8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Dasar

advertisement
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1
Dasar-dasar Jaringan Komputer
Jaringan adalah kumpulan beberapa komputer yang tergabung dalam suatu
lingkungan yang dapat saling berkomunikasi satu dengan yang lain. Wikipedia.com
mendefinisikan jaringan komputer sebagai berikut: “A computer network is a system for
communication among two or more computers. These networks may be fixed (cabled,
permanent) or temporary (as via modems or null modems).” Berdasarkan kutipan ini,
jaringan komputer memiliki arti sebuah sistem komunikasi antara dua komputer atau
lebih. Jaringan ini dapat bersifat permanen (terhubung melalui kabel) atau sementara
(terhubung melalui modem atau null modem).
Elemen-elemen utama dari model komunikasi adalah sebagai berikut:
a.
Sumber (source)
Personal Computer (PC).
b.
Transmitter
Biasanya, data yang dihasilkan oleh sebuah sumber tidak dikirimkan
secara langsung dalam bentuk mereka dihasilkan. Sebuah transmitter
mengubah dan mengkodekan informasi dengan suatu cara tertentu untuk
menghasilkan sinyal elektromagnetik yang dapat dikirimkan melalui
suatu sistem transmisi. Sebagai contoh, modem mengambil aliran bit
digital dari suatu alat yang terhubung seperti PC dan mengubah aliran bit
tersebut menjadi sinyal analog yang dapat diterima oleh jaringan telepon.
8
9
c.
Sistem Transmisi
Dapat berupa line transmisi tunggal atau jaringan kompleks yang
menghubungkan sumber dan tujuan.
d.
Receiver
Menerima sinyal dari sistem transmisi dan mengubahnya ke dalam
bentuk yang dapat diterima oleh tujuan. Sebagai contoh, sebuah modem
akan menerima sinyal analog yang datang dari jaringan atau line
transmisi dan mengubahnya ke dalam aliran bit digital.
e.
Tujuan (destination)
Mengambil data yang datang dari penerima.
2.1.1
Jenis-jenis Jaringan Komputer
Jaringan komputer diklasifikasikan menjadi 3 jenis sesuai dengan
cakupan area jaringan tersebut :
a. Local Area Network (LAN)
LAN adalah sebuah jaringan komputer yang dibatasi oleh area geografis
yang relatif kecil dan umumnya dibatasi oleh area lingkungan seperti
perkantoran atau sebuah sekolah dan biasanya dalam ruang lingkup yang
tidak lebih dari 2 km2. LAN didesain untuk:
•
beroperasi pada wilayah geografi yang terbatas,
•
memungkinkan banyak user untuk mengakses media dengan
kecepatan tinggi,
•
menyediakan koneksi ke layanan lokal setiap saat (seperti printer
dan file di server),
10
•
menghubungkan peralatan yang berdekatan.
Jenis-jenis topologi dalam LAN:
•
Physical Topology
Bentuk jaringan komputer sebenarnya yang dihubungkan secara
langsung. Physical Topology yang sering dipakai adalah sebagai
berikut:
-
Bus Topology
Menggunakan "single backbone segment" sebagai penghubung
semua komputer yang ada pada jaringan. Semua komputer
tersebut terhubung secara langsung ke kabel tersebut.
-
Ring Topology
Menghubungkan satu komputer dengan komputer berikut dan
seterusnya sehingga komputer paling akhir akan kembali
terhubung ke komputer yang pertama.
-
Star Topology
Menghubungkan semua kabel ke sebuah titik pusat. Titik pusat ini
biasanya berupa hub/switch sehingga komputer-komputer yang
terhubung seolah-olah berbentuk seperti bintang.
-
Extended Star Topology
Menggabungkan beberapa star topology menjadi satu. Hub/switch
yang dipakai untuk menghubungkan beberapa komputer pada satu
jaringan dengan menggunakan star topology dihubungkan lagi ke
hub/switch utama.
11
-
Hierarchical Topology
Dibuat mirip dengan extended star topology tetapi pada sistem
jaringan yang dihubungkan dapat mengontrol arus data.
-
Mesh Topology
Digunakan pada jaringan yang sangat penting di mana tidak boleh
ada sedikitpun kesalahan dalam komunikasi. Contohnya adalah
sistem kontrol pembangkit tenaga nuklir. Setiap host memiliki
hubungan langsung dengan semua host lainnya dalam jaringan.
Topologi ini juga merefleksikan internet, yang memiliki banyak
jalur ke satu titik.
Gambar 2.1 Physical Topology LAN
•
Logical Topology
Bentuk jaringan komputer yang menjelaskan bagaimana sebuah host
berkomunikasi melalui media perantara. Dua tipe logical topology
yang sering digunakan adalah:
12
-
Broadcast Topology
Setiap host yang mengirim paket akan mengirimkan paket ke
semua host pada media komunikasi jaringan.
-
Token-passing
Akses jaringan dikendalikan dengan mengedarkan sebuah token
elektronik yang secara sekuensial akan melalui setiap host dalam
jaringan.
b. Metropolitan Area Network (MAN)
Sebuah MAN mencakup area yang lebih besar dari LAN,
misalnya antarwilayah dalam satu propinsi. MAN juga dapat
menghubungkan beberapa LAN menjadi suatu bagian jaringan yang
lebih besar. Cakupan geografis dari MAN terbatas pada area geografis
yang sama.
c. Wide Area Network (WAN)
WAN adalah jaringan yang ruang lingkupnya sudah terpisahkan
oleh batas geografis. WAN memiliki sejumlah switching nodes yang
saling terhubung. Transmisi dari salah satu peralatan diteruskan melalui
node internal ke peralatan tujuan. Node ini tidak berhubungan dengan isi
data. Tujuan node adalah untuk menyediakan fasilitas switching yang
akan memindahkan data dari satu node ke node lainnya hingga sampai
ke tujuan.
13
2.1.2
Peralatan Jaringan Komputer
a. Hub (multi-port repeater)
Merupakan peralatan yang dapat menghubungkan beberapa
komputer menjadi satu jaringan. Di dalam hub terdapat penguat sinyal
yang dapat menjangkau peralatan yang berjarak hingga 100 meter dari
hub dan mengirimkannya kembali hingga jarak yang sama. Semua
transmisi yang masuk ke hub akan dikirimkan kembali ke semua
peralatan yang terhubung ke port-nya untuk diproses lagi oleh masingmasing peralatan tersebut. Kecepatan transfer dalam hub dibagi antara
peralatan yang tersambung, sehingga makin banyak port yang terisi
maka kecepatan hub akan semakin lambat.
b.
Switch (multi-port bridge)
Pada switch, paket diteruskan berdasarkan MAC address yang
disimpan dalam tabel MAC address yang dimiliki switch. Switch bekerja
pada layer 2 model OSI. Ada dua jenis switch:
•
Unmanageable switch
Hampir sama dengan hub tetapi jauh lebih cepat dan data hanya
dikirimkan kepada port yang memiliki jaringan yang dituju.
