1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang sehingga perekonomian masih sangat bergantung pada negara lain. Teori David Ricardo menerangkan perdagangan luar negeri akan mengembangkan perekonomian dengan menjalankan sistem perdagangan bebas. Perdagangan luar negeri yaitu memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di dalam negeri, memperoleh keuntungan dari spesialisasi, memperluas pasar industri-industri dalam negeri, dan memperluas teknologi dan meningkatkan produktivitas. Perdagangan dan keuangan internasional dalam perspektif yang luas, jauh lebih luas dari sekedar arus perpindahan sumber daya keuangan dan komoditi antar negara. Perdagangan bebas adalah sistem perdagangan luar negeri di mana setiap negara melakukan perdagangan tanpa ada halangan perdagangan (Sukirno, 2012). Salah satu manfaat dari transaksi ekonomi internasional, negara dapat memperoleh sejumlah valuta asing yang kemudian melalui mekanisme perbankan akan membentuk cadangan devisa sebagai bagian dari modal pembangunan (Masdjojo, 2010). Keterbukaan ekonomi akan perdagangan mendorong kebutuhan 2 cadangan devisa meningkat untuk membiayai transaksi perdagangan dan vitalitas dalam perekonomian. Cadangan devisa atau IRFCL (International Reserves and Forgive Currency Liquidit) oleh IMF (2006) adalah seluruh aktiva luar negeri yang dikuasai oleh otoritas moneter dan dapat digunakan sewaktu-waktu. Cadangan devisa ini untuk berguna (1) membiayai ketidakseimbangan neraca pembayaran, (2) untuk stabilisasi moneter dengan melakukan intervensi di pasar valuta asing. Cadangan devisa merupakan bagian dari tabungan nasional. Pertumbuhan dan besar kecilnya cadangan devisa juga merupakan sinyal kondisi financial market mengenai kredibilitas kebijakan moneter dan credit worthiness suatu negara (Seri Kebanksentralan BI, 2006). Bercermin pada apa yang telah terjadi di Tahun 1997/1998 pemicu memburuknya perekonomian Indonesia saat itu diawali depresiasi rupiah terhadap dollar AS. Ketika krisis ekonomi Asia kala itu menjatuhkan Indonesia yang hanya mempunyai cadangan devisa US$ 19 milliar tak mampu menahan gejolak. Efeknya pembelian terhadap dolar yang meningkat tajam menjatuhkan harga rupiah yang diperparah lagi dengan kehadiran inflasi atau kenaikan harga. Tekanan depresiasi yang meningkat terhadap rupiah itu menyebabkan kinerja ekspor naik dan impor menurun sehingga net ekspor menurun dan juga defisit arus modal swasta. Kondisi tersebut menggambarkan secara umum kepentingan kecukupan cadangan devisa suatu negara. Menurut Putra (2013) akumulasi cadangan devisa telah muncul sebagai alat moneter terutama setelah krisis Asia Timur Tahun 1997 yang 3 tidak hanya merangsang ekonomi tetapi juga untuk menstabilkan variabel yang paling rentan seperti nilai tukar, utang, dan defisit. Sebagai alat transakasi, cadangan devisa yang dimiliki oleh suatu negara dituntut dalam keadaan aman. Perkembangan cadangan devisa pada periode penelitian dijelaskan pada Tabel 1. Tabel 1. Perkembangan Cadangan Devisa di Indonesia Periode 2005 – 2014 Tahun 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Cadangan Devisa (Juta US$) 34.724 42.586 56.920 51.639 66.105 96.207 110.123 112.781 99.387 111.862 Perkembangan (%) 22,6 33,7 -9,3 28,0 45,5 14,5 2,4 -11,9 12,6 Sumber : Bank Indonesia (2014) Selama periode penelitian, diketahui bahwa perkembangan cadangan devisa tertinggi dan terendah. Perkembangan tertinggi terjadi pada Tahun 2010 sebesar 45,5 persen, tetapi cadangan devisa terbanyak pada Tahun 2012 sebesar 112.781 juta US $. Kondisi ini dikarenakan neraca pembayaran Indonesia mengalami surplus. Erat kaitanya pada neraca transaksi modal yang membaik pada kondisi fundamental domestik serta rendahnya suku bunga di negara maju yang memicu aliran modal masuk ke Indonesia baik dalam bentuk portofolio maupun investasi. Posisi cadangan devisa akhir 2010 meningkat dari posisi di akhir 2009 sebesar 66,1 juta US$ menjadi sebesar 92,2 juta US $ atau setara 7 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah (Tabel 1). 