Pertemuan Ke 4 Elastisitas • Elastisitas adalah konsep umum dalam mengukur respons/tanggapan dari variabel tertentu ketika variabel lain berubah • Jika variabel A berubah karena variabel B berubah, elastisitas A terhadap B sama dengan perubahan persentase A dibagi perubahan persentase B 2 Elastisitas Permintaan Terdapat tiga macam konsep elastisitas permintaan, yaitu : 1. Elastisitas Harga: yaitu persentase perubahan jumlah barang yang diminta yang disebabkan oleh perubahan harga barang itu sebesar satu persen, atau secara umum ditulis : Eh = % Perubahan jumlah barang yang diminta % Perubahan harga barang itu sendiri Bila Eh > 1 dikatakan bahwa permintaan elastis. Bila Eh < 1 dikatakan bahwa permintaan barang inelastis. Bila Eh = 1 dikatakan elastisitas tunggal (unitary elasticity). • Hubungan antara harga dan jumlah yang diminta adalah terbalik mengakibatkan hasil koefisien elastisitas permintaan bernilai negatif. Jenis-Jenis Elastisitas Permintaan 1. Inelastis sempurna (D1) 2. Elastis sempurna (D2) 3. Elastisitas Tunggal (Unitary Elasticity) (D4) 4. Elastis (D3) 5. Tidak elastis ( Inelastis) (D5) Harga Harga D1 D5 D4 D3 D2 0 0 Jumlah barang Jumlah barang • Permintaan inelastis sempurna memiliki kuantitas yang diminta yang sama sekali tidak tanggap terhadap perubahan harganya, nilai elastisitasnya 0 (nol) • Permintaan inelastis memiliki perubahan kuantitas yang diminta yang terkadang tanggap terhadap perubahan harganya dalam kisaran nilai yang tidak besar, nilai elastisitasnya antara 0 (nol) dan -1 • Permintaan berelastisitas uniter memiliki hubungan perubahan persentase kuantitas yang diminta yang sama dengan perubahan persentase harganya, nilai elastisitasnya -1 • Permintaan elastis memiliki perubahan persentase kuantitas yang diminta yang lebih besar nilai absolutnya dibandingkan dengan persentase perubahan harganya, nilainya elastisitasnya kurang dari -1 • Permintaan elastis sempurna memiliki perubahan kuantitas yang diminta yang langsung jatuh ke nol hanya akibat peningkatan kecil dari harganya 6 Titik Px Qx A 8 0 B 7 1.000 C 6 2.000 Px 8 B 7 D 5 3.000 6 E 4 4.000 5 E 4 3 5.000 3 G 2 6.000 2 H 1 7.000 1 8.000 0 0 C D F I A F G H I 1000 3000 5000 7000 Qx Elastisitas busur • Dari titik B ke titik D e = ‐ {(Qd‐Qb)/(Pd‐Pb) * (Pb/Qb)} = ‐ {(2.000/‐2) * (7/1.000)} = 7 ‐‐‐‐‐Æ (elastis) Interperatsi: Persentase perubahan jumlah yang diminta lebih besar daripada persentase perubahan harga komoditi tersebut. Dari D ke B • E = ‐ { (Qb‐Qd) / (Pb‐Pd) * (Pd/Qd)} • = 1,67 • Interpretasi: Persentase dalam kenaikan harga diikuti oleh persentase penurunan permintaan dalam jumlah yang lebih tinggi. Elastisitas titik tengah • Digunakan untuk mengetahui koefisien elastisitas dua titik dengan hasil yang sama dari manapun harga mengalami pergerakan. • Rumus: e = ‐ {(ΔQ/ΔP) * (Pb+Pd)/(Qb+Qd)} = ‐ {‐(2.000/2) * (12/4.000) = 3 elastisitas titik…. contoh • Yaitu koefisien elastisitas yang ditemukan dari hasil perhitungan satu titik dalam sebuah kurva bergaris lurus. Px 8 B 7 C 6 D 5 N 0 2.000 