Enggak tau kenapa, tapi setelah ngebacain kegalauan tem en-tem en saya di facebook tentang kuliah oksigenasi, saya tergerak untuk menuliskan curhatan ini. Tulisan ini saya persembahkan untuk kalian mahasiswa keperawatan, kedokteran, kebidanan ataupun mahasiswa jurusan kesehatan lainnya. Oksigenasi yang meliputi sistem pernapasan dan kardiovaskuler beserta organnya, kelainannya dan manajemennya sering kali membuat kita frustasi. Terlebih jika kita membicarakan tentang jantung! Kalau boleh saya tuliskan katakata alay-nya adalah oksigenasi yang m embuat kita asfi ksia. Well, lupakan ke-alay-an ataupun ke-ababil-an yang tak berguna itu. Sementara itu, saya tetap akan menggukan kata-kata alay yang lebih populer di dengar kawula m uda untuk menorehkan goresan tentang oksigenasi ini. Saya juga bukan seorang ahli jantung atau ahli oksigenasi, hanya seseorang yang ingin membagi ilmu jadi mohon koreksinya bila terdapat berbagai kejanggalan. O k? Now, please check this article out, guys! Hope it’ ll be useful! Curhatan I (Jantung) Ketika Aku Mulai Mengenalmu, Mas Kardi Oleh: N. H. Widyaningtyas (RIC Keperawatan UNDIP’10) Mas Kardi, Tanpamu Aku Galau Jantung atau Cardio dalam bahasa aliennya yang akan kita sebut dalam bahasa alay Kardi, Mas Kardi adalah organ terpenting dalam tubuh kita. Dia adalah bagian terpenting dalam raga kita. Perannya sebagai blood pump demi mengedarkan zat-zat yang dibutuhkan oleh raga kita. O2 dan sari-sari makanan merupakan contoh zat penting yang dibawa dalam darah. Bagian-bagian diri Mas Kardi sebenarnya sangatlah banyak dan cukup rumit, tapi, bagian inti dari dia adalah dua serambi (atrium), dua kamar/ bilik (ventrikel), sistem konduksi/ kelistrikan dan sistem vaskuler. Ibarat rumah gitu, guys, ada halamannya, ruangan, ventilasi dan panel listrik. Kalau salah satu dari komponen itu mengalami keanehan, rasanya enggak nyaman, bukan tinggal disana?! Mas Kardi ini punya bobot sekitar 280 – 350 gram (pria) dan 230 – 300 gram (wanita). Mas Kardi juga punya fluktuasi bobot misalnya, kalau rajin body building dan olahraga, Mas Kardi juga jadi makin atletis ( sexy gitu, deh, booo… #jijay). Selain itu, sama seperti kita, seiring berjalannya waktu (semakin tua), tubuh Mas Kardi juga mengalami perubahan dan penurunan fungsi. Mas Kardi, Bagaimana Kamu bisa Membuatku tetap Hidup? Mas Kardi adalah kunci dari kehidupan manusia, dia merupakan pemompa darah. Ada beberapa istilah dalam proses memompa darah: 1. Preload : Keadaan dimana serat otot ventrikel kiri jantung memanjang atau meregang sampai akhir diastole. 2. Afterload : Tahanan yang diakibatkan oleh pompa ventrikel kiri, untuk membuka katup aorta selama sistole dan pada saat memompa darah. Berikut tabel tekanan dari rongga jantung pada periode sistole dan diastole: Lokasi Tekanan pada Saat Sistole Diastole 100 -140 mmHg 0 – 8 mmHg (akhir diastole) Ventrikel Kiri 15 – 28 mmHg 4 – 12 mmHg (akhir diastole) Arteri Pulmonalis 15 – 30 mmHg 3 – 12 mmHg Aorta 96 – 140 mmHg 60 – 90 mmHg Atrium Kanan -1 s.d. +8 mmHg - 4 – 12 mmHg - Ventrikel Kanan Atrium Kiri Mas Kardi, Kamu Dimana? Mas Kardi itu tinggalnya di rongga dada (thoraxic cavity) kita. Tepatnya di intercosta ketiga (batas atas), intercosta kelima (batas bawah) dan dua pertiga bagiannya berada di sebelah kiri garis midsternal. Mas Kardi ini tingginya sekitar 