UNIVERSITAS INDONESIA Unsur Seni Mesir Kuno dan Suku Aztec

advertisement
UNIVERSITAS INDONESIA
Unsur Seni Mesir Kuno dan Suku Aztec Pada Bangunan Art Deco Theater
Tuschinski dan Radio Kootwijk di Belanda
Makalah Non-Seminar
Dresthi Raras Weningtyas
1106081146
Pembimbing
R. Achmad Sunjayadi S.S., M.Hum.
0707050256
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya
Universitas Indonesia
Depok
2016
Unsur seni…, Dresthi Raras Weningtyas, FIB UI, 2016
Unsur seni…, Dresthi Raras Weningtyas, FIB UI, 2016
ii
Unsur seni…, Dresthi Raras Weningtyas, FIB UI, 2016
iii
Unsur seni…, Dresthi Raras Weningtyas, FIB UI, 2016
iv
Unsur seni…, Dresthi Raras Weningtyas, FIB UI, 2016
v
Unsur Seni Mesir Kuno dan Suku Aztec Pada BangunanArt Deco
Theater Tuschinski dan Radio Kootwijk di Belanda
Dresthi Raras Weningtyas
(1106081146)
Program Studi Belanda, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia
Depok
E-mail :[email protected]
Abstrak
Art Deco sebagai bagian dari seni dekoratif telah berkembang dalam masa modernisme. Hal ini
dapat dilihat melalui penekanan bentuk maupun gaya arsitektur, desain interior, desain industri,
fashion, lukisan, seni grafis, dan film. Art Deco tumbuh di antara penentangan dan penggabungan
seni terdahulunya sehingga sumber inovasinya berasal dari berbagai macam aliran. Bangunan
Theater Tuschinski dan Radio Kootwijk di Belanda adalah contoh bangunan bergaya arsitektur Art
Deco yang mendapat pengaruh dari seni ukir dan seni bangunan dari Aztec dan Mesir Kuno.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, yaitu metode penelitian yang bertujuan untuk
mendeskripsikan atau memberikan penjelasan tentang masalah yang diajukan.
Kata kunci :art deco; Aztec; Mesir kuno;
Ancient Egyptian Art Elements and Aztecs In Style Art Deco
Tuschinski Theater Building and Radio Kootwijk inN etherlands
Abstract
Art Deco as part of decorative art has evolved in a period of modernism. It can be seen through
the suppression of form and style of architecture, interior design, industrial design, fashion,
painting, graphic arts, and film. Art Deco growing between the opposition and the merger of the
previous art so that the source of innovation derived from various streams. Tuschinski Theater
Building and Radio Kootwijk in the Netherlands are examples of the Art Deco architectural style
buildings that have the effect of sculpture and art of building of Aztec and Ancient Egypt. This
study used qualitative methods, the method of research that aims to describe or provide an
explanation of the problem posed.
Keywords: art deco; Aztec; ancient Egyptian;
1. Pendahuluan
Seni adalah bentuk ekspresif pikiran manusia. Manusia bebas mengeluarkan ide
dan isi pikirannya untuk dituangkan dalam suatu wadah yang disebut seni. Setiap
insan memiliki ekspresif yang berbeda-beda dilatarbelakangi oleh ilmu
pengetahuan yang ia punyai dan pengalaman yang pernah ia dapatkan. Seni
dibuat supaya dapat dinikmati. Salah satu bentuk seni yang ada di sekitar kita
Unsur seni…, Dresthi Raras Weningtyas, FIB UI, 2016
adalah bangunan. Bangunan merupakan salah satu wadah untuk menuangkan ideide, sehingga tercipta suatu bentuk yang indah dan bermakna.
Di dunia ini
terdapat berbagai macam jenis bentuk bangunan. Setiap negara memiliki ciri khas
masing-masing tergantung dari sejarah yang membangun negara tersebut.
Indonesia salah satunya, memiliki banyak bangunan dengan variasi yang
didapatkan dari pengaruh kolonial. Bagaimana tidak, Indonesia pernah dikuasai
oleh Belanda cukup lama. Banyak arsitek terbaik dari negara kincir angin ini
dikerahkan untuk membangun pusat pemerintahan kolonial Belanda di Indonesia.
Indonesia menjadi salah satu negara yang terkena dampak perkembangan seni,
melalui Belanda.
Di Belanda sendiri, terdapat suatu aliran bernama Nieuwe
Kunst, atau secara global disebut Art Nouveau. Aliran ini muncul dari gerakan
utama dalam seni dekoratif yang pertama kali muncul di Eropa Barat pada tahun
18921. Aliran ini lebih condong kepada konsep pemahaman individu karena
keindahan dan harmoni merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari. Sehingga
seorang seniman harus berkreasi total dari mulai arsitekturnya sampai desain
dalamnya2.
Pada tahun 1915 seorang arsitek terkenal di Belanda bernama Hendrik Petrus
Berlage (1856-1934) yang juga merupakan tokoh Nieuwe Kunst melakukan Plan
Zuid3 yaitu sebuah rencana perluasan Amsterdam. Pengembangan ini dilakukan
dari segi arsitektur dan juga sosial. Hal ini bersamaan dengan pecahnya aliran
Nieuwe Kunst di Belanda menjadi dua yaitu Amsterdam School dan De Stijl. Pada
saat itu hampir semua bangunan di Belanda didominasi oleh aliran Amsterdam
School dan De Stijl sampai tahun 1950-an. Pada tahun 1925, H.P Berlage yang
juga dikenal sebagai Bapak ArsitekturBelanda Modern, mewakili Belanda
mengikuti pameran kesenian ‘dekoratif’ yang bernama “Exposition Internationele
des Arts Decoratief et Industriels Modernes” di Perancis. Pameran ini membawa
1
Adityawan, Arif, Tinjauan Desain dari Revolusi Industri hingga Post Modern, Jakarta, UPT
Penerbitan, 1999,hal.15
2
A. Pronkhorst & S. van Ginneken, De Amsterdamse School, 2003, hal 5.
3
Permasalaham kepadatan penduduk di Amsterdam, membuat Berlage menggambar rencana
pembangunan perubahan. Tahun 1915 dilakukan perluasan setelah Amstel, berlanjut ke Selatan.