4 Sedangkan perkembangan cadangan devisa terendah terjadi pada Tahun 2013 sebesar -11,9 persen terlihat pada Tabel 1. Cadangan devisa pada tahun sebelumnya tercatat sebesar 112,781 juta US $ turun menjadi 99,87 US$ pada akhir 2013. Hal tersebut disebabkan pada perekonomian global yang melemah, harga komoditas yang menurun, di tengah struktur perekonomian domestik yang tidak mendukung untuk menopang ketahanan eksternal, berakibat menimbulkan tekanan negatif pada neraca pembayaran Indonesia sehingga menurunkan posisi cadangan devisa. Bank Indonesia (2006) membagi sumber cadangan devisa dari dalam negeri dan luar negeri. Sumber dalam negeri meliputi; (1) hasil penjualan ekspor barang maupun jasa, (2) laba dari penutupan modal luar negeri, dan (3) hasil dari kegiatan pariwisata internasional. Sumber devisa dari luar negeri yaitu (4) pinjaman diperoleh dari negara asing, badan-badan internasional, serta swasta asing, dan (5) hadiah dan bantuan dari badan-badan PBB (Perserikatan BangsaBangsa). Cadangan devisa pada suatu negara sama fungsinya dengan rekening bank untuk individu. Mereka bisa ditarik kapan saja untuk membayar suatu transaksi atau utang, dan jumlahnya juga bisa bertambah apabila pendapatan negara yang bersangkutan juga bertambah, misalnya dari peningkatan volume pendapatan neto ekspor atau kenaikan arus masuk permodalan (Todaro; 2003). Cadangan juga bisa dipakai sebagai suatu anggunan atau jaminan untuk menarik pinjaman dari sumber-sumber keuangan luar negeri. 5 Fluktuasi cadangan devisa perlu dikaji lebih dalam secara teoritik dan empiris. Selanjutnya perkembangan cadangan devisa akan dianalisis hubungan secara parsial antar variabel-variabel ekonomi makro dengan cadangan devisa. Nilai korelasi ditampilkan pada Tabel 2 berdasarkan pada Suharyadi (2011) di bawah ini: Tabel 2. Korelasi Cadangan Devisa Dengan Variabel-Variabel Pengaruhnya Periode 2005Q1 – 2014Q4 No. 1. 2. 3. 4. 5. Korelasi Cadangan Devisa dengan Foreign Direct Investment Utang Luar Negeri Net Ekspor Pembayaran Utang Luar Negeri Cadangan Devisa Periode Sebelumnya Nilai Korelasi Keterangan 0,8336 0,9214 0,3488 0,8467 Positif kuat Positif kuat Positif lemah Positif kuat 0,9040 Positif kuat Sumber : Data Diolah, 2015 Nilai korelasi masing-masing variabel menunjukkan hubungan cadangan devisa pada Foreign Direct Investment (FDI), utang luar negeri, net ekspor, pembayaran utang luar negeri dan cadangan devisa periode sebelumnya. Jika nilai koefisien korelasi mendekati -1 atau 1 maka hubungan keduanya adalah kuat atau tinggi, tetapi apabila nilai korelasi mendekati 0 (nol) maka hubungannya sangat lemah atau mungkin tidak sama sekali terdapat hubungan (Suharyadi, 2011). Menurut Suharyadi (2011) ada korelasi hubungan cadangan devisa antara investasi asing langsung atau Foreign Direct Investment (FDI), utang luar negeri, pembayaran utang luar negeri dan cadangan devisa periode sebelumnya dengan nilai korelasi masing-masing variabel sebesar 0,8336 ; 0,9214 ; 0,8467 ; dan 0,9040 adalah positif kuat. Sedangkan korelasi hubungan cadangan devisa antara 6 net ekspor