Konvensi tentang Suaka Teritorial (1954) Diadopsi pada 28 Maret 1954. Berlaku pada 29 Desember 1954 Pasal l Setiap Negara berhak, dalam melaksanakan kedaulatannya, untuk memperkenankan masuk ke dalam wilayahnya orang-orang yang dia anggap layak, melalui pelaksanaan hak ini, tanpa, mengakibatkan timbulnya pengaduan oleh Negara lain manapun. Pasal 2 Penghormatan, yang menurut hukum internasional, disebabkan oleh hak yurisdiksi dari setiap Negara atas semua penduduk di dalam wilayahnya, adalah sama-sama disebabkan, tanpa pembatasan apapun, oleh hak tersebut yang dimiliki atas orang-orang yang memasuki wi!ayahnya, yang memulainya dari suatu Negara di mana mereka dianiaya karena keyakinan, pendapat atau afiliasi politik mereka, atau karena perbuatan-perbuatan yang mungkin dianggap sebagai pelanggaran politik. Setiap pelanggaran terhadap kedaulatan yang terdiri dari perbuatan-perbuatan yang dilakukan oleh suatu pemerintahan atau badan-badannya di Negara lain terhadap kehidupan atau keselamatan seseorang yang dilaksanakan di dalam wilayah negara lain tidak dapat dianggap melemahkan, sebab penyiksaan dimulai di luar perbatasannya atau disebabkan oleh pertimbangan-pertimbangan politik atau alasan-alasan Negara. Pasal 3 Tidak satu pun Negara diwajibkan menyerahkan kepada Negara lainnya atau mengeluarkan dari wilayahnya sendiri, orang-orang yang dianiaya karena alasan-alasan politik atau kejahatan-kejahatan politik. Pasal 4 Hak atas ekstradisi tidak berlaku dalam hubungannya dengan orang-orang yang menurut kualifikasi-kualifikasi Negara pemohon, diburu karena pelanggaran-pelanggaran politik, atau karena pelanggaran-pelanggaran hiasa yang dilakukan untuk tujuan-tujuan politik, atau apahila ekstradisi d1minta karena motif politik yang utama. Pasal 5 Fakta halma se eorang telah masuk ke dalam yumdiksi teritorial suatu Negara dengan d1amdiam atau dengan tidak tetap. tidak memengaruhi ketentuan-ketentuan dalam Komensi Ill!. Pasal 6 Tcmpa memengaruhi ketentuan-ketentuan pasal-pasal herikut, tidak satu pun Negara berke\\ aj iban membuat pemhedaan-pembcdaan apapun dalam pcrundang-undangannya, atau dalam peraturan-peraturannya. atau perbuatan-perbuatan administratif yang berlaku bagi orang-orang asing. semata-mata disebabkan oleh fakta bal1\\ a mereka adalah penerima !>uaka politik atau pengungsi. Pasal 7 Kebebasan menyampaikan pendapat, yang diakui oleh hukum domestik bagi semua penduduk suatu Negara. tidak dapat dijadikan alasan pengaduan oleh suatu Negara ketiga atas dasar pcndapat-pendapat yang disampaikan di depan umum terhadap Negara itu atau pemerintahnya okh penerima suaka a tau pengungsi. kecual i pengertian-pengertian ini merupakan propaganda sistematik. yang bersifat menghasut dengan menggunakan kekerasan atau pelanggaran terhadap pemerintah Negara yang menyampaikan pengaduan. Pasal8 Tidak satu pun negara berhak meminta ba!m·a Negara lainnya untuk membatasi bagi penerima suaka politik atau pengungsi kebebasan berkumpul atau berhimpun. yang perundangundangan internal Negara itu memberikannya kepada semua orang asing di dalam \\ ilayahnya. kecuali pertemuan atau himpunan tersebut mempunyai tujuan menggerakkan pcnggunaan kckerasan atau pelanggaran terhadap pemerintah Negara pcmohon. Pasal 9 Atas permintaan Negara yang bcrkepentingan, maka Negara yang telah memberikan pcngung ian atau suaka akan mengambil langkah-langkah untuk terus mengawasi atau mcngasingkan pada suatu jarak yang tepat dari perbatasannya, para pengungsi ataupun penerima suaka politik, yang merupakan pimpinan terkenal suatu gerakan subversif, dan juga mereka yang terhadapnya terdapat bukti bahwa mereka cenderung bergabung dcngannya. Penentuan jarak yang tepat dari perbatasan, untuk tujuan penawanan akan tergantung pacta pertimbangan para penguasa Negara tempat pengungsian. Semua ongkos yang dikeluarkan sebagai akibat penawanan penerima suaka politik dan pengungsi dapat dibebankan pacta Negara yang membuat permintaan. PasallO Tawanan politik yang ditunjuk dalam pasal terdahulu harus memberitahukan kepada pemerintah Negara tuan rumah setiap waktu mereka mengharapkan untuk meninggalkan wilayahnya. Pemberangkatan darinya akan diberikan, dengan syarat bahwa mereka tidak pergi ke negara dari mana mereka datang dan pemerintah yang berkepentingan diberi tabu. Pasalll Dalam semua kasus di mana suatu pengaduan atau permohonan diperkenankan sesuai dengan Konvensi ini, dapat diterimanya bukti yang diajukan oleh Negara yang mengajukan permintaan akan tergantung pacta pertimbangan Negara yang diminta.