Konsep yang dibuat Berlage berupa desain geometri terutama terdiri dari segitiga dan pentagon,
diaman sebelumnya, desain bergelombang di taman dan jalanan, terasa sangat tidak efisien
mengingat kepadatan penduduk yang terjadi pada saat itu. Inti dari rencana ini adalah
menyebarluaskan desain yang direncanakan ini agar menyeluruh ke seluruh Belanda dan Eropa,
demi ketertiban.
Unsur seni…, Dresthi Raras Weningtyas, FIB UI, 2016
2
inovasi baru, menyebabkan unsur seni baru seperti eklektisisme (menggabungkan
karakteristik
gaya
yang
digabungkan
:
ekspresionisme,
kubisme,
dan
modernisme). Di sinilah awal mula terbentuknya suatu aliran bernama Art Deco 4.
Art Deco sendiri terbentuk pertama kali di Perancis. Pameran ini diadakan oleh
Hector Guimard, Eugene Grasset dan kumpulan seniman Perancis. Awal mulanya
mereka menunjukkan kepemimpinan dan pengembangan seni dekoratif Perancis
ke dunia internasional, demi bisnis Perancis. Mereka membedakan Art Deco
dengan Art Nouveau. Art Deco dianalogikan dengan sisi maskulin, garis tegak
lurus, dimana pada saat itu terjadi revolusi Inggris pada akhir abad ke-19.
Belanda, yang diwakili oleh Berlage, membawa Amsterdam School yang
mengutamakan prinsip orisinalitas dan spiritualitas sebagai Art Deco versi
Belanda.
Art Deco sendiri merupakan sebuah ide pemikiran modern dari para seniman yang
menggabungkan unsur-unsur seni antara modern dan kuno.
Para seniman
berpendapat bahwa saat itu, masyarakat dunia membutuhkan sesuatu yang
berbeda, anggun, eksotis, tapi tidak menghabiskan banyak biaya. Para seniman
tetap memasukkan unsur kuno klasik,sepertiukiran-ukiran, motif, serta lekukanlekukan bangunan yang mengingatkan pada zaman peradaban Aztec atau Mesir
kuno, juga penggunaan warna-warna vivid. Sehingga gaya arsitektur Art Deco
tidak pernah lepas dari unsur dan nuansa kuno.
Dari latar belakang yang sudah dijelaskan di atas, permasalahan yang akan
dibahas dalam makalah ini adalah bagaimana pengaruh seni Aztec dan Mesir
kuno pada bangunan Radio Kootwijk dan Teater Tuschinski yang bergaya Art
Decodi Belanda?
Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengidentifikasikan makna di balik
adanya unsur seni yang menyerupai seni ukir Aztec dan Mesir kunopada dua
bangunan Art Deco di Belanda, Radio Kootwijk dan Teater Tuschinski.
Penelitian ini diawali dengan menentukan permasalahan.
Setelah itu adalah
mengumpulkan data yang berkaitan dengan perkembangan Art Deco di Belanda,
sehingga permasalahan yang akan dibahas dalam jurnal ini dapat dianalisis. Dari
langkah ini, akan mendapatkan kesimpulan yang menjawab permasalahan.
4
Arie Van de Lemme, De wereld van Art deco, Londen: Apple Press, 1986
Unsur seni…, Dresthi Raras Weningtyas, FIB UI, 2016
3
2. Art Deco
Art Deco adalah suatu aliran seni yang muncul pada suasana pasca Perang Dunia I
dan sebelum terjadinya Perang Dunia II. Art Deco berkembang dalam masa
modernisme, telah melalui berbagai fase cikal bakal gaya modern untuk menekan
bentuk maupun gaya arsitektur baru dengan Art Nouveau sebagai pembukanya.
Hal ini dipicu oleh Evolusioner yaitu suatu gerakan yang menekankan perubahan
dari bentuk yang semakin lama semakin berkembang. Art Deco tumbuh diantara
penentangan seni yang terjadi pada awal modernisasi sehingga sumber inovasinya
berasal dari bermacam-macam aliran. Art Deco mempengaruhi seni dekoratif
seperti arsitektur, desain interior, dan desain industri, dan juga seni visual seperti
fashion, lukisan, seni grafis, dan film. Popularitas aliran ini memuncak pada
tahun 1920-an. Art Deco tumbuh di pasca Perang Dunia I, dimana orang-orang
telah menghadapi stress dan membutuhkan ‘hiburan’ atau sesuatu yang baru dan
modern, seperti perhiasan, furnitur, serta hal fungsional lainnya.
2.1. Awal periode kemunculan Art Deco
Para seniman Art Deco bereksperimen dengan menggunakan teknik baru dan
material baru. Mereka menggunakan bahan-bahan mewah seperti gading, kayukayu tropis (kayu eboni), besi tempa, permata dan sebagainya.
Bentuknya
abstrak dan geometris seperti bentuk tangga, segitiga, dan lingkaran terbuka,
kadang mereka masih menggunakan bentuk-bentuk tumbuhan, tetapi bentukbentuk tersebut cenderung memiliki bentuk yang geometris. Karya-karya mereka
menggunakan warna-warna yang kuat dan mencolok. Tekstur dan ornamen pada
desain arsitektur ini terinspirasi dari bentuk-bentuk Mesir kuno dan Indian Aztec.
