304 Jumlah Beban Produksi Persediaan Barang dalam Proses Awal tahun Akhir tahun 305.350.993.537 494.9 99.371.356 Beban Pokok Produksi Persediaan Barang Jadi Awal tah un Pembelian Akhir tahun 307.898.495.364 495.716.213.845 33.470.522.860 138.975.921 (28.541.964.428 ) 61.793.954.055 98.721.183.246 (68.718.234.727 ) Beban Pokok Penjualan 312.966.029.717 587.513.116.419 9.415.063.746 (6.867.561.919 ) 15.519.832.469 (14.802.989.980 ) Rincian pemasok dengan n ilai pembelian melebihi 10% dari jumlah pembelian adalah sebagai berikut: Persentase dari Jumlah Pembelian (%) Jumlah 30 Juni 2003 30 Juni 2002 30 Juni 2003 30 Juni 2002 PT Petro Oxo Nusantara Continental Chemicals Corporation Pte. Ltd. (dahulu Continental Pacific (Singapore) Pte. Ltd.) - 109.274.106.294 - 29,71 231.989.449.892 357.479.469.635 100,00 69,11 Jumlah 231.989.449.892 466.753.575.929 100,00 90,24 53 PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 Juni 2003 (Tidak Diaudit) Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 24. BEBAN USAHA Beban usaha terdiri dari: 30 Juni 2003 Penjualan Pengangkutan Beban ekspor dan penanganan barang (lihat Catatan 27) Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Sewa Asuransi Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 500.000.000) Sub-jumlah 30 Juni 2002 5.688.233.273 7.130.930.333 280.506.600 211.072.674 35.466.629 17.716.046.123 9.813.399.893 1.478.922.480 879.009.472 120.506.255 379.357.319 2.325.518.352 13.725.596.828 32.333.402.575 25. BEBAN USAHA (lanjutan) 30 Juni 2003 Umum dan Administrasi Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Jamuan dan representasi Penyusutan Jasa tenaga ahli Komunikasi Pajak Sewa Perjalanan Air dan listrik Asuransi Kendaraan Perlengkapan kantor Perbaikan dan pemeliharaan Penyisihan piutang ragu-ragu Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 500.000.000) Sub-jumlah Jumlah 54 30 Juni 2002 5.674.390.202 737.452.689 393.112.348 470.007.218 383.261.306 139.840.000 355.719.840 402.060.457 90.306.886 236.290.490 108.092.193 112.994.909 207.342.809 - 13.937.661.866 2.923.773.297 2.281.368.202 493.730.705 1.279.740.940 1.241.092.786 1.044.939.980 874.226.674 952.189.145 818.061.159 525.129.607 473.356.789 658.253.341 - 333.582.796 3.677.520.742 9.644.454.143 31.180.825.958 23.370.050.971 63.514.228.533 PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 Juni 2003 (Tidak Diaudit) Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 26. PERJANJIAN PENTING DAN IKATAN Pada tanggal 30 Juni 2003 dan 2002, perjanjian dan ikatan Perusahaan dan Anak perusahaan yang signifikan adalah sebagai berikut: Perjanjian Perusahaan a. Perusahaan mempunyai perjanjian dengan MEC, pihak yang mempunyai hubungan istimewa, dimana Perusahaan setuju untuk memberikan bantuan dalam bidang operasi dan personalia. Sebagai imbalan, MEC setuju untuk membayar jasa manajemen sebesar AS$ 27.950 per tahun. Perjanjian ini diperpanjang secara otomatis untuk setiap satu tahun, kecuali jika diakhiri oleh salah satu pihak. Tidak terdapat saldo piutang atas transaksi ini pada tanggal 30 Juni 2003 dan 2002. b. Pada tanggal 20 September 1996, Perusahaan mengadakan perjanjian dengan Prointal, pihak yang mempunyai hubungan istimewa, untuk menyewa fasilitas “sea water intake” dan “normal butane piping” selama sepuluh (10) tahun. Fasilitas “sea water intake” dan “normal butane piping” digunakan oleh AG dengan beban sewa masing-masing sebesar AS$ 8.250 dan AS$ 4.000 per bulan. Sejak tahun 1997, sewa tersebut dibebankan kepada dan dibayar langsung oleh AG. Pada tanggal 30 Juni 2002, saldo hutang kepada Prointal atas transaksi tersebut sebesar AS$ 145.213 dan Rp 82.566.469 (setara dengan Rp 1.350.271.594), yang disajikan sebagai bagian dari akun “Hutang Lain-lain - Hubungan Istimewa” pada neraca konsolidasi. PWD c. Pada tanggal 29 Juni 1994, PWD mengadakan perjanjian sewa dengan PKG, pemegang saham PWD, dimana PWD menyewa tanah milik PKG seluas 21.261,25 m2 dari tanggal 1 Januari 1996 sampai tanggal 30 Juni 2014. Harga sewa sebesar AS$ 3 per meter persegi per tahun selama lima (5) tahun pertama dan akan ditinjau kembali setiap lima (5) tahun. Jumlah sewa yang dibebankan pada usaha sebesar Rp 284.475.525 pada 30 Juni 2003 dan Rp 329.124.150 pada 30 Juni 2002, yang disajikan sebagai bagian dari akun “Beban Pokok Penjualan” pada laporan laba rugi konsolidasi. Pada tanggal 9 Juli 1999, PWD mengadakan perjanjian lain dengan PKG sehubungan dengan pemakaian rute jaringan pipa seluas 19.200 inch-meter dan pemakaian fasilitas pelabuhan PKG untuk kegiatan bongkar/muat dan penyaluran bahan baku dan produk cair PWD maksimal sebanyak 325.000 MT selama lima (5) tahun. Perjanjian ini berlaku surut sejak tanggal 22 Desember 1998 dan akan berakhir secara otomatis pada tanggal 21 Desember 2003 atau jika kuantitas bongkar/muat dan penyaluran bahan baku dan produk cair PWD telah mencapai 325.000 MT, mana yang lebih dulu. Ten ggang waktu selama enam (6) bulan sejak tanggal berakhirnya perjanjian diberikan jika jumlah kuantitas yang disepakati belum tercapai (lihat Catatan 10). d. Pada tanggal 12 Desember 1994, PWD mengadakan perjanjian dengan Sumitomo Corporation (“Sumitomo”) dan Nippon Shokubai Co. Ltd. (“NSCL”), Jepang, untuk penyediaan katalis NSCL melalui Sumitomo, yang digunakan untuk produksi PA dan jasa bantuan teknik dalam penggunaan katalis secara benar dengan harga yang ditetapkan pada saat penempatan pesanan. Pada tanggal 27 Oktober 1997, PWD mengadakan perjanjian lain dengan Sumitomo dan NSCL Jepang, untuk penyediaan katalis NSCL melalui Sumitomo, yang digunakan untuk produksi Pabrik PA III dan jasa bantuan teknik dalam penggunaan katalis secara benar dengan harga yang ditetapkan pada saat penempatan pesanan. 