adalah positif lemah dengan nilai korelasi sebesar 0,3488 (Tabel 2). Cadangan devisa tidak terlepas (FDI), utang luar negeri, pembayaran utang luar negeri dan cadangan devisa periode sebelumnya Fakta hubungan antara masingmasing variabel dengan cadangan devisa Indonesia pada periode 2005Q1 2014Q4 dapat dilihat pada grafik di bawah ini: 140000 120000 100000 80000 60000 40000 20000 0 10000 8000 6000 4000 2000 Cadangan Devisa (Juta US $) 2014Q3 2014Q1 2013Q3 2013Q1 2012Q3 2012Q1 2011Q3 2011Q1 2010Q3 2010Q1 2009Q3 2009Q1 2008Q3 2008Q1 2007Q3 2007Q1 2006Q3 2006Q1 2005Q3 2005Q1 0 Foreign Direct Invesment (Juta US $) Sumber: Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia (SEKI), berbagai edisi, Bank Indonesia Gambar 1. Grafik Perkembangan Cadangan Devisa dan Foreign Direct Investment (FDI) Di Indonesia Periode 2005Q1 – 2014Q4 Berdasarkan Gambar 1 memperlihatkan pergerakan cadangan devisa dan Foreign Direct Investment (FDI) di Indonesia selama periode 2005Q1 sampai dengan 2014Q4. Perkembangan nilai cadangan devisa cenderung meningkat, tetapi tidak mengikuti pola perkembangan FDI. Fluktuasi perkembangan cadangan devisa pada Tahun 2010 relatif besar dari posisi akhir 2009 sebesar 66,1 juta US $ menjadi 92,2 juta US $. Nilai FDI cenderung mengalami lonjakan pada Tahun 2011 sampai Tahun 2014 akibat kondisi perekonomian global. Dari hasil perhitungan korelasi antara cadangan devisa dengan FDI dari Tabel 2 terlihat bahwa nilai korelasinya adalah positif 83,36 %. Nilai tersebut menunjukkan 7 bahwa hubungan antara cadangan devisa dan FDI di Indonesia periode 2005Q1 – 2014Q4 adalah searah dan kuat. Teori Moneteris yang menyatakan bahwa investasi asing langsung berhubungan positif terhadap cadangan devisa. Asumsi ceteris paribus, melalui mekanisme harga pada keseimbangan di pasar uang. Apabila penambahan suplai uang mengakibatkan perubahan tingkat harga. Penambahan suplai uang ini selanjutnya mempunyai pengaruh di pasar uang berupa penurunan tingkat bunga. Menurunnya tingkat bunga selanjutnya akan merangsang pengeluaran investasi yang kemudian, melalui proses multiplier meningkatkan pendapatan agregat dan pengeluaran agregat. Investasi asing langsung yang masuk ke Indonesia selain mampu meningkatkan produktifitas atau pendapatan nasional dalam bentuk Produk Domestik Bruto (PDB) juga mampu menaikkan ekspor (Safitriani; 2014). Arus masuk modal asing (capital inflows) juga berperan dalam menutup gap devisa yang ditimbulkan oleh defisit pada transaksi berjalan (Majid, 2013). Walapun dampak awal (berjangka pendek) dari penanaman modal perusahaan multinasional memang dapat memperbaiki cadangan devisa negara yang menerima, tetapi dalam jangka pendek justru negatif, yaitu mengurangi penghasilan devisa itu, baik dari sisi neraca transaksi berjalan maupun neraca modal (Todaro, 2003). 8 Utang Luar Negeri (Juta US $) 2014Q3 2014Q1 2013Q3 2013Q1 2012Q3 2012Q1 2011Q3 2011Q1 2010Q3 2010Q1 2009Q3 2009Q1 2008Q3 2008Q1 2007Q3 2007Q1 2006Q3 2006Q1 2005Q3 140000 120000 100000 80000 60000 40000 20000 0 2005Q1 350000 300000 250000 200000 150000 100000 50000 0 Cadangan Devisa (Juta US $) Sumber: Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia (SEKI), berbagai edisi, Bank Indonesia Statistik Utang Luar Negeri Indonesia (SULNI), berbagai edisi, Bank Indonesia Gambar 2. Grafik Perkembangan Cadangan Devisa dan Utang Luar Negeri Di Indonesia Periode 2005Q1 – 2014Q4 Pola perkembangan cadangan devisa dan utang luar negeri bergerak dalam arah yang sama terlihat pada Gambar 2. Pada periode antara Tahun 2010 sampai Tahun 2013 fluktuasi cadangan devisa dan utang luar negeri relatif besar. Dari hasil perhitungan korelasi antara cadangan devisa dengan utang luar negeri dari Tabel 2 di atas terlihat bahwa nilainya adalah sebesar 92,14 %. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara cadangan devisa dengan utang luar negeri adalah searah dan sangat kuat. Teori moneteris yang menyatakan bahwa hubungan antara cadangan devisa dengan utang luar negeri adalah positif. Dengan asumsis ceteris paribus, jika pemintaan utang luar negeri di suatu negara naik, melalui keseimbangan pasar uang pada neraca pembayaran. Seperti halnya dikemukakan Putra, dkk (2011). utang luar negeri berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap cadangan devisa di Indonesia, berarti cadangan devisa akan meningkat dengan meningkatnya utang luar negeri. Utang luar negeri meningkat maka neraca modal Indonesia akan meningkat sebab utang luar negeri dicatat di neraca modal yang 9 berdampak terhadap peningkatan neraca pembayaran. Naiknya neraca pembayaran akan menambah aset luar negeri Indonesia sendiri dan inilah yang menyebabkan cadangan devisa meningkat (Febriyeni,dkk; 2013). Cadangan Devisa (Juta US $) 2014Q3 2014Q1 2013Q3 2013Q1 2012Q3 2012Q1 2011Q3 2011Q1 2010Q3 2010Q1 2009Q3 2009Q1 2008Q3 2008Q1 2007Q3 2007Q1 2006Q3 2006Q1 2005Q3 12000 10000 8000 6000 4000 2000 0 -2000 2005Q1 140000 120000 100000 80000 60000 40000 20000 0 Net Ekspor (Juta US $) Sumber: Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia (SEKI), berbagai edisi, Bank Indonesia Gambar 3. Grafik Perkembangan Cadangan Devisa dan Net Ekpor Di Indonesia Periode 2005Q1 - 2014Q4 Gambar 3 menjelaskan perkembangan cadangan devisa dan net ekspor di Indonesia periode 2005Q1 -2014Q4 memiliki pergerakan yang signifikan. Sebelum Tahun 2010 perkembangan net ekspor di atas perkembangan cadangan devisa Indonesia. Memasuki Tahun 2011 kedua grafik berpotongan. Setelah itu perkembangan net ekspor berfluktuatif. Hal ini diduga pengaruh kondisi perekonomian global yang melambat, harga komoditas yang menurun, serta aliran modal masuk ke negara berkembang menyusut, ditengah struktur ekonomi domestik yang kurang menopang ketahanan eksternal. Sementara cadangan devisa tetap menjaga kestabilannya untuk menopang perekonomian. Kedua variabel ini memiliki hubungan yang cukup kuat. Dari hasil perhitungan korelasi antara cadangan devisa dan net ekspor terihat pada Tabel 2 bahwa nilai korelasinya adalah 34,88 %. Nilai tersebut menunjukkan 10 hubungan yang searah dan dianggap cukup kuat. Hal ini mengindikasikan bahwa kalau cadangan devisa dihubungkan dengan tingkat ekspor, maka dari angka tersebut menunjukkan hubungan yang positif seperti pada penelitian Suharyadi (2011). Teori moneteris menyatakan bahwa hubungan antara net ekspor dengan cadangan devisa adalah positif. Hal ini dengan asumsi ceteris paribus, tidak hanya melalui mekanisme harga dimana terjadi harga naik dan turun, tetapi juga adanya aliran uang masuk atau keluar negeri. Menurut Masdjojo (2009) apabila terjadi surplus kenaikan ekspor selain menaikkan pertumbuhan ekonomi melalui proses multiplier, kenaikan ekspor tersebut mempunyai konsekuensi terhadap stok uang beredar. Surplus neraca pembayaran cenderung meningkatkan stok uang yang beredar di dalam negeri maka uang akan mengalir masuk ke dalam negeri yang meningkatkan cadangan devisa. 