Buletin Sariputra, Juni 2015 Vol. 5 (2) HUBUNGAN PENGETAHUAN

advertisement
Buletin Sariputra, Juni 2015 Vol. 5 (2)
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PENCEGAHAN DIARE
PADA ANAK USIA BALITA DI DUSUN II WILAYAH KERJA
PUSKESMAS MORONGE KECAMATAN MORONGE
KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD
THE RELATIONSHIP BETWEEN KNOWLEDGE AND ATTITUDE OF MOTHER WITH
THE PREVENTION OF DIARRHEA IN CHILDREN OR TODDLERS
DUSUN II IN COMMUNITY KECAMATAN MORONGE
TALAUD ISLANDS DISTRICT
Citra Sriwahayu Duitan, Oktava Girsang, Peekie Rondouwu
Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Sariputra Indonesia Tomohon
Dosen Fakultas Keperawatan Universitas Sariputra Indonesia Tomohon
ABSTRAK
Diare adalah suatu kondisi dimana seseorang buang air besar dengan konsistensi lembek atau
cair, bahkan dapat berupa air saja dan frekuensinya lebih sering (lebih dari tiga kali) dalam satu
hari.Diare merupakan penyakit banyak berjangkit pada masyarakat terutama usia balita. Survei
Kesehatan Nasional tahun 2006 menempatkan Diare pada posisi tertinggi kedua sebagai penyakit
paling berbahaya pada balita.Diare dilaporkan telah membunuh 4 juta anak setiap tahun di negaranegara berkembang (Kemenkes RI, 2010).Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui hubungan
pengetahuan dan sikap ibu dengan pencegahan diare pada anak usia balita di dusun II wilayah
kerja Puskesmas Moronge Kecamatan Moronge Kabupaten Kepulauan Talaud. Metode penelitian
analitik deskriptif menggunakan pendekatan cross sectional dengan jumlah sampel 32 orang yang
didapat dengan menggunakan purposive sampling. Hasil penelitian dengan Uji statistic spearman
rho, dengan 3 variabel didapatkan hasil sig ≥ α atau 0,660 > 0,05 yang berarti tidak ada hubungan
pengetahuan dengan pencegahan. Dan hasil uji statistik sikap dengan pencegahan ada hubungan
dilihat dari uji statistik sig ≤ α atau 0,004 ≤ 0,05. Disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang
bermakna antara pengetahuan dan pencegahan tetapi sikap dan pencegahan memilki hubungan
yang bermakna. Disarankan dengan tingginya angka kejadian diare di Dusun II wilayah kerja
puskesmas moronge diharapkan ibu-ibu tidak saja memiliki pengetahuan yang cukup tentang diare
melainkan sikap dan perilaku hidup sehat untuk mencegah diare.
Kata Kunci :Pengetahuan, Sikap, Pencegahan Diare dan Balita
ABSTRAK.
Diarrhea is a condition where a person defecating with soft or liquid consistency, even water can
be alone and frequency more often (more than three times) in one day. Diarrhea is a disease
outbreak in a lot of people, especially toddlers. National Health Survey 2006 puts Diarrhea in the
second highest position as the most dangerous diseases in toddlers.Diare reported to have killed 4
million children each year in developing countries ( Kemenkes RI, 2010). This study aims to know
the relation between knowledge and attitude of mothers with the prevention of diarrhea in children
aged under five in the community health center Moronge, District of Talaud Islands. Descriptive
analytical research method using cross sectional approach with a sample of 32 people were
obtained by using purposive sampling. Test results of statistical research with Spearman rho, with
3 variables showed sig ≥ α or 0.660> 0.05, which means there is no relationship between
knowledge with prevention. And the statistical result precautionary attitude there is significant
relationship seen from the statistical test sig or 0.004 ≤ α ≤ 0.05. It is concluded that there is no
significant relationship between knowledge and prevention but have the attitude and the prevention
of meaningful relationship.Suggested,by the high incidence of diarrhea in moronge community
health center are expected to mothers not only have enough knowledge about diarrhea, but the
attitude and behavior of healthy living to prevent diarrhea.
