BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Dasar-dasar Jaringan Komputer Jaringan adalah kumpulan beberapa komputer yang tergabung dalam suatu lingkungan yang dapat saling berkomunikasi satu dengan yang lain. Wikipedia.com mendefinisikan jaringan komputer sebagai berikut: “A computer network is a system for communication among two or more computers. These networks may be fixed (cabled, permanent) or temporary (as via modems or null modems).” Berdasarkan kutipan ini, jaringan komputer memiliki arti sebuah sistem komunikasi antara dua komputer atau lebih. Jaringan ini dapat bersifat permanen (terhubung melalui kabel) atau sementara (terhubung melalui modem atau null modem). Elemen-elemen utama dari model komunikasi adalah sebagai berikut: a. Sumber (source) Personal Computer (PC). b. Transmitter Biasanya, data yang dihasilkan oleh sebuah sumber tidak dikirimkan secara langsung dalam bentuk mereka dihasilkan. Sebuah transmitter mengubah dan mengkodekan informasi dengan suatu cara tertentu untuk menghasilkan sinyal elektromagnetik yang dapat dikirimkan melalui suatu sistem transmisi. Sebagai contoh, modem mengambil aliran bit digital dari suatu alat yang terhubung seperti PC dan mengubah aliran bit tersebut menjadi sinyal analog yang dapat diterima oleh jaringan telepon. 8 9 c. Sistem Transmisi Dapat berupa line transmisi tunggal atau jaringan kompleks yang menghubungkan sumber dan tujuan. d. Receiver Menerima sinyal dari sistem transmisi dan mengubahnya ke dalam bentuk yang dapat diterima oleh tujuan. Sebagai contoh, sebuah modem akan menerima sinyal analog yang datang dari jaringan atau line transmisi dan mengubahnya ke dalam aliran bit digital. e. Tujuan (destination) Mengambil data yang datang dari penerima. 2.1.1 Jenis-jenis Jaringan Komputer Jaringan komputer diklasifikasikan menjadi 3 jenis sesuai dengan cakupan area jaringan tersebut : a. Local Area Network (LAN) LAN adalah sebuah jaringan komputer yang dibatasi oleh area geografis yang relatif kecil dan umumnya dibatasi oleh area lingkungan seperti perkantoran atau sebuah sekolah dan biasanya dalam ruang lingkup yang tidak lebih dari 2 km2. LAN didesain untuk: • beroperasi pada wilayah geografi yang terbatas, • memungkinkan banyak user untuk mengakses media dengan kecepatan tinggi, • menyediakan koneksi ke layanan lokal setiap saat (seperti printer dan file di server), 10 • menghubungkan peralatan yang berdekatan. Jenis-jenis topologi dalam LAN: • Physical Topology Bentuk jaringan komputer sebenarnya yang dihubungkan secara langsung. Physical Topology yang sering dipakai adalah sebagai berikut: - Bus Topology Menggunakan "single backbone segment" sebagai penghubung semua komputer yang ada pada jaringan. Semua komputer tersebut terhubung secara langsung ke kabel tersebut. - Ring Topology Menghubungkan satu komputer dengan komputer berikut dan seterusnya sehingga komputer paling akhir akan kembali terhubung ke komputer yang pertama. - Star Topology Menghubungkan semua kabel ke sebuah titik pusat. Titik pusat ini biasanya berupa hub/switch sehingga komputer-komputer yang terhubung seolah-olah berbentuk seperti bintang. - Extended Star Topology Menggabungkan beberapa star topology menjadi satu. Hub/switch yang dipakai untuk menghubungkan beberapa komputer pada satu jaringan dengan menggunakan star topology dihubungkan lagi ke hub/switch utama. 11 - Hierarchical Topology Dibuat mirip dengan extended star topology tetapi pada sistem jaringan yang dihubungkan dapat mengontrol arus data. - Mesh Topology Digunakan pada jaringan yang sangat penting di mana tidak boleh ada sedikitpun kesalahan dalam komunikasi. Contohnya adalah sistem kontrol pembangkit tenaga nuklir. Setiap host memiliki hubungan langsung dengan semua host lainnya dalam jaringan. Topologi ini juga merefleksikan internet, yang memiliki banyak jalur ke satu titik. Gambar 2.1 Physical Topology LAN • Logical Topology Bentuk jaringan komputer yang menjelaskan bagaimana sebuah host berkomunikasi melalui media perantara. Dua tipe logical topology yang sering digunakan adalah: 12 - Broadcast Topology Setiap host yang mengirim paket akan mengirimkan paket ke semua host pada media komunikasi jaringan. - Token-passing Akses jaringan dikendalikan dengan mengedarkan sebuah token elektronik yang secara sekuensial akan melalui setiap host dalam jaringan. b. Metropolitan Area Network (MAN) Sebuah MAN mencakup area yang lebih besar dari LAN, misalnya antarwilayah dalam satu propinsi. MAN juga dapat menghubungkan beberapa LAN menjadi suatu bagian jaringan yang lebih besar. Cakupan geografis dari MAN terbatas pada area geografis yang sama. c. Wide Area Network (WAN) WAN adalah jaringan yang ruang lingkupnya sudah terpisahkan oleh batas geografis. WAN memiliki sejumlah switching nodes yang saling terhubung. Transmisi dari salah satu peralatan diteruskan melalui node internal ke peralatan tujuan. Node ini tidak berhubungan dengan isi data. Tujuan node adalah untuk menyediakan fasilitas switching yang akan memindahkan data dari satu node ke node lainnya hingga sampai ke tujuan. 13 2.1.2 Peralatan Jaringan Komputer a. Hub (multi-port repeater) Merupakan peralatan yang dapat menghubungkan beberapa komputer menjadi satu jaringan. Di dalam hub terdapat penguat sinyal yang dapat menjangkau peralatan yang berjarak hingga 100 meter dari hub dan mengirimkannya kembali hingga jarak yang sama. Semua transmisi yang masuk ke hub akan dikirimkan kembali ke semua peralatan yang terhubung ke port-nya untuk diproses lagi oleh masingmasing peralatan tersebut. Kecepatan transfer dalam hub dibagi antara peralatan yang tersambung, sehingga makin banyak port yang terisi maka kecepatan hub akan semakin lambat. b. Switch (multi-port bridge) Pada switch, paket diteruskan berdasarkan MAC address yang disimpan dalam tabel MAC address yang dimiliki switch. Switch bekerja pada layer 2 model OSI. Ada dua jenis switch: • Unmanageable switch Hampir sama dengan hub tetapi jauh lebih cepat dan data hanya dikirimkan kepada port yang memiliki jaringan yang dituju. • Manageable switch Tidak hanya memiliki kemampuan yang sama dengan unmanageable switch tapi juga ditambah dengan kemampuan untuk membuat virtual LAN dengan cara melakukan setting 14 