Art Decomemiliki corak langgam yang mendapat pengaruh dari kubisme,
futurisme, dan konstruktivisme. 5
5
Aliran kubisme adalah aliran yang memiliki bentuk-bentuk geometris pada lukisannya. Seperti
segitiga, segi empat, lingkaran, silinder, kubus, kotak-kotak dan sebagainya Sangat mudah untuk
mengenali aliran ini karena ciri khasnya yang berbentuk geomteris serta warnanya yang cenderung
sangat perspektif. Futurisme adalah aliran seni lukis ini biasanya memiliki hubung kait dengan
gerak dan kecepatan, serta memanfaatkan prinsip aneka tampak. Sayangnya, apabila untuk orang
yang masih awam, terkadang sulit mengambil maksud dari karya seni tingkat tinggi ini.
Sedangkan konstruktivime adalah aliran yang brlandaskan pada suatu konstruksi sebagai sistem
sosial yang ditandai oleh pengguna metode industri. <www.informasibelajar.com/2015/08/macammacam-aliran-seni-lukis-terkenal.html> 23-01-2016
Unsur seni…, Dresthi Raras Weningtyas, FIB UI, 2016
4
Gambar 1.1
Gambar 1.2
Kubisme
Futurisme
Pablo Picasso " Head" (Perunggu)
Umberto Boccioni "Unique Form
(sumber: www.pablopicasso.org/
(sumber:
womans-head.jsp)
www.metmuseum.org/collection/thecollection-online/search/485540)
Gambar 1.3
Konstruktivisme
Alexander Calder Ohne Titel (Untitled)
(sumber: http://artblart.com/tag/alexander-calder/)
Art Deco merupakan pemikiran baru dalam dunia arsitektur, pengaruh corak
langgam dari kubisme, futurism dan konstruktivisme membuat Art Deco
mengalami perubahan teknik dan material bangunan dari aliran sebelumnya.
Material yang digunakan cenderung lebih modern tetapi menggunakan bahanbahan yang cenderung tidak mahal, seperti alumunium, stainless steel, plastik,
Unsur seni…, Dresthi Raras Weningtyas, FIB UI, 2016
5
pernis dan kayu hias. Namun, terkadang tetap menggunakan bahan berkualitas
tinggi yang pernah dipakai pada Art Nouveau, seperti bentuk kaca, tanduk, dan
gading. Art Deco juga memperkenalkan bahan eksotis seperti kulit hiu, biasanya
dipakai sebagai bahan dasar pembuat tas. Tema populer yang digunakan pada
corak aliran ini antara lain adalah pola chevron (zigzag) pada gambar 1.4,
geometri pada gambar 1.5, serta motif pancaran matahari pada gambar 1.6. Selain
itu, pada karakteristik bangunan Art Deco terdapat alis (eyebrow) pada salah satu
bagian bangunan, adanya struktur yang bertingkat-tingkat seperti tangga
(zigurrat), sisi yang melengkung sehingga tidak membentuk sudut, atap yang
datar, serta adanya beberapa bagian yang berjumlah angka tiga.
Gambar 1.4
Gambar 1.5
Pola zigzag pada bangunan
Bentuk geometris pada bangunan eon
Company
821 West Broadway, Photos by Jim L. Patterson
- copyright 2005
(sumber: www.louisvilleartdeco.com/architecture/LGE/LGE.html)
Gambar 1.6
Kaca Patri atau Kaca pancaran matahari
(sumber: http://www.art-deco-style.com/art-deco-architecture.html)
Unsur seni…, Dresthi Raras Weningtyas, FIB UI, 2016
6
Perancis sendiri, sebagai pusat Art Deco telah memiliki sekolah seni dekoratif The
Martine School sejak tahun 1911. Di Perancis perkembangan Art Deco ini juga
dipengaruhi oleh dunia mode. Dalam desain grafis tokoh Art Deco yang terkenal,
terutama di Perancis, adalah AM Cassandre, Jean Carlu. Dari beberapa tokoh ini,
terlihat hal yang menarik sebagai gambaran umum dari Art Deco, yaitu eklektik6
dan dekoratif, seperti tercermin pada Art Deco tahun 1920-an. Periode ini dikenal
dengan sebutan periode decorated.
Namun, pada tahun 1930-an Art Deco
menampilkan ekspresi bentuk baru atau memasuki periode streamline atau
periode mesin (periode penerbangan modern, penerangan listrik, radio, dan
bangunan pencakar langit).
Contoh Bangunan Art Deco:
Gambar 1.7
Mezy-sur-Seine, France: Villa Paul Poiret: exterior (art deco, 1921-1923, architect Robert
Mallet-Stevens)
(sumber :www.e-architect.co.uk-art_deco_architecture.html )
Pada tahun-tahun berikutnya, ternyata pameran “Exposition Internationele des
Arts Decoratief et Industriels Modernes” di Perancis ini berpengaruh pada
perkembangan dunia arsitektur, dan seni. Tidak saja di Eropa, tetapi juga di
beberapa wilayah dunia lainnya, seperti Amerika, Australia, New Zealand, dan
Asia termasuk di Indonesia ketika jaman pemerintahan Kolonial Belanda.
6
Arsitektur eklektik bisa dikatakan sebagai hasil karya arsitekur yang mempergunakan metode
merancang secara eklektik. Eklektisme adalah sebuah pergerakan arsitektur dengan metode
menggabungkan (kombinasi) yang ada. Pergerakan ini diawali dari filsafat yang dikaitkan dengan
penggabungan berbagai perspektif pondasi filsafat untuk membentuk filsafat baru yang lebih baik.
