Buletin Sariputra, Juni 2015 Vol. 5 (2) HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PENCEGAHAN DIARE PADA ANAK USIA BALITA DI DUSUN II WILAYAH KERJA PUSKESMAS MORONGE KECAMATAN MORONGE KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD THE RELATIONSHIP BETWEEN KNOWLEDGE AND ATTITUDE OF MOTHER WITH THE PREVENTION OF DIARRHEA IN CHILDREN OR TODDLERS DUSUN II IN COMMUNITY KECAMATAN MORONGE TALAUD ISLANDS DISTRICT Citra Sriwahayu Duitan, Oktava Girsang, Peekie Rondouwu Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Sariputra Indonesia Tomohon Dosen Fakultas Keperawatan Universitas Sariputra Indonesia Tomohon ABSTRAK Diare adalah suatu kondisi dimana seseorang buang air besar dengan konsistensi lembek atau cair, bahkan dapat berupa air saja dan frekuensinya lebih sering (lebih dari tiga kali) dalam satu hari.Diare merupakan penyakit banyak berjangkit pada masyarakat terutama usia balita. Survei Kesehatan Nasional tahun 2006 menempatkan Diare pada posisi tertinggi kedua sebagai penyakit paling berbahaya pada balita.Diare dilaporkan telah membunuh 4 juta anak setiap tahun di negaranegara berkembang (Kemenkes RI, 2010).Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap ibu dengan pencegahan diare pada anak usia balita di dusun II wilayah kerja Puskesmas Moronge Kecamatan Moronge Kabupaten Kepulauan Talaud. Metode penelitian analitik deskriptif menggunakan pendekatan cross sectional dengan jumlah sampel 32 orang yang didapat dengan menggunakan purposive sampling. Hasil penelitian dengan Uji statistic spearman rho, dengan 3 variabel didapatkan hasil sig ≥ α atau 0,660 > 0,05 yang berarti tidak ada hubungan pengetahuan dengan pencegahan. Dan hasil uji statistik sikap dengan pencegahan ada hubungan dilihat dari uji statistik sig ≤ α atau 0,004 ≤ 0,05. Disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dan pencegahan tetapi sikap dan pencegahan memilki hubungan yang bermakna. Disarankan dengan tingginya angka kejadian diare di Dusun II wilayah kerja puskesmas moronge diharapkan ibu-ibu tidak saja memiliki pengetahuan yang cukup tentang diare melainkan sikap dan perilaku hidup sehat untuk mencegah diare. Kata Kunci :Pengetahuan, Sikap, Pencegahan Diare dan Balita ABSTRAK. Diarrhea is a condition where a person defecating with soft or liquid consistency, even water can be alone and frequency more often (more than three times) in one day. Diarrhea is a disease outbreak in a lot of people, especially toddlers. National Health Survey 2006 puts Diarrhea in the second highest position as the most dangerous diseases in toddlers.Diare reported to have killed 4 million children each year in developing countries ( Kemenkes RI, 2010). This study aims to know the relation between knowledge and attitude of mothers with the prevention of diarrhea in children aged under five in the community health center Moronge, District of Talaud Islands. Descriptive analytical research method using cross sectional approach with a sample of 32 people were obtained by using purposive sampling. Test results of statistical research with Spearman rho, with 3 variables showed sig ≥ α or 0.660> 0.05, which means there is no relationship between knowledge with prevention. And the statistical result precautionary attitude there is significant relationship seen from the statistical test sig or 0.004 ≤ α ≤ 0.05. It is concluded that there is no significant relationship between knowledge and prevention but have the attitude and the prevention