UNIVERSITAS INDONESIA Unsur Seni Mesir Kuno dan Suku Aztec Pada Bangunan Art Deco Theater Tuschinski dan Radio Kootwijk di Belanda Makalah Non-Seminar Dresthi Raras Weningtyas 1106081146 Pembimbing R. Achmad Sunjayadi S.S., M.Hum. 0707050256 Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia Depok 2016 Unsur seni…, Dresthi Raras Weningtyas, FIB UI, 2016 Unsur seni…, Dresthi Raras Weningtyas, FIB UI, 2016 ii Unsur seni…, Dresthi Raras Weningtyas, FIB UI, 2016 iii Unsur seni…, Dresthi Raras Weningtyas, FIB UI, 2016 iv Unsur seni…, Dresthi Raras Weningtyas, FIB UI, 2016 v Unsur Seni Mesir Kuno dan Suku Aztec Pada BangunanArt Deco Theater Tuschinski dan Radio Kootwijk di Belanda Dresthi Raras Weningtyas (1106081146) Program Studi Belanda, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia Depok E-mail :[email protected] Abstrak Art Deco sebagai bagian dari seni dekoratif telah berkembang dalam masa modernisme. Hal ini dapat dilihat melalui penekanan bentuk maupun gaya arsitektur, desain interior, desain industri, fashion, lukisan, seni grafis, dan film. Art Deco tumbuh di antara penentangan dan penggabungan seni terdahulunya sehingga sumber inovasinya berasal dari berbagai macam aliran. Bangunan Theater Tuschinski dan Radio Kootwijk di Belanda adalah contoh bangunan bergaya arsitektur Art Deco yang mendapat pengaruh dari seni ukir dan seni bangunan dari Aztec dan Mesir Kuno. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, yaitu metode penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan atau memberikan penjelasan tentang masalah yang diajukan. Kata kunci :art deco; Aztec; Mesir kuno; Ancient Egyptian Art Elements and Aztecs In Style Art Deco Tuschinski Theater Building and Radio Kootwijk inN etherlands Abstract Art Deco as part of decorative art has evolved in a period of modernism. It can be seen through the suppression of form and style of architecture, interior design, industrial design, fashion, painting, graphic arts, and film. Art Deco growing between the opposition and the merger of the previous art so that the source of innovation derived from various streams. Tuschinski Theater Building and Radio Kootwijk in the Netherlands are examples of the Art Deco architectural style buildings that have the effect of sculpture and art of building of Aztec and Ancient Egypt. This study used qualitative methods, the method of research that aims to describe or provide an explanation of the problem posed. Keywords: art deco; Aztec; ancient Egyptian; 1. Pendahuluan Seni adalah bentuk ekspresif pikiran manusia. Manusia bebas mengeluarkan ide dan isi pikirannya untuk dituangkan dalam suatu wadah yang disebut seni. Setiap insan memiliki ekspresif yang berbeda-beda dilatarbelakangi oleh ilmu pengetahuan yang ia punyai dan pengalaman yang pernah ia dapatkan. Seni dibuat supaya dapat dinikmati. Salah satu bentuk seni yang ada di sekitar kita Unsur seni…, Dresthi Raras Weningtyas, FIB UI, 2016 adalah bangunan. Bangunan merupakan salah satu wadah untuk menuangkan ideide, sehingga tercipta suatu bentuk yang indah dan bermakna. Di dunia ini terdapat berbagai macam jenis bentuk bangunan. Setiap negara memiliki ciri khas masing-masing tergantung dari sejarah yang membangun negara tersebut. Indonesia salah satunya, memiliki banyak bangunan dengan variasi yang didapatkan dari pengaruh kolonial. Bagaimana tidak, Indonesia pernah dikuasai oleh Belanda cukup lama. Banyak arsitek terbaik dari negara kincir angin ini dikerahkan untuk membangun pusat pemerintahan kolonial Belanda di Indonesia. Indonesia menjadi salah satu negara yang terkena dampak perkembangan seni, melalui Belanda. Di Belanda sendiri, terdapat suatu aliran bernama Nieuwe Kunst, atau secara global disebut Art Nouveau. Aliran ini muncul dari gerakan utama dalam seni dekoratif yang pertama kali muncul di Eropa Barat pada tahun 18921. Aliran ini lebih condong kepada konsep pemahaman individu karena keindahan dan harmoni merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari. Sehingga seorang seniman harus berkreasi total dari mulai arsitekturnya sampai desain dalamnya2. Pada tahun 1915 seorang arsitek terkenal di Belanda bernama Hendrik Petrus Berlage (1856-1934) yang juga merupakan tokoh Nieuwe Kunst melakukan Plan Zuid3 yaitu sebuah rencana perluasan Amsterdam. Pengembangan ini dilakukan dari segi arsitektur dan juga sosial. Hal ini bersamaan dengan pecahnya aliran Nieuwe Kunst di Belanda menjadi dua yaitu Amsterdam School dan De Stijl. Pada saat itu hampir semua bangunan di Belanda didominasi oleh aliran Amsterdam School dan De Stijl sampai tahun 1950-an. Pada tahun 1925, H.P Berlage yang juga dikenal sebagai Bapak ArsitekturBelanda Modern, mewakili Belanda mengikuti pameran kesenian ‘dekoratif’ yang bernama “Exposition Internationele des Arts Decoratief et Industriels Modernes” di Perancis. Pameran ini membawa 1 Adityawan, Arif, Tinjauan Desain dari Revolusi Industri hingga Post Modern, Jakarta, UPT Penerbitan, 1999,hal.15 2 A. Pronkhorst & S. van Ginneken, De Amsterdamse School, 2003, hal 5. 