BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Persaingan usaha di Indonesia yang semakin ketat saat ini mendorong banyak
perusahaan untuk meningkatkan kinerjanya agar mampu mempertahankan
kelangsungan usahanya. Ketatnya persaingan usaha tersebut dapat dilihat dengan
bertambahnya jumlah perusahaan yang go public menurut Indonesian Stock
Exchange dari 462 perusahaan di tahun 2012 menjadi 468 perusahaan di tahun
2013 (www.idx.go.id). Berbagai upaya dapat dilakukan perusahaan untuk
meningkatkan kinerja seperti memperbaiki mutu dari sumber daya manusia,
meningkatkan kualitas dari barang atau jasa yang dihasilkan perusahaan, serta
melakukan perluasan usaha.
Agar perusahaan mampu bersaing, maka perusahaan membutuhkan dana
agar dapat melakukan berbagai usaha untuk meningkatkan kinerjanya. Dana yang
didapatkan bisa melalui pinjaman bank, penerbitan obligasi, dan penerbitan saham
di pasar modal. Dalam penelitian ini menekankan pada penerbitan saham di pasar
modal, alasannya karena dengan menerbitkan saham dipasar modal maka
perusahaan akan memperoleh dana dari publik sehingga jumlah dana yang
diperoleh kemungkinan lebih besar daripada meminjam uang di bank.
Berdasarkan risikonya dari sudut pandang investor, perusahaan yang terdaftar di
pasar modal memiliki risiko yang lebih kecil karena pasar modal memiliki
regulasi atau aturan yang mewajibkan perusahaan untuk menyampaikan laporan
1
keuangannya kepada publik. Setiap emiten atau perusahaan publik yang
pernyataan pendaftarannya telah menjadi efektif wajib menyampaikan laporan
tahunan kepada Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan selambatlambatnya 4 bulan setelah tahun buku berakhir (BapepamLk, X.K.6). Dengan
kewajiban perusahaan menyampaikan laporan keuangan tersebut maka investor
dapat mengetahui bagaimana kinerja keuangan dari perusahaan yang akan
diinvestasikannya. Investor ingin agar dana yang ditanamkannya dapat
memberikan pengembalian atau return, bentuk pengembalian saham bisa berupa
capital gain atau dividen.
Capital gain adalah keuntungan yang diperoleh investor dari selisih harga
jual beli saham, untuk investor yang ingin mendapatkan pengembalian jangka
pendek maka capital gain merupakan salah satu keuntungan yang bisa
dimanfaatkan mengingat harga saham beberapa perusahaan cenderung fluktuatif.
Sedangkan dividen adalah pembagian keuntungan kepada pemilik saham
berdasarkan laba yang diperoleh perusahaan dan jumlah kepemilikan saham pada
perusahaan tersebut.
Perusahaan yang menerbitkan saham dapat memperoleh dana sesuai
dengan kebutuhan sehingga perusahaan mampu membiayai operasionalnya
dengan baik dan juga mampu meningkatkan kinerja usahanya. Seiring
peningkatan laba perusahaan maka dividen yang diberikan perusahaan kepada
pemilik saham mungkin akan meningkat, dengan adanya peningkatan dividen
yang diberikan perusahaan dapat menarik para investor untuk menanamkan
sahamnya pada perusahaan. Semakin banyak investor yang tertarik dengan saham
2
perusahaan tersebut maka permintaan akan saham perusahaan juga akan
meningkat. Sesuai dengan hukum supply dan demand, maka ketika permintaan
akan saham suatu perusahaan meningkat maka harga saham tersebut juga akan
meningkat.
Dalam melakukan investasi di pasar modal para analis dan investor dapat
melakukan berbagai analisis investasi, secara garis besar analisis investasi dapat
dibedakan menjadi dua analisis yaitu analisis teknikal dan analisis fundamental.
