departemen keuangan republik indonesia

advertisement
LAMPIRAN III
PERATURAN
MENTERI
KEUANGAN
NOMOR 96/PMK.06/2007 TENTANG TATA
CARA PELAKSANAAN PENGGUNAAN,
PEMANFAATAN, PENGHAPUSAN, DAN
PEMINDAHTANGANAN BARANG MILIK
NEGARA
TATA CARA PELAKSANAAN PINJAM PAKAI BARANG MILIK NEGARA
I. Definisi
Pinjam pakai Barang Milik Negara adalah penyerahan penggunaan Barang Milik Negara
antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah dalam jangka waktu tertentu tanpa
menerima imbalan dan setelah jangka waktu berakhir Barang Milik Negara tersebut
diserahkan kembali kepada pemerintah pusat.
II. Pertimbangan
Pinjam pakai Barang Milik Negara dilakukan untuk mengoptimalkan penggunaan Barang
Milik Negara yang belum/tidak dipergunakan untuk pelaksanaan penyelenggaraan
pemerintahan pusat dan untuk menunjang pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan
daerah.
III. Jenis Barang Milik Negara yang dapat Dipinjam-pakaikan
Barang Milik Negara yang dapat dipinjam-pakaikan adalah tanah dan/atau bangunan, baik
yang ada pada Pengelola Barang maupun yang status penggunaannya ada pada Pengguna
Barang, serta Barang Milik Negara selain tanah dan/atau bangunan.
IV. Subjek Pelaksana Pinjam Pakai
1. Pihak-pihak yang dapat meminjam-pakaikan Barang Milik Negara adalah:
a. Pengelola Barang, untuk tanah dan/atau bangunan yang berada pada Pengelola
Barang;
b. Pengguna Barang dengan persetujuan Pengelola Barang, untuk:
1) sebagian tanah dan/atau bangunan yang status penggunaannya ada pada
Pengguna Barang;
2) Barang Milik Negara selain tanah dan/atau bangunan.
2. Pihak yang dapat meminjam Barang Milik Negara adalah pemerintah daerah.
V. Ketentuan dalam Pelaksanaan Pinjam Pakai
1. Barang Milik Negara yang dapat dipinjam-pakaikan harus dalam kondisi belum/tidak
digunakan oleh Pengguna Barang atau Pengelola Barang untuk penyelenggaraan tugas
pokok dan fungsi pemerintahan.
2. Tanah dan/atau bangunan yang dapat dipinjam-pakaikan Pengelola Barang meliputi
tanah dan/atau bangunan yang berada pada Pengelola Barang yang seluruhnya
belum/tidak digunakan untuk kepentingan penyelenggaraan pemerintahan.
3. Tanah dan/atau bangunan yang dapat dipinjam-pakaikan Pengguna Barang meliputi
sebagian tanah dan/atau bangunan yang merupakan sisa dari tanah dan/atau bangunan
yang sudah digunakan oleh Pengguna Barang dalam rangka penyelenggaraan tugas
pokok dan fungsinya.
4. Jangka waktu peminjaman Barang Milik Negara paling lama 2 (dua) tahun sejak
ditandatanganinya perjanjian pinjam pakai, dan dapat diperpanjang.
16
5. Dalam hal jangka waktu peminjaman Barang Milik Negara akan diperpanjang,
permintaan perpanjangan jangka waktu pinjam pakai dimaksud harus sudah diterima
Pengelola Barang paling lambat 3 (tiga) bulan sebelum jangka waktu pinjam pakai
berakhir.
6. Tanah dan/atau bangunan yang dipinjam-pakaikan harus digunakan sesuai peruntukan
dalam perjanjian pinjam pakai dan tidak diperkenankan mengubah, baik menambah
dan/atau mengurangi bentuk bangunan.
7. Pemeliharaan dan segala biaya yang timbul selama masa pelaksanaan pinjam pakai
menjadi tanggung jawab peminjam.
8. Setelah masa pinjam pakai berakhir, peminjam harus mengembalikan Barang Milik
Negara yang dipinjam dalam kondisi sebagaimana yang dituangkan dalam perjanjian.