50000 140000 120000 100000 80000 60000 40000 20000 0 40000 30000 20000 10000 Pembayaran Utang Luar Negeri (Juta US $) 2014Q3 2014Q1 2013Q3 2013Q1 2012Q3 2012Q1 2011Q3 2011Q1 2010Q3 2010Q1 2009Q3 2009Q1 2008Q3 2008Q1 2007Q3 2007Q1 2006Q3 2006Q1 2005Q3 2005Q1 0 Cadangan Devisa (Juta US $) Sumber: Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia (SEKI), berbagai edisi, Bank Indonesia Statistik Utang Luar Negeri Indonesia (SULNI), berbagai edisi, Bank Indonesia Gambar 4. Grafik Perkembangan Cadangan Devisa dan Pembayaran Utang Luar Negeri Di Indonesia Periode 2005Q1 – 2014Q4 Pada Gambar 4 menunjukkan perkembangan cadangan devisa dan pembayaran utang luar negeri di Indonesia Periode 2005Q1- 2014Q4. Perkembangan pembayaran utang luar negeri berfluktuatif. Sebelum Tahun 2012 perkembangan 11 pembayaran utang luar negeri berada di bawah perkembangan cadangan devisa Indonesia. Memasuki Tahun 2012 kedua grafik berpotongan walaupun pada Tahun 2013 kembali berada di bawah perkembangan cadangan devisa. Hal ini diduga kecukupan cadangan devisa melakukan pembayaran utang luar negeri mengalami penurunan akibat dari defisit pada neraca pembayaran Indonesia. Kedua variabel ini memiliki hubungan yang cukup kuat. Dari hasil perhitungan korelasi antara cadangan devisa dan pembayaran utang luar negeri terihat pada Tabel 2 bahwa nilai korelasinya adalah 84,67 %. Nilai tersebut menunjukkan hubungan antara cadangan devisa dan pembayaran utang luar negeri yang searah dan sangat kuat. Teori moneteris yang menyatakan apabila pembayaran utang luar negeri dengan cadangan devisa berhubungan positif. Hal ini terjadi dengan asumsi ceteris paribus, jika cadangan devisa naik, melalui mekanisme permintaan uang yang ditentukan oleh transaksi ekonomi terhadap pendapatan, maka kemampuan membayar utang luar negeri akan meningkat. Sebaliknya apabila cadangan devisa menurun maka kemampuan memabayar utang luar negeri akan menurun karena ketidakcukupan cadangan devisa. 12 300000 250000 200000 150000 100000 50000 2004Q1 2004Q3 2005Q1 2005Q3 2006Q1 2006Q3 2007Q1 2007Q3 2008Q1 2008Q3 2009Q1 2009Q3 2010Q1 2010Q3 2011Q1 2011Q3 2012Q1 2012Q3 2013Q1 2013Q3 2014Q1 2014Q3 0 Cadangan Devisa Periode Sebelumnya (Juta US $) Cadangan Devisa (Juta US $) Sumber: Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia (SEKI) berbagai edisi, Bank Indonesia Gambar 5. Grafik Perkembangan Cadangan Devisa dan Cadangan Devisa Periode Sebelumnya Di Indonesia Periode 2005 Q1 – 2014Q4 Gambar 5 menunjukkan bahwa perkembangan cadangan devisa dan cadangan devisa periode sebelumnya di Indonesia periode 2005 Q1 – 2014Q4. Perkembangan cadangan devisa bergerak seirama dengan perkembangan dan cadangan devisa periode sebelumnya bergerak seirama. Dari hasil perhitungan korelasi antara perkembangan cadangan devisa dan cadangan devisa periode sebelumnya pada Tabel 2 terlihat bahwa nilai korelasinya positif 90,40 %. Nilai tersebut menunjukkan hubungan yang searah dan kuat. “Cadangan devisa periode sebelumnya berpengaruh positif dan signifikan terhadap cadangan devisa di Indonesia. Berarti adanya pengaruh signifikan dikarenakan peningkatan cadangan devisa periode sebelumnya memberikan suatu harapan atau kegairahan pada cadangan devisa saat ini untuk bergerak naik, begitupun sebaliknya” (Putra, dkk; 2011). 