TEORI TENTANG PEMBANGUNAN Harus diakui bahwa teori pembangunan yg ada saat ini didominasi oleh pemikiran para pakar barat yg gagasannya tidak lepas dr konteks situasi yg terjadi disekitar kehidupan mereka. Ada perbedaan yg cukup tajam berkaitan dgn keadaan masyarakat, tata nilai yg diyakini dan kelembagaan di suatu negara. Walaupun demikian teori yg dikemukan telah memberikan kontribusi besar terhadap pelaksanaan pembangunan serta dinamika ilmiah. Pembangunan ekonomi bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat dalam rangka mencapai kemakmuran, yg ditunjukkan peningkatan pendapatan per kapita dlm jk panjang. Dalam proses pembangunan, pasti menimbulkan dampat positif dan negatif. Utk itu sebelum melaksanakan pembangunan pemerintah/negara hrs mengetahui karakteristik masyarakatnya shg dampak negatif dr pembangunan dapat diminimalisasi /dikurangi bahkan dihilangkan. Oleh krn itu perlu indikator2 yg dpt dijadikan tolok ukur terjadinya pembangunan. Pengertian dan makna pembangunan Dilihat secara dinamis dan bukan dilihat sbg konsep statis. Pembangunan: suatu orientasi dan kegiatan usaha yg tanpa akhir. Proses pembangunan: suatu perubahan sosial budaya; tergantung kpd manusia dan struktur sosialnya, jadi bukan hanya dikonsepsikan sbg usaha pemerintah belaka. Pembagunan ekonomi dpt didefinisikan sbg “suatu rangkaian proses kegiatan yg dilakukan oleh suatu negara utk mengembangkan kegiatan/aktifitas ekonomi utk meningkatkan taraf hidup/kemakmuran (income per capita) dlm jk panjang”. Kemakmuran ditunjukkan meningkatnya pendapatan per kapita masyarakat (Pendapatan Domestik Bruto atau GDP), adanya keseimbangan antara penawaran/supply dan permintaan/demand di pasar. Arsyad (1999): ekonomi pembangunan sbg “suatu cabang ilmu ekonomi yang menganalisa masalah-masalah yg dihadapi negara sedang berkembang dan mencari cara-cara utk mengatasi masalah-masalah itu agar negara-negara tersebut dapat membangun ekonominya lebih cepat lagi”. Meier (Kuncoro, 1997;17), paling banyak diterima: pembangunan ekonomi: “suatu proses dimana pendapatan per kapita suatu negara meningkat selama kurun waktu yang panjang, dengan catatan bahwa jumlah penduduk yg hidup dibawah garis kemiskinan absolut tdk meningkat dan distribusi pendapatan tidak semakin timpang”. Proses pembangunan menghendaki adanya pertumbuhan ekonomi yg diikuti perubahan (growth plus change) dalam: 1. Perubahan struktur ekonomi, dr pertanian ke industri atau jasa; 2. Perubahan kelembagaan, baik lewat regulasi mmaupun reformasi kelembagaan. Menurut para pakar, pembangunan ekonomi dan politik, dpt diklasifikasikan secara sosiologis dlm 3 kategori, yaitu: a. Masyarakat yg masih tradisional, masyarakat yg bersifat transisional (peralihan), dan b. Masyarakat yg sdh maju (modern). Pembangunan Ekonomi Dan Pertumbuhan Ekonomi Keberhasilan pembangunan ekonomi suatu negara ditunjukkan oleh: 1. Pendekatan kebutuhan pokok (basic needs); 2. Meningkatnya rasa harga diri (self-esteem) masyarakat sbg manusia; 3. Meningkatnya kemampuan masyarakat untuk memilih. Dari definisi tsb, ekonomi pembangunan mempunyai pengertian: a. Suatu proses perubahan yg terjadi terus menerus; b. Usaha utk menaikkan pendapatan/kapita; c. Pendapatan/kap hrs terus berlangsung dlm jk panjang; d. Perbaikan sistem kelembagaan, bidang