ANALISIS LAPORAN ARUS KAS ( METODE LANGSUNG) PADA PT. WIJAYA KARYA, TBK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Rieske Anwar, Mursidah Nurfadillah STIE Muhammadiyah Samarinda ABSTRACT The purpose of research is to determine the cash flow statement on PT. Wijaya Karya, Tbk. Method used by descriptive analysis method, while analyzer used analysis of cash flow ratio, with the study of periode from 2010 to 2014, or for 5 years The research showed the company suffered financial imbalance as a result of cash flow management that is not right. Consequently the company’s financial performance tends to decrease, which means there is a possibility the company could not pay its obligations, if just using cash flows from operating activities without the use of cash flows from other activities Key words : cash flow ratio PENDAHULUAN dan kinerja ekonomi suatu perusahaan. Latar Belakang Dalam Pengukuran kinerja keuangan pengertian yang sederhana, laporan keuangan adalah laporan yang merupakan salah satu faktor yang sangat menunjukkan penting perusahaan pada saat ini atau dalam bagi sebuah perusahaan. Pengukuran kinerja keuangan tersebut dapat digunakan untuk kondisi keuangan suatu periode tertentu. menilai Laporan keuangan yang dibuat keberhasilan sebuah perusahaan dalam oleh perusahaan biasanya terdiri atas mencapai tujuan yang diinginkan. neraca, Perkembangan perusahaan keuangan berisi dapat suatu informasi laba rugi, laporan usaha perubahan modal, laporan arus kas dan dari data catatan atas laporan keuangan. Laporan tersebut yang keuangan digunakan sebagai dasar untuk posisi menentukan atau menilai posisi keuangan dilihat perusahaan laporan mengenai keuangan serta hasil yang telah dicapai perusahaan, selama periode tertentu. Informasi yang tersebut digunakan oleh pihak-pihak yang cepat dan berkesinambungan berupa berkepentingan untuk mengambil suatu informasi keputusan. Selain itu laporan keuangan laporan akuntansi keuangan dalam dapat bentuk membantu perusahaan untuk mengetahui keadaan akan dapat perusahaan dimana menilai untuk hasil analisis kemampuan memenuhi kewajiban–kewajibannya, struktur modal laporan arus kas, setiap perusahaan dapat usaha, keefektifan penggunaan aktiva, memprediksi kemajuan perusahaan di serta hal–hal lainnya yang berhubungan setiap dengan keadaan finansial perusahaan. perusahaan tidak mengalami kerugian Untuk itu setiap perusahaan diwajibkan serta kebangkrutan. Hal ini dapat dilihat menyusun dan dari penyajian laporan arus kas yang menjadikan laporan tersebut sebagai disusun oleh bagian keuangan untuk bagian mengevaluasi seluruh kegiatan yang telah laporan yang arus tidak kas terpisahkan dari tahun berjalan dilakukan penyajian laporan keuangan. perusahaan telah melakukan hal tersebut, diharapkan perusahaan. agar laporan keuangan untuk setiap periode Laba bersih yang dihasilkan suatu oleh dan perusahaan Apabila akan tetap perusahaan bukan merupakan jaminan bertahan walaupun terkadang kondisi bahwa perusahaan tersebut memiliki ekonomi tidak stabil keadaannya. uang kas yang cukup. Untuk dapat Laporan arus kas terdiri dari menjalankan operasi, melakukan investasi, penerimaan dan pengeluaran kas yang dan perusahaan diklasifikasikan menurut tiga kategori benar-benar harus memiliki kas bukan utama yaitu : aktivitas operasi, aktivitas memiliki laba bersih. Karena itu, bagi investasi, aktivitas pendanaan. Aktivitas investor untuk operasi menimbulkan pendapatan dan mana beban membayar hutang, sangat menganalisis penting sampai sejauh dari operasi utama suatu efesiensi perusahaan dalam mengelola perusahaan. Arus masuk kas terbesar dari kasnya. Untuk