13 B. Rumusan Masalah Gejolak perekonomian Indonesia yang cenderung fluktuasi mendorong ketidakseimbangan dalam perekonomian. Indonesia yang merupakan negara berkembang banyak mengandalkan kelancaran arus pendapatan devisa dan vitalitas perekonomian secara keseluruhan. Fenomena krisis moneter yang terjadi di Indonesia menyebabkan neraca pembayaran Indonesia mengalami defisit. Defisit ini menyebabkan penurunan nilai cadangan devisa. Alternatif yang dilakukan untuk memperbaiki kondisi tersebut biasanya dengan memacu investasi (baik investasi swasta langsung maupun investasi portofolio) agar masuk ke Indonesia serta meningkatkan pinjaman dari bank-bank komersil internasional, atau mencari lebih banyak bantuan dari pemerintah asing serta meningkatkan kegiatan ekspor. Akan tetapi kecukupan penyediaan cadangan devisa sebaiknya tidak hanya dilihat pada besarnya ketidakseimbangan neraca pembayaran, melainkan perlu diperhatikan sumber dari ketidakseimbangan tersebut dan sifat ketidakseimbangan apakah permanen atau hanya sementara. Demikian maka menjadi perumusan masalahnya adalah sebagai berikut: 1. Apakah Foreign Direct Investment (FDI) berpengaruh signifikan terhadap fluktuasi cadangan devisa di Indonesia? 2. Apakah utang luar negeri berpengaruh signifikan terhadap fluktuasi cadangan devisa di Indonesia? 3. Apakah net ekspor berpengaruh signifikan terhadap fluktuasi cadangan devisa di Indonesia? 14 4. Apakah pembayaran utang luar negeri berpengaruh signifikan terhadap fluktuasi cadangan devisa di Indonesia? 5. Apakah variabel cadangan devisa periode sebelumnya berpengaruh signifikan terhadap fluktuasi cadangan devisa di Indonesia? C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk menganalisis pengaruh Foreign Direct Investment (FDI) terhadap cadangan devisa di Indonesia. 2. Untuk menganalisis pengaruh utang luar negeri terhadap cadangan devisa di Indonesia. 3. Untuk menganalisis pengaruh net ekspor terhadap cadangan devisa di Indonesia. 4. Untuk menganalisis pengaruh pembayaran utang luar negeri terhadap cadangan devisa di Indonesia. 5. Untuk menganalisis pengaruh cadangan devisa periode sebelumnya terhadap cadangan devisa di Indonesia. D. Manfaat penelitian Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini antara lain: 1. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai syarat dalam meraih gelar sarjana ekonomi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung. 15 2. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan saran untuk pemerintah di bidang moneteris dan keuangan. 3. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang pengelolaan cadangan devisa. 4. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan informasi dan bahan referensi untuk penelitian selanjutnya. E. Kerangka Pemikiran Foreign Direct Investment (FDI) (+) Utang Luar Negeri (+) Net Ekspor Pembayaran Utang Luar Negeri Cadangan Devisa Periode Sebelumnya Gambar 6. (+) Cadangan Devisa (+) (+) Model Kerangka Pemikiran Analisis Faktor-FaktorYang Mempengaruhi Cadangan Devisa Di Indonesia Globalisasi adalah peningkatan dalam saling ketergantungan dalam keadaan dan kegiatan ekonomi di antar berbagai negara (Sukirno, 2012). Perdagangan internasional wujud nyata dari perkembangan globalisasi. Dalam perdagangan internasional terdapat transaksi ekspor dan impor guna memenuhi kebutuhan dan saling ketergantungan pada masing-masing negara. Pembiayaan transaksi impor yang dilakukan oleh pemerintah menggunakan alat pembayaran devisa. 16 Devisa sering disebut juga alat pembayaran luar negeri, dalam Bahasa Inggris dipakai istilah foreign exchange (Amalia, 2007). IMF atau International Monetary Fund menjelaskan pengertian cadangan devisa atau yang disebut International Reserves and Forgive Currency Liquidity (IRFCL) atau Offical Reserve Assets adalah seluruh aktiva luar negeri yang dikuasai oleh otoritas moneter dan dapat digunakan sewaktu-waktu, berguna membiayai ketidakseimbangan neraca pembayaran atau dalam rangka stabilisasi moneter dengan melakukan intervensi di pasar