BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Marketing

advertisement
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Teori Umum
2.1.1 Marketing
Marketing adalah proses dimana perusahaan menciptakan nilai bagi
pelanggan, untuk mencapai suatu pertukaran yang memuaskan pelanggan. Jadi
marketing merupakan suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan
organisasi memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan
dan pertukaran nilai dengan barang (Kotler dan Amstrong, 2010, p.29).
Marketing adalah proses manajemen yang bertanggung jawab untuk
mengindentifikasi, mengatisipasi, dan memuaskan kebutuhan pelanggan serta
mendapatkan keuntungan dari hasil pertukaran (Chaffey, 2011, p.386).
2.1.2 Pemasaran
Pemasaran merupakan suatu aktifitas, serangkaian institusi dan proses
menciptakan, menghubungkan, menghadirkan dan menawarkan peningkatan yang
memberikan nilai kepada pelanggan, client, partners, dan masyarakat luas. (Ebert
dan Griffin, 2009, p.150)
Pemasaran juga merupakan proses merencanakan dan menjalankan konsep,
harga, perencanaan dan distribusi ide-ide, dan layanan untuk menciptakan
pertukaran yang memuaskan tujuan individu dan perusahaan. (Hooley, 2008, p.7)
2.1.3 Internet
Internet adalah sebuah jaringan komputer di seluruh dunia yang
menghubungkan ratusan ribu jaringan yang lebih kecil (Williams and Sawyer,
2010, p.18).
Internet adalah suatu jaringan komputer yang menghubungkan pengguna
dari seluruh dunia untuk berhubungan satu sama lain lebih luas (Kotler dan
Amstrong, 2010, p. 528).
2.1.4 Website
Website adalah sebuah lokasi pada computer tertentu yang memilki alamat
yang unik (Williams and Sawyer, 2010, p.65).
2.1.5 Hypertext Markup Language (HTML)
HTML (Hypertext Markup Language) adalah instruksi khusus yang
digunakan untuk menentukan struktur dokumen, format, dan link ke dokumen
multimedia lainnya (Williams and Sawyer, 2010, p.68).
HTML (Hypertext Markup Language) adalah sebuah bahasa deskripsi
halaman yang menciptakan hypertext atau hypermedia dalam dokumen (Brian dan
Marakas, 2013, p.154).
2.1.6 Server
Server adalah bagian inti dari komputer yang menampung dan menyimpan
data-data atau program-program untuk menghubungkan dan menyediakan
kebutuhan dalam komputer, workstation, dan perangkat lainnya, yang disebut klien.
Klien memiliki keterkaitan atau hubungan dalam sebuah jaringan kabel atau tanpa
kabel (Williams dan Sawyer, 2010, p. 24).
2.1.7 Hypertext Transfer Protocol (HTTP)
Hypertext Transfer Protocol (HTTP) adalah suatu set aturan komunikasi
untuk bertukar informasi yang memungkinkan browser untuk terhubung dengan
web browser (Williams dan Sawyer, 2010, p.66)
2.1.8 World Wide Web (WWW)
World Wide Web (WWW) adalah suatu sistem interkoneksi dari banyak
komputer internet (Williams dan Sawyer, 2010, p. 18).
2.2 Teori Khusus
2.2.1 E-Marketing
E-marketing adalah pengiriman informasi bisnis dari semua ukuraan untuk
meningkatkan kesadaran pelanggan terhadap informasi dan jasa dengan mengacu
pada penggunaan internet (media nirkabel) untuk menghasilkan respon dari
konsumen serta menawarkan barang dan jasa secara langsung kepada konsumen
dari bisnis ke bisnis secara online (Hasan, 2013, p.760).
E-marketing
memberikan
berbagai
kemudahan
khususnya
dalam
berinteraksi dengan pelanggan, menyampaikan informasi ke pelanggan, membantu
memahami pelanggan dengan lebih baik, membangun dan mempertahankan
hubungan dengan pelanggan, memfasilitasi pertukaran ide, produk, dan pelayanan
untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan.
Perusahaan dapat berkomunikasi dengan pelanggan melalui media sosial
yang paling cocok untuk mencapai pelanggan, baik yang tersegmentasi atau tidak,
dan memungkinkan memperoleh umpan balik dari pelanggan secara langsung.