3 Permasalaham kepadatan penduduk di Amsterdam, membuat Berlage menggambar rencana pembangunan perubahan. Tahun 1915 dilakukan perluasan setelah Amstel, berlanjut ke Selatan. Konsep yang dibuat Berlage berupa desain geometri terutama terdiri dari segitiga dan pentagon, diaman sebelumnya, desain bergelombang di taman dan jalanan, terasa sangat tidak efisien mengingat kepadatan penduduk yang terjadi pada saat itu. Inti dari rencana ini adalah menyebarluaskan desain yang direncanakan ini agar menyeluruh ke seluruh Belanda dan Eropa, demi ketertiban. Unsur seni…, Dresthi Raras Weningtyas, FIB UI, 2016 2 inovasi baru, menyebabkan unsur seni baru seperti eklektisisme (menggabungkan karakteristik gaya yang digabungkan : ekspresionisme, kubisme, dan modernisme). Di sinilah awal mula terbentuknya suatu aliran bernama Art Deco 4. Art Deco sendiri terbentuk pertama kali di Perancis. Pameran ini diadakan oleh Hector Guimard, Eugene Grasset dan kumpulan seniman Perancis. Awal mulanya mereka menunjukkan kepemimpinan dan pengembangan seni dekoratif Perancis ke dunia internasional, demi bisnis Perancis. Mereka membedakan Art Deco dengan Art Nouveau. Art Deco dianalogikan dengan sisi maskulin, garis tegak lurus, dimana pada saat itu terjadi revolusi Inggris pada akhir abad ke-19. Belanda, yang diwakili oleh Berlage, membawa Amsterdam School yang mengutamakan prinsip orisinalitas dan spiritualitas sebagai Art Deco versi Belanda. Art Deco sendiri merupakan sebuah ide pemikiran modern dari para seniman yang menggabungkan unsur-unsur seni antara modern dan kuno. Para seniman berpendapat bahwa saat itu, masyarakat dunia membutuhkan sesuatu yang berbeda, anggun, eksotis, tapi tidak menghabiskan banyak biaya. Para seniman tetap memasukkan unsur kuno klasik,sepertiukiran-ukiran, motif, serta lekukanlekukan bangunan yang mengingatkan pada zaman peradaban Aztec atau Mesir kuno, juga penggunaan warna-warna vivid. Sehingga gaya arsitektur Art Deco tidak pernah lepas dari unsur dan nuansa kuno. Dari latar belakang yang sudah dijelaskan di atas, permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini adalah bagaimana pengaruh seni Aztec dan Mesir kuno pada bangunan Radio Kootwijk dan Teater Tuschinski yang bergaya Art Decodi Belanda? Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengidentifikasikan makna di balik adanya unsur seni yang menyerupai seni ukir Aztec dan Mesir kunopada dua bangunan Art Deco di Belanda, Radio Kootwijk dan Teater Tuschinski. Penelitian ini diawali dengan menentukan permasalahan. Setelah itu adalah mengumpulkan data yang berkaitan dengan perkembangan Art Deco di Belanda, sehingga permasalahan yang akan dibahas dalam jurnal ini dapat dianalisis. Dari langkah ini, akan mendapatkan kesimpulan yang menjawab permasalahan. 4 Arie Van de Lemme, De wereld van Art deco, Londen: Apple Press, 1986 Unsur seni…, Dresthi Raras Weningtyas, FIB UI, 2016 3 2. Art Deco Art Deco adalah suatu aliran seni yang muncul pada suasana pasca Perang Dunia I dan sebelum terjadinya Perang Dunia II. Art Deco berkembang dalam masa modernisme, telah melalui berbagai fase cikal bakal gaya modern untuk menekan bentuk maupun gaya arsitektur baru dengan Art Nouveau sebagai pembukanya. Hal ini dipicu oleh Evolusioner yaitu suatu gerakan yang menekankan perubahan dari bentuk yang semakin lama semakin berkembang. Art Deco tumbuh diantara penentangan seni yang terjadi pada awal modernisasi sehingga sumber inovasinya berasal dari bermacam-macam aliran. Art Deco mempengaruhi seni dekoratif seperti arsitektur, desain interior, dan desain industri, dan juga seni visual seperti fashion, lukisan, seni grafis, dan film. Popularitas aliran ini memuncak pada tahun 1920-an. Art Deco tumbuh di pasca Perang Dunia I, dimana orang-orang telah menghadapi stress dan membutuhkan ‘hiburan’ atau sesuatu yang baru dan modern, seperti perhiasan, furnitur, serta hal fungsional lainnya. 