LAPORAN TUGAS PERBAIKAN UJIAN Disusun dalam rangka memenuhi tugas di bagian Ilmu Penyakit Mulut Disusun oleh Monalisa Napitupulu Pembimbing Riani Setiadhi, drg., Sp.PM UNIVERSITAS PADJADJARAN FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI BANDUNG . Lichen Planus DEFINISI Penyakit inflamasi kronis yang umum terjadi pada mukosa oral dan kulit. Lichen Planus Oral adalah penyakit inflamasi kronis yang menyebabkan terbentuknya striae, papula atau plak putih bilateral pada mukosa bukal, lidah dan gusi. ETIOLOGI Masih belum diketahui namun diketahui berhubungan dengan kelainan sistemimun yaitu limfosit T yang autoreaktif. Faktor predisposisi lainnya adalah stress. HISTOPATOLOGI . Daerah hiperparakeratosis atau hiperortokeratosis yang sering disertai penebalan lapisan sel granular dan gambaran sawtoothed pada retepeg. . Liquefaction Degeneration atau nekrosis dari lapisan sel basal. . Sekumpulan eosinofil terlihat di bawah membrane basalis dan menunjukkan fibrin menutupi lamina propria. . Subepitelial padat yang diinfiltrasi oleh limfosit dan makrofag. MANIFESTASI ORAL OLP dapat mengandung kedua unsur merah dan putih yang dapat menjadi bagian dari tekstur OLP seperti di bawah ini Reticular Garis atau striae putih dengan pola seperti jala atau annular sirkular, sering menunjukkan zona eritem perifer, biasanya bilateral pada mukosa bukal dan batas vermilion. Papula Biasanya muncul pada fase initial, bentuk titiktitik putih kecil yang kadangkadang dapat berbaur dengan bentuk reticular yaitu bergabung dengan striae. Plaquelike Plak putih homogen berbatas jelas sering dikelilingi oleh striae, biasanya pada perokok. Bulosa Jarang terjadi, muncul sebagai bulosa yang dikellilingi oleh jala reticular. biasanya pada gusi cekat sebagai deskuamasi gingiva Ulseratif Ulser yang diselaputi fibrin dikelilingi oleh daerah eritem yang sering menunjukkan striae putih radiasi. Abses pada penderita Diabetes Melitus DEFINISI Diabetes mellitus adalah suatu penyakit metabolik heterogen yang ditandai dengan adanya peningkatan tingkat glukosa dalam darah hiperglikemi dan gangguan regulasi metabolisme karbohidrat. . Bentuk reticular. yaitu Tipe akibat gangguan autoimun pada sel beta pankreas. yaitu mg/kg BB per hari selama hari dan kemudian dikurangi menjadi mg per hari pada hari berikutnya. papula dan plak biasanya bersifat asimtomatis. ETIOLOGI Abnormalitas secara genetik Kerusakan primer sel islet karena inflamasi. aplikasi kali per hari selama minggu dan dikurangi pada minggu berikutnya. menyebabkan Pasien biasanya berusia lt tahun. keganasan atau tindakan operasi Penyakit iatrogenik yang muncul setelah terapi steroid Hiperpituari/hipertiroid Diabetes dapat dibagi menjadi beberapa jenis. TERAPI Simtomatis Steroid topical seperti propionate clobetasol dan triamcinolone acetonide sebagai obat kumur atau gel. Eritematous atrofik Daerah merah homogeny. Inhibitor calcineurin cyclosporine dan tacrolimus Retinoid UV phototherapy . BB pankreas tidak mensekresi insulin. protein dan lemak. Steroid sistemik jika steroid topical tidak berhasil. mukosa bukal dan gusi. dan pertumbuhan jamur. produksi glukosa dalam hati meningkat. MANIFESTASI ORAL Oral dysesthesiatermasuk rasa terbakar pada mulut. TERAPI Peningkatan OH Scaling. degan patofisiologi Hiperglikemi peningkatan level glukosa pada gingival crevicular fluid perubahan signikan proses penyembuhan luka pada jaringan periodontal melalui perubahan interaksi selsel dan matriks ekstraseluler jaringan