12 cm (diukur dari dasar aorta hingga apeks ventrikular kiri) dan lebarnya 8 – 9 cm. Mas Kardi, Bolehkah Aku Mengunjungi Ruang Kerjamu? Proses aliran darah dalam jantung kerap kali membuat kita bingung. Darimana kemana?! Kemanaaa.. kemana.. kemanaaaaa… Ups, kok jadi dangdutan?! Kontrol, dong! Well, sekarang, saya jelaskan dari segi medisnya terlebih dahulu. Perhatikan skema berikut! Sistem Kanan: Seluruh tubuh (vena cava) atrium kanan ventrikel kanan pulmo via arteri pulmonal Sistem Kiri: Pulmo via Vena pulmonal atrium kiri ventrikel kiri seluruh tubuh (aorta) Lho, kok begitu? Ya, memang begitu?! Sudah jelas? Kalau belum, silakan simak skema alay di bawah ini sebagai analogi untuk memahami. Kalian tahu restoran?! Tahu, laaah..!! Baik, kita analogikan pergerakan darah dalam jantung seperti pergerakan sayur-mayur nan kotor dari pasar hingga menjadi hidangan. Sayuran dari pasar (darah kotor dari seluruh tubuh ) Ruang transit sayuran (atrium kanan) Ruang cuci (ventrikel kanan) Dapur untuk diolah (pulmo) Meja pelayan untuk diantar (atrium kiri) Ruang makan pelanggan (ventrikel kiri) Hidangan dikonsumsi pelanggan (seluruh tubuh) Nah, kalau secara narasinya, begini rekan-rekan. Darah kotor dari seluruh tubuh masuk melalui vena cava menuju atrium kanan dan masuk ke ventrikel kanan melalui katup trikuspidalis. Setelah itu, dibawa ke paru-paru melalui arteri pulmonalis. Di dalam paru-paru, terdapat pertukaran gas, karbondioksida menjadi oksigen dan sebaliknya. Kemudian, darah bersih itu dikembalikan ke jantung via vena pulmonalis dan memasuki atrium kiri. Lalu, darah bersih memasuki ventrikel kiri melalui katup mitral atau bikuspidalis, baru diedarkan kembali ke seluruh tubuh via aorta. A Way to Remember… Kalau namanya orang bertamu, enggak mungkin, kan dia nyelonong langsung masuk kamar? Pasti dia harus melalui ruang tamu atau serambi.. Begitu pula dengan darah dalam tubuh kita. Di jantung, mereka akan memasuki atrium/ serambi terdahulu baru memasuki ventrikel/ bilik/ kamar.. Mas Kardi, Izinkan Aku Mengenalmu lebih dalam… Kita telah mengenal sekilas di pembukaan tadi mengenai siapa Mas Kardi dan sebagian kecil rahasia dirinya. Kini, kita akan mengenali lebih dalam mengenai bagianbagian diri Mas Kardi yang tidak banyak diketahui orang! Mas Kardi, Sang Primadona itu terdiri dari: Makro: 1. Rangka Fibrosa Rangkanya ini membatasi artria dan ventrikel. 2. Ruangan a. Kanan: serambi kanan, bilik kanan, katup trikuspidalis b. Kiri: serambi kiri, bilik kiri, katup mitral/ bikuspidalis 3. Katup a. Katup Atrioventrikular (AV) b. Katup Semilunar Mikro: 1. Lapisan Jantung a. Epikardium: pembuluh koroner, pembuluh limfe, saraf dan lemak b. Perikardium: berisikan 10- 30 ml cairan serosa bersih untuk melumasi jantung c. Miokardium: sel miokardial, sel nodal, sel purkinje d. Endokardium: persambungan tunika intima dari pembuluh darah 2. Jaringan Kelistrikan a. Nodus Sinus b. Nodus Atrioventrikular c. Kumparan His d. Cabang Kumparan e. Serat Purkinje Enzim Jantung a. Kreatine Kinase (KK/ CK): KK-BB (otak), KK-MM (otot rangka), KK-MB (jantung). jaringan KK Total# KK-MM* KK-BB* KK-MB* 97 – 100% 0% 0 – 3% 1,894 – 3,281 99 – 100% <1% <1% 356 – 402 76 – 78 % 0 – 2% 22% 162 2% 92% 6% Usus 125 – 160 3 – 4% 96% 0 – 1% Otak 157 0% 100% 0% 8,7 – 14 16 – 35 % 64 – 84% 0 – 1% Serum Normal Otot