2.1. Awal periode kemunculan Art Deco Para seniman Art Deco bereksperimen dengan menggunakan teknik baru dan material baru. Mereka menggunakan bahan-bahan mewah seperti gading, kayukayu tropis (kayu eboni), besi tempa, permata dan sebagainya. Bentuknya abstrak dan geometris seperti bentuk tangga, segitiga, dan lingkaran terbuka, kadang mereka masih menggunakan bentuk-bentuk tumbuhan, tetapi bentukbentuk tersebut cenderung memiliki bentuk yang geometris. Karya-karya mereka menggunakan warna-warna yang kuat dan mencolok. Tekstur dan ornamen pada desain arsitektur ini terinspirasi dari bentuk-bentuk Mesir kuno dan Indian Aztec. Art Decomemiliki corak langgam yang mendapat pengaruh dari kubisme, futurisme, dan konstruktivisme. 5 5 Aliran kubisme adalah aliran yang memiliki bentuk-bentuk geometris pada lukisannya. Seperti segitiga, segi empat, lingkaran, silinder, kubus, kotak-kotak dan sebagainya Sangat mudah untuk mengenali aliran ini karena ciri khasnya yang berbentuk geomteris serta warnanya yang cenderung sangat perspektif. Futurisme adalah aliran seni lukis ini biasanya memiliki hubung kait dengan gerak dan kecepatan, serta memanfaatkan prinsip aneka tampak. Sayangnya, apabila untuk orang yang masih awam, terkadang sulit mengambil maksud dari karya seni tingkat tinggi ini. Sedangkan konstruktivime adalah aliran yang brlandaskan pada suatu konstruksi sebagai sistem sosial yang ditandai oleh pengguna metode industri. <www.informasibelajar.com/2015/08/macammacam-aliran-seni-lukis-terkenal.html> 23-01-2016 Unsur seni…, Dresthi Raras Weningtyas, FIB UI, 2016 4 Gambar 1.1 Gambar 1.2 Kubisme Futurisme Pablo Picasso " Head" (Perunggu) Umberto Boccioni "Unique Form (sumber: www.pablopicasso.org/ (sumber: womans-head.jsp) www.metmuseum.org/collection/thecollection-online/search/485540) Gambar 1.3 Konstruktivisme Alexander Calder Ohne Titel (Untitled) (sumber: http://artblart.com/tag/alexander-calder/) Art Deco merupakan pemikiran baru dalam dunia arsitektur, pengaruh corak langgam dari kubisme, futurism dan konstruktivisme membuat Art Deco mengalami perubahan teknik dan material bangunan dari aliran sebelumnya. Material yang digunakan cenderung lebih modern tetapi menggunakan bahanbahan yang cenderung tidak mahal, seperti alumunium, stainless steel, plastik, Unsur seni…, Dresthi Raras Weningtyas, FIB UI, 2016 5 pernis dan kayu hias. Namun, terkadang tetap menggunakan bahan berkualitas tinggi yang pernah dipakai pada Art Nouveau, seperti bentuk kaca, tanduk, dan gading. Art Deco juga memperkenalkan bahan eksotis seperti kulit hiu, biasanya dipakai sebagai bahan dasar pembuat tas. Tema populer yang digunakan pada corak aliran ini antara lain adalah pola chevron (zigzag) pada gambar 1.4, geometri pada gambar 1.5, serta motif pancaran matahari pada gambar 1.6. Selain itu, pada karakteristik bangunan Art Deco terdapat alis (eyebrow) pada salah satu bagian bangunan, adanya struktur yang bertingkat-tingkat seperti tangga (zigurrat), sisi yang melengkung sehingga tidak membentuk sudut, atap yang datar, serta adanya beberapa bagian yang berjumlah angka tiga. Gambar 1.4 Gambar 1.5 Pola zigzag pada bangunan Bentuk geometris pada bangunan eon Company 821 West Broadway, Photos by Jim L. Patterson - copyright 2005 (sumber: www.louisvilleartdeco.com/architecture/LGE/LGE.html) Gambar 1.6 Kaca Patri atau Kaca pancaran matahari (sumber: http://www.art-deco-style.com/art-deco-architecture.html) Unsur seni…, Dresthi Raras Weningtyas, FIB UI, 2016 6 Perancis sendiri, sebagai pusat Art Deco telah memiliki sekolah seni dekoratif The Martine School sejak tahun 1911. Di Perancis perkembangan Art Deco ini juga dipengaruhi oleh dunia mode. Dalam desain grafis tokoh Art Deco yang terkenal, terutama di Perancis, adalah AM Cassandre, Jean Carlu. Dari beberapa tokoh ini, terlihat hal yang menarik sebagai gambaran umum dari Art Deco, yaitu eklektik6 dan dekoratif, seperti tercermin pada Art Deco tahun 1920-an. Periode ini dikenal dengan sebutan periode decorated. Namun, pada tahun 1930-an Art Deco menampilkan ekspresi bentuk baru atau memasuki periode streamline atau periode mesin (periode penerbangan modern, penerangan listrik, radio, dan bangunan pencakar langit). Contoh Bangunan Art Deco: Gambar 1.7 Mezy-sur-Seine, France: Villa Paul Poiret: exterior (art deco, 1921-1923, architect Robert Mallet-Stevens) (sumber :www.e-architect.co.uk-art_deco_architecture.html ) Pada tahun-tahun berikutnya, ternyata pameran “Exposition Internationele des Arts Decoratief et Industriels Modernes” di Perancis ini berpengaruh pada perkembangan dunia arsitektur, dan seni. Tidak saja di Eropa, tetapi juga di beberapa wilayah dunia lainnya, seperti Amerika, Australia, New Zealand, dan Asia termasuk di Indonesia ketika jaman pemerintahan Kolonial Belanda. 