periodontal attachment loss dan resorpsi tulang alveolar infiltrasi bakteri ke dalam jaringan periodontal abses multipel. namn resistensi insulin yang terjadi pada sel mencegah pengguaan yang tepat pada tingkat sel. peningkatan level glukosa pada gingival crevicular fluid.normal/rendah. root planing . akibat kehamilan yang menyebabkan toleransi abnormal terhadap ETIOPATOLOGI Diabetes menimbulkan beberapa manifestasi oral. ulserasi minor. Gestasional glukosa. abses. berusia gt tahun. Tipe akibat resistensi perifer terhadap insulin. Hipofungsi saliva akibat obatobatan pasien DM serostomia permukaan mukosa kering mudah iritasi. Xerostomia dan pembesaran kelenjar saliva bilateral atau sialadenitis khususnya kelenjar parotis. dan peningkatan akumulasi plak Gingivitis dan periodontitis. Pada tipe ini. gangguan proses penyembuhan luka. dan perubahan sekresi insulin oleh pankreas. dan pasien sangat bergantung pada insulin dari sumber eksogen untuk bertahan hidup. dan memiliki pola hidup tidak aktif. Diantaranya adalah multipel abses. pankreas memproduksi insulin. Peningkatan karies gigi akibat serostomisa. Pasien biasanya mengidap obesitas. burning sensation. peningkatan insidensi infeksi dan infeksi candida biasanya kandidiasis pseudomembran akut pada lidah. Sering terletak pada bibir di sekitar sudut mulut. gambaran menyerupai pola yang mengkilat pada membran mukosa. basah. dan sangat menular. Condylomalata merupakan papul besar dengan permukaan datar. Merupakan penyakit seksual dan sering ditemukan pada penderita HIV ETIOLOGI Infeksi bakteri Treponema pallidum dapat ditularkan melalui akitivitas seksual yang tidak aman. Fase ini akan sembuh dalam minggu setelah pertama kali muncul. bakteri menembus membran mukosa atau kulit. Lesi asimptom dan terlihat edema pada sekitar jaringan. Obat kumur antiseptik chlorhexidin . Split papula. Terdapat pembesaran KGB minggu setelah kemunculan chancre. fase sekunder dimulai. berindurasi. tidak nyeri. MANIFESTASI ORAL Terdapat stage dari syphilis Primary Setelah paparan initial infeksi T. Chancre akan hilang dalam waktu minggu. sangat menular. terbawa oleh darah ke seluruh tubuh. Sekunder Dua bulan setelah fase primer selesai. Tiga sampai empat minggu setelahnya berkembang dan muncul lesi ulserasi. yaitu primary chancre. dan sangat infkesius disertai eksudat serosa. untuk menghindari infeksi lebih lanjut . Antibiotik sistemik seperti tetrasiklin dan doxycycline. Split papul memiliki gambaran double papula yaitu papul yang terlihat terbelah dua. yaitu pola snail tract dan bersifat sangat infeksius.pallidum. MO syphilis sekunder DEFINISI Syphilis merupakan penyakit infeksi bakteri spirochaeta Treponema pallidum. dan spit papul. Tanda klinis pada oral adalah munculnya mucous patches. . condylomalata. kemerahan. Mucous patches merupakan lesi berwarna putih keabuabuan. Primary chancre merupakan ulser datar. Dimulai sebagai daerah kecil pucat dan menonjol pada mukosa yang kemudian berulserasi progresif dengan cepat dan meluas atau mengalami nekrosis . juta unit IM . juta unit . Klasifikasi leukemia Acute Lymphocytic/Lymphoblastic Leukemia ALL Merupakan suatu proliferasi selsel limfoid yang mengalami hambatan maturasi pada awal diferensiasi. Acute Myelogenous Nonlymphocytic Leukemia AML . lidah dan wajah. dosis total . Dapat menyebabkan perforasi dari palatum hingga ke cavum nasal. bisa berupa lesi tunggal maupun multiple. Lesi yang menjadi ciri dari fase ini adalah gumma. Penisilin benzatin