ANTI VIRUS Virus adalah parasit intrasel yang tidak bias bereplikasi sendiri, tetapi harus menggunakan sel inang. Karena ikatan yang begitu erat sntsrs replikasi virus dan metabolisme sel inang, sehingga sulit sekali ditemukan obat yang selektif hanya kepada virus. Hal ini membuat vaksin menjadi metode utama untuk mengontrol infeksi virus. Misalnya poliomyelitis, rabies, yellow fever, measles, rubella. Definisi antivirus Anti virus adalah : Sebuah agen yang membunuh virus dengan menekan kemampuan untuk replikasi, menghambat kemampuan untuk menggandakan dan memperbanyak diri. Misalnya, Amantadine (Symmetrel) adalah sintesis antivirus dimana kerjanya menghambat multiplikasi virus influenza A, Diberikan dalam waktu 24-48 jam dari mulai dari gejala flu, dapat mengurangi kerasnya dari penyakit, terutama pada individu berisiko tinggi seperti orang-orang yang immunosuppressed atau di rumah sakit. Rimantadine (Flumadine) yang terkait dalam struktur dan anti-influenza J tindakan untuk amantadine tapi memiliki lebih sedikit efek samping. BEBERAPA OBAT Nama obat Jenis Virus ANTI Tipe kimia Vidarabine Herpesviruses Acyclovir Herpes (HSV) Gancyclovir and (valganciclovir) Valcyte simplex Analog nukleosida ™ Cytomegalovirus (CMV) Nucleoside-analog reverse transcriptase inhibitors (NRTI): AZT (Zidovudine), ddI Retroviruses (HIV) (Didanosine), ddC (Zalcitabine), d4T (Stavudine), 3TC (Lamivudine) Non-nucleoside transcriptase (NNRTI): Analog nukleosida reverse inhibitors Retroviruses (HIV) Nevirapine, VIRUS Target Virus polymerase Virus polymerase Analog nukleosida Virus polymerase (needs virus UL98 kinase for activation) Analog nukleosida Reverse transcriptase Analog nukleosida Reverse transcriptase Delavirdine Protease Inhibitors: Saquinavir, Ritonavir, HIV Indinavir, Nelfinavir Analog peptida HIV protease Ribavirin Broad spectrum: Triazole HCV, HSV, measles, carboxamide mumps, Lassa fever Amantadine / Rimantadine Influenza A strains Relenza and Tamiflu Influenza and B Pleconaril Picornaviruses Small cyclic Blocks attachment and uncoating Interferons Hepatitis B and C Protein Cell defense proteins activated strains Tricyclic amine RNA mutagen Matrix protein haemagglutinin A Neuraminic acid mimetic / Neuraminidase Inhibitor Antivirus yang telah dikembangkan pada umumnya kurang efektif karena adanya replikasi dari virus yang sangat cepat sehingga menimbulkan mutasi yang membuat mereka tahan terhadap obat. Obat anti retrovirus digunakan untuk menghambat HIV, dan walaupun resistensi terhadap obat tunggal berkembang dengan cepat, tetapi penggunaan inhibitor protease dikombinasi dengan 2 reserve transcriptase inhibitor menurunkan secara dramatis angka mortalitas dan morbiditas karena AIDS. Meskipun efek samping sering timbul, tetapi pengobatan anti HIV harus terus-menerus untuk mencegah timbulnya resistensi Pengobatan infeksi HIV : Beberapa kelas obat-obatan yang digunakan untuk mengobati infeksi HIV: 1. Nucleoside-Analog Reverse Transcriptase Inhibitors (NRTI). Obat-obatan ini menghalangi virus RNA bergantung-DNA polymerase (reverse transcriptase) dan dimasukkan ke dalam DNA virus. Misalnya zidovudin, didanosine, zalcitabine, stavudin dan lamivudin. 