of meaningful relationship.Suggested,by the high incidence of diarrhea in moronge community health center are expected to mothers not only have enough knowledge about diarrhea, but the attitude and behavior of healthy living to prevent diarrhea. Keywords: Knowledge, Attitude, Prevention of Diarrhea and Toddlers 19 Buletin Sariputra, Juni 2015 Vol. 5 (2) PENDAHULUAN Diare adalah suatu kondisi dimana adalah 374/1000 penduduk, tahun 2006 adalah seseorang buang air besar dengan konsistensi 423/1000 penduduk. Jumlah kasus Diare di lembek atau cair, bahkan dapat berupa air saja propinsi Sulawesi Utara secara keseluruhan dan frekuensinya lebih sering (lebih dari tiga mencapai 19. 286 kasus di tahun 2008, dengan kali) dalam satu hari.Survei Kesehatan Insidens Rate berada dibawah 0,05 % dengan Nasional tahun 2006 menempatkan Diare pada angka kematian absolute tertinggi ada pada posisi tertinggi kedua sebagai penyakit paling tahun 2007 sebanyak 8 orang berbahaya pada balita.Diare dilaporkan telah ([email protected]) membunuh 4 juta anak setiap tahun di negara- Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan negara berkembang (Kemenkes RI, 2010). Di Dusun II wilayah kerja Puskesmas Moronge Menurut Amiruddin (2007) penyakit Diare Kabupaten Kepulauan Talaud jumlah penderita masih menjadi penyebab kematian balita Diare selama 6 bulan terakhir ini berjumlah 35 terbesar didunia, sebanyak 6 juta anak orang (41,17 %) yang terdiri dari bulan Mei meninggal setiap tahun karena Diare, Menurut berjumlah 3 orang (3,52%), bulan Juni WHO, di negara berkembang diperkirakan 1,87 berjumlah 6 orang (7,05%), bulan Juli 4 orang juta anak balita meninggal karena Diare, 8 dari (4,70%), bulan Agustus 6 orang (7,05%), bulan 10 kematian tersebut pada umur kurang dari 2 September 6 orang (7,05%) dan bulan Oktober tahun. Rata-rata anak usia kurang dari 3 tahun berjumlah 10 orang (11,76%).Jumlah kasus di negara berkembang mengalami episode diare di Puskesmas Moronge Dusun II secara Diare 3 kali dalam setahun. Angka kesakitan keseluruhan mencapai 135 kasus di tahun 2012 Diare pada tahun 2010 yaitu 411 penderita per dengan angka kematian tidak ada.Ini 1000 penduduk. Berdasarkan data profil merupakan insidens kedua tertinggi setelah kesehatan Indonesia tahun 2010 jumlah kasus tahun 2010 yang berjumlah 150 Diare yang ditemukan sekitar 213.435 kasus.Tingginya angka kejadian Diare ini penderita dengan jumlah kematian 1.289, dan disebabkan oleh karena kurangnya sebagian besar (70-80%) terjadi pada anak- pengetahuan dan perilaku ibu terhadap anak. Seringkali 1-2% penderita Diare akan pencegahan Diare.Penelitian ini bertujuan jatuh dehidrasi dan kalau tidak segera tertolong untuk Mengetahui Hubungan pengetahuan dan 50-60% meninggal dunia (Kemenkes RI, 2010). sikap ibu dengan pencegahan diare pada anak Di Indonesia, hasil Survey Subdit Diare pada balita di dusun II wilayah kerja puskesmas Survey Kesehatan Rumah Tangga angka moronge kecamatan moronge kabupaten kesakitan Diare semua umur tahun 2003 kepulauan talaud. METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan balita yang memiliki anak penderita diare. di Puskesmas Moronge Kecamatan Moronge Variabel yang diteliti adalah variabel Kabupaten kepulauan Talaud terhadap para ibu independen dan variabel dependen, variabel yang memiliki anak yang menderita independen dan dependent diukur dengan Diare.Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal menggunakan alat ukur yang sama yaitu 11-25 Februari 2015.Penelitian ini kuesioner dengan menjawab pernyataan yang menggunakan desain penelitian cross sectional ada dalam kuesioner tersebut. Data tersebut dengan menggunakan teknik sampling secara kemudian dianalisis dengan menggunakan uji Non probability sampling :purposive sampling korelasi spearman rho dengan tingkat signifikan dan didapat responden sebanyak 32 responden α<0,05 dengan menggunakan bantuan dari populasi yang berjumlah 35 orang ibu computer. 1.HASIL PENELITIAN 1.1.ANALISIS UNIVARIAT 1.1.1. Karakteristik Responden Berdasarkan umur 20-35 Thn 26 81,3% Umur 20-35Thn 35 Thn 35 Thn 6 18,8 % Gambar 1.1. Karakteristik responden berdasarkan umur ibu di wilayah kerja Puskesmas Moronge bulan Februari 2015. 20 Buletin Sariputra, Juni 2015 Vol. 5 (2) Gambar karakteristik diatas dapat dilihat bahwa responden berdasarkan umur menunjukkan paling banyak adalah umur 20-35 tahun yaitu 26 orang (81,3%). 1.1.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ibu Pendidikan terakhir Tinngi 27 84,4 % Rendah 5 15,6 % SD-SMP SMAPerguruan tinggi Gambar 1.2. Karakteristik responden berdasarkan pendidikan ibu di wilayah kerja Puskesmas Moronge bulan Februari 2015. Gambar diatas dapat karakteristik responden dilihat bahwa berdasarkan pendidikan menunjukkan paling banyak adalah pendidikan tinggi yaitu 27 orang (84,4%). 1.1.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan IRT 26 81,3 % Pekerjaan IRT PNS PNS 6 18,8 % Gambar 1.3. Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan ibu di wilayah kerja Puskesmas Moronge bulan Februari 2015. Gambar diatas dapat dilihat bahwa karakteristik responden berdasarkan pekerjaan paling banyak adalah IRT yaitu 26 orang (81,3%). 1.1.4. Karakteristik Responden Berdasarkan Pengetahuan ibu Cukup 14 43,8 % Pengetahuan Kurang 14 43,8 % Baik Cukup Kurang Baik 4 12,5 % Gambar 1.4. Karakteristik responden berdasarkan pengetahuan ibu pada Pencegahan Diare di wilayah kerja Puskesmas Moronge Bulan Februari 2015. Gambar karakteristik diatas dapat responden dilihat bahwa berdasarkan pengetahuan ibu dengan pencegahan diare Kurang dan Cukup yaitu 14 orang (43,8%). 21 Buletin Sariputra, Juni 2015 Vol. 5 (2) 1.1.4. Karakteristik Responden Berdasarkan Sikap ibu Sikap Cukup 21 65,6 % Baik Cukup Baik 10 31,3 % Kurang 1 3.1 % Kurang Gambar 1.5. Karakteristik responden berdasarkan sikap ibu pada pencegahan diare di wilayah kerja Puskesmas Moronge Bulan Februari 2015 Gambar diatas dapat dilihat bahwa karakteristik responden berdasarkan sikap ibu pada pencegahan diare menunjukkan yang paling banyak adalah Cukup yaitu 21 orang (65,6%) 1.1.5. Karakteristik Responden Berdasarkan Pencegahan diare pada balita Cukup 17 53,1 % Pencegahan Diare Baik Cukup Kurang Kurang 10 31,3 % Baik 5 15,6 % Berdasarkan Dari gambar diatas menunjukan pencegahan diare pada anak balita,berada pada kategori cukup sebanyak 17 orang (53,1%),sedangkan kategori Kurang 10 orang (31,3%),dan yang paling sedikit pada kategori baik sebanyak 5 orang (15,6%) 1.2. Analisa Bivariat 1.2.1. Hubungan Pengetahuan Ibu Dengan Pencegahan Pada Anak Usia Balita di wilayah kerja Puskesmas Moronge Kecamatan Moronge Kabupaten Kepulauan Talaud Bulan Februari 2015. Tabel 1.6. Hubungan Pengetahuan Ibu Dengan Pencegahan Diare pada anak usia balita di wilayah kerja Puskesmas Moronge Kecamatan Moronge Kabupaten Talaud Bulan Februari 2015 Pencegahan Diare Pengetahuan Ibu Baik n Baik Cukup Kurang TOTAL Cukup % n Kurang % n % 1 3,1 3 9,4 0 ,0 1 3,1 8 25 5 15,6 