•
Manageable switch
Tidak
hanya
memiliki
kemampuan
yang
sama
dengan
unmanageable switch tapi juga ditambah dengan kemampuan
untuk membuat virtual LAN dengan cara melakukan setting
14
terhadap switch, sehingga dapat diatur pengiriman data hanya dari
dan ke jaringan tertentu.
c. Router
Merupakan peralatan jaringan yang beroperasi pada layer 3 model
OSI (network layer). Beberapa router menghubungkan beberapa segmen
jaringan atau bahkan seluruh jaringan. Router membuat keputusan
berdasarkan jalur terbaik untuk pengiriman data dalam jaringan dan
kemudian mengantarkan paket menuju port dan segmen yang sesuai.
Router mengambil paket dari peralatan LAN (contohnya workstation)
dan, berdasarkan informasi layer 3, meneruskannya melalui jaringan.
Pada prakteknya, router kadang-kadang dinyatakan sebagai layer 3
switching.
d. Repeater
Repeater adalah perangkat hardware yang berfungsi pada
physical
layer
dalam
protokol
OSI,
yang
digunakan
untuk
menghubungkan 2 segmen jaringan yang sama dan memperkuat sinyal.
e. Bridge
Sebuah perangkat yang membagi satu buah jaringan kedalam dua
buah jaringan, ini digunakan untuk mendapatkan jaringan yang efisien,
dimana kadang pertumbuhan network sangat cepat makanya diperlukan
jembatan untuk itu. Bridges juga dapat di gunakan untuk mengkoneksi
diantara network yang menggunakan tipe kabel yang berbeda ataupun
topologi yang berbeda pula.
15
f. Access point
Fungsi Access point identik dengan hub, tetapi alat ini digunakan
untuk hubungan nirkabel (wireless).
2.1.3
Arsitektur Protokol Standar
Arsitektur protokol standar yang digunakan pada jaringan terdiri atas
OSI dan TCP/IP.
a. OSI (Open System Interconnection)
Terdiri atas:
•
Physical Layer (Layer 1)
Berhubungan dengan transmisi aliran bit yang tidak terstruktur
melalui media fisik; berkaitan dengan karaterisik mekanik, elektrik,
fungsional dan prosedural untuk mengakses media fisik.
•
Data Link Layer (Layer 2)
Menyediakan transfer informasi yang handal melalui physical link;
mengirim blocks (frames) dengan sinkronisasi yang diperlukan,
kendali kesalahan dan flow control.
•
Network Layer (Layer 3)
Menyediakan layanan kepada layer yang lebih tinggi dengan
kebebasan transmisi data dan teknologi switching yang digunakan
untuk
menghubungkan
sistem;
bertanggung
jawab
membangun, mempertahankan dan memutuskan koneksi.
untuk
16
•
Transport Layer (Layer 4)
Menyediakan transfer data yang handal dan transparan dari sumber
dan tujuan; menyediakan error recovery dan flow control.
•
Session Layer (Layer 5)
Menyediakan
struktur
kendali
komunikasi
antara
aplikasi;
membangun, mengatur dan memutuskan hubungan (session) antara
aplikasi yang saling terkait.
•
Presentation Layer (Layer 6)
Menyediakan kebebasan kepada proses aplikasi dari perbedaan
reprensentasi data (sintaks).
•
Application Layer (Layer 7)
Layer ini adalah layer yang paling dekat dengan user, layer ini
menyediakan sebuah layanan jaringan kepada pengguna aplikasi.
b. TCP/IP (Transport Control Protocol/Internet Protocol)
Terdiri atas:
•
Physical Layer
Menangani antarmuka fisik antara peralatan transmisi data dan
media transmisi atau jaringan. Layer ini berhubungan dengan
karakteristik media transmisi, sinyal, data rate.
•
Network Access Layer
Berhubungan dengan pertukaran data antara sumber dan tujuan
dengan jaringan yang terhubung. Komputer pengirim harus
menyertakan alamat komputer tujuan sehingga jaringan dapat
17
meneruskan data ke tujuan yang dimaksud. Komputer pengirim
dapat menggunakan layanan-layanan tertentu, seperti priority, yang
mungkin disediakan oleh jaringan.
Layer ini berhubungan dengan akses dan pemilihan jalur pengiriman
data untuk dua sistem yang terhubung dalam jaringan yang sama.
•
Internet Layer
Internet Layer memungkinkan fungsi routing antarjaringan yang
berbeda. Pada layer ini digunakan Internet Protokol (IP) yang
diimplementasikan tidak hanya di end sistem tetapi juga di router.
•
Transport Layer
Pada layer ini digunakan Transmition Control Protocol (TCP) yang
menyediakan cara sempurna dan fleksibel untuk menciptakan
jaringan komunikasi yang dapat diandalkan, mengalir dengan baik,
dan memiliki tingkat kesalahan yang rendah. TCP adalah protokol
yang bersifat connection-oriented. Sedangkan UDP adalah protokol
yang bersifat conectionless.
•
Application Layer
Layer ini menangani protokol tingkat tinggi, representasi, encoding,
dan dialog control. Layer ini juga memastikan data itu dienkapsulasi
dengan tepat untuk layer dibawahnya.
18
Gambar 2.2 Perbandingan arsitektur protokol OSI dan TCP/IP
2.2 Bandwidth
Digital bandwidth adalah jumlah atau volume data yang dapat dikirimkan
melalui sebuah saluran komunikasi dalam satuan bits per second tanpa distorsi.
Sedangkan analog bandwidth adalah perbedaan antara frekuensi terendah dengan
frekuensi tertinggi dalam sebuah rentang frekuensi yang diukur dalam satuan Hertz (Hz)
atau siklus per detik, yang dapat menentukan berapa banyak informasi yang bisa
ditransmisikan dalam satu saat (Phone Scoop, 2005). Menurut Tanenbaum (2003)
bandwidth adalah banyaknya data dalam satuan bits per second yang dapat
ditransmisikan lewat sebuah medium jaringan dalam satu satuan waktu. Bandwidth yang
dimaksud pembuatan sistem ini adalah digital bandwidth. Secara umum bandwidth
dapat diandaikan sebagai sebuah pipa air yang memiliki diameter tertentu, semakin
19
besar bandwidth semakin besar pula diameter pipa tersebut sehingga volume air (data
dalam arti sebenarnya) yang dapat dilewatkan dalam satu saat.
Bandwidth merupakan salah satu faktor penting dalam jaringan. Beberapa hal
yang menyebabkan bandwidth menjadi bagian penting yang harus diperhatikan adalah
(Cisco System, 2003):
1.
Bandwidth berdampak pada kinerja sebuah jaringan
Besarnya saluran atau bandwidth akan berdampak pada kecepatan transmisi.
Data dalam jumlah besar akan menempuh saluran yang memiliki bandwidth
kecil lebih lama dibandingkan melewati saluran yang memiliki bandwidth yang
besar. Kecepatan transmisi tersebut sangat dibutuhkan untuk aplikasi komputer
yang memerlukan jaringan terutama aplikasi realtime, seperti videoconferencing.
2.
Bandwidth memiliki keterbatasan
Bandwidth dibatasi oleh hukum fisika dan teknologi yang diterapkan pada media
yang digunakan. Setiap media yang digunakan untuk mentransmisikan data
memiliki batas maksimal bandwidth yang dapat dicapai.
3.