Keywords: Knowledge, Attitude, Prevention of Diarrhea and Toddlers
19
Buletin Sariputra, Juni 2015 Vol. 5 (2)
PENDAHULUAN
Diare adalah suatu kondisi dimana adalah 374/1000 penduduk, tahun 2006 adalah
seseorang buang air besar dengan konsistensi 423/1000 penduduk. Jumlah kasus Diare di
lembek atau cair, bahkan dapat berupa air saja propinsi Sulawesi Utara secara keseluruhan
dan frekuensinya lebih sering (lebih dari tiga mencapai 19. 286 kasus di tahun 2008, dengan
kali) dalam satu hari.Survei Kesehatan Insidens Rate berada dibawah 0,05 % dengan
Nasional tahun 2006 menempatkan Diare pada angka kematian absolute tertinggi ada pada
posisi tertinggi kedua sebagai penyakit paling tahun
2007
sebanyak
8
orang
berbahaya pada balita.Diare dilaporkan telah ([email protected])
membunuh 4 juta anak setiap tahun di negara- Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan
negara berkembang (Kemenkes RI, 2010).
Di Dusun II wilayah kerja Puskesmas Moronge
Menurut Amiruddin (2007) penyakit Diare Kabupaten Kepulauan Talaud jumlah penderita
masih menjadi penyebab kematian balita Diare selama 6 bulan terakhir ini berjumlah 35
terbesar didunia, sebanyak 6 juta anak orang (41,17 %) yang terdiri dari bulan Mei
meninggal setiap tahun karena Diare, Menurut berjumlah 3 orang (3,52%), bulan Juni
WHO, di negara berkembang diperkirakan 1,87 berjumlah 6 orang (7,05%), bulan Juli 4 orang
juta anak balita meninggal karena Diare, 8 dari (4,70%), bulan Agustus 6 orang (7,05%), bulan
10 kematian tersebut pada umur kurang dari 2 September 6 orang (7,05%) dan bulan Oktober
tahun. Rata-rata anak usia kurang dari 3 tahun berjumlah 10 orang (11,76%).Jumlah kasus
di negara berkembang mengalami episode diare di Puskesmas Moronge Dusun II secara
Diare 3 kali dalam setahun. Angka kesakitan keseluruhan mencapai 135 kasus di tahun 2012
Diare pada tahun 2010 yaitu 411 penderita per dengan
angka
kematian
tidak ada.Ini
1000 penduduk. Berdasarkan data profil merupakan insidens kedua tertinggi setelah
kesehatan Indonesia tahun 2010 jumlah kasus tahun
2010
yang
berjumlah
150
Diare yang ditemukan sekitar 213.435 kasus.Tingginya angka kejadian Diare ini
penderita dengan jumlah kematian 1.289, dan disebabkan
oleh
karena
kurangnya
sebagian besar (70-80%) terjadi pada anak- pengetahuan dan perilaku ibu terhadap
anak. Seringkali 1-2% penderita Diare akan pencegahan Diare.Penelitian ini bertujuan
jatuh dehidrasi dan kalau tidak segera tertolong untuk Mengetahui Hubungan pengetahuan dan
50-60% meninggal dunia (Kemenkes RI, 2010). sikap ibu dengan pencegahan diare pada anak
Di Indonesia, hasil Survey Subdit Diare pada balita di dusun II wilayah kerja puskesmas
Survey Kesehatan Rumah Tangga angka moronge kecamatan moronge kabupaten
kesakitan Diare semua umur tahun 2003 kepulauan talaud.
METODE PENELITIAN
Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan balita yang memiliki anak penderita diare.
di Puskesmas Moronge Kecamatan Moronge Variabel
yang
diteliti
adalah
variabel
Kabupaten kepulauan Talaud terhadap para ibu independen dan variabel dependen, variabel
yang
memiliki
anak
yang
menderita independen dan dependent diukur dengan
Diare.Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal menggunakan alat ukur yang sama yaitu
11-25
Februari
2015.Penelitian
ini kuesioner dengan menjawab pernyataan yang
menggunakan desain penelitian cross sectional ada dalam kuesioner tersebut. Data tersebut
dengan menggunakan teknik sampling secara kemudian dianalisis dengan menggunakan uji
Non probability sampling :purposive sampling korelasi spearman rho dengan tingkat signifikan
dan didapat responden sebanyak 32 responden α<0,05
dengan
menggunakan
bantuan
dari populasi yang berjumlah 35 orang ibu computer.
1.HASIL PENELITIAN
1.1.ANALISIS UNIVARIAT
1.1.1. Karakteristik Responden Berdasarkan umur
20-35 Thn
26
81,3%
Umur
20-35Thn
35 Thn
35 Thn
6
18,8 %
Gambar 1.1. Karakteristik responden berdasarkan umur ibu
di wilayah kerja Puskesmas Moronge bulan Februari 2015.