5 15,6 3 9,4 6 18,7 5 15,6 17 53,1 10 31,2 Koefisien Korelasi Sperman Rho (r) = 0,081 Signifikan (p) = 0,660 22 Total n % 4 14 14 32 12,5 43,7 43,7 100 Buletin Sariputra, Juni 2015 Vol. 5 (2) Rho didapat nilai α adalah 0,660 ini berarti bahwa nilai tersebut lebih besar dari 0,05,atau α>0,05 yang berarti tidak ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan pencegahan diare.Dengan Demikian H0 diterima dan Ha ditolak, Berdasarkan table 1. tabulasi silang di atas,dari 32 responden,sebanyak 14 orang (43,7%) pada kategori Kurang dan 14 orang (43,7 %) pengetahuan berada pada kategori cukup. Sedangkan pada pencegahan diare juga berada pada kategori cukup yaitu sebanyak. 17 orang (53,1%).Dari hasil uji statistic Spearman 1.2.2. Hubungan Sikap Ibu Dengan Pencegahan Pada Anak Usia Balita di wilayah kerja Puskesmas Moronge Kecamatan Moronge Kabupaten Kepulauan Talaud Bulan Februari 2015. Tabel 1.7. Hubungan Sikap Ibu Dengan Pencegahan Diare pada anak usia balita di wilayah kerja Puskesmas Moronge Kecamatan Moronge Kabupaten Talaud Bulan Februari 2015 Pencegahan Diare Sikap Ibu Baik n Baik Cukup Kurang TOTAL Cukup % n Kurang % n % 3 9,4 7 21,9 0 0 2 6,2 10 31,2 9 28,1 1 3,1 0 0 0 0 5 15,6 17 53,1 10 31,2 Koefisien Korelasi Sperman Rho (r) = 0,449 Signifikan (p) = 0,004 Total n % 10 21 1 32 31,3 65,5 3,1 100 didapat nilai α adalah 0,004 ini berarti bahwa nilai tersebut lebih kecil dari 0,05,atau α>0,05 yang berarti ada hubungan yang signifikan antara sikap ibu dengan pencegahan diare,dengan demikian Ha diterima H0 ditolak. Berdasarkan table 2. tabulasi silang di atas,dari 32 responden,sebanyak 21 orang (65,6%) Sikap berada pada kategori cukup. Sedangkan pada pencegahan diare juga berada pada kategori cukup yaitu sebanyak 17 orang (53,1%).Dari hasil uji statistic Spearman Rho, 2. PEMBAHASAN Hasil penelitian yang telah membuat orang menjadi berpandangan lebih dilaksanakan di Puskesmas Moronge luas dengan bertindak secara rasional,sehingga Kecamatan Moronge Kabupaten Kepulauan latar belakang pendidikan seseorang dapat Talaud didapatkan pengetahuan ibu tentang mempengaruhi penggunaan pelayanan Diare berada pada kategori cukup (43,8 %), kesehatan. Sikap ibu tentang pencegahan diare berada Menurut Notoatmodjo pada kategori cukup (65,6 %), pencegahan (2007).Pengetahuan dapat diperoleh dari diare berada pada kategori cukup pendidikan.Pendidikan terdiri dari pendidikan (53,1).Tingkat pengetahuan ibu yang cukup informal,pendidikan nonformal,dan pendidikan tentang diare (table 1.6) tidak memiliki formal. Pendidikan informal adalah hubungan yang bermakna dengan pencegahan pendidikanyang diperoleh seseorang di rumah diare yang cukup dibuktikan dengan hasil uji dan dalam lingkungannya.Pendidikan statistic Spearman Rho α≥0,05.Dengan nonformal meliputi berbagai usaha khusus yang demikian H0 diterima dan Ha ditolak,Sebaliknya diselenggarakan secara terorganisasi yang sikap ibu terhadap pencegahan diare memiliki sama sekali tidak berkesempatan mengikuti hubungan yang bermakna dibuktikan dengan pendidikan di sekolah.Sedangkan pendidikan hasil uji statistik Spearman Rho α ≤0,05 yaitu formal adalah pendidikan yang mempunyai 0,004 ≤ 0,05.Dengan demikian Ha diterima dan bentuk atau organisasi yang terdapat di Ho ditolak. sekolah. Jadi meskipun pengetahuan secara Asumsi peneliti dalam penelitian ini adalah umum tentang pencegahan diare yang pengetahuan terhadap pelayanan kesehatan diperoleh responden cukup,namun khusus dalam pencegahan diare