organisasi/institusi dan bidang regulasi (formal/informal) e. Pertumbuhan ekonomi diartikan sbg kenaikan GDP/GNP tanpa memandang apakah kenaikan itu lebih besar/kecil dr pertumbuhan penduduk, atau apakah terjadi perubahan struktur ekonomi atu tidak. f. Suatu perekonomian dpt dikatakan berkembang jika pendapatan per kapita menunjukkan kecenderungan jk panjang naik. g. Namun demikian, tdk berarti pendapatan/kap akan mengalami kenaikan terus menerus. h. Adanya resesi dunia, kekacauan politik, penurunan ekspor dpt mengakibatkan penurunan tingkat kegiatan ekonomi. Aliran klasik: bertumpu pd akumulasi modal Perkembangan ekonomi dan peningkatan pendapatan nasional dipengaruhi secara cukup signifikan oleh akselerasi teknologi dan pertumbuhan penduduk. Tokoh aliran klasik: Adam Smith; David Ricardo; Sir Thomas Robert Malthus. ADAM SMITH Agar produktivitas baik secara individual, perusahaan maupun nasional agregat meningkat spesialisasi atau pembagian kerja mutlak diperlukan. Terlebih dahulu modal hrs terkumpul dan pasar senantiasa diperluas termasuk pasar di luar negeri. Pengumpulan modal dpt dilakukan jika masyarakat memiliki kemampuan menabung yg tinggi. kemampuan menabung lebih banyak dimiliki pengelola sumber daya. Menurut A. Smith, pertumbuhan ekonomi bersifat simultan dan kumulatif, dlm arti bila: a. Peningkatan kinerja di suatu sektor tercipta, keadaan ini akan memberikan daya tarik bagi pemilik utk menanamkan modalnya. b. Kemajuan teknologi dan spesialisasi akan terwujud yg akan mempertinggi produktivitas agregat. Peningkatan produktivitas akan meningkatkan pendapatan nasional yg akan memperbesar tabungan agregat yg bermanfaat utk kegiatan investasi. DAVID RICARDO - Murid kesayangan A. Smith Dlm strukutr perekonomian masyarakat ada 3 kelompok: 1. Pemilik modal; menyediakan dana serta peralatan diperlukan utk menjalankan proses produksi yang berarti berjalannya roda perekonomian nasional. Imbalannya mereka mendapatkan bunga atas modal. 2. Buruh atau pekerja; pelaku ekonomi yg memberi tenaganya kpd pemilik modal. Berkat mereka peralatan produksi dpt dioperasikan. Pekerja mendapat upah. 3. Tuan tanah. Mendapatkan sewa atas tanah Para pemilik modal dinilai paling dominan peranannya krn investasi mereka mempercepat laju pembangunan nasional dpt direlaisasikan. Sir Thomas Robert Malthus – ahli Demografi Teorinya yg terkenal dgn deret hitung dan deret ukur utk menganalisis kemampuan menyediakan pangan dan kebutuhan pangan. Jumlah penduduk dpt menjadi kekuatan potensial, paling tdk sbg pasar. Teori pembangunan oleh Karl Marx Ahli politik, pakar sosiologi, penulis buku Das Kapital dan sekaligus penghujat keberadaan Tuhan serta mengemukan teori yg berlawanan dgn pemikir barat spt. David Ricardi dan A.Smith. Mengganggap teori barat bersifat menindas. Landasan teorinya kelompok masyarakat terdiri atas kelas yg berlawanan: antara pemilik tanah dan bukan pemilik atau pemodal dgn bukan pemodal. Karl Marx: kondisi perekonomian suatu negara terbentuk oleh tahapan perkembangan sejarah masyarakat: 1. Masyarakat Komunal Primitif; 2. Masyarakat Perbudakan; 3. Masyarakat Feodal; 4. Masyarakat Kapitalis; 5. Masyarakat Sosialis. Karl Marx tdk menyukai sistem sosial yg bersifat kapitalis dan ia menginginkan sistem tersebut hancur. Menurutnya, persaingan