terhadap switch, sehingga dapat diatur pengiriman data hanya dari dan ke jaringan tertentu. c. Router Merupakan peralatan jaringan yang beroperasi pada layer 3 model OSI (network layer). Beberapa router menghubungkan beberapa segmen jaringan atau bahkan seluruh jaringan. Router membuat keputusan berdasarkan jalur terbaik untuk pengiriman data dalam jaringan dan kemudian mengantarkan paket menuju port dan segmen yang sesuai. Router mengambil paket dari peralatan LAN (contohnya workstation) dan, berdasarkan informasi layer 3, meneruskannya melalui jaringan. Pada prakteknya, router kadang-kadang dinyatakan sebagai layer 3 switching. d. Repeater Repeater adalah perangkat hardware yang berfungsi pada physical layer dalam protokol OSI, yang digunakan untuk menghubungkan 2 segmen jaringan yang sama dan memperkuat sinyal. e. Bridge Sebuah perangkat yang membagi satu buah jaringan kedalam dua buah jaringan, ini digunakan untuk mendapatkan jaringan yang efisien, dimana kadang pertumbuhan network sangat cepat makanya diperlukan jembatan untuk itu. Bridges juga dapat di gunakan untuk mengkoneksi diantara network yang menggunakan tipe kabel yang berbeda ataupun topologi yang berbeda pula. 15 f. Access point Fungsi Access point identik dengan hub, tetapi alat ini digunakan untuk hubungan nirkabel (wireless). 2.1.3 Arsitektur Protokol Standar Arsitektur protokol standar yang digunakan pada jaringan terdiri atas OSI dan TCP/IP. a. OSI (Open System Interconnection) Terdiri atas: • Physical Layer (Layer 1) Berhubungan dengan transmisi aliran bit yang tidak terstruktur melalui media fisik; berkaitan dengan karaterisik mekanik, elektrik, fungsional dan prosedural untuk mengakses media fisik. • Data Link Layer (Layer 2) Menyediakan transfer informasi yang handal melalui physical link; mengirim blocks (frames) dengan sinkronisasi yang diperlukan, kendali kesalahan dan flow control. • Network Layer (Layer 3) Menyediakan layanan kepada layer yang lebih tinggi dengan kebebasan transmisi data dan teknologi switching yang digunakan untuk menghubungkan sistem; bertanggung jawab membangun, mempertahankan dan memutuskan koneksi. untuk 16 • Transport Layer (Layer 4) Menyediakan transfer data yang handal dan transparan dari sumber dan tujuan; menyediakan error recovery dan flow control. • Session Layer (Layer 5) Menyediakan struktur kendali komunikasi antara aplikasi; membangun, mengatur dan memutuskan hubungan (session) antara aplikasi yang saling terkait. • Presentation Layer (Layer 6) Menyediakan kebebasan kepada proses aplikasi dari perbedaan reprensentasi data (sintaks). • Application Layer (Layer 7) Layer ini adalah layer yang paling dekat dengan user, layer ini menyediakan sebuah layanan jaringan kepada pengguna aplikasi. b. TCP/IP (Transport Control Protocol/Internet Protocol) Terdiri atas: • Physical Layer Menangani antarmuka fisik antara peralatan transmisi data dan media transmisi atau jaringan. Layer ini berhubungan dengan karakteristik media transmisi, sinyal, data rate. • Network Access Layer Berhubungan dengan pertukaran data antara sumber dan tujuan dengan jaringan yang terhubung. Komputer pengirim harus menyertakan alamat komputer tujuan sehingga jaringan dapat 17 meneruskan data ke tujuan yang dimaksud. Komputer pengirim dapat menggunakan layanan-layanan tertentu, seperti priority, yang mungkin disediakan oleh jaringan. Layer ini berhubungan dengan akses dan pemilihan jalur pengiriman data untuk dua sistem yang terhubung dalam jaringan yang sama. • Internet Layer Internet Layer memungkinkan fungsi routing antarjaringan yang berbeda. Pada layer ini digunakan Internet Protokol (IP) yang diimplementasikan tidak hanya di end sistem tetapi juga di router. • Transport Layer Pada layer ini digunakan Transmition Control Protocol (TCP) yang menyediakan cara sempurna dan fleksibel untuk menciptakan jaringan komunikasi yang dapat diandalkan, mengalir dengan baik, dan memiliki tingkat kesalahan yang rendah. TCP adalah protokol yang bersifat connection-oriented. Sedangkan UDP adalah protokol yang bersifat conectionless. • Application Layer Layer ini menangani protokol tingkat tinggi, representasi, encoding, dan dialog control. Layer ini juga memastikan data itu dienkapsulasi dengan tepat untuk layer dibawahnya. 18 Gambar 2.2 Perbandingan arsitektur protokol OSI dan TCP/IP 2.2 Bandwidth Digital bandwidth adalah jumlah atau volume data yang dapat dikirimkan melalui sebuah saluran komunikasi dalam satuan bits per second tanpa distorsi. Sedangkan analog bandwidth adalah perbedaan antara frekuensi terendah dengan frekuensi tertinggi dalam sebuah rentang frekuensi yang diukur dalam satuan Hertz (Hz) atau siklus per detik, yang dapat menentukan berapa banyak informasi yang bisa ditransmisikan dalam satu saat (Phone Scoop, 2005). Menurut Tanenbaum (2003) bandwidth adalah banyaknya data dalam satuan bits per second yang dapat ditransmisikan lewat sebuah medium jaringan dalam satu satuan waktu. Bandwidth yang dimaksud pembuatan sistem ini adalah digital bandwidth. Secara umum bandwidth dapat diandaikan sebagai sebuah pipa air yang memiliki diameter tertentu, semakin 19 besar bandwidth semakin besar pula diameter pipa tersebut sehingga volume air (data dalam arti sebenarnya) yang dapat dilewatkan dalam satu saat. Bandwidth merupakan salah satu faktor penting dalam jaringan. Beberapa hal yang menyebabkan bandwidth menjadi bagian penting yang harus diperhatikan adalah (Cisco System, 2003): 1. Bandwidth berdampak pada kinerja sebuah jaringan Besarnya saluran atau bandwidth akan berdampak pada kecepatan transmisi. Data dalam jumlah besar akan menempuh saluran yang memiliki bandwidth kecil lebih lama dibandingkan melewati saluran yang memiliki bandwidth yang besar. Kecepatan transmisi tersebut sangat dibutuhkan untuk aplikasi komputer yang memerlukan jaringan terutama aplikasi realtime, seperti videoconferencing. 2. Bandwidth memiliki keterbatasan Bandwidth dibatasi oleh hukum fisika dan teknologi yang diterapkan pada media yang digunakan. Setiap media yang digunakan untuk mentransmisikan data memiliki batas maksimal bandwidth yang dapat dicapai. 