Rangka Jantung Kandung Kemih Paru-paru Note: * = dalam U/L; #= presentase total KK b. Laktat Dehidrogenase (LDH): katalisator perubahan reversibel laktat-piruvat dan menghasilkan ATP sebagai energi untuk metabolisme anaerobik. c. Aspartat Aminotransferase Wah, Mas Kardi punya Pengawal..!! Kenalan, yuuk..!! Jantung memiliki begitu banyak pembuluh yang berperan sangat penting dalam pergerakannya. Para pengawal Mas Kardi ini biasa dikenal sebagai Vaskularisasi Jantung. Ssssttt.. Tanpa mereka, Mas Kardi takkan mampu bertahan, lhoo… Berikut adalah pembuluh-pembuluh di Jantung: 1. Arteri Koronari a. Arteri Koronari Kanan i. Cabang Konus ii. Arteri Sinus Nodus iii. Cabang Ventrikuler Kanan iv. Cabang Arterial Kanan v. Cabang Marginal Akut vi. Cabang Nodus AV vii. Cabang Penurunan Posterior viii. Cabang Ventrikuler Kiri ix. Cabang Arterial Kiri b. Arteri Koronari Kiri i. Arteri Penurunan Anterior Kiri 1) Cabang Diagonal Pertama 2) Cabang Septal Pertama 3) Cabang Ventrikular Kanan 4) Cabang Septal Minor 5) Cabang Diagonal Kedua 6) Cabang Apikal ii. Arteri Sirkumfleks 1) Cabang Arteri Sirkumpfleks 2) Arteri Sinus Nodus 3) Cabang Obtus Marginal 4) Cabang Posterolateral 2. Kapiler Koronari Jantung memiliki jaringan kapiler sekitar 3.300 kapiler/ mm2 atau sekitar 1 kapiler/ serat otot. 3. Vena Koronari 4. Saluran Limfe Dug.. Jedug jedug.. Jedug jedug.. Mas Kardi pun Berdisko..!! Hohoho.. Mas Kardi juga punya cara koping seperti para kawula muda pada umumnya.. Clubbing alias berdisko..!! Putar musiknya, ampun DJ….!!!! Ups, kok malah ikut disko?! Fokus, ya, fokus..!! Mas Kardi selalu mengeluarkan irama khas di setiap pergerakannya. Sayangnya, dalam kondisi tertentu, Mas Kardi seringkali mengeluarkan bunyi abnormal yang patut diwaspadai rekan perawat, dokter maupun bidan. Seperti apa, sih bunyi normal ketika Mas Kardi bergerak? Kalau tidak normal, bagaimana, kenapa? Bunyi-bunyian Jantung: 1. Bunyi I: Bunyi “lub” rendah, penutupan katup mitral dan trikuspidalis lamanya 0,15 sekon dan frekuensinya 25 – 45 Hz. 2. Bunyi II: Bunyi “dub” lebih pendek dan nyaring, disebabkan menutupnya katup aorta dan pulmonal segera setelah sistolik ventrikel berakhir, lamanya 0,15 sekon. Frekuensi bunyi ini adalah 50 Hz. 3. Bunyi III: Bunyi lemah dan rendah disebabkan oleh getaran yang timbul karena desakan darah yang lamanya 0,1 sekon. 4. Bunyi IV: terkadang dapat didengar segera sebelum bunyi pertama bila tekanan atrium tinggi atau ventrikel kaku. 5. Bunyi Gallop Ini merupakan bunyi normal apabila ditemukan pada anak-anak atau dewasa muda. Di lain sisi, bunyi ini mengindikasikan kondisi patologis bilamana ditemukan pada orang dewasa di atas usia 30 tahun. Bunyi gallop ada dua, pertama adalah bunyi s3 yang berarti tahap awal dari fase diastolik. Keberadaan bunyi ini pada orang dewasa dan lanjutan mengindikasikan infark miokardium. Kedua adalah bunyi s4 yang berarti tahap akhir dari fase diastolik. Masih Penasaran Sama Mas Kardi? Ayo Kita Kepo-in..!! Sobat punya hobi buka-buka profil/ timeline facebook si doi atau mantan? Wah, berarti sobat kepo..!! Haha.. Tenang saja, sobat, saya juga suka, kok buka timeline facebook-nya “dia”.. :p (lho? Malah curcol…). Kali ini, ayo kita coba kepo-in sang primadona kita, sang pangeran, Mas Kardi Mangkuraga (nama keraton yang maksa banget..!!). Lho, memang Mas Kardi