WARRANT DAN KONVERTIBEL Disusun Untuk Memenuhi Tugas

advertisement
WARRANT DAN KONVERTIBEL
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Keuangan II Semester 4
Dosen Pengampu :
Ninnasi Muttaqin, S.MB., M.SM
Disusun Oleh :
1.
2.
3.
4.
5.
Allan M. Egal
Yuyun Ariani
Asrul Fitria
Dewi Rodhatul Z.
Mustafid Riza
(5130015001)
(5130015009)
(5130015012)
(5130015017)
(5130015039)
SI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
TAHUN AJARAN 2015/2016
PEMBAHASAN
1. Pengertian Warrant
Warrant adalah surat berharga yang dikeluarkan oleh perusahaan yang memberikan
hak kepada pemegangnya untuk membeli saham perusahaan dengan persyaratan yang telah
ditentukan sebelumnya. Persyaratan tersebut biasanya mengenai harga, jumlah, dan masa
berlakunya warrant tersebut. Warrant juga merupakan surat berharga yang memberi hak
kepada pemegangnya untuk membeli saham/surat berharga dari penerbit waran tersebut
dengan harga tertentu. Waran biasanya merupakan instrumen jangka panjang, karena tanggal
jatuh temponya umumnya lebih dari setahun.Waran mirip dengan opsi call/beli.Namun masa
berlakunya waran biasanya tahunan, sedangkan masa berlakunya opsi call/beli biasanya
bulanan.Lebih jauh lagi, waran biasanya diterbitkan dan dijamin oleh perusahaan, sedangkan
opsi adalah instrumen pertukaran dan tidak diterbitkan oleh perusahaan.Waran adalah hak
(bukan kewajiban) kepada pemiliknya untuk membeli saham biasa pada harga pelaksanaan
(exercise price) tertentu dan jangka waktu tertentu.Biasanya waran diberikan secara cumacuma kepada pembeli saham yang baru diterbitkan tersebut. Waran ini dapat diperjualbelikan
layaknya saham.Akan tetapi bila harga saham kedepan justru berada pada level dibawah
harga IPO misal Rp 1500. Maka jangan wujudkan hak waran tersebut. Karena bila
diwujudkan lalu kerika dijual akan membuat anda menjadi Rugi .Keputusan untuk
mengambil waran ini amat tergantung dari ekspektasi dari investor itu sendiri. Bila investor
mempunyai ekpektasi bahwa saham BBNI akan melesat kedepan maka segeralah ambil
waran tersebut. Akan tetapi bila investor mempunyai ekspektasi yang pesimistis akan BBNI
maka sebaiknya waran tersebut tidak diambil oleh investor. Selain itu pengetahuan investor
untuk melakukan valuasi saham juga amat menentukan dalam berinvestasi di waran ini.Bila
investor mempunyai valuasi saham BBNI kedepan berada pada harga wajar lebih besar dari
Rp 2.200 maka sebaiknya investor mengambil waran tersebut.Lalu misalkan valuasi dari
investor tersebut menunjukan bahwa harga wajar BBNI adalah berada lebih rendah dari Rp
2200, maka sebaiknya investor tidak mengambil waran tersebut.Untuk itulah analisa yang
cermat merupakan kunci sukses dalam berinvestasi di watan. Warrant adalah pemberian
jaminan hak kepada shareholder untuk membeli saham pada waktu tertentu atau periode yang
akan datang atas kecenderungan harga. Berdasarkan definisi diatas warrant dapat dikatakan
sebagai option atau call option, karena pemberian hak kepada shareholder untuk membeli
asset atau stock. warrant adalah satu-satunya perjanjian jumlah penjualan secara tertulis. Lagi
pula, warrant tertulis oleh issuer dalam pesanan untuk menjual saham, dimana option dapat
ditulis oleh seluruh pedagang pasar untuk menjual saham terkrmuka di bursa. Terakhir,
meskipun warrant dan option adalah alat-alat perdagangan di pasar, warrant biasanya
dikeluarkan
oleh
issuers. warrant dianggap
sebagai
produk cash
market,
karena
diperdagangkan seperti saham. Namun demikian, covered warrant memiliki beberapa
kesamaan karakteristik dengan derivatif, di antaranya adanya leverage dan memiliki nilai
yang tergantung pada harga underlying asset yang ditetapkan.Terdapat dua jenis waran,
yaitu equity warrant dancovered warrant. Equity warrant memberikan hakkepada pemiliknya
atas saham Emiten atau Perusahaan Publik pada harga yang telah ditentukan oleh Emiten atau
Perusahaan Publik yang bersangkutan.