55 PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 Juni 2003 (Tidak Diaudit) Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 26. PERJANJIAN PENTING DAN IKATAN (lanjutan) Perjanjian (lanjutan) Perjanjian ini berlaku selama periode sepuluh (10) tahun setelah tanggal efektif perjanjian ini masing-masing sampai tahun 2004 dan 2007. Kecuali jika diakhiri pada saat berakhirnya periode tersebut, perjanjian ini akan berlanjut sampai diakhiri oleh salah satu pihak. Berdasarkan notulen rapat yang diadakan pada tanggal 19 Januari 2000, PWD diwajibkan, antara lain, untuk membeli katalis Pabrik PA III pada bulan April 2000 dan membuka L/C yang tidak dapat dibatalkan sebesar 25% dari jumlah harga pembelian katalis sekurang-kurangnya lima (5) bulan sebelum jadwal pengiriman katalis atau paling lambat akhir bulan September 2000. Karena hal tersebut tidak direalisasi, maka pada tanggal 24 Maret 2001, PWD menerima pemberitahuan penghentian perjanjian penyediaan katalis tanggal 27 Oktober 1997. Sebagai akibat dari penghentian perjanjian tersebut, PWD telah melanggar ketentuan Perjanjian Lisensi dengan Atofina (dahulu Elf Atochem) dan meminta Atofina untuk mengubah ketentuan Perjanjian Lisensi tersebut (lihat Catatan 28g). Pada 30 Juni 2003 dan 2002, tidak ada imbalan jasa bantuan teknik yang dibayar atas perjanjian tersebut di atas. e. Pada tanggal 20 Januari 1997, PWD mengadakan Perjanjian Distribusi dengan Continental Chemical Corporation Pte. Ltd. (“CCCPL”), (dahulu Continental Pacific (Singapore) Pte. Ltd.), Singapura, dimana PWD memberikan CCCPL hak non eksklusif untuk memasarkan, menjual dan mendistribusikan produk utamanya, PA, sesuai dengan ketentuan di dalam perjanjian. Kompensasi sebesar persentase tertentu dari harga CNF terhutang kepada CCCPL pada saat penyelesaian setiap transaksi. Sejak tahun 1999, jasa kompensasi yang harus dibayar oleh PWD dikompensasi dengan pembayaran hutang usaha CCCPL. Pada tanggal 4 Januari 2002, perjanjian ini telah diakhiri. Selanjutnya, PWD mengadakan Perjanjian Distribusi lain dengan CCCPL, yang berlaku efektif pada tanggal 4 Januari 2002 dan tetap berlaku sampai diakhiri oleh salah satu pihak, dimana PWD memberikan CCCPL hak eksklusif untuk memasarkan, menjual dan mendistribusikan produk PA untuk keperluan ekspor sesuai dengan ketentuan di dalam perjanjian. PWD akan membayar seluruh beban impor (termasuk bea impor, beban penanganan dan pengangkutan) sehubungan dengan penjualan dalam lokasi tertentu pada tarif tertentu atas produk yang dijual dan CCCPL berhak mengurangi beban keuangan dan beban-beban lain sehubungan dengan penjualan berdasarkan persentase tertentu dari nilai penjualan ekspor tersebut. PWD juga akan bertanggung jawab sepenuhnya atas tidak tertagihnya piutang yang timbul dari penjualan produk PWD kepada pelanggan CCCPL karena kegagalan pembayaran pelanggan CCCPL. Penjualan sehubungan dengan perjanjian ini dicatat sebagai “Penjualan Ekspor” pada laporan laba rugi konsolidasi (lihat Catatan 24). Piutang usaha sehubungan dengan penjualan masingmasing sebesar Rp 214.214.569.212 dan Rp 146.935.438.722 pada tanggal 30 Juni 2003 dan 2002 yang disajikan sebagai bagian akun “Piutang Usaha” pada neraca konsolidasi (lihat Catatan 4). Beban sehubungan dengan perjanjian ini dicatat sebagai “Beban ekspor dan penanganan barang” dalam beban penjualan. Saldo hutang sebesar Rp 9.982.020.523 pada tanggal 30 Juni 2003 disajikan sebagai bagian akun “Beban Masih Harus Dibayar” pada neraca konsolidasi (lihat Catatan 16). 56 PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 Juni 2003 (Tidak Diaudit) Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 26. PERJANJIAN PENTING DAN IKATAN (lanjutan) Perjanjian (lanjutan) f. Pada tanggal 2 Juni 1997, PWD mengadakan Perjanjian Lisensi dengan Atofina (dahulu Elf Atochem), Perancis, dimana Atofina akan memberikan PWD hak eksklusif dan tidak dapat dipindahtangankan untuk menggunakan proses kombinasi milik Atofina dan NSCL, dengan menggunakan katalis NSCL (lihat Catatan 28d) dalam memproduksi PA dan menyediakan bantuan teknik, Paket Dasar Perekayasaan (dokumentasi dan informasi teknik sehubungan dengan pemancangan, start-up, pengoperasian dan pemeliharaan Pabrik) dan jasa rekayasa lainnya dalam pengoperasian Pabrik PA III. Pada tanggal 12 November 1997, PWD mengadakan Perjanjian Lisensi lain dengan Atofina (dahulu Elf Atochem), Perancis, dimana Atofina akan memberikan PWD hak eksklusif dan tidak dapat dipindahtangankan untuk menggunakan proses milik Atofina dalam memproduksi Fumaric Acid (“FA”) dan menyediakan bantuan teknik, Paket Dasar Perekayasaan dan jasa rekayasa lainnya dalam pengoperasian Pabrik FA. Sebagai imbalan atas penggunaan proses dan pelaksanaan Paket Dasar Perekayasaan, PWD harus membayar jasa lisensi masing -masing sebesar Frf 8.000.000 dan Frf 2.000.000 untuk Pabrik PA III, dan masing-masing sebesar Frf 2.000.000 dan Frf 1.750.000 untuk Pabrik FA, sesuai dengan jadwal pembayaran kontrak. Kecuali jika diakhiri seperti yang ditetapkan dalam perjanjian, perjanjian ini berlaku efektif selama sepuluh (10) tahun dari tanggal efektif perjanjian (ditentukan dalam perjanjian sebagai tanggal dimana perjanjian telah ditandatangani oleh kedua belah pihak, keputusan pendanaan telah disetujui dan cicilan