3. Bandwitdh tidak didapatkan dengan gratis Penggunaan bandwidth untuk LAN bergantung pada tipe alat atau media yang digunakan, umumnya semakin tinggi bandwidth semakin tinggi pula nilai jualnya. Sedangkan penggunaan bandwidth untuk WAN bergantung dari kapasitas yang ditawarkan dari pihak ISP, perusahaan harus membeli bandwidth dari ISP, dan semakin tinggi pula harganya. 4. Kebutuhan akan bandwidth akan selalu naik Setiap sebuah teknologi jaringan baru dikembangkan dan infrastruktur jaringan yang ada diperbaharui, aplikasi yang akan digunakan umumnya juga akan 20 mengalami peningkatan dalam hal konsumsi bandwidth. Video streaming dan Voice over IP (VoIP) adalah beberapa contoh penggunaan teknologi baru yang turut mengkonsumsi bandwidth dalam jumlah yang besar. Besarnya bandwidth bervariasi tergantung dari tipe media yang digunakan serta teknologi LAN atau WAN yang digunakan. Fisik dan media yang digunakan juga turut mempengaruhi besarnya bandwidth. Sinyal data dapat melalui kabel twisted pair, kabel coaxial, kabel serat optik, dan udara. Perbedaan bagaimana sinyal tersebut berjalan secara fisik mengakibatkan batasan yang mendasar terhadap besarnya kapasitas media untuk membawa informasi. Namun bandwidth yang sebenarnya ditentukan oleh kombinasi dari media fisik dan teknologi yang dipilih untuk bisa mendeteksi dan mengirimkan sinyal data dalam sebuah jaringan. Tabel berikut berisi beberapa tipe teknologi yang umum digunakan. Tabel 2.1 Perbandingan tipe teknologi komunikasi Connection Type T3 E3 E1 line T1 line xDSL Frame relay Cable modem ISDN Dial-up modem Bandwidth 44.736 Mbps 34.268 Mbps 2.048 Mbps 1.544 Mbps 250 Kbps – 1.5 Mbps 250 Kbps – 1.5 Mbps 1.5 Mbps – 10 Mbps 64 Kbps – 128 Kbps 28 Kbps – 56 Kbps 2.3 VoIP (Voice over Internet Protocol) Secara umum ada dua tipe dasar jaringan komunikasi, yaitu circuit switch (biasanya berupa connection oriented) dan packet switch (connectionless atau connection oriented). Jaringan circuit switch beroperasi dengan membentuk sambungan 21 terdedikasi (circuit) antara dua titik. Jaringan tipe ini digunakan oleh operator telekomunikasi seperti PT. Telkom dalam menyalurkan pembicaraan. Pada jaringan packet switch, data yang akan dikirim disegmentasi menjadi blok-blok kecil yang disebut paket atau biasa disebut datagram. Sebuah paket yang berisi data membawa pengenal yang memungkinkan perangkat pendukung dalam jaringan untuk mengetahui bagaimana cara atau metode untuk mengirimkan paket tersebut ke tujuan yang dimaksud. Teknologi IP (Internet Protocol) adalah protokol network layer yang connectionless untuk LAN (Local Area Network) dan WAN (Wide Area Network). Teknologi IP merupakan dasar dari internet. Dengan adanya teknologi ini, seseorang yang berada pada sebuah PC yang dilengkapi perangkat lunak yang sesuai dapat berkomunikasi melalui internet dalam berbagai bentuk misalnya melalui e-mail, chatting, suara, konferensi video, dan lain-lain. Berdasarkan pengertian diatas, VoIP atau yang dikenal juga dengan sebutan IP Telephony dapat didefinisikan sebagai suatu sistem yang menggunakan jaringan komputer untuk dapat mengirimkan suara, video atau data yang berbentuk paket dari suatu tempat ke tempat yang lain menggunakan perantara protokol IP. Layanan yang diberikan oleh IP Telephony adalah seluruh layanan telepon konvensional ditambah dengan voicemail, instant mesaging, video telephony, konferensi video, dan control panel berbasiskan web (seperti melihat tagihan, melihat data record, dan konfigurasi profil pribadi). 2.3.1 Jaringan VoIP (Voice over Internet Protocol) Jaringan paling sederhana dari VoIP adalah dua buah komputer terhubung dengan internet. Syarat komputer adalah bisa terhubung ke internet dan mempunyai soundcard, loudspeaker dan microphone. Dengan 22 software tertentu kedua pemakai komputer bisa saling terhubung satu sama lain. Bentuk hubungan tersebut bisa dalam bentuk pertukaran file, suara, gambar. Penekanan utama untuk dalam VoIP adalah hubungan keduanya dalam bentuk suara. Jika kedua lokasi terhubung dengan jarak yang cukup jauh (antar kota, antar negara) maka bisa dilihat keuntungan dari segi biaya. Kedua user hanya membayar biaya terhubung dengan internet saja. Jauh lebih murah dibandingkan dengan biaya. hubungan langsung dengan telepon konvesional. Pada perkembangan selanjutnya bentuk dari VoIP jauh lebih berkembang. Jaringan yang dipakai tidak hanya internet. Segala bentuk jaringan selama masih dalam bentuk TCP/IP bisa memanfaatkan VoIP. Bentuk peralatan pun berkembang, tidak hanya berbentuk komputer yang saling berhubungan, tetapi peralatan lain seperti pesawat telepon biasa terhubung dengan jaringan VoIP. Jaringan data digital dengan gateway untuk VoIP memungkinkan berhubungan dengan PABX atau jaringan analog telephone biasa. Komunikasi antara komputer dengan pesawat (extension) di kantor adalah memungkinkan. Bentuk komunikasi bukan hanya suara. Bisa berbentuk tulisan (chating) atau jika jaringannya cukup besar bisa dipakai untuk konferensi video. Dalam bentuk yang lebih lanjut komunikasi ini lebih dikenal dengan IP Telephony yang merupakan komunikasi bentuk multimedia sebagai kelanjutan bentuk komunikasi suara (VoIP). Keluwesan dari VoIP dalam bentuk jaringan, peralatan dan media komunikasinya membuat VoIP menjadi cepat popular di masyarakat umum. 23 Perkembangan berikutnya adalah pengabungan jaringan PABX dengan jaringan VoIP. Disini dibutuhkan VoIP gateway. Gambarannya adalah lawan bicara menggunakan komputer untuk menghubungi sebuah office yang mempunyai VoIP gateway. Pengembangan lebih jauh dari konfigurasi ini berbentuk penggabungan PABX antara dua lokasi dengan menggunakan jaringan VoIP. Bentuk jaringan tidak berpengaruh selama memakai protokol TCP/IP maka kedua lokasi bisa saling berhubungan. Perkembangan selanjutnya adalah gabungan PABX tersebut tidak lagi menggunakan jaringan tertutup tetapi telah memakai internet sebagai bentuk komunikasi antara kantor tersebut. Tingkat lebih lanjut adalah penggabungan antar jaringan. Gambar 2.3 Contoh diagram jaringan VoIP 2.3.2 Masalah VoIP (Voice over Internet Protocol) Dalam perancangan jaringan VoIP, yang di tekankan kali ini adalah masalah delay dan bandwidth. Delay didefiniskan sebagai waktu yang dibutuhkan untuk mengirimkan data dari sumber (pengirim) ke tujuan 24 (penerima), sedangkan bandwidth adalah kecepatan maksimum yang dapat digunakan untuk melakukan transmisi data antar komputer pada jaringan IP atau internet. A. Delay Dalam perancangan jaringan VoIP, delay merupakan suatu permasalahan yang harus diperhitungkan karena kualitas suara bagus tidaknya tergantung dari waktu delay. Besarnya delay maksimum yang direkomendasikan oleh ITU untuk aplikasi suara adalah 150 ms, sedangkan delay maksimum dengan kualitas suara yang masih dapat diterima pengguna adalah 250 ms. Delay end-to-end adalah jumlah delay konversi suara analog–digital, delay waktu paketisasi atau bisa disebut juga delay panjang paket dan delay jaringan pada saat t (waktu). Beberapa delay yang dapat mengganggu kualitas suara dalam perancangan jaringan VoIP dapat dikelompokkan menjadi : - Propagation delay (delay yang terjadi akibat transmisi melalui jarak antar pengirim dan penerima) - Serialization delay (delay pada saat proses peletakan bit ke dalam circuit) - Processing delay (delay yang terjadi saat proses coding, compression, decompression dan decoding) - Packetization delay (delay yang terjadi saat proses paketisasi digital voice sample) - Queuing delay (delay akibat waktu tunggu paket sampai dilayani) - Jitter buffer ( delay akibat adanya buffer untuk mengatasi jitter) 25 Selain itu parameter – parameter lain yang mempengaruhi adalah Quality of Service (QoS), agar didapatkan hasil suara sama dengan menggunakan telepon tradisional (PSTN). Beberapa parameter yang mempengaruhi QoS antara lain : - Pemenuhan kebutuhan bandwidth - Keterlambatan data (latency) - Packet loss dan desequencing - Jenis kompresi data - Interopabilitas peralatan (vendor yang berbeda) - Jenis standar multimedia yang digunakan (H.323/SIP/MGCP) Masalah delay lainnya saat menggunakan teknologi VoIP yang realtime adalah jitter, echo, dan loss packet. Jitter merupakan variasi delay yang terjadi akibat adanya selisih waktu atau interval antar kedatangan paket di penerima. Untuk mengatasi jitter maka paket data yang datang dikumpulkan dulu dalam jitter buffer selama waktu yang telah ditentukan sampai paket dapat diterima pada sisi penerima dengan urutan yang benar. Echo disebabkan perbedaan dari jaringan yang menggunakan four-wire dengan two-wire. Efek echo adalah suatu efek yang dialami mendengar suara sendiri ketika sedang melakukan percakapan. Mendengar suara sendiri pada waktu lebih dari 25 ms dapat menyebabkan terhentinya pembicaraan. Loss packet (kehilangan paket) ketika terjadi peak load dan congestion (kemacetan transmisi paket akibat padatnya traffic yang harus dilayani) dalam batas waktu tertentu, maka frame (gabungan data payload dan header yang di transmisikan) suara 26 akan dibuang sebagaimana perlakuan terhadap frame data lainnya pada jaringan berbasis IP. Salah satu alternatif solusi permasalahan di atas adalah membangun link antar node pada jaringan VoIP dengan spesifikasi dan dimensi dengan QoS (Quality of Service) yang baik dan dapat mengantisipasi perubahan lonjakan traffic hingga pada suatu batas tertentu. B. Kapasitas Bandwidth Telah di jelaskan diatas bahwa bandwidth adalah kecepatan maksimum yang dapat digunakan untuk melakukan transmisi data antar komputer pada jaringan IP atau internet. Dalam perancangan VoIP, bandwidth merupakan suatu yang harus diperhitungkan agar dapat memenuhi kebutuhan pelanggan yang dapat digunakan menjadi parameter untuk menghitung jumlah peralatan yang di butuhkan dalam suatu jaringan. Perhitungan ini juga sangat diperlukan dalam efisiensi jaringan dan biaya serta sebagai acuan pemenuhan kebutuhan untuk pengembangan di masa mendatang. Packet loss (kehilangan paket data pada proses transmisi) dan desequencing merupakan masalah yang berhubungan dengan kebutuhan bandwidth, namun lebih dipengaruhi oleh stabilitas rute yang dilewati data pada jaringan, metode antrian yang efisien, pengaturan pada router, dan penggunaan kontrol terhadap kongesti (kelebihan beban data) pada jaringan. Packet loss terjadi ketika terdapat penumpukan data pada jalur yang dilewati dan menyebabkan terjadinya overflow buffer pada router. 27 2.3.3 Penggunaan Protokol TCP/IP untuk VoIP Ilustrasi pemrosesan data yang dikirimkan dengan menggunakan protokol TCP/IP diberikan pada gambar dibawah ini. Gambar 2.4 Diagram Mekanisme TCP/IP A. Layer Aplikasi Fungsi utama lapisan ini adalah pemindahan file. Perpindahan file dari sebuah sistem ke sistem lainnya yang berbeda memerlukan suatu sistem pengendalian untuk menangatasi adanya ketidakkompatibelan sistem file yang berbeda – beda. Protokol ini berhubungan dengan aplikasi. Salah satu contoh aplikasi yang telah dikenal misalnya HTTP (Hypertext Transfer Protocol) untuk web, FTP (File Transfer Protocol) untuk perpindahan file, dan TELNET untuk terminal maya jarak jauh. B. TCP (Transmission Control Protocol) Dalam mentransmisikan data pada layer transport ada dua protokol yang berperan yaitu TCP dan UDP. TCP merupakan protokol yang connection-oriented yang artinya menjaga reliabilitas hubungan komunikasi end-to-end. Konsep dasar cara kerja TCP adalah mengirm dan menerima segmen–segmen informasi dengan panjang data bervariasi 28 pada suatu datagram internet. TCP menjamin reliabilitas hubungan komunikasi karena melakukan perbaikan terhadap data yang rusak, hilang atau kesalahan kirim. Hal ini dilakukan dengan memberikan nomor urut pada setiap oktet yang dikirimkan dan membutuhkan sinyal jawaban positif dari penerima berupa sinyal ACK (acknoledgment). Jika sinyal ACK ini tidak diterima pada interval pada waktu tertentu, maka data akan dikirikmkan kembali. Pada sisi penerima, nomor urut tadi berguna untuk mencegah kesalahan urutan data dan duplikasi data. TCP juga memiliki mekanisme fllow control dengan cara mencantumkan informasi dalam sinyal ACK mengenai batas jumlah oktet data yang masih boleh ditransmisikan pada setiap segment yang diterima dengan sukses. Dalam hubungan VoIP, TCP digunakan pada saat signaling, TCP digunakan untuk menjamin setup suatu call pada sesi signaling. TCP tidak digunakan dalam pengiriman data pada VoIP karena pada suatu komunikasi data VoIP penanganan data yang mengalami keterlambatan lebih penting daripada penanganan paket yang hilang. C. UDP (User Datagram Protocol) UDP yang merupakan salah satu protokol utama diatas IP merupakan transport protocol yang lebih sederhana dibandingkan dengan TCP. UDP digunakan untuk situasi yang tidak mementingkan mekanisme reliabilitas. Header UDP hanya berisi empat field yaitu source port, destination port, length dan UDP checksum dimana fungsinya hampir sama dengan TCP, namun fasilitas checksum pada UDP bersifat opsional. 29 UDP pada VoIP digunakan untuk mengirimkan audio stream yang dikrimkan secara terus menerus. UDP digunakan pada VoIP karena pada pengiriman audio streaming yang berlangsung terus menerus lebih mementingkan kecepatan pengiriman data agar tiba di tujuan tanpa memperhatikan adanya paket yang hilang walaupun mencapai 50 % dari jumlah paket yang dikirimkan (VoIP fundamental, Davidson Peters, Cisco System,163). Karena UDP mampu mengirimkan data streaming dengan cepat, maka dalam teknologi VoIP UDP merupakan salah satu protokol penting yang digunakan sebagai header pada pengiriman data selain RTP dan IP. Untuk mengurangi jumlah paket yang hilang saat pengiriman data (karena tidak terdapat mekanisme pengiriman ulang) maka pada teknologi VoIP pengiriman data banyak dilakukan pada private network. D. IP (Internet Protocol) Internet Protocol didesain untuk interkoneksi sistem komunikasi komputer pada jaringan packet switched. Pada jaringan TCP/IP, sebuah komputer diidentifikasi dengan alamat IP. Tiap-tiap komputer memiliki alamat IP yang unik, masing-masing berbeda satu sama lainnya. Hal ini dilakukan untuk mencegah kesalahan pada transfer data. Terakhir, protokol data akses berhubungan langsung dengan media fisik. Secara umum protokol ini bertugas untuk menangani pendeteksian kesalahan pada saat transfer data. Untuk komunikasi datanya, Internet Protocol mengimplementasikan dua fungsi dasar yaitu addressing dan fragmentasi. 30 Salah satu hal penting dalam IP dalam pengiriman informasi adalah metode pengalamatan pengirim dan penerima. Saat ini terdapat standar pengalamatan yang sudah digunakan yaitu IPv4 dengan alamat terdiri dari 32 bit. Jumlah alamat yang diciptakan dengan IPv4 diperkirakan tidak dapat mencukupi kebutuhan pengalamatan IP sehingga dalam beberapa tahun mendatang akan diimplementasikan sistim pengalamatan yang baru yaitu IPv6 yang menggunakan sistim pengalamatan 128 bit. 2.3.4 Coder Decoder A. Teknologi coding suara Coder suara secara umum terdiri dari 3 proses yaitu : - analisis suara – menganalisa sumber suara sebagai input dan memberikan output yang merupakan representasi baru untuk dikuantisasikan - kuantisasi parameter – mengurangi jumlah bit yang diperlukan - pengkodean parameter – parameter dikodekan dengan kode biner dalam simbol (disebut codeword) yang dipaketkan untuk keperluan transmisi. Decoder suara melakukan proses kebalikan dari coder suara. Codeword yang telah dipaketkan ditransformasikan menjadi parameterparameter suara melalui proses dekuantisasi. Jika tidak terjadi kesalahan parameter ini identik dengan parameter hasil kuantisasi coder. Parameter ini digunakan untuk mensintesis sinyal suara, dari proses sintesis 31 diperoleh suara digital yang sintetis. Sinyal ini kemudian dikonversikan menjadi sinyal suara analog oleh D/A Converter. Masalah paling umum dalam coding suara adalah meminimalkan bit rate untuk representasi sinyal secara digital dan memperoleh kualitas sinyal, kompleksitas implementasi, dan delay komunikasi dalam level yang dikehendaki. Parameter-parameter inilah yang menentukan kinerja dari coding suara khususnya dan kompresi sinyal secara umum. Sistem pengkodean sinyal suara ini telah banyak distandarisasi, baik oleh International Telecommunication Union Telecomunications Sector (ITU-T), maupun oleh lembaga lain yang sifatnya lebih mengacu aplikasi yang spesifik, seperti standar-standar untuk komunikasi selular, dan standar-standar dari Departement of Defence (DoD) Amerika Serikat. Pengkodean sinyal suara yang digunakan terdapat pada tabel di bawah ini. Tabel 2.2 Pengkodean sinyal suara Standar Bit Rate G.711 PCM RPE-LTP (GSM) 64 kbps 13 kbps B. Frame Size / lookahead 0.125 ms / 0 20 ms / 0 Thn. Standar 1972 Rekomendasi ITU 1687 Standar selular Teknologi coding video Video codec adalah sebuah alat / software yang memungkinkan kompresi dan dekompresi video. Kompresi bekerja dengan cara mengecilkan data. Sejarahnya, video disimpan sebagai sinyal analog pada magnetic tape. Sejak munculnya compact disc 32 (CD) di pasaran sebagai format digital yang menggantikan audio analog, hal ini memungkinkan menyimpan dan menggunakan format digital dalam video, dan teknologi lainnya mulai bermunculan. Ada semacam keseimbangan yang rumit antara kualitas video, kuantitas data yang dibutuhkan untuk menampilkannya, atau disebut dengan bit rate, kompleksitas algoritma encoding dan decoding, kehandalan terhadap data yang hilang dan rusak, kemudahan mengedit, akses random, algoritma untuk mendesain kompresi, delay, dan sejumlah faktor lainnya. H.263 adalah codec video yang awalnya diciptakan oleh ITU-T pada 1995/1996 sebagai solusi untuk konferensi video dengan bit rate rendah. Codec ini pertama diciptakan untuk digunakan berdasarkan sistem H.324 (PSTN dan circuit-switched lainnya), tetapi telah digunakan sebelumnya pada H.323 (RTP/konferensi video berbasis IP), H.320 (ISDN-basis konferensi video), RTSP (media streaming) dan SIP (konferensi melalui internet). H.263 pertama kali dikembangkan sebagai peningkatan evolusioner berdasarkan H.261 (standar lama ITU-T untuk konferensi video), dan standar MPEG-1 dan MPEG-2. Versi pertama diselesaikan pada 1995 dan berhasil menggantikan H.261, dan kemudian dikembangkan lebih lanjut dalam proyek yang dikenal sebagai H.263v2 (atau dikenal sebagai H.263+ atau H.263 33 1998) dan H.263v3 (atau dikenal sebagai H.263++ atau H.263 2000). Codec lanjutan dikembangkan oleh ITU-T (bekerja sama dengan MPEG) setelah H.263 adalah H.264, atau dikenal sebagai AVC dan MPEG-4 bagian 10. Karena H.264 menyediakan peningkatan signifikan melebihi H.263, kebanyakan produk-produk konferensi video memasukan H.264 sebagai pengganti H.263 dan H.261. 2.4 SIP (Session Initiation Protocol) SIP (Session Initiation Protocol) adalah protokol kontrol (signaling) pada layer aplikasi untuk membuat, mengubah, dan mengakhiri sesi dengan satu peserta atau lebih, sesi yang dimaksud meliputi konferensi multimedia internet, panggilan telepon internet, dan distribusi multimedia (RFC 2543 dan RFC 3261). Pertama kali didesain oleh Henning Schulzrinne (Columbia University) yang kemudian dikembangkan oleh Internet Engineering Task Force (IETF) (http://www.ietf.org) yang merupakan lembaga engineering tertinggi di internet yang mengembangkan semua standar yang dipakai oleh Internet secara terbuka. SIP adalah signalling protocol, bukan media transfer protocol, sehingga SIP tidak membawa paket data suara atau video. Dalam implementasi VoIP berbasis protokol SIP, RTP (Real Time Protocol) digunakan sebagai media transfer protocol. SIP menggunakan protokol UDP port 5060, sedangkan RTP menggunakan protokol UDP pada port dinamis (disarankan untuk menggunakan port antara 8000-20000). 34 Untuk memudahkan developer membangun aplikasi atau sistem berbasis SIP, di pasaran banyak tersedia SIP SDK (Software Development Kit, SIP library/stack atau komponen software). Keunggulan SIP dibandingkan protokol lainnya: 1. Lebih sederhana, karena berbasis teks (text-based) seperti protokol HTML. 2. SIP dapat dengan mudah menembus NAT, sehingga implementasinya bisa terpusat pada satu server saja. 3. SIP memang secara khusus dikembangkan untuk aplikasi VoIP dan konferensi video. 4. Skalabilitas SIP lebih baik baik jika dibandingkan dengan protokol lain, dikarenakan aspek komplesitas dan pemrosesan server lebih mendukung (Tabratas Tharom, 2002, p141). Tiga fungsi SIP : 1. Inisiasi panggilan – membangun sesi komunikasi, negosiasi media pengiriman protokol, mengundang user agent lain untuk bergabung dalam sesi komunikasi. 2. Modifikasi panggilan – bila perlu SIP dapat memodifikasi sesi komunikasi. 3. Mengakhiri panggilan – menutup sesi komunikasi Metode-metode yang dapat dilakukan oleh SIP request adalah : - INVITE : mengundang user agent lain untuk bergabung dalam sesi komunikasi. 35 - ACK : konfirmasi bahwa user agent telah menerima pesan terkahir dari serangkaian pesan INVITE - BYE : mengakhiri sesi - CANCEL : membatalkan INVITE - REGISTER : registrasi di registrar server - OPTIONS : meminta informasi tentang kemampuan server - INFO : digunakan untuk membawa pesan informasi lainnya, seperti informasi inline DTMF Kode-kode yang diterima oleh SIP response adalah : - 1xx : pesan informasi - 2xx : respon sukses - 3xx : respon dialihkan - 4xx : respon kegagalan request - 5xx : respon kegagalan dari server - 6xx : respon kegagalan global Header SIP ditulis dalam format teks, mirip dengan HTTP dan SMTP sehingga mudah untuk dilakukan debugging dan pemrograman. Contoh Header SIP : INVITE sip:[email protected] SIP/2.0 Via: SIP/2.0/UDP 202.137.12.237:5060 From: sip:[email protected] To: <sip:[email protected]> Call-ID: [email protected] CSeq: 100 INVITE Expires: 180 User-Agent: Cisco IP Phone/ Rev. 1/ SIP enabled Accept: application/sdp Contact: sip:[email protected]:5060 Content-Type: application/sdp 36 … … Gambar 2.5 Arsitektur SIP 2.4.1 User Agent User agent adalah komponen SIP yang memulai, menerima dan menutup sesi komunikasi. User agent terdiri dari 2 komponen utama yaitu : - User Agent Client (UAC) – komponen yang memulai sesi komunikasi. - User Agent Server (UAS) – komponen yang menerima atau merespon sesi komunikasi. Baik UAC maupun UAS dapat menutup sesi komunikasi. User agent dapat berupa software (softphone) ataupun hardware (hardphone). SIP user agent adalah komponen yang digunakan di sisi user atau client. SIP user agent dapat melakukan registrasi ke Registrar Server atau dapat digunakan peer-to-peer terhubung langsung dengan SIP user agent yang lain. Contoh beberapa SIP softphone (SIP User Agent berupa software): - Ekiga (http://www.gnomemeeting.org/) 37 - Kphone (http://sourceforge.net/projects/kphone) - Linphone (http://www.linphone.org/) - SJphone - X-Lite Contoh beberapa SIP hardphone (SIP User Agent berupa hardware) * ATA, Analog Telephone Adaptor - Linksys PAP2T - ATCOM AG-168 - Wellgate 2504A * IP Phone atau ethernet phone - IPPH 301S - Linksys SPA941 * USB phone 2.4.2 AU 100 Proxy Server Proxy server bertindak sebagai penengah antar user agent, komponen ini bertindak sebagai server dan client yang menerima request message dari user agent dan menyampaikan pada user agent lainnya. Request dapat dilayani sendiri atau disampaikan (forward) pada proxy server lain. Proxy server akan menerjemahkan dan/atau menulis ulang request message sebelum menyampaikan pada user agent tujuan atau proxy lain, seluruh state sesi komunikasi antara user agent client (UAC) dan user agent server (UAS) disimpan oleh proxy server. 2.4.3 Redirect Server 38 Redirect server merupakan komponen yang menerima request message dari user agent, memetakan alamat SIP user agent atau proxy server tujuan kemudian menyampaikan hasil pemetaan kembali pada user agent pengirim (UAC). Redirect Server tidak menyimpan state sesi komunikasi antara UAC dan UAS setelah pemetaan disampaikan pada UAC. Tidak seperti proxy server, redirect server tidak dapat memulai inisiasi request message. Juga tidak seperti UAS, redirect server tidak dapat menerima dan menutup sesi komunikasi. 2.4.4 Registrar Server Registrar server adalah komponen yang menerima request message REGISTER. Registrar dapat menambahkan fungsi otentikasi user untuk validasi. Registrar menyimpan database user untuk otentikasi dan lokasi sebenarnya (berupa IP dan port) agar user yang terdaftar dapat dihubungi oleh komponen SIP lainnya (berfungsi sebagai Location Server juga). Registrar Server biasa disandingkan dengan Proxy Server. 2.4.5 Framework SIP o Integration Kemudahan untuk integrasi dengan protokol lain standar IETF (Internet Engineering Task Force). o Scalability Komponen SIP dapat digabungkan secara fisik dalam server yang sama atau justru berbeda lokasi secara topologis. Distribusi komponen memungkinkan penambahan komponen baru tanpa mempengaruhi jaringan yang sudah ada. 39 o Simplicity Menangani paket SIP relatif mudah dilakukan, seperti pada protokol standar IETF lainnya (HTTP dan SMTP). Header SIP tertulis dalam format teks untuk kemudahan implementasi, modifikasi dan debug. 2.4.6 SIP Server SIP server adalah komponen berupa aplikasi yang berfungsi sebagai proxy server, redirect server, dan registrar server. Contoh SIP server : 1. Asterisk (http://www.asterisk.org) 2. Axon (http://nch.com.au/pbx) 3. FreeSWITCH (http://www.freeswitch.org) 4. OnDo Brekeke (http://www.brekeke.com) 5. OpenSER, fork dari SER (http://www.openser.org) 6. SER, SIP Express Router (http://iptel.org/ser) 7. Yate (http://yate.null.ro) 2.4.7 Protokol Pendukung SIP A. RTP (Realtime Transfer Protocol) Protokol RTP menyediakan transfer media secara realtime pada jaringan paket. Protokol RTP menggunakan protocol UDP dan header RTP mengandung informasi kode bit yang spesifik pada tiap paket yang dikirimkan ; hal ini membantu penerima untuk melakukan antisipasi jika terjadi paket yang hilang. Tabel 2.3 Format paket RTP 40 + Bits 0-1 2 3 4-7 8 9-15 16-31 0 Ver. P X CC M PT Sequence Number 32 Timestamp 64 SSRC identifier 96 ... CSRC identifiers ... 96+(CC×32) Additional header (optional), indicates length "AHL" 96+(CC×32) + (X×(AHL+16)) Data B. RTCP (Realtime Transfer Control Protocol) Protokol RTCP merupakan protokol yang mengendalikan transfer media. Protokol ini bekerja sama dengan protocol RTP. Dalam satu sesi komunikasi, protokol RTP mengirimkan paket RTCP secara periodik untuk memperoleh informasi transfer media dalam memperbaiki kualitas layanan. C. SDP (Session Description Protocol) Protokol SDP merupakan protokol yang mendeskripsikan media dalam suatu komunikasi. Tujuan protokol SDP adalah untuk memberikan informasi aliran media dalam satu sesi komunikasi agar pihak yang menerima informasi tersebut dapat berkomunikasi. 2.5 PHP PHP yang dalam dokumen resminya memiliki kepanjangan PHP Hypertext Preprocessor merupakan bahasa berbentuk script yang ditempatkan dalam server dan diproses di server. Yang dikirimkan ke client (tempat pemakai menggunakan browser) hanya hasilnya. Secara khusus PHP dirancang untuk membuat web dinamis yang artinya 41 ia dapat membentuk suatu tampilan berdasarkan permintaan terkini seperti menampilkan isi database ke halaman web. Skrip PHP berkedudukan sebagai tag dalam bahasa HTML (Hypertext Markup Language) yang merupakan bahasa standar untuk membuat halaman-halaman web. Salah satu kelebihan PHP adalah mampu berkomunikasi dengan berbagai database, diantaranya adalah : - dBASE (dBASE III+, Visual dBASE, Visual Foxpro, dan semacamnya) - DBM - FilePro (Personix, Inc) - Informix - Ingres - Interbase - Microsoft Access - MSQL - MySQL - Oracle - Postgre SQL - Sybase 2.5.1 Perbandingan proses kerja HTML dan PHP Model kerja HTML diawali dengan permintaan suatu halaman web oleh browser. Berdasarkan URL (Uniform Resource Locator) atau dikenal dengan sebutan alamat internet, browser mendapatkan alamat dari web server, mengidentifikasi halaman yang dikehendaki, dan menyampaikan segala informasi yang dibutuhkan oleh web server. Informasi yang 42 disampaikan ke web server antara lain adalah nama browser, versinya, dan sistem operasinya. Selanjutnya web server akan mencarikan berkas yang diminta dan memberikan isinya ke browser. Browser yang mendapatkan isinya segera melakukan proses penerjemahan kode HTML dan menampilkannya ke layar pemakai. Gambar 2.6 skema HTML Model kerja PHP prinsipnya serupa dengan kode HTML hanya saja ketika berkas PHP yang diminta didapatkan oleh web server, isinya segera dikirimkan ke mesin PHP dan mesin inilah yang memproses dan memberikan hasilnya (berupa kode HTML) ke web server. Selanjutnya web server menyampaikan ke client. Gambar 2.7 skema PHP 43 2.6 MySQL MySQL merupakan salah satu jenis database server yang banyak dipakai. MySQL menggunakan SQL (Structured Query Language) sebagai bahasa dasar untuk mengakses database-nya. MySQL termasuk jenis RDBMS (Relational Database Management System), itulah sebabnya istilah seperti tabel, baris, dan kolom digunakan pada MySQL. Pada MySQL sebuah database mengandung satu atau sejumlah tabel. Tabel terdiri atas sejumlah baris dan setiap baris mengandung satu atau beberapa kolom. 2.7 PBX PBX merupakan singkatan dari private branch exchange. PBX adalah sistem telepon yang ada dalam suatu perusahaan atau organisasi yang berfungsi sebagai calls switch antar pengguna di dalam perusahaan atau organisasi dengan menggunakan jaringan internal. PBX yang kadang juga disebut phone switch bisa juga digunakan untuk melakukan panggilan keluar. Tujuan utama dari penggunaan PBX adalah untuk menghemat biaya yang dibutuhkan untuk menarik kabel dari setiap pengguna ke central office (CO) perusahaan telepon. Fungsi utama PBX untuk merouting panggilan masuk ke ekstensi yang tepat, dan untuk membagi saluran telepon antar ekstensi. Dengan semakin berkembangnya PBX maka bertambah pula fungsi-fungsi lain seperti : automated greetings, dialling menus, voicemail, automatic call distribution, teleconferencing, dan lain-lain. 2.7.1 IP PBX IP PBX merupakan sebuah Private branch exchange (sistem switching telepon) yang melakukan switch call antara user VoIP pada jaringan lokal dan juga memungkinkan semua user untuk melakukan hubungan keluar. IP 44 PBX bisa juga melakukan switch call antara user VoIP dan user telepon tradisional, atau antara dua user telepon tradisional dengan cara yang sama pada PBX konvensional. Pada PBX konvensional, jaringan data dan suara terpisah. Keuntungan dari IP PBX adalah adanya konvergensi antara jaringan suara dan data, sehingga dengan adanya konvergensi ini menyebabkan semuanya mungkin dilakukan dengan hanya menggunakan satu saluran untuk tiap-tiap user. Hal ini memberikan fleksibilitas, mengurangi biaya opersional jangka panjang dan biaya perawatan. 2.8 Asterisk Asterisk adalah implementasi software dari PBX yang bersifat freeware / open source. Asterisk menyediakan banyak fitur seperti voice mail, call conferencing, automatic call distribution dan lainnya. Asterisk mendukung penggunaan teknologi VoIP (Voice Over Internet Protocol) melalui beberapa protokol sebagai berikut : 1. H323 : Protokol yang dikembangkan oleh komunitas telepon. Dijadikan standar oleh ITU-T (International Telecomunication Union Telecommunications Sector). 2. SIP : Session Initiation Protocol, dikembangkan oleh komunitas internet dan merupakan standar yang digunakan oleh IETF (Internet Engineering Task Force). Semakin terkenal, mengalahkan protokol pendahulunya, H323. 3. IAX : Inter Asterisk eXchange. Salah satu protokol proprietary untuk Voice over IP antar server asterisk. 45 Terdapat lebih dari 20 berkas konfigurasi yang terlibat dalam suatu call center asterisk namun dalam kadaan sesungguhnya lebih ditekankan pada 5 berkas konfigurasi yaitu 4 berkas pengatur channel telepon masuk dan 1 berkas pengatur jalannya (navigasi) call center, 5 berkas tersebut adalah : 1. sip.conf : Berisi parameter-parameter yang mengatur akses melalui SIP (session Initiation Protocol) terhadap server asterisk. Client harus di konfigurasi dalam berkas ini agar dapat menghubungi atau menerima telepon menggunakan server asterisk. 2. zapata.conf : Berisi parameter-parameter yang berhubungan dengan TDM channel (perangkat keras). Channel harus didefinisikan pada berkas ini sebelum mereka dapat digunakan oleh asterisk 3. h323.conf : Berkas ini mengatur konfigurasi client yang berhubungan melalui protokol H323. 4. iax.conf : Berkas ini mengatur konfigurasi client yang berhubungan melalui protokol IAX 5. extension.conf : Berkas utama yang merupakan implementasi dari dialplan. Berkas ini mengatur navigasi jalannya call center. Berkas ini juga mengatur variable-variabel global untuk asterisk. 2.9 X-Lite X-Lite adalah software telepon (softphone) yang berbasiskan protokol SIP dengan lisensi freeware, biasa digunakan untuk komunikasi VoIP. Software yang dikembangkan oleh Counterpath ini memiliki banyak fitur seperti komunikasi audio 46 video dengan kualitas yang baik, konferensi video, zero touch configuration, instant mesaging, phonebook, call register, dan lain-lain. 2.10 Pengenalan Konferensi Video Konferensi video merupakan teknologi telekomunikasi yang memungkinkan 2 pihak atau lebih di lokasi yang berbeda melakukan komunikasi timbal balik secara langsung dengan menggunakan transmisi video dan audio. Video (dan juga audio) ditransmisikan melalui saluran komunikasi, termasuk jaringan, kabel telepon, saluran ISDN atau radio. Ada empat kondisi teknis yang harus dipenuhi untuk membuat video pada desktop dapat diwujudkan, masing-masing adalah: kompresi sinyal, transmisi (untuk LAN dan WAN), yang tidak hanya lebar pita lebih besar saja yang dibutuhkan, tetapi juga sinkronisasi data serta sistem-pendukungnya seperti kamera dan sistem-sistem penyimpannya/storage), dan terakhir adalah masalah pemrosesannya yakni chip-chip pemroses sinyal digital. Informasi video mempunyai bandwidth yang lebar (sangat banyak byte per detik yang dikirimkan), yang oleh karenanya sangat membutuhkan teknologi kompresi video untuk mengurangi kebutuhan bandwidth sebelum dikirimkan melalui saluran komunikasi. Pendistribusian video pada desktop memang harus memenuhi berbagai kriteria. Karakteristik setiap tipe "layanan" menentukan sistem perangkat keras dan perangkat lunak yang dibutuhkan untuk mendukungnya. Secara garis besar, layanan video dapat dibagi menjadi tiga kategori yakni: 47 - Layanan-layanan file video: ini merupakan tingkat yang paling sederhana, memberikan kemampuan untuk menyimpan video dan memperolehnya kembali untuk dapat dilihat di lain waktu jika memerlukannya. Materinya umumnya statis dan penundaan akses pada tingkat tertentu dapat ditolerir. - Layanan obyek video: Tingkat teknologinya lebih rumit dari layanan file video. Aplikasinya sangat interaktif, yang meminta akses cepat pada obyekobyek video dan membutuhkan kemampuan "in-built" (program dan perangkatnya) untuk mengubah hubungan-hubungan obyeknya. Di sini para pengguna juga menginginkan adanya kemampuan untuk dapat mengakses banyak obyek secara serentak. - Layanan manajemen yang sifatnya mengalir: ini merupakan layanan yang paling kompleks, yang diperlukan ketika banyak pengguna menginginkan akses ke video hidup secara serentak. Konferensi video masuk ke dalam kategori ketiga ini, dan layanannya secara umum meliputi baik transmisi video hidup dari berbagai sumber maupun manajemen dari aliran-aliran video dalam jaringan. Di sini para pengguna berkemungkinan juga membutuhkan laju data yang berbeda-beda. 2.10.1 Teknologi konferensi video Inti dari sistem teknologi konferensi video adalah kompresi digital dari data audio dan video secara realtime. Hardware atau software yang melakukan kompresi disebut codec (coder/decoder). Kompresi sampai dengan 1:500 bisa saja diperoleh. Hasil aliran data digital dari ‘1’ dan ‘0’ dibagi ke dalam paket-paket yang diberi label, yang kemudian 48 ditransmisikan melalui jaringan digital (biasanya ISDN atau IP). Penggunaan modem audio dalam jalur transmisi memungkinkan penggunaan POTS (Plain Old Telephone System), dalam aplikasi berkecepatan rendah, seperti telepon video, karena mereka mengubah gelombang digital menjadi gelombang analog dalam jangkauan spektrum audio. Komponen lain yang diperlukan untuk melakukan konferensi video meliputi : - input video : kamera video atau webcam - output video : monitor komputer atau televisi - input audio : microphones - output audio : loudspeaker, yang biasanya terhubung dengan perangkat output video, headphones atau telephone - transmisi data : jaringan telepon analog atau digital, LAN atau Internet Pada dasarnya terdapat 2 macam sistem konferensi video. Pertama yaitu dedicated system, merupakan perpaduan dari semua komponen konferensi video yang memang dikhususkan untuk konferensi video (contoh monitor televisi atau proyektor video, kamera video, loudspeaker, microphone dan lain-lain). Kedua adalah sistem desktop, biasanya perangkat PC biasa yang ditransformasikan menjadi perangkat konferensi video Dalam sistem ini diperlukan protokol standar seperti H.323 atau SIP (lihat sub bab ). Dengan terus berkembangnya teknologi semakin bertambah pula sistem telepon 49 video yang mengarah pada konferensi video seperti handphone dengan teknologi 3G. 2.10.2 Echo Cancellation Fitur yang fundamental dari sistem konferensi video profesional adalah acoustic echo cancellation (AEC). AEC adalah algoritma yang mampu mendeteksi saat suara memasuki perangkat input audio dari codec konferensi video, yang datang dari output audio dari sistem yang sama, setelah penundaan waktu. Jika tidak dideteksi akan timbul beberapa masalah seperti : suara akan kembali pada pembicara, gaung yang kencang, dan deru akibat feedback.