Bandwitdh tidak didapatkan dengan gratis
Penggunaan bandwidth untuk LAN bergantung pada tipe alat atau media yang
digunakan, umumnya semakin tinggi bandwidth semakin tinggi pula nilai
jualnya. Sedangkan penggunaan bandwidth untuk WAN bergantung dari
kapasitas yang ditawarkan dari pihak ISP, perusahaan harus membeli bandwidth
dari ISP, dan semakin tinggi pula harganya.
4.
Kebutuhan akan bandwidth akan selalu naik
Setiap sebuah teknologi jaringan baru dikembangkan dan infrastruktur jaringan
yang ada diperbaharui, aplikasi yang akan digunakan umumnya juga akan
20
mengalami peningkatan dalam hal konsumsi bandwidth. Video streaming dan
Voice over IP (VoIP) adalah beberapa contoh penggunaan teknologi baru yang
turut mengkonsumsi bandwidth dalam jumlah yang besar.
Besarnya bandwidth bervariasi tergantung dari tipe media yang digunakan serta
teknologi LAN atau WAN yang digunakan. Fisik dan media yang digunakan juga turut
mempengaruhi besarnya bandwidth. Sinyal data dapat melalui kabel twisted pair, kabel
coaxial, kabel serat optik, dan udara. Perbedaan bagaimana sinyal tersebut berjalan
secara fisik mengakibatkan batasan yang mendasar terhadap besarnya kapasitas media
untuk membawa informasi. Namun bandwidth yang sebenarnya ditentukan oleh
kombinasi dari media fisik dan teknologi yang dipilih untuk bisa mendeteksi dan
mengirimkan sinyal data dalam sebuah jaringan. Tabel berikut berisi beberapa tipe
teknologi yang umum digunakan.
Tabel 2.1 Perbandingan tipe teknologi komunikasi
Connection Type
T3
E3
E1 line
T1 line
xDSL
Frame relay
Cable modem
ISDN
Dial-up modem
Bandwidth
44.736 Mbps
34.268 Mbps
2.048 Mbps
1.544 Mbps
250 Kbps – 1.5 Mbps
250 Kbps – 1.5 Mbps
1.5 Mbps – 10 Mbps
64 Kbps – 128 Kbps
28 Kbps – 56 Kbps
2.3 VoIP (Voice over Internet Protocol)
Secara umum ada dua tipe dasar jaringan komunikasi, yaitu circuit switch
(biasanya berupa connection oriented) dan packet switch (connectionless atau
connection oriented). Jaringan circuit switch beroperasi dengan membentuk sambungan
21
terdedikasi (circuit) antara dua titik. Jaringan tipe ini digunakan oleh operator
telekomunikasi seperti PT. Telkom dalam menyalurkan pembicaraan. Pada jaringan
packet switch, data yang akan dikirim disegmentasi menjadi blok-blok kecil yang
disebut paket atau biasa disebut datagram. Sebuah paket yang berisi data membawa
pengenal yang memungkinkan perangkat pendukung dalam jaringan untuk mengetahui
bagaimana cara atau metode untuk mengirimkan paket tersebut ke tujuan yang dimaksud.
Teknologi IP (Internet Protocol) adalah protokol network layer yang
connectionless untuk LAN (Local Area Network) dan WAN (Wide Area Network).
Teknologi IP merupakan dasar dari internet. Dengan adanya teknologi ini, seseorang
yang berada pada sebuah PC yang dilengkapi perangkat lunak yang sesuai dapat
berkomunikasi melalui internet dalam berbagai bentuk misalnya melalui e-mail, chatting,
suara, konferensi video, dan lain-lain.
Berdasarkan pengertian diatas, VoIP atau yang dikenal juga dengan sebutan IP
Telephony dapat didefinisikan sebagai suatu sistem yang menggunakan jaringan
komputer untuk dapat mengirimkan suara, video atau data yang berbentuk paket dari
suatu tempat ke tempat yang lain menggunakan perantara protokol IP. Layanan yang
diberikan oleh IP Telephony adalah seluruh layanan telepon konvensional ditambah
dengan voicemail, instant mesaging, video telephony, konferensi video, dan control
panel berbasiskan web (seperti melihat tagihan, melihat data record, dan konfigurasi
profil pribadi).
2.3.1
Jaringan VoIP (Voice over Internet Protocol)
Jaringan paling sederhana dari VoIP adalah dua buah komputer
terhubung dengan internet. Syarat komputer adalah bisa terhubung ke
internet dan mempunyai soundcard, loudspeaker dan microphone. Dengan
22
software tertentu kedua pemakai komputer bisa saling terhubung satu sama
lain. Bentuk hubungan tersebut bisa dalam bentuk pertukaran file, suara,
gambar. Penekanan utama untuk dalam VoIP adalah hubungan keduanya
dalam bentuk suara. Jika kedua lokasi terhubung dengan jarak yang cukup
jauh (antar kota, antar negara) maka bisa dilihat keuntungan dari segi biaya.
Kedua user hanya membayar biaya terhubung dengan internet saja. Jauh
lebih murah dibandingkan dengan biaya. hubungan langsung dengan telepon
konvesional.
Pada perkembangan selanjutnya bentuk dari VoIP jauh lebih
berkembang. Jaringan yang dipakai tidak hanya internet. Segala bentuk
jaringan selama masih dalam bentuk TCP/IP bisa memanfaatkan VoIP.
Bentuk peralatan pun berkembang, tidak hanya berbentuk komputer yang
saling berhubungan, tetapi peralatan lain seperti pesawat telepon biasa
terhubung dengan jaringan VoIP. Jaringan data digital dengan gateway
untuk VoIP memungkinkan berhubungan dengan PABX atau jaringan
analog telephone biasa. Komunikasi antara komputer dengan pesawat
(extension) di kantor adalah memungkinkan. Bentuk komunikasi bukan
hanya suara. Bisa berbentuk tulisan (chating) atau jika jaringannya cukup
besar bisa dipakai untuk konferensi video. Dalam bentuk yang lebih lanjut
komunikasi ini lebih dikenal dengan IP Telephony yang merupakan
komunikasi bentuk multimedia sebagai kelanjutan bentuk komunikasi suara
(VoIP). Keluwesan dari VoIP dalam bentuk jaringan, peralatan dan media
komunikasinya membuat VoIP menjadi cepat popular di masyarakat umum.
23
Perkembangan berikutnya adalah pengabungan jaringan PABX dengan
jaringan VoIP. Disini dibutuhkan VoIP gateway. Gambarannya adalah
lawan bicara menggunakan komputer untuk menghubungi sebuah office
yang mempunyai VoIP gateway. Pengembangan lebih jauh dari konfigurasi
ini berbentuk penggabungan PABX antara dua lokasi dengan menggunakan
jaringan VoIP. Bentuk jaringan tidak berpengaruh selama memakai protokol
TCP/IP maka kedua lokasi bisa saling berhubungan. Perkembangan
selanjutnya adalah gabungan PABX tersebut tidak lagi menggunakan
jaringan tertutup tetapi telah memakai internet sebagai bentuk komunikasi
antara kantor tersebut. Tingkat lebih lanjut adalah penggabungan antar
jaringan.