6 Arsitektur eklektik bisa dikatakan sebagai hasil karya arsitekur yang mempergunakan metode merancang secara eklektik. Eklektisme adalah sebuah pergerakan arsitektur dengan metode menggabungkan (kombinasi) yang ada. Pergerakan ini diawali dari filsafat yang dikaitkan dengan penggabungan berbagai perspektif pondasi filsafat untuk membentuk filsafat baru yang lebih baik. Metodenya kemudian diterapkan dalam bidang-bidang ilmu pengetahuan yang lain, diantaranya ke dalam arsitektur. (www.astudioarchitect.com/2009/0/arsitektur-eklektik--esai-bagian-1.html) Unsur seni…, Dresthi Raras Weningtyas, FIB UI, 2016 7 Selain Perancis, Belanda juga menjadi lebih ekspresif dalam inovasi arsitektur, Belanda memilikialiran Amsterdam School yang kurang lebihnya sama dengan Art Deco. Berikut contoh bangunan bergaya arsitektur Art Deco di Belanda dan Belgia : Gambar 1.8 Gambar 1.9 De Nationele Basiliek van het Heilig Hart Dageraad (oorspronkelijk plan) (sumber : www.basilicakoekelberg.be) (sumber : www.amsterdamseschool.nl/objecten/gebouwen/de-dageraad%28oorspronkelijk-plan%29/) Gambar 1.10 Gambar 1.11 Radio Kootwijk Teater Tuschinski (sumber: http://www.staatsbosbeheer.nl (sumber: http://www.skyscrapercity.com/ /natuurgebieden/radio-kootwijk) showthread.php?p=107316719 3. Ornamen Aztek dan Mesir Kuno dalam Art Deco 3.1. Sekilas sejarah penjajahan Prancis di Afrika Utara Selain Yunani-Romawi, Mesir juga merupakan negara dengan peradaban manusia yang terkenal di dunia. Sejak runtuhnya Fir’aun, Mesir meninggalkan banyak benda dan bangunan-bangunan bersejarah seperti; piramid, spinx, obelix, dan bangunan lainnya. Selain itu, Mesir juga memiliki sumber daya ekonomi yang Unsur seni…, Dresthi Raras Weningtyas, FIB UI, 2016 8 melimpah serta lokasinya yang strategis untuk jalur perdagangan Barat dan Timur. Hal ini memancing dua negara besar di Eropa berlomba untuk merebut tahta Mesir. Dua negara tersebut adalah Perancis dan Inggris. Usaha Perancis bersaing dengan Inggris mengambil alih Mesir dari kekuasaan Turki Ustmaniyah, dipelopori oleh keinginan Perancis merebut Baitul Maqdis di Yerusalem dari pemerintahan Islam. Tujuannya adalah untuk menguasai Palestina demi membalas dendam ketika Perang Salib. Walaupun penjajahan Perancis di Mesir yang dipimpin oleh Napoleon Bonaparte ini terbilang singkat (1798-1801), dapat dikatakan Mesir mendapat pengaruh positif yang cukup besar dari Perancis, hal ini berlaku untuk modernisasi Mesir. Sejarah mengatakan datangnya Perancis ke Mesir untuk menjarah benda-benda kuno peninggalan sejarah kekuasaan Mesir terdahulu. Terlebih lagi ketika dibukanya Terusan Suez pada tahun 1869. Pengaruh kekuasaan Inggris makin kuat mulai tahun 1875, yakni saat Khedive Ismail (1863–1879) membutuhkan uang sehubungan dengan krisis keuangan Mesir. Khedive menjual sebagian saham Terusan Suez kepada Inggris dan juga meminjam uang kepada Inggris dan Perancis. Karena tidak dapat memberesi hutang-piutangnya, Inggris memiliki peluang untuk berkuasa di Mesir dengan adanya campur tangan Inggris dalam pemerintahan Mesir sejak tahun 1876. Hal ini juga membuat hubungan Inggris dan Mesir menjadi lebih dekat. Sampai suatu ketika seorang ilmuan Inggris bernama Lord Carnarvon tertarik pada ilmu Mesir kuno, memperkekerjakan seorang arkeolog bernama Howard Carter untuk melakukan penggalian makam seorang Raja Mesir Tutankhamun. Penggalian dimulai pada tahun 1907-1914-1917 dan akhirnya makam Fir’aun yang paling terkenal itu berhasil ditemukan pada tanggal 4 November 1922. Penemuan makam ini menjadi sangat kontroversial karena ini adalah penemuan makam kuno paling utuh sepanjang masa. Ruangan makam ini juga masih banyak menyisakan rahasia, diantaranya ditemukan lorong menuju makam Ratu Nefertiti. Beberapa keanehan juga terjadi, seperti menyebarnya isu tentang kutukan Fir’aun Tutankhamun. Hal ini dikuatkan dengan meninggalnya Lord Carnarvon tujuh minggu setelah pembukaan resmi ruang pemakaman Tutankhamun pada April 1923. Carnarvon meninggal akibat gigitan nyamuk yang terinfeksi bakteri Unsur seni…, Dresthi Raras Weningtyas, FIB UI, 2016 9 erisipelas pada pipinya. Ditemukan juga luka di tempat yang sama di pipi Fir’aun Tutankhamun. Serta keanehan-keanehan yang terjadi sesaat ketika Carnarvon meninggal