Metodenya kemudian diterapkan dalam bidang-bidang ilmu pengetahuan yang lain, diantaranya ke
dalam arsitektur. (www.astudioarchitect.com/2009/0/arsitektur-eklektik--esai-bagian-1.html)
Unsur seni…, Dresthi Raras Weningtyas, FIB UI, 2016
7
Selain Perancis, Belanda juga menjadi lebih ekspresif dalam inovasi arsitektur,
Belanda memilikialiran Amsterdam School yang kurang lebihnya sama dengan
Art Deco.
Berikut contoh bangunan bergaya arsitektur Art Deco di Belanda dan Belgia :
Gambar 1.8
Gambar 1.9
De Nationele Basiliek van het Heilig Hart
Dageraad (oorspronkelijk plan)
(sumber : www.basilicakoekelberg.be)
(sumber : www.amsterdamseschool.nl/objecten/gebouwen/de-dageraad%28oorspronkelijk-plan%29/)
Gambar 1.10
Gambar 1.11
Radio Kootwijk
Teater Tuschinski
(sumber: http://www.staatsbosbeheer.nl
(sumber: http://www.skyscrapercity.com/
/natuurgebieden/radio-kootwijk)
showthread.php?p=107316719
3. Ornamen Aztek dan Mesir Kuno dalam Art Deco
3.1. Sekilas sejarah penjajahan Prancis di Afrika Utara
Selain Yunani-Romawi, Mesir juga merupakan negara dengan peradaban manusia
yang terkenal di dunia. Sejak runtuhnya Fir’aun, Mesir meninggalkan banyak
benda dan bangunan-bangunan bersejarah seperti; piramid, spinx, obelix, dan
bangunan lainnya. Selain itu, Mesir juga memiliki sumber daya ekonomi yang
Unsur seni…, Dresthi Raras Weningtyas, FIB UI, 2016
8
melimpah serta lokasinya yang strategis untuk jalur perdagangan Barat dan
Timur. Hal ini memancing dua negara besar di Eropa berlomba untuk merebut
tahta Mesir. Dua negara tersebut adalah Perancis dan Inggris. Usaha Perancis
bersaing dengan Inggris mengambil alih Mesir dari kekuasaan Turki Ustmaniyah,
dipelopori oleh keinginan Perancis merebut Baitul Maqdis di Yerusalem dari
pemerintahan Islam.
Tujuannya adalah untuk menguasai Palestina demi
membalas dendam ketika Perang Salib.
Walaupun penjajahan Perancis di Mesir yang dipimpin oleh Napoleon Bonaparte
ini terbilang singkat (1798-1801), dapat dikatakan Mesir mendapat pengaruh
positif yang cukup besar dari Perancis, hal ini berlaku untuk modernisasi Mesir.
Sejarah mengatakan datangnya Perancis ke Mesir untuk menjarah benda-benda
kuno peninggalan sejarah kekuasaan Mesir terdahulu.
Terlebih lagi ketika
dibukanya Terusan Suez pada tahun 1869. Pengaruh kekuasaan Inggris makin
kuat mulai tahun 1875, yakni saat Khedive Ismail (1863–1879) membutuhkan
uang sehubungan dengan krisis keuangan Mesir.
Khedive menjual sebagian
saham Terusan Suez kepada Inggris dan juga meminjam uang kepada Inggris dan
Perancis. Karena tidak dapat memberesi hutang-piutangnya, Inggris memiliki
peluang untuk berkuasa di Mesir dengan adanya campur tangan Inggris dalam
pemerintahan Mesir sejak tahun 1876. Hal ini juga membuat hubungan Inggris
dan Mesir menjadi lebih dekat.
Sampai suatu ketika seorang ilmuan Inggris bernama Lord Carnarvon tertarik
pada ilmu Mesir kuno, memperkekerjakan seorang arkeolog bernama Howard
Carter untuk melakukan penggalian makam seorang Raja Mesir Tutankhamun.
Penggalian dimulai pada tahun 1907-1914-1917 dan akhirnya makam Fir’aun
yang paling terkenal itu berhasil ditemukan pada tanggal 4 November 1922.
Penemuan makam ini menjadi sangat kontroversial karena ini adalah penemuan
makam kuno paling utuh sepanjang masa. Ruangan makam ini juga masih banyak
menyisakan rahasia, diantaranya ditemukan lorong menuju makam Ratu Nefertiti.
Beberapa keanehan juga terjadi, seperti menyebarnya isu tentang kutukan Fir’aun
Tutankhamun. Hal ini dikuatkan dengan meninggalnya Lord Carnarvon tujuh
minggu setelah pembukaan resmi ruang pemakaman Tutankhamun pada April
1923.
Carnarvon meninggal akibat gigitan nyamuk yang terinfeksi bakteri
Unsur seni…, Dresthi Raras Weningtyas, FIB UI, 2016
9
erisipelas pada pipinya. Ditemukan juga luka di tempat yang sama di pipi Fir’aun
Tutankhamun. Serta keanehan-keanehan yang terjadi sesaat ketika Carnarvon
meninggal dan menjelang pemakamannya. Berita ini cepat menyebar sehingga
masyarakat berasumsi dan meyakini kutukan Fir’aun.
Ditambah lagi
terungkapnya sejarah dan riwayat hidup Tutankhamun menjadi buah bibir
masyarakat pada saat itu. Semenjak itu pula, Tutankhamun menjadi ikon populer
dari peradaban Mesir Kuno.7
3.2. Perancis di Meksiko
Meksiko adalah negara kecil yang berbatasan dengan Amerika Serikat di utara
dan Belize dan Guatemala di tenggara. Meksiko memiliki peradaban yang cukup
maju hampir selama kurang lebih 3000 tahun. Peradaban yang berkembang pada
masa lalu di Mexico adalah Amerindian, Aztec dan Maya. Ilmu pengetahuan
berkembang pesat di negara yang besarnya hanya seperlima Amerika Serikat.