Gambar 2.3 Contoh diagram jaringan VoIP
2.3.2
Masalah VoIP (Voice over Internet Protocol)
Dalam perancangan jaringan VoIP, yang di tekankan kali ini adalah
masalah delay dan bandwidth. Delay didefiniskan sebagai waktu yang
dibutuhkan untuk mengirimkan data dari sumber (pengirim) ke tujuan
24
(penerima), sedangkan bandwidth adalah kecepatan maksimum yang dapat
digunakan untuk melakukan transmisi data antar komputer pada jaringan IP
atau internet.
A.
Delay
Dalam perancangan jaringan VoIP, delay merupakan suatu
permasalahan yang harus diperhitungkan karena kualitas suara bagus
tidaknya tergantung dari waktu delay. Besarnya delay maksimum yang
direkomendasikan oleh ITU untuk aplikasi suara adalah 150 ms,
sedangkan delay maksimum dengan kualitas suara yang masih dapat
diterima pengguna adalah 250 ms. Delay end-to-end adalah jumlah delay
konversi suara analog–digital, delay waktu paketisasi atau bisa disebut
juga delay panjang paket dan delay jaringan pada saat t (waktu).
Beberapa delay yang dapat mengganggu kualitas suara dalam
perancangan jaringan VoIP dapat dikelompokkan menjadi :
-
Propagation delay (delay yang terjadi akibat transmisi melalui
jarak antar pengirim dan penerima)
-
Serialization delay (delay pada saat proses peletakan bit ke dalam
circuit)
-
Processing delay (delay yang terjadi saat proses coding,
compression, decompression dan decoding)
-
Packetization delay (delay yang terjadi saat proses paketisasi
digital voice sample)
-
Queuing delay (delay akibat waktu tunggu paket sampai dilayani)
-
Jitter buffer ( delay akibat adanya buffer untuk mengatasi jitter)
25
Selain itu parameter – parameter lain yang mempengaruhi adalah
Quality of Service (QoS), agar didapatkan hasil suara sama dengan
menggunakan telepon tradisional (PSTN). Beberapa parameter yang
mempengaruhi QoS antara lain :
-
Pemenuhan kebutuhan bandwidth
-
Keterlambatan data (latency)
-
Packet loss dan desequencing
-
Jenis kompresi data
-
Interopabilitas peralatan (vendor yang berbeda)
-
Jenis standar multimedia yang digunakan (H.323/SIP/MGCP)
Masalah delay lainnya saat menggunakan teknologi VoIP yang
realtime adalah jitter, echo, dan loss packet. Jitter merupakan variasi
delay yang terjadi akibat adanya selisih waktu atau interval antar
kedatangan paket di penerima. Untuk mengatasi jitter maka paket data
yang datang dikumpulkan dulu dalam jitter buffer selama waktu yang
telah ditentukan sampai paket dapat diterima pada sisi penerima dengan
urutan yang benar. Echo disebabkan perbedaan dari jaringan yang
menggunakan four-wire dengan two-wire. Efek echo adalah suatu efek
yang dialami mendengar suara sendiri ketika sedang melakukan
percakapan. Mendengar suara sendiri pada waktu lebih dari 25 ms dapat
menyebabkan terhentinya pembicaraan. Loss packet (kehilangan paket)
ketika terjadi peak load dan congestion (kemacetan transmisi paket akibat
padatnya traffic yang harus dilayani) dalam batas waktu tertentu, maka
frame (gabungan data payload dan header yang di transmisikan) suara
26
akan dibuang sebagaimana perlakuan terhadap frame data lainnya pada
jaringan berbasis IP. Salah satu alternatif solusi permasalahan di atas
adalah membangun link antar node pada jaringan VoIP dengan spesifikasi
dan dimensi dengan QoS (Quality of Service) yang baik dan dapat
mengantisipasi perubahan lonjakan traffic hingga pada suatu batas
tertentu.
B.
Kapasitas Bandwidth
Telah di jelaskan diatas bahwa bandwidth adalah kecepatan
maksimum yang dapat digunakan untuk melakukan transmisi data antar
komputer pada jaringan IP atau internet. Dalam perancangan VoIP,
bandwidth merupakan suatu yang harus diperhitungkan agar dapat
memenuhi kebutuhan pelanggan yang dapat digunakan menjadi
parameter untuk menghitung jumlah peralatan yang di butuhkan dalam
suatu jaringan. Perhitungan ini juga sangat diperlukan dalam efisiensi
jaringan dan biaya serta sebagai acuan pemenuhan kebutuhan untuk
pengembangan di masa mendatang. Packet loss (kehilangan paket data
pada proses transmisi) dan desequencing merupakan masalah yang
berhubungan dengan kebutuhan bandwidth, namun lebih dipengaruhi
oleh stabilitas rute yang dilewati data pada jaringan, metode antrian
yang efisien, pengaturan pada router, dan penggunaan kontrol terhadap
kongesti (kelebihan beban data) pada jaringan. Packet loss terjadi
ketika terdapat penumpukan data pada jalur yang dilewati dan
menyebabkan terjadinya overflow buffer pada router.
27
2.3.3
Penggunaan Protokol TCP/IP untuk VoIP
Ilustrasi pemrosesan data yang dikirimkan dengan menggunakan
protokol TCP/IP diberikan pada gambar dibawah ini.
Gambar 2.4 Diagram Mekanisme TCP/IP
A.
Layer Aplikasi
Fungsi utama lapisan ini adalah pemindahan file. Perpindahan file
dari sebuah sistem ke sistem lainnya yang berbeda memerlukan suatu
sistem pengendalian untuk menangatasi adanya ketidakkompatibelan
sistem file yang berbeda – beda. Protokol ini berhubungan dengan
aplikasi. Salah satu contoh aplikasi yang telah dikenal misalnya HTTP
(Hypertext Transfer Protocol) untuk web, FTP (File Transfer Protocol)
untuk perpindahan file, dan TELNET untuk terminal maya jarak jauh.
B.
TCP (Transmission Control Protocol)
Dalam mentransmisikan data pada layer transport ada dua
protokol yang berperan yaitu TCP dan UDP. TCP merupakan protokol
yang connection-oriented yang artinya menjaga reliabilitas hubungan
komunikasi end-to-end. Konsep dasar cara kerja TCP adalah mengirm
dan menerima segmen–segmen informasi dengan panjang data bervariasi
28
pada suatu datagram internet. TCP menjamin reliabilitas hubungan
komunikasi karena melakukan perbaikan terhadap data yang rusak, hilang
atau kesalahan kirim. Hal ini dilakukan dengan memberikan nomor urut
pada setiap oktet yang dikirimkan dan membutuhkan sinyal jawaban
positif dari penerima berupa sinyal ACK (acknoledgment). Jika sinyal
ACK ini tidak diterima pada interval pada waktu tertentu, maka data akan
dikirikmkan kembali. Pada sisi penerima, nomor urut tadi berguna untuk
mencegah kesalahan urutan data dan duplikasi data. TCP juga memiliki
mekanisme fllow control dengan cara mencantumkan informasi dalam
sinyal ACK mengenai batas jumlah oktet data yang masih boleh
ditransmisikan pada setiap segment yang diterima dengan sukses.
Dalam hubungan VoIP, TCP digunakan pada saat signaling, TCP
digunakan untuk menjamin setup suatu call pada sesi signaling. TCP
tidak digunakan dalam pengiriman data pada VoIP karena pada suatu
komunikasi data VoIP penanganan data yang mengalami keterlambatan
lebih penting daripada penanganan paket yang hilang.