2. Non-Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitors (NNRTIs). Obat-obat ini delavirdine. menghalangi 3. Protease Inhibitors. replikasi HIV secara langsung. Misalnya nevirapin, Ini adalah obat khusus untuk HIV-1 protease dan kompetitif yang menghalangi enzim, mencegah pematangan dari virions yang mampu menjangkiti sel lainnya. Misalnya saquinavir, ritonavir, indinavir dan nelfinavir. Rekomendasi dosis obat-obat anti virus Zanamivir Zanamivir adalah untuk perawatan influensa di kalangan anak-anak usia 7 tahun atau lebih. Dosis 5 mg sehari 2 kali tiap 12 jam. Oseltamivir Dosis tergantung berat badan. 30 mg dua kali sehari untuk anak dengan berat badan kurang dari atau sama dengan 15 kg. Dosis 45 mg dua kali sehari untuk berat badan 15 – 23 kg, dosis 60 mg dua kali sehari dengan berat badan 23 – 40 kg. Dan dosis 75 mg dua kali sehari untuk berat badan lebih dari 40 kg. Amantadine Dosis untuk anak-anak berusia 1 sampai 9 tahun untuk pengobatan dan pencegahan penyakit adalah 4,4 - 8,8 mg / kg berat badan / hari. Dosis maksimal 150 mg per hari. Rimantadine Rimantadine disetujui untuk pencegahan penyakit di kalangan anak-anak berusia 1 tahun atau lebih dan untuk pengobatan dan pencegahan penyakit di kalangan orang dewasa. Rimantadine diberikan dalam 1 atau 2 dosis terbagi pada dosis 5 mg / kg berat badan / hari, dosis tidak melebihi 150 mg / hari untuk anak-anak berusia 1 sampai 9 tahun. Acyclovir Pada herpes simplex, dosis 200 mg sehari 5 kali selama 5 hari. Untuk anak dibawah 2 tahun dosis setengah dari dosis dewasa. Efek samping dari acyclovir mual, muntah, nyeri perut, diare dan sakit kepala. Gancyclovir Harus diberikan secara intravena dan karena toksisitasnya, obat ini hanya digunakan untuk infeksi berat. Dosis 5 mg/kg berat badan setiap 12 jam selama 14 – 21 hari untuk pengobatan dan selama 7 – 14 hari untuk pencegahan. Anda membutuhkan obat anti virus ? Segera hubungi apotik online INDICA. ANTI VIRUS Virus adalah parasit intrasel yang tidak bias bereplikasi sendiri, tetapi harus menggunakan sel inang. Karena ikatan yang begitu erat sntsrs replikasi virus dan metabolisme sel inang, sehingga sulit sekali ditemukan obat yang selektif hanya kepada virus. Hal ini membuat vaksin menjadi metode utama untuk mengontrol infeksi virus. Misalnya poliomyelitis, rabies, yellow fever, measles, rubella. Definisi antivirus Anti virus adalah : Sebuah agen yang membunuh virus dengan menekan kemampuan untuk replikasi, menghambat kemampuan untuk menggandakan dan memperbanyak diri. Misalnya, Amantadine (Symmetrel) adalah sintesis antivirus dimana kerjanya menghambat multiplikasi virus influenza A, Diberikan dalam waktu 24-48 jam dari mulai dari gejala flu, dapat mengurangi kerasnya dari penyakit, terutama pada individu berisiko tinggi seperti orang-orang yang immunosuppressed atau di rumah sakit. Rimantadine (Flumadine) yang terkait dalam struktur dan anti-influenza J tindakan untuk amantadine tapi memiliki lebih sedikit efek samping. BEBERAPA OBAT ANTI VIRUS Nama obat Jenis Virus Tipe kimia Vidarabine Herpesviruses Acyclovir Herpes (HSV) Gancyclovir and (valganciclovir) Valcyte simplex Analog nukleosida ™ Cytomegalovirus (CMV) Nucleoside-analog reverse transcriptase inhibitors (NRTI): AZT (Zidovudine), ddI Retroviruses (HIV) (Didanosine), ddC (Zalcitabine), d4T (Stavudine), 3TC (Lamivudine) Non-nucleoside transcriptase (NNRTI): Delavirdine Analog nukleosida reverse inhibitors Retroviruses (HIV) Nevirapine, Protease Inhibitors: Saquinavir, Ritonavir, HIV Indinavir, Nelfinavir Target Virus polymerase Virus polymerase Analog nukleosida Virus polymerase (needs virus UL98 kinase for activation) Analog nukleosida Reverse transcriptase Analog nukleosida Analog peptida Reverse transcriptase HIV protease Ribavirin Broad spectrum: Triazole HCV, HSV, measles, carboxamide mumps, Lassa fever Amantadine / Rimantadine Influenza A strains Relenza and Tamiflu Influenza and B Pleconaril Picornaviruses Small cyclic Blocks attachment and uncoating Interferons Hepatitis B and C Protein Cell defense proteins activated strains Tricyclic amine A Neuraminic acid mimetic RNA mutagen Matrix protein haemagglutinin / Neuraminidase Inhibitor Antivirus yang telah dikembangkan pada umumnya kurang efektif karena adanya replikasi dari virus yang sangat cepat sehingga menimbulkan mutasi yang membuat mereka tahan terhadap obat. Obat anti retrovirus digunakan untuk menghambat HIV, dan walaupun resistensi terhadap obat tunggal berkembang dengan cepat, tetapi penggunaan inhibitor protease dikombinasi dengan 2 reserve transcriptase inhibitor menurunkan secara dramatis angka mortalitas dan morbiditas karena AIDS. Meskipun efek samping sering timbul, tetapi pengobatan anti HIV harus terus-menerus untuk mencegah timbulnya resistensi Pengobatan infeksi HIV : Beberapa kelas obat-obatan yang digunakan untuk mengobati infeksi HIV: 1. Nucleoside-Analog Reverse Transcriptase Inhibitors (NRTI). Obat-obatan ini menghalangi virus RNA bergantung-DNA polymerase (reverse transcriptase) dan dimasukkan ke dalam DNA virus. Misalnya zidovudin, didanosine, zalcitabine, stavudin dan lamivudin. 2. Non-Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitors (NNRTIs). Obat-obat ini delavirdine. menghalangi replikasi HIV secara langsung. Misalnya nevirapin, 3. Protease Inhibitors. Ini adalah obat khusus untuk HIV-1 protease dan kompetitif yang menghalangi enzim, mencegah pematangan dari virions yang mampu menjangkiti sel lainnya. Misalnya saquinavir, ritonavir, indinavir dan nelfinavir. Rekomendasi dosis obat-obat anti virus Zanamivir Zanamivir adalah untuk perawatan influensa di kalangan anak-anak usia 7 tahun atau lebih. Dosis 5 mg sehari 2 kali tiap 12 jam. Oseltamivir Dosis tergantung berat badan. 30 mg dua kali sehari untuk anak dengan berat badan kurang dari atau sama dengan 15 kg. Dosis 45 mg dua kali sehari untuk berat badan 15 – 23 kg, dosis 60 mg dua kali sehari dengan berat badan 23 – 40 kg. Dan dosis 75 mg dua kali sehari untuk berat badan lebih dari 40 kg. Amantadine Dosis untuk anak-anak berusia 1 sampai 9 tahun untuk pengobatan dan pencegahan penyakit adalah 4,4 - 8,8 mg / kg berat badan / hari. Dosis maksimal 150 mg per hari. Rimantadine Rimantadine disetujui untuk pencegahan penyakit di kalangan anak-anak berusia 1 tahun atau lebih dan untuk pengobatan dan pencegahan penyakit di kalangan orang