pertama jasa lisensi telah dibayar). Pada tanggal 22 Oktober 2001, PWD mengadakan Perubahan terhadap Perjanjian Lisensi tanggal 2 Juni 1997 dengan Atofina yang mengijinkan PWD untuk menggunakan Pabrik PA III yang masih dalam tahap pembangunan (lihat juga Catatan 28d) dan untuk menjadwal ulang kembali pembayaran hutang PWD. Berdasarkan Perjanjian Perubahan tersebut, saldo pembayaran sebesar Frf 4.800.000 untuk sisa hutang jasa lisensi dijadwal ulang kembali yang akan dilunasi dalam tiga (3) kali cicilan yang tidak sama besar, dimulai sejak tanggal 31 Oktober 2001 dan berakhir pada tanggal 30 Juni 2002, serta dikenakan suku bunga sebesar 6% per tahun sejak tanggal 1 April 2000 sampai dengan tanggal pembayaran. Jumlah jasa lisensi yang terjadi atas perjanjian dengan Atofina untuk Pabrik PA III sebesar Frf 10.000.000 dan untuk Pabrik FA sebesar Frf 837.500, yang disajikan sebagai bagian dari akun “Aktiva Tetap” pada neraca konsolidasi. Tidak ada jasa lisensi yang dibayar untuk Pabrik FA sejak tahun 1998. Pada tanggal 30 Juni 2003 dan 2002, saldo h utang kepada Atofina untuk Pabrik PA III masing-masing sebesar € 526.864 (setara dengan Rp 4.992.582.330) dan Frf 3.840.000 (setara dengan Rp 5.110.578.895), termasuk bunga yang berkaitan, yang disajikan sebagai bagian dari akun “Hutang Lain-lain - Pihak Ketiga” pada neraca konsolidasi. 57 PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 Juni 2003 (Tidak Diaudit) Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 26. PERJANJIAN PENTING DAN IKATAN (lanjutan) Perjanjian (lanjutan) g. Sehubungan dengan pembangunan Pabrik PA III, selama tahun 2001 dan 2000, PWD mengadakan beberapa kontrak jangka pendek dan jangka panjang yang signifikan dengan beberapa pemasok asing dan kontraktor lokal sebagai berikut: • Pada bulan Mei 2000, Juni 2000 dan Januari 2001, dengan beberapa pemasok asing untuk penyediaan peralatan dan bahan-bahan dari luar dan dalam negeri untuk Pabrik PA III, dengan keseluruhan harga kontrak tetap sebesar DM 6.093.380 dan AS$ 400.000 sesuai dengan jadwal pembayaran kontrak. Jumlah biaya perolehan yang terjadi atas kontrak-kontrak tersebut sebesar DM 6.093.380 dan AS$ 400.000, yang disajikan sebagai bagian dari akun “Aktiva Tetap” pada neraca konsolidasi. Pada tanggal 30 Juni 2003, saldo hutang kepada pemasok asing atas kontrak tersebut sebesar € 1.766.325 dan AS$ 79.000 (setara dengan Rp 17.392.153.446), yang disajikan sebagai bagian dari akun “Hutang Jangka Panjang” pada neraca konsolidasi. • Pada bulan Juni 2000 sampai dengan bulan Februari 2001, dengan beberapa kontraktor lokal untuk pekerjaan konstruksi dan peralatan, penyediaan dan pembelian bahan-bahan untuk Pabrik PA III dan jasa delegasi personal, dengan keseluruhan harga kontrak sebesar AS$ 2.042.500, DM 256.322 dan Rp 11.110.000.000 (tidak termasuk PPN) sesuai dengan jadwal pembayaran kontrak. Jumlah biaya perolehan yang terjadi atas kontrak-kontrak tersebut sebesar AS$ 2.042.500, DM 256.322 dan Rp 11.110.000.000 pada tanggal 31 Desember 2001, yang disajikan sebagai bagian dari akun “Aktiva dalam Penyelesaian” pada neraca konsolidasi. Tam bahan biaya perolehan atas kontrak ini sebesar € 40.989 pada tahun 2002. Pada tanggal 30 Juni 2003, saldo hutang kepada kontraktor lokal dan akrual penyelesaian Pabrik PA III atas kontrak-kontrak tersebut masing -masing sebesar AS$ 42.799 dan Rp 400.623.823 (setara dengan Rp 763.495.373) dan € 41.771 (setara dengan Rp 391.379.182) disajikan sebagai bagian dari akun “Hutang Lain-lain - Pihak Ketiga” pada neraca konsolidasi. Pada tanggal 30 Juni 2002, saldo hutang kepada kontraktor lokal dan akrual penyelesai an Pabrik PA III atas kontrak-kontrak tersebut masing-masing sebesar AS$ 122.185 dan Rp 875.279.819 (setara dengan Rp 1.941.953.123), yang disajikan sebagai bagian dari akun “Hutang Lain-lain - Pihak Ketiga”. • Pada bulan Juni 2001, dengan pemasok asing un tuk penyediaan penggantian katalis PA untuk Pabrik PA III, dengan harga kontrak sebesar € 1.090.000, sesuai dengan jadwal pembayaran kontrak dengan cicilan terakhir pada bulan Juni 2003 dan dikenakan suku bunga sebesar 9% per tahun. Jumlah biaya perolehan yang terjadi atas kontrak tersebut disajikan sebagai bagian dari akun “Beban Ditangguhkan” pada neraca konsolidasi, dengan saldo yang belum diamortisasi sebesar Rp 5.560.253.588 pada tanggal 30 Juni 2003. Pada tanggal 30 Juni 2003, saldo hutang kepada pemasok asing atas kontrak tersebut sebesar € 327.000 (setara dengan Rp 3.098.642 .190), termasuk bunga yang berkaitan, yang disajikan sebagai bagian dari akun “Hutang Jangka Panjang” pada neraca konsolidasi. 58 PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 Juni 2003 (Tidak Diaudit) Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 26. PERJANJIAN PENTING DAN IKATAN (lanjutan) Perjanjian (lanjutan) h. Pada tanggal 5 Februari 2001, PWD mengadakan kontrak a l in dengan Wacker Engineering Limited (“Wacker”) untuk studi kelayakan untuk mengkonversi Pabrik PA I menjadi Pabrik MA dan memperbaiki kuantitas produksi MA di Gresik, Jawa Timur, dengan harga kontrak tetap sebesar AS$ 380.000 sesuai dengan jadwal pembayaran kontrak. Pada tanggal 31 Desember 2001, jumlah yang telah dibayar kepada Wacker atas kontrak tersebut sebesar AS$ 380.000, yang disajikan sebagai bagian dari akun “Aktiva dalam Penyelesaian” pada neraca konsolidasi. Pada tahun 2002, manajemen mengetahui bahwa proyek ini tidak dapat diselesaikan karena alasan-alasan berikut, antara lain, peralatan pabrik PA I yang ada