G dosis total . regulasi dan kematian sel apoptosis. dosis total . . Penisilin prokain alumunium monostearat. Penisilin prokain alumunium monostearat. yaitu lesi terlokalisir. unit sehari. dua kali seminggu. . Oral Ulceration in ALL Acute Lymphoblastic Leukemia DEFINISI Leukemia merupakan suatu hasil dari proliferasi klon dari selsel hematopoietik yang abnormal disertai terganggunya proses diferensiasi. Penisilin G prokain dalam aqua dengan dosis total juta unit . diberikan . juta unit diberikan . Penisilin benzatin G dosis . Penisilin prokain dalam aqua dengan dosis . Pembentukan gumma biasanya pada palatum lunak. . unit injeksi IM sehari selama hari. juta unit/kali sebanyak dua kali seminggu. juta unit/kali.juta unit/kali dan diberikan x seminggu . TERAPI Sifilis primer dan sekunder . juta unit. Sifilis laten . ukurannya bervariasi. Tersier Fase ini dimulai tahun setelah infeksi pertama kali. bibir. namun terdapat beberapa faktor yang memicu terjadinya leukemia. Pada kondisi ini trauma . ETIOPATOLOGI Pada ALL. ETIOLOGI Etiologi leukemia masih belum diketahui dengan pasti. Neutropenia ulserasi gingival akibat infeksi oleh karena terjadinya perubahan flora normal pada mulut. sehingga terjadi penurunan produksi normal selsel darah yang akhirnya menyebabkan terjadinya anemia. yaitu Kebiasaan merokok Paparan zat kimia jangka panjang Paparan radiasi yang berkepanjangan Pada ALL terjadi proliferasi sel limfosit dengan keadaan selsel yang imatur lebih banyak daripada selsel matur. Chronic Lymphocytic Leukemia CLL Berasal dari akumulasi yang lama dari limfosit B pada pasien. trombositopenia dan neutropenia. Chronic Myelogenous Leukemia CML Merupakan kelainan clonal yang menyebabkan hyperplasia sumsum myeloid dan selsel myeloid dalam darah menunjukkan translokasi dari kromosom t. translokasi kromosom menyebabkan hambatan dalam maturasi sel limfosit sehingga limfoblas sel precursor menempati sumsum tulang.Merupakan suatu kelainan heterogen dari selsel progenitor hematopoietic blast yang kehilangan kemampuan untuk berdiferensiasi secara normal dan untuk merespon regulator normal dari proliferasi. Infiltrasi gingival oleh selsel leukemik menyebabkan hyperplasia gingival. MANIFESTASI ORAL Pada ALL terjadi Trombositopenia ptekiae pada kulit dan hemoragi pada palatum bagian posterior serta perdarahan gusi. Neutrofil mengalami penurunan fungsi berupa kegagalan fagositosis dan migrasi . Ulserasi pada rongga mulut penderita leukemia akut diduga disebabkan karena adanya kegagalan mekanisme pertahanan tubuh. Mukositis dan infeksi yang disebabkan oleh kemoterapi. Gejala berupa flulike symptoms dan nyeri tulang. Prevotella intermedia. anemia/pucat. chlorhexidine atau tetrasiklin dan amphotericin dapat mengendalikan kelainan gingival yang parah dan infeksi superficial.Terapi ini diperlukan untuk ulserasi yang terjadi pada mukosa.yang kecil pun dapat menyebabkan terjadinya. limfadenopati. ptekiae. penurunan berat badan. perdarahan mukosa. Porphyromonas gingivalis. . serta penggunaan sikat lidah. Fusobacterium nucleatum. demam. Peptostreptococcus micros. nyeri sendi. Seperti pemilihan sikat gigi dan cara menyikat gigi yang benar. Acute Necrotizing Ulcerative Gingivitis ANUG DEFINISI Kondisi inflamasi ulseratif akut pada gingival yang berkaitan dengan infeksi polimikroba. fatigue/malaise. spesies Selenomonas dan Campylobacter. Pemberian obat kumur Obat kumur . ETIOLOGI Mikroba yang terlibat adalah spesies Treponema. Ulserasi yang terjadi lebih