Analisis teknikal merupakan upaya untuk memperkirakan harga saham dengan
mengamati perubahan harga saham tersebut di waktu lampau. Sedangkan analisis
fundamental merupakan teknik analisis saham yang mempelajari tentang
keuangan mendasar dan fakta ekonomi dari perusahaan sebagai langkah penilaian
nilai saham perusahaan. Analisis fundamental berdasarkan kepercayaan bahwa
nilai suatu saham sangat dipengaruhi oleh kinerja perusahaan yang menerbitkan
saham tersebut. Analisis fundamental mencoba memprediksikan harga saham di
masa yang akan datang dengan melakukan estimasi nilai faktor-faktor
fundamental yang mempengaruhi harga saham di masa yang akan datang dan
menerapkan hubungan variabel-variabel tersebut sehingga dapat diperoleh
perkiraan harga saham. Jika prospek suatu perusahaan publik sangat kuat dan
baik, maka harga saham perusahaan tersebut diperkirakan meningkat pula
(www.idx.co.id).
Harga saham dianggap sebagai suatu nilai yang penting karena harga saham
dapat memberikan gambaran yang objektif tentang nilai investasi pada sebuah
perusahaan, sehingga harga saham juga akan mencerminkan bagaimana kinerja
3
keuangan perusahaan berpengaruh terhadap anggapan dari pihak investor mengenai
kondisi keuangan perusahaan. Namun dalam kondisi tertentu harga saham tidak
selalu mencerminkan pergerakan kinerja keuangan emiten, hal ini disebabkan karena
adanya faktor teknis yang juga dapat mempengaruhi harga saham seperti adanya
merger/akuisisi pada perusahaan tertentu, kondisi ekonomi makro seperti inflasi dan
deflasi serta situasi politik dan keamanan.
Faktor yang berpengaruh terhadap aktivitas yang terdapat di pasar saham
yang selanjutnya menyebabkan kenaikan dan penurunan jumlah permintaan dan
penawaran saham pada bursa saham dan efeknya berdampak pada perubahan
harga saham, informasi keuangan yang terdapat dalam laporan keuangan meliputi
neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal dan laporan arus kas yang
dapat dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan ekonomi, karena informasi
ini menunjukkan prestasi perusahaan pada periode tersebut. Investor dalam
menilai manajemen suatu perusahaan dapat dilihat dari laporan keuangan yang
diterbitkan
setiap
tahunnya.
Dikarenakan
laporan
keuangan
perusahaan
merupakan informasi pokok yang diperlukan oleh pihak eksternal dan internal
dalam melihat perkembangan suatu perusahaan serta keuntungan yang diperoleh
dalam satu periode tertentu.
Rasio profitabilitas, solvency dan market ratio sebagai salah satu bentuk
analisis fundamental yang harus diperhatikan oleh investor. Salah satu alat yang
bisa digunakan untuk menghitung rasio profitabilitas adalah dengan menggunakan
rasio Return on Asset (ROA), ROA digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan net income dengan menggunakan total aktiva
yang ada. Nilai ROA dapat dihitung dengan membagi net income perusahaan
4
dengan total asset, sehingga apabila nilai ROA naik maka berarti net income
perusahaan juga semakin besar dibandingkan dengan jumlah asset yang dimiliki,
dengan semakin besarnya net income perusahaan menandakan perusahaan mampu
menjalankan operasionalnya dengan baik dan investor akan tertarik dengan
perusahaan yang labanya tinggi karena kemungkinan investor akan memperoleh
dividen. Dengan semakin banyaknya investor yang tertarik maka jumlah
permintaan saham perusahaan pun akan meningkat, hal ini mengakibatkan harga
saham perusahaan pun meningkat. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
Husaini (2012) ditemukan bahwa rasio ROA memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap harga saham.