E-marketing dimaknai sebagai penggunaan teknologi digital untuk
mencapai tujuan pemasaran, termasuk upaya-upaya pembangunan atau penyesuaian
konsep pemasaran, termasuk upaya-upaya pengembangan atau penyesuaian konsep
pemasaran itu sendiri, berkomunikasi dalam jaringan global, dan mengubah cara
perusahaan melakukan bisnis dengan pelanggan. Penggunaan internet dalam
pemasaran sebagai media berkomunikasi dengan konsumen, memiliki dampak yang
kuat terhadapa keberhasilan perusahaan dalam mengemas pesan lebih efektif.
Keuntungan dalam e-marketing yang dapat dinikmati oleh perusahaan,
sebagai berikut (Hasan, 2013, p.768).
1. Biaya rendah
Biaya iklan yang identik dengan dana besar dalam model legacy
marketing bisa dikurangi, tanpa mengurangi hasilnya, mampu membuat
perusahaan low-budget, high impact marketing.
2. Lebih beda
Dengan komunikasi yang semakin horizontal, posisi seorang individu
jadi lebih kuat, terutama dengan adanya social media yang
memungkinkan tiap orang untuk bersuara.
3. Interaksi intensif
Penggunaan e-marketing memungkinkan konsumen berinteraksi secara
intensif, membentuk komunitas, mengekspresikan aspirasinya, memuji,
berkeluh-kesah bahkan menghujat produk yang ia gunakan, melalui
media ini dapat mempengaruhi konsumen, membangun komunitas
pelanggan, menciptakan loyalitas, mengembangkan interaksi, dan dialog
dengan konsumen, serta melakukan riset untuk mengetahui perilaku
konsumen, atau mengembangkan produk baru dengan pendekatan
horizontal.
4. Mempertahankan pelanggan
Masalah terpenting dalam pemanfaatan media online ini adalah
bagaimana mendapatkan trafik sebanyak mungkin dan bagaimana
berada di proses terbaik di search engine marketing.
5. Customer partnership
Sebagaimana dijelaskan dimuka, dalam jejaring sosial, para pengguna
menciptakan komunitas atas dasar semangat yang sama atau
kepentingan yang sama dari semua lapisan masyarakat dimana saja di
seluruh belahan dunia ini untuk berinteraksi satu sama lain.
6. Pengukuran statistik
Inisiasi marketing online megharuskan pengguna untuk meng-klik iklan,
mengunjungi sebuah website, dan untuk melakukan tindakan yang
ditargetkan.
Keterbatasan yang terdapat dalam e-marketing adalah sebagai berikut
(Hasan, 2013, p. 793).
1. Ketidakmampuan pembeli menyentuh, mencium, dan mencoba barang
sebelum melakukan pembelian online dapat mengurangi kepercayaan
terhadap produk, membatasi niat pembeli
2. Keamanan privasi, masalah informasi sangat penting, baik bagi
perusahaan maupun konsumen yang berpartisipasi dalam bisnis online.
3. Kepastian, e-commerce harus memberi perhatian penuh pada apakah
konsumen sudah menerima apa yang mereka beli atau belum.
2.2.2 E-Marketing Strategy
Menurut Straus, Frost (2012, p. 51), e-marketing strategy adalah desain dari
strategi pemasaran yang mengkapitalisasi organization electronic atau kemampuan
teknologi informasi untuk mencapai tujuan yang spesifik. Pada dasarnya, emarketing strategy
adalah dimana strategi teknologi dana strategi pemasaran
bersatu.
Kesimpulan dari teori diatas tentang e-marketing strategy adalah strategi
yang digunakan untuk mencapai tujuan pemasaran secara online.
2.2.3 SOSTAC
SOSTAC adalah kerangka perencanaan yang bisa dipakai untuk membantu
perusahaan menerapkan e-marketing yang efektif , SOSTAC merupakan model
kerangka perencanaan serhana yang dikembangkan oleh Paul Smith yang terdiri
dari Situation analysis, Objective, Strategy, Tactics, Actions, Control (Chaffey,
2011, p. 388).
Gambar 2. 1 SOSTAC
(Chaffey, 2011, p. 389)
Kerangka
kerja
SOSTAC
ini
merupakan
suatu
kerangka
dalam
pengembangan rencana atau strategi e-marketing yang menggunakan beberapa
analisis terdiri dari:
1.
Situation
Dalam menganalisis ini menuntut perusahaan untuk memahami dan
mengerti lingkungan bisnis saat ini dan lingkungan yang akan datang
untuk mencapai tujuan perusahaan dan meninjau proses internal dan
sumber daya untuk menyampaikan strategi.