dapat pengetahuan tentang dampak dan penyebab dipengaruhi oleh tingkat pendidikan dan dari dipenyakit diare yang diinformasikan oleh 23 Buletin Sariputra, Juni 2015 Vol. 5 (2) kader-kader kesehatan dapat memberikan motivasi yang kuat kepada responden untuk mencegah diare pada anak usia balita. Menurut Menurut Notoatmodjo (2003),sikap adalah suatu cara bereaksi terhadap perangsang atau suatu kecenderungan untuk bereaksi dengan cara tertentu terhadap suatu perangsang atau situasi yang dihadapi.Sikap secara nyata menunjukan konotasi adanya kesesuaian reaksi tehadap stimulus tertentu yang didalam kehidupan sehari-hari merupakan reaksi yang bersifat emosional terhadap stimulus.Untuk terwujudnya sikap menjadi perbuatan yang nyata,diperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi yang didalam kehidupan sehari-hari merupakan reaksi yang bersifat emosional terhadap stimulus.Untuk terwujudnya sikap menjadi perbuatan yang nyata,diperlukan factor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi sikap menurut Azwar (2003) adalah pengaalaman pribadi ,kebudayaan, orang lain yang dianggap penting,institusi, agama,serta emosional individu. Selain itu hasil penelitian ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Nasili R (2001) dengan jumlah sampel 40 orang menggunakan uji statistic Spearman Rho dengan nilai α= 0.001 dengan standar deviasi 6,7 dijelaskan bahwa pengetahuan berhubungan dengan pencegahan dan sikap ibu tentang pencegahan diare memiliki hubungan yang bermakna. Peneliti berpendapat responden yang belum mengetahui tentang penyakit Diare tidak tahu juga tentang cara dan pencegahan penyakit Diare hal ini disebabkan oleh karena kurangnya penyuluhan yang dilakukan oleh para tenaga kesehatan yang di Puskesmas terdekat tentang penyakit Diare sehingga masyarakat pada umumnya tidak tahu cara dan bagaimana mencegah penyakit Diare sehingga hasil penelitian membuktikan bahwa pengetahuan ibu tentang diare dengan pencegahannya tidak memiliki hubungan yang bermakna dibuktikan dengan hasil uji statistic α 0,660≥0,05 Kebanyakan tenaga kesehatan memberikan penyuluhan tentang diare di Puskesmas atau dirumah sakit disaat penderita menderita sakit dan tidak dilakukan dimasyarakat umum untuk mencegah penyakit diare.Hal ini dapat dilihat pada tabel 1 karakteristik responden berdasarkan deskriptif variabel penelitian pengetahuan ibu tentang Diare berada pada kategori cukup dan kurang (43,8%). Pendapat peneliti didukung oleh teori Mansjoer (2008) Tingginya angka kejadian Diare pada balita disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah : 1. Infeksi : virus (Rotavirus, adenovirus, Norwalk), bakteri (Shigella, Salmonella, E.Coli Vibrio), Parasit (protozoa: E. Histolytica, G. Lamblia, balantidium coli, cacing perut, askariasis, trikuris, strongiloideus dan jamur: kandida) 2. Malabsorpsi: karbohidrat (intoleransi laktosa), lemak atau protein 3. Makanan: makanan basi, beracun, alergi terhadap makanan. 4. Imunodefisiensi 5. Psikologis: rasa takut dan cemas. Uraian tersebut didukung dengan data yang ditunjukkan oleh tabel 2 pencegahan Diare pada anak balita di Puskesmas Moronge Kabupaten Kepulauan Talaud.Usaha pertama untuk mencegah diare adalah dengan melakukan alih teknologi dari tenaga kesehatan kepada ibu rumah tangga yaitu dengan tersedianya sarana air bersih dan jamban keluarga (M.C. Widjaja, 2002).Tujuh cara pencegahan diare yang benar-benar efektif adalah :Pemberian ASI, Makanan Pendamping ASI, Menggunakan air bersih yang cukup, Mencuci tangan, Menggunakan jamban, Membuang tinja bayi yang benar, Pemberian imunisasi campak.Penatalaksanaan Diare di Rumah denga Cara Membuat Larutan Gula Garam (LGG) Bahan dan alat yang diperlukan: Gula pasir sebanyak 1 (satu) sendok teh munjung, Garam dapur yang halus sebanyak ¼ (seperempat) sendok teh , Air masak atau air teh yang hangat (tidak selagi mendidih) sebanyak 1 (satu) gelas, Gelas belimbing / lainnya yang sama ukurannya, dan sendok teh. 3. SIMPULAN 1. 2. Sebagian besar responden di wilayah kerja Puskesmas Moronge Kecamatan Moronge Kabupaten Kepulauan Talaud, memiliki pengetahuan tentang diare dalam kategori cukup dan kurang. Sebagian besar responden di wilayah kerja Puskesmas Moronge Kecamatan Moronge Kabupaten Kepulauan Talaud, memiliki 3. 4. 24 sikap tentang pencegahan diare pada kategori cukup. Sebagian besar responden di wilayah kerja Puskesmas Moronge Kecamatan Moronge Kabupaten Kepulauan Talaud memiliki kategori cukup. Tidak ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan ibu dengan Buletin Sariputra, Juni 2015 Vol. 5 (2) Pencegahan diare Pada anak Balita di wilayah kerja Puskesmas Moronge Kecamatan Moronge Kabupaten Kepulauan Talaud. 5. Ada hubungan yang bermakna antara sikap ibu dengan Pencegahan diare Pada anak Balita di wilayah kerja Puskesmas Moronge Kecamatan Moronge Kabupaten Kepulauan Talaud. 4. SARAN 1. Bagi Puskesmas Moronge aktif sehingga dapat mengenali tandatanda awal serta pencegahan Diare. a) Bagi petugas kesehatan diharapkan dapat melakukan tindakan-tindakan seperti penyuluhan tentang kesehatan supaya masyarakat dapat memperoleh informasi-informasi yang penting dan dapat melakukan tindakan pencegahan secara dini. b) Bagi masyarakat khususnya ibu-ibu yang mempunyai anak Balita agar berupaya untuk meningkatkan pengetahuan dengan cara mengikuti penyuluhan kesehatan lebih 2. Bagi Institusi Pendidikan Keperawatan Dapat digunakan sebagai masukan dan referensi bagi ilmu keperawatan, untuk perkembangan dan peningkatan bagi tenaga pendidik. 3. Bagi Penliti Selanjutnya Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi, dan dapat dikembangkan dalam penelitian lebih lanjut dibidang keperawatan. DAFTAR PUSTAKA Gustina, L & Eka, R. (2005) Hubungan Pemberian ASI Eksklusif Dengan Angka Kejadian Diare Akut Pada Bayi Usia 0-1 Tahun dipuskesmas kuranji kota padang. Diunduh tanggal 10 November 2014 http://journal.umm.ac.id/index.php/sain med/article/viewFile/1027/1095_umm cientific_journal.pdf Kejadian Diare Anak Usia Sekolah Di SDN 02 Pelemsengir Kecamatan Todanan Kabupaten Blora. Diakses tanggal 10 November 2014 2014.http://repository.unri.ac.id/bitstrea m/123456789/1878/1/JURNAL%20PDF %20ENI.pdf Samad.2001. Perilaku Keluarga dalam mencegah balita menderita diare di desa Paku Kecamatan Binuang Kabupaten Mamasa. (Skripsi) Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin Kemenkes RI. Situasi Diare di Indonesia. 2011 (diunduh 24 februari 2012). Tersedia 66 http://jurnal.fk.unand.ac.id Jurnal Kesehatan Andalas. 2013; 2(2) dariURL:HYPERLINK http://www.depkes.go.id/downloads/Bul etin%20Diare_Final(1).pdf Isnaini, Sukamawa, A.A. Anom., Sulisyorini, L., & Keman, K. (2006) Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat, Pengetahuan Gizi Dan Pola Asuh Kaitannya Dengan Diare Anak Balita, DiDesa Cikarawang Bogor . Diunduh tanggal 15-03-2014. M., Zulfitri, R. & Misrawati. (2012)Hubungan Antara Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun(CTPS) Dengan 25