bebas menjadikan yg kecil dan lemah akan tersisih serta menyisakan segelintir orang yg kuat. Dgn demikian terjadi pemusatan kekuatan usaha kpd sebagian kecil anggota masyarakat. Para pelaku ekonomi yg kecil/lemah kemudian bergabung dgn yg kuat. Selanjutnya perusahaan bergabung akan semakin banyak jumlahnya sehingga terwujudlah kondisi yg monopolistis. ALIRAN NEO KLASIK Thn 1870, berkembanglah aliran yang meneruskan dan memodifikasi aliran klasik. Modifikasi dilakukan krn kemajuan teknologi dan penemuan sumber produksi yg baru. Aliran neo klasik juga menekankan pentingnya peranan tk bunga, yakni harga modal yg menghubungkan antara nilai saat ini dgn nilai yg akan datang. Beberapa pemikiran yg dicetuskan aliran neo klasik Akumulasi kapital. Perkembangan sbg proses yg berlangsung secara gradual. Perkembangan perekonomian sbg proses yg berlangsung secara selaras. Sikap optimis terhadap kemajuan perekonomian. Aspek perkembangan ekonomi internasional. Akumulasi capital Tingkat bunga dan pendapatan akan menentukan tingginya tk tabungan. Semakin rendah tk bunga kredit, kecenderungan utk melakukan penanaman modal akan semakin besar. Perekonomian juga hrs dijaga sebaik-baiknya agar berada dlm kondisi full employment dgn memperbanyak pengerjaan proyek pekerjaan umum. Perkembangan sbg proses yg berlangsung secara gradual Alfred Marshall: perkembangan ekonomi merupakan proses yg berlangsung secara bertahap atau evolusioner. Apabila tercipta penemuan baru atau perkembangan teknologi, sesungguhnya merupakan kelanjutan dr proses sebelumnya. Perkembangan merupakan mata rantai yg berkesinambungan. Perkembangan perekonomian sbg proses yg berlangsung secara selaras Selaras: suatu proses menjadikan beberapa unsur tumbuh bersama. Apabila suatu penemuan baru yg mampu menaikkan jumlah produksi keseluruhan tercipta, akan diperlukan lebih banyak tenaga terampil utk menjalankannya. Sikap optimis terhadap kemajuan perekonomian Manusia pasti akan menemukan cara atau metode utk mengatasi permasalahan terutama dalam bidang perekonomian yg menghambatnya dan menyikapi berbagai keterbatasan yg mengukungnya. Aspek perkembangan ekonomi internasional 5 tahapan 1. Mula2 suatu negara merupakan negara peminjam modal murni atau disebut debitor yg belum mapan (immature debitor). 2. Kemudian, krn berhasil memanfaatkan modal dgn baik, negara tersebut mampu membayar bunganya ttp pokok hutang belum. 3. Seiring dgn meningkatnya pendapatan nasional, sebagian pendapatan digunakan utk melunasi hutang dan sebagian lainnya dipinjamkan kpd negara lain yg membutuhkannya. Pd tahap ini menjadi negara debitor yg mapan (mature debitor). 4. Bunga atau cicilan yg diterimanya dr negara lain sudah lebih besar lebih besar dr cicilan yg harus dibayar kpd kreditor. Pd tahap ini menjadi kreditor yg belum mapan (immature creditor). 