sekarang mungkin tidak sesuai dengan teknologi baru atau akan membutuhkan modifikasi keseluruhan, biaya modifikasi mungkin akan lebih besar dan permintaan pasar yang lemah untuk produk MA. Dengan demikian, manajemen memutuskan untuk menghentikan proyek ini dan jumlah biaya yang telah dibayar sebesar AS$ 380.000 (setara dengan Rp 4.662.310.540) dihapus dan dicatat sebagai bagian “Pendapatan (Beban) Lain-lain” pada laporan laba rugi konsolidasi 31 Desember 2002. EBCI i. EBCI mengadakan Perjanjian Distribusi dengan CCCPL, dengan perpanjangan terakhir efektif pada tanggal 4 Januari 2002 dan tetap berlaku sampai diakhiri oleh salah satu pihak, dimana EBCI memberikan CCCPL hak eksklusif untuk memasarkan, menjual dan mendistribusikan produk Plasticizers, Water Based dan Solvent Based untuk keperluan ekspor sesuai dengan ketentuan di dalam perjanjian. EBCI akan membayar seluruh beban impor (term asuk bea impor, beban penanganan dan pengangkutan) sehubungan dengan penjualan dalam lokasi tertentu pada tarif tertentu atas produk yang dijual dan CCCPL berhak mengurangi beban keuangan dan bebanbeban lain sehubungan dengan penjualan berdasarkan persentase tertentu dari nilai penjualan ekspor tersebut. EBCI juga akan bertanggung jawab sepenuhnya atas tidak tertagihnya piutang yang timbul dari penjualan produk EBCI kepada pelanggan CCCPL karena kegagalan pembayaran pelanggan CCCPL. EBCI mengadakan Perjanjian Distribusi lain dengan Continental Pacific (Hong Kong) Pte. Ltd. (“CPH”) (dahulu Longxing Chemical (HK) Ltd.), Hong Kong, dimana EBCI memberikan CPH hak eksklusif untuk memasarkan, menjual dan mendistribusikan produk Plasticizers, Water Based dan Sol vent Based untuk keperluan ekspor sesuai dengan ketentuan di dalam perjanjian. Berdasarkan perjanjian tersebut, beban-beban impor yang berkaitan dengan pengiriman produk, seperti bea impor, pengangkutan dan penanganan barang, dibebankan pada EBCI dan CPH berhak mengurangi beban-beban lain sehubungan dengan pengiriman produk berdasarkan persentase tertentu dari nilai penjualan ekspor tersebut. EBCI juga akan bertanggung jawab sepenuhnya atas tidak tertagihnya piutang yang timbul dari penjualan produk EBCI kepada pelanggan Longxing karena kondisi yang tidak terkendali. Perjanjian ini telah berakhir pada tanggal 9 Januari 2002 dan tidak diperpanjang. Penjualan sehubungan dengan perjanjian ini dicatat sebagai “Penjualan Ekspor” pada laporan laba rugi konsolidasi (lihat Catatan 24). Piutang usaha sehubungan dengan penjualan ini sebesar Rp 29.142.760.820 pada tanggal 30 Juni 2002 yang disajikan sebagai bagian akun “Piutang Usaha” pada neraca konsolidasi (lihat Catatan 4). 59 PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 Juni 2003 (Tidak Diaudit) Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 26. PERJANJIAN PENTING DAN IKATAN (lanjutan) Perjanjian (lanjutan) Beban sehubungan dengan perjanjian ini dicatat sebagai “Beban ekspor dan penanganan barang” dalam beban penjualan. Saldo hutang sebesar Rp 2,590,311,634 pada tanggal 30 Juni 2002 disajikan sebagai bagian akun “Beban Masih Harus Dibayar” pada neraca konsolidasi (lihat Catatan 18). j. Pada tanggal 8 Januari 2001, EBCI mengadakan perjanjian proyek dengan PT Naver Indonesia Dot Com (“Naver”) untuk penyediaan jasa konsultasi dalam perencanaan sistem informasi dan penilaian kebutuhan pemakai sampai dengan pelaksanaannya, dengan biaya proyek sebesar AS$ 3.500.000, sesuai dengan jadwal pembayaran perjanjian. Pada tanggal 30 Juni 2002, jumlah biaya perolehan yang terjadi atas perjanjian dengan Naver sebesar AS$ 2.800.000, yang disajikan sebagai bagian dari akun “Aktiva dalam Penyelesaian” pada neraca konsolidasi, sedangkan saldo hutang kepada Naver atas perjanjian tersebut sebesar AS$ 704.408,42 (setara dengan Rp 6.149.485.507) pada tanggal 30 Juni 2002, yang disajikan sebagai bagian dari akun “Hutang Lain -lain - Pihak Ketiga” pada neraca konsolidasi. Hutang EBCI yang timbul dari proyek ini dijamin oleh Perusahaan. Pada tanggal 31 Mei 2002, EBCI mengadakan Perjanjian Penghentian dan Penyelesaian dengan Naver. Kedua pihak sepakat dengan persetujuan bersama untuk menghentikan proyek dan menyelesaikan hak dan kewajiban sesuai dengan perjanjian proyek. Sesuai dengan perjanjian ini, kedua pihak sepakat bahwa dari jumlah biaya yang telah terjadi sebesar AS$ 2.800.000, nilai pekerjaan yang sudah diselesaikan Naver adalah sebesar AS$ 1.050.000 (setara dengan Rp 12.020.000.000). Jumlah hutang kepada Naver telah diselesaikan oleh EBCI pada bulan Oktober 2002 dan saldo sebesar AS$ 1.750.000 (Rp 20.020.000.000) yang merupakan tagihan di muka dis etujui sebagai denda penghentian EBCI. Jumlah sebesar AS$ 1.050.000 yang sebagian besar merupakan perangkat keras dan perangkat lunak yang berhubungan direklasifikasi ke akun “Peralatan Kantor, Perabot dan Perlengkapan” sedangkan dendanya dibebankan sebagai biaya dan dicatat sebagai bagian akun “Pendapatan (Beban) Lain-lain” pada laporan laba rugi konsolidasi 31 Desember 2002. k. Pada tanggal 27 Februari 2001, EBCI mengadakan kontrak dengan SembCorp Engineers and Constructors Pte. Ltd. (“SembCorp”), Singapura untuk penyediaan dan pengadaan peralatan, mesin dan bahan-bahan, uji coba dan jasa start-up untuk mengkonversi Pabrik Plasticizers (DOP) menjadi Solution Acrylic (5.000 MT per tahun), Phenolic Resin (5.000 MT per tahun) dan Amino Resin (5.000 MT per tahun) di pabrik yang ada di Cikupa, Tangerang, Jawa Barat (“Pabrik”) dan dengan PT Sempec Indonesia (“Sempec”) untuk melaksanakan jasa manajemen proyek, modifikasi peralatan, pembangunan, pemancangan dan pekerjaan pemasangan, pengawasan pembangunan dan pemancangan, uji coba, jasa start -up dan jasa bantuan teknik untuk konversi Pabrik yang sama. SembCorp dan Sempec juga menyediakan tim manajemen proyek untuk Pabrik. Harga kontrak dengan SembCorp dan Sempec masing-masing sebesar AS$ 3.750.000 dan AS$ 1.965.000 . 