20
Buletin Sariputra, Juni 2015 Vol. 5 (2)
Gambar
karakteristik
diatas dapat dilihat bahwa
responden berdasarkan umur
menunjukkan paling banyak adalah umur
20-35 tahun yaitu 26 orang (81,3%).
1.1.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ibu
Pendidikan terakhir
Tinngi
27
84,4 %
Rendah
5
15,6 %
SD-SMP
SMAPerguruan
tinggi
Gambar 1.2. Karakteristik responden berdasarkan pendidikan ibu
di wilayah kerja Puskesmas Moronge bulan Februari 2015.
Gambar
diatas
dapat
karakteristik
responden
dilihat
bahwa
berdasarkan
pendidikan menunjukkan paling banyak adalah
pendidikan tinggi yaitu 27 orang (84,4%).
1.1.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
IRT
26
81,3 %
Pekerjaan
IRT
PNS
PNS
6
18,8 %
Gambar 1.3. Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan ibu
di wilayah kerja Puskesmas Moronge bulan Februari 2015.
Gambar
diatas dapat dilihat bahwa
karakteristik responden berdasarkan pekerjaan
paling banyak adalah IRT yaitu 26 orang
(81,3%).
1.1.4. Karakteristik Responden Berdasarkan Pengetahuan ibu
Cukup
14
43,8 %
Pengetahuan
Kurang
14
43,8 %
Baik
Cukup
Kurang
Baik
4
12,5 %
Gambar 1.4. Karakteristik responden berdasarkan pengetahuan ibu pada
Pencegahan Diare di wilayah kerja Puskesmas Moronge
Bulan Februari 2015.
Gambar
karakteristik
diatas dapat
responden
dilihat bahwa
berdasarkan
pengetahuan ibu dengan pencegahan diare
Kurang dan Cukup yaitu 14 orang (43,8%).
21
Buletin Sariputra, Juni 2015 Vol. 5 (2)
1.1.4. Karakteristik Responden Berdasarkan Sikap ibu
Sikap
Cukup
21
65,6 %
Baik
Cukup
Baik
10
31,3 %
Kurang
1
3.1 %
Kurang
Gambar 1.5. Karakteristik responden berdasarkan sikap ibu pada pencegahan diare
di wilayah kerja Puskesmas Moronge Bulan Februari 2015
Gambar
diatas dapat dilihat bahwa
karakteristik responden berdasarkan sikap ibu
pada pencegahan diare menunjukkan yang
paling banyak adalah Cukup yaitu 21 orang
(65,6%)
1.1.5. Karakteristik Responden Berdasarkan Pencegahan diare pada balita
Cukup
17
53,1 %
Pencegahan Diare
Baik
Cukup
Kurang
Kurang
10
31,3 %
Baik
5
15,6 %
Berdasarkan Dari gambar diatas menunjukan
pencegahan diare pada anak balita,berada
pada kategori cukup sebanyak 17 orang
(53,1%),sedangkan kategori Kurang 10 orang
(31,3%),dan yang paling sedikit pada kategori
baik
sebanyak
5
orang
(15,6%)
1.2. Analisa Bivariat
1.2.1. Hubungan Pengetahuan Ibu Dengan Pencegahan Pada Anak Usia Balita di wilayah
kerja Puskesmas Moronge Kecamatan Moronge Kabupaten Kepulauan Talaud Bulan
Februari 2015.
Tabel 1.6. Hubungan Pengetahuan Ibu Dengan Pencegahan Diare pada anak usia balita
di wilayah kerja Puskesmas Moronge Kecamatan Moronge
Kabupaten Talaud Bulan Februari 2015
Pencegahan Diare
Pengetahuan
Ibu
Baik
n
Baik
Cukup
Kurang
TOTAL
Cukup
%
n
Kurang
%
n
%
1
3,1
3
9,4
0
,0
1
3,1
8
25
5
15,6
5
15,6
3
9,4
6
18,7
5
15,6
17
53,1
10
31,2
Koefisien Korelasi Sperman Rho (r) = 0,081
Signifikan (p) = 0,660
22
Total
n
%
4
14
14
32
12,5
43,7
43,7
100
Buletin Sariputra, Juni 2015 Vol. 5 (2)
Rho didapat nilai α adalah 0,660 ini berarti
bahwa nilai tersebut lebih besar dari 0,05,atau
α>0,05 yang berarti tidak ada hubungan yang
signifikan
antara
pengetahuan
dengan
pencegahan diare.Dengan Demikian H0
diterima dan Ha ditolak,
Berdasarkan table 1. tabulasi silang di atas,dari
32 responden,sebanyak 14 orang (43,7%) pada
kategori Kurang dan 14 orang (43,7 %)
pengetahuan berada pada kategori cukup.
