BAB V KESIMPULAN Melalui penelitian yang diajukan penulis pada latar belakang masalah bahwa ada relasi antara ideologi dan gerakan sosial keagamaan. Dengan melihat penelitian yang dilakukan dalam Ideologi Perkantas yang merupakan parachurch dengan unit kegiatan mahasiswa Kristen Protestan di UNIMED. Untuk melihat hal tersebut berfokus pada dua variabel yaitu ideologi Perkantas sebagai akar ideologis dari gerakan sosial keagamaan UKMKP UNIMED. Penelitian dengan menggunakan pendekatan kualitatif, penulis mencoba mendeskripsikan dan menganalisis berdasarkan teori sosiologi pengetahuan, ideologi dan perilaku kolektif. Penulis melakukan penelitian lapangan dengan melihat metode berdasarkan teori yang menjadi alat analisis penelitian ini. Pendekatan sosio-historis dan melihat dimensi ideologi yang ada membuat penulis mencari data-data tentang gagasangagasan munculnya kedua organisasi ini. Selain itu Penulis melakukan wawancara dan observasi lapangan serta dokumen sejarah pendirian kedua organisasi ini. Hasil penelitian ini penulis menemukan beberapa temuan-temuan berkaitan dengan ideologi perkantas yang menyebabkan perkembangan dalam gerakan sosial keagamaan UKMKP UNIMED. Berikut hasil temuan yang bisa diperoleh penulis yaitu: Adanya delapan pola pelayanan dan cara hidup yang sangat penting dalam pendirian Perkantas, hal ini dipengaruhi nilai-nilai penting yang terinternalisasi dalam gerakan sosial keagamaan UKMK UNIMED, sebagai berikut 99 1. Berpusat pada Kristus (Christ Centered) 2. Pemahaman Alkitab (Bible Study) 3. Pelayanan yang mengutamakan Doa 4. Kelompok Kecil (Small Group) 5. Kepemimpinan Mahasiswa (Inisiatif dan Tanggung jawab Mahasiswa) 6. Interdenominasi dan Parachurch 7. Misi Integral 8. Persekutuan Melalui delapan perilaku ini penulis menginterpretasi dan menganalisis nilai-nilai yang terkandung dalam perilaku dan cara hidup anggota UKMKP UNIMED. Ada tiga nilai yang terkandung dari pola pelayanan Perkantas ini yaitu: 1. Kekeluargaan 2. Kekudusan dan Kesalehan 3. Integritas hidup Ketiga nilai ini membentuk sistem nilai yang berinteraksi dengan individu-individu dan terinternalisasi dalam anggota-anggota kelompok kecil di UKMKP UNIMED. Hal ini yang menyebabkan perilaku kolektif berorientasi nilai terjadi. Penulis mencoba mengkategorikan ketiga sistem nilai ini dan menemukan Pemuridan merupakan sarana penting untuk Perkantas memasukkan sistem nilai ini,. oleh sebab itu penulis melihat bahwa Ideologi Perkantas adalah Pemuridan. Ideologi pemuridan merupakan suatu ideologi yang bisa dikategorikan sebagai suatu sistem gagasan dimana melakukan suatu pendidikan, mentoring, bimbingan kepada 100 mahasiswa untuk hidup sebagai murid. Profil yang diharapkan adalah menjadi murid Kristus, tercantum pada Visi dan Misi Perkantas. Penulis melihat bahwa ideologi pemuridan ini termasuk dalam kategori Ideologi pendidikan. Ada sistem moral dan politik didalamnya dalam mengelola pembimbingan dan pembinaan kerohaniaannya. Setelah melihat dan membandingkan temuan-temuan dengan pendekatan ideologi pendidikan William O’Neill. Ideologi pemuridan bisa dikategorikan sebagai ideologi konservatisme pendidikan. Suatu bentuk kategori pendidikan yang mempertahankan tradisi, pembinaan kerohaniaan dan berdasarkan Alkitabiah. Selain itu ideologi ini merupakan bentuk ideologi yang paling bebas dari ideologi konservatif, karena masih mempertimbangkan perubahan secara kontekstual dan situasi yang ada. Penulis mengambil kesimpulan bahwa Ideologi Pemuridan Perkantas sebagai Ideologi konservatisme Pendidikan. Ideologi Perkantas terdapat dalam gerakan sosial keagamaan dari UKMKP UNIMED. Ideologi ini menyebabkan terjadinya beberapa pergerakan sosial keagamaan karena internalisasi nilai melalui pola perilaku atau pelayanan yang diterapkan. Gerakan kelompok kecil merupakan suatu gerakan yang sangat signifikan didasari oleh ideologi Perkantas. Kelompok kecil berorientasi pada pemuridan membuat pergerakan itu. Inilah yang menjadi sarana ideologi Perkantas bisa tertanam dalam gerakan sosial keagamaan UKMKP UNIMED. Seluruh instrumen dan pola gerakannya sangat dekat dengan perkantas. Melalui delapan penekanan pola pelayanan dan perilaku anggota ini menyebabkan gerakan UKMKP UNIMED bisa berkembang sebagai Gerakan sosial keagamaan dalam dunia pelayanan mahasiswa di UNIMED. 101 Selain itu menurut kajian sejarah pendirian UKMKP UNIMED para aktor pendiri sangat dekat dengan Pelayanan Perkantas. Mulai dari masa-masa keluar dari GMKI sampai dengan masa-masa perintisan ulang. Ideologi pemuridan ini sangat berakar dalam seluruh kegiatan pelayanan UKMKP UNIMED. Selain itu Visi dan Misi Pelayanan UKMKP sangat mengikuti pola Visi dan Misi Perkantas dengan empat strategi misi yaitu Penginjilan, Pemuridan, Pelipatgandaan dan Pengutusan. Mereka juga sangat menekankan gerakan kelompok kecil berorientasi pemuridan. Penelitian ini memberikan suatu kontribusi tentang ideologi dalam perspektif gerakan sosial keagamaan. Beberapa pandangan bahwa ide atau gagasan dalam keagamaan lebih bersifat utopis karena bentuk pengagamaan pengetahuan. Melalui kajian ini penulis bisa melihat bahwa kajian sosiologis lembaga keagamaan atau Parachurch, juga memiliki ideologi yang mempengaruhinya. Bentuknya tidak dalam bidang politik praktis namun lebih mengacu pada bidang pendidikan. Ideologi pemuridan mungkin merupakan hal yang belum pernah terdengar namun dengan kajian ini kita bisa melihat strategi pelayanan mahasiswa sangat mengutamakan gerakan pemuridan. Penulis juga mengkritisi bahwa ideologi pemuridan ini memiliki dimensi deskriptif, positif dan pejorative. Oleh sebab itu melalui pendekatan kritik ideologi kita terus membongkar apa yang menjadi kepentingan dari ide atau gagasan pemuridan tersebut. hal ini bermanfaat untuk menolong lembaga pelayanan Perkantas yang memiliki ide atau gagasan ini dan juga UKMKP UNIMED yang sangat dipengaruhi oleh ide dan gagasan ini. Hal ini menolong agar bisa menjaga bias dalam pengetahuan dan kepentingan didalamnya. 102 Penulis juga melihat ada kelemahan dalam penelitian ini, kurang mendalamnya pembahasan tentang pengkategorian ideologi pemuridan sebagai ideologi konservatisme pendidikan, hal ini menyebabkan perlu adanya penelitian lanjutan. Tentang konservatisme pendidikan dalam Perkantas. Penulis melihat bahwa keterbatasan pengetahuan penulis dari beberapa kajian filosofis dan teoritis tentang moral, politis dan etika membuat pandangan-pandangan ideologi pendidikan kurang tereksplorasi secara lebih mendalam. Selain itu pemahaman sistem nilai dari kedelapan nilai perlu dikaji secara lebih dalam kajian filosofis tentang aksiologi. Melalui kajian nilai berdasarkan perspektif filsafat dan teologis, menambah kajian penelitian ini menjadi jauh lebih berdampak besar bagi keilmuan baik Perkantas, UKMKP UNIMED maupun masyarakat keilmuan lainnya. Pendekatan gerakan sosial keagamaan yang dilakukan penulis hanya menggunakan pendekatan perilaku kolektif dari pandangan Neil Smelser. Kajian tentang perilaku kolektif merupakan suatu bangunan teori dari berbagai disiplin ilmu, jadi perlu pembahasan dari berbagai perspektif. Kajian konsep tentang gerakan sosial dari UKMKP UNIMED hanya dalam perspektif sosio-historis. Perlunya penelitian interdisipliner tentang teori perilaku kolektif ini dan kajian secara filosofisnya. Penulis juga melihat bahwa pembahasan dan penelitian tentang dampak dari Ideologi Pemuridan belum terlihat dan tergambar. Berbicara mengenai ideologi ada dimensi kesadaran palsu atau pejorative, sehingga tidak mengkaji permasalahan dampak secara sosial keagamaan secara spesifik dan mendalam. Perlu diadakan penelitian lebih lanjut dari dampak ideologi ini. Penelitian ini hanya sebatas mencari bentuk ideologi Perkantas dan pengaruhnya pada Gerakan sosial keagamaan. Jadi, penulis melihat kurang 103 menjelaskan dampak pengaruhnya. Perlunya penelitian lanjutan tentang seberapa besar pengaruh ideologis dari Pelayanan Perkantas terhadap pelayanan mahasiswa di kota Medan. 104