Selain perhitungan ROA, alat perhitungan rasio profitabilitas yang lain
adalah dengan menggunakan perhitungan Return on Equity (ROE), ROE
digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan memperoleh net income dari
total equity yang dimiliki. Nilai ROE dapat dihitung dengan membagi net income
dengan total equity sehingga apabila nilai ROE naik maka nilai net income
perusahaan juga meningkat, dengan meningkatnya net income terhadap total
equity maka menandakan modal pemegang saham dapat dikelola dengan baik oleh
perusahaan sehingga investor percaya dan tertarik untuk menanamkan modalnya
pada
perusahaan
tersebut
dengan
peningkatan
net
income
perusahaan
memungkinan investor untuk memperoleh dividen. Dengan semakin banyaknya
investor yang tertarik maka jumlah permintaan saham perusahaan pun akan
meningkat, hal ini mengakibatkan harga saham perusahaan pun meningkat.
Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Husaini (2012) menemukan bahwa
5
Return on Equity berpengaruh signifikan terhadap harga saham, penelitian ini
sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hutami (2012) yang menemukan
bahwa ROE memiliki pengaruh positif terhadap harga saham.
Earning Per Share (EPS) juga merupakan salah satu alat yang dapat
digunakan untuk menganalisis kenaikan harga saham suatu perusahaan, EPS
menggambarkan pendapatan tiap lembar saham yang dimiliki perusahaan. Nilai
EPS dapat dihitung dengan membagi net income dengan jumlah lembar saham
yang dimiliki perusahaan. Apabila nilai EPS naik berarti nilai net income
perusahaan juga meningkat sehingga laba dari tiap lembar saham yang dimiliki
juga naik, dengan kenaikan laba perusahaan dan juga keuntungan per lembar
saham akan membuat investor tertarik dengan perusahaan tersebut sehingga
permintaan dari investor juga akan semakin banyak, hal ini membuat harga saham
perusahaan tersebut juga meningkat. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
Husaini (2012) menemukan bahwa Earning Per Share berpengaruh signifikan
terhadap harga saham.
Dilihat dari kemampuan perusahaan membayar hutang-hutangnya maka
alat lain yang bisa digunakan adalah rasio Debt to Equity (DER) dimana DER
mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajibannya dengan modal yang
dimiliki perusahaan tersebut. Nilai DER dapat dihitung dengan membagi jumlah
total hutang dengan jumlah total equity. Apabila nilai DER turun berarti total
hutang yang dimiliki perusahaan nilainya lebih kecil dari total equity perusahaan.
Perusahaan harus memenuhi kewajiban kepada kreditor terlebih dahulu baru
kepada pemegang saham, jika DER nilainya rendah yang berarti total hutangnya
6
lebih kecil, sehingga kewajiban perusahaan kepada kreditor lebih kecil. Jika
kewajiban perusahaan kepada kreditor lebih kecil maka kas yang tersedia yang
dimiliki perusahaan dapat diberikan kepada pemegang saham dalam bentuk
dividen, sehingga para investor tertarik untuk menginvestasikan dana pada saham
perusahaan tersebut. Karena banyaknya investor yang tertarik mengakibatkan
permintaan akan saham perusahaan tersebut meningkat, sehingga harga saham
perusahaan tersebut juga meningkat. Penelitian Stella (2009) menemukan bahwa
DER berpengaruh negatif terhadap harga saham.
Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Husaini (2012),
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah:
1. Dalam penelitian ini ditambahkan satu variabel independen yaitu Debt to
Equity Ratio (DER) berdasarkan penelitian Stella (2009), dimana pada
penelitian sebelumnya terdapat empat variabel independen yaitu Return on
Asset (ROA), Return on Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM), dan
Earning Per Share (EPS). Selain itu pada penelitian ini juga menghilangkan
satu variabel independen, yaitu Net Profit Margin (NPM) yang dalam
penelitian Husaini (2012) disertakan, dikarenakan pada penelitian tersebut
NPM tidak memiliki pengaruh yang signifikan.
2.
Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang
terdaftar di LQ 45 tahun 2010-2012, pada penelitian Husaini (2012)
menggunakan objek penelitian berupa perusahaan food and beverage yang
terdaftar di BEI periode 2006-2009.