dewasa. Rimantadine diberikan dalam 1 atau 2 dosis terbagi pada dosis 5 mg / kg berat badan / hari, dosis tidak melebihi 150 mg / hari untuk anak-anak berusia 1 sampai 9 tahun. Acyclovir Pada herpes simplex, dosis 200 mg sehari 5 kali selama 5 hari. Untuk anak dibawah 2 tahun dosis setengah dari dosis dewasa. Efek samping dari acyclovir mual, muntah, nyeri perut, diare dan sakit kepala. Gancyclovir Harus diberikan secara intravena dan karena toksisitasnya, obat ini hanya digunakan untuk infeksi berat. Dosis 5 mg/kg berat badan setiap 12 jam selama 14 – 21 hari untuk pengobatan dan selama 7 – 14 hari untuk pencegahan. Anda membutuhkan obat anti virus ? Segera hubungi apotik online INDICA. ACYCLOVIR 200 MG HEXPHARM FARMAKOLOGI : Acyclovir adalah zat antivirus yang sangat aktif secara in vitro melawan virus herpes simpleks (HSV) tipe I dan II, serta virus varisela zoster. Setelah masuk ke dalam sel terinfeksi, Acyclovir terfosforilasi membentuk senyawa aktif Acyclovir trifosfate. Tahap awal proses tergantung pada enzim viral-coded thymidine kinase. Acyclovir trifosfate berperan sebagai inhibitor dan sebagai substrat palsu untuk herpes-specified DNA polymerase yang mencegah sintesis DNA virus tanpa mempengaruhi proses sel normal. INDIKASI : Pengobatan infeksi yang disebabkan oleh herpes simpleks pada kulit dan membran mukosa, termasuk herpes genital awal dan kambuhan, pencegahan infeksi herpes simpleks pada pasien immuno-compromised. Pengobatan infeksi herpes zoster. KONTRA INDIKASI : Pasien yang hipersensitif terhadap Acyclovir. DOSIS : Dewasa * Pengobatan infeksi herpes simpleks : 200 mg, 5 kali sehari dengan interval 4 jam, selama 5 hari, tetapi pada beberapa infeksi awal pengobatan dapat diperpanjang. Pada pasien immuno-compromised (misal : setelah transplantasi sumsum) atau pasien dengan gangguan absorpsi usus, dosis dapat ditingkatkan menjadi 400 mg. Pemberian obat harus diberikan sesegera mungkin setelah terjadinya infeksi. * Pencegahan herpes simpleks : 200 mg, 4 kali sehari dengan interval 6 jam. Pada beberapa pasien immuno-compromised (misal : setelah transplantasi sumsum) atau pasien gangguan absorpsi usus, dosis dapat ditingkatkan menjadi 400 mg. (lama pemberian disesuaikan dengan periode resiko dihapus saja, gak jelas artinya) * Pengobatan herpes zoster : 800 mg, 5 kali sehari dengan interval 4 jam, selama 7 hari. Anak-anak * Anak-anak usia lebih dari 2 tahun : sama dengan dosis dewasa * Anak-anak usia kurang dari 2 tahun : diberikan setengah dosis dewasa untuk pengobatan herpes simpleks dan profilaksis herpes simpleks. EFEK SAMPING : * Gatal-gatal / ruam kulit * Gangguan gastrointestinal, termasuk : mual, muntah, diare, dan nyeri abdominal. * Peningkatan sementara enzim-enzim yang berhubungan dengan bilirubin dan hati, sedikit peningkatan urea dan kreatinin darah; sakit kepala, reaksi neurologis dan fatigue. PERINGATAN dan PERHATIAN : * Acyclovir pada wanita hamil hanya diberikan apabila pertimbangan manfaat lebih besar daripada risiko yang mungkin timbul. * Hati-hati pemberian pada wanita yang sedang menyusui. * Jangan diberikan melebihi dosis, frekuensi penggunaan, dan lamanya pengobatan yang dianjurkan. INTERAKSI