ANALISIS INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN TERA ULANG DI KABUPATEN GROBOGAN Ratna Kawuri, SH, MM Dr. Syuhada Sufian, M.SIE Dr. Suharnomo, M.Si ABSTRACT This study is about "Analysis of Public Satisfaction Index In Doing Re Tera In Grobogan" . In this research note (1) How do people's expectations and the reality of bureaucracy, officers, reliability and assurance in doing re tera in Grobogan (2) How Service Criteria According to KEP/25/M.PAN/2/2004 and (3) Which indicators are considered important and influential in public service. The population used in this study were people who did re tera in Grobogan are infinite in number. The samples using area probability sample. In this study Grobogan divided into 19 Districts, and each sub-district 3 shall be taken tera, so the sample size is 19 x 2 x 3 = 114. Using data analysis techniques (1) The calculation of the ratio between reality and expectations of both, (2) Calculation Community Satisfaction Index with KEP/25/M.PAN/2/2004, (3) method of Importance Performance Analysis (IPA). The results showed that : (1) There is a gap between people's expectations and the reality of tera services in Grobogan, (2) The respondent 's satisfaction index in conducting tera Grobogan based KEP/25/M.PAN/2/2004 Both the percentage of 71.30 % , (3) Based on the technique of Importance Performance Analysis (IPA), the indicator should be prioritized as follows: in the service procedure (X1), the ability of officers services (X6), justice get service (X8), the reasonableness of service charges (X10) and the comfort of the environment (X13). Keywords : Service, Satisfaction, Society 1 ABSTRAKSI Penelitian ini adalah tentang “Analisis Indeks Kepuasan Masyarakat Dalam Melakukan Tera Ulang Di Kabupaten Grobogan”. Dalam penelitian ini akan diketahui (1) Bagaimanakah harapan dan realitas masyarakat terhadap birokrasi, petugas, kehandalan dan jaminan dalam melakukan tera ulang di Kabupaten Grobogan (2) Bagaimanakah Kriteria Pelayanan Menurut Kep. Menpan Nomor KEP/25/M.PAN/2/2004 dan (3) Indikator manakah yang dianggap penting dan berpengaruh dalam pelayanan kepada masyarakat. Populasi yang dipakai dalam penelitian ini adalah masyarakat yang melakukan tera ulang di Kabupaten Grobogan yang jumlahnya tidak terhingga. Penentuan sampel menggunakan area probability sample. Dalam penelitian ini Kabupaten Grobogan terbagi menjadi 19 Kecamatan, dan tiap kecamatan diambil 3 wajib tera, sehingga jumlah sampel adalah 19 x 2 x 3 = 114. Teknik analisis data menggunakan (1) Perhitungan perbandingan antara realitas dan harapan baik, (2) Perhitungan Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat dengan memperhatikan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor KEP/25/M.PAN/2/2004, (3) Metode Importance Performance Analysis (IPA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Terdapat kesenjangan antara harapan dan realitas masyarakat terhadap pelayanan tera ulang di Kabupaten Grobogan, (2) Indeks kepuasan responden dalam melakukan tera ulang di Kabupaten Grobogan berdasarkan Kep. Menpan Nomor KEP/25/M.PAN/2/2004 menunjukkan kriteria Baik dengan prosentase 71,30%, (3) Berdasarkan teknik Importance Performance Analysis (IPA) maka Indikator yang harus diprioritaskan yaitu : prosedur dalam pelayanan (X1), kemampuan petugas pelayanan (X6), keadilan mendapatkan pelayanan (X8), kewajaran biaya pelayanan (X10) dan kenyamanan lingkungan (X13). Kata Kunci : Pelayanan, Kepuasan, Masyarakat. 