Drugs Abuse, Kenakalan Remaja Intervensi Pt

advertisement
DRUG ABUSE ,
KENAKALAN REMAJA &
INTERVENSI NAPZA PD
REMAJA
dr, Juwita S, SpKJ
BIO-PSYCHO-SOCIAL
CHRONIC RELAPSING
FATAL DISEASE
Dependency Stage
PUTAW
HCA
SHABU-SHABU
INJECTIN
G
DRUG
USERS
GANJA
ECSTASY
Addict
Severe Abuser
LAW
ENFORCEMENT
+
TREATMENT &
REHAB
withdrawa
l
Illness +
Criminal
toleranc
e
cravin
g
Habitual User
UNSAF
E SEX
PRODUCER
OWNER / DEALER
Social User
(Criminal)
Experimental User
EDUCATION / INFO
+
Therapeutic User
OVER DOSIS
HIV / AIDS
HEPATITIS B
/C
LAW
ENFORCEMENT
GENERASI
MUDA
INDONESIA
DRUG FREE
SPEKTRUM PENYALAHGUNAAN NARKOBA
KOMPLIKASI DAN PENANGGULANGANNYA
KOMPONEN TERAPI DAN REHABILITASI KORBAN
NARKOBA
KELUARGA
KELUARGA
AGAMA/
AGAMA/
SPIRITUAL
SPIRITUAL
ORGANO
ORGANO
BIOLOGIS
BIOLOGIS
KORBAN
KORBAN
NARKOBA
NARKOBA
SOSIAL
SOSIAL
BUDAYA
BUDAYA
SUBSTANSI
PSIKO
PSIKO
EDUKASI
EDUKASI
KORBAN
NARKOBA
MASYARAKAT
MASYARAKAT
PUSAT
PUSAT
REHABILITASI
REHABILITASI
KETERLIBATAN
PENGERTIAN
Penyalahgunaan NAPZA
adalah pola penggunaan
yang patologik sehingga
mengakibatkan hambatan
dalam fungsi sosial.
NAPZA
Narkotik,Alkohol,Psikotropik dan Zat
Adiktif lainnya
Penyalahgunaan NAPZA
Pola penggunaan yang ‘patologis’,
sehingga menyebabkan hambatan
dalam fungsi sosial
Ketergantungan NAPZA (Adiksi)
Suatu bentuk penyalahgunaan yang
berat, sehingga terjadi ‘toleransi’ dan
‘sindroma putus zat’
TINGKAT
PEMAKAIAN NAPZA
Pemakaian coba-coba
Pemakaian sosial / rekreasi
Pemakaian situasional
Penyalahgunaan (ABUSE)
Ketergantungan (ADIKSI)
"Ketergantungan napza,
adalah gangguan jiwa
disebabkan gangguan otak
yang menimbulkan perubahan
perilaku dan terapinya adalah
kombinasi antara farmakoterapi
dengan terapi perilaku"
www.drugabuse.gov
a. Narkotika : 3 (tiga) Gol
1) Asal :
- Tanaman/bukan tanaman
- Sintetis/semi sintetis
2) Efek :
- Turunkan/rubah kesadaran.
- Hilangnya rasa & hilangnya nyeri
- Timbulnya ketergantungan
3) Manfaat/Penggunaan :
- Hanya utk kepentingan kesehatan
dan pengembangan Ilmu Pengetahuan
- Gol I hanya utk kepentingan Ilmu Pengetahuan
4) Contoh :
Heroin (Putaw), Morphine, Ganja
5) Yuridis : UU No. 22/1997
b. Psikotropika : 4 (empat) Gol
1) Asal :
- Zat/obat, alamiah/Sintetis
- Bukan Narkotika
2) Efek :
- Psikoaktif – pengaruhi
susunan saraf pusat
- Perubahan khas pada aktifitas
mental & perilaku
Shabu
3) Manfaat/Penggunaan :
- Hanya utk kepentingan pelayanan
kesehatan dan/atau Ilmu Pengetahuan
- Gol I hanya utk Ilmu Pengetahuan
4) Contoh :
- ETC
- Shabu
5) Yuridis : UU no. 5/1997
Ecstasy
c. Bahan / Zat Adiktif :
1) Asal :
- Tanaman/bukan tanaman
- Sintetis/semi sintetis
2) Efek :
Dpt timbulkan
ketergantungan
Rokok
3) Manfaat/Penggunaan :
Tergantung pemakai
4) Contoh :
- Alkohol
- Rokok, kopi, teh
- Obat-obatan
Faktor-faktor yang dapat mendorong seseorang
untuk terlibat dalam penyalahgunaan NAPZA yaitu
:
Adanya zat
Individu
Lingkungan
Deteksi dini
Upaya mengenali segala faktor
yang dapat mencetuskan
seseorang mengalami gangguan
penyalahgunaan NAPZA, dan
mengenali tanda-tanda awal
mereka yang terkena gangguan
penyalahgunaan NAPZA.