C.
UDP (User Datagram Protocol)
UDP yang merupakan salah satu protokol utama diatas IP
merupakan transport protocol yang lebih sederhana dibandingkan dengan
TCP. UDP digunakan untuk situasi yang tidak mementingkan mekanisme
reliabilitas. Header UDP hanya berisi empat field yaitu source port,
destination port, length dan UDP checksum dimana fungsinya hampir
sama dengan TCP, namun fasilitas checksum pada UDP bersifat opsional.
29
UDP pada VoIP digunakan untuk mengirimkan audio stream
yang dikrimkan secara terus menerus. UDP digunakan pada VoIP karena
pada pengiriman audio streaming yang berlangsung terus menerus lebih
mementingkan kecepatan pengiriman data agar tiba di tujuan tanpa
memperhatikan adanya paket yang hilang walaupun mencapai 50 % dari
jumlah paket yang dikirimkan (VoIP fundamental, Davidson Peters,
Cisco System,163).
Karena UDP mampu mengirimkan data streaming dengan cepat,
maka dalam teknologi VoIP UDP merupakan salah satu protokol penting
yang digunakan sebagai header pada pengiriman data selain RTP dan IP.
Untuk mengurangi jumlah paket yang hilang saat pengiriman data
(karena tidak terdapat mekanisme pengiriman ulang) maka pada
teknologi VoIP pengiriman data banyak dilakukan pada private network.
D.
IP (Internet Protocol)
Internet Protocol didesain untuk interkoneksi sistem komunikasi
komputer pada jaringan packet switched. Pada jaringan TCP/IP, sebuah
komputer diidentifikasi dengan alamat IP. Tiap-tiap komputer memiliki
alamat IP yang unik, masing-masing berbeda satu sama lainnya. Hal ini
dilakukan untuk mencegah kesalahan pada transfer data. Terakhir,
protokol data akses berhubungan langsung dengan media fisik. Secara
umum protokol ini bertugas untuk menangani pendeteksian kesalahan
pada saat transfer data. Untuk komunikasi datanya, Internet Protocol
mengimplementasikan dua fungsi dasar yaitu addressing dan fragmentasi.
30
Salah satu hal penting dalam IP dalam pengiriman informasi
adalah metode pengalamatan pengirim dan penerima. Saat ini terdapat
standar pengalamatan yang sudah digunakan yaitu IPv4 dengan alamat
terdiri dari 32 bit. Jumlah alamat yang diciptakan dengan IPv4
diperkirakan tidak dapat mencukupi kebutuhan pengalamatan IP sehingga
dalam beberapa tahun mendatang akan diimplementasikan sistim
pengalamatan yang baru yaitu IPv6 yang menggunakan sistim
pengalamatan 128 bit.
2.3.4
Coder Decoder
A.
Teknologi coding suara
Coder suara secara umum terdiri dari 3 proses yaitu :
-
analisis suara – menganalisa sumber suara sebagai input dan
memberikan output yang merupakan representasi baru untuk
dikuantisasikan
-
kuantisasi parameter – mengurangi jumlah bit yang diperlukan
-
pengkodean parameter – parameter dikodekan dengan kode biner
dalam simbol (disebut codeword) yang dipaketkan untuk
keperluan transmisi.
Decoder suara melakukan proses kebalikan dari coder suara.
Codeword yang telah dipaketkan ditransformasikan menjadi parameterparameter suara melalui proses dekuantisasi. Jika tidak terjadi kesalahan
parameter ini identik dengan parameter hasil kuantisasi coder. Parameter
ini digunakan untuk mensintesis sinyal suara, dari proses sintesis
31
diperoleh suara digital yang sintetis. Sinyal ini kemudian dikonversikan
menjadi sinyal suara analog oleh D/A Converter.
Masalah paling umum dalam coding suara adalah meminimalkan
bit rate untuk representasi sinyal secara digital dan memperoleh kualitas
sinyal, kompleksitas implementasi, dan delay komunikasi dalam level
yang dikehendaki. Parameter-parameter inilah yang menentukan kinerja
dari coding suara khususnya dan kompresi sinyal secara umum.
Sistem pengkodean sinyal suara ini telah banyak distandarisasi,
baik oleh International Telecommunication Union Telecomunications
Sector (ITU-T), maupun oleh lembaga lain yang sifatnya lebih mengacu
aplikasi yang spesifik, seperti standar-standar untuk komunikasi selular,
dan standar-standar dari Departement of Defence (DoD) Amerika Serikat.
Pengkodean sinyal suara yang digunakan terdapat pada tabel di
bawah ini.
Tabel 2.2 Pengkodean sinyal suara
Standar
Bit Rate
G.711 PCM
RPE-LTP (GSM)
64 kbps
13 kbps
B.
Frame Size /
lookahead
0.125 ms / 0
20 ms / 0
Thn.
Standar
1972 Rekomendasi ITU
1687 Standar selular
Teknologi coding video
Video
codec
adalah
sebuah
alat
/
software
yang
memungkinkan kompresi dan dekompresi video. Kompresi bekerja
dengan cara mengecilkan data. Sejarahnya, video disimpan sebagai
sinyal analog pada magnetic tape. Sejak munculnya compact disc
32
(CD) di pasaran sebagai format digital yang menggantikan audio
analog, hal ini memungkinkan menyimpan dan menggunakan
format digital dalam video, dan teknologi lainnya mulai
bermunculan.
Ada semacam keseimbangan yang rumit antara kualitas
video, kuantitas data yang dibutuhkan untuk menampilkannya, atau
disebut dengan bit rate, kompleksitas algoritma encoding dan
decoding, kehandalan terhadap data yang hilang dan rusak,
kemudahan mengedit, akses random, algoritma untuk mendesain
kompresi, delay, dan sejumlah faktor lainnya.
H.263 adalah codec video yang awalnya diciptakan oleh
ITU-T pada 1995/1996 sebagai solusi untuk konferensi video
dengan bit rate rendah. Codec ini pertama diciptakan untuk
digunakan berdasarkan sistem H.324 (PSTN dan circuit-switched
lainnya),
tetapi
telah
digunakan
sebelumnya
pada
H.323
(RTP/konferensi video berbasis IP), H.320 (ISDN-basis konferensi
video), RTSP (media streaming) dan SIP (konferensi melalui
internet).
H.263 pertama kali dikembangkan sebagai peningkatan
evolusioner berdasarkan H.261 (standar lama ITU-T untuk
konferensi video), dan standar MPEG-1 dan MPEG-2. Versi
pertama diselesaikan pada 1995 dan berhasil menggantikan H.261,
dan kemudian dikembangkan lebih lanjut dalam proyek yang
dikenal sebagai H.263v2 (atau dikenal sebagai H.263+ atau H.263
33
1998) dan H.263v3 (atau dikenal sebagai H.263++ atau H.263
2000).
Codec lanjutan dikembangkan oleh ITU-T (bekerja sama
dengan MPEG) setelah H.263 adalah H.264, atau dikenal sebagai
AVC dan MPEG-4 bagian 10. Karena H.264 menyediakan
peningkatan signifikan melebihi H.263, kebanyakan produk-produk
konferensi video memasukan H.264 sebagai pengganti H.263 dan
H.261.