Serta budaya kuno yang memiliki daya tarik tersendiri membuat Meksiko menarik
perhatian para negara penjajah. Spanyol misalnya, negara ini berhasil menguasai
Meksiko dan menyatakan kemenangannya melawan suku Aztec pada tahun 1521.
Tahun 1810, Meksiko menyatakan kemerdekaannya namun menyulut sebuah
pertempuran yang dikenal sebagai Perang Kemerdekaan Meksiko, dan berakhir
pada tahun 1821.
Kekuasaan Meksiko semakin melemah ketika datangnya
serangan dari Amerika Serikat di tahun 1840 yang mengakibatkan semakin
berkurangnya wilayah kekuasaan negara Mexico, seperti California, Arizona,
Utah, Nevada dan New Mexico telah menjadi negara bagian Amerika Serikat.
Pada tahun 1860, Perancis memasuki Mexico.
Perancis berhasil menduduki
Meksiko dengan menaikkan Ferdinand Maximillan dari Austria sebagai Raja
Mexico.
Namun pada tahun 1867 Maximillan disingkirkan oleh pasukan di
bawah pimpinan Juárez, seorang mantan presiden yang kembali ke jabatannya.
Setelah wafatnya Juárez, terjadi pemberontakan Meksiko yang berlangsung
hampir 30 tahun. Pemberontak berakhir pada tahun 1930 dan kekuasaan dipegang
oleh Partai Institusi Revolusi (PRI). PRI ini adalah kelompok yang terdiri dari
“Prancis, Pengaruhnya terhadap Mesir”<www.kompasiana.com/isharyanto/prancis-pengaruhnya-
7
terhadap-mesir_552e25e06ea834c20d8b457d>28 November2015
Unsur seni…, Dresthi Raras Weningtyas, FIB UI, 2016
10
berbagai koalisi pemberontak di Meksiko.
Pengaruh kekuasaan Perancis di
Meksiko tidak terlalu besar.8
3.3. Pengaruh seni Aztek dan Mesir Kuno dalam Art Deco
Pada masa abad kejayaannya, Perancis menaklukkan sekian jumlah negara
diantaranya Mesir di Afrika Utara dan Suku Aztec di Meksiko. Negara-negara
tersebut adalah bekas jajahan Perancis. Kedatangan Perancis untuk menjarah
benda kuno, ilmu dan peninggalan-peninggalan kuno lainnya. Pada masa itu,
sedang gempar tentang penggalian makam Mesir oleh Howard Carter (orang
London, Inggris) dimulai dari tahun 1907 - 1914 kemudian terhenti karena Perang
Dunia I sampai 1917 kemudian dilanjutkan sampai pada 4 November 1922
ditemukanlah makam mumi Fir’aun Tuthankhamen. Pada masa itu beredar pula
kisah tentang kutukan mumi, dimana, masyarakat dunia merasa penasaran dengan
kisah itu dan kemudian menjadi "popular" di kuping masyarakat. Sehingga hal
yang berbau Mesir/mumi menjadi hal baru yang di "idolakan". Ditambah lagi
dengan terkuaknya sejarah mengenai Firáun Tutankhamun.
Seni Art Deco sendiri adalah seni modern percampuran berbagai pengetahuan dan
budaya "baru". Ketika suatu negara dijajah, maka terjadi percampuran budaya
antar keduanya. Terlebih lagi orang-orang sedang mendambakan adanya sesuatu
yang baru dan segar. Bagi mereka yang haus akan sesuatu hal baru, sangat
berantusias terhadap berita yang terjadi pada masa itu. Begitu pula, pada akhirnya
budaya-budaya kuno seperti Aztec menjadi popular di masyarakat. Sehingga
ukiran-ukiran dan bangunan-bangunan Mesir dan Aztec menjadi inspirasi para
seniman Art Deco dan kemudian menyebar ke Belanda.
4. Analisis Art Deco pada Bangunan Radio Kootwijk dan Theater
Tuschinski
4.1. Bangunan Radio Kootwijk
Radio Kootwijk adalah sebuah bangunan bekas pemancar di awal abad-20 terletak
di Apeldoorn, Gelderland dan dibangun pada tahun 1918. Bangunan yang
“Sejarah Mexico” 28 Nov 2015. <www.bimbie.com/sejarah-mexico.htm>
8
Unsur seni…, Dresthi Raras Weningtyas, FIB UI, 2016
11
dirancang oleh Jules Mary Luthmann (1890-1973) ini, merupakan sarana
komunikasi antara Belanda dan koloninya9, di sini juga dibangun perumahan
untuk para pekerjanya. Dapat dikatakan juga Radio Kootwijk ini adalah sebuah
kota kecil dengan beberapa gedung. Pada gambar 4.1.1tampak Radio Kootwijk
dari belakang. Sesuai dengan karaketristik Art Deco, lekukan pada sisi kanan dan
kiri terdapat ziggurat atau sisi yang bertingkat-tingkat seperti tangga. Di bagian
yang sama pada gambar 4.1.2, terdapat juga karakteristik alis. Alis merupakan
bentuk bangunan yang jika dilihat dari samping, menyerupai bentuk alis pada
manusia (terdapat bagian cekung atau patah kebawah).