itu perusahaan diwajibkan operasi berasal dari pengumpulan kas menyusun pelanggan. Arus keluar laporan arus kas dan kas operasi menjadikan laporan tersebut sebagai meliputi pembayaran terhadap pemasok bagian dan karyawan, serta pembayaran bunga yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. dan pajak. Arus kas operasi dicatat pada Tujuan utama laporan arus kas bagian awal laporan arus kas, karena arus adalah menyajikan informasi yang saling kas operasi merupakan sumber kas terkait terbesar antara pengeluaran kas penerimaan suatu dan dan sangat penting untuk perusahaan sebagian besar perusahaan. Kegagalan selama satu periode. Dengan dibuatnya operasi perusahaan untuk menghasilkan arus kas masuk yang besar untuk suatu terhadap pemegang periode yang panjang dapat merupakan deviden dan tanda adanya kesulitan pada perusahaan. perbendaharaan. saham seperti pembelian saham Asumsi bahwa Aktivitas investasi meningkatkan dan ketersediaan kas yang tinggi dari aktivitas menurunkan aktiva jangka panjang yang pendanaan akan mempengaruhi jumlah digunakan perusahaan untuk melakukan aktiva kegiatannya. Pada laporan arus kas memungkinkan kegiatan investasi mencakup lebih dari memiliki tingkat likuiditas yang tinggi sekedar pembelian dan penjualan aktiva untuk yang digolongkan sebagai investasi di pendeknya. neraca. Pemberian berupa kas sehingga perusahaan membayar untuk kewajiban jangka juga PT. Wijaya Karya, Tbk merupakan investasi salah satu Badan Usaha Milik Negara yang karena pinjaman menciptakan piutang bergerak di bidang konstruksi di Indonesia kepada peminjam. Pelunasan pinjaman yang didirikan pada tanggal 29 Maret tersebut juga dilaporkan sebagai kegiatan 1961 investasi pada laporan arus kas. Kegiatan Negara/PN "Widjaja Karja" dan mulai investasi juga merupakan perolehan dan beroperasi secara komersial pada tahun penjualan aktiva yang digunakan dalam 1961. Selanjutnya PT. Wijaya Karya operasi. Karena itu, penjualan aktiva (Persero) tetap dan penjualan investasi merupakan pengembangan arus kas masuk dari kegiatan investasi. pemasangan jaringan listrik tegangan merupakan suatu Aktivitas pinjaman lancar kegiatan pendanaan meliputi dengan nama Tbk Perusahaan terus mengalami jadi pemborong rendah, menengah, dan tinggi hingga kegiatan untuk memperoleh kas dari pada investor dan kreditor yang diperlukan perusahaan berubah status untuk menjalankan dan melanjutkan Perseroan Terbatas Wijaya kegiatan perusahaan. (Persero). pendanaan mencakup saham, peminjaman Kegiatan pengeluaran uang tanggal 20 Desember 1972 menjadi Karya Perumusan Masalah dengan Bagaimanakah kinerja keuangan PT. mengeluarkan wessel bayar dan pinjaman Wijaya Karya, Tbk berdasarkan analisis obligasi, laporan arus kas (metode langsung) penjualan perbendaharaan, dan saham pembayaran periode 2010-2014 ?” Tujuan Penelitian bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai Untuk menghitung dan menganalisis dalam pengambilan keputusan ekonomi. laporan arus kas pada PT. Wijaya Karya, Pada umumnya analisis laporan Tbk dalam periode tahun 2010 hingga keuangan merupakan suatu proses yang tahun 2014. memerlukan TINJAUAN PUSTAKA membantu mengevaluasi posisi keuangan Laporan Keuangan suatu pertimbangan perusahaan, dalam tujuannya untuk Laporan keuangan pada perusahaan menentukan prediksi mengenai kondisi merupakan hasil akhir dari kegiatan dan kinerja perusahaan di masa yang akan akuntansi datang. Analisis Laporan Keuangan juga (siklus akuntansi) yang mencerminkan kondisi keuangan dan hasil dapat diartikan operasi perusahaan. Dalam upaya untuk mempelajari data-data keuangan agar membuat keputusan yang rasional, pihak