Gambar 2. 2 Perencanaan E-Marketing
(Chaffey, 2011, p. 391)
Pada gambar diatas terdiri dari komponen – komponen yang membantu
dalam perencanaan e-marketing, yaitu:
-
IE-business strategy
Strategy e-business diperlukan untuk mencapai tujan perusahaan.
-
Opportunities and threats
Mengidentifikasi peluang dan ancaman dengan perusahaan pesaing
yang memiliki bidang usaha yang sejenis
-
SLEPT factor
Faktor SLEPT ini terdiri dari :
- Social : mempengaruhi persepsi konsumen dalam menentukan
pemakaian internet untuk kegiatan yang berbeda
- Legal and Ethical: Menentukan metode dimana produk dapat
dipromosikan dan dijual secara online.
- Economic: kinerja atau gejala ekonomi di berbagai negara dan
wilayah
mempengaruhi
pola
belanja
dan
perdaganggan
internasional.
- Political: pemerintah nasional dan organisasi transnasional
memiliki
peran
dalam
menentukan
masa
depan
dan
pengendalian internet dan aturan yang diatur.
- Technological:
perubahan
teknologi
yang
menawarkan
kesempatan dan kemampuan yang baru dengan memasarkan
produk dan jasa secara luas.
SWOT analysis adalah alat sederhana yang kuat dapat membantu
perusahaan dalam menganalisis sumber daya internal mereka dalam
hal kekuatan dan kelemahan dan mencocokannya dengan
lingkungan eksternal dalam hal peluang dan ancaman (Chaffey,
2011, p. 393).
Gambar 2. 3 Contoh Analisis SWOT
(Chaffey, 2011, p. 392)
2.
Objective
Dalam analisis ini, tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan harus
jelas maka dalam perencanaan strategi ini taktik akan lebih efektif,
dengan tujuan kinerja 5S,yang ada yaitu:
-
Sell: bagaimana cara menjual dan mempromosikan produk dan
jasa.
-
Serve: memberikan informasi tentang prusahaan.
-
Sizzle: bagai mana cara untuk mempertahankan pelanggan.
-
Speak: bagai mana cara agar pelanggan mengingat brand
perusahaan.
-
Save: bagaimana cara untuk meminimalisir biaya pemasaran
SMART merupakan singkatan dari specific, measurable, actionable,
relevant, dan
time-related. SMART digunakan untuk menilai
kesesuaian tujuan yang ditetapkan untuk mendorong strategi yang
berbeda atau perbaikan dari berbagai macem proses bisnis (Chaffey,
2011, p. 401).
Gambar 2. 4 Contoh Objectives dengan Metode SMART
(Chaffey, 2009, p. 289)
SMART terdiri dari :
a.
Specific : untuk mengukur masalah dunia nyata dan peluang
yang ada.
b.
Measurable : dapatkah atribute kualitatif dan kuantitatif
diterapkan untuk membuat suatu metric?
c.
Actionable : informasi yang digunakan untuk meningkatkan
kinerja.
d.
Relevant : informasi yang diterapkan untuk masalah spesifik
yang dihadapi oleh perusahaan.
e.
Time-related : ukuran atau tujuan yang berhubungan dengan
jangka waktu yang ditetapkan
3.
Strategy
Analisis ini merupakan cara untuk rencana yang digunakan dalam
mencapai tujuan untuk mencapai bisa digunakan beberapa cara yaitu
seperti penempatan posisi produk dan pasar, strategi target pasar, dan
strategi konten. Penempatan posisi produk dan pasar menggunakan
internet memberikan peluang baru untuk menjual produk pada pasar
yang lebih luas.
Strategy target pasar merupakan evaluasi dan seleksi dari segmentasi
yang sesuai dari pengembangan dari penawaran yang tepat. Pada
strategi target pasar ini melibatkan empat langka seperti gambar 2.5.
Langka pertama adalah segmentasi yang mengdefinisikan kelompok
yang berbeda dalam sebuah target pasar untuk menawarkan produk
yang berbeda. Langka kedua yaitu target pemasaran yang berdasarkan
beberapa faktor seperti hubungan dengan perusahaan, segmentasi
demografis (umur, jenis kelamin, kelompok sosial).