Kemudian apabila tampak dari depan, terdapat sisi melengkung pada sisi kanan
dan kiri bangunan ini, lihat gambar 4.1.3. Atap pada bagian belakang Radio
Kootwijk berbentuk datar, simetris dan lurus, pada gambar 4.1.4. Pada gambar
4.1.5 terlihat Radio Kootwijk bagian dalam, adanya kaca berjumlah tiga dalam
setiap satu bingkai, serta pada gambar 4.1.6 terlihat dari luar, terdapat 3 baris kaca
vertikal. Bagian depan Radio Kootwijk terdapat ukiran wajah yang menyerupai
seni ukir pada zaman Peradaban Aztec, ada pada gambar 4.1.7. Kemudian pada
lantai bagian dalam, terdapat pola zigzag dan juga bernuansa kuno, gambar 4.1.8.
Gambar 4.1.1
Radio Kootwijk tampak belakang
Gambar 4.1.2
Radio Kootwijk tampak belakang
9
Pada tahun 1917 sudah ada pemancar/stasiun penerima gelombang untuk telegraf nirkabel pada
gelombang panjang di dataran tinggi Malabar dekat Bandung, Jawa, Indonesia, untuk berkontak
dengan Belanda. Dimana pada saat itu Indonesia merupakan daerah jajahan/koloni Belanda.
Unsur seni…, Dresthi Raras Weningtyas, FIB UI, 2016
12
Gambar 4.1.3
Radio Kootwijk tampak depan
Gambar 4.1.4
Radio Kootwijk tampak belakang
Gambar 4.1.5
Radio Kootwijk bagian dalam
Gambar 4.1.6
Radio Kootwijk tampak depan
Gambar 4.1.7
Gambar 4.1.8
(sumber: www.actoftraveling.com/2014/03/surreal-places-netherlands-radio-kootwijk/)
(sumber: http://www.staatsbosbeheer.nl/natuurgebieden/radio-kootwijk)
4.2. Bangunan Theater Tuschinski
Teater Tuschinki merupakan gedung bioskop yang berlokasi antara menara Munt
dan Rembrandtplein di Amsterdam, Belanda.
Bangunan ini dibangun oleh
imigran dari Polandia yaitu Abraham Icek Tuschinski pada tahun 1921 dan masih
berfungsi dengan baik sebagai gedung bioskop sampai saat ini. Pada awalnya,
Abraham Icek ingin membangun bioskop yang dapat diakses oleh warga biasa.
Bangunan ini dirancang oleh seorang arsitektur yang tidak begitu terkenal,
Hijman Louis de Jong. Pada periode 1998-2002, seluruh bangunan ini direnovasi.
Bangunan ini sekarang memiliki sembilan belas ruangan dan lebih dari 4000
kursi. Teater Tuschinki ini memiliki gaya arsitektur yang bermacam-macam
seperti Amsterdam School, Art Nouveau, dan Art Deco. Namun pada makalah ini
hanya akan dibahas tentang Art Deco pada Teater Tuschinki.
Pada gambar 4.2.1 terlihat jumlah kusen jendela dan jumlah lampu pada bagian
tengah gedung ini berjumlah tiga baris vertikal. Jendela ini menggunakan kaca
patri. Jumlah angka tiga juga terlihat jelas pada gambar 4.2.2, kusen jendela
Unsur seni…, Dresthi Raras Weningtyas, FIB UI, 2016
13
bagian tengah atas dan bawah berjumlah tiga baris vertikal. Kemudian jumlah
angka tiga ini juga terlihat pada pintu masuk dalam gedung yang ada di gambar
4.2.3. Pada gambar ini juga terlihat garis khas Art Deco pada lekukan di atas
pintu yaitu beratap datar atau horisontal. Gambar 4.2.4 menunjukkan lekukan Art
Deco yang membentuk garis melengkung pada desain dalam ruangan teater ini,
serta undakan-undakan tempat duduk penonton mengingatkan pada ciri Art Deco,
ziggurat.
Desain dalam ruangan ini memiliki perpaduan ziggurat dan garis
melengkung. Pada gambar 4.2.5 terlihat bentuk garis yang membingkai sebuah
patung kepala, beratapkan datar dan memiliki ziggurat pada kedua sisinya. Hal
serupa ini juga terlihat pada bagian kanan dan kiri bingkai serta terlihat pada garis
ukiran yang terdapat pada pintu berwarna coklat. Pada gambar 4.2.6 terlihat
patung wajah yang menyerupai ukiran atau topeng wajah mumi di Mesir.
Kaca patri
Gambar 4.2.1
Bagian luar Theater Tuschinski
(sumber:http://file-magazine.com/citylikeyou
/tuschinski)
Gambar 4.2.3
Bagian dalam Theater Tuschinski
Gambar 4.2.2
Bagian luar Theater Tuschinski
(sumber : http://rijksmonumenten.nl
/monument/4828/theater-tuschinski
/amsterdam/)
Gambar 4.2.4
Bagian dalam Theater Tuschinski
(sumber: www.nuvomagazine.com/travel/pathe-tuschinski)
Unsur seni…, Dresthi Raras Weningtyas, FIB UI, 2016
14
Gambar 4.2.5
Bagian dalam Theater Tuschinski
(sumber :www.tribecafilm.com/stories/
512c041d1c7d76d9a9000215-a-gold
-star-for-amsterdam)
Gambar 4.2.6
Bagian luar Theater Tuschinski
(sumber : www.amsterdam.nl/
kunstencultuur/monumenten/
monumenten-0/gebouwen-gebieden/
beschrijvingen/tuschinski/)
4.3. Seni ukir dan bangunan Mesir Kuno
Sampai saat ini Mesir dikenal di seluruh dunia berkat kejayaan peradabannya
dahulu. Kemajuan ilmu pengetahuan dalam hal peperangan, kepercayaan serta
ilmu arsitektur dan desain membuat Mesir menjadi salah satu negara yang diincar
para penjajah. Spinx, piramida, mumi adalah beberapa hal yang menjadi ikon
Mesir.
Arsitek-arsitek yang merancang desain bangunan piramida memiliki
ketentuan tersendiri sehubungan dengan kondisi alam di Mesir.