punya facebook, twitter, tumblr atau sejenisnya?? Hello, cupu-nya enggak usah kebanyakan juga, kaliii… Saya aja yang cupu enggak pengumuman. Kali ini kita mau ngepoin Mas Kardi via EKG..!! Sobat pasti tahu EKG, bukan? Yup! Elekrtrokardiogram panjangannya kalau dalam Bahasa Internasionalnya Electrocardiogram. Sayangnya, nih, sobat, saya enggak bisa memfasilitasi sobat gambar dari sandi-sandi rahasianya Mas Kardi, netbook saya rusak, enggak bisa internetan.. Huhu (kok curcol lagi?!). So, sobat cari sendiri, yaa gambarnya seperti apa. :D Sekarang, saya mau berbagi teknisnya saja dalam ngepoin Mas Kardi via EKG. Informasi apa saja, sih yang bisa kita dapat via EKG? 1. Heart Rate 2. Ketidaknormalan kekuatan jantung 3. Aksis jantung 4. De el el…. Kalau mau ngepoin Mas Kardi, kita harus familiar terlebih dahulu. Ada sepuluh elektroda yang harus dipasang supaya total dalam ber-kepo-ria. Enam elektroda dipasang di area dada sementara keempat lainnya dipasang di setiap ekstremitas atas dan bawah. Elektroda Dada: 1. Merah, V1 (Dada bagian kanan, intercosta keempat) 2. Kuning, V2 (Dada bagian kiri, intercosta keempat) 3. Hijau, V3 (Di antara V2 dan V4) 4. Coklat, V4 (Lurus dengan garis midklavikularis kiri, intercosta kelima) 5. Hitam, V5 (Sejajar dengan V4 di garis depan aksilaris) 6. Ungu, V6 (Sejajar dengan V5 di garis midaksilaris) Elektroda Ekstremitas: 1. Merah (Bagian dalam pergelangan tangan kanan) 2. Kuning (Bagian dalam pergelangan tangan Kiri) 3. Hijau (Bagian luar pergelangan kaki kanan) 4. Hitam (Bagian luar pergelangan kaki kiri) Setelah elektroda terpasang dan alat dihidupkan, akan muncul gambar rumputrumput hangus (rumput kan hijau, lah, ini hitam?!). Suatu gambaran normal hasil EKG adalah adanya gelombang P, kompleks QRS dan gelombang T. Gelombang P disebabkan oleh potensial listrik yang dicetuskan sewaktu atrium berdepolarisasi sebelum berkontraksi. Kompleks QRS disebabkan oleh potensial listrik yang dibangkitkan sewaktu ventrikel berdepolarisasi, yaitu sewaktu gelombang depolarisasi menyebar melalui ventrikel. Sementara gelombang T disebabkan oleh potensial listrik yang dicetuskan sewaktu ventrikel pulih dari keadaan depolarisasi. Biasanya terjadi selama 0,25 – 0,35 sekon sesudah depolarisasi. A Way to Remember… Gelombang P : Pra Kontraksi Kompleks QRS : Qoq udah beRadiasi, Sih? (sedikit maksa tapi cukup membantu, bukan?!) Gelombang T : Telah Depolarisasi Ketika Mas Kardi berkata, “Maaf, aku tak kuasa menjagamu…” Kira-kira, dalam kondisi apa, ya, sobat Mas Kardi berkata demikian? Yup, benar! Gagal jantung atau heart failure. Kenapa, ya, kok Mas Kardi bisa sampai seperti itu? Ya, pastinya karena dia tertimpa permasalahan yang bertubi-tubi. Biasanya, siih, karena ada keanehan di salah satu bagian diri Mas Kardi. Pertanda Klinis yang mungkin Muncul: 1. Ada petunjuk OMI (Old Myocard Infarction) di EKG Ditemukan kejanggalan pada kompleks QRS yaitu munculnya Q patologis. 2. Kardiomegali 3. Sesak napas 4. Peningkatan KK-MB Kerusakan jaringan mengakibatkan sekresi enzim yang berlebih. 