BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Konsumsi

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Konsumsi makanan dengan kandungan lemak tinggi secara terus –
menerus dapat menyebabkan peningkatan kadar lipid di atas kisaran normal, yang
disebut hiperlipidemia. Di Indonesia, makanan yang sering dikonsumsi adalah
berbagai jenis gorengan, yang sering juga dimasak menggunakan jelantah.
Jelantah adalah minyak goreng yang telah digunakan secara berulang – ulang
hingga sifat fisik dan kimianya berubah. Pada saat pemanasan berulang ini terjadi
pengikatan peroksida pada rantai karbon, sehingga apabila mengkonsumsi
makanan yang mengandung jelantah akan menimbulkan stres oksidatif yang dapat
memicu penyakit misalnya kanker, arterosklerosis, dan lain – lain (Siswantika dkk,
2013). Stres oksidatif adalah suatu kondisi ketika jumlah radikal bebas lebih
banyak dibanding antioksidan dalam tubuh. Keadaan tersebut dapat diatasi dengan
mengkonsumsi makanan yang mengandung antioksidan tinggi, misalnya alga.
Hiperlipidemia
merupakan
suatu
keadaan
yang
ditandai
dengan
peningkatan kadar kolesterol atau trigliserida atau kombinasi keduanya di dalam
darah melebihi batas normal, disebabkan oleh pola hidup tidak sehat misalnya
mengonsumsi makanan yang tinggi kadar lemaknya atau makanan yang
mengandung radikal bebas. Hiperlipidemia dapat menyebabkan aterosklerosis,
yakni pengerasan pada dinding arteri yang disebabkan oleh endapan lemak,
trombosit, dan makrofag di tunika intima. Adanya endapan ini menyebabkan
lumen arteri menjadi lebih sempit dan tekanan darah menjadi lebih tinggi,
keadaan ini dapat berakibat terjadinya stroke. Peningkatan kadar kolesterol total,
trigliserida, dan LDL serum merupakan indikator pembentukan plak aterosklerosis
pada pembuluh darah, sedangkan peningkatan kadar HDL serum diketahui
menghambat pembentukan aterosklerosis pada pembuluh darah (Borai, et.al.,
2015).
1
Di Indonesia, dapat ditemukan total 555 spesies makroalga. Namun, hanya
sekitar 21 jenis yang telah dimanfaatkan oleh masyarakat dan mempunyai nilai
ekonomis (Kusuma, 2004). Berbagai jenis makroalga yang ada dikelompokkan
menjadi 3 kelas, yaitu Chlorophyta (alga hijau), Phaeophyta (alga coklat) dan
Rhodophyta (alga merah). Di Indonesia alga coklat yang umum dijumpai berasal
dari genera Sargassum, Turbinaria, Dictyota dan Padina (Sumich, 1992).
Sargassum spp. merupakan alga coklat yang dimanfaatkan oleh sebagian
masyarakat sebagai bahan makanan, pakan ternak, pupuk, dan obat. Sargassum
mengandung beberapa jenis polisakarida sulfat diantaranya alginat, fucan dan
fucoidan (Kraan, 2012). Polisakarida tersebut diketahui mempunyai aktivitas
antioksidan yang tinggi. Penghambatan radikal bebas dapat dilakukan dengan cara
mengkonsumsi makanan yang mengandung antioksidan dan kaya akan serat
misalnya Sargassum spp. Pada penelitian ini akan dikaji pengaruh Sargassum spp.
terhadap profil lipid darah tikus putih yang diinduksi hiperlipidemia
menggunakan jelantah.
B. Permasalahan
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, permasalahan yang
muncul adalah sebagai berikut.
1. Bagaimana profil lipid serum darah tikus putih (Rattus norvegicus
Berkenhout 1769) yang telah diinduksi hiperlipidemia menggunakan
jelantah dan perlakuan jus Sargassum spp. ?
2. Bagaimana struktur histologis dinding aorta tikus putih (Rattus norvegicus
Berkenhout 1769) yang telah diinduksi hiperlipidemia menggunakan
jelantah dan perlakuan jus Sargassum spp. ?
C. Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk :
1. Mengkaji profil lipid serum darah tikus putih (Rattus norvegicus
Berkenhout 1769) yang telah diinduksi hiperlipidemia menggunakan
jelantah dan perlakuan jus Sargassum spp. ?
2
2. Mengkaji struktur histologis dinding aorta tikus putih (Rattus norvegicus
Berkenhout 1769) yang telah diinduksi hiperlipidemia menggunakan
jelantah dan perlakuan jus Sargassum spp. ?
D. Manfaat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai
profil lipid serum darah dan struktur histologis dinding aorta tikus putih (Rattus
norvegicus Berkenhout 1769) yang telah diinduksi hiperlipidemia menggunakan
jelantah dan perlakuan jus Sargassum spp. sehingga dapat dilanjutkan ke
pengujian klinis agar dapat diterapkan pada manusia.
3
Download