Seperti yang kita tahu bahwa Mesir merupakan salah satu negara yang banyak
gurun. Sehingga para arsitek merancang bangunan yang lebar pada bagian bawah
dan mengerucut sampai lancip di ujungnya, dengan membuat empat sisi yang
saling berhadapan, supaya bangunan kuat menghadapi badai gurun yang sering
terjadi di Mesir. Adapula keyakinan masyarakat yang percaya bahwa bentuk
bangunan yang mengerucut di ujung atas adalah cara masyarakat kuno Mesir
beribadah pada Dewa Amon Ra' atau Dewa Matahari.
Mereka percaya
melalui puncak tertinggi bangunan tersebut, mereka dapat menggapai Sang Dewa.
Piramida sebenarnya adalah tempat penyimpanan para jenazah raja-raja yang
pernah memerintah Mesir. Peti mati yang dipakai untuk menaruh jenazah dibuat
mirip dengan wajah manusia dengan pakaian dan dandanan seorang raja Mesir.
Dalam hal arsitektur, proyek pembangunan dikelola dan didanai oleh pemerintah
untuk tujuan religius, sebagai bentuk peringatan, maupun untuk menunjukkan
kekuasaan Firaun. Bangsa Mesir Kuno mampu membangun struktur batu dengan
Unsur seni…, Dresthi Raras Weningtyas, FIB UI, 2016
15
peralatan sederhana namun efektif, dengan tingkat akurasi dan presisi yang
tinggi. Dalam hal seni ukir patung, seniman Mesir Kuno dapat menggunakan batu
dan kayu sebagai bahan dasar untuk memahat. 10
Masyarakat Mesir mempunyai kebiasaan membuat patung yang menyerupai rajarajanya sebagai bentuk apresiasi terhadap kepemimpinan mereka. Adapula kuil
sebagai tempat mereka beribadah.Bila disandingkan dengan arsitektur Art Deco,
tampaknya Art Deco mengambil gaya arsitektur yang ada pada zaman Mesir
Kuno. Pada bangunan kuil, terlihat bentuk atap trapesium dengan atapnya yang
datar.
Lihat gambar 4.3.1.
menjadi pondasi utama.
Kemudian terdapat tiga bagian bangunan yang
Hal ini 'diikuti' oleh Art Deco pada bangunan-
bangunannya. Biasanya jumlah tiga ini dipakai pada jumlah kusen jendel atau
jumlah bagian bangunan. Lihat gambar 4.3.2. Kemudian dalam segi seni ukir
patung wajah, Art Deco juga mengambil ide dari bentuk wajah pada peti mati
mumi-mumi para raja, lihat gambar 4.3.3.
Gambar 4.3.1
Kuil Efdu Thebes, Mesir
(sumber :www.thinglink.com)
10
Fakultas Teknik Arsitektur Kelas B, Sejarah Arsitektur I Mesir Kuno,Universitas Sam
Ratulangi<http://dokumen.tips/documents/sejarah-arsitektur-i-mesir-kuno.html>
Unsur seni…, Dresthi Raras Weningtyas, FIB UI, 2016
16
1
3
1
2
3
2
Gambar 4.3.2
Kuil Efdu Thebes, Mesir
(sumber :m.kaskus.co.id/post/5144a1dc1dd7195c6b000004)
Gambar 4.3.3
Patung kepala firaun
(sumber : http://dunia.news.viva.co.id/news/read/132762ditemukan__kepala_firaun_amenhotep_iii)
4.4. Seni ukir dan bangunan Suku Aztec
Pada awalnya kota-kota Suku Aztec di Amerika Latin memiliki kebiasaan untuk
berkompetisi dalam membangun kuil terbesar di kekaisaran Aztec. Meskipun
demikian, daripada menghancurkan kuil tua untuk membangun kembali kuil yang
baru, kuil yang baru ini dibangun di atas struktur kuil yang lama. Kuil-kuil ini
memiliki ukuran bangunan yang sangat besar dan proporsioal. Beberapa kuil
ditemukan memiliki setidaknya empat atau lima lapisan.
Unsur seni…, Dresthi Raras Weningtyas, FIB UI, 2016
17
Gaya arsitektural yang proporsional akhirnya berimbas pada pembangunan rumah
hampir di seluruh wilayah kekuasaan suku Aztec. Yang membedakannya hanya
variasi bentuk dan ukuran yang lebih kecil, dan ornamen.
Suku Aztec
berpandangan bahwa keahlian dan kerja kerassebagai hal yang luar biasa. Mereka
akan membangun rumah mereka mirip dengan pegunungan. Hal ini disebabkan
kepercayaan mereka terhadap keistimewaan gunung yang dapat melindungi
rumah mereka dari serbuan hujan.11
Aztec merupakan salah satusuku terpintar di dunia, arsitektur Suku Aztec
memiliki bentuk bangunan yang sederhana dan elegan, menampilkan sisi yang
kuat, menggunakan warna campuran dan simbol-simbol yang membantu
menciptakan gaya unik.
Gambar 4.4.1
Patung Raja Aztec
(sumber: www.timur-angin.com/2011/01/misteri-nusantara-kalahkan-peradaban_26.html)
5. Kesimpulan
Seni Aztec dan Mesir kuno memiliki cukup peran dalam perkembangan Art Deco,
khususnya pada bangunan Theater Tuschinski dan Radio Kootwijk. Dilihat dari
sejarahnya, bangunan-bangunan yang ada pada peradaban Aztec dan Mesir kuno
dibangun dengan suatu tujuan khusus dan penuh dengan perhitungan. Seperti
piramida, kuil-kuil, bahkan patung-patung/ukiran wajah.
