I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Upaya untuk mendapatkan air yang bersih telah dirintis manusia sejak dahulu kala. Bahkan gambar di bawah ini adalah sketsa alat penjernihan air bangsa mesir dari zaman firaun (Jesperson, 2006)! Kini teknologi tentunya semakin canggih dan upaya mendapatkan air bersih seharusnya menjadi mudah. Namun dengan perkembangan industri, manusia dihadapkan dengan berbagai permasalahan baru dalam pengolahan air untuk mendapatkan air bersih. Gambar 1.1 Alat penjernihan air pada zaman firaun Salah satu problema yang kerap dihadapi air adalah limbah industri tekstil yang mengandung zat warna. Setiap tahun diproduksi sekitar 10000 jenis zat pewarna dengan berat 0,7 juta ton untuk berbagai keperluan industri (Preethi, 2006) Sifat yang mencolok dari air limbah tekstil adalah warna dari air limbah tersebut. Warna ini merupakan akibat dari hasil pencelupan atau pewarnaan. Di samping mencemari, zat warna dapat menghalangi masuknya sinar matahari ke dalam air sehingga mengganggu proses fotosintesis dari tumbuhan air dan kandungan oksigen dalam air menjadi sangat berkurang. Hal ini berakibat fatal terutama bagi makhlukmakhluk perairan (Dila, 1998). Banyak diantara zat warna ini telah diidentifikasi sebagai toksik bahkan karsenogenik (Preethi, 2006). Sedangkan karbon aktif diketahui mempunyai daya adsorpsi fisik terkuat dari seluruh materi adsorben yang dikenal manusia. Hal ini berkat luas permukaan yang sangat tinggi. Hanya satu gram karbon aktif mempunyai luas yang sama dengan dua lapangan tennis (Jesperson, 2006). Diharapkan karbon aktif ini dapat digunakan dalam mengatasi pencemaran akibat dari limbah industri tekstil ini. 1.2 Tujuan Penelitian Penentuan kapasitas penyerapan zat warna tekstil Cibacron Red oleh karbon aktif. 1.3 Ruang Lingkup Kajian Penyerapan zat warna dilakukan dengan penambahan karbon aktif granular pada larutan zat warna. Faktor yang mempengaruhi daya serap meliputi konsentrasi zat warna, konsentrasi asam HCl serta waktu penyerapan. Untuk mendapatkan daya serap maksimum karbon aktif maka dilakukan analisis menggunakan metode spektrofotometri sinar tampak. 2