Waran adalah hak bukan kewajiban jadi investor boleh saj tidak meneksekusi hak ini
umumnya investor akan mengeksekusi waran apabila harga eksekusi waran ada dibawah
harga pasar. Jika investor tidak memiliki dana untuk mengeksekusi waran tersebut atau tidak
tertarik untuk meneksekusi investor dapat menjual waran tersebut di bursa efek. Waran yang
diperjual belikan di bursa saham dapat kita kenali dari kode W yang ada di belakang kode
saham.
Masa hidup waran enam bulan atau lebih.Masa hidup waran di mulai dari tanggal
waran tersebut dicatatkan di bursa efek sampai tanggal terakhir penembusan (redemption)
waran. Naik turn harga waran pada umumnya akan dipengaruhi juga oleh turun naiknya
harga saham.
Iklan
2. Manfaat Investasi Pada Waran
A.
Pemilik waran memiliki hak untuk membeli saham baru perusahaan dengan harga
yang lebih rendah dari harga saham tersebut dipasar dengan harga yang lebih rendah dari
harga saham tersebut di Pasar Sekunder dengan cara menukarkan waran yang dimilikinya
ketika harga saham perusahaan tersebut melebihi harga pelaksanaan.
Contoh : Jika seorang investor membeli waran pada harga Rp.200.00 per lembar dengan
harga pelaksanaan Rp.1.500,00 dan pada tanggal pelaksanaan, harga saham perusahaan
meningkat menjadi Rp.1.800,00 per saham, maka ia akan membeli saham perusahaan
tersebut dengan harga hanya Rp. 1.700,00 (Rp.1.500,00 + Rp.200,00). Jika ia langsung
membeli saham perusahaan tersebut di Pasar Sekunder, ia harus mengeluarkan Rp.1.800,00
per saham.
B.
Apabila waran diperdagangkan di Bursa, maka pemilik waran mempunyai
kesempatan untuk memperoleh keuntungan (capital gain) yaitu apabila harga jual waran
tersebut lebih besar dari pada harga beli.
Resiko Investasi pada Waran
A.
Jika harga saham pada periode pelaksanaan (exercise period) jatuh dan menjadi lebih
rendah dari harga pelaksanaannya. investor tidak akan menukarkan waran yang dimilikinya
dengan saham perusahaan sehingga ia akan mengalami kerugian sebesar harga beli waran
tersebut.
Contoh : Jika seorang investor membeli waran di pasar sekunder dengan harga Rp.200,00
serta harga pelaksanaan Rp.1.500,00. Pada tanggal pelaksanaan, harga saham perusahaan
yang bersangkutan turun menjadi Rp.1.200,00. Jika hal tersebut terjadi, maka investor tidak
mengeluarkan Rp.1.700,00 yaitu (Rp.1.500,00 harga pelaksanaan +Rp.200,00 harga waran).
Jika ia tidak menukarkan waran yang dimilikinya maka kerugian yang ditanggung hanya
Rp.200,00 yaitu sebesar harga beli waran tersebut.
B.
Karena sifat waran hampir sama dengan saham dan dapat diperdagangkan di bursa,
maka pemilik waran juga dapat mengalami kerugian (capital loss) jika harga beli waran lebih
tinggi daripada harga jualnya.
Kelemahan Waran
Sayang, waran tidak menawarkan dividen, dan tidak mempunyai hak suara pada
perusahaan publik karena pemiliknya bukan pemegang saham perseroan. Periode
perdagangan waran lebih lama daripada bukti right, yaitu 3 tahun sampai 5 tahun.