Mengingat penguasaan Eropa pada negara-negara bekas jajahannya, tidak heran
apabila budaya pada negara jajahan bercampur bahkan ‘diambil alih’ oleh negara
penjajah sebagai ‘harta’ rampasan. Namun, untuk peradaban Aztec yang telah
runtuh dan yang tersisa hanya bangunan-bangunan tua bahkan puing-puing, Art
Deco membawa perubahan baik. Art Deco sukses meneruskan ciri khas budaya
11
Miller, M.E. The Art of Mesoameric.(Thames & Hudson), 2012
Unsur seni…, Dresthi Raras Weningtyas, FIB UI, 2016
18
bangunan suku Aztec ke dalam gaya arsitekturnya. Bagaimanapun juga, Aztec
merupakan salah satu bangsa terpintar dan memiliki peradaban yang maju pesat,
sangat sayang apabila budaya-budayanya ditinggalkan begitu saja. Begitu juga
dengan Mesir yang sangat terkenal dengan kisah tentang berkuasanya Fir’aun dari
segi budaya, politik sampai agama. Mengapa dikatakan Mesir kuno? Karena
negara Mesir masih ada sampai saat ini, namun peradabannya sudah berbeda
dengan Mesir pada zaman dahulu.
Bangunan Theater Tuschinski dan Radio Kootwijk sukses membawa budaya
Aztec dan Mesir kuno ke rancah dunia.
Bagaimana tidak, kedua bangunan
tersebut cukup terkenal ke seluruh dunia, terutama Radio Kootwijk di Indonesia;
karena pada masa penjajahan Belanda di Indonesia, bangunan ini menjadi pusat
penghubung antar koloni Belanda di Apeldoorn, Gelderland dan Kota Bandung,
Indonesia. Sehingga bangunan yang kini menjadi objek wisata para wisatawan ini
meninggalkan sejarah yang membekas bagi bangsa Indonesia. Selain bangunan
Radio Kootwijk, bangunan Theater Tuschinski juga menjadi tujuan wisata.
Desain interiornya yang sangat eksotis mampu memukau wisatawan yang datang.
Terlebih lagi bangunan ini masih berfungsi baik sampai saat ini sebagai gedung
teater.
Dari segi arsitektur, lekukan-lekukan bangunan dan penggunaan warna pada
kedua bangunan ini menyerupai kuil-kuil di peradaban Aztec dan Mesir Kuno.
Ukiran-ukiran wajah yang dibuat pada dinding luar kedua bangunan ini juga
menjadi ciri khas budaya Aztec dan Mesir kuno. Kemudian juga motif pada
interior dalam bangunan ini menyerupai motif-motif pada zaman Aztec dan Mesir
kuno. Jadi, gaya arsitektur Art Deco tidak pernah lepas dari budaya peradaban
kuno Aztec dan Mesir. Para seniman Art Deco terlihat benar-benar mendapatkan
pengaruh yang besar terhadap budaya peradaban kuno.
DAFTAR REFERENSI
Buku:
Adityawan, Arif. Tinjauan Desain dari Revolusi Industri hingga Post Modern. Jakarta.
Unsur seni…, Dresthi Raras Weningtyas, FIB UI, 2016
19
UPT Penerbitan, 1999.
Lemme, Arie Van de. De wereld van Art deco. London: Apple Press, 1986.
Kleijn J, K. Smits en C. Thunnissen. Nederlandse bouwkunst. Een geschiedenis van tien
eeuwen architectuur. Alphen aan de Rijn: Atrium, 1999.
Lahor, Jean. Art Nouveau. New York: Parkstone Press, 2007.
Miller, M.E. The Art of Mesoamerica.London: Thames & Hudson, 2012.
P. Groenendijk en P. Vollaard. Architectuurgids Nederland 1900-2000. Rotterdam: 010,
2006.
Pronkhorst & S. van Ginneken. De Amsterdamse School. Rijswijk: Elmar/Atrium, 2003.
Makalah :
Dresthi Raras, Sabrina Amanda, Safira Ryanatami, Widi Lestari.Makalah Kelompok
Senbang:Perkembangan Seni Bangunan Art Deco di Belanda; FIB Universitas
Indonesia, Depok, 2015.
Artikel di website :
Fakultas Teknik Arsitektur Kelas B.Sejarah Arsitektur I Mesir Kuno,Universitas Sam
Ratulangi<http://dokumen.tips/documents/sejarah-arsitektur-i-mesir-kuno.html>
“Prancis, Pengaruhnya terhadap Mesir”.28 Nov 2015.
<www.kompasiana.com/isharyanto/prancis-pengaruhnya-terhadapmesir_552e25e06ea834c20d8b457d>
“28 Februari 1922 : Mesir Mendapatkan Kemerdekaannya” 28 Feb. 2015
<www.koranmakassaronline.com/v2/mesir-merdeka/>
“Sejarah Mexico” 28 Nov 2015. <www.bimbie.com/sejarah-mexico.htm>
“Plan Zuid – archipedia”
<www.architectenweb.nl/aweb/archipedia/archipedia.asp?ID=238>
“Pathé Tuschinski Cinema in Amsterdam”
<www.amsterdam.info/cinema/tuschinski/>
“Tutankhamun: Anatomy of an Excavation. Howard Carter's diaries and journals.
Unsur seni…, Dresthi Raras Weningtyas, FIB UI, 2016
20
The first excavation season in the tomb of Tutankhamun.Part 1: October 28 to
December 31, 1922” <www.griffith.ox.ac.uk/gri/4sea1not.html>
“Sejarah Negara Meksiko” <www.hikmat.web.id/sejarah-dunia/sejarah-negara-meksiko/>
Unsur seni…, Dresthi Raras Weningtyas, FIB UI, 2016
21
Download