luas daripada ulserasi yang terjadi pada stadium kronis. waktu dan frekuensi menyikat gigi yang tepat. infeksi local. TERAPI Berikut ini merupakan beberapa hal yang dapat dilakukan dokter gigi terhadap penderita leukemia DHE Dental Health Education Yaitu memberitahukan kepada pasien untuk selalu menjaga kesehatan gigi dan mulutnya agar tidak menjadi fokal infeksi yang berhubungan dengan penyakit yang diderita. Terapi antibiotik spesifik Ulserasi mukosa oleh bakteri gram negative atau anaerob memerlukan terapi antibiotic spesifik. . Herpes zoster. Kulit di bawahnya berubah warna dan perforasi pada kulit. antibiotic dan debridement jaringan. Terdapat malodor dan perdarahan gusi. MANIFESTASI ORAL Gejala awal adalah salivasi berlebihan. . obat kumur clorhexidine digluconat. Terdapat pengelupasan mukosa diikuti sequestrasi dari tulang dan gigi nekrosis yang terbuka. Bedah periodontal Untuk noma. Oleh karena terasa sakit. Lesi orofasial berupa coneshaped dengan dasar pada kavitas oral dan ujungnya pada kulit. Kerusakan jaringan menyebabkan produksi endotoksin dan/atau aktivasi imunologik serta akhirnya kerusakan gingival dan jaringan sekitarnya. Pada pasien imunodefisiensi berat atau malnutrisi. metallic taste. antibiotic untuk bakteri gram negative anaerob misalnya lactams. NUG dapat berkembang menjadi noma. adalah penyakit virus akut yang bersifat selflimiting. Herpes Zoster DEFINISI Kelainan yang biasanya pada kulit dan merupakan kelainan neurologis yang disebabkan oleh varicellazooster virus VZV yaitu virus yang secara morfologis dan antigenic sama dengan virus yang menyebabkan varicella chicken pox. atau shingles.ETIOPATOLOGI Pada pasien imunocompromised terjadi proliferasi mikroba. terapi agresif dengan suplementasi nutrisi. . pasien jarang membersihkan gigi menyebabkan banyak ditemukan plak. atau metronidazole. dan gusi sensitive yang kemudian berkembang dengan cepat menjadi gusi yang eritem dan terasa sakit disertai ulserasi yang menyebar biasanya pada papilla interdental juga marginal gusi. Pasien menunjukkan penurunan kemotaksis dan fagositosis neutrofil sehingga mudah terjadi infeksi. TERAPI Pada pasien malnutrisi dilakukan rehabilitasi nutrisi untuk mencegah perkembangan menjadi noma Perawatan definitive debridement. Biasanya terjadi pada penderita AIDS. Diikuti oleh munculnya kumpulan ulserulser berukuran mm dan terasa sakit pada palatum keras atau gingiva bukal dan bersifat unilateral. TERAPI Kontrol rasa sakit larutan lidokain. . nodus limfa. benzydamine. usia tua. Ulser akan bergabung membentuk ulser yang lebih besar dan akan sembuh dalam hari. radiasi. Reaktivasi menyebabkan infeksi herpes zoster yang juga disebut shingles. Kaposis sarcoma DEFINISI Proliferasi neoplastik multisentrik pada selsel endotel. rasa terbakar. dan analgesic sistemik Perawatan suportif dan hidrasi Terapi definitive acyclovir mg kali sehari selama hari. valacyclovir mg kali sehari atau famciclovir mg kali sehari . saluran gastrointestinal. diclinine hydrochloride. Faktor predisposisi penyebab reaktivasi virusnya adalah AIDS. imunosupresi dan obat sitotoksis. cairan dipenhydramine. . kulit. ETIOPATOLOGI Virus bersifat laten biasanya pada dorsal ganglia atau ganglia saraf cranial.ETIOLOGI Reaktivasi dari virus varicella zoster. MANIFESTASI ORAL Infeksi primer menunjukkan ulserasi akut minor dalam mulut yang berwarna lebih pucat daripada lesi kulit. pasien merasakan sindrom prodormal yaitu nyeri. Virus bersifat cytopathic terhadap