Sedangkan pada pencegahan diare juga
berada pada kategori cukup yaitu sebanyak. 17
orang (53,1%).Dari hasil uji statistic Spearman
1.2.2. Hubungan Sikap Ibu Dengan Pencegahan Pada Anak Usia Balita di wilayah kerja
Puskesmas Moronge Kecamatan Moronge Kabupaten Kepulauan Talaud Bulan Februari
2015.
Tabel 1.7. Hubungan Sikap Ibu Dengan Pencegahan Diare pada anak usia balita
di wilayah kerja Puskesmas Moronge Kecamatan Moronge
Kabupaten Talaud Bulan Februari 2015
Pencegahan Diare
Sikap Ibu
Baik
n
Baik
Cukup
Kurang
TOTAL
Cukup
%
n
Kurang
%
n
%
3
9,4
7
21,9
0
0
2
6,2
10
31,2
9
28,1
1
3,1
0
0
0
0
5
15,6
17
53,1
10
31,2
Koefisien Korelasi Sperman Rho (r) = 0,449
Signifikan (p) = 0,004
Total
n
%
10
21
1
32
31,3
65,5
3,1
100
didapat nilai α adalah 0,004 ini berarti bahwa
nilai tersebut lebih kecil dari 0,05,atau α>0,05
yang berarti ada hubungan yang signifikan
antara sikap ibu dengan pencegahan
diare,dengan demikian Ha diterima H0 ditolak.
Berdasarkan table 2. tabulasi silang di atas,dari
32 responden,sebanyak 21 orang (65,6%)
Sikap berada pada kategori cukup. Sedangkan
pada pencegahan diare juga berada pada
kategori cukup yaitu sebanyak 17 orang
(53,1%).Dari hasil uji statistic Spearman Rho,
2. PEMBAHASAN
Hasil
penelitian
yang
telah membuat orang menjadi berpandangan lebih
dilaksanakan
di
Puskesmas
Moronge luas dengan bertindak secara rasional,sehingga
Kecamatan Moronge Kabupaten Kepulauan latar belakang pendidikan seseorang dapat
Talaud didapatkan pengetahuan ibu tentang mempengaruhi
penggunaan
pelayanan
Diare berada pada kategori cukup (43,8 %), kesehatan.
Sikap ibu tentang pencegahan diare berada
Menurut
Notoatmodjo
pada kategori cukup (65,6 %), pencegahan (2007).Pengetahuan dapat diperoleh dari
diare
berada
pada
kategori
cukup pendidikan.Pendidikan terdiri dari pendidikan
(53,1).Tingkat pengetahuan ibu yang cukup informal,pendidikan nonformal,dan pendidikan
tentang diare (table 1.6) tidak memiliki formal.
Pendidikan
informal
adalah
hubungan yang bermakna dengan pencegahan pendidikanyang diperoleh seseorang di rumah
diare yang cukup dibuktikan dengan hasil uji dan
dalam
lingkungannya.Pendidikan
statistic
Spearman
Rho
α≥0,05.Dengan nonformal meliputi berbagai usaha khusus yang
demikian H0 diterima dan Ha ditolak,Sebaliknya diselenggarakan secara terorganisasi yang
sikap ibu terhadap pencegahan diare memiliki sama sekali tidak berkesempatan mengikuti
hubungan yang bermakna dibuktikan dengan pendidikan di sekolah.Sedangkan pendidikan
hasil uji statistik Spearman Rho α ≤0,05 yaitu formal adalah pendidikan yang mempunyai
0,004 ≤ 0,05.Dengan demikian Ha diterima dan bentuk atau organisasi yang terdapat di
Ho ditolak.
sekolah. Jadi meskipun pengetahuan secara
Asumsi peneliti dalam penelitian ini adalah umum tentang pencegahan diare yang
pengetahuan terhadap pelayanan kesehatan diperoleh
responden
cukup,namun
khusus dalam pencegahan diare dapat pengetahuan tentang dampak dan penyebab
dipengaruhi oleh tingkat pendidikan dan dari dipenyakit diare yang diinformasikan oleh
23
Buletin Sariputra, Juni 2015 Vol. 5 (2)
kader-kader kesehatan dapat memberikan
motivasi yang kuat kepada responden untuk
mencegah diare pada anak usia balita.