dan menjelang pemakamannya. Berita ini cepat menyebar sehingga masyarakat berasumsi dan meyakini kutukan Fir’aun. Ditambah lagi terungkapnya sejarah dan riwayat hidup Tutankhamun menjadi buah bibir masyarakat pada saat itu. Semenjak itu pula, Tutankhamun menjadi ikon populer dari peradaban Mesir Kuno.7 3.2. Perancis di Meksiko Meksiko adalah negara kecil yang berbatasan dengan Amerika Serikat di utara dan Belize dan Guatemala di tenggara. Meksiko memiliki peradaban yang cukup maju hampir selama kurang lebih 3000 tahun. Peradaban yang berkembang pada masa lalu di Mexico adalah Amerindian, Aztec dan Maya. Ilmu pengetahuan berkembang pesat di negara yang besarnya hanya seperlima Amerika Serikat. Serta budaya kuno yang memiliki daya tarik tersendiri membuat Meksiko menarik perhatian para negara penjajah. Spanyol misalnya, negara ini berhasil menguasai Meksiko dan menyatakan kemenangannya melawan suku Aztec pada tahun 1521. Tahun 1810, Meksiko menyatakan kemerdekaannya namun menyulut sebuah pertempuran yang dikenal sebagai Perang Kemerdekaan Meksiko, dan berakhir pada tahun 1821. Kekuasaan Meksiko semakin melemah ketika datangnya serangan dari Amerika Serikat di tahun 1840 yang mengakibatkan semakin berkurangnya wilayah kekuasaan negara Mexico, seperti California, Arizona, Utah, Nevada dan New Mexico telah menjadi negara bagian Amerika Serikat. Pada tahun 1860, Perancis memasuki Mexico. Perancis berhasil menduduki Meksiko dengan menaikkan Ferdinand Maximillan dari Austria sebagai Raja Mexico. Namun pada tahun 1867 Maximillan disingkirkan oleh pasukan di bawah pimpinan Juárez, seorang mantan presiden yang kembali ke jabatannya. Setelah wafatnya Juárez, terjadi pemberontakan Meksiko yang berlangsung hampir 30 tahun. Pemberontak berakhir pada tahun 1930 dan kekuasaan dipegang oleh Partai Institusi Revolusi (PRI). PRI ini adalah kelompok yang terdiri dari “Prancis, Pengaruhnya terhadap Mesir”<www.kompasiana.com/isharyanto/prancis-pengaruhnya- 7 terhadap-mesir_552e25e06ea834c20d8b457d>28 November2015 Unsur seni…, Dresthi Raras Weningtyas, FIB UI, 2016 10 berbagai koalisi pemberontak di Meksiko. Pengaruh kekuasaan Perancis di Meksiko tidak terlalu besar.8 3.3. Pengaruh seni Aztek dan Mesir Kuno dalam Art Deco Pada masa abad kejayaannya, Perancis menaklukkan sekian jumlah negara diantaranya Mesir di Afrika Utara dan Suku Aztec di Meksiko. Negara-negara tersebut adalah bekas jajahan Perancis. Kedatangan Perancis untuk menjarah benda kuno, ilmu dan peninggalan-peninggalan kuno lainnya. Pada masa itu, sedang gempar tentang penggalian makam Mesir oleh Howard Carter (orang London, Inggris) dimulai dari tahun 1907 - 1914 kemudian terhenti karena Perang Dunia I sampai 1917 kemudian dilanjutkan sampai pada 4 November 1922 ditemukanlah makam mumi Fir’aun Tuthankhamen. Pada masa itu beredar pula kisah tentang kutukan mumi, dimana, masyarakat dunia merasa penasaran dengan kisah itu dan kemudian menjadi "popular" di kuping masyarakat. Sehingga hal yang berbau Mesir/mumi menjadi hal baru yang di "idolakan". Ditambah lagi dengan terkuaknya sejarah mengenai Firáun Tutankhamun. Seni Art Deco sendiri adalah seni modern percampuran berbagai pengetahuan dan budaya "baru". Ketika suatu negara dijajah, maka terjadi percampuran budaya antar keduanya. Terlebih lagi orang-orang sedang mendambakan adanya sesuatu yang baru dan segar. Bagi mereka yang haus akan sesuatu hal baru, sangat berantusias terhadap berita yang terjadi pada masa itu. Begitu pula, pada akhirnya budaya-budaya kuno seperti Aztec menjadi popular di masyarakat. Sehingga ukiran-ukiran dan bangunan-bangunan Mesir dan Aztec menjadi inspirasi para seniman Art Deco dan kemudian menyebar ke Belanda. 4. Analisis Art Deco pada Bangunan Radio Kootwijk dan Theater Tuschinski 4.1. Bangunan Radio Kootwijk Radio Kootwijk adalah sebuah bangunan bekas pemancar di awal abad-20 terletak di Apeldoorn, Gelderland dan dibangun pada tahun 1918. Bangunan yang “Sejarah Mexico” 28 Nov 2015. <www.bimbie.com/sejarah-mexico.htm> 8 Unsur seni…, Dresthi Raras Weningtyas, FIB UI, 2016 11 dirancang oleh Jules Mary Luthmann (1890-1973) ini, merupakan sarana komunikasi antara Belanda dan koloninya9, di sini juga dibangun perumahan untuk para pekerjanya. Dapat dikatakan juga Radio Kootwijk ini adalah sebuah kota kecil dengan beberapa gedung. Pada gambar 4.1.1tampak Radio Kootwijk dari belakang. Sesuai dengan karaketristik Art Deco, lekukan pada sisi kanan dan kiri terdapat ziggurat atau sisi yang bertingkat-tingkat