dapat dipahami dengan mudah untuk ekstern perusahaan maupun pihak intern memahami perusahaan menggunakan suatu alat perkembangan suatu perusahaan dengan analisis laporan keuangan yang disajikan cara oleh perusahaan yang bersangkutan. Di keuangan yang terdapat dalam suatu bawah laporan ini merupakan beberapa suatu proses untuk posisi mempelajari keuangan, keuangan dan hubungan sehingga data analisis pengertian laporan keuangan menurut laporan keuangan dapat dijadikan sebagai para ahli adalah sebagai berikut : dasar dalam pengambilan keputusan bagi Berdasarkan konsep keuangan maka laporan untuk keuangan mengukur sangat usaha dalam melakukan analisisnya tidak akan dan lepas dari peranan rasio-rasio laporan perkembangan perusahaan dari waktu ke keuangan, dengan melakukan analisis waktu dan untuk mengetahui sudah terhadap rasio-rasio keuangan akan dapat sejauh menentukan suatu keputusan yang akan mana hasil diperlukan pihak-pihak yang berkepentingan dan juga perusahaan mencapai tujuannya. Tujuan dari laporan keuangan adalah diambil. Tujuan utama analisis laporan menyediakan informasi yang menyangkut keuangan adalah untuk mengevaluasi posisi keuangan, kinerja serta perubahan situasi posisi keuangan suatu perusahaan yang memprediksi kondisi masa yang akan yang terjadi saat ini dan datang. Tentunya analisis laporan Terdapat Dua metode yang dapat keuangan memiliki tujuan agar informasi digunakan yang didapat relevan. melaporkan jumlah arus kas bersih dari Laporan Arus Kas aktivitas operasi, aktivitas investasi dan Laporan arus kas merupakan salah untuk menghitung aktivitas pendanaan menurut Sofyan satu kompenen laporan keuangan yang Syafri Harahap (2002:96) yaitu : berisi informasi yang menggambarkan a) Metode langsung perputaran uang (kas dan bank) selama Arus kas disusun berdasarkan periode buku besar kas perusahaan tertentu. penyajiannya jenis Informasi diklasifikasikan kegiatan yang ini menurut selama menyebabkan satu periode dan pelaporan arus kas dilakukan terjadinya arus kas masuk dan arus kas dengan keluar. Kegiatan perusahaan umumnya kelompok-kelompok terdiri dari tiga jenis yaitu, kegiatan penerimaan operasional, pengeluaran kas dari kegiatan kegiatan investasi dan kegiatan pendanaan. melaporkan kas dan operasi secara lengkap, dan Laporan arus kas merupakan salah dilanjutkan dengan kegiatan satu laporan keuangan yang berguna bagi manajer untuk menilai operasi masa lalu investasi dan pendanaan. b) Metode tidak langsung untuk merencanakan aktivitas investasi Penyajiannya dimulai dari serta laba bersih dan pembiayaan Adakalanya di masa perusahaan depan. besar yang rugi selanjutnya disesuaikan memiliki laba bersih yang sangat besar dengan ternyata tidak memiliki kas yang cukup mengurangi perubahan dalam untuk dan pos-pos yang mempengaruhi membeli perlengkapan. Itu berarti laba kegiatan operasional seperti bersih yang diperoleh suatu perusahaan penyusutan, naik turun pos belum aktiva da utang lancar. membayar menjamin dan gaji pegawai bahwa perusahaan tersebut memiIiki uang kas yang cukup Seperti menambah atau halnya dengan metode cara terbaik untuk untuk membiayai perusahaan. langsung, Metode Penyusunan Laporan Arus Kas menampilkan metode tidak langsung adalah dengan melihat laporan laba rugi kas dari kegiatan investasi dan keuangan akun demi akunnya. Perbedaan antara adalah sama penyajiannya. kedua metode terletak pada penyajian Analisis Laporan Arus Kas arus kas berasal dari kegiatan operasi. Analisis laporan arus kas ini Dengan metode langsung, arus kas dari menggunakan komponen neraca dan laba kegiatan operasional dirinci menjadi arus rugi sebagai alat analisis rasio. Menurut