Gambar 2. 5 Tahapan Pengembangan Target Marketing Strategy
(Chaffey, 2011, p.408)
Segmentasi pisikografis atau sikap (contoh: kesetian pada sebuah
merek). harga, tahap siklus hidup (contoh: jumlah produk yang dibeli
dan kategori produk yang dibeli). dan perilaku. Pada target pemasaran
terdapat lima pernyataan untuk membantu mengembangkan strategi
yang berorientasi pelanggan untuk e-marketing yaitu, siapa pelanggan
kita, bagaimana mereka membutuhkan perubahan, mana yang kita
tergetkan, bagaimana kita menambah nilai, bagaimana kita menjadi
pilihan utama.
Dalam e-marketing keuntungan yang berbeda dan penerapan posisi
dapat diklarifikasikan dan dikomunikasikan dengna mengembangkan
Online Value Proposition (OVP) OVP merupakan sebuah pernyataan
keuntungan dari layananan e-commerce yang secara ideal tidak
seharusnya tersedia dalam penawaran offline. OVP bermanfaat untuk
mendorong pelanggan untuk menggunakan layanan online yang
spesifik.
Keuntungan dari layanan online dapat dikatagorikan dalam 6C (content,
customization, community, convenience, choice, cost reduction).
Strategi konten yang merupakan pengelolaan dari teks, audio dan video
yang bertujuan untuk menarik pelanggan.
Langkah ketiga yaitu penempatan posisi untuk mengidentifikasi
rencana
untuk
setiap
pengelompokan.
Langka
keempat
yaitu
perencanaan yang menggunakan sumber daya untuk mencpai rencana.
4.
Tactics
Tactics merupakan suatu analisis yang menerapkan strategi dan tujuan
berdasarkan faktor – faktor dari marketing mix yang diusulkan oleh
Jerome McCarthy yang terdiri dari 4P yaitu product, price, place, dan
promotion, serta diperluas oleh Booms dan Bitner menjadi 7P, dimana
terdapat tiga tambahan faktor yaitu people, processes, dan physical.
Gambar 2. 6 Elemen dalam Marketing Mix
(Chaffey, 2011, p. 420)
Dibawah ini adalah pendekatan 7P yang digunakan perusahaan,sebagai
berikut.
•
Product
Unsur pemasaran yang melibatkan penelitian akan kebutuhan
pelanggan dan mengembangkan produk yang sesuai, sehingga
memberikan experience yang positif bagi customer mengenai
brand yang dijual perusahaan.
•
Price
Elemen dari pemasaran yang melibatkan pendefinisian harga
produk dan pricing models, seperti harga spesial atau harga
murah melalui channel online.
•
Place
Elemen dari pemasaran yang melibatkan distribusi produk ke
pelanggan sesuai dengan permintaan dan meminimalkan biaya
dari inventory, transportasi, dan penyimpanan, serta relatif lebih
praktis
dalam
berinteraksi
dan
berkomunikasi
dengan
perusahaan.
•
Promotion
Elemen dari pemasaran yang melibatkan komunikasi dengan
pelanggan dan stakeholders untuk membentuk mereka mengenai
produk dan perusahaan yang dapat menjangkau masyarakat luas
dan cepat secara efektif. Dalam hal ini, yang diutamakan adalah
kreatifitas dalam mengkombinasikan e-tools yang sudah banyak
tersedia untuk membantu keberhasilan e-marketing yang telah
banyak digunakan.
•
People
Elemen dari pemasaran yang melibatkan pengiriman dari
pelayanan ke pelanggan hingga interaksi perusahaan dengan
pelanggan untuk mengetahui kepuasan produk terhadap
pelanggan.
•
Process
Elemen dari pemasaran yang melibatkan metode dan prosedur
yang digunakan untuk mencapai fungsi pemasaran dan kualitas
performa, serta kemudahan akses dari website perusahaan dalam
internet.
•
Physical
Elemen dari pemasaran yang melibatkan ekspresi berwujud dari
sebuah produk dan bagaimana hal ini dibeli dan digunakan oleh
pelanggan agar dapat mengetahui kualitas yang dialami nya
secara sukarela.
5.
Action
Action merupakan suatu analisis dimana strategi serta taktik akan
dijalankan dan diselesaikan untuk meringkas tindakan – tindakan yang
terjadi.
6.
Control
Dalam analisis ini, bisa dicapai dengana menggunakan penelitian
pemasaran untuk mendapatkan pandangan dari pelanggan.
Download