POTENTIAL USER yaitu orang yang belum
menjadi pemakai atau terlibat dalam
penyalahgunaan NAPZA tetapi mempunyai
risiko untuk terlibat dalam hal tsb
CALON PEMAKAI
~
Kelompok risiko tinggi ini dapat
dibedakan pada beberapa
tingkatan :
•
Individu berisiko tingggi
•
Keluarga berisiko tinggi
•
Lingkungan berisiko tinggi
Remaja menggunakan NAPZA, ok:
perasaan galau
tekanan kawan / ‘peer group’
pemberontakan / protes
ingin tahu
jiwa petualang / ‘risk taking behaviour’
meniru orang dewasa
‘obat’ yang mujarab
keyakinan yang salah
Individu berisiko tinggi :
Konsep diri negatif  rendah diri, tidak PD
Sifat mudah kecewa/putus asa, tidak sabar dalam
mengerjakan sesuatu
 lari ke NAPZA
Terlalu berani ambil risiko/menentang aturan

perilaku antisosial
Riwayat hiperaktif di masa kanak ; IQ borderline
Merokok sejak usia dini
Adanya hambatan /penyimpangan dalam
perkembangan psikoseksual
 gagal dalam pembtkan identifikasi seksual
Keluarga berisiko tinggi :
 Komunikasi tidak efektif

kurang asertif
 Sikap yang sangat otoriter
atau permisif
 Sikap tidak konsisten antara
kedua orangtua
 Keluarga kurang harmonis
 Salah satu/kedua orangtua
menjadi penyalahguna/
ketergantungan NAPZA
Lingkungan berisiko tinggi :
 Adanya kelompok sebaya yg
menggunakan NAPZA
 Dipengaruhi oleh sikap
masyarakat, berkaitan dgn
kultur lingkungan
 Adanya tokoh
remaja/pemuda yang
menggunakan NAPZA
 Penegakkan hukum yang
kurang konsisten
Gejala dini penyalahgunaan NAPZA
Gejala dapat diamati sesuai tahapan penyalahgunaan
Tahap eksperimental (USE),
belum nampak ketergantungan fisik/psikologis,
namun dapat
terjadi intoksikasi atau reaksi panik karena
ketidaktahuannya.