seperti tangga. Di bagian yang sama pada gambar 4.1.2, terdapat juga karakteristik alis. Alis merupakan bentuk bangunan yang jika dilihat dari samping, menyerupai bentuk alis pada manusia (terdapat bagian cekung atau patah kebawah). Kemudian apabila tampak dari depan, terdapat sisi melengkung pada sisi kanan dan kiri bangunan ini, lihat gambar 4.1.3. Atap pada bagian belakang Radio Kootwijk berbentuk datar, simetris dan lurus, pada gambar 4.1.4. Pada gambar 4.1.5 terlihat Radio Kootwijk bagian dalam, adanya kaca berjumlah tiga dalam setiap satu bingkai, serta pada gambar 4.1.6 terlihat dari luar, terdapat 3 baris kaca vertikal. Bagian depan Radio Kootwijk terdapat ukiran wajah yang menyerupai seni ukir pada zaman Peradaban Aztec, ada pada gambar 4.1.7. Kemudian pada lantai bagian dalam, terdapat pola zigzag dan juga bernuansa kuno, gambar 4.1.8. Gambar 4.1.1 Radio Kootwijk tampak belakang Gambar 4.1.2 Radio Kootwijk tampak belakang 9 Pada tahun 1917 sudah ada pemancar/stasiun penerima gelombang untuk telegraf nirkabel pada gelombang panjang di dataran tinggi Malabar dekat Bandung, Jawa, Indonesia, untuk berkontak dengan Belanda. Dimana pada saat itu Indonesia merupakan daerah jajahan/koloni Belanda. Unsur seni…, Dresthi Raras Weningtyas, FIB UI, 2016 12 Gambar 4.1.3 Radio Kootwijk tampak depan Gambar 4.1.4 Radio Kootwijk tampak belakang Gambar 4.1.5 Radio Kootwijk bagian dalam Gambar 4.1.6 Radio Kootwijk tampak depan Gambar 4.1.7 Gambar 4.1.8 (sumber: www.actoftraveling.com/2014/03/surreal-places-netherlands-radio-kootwijk/) (sumber: http://www.staatsbosbeheer.nl/natuurgebieden/radio-kootwijk) 4.2. Bangunan Theater Tuschinski Teater Tuschinki merupakan gedung bioskop yang berlokasi antara menara Munt dan Rembrandtplein di Amsterdam, Belanda. Bangunan ini dibangun oleh imigran dari Polandia yaitu Abraham Icek Tuschinski pada tahun 1921 dan masih berfungsi dengan baik sebagai gedung bioskop sampai saat ini. Pada awalnya, Abraham Icek ingin membangun bioskop yang dapat diakses oleh warga biasa. Bangunan ini dirancang oleh seorang arsitektur yang tidak begitu terkenal, Hijman Louis de Jong. Pada periode 1998-2002, seluruh bangunan ini direnovasi. Bangunan ini sekarang memiliki sembilan belas ruangan dan lebih dari 4000 kursi. Teater Tuschinki ini memiliki gaya arsitektur yang bermacam-macam seperti Amsterdam School, Art Nouveau, dan Art Deco. Namun pada makalah ini hanya akan dibahas tentang Art Deco pada Teater Tuschinki. Pada gambar 4.2.1 terlihat jumlah kusen jendela dan jumlah lampu pada bagian tengah gedung ini berjumlah tiga baris vertikal. Jendela ini menggunakan kaca patri. Jumlah angka tiga juga terlihat jelas pada gambar 4.2.2, kusen jendela Unsur seni…, Dresthi Raras Weningtyas, FIB UI, 2016 13 bagian tengah atas dan bawah berjumlah tiga baris vertikal. Kemudian jumlah angka tiga ini juga terlihat pada pintu masuk dalam gedung yang ada di gambar 4.2.3. Pada gambar ini juga terlihat garis khas Art Deco pada lekukan di atas pintu yaitu beratap datar atau horisontal. Gambar 4.2.4 menunjukkan lekukan Art Deco yang membentuk garis melengkung pada desain dalam ruangan teater ini, serta undakan-undakan tempat duduk penonton mengingatkan pada ciri Art Deco, ziggurat. Desain dalam ruangan ini memiliki perpaduan ziggurat dan garis melengkung. Pada gambar 4.2.5 terlihat bentuk garis yang membingkai sebuah patung kepala, beratapkan datar dan memiliki ziggurat pada kedua sisinya. Hal serupa ini juga terlihat pada bagian kanan dan kiri bingkai serta terlihat pada garis ukiran yang terdapat pada pintu berwarna coklat. Pada gambar 4.2.6 terlihat patung wajah yang menyerupai ukiran atau topeng wajah mumi di Mesir. Kaca patri Gambar 4.2.1 Bagian luar Theater Tuschinski (sumber:http://file-magazine.com/citylikeyou /tuschinski) Gambar 4.2.3 Bagian dalam Theater Tuschinski Gambar 4.2.2 Bagian luar Theater Tuschinski (sumber : http://rijksmonumenten.nl /monument/4828/theater-tuschinski /amsterdam/) Gambar 4.2.4 Bagian dalam Theater Tuschinski (sumber: www.nuvomagazine.com/travel/pathe-tuschinski) Unsur seni…, Dresthi Raras Weningtyas, FIB UI, 2016 14 Gambar 4.2.5 Bagian dalam Theater Tuschinski (sumber :www.tribecafilm.com/stories/ 512c041d1c7d76d9a9000215-a-gold -star-for-amsterdam) Gambar 4.2.6 Bagian luar Theater Tuschinski (sumber : www.amsterdam.nl/ kunstencultuur/monumenten/ monumenten-0/gebouwen-gebieden/ beschrijvingen/tuschinski/) 4.3. Seni ukir dan bangunan Mesir Kuno Sampai saat ini Mesir dikenal di seluruh dunia