2 Berdasarkan UU no 22 Tahun PENDAHULUAN Pemerintah Tengah sebagai Provinsi Jawa bagian dari 1999 tersebut di atas, terkait dengan Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) Dinas Perindustrian dan Perdagangan pemerintah pusat, di dalam dinamika pengelolaan dan Provinsi pengembangan pembinaan Daerah “sumber-sumber kesejahteraan Tera / Tera Ulang meliputi : Pelayanan Sumber Tera; Pelayanan Tera Ulang dan; pendapatan asli daerah dimaksud telah Pelayanan pengujian barang Dalam diatur pada UU Nomor 22 Tahun 1999 Keadaan Terbungkus. (2) Pelayanan tentang Pemerintah Daerah Pasal 79, menyatakan bahwa Tera/Tera Ulang dilaksanakan oleh : sumber Balai Metrologi Wilayah Semarang; pendapatan asli daerah terdiri atas : Balai Metrologi Wilayah Surakarta; hasil pajak daerah ; hasil retribusi Balai Metrologi Wilayah Pati; Balai daerah ; hasil perusahaan milik Daerah Metrologi Wilayah Banyumas; Balai dan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan; dan Metrologi Wilayah Tegal dan Balai lain-lain Metrologi Wilayah Magelang. pendapatan asli Daerah yang sah. dsb. Data Sedangkan Pasal 82 menyebutkan Wilayah bahwa (1) Pajak dan retribusi daerah bahwa ditetapkan dengan Undang-Undang, (2) penentuan tarif dan Tengah. Tentang penyelenggaraan Pelayanan peningkatan masyarakat. Jawa Ulang, Paragraf 1, pasal 18 (1) pada akhirnya akan dikembalikan upaya Provinsi Retribusi Pelayanan Tera / Tera pendapatan potensial daerah”, yang kepada yang No.1 Tahun 2011 tentang Retribusi optimalisasi dan Tengah, dituangkan pada Perda Provinsi Jateng kemampuan keuangan daerah selalu mengupayakan Jawa ada penurunan pemungutan pajak dan retribusi daerah Metrologi Semarang cenderung tatacara Balai empat menunjukkan daerah mengalami yang fluktuasi yang signifikan dalam melakukan tera, yaitu Kota Semarang, ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten sesuai dengan peraturan perundang- Grobogan, Kabupaten Kendal dan Kabupaten Semarang. undangan. Daerah yang menjadi fokus penelitian 1 adalah Kabupaten Grobogan karena yaitu : birokrasi Robbin (2008), cenderung mengalami penurunan yang petugas (UU No. 25 Tahun 2009 lebih tentang Pelayanan Publik), kehandalan tajam dibandingkan dengan daerah lain. (Parasuraman, 1998) dan jaminan Penelitian ini menggunakan (Parasuraman, 1998). 14 indeks kepuasan masyarakat sesuai Penelitian tentang pelayanan Keputusan Menteri Pendayagunaan publik telah banyak dilakukan dengan Aparatur Negara Nomor hasil yang berbeda. KEP/25/M.PAN/2/2004 tentang penelitian tentang pelayanan publik Pedoman Umum Penyusunan Indeks yang Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan adalah Afrizal (2009) dan Arief Instansi Pemerintah yang terdiri dari : (2010). (1) pelayanan publik yang menunjukkan Prosedur Pelayanan, (2) menunjukkan Beberapa Penelitian lain tentang Persyaratan Pelayanan, (3) Kejelasan kepuasan Petugas Pelayanan, (4) Kedisiplinan Fathor (2010), Prianggono (2011). Petugas Pelayanan, (5) Tanggung Jawab Petugas Pelayanan, adalah ketidakpuasan Subroto (2004), Berdasarkan latar belakang (6) penelitian di atas maka pertanyaan Kemampuan Petugas Pelayanan, (7) penelitian adalah sebagai berikut : Kecepatan Pelayanan, (8) Keadilan 1. Bagaimanakah harapan dan realitas mendapatkan Pelayanan, (9) masyarakat terhadap birokrasi, Kesopanan dan Keramahan Petugas, petugas, kehandalan dan jaminan (10) Kewajaran Biaya Pelayanan, (11) dalam melakukan tera ulang di Kepastian Kabupaten Grobogan ? Biaya Pelayanan, (12) Kepastian Jadwal Pelayanan, (13) 2. Bagaimanakah Kriteria Pelayanan Kenyamanan Lingkungan, dan (14) Menurut Kep. Menpan Nomor Keamanan Pelayanan. Selanjutnya 14 KEP/25/M.PAN/2/2004 ? unsur Negara Negara tersebut dalam Keputusan Pendayagunaan Menteri 3. Indikator manakah yang dianggap Aparatur penting dan berpengaruh dalam KEP/25/M.PAN/2/2004 dalam penelitian pelayanan kepada masyarakat ? ini Berdasarkan dikelompokkan menjadi 4 variabel, penelitian 2 di atas, pertanyaan maka fokus penelitian ini adalah : “Bagaimana bergerak dalam bidang perekonomian meningkatkan kesadaran masyarakat dalam bentuk barang dan jasa yang dalam sesuai dengan kebutuhan masyarakat melakukan tera ulang di Kabupaten Grobogan ?”. dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Orientasi dari kualitas pelayanan TINJAUAN PUSTAKA adalah kepuasan klien atau consumer Pelayanan atau masyarakat. Pendapat tersebut Pelayanan adalah dikuatkan setiap (Tjiptono, kegiatan dan manfaat yang dapat yang pada dasarnya hal ini yaitu Pelayanan pelanggan yang bermutu dalam pihak yang memperoleh semacam pengukuran yang sangat relatif apabila ia menerima membuat pengertian ekonomi sumber kemampuan dan hasil berupa hak kehidupan perusahaan adalah bisnis Meluaskan yaitu pelayanan untuk mendapatkan haknya pemilikan sesuatu (Kotler, 1993). berulang. 1997) Moenir penilaian kepuasan seseorang dalam tidak berwujud dan tidak perlu berakibat yang pendapat hubungan dengan pelayanan umum, diberikan oleh suatu pihak ke pihak lain oleh dengan kegembiraan dan keikhlasan. basis Pelayanan pelanggan adalah vital ini berarti publik harus memiliki azas-azas dan prinsip-prinsip perusahaan tidak harus menarik klien yang harus ditepati (Mulyanto, 2005). atau pelanggan baru, tetapi juga harus Azas-azas dalam pelayanan publik mempertahankan yang sudah ada. yaitu : Pelayanan pelanggan yang bermutu 1. Transparansi yaitu bersifat terbuka, membuat ini terjadi. Moenir (2002) mudah diakses oleh semua pihak menyebutkan bahwa pelayanan adalah yang membutuhkan dan disediakan proses pemenuhan kebutuhan melalui secara aktivitas orang lain. Menurut Sianipar memadai serta mudah dimengerti. (1998), pelayanan masyarakat (publik) 2. Akuntabilitas adalah segala pelayanan di sektor publik yang dilaksanakan pegawaiur pemerintah, termasuk pegawai yang 3 yaitu dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan peraturan b. Unit kerja atau pejabat yang perundang-undangan. berwenang 3. Kondisional yaitu sesuai dengan dan bertanggungjawab dalam kondisi kemampuan pemberi dan memberikan pelayanan dan penerima pelayanan dengan tetap penyelesaian keluhan atau berpegang pada prinsip efisien dan persoalan atau sengketa dalam efektif. pelaksanaan pelayanan publik; 4. Partisipasif yaitu mendorong peran serta masyarakat c. Rincian biaya pelayanan publik dalam dan tatacara pembayaran. penyelenggaraan pelayanan publik dengan memperhatikan 3. Kepastian waktu, yaitu pelaksanaan aspirasi, pelayanan publik dapat diselesaikan kebutuhan dan harapan masyarakat. dalam kurun waktu yang telah 5. Kesamaan hak diskriminatif dalam membedakan golongan, yaitu arti suku, gender tidak dan ditentukan. tidak 4. Akurasi, yaitu produk pelayanan agama, diterima dengan benar, tepat dan status sah. ekonomi. 5. Keamanan, yaitu proses dan produk 6. Keseimbangan hak dan kewajiban yaitu pemberi dan pelayanan publik memberikan rasa penerima aman dan kepastian hukum. pelayanan publik harus memenuhi 6. Tanggungjawab, yaitu pimpinan hak dan kewajiban masing - masing penyelenggara pelayanan publik pihak. atau Sedangkan prinsip-prinsip pelayanan mudah dipahami prosedur penyelesaian persoalan dan pelayanan publik. mudah pelayanan keluhan berbelit-belit, dilaksanakan. dalam dan atau pelaksanaan 7. Kelengkapan sarana dan prasarana, 2. Kejelasan a. Persyaratan ditunjuk atas penyelenggaraan yaitu tidak yang bertanggungjawab Pelayanan Publik yaitu : 1. Kesederhanaan, pejabat yaitu teknis dan tersedianya sarana dan prasarana kerja, peralatan kerja dan administrasi pelayanan publik; pendukung lainnya yang memadai 4 termasuk sarana telekomunikasi memenuhi atau melebihi harapan, dan informatika. sedangkan ketidakpuasan adalah 8. Kemudahan akses, yaitu tempat dan apabila kinerja pelayanan lebih rendah lokasi serta sarana pelayanan yang daripada harapan masyarakat. Menurut memadai, dijangkau Kepmen PAN nomor 25 tahun 2004, dapat kepuasan masyarakat adalah pendapat mudah masyarakat dan memanfaatkan teknologi masyarakat telekomunikasi dan informatika. 