PRINSIP-PRINSIP ZONING REGULATION KEGIATAN

advertisement
PRINSIP-PRINSIP ZONING REGULATION
KEGIATAN PERMUKIMAN DI CATCHMENT AREA
SISTEM DRAINASE GUNUNGSARI KOTA SURABAYA
Nama Mahasiswa
NRP
Jurusan
Dosen Pembimbing
: Amal Sugiarto
: 3605 100 058
: Perencanaan Wilayah dan Kota
FTSP-ITS
: Putu Gde Ariastita ST.MT
Abstrak
Peningkatan kegiatan permukiman di catchment area Sistem
Drainase Gunungsari Kota Surabaya secara langsung akan
mempengaruhi peningkatan air limpasan. Peningkatan air limpasan
akan menimbulkan dampak baik dampak ekonomi, sosial maupun
lingkungan. Dampak tersebut akan kembali dirasakan oleh penduduk
yang tinggal dalam permukiman tersebut. Untuk mengurangi dampak
yang ditimbulkan dari air limpasan atas pengaruh perkembangan
permukiman, diperlukan instrumen pengendalian pemanfaatan lahan
permukiman.
Berdasarkan permasalahan tersebut maka perlu adanya kajian
tentang pengaturan kegiatan permukiman di catchment area Sistem
Drainase Gunungsari Kota Surabaya. Tujuan dari penelitian ini yaitu
untuk merumuskan prinsip-prinsip zoning regulation kegiatan
permukiman di catchment area Sistem Drainase Gunungsari Kota
Surabaya. Untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan identifikasi
karakteristik perkembangan permukiman, dilanjutkan dengan
identifikasi karakteristik air limpasan, kemudian dilanjutkan dengan
identifikasi pengaruh perkembangan permukiman terhadap air limpasan
dengan analisis regresi, dilanjutkan lagi menentukan zona-zona resiko
bencana banjir melalui teknik overlay, dan terakhir menentukan prinsip
– prinsip zoning regulation melalui teknik simulasi.
Peningkatan kegiatan permukiman khususnya ditinjau dari
luas permukiman mempunyai korelasi yang erat atau terdapat pengaruh
positif antara peningkatan luas permukiman dengan peningkatan luas
area air limpasan. Dari tingkat pengaruh tersebut kemudian wilayah
penelitian dapat dipetakan menjadi 2 zona yakni zona resiko sedang dan
v
zona resiko rendah. Kedua zona tersebut kemudian disimulasikan dan
menghasilkan prinsip pengaturan berdasarkan intensitasnya. Pada zona
resiko sedang perkembangan permukiman harus mulai dibatasi;
sedangkan pada zona resiko rendah pengaturan permukiman lebih
difokuskan pada kawasan – kawasan vital seperti di sempadan
sungai/saluran.
Kata Kunci : zoning regulation, resiko bencana, air limpasan,
permukiman.
vi
Download