60 PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 Juni 2003 (Tidak Diaudit) Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 26. PERJANJIAN PENTING DAN IKATAN (lanjutan) Perjanjian (lanjutan) ENG l. ENG mengadakan Perjanjian Distribusi dengan CCCPL, dengan perpanjangan terakhir efektif pada tanggal 4 Januari 2002 dan tetap berlaku sampai diakhiri oleh salah satu pihak, dimana ENG memberikan CCCPL hak eksklusif untuk memasarkan, menjual dan mendistribusikan produk Plasticizers, Water Based dan Solvent Based untuk keperluan ekspor sesuai dengan ketentuan di dalam perjanjian. ENG akan membayar seluruh beban impor (termasuk bea impor, beban penanganan dan pengangkutan) sehubungan dengan penjualan dalam lokasi tertentu pada tarif tertentu atas produk yang dijual dan CCCPL berhak mengurangi beban keuangan dan bebanbeban lain sehubungan dengan penjualan berdasarkan persentas e tertentu dari nilai penjualan ekspor tersebut. ENG juga akan bertanggung jawab sepenuhnya atas tidak tertagihnya piutang yang timbul dari penjualan produk ENG kepada pelanggan CCCPL karena kegagalan pembayaran pelanggan CCCPL. Penjualan sehubungan dengan perjanjian ini dicatat sebagai “Penjualan Ekspor” pada laporan laba rugi konsolidasi (lihat Catatan 24). Piutang usaha sehubungan dengan penjualan ini sebesar Rp 35.982.759.121 pada tanggal 30 Juni 2003 dan 2002 yang disajikan sebagai bagian akun “Piutang Usaha” pada neraca konsolidasi (lihat Catatan 4). Beban sehubungan dengan perjanjian ini dicatat sebagai “Beban ekspor dan penanganan barang” dalam beban penjualan. Saldo hutang masing -masing sebesar Rp 1.570.953.760 pada tanggal 30 Juni 2002 disajikan sebagai bagian akun “Beban Masih Harus Dibayar” pada neraca konsolidasi (lihat Catatan 18). m. Pada tanggal 30 Juli 2001, ENG mengadakan kontrak dengan Daelim Heavy Machinery Ltd., untuk rekayasa, penyediaan dan pengadaan peralatan dan bahan -bahan, pemb angunan, pemancangan, pekerjaan pemasangan, pengawasan untuk pembangunan dan pemancangan, uji coba, jasa start-up dan jasa bantuan teknik untuk Proyek Penggantian Reaktor DOP, dengan harga kontrak tetap sebesar AS$ 936.000, sesuai dengan jadwal pembayaran kontrak. Kewajiban ENG yang timbul atas kontrak ini dijamin oleh IMG, pemegang saham ENG. Pada tanggal 28 Juni 2002, kedua pihak sepakat untuk menghentikan kontrak ini dan kewajiban ENG yang timbul atas kontrak ini diambil alih oleh IMG sebagai penjamin atas kontrak ini. n. Pada tanggal 30 Juli 2001, ENG mengadakan kontrak dengan PT Meco Inoxprima untuk penyediaan dan pengadaan perlengkapan dan bahan -bahan, penggantian isolasi pipa dan tangki penampungan, penggantian peralatan instrumentasi dan pemasangan pipa distribusi dari tangki penampungan PA di pabrik ENG, dengan harga kontrak tetap sebesar Rp 537.000.000, sesuai dengan jadwal pembayaran kontrak. Kewajiban ENG yang timbul atas kontrak ini dijamin oleh IMG, pemegang saham ENG. 61 PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 Juni 2003 (Tidak Diaudit) Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 26. PERJANJIA N PENTING DAN IKATAN (lanjutan) Perjanjian (lanjutan) Pada tanggal 28 Juni 2002, kedua pihak sepakat untuk menghentikan kontrak ini dan kewajiban ENG yang timbul atas kontrak ini diambil alih oleh IMG sebagai penjamin atas kontrak ini. o. Pada tanggal 28 Agustus 2001, ENG mengadakan Perjanjian Penjualan dan Pembelian dengan Royal Petrochemie Corporation Limited (“RPC”), untuk pembelian Vinyl Acetate Monomer (“VAM”), bahan baku yang digunakan untuk memproduksi Water Based sesuai dengan ketentuan dan kondisi dalam perjanjian. Berdasarkan perjanjian tersebut, ENG setuju untuk membeli dan RPC setuju untuk menjual minimum 75.000 ton VAM sampai dengan bulan Agustus 2006, berdasarkan harga “CIF CFR South East Asia’s spot”, yang dibagi menjadi enam (6) kali kuantitas pembelian tahunan minimum yang tidak sama besar dengan kuantitas pembelian minimum pada tahun 2001 sebesar 6.000 ton. Kewajiban ENG yang timbul atas perjanjian ini dijamin oleh IMG, pemegang saham ENG. Pada tanggal 28 Juni 2002, kedua pihak sepakat untuk menghentikan perjanjian penjualan dan pembelian ini dan kewajiban ENG yang timbul atas kontrak ini diambil alih oleh IMG sebagai penjamin atas kontrak ini. AG p. Pada tanggal 30 Mei 1999, AG mengadakan perjanjian dengan MEC, pihak yang mempunyai hubungan istimewa, untuk menjual 4,9% sistem “sea water intake” sebesar AS$ 195.705 (termasuk PPN). Pada tanggal 30 Juni 1999, AG mengadakan perjanjian lain dengan BS, dahulu pihak yang mempunyai hubungan istimewa, untuk menjual 9,6% sistem “sea wa ter intake” sebesar AS$ 329.356 (termasuk PPN). Kedua perjanjian tersebut akan dilunasi dalam sepuluh (10) kali cicilan tahunan yang tidak sama besar sampai tahun 2007. Pada tanggal 30 Juni 2002, saldo piutang dari MEC atas transaksi tersebut sebesar AS$ 89.861 (setara dengan Rp 784.486.530), yang disajikan sebagai bagian dari akun “Piutang Pemegang Saham dan Hubungan Istimewa” pada neraca konsolidasi, dan dari BS sebesar AS$ 185.759 (setara dengan Rp 1.621.676.070), yang disajikan sebagai bagian dari akun “Piutang Lain -lain - Pihak Ketiga” pada neraca konsolidasi Ikatan • Perusahaan menjamin fasilitas pinjaman bank milik Anak perusahaan yang diperoleh dari BNI, HSBC Jakarta dan PT Bank Mizuho Indonesia, Jakarta. EBCI menjamin fasilitas pinjaman bank milik pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang diperoleh dari BNI, sedangkan ENG menjamin fasilitas pinjaman bank milik pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang diperoleh dari SCB. • Perusahaan menjaminkan seluruh sahamnya yang dimiliki di PWD, EBCI dan AG untuk menjamin fasilitas pinjaman secara bersama yang diperoleh dari Kreditur Club-deal (lihat Catatan 13d). • Perusahaan menjamin hutang EBCI yang timbul dari proyek dengan Naver (lihat Catatan 27k). 