kas masuk dan arus kas keluar. Arus kas Darsono dan Ashari dalam bukunya masuk dan keluar dirinci lebih lanjut “Pedoman Praktis Memahami Laporan dalam beberapa jenis penerimaan atau Keuangan” (2005:91), alat analisis rasio pengeluaran kas. laporan arus kas yang diperlukan untuk Sementara itu dengan metode tidak langsung, arus kas dari opersional ditentukan dengan cara mengoreksi laba menilai kinerja keuangan perusahaan antara lain : 1. Rasio Arus Kas Operasi bersih yang dilaporkan di laporan laba (AKO) rugi dengan beberapa hal seperti biaya Rasio penyusutan, kenaikan harta lancar dan menghitung hutang lancar serta laba/rugi karena arus kas operasi dalam pelepasan investasi. membayar arus kas operasi kemampuan kewajiban Arus kas yang berasal dari kegiatan lancar. Rasio ini diperoleh operasional dirinci menjadi penerimaan dengan membagi jumlah dari berbagai sumber yang merupakan arus kas operasi dengan kegiatan operasional dan pengeluaran kas kewajiban lancar. untuk berbagai kegiatan operasional. Arus Apabila kas dari kegiatan investasi dan keuangan menunjukkan bahwa rasio juga dirinci menurut jenis-jenis kegiatan arus kas operasi berada di yang bawah satu yang berarti mengakibatkan penerimaan dan Perbedaan antara timbulnya pengeluaran metode kas. terdapat analisis ini kemungkinan langsung perusahaan tidak mampu dengan metode tidak langsung terletak membayar kewajiban lancar, pada penyajian arus kas berasal dari tanpa menggunakan arus kegiatan operasi, sementaa itu baik aliran kas dari aktivitas lain. Dalam 2. perusahaan, aktivitas normal adalah aktivitas utama yang kas dari operasi tambah pembayaran bunga dan pembayaran pajak merupakan kegiatan yang dibagi pembayaran bunga. terus menerus. Dengan rasio yang besar Rasio Cakupan Arus Dana menunjukkan bahwa arus (CAD) kas Rasio ini digunakan untuk kemampuan yang lebih baik mengetahui kemampuan dalam perusahaan dalam bunga menghasilkan kas guna operasi mempunyai menutup biaya sehingga kemungkinan perusahaan membayar tidak mampu membayar komitmen-komitmennya bunga sangat kecil. (bunga, pajak, dan dividen preferen). 4. Rasio Cakupan Kas terhadap Hutang Lancar Rasio yang besar menunjukkan (CKHL) ini mengukur kemampuan yang lebih baik kemampuan perusahaan dari dalam membayar hutang laba bahwa sebelum pajak dalam 3. arus menutup Rasio lancar berdasarkan arus komitmen-komitmen yang kas operasi bersih. Rasio ini jatuh tempo dalam satu diperoleh dengan arus kas tahun. operasi ditambah dividen Rasio Cakupan Kas kas dibagi dengan hutang terhadap Bunga (CKB) lancar. Rasio ini digunakan untuk Rasio mengetahui kemampuan menunjukkan kemampuan perusahaan dalam yang rendah dari arus kas membayar bunga atas hutang yang telah ada. Rasio ini diperoleh dengan operasi yang dalam hutang lancar. rendah menutup 5. Rasio Pengeluaran Modal Rasio yang cukup rendah (PM) menunjukkan Rasio ini digunakan untuk perusahaan mengukur modal tersedia kemampuan yang kurang untuk baik investasi dan mempunyai dalam membayar pembayaran hutang yang semua kewajibannya dari ada. Rasio ini diperoleh arus kas yang berasal dari dengan arus kas operasi aktivitas dibagi dengan pengeluaran perusahaan. modal. 