55 3 KERANGKA PEMIKIRAN Pulau kecil

advertisement
55
3 KERANGKA PEMIKIRAN
Pulau kecil merupakan habitat yang terisolasi dari habitat lain.
Keterisolasian suatu pulau akan menambah keanekaragaman organisme yang
hidup di pulau tersebut dan membentuk kehidupan yang unik di pulau tersebut.
Pulau kecil juga mempunyai lingkungan yang khusus dengan proporsi spesies
endemik yang tinggi bila dibandingkan dengan pulau kontinen. Dari segi sosial
budaya, masyarakat pulau kecil mempunyai sos ial budaya yang berbeda dengan
pulau kontinen dan daratan.
Penelitian dilakukan untuk mengetahui bentuk pengelolaan pulau-pulau
kecil dan alternatif pengembangannya berdasarkan subsistem ekologi, ekonomi
dan sosial budaya, kelembagaan serta tingkat kerentanan sumberdaya yang
terdapat di wilayah penelitian yang mengacu pada analisis kerentanan sumberdaya
pulau-pulau kecil di Kecamatan Liukang Tupabbiring, Kabupaten Pangkajene
Kepulauan. Analisis kesesuaian lahan pemanfaatan yang disesuaikan dari depth
interview masyarakat pengguna lahan, daya dukung pemanfaatan sumberdaya
dengan menghitung ecological footprint wilayah dan optimasi pemanfaatan
sumberdaya. Selanjutnya strategi pengembangan pulau-pulau kecil yang ada
dilakukan dengan pendekatan sistem dinamik.
Penelitian bersifat
eksplorasi
(exploration
studies)
dan deskriptif
(descriptive studies). Bersifat eksplorasi digunakan untuk mengetahui tingkat
kerentanan pulau dalam penentuan sistem zonasi pengelolaan pulau-pulau kecil di
Kecamatan Liukang Tupabbiring, Kabupaten Pangkajene Kepulauan, sedangkan
bersifat deskriptif karena penelitian ini menelaah dan menguraikan sifat-sifat
karakteristik kawasan baik kondisi, potensi, permasalahan serta kaitan dengan
kebijakan pemerintah terhadap pemanfaatan kepulauan di Kecamatan Liukang
Tupabbiring yang dapat mereko mendasika n upa ya- upaya pemberdayaan wilayah
secara berkelanjutan dan pelestarian ekosistemnya.
Kerangka pikir penelitian ini diawali dengan kondisi pulau-pulau kecil yang
secara ekologi dan fisis, memiliki sumberdaya alam daratan (terestrial) yang
terbatas, area tangkapan air terbatas dan mempunyai lingk ungan yang khusus
56
dengan proporsi spesies endemik yang tinggi bila dibandingkan dengan pulau
kontinen. Selain itu faktor jarak yang jauh dan sumberdaya manusia yang sangat
terbatas, membuat kondisi pulau kecil dan habitatnya semakin terisolasi.
Keterisolasian pulau kecil dengan faktor- faktor yang tercakup didalamnya
membuat pulau kecil menjadi rentan (vulnerable).
Kerentanan pulau kecil pada penelitian yang berlokasi di pulau-pulau kecil,
khususnya di Kecamatan Liukang Tupabbiring didasari oleh kondisi potensi
sumberdaya alam yang melimpah dengan pemanfaatan yang cenderung destruktif
dan tidak didasari oleh pengetahuan daya dukung dan keberlanjutan (renewable)
sumberdaya dimasa mendatang. Hal ini terjadi karena pengguna sumberdaya
memiliki kemampuan pengetahuan, keterampilan dan pilihan pekerjaan yang
terbatas. Selain itu, pulau-pulau kecil yang menjadi lokasi penelitian telah
mengalami kerusakan ekosistem.