2.4 SIP (Session Initiation Protocol)
SIP (Session Initiation Protocol) adalah protokol kontrol (signaling) pada layer
aplikasi untuk membuat, mengubah, dan mengakhiri sesi dengan satu peserta atau lebih,
sesi yang dimaksud meliputi konferensi multimedia internet, panggilan telepon internet,
dan distribusi multimedia (RFC 2543 dan RFC 3261). Pertama kali didesain oleh
Henning Schulzrinne (Columbia University) yang kemudian dikembangkan oleh
Internet Engineering Task Force (IETF) (http://www.ietf.org) yang merupakan lembaga
engineering tertinggi di internet yang mengembangkan semua standar yang dipakai oleh
Internet secara terbuka.
SIP adalah signalling protocol, bukan media transfer protocol, sehingga SIP
tidak membawa paket data suara atau video. Dalam implementasi VoIP berbasis
protokol SIP, RTP (Real Time Protocol) digunakan sebagai media transfer protocol. SIP
menggunakan protokol UDP port 5060, sedangkan RTP menggunakan protokol UDP
pada port dinamis (disarankan untuk menggunakan port antara 8000-20000).
34
Untuk memudahkan developer membangun aplikasi atau sistem berbasis SIP, di
pasaran banyak tersedia SIP SDK (Software Development Kit, SIP library/stack atau
komponen software).
Keunggulan SIP dibandingkan protokol lainnya:
1.
Lebih sederhana, karena berbasis teks (text-based) seperti protokol
HTML.
2.
SIP dapat dengan mudah menembus NAT, sehingga implementasinya
bisa terpusat pada satu server saja.
3.
SIP memang secara khusus dikembangkan untuk aplikasi VoIP dan
konferensi video.
4.
Skalabilitas SIP lebih baik baik jika dibandingkan dengan protokol lain,
dikarenakan aspek komplesitas dan pemrosesan server lebih mendukung
(Tabratas Tharom, 2002, p141).
Tiga fungsi SIP :
1.
Inisiasi panggilan – membangun sesi komunikasi, negosiasi media
pengiriman protokol, mengundang user agent lain untuk bergabung
dalam sesi komunikasi.
2.
Modifikasi panggilan – bila perlu SIP dapat memodifikasi sesi
komunikasi.
3.
Mengakhiri panggilan – menutup sesi komunikasi
Metode-metode yang dapat dilakukan oleh SIP request adalah :
-
INVITE : mengundang user agent lain untuk bergabung dalam sesi
komunikasi.
35
-
ACK : konfirmasi bahwa user agent telah menerima pesan terkahir
dari serangkaian pesan INVITE
-
BYE : mengakhiri sesi
-
CANCEL : membatalkan INVITE
-
REGISTER : registrasi di registrar server
-
OPTIONS : meminta informasi tentang kemampuan server
-
INFO : digunakan untuk membawa pesan informasi lainnya, seperti
informasi inline DTMF
Kode-kode yang diterima oleh SIP response adalah :
-
1xx : pesan informasi
-
2xx : respon sukses
-
3xx : respon dialihkan
-
4xx : respon kegagalan request
-
5xx : respon kegagalan dari server
-
6xx : respon kegagalan global
Header SIP ditulis dalam format teks, mirip dengan HTTP dan SMTP sehingga
mudah untuk dilakukan debugging dan pemrograman.
Contoh Header SIP :
INVITE sip:[email protected] SIP/2.0
Via: SIP/2.0/UDP 202.137.12.237:5060
From: sip:[email protected]
To: <sip:[email protected]>
Call-ID: [email protected]
CSeq: 100 INVITE
Expires: 180
User-Agent: Cisco IP Phone/ Rev. 1/ SIP enabled
Accept: application/sdp
Contact: sip:[email protected]:5060
Content-Type: application/sdp
36
…
…
Gambar 2.5 Arsitektur SIP
2.4.1
User Agent
User agent
adalah komponen SIP yang memulai, menerima dan
menutup sesi komunikasi. User agent terdiri dari 2 komponen utama yaitu :
-
User Agent Client (UAC) – komponen yang memulai sesi komunikasi.
-
User Agent Server (UAS) – komponen yang menerima atau merespon
sesi komunikasi.
Baik UAC maupun UAS dapat menutup sesi komunikasi. User agent
dapat berupa software (softphone) ataupun hardware (hardphone).
SIP user agent adalah komponen yang digunakan di sisi user atau client.
SIP user agent dapat melakukan registrasi ke Registrar Server atau dapat
digunakan peer-to-peer terhubung langsung dengan SIP user agent yang
lain. Contoh beberapa SIP softphone (SIP User Agent berupa software):
-
Ekiga (http://www.gnomemeeting.org/)
37
-
Kphone (http://sourceforge.net/projects/kphone)
-
Linphone (http://www.linphone.org/)
-
SJphone
-
X-Lite
Contoh beberapa SIP hardphone (SIP User Agent berupa hardware)
* ATA, Analog Telephone Adaptor
-
Linksys PAP2T
-
ATCOM AG-168
-
Wellgate 2504A
* IP Phone atau ethernet phone
-
IPPH 301S
-
Linksys SPA941
* USB phone
2.4.2
AU 100
Proxy Server
Proxy server bertindak sebagai penengah antar user agent, komponen ini
bertindak sebagai server dan client yang menerima request message dari
user agent dan menyampaikan pada user agent lainnya. Request dapat
dilayani sendiri atau disampaikan (forward) pada proxy server lain. Proxy
server akan menerjemahkan dan/atau menulis ulang request message
sebelum menyampaikan pada user agent tujuan atau proxy lain, seluruh
state sesi komunikasi antara user agent client (UAC) dan user agent server
(UAS) disimpan oleh proxy server.
2.4.3
Redirect Server
38
Redirect server merupakan komponen yang menerima request message
dari user agent, memetakan alamat SIP user agent atau proxy server tujuan
kemudian menyampaikan hasil pemetaan kembali pada user agent pengirim
(UAC). Redirect Server tidak menyimpan state sesi komunikasi antara UAC
dan UAS setelah pemetaan disampaikan pada UAC. Tidak seperti proxy
server, redirect server tidak dapat memulai inisiasi request message. Juga
tidak seperti UAS, redirect server tidak dapat menerima dan menutup sesi
komunikasi.
2.4.4
Registrar Server
Registrar server adalah komponen yang menerima request message
REGISTER. Registrar dapat menambahkan fungsi otentikasi user untuk
validasi. Registrar menyimpan database user untuk otentikasi dan lokasi
sebenarnya (berupa IP dan port) agar user yang terdaftar dapat dihubungi
oleh komponen SIP lainnya (berfungsi sebagai Location Server juga).
Registrar Server biasa disandingkan dengan Proxy Server.
2.4.5
Framework SIP
o Integration
Kemudahan untuk integrasi dengan protokol lain standar IETF (Internet
Engineering Task Force).
o Scalability
Komponen SIP dapat digabungkan secara fisik dalam server yang sama
atau justru berbeda lokasi secara topologis. Distribusi komponen
memungkinkan penambahan komponen baru tanpa mempengaruhi
jaringan yang sudah ada.
39
o Simplicity
Menangani paket SIP relatif mudah dilakukan, seperti pada protokol
standar IETF lainnya (HTTP dan SMTP). Header SIP tertulis dalam
format teks untuk kemudahan implementasi, modifikasi dan debug.