OBAT : Probenecid meningkatkan t ½ obat dan AUC plasma. PENYIMPANAN : Simpan di tempat kering pada suhu 15o – 30o C, terlindung dari cahaya. KEMASAN & NO REG. : Acyclovir 200 mg tablet (1 box berisi 5 strip @ 10 tablet), No. Reg. : GKL0108504810A1 PABRIK : Hexpharm ACYCLOVIR 400 MG HEXPHARM FARMAKOLOGI : Acyclovir adalah zat antivirus yang sangat aktif secara in vitro melawan virus herpes simpleks (HSV) tipe I dan II, serta virus varisela zoster. Setelah masuk ke dalam sel terinfeksi, Acyclovir terfosforilasi membentuk senyawa aktif Acyclovir trifosfate. Tahap awal proses tergantung pada enzim viral-coded thymidine kinase. Acyclovir trifosfate berperan sebagai inhibitor dan sebagai substrat palsu untuk herpes-specified DNA polymerase yang mencegah sintesis DNA virus tanpa mempengaruhi proses sel normal. INDIKASI : Pengobatan infeksi yang disebabkan oleh herpes simpleks pada kulit dan membran mukosa, termasuk herpes genital awal dan kambuhan, pencegahan infeksi herpes simpleks pada pasien immuno-compromised. Pengobatan infeksi herpes zoster. KONTRA INDIKASI : Pasien yang hipersensitif terhadap Acyclovir. DOSIS : Dewasa * Pengobatan infeksi herpes simpleks : 200 mg, 5 kali sehari dengan interval 4 jam, selama 5 hari, tetapi pada beberapa infeksi awal pengobatan dapat diperpanjang. Pada pasien immuno-compromised (misal : setelah transplantasi sumsum) atau pasien dengan gangguan absorpsi usus, dosis dapat ditingkatkan menjadi 400 mg. Pemberian obat harus diberikan sesegera mungkin setelah terjadinya infeksi. * Pencegahan herpes simpleks : 200 mg, 4 kali sehari dengan interval 6 jam. Pada beberapa pasien immuno-compromised (misal : setelah transplantasi sumsum) atau pasien gangguan absorpsi usus, dosis dapat ditingkatkan menjadi 400 mg. (lama pemberian disesuaikan dengan periode resiko dihapus saja, gak jelas artinya) * Pengobatan herpes zoster : 800 mg, 5 kali sehari dengan interval 4 jam, selama 7 hari. Anak-anak * Anak-anak usia lebih dari 2 tahun : sama dengan dosis dewasa * Anak-anak usia kurang dari 2 tahun : diberikan setengah dosis dewasa untuk pengobatan herpes simpleks dan profilaksis herpes simpleks. EFEK SAMPING : * Gatal-gatal / ruam kulit * Gangguan gastrointestinal, termasuk : mual, muntah, diare, dan nyeri abdominal. * Peningkatan sementara enzim-enzim yang berhubungan dengan bilirubin dan hati, sedikit peningkatan urea dan kreatinin darah; sakit kepala, reaksi neurologis dan fatigue. PERINGATAN & PERHATIAN : * Acyclovir pada wanita hamil hanya diberikan apabila pertimbangan manfaat lebih besar daripada risiko yang mungkin timbul. * Hati-hati pemberian pada wanita yang sedang menyusui. * Jangan diberikan melebihi dosis, frekuensi penggunaan, dan lamanya pengobatan yang dianjurkan. INTERAKSI OBAT : Probenecid meningkatkan t ½ obat dan AUC plasma. PENYIMPANAN : Simpan di tempat kering pada suhu 15o – 30o C, terlindung dari cahaya. KEMASAN & NO REG. : Acyclovir 400 mg tablet (1 box berisi 5 strip @ 10 tablet), No. Reg. : GKL0108504810B1 PABRIK : Hexpharm ACYCLOVIR CREAM KOMPOSISI Tiap gram krim mengandung acyclovir 50 mg. CARA KERJA OBAT Acyclovir adalah nukleosida purin asiklik yang secara in vitro mempunyai aktivitas