sel epitel kulit dan mukosa menghasilkan blister dan ulser. leukemia. limfoma. Insidensi meningkat seiring umur dan derajat imunosupresi. dapat melibatkan rongga mulut. dan organ lainnya. Infeksi rekuren. lesi lunak biasanya pada palatum satu sisi. dasar lidah. docetaxel Antiviral untuk infeksi HHV . Radiotherapy fractionated radiotherapy dosis total Gy selama minggu Laser therapy Argon laser photocoagulation therapy Antiangiogenesis taxane paclitaxel. . TERAPI Eksisi Palliative Intralesional chemotherapy vinblastine. lesi tidak memucat saat ditekan. Pemphigus Bullosa DEFINISI Pemphigus merupakan suatu penyakit mukokutanosa autoimun bulosa kronis yang parah. bersifat selflimited. MANIFESTASI ORAL Biasanya pada mukosa cekat yaitu palatal. faring posterior. Lesi inisial bersifat asimtomatis namun dapat menganggu kenyamananBiasa ditemukan pada pasien yang mengkonsumsi kortikosteroid sistemik yag berkepanjangan dan ditemukan juga pada komunitas homoseksual. injeksi . gingiva. Pemphigus bullosa merupakan penyakit blister supepitelial yang biasanya terjadi pada orang dewasa berusia lebih dari tahun. Desmoglein dan merupakan target utama antigennya.mg/ml selama beberapa minggu sampai bulan atau interferon. ETIOPATOLOGI Berasal dari ploriferasi sel endotel atau multiple reaktif limforetikuler.ETIOLOGI Disebabkan virus HHV yang ditransmisikan melalui hubungan seksual. Lesi dimulai sebagai diskolorasi datar berwarna biru ungu atau merah ungu yang dapat berkembang menjadi ulserasi pada massa jaringan. ETIOLOGI Autoantibodi yang bereaksi dengan glikoprotein desmosomal yang terdapat pada permukaan sel keratinosit. ETIOPATOLOGI multiple Reaksi imun yang menyerang glikoprotein menyebabkan hilangnya ikatan adhesi antar sel. cyclophosphamide. vegetans.atau terapi obat. Mukosa bukal. dapat menggunakan dapsone atau kombinasi dari tetrasiklin dengan nikotinamide. sehingga menyebabkan pembentukan bula intraepitel. inflamasi dan deskuamasi yang disertai daerah pembentukan vesikel yang berbeda dan terlokalisasi. . Lesi gingival memperlihatkan oedem generalisata. lebih kecil. terdapat tambahan tipe dari pemphigus druginduced pemphigus dan paraneoplastic pemphigus. namun belahan dalam mebran basalis disertai oleh infiltrasi inflamasi yang kaya akan eosinofil. meninggalkan erosi yang sakit. Tidak terdapat akantolisis. dan erythematosus. dasar mulut. dan gingiva sering terlibat. palatum. labial. Pemphigus vulgaris merupakan tipe yang paling sering terjadi. Nikolskys sign positif. TERAPI Pasien dengan lesi local dapat diberikan steroid topical berpotensi tinggi seperti clobetasole atau betamethasone Pada kasus yang parah diberikan kortikosteroid sistemik atau dapat dikombinasikan dengan obat imunosupresan seperti azathioprine. MANIFESTASI ORAL Ada tipe klasik dari pemphigus. Pada pemphigus bullosa defek initialnya adalah subepithelial pada lamina lucida dari membrane basalis. Selain itu. juga terdapat deskuamasi gingiva. yaitu vulgaris. atau mycophenolate Untuk kasus moderate. yang dengan cepat ruptur.Pemphigus bullosa dilaporkan memiliki hubungan dengan penyakit lain yaitu sclerosis and malignansi. Lesi oral ditandai dengan adanya bula. Belakangan ini. foliaceus. lidah. Lesi oral pada pemphigus bullosa biasanya pada mukosa bukal. pembentukan lebih lama dan tidak sakit serta tidak terdapat perluasan hingga labial. biasanya diuretic . dan faktor psikologis. palatum. x sehari . Diagnosis banding terpusat pada pemphigus vegetans Hallopeau dan