Gejala Ringan yang Butuh Ekstra Perhatian Media : Koran Jakarta

advertisement
Judul
Media
: Gejala Ringan yang Butuh Ekstra Perhatian
: Koran Jakarta
Wartawan
16
Tanggal : Feb
Nada Pemberitaan
2016
Halaman : 14
: ima/R 1
: Positif
Gejala Ringan yang Butuh Ekstra Perhatian
Serangan penyakit difteri di Kabupaten Cirebon saat ini sudah ditetapkan sebagai kejadian luar biasa (KLB).
Tak hanya merenggut tiga nyawa balita, penyakit ini dikabarkan pula juga sudah menjangkiti warga.
Penyakit difteri yang disebabkan infeksi bakteri coryne-bacterium diphtheriae adalah bakteri yang menyetang
bagian selaput lendir tenggorokan. Jauh sebelum kasus Cirebon, kejadian serupa juga pernah terjadi Jawa
Timur, tercatat sepanjang 2012 ditemukan 762 kasus penyakit difteri dan menyebabkan 29 penderita
meninggal.
Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Timur, kasus difteri pada 2012 mening-kat dibandingkan 2011 yang
mencapai 664 kasus dan menyebabkan 20 orang meninggal. Mereka menetapkan status kejadian luar biasa
(KLB) sejak 2011. Kejadian tersebut seolah kembali terulang, kali ini Cirebon. Kota yang terkenal dengan
lezatnya kuliner empat gentong ini juga sudah menetapkan status KLB untuk wilayahnya.
Penyakit difteri awalnya menjangkitiempat warga BlokPu-hun, Desa / Sampih, Kecamatan Susu-kan Lebak,
Kabupaten Cirebon, pada akhir Desember 2015. Dari empat warga itu, tiga di antaranya meninggal setelah
sempat menjalani perawatan di RSUD Gunung Jati Cirebon.
Sebagai tindak lanjut, wilayah Blok Puhun diisolasi untuk memutus penyebaran penyakit mematikan ini,
bahkan orang tua dan kerabat yang menunggui penderita difteri di rumah sakit, juga sementara dilarang
untuk pulang.
Lalu untuk menghindari semakin merebaknya wabah ini, menurut keterangan Dinkes Kabupaten Cirebon,
pihaknya sudah menurunkan tim untuk melakukan imunisasi terhadap lebih dari 30 bayi di Blok Puhun. Selain
itu, juga dilakukan pembagian obat antibiotik erythromycin kepada sedikitnya 200 warga yang ada di sana.
Sementara itu Kabid Pelayanan RSUD Cideres, Dokter Harizal mengatakan, difteri adalah penyakit yang
bersumber dari bakteri corynebac-terium diphtheria yang menyerang melalui pemapasan. Jika tidak segera
ditangani intensif, bisa mengakibatkan penderitanya meninggal. "Difteri sangat mudah menular melalui
droplet (partikel air) dan udara," katanya.
Sebabkan Kerusakan Jantung Mungkin tak banyak orang yang mengetahui kabar keberadaan penyakit jenis
ini Keganasan bakteri ini sudah diketahui sejak zaman dahulu, penemunya adalah bakteriolog Jerman, Edwin
Klebs (1834-1912) dan Friedrich Loffler (1852-1915).
Bentuk bakteri ini sangat kecil, ditandai dengan tidak berkapsul, tidak berspora, tak bergerak,
kelompokbakteri ini akanber- hubungan satu sama lain dan membentuk seperti huruf Tionghoa. Meski
terkesan tidak agresif, keberadaan bakteri sangat ditakuti karena keganasannya. Dikutip dari MayoClin-ic.
bakteri ini dapat menginfeksi selaput lendir dan tenggorokan. Difteri umumnya dapat menyebabkan sakit
tenggorokan, demam, kelenjar bengkak, dan lemas. Dalam tahap lanjut, difteri bisa menyebabkan kerusakan
pada jantung..ginjal dan sistem sara! Kondisi seperti-itu pada akhirnya bisa berakibat Sangat fatal dan
berujung pada kematian.
Tanda dan gejala difteri meliputi, sakit tenggorokan dan suara serak, nyeri saat menelan, pembengkakan
kelenjar (kelenjar getah bening membesar) di leher, dan terbentuknya sebuah membran tebal abu-abu
menutupi tenggorokan dan amandel, sulit bernapas atau napas cepat, demam, dan meng-gigilSelanjutnya, tanda dan gejala biasanya mulai muncul 2-5 hari setelah seseorang menjadi terinfeksi. Orang
yang terinfeksi bakteri ini sebelumnya tidak merasakan tanda-tanda yang aneh pada tubuhnya, atau tidak
bergejala.
Alhasil berangkat dari ketidaktahuan ini, banyak orang yang sebenarnya terjangkit bakteri ini menjadi carter
(pembawa) difteri. Sumber penularan penyakit difteri ini adalah manusia, baik sebagai penderita maupun
sebagai pembawa.
Tipe kedua dari difteri dapat mempengaruhi kulit, menyebabkan nyeri kemerahan, dan bengkak yang khas
terkait dengan infeksi bakteri kulit lainnya. Sementara itu pada kasus yang jarang, infeksi difteri juga
mempengaruhi mata.! ima/R-1
Kategori : 5.11 Pencegahan dan Pengendalian Penyakit , 5.5 P2PL
Download