9. Kedisiplinan, kesopanan keramahan yaitu dan pelayanan pemberi publik dengan membandingkan antara harapan dan kebutuhannya. sopan dan santun, ramah serta pelayanan memperoleh pelayanan dari aparatur penyelenggara pelayanan harus bersikap disiplin, memberikan dalam Mengingat peran pemerintah dengan yang begitu penting dalam pemberian ikhlas. layanan publik, maka pemerintah telah 10. Kenyamanan, yaitu lingkungan mengaturnya melalui beberapa pelayanan harus tertib dan teratur, kebijakan. Salah satu kebijakan yang disediakan ruang tunggu yang berkaitan dengan pelayanan publik nyaman, bersih, rapi, lingkungan adalah Keputusan Menteri Negara yang Pendayagunaan indah dilengkapi pendukung dan sehat dengan serta fasilitas pelayanan, Nomor seperti Aparatur Negara 63/KEP/M.PAN/7/2003. Dalam keputusan tersebut dinyatakan parkir, toilet, tempat ibadah, dan bahwa suatu pelayanan dapat lain-lain. dikatakan valid jika memenuhi 14 unsur sebagai berikut: 1. Prosedur Kepuasan Masyarakat Pengertian kepuasan kemudahan Pelayanan, tahapan yaitu pelayanan masyarakat antara lain dikemukakan yang diberikan kepada masyarakat oleh Kotler dalam Sasana (2010), yang dilihat dari sisi kesederhanaan alur dinyatakan kepuasan sebagai evaluasi pelayanan; pascakonsumsi, alternatif yang bahwa dipilih semua 2. Persyaratan setidaknya Pelayanan, yaitu persyaratan teknis dan administratif 5 yang diperlukan mendapatkan pelayanan untuk golongan/status masyarakat yang sesuai dilayani; dengan jenis pelayanannya; 9. Kesopanan 3. Kejelasan Petugas Pelayanan, yaitu Keramahan Petugas, yaitu sikap dan perilaku keberadaan dan kepastian petugas petugas yang pelayanan memberikan dan pelayanan dalam memberikan kepada masyarakat (nama, jabatan serta kewenangan secara sopan dan ramah serta saling dan tanggung jawabnya); menghargai dan menghormati; 4. Kedisiplinan Petugas Pelayanan, 10. Kewajaran Biaya Pelayanan, yaitu yaitu kesungguhan petugas dalam keterjangkauan memberikan pelayanan terutama terhadap besarnya biaya yang terhadap konsistensi waktu kerja ditetapkan oleh unit pelayanan; sesuai ketentuan yang berlaku; 5. Tanggung Jawab Pelayanan, yaitu 11. Kepastian Biaya Pelayanan, yaitu Petugas kesesuaian antara biaya kejelasan dalam telah ditetapkan; penyelenggaraan dan penyelesaian pelayanan; 6. Kemampuan Petugas Pelayanan, yaitu tingkat keahlian yang dibayarkan dengan biaya yang wewenang dan tanggung jawab petugas masyarakat 12. Kepastian Jadwal yaitu pelaksanaan pelayanan, dan Pelayanan, waktu sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan; ketrampilan yang dimiliki petugas 13. Kenyamanan Lingkungan, yaitu dalam memberikan/menyelesaikan kondisi pelayanan kepada masyarakat; pelayanan yang bersih, rapi dan 7. Kecepatan Pelayanan, yaitu target sarana teratur dan prasarana sehingga dapat waktu pelayanan dapat diselesaikan memberikan rasa nyaman kepada dalam waktu yang telah ditentukan penerima pelayanan; oleh unit penyelenggara pelayanan; 14. Keamanan 8. Keadilan mendapatkan Pelayanan, yaitu dengan pelaksanaan tidak terjaminnya Pelayanan, tingkat yaitu keamanan pelayanan lingkungan unit penyelenggara membedakan pelayanan ataupun sarana yang digunakan, sehingga masyarakat 6 merasa tenang untuk tidak Penyelenggara yang mendapatkan resiko-resiko yang melaksanakan tindakan diakibatkan serangkaian dari pelaksanaan pelayanan. atau pelayanan publik. 14 unsur dalam Keputusan Menteri tindakan bertugas Negara Aparatur 3. Kehandalan Pendayagunaan Parasuraman dkk. (1998) Negara Nomor menyebutkan bahwa 63/KEP/M.PAN/7/2003 tersebut (kehandalan) yaitu Reliability kemampuan dalam penelitian ini dikelompokkan untuk memberikan layanan yang menjadi 4 variabel, yaitu : birokrasi, dijanjikan dengan segera, akurat petugas, kehandalan dan jaminan. dan memuaskan. 