pemphigus vegetans Neumann. Manifestasi Oral pada Pasien Ulserative Colitis DEFINISI Radang kronik non spesifik pada mukosa kolon yang dapat meluas ke bagian proksimal bersifat difus. Antigen yang berasal dari lumen usus atau mukosa kolon yang rusak merangsang sirkulasi immunokompleks sehingga mengakibtkan pyotomatitis vegetans pada rongga mulut. ETIOLOGI Belum diketahui. asam folat.. immunologis. yang membedakannya adalah adanya penyakit usus ulserative colitis pada pyostomatitis vegetans. MANIFESTASI ORAL Stomatitis aphtous tipe mayor dan minor Pyostomatitis vegetans. Hairy leukoplakia TERAPI Dosis terapi . dan vitamin B sehingga mengakibatkan terjadinya stomatitis aphtous tipe mayor dan minor pada mukosa oral. ETIOPATOLOGI Malabsorbsi usus dan/atau kehilangan darah menyebabkan terjadi defisiensi zat besi. Hairy leukoplakia terjadi biasanya berkaitan dengan penyakit HIV atau kondisi immunosupresi parah serta berasal dari penggunaan kortikosteroid atau agen immunosupresi lainnya. Manifestasi oral tampak pada mukosa bukal.ulseratif dan sering kambuh serta memiliki gejala perdarahan rectum dan diare. kemungkinan bakteri. labial. Sulfazalazine Inisial dewasa gr / hari x sehari Anakanak mg / kg. dan gingiva. yaitu inflamasi purulen pada mulut yang memiliki karakter vegetasi jaringan dalam atau lesi proliferative yang mengalami ulserasi dan kemudian supurasi. virus. Maintenance dewasa gr perhari Anakanak mg / hari x sehari Sediaan tablet mg. Onset tibatiba. Terapi local obat kumur antiseptic chlorheksidine dan kortikosteroid topical yaitu triamcinolone acetonide atau obat kumur betamethasone . ganglia misalnya. Dapat terjadi pada mukosa bergerak maupun tidak bergerak. dangkal dan tertutup oleh fibrin kuning. limfadenopati bilateral regional. bulat. mengakibatkan pembesaran dan pembengkakan serta erosi menyakitkan. dan tetap laten tetapi dapat diaktifkan kembali bila kondisi memungkinkan dan berjalan secara sentripetal ke mukosa atau kulit dimana bersifat cytopathis terhadap sel epitel yang menyebabkan infeksi HSV rekuren dalam bentuk vesikel atau ulserulser terlokalisasi. Lesi baru terus berkembang selama tiga sampai lima hari pertama. MANIFESTASI ORAL Biasanya terjadi pada usia antara bulan dan tahun. ETIOLOGI Herpes simplex virus type HSV ETIOPATOLOGI Saat terinfeksi. . Ulser sembuh dalam hari. anoreksia. Asam Folat . vesikel yang bergabung. Mukosa eritem iritabilitas. sakit kepala. Lesi gingiva hampir selalu ada. isi dan . mulut yang sakit.Primary Herpetic Gingivostomatitis DEFINISI Lesi pada mukosa oral akibat infeksi virus yang biasanya terjadi pada anak kecil dan remaja. lesi malaise. virus menyebar ke daerah massa jaringan saraf. dan dengan cepat ruptur meninggalkan ulkus kecil menyakitkan. dan dan edema. ganglion trigeminal. dan secara klinis ditandai dengan demam sensitif tinggi. mukosa bukal dan gingival. Antigen spesifiknya adalah DeltaNpalpha. Acetaminophen mg/kg setiap jam atau ibuprofen mg/kg setiap jam . MANIFESTASI ORAL Lesi erosive oral atau lesi ulseratif. . . HISTOPATOLOGI Menyerupai oral lichen planus LP dan terdapat epitel skuamosa bertingkat. biasanya pada lidah. lesi menyerupai deskuamasi gingival. histiosit.TERAPI Antivirus acyclovir mg/kg BB Xsehari selama hari Simtomatis. ETIOLOGI Autoimun yaitu antibodi yang menyerang keratinocyte nuclei pada epitel skuamosa berlapis. Chronic Ulcerative Stomatitis DEFINISI Penyakit mukokutaneus yang terutama melibatkan permukaan mukosa oral namun juga dapat melibatkan