2.4.6
SIP Server
SIP server adalah komponen berupa aplikasi yang berfungsi sebagai
proxy server, redirect server, dan registrar server. Contoh SIP server :
1. Asterisk (http://www.asterisk.org)
2. Axon (http://nch.com.au/pbx)
3. FreeSWITCH (http://www.freeswitch.org)
4. OnDo Brekeke (http://www.brekeke.com)
5. OpenSER, fork dari SER (http://www.openser.org)
6. SER, SIP Express Router (http://iptel.org/ser)
7. Yate (http://yate.null.ro)
2.4.7
Protokol Pendukung SIP
A.
RTP (Realtime Transfer Protocol)
Protokol RTP menyediakan transfer media secara realtime pada
jaringan paket. Protokol RTP menggunakan protocol UDP dan header
RTP mengandung informasi kode bit yang spesifik pada tiap paket yang
dikirimkan ; hal ini membantu penerima untuk melakukan antisipasi jika
terjadi paket yang hilang.
Tabel 2.3 Format paket RTP
40
+ Bits
0-1 2 3 4-7 8 9-15 16-31
0
Ver. P X CC M PT
Sequence Number
32
Timestamp
64
SSRC identifier
96
... CSRC identifiers ...
96+(CC×32)
Additional header (optional), indicates length "AHL"
96+(CC×32)
+ (X×(AHL+16)) Data
B.
RTCP (Realtime Transfer Control Protocol)
Protokol RTCP merupakan protokol yang mengendalikan transfer
media. Protokol ini bekerja sama dengan protocol RTP. Dalam satu sesi
komunikasi, protokol RTP mengirimkan paket RTCP secara periodik
untuk memperoleh informasi transfer media dalam memperbaiki kualitas
layanan.
C.
SDP (Session Description Protocol)
Protokol SDP merupakan protokol yang mendeskripsikan media
dalam suatu komunikasi. Tujuan protokol SDP adalah untuk memberikan
informasi aliran media dalam satu sesi komunikasi agar pihak yang
menerima informasi tersebut dapat berkomunikasi.
2.5 PHP
PHP yang dalam dokumen resminya memiliki kepanjangan PHP Hypertext
Preprocessor merupakan bahasa berbentuk script yang ditempatkan dalam server dan
diproses di server. Yang dikirimkan ke client (tempat pemakai menggunakan browser)
hanya hasilnya. Secara khusus PHP dirancang untuk membuat web dinamis yang artinya
41
ia dapat membentuk suatu tampilan berdasarkan permintaan terkini seperti menampilkan
isi database ke halaman web.
Skrip PHP berkedudukan sebagai tag dalam bahasa HTML (Hypertext Markup
Language) yang merupakan bahasa standar untuk membuat halaman-halaman web.
Salah satu kelebihan PHP adalah mampu berkomunikasi dengan berbagai database,
diantaranya adalah :
-
dBASE (dBASE III+, Visual dBASE, Visual Foxpro, dan semacamnya)
-
DBM
-
FilePro (Personix, Inc)
-
Informix
-
Ingres
-
Interbase
-
Microsoft Access
-
MSQL
-
MySQL
-
Oracle
-
Postgre SQL
-
Sybase
2.5.1
Perbandingan proses kerja HTML dan PHP
Model kerja HTML diawali dengan permintaan suatu halaman web oleh
browser. Berdasarkan URL (Uniform Resource Locator) atau dikenal
dengan sebutan alamat internet, browser mendapatkan alamat dari web
server, mengidentifikasi halaman yang dikehendaki, dan menyampaikan
segala informasi yang dibutuhkan oleh web server. Informasi yang
42
disampaikan ke web server antara lain adalah nama browser, versinya, dan
sistem operasinya. Selanjutnya web server akan mencarikan berkas yang
diminta dan memberikan isinya ke browser. Browser yang mendapatkan
isinya
segera
melakukan
proses
penerjemahan
kode
HTML
dan
menampilkannya ke layar pemakai.
Gambar 2.6 skema HTML
Model kerja PHP prinsipnya serupa dengan kode HTML hanya saja
ketika berkas PHP yang diminta didapatkan oleh web server, isinya segera
dikirimkan ke mesin PHP dan mesin inilah yang memproses dan
memberikan hasilnya (berupa kode HTML) ke web server. Selanjutnya web
server menyampaikan ke client.
Gambar 2.7 skema PHP
43
2.6 MySQL
MySQL merupakan salah satu jenis database server yang banyak dipakai.
MySQL menggunakan SQL (Structured Query Language) sebagai bahasa dasar untuk
mengakses database-nya. MySQL termasuk jenis RDBMS (Relational Database
Management System), itulah sebabnya istilah seperti tabel, baris, dan kolom digunakan
pada MySQL. Pada MySQL sebuah database mengandung satu atau sejumlah tabel.
Tabel terdiri atas sejumlah baris dan setiap baris mengandung satu atau beberapa kolom.
2.7 PBX
PBX merupakan singkatan dari private branch exchange. PBX adalah sistem
telepon yang ada dalam suatu perusahaan atau organisasi yang berfungsi sebagai calls
switch antar pengguna di dalam perusahaan atau organisasi dengan menggunakan
jaringan internal. PBX yang kadang juga disebut phone switch bisa juga digunakan
untuk melakukan panggilan keluar.
Tujuan utama dari penggunaan PBX adalah untuk menghemat biaya yang
dibutuhkan untuk menarik kabel dari setiap pengguna ke central office (CO) perusahaan
telepon. Fungsi utama PBX untuk merouting panggilan masuk ke ekstensi yang tepat,
dan untuk membagi saluran telepon antar ekstensi. Dengan semakin berkembangnya
PBX maka bertambah pula fungsi-fungsi lain seperti : automated greetings, dialling
menus, voicemail, automatic call distribution, teleconferencing, dan lain-lain.
2.7.1
IP PBX
IP PBX merupakan sebuah Private branch exchange (sistem switching
telepon) yang melakukan switch call antara user VoIP pada jaringan lokal
dan juga memungkinkan semua user untuk melakukan hubungan keluar. IP
44
PBX bisa juga melakukan switch call antara user VoIP dan user telepon
tradisional, atau antara dua user telepon tradisional dengan cara yang sama
pada PBX konvensional.
Pada PBX konvensional, jaringan data dan suara terpisah. Keuntungan
dari IP PBX adalah adanya konvergensi antara jaringan suara dan data,
sehingga dengan adanya konvergensi ini menyebabkan semuanya mungkin
dilakukan dengan hanya menggunakan satu saluran untuk tiap-tiap user. Hal
ini memberikan fleksibilitas, mengurangi biaya opersional jangka panjang
dan biaya perawatan.
2.8 Asterisk
Asterisk adalah implementasi software dari PBX yang bersifat freeware / open
source. Asterisk menyediakan banyak fitur seperti voice mail, call conferencing,
automatic call distribution dan lainnya. Asterisk mendukung penggunaan teknologi
VoIP (Voice Over Internet Protocol) melalui beberapa protokol sebagai berikut :
1.
H323 : Protokol yang dikembangkan oleh komunitas telepon. Dijadikan standar
oleh ITU-T (International Telecomunication Union Telecommunications Sector).