1. Birokrasi 4. Jaminan Birokrasi adalah sebuah Parasuraman dkk. (1998) struktur dengan tugas-tugas operasi menyebutkan yang sangat rutin yang dicapai (jaminan), yaitu kemampuan, sifat melalui spesialisasi, aturan dan dapat dipercaya yang dimiliki oleh ketentuan para staf, bebas dari bahaya, resiko yang sangat formal, tugas-tugas yang dikelompokkan ke dalam berbagai fungsional, assurance dan keragu-raguan. departemen wewenang terpusat, METODOLOGI rentang kendali yang sempit, dan pengambilan bahwa keputusan Populasi dan Sampel yang Populasi adalah keseluruhan mengikuti rantai komando (Robbin, unsur-unsur yang memiliki satu atau 2008). beberapa ciri dan karakteristik yang 2. Petugas tentang sama (Arikunto,2002). Populasi yang menyebutkan dipakai dalam penelitian ini adalah bahwa pelaksana pelayanan publik masyarakat yang melakukan tera ulang atau petugas merupakan pejabat, di pegawai, petugas, dan setiap orang jumlahnya tidak terhingga. Sedangkan yang bekerja di dalam Organisasi sampel adalah bagian dari populasi Undang-Undang Pelayanan Publik 7 Kabupaten Grobogan yang yang mampu mewakili populasi. Grobogan Dalam penelitan ini menggunakan yang tersebar di 19 Kecamatan. area probability sample atau sampling area. Menurut Arikunto (2002), Definisi Operasional sampling area adalah teknik sampling 1. Birokrasi yang digunakan dengan mengambil wakil dari terdapat setiap dalam wilayah populasi. Indeks kepuasan masyarakat yang dari Dalam Pendayagunaan penelitian ini Kabupaten Grobogan terbagi menjadi 19 penentuan sampel Selain pelayanan sample yaitu itu juga dari Grobogan memberikan pelayanan “jemput Keputusan Pendayagunaan penelitian ini Menteri Negara Aparatur Negara Nomor 63/KEP/M.PAN/7/2003 yaitu atau tingkatan. Dalam pelaksanaan Kabupaten dalam Indeks kepuasan masyarakat penentuan ulang, Negara 2. Petugas sampel dengan memperhatikan strata tera Aparatur dituangkan dalam variabel birokrasi. memperhatikan masalah strata atau stratified Negara prosedur pelayanan dan persyaratan dari 19 Kecamatan yang ada di Grobogan. Menteri Nomor 63/KEP/M.PAN/7/2003 yaitu Kecamatan, dengan demikian sampel akan diambil Kabupaten Keputusan kejelasan petugas kedisiplinan petugas pelayanan, pelayanan, tanggung jawab petugas pelayanan bola”, yakni mendekatkan pelayanan dan kemampuan petugas pelayanan pada wajib tera ulang di pasar-pasar dalam penelitian ini dituangkan dalam tradisional dan pelayanan di tempat variabel petugas. pakai yakni di tempat alat ukur itu 3. Kehandalan berada. Dengan demikian penentuan Indeks kepuasan masyarakat sampel memperhatikan dua tingkatan dari tersebut dan setiap tingkatan diambil 3 Keputusan Pendayagunaan wajib tera, sehingga jumlah sampel Menteri Negara Aparatur Negara Nomor 63/KEP/M.PAN/7/2003 yaitu adalah 19 x 2 x 3 = 114. Jadi sampel kecepatan yang digunakan dalam penelitian ini pelayanan, keadilan mendapatkan pelayanan, kesopanan adalah 114 wajib tera di Kabupaten dan 8 keramahan petugas dalam penelitian ini dituangkan dalam Penyusunan Indeks Kepuasan variabel kehandalan. Masyarakat Unit Pelayanan 4. Jaminan Instansi Pemerintah, Nilal Indeks Indeks kepuasan masyarakat dari Keputusan Pendayagunaan Kepuasan Masyarakat dihitung Menteri Negara dengan Aparatur Negara rata-rata menggunakan "nilai tertimbang" Nomor 63/KEP/M.PAN/7/2003 yaitu masing-masing unsur pelayanan. kewajaran biaya pelayanan, kepastian Setiap unsur pelayanan memiliki biaya pelayanan, kepastian jadwal penimbang yang sama dengan pelayanan, kenyamanan lingkungan rumus sebagai berikut: dan keamanan penelitian pelayanan ini dituangkan dalam Bobot nilai rata – rata tertimbang = dalam variabel jaminan. Jumlah Bobot Jumlah Unsur Untuk nilai IKM 1 = memperoleh unit pelayanan Teknik Analisis Data digunakan 1. Menghitung perbandingan antara rata-rata realitas dan harapan baik melalui rumus sebagai berikut: indikator maupun variabel IKM = penelitian yang dihitung dengan rumus : Tki = Xi x100% Yi Xi = Skor realitas Yi = Skor harapan x Nilai penimbang atas dikonversikan dengan nilai dasar 25, dengan sebagai berikut: Menteri IKM Unit pelayanan x 25 KEP/25/M.PAN/2/2004 Pedoman Total unsur yang terisi maka hasil penilaian tersebut di Pendayagunaan Aparatur Negara tentang Total dari Nilai Persepsi Per Unsur dengan IKM yaitu antara 25 - 100 = Tingkat kesesuaian Nomor tertimbang nilai interpretasi terhadap penilaian Tki Keputusan pendekatan Untuk memudahkan Keterangan : 2. = 0,071 14 Umum 9 rumus Mengingat pelayanan unit hubungan mempunyai karakteristik antara persepsi dan prioritas masyarakat