Masalah penelitian ini mencakup pengelolaan pulau-pulau kecil yang
berkelanjutan berdasarkan kerentanan wilayah. Secara rinci masalah penelitian ini
adalah (1) faktor-faktor apa yang berpengaruh pada pengelolaan sumberdaya
secara ekologi, fisik dan secara sosial yang menyebabkan pulau-pulau tersebut
menjadi rentan? (2) berapa besar tingkat pemanfaatan dan kelayakan sumberdaya
yang ada di pulau-pulau kecil dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat? (3)
bagaimana kondisi sumberdaya yang dimanfaatkan? (4) ba gaimana daya dukung
sumberdaya yang terdapat di pulau tersebut? (5) bagaimana pengelolaan
sumberdaya pulau-pulau kecil secara berkelanjutan.
Penelitian dilakukan untuk mengetahui bentuk pengelolaan pulau kecil dan
alternatif pengembangannya dari pemanfaatan sumberdaya yang menjadi prioritas
dan dapat menimbulkan kerentanan wilayah di Kecamatan Liukang Tupabbiring,
Kabupaten Pangkajene Kepulauan berdasarkan pendekatan sistem yang mengacu
pada tingkat kerentanan wilayah dan sumberdaya, analisis finansial usaha
pemanfaatan sumberdaya dan analisa ekonomi sumberdaya di pulau, analisis
kesesuaian lahan pemanfaatan, dan daya dukung lingkungan. Secara garis besar
kerangka pikir penelitian dapat dilihat pada Gambar 9.
57
Input yang dimasukkan pada penelitian ini adalah kajian pengelolaan di
Kecamatan Liukang Tupabbiring, Kabupaten Pangkajene Kepulauan pada saat
dilakukan penelitian (kondisi eksisting), berdasarkan kondisi sumberdaya alam,
sumberdaya manusia, kondisi geografis wilayah, jumlah lahan yang digunakan,
teknologi pemanfaatan, kelayakan usaha pemanfaatan sumberdaya serta prasarana
dan sarana wilayah.
Pemanfaatan sumberdaya yang ada meliputi kegiatan penangkapan ikan
terkait dengan kegiatan pariwisata. Dalam upaya pengembangan dan pemanfaatan
sumberdaya alam, faktor kerentanan pulau kecil merupakan faktor yang paling
utama untuk diketahui dimana kerentanan sebagai kondisi-kondisi dan proses
fisik, sosial, ekonomi dan faktor lingkungan, akan menimbulkan kerentanan pada
sistem masyarakat dan menimbulkan ba haya. Faktor lingkungan meliputi
kerentanan penempatan dan lingkungan yang dibangun, yang dapat diwakili
melalui faktor lingkungan pulau-pulau kecil seperti lokasi, konstruksi bangunan
dan teknik untuk membangun infrastruktur. Di pulau-pulau kecil, faktor
lingkungan sangat berpengaruh terhadap kondisi ekosistem yang terdapat di
pulau-pulau kecil, yang saling terkait antara ekosistem satu dengan ekosistem
lainnya. Faktor lingkungan dan fisik pulau-pulau kecil meliputi pengurasan dan
penurunan sumber daya alami, kondisi ekosistem, kondisi kenaikan muka laut,
kondisi pasang surut, kondisi gelombang dan kemiringan pulau. Beberapa unsur
lain yang dapat mempengaruhi sifat kerentanan lingkungan adalah penggunaan
bahan berbahaya dan beracun, kurangnya udara bersih, air dan sanitasi yang
bentuknya tidak sesuai dengan manajemen limbah. Faktor ekonomi terkait dengan
isu kepadatan penduduk, keterpencilan wilayah, kemiskinan tingkat individu dan
masyarakat, ekonomi nasional, hutang, pinjaman, asuransi, dan berbagai faktor