5. Pitting Edema 6. Peningkatan Tekanan Darah 7. Keberadaan bunyi jantung gallop 8. Orthopnea 9. Keberadaan bunyi ronchi 10. Hepatomegali 11. Kenaikan nilai Central Venous Pressure atau Jugularis Venous Pressure Bagaimana bisa terjadi demikian? Pertama, gagal jantung bisa diakibatkan oleh sternosis mitral. Disini terjadi kerusakan katup mitral (dapat dideteksi dengan kemunculan bunyi gallop saat chest auscultation)yang membuat aliran darah dari atrium kiri menuju ventrikel terhambat sementara pemasukan darah dari vena pulmonal terus berlangsung dan ventrikel tidak dapat mengejeksi darah secara optimal. Kondisi demikian mengakibatkan jantung bagian kiri berdilatasi (kardiomegali). Ketika jantung bagian kiri (ventrikel) membesar, dia mendesak jantung bagian kanan. Akibatnya, proses transportasi di jantung bagian kanan pun ikut terhambat. Vena cava terus mengalirkan darah ke atrium yang kemudian masuk ventrikel kanan dan darah tersebut terus menerus dialirkan ke paru-paru via arteri pulmonal. Kondisi demikian membuat paru-paru menampung cairan berlebih untuk diolah yang kemudian pengembangan paru-paru menjadi tidak sempurna (munculnya sesak napas). Hal itu akan terbukti dengan ditemukannya suara ronchi pada auskultasi paru. Pasien dengan kondisi demikian akan mengalami orthopnea. Dia takkan dapat bernapas jika posisi tubuhnya tidak fowler. Adapun komplikasi dari hal ini adalah peningkatan tekanan darah dan hepatomegali. Peningkatan tekanan darah terjadi karena Mas Kardi membutuhkan tenaga ekstra untuk mengejeksi darah akibat ventricle inability. Sementara itu, hepatomegali (atau penumpukan cairan di saluran pencernaan, de el el) terjadi karena perbedaan tekanan hidrostatik antara intravaskular dan intrastisial. Bilamana rekan merupakan seorang mahasiswa keperawatan, maka rekan akan menemukan diagnosa keperawatan sebagai berikut: 1. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan pulmonali edema. 2. Gangguan pola nafas berhubungan dengan pulmonali edema. 3. Penurunan curah jantung berhubungan dengan kontraktilitas miokard. 4. Volume cairan berlebih berhubungan dengan penurunan curah jantung. 5. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan penggunaan dan pemenuhan oksigen. 6. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan edema. 7. Potensi komplikasi gagal jantung. Bilamana rekan merupakan seorang mahasiswa kedokteran, berikut terapi farmakologis untuk gagal jantung: 1. Digoxin (Lanoxin) 0,125 – 0,5 mg PO/IV per hari. 2. Dopamine (Intropin) 1 – 5 mcg/kg/min sampai dengan 50 mcg/kg/min via infus IV. 3. Dobutamine (Dobutrex) 2,5 – 20 mcg/kg/min berkelanjutan via infus IV. 4. Milrinone (Primacor) dosis awal 50mcg/kg diberikan hingga 10 menit dilanjutkan dengan infus kontinyu 0,275 – 0,75mcg/kg/min. 5. Inamrinone (Inocor) 0,75 mg/kg via bolus IV 2 – 3 menit. Dosis tidak boleh melebihi 10 mg/kg per hari. Sumber: 1. Sole; dkk. 2005. Introduction to Critical Care Nursing Fourth Edition. USA: Elsavier Saunders. 2. Syaifuddin. 2010. Fisiologi Tubuh Manusia untuk Mahasiswa Keperawatan. Jakarta: EGC. 3. Tank, Patrick W.; Thomas R. Gest. 2010. Lippincott Williams and Wilkins Atlas Anatomi Edisi Berbahasa Latin. Jakarta: Erlangga Medical Science (EMS). 4. Tarwoto; Wartonah. 2010. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan Edisi Empat. Jakarta: Salemba Medika. 5. EKG Funny 6. Woods, Susan L. 2000. Cardiac Philadelphia: Lippincott. Tetap Semangat, ya Rekanrekaaan..!! Kesembuhan pasien kita adalah yang utama.. Ayo kita wujudkan Indonesia Sehat..!! Tunjukkan kontribusimu..!! Regards, N. H. Widyaningtyas Nursing Fourth Edition.