Resiko Memiliki Waran
1. Jika harga saham pada periode pelaksanaan (exercise period) jatuh dan menjadi lebih
rendah daripada harga pelaksanaannya, investor tidak akan menukarkan waran yang
dimilikinya dengan saham perusahaan, sehingga ia akan mengalami kerugian atas
harga beli waran tersebut.
Contoh Kasus
Seorang investor membeli waran di Pasar Sekunder dengan harga Rp200,00 serta harga
pelaksanaan Rp1.500,00. Pada tanggal pelaksanaan, harga saham perusahaan yang
bersangkutan turun menjadi Rp1.200,00. Pada saat itu investor tidak akan
menukarkan waran yang dimilikinya karena ia harus mengeluarkan Rp1.700,00
(Rp1.500,00 harga pelaksanaan + Rp200,00 harga waran). Jika ia tidak menukarkan
waran yang dimilikinya maka kerugian yang ditanggung hanya Rp200,00; yaitu harga
beli waran tersebut.
2. Karena sifat waran hampir sama dengan saham dan dapat diperdagangkan di bursa,
maka pemilik waran juga dapat mengalami kerugian (capital loss) jika harga beli
waran lebih tinggi daripadaharga jualnya.
Karakteristik Warrant
1.
Exercise price (X)
Exercise price adalah harga yang telah tertera pada warrant. Pemegang warrant dapat
membeli sejumlah lembar saham pada harga ini. Seperti telah dibahas pada teori option,
pemegang warrant hanya akan menggunakan hak-nya jika harga saham di pasar (S) lebih
tinggi dari exercise price (X). pada dasarnya hanya ada satu exercise price pada suatu
warrant. Namun demikian, ada juga warrant yang memiliki exercise price yang semakin
tinggi (stpped exercise price). Misalnya, untuk warrant dengan maturity 10 tahun untuk 5
tahun pertama exercise price-nya adalah 10.000,- dan untuk 5 tahun kedua exercise price-nya
naik menjadi Rp. 15.000,- stepped-up exercise price ini digunakan untuk mendorong pemilik
warrant untuk segera menukarkan warantnya dengan saham jika nilai perusahaan meningkat
dan diperkirakan akan terus meningkat.
3.
Expiration Date
Meskipun ada beberapa warrant yang tidak memiliki batas usia, pada umumnya
warrant memiliki tanggal jatuh tempo. Misalnya warrant dengan usia 10 tahun, pemegang
warrant ini hanya memiliki hak membeli saham pada harga yang telah ditetapkan selama 10
tahun. Jika selama 10 tahun tersebut harga saham (S) tidak pernah melebihi exercise price
(X), pemegang warrant tidak akan pernah menikmati keuntungan dari exercise warrant.
Seperti halnya stpped-up exercise price, expiration date juga merupakan alat bagi perusahaan
penerbit warrant untuk memaksa pemegang warrant melakukan exercise. Misalnya sehari
menjelang expiration date harga sahamlebih tinggi dari exercise price, pemegang warrant
tidak punya pilihan lain kecuali segera menggunakan haknya untuk memperoleh keuntungan
yang lebih besar dari kenaikan harga saham yang lebih tinggi lagi.
4.
Detachability
Meski dijual bersama obligasi atau sekuritas lainya (attached), warrant dapat diperjual
belikan secara terpisah dari sekuritas tersebut. Jadi pemodal memiliki alternative untuk
menjual warrant sendiri, obligasi sendiri, atau kombinasi keduanya. Non-attachable warrant
adalah warrant yang tidak dapat dijual secara terpisah. Warrant semacam ini hanya dapat
dipisahkan dari sekuritas induk jika warrant diexcercise (ditukar dengan saham).
5.
Exercise ratio
Exercise ratio menyatakan berapa lembar saham yang dapat dibeli pada exercise price
untuk satu lembar warrant. Misalnya, exercise ratio 2 berarti 1 warant dapat digunakan untuk
membeli 2 lembar saham pada exercise price.
3. Konvertibel
Surat berharga konvertibel (convertible securities) adalah obligasi atau saham
preferen atau penerbitan hutang yang dapat ditukarkan dengan sejumlah lembar saham biasa
sesuai dengan keinginan pemiliknya. Salah satu ciri terpenting adalah berapa banyak saham
yang akan diterima oleh pemilik konvertibel jika ia memutuskan akan menukarkan miliknya.