Tahap adiksi (ABUSE),
gejala mudah dikenali sesuai jenis NAPZA
1. Perubahan sikap dan perilaku
- bolos, prestasi menurun, bohong, tidak
tugas
- sering emosi, mudah marah/ tersinggung,
sering curiga
- perubahan pola tidur
- perubahan dalam memilih teman
- menghindari pertemuan dgn anggota
keluarga
2. Perubahan fisik
Tergantung jenis NAPZA, umumnya :
- saat menggunakan :
jalan sempoyongan, bicara pelo, sikap
apatis, tampak mengantuk dan agresif
buat
- overdosis :
nafas sesak, jantung/nadi lambat, kulit
teraba dingin, napas lambat --- berhenti/
meninggal
- putus zat (sakaw) :
mata dan hidung berair, menguap terus,
diare, nyeri otot/tulang, rasa sakit
seluruh tubuh, malas mandi (opiat),
depresi (amfetamine),
kejang (pd alkohol/obat penenang)
- pengaruh jangka panjang :
kebersihan/kesehatan diri tak terawat,
bekas suntikan pada lengan/bagian tubuh
lain, gejala penyakit lain (komplikasi)
3.Ditemukan NAPZA /alat utk penggunaannya
 NAPZA
btk tablet, serbuk, kristal/lintingan rokok
dlm kantong kemeja, lipatan baju, dlm
bungkus rokok dll
 Alat bantu penggunaan NAPZA
botol aqua, plastik kecil, sedotan,
gulungan uang kertas, kartu telepon,
bong (botol tertutup dg 2 pipa masuk ke
dlm air didalam botol), jarum suntik,
sendok bekas dibakar,korek api yang
ujungnya dibuang,dll
 Ditemukan sedang menawarkan NAPZA
DAMPAK TERHADAP
KESEHATAN
MEMPENGARUHI
KONDISI FISIK,
MENTAL DAN SOSIAL
Gangguan Jiwa /
Psikiatrik
 Sindrom Ketergantungan
 Anxietas
 Depresi
 Homicide (pembunuhan)
 Percobaan bunuh diri
tentamen suicide
 Psikotik
DAMPAK SOSIAL
• Menjual / menggadaikan
harta milik dirinya & orang di
sekitarnya
• Imbal jasa seksual
• Imbal jasa penyalur
perantara dalam perdaganga
n zat
• Tindak kriminal
KENAKALAN REMAJA
-Semua perilaku yg menyimpang
dari norma2 hukum pidana yg
dilakukan oleh remaja.
-Perilaku  merugikan dirinya
sendiri & org sekitarnya.
-Peran ortu ptg  mendidik anak
Penyebab terjadinya kenakalan remaja
-Faktor
internal (remaja itu sendiri)
-Faktor luar (eksternal)
-Faktor internal: krisis identitas 
Perasaan akan konsistensi dlm
kehidupannya & tercapainya identitas
peran, kontrol diri yg lemah
Faktor eksternal : - keluarga
(perceraian ortu, tdk ada
komunikasi antar anggota kel,
perselisihan, pendidikan yg salah
cth terlalu memanjakan anak,
pendidikan agama (-), pengaruh
kawan sepermainan (-) baik,
lingkungan krg baik.
Faktor lainnya : frustasi, ggn
berpikir & intelegensia pd diri
remaja, krg kasih sayang ortu,
dampak negatif teknologi modern
dasar agama (-), tdk ada media
penyalur bakat, masalah yg di
pendam.
Jenis kenakalan remaja :
-Bolos sekolah
-Kebut2an di jalan
-Penyalahgunaan napza
-Seks bebas
-Tawuran dll
UPAYA INTERVENSI
Intervensi bagi penyalahguna NAPZA dapat
dilakukan mulai dari tahap eksperimental
(pencegahan primer melalui deteksi dini);
hingga kondisi ketergantungan (pencegahan
sekunder dan tertier, melalui detoksifikasi
dan rehabilitasi).
Intervensi dini = melakukan tindakan
secepatnya untuk mencegah individu yang
berpotensi kuat melakukan penyalahgunaan
NAPZA.
Seharusnya
 cari informasi pada orang yang
lebih paham / profesional
 sikap empati dan penuh
perhatian
 tetap tegar dan memberi suport
 menunjukkan keprihatinan
Bila orang tua telah mampu mendeteksi, sebaiknya
sikap orangtua :
Jangan
 panik
 berbuat kasar
 bicara/menuduh
 merasa jadi yg paling menderita
 menyalahkan diri sendiri
Pencegahan primer yaitu dengan mengenali watak
anak/remaja secara mendalam.
Orang tua perlu untuk :
- dengarkan anak mendengar aktif sambil
merefleksikan makna dibalik
ucapan anak
- perhatikan hal-hal yang tidak terucap
- dengarkan dan perhatikan diri anda sendiri
intonasi suara, kata-kata yang diucapkan
- sediakan waktu untuk berbicara dengan masingmasing anak setiap hari
Pencegahan sekunder dan tertier
(bagi penyalahguna dan
ketergantungan NAPZA)
 detoksifikasi
 rehabilitasi
 family support
 pencegahan relaps
 life skill training
 mengurangi dampak buruk dari
narkoba (HIV, penyakit lain)
Download