M 8.000 Qx • Elastisitas titik C: e = {(NM/NC) * (NC/ON) = NM / ON = 3 (bandingkan dengan elastisitas titik tengah antara B dan D) Hubungan Antara Elastisitas Harga dan Penerimaan Penjualan Antara elastisitas harga (EH) dan penerimaan penjualan ( total revenue =TR) mempunyai hubungan yang unik. (a) Bila EH > 1, maka TR lebih besar ( OBCD > OAFE) . Lihat Gb. 3.4.a. (b) Bila EH = 1, maka TR tetap (OAFE =OBCD) . Lihat Gb. 3.4.b. (c) Bila EH < 1, maka TR lebih kecil (OBCD < OAFE). Lihat Gb. 3.4.c P E D 0 P F A P C E D F B 0 A B Gb. 3.4. a . EH > 1 E C Gb. 3.4.c. EH < 1 D 0 F C A B Gb. 3.4.b. EH = 1 Total revenue akan mengalami perubahan sebaliknya jika harga naik. Untuk EH > 1, TR akan menurun. Untuk EH < 1, TR akan naik. Untuk EH = 1, TR akan tetap. • Pada permintaan elastis: – Peningkatan harga akan menurunkan kuantitas yang diminta dalam persentase perubahan yang lebih besar daripada persentase perubahan harganya – Penerimaan total akan menurun – Penurunan harga akan meningkatkan kuantitas yang diminta dalam persentase perubahan yang lebih besar daripada persentase perubahan harganya – Penerimaan total akan meningkat • Pada permintaan inelastis : – Peningkatan harga akan menurunkan kuantitas yang diminta dalam persentase perubahan yang lebih besar daripada persentase perubahan harganya – Penerimaan total akan meningkat • Pada permintaan inelastis: – Penurunan harga akan meningkatkan kuantitas yang diminta dalam persentase perubahan yang lebih kecil daripada persentase perubahan harganya – Penerimaan total akan menurun 2. Elastisitas Silang ( Elastisitas Harga Silang): yaitu persentase perubahan jumlah barang yang diminta yang disebabkan oleh perubahan harga barang lain (barang yang mempunyai hubungan) sebesar satu persen, atau secara umum ditulis: E xy = % Perubahan jumlah barang yang diminta % Perubahan harga barang Y • Koefisien elastisitas silang dari permintaan (exy) komoditi x terhadap komoditi y mengukur persentase perubahan jumlah x yg diminta per unit waktu (ΔQx/Qx) akibat adanya persentase perubahan tertentu dalam harga y (ΔPy/Py). • Rumus: exy = (ΔQx/ΔPy)*(Py/Qx) Kriteria Jika exy bernilai positif maka antara x dan y merupakan komoditi substitusi (saling menggantikan) Jika exy bernilai negatif maka antara x dan y merupakan komoditi komplementer (saling melengkapi) Jika exy bernilai nol maka antara x dan y merupakan komoditi yang tidak berkaitan. KOMODITI Kopi (Y) Teh (X) SEBELUM SESUDAH Harga Jumlah Harga Jumlah 40 50 60 30 20 40 20 50 Exy= [(ΔQx/ ΔPy) * (Py/Qx) = (+10 / +20) * (40/40) = 0,5 Karena Exy positif maka antara kopi dan teh adalah barang substitusi KOMODITI Gula (Z) Teh (X) SEBELUM SESUDAH Harga Jumlah Harga Jumlah 10 20 20 15 20 40 20 35 Exz = [(ΔQx/ΔPz) * (Pz/Qx)] = (-5/10) * (10/40) = -0,125 Karena exz bernilai negatif maka antara x dan z (teh dan gula) adalah barang yang saling melengkapi (komplementer) 3. Elastisitas Pendapatan: yaitu persentase perubahan jumlah barang yang diminta yang disebabkan oleh perubahan pendapatan riel konsumen sebesar