Ciri ini didefinisikan sebagai rasio konversi (conversion ratio) dan ia memberikan hak kepada
pemilik konvertibel untuk menukarkan surab berharga dengan sejumlah saham yang
ditetapkan. Berkaitan dengan ratio konfersi adalah harga konversi (conversion price), yaitu
harga efektif yang dibayarkan untuk saham biasa pada waktu konfersi dilakukan. Jadi, pada
dasarnya konvertibel sama dengan obligasi yang disertai warrant.
Harga konvertibel ditetapkan pada waktu ditetapkan rencana penerbitan obligasi
konvertibel.
Rumus:
Harga konversi = Nilai pari obligasi
Saham yang diterima
Faktor lain yang bisa menyebabkan perubahan harga dan rasio konversi adalah
klausal yang melindungi konvertibel dari pengurangan nilai saham, karena karena adanya
pemecahan saham, deviden saham, dan penjualan saham biasa dibawah harga normal.
Kalusal seperti ini merupakan ciri baku dari hampir semua konvertibel.
Beberapa Karakteristik dan Sifat Convertible security:
 Rasio konversi
Banyaknya lembar saham biasa yang dapat ditukarkan denga Convertible security seperti
pada awal penerbitan. Pada sejumlah penerbitan, Rasio konversi ini dinyatakan secara
langsung.
 Rasio konversi
Ø Nilai konversi
Nilai konversi adalah total nilai pasar untuk saham biasa yang dapat ditukarkan
dengan Convertible security.
Nilai konversi = rasio konversi X nilai pasar per lembar saham biasa
Ø Nilai sekuritas
Nilai sekuritas ( nilai obligasi, sebutan yanng lazim) Convertible security adalah
harga Convertible itu bila tidak ada sifat-sifat konversinya. Ini dihitung dengan menetukan
tingkat pengembalian yang diinginkan penerbitan lurus ( tidak bisa dikonversikan ) dengan
kualitas yang sama dan menentukan nilai suku bunga sekarang dan pembayaran pokok
hutang pada tingkat pengembalian ini. Maka, entah apapun yang terjadi pada nilai saham
biasa perusahaan itu, nilai terendah dengan mana Convertible itu bisa turun haruslah nilainya
sebagai straight bond atau saham preferen.
Ø Periode konversi
Periode selama konversi itu bisa ditukarkann dengan saham biasa di batasi. Kerap kali
konversi tidak diperkenankan sampai sekian tahun berlalu, atau dibatasi dengan tanggal
berakhir penukaran. Namun masih ada Convertible yang bisa ditukarkan kapan saja
sepanjang umur mereka. Dalam kasus manapun, peiode konversi ditentukan ketika pertama
kali diterbitkan.
Ø Premium konversi
Yakni perbedaan antara harga pasar Convertible dengan yang lebih tinggi antara nilai
sekuritas dan nilai konversinnya. Dimana didefinisikan sebagai:
Premuim konversi = harga pasar Convertible itu X yang lebih tinggi dari nilai sekuritas
dan nilai konversi.
Alasan utama memilih menerbitkan Convertible dan bukannya hutang langsung,
saham preferen, atau saham biasa adalah bahwa suku bunga pada Convertible tidak peduli
terhadap tingkat resiko perusahaan penerbitnya.
Daftar pustaka
http://www.artikelsiana.com/2014/12/pengertian-manfaat-resiko-waran.html
https://eijiho.wordpress.com/2011/02/23/pengertian-warrant/
http://www.pelajaranku.net/2016/11/Pengertian-Waran-Manfaat-Kelemahan-dan-ResikoMemiliki-Waran.html
http://managementgangstar.blogspot.co.id/2016/06/makalah-manajemen-keuangan-babx.html
http://boardcreations.blogspot.co.id/2014/11/pengertian-obligasi-saham-dan-warrant.html
http://arumii.blogspot.co.id/2014/03/convertible-securities.html
Download