berkat kejayaan peradabannya dahulu. Kemajuan ilmu pengetahuan dalam hal peperangan, kepercayaan serta ilmu arsitektur dan desain membuat Mesir menjadi salah satu negara yang diincar para penjajah. Spinx, piramida, mumi adalah beberapa hal yang menjadi ikon Mesir. Arsitek-arsitek yang merancang desain bangunan piramida memiliki ketentuan tersendiri sehubungan dengan kondisi alam di Mesir. Seperti yang kita tahu bahwa Mesir merupakan salah satu negara yang banyak gurun. Sehingga para arsitek merancang bangunan yang lebar pada bagian bawah dan mengerucut sampai lancip di ujungnya, dengan membuat empat sisi yang saling berhadapan, supaya bangunan kuat menghadapi badai gurun yang sering terjadi di Mesir. Adapula keyakinan masyarakat yang percaya bahwa bentuk bangunan yang mengerucut di ujung atas adalah cara masyarakat kuno Mesir beribadah pada Dewa Amon Ra' atau Dewa Matahari. Mereka percaya melalui puncak tertinggi bangunan tersebut, mereka dapat menggapai Sang Dewa. Piramida sebenarnya adalah tempat penyimpanan para jenazah raja-raja yang pernah memerintah Mesir. Peti mati yang dipakai untuk menaruh jenazah dibuat mirip dengan wajah manusia dengan pakaian dan dandanan seorang raja Mesir. Dalam hal arsitektur, proyek pembangunan dikelola dan didanai oleh pemerintah untuk tujuan religius, sebagai bentuk peringatan, maupun untuk menunjukkan kekuasaan Firaun. Bangsa Mesir Kuno mampu membangun struktur batu dengan Unsur seni…, Dresthi Raras Weningtyas, FIB UI, 2016 15 peralatan sederhana namun efektif, dengan tingkat akurasi dan presisi yang tinggi. Dalam hal seni ukir patung, seniman Mesir Kuno dapat menggunakan batu dan kayu sebagai bahan dasar untuk memahat. 10 Masyarakat Mesir mempunyai kebiasaan membuat patung yang menyerupai rajarajanya sebagai bentuk apresiasi terhadap kepemimpinan mereka. Adapula kuil sebagai tempat mereka beribadah.Bila disandingkan dengan arsitektur Art Deco, tampaknya Art Deco mengambil gaya arsitektur yang ada pada zaman Mesir Kuno. Pada bangunan kuil, terlihat bentuk atap trapesium dengan atapnya yang datar. Lihat gambar 4.3.1. menjadi pondasi utama. Kemudian terdapat tiga bagian bangunan yang Hal ini 'diikuti' oleh Art Deco pada bangunan- bangunannya. Biasanya jumlah tiga ini dipakai pada jumlah kusen jendel atau jumlah bagian bangunan. Lihat gambar 4.3.2. Kemudian dalam segi seni ukir patung wajah, Art Deco juga mengambil ide dari bentuk wajah pada peti mati mumi-mumi para raja, lihat gambar 4.3.3. Gambar 4.3.1 Kuil Efdu Thebes, Mesir (sumber :www.thinglink.com) 10 Fakultas Teknik Arsitektur Kelas B, Sejarah Arsitektur I Mesir Kuno,Universitas Sam Ratulangi<http://dokumen.tips/documents/sejarah-arsitektur-i-mesir-kuno.html> Unsur seni…, Dresthi Raras Weningtyas, FIB UI, 2016 16 1 3 1 2 3 2 Gambar 4.3.2 Kuil Efdu Thebes, Mesir (sumber :m.kaskus.co.id/post/5144a1dc1dd7195c6b000004) Gambar 4.3.3 Patung kepala firaun (sumber : http://dunia.news.viva.co.id/news/read/132762ditemukan__kepala_firaun_amenhotep_iii) 4.4. Seni ukir dan bangunan Suku Aztec Pada awalnya kota-kota Suku Aztec di Amerika Latin memiliki kebiasaan untuk berkompetisi dalam membangun kuil terbesar di kekaisaran Aztec. Meskipun demikian, daripada menghancurkan kuil tua untuk membangun kembali kuil yang baru, kuil yang baru ini dibangun di atas struktur kuil yang lama. Kuil-kuil ini memiliki ukuran bangunan yang sangat besar dan proporsioal. Beberapa kuil ditemukan memiliki setidaknya empat atau lima lapisan. Unsur seni…, Dresthi Raras Weningtyas, FIB UI, 2016 17 Gaya arsitektural yang proporsional akhirnya berimbas pada pembangunan rumah hampir di seluruh wilayah kekuasaan suku Aztec. Yang membedakannya hanya variasi bentuk dan ukuran yang lebih kecil, dan ornamen. Suku Aztec berpandangan bahwa keahlian dan kerja kerassebagai hal yang luar biasa. Mereka akan membangun rumah mereka mirip dengan pegunungan. Hal ini disebabkan kepercayaan mereka terhadap keistimewaan gunung yang dapat melindungi rumah mereka dari serbuan hujan.11 Aztec merupakan salah satusuku terpintar di dunia, arsitektur Suku Aztec memiliki bentuk bangunan yang sederhana dan elegan, menampilkan sisi yang kuat, menggunakan warna campuran dan simbol-simbol yang membantu menciptakan gaya unik. Gambar 4.4.1 Patung Raja Aztec (sumber: www.timur-angin.com/2011/01/misteri-nusantara-kalahkan-peradaban_26.html) 5. Kesimpulan Seni Aztec dan Mesir kuno memiliki cukup peran dalam perkembangan Art Deco, khususnya pada bangunan Theater Tuschinski dan Radio Kootwijk. Dilihat dari sejarahnya, bangunan-bangunan yang ada pada peradaban Aztec dan Mesir kuno dibangun dengan suatu tujuan khusus dan penuh dengan perhitungan. Seperti piramida, kuil-kuil, bahkan patung-patung/ukiran wajah. Mengingat penguasaan Eropa pada negara-negara bekas jajahannya, tidak heran apabila budaya pada negara jajahan bercampur bahkan ‘diambil alih’ oleh negara penjajah sebagai ‘harta’ rampasan. Namun, untuk peradaban Aztec yang telah runtuh dan yang tersisa hanya bangunan-bangunan tua bahkan puing-puing, Art Deco membawa perubahan baik. Art Deco sukses meneruskan ciri khas budaya 11 Miller, M.E. The Art of Mesoameric.