7. Rasio 6. bahwa yang tinggi Rasio normal Arus operasi Kas Bersih Bebas (AKBB) menunjukkan kemampuan Rasio ini diperoleh dari yang tinggi dari arus kas (laba bersih + beban bunga dalam diakui dan dikapitalisasi + membiayai pengeluaran modal. depresiasi dan amortisasi + Rasio Total Hutang (TH) biaya sewa dan leasing Rasio operasi + ini menunjukkan dividen yang jangka waktu pembayaran diumumkan + pengeluaran hutang oleh perusahaan modal) dengan asumsi semua arus operasi + proporsi hutang kas jangka panjang + proporsi operasi digunakan dibagi untuk membayar hutang. sekarang Dengan mengetahui rasio leasing yang dikapitalisasi). ini, kita bisa menganalisis Rasio ini berguna untuk dalam jangka waktu berapa mengukur lama perusahaan perusahaan akan dari (biaya kewajiban kemampuan dalam mampu membayar hutang memenuhi kewajiban kas di dengan menggunakan arus masa mendatang dengan kas yang dihasilkan dari menggunakan aktivitas operasi. perusahaan. operasioanal arus kas 8. Rasio Kecukupan Arus Kas (2005:91-93) merumuskan rasio arus kas (KAK) sebagai berikut : Rasio ini diperoleh dengan a. Rasio Arus Kas Operasi (AKO) laba sebelum pajak dan Rasio bunga - pembayaran pajak - kemampuan arus kas operasi dalam pembayaran membayar kewajiban lancar. bunga – pengeluaran modal) dibagi (rata-rata hutang arus kas operasi AKO yang menghitung Jumlah Arus Kas Operasi Kewajiban Lancar jatuh tempo setiap tahun b. Rasio Cakupan Arus Dana (CAD) selama lima tahun). Rasio ini digunakan untuk mengetahui METODE PENELITIAN kemampuan Jenis Penelitian menghasilkan Jenis penelitian termasuk dalam pnelitian komitmen-komitmennya (bunga, pajak, deskriptif kuantitatif. dan dividen preferen). Sumber data dan Jenis Data CAD Sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data ini diperoleh dengan secara langsung melakukan penelitian dilapangan dengan mempergunakan data yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia kantor perwakilan kota Balikpapan yang merupakan informasi lengkap untuk publik mengenai laporan keuangan perusahaan yang sudah go public dan perkembangan bursa saham. Adapun alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis rasio laporan arus menurut Darsono dan Anshari kas guna dalam membayar EBIT Bunga Penyesuaian Pajak Dividen Preferen Rasio Cakupan Kas terhadap Bunga (CKB) Rasio ini digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membayar bunga atas hutang yang telah ada. Rasio ini diperoleh dengan arus kas dari operasi tambah pembayaran bunga dan pembayaran pajak dibagi pembayaran bunga. CKB Alat Analisis kas, c. perusahaan Arus Kas Operasi Bunga Pajak Bunga d. Rasio Cakupan Kas terhadap Hutang Lancar (CKHL) Rasio ini mengukur kemampuan TH perusahaan dalam membayar hutang lancar berdasarkan arus kas operasi g. Arus Kas Operasi Total Hutang Rasio Arus Kas Bersih Bebas (AKBB) bersih. Rasio ini diperoleh dengan arus Rasio ini diperoleh dari (laba bersih + kas operasi ditambah dividen kas dibagi beban bunga diakui dan dikapitalisasi + dengan hutang lancar. depresiasi dan amortisasi + biaya sewa CKHL Arus Kas Operasi Dividen Kas Hutang Lancar dan leasing operasi + dividen yang diumumkan + pengeluaran e. Rasio Pengeluaran Modal (PM) modal) dibagi (biaya operasi + proporsi Rasio ini digunakan untuk mengukur hutang modal tersedia untuk investasi dan sekarang dari kewajiban leasing yang pembayaran hutang yang ada. Rasio ini dikapitalisasi). diperoleh dengan arus kas operasi dibagi AKBB jangka panjang + proporsi Laba bersih Bunga Depresiasi Sewa Leasing Dividen Biaya Bunga Sewa Hutang Jk Panjang Hutang dengan pengeluaran modal. PM f. Arus Kas Operasi Pengeluara n M odal h. Rasio Kecukupan Arus Kas (KAK) Rasio ini diperoleh dengan laba sebelum pajak dan bunga - pembayaran pajak - Rasio Total Hutang (TH) Rasio ini menunjukkan jangka waktu pembayaran bunga – pengeluaran modal) pembayaran hutang oleh perusahaan dibagi (rata-rata hutang yang jatuh tempo dengan asumsi semua arus kas operasi setiap tahun selama lima tahun). digunakan KAK untuk membayar hutang. Dengan mengetahui rasio ini, kita bisa menganalisis dalam jangka waktu berapa