1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kajian mengenai gelombang elektromagnetik memiliki cakupan yang sangat luas di berbagai aspek. Dasar pengetahuan tentang gejala kelistrikan dan kemagnetan menjadi salah satu pondasi pokok dalam mendukung perkembangan teknologi modern seperti televisi, radio, telepon genggam, sistem komunikasi satelit, sistem radar, generator listrik, komputer dan lain sebagainya. Dengan demikian fenomena elektromagnetik memiliki dampak yang begitu besar terhadap kemajuan masyarakat. Pemahaman mengenai fenomena elektromagnetik dikaji menggunakan teori medan elektromagnetik yang merupakan studi interaksi antara muatan listrik dalam keadaan diam maupun bergerak. Fenomena interaksi anatara muatan listrik tersebut erat kaitannya dengan keberadaan medan listrik dan medan magnet yang kesemuanya dijelaskan oleh Persamaan Maxwell. Dalam cakupan yang berbeda, fenomena kelistrikan dan kemagnetan berhubungan dengan pembahasan mengenai gelombang elektromagnetik dalam interaksinya dengan material, atau biasa disebut dengan istilah fotonika. Fotonika sebagai pendorong untuk inovasi teknologi dan device masa depan. Kondisi ini berkembang dengan sangat cepat sehingga untuk terus mendukungnya dibutuhkan suatu industri yang kokoh. Namun demikian, guna perancangan yang lebih optimal sebelum melakukan pabrikasi divais tertentu dibutuhkan suatu pemodelan secara teoritik. Untuk itu perlu dipelajari kerangka pemodelan yang bisa melingkupi kebutuhan untuk mendisain divais tersebut. Studi menarik salah satu divais berbasis fotonik adalah mengenai biosensor. Biosensor yang dimaksud dalam tesis ini adalah sensor dengan kemampuan membedakan nilai indeks bias pada bahan larutan biologi yang secara umum memiliki indeks bias pada kisaran 1,3 sampai 1,45. Dengan adanya perilaku-perilaku yang khas dari sebuah gelombang elektromagnetik ketika berinteraksi dengan material yang dikondisikan sesuai kebutuhan tertentu, sangat 2 memungkinkan untuk membuat model biosensor optik berbasis fotonik kristal. Adapun biosensor optik yang akan dimodelkan dalam penelitian ini adalah berupa biosensor optik kristal fotonik satu dimensi dengan menggunakan metode finite different time domain atau FDTD. 1.2 Perumusan Masalah Sebuah sensor akan bekerja jika ada interaksi yang kuat antara sensor dengan bahan yang akan diuji. Namun demikian, keterbatasan yang muncul adalah bahwa sensor hanya mampu bekerja pada material uji yang spesifik dengan batas pengukuran hanya pada range tertentu saja. Hal ini dapat kita jumpai pada beberapa sensor berbasis kimia seperti sensor gula darah, sensor pH dan lain-lain. Untuk itu diperlukan adanya suatu sensor yang memiliki kemampuan yang lebih optimal dengan batas pengukuran yang lebih besar serta nilai kesensitifan yang lebih tinggi. Salah satu alternatif yang dapat dikembangkan adalah biosensor berbasis fotonik. Sensor ini bekerja dengan melandaskan pada perilaku gelombang elektromagnetik ketika berinteraksi dengan medium dielektrik dengan indeks bias tertentu. Dengan berdasarkan pada perbedaan nilai indeks bias dari suatu materi, maka sangat memungkinkan untuk membuat suatu biosensor yang berbasis fotonik. Namun demikian, permasalahan yang sering muncul dalam pemodelan sebuah divais fotonik adalah dalam hal menentukan syarat batasnya. Oleh karena itu, untuk mempermudah proses pemodelan, maka dibutuhkan suatu bahan ‘khayal’ yang mampu untuk menyerap semua radiasi foton hasil pemantulan yang tidak bermanfaat sedemikian sehingga mekanisme yang terjadi sesuai dengan harapan. Material tersebut dikenal dengan istilah perfectly matched layer (PML). 1.3 Tujuan Penelitian 1. Menerapkan metode finite different time domain dalam aplikasi yang lebih luas, khususnya dalam pemodelan biosensor berbasis optik. 2. Mengkaji perilaku gelombang elektromagnetik ketika berinteraksi dengan larutan dan material biologi. 3. Membuat model sensor optik kristal fotonik satu dimensi. 3 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan sebuah model disain sensor optik kristal fotonik satu dimensi dengan tingkat kesensitifan yang tinggi. Setelah penelitian ini diharapkan akan ada proses berikutnya, yaitu berupa pabrikasi untuk membuat sensor secara lebih riil. Dari penelitian diperoleh informasi mengenai dinamika yang terjadi ketika gelombang elektromagnetik dilewatkan melalui biosensor optik yang telah didisain, sehingga dengan mengetahui mekanisme yang terjadi diharapkan akan sangat membantu memasuki tahap pabrikasi. Selain itu, informasi-informasi fisis lainnya seperti indeks bias film dan substrat, tebal penampang sensor, panjang gelombang yang digunakan, dan informasi lainnya akan mendukung proses pembuatan model agar diperoleh hasil yang optimal. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Kajian yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu menganalisis dinamika yang terjadi ketika gelombang elektromagnetik dilewatkan melalui struktur sensor optik kristal fotonik. Studi mengenai mekanisme ini dilakukan secara numerik melalui pemodelan dangan memanfaatkan metode finite different time domain (FDTD). Dari informasi yang diperoleh kemudian dianalisis guna mendapatkan model sensor dengan kemampuan yang optimal. Dengan memahami mekanisme yang terjadi, diharapkan kedepannya akan mampu untuk menghasilkan disain biosensor optik yang baru dengan kemampuan kerja yang lebih baik.