VI. Tata Cara Pelaksanaan Pinjam Pakai
1. Pelaksanaan Pinjam Pakai Barang Milik Negara oleh Pengelola Barang
a. Permintaan pinjam pakai yang diajukan oleh pemerintah daerah kepada Pengelola
Barang sekurang-kurangnya memuat pertimbangan yang mendasari diajukannya
permintaan, dan luas, lokasi, serta detil peruntukan tanah dan/atau bangunan.
b. Pengelola Barang melakukan kajian atas permintaan pemerintah daerah tersebut,
terutama menyangkut kelayakan peminjaman tanah dan/atau bangunan yang
diusulkan.
c. Berdasarkan hasil kajian tersebut dalam huruf b, Pengelola Barang dapat menyetujui
atau tidaknya permintaan pinjam pakai tanah dan/atau bangunan dimaksud.
d. Dalam hal Pengelola Barang tidak menyetujui permintaan tersebut, Pengelola Barang
memberitahukan kepada pemerintah daerah yang mengajukan permintaan pinjam
pakai, disertai alasannya.
e. Dalam hal Pengelola Barang menyetujui permintaan tersebut, Pengelola Barang
menerbitkan surat persetujuan pinjam pakai tanah dan/atau bangunan, yang
sekurang-kurangnya memuat pihak yang akan meminjam tanah dan/atau bangunan,
tanah dan/atau bangunan yang dipinjamkan, jangka waktu peminjaman, dan
kewajiban peminjam untuk melakukan pemeliharaan tanah dan/atau bangunan yang
dipinjam.
f. Pelaksanaan pinjam pakai dituangkan dalam naskah perjanjian pinjam pakai antara
Pengelola Barang dengan pemerintah daerah selaku peminjam, yang antara lain
memuat subjek dan objek pinjam pakai, jangka waktu peminjaman, hak dan
kewajiban para pihak antara lain kewajiban peminjam untuk melakukan pemeliharaan
dan menanggung biaya yang timbul selama pinjam pakai, dan persyaratan lain yang
dianggap perlu.
g. Setelah berakhirnya jangka waktu peminjaman, peminjam wajib menyerahkan objek
pinjam pakai kepada Pengelola Barang yang dituangkan dalam berita acara serah
terima.
2. Pelaksanaan Pinjam Pakai Barang Milik Negara oleh Pengguna Barang
a. Pengguna Barang mengajukan usulan pinjam pakai kepada Pengelola Barang, yang
sekurang-kurangnya memuat pertimbangan yang mendasari diajukannya permintaan,
jenis dan spesifikasi barang, detil peruntukan dan jangka waktu pinjam pakai.
17
b. Pengelola Barang melakukan kajian atas usulan Pengguna Barang, terutama
menyangkut kelayakan kemungkinan peminjaman Barang Milik Negara tersebut.
c. Berdasarkan hasil kajian sebagaimana dimaksud dalam huruf b, Pengelola Barang
dapat menyetujui atau tidaknya usulan pinjam pakai.
d. Dalam hal Pengelola Barang tidak menyetujui usulan tersebut, Pengelola Barang
memberitahukan kepada Pengguna Barang, disertai alasannya.
e. Dalam hal Pengelola Barang menyetujui usulan tersebut, Pengelola Barang
menerbitkan surat persetujuan pinjam pakai Barang Milik Negara, yang sekurangkurangnya memuat pihak yang akan meminjam, Barang Milik Negara yang
dipinjamkan, jangka waktu peminjaman, dan kewajiban peminjam untuk melakukan
pemeliharaan Barang Milik Negara yang dipinjam.
f. Berdasarkan persetujuan pinjam pakai tersebut, Pengguna Barang melaksanakan
pinjam pakai yang dituangkan dalam naskah perjanjian pinjam pakai antara Pengguna
Barang dan pemerintah daerah, yang antara lain memuat subjek dan objek pinjam
pakai, jangka waktu peminjaman, hak dan kewajiban para pihak antara lain kewajiban
peminjam untuk melakukan pemeliharaan dan menanggung biaya yang timbul
selama pinjam pakai, dan persyaratan lain yang dianggap perlu.
g. Pengguna Barang menyampaikan laporan pelaksanaan pinjam pakai kepada
Pengelola Barang.
h. Setelah berakhirnya jangka waktu pinjam pakai, peminjam wajib menyerahkan objek
pinjam pakai kepada Pengguna Barang yang dituangkan dalam berita acara serah
terima, yang tembusannya disampaikan kepada Pengelola Barang.
MENTERI KEUANGAN,
ttd.
SRI MULYANI INDRAWATI
18
Download