lama perusahaan akan mampu membayar hutang dengan menggunakan arus kas yang dihasilkan dari aktivitas operasioanal perusahaan. EBIT - Bunga - Pajak - Peng. Modal Rata - rata hutang lancar selama 5 tahun ANALISIS DAN PEMBAHASAN Berdasarkan data laporan keuangan PT. Wijaya, Tbk, maka diperoleh hasil rekapitulasi rasio arus kas dalam periode tahun 2010 - 2014. Tabel 1 Rekapitulasi Rasio Arus Kas PT. Wijaya Karya, Tbk Periode 2010 - 2014 Rasio Arus Kas Tahun AKO CAD CKB CKHL PM TH AKBB KAK 2010 0.06 3.21 39.27 0.08 1.44 0.05 0.77 0.03 2011 0.16 3.63 65.32 0.19 2.87 0.14 0.87 0.02 2012 0.07 2.65 16.58 0.09 0.91 0.06 0.17 0.02 2013 0.04 3.43 8.4 0.06 0.48 0.03 0.17 0.02 2014 0.02 3.68 5.47 0.04 0.17 0.02 0.01 -0.07 0.07 3.32 27.01 0.09 1.17 0.06 0.40 0.00 Rata-rata Pertahun Sumber : Hasil olah data Berdasarkan tabel 1 maka pembahasan Hal ini menujukkan bahwa kemampuan dari setiap rasio dapat dijelaskan sebagai kas yang dihasilkan dari arus kas berikut : operasi berada dibawah nilai satu yang 1. Rasio Arus Kas Operasi berarti Kemampuan keuangan perusahaan ditinjau rasio terdapat kemungkinan mengelola perusahaan tidak mampu membayar arus kewajiban lancar tanpa menggunakan kas operasi memiliki rata rata 0,07 per arus kas dari aktivitas lain. tahunnya. Pada periode tahun 2010 2. Rasio Cakupan Arus Dana rasio arus kas operasi PT. Wijaya Karya, Kemampuan perusahaan Tbk adalah sebesar 0,06 dan meningkat menghasilkan kas guna membayar pada tahun 2011 sebesar 0,16 akan kewajibannya tetapi peningkatan ditahun 2011 tidak cakupan arus dana memiliki rata-rata diikuti di tahun 2012 yang menurun pertahunnya 3,32. Pada tahun 2010 sebesar 0,07 yang selanjutnya pada rasio cakupan arus dana yang dianalisa tahun 2013 menurun kembali sebesar berdasarkan laporan arus kas sebesar 0,04 dan nilai terendah terjadi pada 3,21 dan mengalami peningkatan di tahun 2014 sebesar 0,02. tahun 2011 sebesar 3,63. Selanjutnya ditinjau dari dalam rasio penurunan terjadi di tahun 2012 Dari hasil perhitungan terlihat bahwa sebesar 2,65 yang kemudian terjadi kemampuan arus kas operasi untuk peningkatan kembali di tahun 2013 menutup beban bunga pada tahun sebesar 3,43. 2010 Nilai tertinggi dicapai sebesar 39,27 yang berarti pada tahun 2014 sebesar 3,68. Nilai kemampuan untuk menutup beban rasio rata-rata sebesar 3 menunjukkan bunga adalah 39 kali yang selanjutnya kemampuan laba dalam memenuhi pada tahun 2011 sebesar 65 kali, tahun kewajiban yang akan jatuh tempo 2012 sebesar 16 kali, 2013 sebesar 8 adalah sebanyak tiga kali, sedangkan kali dan tahun 2014 sebesar 5 kali. untuk tahun 2012 sebesar dua kali. Semakin besar rasio, maka dapat Rasio yang besar menunjukkan bahwa diartikan bahwa arus kas operasi kemampuan yang lebih baik dari laba mempunyai kemampuan yang baik sebelum dalam menutup beban bunga. pajak dalam menutup kewajiban yang jatuh tempo dalam satu tahun. 4. Rasio Cakupan Kas terhadap Hutang Lancar (CKHL) 3. Rasio Cakupan Kas terhadap Bunga (CKB) Kemampuan arus kas operasi untuk membayar hutang lancar perusahaan Kemampuan arus kas operasi ditinjau dari rasio terhadap bunga ditinjau dari rasio ini memiliki rata-rata pertahunnya sebesar 0,09. rata-rata pertahunnya sebesar 27,01. Dari hasil perhitungan terlihat bahwa Pada tahun 2010 kemampuan arus kas tahun 2010 nilai cakupan kas terhadap operasi dalam menutup beban bunga hutang sebesar yang selanjutnya ditahun 2011 mengalami 2011 peningkatan sebesar 0,19 lalu menurun sebesar 65,32 yang kemudian pada ditahun 2012 sebesar 0,09 dan di tahun tahun 2012 mengalami penurunan selanjutnya yang signifikan pula sebesar 16,58 dan penurunan tahun 2013 sebesar 0,06 terus