Menurut
Menurut
Notoatmodjo
(2003),sikap adalah suatu cara bereaksi
terhadap
perangsang
atau
suatu
kecenderungan untuk bereaksi dengan cara
tertentu terhadap suatu perangsang atau situasi
yang dihadapi.Sikap secara nyata menunjukan
konotasi adanya kesesuaian reaksi tehadap
stimulus tertentu yang didalam kehidupan
sehari-hari merupakan reaksi yang bersifat
emosional
terhadap
stimulus.Untuk
terwujudnya sikap menjadi perbuatan yang
nyata,diperlukan faktor pendukung atau suatu
kondisi yang didalam kehidupan sehari-hari
merupakan reaksi yang bersifat emosional
terhadap stimulus.Untuk terwujudnya sikap
menjadi perbuatan yang nyata,diperlukan factor
pendukung
atau
suatu
kondisi
yang
memungkinkan. Beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi sikap menurut Azwar (2003)
adalah pengaalaman pribadi ,kebudayaan,
orang lain yang dianggap penting,institusi,
agama,serta emosional individu.
Selain itu hasil penelitian ini didukung
oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
Nasili R (2001) dengan jumlah sampel 40 orang
menggunakan uji statistic Spearman Rho
dengan nilai α= 0.001 dengan standar deviasi
6,7
dijelaskan
bahwa
pengetahuan
berhubungan dengan pencegahan dan sikap
ibu tentang pencegahan diare memiliki
hubungan yang bermakna.
Peneliti berpendapat responden yang
belum mengetahui tentang penyakit Diare tidak
tahu juga tentang cara dan pencegahan
penyakit Diare hal ini disebabkan oleh karena
kurangnya penyuluhan yang dilakukan oleh
para tenaga kesehatan yang di Puskesmas
terdekat tentang penyakit Diare sehingga
masyarakat pada umumnya tidak tahu cara dan
bagaimana mencegah penyakit Diare sehingga
hasil
penelitian
membuktikan
bahwa
pengetahuan ibu tentang diare dengan
pencegahannya tidak memiliki hubungan yang
bermakna dibuktikan dengan hasil uji statistic α
0,660≥0,05 Kebanyakan tenaga kesehatan
memberikan penyuluhan tentang diare di
Puskesmas atau dirumah sakit disaat penderita
menderita
sakit
dan
tidak
dilakukan
dimasyarakat umum untuk mencegah penyakit
diare.Hal ini dapat dilihat pada tabel 1
karakteristik responden berdasarkan deskriptif
variabel penelitian pengetahuan ibu tentang
Diare berada pada kategori cukup dan kurang
(43,8%).
Pendapat peneliti didukung oleh teori
Mansjoer (2008) Tingginya angka kejadian
Diare pada balita disebabkan oleh beberapa
faktor, diantaranya adalah :
1. Infeksi : virus (Rotavirus, adenovirus,
Norwalk), bakteri (Shigella, Salmonella,
E.Coli Vibrio), Parasit (protozoa: E.
Histolytica, G. Lamblia, balantidium
coli, cacing perut, askariasis, trikuris,
strongiloideus dan jamur: kandida)
2. Malabsorpsi: karbohidrat (intoleransi
laktosa), lemak atau protein
3. Makanan: makanan basi, beracun,
alergi terhadap makanan.
4. Imunodefisiensi
5. Psikologis: rasa takut dan cemas.
Uraian tersebut didukung dengan data
yang ditunjukkan oleh tabel 2 pencegahan
Diare pada anak balita di Puskesmas Moronge
Kabupaten Kepulauan Talaud.Usaha pertama
untuk mencegah diare adalah dengan
melakukan alih teknologi dari tenaga kesehatan
kepada ibu rumah tangga yaitu dengan
tersedianya sarana air bersih dan jamban
keluarga (M.C. Widjaja, 2002).Tujuh cara
pencegahan diare yang benar-benar efektif
adalah :Pemberian ASI, Makanan Pendamping
ASI, Menggunakan air bersih yang cukup,
Mencuci tangan, Menggunakan jamban,
Membuang tinja bayi yang benar, Pemberian
imunisasi campak.Penatalaksanaan Diare di
Rumah denga Cara Membuat Larutan Gula
Garam (LGG) Bahan dan alat yang diperlukan:
Gula pasir sebanyak 1 (satu) sendok teh
munjung, Garam dapur yang halus sebanyak ¼
(seperempat) sendok teh , Air masak atau air
teh yang hangat (tidak selagi mendidih)
sebanyak 1 (satu) gelas, Gelas belimbing /
lainnya yang sama ukurannya, dan sendok teh.