ekonomi lainnya. Selanjutnya faktor daya dukung lahan sebagai batas ambang
banyaknya kehidupan atau kegiatan ekonomi, yang dapat didukung oleh suatu
lingkungan merupakan faktor yang harus dipe rtimba ngka n. Hal ini didasarkan
pada pemahaman bahwa sumberdaya alam dapat dimanfaatkan secara
berkelanjutan bila dikelola tanpa
melampaui daya dukung
lahan dan
lingkungannya serta kesesuaian lahan yang dapat dimanfaatkan. Daya dukung
58
lahan yang menjadi pertimbangan pengukuran adalah potensi lestari stok ikan
yang menjadi target penangkapan pada perikanan tangkap dan potensi kegiatan
wisata yang terdapat di pulau, kondisi transportasi pulau berkaitan dengan
pemanfaatan lahan dan kebutuhan primer sehari- hari. Prioritas adaptif kajian
dilakuka n dengan pe ndeka tan pengetahuan kondisi ekosistem yang stabil dan
terdapat di pulau-pulau kecil. Kajian pengelolaan pulau-pulau kecil terkait dengan
studi ke rentana n yang terjadi di pulau-pulau kecil, dianalisis dengan bantuan
pendapat stakeholders terkait yang dianggap paham dan mengerti situasi wilayah
kajian dengan bantuan analisis prospektif dengan faktor pengukur bioteknis,
lingkungan, ekonomi, sosial budaya dan kelembagaan yang terdapat di pulau yang
menjadi objek pe nelitian.
Kebijakan pengembangan di Kecamatan Liukang Tupabbiring, Kabupaten
Pangkajene Kepulauan dibuat berdasarkan kajian pengelolaan pulau-pulau kecil
dengan pendekatan sistem. Pendekatan sistem ada lah suatu pe ndekatan yang
melakukan studi tentang sistem dan atau organisasi dengan menggunakan azasazas ilmiah yang dapat menghasilkan suatu konsepsi atau model. Konsepsi dan
model tersebut dapat digunakan sebagai dasar kebijakan, perubahan struktur,
strategi dan taktik pe ngelolaan sistem tersebut.
Penelitian ini menggunakan kebijakan pengelolaan pulau-pulau kecil
dengan mengikutsertakan pendapat pemangku kepentingan (stakeholders).
Analisis yang digunakan adalah analisis Multi Criteria Decision Making
(MCDM) dan Prospectif Analysis. Parameter yang digunakan dalam analisis
MCDM didasarkan pada kerentanan pulau, kesesuaian lahan dan daya dukung
pulau-pulau kecil yang dikaji dan disesuaikan dengan pendapat stakeholders.
Sementara dalam analisis prospektif, dasar kajiannya menggunakan pendapat
stakeholders yang telah dirankingkan berdasarkan tingkat kepentingan dan tingkat
ketergantungan seluruh elemen faktor yang berpengaruh dalam pengelolaan
pulau-pulau kecil di Kecamatan Liukang Tupabbiring, Kabupaten Pangkajene
Kepulauan, Provinsi Sulawesi Selatan.
59
Sistem Sos ial Ekologi Pulau-Pulau Kecil di
Kecamatan Liukang Tupabbiring, Kabupa ten
Pangkep, Provinsi Sulawesi Selatan
Faktor Kesesuaian
Spasial
Faktor Kerentanan
Kerentanan Lingkungan
& Kerentanan Ekono mi
Kesesuaian Spasial Pemukiman,
Wisata Bahari dan Wisata Pantai
Kesesuaian Spasial berdasarkan
Kerentanan Pulau-pulau Kecil
Daya Dukung Su mberdaya
Pulau-Pu lau Kecil
Multi Kriteria Pengelolaan
Pulau-Pu lau Kecil
Model Pengelolaan Pulau -Pulau Kecil d i Kecamatan Liu kang
Tupabbiring, Kabupaten Pangkajene Kepulauan,
Provinsi Su lawesi Selatan
Gambar 9 Kerangka Pikir Penelitian
Download