menurun hingga tahun 2013 dan tahun 2014 sebesar 0,04. Hasil sebesar 8,40 dan nilai terendah pada perhitungan tahun 2014 sebesar 5,47. bahwa pada tahun 2010 kemampuan signifikan terlihat Peningkatan di tahun lancar lancar kas perusahaan dalam menutup beban 39,27. hutang cakupan sebesar terus tersebut memiliki 0,08 yang mengalami menunjukkan arus kas operasi untuk membayar Jika dilihat dan dibandingkan antara hutang lancar sebesar 0,08 kali dan tahun tahun 2011 sebesar 0,19 kali, tahun kenaikan hanya pada tahun 2011 dan 2012 sebesar 0,09 kali, tahun 2013 cenderung sebesar 0,06 kali dan pada tahun 2014 selanjutnya. sebesar 0,04 kali. Dapat dilihat 2010 hingga menurun 2014 pada terjadi tahun 6. Rasio Total Hutang perhitungan rasio ini semakin menurun Rasio ini guna menganalisis dalam yang artinya kemampuan perusahaan jangka waktu berapa lama perusahaan dalam membayar kewajiban lancar mampu membayar hutang dengan semakin rendah. menggunakan arus kas dari aktivitas 5. Rasio Pengeluaran Modal (PM) normal perusahaan. Dari hasil perhitungan terlihat bahwa Hasil perhitungan rasio total hutang rasio menunjukkan rata-rata pertahunnya pengeluaran rata-rata memiliki Hasil sebesar 0,06. Dari hasil perhitungan perhitungan juga menunjukkan tahun terlihat di tahun 2010 sebesar 0,05 2010 memiliki nilai sebesar 1,44 yang atau sebesar 5% yang berarti total berarti kemampuan arus kas operasi hutang perusahaan dijamin dengan dalam membiayai pengeluaran modal arus kas operasi bersih adalah sebesar sebesar 1,44 kali. Sedangkan pada 5%, sedangkan untuk tahun 2011 tahun 2011 mengalami peningkatan terjadi peningkatan yaitu 0,14 atau dengan nilai terbesar yaitu 2,87 yang sebesar 14%, namun di tahun-tahun kemudian ditahun selanjutnya terjadi penurunan yang selanjutnya yaitu 2012 sebesar 0,91, signifikan yaitu pada tahun 2012 tahun hingga sebesar 0,06 atau sebesar 6%, tahun mencapai nilai terendah pada tahun 2013 sebesar 0,03 atau sebesar 3% dan 2014 senilai 0,17. di nilai terendah pada tahun 2014 Rasio 1,17 modal pertahunnya. terus 2013 yang menurun sebesar rendah 0,48 menunjukkan sebesar 0,02 atau 2%. kemampuan yang rendah sedangkan Rasio yang cenderung menurun ini rasio menunjukkan yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan kemampuan yang tinggi dari arus kas mempunyai kemampuan yang kurang dalam membiayai pengeluaran modal. baik dalam membayar seluruh kewajibannya dari arus kas yang berasal Kemudian dari sangat signifikan di tahun 2012 dan aktivitas normal operasi perusahaan. ini penurunan yang 2013, selama tahun 2012 dan 2013 7. Rasio Arus Kas Bersih Bebas (AKBB) Rasio terjadi guna ada peningkatan maupun mengukur penurunan karena hasil perhitungan dalam menunjukkan jumlah yang sama yaitu dimasa sebesar 0,17 atau sebesar 17% yang mendatang dengan menggunakan arus artinya 83% adalah arus kas bebas yang kas operasi. dapat digunakan untuk investasi dan Dari hasil perhitungan menunjukkan 17% rata-rata pertahunnya sebesar 0,40 kewajiban perusahaan. atau sebesar 40% yang berarti 60% Penurunan hingga nilai terendah terjadi adalah arus yang bebas digunakan pada tahun 2014 sebesar 0,01 atau untuk 40% sebesar 1% yang artinya sebesar 99% digunakan untuk membayar semua adalah arus kas bebas yang dapat kewajiban yang akan jatuh tempo. digunakan untuk investasi sedangkan Pada menunjukkan 1% adalah kemampuan perusahaan kemampuan perusahaan sebesar 0,77 memenuhi kewajiban perusahaan yang atau sebesar 77% yang artinya arus kas akan jatuh tempo. yang bebas untuk digunakan investasi Jika dilihat kembali perubahan yag adalah senilai 23% dan 77% digunakan terjadi di tahun 2010 hingga tahun untuk