3. SIMPULAN
1.
2.
Sebagian besar responden di wilayah kerja
Puskesmas Moronge Kecamatan Moronge
Kabupaten Kepulauan Talaud, memiliki
pengetahuan tentang diare dalam kategori
cukup dan kurang.
Sebagian besar responden di wilayah kerja
Puskesmas Moronge Kecamatan Moronge
Kabupaten Kepulauan Talaud, memiliki
3.
4.
24
sikap tentang pencegahan diare pada
kategori cukup.
Sebagian besar responden di wilayah kerja
Puskesmas Moronge Kecamatan Moronge
Kabupaten Kepulauan Talaud memiliki
kategori cukup.
Tidak ada hubungan yang bermakna
antara
pengetahuan
ibu
dengan
Buletin Sariputra, Juni 2015 Vol. 5 (2)
Pencegahan diare Pada anak Balita di
wilayah
kerja
Puskesmas
Moronge
Kecamatan
Moronge
Kabupaten
Kepulauan Talaud.
5.
Ada hubungan yang bermakna antara
sikap ibu dengan Pencegahan diare Pada
anak Balita di wilayah kerja Puskesmas
Moronge Kecamatan Moronge Kabupaten
Kepulauan Talaud.
4. SARAN
1.
Bagi Puskesmas Moronge
aktif sehingga dapat mengenali tandatanda awal serta pencegahan Diare.
a) Bagi petugas kesehatan diharapkan
dapat melakukan tindakan-tindakan
seperti penyuluhan tentang kesehatan
supaya masyarakat dapat memperoleh
informasi-informasi yang penting dan
dapat
melakukan
tindakan
pencegahan secara dini.
b) Bagi masyarakat khususnya ibu-ibu
yang mempunyai anak Balita agar
berupaya
untuk
meningkatkan
pengetahuan
dengan
cara
mengikuti penyuluhan kesehatan lebih
2. Bagi Institusi Pendidikan Keperawatan
Dapat digunakan sebagai masukan dan
referensi bagi ilmu keperawatan, untuk
perkembangan dan peningkatan bagi
tenaga pendidik.
3. Bagi Penliti Selanjutnya
Diharapkan hasil penelitian ini dapat
digunakan sebagai bahan referensi,
dan dapat dikembangkan dalam
penelitian
lebih
lanjut
dibidang
keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA
Gustina, L & Eka, R. (2005) Hubungan
Pemberian ASI Eksklusif Dengan
Angka Kejadian Diare Akut Pada Bayi
Usia 0-1 Tahun dipuskesmas kuranji
kota padang. Diunduh tanggal 10
November 2014
http://journal.umm.ac.id/index.php/sain
med/article/viewFile/1027/1095_umm
cientific_journal.pdf
Kejadian Diare Anak Usia Sekolah Di
SDN 02 Pelemsengir Kecamatan
Todanan Kabupaten Blora. Diakses
tanggal
10
November
2014
2014.http://repository.unri.ac.id/bitstrea
m/123456789/1878/1/JURNAL%20PDF
%20ENI.pdf
Samad.2001.
Perilaku
Keluarga
dalam
mencegah balita menderita diare di
desa
Paku
Kecamatan
Binuang
Kabupaten Mamasa. (Skripsi) Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas
Hasanuddin
Kemenkes RI. Situasi Diare di Indonesia. 2011
(diunduh 24 februari 2012). Tersedia
66 http://jurnal.fk.unand.ac.id Jurnal
Kesehatan
Andalas.
2013;
2(2)
dariURL:HYPERLINK
http://www.depkes.go.id/downloads/Bul
etin%20Diare_Final(1).pdf
Isnaini,
Sukamawa, A.A. Anom., Sulisyorini, L., &
Keman, K. (2006) Perilaku Hidup
Bersih Dan Sehat, Pengetahuan Gizi
Dan Pola Asuh Kaitannya Dengan
Diare Anak Balita, DiDesa Cikarawang
Bogor . Diunduh tanggal 15-03-2014.
M.,
Zulfitri, R. & Misrawati.
(2012)Hubungan Antara Perilaku Cuci
Tangan Pakai Sabun(CTPS) Dengan
25
Download