7
Berdasarkan latar belakang yang sudah dikemukakan sebelumnya maka
penelitian ini diberi judul “ Analisis Pengaruh Return on Asset (ROA), Return on
Equity (ROE), Earning Per Share (EPS) dan Debt to Equity Ratio (DER)
Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di LQ 45 Tahun 2010 2012”.
B. Batasan Masalah
Penelitian ini membahas tentang pengaruh Return on Asset (ROA), Return
on Equity (ROE), Earning Per Share (EPS) dan Debt to Equity Ratio (DER)
terhadap harga saham. Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah perusahaan yang terdaftar di LQ45 tahun 2010 - 2012
C. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah Return on Asset (ROA) berpengaruh terhadap harga saham?
2. Apakah Return on Equity(ROE) berpengaruh terhadap harga saham?
3. Apakah Earning Per Share (EPS) berpengaruh terhadap harga saham?
4. Apakah Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh terhadap harga saham?
5. Apakah Return on Asset (ROA), Return on Equity (ROE), Earning Per Share
(EPS) dan Debt to Equity Ratio (DER) secara simultan berpengaruh terhadap
harga saham?
D. Tujuan penelitian
8
Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan secara empiris:
1. Pengaruh Return on Assets (ROA) terhadap harga saham.
2. Pengaruh Return on Equity (ROE) terhadap harga saham.
3. Pengaruh Earning Per Share (EPS) terhadap harga saham.
4. Pengaruh Debt to Equity (DER) terhadap harga saham.
5. Pengaruh Return on Asset (ROA), Return on Equity (ROE), Earning Per Share
(EPS) dan Debt to Equity Ratio (DER) secara simultan terhadap harga saham.
E. Manfaat penelitian
Penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat sebagai berikut:
1. Bagi peneliti, untuk memperdalam pengetahuan dan mengembangkan wawasan
tentang pengaruh Return on Asset (ROA), Return on Equity (ROE), Earning
Per Share (EPS) dan Debt to Equity Ratio (DER) terhadap harga saham.
2. Bagi Civitas akademika, diharapkan dapat menjadi literatur untuk penelitian
lebih lanjut dalam menambah ilmu pengetahuan dan mengembangkan
wawasan tentang pengaruh Return on Asset (ROA), Return on Equity (ROE),
Earning Per Share (EPS) dan Debt to Equity Ratio (DER) terhadap harga
saham.
3. Bagi Investor, diharapkan dapat membantu investor dalam memahami
pengaruh Return on Asset (ROA), Return on Equity (ROE), Earning Per Share
(EPS) dan Debt to Equity Ratio (DER) terhadap harga saham agar dapat
menentukan keputusan investasi.
9
4. Bagi Perusahaan, diharapkan dapat membantu perusahaan dalam menyikapi
fenomena aktivitas pasar modal terutama aktivitas perdagangan saham.
F. Sistematika Penulisan
Pembahasan dalam skripsi ini di bagi menjadi lima bab, yaitu:
BAB I
PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang masalah penelitian, batasan
masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,
dan sistematika penulisan.
BAB II
TELAAH LITERATUR
Bab ini berisi tentang penjelasan dan pembahasan secara terperinci
tentang Return On Asset, Return on Equity, Earning Per Share,
Debt To Equity Ratio dan perumusan hipotesis yang akan diuji.
BAB III
METODE PENELITIAN
Bab ini berisi tentang gambaran umum objek penelitian, metode
penelitian, penjabaran mengenai variabel penelitian, teknik
pengambilan sampel, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis
yang digunakan untuk pengujian hipotesis.
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi tentang deskripsi penelitian berdasarkan data-data
yang telah dikumpulkan, pengujian dan analisis hipotesis, serta
pembahasan hasil penelitian
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
10
Bab ini berisi simpulan, keterbatasan, dan saran yang didasarkan
pada penelitian yang telah dilakukan.
11
Download