kulit. degenerasi sel basal disertai infiltrasi sel inflamasi mononuclear dalam lamina propria serta separasi subepitel dan celah vertical dengan infiltasi stromal dari limfosit. Leukoplakia adalah bercak atau plak putih yang tidak dapat dibedakan secara klinis dan patologi dengan penyakit lainnya. dapat dikombinasikan dengan kortikosteroid sistemik dan/atau dapsone. Leukoplakia DEFINISI WHO . Pada gingival. . TERAPI Hydroxychloroquine oral mg/day. dan sel plasma. HPV. radiasi sinar matahari sinar ultraviolet HISTOPATOLOGI Hiperkeratotik jinak ortho atau parakeratosis dengan atau tanpa penebalan lapisan spinosum akantosis. Lesi ini ditemukan pada mukosa oral. berkerut atau berlipat. Selain itu juga terdapat dysplasia epitel atau karsinoma in situ. tidak dapat dihilangkan dan tidak termasuk karakteristik klinis dan patologi dari penyakit lain. alveolar. nodul putih keratotik. eritem atrofik sangat berpotensi menjadi ganas . alkohol. gusi cekat. Perubahan dysplasia dimulai pada zona basalis dan parabasalis dari epitel. Tidak diketahui secara pasti b. Diduga akibat penggunaan tembakau.Noduler bentuk granular. trigonum retromolar. Klasifikasi Homogen bercak putih berbatas tegas.Verrucous lesi putih tebal. kandidiasis. palatum lunak. Leukoplakia juga dapat berkembang dan berubah bentuk menjadi eritroplakia. MANIFESTASI ORAL Tidak terasa sakit. berkeratin tebal TERAPI Mengeliminasi faktor predisposisi Jika menetap biopsi Terapi Eksisi laser . HSV.Leukoplakia merupakan lesi yang mengarah pada keganasan. Daerah yang sering terserang lidah bagian ventral dan lateral. ETIOLOGI a. Lesi awal dapat berupa lesi putih translusen sampai abuabu atau coklat. terlokalisasi/menyebar dengan permukaan berfisur. pada palpasi terasa seperti kulit kering Non homogen . terdiri dari lesi putih dan lesih merah. bibir. dasar mulut. Terapi topikal aplikasi topikal vit A. Candida merupakan agen infeksius oportunistik yang tidak begitu menginvasi dan merusak jaringan. Kehamilan . Hipoparatiroidisme . Imunodefisiensi . DM . Candida sebagai agen pemicu ditunjukkan melalui peranan Candida dalam produksi nitrosamine sel endogen sehingga menyebabkan lesi merah dan putih displastik dan efek hiperplastik epitel. leukoplakia kandidal. yang muncul karena adanya satu atau beberapa faktor predisposisi. candida krusei. dan median rhomboid glossitis hiperplastik. Gangguan endokrin . ETIOLOGI Candida albicans Spesies lainnya Candida Parasilosis. Oral Candidiasis DEFINISI Infeksi jamur oportunistik umum. Candida guillermondii Faktor predisposisinya . Candida pseudotropicalis. Penggunaan obat imunosupresan . Bleomycin dalam bentuk larutan Terapi sistemik Retinoid . Xerostomia ETIOPATOLOGI Terdapat gambaran hyperplasia atau hipertrofi hyperplasia papilari pada palatum. Terapi kortikosteroid . MANIFESTASI ORAL Klasifikasi kandidiasis Kandidiasis Pseudomembran Akut . Candida tropicalis. Ketidaksempurnaan imun pada bayi . merupakan infeksi yang melibatkan daerah komisura bibir.Erythematous candidiasis. Angular Cheilitis. kandidiasis oral yang bermanifestasi sebagai inflamasi difus pada maksila daerah terdapat alat prostetik. biasanya pada pasien immunocompromise atau pada pasien dengan faktor predisposisi seperti gigi tiruan yang tidak sesuai. Kandidiasi multifocal kronis Pasien menunjukkan daerah kandidiasis atrofi kronis yang multiple. Kandidiasis Atrofi Akut Kandidiasis Eritematous Muncul sebagai bercak merah dari mukosa yang mengalami atrofi atau eritem dan