yang peningkatan kualitas produk/jasa berbeda-beda, maka setiap unit yang pelayanan quadrant analysis. dimungkinkan dikenal pula sebagai untuk: a. Menambah unsur yang Gambar 1. dianggap relevan. b. Memberikan Kuadran dalam Metode Importance bobot yang Performance Analysis berbeda terhadap 14 (empat Y belas) unsur yang dominan dalam unit dengan pelayanan, catatan jumlah KEINGINAN / HARAPAN bobot seluruh unsur tetap 1. Tabel 1. Nilai Persepsi, Interval IKM, Interval Konversi IKM, Mutu Pelayanan dan Kinerja Unit Pelayanan Nilai Nilai Interval IKM Inilai Interval Konversi IKM Mutu Pelayanan Kinerja Unit Pelayan an 1 1,00 – 1,75 25 – 43,75 D Tidak baik 2 1,76 – 2,50 43,76 – 62,50 C Kurang baik 3 2,51 – 3,25 62,51 – 81,25 B Baik A Sangat baik 4 3,26 – 4,00 81,26 – 100,00 Kuadran A Kuadran B Prioritas Utama Pertahankan Prestasi Kuadran C Prioritas Rendah Kuadran D Berlebihan X PERSEPSI / PELAKSANAAN 3. Metode Importance Performance Analysis (IPA) Teknik analisa data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan analisis data Metode Importance Performance Analysis (IPA) untuk mengukur 10 HASIL PENELITIAN merasa puas atas petugas dalam DAN melakukan tera ulang. PEMBAHASAN c. Hasil 1. Perbandingan antara realitas dan perhitungan rata-rata harapan dan realitas variabel harapan a. Hasil perhitungan kehandalan sebagai berikut : rata-rata Tki = harapan dan realitas variabel Xi 330 x100% x100% Yi 529 birokrasi sebagai berikut : Tki = = 62.38 % Xi 339 x100% x100% Yi 540 Tingkat kepuasan masyarakat terhadap = 62.78 % variabel Kabupaten birokrasi sebesar dalam melakukan tera ulang di Kabupaten sebesar Grobogan 62,78%. Hal ini dalam melakukan tera ulang. d. Hasil merasa puas atas birokrasi dalam perhitungan rata-rata harapan dan realitas variabel melakukan tera ulang. perhitungan 62,38%. adalah merasa puas atas kehandalan ini menunjukkan bahwa masyarakat b. Hasil Grobogan menunjukkan bahwa masyarakat adalah Hal kehandalan dalam melakukan tera ulang di Tingkat kepuasan masyarakat terhadap variabel kehandalan sebagai berikut : rata-rata Tki = harapan dan realitas variabel Xi 324 x100% x100% Yi 524 petugas sebagai berikut : Tki = = 61.83 % Xi 362 x100% x100% Yi 531 Tingkat kepuasan masyarakat = 68.17 % terhadap variabel jaminan dalam Tingkat kepuasan masyarakat melakukan terhadap variabel petugas dalam Kabupaten melakukan sebesar Kabupaten sebesar tera ulang Grobogan 68,17%. di adalah Hal tera ulang Grobogan 61,83%. di adalah Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat ini merasa puas atas jaminan dalam menunjukkan bahwa masyarakat melakukan tera ulang. 11 2. Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat dihitung "nilai dengan menggunakan rata-rata tertimbang" masing-masing unsur menurut Menpan Kep. KEP/25/M.PAN/2/2004 3. Hasil Performance pelayanan Analysis (IPA), prioritas adalah : Nomor a. Prosedur sebagai pelayanan (X1) dikarenakan jaraknya yang dekat dengan garis prioritas. Tabel 2. Kriteria Pelayanan Menurut Kep. Menpan Nomor KEP/25/M.PAN/2/2004 Indikator Pelayanan Publik Importance menunjukkan bahwa yang menjadi berikut : No analisis NRR Perunsur NRR Tertimbang b. Kemampuan petugas pelayanan (X6), karena jaraknya yang dekat dengan garis prioritas. c. Keadilan mendapatkan 1 Prosedur Pelayanan 2,390 0,170 2 Persyaratan Pelayanan 3,272 0,232 3,250 0,231 jaraknya yang dekat dengan 3,189 0,226 garis prioritas. 3,237 0,230 2,482 0,176 3,189 0,226 2,096 0,149 lingkungan 3,224 0,229 jaraknya yang dekat dengan 3 4 5 6 7 8 9 Kejelasan petugas pelayanan Kedisiplinan petugas pelayanan Tanggung jawab petugas pelayanan Kemampuan petugas pelayanan Kecepatan petugas pelayanan Keadilan untuk mendapat pelayanan Kesopanan dan keramahan petugas pelayanan (X8), d. Kewajaran (X10) karena biaya dan pelayanan kenyamanan (X13), karena 10 Kewajaran biaya pelayanan 2,101 0,149 11 Kepastian biaya pelayanan 3,228 0,229 12 Kepastian jadwal pelayanan 3,162 0,225 Indikator yang menjadi prioritas 13 Kenyamanan lingkungan 2,469 0,175 untuk 14 Keamanan pelayanan 2,882 0,205 indikator IKM UNIT PELAYANAN 2,85 Nilai Konversi Kriteria 71,30 garis prioritas. Baik diperhatikan ini artinya harus menjadi perhatian khusus dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Dari hasil penelitian ini, indeks KESIMPULAN kepuasan responden di pelayanan tera ulang di Kabupaten Grobogan 1. Berdasarkan menunjukkan kriteria Baik dengan tingkat kesesuaian hitung antara realitas dan harapan, prosentase 71,30%. maka masih terdapat kesenjangan antara 12 harapan dan realitas masyarakat terhadap pelayanan tera bahwa ulang di Tingkat masih terdapat indikator- Kabupaten Grobogan. indikator Kriteria Pelayanan Menurut kepuasan masyarakat Kep. Menpan Nomor terhadap variabel birokrasi sebesar KEP/25/M.PAN/2/2004, 62,78%, variabel petugas sebesar petugas, kehandalan dan jaminan yang 68,17%, berada pada kuadran konsentrasi disini variabel sebesar 62,38%, kehandalan dan variabel birokrasi, (kuadran A) dan kuadaran prioritas jaminan sebesar 61,83%. rendah 2. Dari hasil penelitian ini, indeks (kuadaran implikasi C) sehingga manajerial akan kepuasan responden di pelayanan diprioritaskan pada indikator-indikator tera ulang di Kabupaten Grobogan tersebut dan merupakan suatu strategi berdasarkan Kep. Menpan Nomor pengembangan KEP/25/M.PAN/2/2004 kepada pelanggan, adalah sebagai menunjukkan kriteria Baik dengan berikut : prosentase 71,30%. 1. Prosedur pelayanan (X1) bagian 3. Dengan menggunakan kualitas pelayanan teknik dari indikator variabel birokrasi. Importance Performance Analysis Hasil temuan yang diperoleh di (IPA) lapangan maka bahwa dapat indikator disimpulkan bahwa harus masalah yang ada pada prosedur diperhatikan dalam pelayanan tera pelayanan disebabkan karena masih ulang Grobogan banyak diantara masyarakat yang adalah prosedur dalam pelayanan kurang memahami prosedur dalam (X1), petugas melakukan tera ulang sehingga keadilan ketika harus melakukan tera ulang di yang menunjukkan Kabupaten kemampuan pelayanan mendapatkan (X6), pelayanan (X8), diantara mereka banyak yang kewajaran biaya pelayanan (X10) kurang tahu prosedur yang harus dan kenyamanan lingkungan (X13). dilalui sehingga petugas harus menjelaskan kembali prosedur yang harus dilalui oleh masyarakat dalam IMPLIKASI MANAJERIAL Hasil analisis melakukan tera ulang, dan ada Important diantara mereka yang mendahului Performance Analysis dapat diketahui 13 satu sama lainnya dalam melakukan negatif terhadap petugas tersebut. tera. Kondisi ini menjadi salah satu Hal ini dapat diminimalisir dengan penilaian masyarakat dan cara memberikan briefing yang prosedur yang ketat terhadap petugas tera yang dan hendak berada di lapangan agar masih banyak kekurangan sehingga meminimalisir kesalahan, petugas prosedur pelayanan perlu ditinjau yang diterjunkan adalah petugas kembali. dapat yang telah memiliki keahlian dan cara pengalaman, apabila ada petugas masyarakat yang belum berpengalaman maka tentang prosedur tera, memberikan petugas yang belum berpengalaman brosur harus didampingi oleh petugas yang menganggap diberlakukan kurang Hal ini diminimalisir sosialisasi baik dengan kepada yang prosedur berkaitan tera, dengan melakukan berpengalaman sehingga demonstrasi secara periodik dan kemampuan tera dari setiap petugas berkesinambungan yang tentang telah diterjunkan tidak prosedur tera ulang yang benar di diragukan lagi kehandalannya oleh Kabupaten Grobogan. masyarakat. 2. Kemampuan petugas pelayanan 3. Keadilan mendapatkan pelayanan (X6) bagian dari indikator variabel (X8) bagian dari indikator variabel Petugas. yang Kehandalan. Hasil temuan yang diperoleh di lapangan menunjukkan diperoleh di lapangan menunjukkan bahwa petugas yang ditunjuk untuk bahwa Kabupaten Grobogan telah melakukan tera memiliki keahlian berusaha dan pengalaman dalam melakukan kepada seluruh lapisan masyarakat tera begitu agar melakukan tera, namun begitu ada masih ada juga masyarakat yang Hasil ulang. temuan Namun regenerasi petugas sehingga ketika menemukan kurang ada trampil selalu masyarakat petugas dan enggan yang sehingga kurang melakukan melakukan sosialisasi tera ulang kadang-kadang harus didatangi oleh petugas. pengalaman dalam melakukan tera 4. Kewajaran biaya pelayanan (X10) mereka memiliki anggapan yang bagian 14 dari indikator variabel Jaminan. Hasil temuan yang lingkungan yang lebih nyaman diperoleh di lapangan menunjukkan pada saat melakuan tera. Hal ini bahwa masyarakat merasa cukup dapat puas terhadap biaya pelayanan tera memberikan ruang tunggu yang yang diberlakukan di Kabupaten lebih nyaman dan adanya makanan Grobogan, harus kecil sambil menunggu selesainya dibayar rendah apabila timbangan petugas melakukan tera. Selain itu yang di tera kecil dan biaya yang juga diberikan hiburan pada saat diberlakukan menunggu tera misalnya TV atau biaya timbangan yang tinggi besar apabila dan memilki dilakukan dengan cara alunan musik yang menghibur. tingkat kesulitan yang tinggi untuk dilakukan tera. Namun begitu DAFTAR PUSTAKA Afrizal, R, 2009, Kualitas Pelayanan Publik Kecamatan setelah Perubahan Kedudukan dan Fungsi Camat sebagai Perangkat Daerah, Jurnal, Bisnis & Birokrasi, Jurnal Ilmu Administrasi dan Organisasi, Mei-Agustus 2009, hlm. 87-95 kadang-kadang masyarakat merasa kebingungan karena menurut mereka biaya tera sering naik. Hal ini dapat diminimalisir dengan cara memberitahukan kepada wajib tera apabila ada perubahan biaya Arief, melalui brosur ataupun internet sehingga dapat selalu dipantau perkembangan biaya tera. 5. Kenyamanan bagian dari Jaminan. lingkungan indikator Hasil (X13) variabel temuan Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta : Rineka Cipta. yang diperoleh di lapangan menunjukkan bahwa masyarakat merasa cukup puas terhadap lingkungan yang Fathor, kenyamanan diberikan Kabupaten Grobogan pada saat melakukan tera. Namun begitu masyarakat 2010, Kualitas Pelayanan Publik Di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar (Studi Kasus Pelayanan Jasa Penumpang), Jurnal, Universitas Hasnuddin. menghendaki 15 2010 Analisis Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Publik RSUD Kabupaten Bangkalan Madura, Jurnal, Fakultas Ekonomi, Universitas Trunojoyo. Keputusan MENPAN Nomor 63 tahun 2004 tentang : Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Prima 12 No. 2, September 2010, hal. 95 – 105 Sianipar, G. JP, 1998, Manajemen Pelayanan Masyarakat, LAN, Jakarta. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor KEP/25/M.PAN/2/2004 tentang Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Subroto, DJ, 2004, Pengaruh Kinerja Pelayanan Aparatur Kepolisian Terhadap Kepuasan Masyarakat (Studi Kasus Pada Bagian Pengurusan Surat Ijin Mengemudi (SIM) Di Wilayah Kerja Kepolisian Republik Indonesia Resort Sleman Polda Daerah Istimewa Yogyakarta), Jurnal, Sinergi, Vol. 7 No. 1 2004. Hal 31-51. Kotler, P dan G. Amstrong, 1993, Dasar-dasar Manajemen Pemasaran 1. PT. Prenhallindo, Jakarta. Moenir, H.A.S. 2002. Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia. Bumi Aksara, Jakarta. Mulyanto. 2005. Analisis Indeks Kepuasan Masyarakat Pada One Stop Service (OSS) Unit Pelayanan Terpadu Pemerintah Kota Surakarta, Jurnal STIE AUB, Surakarta. Tjiptono, Fandy, 1997, Pemasaran, Yogyakarta. Strategi Andi, UU Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah Parasuraman, 1998, Refinement and reassessment of the SERVQUAL scale. Journal of Retailing, Vol. 67 No.4. UU No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik Prianggono, J, 2011, Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Wajib Pajak Dalam Penerbitan Surat Tanda Nomor Kendaraan Di Samsat Balikpapan, Jurnal Makna, Volume 1. Nomor 2. September 2010 - Pebruari 2011. Robbins, S, 2008, Organizational Behavior.Salemba Empat, Jakarta. Sasana, Hadi. 2010. Analisis Layanan Lembaga Publik terhadap Kepuasan Masyarakat di Kota Semarang. Jurnal Aset, Vol. 16