valuta asing dan untuk tujuan lainnya. Dua fungsi penting dari cadangan devisa biasanya digunakan menjaga stabilisasi moneter (mempertahankan nilai tukar mata uang asing) dan untuk membiayai ketidakseimbangan neraca pembayaran (Seri Kebansentralan, 2006). Defisit pada neraca pembayaran dapat mengurangi kemampuan Indonesia dalam menghadapi pengaliran dana keluar yang melebihi keadaan yang semestinya. Akibatnya penurunan nilai cadangan devisa dan kurs mata uang asing akan meningkat. Alternatif yang dilakukan guna menutupi defisit neraca pembayaran terpaksa mencari tambahan utang atau pinjaman khususnya luar negeri serta mengundang masuknya transfer dana dan sumber daya finansial internasional. Penelitian ini merupakan studi tentang faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan nilai cadangan devisa di Indonesia pada periode tertentu. Sebelumnya peneliti mencari beberapa referensi dan penelitian-penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini. Faktor-faktor dalam penelitian ini meliputi investasi asing langsung (foreign direct investment), utang luar negeri, net ekspor, pembayaran utang luar negeri, dan cadangan devisa periode sebelumnya. 17 Mengenai bagaimana perkembangan foreign direct investmen, utang luar negeri, net ekspor dan pembayaran utang luar negeri memberi kontribusi positif bagi upaya pembangunan. Serta melihat perubahan pada cadangan devisa yang mengacu pada periode sebelumnya. Dimana persediaan cadangan devisa sebelumnya akan memberikan harapan untuk kelangsungan perekonomian. Hubungan antara masing-masing variabel terhadap cadangan devisa digambarkan pada Gambar 6. F. Hipotesis 1. Diduga Foreign Direct Investment (FDI) berpengaruh positif dan signifikan terhadap cadangan devisa di Indonesia. 2. Diduga utang luar negeri berpengaruh positif dan signifikan terhadap cadangan devisa di Indonesia. 3. Diduga net ekspor berpengaruh positif dan signifikan cadangan devisa di Indonesia. 4. Diduga pembayaran utang luar negeri berpengaruh positif dan signifikan terhadap cadangan devisa di Indonesia. 5. Diduga cadangan devisa periode sebelumnya berpengaruh positif dan signifikan terhadap cadangan devisa di Indonesia. 6. Diduga Foreign Direct Investment (FDI), utang luar negeri, net ekspor, pembayaran utang luar negeri dan cadangan devisa periode sebelumnya secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap cadangan devisa di Indonesia. 18 G. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan pada penelitian ini terdiri dari: I. Pendahuluan. Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah penelitian, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, hipotesis dan sistematika penulisan dari penelitian ini. II Tinjauan Pustaka. Bab ini menguraikan tentang landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini yang diperoleh dari buku-buku dan sumbersumber lainnya, dan penelitian-penelitian terdahulu yang memperkuat penelitian ini juga merupakan perbandingan dan referensi, serta kerangka pemikiran teoritis dari penelitan ini. III Metode Penelitian. Bab ini menguraikan tentang bagaimana penelitian ini dilakukan yang terdiri dari ruang lingkup penelitian, jenis dan sumber data, populasi dan teknik pengambilan sampel, metode analisis data, koefisien determinasi, uji hipotesis, dan uji-uji asumsi klasik. IV Hasil dan Pembahasan. Bab yang menguraikan deskripsi obyek penelitian, analisis data, dan pembahasan. V Simpulan dan Saran. Bab yang berisi kesimpulan dan saran-saran bagi pihak-pihak yang terkait dengan masalah penelitian. Daftar Pustaka Lampiran