2.
SIP : Session Initiation Protocol, dikembangkan oleh komunitas internet dan
merupakan standar yang digunakan oleh IETF (Internet Engineering Task Force).
Semakin terkenal, mengalahkan protokol pendahulunya, H323.
3.
IAX : Inter Asterisk eXchange. Salah satu protokol proprietary untuk Voice over
IP antar server asterisk.
45
Terdapat lebih dari 20 berkas konfigurasi yang terlibat dalam suatu call center
asterisk namun dalam kadaan sesungguhnya lebih ditekankan pada 5 berkas konfigurasi
yaitu 4 berkas pengatur channel telepon masuk dan 1 berkas pengatur jalannya (navigasi)
call center, 5 berkas tersebut adalah :
1.
sip.conf : Berisi parameter-parameter yang mengatur akses melalui SIP (session
Initiation Protocol) terhadap server asterisk. Client harus di konfigurasi dalam
berkas ini agar dapat menghubungi atau menerima telepon menggunakan server
asterisk.
2.
zapata.conf : Berisi parameter-parameter yang berhubungan dengan TDM
channel (perangkat keras). Channel harus didefinisikan pada berkas ini sebelum
mereka dapat digunakan oleh asterisk
3.
h323.conf : Berkas ini mengatur konfigurasi client yang berhubungan melalui
protokol H323.
4.
iax.conf : Berkas ini mengatur konfigurasi client yang berhubungan melalui
protokol IAX
5.
extension.conf : Berkas utama yang merupakan implementasi dari dialplan.
Berkas ini mengatur navigasi jalannya call center. Berkas ini juga mengatur
variable-variabel global untuk asterisk.
2.9 X-Lite
X-Lite adalah software telepon (softphone) yang berbasiskan protokol SIP
dengan lisensi freeware, biasa digunakan untuk komunikasi VoIP. Software yang
dikembangkan oleh Counterpath ini memiliki banyak fitur seperti komunikasi audio
46
video dengan kualitas yang baik, konferensi video, zero touch configuration, instant
mesaging, phonebook, call register, dan lain-lain.
2.10
Pengenalan Konferensi Video
Konferensi video merupakan teknologi telekomunikasi yang memungkinkan 2
pihak atau lebih di lokasi yang berbeda melakukan komunikasi timbal balik secara
langsung dengan menggunakan transmisi video dan audio. Video (dan juga audio)
ditransmisikan melalui saluran komunikasi, termasuk jaringan, kabel telepon, saluran
ISDN atau radio.
Ada empat kondisi teknis yang harus dipenuhi untuk membuat video pada
desktop dapat diwujudkan, masing-masing adalah: kompresi sinyal, transmisi (untuk
LAN dan WAN), yang tidak hanya lebar pita lebih besar saja yang dibutuhkan, tetapi
juga sinkronisasi data serta sistem-pendukungnya seperti kamera dan sistem-sistem
penyimpannya/storage), dan terakhir adalah masalah pemrosesannya yakni chip-chip
pemroses sinyal digital. Informasi video mempunyai bandwidth yang lebar (sangat
banyak byte per detik yang dikirimkan), yang oleh karenanya sangat membutuhkan
teknologi kompresi video untuk mengurangi kebutuhan bandwidth sebelum dikirimkan
melalui saluran komunikasi.
Pendistribusian video pada desktop memang harus memenuhi berbagai kriteria.
Karakteristik setiap tipe "layanan" menentukan sistem perangkat keras dan perangkat
lunak yang dibutuhkan untuk mendukungnya. Secara garis besar, layanan video dapat
dibagi menjadi tiga kategori yakni:
47
-
Layanan-layanan file video: ini merupakan tingkat yang paling sederhana,
memberikan kemampuan untuk menyimpan video dan memperolehnya
kembali untuk dapat dilihat di lain waktu jika memerlukannya. Materinya
umumnya statis dan penundaan akses pada tingkat tertentu dapat ditolerir.
-
Layanan obyek video: Tingkat teknologinya lebih rumit dari layanan file
video. Aplikasinya sangat interaktif, yang meminta akses cepat pada obyekobyek video dan membutuhkan kemampuan "in-built" (program dan
perangkatnya) untuk mengubah hubungan-hubungan obyeknya. Di sini para
pengguna juga menginginkan adanya kemampuan untuk dapat mengakses
banyak obyek secara serentak.
-
Layanan manajemen yang sifatnya mengalir: ini merupakan layanan yang
paling kompleks, yang diperlukan ketika banyak pengguna menginginkan
akses ke video hidup secara serentak. Konferensi video masuk ke dalam
kategori ketiga ini, dan layanannya secara umum meliputi baik transmisi
video hidup dari berbagai sumber maupun manajemen dari aliran-aliran
video dalam jaringan. Di sini para pengguna berkemungkinan juga
membutuhkan laju data yang berbeda-beda.
2.10.1
Teknologi konferensi video
Inti dari sistem teknologi konferensi video adalah kompresi digital dari
data audio dan video secara realtime. Hardware atau software yang
melakukan kompresi disebut codec (coder/decoder). Kompresi sampai
dengan 1:500 bisa saja diperoleh. Hasil aliran data digital dari ‘1’ dan ‘0’
dibagi ke dalam paket-paket yang diberi label, yang kemudian
48
ditransmisikan melalui jaringan digital (biasanya ISDN atau IP).
Penggunaan
modem
audio
dalam
jalur
transmisi
memungkinkan
penggunaan POTS (Plain Old Telephone System), dalam aplikasi
berkecepatan rendah, seperti telepon video, karena mereka mengubah
gelombang digital menjadi gelombang analog dalam jangkauan spektrum
audio.
Komponen lain yang diperlukan untuk melakukan konferensi video
meliputi :
-
input video : kamera video atau webcam
-
output video : monitor komputer atau televisi
-
input audio : microphones
-
output audio : loudspeaker, yang biasanya terhubung dengan
perangkat output video, headphones atau telephone
-
transmisi data : jaringan telepon analog atau digital, LAN atau
Internet
Pada dasarnya terdapat 2 macam sistem konferensi video. Pertama yaitu
dedicated system, merupakan perpaduan dari semua komponen konferensi
video yang memang dikhususkan untuk konferensi video (contoh monitor
televisi atau proyektor video, kamera video, loudspeaker, microphone dan
lain-lain). Kedua adalah sistem desktop, biasanya perangkat PC biasa yang
ditransformasikan menjadi perangkat konferensi video Dalam sistem ini
diperlukan protokol standar seperti H.323 atau SIP (lihat sub bab ). Dengan
terus berkembangnya teknologi semakin bertambah pula sistem telepon
49
video yang mengarah pada konferensi video seperti handphone dengan
teknologi 3G.
2.10.2
Echo Cancellation
Fitur yang fundamental dari sistem konferensi video profesional adalah
acoustic echo cancellation (AEC). AEC adalah algoritma yang mampu
mendeteksi saat suara memasuki perangkat input audio dari codec
konferensi video, yang datang dari output audio dari sistem yang sama,
setelah penundaan waktu. Jika tidak dideteksi akan timbul beberapa masalah
seperti : suara akan kembali pada pembicara, gaung yang kencang, dan deru
akibat feedback.
Download