membayar kewajiban yang akan 2014 terlihat bahwa rasio arus kas jatuh tempo. bersih bebas mengalami peningkatan Peningkatan terjadi ditahun 2011 yang ditahun 2010-2011 dan mengalami menunjukkan nilai sebesar 0,87 atau penurunan sebesar 87% yang artinya di tahun ini ditahun 2012 hingga 2014. kemampuan memenuhi perusahaan kewajiban investasi tahun memiliki untuk tidak arus kas sedangkan 2010 kas yang bebas digunakan yag untuk sangat membayar signifikan 8. Rasio Kecukupan Arus Kas (KAK) digunakan sebesar 13% dan 87% Rasio ini mengukur kemampuan digunakan untuk membayar kewajiban perusahaan dalam menyediakan kas perusahaan yang akan jatuh tempo. untuk memenuhi kewajiban dalam jangka lima tahun mendatang. Hasil dari perhitungan menunjukkan yang berasal dari aktivitas operasi rata-rata pertahunnya sebesar 0,004. tanpa menggunakan arus kas lain yang Hasil 2010 berasal dari arus kas dari aktivitas menunjukkan nilai sebesar 0,03 maka investasi dan arus kas dari aktivitas kemampuan pendanaan. perhitungan di tahun perusahaan dalam menyediakan kas untuk memenuhi KESIMPULAN DAN SARAN kewajiban perusahaan selama lima Kesimpulan tahun kedepan hanya 3% ditahun Berdasarkan analisis selanjutnya terjadi penurunan, dari keseluruhan maka hasil perhitungan ditahun 2011 hingga kesimpulan bahwa tiga tahun berikutnya menunjukkan keuangan PT. Wijaya Karya, Tbk periode hasil yang sama senilai 0,02 atau tahun sebesar 2% yang artinya kemampuan berdasarkan analisis laporan arus kas perusahaan dalam menghasilkan kas dapat dikatakan mengalami penurunan. untuk memenuhi kewajiban 5 tahun Saran 2010 dapat secara hingga ditarik kinerjalaporan tahun 2014 Perlunya pengelolaan yang baik atas mendatang hanya sebesar 2%. Penurunan kembali terjadi di tahun kebijakan hutang. Karena total hutang 2014 hasil perhitungan menunjukan perusahaan yang terus meningkat jika nilai -0,07 atau sebesar -7% yang tidak diikuti dengan kecukupan kas yang artinya mampu meningkat pula, maka perusahaan akan menyediakan kas untuk memenuhi terancam mengalami kebangkrutan sebab kewajiban perusahaan dalam jangka tidak dapat membayar waktu 5 tahun mendatang. Selain itu perusahaan perusahaan kewajibanya. juga perlu analisis secara meningkatkan jumlah arus kas operasi menunjukkan bahwa dengan Berdasarkanhasil keseluruhan tidak cara penjualan mengalami penurunan. Jika hal ini terus menambah kecukupan kas di masa dibiarkan maka mendatang. perusahaan tidak membayar kewajiban-kewajibannya mampu untuk hanya dengan menggunakan arus kas perusahaan jumlah laporan arus kas PT. Wijaya Karya kemungkinan agar meningkatkan dapat DAFTAR PUSTA Darsono dan Ashari, 2005, Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan, Edisi Pertama, Penerbit Andi, Yogyakarta. H, 2012, Akuntansi Keuangan Menengah Satu, Cetakan Kedua, Bumi Aksara, Jakarta. Harahap Sofyan Syafri, 2002, Teori Akuntansi Laporan Keuangan, Cetakan Ketiga, Bumi Aksara, Jakarta. Indriyo G. Basri, 2000, Manajemen Keuangan, Edisi Ketiga, BPFE, Yogyakarta. Irham Fahmi, 2012, Analisis laporan Keuangan, Cetakan Kedua, Alfabeta, Bandung. Kasmir, 2011, Analisis Laporan Keuangan, PT. Rajagrafindo Persada, Jakarta. Martono dan D. Agus Harjito, 2010, Manajemen Keuangan, EKONISIA, Yogyakarta. Mulyadi, 2007, Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen, Salemba Empat, Jakarta. Sartono Agus, 2001, Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi, Edisi Empat, BPFE, Yogyakarta. Sutrisno, 2003, Manajemen Keuangan (Teori, Konsep, dan Aplikasi), BPFE, Yogyakarta. Wibowo dan Arif Abubakar, 2009, Akuntansi Keuangan Dasar Dua, Edisi ketiga, PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta.