10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Periklanan sebagai suatu Komunikasi Pemasaran Periklanan merupakan proses komunikasi dimana didalam periklanan terdapat pengoperan lambang (verbal-visual) dari produsen kepada konsumen agar konsumen mengubah tingkah lakunya sesuai keinginan produsen. Lebih jelasnya, periklanan merupakan bentuk komunikasi tidak langsung melalui perantaraan media berbentuk audio (dengar), visual (pandang) dan audio visual (dengar pandang). 10 Dalam proses suatu iklan umumnya mengandung dari komunikasi pemasaran itu sendiri. Karena periklanan adalah suatu komunikasi massa yang harus dibayar untuk menarik kesadaran, menanamkan informasi, mengembangkan sikap atau mengharapkan adanya suatu tindakan yang menguntungkan bagi pengiklan. 11 Komunikasi pemasaran disini adalah cara yang digunakan perusahaan untuk menginformasikan, mempersuasi dan mengingatkan konsumen, baik secara langsung maupun tidak langsung mengenai produk dan merek yang mereka jual. Komunikasi pemasaran mewakili "suara" merek dan cara yang digunakan untuk membangun dialog dan hubungan dengan konsumen. Komunikasi pemasaran berkontribusi terhadap ekuitas merek dengan membangun merk dalam ingatan dan 10 Sadjiman Ebdi Sanyoto, Metode Perancangan Komunikasi Visual Periklanan, (Yogyakarta : Dimensi Press, 2006), hlm. 11 11 Kasali, op. cit., hlm. 51 10 11 menciptakan citra merek yang mencakup 6 komponen yaitu periklanan, promosi penjualan, event, public relations dan publisitas, pemasaran langsung, penjualan personal. 12 Aktivitas komunikasi pemasaran berkontribusi terhadap ekuitas merek dalam berbagai cara: dengan menciptakan kesadaran merek (brand awareness), menghubungkan asosiasi yang benar kepada citra merek dalam ingatan konsumen (brand image), menekankan pada perasaan atau penilaian merek yang positif (brand responses) dan memfasilitasi hubungan yang lebih kuat antara konsumen dengan merk (brand relationship). 13 Dalam membangun suatu program komunikasi pemasaran yang efektif dan efisien, komunikator pemasaran harus melakukan langkah-langkah sebagai berikut: 14 1. Mengidentifikasi khalayak sasaran Khalayak sasaran mungkin adalah calon pembeli potensial atau para pengguna yang ada sekarang, orang yang membuat keputusan membeli atau orang yang mempengaruhi pembelian. 2. Menentukan tujuan komunikasi Setelah khalayak sasaran didefenisikan, komunikastor pemasaran harus memutuskan tanggapan seperti apa yang dicari. Tentu saja, dalam banayak kasus, tangggapan terakhir adalah pembelian. 3. 12 Merancang pesan Philip Kotler & Kevin Lane Keller, Marketing Management (12th ed.), (New Jersey: Pearson Prentice Hall, 2006) hlm. 496 13 Ibid., hlm. 49 14 Philip Kotler & Gary Amstrong, Dasar-Dasar Pemasaran Jilid 2, (New Jersey: Prentice Hall, 2001), hlm. 610 12 Dalam merancang pesan yang bersatu padu, komunikator pemasaran harus memutuskan apa yang akan dikatakan (isi pesan) dan bagimana mengatakan pesan tersebut (struktur pesan dan format pesan) 4. Memilih media Komunikator harus memilih media saluran komunikasi. Ada dua jenis media saluran komunikasi, yaitu saluran komunikasi personal dan saluran komunikasi non personal. 5. Memilih sumber pesan Dalam komunikasi personal maupun non personal, dampak pesan tersebut pada khalayak sasaran juga dipengaruhi oleh cara khalayak memandang komunikator. Pesan yang disampaikan oleh sumber yang sangat dapat dipercaya adalah yang lebih persuasif. 6. Mengumpulkan umpan balik Setelah mengirimkan pesan, komunikator harus meriset dampaknya pada khalayak sasaran. Penelitian ini melihat periklanan sebagai bagian dari komunikasi pemasaran untuk menciptakan kesadaran akan merek (brand awareness) untuk konsumen yang belum mengetahui produk yang diiklankan, remainding, brand preference, dan brand loyalty. 2.2. Strategi Kreatif Periklanan Dengan strategi kreatif-lah iklan bisa bisa diterima oleh khalayak. Strategi kreatif membangun hubungan yang relevan anatara brand dengan target 13 marketnya dan menyajikan ide yang menjual dalam sebuah cara yang tak terduga. 15 Strategi kreatif periklanan berfungsi sebagai salah satu faktor yang dapat membantu untuk sampai pada hal tersebut termasuk mempertahankan merek atau pengingat merek atau produk yang sudah ada. Namun seperti telah dijelaskan diatas, tentunya unsur-unsur strategi media suatu iklan juga memegang peranan penting dalam mempertahankan/ pengingat produk. Strategi kreatif merupakan formula sebagai jalan untuk penjualan produk dan meletakan kata bersama-sama (menulis iklan), point dari strategi adalah jalan atau cara untuk menjual 16 . Strategi kreatif terfokuskan pada pesan itu sendiri, apa yang ingin dikatakan dan bagaimana cara mengatakannya. 17 Dalam kerangka berpikir Sandra Moriarty, dapat dikatakan bahwa strategi kreatif periklanan merupakan strategi pesan iklan dengan memilih pendekatan kreatif, daya tarik, selling promise, dan formula/ format/ eksekusi pesan iklan yang tepat. Semua hal tersebut ditetapkan setelah mempelajari semua hal yang menyangkut advertising problem, advertising objective, product distinctive feature (perbedaan produk dari pesaing), target audience, kompetitor, dan positioning. Positioning merupakan inti dari segala sesuatu yang kita inginkan agar dipikirkan, dirasakan dan dipercaya oleh pelanggan. Positioning merupakan prasyarat untuk keterpaduan komunikasi karena positioning menentukan satu15 A. Jerome Jewler & Bonnie L. Drewniany, Creative Strategy in Advertising, (California: Wadsworth Inc, 1981), hlm. 1 16 Ibid., hlm. 11 17 Sandra E. Moriarty, Creative advertising: Theory and Practice (Englewood Cliffs, New Jersey: Prentive-hall, 1992) hlm. 3 14 satunya titik sasaran bagi setiap aspek komunikasi yang akan disusun tanpa positioning yang jelas tidak aka nada keterpaduan yang sesungguhnya. 18 Dengan Positioning, konsumen dapat melihat posisi yang jelas sehingga produk tersebut memiliki citra atau ciri khas, agar konsumen mudah mengingatnya dan kemudian membeli produk tersebut. Selanjutnya dalam perumusan untuk menemukan big idea dilakukan melalui 6 tahapan, yaitu: 19 1. Immersion. Baca, teliti dan pelajari semua hal yang diperoleh tentang masalah 2. Ideation. Lihat masalah dari tiap angle; kembangkan ide; sebanyakbanyaknya kemungkinan. 3. Brainfog. You may hit a blank wall and want to give up 4. Incubation. Try to put conscious mind to rest to let your subconscious take over. 5. Illumination. Moment tak terduga ketika ide tersebut muncul. Sering muncul ketika pikiran sedang santai dan ketika sedang melakukan aktivitas lainnya. 6. Evaluation. Apakah ide tersebut cocok dan sesuai dengan strategi komunikasi. Strategi kreatif iklan mulai dari ide secara unik untuk mendramatisir atau mendemontrasikan manfaat kompetitif. Ide adalah penempatan kata-kata dalam 18 Alo Liliwery. MS, Dasar-dasar Komunikasi Periklanan (PT. Citra Aditya Bakti, Bandung: 1992) hlm. 25 19 Sandra E. Moriarty, Advertising Princiles & Practice (7th Edition), (New Jersey: Prentive-hall, 1995) hlm. 332 15 kombinasi gambar atau serangkaian gambar yang mendramatisir produk apa yang akan diperlihatkan pada konsumen. 20 Ada beberapa syarat untuk menjadikan iklan itu benar-benar kreatif dan menjual, 21 diantaranya: 1. Iklan harus dapat menarik perhatian pemirsanya. 2. Iklan yang dibuat diusahakan sesederhana mungkin agar jelas apa yang akan disampaikan kepada masyarakat. 3. Iklan harus komunikatif. 4. Iklan harus memiliki energi untuk merek. 5. Eksekusi baik. 6. Dapat merefleksikan identitasi merek. 7. Iklan harus memperkokoh mereknya. 8. Mendorong khalayak agar mau melakukan aksinya setelah melihat pesannya. Usaha dalam mempengaruhi konsumen dalam bentuk tulisan, gambar, suara atau kombinasi semuanya yaitu diarahkan kepada masyarakat luas dan tidak langsung. Misalnya iklan radio, TVC, Surat kabar, majalah, papan reklame dan sebagainya. 22 Pada penyampainnya inti pesan atau gagasan yang telah ditentukan, ada pendekatan atau daya tarik yang digunakan agar pesan tersebut menarik sasaran 20 Don E. Schultz, Essential of Advertsing Strategies (Illinios: NTC Publishing Group, 1995) hlm. 87-91 21 Sunarto Prayitno, “Berpikir dan berkarya merdeka”, Malajah Cakram, edisi citra pariwara, 1991, hlm. 9 22 Alex S. Nitisemito, Marketing, (Jakarta, Ghalia Indoesia, 1990), hlm. 134 16 yang dituju. Penentuan daya tarik pesan merupakan bagian dari strategi kreatif dan rangkain proses kreatif. Pada dasarnya daya tarik atau pendekatan kreatif menjadi tiga bagian, Sunarto Prayitno, “ Pengembangan kreatif daya tarik periklanan, 23 yaitu: a. Rational informational appeals (Daya tarik rasional/ informasional) Daya tarik ini difokuskan pada segi pratkis dan fungsi produk akan kebutuahn konsumen pada suatu produk. Sedangkan pesan menekankan pada fakta atau persuasi secara rasional. Ada beberapa motivasi yang digunakan dalam menentukan daya tarik rasional. Efesiensi, kesehatan, kemanjuran, kenyamanan dan kenikmatan. b. Emotional appeals (Daya tarik emosional) Pendekatan ini berkaitan dengan kebutuahan psikologis atau kebutuahan sosial sasaran dalam membeli dan menggunakan suatu produk. Disamping itu didasari pula pada keadaan psikologi sasaran baik dalam perannya sebagai pribadi maupun suatu lingkungan sosial. c. Combination appeals (Daya tarik kombinasi) Daya tarik rasional dan emosional bukan sesuatu yang bertentangan tetapi dapat dipergunakan untuk membangun iklan yang efektif dalam mengkomunikasikan keduanya. Hal ini dikarenakan keputusan pembelian konsumen sering juga didasari oleh motivasi rasional dan emosional sekaligus. 23 Sunarto Prayitno, “Pengembangan Kreatif Daya Tarik Periklanan”, Malajah Cakram, edisi No. 101, Juli 1992. hlm. 18-19 17 Pada beberapa produk barang dan jasa, hampir tidak ada perbedaannya diantara produk sejenis (product category). Untuk menciptakan USP (unique selling preposition) atau menemukan sesuatu yang unik dari produk tersebut sebagai janji, penjualan dalam iklan televisi, maka untuk itu dikembangkan suatu strategi kreatif iklan yang didasari pada pengembangan kekuatan dan identitas yang mudah diingat, bermakna dana menciptakan image positif yang sedang dibangun oleh produk tersebut. Dengan demikan konsumen menerima informasi secara selektif, sehingga mereka hanya memperlihatkan dan memilih informasi yang baik untuk mengevaluasi suatu produk. Dalam pengembangan strategi kreatif periklanan, biro iklan menerapkan suatu analisis tentang kekuatan (Strength), kelemahan (Weakness), peluang (Opportunities) dan ancaman (Threats) atau SWOT dari suatu produk tersebut lalu melakukan penelitian kekuatan dan kelemahan suatu iklan secara realitas dan objektif. 24 Tahap tahap dari langkah menghasilkan ide kreatif, 25 yaitu: a. Problem definition (Definisi masalah) Yaitu sebagai pernyataan strategi sebagai suatu proses pemikiran yang mengarah kepada eksekusi kreatif. Misalnya, situasi apakah yang dihadapi konsumen, apakah produk atau layanan tersebut dapat memecahkan masalah. b. 24 25 Problem perception (Persepsi masalah) Geoffey Lancaster and David Jobber, Teknik dan Manajemen Penjualan ( Jakatra: Binarupa Kasara, 1989), hlm 69-70 Schultz, op.cit., hlm. 87-91 18 Yaitu melihat pengaruh dari dalam seperti pengalaman di masa lalu dan pengaruh dari luar, seperti teman kerja, anggaran, waktu dan hambatanhambatan media. c. Confrontation with problem (Konfrontasi masalah) Yaitu mengumpulkan seluruh informasi yang ada pada masalah. Penelitian awal dan penelitian kedua kali, respon-respon, catatan hasil diskusi, komentar dan segala sesuatunya, intinya, tujuan Anda adalah menyerap semua informasi yang diperlukan. d. Incubation (Pematangan masalah ) Inkubasi adalah pematangan masalah, biasanya pada tahap ini menghidupkan otak bawah sadar untuk merangsang imajinasi. Sedangkan imajinasi yaitu penemuan ide untuk menggali kepada suatu ide yang lebih besar. e. Concept (Konsep) Yaitu suatu ide atau gagasan yang dapat disamakan dengan format yang akan disiapkan untuk menyusun iklan tetapi itu harus disetujui atau diuji. Konsep disajikan untuk memperoleh persetujuan klien. f. Execution ( Eksekusi atau pelaksanaan) Merupakan bagain yang dimulai setelah konsep disetujui. Penawaran ongkos atau biaya produksi dan timing (peraturan sesaat) harus disetujui oleh klien. g. Feedback ( Umpan balik) 19 Merupakan hal yang diperoleh dengan memonitor perubahan dalam penjulan selama kampanye iklan. Berdasarkan uraian diatas, bahwa bisa dikatakan kemampuan kreator iklan dalam memainkan emosi konsumen merupakan faktor yang penting dalam keberhasilan suatu iklan untuk meningkatkan penjualan produk dan jasa yang diiklankan. 2.2.1. Proses Kerja Kreatif Di dalam proses penyampaian pesan dikenal dengan proses pengembangan kreatif, perlu diawali dengan langkah mulai dari pencarian data, fakta dan realita suatu masalah yang dihadapi. Adapun langkah-langkah proses pengembangan kreatif dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Persiapan dan pemahaman masalah (Preperation) Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data atau materi dasar permasalahan melalui studi media terhadap riset, membaca laporan, bertanya, berdiskusi dan sebagainya yang bersifat mengumpulkan data tentang masalah yang sedang dihadapi. Setelah perencanaan dan pengumpulan data, masuk pada tahap perencanaan data dalam bentuk analisa permasalahan. Pada tahap analisa ini perlu memanfaatkan semua informasi yang ada dalam lingkungannya. Biasanya pada akhir tahap ini ditandai dengan suatu titik “ketiadaharapan”. Kadang-kadang ide bagus bisa muncul dengan cepat, tetapi sering juga tersebut tidak asli, klise atau 20 pengulangan dan sejenisnya. Artinya mencari ide besar bukanlah hal yang mudah. Biasanya disertai dengan fase atau tahapan istirahat dalam mencapai suatu titik terang. 2. Pada tahap pematangan masalah (Incubation) Semua persoalan atau pemikiran agar dilepaskan. Beberapa orang kreatif merasakan bahwa mereka menemukan sesuatu justru pada saat meninggalkan masalah. Kondisi ini merupakan pelepasan dari tekanantekanan pemikiran. Munculnya ide biasanya setelah masa penekanan itu lewat. Ini sebagai bentuk kerja keras meskipun munculnya ide kadang terjadi pada saat santai. 3. Penemuan Ide (Illumination) Munculnya ide besar biasanya tidak datang pada saat serius dalam menghadapi permasalahan. Ide akan muncul pada saat peralihan. Umumnya orang-orang kreatif selalu meletakan pensil dan kertas di dekat tempat tidurnya, untuk persiapan ide besar. 4. Evaluasi Ide (Evaluation) Seorang kreatif merasa “ide besar” dianggap sabagi ide besar hanya saat ditemukan saja. Hari-hari berikutnya menjadi ragu-ragu, betulkah itu sebagai ide besar? Maka diperlukan adanya tahap evaluasi. 26 Dari langkah pengembangan kreatif diatas nantinya dapat dijabarkan dalam suatu departemen kreatif yaitu yang terdapat dalam biro iklan yang membuat iklan tersebut. 26 Moriarty, op.cit., hlm. 5-6 21 Adapun tahap-tahap proses kerja kreatif pada biro iklan adalah sebagai berikut: 1. AE (Account Executive) menerima tugas atau client brief dari klien berupa berbagai macam informasi tentang produk dan pasar. Perembukan client brief tersebut dilakukan dengan strategic planner dan melibatkan juga kepala tim kreatif atau creative director untuk meremuskan rencana pemasaran yang khusus akan diambil dan dikonfirmasikan dengan klien. 2. Mengadakan perjanjian deadline pembuatan materi kreatif antara creative direvtor dengan klien. 3. AE bertanggung jawab menyiapkan sebuah brief yang lengkap sebagai panduan penting bagi tim kreatif. Dalam brief ini biasanya berisi tentang target market, masalah prokok yang harus dihadapi, gagasan menjual, keterngan pendukung, rumusan strategi kreatif, sasaran atau tujuan iklan yang akan dibuat. 4. Creative director menetapkan tugas atau pekerjaan pada masing-masing anggota tim kreatifnya. Copywriter dan art director mulai bekerja. Mereka menyusun kata untuk digunakan sebagai naskah dan juga memulai membuat gambar-gambar (storyboard). 5. Setelah layout telah jadi dan storyboard telah dibuat dan semua siap untuk dipresentasikan secara internal. Tim kretaif berembuk tentang apa saja yang masih kurang. Pada saat itu creative director memberikan saran, menerima bahkan menolak. Kemudian setelah dianggap cukup baik, barulah diberikan keada tim AE. 22 6. Apabila kerja tim kreatif telah selesai, maka AE akan membawa materi tersebut untuk dipresentasikan ke klien. Jika klien menolaknya, tim kreatif akan memikirkan kembali ide barunya dan sesegera mungkin merekomendasikannya sampai akhirnya disetujui oleh klien. 7. Sekarang apa yang telah dibuat pada tahap layout dan storyboard bisa menjadi kenyataan. Art director menyiapkan tampilan iklan, ilustrasinya, fotografi dan semua materi iklan. TV producer dengan persetujuan dari tim kreatif membawa materi tersebut ke production house untuk pembuatan iklannya. Kegiatan periklanan diatas melibatkan tiga macam institusi terkait antara lain klien, biro iklan dan media. Biro iklan ini berada dalam posisi perantara antara pengiklan atau klien dengan media, karena pengiklan membutuhkan media untuk menyampaikan pesan-pesan produknya kepada konsumen. Selain itu biro iklan juga memberikan layanan pekerjaan kreatif (creative) periklanan, perencanaan media (media planning), dan pembelian media (media buying). Untuk memahami peranan biro iklan, perlu diketahui bahwa biro iklan menjalani jawaban dari pertanyaan-petanyaan sebagai berikut: 1. What (positioning): apa yang ditawarkan dari produk yang diiklankan, atau ingin dijual seperti apa. 2. Who (segmen pasar): siapa yang cocok dijadikan sasaran pasar dilihat dari segi demografi dan psokografi. 3. How (kreatifitas): bagaimana membujuk calon pembeli agar tertarik, menyukai dan loyal. 23 4. Where (media dan kegiatan): dimana saja daerah pasar yang perlu digarap, serta media apa saja yang cocok untuk daerah itu. 5. When (penjadwalan): kapan kegiatan tersebut dilaksanakan dan akan memerlukan waktu berapa lama. 6. How much (anggaran): seberapa jauh intensitas kampanye dan berapa dana yang tersedia untuk membiayai kegiatan periklanan tersebut. 27 Dari penjelasan diatas, terdapat how (kreatifitas), yang harus dikerjakan oleh biro iklan yaitu tim kreatif. 2.3. Peran Biro Iklan dalam Perencanaan dan Proses Kreatif Pengertian atau peran utama biro iklan adalah merancang atau (mempersiapkan), dan melaksanakan kampanye periklanan bagi para kliennya. 28 Proses kerja dalam sebuah kampanye periklanan menurut Norman Hart dalam bukunya How to Produce Successful Advertising, adalah sebagai berikut: Gambar 1. Proses Kerja Kampanye Iklan Pengiklan Perusahaan Periklanan Media 27 28 Kasali, op.cit., hlm. 51 Ibid., hlm. 24 Pemasok Jasa Spesialis 24 Penjabaran proses kerja dari keempat bagian bagan di atas yaitu: 1. Pengiklan, yang memasang iklan, mengawasinya, menggunakannya dan membayar dari proses kerja perusahaan periklanan. 2. Perusahaan periklanan, atau agen media, yang memberikan jasa konsultasi spesialis dan perencanaan serta melaksanakan program yang telah disetujui oleh pengiklan. 3. Media, yang menyediakan ruang dan waktu, dan yang memungkinkan terjadinya proses komunikasi. 4. Pemasok jasa spesialis, menangani dalam proses produksi iklan suatu barang dan jasa. 29 Pengertian seperti ini menerangkan bahwa kegiatan periklanan mengandung unsur penyewaan ruang dan waktu dari suatu media massa karena ruang dan waktu memang dipergunakan oleh pengiklan untuk penyebaran informasi. Penyebaran informasi melalui media itulah yang membawa sifat iklan yang non personal atau tidak bertatap muka. 30 2.4. Televisi sebagai Media Periklanan Dalam kehidupan sekarang ini, kita sering kali berhadapan dengan produk. Pada kategori produk apa saja kita sering menemukan merek yang sangat beragam. Apalagi jika digabungkan dengan produk berupa jasa dan ide, pasti jumlahnya banyak sekali dan kita tidak mungkin mengingat seluruhnya. Agar suatu produk dapat dikenal dan diingat oleh konsumen, produsen bersaing untuk 29 Norman Hart, How to Produce Successful Advertising, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1997), hlm. 10-11 30 Alo Liliweri, Komunikasi, (Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 1992), hlm. 21 25 pendapat perhatian dari konsumen, salah satunya adalah beriklan. Agar tujuannya dapat tercapai, maka pesan dalam iklan harus mudah diterima dan dipahami oleh khalayak sasarannya. Bentuk iklan yang ada bermacam-macam jenisnya, tergantung media yang digunakannya, salah satu media yang sangat populer dimasyarkat adalah televisi. Menurut farbey dalam How to Produce Succesful Advertising, televisi adalah media yang paling banyak disukai pengiklan nasional karena akibat yang ditimbulkannya yaitu mudah dilihat kemampuannya mendemonstrasikan sesuatu dan kemampuannya menceritakan sesuatu. 31 Pada iklan televisi menonjolkan keseluruhan baik dari suara, gambar, gerak serta dapat menampilkannya secara utuh. Televisi juga dapat dimanfaatkan oleh produsen untuk tes pemasaran atau peluncuran produknya. Dalam iklan televisi terdapat elemen-elemen penting untuk memberikan pengaruh visual yang kuat, diantaranya: 1. Audio Musik, suara dan efek suara yang terdengar di dalam iklan. 2. Casting / Talent Mereka yang mendukung produk yang mereka sokong (endorse) dalam iklan baik penyiar, spokesperson, penggunaan karakter atau selebriti. 3. Video Segala sesuatu yang terlihat di dalam iklan berupa rangkaian gerakan (ekspresi, sikap, bahasa tubuh) ataupun pesan/ kata-kata. 4. 31 Setting Farbey, op.cit., hlm.330 26 Latar belakang/ tempat pengambilan adegan sebuah iklan. 5. Props Gambar produk yang diiklankan. Iklan harus menggambarkan sifat-sifat dasar dari sebuah produk. 6. Costumes Penggunaan pakaian yang spesial dan menarik. Kostum menjadi bagian penting sebuah iklan tergantung dari karakteristik iklan itu sendiri. 7. Lighting Pencahayaan iklan yang tepat agar iklan terlihat menarik. 8. Pacing Kecepatan dari adegan iklan. Pacing menggambarkan seberapa cepat atau seberapa lambat suatu adegan. 32 2.4.1. Format Pesan Iklan Adapun format pesan iklan yang umum digunakan adalah: 1. News announcement Menyajikan pesan secara lugas, langsung dan faktual, serta menggunakan gaya penyajian berita dan pendekatan logika. 2. Inherent Drama Mendramatisasi sebuah karakteristik merek menjadi sebuah cerita yang membedakan merek tersebut dengan kompetitor. 3. 32 Testimonial / Endorsement William Wells, Sandra Moriarty & John Burnet, Advertising: Priciples and Practices (7th ed.), (New Jersey: Pearson Prentice Hall, 2006), hlm.374 27 Menggunakan selebriti/ para ahli/ orang biasa untuk menyampaikan pesan dan mengiklankan produk. 4. Talking Head Menggunakan seorang pembicara untuk menceritakan produk dengan kata-katanya sendiri melalui dialog/ monolog/ wawancara. 5. Lifestyle Mengasosiasikan produk dengan cara sesuai gaya hidup pengguna.Berfokus pada gaya hidup pengguna dan bukan kelebihan spesifikasi produk. 6. Problem Solution Menyajikan sebuah masalah yang dapat diselesaikan dengan produk. 7. Demonstration Mengundang audience untuk mempercayai bukti dengan mata kepala sendiri. 8. Comparison Menunjukan kelebihan produk dibandingkan merek lain melalui serangkaian test. 9. Picture Caption Menceritakan sebuah cerita dengan ilustrasi dan potongan gambar. 10. Jingle Menggunakan musik dan kata-kata yang menarik perhatian untuk menghibur audience. 11. Humor 28 Menghibur, menyingkirkan citra negatif dan menciptakan kepribadian yang menyenangkan bagi produk. 12. Animation/ Cartoon Menggunakan gambar kartun/animasi untuk mengkomunikasikan pesan-pesan sulit dan mencapai pasar tertentu. 33 33 Tom Duncan, Advertising & IMC, (New York : McGraw-Hill/ Irwin, 2005) hlm. 309