Jejak Langkah Seribu Mimpi Queen Zaidah di University of York PsychoNews - Queen Rahmah Rizqi Zaidah, alumni Fakultas Psikologi angkatan tahun 2010 ini tengah merampungkan kuliahnya di University of York, York, Inggris. Lolos beasiswa LPDP dari sekian banyak pendaftar menjadi salah satu keberuntungan bagi perempuan kelahiran Malang 26 tahun yang lalu ini. Perjalanan yang dilaluinya tidaklah mudah, seleksi beasiswa yang cukup ketat membuat semangatnya terus terpacu untuk bisa meraih impian ke luar negeri, salah satunya adalah dengan mengambil short course di Pare, Kediri untuk mendapatkan nilai IELTS minimal 6,5. Benar saja, tiada usaha yang sia-sia. Kerja keras itu terbayar ketika Queen (sapaan akrabnya) mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan studynya pada bidang Music Psychology di University of York, Inggris. Alasan Queen memilih kampus ini adalah untuk mendapatkan pengalaman belajar dengan kombinasi taught and independent research project, yang mana dalam bidang psikologi musik, Indonesia masih sangat langka. Alumni Psikologi yang pernah menjadi Reporter Psychonews ini bertolak ke UK (United Kingdom) pada 23 September 2016, kini tahun 2017 merupakan tahun kedua dirinya menempuh pendidikan masternya. Bersama dengan teman hidup yang senantiasa mendampinginya, keinginannya untuk bersua dengan salju bisa tercapai. Menurut pengalaman Queen selama di York, semua warga muslim yang ada di sana sangat ramah, warga lainpun yang non-muslim juga sangat ramah pada muslim, tidak ada yang rasis. Setiap minggu selalu ada pengajian di sana. Semuanya aman dan mereka sangat menghargai perbedaan. Kampus pun menyediakan fasilitas masjid bagi muslim. publish by http://psikologi.uin-malang.ac.id Banyak sekali pengalaman yang didapatkan oleh Queen selama menempuh pendidikan di negeri orang. “Pengalaman apapun yang didapat, semuanya berkesan. Bisa merasakan pengalaman belajar di negeri orang itu hal yang luar biasa buat saya, belajar bagaimana membagi waktu dengan baik, belajar mandiri secara totalitas.” tutur Queen. Budaya yang ada di Inggris tentunya berbeda dengan budaya yang ada di Indonesia. Salah satu pengalaman berharga yang didapatkan Queen adalah mengenal budaya lain di negeri orang. “Merasakan budaya yang berbeda, dan kita harus bisa beradaptasi dengan sebaik mungkin dan juga harus bisa menghormatinya. Semuanya berharga untuk saya. Terlebih lagi masyarakat yang ramah dan peduli dengan kita yang notabene hanya tinggal di sini sebagai pelajar. Mereka sangat pengertian dan mau membantu ketika kita dalam kesulitan.” Imbuh perempuan yang juga pernah menjadi musyrifah di Ma’had Sunan Ampel Al-‘Aly ini. Setiap waktu yang kita lalui sangatlah berharga karena waktu yang telah hilang tentu tidak akan pernah kembali lagi. Bagi Queen, memanfaatkan waktu sebaik mungkin adalah salah satu cara untuk meningkatkan kualitas diri. “Tiada hari tanpa belajar. Setiap hari harus selalu meluangkan waktu untuk membaca, karena kalau tidak bisa ketinggalan pelajaran, jadi melatih diri untuk disiplin juga.” Jelas perempuan yang lahir pada 12 Januari ini. Beasiswa LPDP adalah program beasiswa magister dan doktor yang merupakan program beasiswa di dalam maupun luar negeri. Beasiswa ini difokuskan pada 10 (sepuluh) bidang keilmuan yang menjadi prioritas LPDP, yang meliputi: Bidang Teknik, Sains, Pertanian, Kedokteran, Akuntansi/Keuangan, Hukum, Agama, Ekonomi, Sosial, dan Budaya & Bahasa.Ada kebahagiaan luar biasa dan rasa syukur yang tidak terhingga ketika Queen mendapatkan beasiswa LPDP ini. Bagi Queen, cita-cita akan bisa diraih dengan niat baik, tekat kuat, usaha yang maksimal dan do’a yang sungguh-sungguh. Fasilitas yang didapat publish by http://psikologi.uin-malang.ac.id dalam beasiswa LPDP ini mencakup Transport, SPP, Living Allowance, Family Allowance, Uang Buku, Biaya Penelitian, dan Biaya Wisuda. Ketika ditanya tentang bagaimana tips dan trik agar bisa meraih kesempatan emas untuk belajar di luar negeri, bagi Queen hanya ada satu kunci yaitu semangat. “Tips dan trik hanya publish by http://psikologi.uin-malang.ac.id satu bagiku, selalu semangat: semangat untuk terus mengejar mimpi, semangat untuk selalu berusaha, dan semangat untuk istiqomah berdo’a”. Pungkas perempuan yang sudah pernah berlibur ke Paris, Belanda, dan Jerman ini. Dalam QS. Hud ayat 123, Allah berfirman, “Dan kepunyaan Allah-lah apa yang gaib di langit dan di bumi dan kepada-Nya-lah dikembalikan urusan-urusan semuanya, maka sembahlah Dia, dan bertawakallah kepada-Nya. Dan sekali-kali Tuhanmu tidak lalai dari apa yang kamu kerjakan.” Sungguh, tiada satu pun yang luput dari pengawasan-Nya. Allah Maha Mengetahui atas segala sesuatu. Ketika manusia dalam suatu perkara terus berikhtiar dengan mendekatkan diri kepada Allah, maka Allah akan memberi jalan keluar yang tidak disangkasangka. Khusnudzon dengan takdir Allah adalah salah satu cara agar hati dan pikiran kita terhindar dari segala sesuatu yang tidak di Ridhoi-Nya. (Red.Ms) Reportase : Faatihatul Ghaybiyyah publish by http://psikologi.uin-malang.ac.id