62 PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 Juni 2003 (Tidak Diaudit) Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 27. BEBAN KARYAWAN Perusahaan dan Anak perusahaan mencatat akrual untuk uang pesangon, uang penghargaan masa kerja dan ganti kerugian sebesar Rp 5.393.840.222 dan Rp 10.108.305.167 masing-masing pada tanggal 30 Juni 2003 dan 2002, sebagaimana yang ditentukan dalam Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. Kep -1 50/Men/2000 tanggal 20 Juni 2000 tentang Penyelesaian Pemutusan Hubungan Kerja dan Penetapan Uang Pesangon, Uang Penghargaan Masa Kerja dan Ganti Kerugian di Perusahaan dan disajikan sebagai bagian dari gaji, upah dan kesejahteraan karyawan pada laporan laba rugi konsolidasi. Akrual atas kewajiban ini disajikan sebagai bagian dari akun “Biaya pesangon, penghargaan dan ganti kerugian karyawan yang masih harus dibayar ” pada neraca konsolidasi. Pada tanggal 25 Februari 2003, Undang Undang No. 13 Tahun 2003 (UU No. 13/2003) tentang Ketenagakerjaan telah disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (RI) dan Presiden RI. Pada tanggal 25 Maret 2003, Presiden RI telah menandatangani dan mengesahkan UU No. 13/2003 tersebut yang selanjutnya diumumkan dal am Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 No. 39. Peraturan Pemerintah dan Keputusan Menteri Tenaga Kerja mengenai pedoman pelaksanaan UU No. 13/2003 ini belum diterbitkan. Perusahaan berencana untuk mendiskusikan dampak UU No. 13/2003 ini terhadap laporan keuangan konsolidasi dan akrual Kep-150 yang ada, dengan pihak konsultan hokum dan aktuaris. Sampai dengan tanggal 30 Juni 2003, dampak UndangUndang tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasi, masih belum dapat ditentukan. 28. LITIGASI EBCI, anak perusahaan, sebagai tergugat, menghadapi kasus tuntutan kepailitan yang diajukan oleh SEC Singapura, melalui pengacaranya Bramm & Associates pada tanggal 28 November 2001 (lihat juga Catatan 24t). Sebagai tanggapan, EBCI mengajukan Permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (“PKPU”) pada tanggal 6 Desember 2001 yang dikabulkan oleh Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada tanggal 10 Desember 2001. Lebih lanjut, Pengadilan Niaga mengesahkan Rencana Perdamaian (Homologatie) EBCI pada tanggal 23 Januari 2002. Pada tanggal 8 Maret 2002, SEC, melalui pengacaranya Asrial, S.H. & Rekan, mengajukan Permohonan Peninjauan Kembali kepada Mahkamah Agung atas Putusan Homologatie tersebut. Akan tetapi, pada tanggal 27 Maret 2002, Mahkamah Agung menolak Permohonan Peninjauan Kembali yang diajukan SEC. Pada tanggal 30 Januari 2002, PT Bank Internasional Indonesia Tbk (“BII”) mengajukan Permohonan Kasasi kepada Mahkamah Agung melalui Pengadilan Niaga atas Putusan Homologatie tersebut. Akan tetapi, Pengadilan Niaga memutuskan bahwa Permohonan Kasasi tersebut tidak dapat diproses karena BII bukan merupakan pihak yang berhubungan dengan kasus PKPU ini. Pada tanggal 5 Juni 2002, Mahkamah Agung menolak Permohonan Kasasi BII. 29. PELAPORAN SEGMEN a. Penjualan Bersih dan Pendapatan Manajemen 30 Juni 2003 Phthalic Anhydride Specialty Plasticizers Synthetic Resin Lain-lain Lokal Ekspor Pendapatan Manajemen Antar Segmen 121.457.955.860 214.214.569.212 - - - 3.243.729.764 607.960.584 Jumlah 335.672.525.072 - - 3.851.690.348 63 Eliminasi Konsolidasi (607.960.584 ) - 121.457.955.860 214.214.569.212 3.243.729.764 338.916.254.836 PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 Juni 2003 (Tidak Diaudit) Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 29. PELAPORAN SEGMEN (Lanjutan) a. Penjualan Bersih (Lanjutan) 30 Juni 2002 Specialty Plasticizers Phthalic Anhydride Synthetic Resin Lain-lain Eliminasi Konsolidasi Lokal Ekspor Pendapatan Manajemen Antar Segmen 62.759.351.327 146.935.438.722 91.980.301.096 5.290.246.099 21.127.358.772 5.386.004.742 352.772.921.232 92.081.549.367 98.443.214.952 3.606.141.200 (199.415.661.990) 420.822.518.658 260.144.346.861 - Jumlah 301.675.091.145 31.803.609.613 543.297.685.551 3.606.141.200 (199.415.661.990) 680.966.865.519 b. Laba (Rugi) bersih 30 Juni 2003 Laba (rugi) usaha Penghasilan bunga Beban bunga Bagian laba bersih Anak perusahaan Lain-lain Penghasilan (beban) pajak - bersih Phthalic Anhydride Specialty Plasticizers Synthetic Resin Lain-lain Eliminasi Konsolidasi 2.045.796.046 39.989.357 (14.824.477.857) - - 534.378.102 8.234.868 (789.986) 107.322.008.056 - - 111.452.641.886 (114.636.899 ) - - - - - - 94.583.315.602 - - 111.879.827.971 (95.972.898.959) 110.490.241.614 - - - - - - Laba (rugi) sebelum hak minoritas Hak minoritas 94.583.315.602 - - - 111.879.827.971 - (95.972.898.959) (1.346.374.706) 110.490.241.614 (1.346.374.706) Laba (rugi) bersih 94.583.315.602 - - 111.879.827.971 (17.817.017.979) 109.143.866.908 Laba (rugi) dari aktivitas normal Pos luar biasa 30 Juni 2002 Laba (rugi) usaha Penghasilan bunga Beban bunga Bagian laba bersih Anak perusahaan Lain-lain Penghasilan (beban) pajak - bersih Phthalic Anhydride Specialty Plasticizers Synthetic Resin Lain-lain (95.929.690.308) (43.208.651) Eliminasi 2.580.174.148 48.224.225 (14.825.267.843) 15.522.951.578 107.164.162.506 Konsolidasi 3.745.325.409 762.423.388 25.411.503.501 20.268.269 - 29.939.520.567 128.032.676 (33.162.913.399) 68.800.314 (26.049.599) 929.719.014 (19.058.654.723) 114.658.084 (5.808.013) - 1.241.210.088 (52.253.425.734) 65.218.103.961 211.813.107.266 305.090.617.301 (272.865.472 ) (21.016.325.974) (54.509.949.287) 74.002.453 155.843.726.966 70.892.443 (305.090.617.301) (43.208.650) - 432.558.864.071 (75.381. 380.365) Rugi dari operasi normal Pos luar biasa 126.625.064.095 - 45.006.952.090 - 164.585.725.771 - 305.020.872.622 - (305.133.825.952) - 336.104.788.627 - Rugi sebelum hak minoritas 126.625.064.095 45.006.952.090 164.585.725.771 305.020.872.622 (305.133.825.952) 336.104.788.627 - - - - (31.127.124.655) (31.127.124.655) 126.625.064.095 45.006.952.090 164.585.725.771 305.020.872.622 (336.260.950.607) 304.977.663.972 Hak minoritas Rugi bersih 64 PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 Juni 2003 (Tidak Diaudit) Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 29. PELAPORAN SEGMEN (Lanjutan) c. Informasi lainnya Specialty Plasticizers 30 Juni 2003 Phthalic Anhydride Synthetic Resin Aktiva segmen Investasi pada perusahaan asosiasi dengan metode ekuitas Aktiva segmen yang tidak dapat dialokasikan 1.660.881.085.887 - - 49.392.610.396 (44.823.531.792) 1.665.450.164.491 - - - 217.473.279.921 (4.157.825.898) 213.315.454.023 91.176.193.735 - - 886.992.259 Aktiva 1.752.057.279.622 - - 267.752.882.576 (48.981.357.690) 1.970.828.804.508 Kewajiban segmen Kewajiban segmen yang tidak dapat dialokasikan 1.715.786.966.619 - - 46.476.867.376 (45.656.459.440) 1.716.607.374.555 29.331.192.495 - - 88.745.564 - 29.419.938.059 Kewajiban 1.745.118.159.114 - - 46.565.612.940 (45.656.459.440) 1.746.027.312.614 Beban penyusutan 32.497.921.611 - - 63.021.431 - 32.560.943.042 Pengeluaran modal 2.581.043.156 - - 35.389.034 - 2.616.432.190 Specialty Plasticizers Lain-lain Synthetic Resin Konsolidasi - 92.063.185.994 30 Juni 2002 Phthalic Anhydride Aktiva segmen Investasi pada perusahaan asosiasi dengan metode ekuitas Aktiva segmen yang tidak dapat dialokasikan 1.488.317.885.397 624.794.698.647 1.024.870.658.196 137.107.016.968 (253.310.433.167) - - - (12.708.054.006) 13.750.554.006 55.522.267.632 21.421.490.727 8.521.578.663 559.214.169 Aktiva 1.543.840.153.029 646.216.189.374 1.033.392.236.859 124.958.177.131 (77.379.091.661) 3.108.846.877.232 Kewajiban segmen Kewajiban segmen yang tidak dapat dialokasikan 1.371.038.589.432 415.946.687.891 1.393.636.574.996 133.751.861.101 (254.229.778.115) 3.060.143.935.305 3.817.651.425 14.763.591.161 420.328.066 28.930.611 Kewajiban 1.374.856.240.857 430.710.279.052 1.394.056.903.062 133.780.791.712 Beban penyusutan 23.972.708.556 3.586.691.804 14.173.563.938 142.569.927 - 41.875.534.225 Pengeluaran modal (7.876.527.100) 515.120.410 15.866.540.989 42.305.348 - 8.547.439.647 65 Lain-lain Eliminasi Eliminasi Konsolidasi - (254.229.778.115) 3.021.779.826.041 1.042.500.000 86.024.551.191 19.030.501.263 3.079.174.436.568 PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 Juni 2003 (Tidak Diaudit) Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 30. AKTIVA DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING Pada tanggal 30 Juni 2003, aktiva dan kewajiban moneter Perusahaan dan Anak perusahaan dalam mata uang asing adalah sebagai berikut: Setara dalam Rupiah dengan menggunakan Jumlah dalam Kurs pada Tanggal Mata Uang Asing Neraca Aktiva Kas dan setara kas Piutang usaha - bersih Piutang lain-lain Piutang pemegang saham dan hubungan istimewa Aktiva lain-lain AS$ AS$ AS$ 230.533 33.386.463 7.146.084 1.909.963.852 276.606.843.655 59.205.307.211 AS$ AS$ 167.546 1.770.658 1.388.119.379 14.669.901.198 AS$ 42.701.284 353.780.135.295 AS$ AS$ AS$ AS$ 5.500.000 30.785.574 6.123.268 4.426.542 45.567.500.000 255.058.482.690 50.731.278.346 36.673.900.798 AS$ 155.568.517 1.288.885.160.280 AS$ - - Jumlah Kewajiban AS$ 202.403.901 1.676.916.322.114 Aktiva (Kewajiban) Bersih (AS$ 159.702.617 ) (1.323.136.186.819 ) Jumlah Aktiva Kewajiban Pinjaman jangka pendek Hutang usaha Hutang lain -lain Biaya masih harus dibayar Hutang jangka panjang termasuk bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Hutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pada tanggal 31 Juli 2003, kurs tengah uang kertas asing dan/atau kurs transaksi yang diumumkan oleh Bank Indonesia adalah Rp 8.505 untuk AS$ 1. Jika posisi aktiva dan kewajiban bersih dalam mata uang asing pada tanggal 30 Juni 2003 dikonversi dengan kurs tengah pada tanggal 31 Juli 2003, jumlah kewajiban bersih akan naik sekitar Rp 35,13 miliar. 31. KONDISI EKONOMI Indonesia mengalami dampak memburuknya kondisi ekonomi terutama karena depresiasi mata uang. akibat utamanya adalah sangat langkanya likuiditas d an labilnya kurs mata uang, pengetatan penyediaan kredit, kenaikan harga barang dan jasa secara umum serta menurunnya kegiatan ekonomi. Kondisi ekonomi Indonesia masih akan dipengaruhi oleh ketidakpastian dalam bidang sosial dan politik. 