Cocos nucifera L

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pohon kelapa (Cocos nucifera L) merupakan tanaman yang memiliki
julukan tanaman serba guna. Alasanya seluruh bagian yang dimiliki tanaman
tersebut dapat dimanfaatkan mulai dari daun hingga akarnya, misalnya air
kelapa dapat dibuat menjadi produk nata de coco. Commanditaire
Vennootschap (CV) Agrindo Suprafood merupakan perusahaan yang
bergerak dibidang pengolahan makanan dengan produknya nata de coco.
Nata de coco yang diproduksi perusahaan tersebut menjadi pemasok produk
nata de coco ke Perusahaan Terbuka (PT) seperti PT. Triteguh Manunggal
Sejati (Garuda Food Group), PT. Sinar Mas, PT. Sari Coco (SACO), PT.
Sinar Galaksi, dan PT. Regan.
Salah satu cara yang dapat diterapkan agar konsumen tetap memilih
produk nata de coco adalah dengan menjaga atau meningkatkan mutu dari
lembaran nata de coco tersebut. Mutu produk lembaran nata de coco dapat
dipertahankan dengan memperhatikan aspek-aspek terutama dari bagian input
yang terdiri dari bahan baku, sumber daya alam, tenaga kerja, dan modal. Jika
semua input telah dipastikan dalam kondisi yang baik maka produk yang di
hasilkan akan memiliki kualitas yang baik. Namun pengawasan tetap
diperlukan di setiap proses pembuatan lembaran nata de coco, sebab dalam
1
proses pembuatan produk lembaran nata de coco akan rentan dengan
kesalahan proses yang dapat mengakibatkan rusaknya produk tersebut.
Kecacatan lembaran nata de coco jika tidak dihindari, secara otomatis
akan menurunkan kualitas produk tersebut yang akhirnya akan menurunkan
harga produk dipasaran. Tentu hal ini akan merugikan perusahaan tersebut,
sehingga perusahaan harus mampu menekan atau menghilangkan potensi
kecacatan produk lembaran nata de coco. Oleh karena itu untuk menekan
atau menghilangkan kecacatan pada produk dapat dilakukan dengan cara
mengendalikan mutu yakni meminimalkan produk cacat hingga nol cacat.
CV. Agrindo Suprafood melaksanakan kegiatanya dengan mengambil
dan mengolah bahan baku berupa air kelapa yang berasal dari pedagang
pasar, warung-warung padang, dan pabrik kopra untuk menjadi produk nata
de coco. Setelah proses produksi, banyak ditemukan nata de coco dalam
bentuk lembaran tidak lolos standar perusahaan, misalnya terdapat lembaran
nata de coco yang berjamur yaitu lembaran nata de coco yang terdapat
bercak berwarna coklat gelap hingga kehitaman atau berjamur. Lembaran
nata de coco kopyor yaitu lembaran nata de coco yang ketebalanya kurang
dari 0,5 cm, dan lembaran nata de coco boyor yaitu lembaran nata de coco
yang tidak terbentuk sempurna benang-benang selulosanya sehingga masih
dalam bentuk air kelapa meskipun telah mengalami pemeraman hingga 7 hari.
Untuk mengatasi kondisi tersebut, perusahaan sebaiknya melakukan
peningkatan kualitas agar dapat meningkatkan produktivitas dan profitabilitas
2
perusahaan. Oleh karena itu untuk meningkatkan produktivitas dan
profitabilitas tersebut digunakan Diagram Pareto dan Diagram Ishikawa.
1.2 Batasan Masalah
Agar kerja praktek yang akan dilakukan dapat berfokus pada
masalah yang telah dirumuskan, maka kerja praktek ini diberikan batasan
sebagai berikut :
1.
Pengambilan data dilaksanakan mulai tanggal 30 Desember 2013 sampai
13 Januari 2014.
2.
Pengukuran banyaknya lembaran nata de coco yang cacat kecuali
lembaran nata de coco boyor di laksanakan pada tahap pemanenan.
3.
Pelaksanaan evaluasi dilakukan dengan menggunakan Diagram Pareto
dan Diagram Ishikawa.
4.
Metode penentuan lembaran nata de coco berjamur dilaksanakan jika
jamur dapat dilihat secara visual (indra penglihatan).
1.3 Tujuan Kerja Praktek
1.
Mengidentifikasi dan menganalisa jenis kecacatan produk lembaran nata
de coco.
2.
Mengidentifikasi dan menganalisa faktor penyebab dominan kecacatan
dan memberikan solusi untuk meminimalisir atau menghilangkan
kecacatan produk nata de coco.
3.
Mengidentifikasi dan menganalisa rerata rupiah yang hilang akibat
kecacatan jamur pada sampel nata de coco.
3
1.4 Manfaat
1.
Sebagai sarana untuk memperdalam mengenai materi pengendalian
mutu.
2.
Mendapatkan pengalaman kerja secara langsung sehingga dapat
mengaplikasikan dan mengembangkan ilmu di masa yang akan datang.
3.
Memperoleh gambaran tentang tahapan-tahapan proses produksi dan
pengendalian mutu produk lembaran nata de coco.
4.
Mampu melakukan upaya perbaikan terhadap kecacatan produk lembaran
nata de coco yang dominan terjadi.
4
Download