satu persen, atau secara umum ditulis: Em = • • a. b. % Perubahan jumlah barang yang diminta % Perubahan pendapatan riel Jika em negatif, barang tersebut adalah barang inferior misal minyak tanah (dibandingkan gas), nasi jagung (dibandingkan nasi beras). Jika em positif, barang tsb adalah barang normal. Jika em > 1, berarti barang mewah Jika em < 1, berarti barang kebutuhan pokok Menemukan Em dan penentuan jenis barang M (Rp) QDx (%)ΔQDx em %ΔM 8000 5 ‐ ‐ 12000 10 100 50 2 Jenis barang • mewah • 16000 15 50 33,33 1,50 mewah 20000 18 20 25 0,80 pokok 24000 20 11,11 20 0,56 pokok 28000 19 ‐5 16,67 ‐,30 inferior 32000 18 ‐5,26 14,29 ‐0,37 inferior Contoh menemukan elastisitas pendapatan. Em = (ΔQ/Q) / (ΔM/M) = 100 / 50 = 2 Elastisitas Penawaran Elastisitas penawaran mengukur respons penawaran terhadap perubahan harga. Koefisien Elastisitas Penawaran ( ES ) Es = % Perubahan jumlah barang yang ditawarkan % Perubahan harga barang Secara spesifik dapat dirubah menjadi persamaan berikut : ΔQS / ½ (QS.1 + QS.2) ES = -------------------------Δ P / ½ ( P1 + P2 ) Jenis-Jenis Elastisitas Penawaran (1) Elastis sempurna, (2) Inelastis sempurna, (3) Elastisitas tunggal (unitary elasticity), (4) Elastis (5) Inelastis. Kurva penawaran dari masing-masing elastisitas tersebut digambarkan sebagai berikut : Harga Harga S2 S5 S3 S1 0 S4 0 Jumlah barang Jumlah barang Gb. Jenis-jenis kurve penawaran Keterangan : S1 = kurve penawaran barang yang bersifat elastis sempurna S2 = kurve penawaran barang yang bersifat inelastis sempurna S3 = kurve penawaran barang dengan elastisitas tunggal S4 = kurve penawaran barang yang bersifat elastis S5 = kurve penawaran barang yang bersifat inelastis. Elastisitas Produksi dan Daerah-Daerah produksi Elastisitas produksi adalah rasio perubahan relatif jumlah output yang dihasilkan dengan perubahan relatif jumlah input yang dipergunakan. Atau dapat ditulis : Persentase perubahan output EP = -------------------------------------Persentase perubahan input Elastisitas produksi juga dapat ditulis secara matematis sebagai berikut: dY/Y dY X PM (Produk Marginal) EP = ---------- ( definisi) ; ----- . ---- = ----------------------------dX/X dX Y PR (Produk rata-Rata) Dari persamaan matematis tersebut, nampak adanya hubungan antara elastisitas produksi dengan produk marginal dan produk rata-rata,sebagai berikut : 1. Jika tingkat produksi di mana PM > PR maka EP > 1 2. Jika tingkat produksi di mana PM = PR maka EP = 1 3. Jika tingkat produksi di mana PM = 0 maka EP = 0 4. Jika tingkat produksi di mana PM negatif maka EP juga negatif. Berdasarkan nilai elastisitas produksi ini, proses produksi dapat dibagi ke dalam tiga daerah produksi, yaitu : 1. Daerah dengan EP > 1 sampai EP = 1. 2. Daerah dengan EP = 1 sampai EP = 0. 3. Daerah dengan EP = 0 sampai EP < 0. I = Daerah Produksi I Y X PR = Y/X C II IIII KPT III = Daerah Produksi III B E >1 E<1 E=1 E=0 PM = dY/dX I X III II E >1 0 II = Daerah Produksi II M I E<1 KPR E=1 E=0 X KPM Gb. Elastisitas Produksi dan Daerah-Daerah produksi