5. Hanya tinggal menerima pembayaran cicilan hutang+bunga dr negara yg dipinjamai. Telah menjadi kreditor mapan (mature creditor) Peran wiraswasta penting teori Joseph Schumpter Inovasi yg dilakukan kalangan wiraswasta berwujud: a. Memperkenalkam barang yg baru dgn kwalitas yg baik; b. Menemukan semacam metode produksi yg baru; c. Menciptakan daerah pemasaran baru bagi perusahaan; d. Menemukan sumber daya ekonomi baru yg sebelumnya blm diketahui manfaatnya; e. Menerapkan bentuk atau struktur organisasi baru bagi perusahaan dan industri yg mampu menciptakan kondisi lebih baik bagi kemajuan. Contoh: Taiwan yg mampu memperoleh banyak devisa krn kemajuan industri rumah tangganya. Teori Pembangunan Hollis Chenery Memperkenalkan pola pembangunan (pattern of development) yg menitikberatkan pd tahap perubahan struktur dlm sistem perekonomian dan struktur kelembagaan yg terdapat pd negara berkembang. Negara berkembang akan mengalami transformasi dr tatanan perekonomian tradisional (pertanian) menuju sektor industri. TEORI KETERGANTUNGAN Berawal dr diskusi negara para pakar ekonomi di kawasan Amerika Latin, penggagas awal Paul Baran menciptakan model dasar tesis alternatif ttg keterbelakangan yg dialami oleh banyak di antara negara berkembang mencoba utk dijelaskan yaitu negara berkembang dan negara maju. Andre G. Frank, mengelompokkan negara maju sbg negara metropolis maju (developed metropolis countries) dan negara berkembang dlm satelit terbelakang (satelite underdeveloped countries). Shamir Amin: membagi kutub perekonomian dunia menjadi negara maju di bagian pusat (core) dan negara miskin di bagian pinggiran (pheriphere). Hubungan antara negara maju dan negara miskin merupakan keadaan yg bersifat eksploitatif. Negara maju dgn kekuatannya mendominasi negara berkembang. Investasi yg dilaksanakan oleh perusahaan multinasional dinegara berkembang barangkali mampu meningkatkan pendapatan nasional kotor, ttp hanya memiliki akses kpd kekuasaan. Apalagi keuntungan yg diperoleh dr hasil eksploitasi sumber daya yg ada. 3 hubungan antara negara maju dan negara berkembang A.G.Frank 1. Negara maju akan berkembang pesat dan negara berkembang tetaplah negara berkembang; 2. Negara berkembang akan mampu mengalami perkembangan ekonomi yg sehat bila tdk tergantung kpd negara maju; 3. Negara berkembang yg saat ini masih terbelakang adalah negara yg masa lalu memiliki kaitan dgn negara maju yg menguasainya, T . Dos Santos menyatakan: Penyebab ktergantungan negara berkembang terhadap negara maju disebabkan oleh aspek internal: perekonomian dalam negeri, sikap konsumptif, serta ketergantungan perdagangan dgn negara maju. Ada 3 hal ketergantungan negara berkembang: 1. Ketergantungan kolonial (Colonial dependence); 2. Ketergantungan industri dan keuangan (industrial and finacial dependence); 3. Ketergantungan teknologi industri (industrial technology dependence); Pakar teori ketergantungan mengganggap bahwa lembaga perekonomian internasional spt IMF dan World Bank berperan besar dlm menciptakan ketergantungan dan keterpurukan sistem perekonomian negara berkembang. Bantuan yg diberikan tdk lepas dr kepentingan tertentu negara pemberi bantuan utk melanggengkan dominasinya. Bantuan barang sering kali tidak memiliki manfaat nyata krn teknologi terlalu tinggi dan sulit dikuasai oleh negara berkembang. Tenaga ahli yg diperbantukan tdk mampu memberikan bantuan yg tepat walaupun telah digaji dgn besaran yg tinggi sehingga menghabiskan uang saja. Kelemahan teori ketergantungan Terlalu mengedepankan penyebab keterbelakangan negara berkembang krn interaksi dgn negara maju; Faktor internal juga sering berperan, misalnya korupsi, kolusi dan nepotisme. Hanya memaparkan penyebab keterpurukan tanpa mampu menawarkan solusi yg realistis.