menghambat virus herpes simplex (HSV) tipe I dan HSV tipe II, Varicella Zoster, EpsteinBarr, dan Cytomegalovirus. Acyclovir diaktivasi oleh thymidine kinase virus herpes sehingga mengalami fosforilasi membentuk acyclovir trifosfat yang merupakan acyclovir bentuk aktif. acyclovir trifosfat akan mengganggu virus herpes simplex DNA polymerase dan menghambat replikasi DNA virus dan menghambat DNA polymerase selular. INDIKASI Pengobatan infeksi virus herpes simplex pada kulit dan selaput lendir, ' termasuk herpes genitalis yang inisial dan rekuren. CARA PENGGUNAAN Topikal DOSIS DAN CARA PEMBERIAN - Oleskan tipis-tipis hingga menutupi seluruh bagian kulit yang mengalami Iesisetiap3jam 6 kali sehari selama 7 hari. - Ukuran dosis setiap pemberian akan tergantung pada luasnya daerah lesi. - Pengobatan akan tercapai dengan baik jika dimulai pada awal terjadinya tanda-tanda atau gejala infeksi. - Gunakan sarung tangan karet saat mengoleskan krim acyclovir untuk mencegah autoinokulasi pada bagian tubuh yang lain atau menulamya InfeksL pada orang lain. PERINGATAN DAN PERHATIAN - Hanya untuk pemakaian kulit dan tidak digunakan untuk mata. - Jangan melampaui dosis yang dianjurkan, jumlah pemakaian dan lamanya pengobatan. - Jangan digunakan untuk pencegahan infeksi HSV rekuren. - Acyclovir jangan digunakan selama kehamilan kecuali keuntungannya lebih besar daripada resikonya terhadap fetus. - Hati-hati jika acyclovir diberikan pada wanita yang menyusui. EFEK SAMPING Nyeri ringan termasuk rasa terbakar sementara dan rasa yang menyengat. Reaksi lokal termasuk pruritus, rash, vulvitis, dan edema. KONTRAINDIKASI Untuk penderita yang hipersensitif terhadap acyclovir. CARA PENYIMPANAN Simpan dalam wadah tertutup rapat, di tempat sejuk. Kemasan dan Nomor Registrasi Acyclovir 5%, tube 5 g krim No. Reg. GKL9620919229A1 HARUS DENGAN RESEP DOKTER INDOFARMA ■ BEKASI - INDONESIA ACYCLOVIR KOMPOSISI: Tiap tablet mengandung Acyclovir 200 mg. Tiap tablet mengandung Acyclovir 400 mg. CARA KERJA OBAT Acyclovir adalah analog nukleosida purin asiklik yang aktif terhadap virus Herpes simplex, Varicella zoster, Epstein-Barr dan Cytomegalovirus. Di dalam sel, acyclovir mengalami fosforilasi menjadi bentuk aktif acyclovir trifosfat yang bekerja menghambat virus herpes simplex DNA polymerase dan replikasi DNA virus, sehingga mencegah sintesa DNA virus tanpa mempengaruhi proses sel yang normal. INDIKASI - Pengobatan virus herpes simplex pada kulit dan selaput lender, termasuk herpes genitalis inisial dan rekuren. - Pengobatan infeksi herpes zoster dan varicella. POSOLOGI Infeksi herpes genitalis: Infeksi herpes genitalis inisial: 200 mg 5 kali sehari setiap 4 jam, selama 5 – 10 hari. Anak dibawah 2 tahun : ½ dosis dewasa. Untuk penderita “immunocompromisef” atau kelainan absorbsi pada usus dosis dapat ditingkatkan menjadi 400 mg, atau sebagai alternative diberikan pengobatan secara intravena. Pengobatan harus dimulai sedini mungkin, untuk rekuren sebaiknya pada periode mulai terjadinya lesi pertama. Pengobatan supresi infeksi herpes genitalis rekuren : 400 mg 2 kali sehari atau 200 mg 2 – 5 kali sehari, selama 12 bulan. Pengobatan intermitten infeksi herpes genitalis rekuren : 200 mg 5 kali sehari setiap 4 jam, selama 5 hari. INFEKSI HERPES ZOSTER DAN VARICELLA : Dewasa : 800 mg 5 kali sehari setiap 4 jam, selama 7 – 10 hari. Anak 2 – 12 tahun : 400 – 800 mg 4 kali sehari, selama 5 kali. Anak dibawah 2 tahun : 200 mg atau 20 mg/kg BB 4 kali sehari, selama 5 hari. Pengobatan harus dimulai sedini mungkin dan pada saat awal timbulnya gejala infeksi. Dosis untuk penderita yang mempunyai gangguan fungsi ginjal Creatinine clearance Ml/menit/1,73 m2 Dosis (mg) Interval (jam) Herpes genitalis Inisial/ intermitten 0 – 10 Super kronik 0 – 10 Herpes zoster 0 – 10 10 – 25 Beberapa penderita mungkin mengalami infeksi “break through” pada pemberian dosis total 800 mg sehari. Pengobatan harap dihentikan secara periodic dengan interval waktu 6 – 12 bulan dengan maksud untuk mengobservasi kemungkinan perubahan-perubahan riwayat penyakit. PERINGATAN DAN PERHATIAN Acyclovir tidak boleh digunakan selama masa kehamilan kecuali bila manfaat yang didapat jauh lebih besar daripada resikonya baik terhadap ibu maupun janin. Hati-hati pemberian pada wanita yang sedang menyusui. EFEK SAMPING Ruam kulit dan gangguan pencernaan seperti mual, muntah, diare dan sakit perut. KONTRAINDIKASI Penderita yang hipersensitif terhadap acyclovir. CARA PENYIMPANAN Simpan di tempat sejuk dan kering, terlindung dari cahaya. KEMASAN Acyclovir 200 mg, kotak 10 blister @ 10 tablet Acyclovir 400 mg, kotak 10 blister @ 10 tablet ACYCLOVIR 400 MG KOMPOSISI: Tiap tablet mengandung Acyclovir 400 mg CARA KERJA : Acyclovir adalah analog nukleosida purin asiklik yang aktif terhadap virus Herpes Simplex, Varicella zoster, Epstein-Barr dan Cytomegalovirus. Didalam sel Acclovir mengalami fosforilasi menjadi bentuk aktif Acyclovir tifosfat yang bekerja menghambat virus herpes simplex DNA polymerase dan replikasi DNA virus tanpa mempengaruhi proses sel yang niormal PERINGATAN & PERHATIAN : Acyclovir tidak buleh digunakan selama masa kehamilan kecuali bila manfaat yang didapat jauh lebih besar dari pada resikonya baik terhadap ibu maupun janin EFEK SAMPING : Ruam kulit dan gangguan pencernaan seperti mual, muntah, diare, dan sakit perut KONTRA INDIKASI : Penderita yang hipersensitif terhadap Acyclovir INTERAKSI OBAT : Probenecid meningkatkan T1/2 dan AUC Acyclovir KEMASAN & NO REG. : Kotak 10 blister @ 10 tablet, GKL 9520918210B1 PABRIK : INDOFARMA ACYCLOVIR TABLET 400 MG KOMPOSISI : Acyclovir 400 mg CARA KERJA OBAT : Acyclovir merupakan antiviral agen dan menginhibisi pertumbuhan virus terutama herpes simplex dan varicella-zoster virus INDIKASI : - Infeksi yang disebabkan oleh virus herpes simplex pada kulit dan membran mukosa baik penyakit permulaan dan penyakit kambuhandari kerpes genital dan herpes zoster - Perlindungan / mengatasi infeksi herpes simplex pada pasien imunocomprimissed KONTRA INDIKASI : Hipersensitif terhadap Acyclovir DOSIS : * Dewasa : - Pengobatan infeksi Herpes Simplex : 5xsehari 200 mg (setiap 4 jam) selama 5 hari - Supresion infeksi Herpes Simplex :4xsehari 200 mg (setiap 6 jam) selama5 hari - Pengobatan infeksi Herpes Zoster : 5xsehari 800 mg (setiap 4 jam) selama 7 hari * Anak-anak : Pengobatan infeksi virus herpes simplek dan propylaxis infeksi herpes simplex : - Kurang dari 2 tahun : 1/2 dari dosis dewasa - Lebih dari 2 tahun : sama dengan dosis dewasa EFEK SAMPING : Ruam merh pada kulit, efek neurogical, mual,muntah, diare dan efek gastrointensital lainnya PERINGATAN & PERHATIAN : Memperburuk fungsi ginjal, ketuaan. Sebaiknya tidak diberikan pada wanita hamil INTERAKSI OBAT : Probenecid : menaikkan waktu pwruh Acyclovir dan meningkatkan konsentrasi dalam plasma KEMASAN & NO REG : Dus 3 strip @ 10 tablet, GKL 9812415010B1 Dus 5 strip @ 10 tablet, GKL 9812415010B1 Dus 10 strip @ 10 tablet, GKL 9812415010B1 PABRIK : KIMIA FARMA CLINOVIR Asiklovir 200 mg, 400 mg/tabl et; 5%/5 gram krim. INDIKASI: Herpessimplek. DOSIS: Pengobatan infeksi herpessimplek, dewasa 5xsehari 200 mg, tiap 4 jam. Supresi infeksi herfes simplek 4xsehari 200 mg tiap 6 jam. Pengobatan infeksi herfes zoster 5 x sehari 800 mg tiap 4 jam selama 7 hari. Anak lebih dari 2 tahun setengah dosis dewasa . Krim: 5-6xsehari setiap 4 jam selama 5 hari . KEMASAN: Dos 30 tablet 200 mg Dos 30 tanlet 400 mg Tube 5 g krim DIPRODUKSI OLEH: Pharos. CLINOVIR KRIM® KOMPOSISI : Clinovir krim berwarna putih, mengandung 5% acyclovir CARA KERJA OBAT : Aktivitas inhibisi acyclovir tarhadap virus herpes human invitro dan in vivo, termasuk virus Herpes simplex (HSV) type 1 dan 2, virus Varicella zoster (VZV), virus Epstein-Barr (EBV) dan Cytomegalovirus (CMV) bersifat sangat selektit. Pada sel normal yang tidak terinteksi virus tersebut, enzim Timidin Kinasb (TK) tidak dapat menggunakan acyclovir sebagai substrat, sehingga acyclovir mempunyai toksisitas yang rendah terhadap sel hospes mamalia. Sedangkan TK yang disandikan oleh HSV, VZV dan EBV, secara berkesinambungan akan mengubah acyclovir difosfat dan akhirnya menjadi acyclovir trifosfat. Acyclovir trifosfat yang masuk ke dalam DNA virus akan mengganggu polimerase DNA virus dan menghambat replikasi DNA virus.Sehingga rantai reaksi aKan beraKhir. INDIKASI : Clinovir® krim diindikasikan untuk pengobatan infeksi virus Herpes simplex pada kulit yang immuno compromised dan infeksi pada selaput lendir, termasuk Herpes genitalis dan Herpes labialis. KONTRA INDIKASI : Penderita yang hipersensitif terhadap acyclovir. PERINGATAN DAN PERHATIAN : Hanya digunakan untuk kulit, tidak boleh digunakan pada mulut, mata, atau vagina. Sebaiknya tidak digunakan untuk pencegahan infeksi virus Herpes simplex yang rekurens. EFEK SAMPING : Dapat timbul rasa panas yang bersifat sementara atau perih setelah penggunaan Clinovir®krim. Eritema atau pengenngan yang ringan dan pengelupasan kulit pada sebagian kecil penderita. INTERAKSI OBAT : Probenecid meningkatkan waktu paruh rata-rata acyclovir dan daerah di bawah kurva konsentrasi plasma waktu. DOSIS DAN CARA PEMAKAIAN : Gunakan Clinovir® krim 5 kali sehari dengan selang waktu 4 jam. Pengobatan harus dilakukan sedini mungkin, setelah timbulnya lesi yang merupakan gejala awal infeksi. Pengobatan diberikan selama 5 hari, tetapi bila penyembuhan belum tercapai pengobatan boleh dilanjutkan sampai 10 hari. KEMASAN : CLINOVIR8 Krim Tube berisi 5 gram No. Reg. DKL 9321614529 A1 HARUS DENGAN RESEP DOKTER Simpan pada suhu dibawah 25°C