terasa sakit disertai lesi putih pseudomembran yang minimal. bercak eritem dari papilla atrofi yang terdapat pada daerah sentral dorsum lidah. Kandidiasis mukokutaneus kronis Terdapat lesi mukokutaneus hiperplastik. granulomagranuloma yang terlokalisasi. mg Fluoconazole x/ hari selama hari . Permukaaan merah yang tidak hanya disebabkan oleh atrofi tetapi juga dapat diperparah dengan meningkatnya vaskularisasi. Lesi ini memiliki batas difus. Dapat berkembang pada pasien dengan anemia defisiensi zat besi kronis. dan plak putih yang melekat pada mukosa. Kandidiasis yang berhubungan dengan imunocompromise HIV TERAPI Topikal Suspensi nystatin ml botol selama hari Aturan pakai Dewasa ml x sehari Anak ml x/ hari Neonatus dan profilaksis ml x / hari dikumurkan hingga mengenai seluruh permukaaan mulut kemudian ditelan Sistemik . Infeksi biasanya terjadi di palatum dan permukaaan dorsal lidah Kandidiasi Atrofi Kronis Denture Stomatitis.Infeksi superficial pada epitel lapisan luar dan menghasilkan plak atau bintikbintik putih pada permukaan mukosa. Median Rhomboid Glossitis. bertangkai dan dilapisi oleh epitelium normal . ETIOPATOLOGI Tumor berisi selsel Schwann. jaringan lunak dan kulit. berasal dari selsel Schwann atau sel perineural. system saraf.Sjogren sindrom DEFINISI Penyakit autoimun kronis yang memiliki gejala kekeringan pada rongga mulut dan ocular disertai infiltrasi limfosit dan kerusakan dari kelenjar eksokrin. mg ketoconazole x/ hari selama hari .Tidak ada . MANIFESTASI ORAL Sejumlah neurofibroma oral .. terjadi pada kelainan genetic yang diturunkan dan dikenal sebagai neurofibromatosis NF atau penyakit von Recklinghausen. Prevalensi meningkat pada antigen humanleukosit DR/DQ Allel. dan komponen vaskuler dimana selsel tersebut dapat berkembang pada beberapa tempat di sepanjang saraf. ETIOLOGI Kelainan autosomal dominan yang menyerang tulang. mg / hari Itraconazole oral suspension selama hari . lidah dan palatal TERAPI Surgical eksisi .Ukuran antara .Lokasi paling sering mukosa bukal. bentuknya halus.Lesi tidak terasa sakit.. ETIOLOGI Sebuah penyakit autoimun yang mengakibatkan disfungsi sekunder kelenjar eksokrin menjadi infiltrasi sel mononuklear.Neurofibromatosis DEFINISI Neurofibroma multiple adalah neoplasma jinak yang relatif jarang mukosa oral. cm . fibroblast. Produksi autoantibodi melawan antigen nuklear SSA dan SSB. selsel mast. penelanan.agen spesifik teridentifikasi. Mukosa pucat dan kering Infeksi kandida mukokutaneus Peningkatan karies gigi dan erosi struktur email akibat penurunan aliran saliva. dan berbicara. MANIFESTASI ORAL Penurunan fungsi salivary sehingga mulut terasa kering dan pasien harus membasahi mulut sepanjang hari. HISTOPATOLOGIS Pemeriksaan serologisantinuclear antibodiANA. postulasi yang meliputi antara lain peranan virus/retrovirus yang potensial sebagai kofaktor Peran yang mungkin dari sitokin dan pengaruh humonal pada tandatanda transduksi dan sekresi. TERAPI Korticosteroid sistemik jika gejala akut bekembang Terapi simptomatik dan preventif. antiSSA Ro. SSB La antibodi. Bibir pecah dan angular keilitis. Mulut kering menyebabkan kesulitan dalam pengunyahan. Terdapat infiltrasi selsel mononuclear. yaitu sebagai berikut Reduksi kekeringan oral Pilocarpine Cemiveline Agen oral moisturizing saliva substitutes Stimulasi gustatory Ocular moisture replacement Saline Synthetic glycoprotein solution Carboxymethylcellulose sodium Ocular punctual occlusion Pemeriksaan rutin dental/ophthalmic .