66 PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 Juni 2003 (Tidak Diaudit) Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31. KONDISI EKONOMI (Lanjutan) Operasi Perusahaan dan Anak perusahaan telah terpengaruh secara signifikan. dan akan terus terpengaruhi pada masa yang akan datang, oleh kondisi ekonomi negara. Perusahaan dan Anak perusahaan mengalami rugi bersih yang signifikan pada tahu n 2002 dan 2001, masing-masing sebesar Rp 26,69 miliar dan Rp 293,90 miliar . yang menyebabkan defisiensi modal bersih sebesar Rp 339,84 miliar dan Rp 318,16 miliar masing-masing pada tanggal 31 Desember 2002 dan 2001. Pada tanggal 31 Desember 2001, kewajiban lancar Perusahaan dan Anak perusahaan melebihi aktiva lancarnya sebesar Rp 2.674,81 miliar. Seperti dijelaskan pada Catatan 13, 14 dan 18, Perusahaan dan Anak perusahaan juga telah melanggar beberapa pembatasan tertentu dalam perjanjian pinjaman termasuk tidak memenuhi rasio keuangan yang disyaratkan dan tidak dapat membayar pokok pinjaman beserta bunganya pada saat jatuh tempo. Jumlah saldo pinjaman beserta bunga yang masih harus dibayar masing-masing sebesar Rp 2.455,41 miliar (terdiri dari AS$ 215,0 6 juta dan Rp 218,76 miliar) dan Rp 507,99 miliar (terdiri dari AS$ 37,38 juta dan Rp 119,21 miliar) pada tanggal 31 Desember 2001. Sebagai akibatnya. para pemberi pinjaman dapat menyatakan seluruh saldo hutang tersebut jatuh tempo dan dilunasi dengan segera. Pada tahun 2002, sebagian besar pinjaman anak perusahaan telah dialihkan dari para krediturnya kepada kreditur lainnya. Sebagai bagian dari ketentuan pembayaran kembali yang baru dari pinjaman-pinjaman tertentu, Anak-anak perusahaan diharuskan untuk membayar sebagian pinjamannya paling lambat pada tanggal 30 Juni 2003 dan sisa pinjaman akan dikonversikan menjadi saham anak-anak perusahaan paling lambat tanggal 31 Desember 2003. Walaupun demikian, satu anak perusahaan tidak dapat melakukan pembayaran pada tanggal 30 Juni 2003 karena masih dalam proses untuk memperoleh pendanaan (pinjaman). Untuk pinjaman -pinjaman yang belum dialihkan kepada kreditur lain sejumlah Rp 145.671.483.726 (pokok dan bunga) pada tanggal 31 Desember 2002, anak-anak perusahaan masih dalam proses negosiasi dengan para kreditunya untuk merestrukturisasi pinjamannya masing-masing, dimana hasilnya tidak dapat ditentukan pada saat ini. Sebagai tanggapan terhadap kondisi ekonomi tersebut, Perusahaan dan Anak perusahaan telah dan akan terus melakukan hal-hal sebagai berikut: a. Melanjutkan negosiasi dengan para kreditur untuk mencapai kesepakatan dalam merestrukturisasi pinjaman yang telah ada. b. Melanjutkan penggunaan teknik produksi yang paling efisien dan program pengurangan biaya untuk memaksimalkan efisiensi operasi dan marjin laba. c. Mengintensifkan penelitian dan pengembangan untuk mengembangkan produk. pasar dan pemasok baru. d. Melanjutkan negosiasi dengan para bankir atau investor lain untuk mendapatkan dana untuk pembiayaan modal kerja Perusahaan dan Anak perusahaan. e. Melanjutkan penerapan kebijakan yang ketat sehubungan dengan pemberian kredit baru dan mengelola persediaan. piutang dan arus kas secara efektif. 67 PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 Juni 2003 (Tidak Diaudit) Dengan Angka Perbandingan 30 Juni 2002 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31. KONDISI EKONOMI (Lanjutan) Laporan keuangan konsolidasi disusun atas dasar prinsip berkesinambungan, yang memungkinkan realisasi aktiva dan penyelesaian kewajiban dalam kondisi usaha normal. Kemampuan Perusahaan dan Anak perusahaan untuk melanjutkan operasinya sebagai entitas yang berkemampuan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya tergantung pada penyelesaian dari berbagai ketidakpastian yang ada, termasuk keberhasilan proses restrukturisasi dengan para kreditur, dukungan berkelanjutan dari para pemegang saham, pencapaian operasi Anak perusahaan pada tingkat yang memuaskan dan pencapaian program pemulihan ekonomi secara menyeluruh oleh Pemerintah. Pemulihan kondisi ekonomi tergantung pada kebijakan fiskal, moneter dan kebijakan lainnya yang telah dan akan diambil oleh pemerintah Indonesia, suatu tindakan yang bera da di luar kendali Perusahaan dan Anak perusahaan. Oleh karena itu, tidaklah mungkin untuk menentukan dampak masa depan kondisi ekonomi terhadap likuiditas dan pendapatan Perusahaan dan Anak perusahaan, termasuk pengaruh dari pemegang saham, pelanggan, pemasok dan kreditur. Laporan keuangan konsolidasi tidak mencakup penyesuaian -penyesuaian yang mungkin timbul dari hasil ketidakpastian ini. Laporan keuangan konsolidasi mencakup dampak kondisi ekonomi sepanjang hal itu dapat ditentukan dan diperkirakan. 32 . REKLASIFIKASI AKUN Beberapa akun dalam laporan keuangan konsolidasi tanggal 30 Juni 2002 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan konsolidasi tanggal 30 Juni 2003, dengan rincian sebagai berikut: No. 1. 2. 3. 4. Keterangan Jumlah Alasan Akun “Aktiva Tetap – Aktiva Dalam Penyelesaian“ direklasifikasi ke akun “Aktiva Yang Tidak Digunakan Dalam Operasi” 131.187.320.765 Untuk klasifikasi yang tepat Akun “Piutang lain-lain – Pihak Hubungan Istimewa“ direklas ifikasi ke akun “Piutang Pemegang Saham dan Hubungan Istimewa” 5.228.315.189 Untuk klasifikasi yang tepat Akun “Hutang Lain- lain – Pihak Ketiga” telah direklasifikasi ke akun “Hutang Jangka Panjang” 23.810.995.385 Untuk klasifikasi yang tepat Akun “Biaya yang masih harus dibayar” telah direklasifikasi ke akun “Biaya pesangon, penghargaan, dan ganti kerugian karyawan yang masih harus dibayar” 10.108.305.167 Untuk klasifikasi yang tepat 68