(Thames & Hudson), 2012 Unsur seni…, Dresthi Raras Weningtyas, FIB UI, 2016 18 bangunan suku Aztec ke dalam gaya arsitekturnya. Bagaimanapun juga, Aztec merupakan salah satu bangsa terpintar dan memiliki peradaban yang maju pesat, sangat sayang apabila budaya-budayanya ditinggalkan begitu saja. Begitu juga dengan Mesir yang sangat terkenal dengan kisah tentang berkuasanya Fir’aun dari segi budaya, politik sampai agama. Mengapa dikatakan Mesir kuno? Karena negara Mesir masih ada sampai saat ini, namun peradabannya sudah berbeda dengan Mesir pada zaman dahulu. Bangunan Theater Tuschinski dan Radio Kootwijk sukses membawa budaya Aztec dan Mesir kuno ke rancah dunia. Bagaimana tidak, kedua bangunan tersebut cukup terkenal ke seluruh dunia, terutama Radio Kootwijk di Indonesia; karena pada masa penjajahan Belanda di Indonesia, bangunan ini menjadi pusat penghubung antar koloni Belanda di Apeldoorn, Gelderland dan Kota Bandung, Indonesia. Sehingga bangunan yang kini menjadi objek wisata para wisatawan ini meninggalkan sejarah yang membekas bagi bangsa Indonesia. Selain bangunan Radio Kootwijk, bangunan Theater Tuschinski juga menjadi tujuan wisata. Desain interiornya yang sangat eksotis mampu memukau wisatawan yang datang. Terlebih lagi bangunan ini masih berfungsi baik sampai saat ini sebagai gedung teater. Dari segi arsitektur, lekukan-lekukan bangunan dan penggunaan warna pada kedua bangunan ini menyerupai kuil-kuil di peradaban Aztec dan Mesir Kuno. Ukiran-ukiran wajah yang dibuat pada dinding luar kedua bangunan ini juga menjadi ciri khas budaya Aztec dan Mesir kuno. Kemudian juga motif pada interior dalam bangunan ini menyerupai motif-motif pada zaman Aztec dan Mesir kuno. Jadi, gaya arsitektur Art Deco tidak pernah lepas dari budaya peradaban kuno Aztec dan Mesir. Para seniman Art Deco terlihat benar-benar mendapatkan pengaruh yang besar terhadap budaya peradaban kuno. DAFTAR REFERENSI Buku: Adityawan, Arif. Tinjauan Desain dari Revolusi Industri hingga Post Modern. Jakarta. Unsur seni…, Dresthi Raras Weningtyas, FIB UI, 2016 19 UPT Penerbitan, 1999. Lemme, Arie Van de. De wereld van Art deco. London: Apple Press, 1986. Kleijn J, K. Smits en C. Thunnissen. Nederlandse bouwkunst. Een geschiedenis van tien eeuwen architectuur. Alphen aan de Rijn: Atrium, 1999. Lahor, Jean. Art Nouveau. New York: Parkstone Press, 2007. Miller, M.E. The Art of Mesoamerica.London: Thames & Hudson, 2012. P. Groenendijk en P. Vollaard. Architectuurgids Nederland 1900-2000. Rotterdam: 010, 2006. Pronkhorst & S. van Ginneken. De Amsterdamse School. Rijswijk: Elmar/Atrium, 2003. Makalah : Dresthi Raras, Sabrina Amanda, Safira Ryanatami, Widi Lestari.Makalah Kelompok Senbang:Perkembangan Seni Bangunan Art Deco di Belanda; FIB Universitas Indonesia, Depok, 2015. Artikel di website : Fakultas Teknik Arsitektur Kelas B.Sejarah Arsitektur I Mesir Kuno,Universitas Sam Ratulangi<http://dokumen.tips/documents/sejarah-arsitektur-i-mesir-kuno.html> “Prancis, Pengaruhnya terhadap Mesir”.28 Nov 2015. <www.kompasiana.com/isharyanto/prancis-pengaruhnya-terhadapmesir_552e25e06ea834c20d8b457d> “28 Februari 1922 : Mesir Mendapatkan Kemerdekaannya” 28 Feb. 2015 <www.koranmakassaronline.com/v2/mesir-merdeka/> “Sejarah Mexico” 28 Nov 2015. <www.bimbie.com/sejarah-mexico.htm> “Plan Zuid – archipedia” <www.architectenweb.nl/aweb/archipedia/archipedia.asp?ID=238> “Pathé Tuschinski Cinema in Amsterdam” <www.amsterdam.info/cinema/tuschinski/> “Tutankhamun: Anatomy of an Excavation. Howard Carter's diaries and journals. Unsur seni…, Dresthi Raras Weningtyas, FIB UI, 2016 20 The first excavation season in the tomb of Tutankhamun.Part 1: October 28 to December 31, 1922” <www.griffith.ox.ac.uk/gri/4sea1not.html> “Sejarah Negara Meksiko” <www.hikmat.web.id/sejarah-dunia/sejarah-negara-meksiko/> Unsur seni…, Dresthi Raras Weningtyas, FIB UI, 2016 21